ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12
Oleh
SOFIAWATI NIM : 106051001757
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh
SOFIAWATI NIM: 106051001757
Dibawah bimbingan
Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA NIP. 19490119 198003 1 001
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA
LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S1) pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 10 Juni 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarofah, MA NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 19710816 199703 2 002
Anggota
Penguji I Penguji II
Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag NIP. 19630405 199403 1 001 NIP. 19600720 199103 1 001
Pembimbing
Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA NIP. 19490119 198003 1 001 PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA
LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S1) pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 10 Juni 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarofah, MA NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 19710816 199703 2 002
Anggota
Penguji I Penguji II
Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag NIP. 19630405 199403 1 001 NIP. 19600720 199103 1 001
Pembimbing
Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA NIP. 19490119 198003 1 001 ABSTRAK SOFIAWATI 106051001757 ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12 Musik sebagai bagian dari seni merupakan alat komunikasi yang cukup efektif, melalui sebuah lagu seseorang dapat menyampaikan sebuah pesan yang sangat mudah diterima dalam hati. Sebuah musik dapat mempengaruhi emosi dan perasaan seseorang yang menikmatinya. Dalam dakwah Islam, seni merupakan bagian dari alat untuk berdakwah yang bisa membawa daya tarik bagi para Mad’unya, sehingga tidak membuat suatu kejenuhan akan kajian dakwah yang disampaikan tersebut. Lagu KebesaranMu merupakan hasil karya seorang Anak bangsa yang patut dicontoh. Dengan kekurangan yang ia (Charly) miliki, Ia selalu optimis dan yakin bahwa Tuhan selalu bersama-Nya. Lagu ini terinspirasi dari alam semesta dan seisinya, Charly selaku pencipta lirik lagu sangat meyakini bahwa tidak ada sempurna di alam semesta ini selain Allah SWT. Dari pernyataan diatas tersebut, maka karena adanya sifat kontradiktif atau bertentangan dengan latar belakang pencipta lirik lagu KebesaranMu. Maka perlu diketahui secara mendalam mengenai apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam lagu KebesaranMu? Dan apa Motivasi Charly Van Houten dalam membuat atau menciptakan lirik lagu KebesaranMu ini? ST12 adalah Group band pendatang baru diblantika musik Indonesia. Group band ini hanya memiliki 3 orang Personil saja yaitu Charly Van Houten sebagi Vokalis, Dedy Sudrajat sebagai Gitaris dan Ilham Febry sebagai Drummer. Dengan ciri khas gendre lagunya yaitu melayu. Pada lagu KebesaranMu Charly mengungkapkan bagaimana kekuasaan-kekuasaan Allah SWT, sehingga ia merasa bahwa ia (Charly) hanya lah seorang hamba yang tidak ada apa-apanya dihadapan sang Khalik. Seperti sepenggal lirik lagu KebesaranMu yang berbunyi ” ku manusia yang penuh dosa, berharap ampunan-Mu.” Lagu ini tidak ubahnya sebuah do’a yang diungkapkan dan dirangkai dengan indah lewat lirik lagu oleh Charly dari pengalaman yang dialaminya ketika di Mekkah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Content Analisis, yaitu tekhnik penulisan untuk mengetahui isi atau makna pesan komunikasi yang terdapat dalam lirik lagu. Dalam melakukan analisis isi ini penulis menggunakan metode peneltian kualitatif, yaitu penelitian yang pembahasannya tidak melihat pada angka-angka, tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan tentang fenomena yang dibahas, yang bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan daya deskriptif berupa kata-kata baik tersirat maupun tersurat yang pengambilan sampelnya dilakukan secara purposif (bertujuan). Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu KebesaranMu adalah seluruh pesan dakwah dari segi Akidah, Akhlak dan Muamalah. Sedangkan teori motivasi yang digunakan dalam penciptaan lirik lagu KebesaranMu adalah teori motivasi harapan yang dipelopori oleh Victor H. Vroom, karena jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Alamin, KebesaranMu Tuhan dengan segala ilmu yang telah engkau berikan kepadaku, hingga tidak bisa kuungkapkan lagi pujiku pada-Mu atas keberhasilan penyelesaian skripsi ini. Dari dalam hatiku yang paling dalam, kuucapakan sepatah kata syukur Alhamdulillah hirabbil alamin untuk-Mu.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda kita Nabi besar
Muhammad SAW, Yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan hingga menuju alam yang penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.
Penulis menyadari, bahwa terselesaikan dan tersusunnya skripsi ini adalah bukan semata-mata atas usaha dan upaya dari diri pribadi penulis sendiri, namun terselesaikannya skripsi ini adalah berkat pertolongan Allah SWT dan bantuan semua pihak yang turut adil dalam memberikan Do’a, moril dan materiil serta keikhlasan dalam membimbing penulis.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Ansor dan Umi
Romlah selaku kedua orang tua Penulis yang telah memberikan segala dukungan serta perhatiannya kepada Penulis, Adik-adik penulis yaitu Triastianti Oktavia,
Nur Amelia Sholihah dan Ishmatul Maula tersayang yang selalu menjadi motivasi
Penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis.
