Pemikiran Pendidikan Tauhid Ahmad As-Surkati Dan Implementasinya Terhadap Pendidikan Di Al-Irsyad

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pemikiran Pendidikan Tauhid Ahmad As-Surkati Dan Implementasinya Terhadap Pendidikan Di Al-Irsyad Pemikiran Pendidikan Tauhid...(Sudarno Shobron, Yuda Dwi Widyantoro) PEMIKIRAN PENDIDIKAN TAUHID AHMAD AS-SURKATI DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DI AL-IRSYAD Sudarno Shobron, Yuda Dwi Widyantoro Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta E-Mail: [email protected] Abstract: The purpose of this study is to describe the thoughts of Sheikh Ahmad As Surkati about monotheism education and the implementation of Sheikh Ahmad As Surkati’s thoughts about monotheism education at Al Irsyad Surakarta Junior High School, so that it can be used as a material for consideration in order to improve the quality of conducting monotheism education. This study uses a qualitative type and includes field research (field research), because the data is fully excavated from the field. This study uses an implementative philosophical approach. Sources of data in this study were obtained directly from field research from a number of sources concerning information about the implementation of the thoughts of Sheikh Ahmad As Surkati about monotheism education at the Middle School Al Irsyad Surakarta. Data collection techniques used in this study were through observation, interviews, and documentation. Data analysis was performed descriptively using the inductive method. The results showed that the thoughts of Shaykh Ahmad As Surkati about monotheism education included three main things, ijtihad and taqlid, sunnah and bid’ah and grave pilgrimage and bertawasul to the prophets and saints. The implementation of Shaykh Ahmad As Surkati’s thoughts on monotheism education at Al Irsyad Surakarta Junior High School was carried out through habituation and inclusion in the subject matter of Fiqh. Keywords: ijtihad, taqlid, sunnah, bid’ah. grave pilgrimage, tawasul. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemikiran Syekh Ahmad As Surkati tentang pendidikan tauhid dan implementasi pemikiran Syekh Ahmad As Surkati tentang pendidikan tauhid di SMP Al Irsyad Surakarta, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan tauhid. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dan termasuk penelitian lapangan (field research), karena data sepenuhnya digali dari lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis implementatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari penelitian lapangan dari sejumlah narasumber yang menyangkut informasi tentang Implementasi pemikiran syekh Ahmad As Surkati tentang Pendidikan tauhid di SMP al Irsyad Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara diskriptif dengan menggunakan metode induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Syaikh Ahmad As Surkati tentang pendidikan tauhid mencakup tiga hal utama, yaitu ijtihad dan taqlid, sunnah dan bid’ah serta ziarah kubur dan bertawasul kepada para nabi dan wali. Implementasi pemikiran Syekh Ahmad As Surkati tentang pendidikan tauhid di SMP Al Irsyad Surakarta dilakukan melalui pembiasaan dan memasukkannya dalam materi pelajaran Fiqih. Kata kunci: ijtihad, taqlid, sunnah, bid’ah. ziarah kubur, tawasul. 271 PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol.21, No. 2, Desember 2020: 271-278 PENDAHULUAN ini semakin banyak tantangan yang Tauhid sebagai prinsip sejarah harus dihadapi, terutama permasalahan menghendaki agar manusia terlibat tentang aqidah dan tauhidnya. langsung dalam kehidupan untuk Perkembangan zaman yang semakin maju mencipta perubahan sejarah menurut pola dengan berkembangnya pemahaman- Ilahi. Perubahan ini meliputi aspek politik, pemahaman komunisme dan liberalisme ekonomi dan sosial. Secara politis, tauhid menyebabkan beberapa individu menghendaki agar khilafah (negara) tidak meyakini eksistensi