Variasi Tematik Teks Translasional
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MEDENDANG TRADITION OF SUBULUSALAM SINGKIL ETHNIC: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS TESIS Oleh ARMANSYAH 107009035 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 MEDENDANG TRADITION OF SUBULUSALAM SINGKIL ETHNIC: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh: ARMANSYAH 107009035 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Judul Tesis : MEDENDANG TRADITION OF SUBULUSSALAM SINGKIL ETHNIC: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Nama Mahasiswa : Armansyah Nomor Pokok : 107009035 Program Studi : Linguistik Konsentrasi : Linguistik Menyetujui Komisi Pembimbing (Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.) (Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.) Ketua Anggota Ketua Program Studi Dekan (Prof.T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.) (Dr. Syahron Lubis, M.A.) Tanggal Lulus : 12 Februari 2014 Telah diuji pada Tanggal: 12 Februari 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Anggota : 1. Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. 2. Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. 3. Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D. PERNYATAAN Judul Tesis MEDENDANG TRADITION OF SUBULUSALAM SINGKIL ETHNIC: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Dengan ini Penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Medan, Maret 2014 Penulis, Armansyah ABSTRACT MEDENDANG TRADITION OF SUBULUSSALAM SINGKIL ETHNIC: A Critical Discourse Analysis Medendang as an oral tradition ofSubulussalamSingkilethnic is performed one night full. It is a spontaneous expression of the peronde (narrators) toaccompany dampeng dance, Alas dance, Silat dance, Selendayong dance, and ambei-ambei dan ceshow.Dendangand Tonjong are not collaborated with dance. Dendangcontains the narrator‟s life story, poems, rhymes and narrative oral storycontains moral teaching.Tonjong contains the poems, rhymes of the narrator to entertain, advice the host and audience. This research is indented to describe (1) the contex, co-text and text, (2) the macrostructure, (3) the schematic structure,(4) the micro structure, And (5) The local wisdom or moral values of medendang. The analyses of context shows : (1) Culturally the medendang performance was used for some purposes; entertain the king, audiences, and themselves in some kingdom in Singkil region. Situationally, It is performed in the veranda of the host‟s house. Socially it is performed to entertain the guesses and the players themselves in parties and some other ceremonies. Ideologically, It is influenced by the Islam, not only the utterances but also the customs (2) the macrostructure level finds that the Medendang tradition of SubulussalamSingkilethnic is influenced by Islam, it could be seen by finding greeting, poems related to Islam. The narrators use some poems to open and close the performance. Some poems are used as a strategy to save them whenever they do mistake of saying something, some others contain advice, salutations, persuasions , praises, satires etc. The purpose of the performance is to entertain and respect the audiences in the party. (3) The schematic structure finds that the show consist of structures, global structure and specific structure. The global structure shows the utterances of the poems consist of opening, contain and closing. The contain poems are about apology, appreciating, satire, allusion. The specific structure of the poems consist of salutation, Clothesline and contain. (4) The micro Structureor realization of medendang in text finds the collaboration past and present tense in Dendang text as the narrator‟s laments which tells about the complication of the narrators at past and present time. Some figures of speech are also found, they are personification, similes, metaphors.and satires. (5) Some local wisdom is found suc as; togetherness, admiration, appreciating other people etc. Key words: Medendang, Subulussalam Singkil ethnic, Critical Discourse Analysis ABSTRAK TRADISI MEDENDANG PADA MASYARAKAT EKNIS SINGKIL SUBULLUSSALAM: Sebuah Analisa Wacana Kritis Medendang adalah sebuah tradisi lisan masyarakat Singkil Subulusalam yang di pertunjukkan semalam suntuk. Tradisi ini adalah sebuah ekspresi spontanitas penuturnya (narator) untuk mengiringi pertunjukan tarian Dampeng, Silat, Selendayong, dan Ambei-ambei. Dendang dan Tonjong tidak dipadu dengan tarian. Dendang berisi cerita