Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi pemerintahan di Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, perlu ditetapkan batas daerah secara pasti antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten; b. bahwa penetapan batas daerah antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Serang dan Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Banten dan disetujui oleh Tim Penegasan Batas Daerah Pusat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Batas Daerah Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten; Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah - Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); - 2 - 3. Undang -Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah (Berita Negara Republik Indon esia Tahun 2012 Nomor 1252); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Provinsi Banten adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten. 2. Kabupaten Serang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat. 3. Kabupaten Tangerang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat. 4. Pilar Acuan Batas Utama yang selanjutnya disingkat PABU adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi batas alam atau buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota. 5. Pilar Acuan Batas Antara yang selanjutnya disingkat PA BA adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi batas alam atau batas buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan berada diantara PBU atau PABU. 6. Titik Koordinat Kartometrik yang selanjutnya disingkat TK adalah koordinat hasil pengukuran/penghitungan posisi titik dengan menggunakan peta dasar. - 3 - Pasal 2 Batas daerah Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dimulai dari : 1. Pertigaan batas daerah antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak yang ditandai oleh PABU 10.04.005 dengan koordinat 06⁰ 19' 48.69525" LS dan 106⁰ 24' 05.26960" BT yang terletak di Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Mekarbaru Kecam atan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.027 dengan koordinat 06 ⁰ 19' 45.40342" LS dan 106⁰ 24' 05.89167" BT yang terletak di Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABU 81 dengan koordinat 06⁰ 19' 39.78141" LS dan 106⁰ 24' 11.91611" BT yang terletak di Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo Kabupaten Serang; 2. PABU 81 selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada sampai pada PABA 10.04.025 dengan koordinat 06 ⁰ 19' 05.13109" LS dan 106⁰ 24' 00.08528" BT yang terletak di Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.04.024 dengan koordinat 06⁰ 18' 56.02918" LS dan 106⁰ 23' 45.10257" BT yang terletak di Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.026 dengan koordinat 06⁰ 18' 56.90723" LS dan 106⁰ 23' 40.04309" BT yang terletak di Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Barat menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABU 82 dengan koordinat 06⁰ 18' 05.80014" LS dan 106⁰ 23' 55.41635" BT yang terletak di Desa Rancasumur Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang; 3. PABU 82 selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.04.023 dengan koordinat 06⁰ 17' 49.48881" LS dan 106⁰ 23' 54.87523" BT yang terletak di Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten - 4 - Tangerang yang berbatasan dengan Desa Rancasumur Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.025 dengan koordinat 06 ⁰ 17' 46.95500" LS dan 106⁰ 23' 50.90741" BT yang terletak di Desa Rancasumur Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan denga Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.04.022 dengan koordinat 06 ⁰ 17' 29.83126" LS dan 106⁰ 23' 40.90335" BT yang terletak di Desa Solear Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Cidahu Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.024 dengan koordinat 06⁰ 16' 55.87424" LS dan 106⁰ 23' 24.42379" BT yang terletak di Desa Cidahu Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Solear Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABU 83 dengan koordinat 06⁰ 16' 54.10213" LS dan 106⁰ 23' 24.10228" BT yang terletak d i Desa Cidahu Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Solear Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang; 4. PABU 83 selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.023 dengan koordinat 06⁰ 16' 37.50101" LS dan 106⁰ 23' 33.88329" BT yang terletak di Desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.04.021 dengan koordinat 06⁰ 16' 19.84827" LS dan 106⁰ 23' 23.22010" BT yang terletak di Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (M