Pemberdayaan Wanita Tani Melalui Pengolahan Labu Kuning Menjadi Dodol Dan Roti Kasur Di Kecamatan Anggaberi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pemberdayaan Wanita Tani Melalui Pengolahan Labu Kuning Menjadi Dodol Dan Roti Kasur Di Kecamatan Anggaberi CENDEKIA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT eISSN : 2685-130X Vol. 2 No. 2 Bulan Desember 2020 halaman 110-117 pISSN : 2684-9003 http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/CENDEKIA doi:http://dx.doi.org/10.32503/Cendekia.v2i2.1180 Pemberdayaan Wanita Tani Melalui Pengolahan Labu Kuning Menjadi Dodol Dan Roti Kasur Di Kecamatan Anggaberi Leni Saleh1, Milawati Saranani2, Sarty Syarbiah3, Hasniati4 1,2,3,4Universitas Lakidende email : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Abstract Participants in this activity are people who belong to the Kartini Mandiri Farmer Group (KWT) in the Parauna Village, Anggaberi District, Konawe Regency. Based on the objectives of the pumpkin commodity processing training activity, namely to introduce and provide additional knowledge and skills to the community regarding the technology of processing pumpkin into pumpkin lunkhead and mattress bread so that the community can develop home industries and increase the economic value of pumpkin by providing information about the benefits of pumpkin accompanied by training and practice of making dodol and pumpkin bread mattress. Processing of dodol and mattress bread with various variations of stuffing is a new innovation in Parauna Village. The successful implementation of all these community service activities certainly has quite good benefits for the community in general and for household industry players in particular. Keywords: empowerment, women, pumpkin. Abstrak Peserta dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang tergolong dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini Mandiri yang berada di Kelurahan Parauna Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe. Berdasarkan tujuan dari kegiatan pelatihan pengolahan komoditas labu kuning yaitu memperkenalkan dan memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan kepada masyarakat tentang teknologi pengolahan labu kuning menjadi dodol labu kuning dan roti kasur sehingga masyarakat dapat mengembangkan industri rumah tangga dan meningkatkan nilai ekonomis dari labu kuning dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat dari labu kuning disertai dengan pelatihan dan praktek membuat dodol dan roti kasur dari labu kuning. Pengolahan dodol dan roti kasur dengan aneka variasi isian merupakan inovasi baru di Kelurahan Parauna. Keberhasilan pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentunya mempunyai manfaat yang cukup baik bagi masyarakat pada umumnya dan pelaku industri rumah tangga khususnya. Kata Kunci: pemberdayaan, wanita, labu kuning. Artikel diterima :17 September 2020 direvisi : 2 Oktober 2020 disetujui : 1 Desember 2020 110 111 Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2), 2020, 110-117 Pendahuluan diolah menjadi beragam jenis pangan (Radyaswati, 2005). Labu kuning diman- Tanaman labu kuning (waluh) faatkan hanya dengan cara direbus (sayur merupakan suatu jenis buah yang termasuk dan sup) atau sebagai pangan tradisional kedalam familia Cucurbitaceae, termasuk seperti dodol, kolak, asinan, manisan, tanaman semusim yang sekali berbuah puding, kue yang termasuk makanan semi langsung mati. Labu kuning salah satu basah dengan kecenderungan memiliki tanaman yang mudah dalam pembibitan, umur simpan yang singkat dan distribu- perawatan, dan hasilnya cukup memberi- sinya terbatas (Rahmawati et al. 2014). kan nilai ekonomis yang tinggi kepada Untuk menambah nilai ekonomis masyarakat. Labu kuning banyak dibudida- labu kuning, diversifikasi produk pangan, yakan di negara Afrika, Amerika, India dan memiliki masa simpan yang lebih lama dari Cina. Labu kuning biasanya tumbuh pada produk