kehidupan naratornya, pantun-pantun, sajak-sajak, dan carita lisan narasi yang berisi pengajaran moral. Tonjong beri sipantun- pantun, sajak-sajakdari narrator untuk menghibur dan menasehati tuan rumah dan penonton. Penelitian ini diperuntukkan untuk menjelaskan (1) Konteks, co-teks dan teks (2) struktur Makroskematik (3) struktur skematik (4) struktur mikro dan (5) Kearifan local atau nilai-nilai moral pada Medendang tersebut. Analisa konteks memperlihatkan : (1) secara budaya pertunjukan Medendang dahulu digunakan untuk beberapa tujuan; menghibur raja, penonton, dan diri mereka sendiri di beberapa daerah di sekitar masarakat Singkil. Saat ini, pertujukan ini di pertunjukan di beranda tuan rumah. Secara social pertunjukan ini di pertunjukan untuk menghibur tetamu para pemain sendiri pada pasta-pesata atau upacara-upacara lain. Secara ideology, pertunjukan ini dipengaruhi oleh budaya islam tidak hanya pada ujaran-ujaran tapi juga pada pakaian. (2) Level Makro struktur, menemukan bahwa tradisi Medendang pada masyarakat Singkil Subulussalam dipengaruhi oleh Islam. Hal inidapat dilihat dengan penemuan salam, pantun-pantun, berhubungan dengan Islam. Para narrator menggunakan pantun untuk membuka dan menutup pertunjukan. Beberapa pantun digunakan sebagia strategi mengamankan diri mereka manakala mereka melakukan kesalahan karena mengatakan sesuatu, beberapa yang lain berisi nasihat, penghormatan, bujukan, harapan, sindiran dan lain-lain. Tujuan dari pertunjukan tersebut untuk menghibur dan mengharmati tetamu di pasta tersebut. (3) Struktur Skematik menemukan bahwa pertunjukan tersebut berisi struktur global dan Struktur khusus. Struktur global memperlihat kanujaran pada pantun-pantunnya berisi pembuka, isi dan penutup. Isi pantun berisi penghormatan, sampiran, danisi. (4) struktur mikro atau realisasi medendang dalam teks menemukan perpaduan bentuk lampau dan kekinian dalam teks dendang sebagai ratapan narrator yang menceritakan tentang masalah narrator dulu dan sekarang. Beberapa kiasan juga ditemukan, yaitu; personafikasi, simile, matapordansatir. (5) Beberapa kearivan local juga ditemukan seperti; kebersamaan, penghormatan dan penghargaan kepada orang lain, dan lain-lain. Kata Kunci: Medendang, Eknis Singkil Subulussalam, Analisis Wacana Kritis. ACKNOWLEDGMENTS Praise be to God, the “Almighty”, the “Merciful”, and the “Most Beneficial” for His Mercy and Beneficial without which the writer would have never been able to complete his thesis in obtaining the degree of Master of Science in Faculty of Cultural Science University of Sumatera Utara. The completion of this thesis would have never been possible without the assistance of many people though it would not be possible to mention all, but some deserve a special note of thankfulness for their valuable advice, suggestions, and guidance in the process of writing of this thesis. The researcher‟s deepest thanks go to the rector of the University of Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. SyahrilPasaribu, DTM7H.,MSc.(CTM).,SP.A(K) who provided him the opportunity to continue his study at the Linguistic Study Program, Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara (USU). His truthfully gratefulness also given to Dr. SyahronLubis, MA, as the Dean of Cultural Science Faculty of Graduate Program of University of Sumatera Utara, Medan, thanks for his invaluable guidance both in academic and administrative matters. On this occasion the researcher would like to express his sincerest gratitude to Prof. T. SilvanaSinar, MA, PhD, Assuos. as the chairperson of Linguistic Study Program, The Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara. During the thesis research at the Linguistic Study Program, he has really been fortunate to have her as his second adviser who have guidance to do the research in detailed, critical, and deeply insightful. His truthfully gratefulness also given to Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. as his first adviser who has given him valuable comments, help, guidance to the improvements of the researcher‟s work. The writer is greatly indebted to all lecturers, tutors and staff of Linguistic Study Program, The Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara for the valuable lectures, tutorials, and knowledge during his studies and he would like to express her appreciation to her reviewers and examiners: Prof. AmrinSaragih, M.A. Ph.D. and Prof. Dr. HamzonSitumorang for the valuable input given to improve his thesis. His special thank is