Buku Saku Penanganan Covid-19 Provinsi Banten

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Buku Saku Penanganan Covid-19 Provinsi Banten DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN BUKU SAKU PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI BANTEN CALL CENTER DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN 0852 1577 9659 Dr. H. Wahidin Halim, M.Si H. Andika Hazrumy, S.Sos.,M.AP Gubernur Banten Wakil Gubernur Banten COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus�severe�acute�respiratory�syndrome� coronavirus 2�(SARS-CoV-2).�COVID-19�dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,� mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti�pneumonia. COVID-19 (coronavirus disease�2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan�coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut�virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan�lockdown�untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat atau laboratorium swasata Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut : 0–5 tahun: 0,58% 6–18 tahun: 0,20% 19–30 tahun: 0,30% 31–45 tahun: 1,06% 46–59 tahun: 4,36% >60 tahun: 11,98% Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,6% berusia 0–5 tahun, 0,7% berusia 6–18 tahun, 2,8% berusia 19–30 tahun, 11,4% berusia 31–45 tahun, 35,9% berusia 46–59 tahun, dan 48,7% berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 56,6% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 43,4% sisanya adalah perempuan. Penyebab COVID-19 COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari�coronavirus� (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia. Pada penghujung tahun 2020, beberapa laporan kasus menyebutkan bahwa virus Corona telah bermutasi menjadi beberapa jenis atau varian baru, misalnya�varian delta. DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Faktor Risiko COVID-19 COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi�efeknya�akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia,�ibu hamil,�perokok, penderita�penyakit tertentu, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti�penderita kanker. Karena mudah menular, penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan�alat pelindung diri (APD). Selain itu,� pemerintah bersama perusahaan farmasi dan berbagai institusi kesehatan kini juga tengah mengembangkan dan meneliti vaksin COVID-19. Setelah melalui uji klinis dan dinyatakan efektif dan aman diberikan pada manusia,� pembuatan vaksin COVID-19�akan diteruskan agar dapat diberikan kepada masyarakat. Gejala COVID-19 Gejala awal�infeksi COVID-19 bisa�menyerupai�gejala flu,�yaitu demam, pilek, batuk kering,�sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.� Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika�tubuh bereaksi melawan virus COVID-19. Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu: Demam�(suhu tubuh di atas 38°C) Batuk kering dan Sesak napas Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu: Mudah lelah, Nyeri otot, Nyeri dada, Sakit tenggorokan Sakit kepala, Mual atau muntah, Diare, Pilek atau hidung tersumbat Menggigil, Bersin-bersin, Hilangnya kemampuan mengecap rasa Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia) Gejala COVID-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Sebagian�pasien COVID-19 pun ada yang mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini disebut�happy hypoxia.�Selain itu, beberapa laporan kasus juga menyebutkan bahwa sebagian pasien COVID-19 dapat mengalami�ruam kulit. Untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau�PCR. Untuk menemukan tempat melakukan� rapid test�atau PCR di sekitar rumah Anda, klik di�sini. Pada beberapa penderita, COVID-19 dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak mengalami gejala disebut sebagai kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa menularkan COVID-19 ke orang lain. Pada bulan juli 2020, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengganti istilah operasional lama pada COVID-19, seperti ODP, PDP, OTG menjadi istilah baru, yakni�suspek, probable, dan konfirmasi. RESIKO PENULARAN ORANG SAKIT – ORANG SEHAT RESIKO PENULARAN 100% RESIKO PENULARAN 70% RESIKO PENULARAN 5% RESIKO PENULARAN 1,5% YANG DAPAT DIGUNAKAN* N95 Masker Medis/Bedah Masker Kain SNI Masker Kain Tips Perawatan COVID -19 di RUMAH INFEKSI SEKUNDER Terkadang COVID-19 berat dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur. Jika demikian tenaga kesehatan dapat menyarankan antibiotik dan antijamur. Ikuti intruksi tersebut dengan ketat dan jangan melakukan pengobatan sendiri. Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. COVID-19 disebabkan oleh virus, antibiotik tidak bedampak pada virus Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid* Penggunaan berlebih steroid dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (“jamur hitam”) Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan WHO tidak merekomendasikan penggunaan Hidroksiklorokuin, Lovinapir/Ritonavir *Steroid yang biasanya diresepkan /dianjurkan oleh tenaga kesehatan meliputi deksametason, metilprednisolon, predsnison, dan hidrokortison Sumber : WHO KENALI GEJALA COVID-19 PADA ANAK Demam Batuk Pilek Nyeri tenggorokan Sakit kepala Mual Muntah Lemas Ruam kulit Laju napas Tanda bahaya: < 2 bulan: ≥60x/menit, 2–11 bulan: ≥50x/menit, 1–5 tahun: ≥40x/menit, 5 tahun: ≥30x/menit Mengetahui kapan mencari pertolongan Waspada Bawa anak ke Rumah Sakit bila ada gejala: Anak banyak tidur/kesadaran turun Napas cepat Ada cekungan di dada, hidung kembang kempis Saturasi oksigen < 95% Mata merah, ruam, leher bengkak Demam > 7 hari Kejang Tidak bisa makan dan minum Mata cekung BAK berkurang HUBUNGI DOKTER JIKA MUNCUL TANDA BAHAYA/PERHATIAN KHUSUS Banyak Tidur / kesadaran turun Napas Cepat Hidung Kembang kempis Saturasi oksigen <95% Muntah, Mencret & asupan kurang tanda dehidrasi Kejang Demam disertai mata merah Anak dengan penyakit kronik KENALI GEJALA COVID-19 PADA ANAK SYARAT ISOLASI MANDIRI Tanpa gejala Gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, ruam-ruam Anak aktif, bisa makan dan minum Menerapkan etika batuk Memantau gejala/keluhan Pemeriksaan suhu 2 kali sehari (pagi dan malam) Lingkungan rumah/kamar dengan ventilasi yang baik Notes: Ortu dapat tetap mengasuh anak yang positif (disarankan yang risiko terhadap gejala berat COVID-19) Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi Bersama Jika orangtua dan anak berbeda status COVID, disarankan berikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah Berikan dukungan psikologis pada anak Alat yang perlu disediakan di rumah Termometer ( Pengukur Suhu ) Oxymeter ( pengatur saturasi oksigen dan frekuensi nadi ) OBAT YANG PERLU DISIAPKAN DI RUMAH Obat Demam Multivitamin Vitamin C : 1-3 tahun : max 400 mg/hari 4-8 tahun : 600 mg/hari 9-13 tahun : max 1200 mg/hari 14-18 tahun : 1800 mg/hari Vitamin D3: < 3 tahun : 400 u/hari Anak : 1000 u/hari Remaja : 2000 u/hari Remaja obesitas : 5000 u/hari Zink 20 mg/hari selama 14 hari Gunakan Masker * Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepas masker, dianjurkan menggunakan masker * Masker harus terpasang tepat * Berikan “istirahat masker” jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh * Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur * Pengasuh yang berada dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan Etika batuk & bersin * Tutup mulut dan hidung dengan tisu * Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam KASUS PROBABEL * Kasus suspek dengan ISPA Berat / ARDS Selesai Isolasi Sembuh /meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID - 19 Rawat di RS * Tidak dapat dilakukan pengambilan specimen Rujukan untuk pemeriksaan RT PCR Kematian TANPA GEJALA ISOLASI DIRI DI Tanpa follow up •KASUS (ASIMPTOMATIK) RUMAH RT-PCR KONFIRMASI ISOLASI DIRI DI Tanpa follow up GEJALA RINGAN Selesai Isolasi Sembuh •Seseorang yang RUMAH RT-PCR dinyatakan positif terinfeksi virus COVID- 19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan labolatorium RT-PCR RUJUK KE RS Tanpa follow up GEJALA SEDANG DARURAT RT-PCR Kematian RUJUK KE RS Follow up RT- GEJALA BERAT RUJUKAN PCR 1 Kali LAPORKAN KONDISI ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN Loogbook Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Gejala Tanggal Demam Batuk Pilek Nyeri Kepala Diare Muntah Ruam Panduan Isolasi Mandiri Anak - IDAI Loogbook Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Gejala Tanggal Suhu Saturasi O2 Frekuensi Nadi Laju Nafas Keluhan Lain