edian Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.022 dengan koordinat 06⁰ 16' 07.45547" LS dan 106⁰ 23' 14.36316" BT yang terletak di Desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.04.020 dengan koordinat 06 ⁰ 15' 48.45334" LS dan 106⁰ 23' 16.77116" BT yang terletak di Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABA 10.24.021 dengan koordinat 06⁰ 15' 41.46104" LS dan 106⁰ 22' 57.11359" BT yang terletak di Desa Nyompok Kecamatan - 5 - Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABU 84 dengan koordinat 06⁰ 15' 37.76519" LS dan 106⁰ 22' 57.27073" BT yang terletak di Desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang; 5. PABU 84 selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai pada PABU 10.04.019 dengan koordinat 06⁰ 15' 10.60832" LS dan 106⁰ 23' 11.45547" BT yang terletak di Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan Desa Carenang Udik Kecamatan Kopo Kabupaten Serang, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Ci Durian sampai
Recommended publications
  • Reconnaissance Study Of
    NO. RECONNAISSANCE STUDY OF THE INSTITUTIONAL REVITALIZATION PROJECT FOR MANAGEMENT OF FLOOD, EROSION AND INNER WATER CONTROL IN JABOTABEK WATERSHED FINAL REPORT JANUARY 2006 JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY YACHIYO ENGINEERING CO., LTD GE JR 05-060 RECONNAISSANCE STUDY OF THE INSTITUTIONAL REVITALIZATION PROJECT FOR MANAGEMENT OF FLOOD, EROSION AND INNER WATER CONTROL IN JABOTABEK WATERSHED FINAL REPORT JANUARY 2006 JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY YACHIYO ENGINEERING CO., LTD RECONNAISSANCE STUDY OF THE INSTITUTIONAL REVITALIZATION PROJECT FOR MANAGEMENT OF FLOOD, EROSION AND INNER WATER CONTROL IN JABOTABEK WATERSHED FINAL REPORT TABLE OF CONTENTS 1. INTRODUCTION .............................................................. 1 1.1 BACKGROUND ................................................................ 1 1.2 OBJECTIVES....................................................................... 1 1.3 STUDY AREA..................................................................... 2 2. PRESENT CONDITIONS................................................. 3 2.1 SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS.................................. 3 2.1.1 Administration........................................................ 3 2.1.2 Population and Households.................................... 6 2.2 NATURAL CONDITIONS.................................................. 7 2.2.1 Topography and Geology ....................................... 7 2.2.2 Climate ................................................................... 7 2.2.3 River Systems........................................................
    [Show full text]
  • Lahan Pertanian Abadi (Lpa) Di Kabupaten Tangerang
    LAHAN PERTANIAN ABADI (LPA) DI KABUPATEN TANGERANG Yunita Ismail President University, Jababeka Education Park, Jln. Kihajar Dewantara Kota Jababeka, Bekasi 17550, Indonesia [email protected] ABSTRACT Tangerang regency is a supporting area for DKI Jakarta. The main function of this supporting area is as the human resource for fulfilling development needs of DKI Jakarta. Based on agricultural products from Tangerang regency, it is known that rice production almost 12 tons GKP/ha/year. This production is big enough to support harvest production nationally. Therefore, changing in dedicated agricultural field to be a non- agricultural area is considered will decrease rice production in Tangerang regency. Based on those conditions, it is needed to decide agricultural field which will not be used for non-agricultural activities, or so called agricultural land conversion (LPA). This research uses secondary data from Biro Pusat Statistik (Indonesia bureau of statistic) in Tangerang regency. The conclusion is that controlling the agricultural land conversion based on land capability survey in LPA area, as detail survey to irrigated rice field, non-irrigated rice field, and deep observation for agricultural field non-rice field. Keywords: LPA (agricultural land conversion), Tangerang, agricultural, rice production ABSTRAK Kabupaten Tangerang merupakan daerah penyangga bagi DKI Jakarta. Fungsi daerah penyangga yang paling utama adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pembangunan DKI Jakarta. Dilihat dari hasil pertanian dari Kabupaten Tangerang, didapat bahwa produksi padi mencapai 12 ton GKP/ha/tahun. Produksi ini cukup besar untuk menunjang produksi panen secara nasional. Karenanya, perubahan peruntukan lahan pertanian menjadi untuk non pertanian dikhawatirkan akan menurunkan produksi padi di Kabupaten Tangerang.