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. 2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arif Subhan, M.A.
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Drs. Jumroni, M. Si, sekaligus sebagai
penasehat Akademik, yang telah memberikan motivasi dan arahannya
kepada Penulis.
4. Sekretaris Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Umi Musyarofah, MA.
5. Prof. Dr. H. M Yunan Yusuf, selaku pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada Peneliti dengan bijaksana,
sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak serta Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan arahan
pengembangan intelektualitas Penulis selama perkuliahan.
7. Pimpinan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta seluruh staf dan karyawannya yang telah
melayani dan menyiapkan berbagai macam fasilitas literatur, sampai
terselesaikannya skripsi ini.
8. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh staf
dan karyawannya yang telah melayani dan menyiapkan berbagai macam fasilitas literatur, sampai Penulis dapat menyelesaikan Study
ini.
9. Para pegawai Staf dan tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah memberikan pelayanan yang prima kepada Penulis.
10. Kepada seluruh personil Band ST12, yaitu: Charly Van Houten, Ilham
Febry dan Dedy Sudrajat atas waktu yang telah diberikan dan
kesediaan untuk wawancara sebagai bahan pelengkap skripsi ini, Serta
Bang Andi selaku Managemen Group Band ST12, terimakasih telah
memberikan izin untuk wawancara dengan para Personil ST12.
11. Kepada Wahyu Danuarta, selaku koordinator Jakarta STsetia, yang
telah memberikan banyak bantuannya. Sehingga Penulis dapat
wawancara langsung dengan ST12.
12. Kepada Sahabat Penulis yaitu Khoiriyah dan David Noviardi,
terimakasih atas semangat yang diberikan, serta bersedia menjadi
tempat Penulis berbagi dalam terselesaikannya skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan yang ikut andil dalam memberikan
bantuan dan dorongannya kepada Penulis, terutama kelas KPI A
angkatan 2006 khususnya yaitu : Muhammad Rhagil Indratomo S.Sos,
I, Anne Chrisnasari S.Sos,I, Nur Afni Handayani S. Sos, I, Rusdyana,
Apriliani, Andri Ratih, Afaf Sholihin, Halimatussa’diyah, Richa
Muthmainnah, Fitria Ramdhani, Siti Robiatul Badriah, Assyami
Mustika Utami, Kharisma Dimas Syuhada, Fahdi Fahlevi, Aditya
Rizal, Ahmad Fauzy, Agan Yuliagandi, Ismail Marjuki, Kintan Pandu Jati, Farouk Kahlil Gibran serta Wawan Darmawan dan seluruh teman-
teman KPI B angkatan 2006.
14. Kepada Keluarga Bapak Supardi Sahari, yang telah banyak membantu,
mendo’akan serta memotifasi Penulis, sehingga terselesaikannya
skripsi ini.
15. Kepada seluruh staf kelurahan Desa Cibatok II Bogor, yaitu Bapak
Asep Sukardi selaku sekretaris Desa, Bapak Agus Gunawan selaku
Sekretaris BPD serta Bapak Iyan Sofyan selaku ketua LPM yang telah
memberikan dukungan serta Do’a kepada Penulis, sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya dapat
Menentramkan kegelisahan Intelektual serta menyirami dahaga ilmiah, untuk itu
Penulis sangat berlapang dada menerima masukkan-masukkan yang bersifat membangun. Semoga Skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan serta dapat menambah khazanah perpustakaan.
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
Jakarta, 2 Juni 2010
Penulis DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………...i KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………………...7
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian………………………………..7
D. Metodologi Penelitian…………………………………………8
E. Kajian Pustaka………………………………………………..11
F. Sistematika Penulisan………………………………………...13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi………………………………………..15
B. Pengertian dakwah…………………………………………...17
C. Kategorisasi Pesan Dakwah………………………………….20
a. Pesan Akidah……………………………………………..21
b. Pesan Syariah…………………………………………….27
c. Pesan Akhlak……………………………………………..36
D. Pengertian Motivasi………………………………………….41
E. Pengertian Lirik Lagu………………………………………..48
F. Lagu sebagai Media Dakwah………………………………...50
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band ST12…………....53
B. Biografi Personil Group Band ST12………………………....57
C. Karya-karya Group Band ST12……………………………...62
D. Sinopsis Lirik Lagu KebesaranMu…………………………...64
BAB IV ANALISIS ISI LIRIK LAGU KEBESARANMU KARYA ST12
A. Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu KebesaranMu...... 67
B. Motivasi Pencipta Lirik Lagu KebesaranMu...... 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...... 82
B. Saran-saran...... 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lagu ialah ragam suara yang berirama,1 sedangan lirik lagu berarti karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi atau juga susunan kata dari sebuah nyayian.2 Lagu KebesaranMu yang diciptakan oleh Charly Van Houten ini merupakan ungkapan curahan hati, do’a dan perasaan kepada pemilik kehidupan dan kematian yaitu Allah SWT.