Recommended publications
  • Buku Profil Anggota DPRD Kabupaten Tangerang
    PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG DAERAH PEMILIHAN TANGERANG 1 Kecamatan : BALARAJA JAYANTI TIGARAKSA JAMBE CISOKA SOLEAR JUMLAH KURSI : 9 JUMLAH SUARA SAH : 240,349 ANGKA BILANGAN PEMBAGI PEMILIH (BPP) : 26,705 Halaman 1 PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG NAMA : BURHAN TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Jakarta, , 02 September 1975 ALAMAT : Taman Kirana Surya Rt. 006/08 Pasanggrahan Solear AGAMA : ISLAM JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI STATUS PERKAWINAN : MENIKAH NAMA ISTERI/SUAMI : AWALIYANTI JUMLAH ANAK : 2 PEKERJAAN : SWASTA/PEKERJAAN LAINNYA RIWAYAT PENDIDIKAN : - SEKOLAH DASAR : 1981-1987, SD, SDN 06 PASEBAN, JAKARTA PUSAT - SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : 1987-1990, SLTP, SMPN 1 BALARAJA, TANGERANG - SEKOLAH MENENGAH ATAS : 1990-1993, SLTA, SMAN 1 BALARAJA, TANGERANG - PERGURUAN TINGGI : - RIWAYAT ORGANISASI : - RIWAYAT PEKERJAAN : - PARTAI : PKB NOMOR URUT : 2 DAPIL : Tangerang 1 (satu) SUARA CALON : 2293 SUARA PARTAI : 14718 KUOTA KURSI : 26705 SUARA Halaman 2 PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG NAMA : SURYANI ANYA, S.Sos TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Tangerang, 02 Maret 1990 ALAMAT : Kp. Saredang Rt. 002/003 Matagara Tigaraksa AGAMA : ISLAM JENIS KELAMIN : PEREMPUAN STATUS PERKAWINAN : BELUM MENIKAH NAMA ISTERI/SUAMI : JUMLAH ANAK : PEKERJAAN : WIRASWASTA RIWAYAT PENDIDIKAN : - SEKOLAH
    [Show full text]
  • Lampiran Peraturan Bupati Tangerang Nomor 18 Tahun
    LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016. Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG Pagu Dana Desa No. Kecamatan Nama Desa Alokasi Dasar Rasio Jumlah Rasio Jumlah Indeks Rasio Indeks Jumlah Luas Rasio Luas Total Bobot Alokasi Formula per-Desa Jumlah Bobot Penduduk Penduduk Bobot Bobot Kesulitan Kesulitan Bobot Penduduk Wilayah Wilayah Penduduk Miskin Miskin Geografis Geografis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) = (7) + (10) + (13) + (16) (18) (19)= (4) + (18) 1 BALARAJA CANGKUDU 565.640.000 18682 0,00732413 0,00183103 657 0,00385507 0,00134927 4,30 0,00476973 0,00047697 21,99 0,00264667 0,00079400 0,00445128 131.813.002 697.453.001 CANGKUDU 2 BALARAJA TALAGASARI 565.640.000 12624 0,00494914 0,00123728 148 0,00086842 0,00030395 2,19 0,00243029 0,00024303 19,80 0,00238297 0,00071489 0,00249915 74.005.786 639.645.785 TALAGASARI 3 BALARAJA TOBAT 565.640.000 16864 0,00661140 0,00165285 686 0,00402523 0,00140883 5,67 0,00629150 0,00062915 31,66 0,00381078 0,00114323 0,00483406 143.148.127 708.788.126 TOBAT 4 BALARAJA SENTUL 565.640.000 11814 0,00463158 0,00115790 110 0,00064545 0,00022591 3,73 0,00414512 0,00041451 25,74 0,00309768 0,00092930 0,00272762 80.771.227 646.411.226 SENTUL 5 BALARAJA GEMBONG 565.640.000 9087 0,00356249 0,00089062 1093 0,00641338 0,00224468 4,93 0,00547383 0,00054738 20,94 0,00252022 0,00075607 0,00443875
    [Show full text]
  • Bab 3 Rencana Pembangunan Wilayah Di Kabupaten
    Laporan Akhir 3 - 1 BAB 3 RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN TANGERANG 3.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Sesuai RKPD visi Kabupaten Tangerang adalah ”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan”, yang dimaksud dengan : 1. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Tangerang; 2. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan spiritual; 3. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing anggota masyarakat; 4. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 3 - 2 atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945; 5. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar; 6. Berwawasan Lingkungan; berarti orientasi pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan.