    [Show full text]
  • Hutan Di Banten Rusak Parah
    Hutan Di Banten Rusak Parah Oleh : Atep Afia Hidayat – Staf Pengajar Teknik komponen lingkungan yang dikorbankan, Industri Universitas Mercu Buana, Jakarta termasuk hutan. Di bagian selatan Banten, yang meliputi Kabupaten Lebak dan Pandeglang, kerusakan hutan tidak separah di bagian utara. Namun eksploitasi terus berlangsung, sebagai gambaran di kawasan hutan Gunung Halimun dan Gunung Kendeng, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, jawa Barat, areal yang tertutup vegetasi hutan tinggal 75-80 persen, dengan kata lain 20-25 persen areal hutan Propinsi Banten memiliki hutan tropis yang luas, sudah gundul. Sementara di perbatasan namun bersamaan dengan peningkatan jumlah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, penduduk kualitas dan kuantitas hutan terus seperti di Gunung Karang (meliputi perbatasan mengalami penurunan. Dari sekitar 250 ribu wilayah Kecamatan Ciomas, Keduhejo, hektar hutan yang ada di Banten, 90 ribu hektar Pandeglang dan Cadasari) 60 persen areal hutan atau 36 persen di antaranya dalam kondisi gundul dan di Gunung Aseupan (perbatasan rusak parah. Tekanan terhadap ekosistem hutan wilayah Kecamatan Menes, Mandalawangi, di bagian utara Banten jauh lebih besar Jiput dan Padarincang) 45 persen gundul. dibandingkan bagian selatan. Bagian utara Sedangkan di kawasan hutan Gunung Pulosari, Banten yang meliputi Kota dan kabupaten perbatasan antara Kecamatan Mandalawangi Tangerang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon dan Saketi, Kabupaten Pandeglang 65 persen memiliki tingkat kepadatan penduduk yang gundul. sangat tinggi, sehingga eksploitasi sumberdaya Eksploitasi ternyata tidak hanya terjadi di hutan alam termasuk hutan, berlangsung cepat dan pegunungan, tetapi juga di kawasan hutan boros. lainnya, seperti hutan yang ada di sekitar Tak dapat dipungkiri, keberadaan kawasan daerah aliran sungai (DAS) Ci Danau, Ci industri dan pemukiman yang terkonsentrasi di Beureum, Ci Simeut, Ci Ujung, Ci Baliung, Ci bagian utara menyebabkan degradasi kualitas Banten, Ci Bogor, Ci Durian, Ci Manceuri dan lingkungan sulit dihindari.
    [Show full text]
  • Bab 3 Rencana Pembangunan Wilayah Di Kabupaten
    Laporan Akhir 3 - 1 BAB 3 RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN TANGERANG 3.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Sesuai RKPD visi Kabupaten Tangerang adalah ”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan”, yang dimaksud dengan : 1. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Tangerang; 2. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan spiritual; 3. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing anggota masyarakat; 4. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 3 - 2 atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945; 5. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar; 6. Berwawasan Lingkungan; berarti orientasi pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan.
    [Show full text]
  • 080528 Cover Asli LBH Jak 359X261mm PRINT.FH10
    LBH JAKARTA Exposing Crimes With Crimes. Survey of Torture by the Police in Jakarta and Surrounding Areas in 2008 EXPOSING CRIMES WITH CRIMES Survey of Torture by the Police in Jakarta and Surrounding Areas in 2008 Prolog Asfinawati Editor Gatot LBH JAKARTA 2008 EXPOSING CRIMES WITH CRIMES Survey of Torture by the Police in Jakarta and Surrounding Areas in 2008 Published by : Jakarta Legal Aid Institute / Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Jl. Diponegoro No. 74 Jakarta Pusat 10320 Phone : +6221-3145518, Fax : +6221-3912377 Email : [email protected] Site : www.bantuanhukum.org ISBN 978-979-96627-8-1 Researcher : Abraham Jonathan Edy Halomoan Gurning Febi Yonesta Gatot Kiagus Ahmad Bellasati Nurkholis Hidayat Restaria F. Hutabarat Theodora Subyantoro Tunggul Sri Haryanti Yoanita Eliseba Cover & Layout : Saiful Bahri Acknowledgements Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada Tim Peneliti LBH Jakarta untuk mendapatkan informasi tentang penyiksaan yang masih berlangsung di tingkat Kepolisian Wilayah Jakarta dan Sekitarnya. Temuan-temuan ini tidak dimaksudkan untuk menghujat institusi kepolisian kita, melainkan untuk diketahui oleh khalayak ramai bahwa lembaga yang kita idam- idamkan tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Kekerasan, perampasan, pemerasan dengan berbagai macam bentuk dan caranya masih digunakan oleh institusi kepolisian kita, khususnya yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tentunya kami berharap temuan ini dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan- kegiatan lebih lanjut dari masyarakat, terutama kepada para korban penyiksaan yang selama ini telah menderita secara psikologis akibat praktek-praktek kejam yang masih berlangsung dapat memanfaatkan hasil temuan ini dalam advokasi di kemudian hari. Ucapan kami haturkan kepada para responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini, semoga informasinya dapat merubah wajah Polri ke depan.