Allah dalam melaksanakan syari’at untuk mewujudkan kehidupan, sehingga hal ini berdampak keadilan. Secara sosial ekonomi, tauhid pada implementasi pendidikan. Bentuk- mensyaratkan kedermawanan untuk bentuk penyimpangan tauhid yang sering mewujudkan kesejahteraan bersama. ditemui dalam pendidikan diantaranya Adapun penelitian dalam thesis ini akan adalah meminta bantuan orang pintar difokuskan pada pemikiran Ahmad (dukun) sebelum menghadapi ujian Surkati tentang pendidikan tauhid. nasional atau melakukan konsultasi Tauhid secara umum diartikan psikologis kepada dukun karena sebagai salah satu keyakinan dan beranggapan bahwa anak yang bermasalah kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain dalam pendidikan disebabkan karena Allah (la Ilaha Illallah). Tauhid secara mendapatkan gangguan dari roh leluhur. etimologis, berasal dari bahasa Arab SMP Al Irsyad Surakarta merupakan wahdah atau wahid yang berarti satu. salah satu lembaga pendidikan yang Hakeem Hameed mengartikan tauhid mengembangkan sistem pendidikannya. sebagai sebuah kepercayaan ritualistik Sekolah ini dikelola oleh Lajnah dan perilaku seremonial yang mengajak Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al manusia menyembah realitas hakiki Irsyad. Dalam bidang kurikulum, SMP Al (Allah); dan menerima segala pesan- Irsyad Surakarta mengembangkan dan Nya yang disampaikan lewat kitab-kitab mengaplikasikan kurikulum pendidikan suci dan para Nabi untuk diwujudkan agama Islam tersendiri yang berbeda dalam sikap yang adil, kasih sayang, dengan sekolah-sekolah lain. Kurikulum mengerjakan perintah dan menjauhi pendidikan agama Islam Al Irsyad larangan-Nya.1 mengacu pada pemikiran Ahmat Surkati, Ahmad Surkati mendefinisikan tujuan di mana pada bulan April 2015 telah pendidikan yang menyiratkan bahwa disahkan menjadi kurikulum nasional sebenarnya pengembangan konsep tauhid untuk sekolah-sekolah Al Irsyad di dalam pendidikan akan memberi peluang seluruh Indonesia. Kurikulum pendidikan kepada peserta didik untuk membaca agama Islam Al Irsyad merupakan meneliti, observasi, dan berbagai uji coba kurikulum yang dikembangkan dari terhadap berbagai penemuan dari hasil kurikulum nasional dan kurikulum Al penelitian, atau mengadakan semacam Irsyad sehingga terbentuk kurikulum pengembaraan intelektual dalam wadah yang inovatif dan terbuka. Kurikulum institusi penelitian yang lebih terkonsep ini bertujuan untuk lebih memurnikan dan terorganisir. ajaran agama Islam secara langsung dari Pengembangan konsep tauhid dalam Al Qur’an dan hadits. pendidikan penting untuk dilakukan, SMP Al Irsyad mempunyai siswa karena di zaman yang terus berkembang yang berasal dari berbagai kalangan, dan bahkan ada yang mempunyai pemahaman 1 Hakeem Abdul Hameed, Aspek-Aspek Pokok Agama Islam, terj. Ruslan Shiddieq, (Jakarta: Dunia Pustaka agama yang eksklusif, sehingga menggap Jaya, 1983), Cet. 1, hlm. 36 keyakinannya paling benar dan 272 Pemikiran Pendidikan Tauhid...(Sudarno Shobron, Yuda Dwi Widyantoro) cenderung tertutup. Pendidikan tauhid di pengumpulan data yang digunakan dalam SMP Al Irsyad Surakarta menggunakan penelitian ini adalah melalui observasi, cora pemikiran Ahmad Surkati, sehingga wawancara, dan dokumentasi. Penelitian terkadang menimbulkan perbedaan ini penulis menggunakan teknik informan pendapat di kalangan siswa yang berujung review untuk menguji keabsahan data pada perdebatan yang tidak berpangkal. dengan cara memberikan draft laporan Pemahaman yang sempit dan eksklusif kepada informan untuk dilakukan dalam diri sebagian siswa ini dikarenakan pengecekan keabsahan datanya. Informan oleh faktor lingkungan dan pengajaran review atau pengecekan kebenaran keagamaan yang tidak toleran, sehingga informasi kepada informan, yaitu laporan menyebabkan terjadinya konflik.2 penelitian yang telah diteliti oleh peneliti Ahmad Surkati dalam pemikiran dalam laporan penelitian (member check) tauhidnya terkenal dengan pola pemikiran dibacakan