makanan semi basahnya dan agar dataran rendah maupun tinggi, ketinggian dapat dikonsumsi sehari-hari, maka labu tempat antara 0-1500 meter diatas permu- kuning dapat diolah menjadi makanan ola- kaan laut. Di Jawa Barat labu kuning dise- han yang lebih ekonomis bernilai tambah but dengan “Labu Parang”, karena tanaman dan bersifat kekinian. Labu kuning merupa- tersebut merupakan tanaman tahunan yang kan buah yang masih jarang dimanfaatkan menjalar (merambat) dengan perantara alat oleh industri pangan. Labu kuning memiliki yang berbentuk pipih, batangnya cukup daya simpan yang cukup lama, namun kuat dan panjang terdapat bulu-bulu yang volumenya besar dan mudah rusak dalam agak tajam (Heliyani, 2012). pengangkutan, sehingga perlu diolah men- Labu kuning merupakan jenis sayu- jadi produk yang lebih tahan lama dan ran buah yang memiliki daya awet yang bernilai ekonomis. Labu kuning dapat tinggi, mempunyai aroma dan citarasa yang diolah menjadi kudapan seperti dodol, khas, serta sumber vitamin A karena kaya kolak, roti, bolu, dan sebagainya. Salah satu akan karoten. Menurut Depkes (2001), labu bentuk pengolahan labu kuning untuk kuning mengandung sejumlah 1569 μg β- meningkatkan nilai tambahnya yaitu de- karoten, oleh karena itu dapat dijadikan ngan mengolah labu kuning menjadi dodol sebagai sumber alternatif vitamin A selain dan roti dengan teknologi yang sederhana, wortel dan ubi jalar. Disamping itu, labu mudah dan terjangkau. kuning juga mengandung zat gizi seperti Inovasi dan kreasi baru untuk me- protein, karbohidrat, beberapa mineral se- ngembangkan produk labu kuning yaitu perti kalsium, fosfor, besi, serta beberapa dengan mengolahnya menjadi dodol labu vitamin yaitu vitamin B dan C. Melihat kuning kaya vitamin dengan tambahan susu kandungan gizinya yang cukup lengkap dan dan menjadi roti kasur (sobek) dengan harga bahan pangan yang relatif murah, varian isi seperti cokelat, keju, cokelat keju, maka labu kuning ini merupakan sumber kacang dan selai nenas yang kekinian gizi yang sangat potensial untuk dikem- (millenial). Hal ini dikarenakan harga labu bangkan sebagai alternatif pangan masyara- kuning di pasaran yang relatif murah se- kat. Pada setiap 100 gram labu kuning hingga dengan usaha dalam sajian bentuk mengandung kalori 51 kal, Air 86,6 gram, dodol dan roti tersebut dapat dijadikan karbohidrat 10 gram, fosfor 180 mg, serat alternatif usaha baru bagi petani labu 2,7 gram, vitamin A 180 SI, vitamin B 0,08 kuning di Kota Unaaha Kabupaten Kona- mg, vitamin C 2 mg (Tabel Komposisi we. Cara tersebut merupakan langkah yang Pangan Indonesia, 2008). efektif untuk meningkatkan pendapatan Daging buah labu kuning yang kaya para petani khususnya wanita tani di akan kandungan serat, vitamin dan mineral Kabupaten Konawe. Proses pembuatan memiliki cita rasa sangat enak, bertekstur dodol labu kuning dengan sajian dalam lembut dan dengan rasa sedikit manis cocok komposisinya yang khas yaitu dengan tam- Leni Saleh et.al / Pemberdayaan Wanita Tani Melalui Pengolahan Labu Kuning ... 112 bahan sagu dan susu sehingga berbeda kasur terdiri dari beberapa potong roti kecil dengan dodol labu kuning lainnya dan roti yang digabungkan menjadi satu sehingga kasur atau biasa disebut juga roti sobek dari berbentuk seperti kasur. Biasanya terdiri labu kuning dengan variasi isian beragam dari 6-12 potong roti yang digabungkan. dengan aneka varian isian rasa sesuai selera Sering disebut juga sebagai roti sobek yang masyarakat dan membutuhkan waktu yang tidak diberi isi. Tetapi dalam kegiatan cukup singkat. Dodol labu kuning memiliki pengabdian pada masyarakat ini roti sobek- keunggulan yaitu dapat dikonsumsi oleh nya diberi isian. penderita diabetes begitu juga roti kasur ala Kegiatan pengabdian ini bertujuan labu kuning yang merupakan sajian tampi- untuk : lan kekinian. 