    [Show full text]
  • Perda No 20 2006 Tentang Pembentukan Kecamatan
    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 20 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUKAMULYA, KELAPA DUA, SINDANG JAYA, SEPATAN TIMUR, SOLEAR, GUNUNG KALER DAN MEKAR BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah dan semakin meningkatnya beban tugas serta valume kerja dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kecamatan Balaraja, Curug, Cisoka, Pasar Kemis, Sepatan, Kresek, Kronjo, Rajeg, Legok, Jayanti, dan Pagedangan, dipandang perlu dimekarkan dengan membentuk Kecamatan Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear, Gunung Kaler dan Mekar Baru; b. bahwa pembentukan Kecamatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta kemajuan dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya guna mendukung penyelenggaraan otonomi daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kecamatan Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear, Gunung Kaler dan Mekar Baru. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
    [Show full text]
  • Statistik Kependudukan Kab Tang 2020.Pdf
    DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG @disdukcapil_kab_tangerang tangerangkab.go.id/disdukcapil Disdukcapil Kabupaten Tangerang KATA PENGANTAR Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang diterbitkan setiap tahun. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 7 huruf g “Pemerintah Kabupaten / Kota berkewajiban dan bertanggungjawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan yang dilakukan oleh Bupati/Walikota dengan kewenangan meliputi pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kabupaten/Kota”. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) diharapkan pula akan menjadi sumber informasi utama tentang kependudukan di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Tangerang khususnya. Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan hasil pengolahan database (SIAK) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Untuk itu dengan memanfaatkan database kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang, maka disusunlah Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang 2020. Untuk perbaikan publikasi ini, tanggapan
    [Show full text]
  • Bupati Tangerang Provinsi Banten
    BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 30 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS DAN BADAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah diatur dalam Peraturan Bupati Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; b. bahwa dengan tetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu diganti untuk disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dan untuk melaksanakan Surat Gubernur Banten Nomor 069/486-Org/2018 tanggal 29 Januari 2018 perihal Rekomendasi Pembentukan UPTD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2.Undang-Undang… -2- 2.
    [Show full text]
  • Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 T
    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG , Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 78 ayat (4) huruf c mengamanatkan penyusunan atau penyesuaian Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; b. bahwa rencana tata ruang Kabupaten Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang tidak sesuai lagi dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik, lingkungan regional , dan global, sehingga berdampak pada penurunan kualitas ruang di Kabupaten Tangerang; c. bahwa penataan ruang dilakukan sesuai kaidah - kaidah perencanaan yang mencakup azas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan, serta keterkaitan antarwilayah; d. bahwa ... -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 3. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 5.
    [Show full text]
  • Bab 2 Karakteristik Perumahan Dan Permukimandi Kabupaten Tangerang
    Laporan Akhir 2 - 1 BAB 2 KARAKTERISTIK PERUMAHAN DAN PERMUKIMANDI KABUPATEN TANGERANG 2.1 ADMINISTRASI Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah di Propinsi Banten terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 106o20’-106o43’ Bujur Timur dan 6o20’-6o20’ lintang selatan dengan luas wilayah 959,61 km2 atau 12,62 % dari seluruh luas wilayah propinsi Banten dengan batas-batas wilayah: Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah Timur berbatasan dengan DKI Jakarta,Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak Sebelah Barat dengan Kabupaten Serang Kabupaten Tangerang secara geografis memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-8% menurun ke Utara.Ketinggian wilayah berkisar antara 0-50 m di atas permukaan laut.Daerah Utara Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai dan sebagian besar daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan pemukiman sedangkan daerah barat merupakan daerah industri dan pengembangan perkotaan. Secara administratif pada tahun 2009 Kabupaten Tangerang memiliki 29 wilayah Kecamatan yang terdiri dari 274 wilayah Desa dan Kelurahan. Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 2 - 2 Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Tangerang Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 2 - 3 2.2 SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN Tahun 2010 Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang mencapai 2.838.621 jiwa terdiri dari 1.454.914 jiwa laki-laki dan 1.383.707 jiwa perempuan, dilihat dari. Jumlah penduduk tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2009.Berdasarkan distribusinya perkecamatan, terlihat bahwa kecamatan Cikupa dan Pasar Kemis menjadi kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, hal ini sepadan dengan perkembangan perekonomian yang cukup signifikan di kedua wilayah kecamatan ini.