kepada informan dalam suatu yang tegas dan tidak memberikan toleransi pertemuan yang dihadiri oleh para terhadap penyimpangan tauhid. Dengan responden atau informan.3 hasil corak pemikiran Ahmad Surkati Analisis data dalam penelitian ini terkait pendidikan tauhid yang sangat dilakukan secara diskriptif (Menutur kata mendalam tersebut, apakah hal tersebut dengan apa adanya secara kualitatif) masih terus diterapkan di lembaga dengan menggunakan metode induktif. pendidikan Al-Irsyad, khususnya di Metode induktif adalah membiarkan lembaga SMP Al Irsyad Surakarta hingga permasalahan-permasalahan muncul saat ini. Berdasarkan latar belakang di dari data atau dibiarkan terbuka untuk atas penulis tertarik untuk melakukan interpretasi.4 penelitian dengan judul “Implementasi Pemikiran Syekh Ahmad As Surkati HASIL DAN PEMBAHASAN tentang Pendidikan Tauhid di SMP Al Pemikiran Syekh Ahmad As Surkati ten- Irsyad Surakarta”. tang Pendidikan Tauhid Pendidikan tauhid sebagai sebuah METODE PENELITIAN konsep yang dipikirkan oleh Syaikh Jenis penelitian ini adalah penelitian Ahmad Surkati menjadi dasar utama lapangan (field research) dengan dalam mengembangkan pendidikan pendekatan filosofis implementatif. tauhid di SMP Al Irsyad Surakarta. Pendekatan filosofis implementatif Pendidikan tauhid yang diajarkan di dimaksudkan sebagai sarana untuk SMP Al Irsyad Surakarta dilakukan menemukan, menguji dan menyusun berdasarkan pada pemikiran Syaikh data yang diperlukan bagi penjelasan Ahmad Surkati selaku pendiri yayasan terhadap filsafat pendidikan tauhid Al Irsyad dengan menitikberatkan dengan menggunakan teori-teori ilmiah permasalahan pada tiga aspek, yaitu yang berhubungan dengan pendidikan masalah ijtihad dan taqlid, sunnah dan tauhid. bid’ah serta ziarah kubur dan bertawasul Penelitian ini akan dilaksanakan di kepada para nabi dan wali. SMP Al Irsyad karena
Recommended publications
  • Dakwah Dan Pembaharuan Pendidikan Islam Syaikh Ahmad Surkati
    DAKWAH DAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM SYAIKH AHMAD SURKATI P-ISSN: 2085-4536 | E-ISSN: 2721-7183 Link: https://jurnal-stidnatsir.ac.id/index.php/dakwah/article/view/54 DOI : https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v2i02.54 Dikirim: 25-03-2019 Direview: 05-04-2019 Diterbitkan: 14-04-2019 ABDUL KADIR [email protected] STID Mohammad Natsir – Indonesia ABSTRAK Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dakwah dan pembaharuan pendidikan Islam Syaikh Ahmad Surkati. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Landasan sekolah al-Irsyad adalah bahwa seluruh anak muslim seharusnya menerima pendidikan Islam. Setiap siswanya belajar mengembangkan ijtihad yang dasar pijakannya adalah al-Qur’an dan sunnah. Dan sekolah-sekolah al-Irsyad menerapkan tentang pentingnya pengetahuan bahasa Arab dan pengetahuan bahasa Arab merupakan prasyarat pendidikan Islam. Ahmad Surkati dalam menjalankan program pendidikannya, membagi bidang ilmu menjadi tiga, yaitu Bahasa, Agama Islam, dan Ilmu Pengetahuan Umum. Pendidikan agama dan pelajaran tarikh menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan pembinaan kepribadian yang bertauladan para Nabi dan pemuka-pemuka Islam di awal perkembangan sejarah Islam. Konsep pendidikan takhassus yang tampaknya sulit dikembangkan. Oleh Ahmad Surkati di angkat ke forum dunia. Ia mengusulkan adanya sekolah takhassus tingkat internasional yang ditempatkan di negara Islam yang paling terkenal. Mahasiswanya diseleksi dari seluruh penjuru di mana umat Islam bermukim, berdasar bakat dan kemampuannya. Setelah lulus, mereka bisa kembali ke negara masing-masing dengan membawa kemampuan untuk berfungsi sebagai mufti atau peranan keagamaan lain. Kata kunci: Dakwah, pembaharuan pendidikan Islam, Ahmad Surkati 1 | Jurnal Da'wah | Vol.2 | No.2 | 2019 PENDAHULUAN Ahmad Surkati (1874-1943) adalah salah seorang yang merancang konsep dakwah dan gagasan pendidikan Islam yang ia kembangkan di al- Irsyad.