Dalam lirik lagu kebesaranMu ini konsep yang diangkat yaitu mengenai pengambaraan hidup manusia dari lumuran dosa menuju taqwa.3 Tujuan Charly selaku Vokalis ST12 dan pencipta lagu KebesaranMu ini dalam menciptakan lagu
KebesaranMu ialah ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan sukses dan rezeki sekaligus sebagai cerminan dan pengingat dari hal-hal yang tidak direstui-Nya, serta Charly berusaha agar seluruh personil ST12 dan pendengar lirik lagu ini selalu mengingat Allah SWT. Karena diakuinya, ia
(Charly) banyak mengagumi kebesaran Allah SWT saat melaksanakan ibadah umrah di Mekkah, sehingga memanfaatkan ibadah tersebut dengan sebaik- baiknya.4
1 Tim Penyusun , Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2007). Ed-3, h.624. 2 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-4, h.528. 3 Eka Sulistiawati. ”Lagu KebesaranMu” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://hitsmusik.wordpress.com/2008/09/ 4 Wawancara Pribadi dengan Charly Van Houten, Jakarta: RCTI, 12 Mei 2010.
2
Seperti sepenggal lirik lagu KebesaranMu yang berbunyi ” ku manusia yang penuh dosa, berharap ampunan-Mu.” Lagu ini tidak ubahnya sebuah do’a yang diungkapkan dan dirangkai dengan indah lewat lirik lagu oleh Charly dari pengalaman yang dialaminya ketika di Mekkah. Dengan demikian mereka telah mengungkapkan betapa mereka mencintai Allah, Sang pencipta alam semesta ini.
Sebuah Band tidak ubahnya dengan manusia. Terkadang memiliki salah dan dosa. Kadang memiliki rasa yang mendalam terhadap kehidupan yang dihadapinya. Begitu juga dengan Group Band ST12, Group Band ini adalah group musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias
Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan (alm) Iman Rush (gitar). ” Jika Sang Sufi Hamzah
Fansuri mengungkapkan rasa cinta kepada Rabb dengan Puisi, atau Maulana
Jalaludin Rumi mengungkapkan rasa cinta kepada Allah dengan tariannya atau band Ungu dengan album Aku dan Tuhanku. Maka ST12 mengungkapkan rasa cintanya kepada Allah dengan sebuah lagu religi yang berjudul ”KebesaranMu.”
Dengan demikian ST12 mengajak kita untuk selalu menjadi seorang yang profesional. Profesional sebagai hamba dan makhluk Allah.” 5
Lagu ini diciptakan berdasarkan inspirasi pribadi personil ST 12 dalam meniti perjalanan spiritualnya. Karena kedalaman makna lagu yang dirajut dalam melodi sangat rapih, maka tidak heran bila lagu KebesaranMu langsung menjadi
5 Gumilang Alan, ”Group Band hebat” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/01/grup-band-indonesia-paling-hebat sepanjang-masa versi-koran-anak-indonesia/
3
soundtrack sinetron 'Cinta dan Anugerah' yang berepisode 244 episode serta di- download untuk menjadi ring back tone oleh para pencinta musik Indonesia.6
Musik sebagai bagian dari seni merupakan alat komunikasi yang cukup efektif, melalui seruan aspek yang terdapat di dalamnya musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Musik merupakan bagian komunikasi massa yang disampaikan kepada audiens melalui aktivitas listening
(mendengar), musik merupakan sumber yang mudah untuk mendapatkan kesenangan, terutama bagi anak muda. Lebih lanjut musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, musik mampu mengkomunikasikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati memacu respon emosional dari pendengar, atau bisa jadi menciptakan perasaan atau kesan emosi.7
Musik sebagai salah satu karya seni dapat dipahami sebagai alat komunikasi, karena pada dasarnya musik adalah bahasa emosi. Seperti bahasa pula, musik mempunyai tata bahasa, bentuk kalimat dan retorika, namun musik juga mempunyai perbedaan dengan bahasa, jika kata-kata sifatnya konkret, maka nada bersifat cair dan tidak dapat diraba. Kata memberikan ide-ide pasti, sedangkan musik sulit dipahami oleh pikiran manusia menyebabkan terjadi
“penerjemahan” pesan dalam musik yaitu lirik atau teks lagu.8 Musik memang dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu dalam masyarakat semua golongan, berdakwah melalui musik memang memberikan suatu keindahan
6 Dmile, ”Cinta dan Anugerah” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://iphototv.blogspot.com/2009/06/sinetron-cinta-dan-anugrah.html 7 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-husna, 1998),Cet. Ke-1, h.76. 8 Joseh Muchlis, The Enjoyment of Music: An Introduction to Listening, (Newyork: WW Norton and Company, 1995), h.4. yang dikutip dalam skripsi Idrus, Analisis isi pesan dakwah dalam album religi “kembali kepada-Nya” Karya Gito Rollies (Jakarta: UIN syarif hidayatullah,2008), h.2.