1. Memberikan pengetahuan dan keteram- Dodol merupakan suatu olahan pilan dalam bentuk pelatihan tentang pangan yang dibuat dari campuran tepung diversifikasi / penganekaragaman pe- beras ketan putih, gula kelapa, santan ngolahan labu kuning menjadi dodol kelapa, yang dididihkan hingga menjadi dan roti kasur labu kuning, dengan kental dan berminyak tidak lengket, dan varian isian beragam yang sesuai selera apabila dingin pasta akan menjadi padat, masyarakat di Kabupaten Konawe. kenyal dan dapat diiris. Jenis dodol sangat 2. Memberikan pelatihan penerapan tek- beragam tergantung keragaman campuran nik atau metode yang dapat digunakan tambahan dan juga cara pembuatannya dalam membuat jajanan pangan lokal (Haryadi, 2006). berbahan labu kuning kepada masya- Dodol dikelompokkan menjadi 2 rakat agar mudah dipahami serta memi- yaitu dodol yang berbahan dasar dari liki kualitas yang setara dengan kualitas tepung, antara lain tepung beras, tepung dan bergizi karena menggunakan pa- ketan, dan dodol yang berbahan dasar dari ngan lokal, baik dari segi rasa, tekstur buah-buahan. Dodol yang berbahan dasar dan warna, sehingga dapat layak dikon- buah, misalnya nanas, sirsak, mangga dan sumsi dan disukai oleh konsumen (ma- masih banyak lainnya. Biasanya dodol yang syarakat umum). berbahan dasar tepung perlu penambahan essence sebagai bahan tambahan perasa, Pelaksanaan dan Metode sedangkan dodol yang berbahan dasar buah hampir tidak memerlukannya. Dodol buah Tahapan Kegiatan terbuat dari daging buah matang yang Kegiatan pengabdian pada masya- dihancurkan, kemudian dimasak dengan rakat menggunakan metode dalam bentuk penambahan gula dan bahan makanan lain- pelatihan keterampilan melalui penyulu- nya, seperti santan, tepung ketan, tepung han, pelatihan/demontrasi dan diskusi di- tapioka, tepung hungkue, bahan pewarna laksanakan selama 2 minggu. Adapun makanan, maupun bahan pengawet (Satuhu tahapan-tahapan dalam pelaksanaan dan Sunarmani, 2004). kegiatannya : Roti didefinisikan sebagai makanan 1. Penyuluhan, yaitu untuk penyampaian yang terbuat dari tepung terigu, air, dan pengetahuan secara umum tentang labu gula yang pada pengolahannya dilakukan kuning, yang
Recommended publications
  • Ethnobotanical Study on Local Cuisine of the Sasak Tribe in Lombok Island, Indonesia
    J Ethn Foods - (2016) 1e12 Contents lists available at ScienceDirect Journal of Ethnic Foods journal homepage: http://journalofethnicfoods.net Original article Ethnobotanical study on local cuisine of the Sasak tribe in Lombok Island, Indonesia * Kurniasih Sukenti a, , Luchman Hakim b, Serafinah Indriyani b, Y. Purwanto c, Peter J. Matthews d a Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mataram University, Mataram, Indonesia b Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Brawijaya University, Malang, Indonesia c Laboratory of Ethnobotany, Division of Botany, Biology Research Center-Indonesian Institute of Sciences, Indonesia d Department of Social Research, National Museum of Ethnology, Osaka, Japan article info abstract Article history: Background: An ethnobotanical study on local cuisine of Sasak tribe in Lombok Island was carried out, as Received 4 April 2016 a kind of effort of providing written record of culinary culture in some region of Indonesia. The cuisine Received in revised form studied included meals, snacks, and beverages that have been consumed by Sasak people from gener- 1 August 2016 ation to generation. Accepted 8 August 2016 Objective: The aims of this study are to explore the local knowledge in utilising and managing plants Available online xxx resources in Sasak cuisine, and to analyze the perceptions and concepts related to food and eating of Sasak people. Keywords: ethnobotany Methods: Data were collected through direct observation, participatory-observation, interviews and local cuisine literature review. Lombok Results: In total 151 types of consumption were recorded, consisting of 69 meals, 71 snacks, and 11 Sasak tribe beverages. These were prepared with 111 plants species belonging to 91 genera and 43 families.