    [Show full text]
  • The Dynamics of the Indonesian Hadramis on the Maulid Celebration
    Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS) Volume 8, Number 2, 2020 DOI : 10.21043/qijis.v8i2.6586 THE DYNAMICS OF THE INDONESIAN HADRAMIS ON THE MAULID CELEBRATION Muhammad As’ad Radboud University, Nijmegen and Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang [email protected] Abstract This article seeks to explore the debate between two groups of Indonesian Sayyid) concerning the maulid celebration. It is based on a qualitative researchHadhramis study. The (Bā data ‘Alawi was andcollected non- thethrough maulid a combination of library research and field study. city.The Thefieldwork study resultswas completed show the debatein Surakarta between by theobserving Sayyid celebration of the Bā ‘Alawi communitymaulid in the has occurred since the early 20th century and continues and non-Sayyid communities surrounding the have consistently supported the maulid practice since theuntil early today. 20 Theth century, first group, starting also withknown the as establishment the Bā ‘Alawi, of Jamiat Khair the ones in the Riyadh Mosque in Surakarta that are explained in thisto text. several Regarding Bā ‘Alawi the preacherssecond group, such the as maulid , which do not condemn the maulid but only criticize some practices within theis promotedcelebration by they the regard Al-Irsyad as bid’a faction. In the present . This day, Al-Irsyad is separated into two groups: Al-Irsyad Al- Islamiyah and the Salafis of Perhimpunan al-Irsyad QIJIS, Vol. 8, No. 2, 2020 389 Muhammad As’ad of the organization regarding the maulid. However, the latterarticle has finds a stricter that the teaching former on preserves the maulid the, statingold stance it is bid’a and recommends its members and followers not to practice it.
    [Show full text]
  • Ahmad Fauzi Abdul Hamid Azyumardi Azra the Morphology of Adat:Fhe Celebration
    lN DON ESAN rcunNAL FoR rsLAMrc sTUDTES Volume 6, Number 3,1999 New Trends of lslamic Resurgence in Contemporary Malaysia: Sufi-Revivalism, Messianism, and Economic Activism Ahmad Fauzi Abdul Hamid The Transmission of al-Manafs Reformism to the Malay-lndonesian World: The Cases ol al-lmam and al-Munir Azyumardi Azra The Morphology of Adat:fhe Celebration of lslamic Holy Day in North Coast Java A.G. Muhaimin rssN 0215-0492 SII]OIAN,Ail|iliA ffi Vol.6, no.3,1999 EDITORIAL BOARD: M. Quraish Shihab Taufik Abdullah Nur M. Fadhil Lubis M.C. Ricklefs Martinaan Bruinessen lohn R. Bowen M. Atho Mudzhar M. Kamal Hasan EDITOR.lN-CHIEF Azyumardi Azra EDITORS lohanH. Meuleman lajat Burhanuddin Fuad labali Oman Fathurahman ASSISTANT TO THE EDITORS Lleni Nuroni ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Richard G. Kraince ARABIC LANGUAGE ADVISOR Nursamad COVER DESIGNER S. Prinka STUDIA ISLAMIKA (ISSN 0215-0492) is a journal published quarterly by the Center for the Study of lslam and Society (PPIM), IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (S?I DEPPEN No. 129/SWDITIEN/PPG/STT/1976) and sponsored by the Department of Religtous Affairs of the Republic of lndonesia. It specializes in lndonesian lslamic studies, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions t'rom scholars of related disciplines. All articles published do not necessarily represent the aiaos of the journal, or other institutions to uthich it is affiliated. They are solely the aiews of the authors. The articles contained in this journal haae been refereed by the Board of Editors. Azyumardi Azra The Transmission of al-ManAr's Reformism to the Malay-Indonesian \World: The Cases of.
