Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI IDEOLOGI 3H DALAM LAGU BATAK POPULER SEBAGAI MODAL PERJUANGAN ORANG BATAK TOBA TESIS Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) Di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: MARSIUS PARLY TINAMBUNAN NIM: 116322001 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI IDEOLOGI 3H DALAM LAGU BATAK POPULER SEBAGAI MODAL PERJUANGAN ORANG BATAK TOBA TESIS Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) Di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: Marsius Parly Tinambunan NIM: 116322001 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PENGESAHAN TESIS IDEOLOGI 3H DALAM LAGU BATAK POPULER SEBAGAI MODAL PERJUANGAN ORANG BATAK TOBA Oleh: Marsius Parly Tinambunan NIM: 116322001 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tesis Pada tanggal 21 Juli 2015 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Tim Penguji Tanda Tangan Ketua : Albertus Bagus Laksana, S.J, S.S., Ph.D. ..……..…………… Sekretaris/Moderator : Y. Tri Subagya, M.A. .....………………… Anggota : 1. Dr. des. Vissia Ita Yulianto ……………………. 2. Dr. Gregorius Budi Subanar, S.J. ……………………. Yogyakarta 21 Juli 2015 Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Augustinus Supratiknya iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertandatangan di bawah ini Nama : Marsius Parly Tinambunan NIM : 116322001 Program : Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas : Sanata Dharma Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan: Judul : Ideologi 3H Dalam Lagu Batak Populer Sebagai Modal Perjuangan Orang Batak Toba. Pembimbing : Dr. G. Budi Subanar, S.J. Tanggal diuji : 21 Juli 2015 Adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam tesis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Program Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, termasuk pencabutan gelar Master Humaniora (M.Hum.) yang telah saya peroleh. Yogyakarta 22 Juli 2015 Yang memberi pernyataan Marsius P. Tinambunan iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Nama : Marsius Parly Tinambunan NIM: NIM : 116322001 Program : Magister Ilmu Religi dan Budaya Demi keperluan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah yang berjudul: IDEOLOGI 3H DALAM LAGU BATAK POPULER SEBAGAI MODAL PERJUANGAN ORANG BATAK TOBA Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lainnya demi kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di : Yogyakarta Pada tangal: 22 Juli 2015 Yang menyatakan Marsius P. Tinambunan v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Adalah saat yang membanggakan ketika saya masih bisa diberi kesempatan untuk studi S2 oleh Universitas Kristen Duta Wacana, meskipun usia studi lanjut saya telah berakhir sesuai aturan. Saya merasa ini sebuah hadiah yang tidak boleh disia-siakan untuk itulah saya menerima tantangan ini dan kembali ke bangku kuliah dan jadi mahasiswa. Ketertarikan saya pada bidang religi dan budaya, didasarkan atas pentingnya peran budaya dalam memahami agama. Budaya dan agama berjalan bersama, kadang terlihat ketidak keselarasan namun di sisi lain budaya dapat berperan dalam memahami ajaran mengenai Kabar Baik (Injil) bagi masyarakat tradisional yang masih begitu kuat memegang adat dan tradisi. Kekayaan budaya dapat diolah menjadi pengetahuan dan ajaran yang bersifat ideologis sehingga dapat memberi makna bagi kehidupan masyarakat yang masih mengagungkan adat dan tradisi di dalam kehidupan masyarakat tradisional dan modern. Penghargaaan terhadap budaya itulah juga yang memberi arti bagi kehidupan orang Batak Toba yang tetap menjunjung tinggi produk budaya seperti, ideologi: hamoraon, hagabeon, hasangapon, dan dalihan na tolu sebagai sistem musyawarah adat yang dijalankan oleh 3 unsur penting sebagai hula-hula, dongan tubu, dan boru. Berkaitan dengan proses penulisan tesis ini tidak dapat saya lupakan mereka- mereka yang secara langsung atau tidak telah memberi kontribusinya sehingga tesis ini dapat saya selesaikan dengan baik. Dan ucapan terima kasih yang tak terhingga