    [Show full text]
  • Modul Dasar-Dasar Kuliner (Nut 161)
    MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 226 MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) MODUL 1 PENGANTAR KULINER DAN PERKEMBANGANNYA DI MANCANEGARA DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 1 / 226 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul 2. Merinci topik-topik perkuliahan Dasar-dasar Kuliner 3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata kuliah Dasar-dasar Kuliner. 4. Menguraikan perkembangan kuliner di berbagai negara B. Uraian dan Contoh 1. Visi dan Misi Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan misi-misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan 2. Topik Perkuliahan Kuliner merupakan perpaduan antara ilmu dan seni,karena dibutuhkan pengetahuan terkait dengan ilmu gizi, ilmu bahan makanan, alat-alat penyelenggaraan makanan, ketrampilan seni memasak(membaca,praktek dan mengembangkan resep). Kuliner dapat didefinisikan
    [Show full text]
  • Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary
    PACIFIC LING U1STICS Series D - No. 58 MATERIALS FOR A REJANG - INDONESIAN - ENGLISH DICTIONARY collected by M.A. Jaspan With a fragmentary sketch of the . Rejang language by W. Aichele, and a preface and additional annotations by P. Voorhoeve (MATERIALS IN LANGUAGES OF INDONESIA, No. 27) W.A.L. Stokhof, Series Editor Department of Linguistics Research School of Pacific Studies THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY Jaspan, M.A. editor. Materials for a Rejang-Indonesian-English dictionary. D-58, x + 172 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1984. DOI:10.15144/PL-D58.cover ©1984 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. PACIFIC LINGUISTICS is issued through the Linguistic Circle of Canberra and consists of four series: SERIES A - Occasional Papers SERIES B - Monographs SERIES C - Books SERIES D - Special Publications EDITOR: S.A. Wurm ASSOCIATE EDITORS: D.C. Laycock, C.L. Voorhoeve, D.T. Tryon, T.E. Dutton EDITORIAL ADVISERS: B.W. Bender K.A. McElhanon University of Hawaii University of Texas David Bradley H.P. McKaughan La Trobe University University of Hawaii A. Capell P. MUhlhiiusler University of Sydney Linacre College, Oxford Michael G. Clyne G.N. O'Grady Monash University University of Victoria, B.C. S.H. Elbert A.K. Pawley University of Hawaii University of Auckland K.J. Franklin K.L. Pike University of Michigan; Summer Institute of Linguistics Summer Institute of Linguistics W.W. Glover E.C. Polome Summer Institute of Linguistics University of Texas G.W. Grace Malcolm Ross University of Hawaii University of Papua New Guinea M.A.K.