    [Show full text]
  • Quarterly Progress Report 15 October – December 2014
    USAID INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE QUARTERLY PROGRESS REPORT 15 OCTOBER – DECEMBER 2014 FEBRUARY 2015 This report is made possible by the support of the American People through the United States Agency for International Development (USAID.) The contents of this report are the sole responsibility of DAI and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government. IUWASH conducted a series of training on toilet with septic tank construction as part of program collaboration with PNPM Mandiri Perkotaan to increase access to improved individual sanitation system. It has been a successful team up since resulted in a total of 6,612 new toilets were constructed in 10 districts/cities of Central Java Province including Batang, Kendal, Semarang, Salatiga, Surakarta, Klaten, Sukoharjo, Kudus and Rembang. Photo credit: IUWASH Central Java. USAID INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE QUARTERLY PROGRESS REPORT 15 OCTOBER - DECEMBER 2014 Program Title: USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Sponsoring USAID Office: USAID/Indonesia Office of Environment Contract Number: AID-497-C-11-00001 Contractor: DAI Date of Publication: February 2015 Author: DAI This report is made possible by the support of the American People through the United States Agency for International Development (USAID.) The contents of this report are the sole responsibility of DAI and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government. TABLE OF CONTENTS LIST OF ACRONYMS ........................................................................................................................
    [Show full text]
  • Daftar Peserta Pra Un Sma Kabupaten Tangerang Universitas Gunadarma Tahun 2015
    DAFTAR PESERTA PRA UN SMA KABUPATEN TANGERANG UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 Petunjuk Pengisian Pra UN KODE WILAYAH KAB TANGERANG : 04 Format Nomor Peserta : X X X X X X X X X X Kode Kode Kode Nomor Sekolah, Wilayah Jurusan Peserta pada tabel Kode Jurusan : IPA : 01 IPS : 02 BAHASA : 03 Contoh : SMA NEGERI 1 BALARAJA 6 0 1 0 4 0 1 0 0 1 NISN : X X X X X X X X X X Menggunakan 10 Digit, wajib di isi dengan lengkap dan benar Tabel Kode Sekolah Kode Kode No Nama Sekolah No Nama Sekolah Sekolah Sekolah 1 601 SMAN 1 BALARAJA 28 628 SMAN 28 CISAUK 2 2 602 SMAN 2 MAUK 29 629 SMAN 29 3 603 SMAN 3 CURUG 30 630 SMA AL FALAH KRESEK 4 604 SMAN 4 CIKUPA 31 631 SMA AL MUTAZAM 5 605 SMAN 5 KOSAMBI 32 632 SMA ALFA-SANAH CISAUK 6 606 SMAN 6 TIGARAKSA 33 633 SMA AL-JUMHURIAH 7 607 SMAN 7 KRESEK 34 634 SMA DAAR EL QOLAM 1 8 608 SMAN 8 CISOKA 35 635 SMA DAAR EL QOLAM 2 9 609 SMAN 9 KRONJO 36 636 SMA DARUL AHSAN 10 610 SMAN 10 JAMBE 37 637 SMA DARUSSALAM SINDANG JAYA 11 611 SMAN 11 SEPATAN 38 638 SMA ISLAM INSANI ISLAMI 12 612 SMAN 12 TELUK NAGA 39 639 SMA ISLAMIC VILAGE 13 613 SMAN 13 PASAR KEMIS1 40 640 SMA MANDIRI BALARAJA 14 614 SMAN 14 RAJEG 41 641 SMA MKGR SEPATAN 15 615 SMAN 15 PANONGAN 42 642 SMA NURUL HUDA DAFTAR PESERTA PRA UN SMA KABUPATEN TANGERANG UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 Petunjuk Pengisian Pra UN KODE WILAYAH KAB TANGERANG : 04 Format Nomor Peserta : X X X X X X X X X X Kode Kode Kode Nomor Sekolah, Wilayah Jurusan Peserta pada tabel Kode Jurusan : IPA : 01 IPS : 02 BAHASA : 03 Contoh : SMA NEGERI 1 BALARAJA 6 0 1 0 4 0 1 0 0 1 NISN
    [Show full text]
  • Daftar Nama Desa Di Kabupaten Tangerang