    [Show full text]
  • Jamiat Kheir Dan Al-Irsyad: Kajian Komunitas Arab Dalam Modernisasi Pendidikan Islam Awal Abad XX Di Jakarta
    Buletin Al-Turas Vol. 25 No. 2 November 2019, hal. 163-176 Jamiat Kheir dan Al-Irsyad: Kajian Komunitas Arab dalam Modernisasi Pendidikan Islam Awal Abad XX di Jakarta Abdul Wahid Hasyim Pauzan Haryono Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Universitas Islam 45 Jakarta, Indonesia Bekasi, Jawa Barat [email protected] [email protected] Abstrak Sejak abad 18 Orang Arab telah berbondong-bondong mendatangi tanah Batavia karena dianggap tempat yang memesona dan menjanjikan. Sejak itu pula orang Arab telah menjadi salah satu bagian multikulturalisme di Jakarta. Mereka berkecimpung dalam berbagai aspek kehidupan dan mencoba berbaur dengan orang Pribumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunitas Arab di Jakarta dalam modernisasi Pendidikan Islam di awal abad XX di Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada tokoh-tokoh-tokoh Jami’at Kheir dan Al-Irsyad; Observasi, dengan mengunjungi langsung sekolah-sekolah yang dimiliki oleh organisasi Jami’at Kheir dan Al-Irsyad; Dokumentasi dengan mengamati naskah-naskah pendirian awal sekolah Jami’at Kheir dan Al-Irsyad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang Arab telah memainkan peran yang cukup penting dalam pendidikan Islam di Jakarta. Mereka bersumbangsih besar dalam modernisasi pendidikan Islam di Jakarta pada awal abad 20, melalui dua organisasi yang didirikannya di Jakarta, Jami’at Kheir dan Al-Irsyad. Mereka mengabdikan diri dalam pendidikan Islam dan mencetuskan konsep baru sistem pendidikan Islam di Jakarta. Kata kunci: Al-Irsyad; Jami’at Kheir; modernisasi pendidikan Islam; orang Arab ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Abstract Since the 18th century Arab People had come to the land of Batavia because it was considered a charming and promising place.
    [Show full text]
  • 5. Kamaruzzaman Edited Zaki
    CONTEMPORARY ISLAMIC THOUGHT IN INDONESIAINDONESIANNNN AND MALAY WORLD Islam Liberal, Islam Hadhari, and Islam Progresif 111 Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh - Indonesia Abstract : Islam in Indonesian and Malay world is very much heterogenuous. Taking Islam Liberal , Islam Hadhari , and Islam Progresif as the subject of analysis, this article deals with the concepts Islam Liberal , Islam Hadhari , and Islam Progresif as products of the trends in Islamic thinking, the impact of these three interpretations of Islam in Malaysia and Indonesia, the similarities and dissimilarities between the three, and their future prospects in the region. It argues that the prominence of the debates surrounding the three currents of Islamic thought is the result of struggles for power and authority in Islamic discourse in the region. It further argues that the Indonesian-based Islam Liberal differs from the Malaysian-based Islam Hadhari in that it does not originate from government sources. Islam Progresif is more of an umbrella term referring to various strands of thought developed by Muslims opposed to the status quo. Although Islam Hadhari is a newly-coined term, it contains many elements in common with other schools of Islamic thought including Islam Liberal and neo-modernist Islam. Keywords : Islam Liberal , Islam Hadhari , Islam Progresif Islamic thought, Indonesian-Malay World. Introduction The diversity of currents in Islamic thought has enriched the development of Islam in Southeast Asia. Islam Liberal (“Liberal Islam”), Islam Hadhari (“Civilizational Islam”), and Islam Progresif (“Progressive 1 I wish to thank Patrick Jory and Ronald Lukens-Bull for their valuable comments during the preparation of this article.