    [Show full text]
  • THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed
    THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% 1 ________________________________________________________________ ((()tas"y*indonesian*+ood),o- THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% TABLE OF CONTENTS The Author.................................................................................................................................7 PREFACE....................................................................................................................................8 Indonesian Food Main Ingredients.......................................................................................16 Indonesian Main Kitchen TOOL............................................................................................19 Important spices (The ROOTS, LEAVES, SEEDS and FLOWERS).......................................21 THE ROOTS..............................................................................................................................21 THE LEAVES............................................................................................................................22 THE SEEDS...............................................................................................................................25 THE FLOWERS and LEAVES.................................................................................................28 VEGETABLES in
    [Show full text]
  • Bentuk, Makna, Dan Fungsi, Sesaji Mahesa Lawung Dalam Tradisi Ritual
    BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI, SESAJI MAHESA LAWUNG DALAM TRADISI RITUAL DI KERATON SURAKARTA HADININGRAT SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh: Nama : Restu Budi Setiawan NIM : 2601411136 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang Semarang 2015 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul Bentuk, Makna, dan Fungsi Sesaji Mahesa Lawung dalam Tradisi Ritual di Keraton Surakarta Hadiningrat ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke panitia siding ujian skripsi. Semarang, September 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. Drs. Hardyanto,M.Pd. NIP. 196101071990021001 NIP. 195811151988031002 ii PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Bentuk, Makna, dan Fungsi Sesaji Mahesa Lawung dalam Tradisi Ritual di Keraton Surakarta Hadiningrat ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada : hari : Rabu tanggal : 28 Oktober 2015 Panitia Ujian Skripsi Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum. (196408041991021001) __________ Ketua Ermi Dyah Kurnia, S.S. M.Hum. (197805022008012025) __________ Sekretaris Yusro Edi Nugroho, S.S., M.Hum. (196512251994021001) __________ Penguji I Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. (196101071990021001) __________ Pengiji II Drs. Hardyanto, M.Pd. (195811151988031002) __________ Penguji III iii PERNYATAAN Saya menyatankan bahwa skripsi yang berjudul Bentuk, Makna, dan Fungsi Sesaji Mahesa Lawung dalam Tradisi Ritual di Keraton Surakarta Hadiningrat ini merupakan karya saya, bukan jiplakan dari orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Seamarang, September 2015 Restu Budi Setiawan NIM. 2601411136 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Panggawe becik puniku, gampang yen wus den lakoni, angel yen durung kalakyan, aras-arasen nglakoni, tur iku den lakonana, mupangati badaneki.
    [Show full text]
  • View of ASEAN Food William W
    Foreword Amb. Kim Young-sun Secretary General, ASEAN-Korea Centre The ASEAN* region has a great variety of cuisines that are distinctive despite having some common elements. ASEAN cuisine is a celebration of cultural diversity and unique ways of life, delivered through appetite-whetting dishes and exotic aromas. It embraces the unique characteristics of many different ethnicities, and in that way is a history of the culture of the region. The ASEAN spirit and passion permeate each and every dish, and food is an important link in the chain that binds the ASEAN community together. The ASEAN Culinary Festival 2016, organized by the ASEAN-Korea Centre, aims to introduce ASEAN cuisine to the Korean public by presenting a wide spectrum of ASEAN dishes. Thirty distinctive dishes are included; they were selected to suit the Korean palate while showcasing the diverse flavors of ASEAN. Under the theme “Gourmet Trips to ASEAN,” the Festival will help Koreans, also known for their cuisine, discover the sweet and savory ASEAN culinary delights. In line with the “Visit ASEAN@50: Golden Celebration” campaign to celebrate the 50th anniversary of ASEAN, the Festival also intends to promote ASEAN culinary destinations by showcasing fascinating food trails across the region to the Korean public. Food is a universal language that brings people and cultures together. It is an essential part of life to all people of all nations. With the rise in the number of tourists traveling specifically to experience the cuisine of other peoples, food is increasingly important in enhancing harmony around the world. In this regard, I am certain that the ASEAN Culinary Festival will serve as a platform to strengthen the partnership between ASEAN and Korea by connecting the hearts and minds of the people and creating a bond over a “shared meal of diversity.” With the ASEAN-Korea Cultural Exchange Year in 2017, the ASEAN Culinary Festival is a new way to bring deeper cultural understanding between ASEAN and Korea.