    [Show full text]
  • Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
    SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi pemerintahan di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak Provinsi Banten, perlu ditetapkan batas daerah secara pasti antara Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten; b. bahwa penetapan batas daerah antara Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Lebak sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Lebak dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Banten dan disetujui oleh Tim Penegasan Batas Daerah Pusat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Batas Daerah Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten; Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); - 2 - 2.
    [Show full text]
  • Laporan Individu
    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2015/2016 SD NEGERI KARANGJATI, PLOSOKUNING, MINOMARTANI KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DWI NUR SETIYANINGSIH 12108244011 PGSD PUSAT PENGEMBANGAN PRAKTIK PENALAMAN LAPAGAN DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PP PPL dan PKL ) LPPMP UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 i ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Alah SWT, yang telah memberikan bimbingan, limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan di SD Negeri Karangjati ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat paa wakunya, tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Perlu disadari bahwa terselesaikannya pembuatan laporan ini juga tidak lepas dari peran berbagai pihak. Oeh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Orang tua yang telah memberikan bantuan dan dorongan secara material. 2. Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, M.A selaku rektor UNY, 3. Drs. Ngatman Soewito selaku ketua pelaksana PP PPL dan PKL UNY, 4. Drs. Dwi Yuniarifi, M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan yang senantiasa bersabar dalam membimbing dan banyak memberikan penggarahan, 5. Jumadi, S.Pd. SD selaku kepala SD Negeri Karangjati yang telah bersedia menerima kami mahasiswa praktikan PPL di sekolah tersebut, 6. Suwaji, S.Pd selaku koordinator PPL di sekolah, 7. Sri Murwaningsih, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya, mohon maaf jika selama proses mengajar masih banyak kesalahan. 8. Bapak dan Ibu guru dan seluruh karyawan SD Negeri Karangjati, 9. Siswa- siswi SD Negeri Karangjati tahun ajaran 2015/ 2016, 10. Sahabat perjuangan PPL UNY SD Negeri Karangjati ( Sari, Nourma, Ima, Anisa, Anna, Atika, Desi, Arsyad, Boma, Wahet, Ferry, Wahyu, Dayat ), dan 11.