    [Show full text]
  • The Influence of Muhammad Abduh in Indonesia
    The Influence of Muhammad Abduh in Indonesia International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din Vol 23 No 1 (2021) DOI : 10.21580/ihya.23.1.7076 The Influence of Muhammad Abduh in Indonesia Ahmad Nabil Amir International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC-IIUM), Kuala Lumpur, Malaysia Email: [email protected] Tasnim Abdul Rahman Faculty of Islamic Contemporary Studies (FKI), Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Kuala Nerus Terengganu, Malaysia Email: [email protected] Abstract Muhammad Abduh had a remarkably profound and lasting impact in Indonesia. His reformist ideas had a strong repercussion in the political and social landscape of the region. They were readily adopted by major Islamic movements, notably Muhammadiyah, al-Irshad and Persatuan Islam (Persis). Abduh’s Tafsir al-Manar deeply influenced some momentous works of Qur’anic exegesis, such as Tafsir al-Azhar, Tafsir al- Qur’an al-Karim, Tafsir al-Qur’an al-Madjid (Tafsir al-Nur), Tafsir al- Misbah and Tafsir al-Furqan. His Majallat al-Manar, which was planned and collaborated with Rashid Rida since 1898, highly inspired reform- oriented scholarship evident in journals such as al-Munir, and al- Dhakhirah al-Islamiyah. This study aims to analyze the influence of Abduh’s modernism in Indonesia. It attempts to discover the implication of his principle and philosophical tradition in the religious reform and modern movement in Indonesia. The method of study is based on qualitative approaches, using content analysis method. It was conducted based on library method to investigate the related data from primary and secondary sources. The data was analyzed using descriptive-analytical approaches, by way of inference (istisqa’) and deductive (istinbat) method.
    [Show full text]
  • University of Groningen the Hadrami Arabs of Ambon Istiqomah, I
    University of Groningen The Hadrami Arabs of Ambon Istiqomah, I. DOI: 10.33612/diss.108467449 IMPORTANT NOTE: You are advised to consult the publisher's version (publisher's PDF) if you wish to cite from it. Please check the document version below. Document Version Publisher's PDF, also known as Version of record Publication date: 2020 Link to publication in University of Groningen/UMCG research database Citation for published version (APA): Istiqomah, I. (2020). The Hadrami Arabs of Ambon: an Ethnographic Study of Diasporic Identity Construction in Everyday Life Practices. University of Groningen. https://doi.org/10.33612/diss.108467449 Copyright Other than for strictly personal use, it is not permitted to download or to forward/distribute the text or part of it without the consent of the author(s) and/or copyright holder(s), unless the work is under an open content license (like Creative Commons). The publication may also be distributed here under the terms of Article 25fa of the Dutch Copyright Act, indicated by the “Taverne” license. More information can be found on the University of Groningen website: https://www.rug.nl/library/open-access/self-archiving-pure/taverne- amendment. Take-down policy If you believe that this document breaches copyright please contact us providing details, and we will remove access to the work immediately and investigate your claim. Downloaded from the University of Groningen/UMCG research database (Pure): http://www.rug.nl/research/portal. For technical reasons the number of authors shown on this cover page is limited to 10 maximum. Download date: 09-10-2021 The Hadrami Arabs of Ambon © Istiqomah, 2019 ISBN: 978-94-034-2275-6 (print) ISBN: 978-94-034-2276-3 (e-book) Cover layout: Liviawaty Hendranata Cover photo: Indonesian pilgrims of Hadrami and non-Hadrami origin praying next to the wooden covered grave of a saint in the Region of Hadramaut in Yemen.