    DAFTAR NAMA DESA DI KABUPATEN TANGERANG No KABUPATEN KECAMATAN DESA 1 TANGERANG BALARAJA CANGKUDU 2 TANGERANG BALARAJA GEMBONG 3 TANGERANG BALARAJA SAGA 4 TANGERANG BALARAJA SENTUL 5 TANGERANG BALARAJA SENTUL JAYA 6 TANGERANG BALARAJA SUKAMURNI 7 TANGERANG BALARAJA TALAGASARI 8 TANGERANG BALARAJA TOBAT 9 TANGERANG CIKUPA BITUNG JAYA 10 TANGERANG CIKUPA BOJONG 11 TANGERANG CIKUPA BUDI MULYA 12 TANGERANG CIKUPA CIBADAK 13 TANGERANG CIKUPA CIKUPA 14 TANGERANG CIKUPA DUKUH 15 TANGERANG CIKUPA PASIR GADUNG 16 TANGERANG CIKUPA PASIR JAYA 17 TANGERANG CIKUPA SUKADAMAI 18 TANGERANG CIKUPA SUKANAGARA 19 TANGERANG CIKUPA TALAGA 20 TANGERANG CIKUPA TALAGASARI 21 TANGERANG CISAUK CIBOGO 22 TANGERANG CISAUK DANGDANG 23 TANGERANG CISAUK MEKAR WANGI 24 TANGERANG CISAUK SAMPORA 25 TANGERANG CISAUK SURADITA 26 TANGERANG CISOKA BOJONG LOA 27 TANGERANG CISOKA CARENANG 28 TANGERANG CISOKA CARINGIN 29 TANGERANG CISOKA CEMPAKA 30 TANGERANG CISOKA CIBUGEL 31 TANGERANG CISOKA CISOKA 32 TANGERANG CISOKA JEUNGJING 33 TANGERANG CISOKA KARANG HARJA 34 TANGERANG CISOKA SELAPAJANG 35 TANGERANG CISOKA SUKATANI 36 TANGERANG CURUG CUKANGGALIH 37 TANGERANG CURUG CURUG WETAN 38 TANGERANG CURUG KADU 39 TANGERANG CURUG KADU JAYA 40 TANGERANG GUNUNG KALER CIBETOK 41 TANGERANG GUNUNG KALER CIPAEH 42 TANGERANG GUNUNG KALER GUNUNG KALER 43 TANGERANG GUNUNG KALER KANDAWATI 44 TANGERANG GUNUNG KALER KEDUNG 45 TANGERANG GUNUNG KALER ONYAM 46 TANGERANG GUNUNG KALER RANCAGEDE Tangerang | halaman 1 47 TANGERANG GUNUNG KALER SIDOKO 48 TANGERANG GUNUNG KALER TAMIANG 49 TANGERANG JAMBE
    [Show full text]
  • Estimating Urban Water Demand Elasticities Using Regression Discontinuity: a Case of Tangerang Regency, Indonesia
    LPEM-FEB UI Working Paper 018, March 2018 ISSN 2356-4008 Estimating Urban Water Demand Elasticities using Regression Discontinuity: A Case of Tangerang Regency, Indonesia Muhammad Halley Yudhistira1F, Prani Sastiono1, & Melly Meliyawati1∗ Abstract We estimate the effect of water tariff adjustment in Tangerang city, Indonesia in November 2014 on monthly water consumption. Due to typical water-block pricing strategy, estimating water demand elasticities are likely to be complex. A unique panel monthly water consumption dataset at consumer level in Tangerang regency covering the period of January 2011–September 2016 is used. Using regression discontinuity framework, we find a 13% average tariff increase reduces 4% household water consumption on average. Further, our estimates suggest the tariff adjustment provides no effects on high-income households, industrial, and commercial consumers. We also find more elastic response of water consumption in short-run period than in long-run. JEL Classification: L95; R22; R53 Keywords Water Demand Elasticities — Urban Water — Regression Discontinuity Design — Indonesia 1Institute for Economic and Social Research, Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) FCorresponding author: Institute for Economic and Social Research (LPEM) Universitas Indonesia. Campus UI Salemba, Salemba Raya St., No. 4, Jakarta, 10430, Indonesia. Email: [email protected]. 1. Introduction ing monthly water consumption of PT Air Aetra Tangerang consumers in Tangerang Regency, Indonesia. The company Clean water plays important roles in fulfilling human basic is privately owned, and together with the regional water needs and the access is one of parameters for the quality company of Tangerang provide fresh-water service for sub- of life of society.
    [Show full text]