4
dan setiap manusia menyukai keindahan. Islam yang merupakan sebenar- benarnya agama atau jalan hidup menanamkan rasa cinta dan suka akan keindahan dilubuk hati setiap muslim.9
Seni merupakan fitrah insani yang telah dibawa manusia sejak ia lahir dan menjadi kebutuhan bagi setiap emosional manusia, Allah swt menciptakan manusia sebagai khalifah untuk bisa menilai dan mencintai keindahan, sedangkan salah satu keindahan yang sangat dinikmati dan dicintai Allah adalah seni.10 Seni adalah ungkapan, ekspresi karya manusia yang dapat dituangkan dalam bentuk apa pun.11 Seni adalah sebuah keelokkan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bagi umat Islam sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, bahkan al-Qur’an sendiri dalam bahasa arab yang maha balaghah. Ini membuktikan bahwa keberadaan seni di tengah-tengah masyarakat tidak dapat diragukan lagi dan dapat berdampak pula pada kehidupan sehari-hari.
Dakwah dan seni pada hakikatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berperilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat mengubah kepribadian, baik secara individu maupun kolektif. Dakwah dapat dilakukan Bil lisan, yang lebih banyak memfokuskan pada informatif persuasif, dan dakwah bil hal yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat praktis
9 Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Seni, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2000), h. 31. 10 Yusuf Al-Qardhawi, Islam Bicara Seni, h. 48. 11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988), h.685.
5
yang mampu merangsang agar mad’unya lebih cepat melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-hari.12
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai media dakwah, salah satu di antaranya adalah melalui kesenian yang mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri, tidak membosankan penikmatnya (pendengarnya) adalah dengan musik
(lagu). Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dengan melalui seluruh aspek yang terdapat di dalam musik. Musik dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya, musik adalah ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajar jika manusia menyukai musik sebagai suatu yang indah. Sidi Gazilba mengatakan kalau kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan untuk menarik sasarannya, dan pemanfaatannya sendiri bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik (keindahan), juga merupakan naluri atau fitrah manusia.13
Oleh karena itu, potensi-potensi masyarakat dalam mengembangkan kesenian dalam Islam seharusnya menjadi sarana dan media untuk mengembangkan dakwah Islamiyyah, yang pada tujuan akhirnya adalah dapat mendekatkan manusia untuk lebih memahami ajaran dan perintah Allah SWT melalui pendekatan seni ini.14
Islam sangat memberi perhatian terhadap keindahan, melalui keindahan tersebut Islam membimbing umatnya untuk bisa berperilaku sesuai dengan
12 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-1, h.45. 13 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, h. 186. 14 Drs, Samsul Munir Amin, M.A, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 251.
6
ajarannya, penyampaian makna suatu ekspresi juga merupakan proses komunikasi nonverbal yang dapat dilakukan secara interpersonal, yang memungkinkan manusia mengungkapkan perasaan-perasaan psikologisnya. Setidaknya mempunyai peran dalam interaksi manusia dengan lingkungannya, terutama saat mendengarkan musik.15 Dengan demikian, seni mempunyai landasan dan kriteria batasan-batasan yang tidak menjerumuskan pemirsa atau penikmatnya, akan tetapi justru melalui seni ini manusia dapat secara tidak langsung mengerti dan bertambah pengetahuan agamanya, yang pada akhirnya, mereka akan menjalankan ajaran agama Islam secara lebih baik.16
Untuk itu penulis sangat tertarik untuk membahas lirik lagu KebesaranMu yang dinyayikan oleh Group Band ST12. Band ini merupakan Group Band pendatang baru di blantika musik, dengan hanya beranggotakan 3 personil mereka sudah dapat menarik perhatian pecinta musik Indonesia sehingga memperoleh ajang AMI Awards 2009 yang diadakan pada 24 April 2009, ST12 meraih 6 nominasi, kategori yaitu duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. Karena yang mereka (Personil ST12) berikan kepada seluruh pencinta musik yaitu kualitas musik bukan kuantitas dari para personil Group Band itu sendiri.Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis ingin menganilisis isi pesan yang terkandung dalam lirik lagu Kebesaranmu karya
ST12, yang mengandung nilai dakwah serta memberi pengetahuan mengenai kebesaran Allah melalui sebuah karya tulis yang berjudul “ANALISIS ISI
15 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), h. 268. 16 Drs, Samsul Munir Amin, M.A, Ilmu Dakwah, h. 252
7
PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP
BAND ST12.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar tidak terlalu meluasnya pembahasan dalam penelitian, maka dalam hal ini dibuat pembatasan masalah. Untuk lebih memfokuskan penulisan penelitian ini, maka masalahnya hanya akan penulis batasi pada pesan dakwah yaitu pesan akidah, akhlak serta Syari’ah dan motivasi pencipta lirik lagu
KebesaranMu dengan menggunakan teori harapan yang dicetuskan oleh Victor H.