    [Show full text]
  • Sejarah Islam Di Nusantara ( Pdfdrive.Com )
    Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. SEJARAH ISLAM DI NUSANTARA Diterjemahkan dari Te Makings of Indonesian Islam, terbitan Princeton University Press, 2011 Karya Michael Lafan Cetakan Pertama, September 2015 Penerjemah: Indi Aunullah & Rini Nurul Badariah Penyunting: Munawir Azis & Agus Hadiyono Perancang sampul: Adit H. & Fahmi Ilmansyah Pemeriksa aksara: Fitriana & Akhmad Zulkarnain Penata aksara: Adfna Fahd Foto isi: Koleksi pribadi penulis Digitalisasi: Rahmat Tsani H. Copyright © 2011 Princeton University Press All rights reserved. No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage and retrieval system, without permission in writing from the publisher. Hak terjemahan ke dalam bahasa Indonesia ada pada Penerbit Bentang. Diterbitkan oleh Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka) Anggota Ikapi Jln. Plemburan No. 1, Pogung Lor, RT 11 RW 48 SIA XV, Sleman, Yogyakarta 55284 Telp.: (0274) 889248, Faks.: (0274) 883753 Surel: [email protected] Surel redaksi: [email protected] http://bentangpustaka.com Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Lafan, Michael Sejarah Islam di Nusantara/Michael Lafan; penerjemah, Indi Aunullah & Rini Nurul Badariah; penyunting, Munawir Azis & Agus Hadiyono.—Yogyakarta: Bentang, 2015. xx + 328 hlm; 23,5 cm. Judul asli: Te Makings of Indonesian Islam ISBN 978-602-291-058-9
    [Show full text]
  • Gerakan Pembaruan Pendidikan Islam: Studi Komparasi Pergerakan Islam Indonesia Antara Syekh Ahmad Surkatiy Dan Kh Ahmad Dahlan
    Jurnal Reflektika GERAKAN PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM: STUDI KOMPARASI PERGERAKAN ISLAM INDONESIA ANTARA SYEKH AHMAD SURKATIY DAN KH AHMAD DAHLAN 1Umar Syarif Penelitian ini berangkat dari kondisi keadaan umat Islam di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda yang dipenuhi praktek-praktek menyimpang seperti kesyirikan, bid’ah dan khurafat. Kondisi tersebut diperparah dengan kebijakan pemerintah Belanda yang membatasi pendidikan Islam demi melancarkan misi misi Kristenisasi mereka. Munculnya Syekh Ahmad al-Surkatiy dan KH. Ahmad Dahlan dengan konsep pendidikan mereka telah berhasil merubah kondisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari sudut pandang konsep pendidikan Islam mereka, mengkomparasikannya, sekaligus mencari implikasi keduanya dalam pendidikan nasional. Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian kepustakaan (library research), dengan merujuk pada sumber-sumber literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan. Data yang diperoleh diolah dengan tehnik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Beberapa temuan dalam penelitian ini, bahwa konsep pendidikan Islam keduanya sama-sama berlandaskan al-Quran dan al-Sunnah dengan pemahaman para Salaf. Kedua, tujuan pendidikan keduanya sama-sama untuk mengembalikan kemurnian Islam, hanya saja Syekh Ahmad lebih fokus kepada masyarakat Arab sedangkan KH. Ahmad kepada pribumi. Ketiga, implikasi dari konsep tersebut adalah tersebarnya tauhid, aqidah yang shahih, manhaj salaf, bahasa Arab di Indonesia, hidupnya kembali pendidikan Islam, dan tersebarnya sekolah-sekolah Al-Irsyad dan Muhammadiyah di seluruh pelosok Nusantara. 1 Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya 74 | Volume 13, No. 1, Januari–Juni 2017 Jurnal Reflektika Kata Kunci : Konsep Pendidikan, Ahmad Dahlan, al-Surkatiy, Komparasi ABSTRACT This paper set out from the condition of muslims in Indonesia during the Dutch colonial era which filled with deviant practices such as syirk (polytheism), bid’ah (any newly invented matter that is without precedent), and khurafa>t (superstition).