    [Show full text]
  • Perda No 20 2006 Tentang Pembentukan Kecamatan
    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 20 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUKAMULYA, KELAPA DUA, SINDANG JAYA, SEPATAN TIMUR, SOLEAR, GUNUNG KALER DAN MEKAR BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah dan semakin meningkatnya beban tugas serta valume kerja dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kecamatan Balaraja, Curug, Cisoka, Pasar Kemis, Sepatan, Kresek, Kronjo, Rajeg, Legok, Jayanti, dan Pagedangan, dipandang perlu dimekarkan dengan membentuk Kecamatan Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear, Gunung Kaler dan Mekar Baru; b. bahwa pembentukan Kecamatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta kemajuan dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya guna mendukung penyelenggaraan otonomi daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kecamatan Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear, Gunung Kaler dan Mekar Baru. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
    [Show full text]
  • Economic Assessment of Sanitation Interventions in Indonesia
    WATER AND SANITATION PROGRAM: TECHNICAL PAPER Economic Assessment of Sanitation Interventions in Indonesia A six-country study conducted in Cambodia, China, Indonesia, Lao PDR, the Philippines and Vietnam under the Economics of Sanitation Initiative (ESI) November 2011 The Water and Sanitation Program is a multi-donor partnership administered by the World Bank to support poor people in obtaining affordable, safe, and sustainable access to water and sanitation services. THE WORLD BANK Water and Sanitation Program East Asia & the Pacific Regional Office Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 13th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel: (62-21) 5299 3003 Fax: (62 21) 5299 3004 Water and Sanitation Program (WSP) reports are published to communicate the results of WSP’s work to the development community. Some sources cited may be informal documents that are not readily available. The findings, interpretations, and conclusions expressed herein are entirely those of the author and should not be attributed to the World Bank or its affiliated organizations, or to members of the Board of Executive Directors of the World Bank or the governments they represent. The World Bank does not guarantee the accuracy of the data included in this work. The boundaries, colors, denominations, and other information shown on any map in this work do not imply any judgment on the part of the World Bank Group concerning the legal status of any territory or the endorsement or acceptance of such boundaries. The material in this publication is copyrighted. Requests for permission to reproduce portions of it should be sent to [email protected].
    [Show full text]
  • Statistik Kependudukan Kab Tang 2020.Pdf
    DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG @disdukcapil_kab_tangerang tangerangkab.go.id/disdukcapil Disdukcapil Kabupaten Tangerang KATA PENGANTAR Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang diterbitkan setiap tahun. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 7 huruf g “Pemerintah Kabupaten / Kota berkewajiban dan bertanggungjawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan yang dilakukan oleh Bupati/Walikota dengan kewenangan meliputi pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kabupaten/Kota”. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) diharapkan pula akan menjadi sumber informasi utama tentang kependudukan di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Tangerang khususnya. Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan hasil pengolahan database (SIAK) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Untuk itu dengan memanfaatkan database kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang, maka disusunlah Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang 2020. Untuk perbaikan publikasi ini, tanggapan
    [Show full text]
  • Bupati Tangerang Provinsi Banten
    BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 30 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS DAN BADAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah diatur dalam Peraturan Bupati Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; b. bahwa dengan tetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu diganti untuk disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dan untuk melaksanakan Surat Gubernur Banten Nomor 069/486-Org/2018 tanggal 29 Januari 2018 perihal Rekomendasi Pembentukan UPTD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2.Undang-Undang… -2- 2.
    [Show full text]
  • Rationalization of Rain Stations in the Ciliwung Cisadane River Basin
    International Journal of Engineering Research and Technology. ISSN 0974-3154, Volume 12, Number 12 (2019), pp. 2957-2963 © International Research Publication House. http://www.irphouse.com Rationalization of Rain Stations in the Ciliwung Cisadane River Basin Fisnu Yudha Pramono1, Suripin2, Suharyanto3 and Widada Sulistya4 1 Doctoral Student, Universitas Diponegoro, Indonesia. 2 Professor, Universitas Diponegoro, Indonesia. 3 Lecturer, Universitas Diponegoro, Indonesia. 4 Deputy Official, BMKG, Indonesia. Abstract destructive power of water resources need accurate, timely and sustainable rainfall. Its data needs to be adequately recorded Hydrological calculations to support the development, because it is used in creating basic plans. research, management, conservation, and control of the destructive power of water resources need accurate, timely and Hydrological station data are expected to be produced properly sustainable rainfall. The accuracy of the hydrological base is using appropriate methods and competent human resource dependent on the station’s location for accurate monitoring of quality. Its accuracy greatly depends on the capability of the its flow characteristics. Therefore, further studies are required station in monitoring the condition of the hydrological to determine the placement of hydrological stations in the characteristics of a flow area accurately and correctly. Ciliwung Cisadane River Basin. The approach to obtain a reliable data network is by This rationalization is an approach to produce a reliable rationalizing the hydrological station [10] [5]. Besides that, it is hydrological station network with accurate, effective and also able to produce accurate, effective and efficient rainfall efficient data. It also describes and analyses the hydrological data used to describe or represent the hydrological conditions conditions of the study area.
    [Show full text]