Vroom dalam lirik lagu KebesaranMu karya Band ST12 yang diterbitkan oleh
Trinity Optima Production 2009
2. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut
a. Apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu KebesaranMu
karya ST12 ?
b. Apa motivasi Charly Van Houten sebagai pencipta lirik lagu dalam
menciptakan lirik lagu KebesaranMu?
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:
1. Mengetahui bagaimana pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu
KebesaranMu karya ST12
2. Mengetahui motivasi Charly dalam menciptakan lirik lagu KebesaranMu.
3. Memetik hikmah dari lirik-lirik lagu yang telah diciptakannya, serta
8
4. Mengetahui lebih banyak lagi mengenai karya-karya lain yang dibuat oleh
ST12, khususnya lagu-lagu religi.
Adapun penelitian ini memberi manfaat untuk:
a. Secara Akademis
Dari sisi intelektual dan pengetahuan akademis, maka penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu dakwah sebagai ilmu alat bantu utama pada fakultas dakwah dan komunikasi khususnya pada jurusan komunikasi dan penyiaran islam, dalam mendapatkan gambaran yang lebih ideal tentang peran media dakwah pada saat ini, serta dapat memberikan masukan mengenai bagaimana mengemas pesan-pesan dakwah melalui jalur seni musik islam sehingga dapat memberikan pengaruh bagi masyarakat dari seluruh khalayak.
b. Secara Praktis
Menjadi salah satu wacana dalam mengembangkan eksistensi dakwah melalui lagu. Serta menjadi salah satu rujukan bagi para Da’i untuk mengemas dakwahnya agar lebih menarik dan mudah diterima Mad’u.
D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyesuaikan pada metodologi penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis isi deskriptif.
Dimana analisis isi ini merupakan suatu metode analisis isi pesan dalam suatu acara yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamat serta menganalisis pesan- pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pendekatan ini, menggunakan metode yang tidak melihat pada angka-angka tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan tentang fenomena yang dibahas, yang
9
bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan daya deskriptif yang dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari lirik lagu KebesaranMu karya
ST12 Sebagai salah satu sarana dakwah.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Group Band
ST12. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah para personil group band ST12 dan lirik lagu KebesaranMu.
3. Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk menambah informasi penulis, maka penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi yakni dengan pengumpulan data, dimana peneliti
mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala dan objek yang
diteliti, yaitu dengan melihat langsung aksi panggung ST12, Ketika
membawakan lirik lagu Kebesaranmu. Antara lain yaitu:
1) Pada tanggal 7 Februari 2010 pukul 10:00 – 11:30 di Gedung bekas
21 Metropolis Square Tangerang dalam rangka memperkenalkan
Stsetia (nama panggilan untuk fans club ST12) koordinator
wilayah Tangerang.
2) Pada tanggal 17 Februari 2010 pukul 14:00 di PT Surya Citra
Televisi Indonesia (SCTV), Graha SCTV Lantai III di Jalan
Jenderal Gatot Subroto Kavling 21, Jakarta dalam acara Playlist di
Studio 5
3) Pada tanggal 18 Februari 2010 Pukul 17:00 di PT. Cakrawala
Andalas Televisi Indonesia (ANTV) di Wisma Bakrie Lantai 8
10
Jalan Warung Buncit Raya No. 17, Jakarta dalam Acara
MANTAP (Special) ST 12 di Studio 5.
4) Pada tanggal 20 Februari 2010 pukul 17:00 Show di Pekan Raya
Jakarta (PRJ) Kemayoran.
5) Pada tanggal 21 Februari 2010 pukul 14:00 WIB di Monumen
Nasional (MONAS) dalam acara kumpul rutin Stsetia Se-
Jabodetabek.
6) Pada tanggal 23 Februari 2010 pukul 17:00 WIB di Rajawali Citra
Televisi Indonesia (RCTI) di jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat. dalam acara “Konser Jangan Biarkan” Titi Dwi
Jayati (DJ) di Studio 4.
7) Pada tanggal 26 Februari 2010 pukul 20:00-01:10 di Jakarta
International Event and Convention Centre (JITEC) Mangga Dua
Square dalam acara Dahsatnya Award.