patut saya sampaikan kepada Pembimbing saya, Dr. G. Budi Subanar, S.J. dan kepada Dr. Albertus Bagus Laksana, S.J. yang memberi masukan yang berharga. Kepada seluruh pengajar IRB yang pernah memberi perkuliahan kepada saya, serta mbak Desy sebagai staf administrasi IRB yang banyak membantu dalam urusan administrasi. Juga tidak lupa saya sampaikan banyak terima kasih kepada responden saya yang begitu bersemangat dalam wawancara, sekaligus berterima kasih atas penerimaan vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI responden di kediaman mereka dengan baik sehingga pelaksanaan wawancara dapat berlangsung dengan baik dengan suasana kekeluargaan yang menyenangkan. Adapun responden yang saya maksudkan adalah: Abidan Tinambunan, Dewi Pangaribuan, Doma Tumanggor, Hotran Simarmata, Hotman Sihaloho, Kardono Sinaga, Kaston Pakpahan, L.br Tinambunan, Lukder Tumanggor, M. Simangunsong, Mirando Damanik, N. Ambarita, Manosor Pangaribuan, M. Siahaan, M. Simanjuntak, S. Berutu. Kesediaan dan dukungan mereka selama wawancara sangat berarti dan jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan saya memberi informasi dan pengetahuan yang menjadi bagian dalam tesis ini. Hormat saya kepada Ayah (almarhum) dan Ibu yang saya cintai di kampung (Bona Pasogit - dulu Kabupaten Tapanuli Utara dan sekarang Kabupaten Humbang Hasundutan) yang sudah memperjuangkan saya untuk sekolah sejak dari SD sampai perguruan tinggi. Akhirnya saya berterima kasih kepada istri dan anak-anak saya yang saya cintai, yang secara bersamaan berjuangan bersama-sama sebagai mahasiswa. Dewi Pangaribuan (istri) yang kuliah di Amerika di bidang: Music dan Counseling, dan kedua anak saya Christina Laviani Tinambunan (Via) di Universitas Sanata Dharma jurusan Sastra Inggris dan Verdy Lamson Tinambunan (Verdy), di Universitas Kristen Duta Wacana jurusan Teknik Informatika. To God be the Glory, great things He hath done! vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRAK Tesis ini membahas hubungan antara permasalahan hidup, perjuangan yang dikisahkan dalam syair lagu dan tujuan hidup yang bersifat ideologis. Orang Batak Toba sebagai identitas, hidup dalam praktik adat dan tradisi yang kuat baik mereka yang tinggal di kampung maupun mereka yang sudah meninggalkan tanah kelahiran mereka. Permasalahan ekonomi menjadi titik awal bagi orang Batak Toba untuk memulai perjuangan. Kisah perjuangan mereka termuat dalam syair-syair lagu Batak Toba populer. Lagu yang digambarkan dikemas dalam melodi yang sedih dan syair yang mengharukan. Pengalaman hidup yang dikisahkan dalam lagu dan syair justru dijadikan sebagai kekuatan untuk memberi motivasi positif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi. Responden sebagai subjek penelitian merepresentasikan pendengar lagu Batak Toba yang mengetahui atau mengalami kisah-kisah perjuangan dalam lagu-lagu Batak populer. Kehidupan orang Batak diperhadapkan dengan suatu pertarungan yang penuh dengan tantangan untuk mencapai kebutuhan material, simbolis dan ideologis. Untuk pengolahan data penelitian maka teori Pierre Bourdieu dijadikan sebagai kerangka acuan. Habistus dipakai untuk melihat kebiasaan yang dimiliki oleh orang Batak Toba dalam menjalankan tata aturan dalam adat. Arena dijadikan sebagai ruang untuk melihat wilayah perjuangan yang mungkin ditempuh, sedangkan modal dijadian sebagai kekuatan untuk mencapai tujuan. Adapun modal-modal yang ingin dimiliki untuk meraih tujuan yang ingin dicapai adalah melalui modal ekonomi, kultural, sosial dan simbolik. Ideologi dijadikan sebagai modal dasar untuk mengentaskan permasalahan ekonomi yang pelik. Permasalahan hidup diatasi dengan perjuangan gigih melalui kekuatan ideologi. Untuk meraih keberhasilan tersebut diperlukan wadah perjuangan melalui pertarungan di arena pendidikan dan lapangan pekerjaan. Kedudukan dan kekuasaan seseorang dalam masyarakat Batak Toba tergantung berapa besar modal yang dimiliki. Kata kunci: Habitus, arena, modal, adat, ideologi (hamoraon, hagabeon, hasangapon), dalihan natolu (hula-hula,