    [Show full text]
  • Intellectuals in the Modern Islamic World
    INTELLECTUALS IN THE MODERN ISLAMIC WORLD This book reconsiders the typology and history of intellectuals in the Islamic world in the modern and contemporary periods from the late nineteenth century to the present day. Intellectuals in the Modern Islamic World distinguishes itself from other major studies on modern thought in Islam by examining this topic beyond the context of the Arabic world. The first section of this book concentrates on a journal, al-Manar, published between 1898 and 1935, and read by a wide range of audiences throughout the Islamic world, which inspired the imagination and arguments of local intellectuals in the first half of the twentieth century. The second part concentrates on the formation, transmission, and transformation of learning and authority, from the Middle East to Central and South Asia, through the twentieth century. Providing a rich variety of case studies, by international authors of the most varied disciplinary scope, Intellectuals in the Modern Islamic World meets the highest academic requirements in a spirit of comparative vision and openness to the dynamism of contemporary societies of the Islamic world. As such, this book is essential reading for those with research interests in Islam and intellectual thought. Stéphane A. Dudoignon is a research fellow at the National Center for Scientific Research (Paris). Komatsu Hisao is a professor at the Graduate School of Humanities and Sociology, The University of Tokyo. Kosugi Yasushi is a professor at the Graduate School of Asian and African Area Studies, Kyoto University. NEW HORIZONS IN ISLAMIC STUDIES Series editor: Professor Sato Tsugitaka The series New Horizons in Islamic Studies presents the fruitful results of Islamic Area Studies Project conducted in Japan during the years 1997–2001.
    [Show full text]
  • The Struggle of the Shi'is in Indonesia
    The Struggle of the Shi‘is in Indonesia The Struggle of the Shi‘is in Indonesia by Zulkifli Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] This title is also available online at http://epress.anu.edu.au National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Author: Zulkifli. Title: The struggle of the Shi’is in Indonesia / Zulkifli. ISBN: 9781925021295 (paperback) 9781925021301 (ebook) Subjects: Shiites--Indonesia. Shīʻah--Relations--Sunnites. Sunnites--Relations--Shīʻah. Shīʻah--Indonesia--History. Minorities--Indonesia--History. Dewey Number: 297.8042 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design and layout by ANU E Press Printed by Griffin Press This edition © 2013 ANU E Press Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake. In some cases, a few minor editorial revisions have made to the work. The acknowledgements in each of these publications provide information on the supervisors of the thesis and those who contributed to its development. For many of the authors in this series, English is a second language and their texts reflect an appropriate fluency.
    [Show full text]
  • Islamic Reform in East Africa, Ca. 1870-1925 the Alawi Case
    Paper presented to the workshop "Reasserting Connections, Commonalities, and Cosmopolitanism: The Western Indian Ocean since 1800" Yale University, November 3-5, 2000. Anne K. Bang University of Bergen, Norway Islamic reform in East Africa, ca. 1870-1925 The Alawi case 1. Transmission of Islamic learning among East African Alawis: Family and scholarly links beyond East Africa: The example of Abd Allah Ba Kathir Much of what we know about the Zanzibari Shafii ulama derives from the retrospective accounts by Abdallah Saleh Farsy1 and Said b. Ali al-Mughayri.2 Both accounts begin where the tarjamas of the Hadrami Alawis end; focusing on Zanzibar, they depict a tight-woven network of Shafii scholars, some of whom were part of the Alawi tradition, others who looked elsewhere for their orientation. According to Farsy's account, the first generation of Islamic scholars centered around four persons: al-Qahtani, al-Amawi, al-Mazrui and al-Barwani. The second generation was made up of the younger students of the four scholars portayed above, as well as individuals who came in "from the outside". An example of the latter was Ahmad b. Sumayt, who by the 1890s had emerged as a leading figure in the new generation. Almost equally important important was his disciple Abd Allah Ba Kathir. Abd Allah b. Muhammad Ba Kathir (1860-61 - 1925) Abd Allah b. Muhammad b. Salim Ba Kathir al-Kindi was born in Lamu in 1276/1860-61. Not only was he almost exactly the same age as Ibn Sumayt; his background and early life has many similarities with that of his mentor.
    [Show full text]