8) Pada tanggal 14 Maret 2010 pukul 15:00-17:00 di CBD Ciledug
Tangerang dalam Acara Hip-Hip Hura SCTV.
9) Pada tanggal 3 April 2010 pukul 15:00-22:00 di Lapangan
Rajawali, Arhanud RI/ KOSTRAD Serpong dalam acara konser
akbar MERAIH MIMPI bersama IM3 Community dan ST12.
10) Pada Tanggal 5 Mei 2010 pukul 07:30-09:30 di Pasar Raya
Manggarai dalam acara INBOX di SCTV.
11) Pada tanggal 12 Mei 2010 pukul 09:00-13:39 di Rajawali Citra
Televisi Indonesia (RCTI) di jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat. dalam acara Dahsyat.
11
b. Wawancara yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan
nara sumber, secara mendalam namun tetap bersifat fleksibel serta
pengumpulan data dengan menanyakan sesuatu kepada pihak yang
dianggap berkompeten dengan data-data yang dibutuhkan yaitu kepada
para personil ST12 yaitu Charly Van Houten selaku vokalis, Dedi
Sudrajat selaku gitaris dan Ilham Febry selaku Drumer serta Wahyu
Danuarta selaku koordinator Jakarta Stsetia serta para Stsetia yang
hadir ketika acara panggung ST12.
c. Dokumentasi yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan ST12, melalui buku ”Official Book Of ST12” yang
ditulis oleh Lutfi Taufik, foto-foto, lirik lagu dan internet, serta blog
ST12 di www.bandst12.com.
E. Tinjauan Pustaka
Judul yang digunakan dalam skripsi ini memang memiliki banyak kemiripan dengan judul-judul skripsi yang lain yang mencoba menganalisis pesan- pesan dakwah yang terkandung dalam media seni, seperti skripsi-skripsi berikut ini:
1. Leli Rohimah (Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam) angkatan 2004 yang meneliti tentang
”Analisis isi pesan dakwah pada album ”Jalan Kebenaran” Group Band
Gigi. Dimana peneliti menyatakan dalam abstraknya bahwa dalam album
religi “Jalan Kebenaran” mengandung pesan dakwah yaitu berupa Aqidah,
Akhlak dan Syari’ah. Sehingga mendapatkan hasil yang menyatakan
bahwa pesan dakwah yang tertuang dalam album “Jalan KebenaranMu”
12
ini meliputi pesan Aqidah 25%, pesan Syari’ah (Ibadah dan Muamalah)
32,5 % serta pesan Akhlak 42,5%. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa pesan dakwah yang paling dominan dalam album
“Jalan KebenaranMu” adalah pesan Akhlak sebanyak 42,5% dari jumlah
item yang diteliti dari perolehan hasil kesepakatan juri.
2. Budi Haryanto (Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam) angkatan 2004 yang meneliti tentang ”
Isi pesan dakwah pada lirik lagu album SurgaMu Group Band Ungu.
Dalam Abstrak Peneliti (Budi Haryanto) menjelaskan bahwa lagu yang dia
(Budi Haryanto) teliti dalam album ”SurgaMu” adalah lagu Andai Ku
Tahu, SurgaMu, Selamat Lebaran dan Do’a. Peneliti tidak menjelaskan
dalam abstraknya bahwa pesan apa saja yang terdapat dalam lirik lagu
album ”SurgaMu”. Peneliti hanya menjelaskan bahwa Group band ini
memiliki peluang untuk menyampaikan pesan moral dengan menyentuh
unsur-unsur keagamaan ataua ”Dakwah.”
3. Idrus (Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam) angkatan 2003 yang meneliti tentang ” Analisis isi
pesan dakwah pada album Kembali Pada-Nya karya Gito Rollies”. Dalam
Abstrak Peneliti menjelaskan bahwa dalam penelitian ini ia menggunakan
metode penelitian Kuantitatif yaitu dengan menggunakan Content Analisis
yang merupakan tekhnik penulisan untuk mengetahui isi atau makna pesan
komunikasi yang terdapat dalam lirik lagu.
Dari analisa data dengan menggunakan metode kuantitatif tersebut,
maka peneliti memperoleh hasil bahwa pesan dakwah yang terkandung
13
dalam album religi “Kembali Pada-Nya” karya Gito Rollies yaitu Akidah
38,2%, Akhlak 36,3% dan Syariah 25,4% dari 55 item yang diteliti. Dari
penjelasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan dakwah
yang paling dominan dalam album religi “Kembali Kepada-Nya” adalah
pesan Akidah yaitu dengan Prosentase 38,2% atau dengan nilai ) 97%.