    [Show full text]
  • INDONESIAN RECIPES Chef Mudana Cooking Class Sanur
    INDONESIAN RECIPES Bumbu Kuning (Yellow paste) ***** Peanut Sauce ***** Gado-Gado (Mix vegetable with peanut sauce) ***** Pergedel Jagung (Corn fritter) ***** Soto Ayam (Indonesian chicken soup) ***** Pepes Ikan (Grilled marinate fish wrapped in banana leaf) ***** Kare Tahu Tempe (Soy bean cake and fermented soy bean curry) ***** Sate Ayam (Grilled chicken skewer with peanut sauce) ***** Kolak Pisang (Caramelized banana with palm sugar) Chef Mudana Cooking Class Sanur www.cookingclasssanur.com INDONESIAN RECIPES BUMBU KUNING (Yellow paste) Ingredients: . Shallot 100 g . Garlic 50 g . Ginger (jahe) 50 g . Turmeric (kunyit) 50 g . Galangal (laos) 50 g . Candlenut (kemiri) 50 g . Coriander seed 10 g . Cumin seed 10 g . Lemongrass 2 pcs . Bay leaf (salam leaf) 1 pcs . kaffir lime leaf ( daun lemo) 1 pcs . Cooking oil 20 ml Instructions: 1. Slice shallot, garlic, ginger, turmeric, galangal, candlenut and lemon grass. 2. Combine all ingredients except , bay leaf and kefir lime leaf, place in mortar stone and grind coarsely, 3. Place cooking oil in heavy sauce pan add all ground ingredients, bay leaf and kaffir lime leaf. 4. Cook over medium heat for 15 minutes or until all water is evaporated and marinate change to yellow golden color. Note: yellow paste used for : 1. Basic Indonesian soup soto ayam, seafood soup, vegetable soup etc. 2. Basic Indonesian kare kare ayam, kare sapi, kare seafood etc. 3. Basic marinate and BBQ pepes ikan, grilled squid, grilled chicken etc. Chef Mudana Cooking Class Sanur www.cookingclasssanur.com INDONESIAN RECIPES PEANUT SAUCE Ingredients: . Deep fried peanuts 100 g . Shallots 10 g . Garlic 10 g . Aromatic ginger (kencur) 5 g .
    [Show full text]
  • Bejana New Menu Dessert Aug 2019
    TRADITIONAL INDONESIAN DESSERTS “MANISAN INDONESIA” SELECTION OF TRADITIONAL INDONESIAN SWEETS Dadar Gulung, Pisang Goreng, Bubur Injin, Klappertart, Kolak Nangka, Wajik, Nasi Unti, Putri Mandi ES CAMPUR Mixed Ice, Fruits, Cincau, Tapioca Jelly, Condensed Milk, Sugar Syrup DADAR GULUNG Coconut Pancake, Palm Sugar dip PISANG GORENG Fried Banana, Coconut Sorbet BUBUR INJIN Black Rice Pudding, Coconut Milk, Jackfruit and Palm Sugar KOLAK NANGKA, KLAPPERTAART, ES PANDAN Jackfruit Cooked in Coconut Milk, Classic Raisin Tart and Pine Skewer Ice Cream THE RITZ-CARLTON CAKE Contain Nuts Signature For any concerns regarding food allergies or intolerances, please consult your service team INDONESIAN COFFEE KOPI TUBRUK (unfiltered coffee) Bejana offers two favorite selections of famous Indonesia coffee to complete your dinner: TORAJA KOPI Indonesia’s renowned Toraja Coffee comes from the finest coffee plantations in the fertile region of Tana Toraja in South Sulawesi, where superb quality Arabica ‘Toraja’ beans are selected, carefully blended and expertly roasted to yield a rich full bodied flavor and magnificent fruity aroma. BALI GOLD KOPI From the finest coffee plantation in the fertile region in Indonesia, superb quality beans are selected, carefully blended and expertly to yield a rich full bodied; moderate, well balanced acidity and multi- dimensional aromatic character with prominent nutty and pleasantly sweet notes. WINES SWEET WINE Thomas Barton Reserve Sauternes, Bordeaux – France Michelle Chiarlo, Moscato d’Asti Nivole, Piedmont - Italy For any concerns regarding food allergies or intolerances, please consult your service team.