Namun dari sekian banyak skripsi yang ada, seperti menganalisis lagu revublik, Ungu dan DEWA. Tidak ada satupun yang menganalisa tentang isi sebuah lirik lagu dari Group Band ST12. Perbedaan dalam skripsi ini yaitu liriknya dinyayikan oleh pencipta lagunya sendiri dan menjadi sebuah musik religi yang senantiasa penyampaiannya dapat diterima oleh pendengar. Perbedaan lain juga terlihat pada personilnya yaitu hanya memiliki tiga personil dan Group Band pendatang baru yang sudah dapat mengapresiasikan bakatnya dalam berdakwah.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan karya ilmiah ini, maka penulis menyusun kedalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab 1 yaitu pendahuluan sampai bab
V yaitu penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan Menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan
judul atau latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah,
manfaat dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, kajian pustaka dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka. Bab ini menerangkan tentang pengertian dakwah,
unsur-unsur dakwah serta lagu sebagai media dakwah.
14
Bab III : Gambaran Umum, yang membahas mengenai: sejarah berdiri dan visi
misi Group Band ST12, Biografi Personil Group Band ST12, Karya-karya
Group Band ST12, Sinopsis Album Kebesaranmu
Bab VI: Analisis isi album kebesaranmu karya ST12 yang membahas mengenai
Analisis pesan dakwah dalam album Kebesaranmu serta Motivasi Charly
dalam Menciptakan Lirik Lagu KebesaranMu
BAB V : Penutup, terdiri atas : kesimpulan dan saran-saran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian analisis isi
Analisis isi adalah metode yang paling awal, paling sentral dan paling dipraktekkan secara luas.1 Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Pelopor analisis isi adalah Harold D Laswell, yang melopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi.2
Menurut R. Holsty, analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu acara yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamat serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam pembahasan seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber atau media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencakup jumlah.3
Metode analisis isi sangat tepat digunakan dalam bidang keilmuan komunikasi karena objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Metode analisis isi merupakan suatu media
1 Drs. Alex Sobur, M. Si, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), Cet-4, h. 4. 2 Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka), ed.1,.Cet-2, h 7-9. 3 R. Holsty, et. al "Content Analysis, dalam Hand Book Of Sosial Psykologi," (Edited by Garner Lindzey dan Elliot Aronson), Cambrige: Massachussets. Dikutif dari Skripsi Budi Haryanto, "Isi pesan dakwah pada lirik lagu album SurgaMu Group Band Ungu", (Jakarta: UIN, 2006), h. 25.
16
komunikasi. Metode analisis isi merupakan suatu tekhnik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.4
Jika menurut Klaus Krippendorf, analisis isi adalah suatu tekhnik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu tekhnik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemrosesan data ilmiah. Sebagaimana semua tekhnik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan penduan praktis pelaksanaannya.5
Sedangkan Atherton dan Klemmack mendefinisikan analisis isi sebagai study tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan tertulis. Biasanya, peneliti tertarik akan ide atau sikap dan tidak dengan pengetahuan, kinerja dan tingkah laku atau keadaan mental.6
Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, iklan dan sebagainya.7
4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134. 5 Klaus Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), Cet-2, h.15. 6 Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet, Ke-6, h. 72. 7 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 68.
17
Dengan demikian dapat Penulis tarik kesimpulan bahwa kegunaan analisis isi bukan hanya untuk mempelajari karakteristik isi komunikasi, tetapi juga umtuk menarik kesimpulan tentang sifat komunikator, khalayak serta efeknya. Karena analisis isi ini merupakan pembahasan yang bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi.
B. Pengertian dakwah
Ditinjau dari segi etimologis atau asal kata (bahasa), kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu : da’a, yad’u, da’watan yang artinya memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: Da’a, Yad’u, Du’aan yang artinya memanggil mendo’a dan memohon.8 Sedangkan dakwah menurut arti istilah mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan.
Para ahli telah banyak membahas tentang dakwah. Lafadz dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, du’aan/ da’watan. Jadi kata Du’aan atau dakwah adalah isim masdhar dari da’a yang keduanya mempunyai arti yang sama yaitu ajakan atau panggilan atau permohonan.
Menurut ulama Basrah, dasar pengambilan kata dakwah itu berasal dari kata masdhar da’watan yang artinya panggilan. Sedangkan menurut ulama kuffah, perkataan dakwah itu diambil dari akar kata da’aa yang artinya telah memanggil.
Dengan demikian kata dakwah yang dimaksud adalah dakwah dalam arti seruan, ajakan atau panggilan. Panggilan itu adalah panggilan kepada Allah dalam arti mengajukan permohonan kepadanya. Dengan demikian, tidak jarang jika para
8 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta:Hidayakarta Agung, 1990), h.127.