    [Show full text]
  • Menu Kayumanis Seaside Indonesian Intimate Bistro with Image.Indd
    Kayumanis Seasidestylish Indonesian Sanur bistro Sindhu Beach, Sanur Bali, Indonesia 62 361 6200 777 Kayumanis Seaside Sanur @kayumanisseasidesanur Indonesian Appetizer TUNA JERUNGGA seared tuna with fresh pamelo, tamarind sauce, crispy garlic and water cress Rp 55.000 GADO-GADO GULUNG assorted steamed vegetables rolls, fried tofu, bean curd, potato, tomato, boil egg, crackers with peanut sauce Rp 45.000 UDANG SAMBAL MATAH Grilled prawn tossed with lemon grass chili sauce and fresh local salad Rp 55.000 RANJUNGAN SERANGAN crispy crab soft shell salad with water cress, roasted capsicum, sweet cord and sweet chili dressing Rp 60.000 All prices are subject to 16.6 % government tax and service charge Soup SOP BUNTUT Indonesian traditional oxtail soup with green bean, potato, tomato, celery and crispy emping Rp 65.000 SOTO AYAM Indonesian favorite chicken soup with glass noodles, shredded chicken, tomato, celery, boil egg and crispy potato Rp 55.000 BAKWAN SURABAYA Surabaya style beef ball soup with beef rib, glass noodles, siomay, tofu, celery and crispy shallot Rp 40.000 SEAFOOD SEGARA ENING Balinese seafood soup with cucumber, tomato and basil Rp 55.000 SOUP BALUNG JUKUT JEPANG pork ribs soup with squash vegetables , tomato and crispy shallot Rp 40.000 All prices are subject to 16.6 % government tax and service charge Salad CLASIC CAESAR SALAD Crunchy baby romaine, with smoked chicken, eggs, shave parmesan, crispy bacon, baguette crouton and caezar dressing Rp 65.000 GRILLED NICOISE TUNA vegetables salad with seared tuna, boil egg, olive
    [Show full text]
  • Pelatihan Pengolahan Dodol Susu Labu Kuning (Dollabu) Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Jual Dan Kreasi Olahan Labu Kuning Di Kelurahan Toriki Kecamatan Anggaberi
    SURYA AGRITAMA Volume 9 Nomor 2 September 2020 e-ISSN : 2598 - 6082 p-ISSN : 2252 - 990X Pelatihan Pengolahan Dodol Susu Labu Kuning (Dollabu) sebagai upaya Meningkatkan Nilai Jual dan Kreasi Olahan Labu Kuning di Kelurahan Toriki Kecamatan Anggaberi Milawati Saranani1, dan Hasniati2 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lakidende Email: [email protected] [email protected] ABSTRAK Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Toriki Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu-ibu anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) yang tergabung dalam kelompkok usaha “Mesida” dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Para peserta aktif dalam mengikuti kegiatan ini baik pada saat ceramah, diskusi maupun saat pembuatan produk. Untuk mencapai tujuan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan metode sosialisasi, pelatihan dan praktik. Peran aktif masyarakat ini disebabkan karena masyarakat kelurahan Toriki sangat memerlukan informasi terkait dengan penerapan teknologi dalam pengolahan labu kuning menjadi dodol susu labu kuning (Dollabu). Tanggapan masyarakat kelurahan Toriki selaku peserta pelatihan sangat positif. Keberhasilan pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentunya mempunyai manfaat yang cukup baik bagi masyarakat pada umumnya dan pelaku industri rumah tangga khususnya. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan dodol susu labu kuning (Dollabu), masyarakat dapat melakukan pengolahan sendiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci : pelatihan, dan dodol susu labu kuning ABSTRACT This activity was carried out in Toriki Village, Anggaberi District, Konawe Regency. The participants who took part in this activity were women members of the KWT (Women's Farmers Group) who are members of the “Mesida” business group with a total of 15 participants. The participants are active in participating in this activity both during lectures, discussions and during product making.
    [Show full text]
  • Semiotics of Seven-Colors Lodeh Vegetable Doddy Salman1*
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 478 Proceedings of the 2nd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2020) Semiotics of Seven-Colors Lodeh Vegetable Doddy Salman1* 1Faculty of Communication Science Tarumanagara University Jakarta *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT When the COVID-19 pandemic spread throughout Indonesia, an appeal was made for the community to cook Lodeh vegetables again. This appeal circulated through WhatsApp groups among the people of Yogyakarta. The appeal for cooking the Seven Colors Lodeh vegetable certainly has a connotative meaning that is inherent to the substance, practices, habits that are part of the difference marker system [1]. Using semiotic analysis which sets out three basic questions "What does it mean? How to interpret it? Why does it mean that? (Danesi, 2007: 141) There are findings that since the Dutch colonial era Lodeh vegetables have been known to the public. Vegetable Lodeh Seven Colors has a sign that people are careful and alert for disasters. Vegetable Lodeh has the meaning of gratitude as well as repellent reinforcements. The Symbolic meaning of Lodeh Vegetables are parts of Indonesian local wisdom respond to the pandemic. Keywords: Semiotic, Lodeh, vegetables 1. INTRODUCTION In human life, food is a primary need. From birth, food bekakak menda, boreh kunir, bubuk dhele, bumbu is sought, made, and stored so that humans survive, mentahan, ciyu bumbon, dhaharan (jeram pacitan, grow, move, and develop. However, food needs are very lemper sekul, pelem bala, tengkuweh), dhendheng structured and involve substances, practices, habits, and (gorengan, kenthi, klopokan), dupa, enten-enten, preparation and consumption techniques that are part of gecok ganging ganggang, gedhang, gereh (juwi, layur, a system of differences in signification [2].
    [Show full text]
  • HANDOUT Pembungkus Makanan Adalah Pembungkus/Wadah Dari
    HANDOUT Pembungkus makanan adalah pembungkus/wadah dari daun pisang yang digunakan untuk membungkus makanan. Biasanya dalam acara selamatan atau kenduri, pembungkus makanan dari daun pisang sebagai wadah atau pembungkus yang dimasukkan kedalam besek atau box. Daun pisang sering juga digunakan untuk pembungkus kue tradisional seperti kue Bugis, Lemper, Lopis, Mento, Jongkong Kopyor, dll. Selain pembungkus kue, bisa juga sebagai pembungkus Nasi Rames, Botok, Gadon, Pepes, dll. DAUN sebagai pembungkus makanan merupakan teknik memasak yang tergolong tradisional. Daun dipercaya memberi aroma tersendiri bagi bahan makanan yang dibungkusnya. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang. Umumnya barwarna hijau (mengandung klorofil) dan berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Di sini daun menjadi organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof abligat. Bentuk daun sangat beragam. Ada yang berupa helaian, tipis, atau tebal. Namun, daun yang sering dijumpai biasanya memiliki bentuk dasar bulat dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Dari berbagai bentuk daun, ada beberapa yang bisa dijadikan pembungkus makanan. Macam daun yang digunakan untuk membungkus: 1. Daun pisang Zat lilin yang melapisinya membuat daun pisang dapat menampung hidangan berkuah kental. Daun pisang pun memberi aroma sedap pada masakan. Daun ini dipercaya sebagai pembungkus alami yang serbaguna dan relatif mudah ditemukan. Daun pisang dapat digunakan untuk pembungkus beberapa jenis makanan, seperti lemper, tempe, nagasari, dan nasi bakar. Daun pisang akan semakin kuat dan elastis jika terlebih dahulu dipanaskan di atas api kecil atau dijemur, sehingga menjadi layu. Daun pisang yang cocok untuk membungkus makanan, adalah daun pisang raja, daun pisang batu, dan daun pisang kapok.
    [Show full text]