18
ulama atau para ahli memberikan definisi yang bemacam-macama mengenai definisi dakwah, antara lain:
1. Menurut Prof. H.M. Thoha Yahya Umar, membagi pengertian dakwah
menjadi dua bagian yakni, dakwah secara umum dan khusus.
a. Pengertian dakwah secara umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi
cara-cara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia
untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi dan pendapat
dan pekerjaan tertentu.
b. Pengertian dakwah secara khusus ialah mengajak manusia dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan untuk
kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan di akhirat.9
2. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan
kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih
baik dan sempurna, baik terhadap pribadi atau masyarakat.10
3. Menurut Wardi Bachtiar dalam buku Metodologi Penelitian ilmu Dakwah,
Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam.11
4. Menurut Syaikh Ali Mahfudz (1952) dalam karyanya "Hidayatul
Mursyidin" menulis jika dakwah ialah mendorong (memotivasi) manusia
untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memrintahkan
9 Prof. H.M. Thoha Yahya Umar, MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta: CV. Al-Hidayah, 2002), h.7. 10 Quraishh Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992).h.194. 11 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: LOGOS, 1997), h, 31.
19
mereka berbuat ma'ruf dan mencegahnya dari perbuatan munkar agar
mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.12
5. Menurut tim penyusun Ensiklopedia Islam, dakwah adalah setiap kegiatan
yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman
dan taat kepada Allah sesuia dengan garis akidah, syariat dan akhlak
Islamiyah.13
Walaupun beberapa definisi dakwah diatas berbeda redaksinya akan tetapi dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah dakwah mencakup pengertian antara lain:
a. Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru atau
mengajak kepada orang lain untuk mengamalkan ajaran islam.
b. Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran agama Islam dari
seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sadar dan sengaja.
c. Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaanya bisa dilakukan dengan
berbagai cara atau metode.
d. Dakwah adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuann mencari
kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah.
e. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk
mengubah pandangn hidup, sikap bathin dan perilaku umat yang tidak
12 Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, ()akarta: PT Mitra Cahaya Utama, 2006), h. 10 13 Tim Penyusun, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoere), h. 280.
20
sesuia dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk
memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.14
Dengan demikian, bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.
C. Kategorisasi pesan dakwah
Kata kategorisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penyusunan berdasarkan kategori. Sedangkan kata pesan berarti amanat yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Jadi kategorisasi pesan dakwah adalah susunan amanat-amanat yang ingin disampaikan berdasarkan kategorisasinya atau berdasarkan susunannya yang dapat mempermudah mad'u dalam menerima pesan dakwah. Adapun mengenai kategorisasi pesan dakwah, para pakar ilmuan dakwah banyak yang berbeda pendapat diantaranya:
1. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,
secara global kategorisasi pesn dakwah itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga
hal yaitu : masalah akidah, masalah syariah dan masalah Budi pekerti
(akhlaqul karimah).15
14 Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet, Ke-2. h. 21. 15 Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi dakwah islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60.
21
2. Menurut M. Munir dan Wahyu Ilaihi dalam bukunya Manajemen Dakwah,
kategorisasi pesan dakwah terdiri dari empat macam yaitu: Masalah akhlak,
masalah Syariah, masalah Muamalah dan masalah Akidah.16
3. Sedangkan menurut Wardi Bachtiar, dalam bukunya Metodologi Penelitian
Ilmu Dakwah, kategorisasi pesan dakwah itu meliputi: Akidah, Akhlak dan
Syariah.17
Dari sekian banyak perbedaan dan persamaan mengenai kategorisasi pesan dakwah seperti yang sudah disebutkan diatas, menjadikan kemudahan bagi penulis untuk merumuskan pesan dakwah mengenai lirik lagu KebesaranMu. Oleh karena itu, penulis merumuskan penelitian mengenai lirik lagu KebesaranMu dengan menggunakan tiga kategorisasi pesan dakwah, yaitu : Akidah, Akhlak dan
Syariah yang menurut penulis ketiga kategorisasi tersebut terdapat dalam lirik lagu KebesaranMu. Adapun untuk keterangan atau penjelasan mengenai ketiga kategori tersebut ialah: a. Pesan Akidah
1) Pengertian Akidah
Akidah menurut bahasa berasal dari kata aqada, ya’qidu, aqdan atau aqidatan yang artinya mengikatkan. Bentuk jama’ dari akidah adalah aqaid yang berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula kata I’tiqad yang berarti tashdiq atau kepercayaan.18 Sedangkan Menurut istilah, Aqidah ialah iman yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid (mengesakan
Allah dalam peribadatan), beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
16 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Mediaa, 2006), h. 21-28 17 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 33-34. 18 Abudin Natta, Alqur’an dan Hadits, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 29.
22
rasul-Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruknya dan mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimanan ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya berupa prinsip-prinsip agama.19 Tetapi banyak sekali para ulama yang mendefinisikan pengertian akidah diantaranya:
a) Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazair, dalam bukunya Akidah
Seorang Mukmin. Beliau mengungkapkan bahwa akidah adalah ketentuan
atau ketetapan Allah yang fitrah selalu bersandar kepada kebenaran (haq),
sah selamanya (tidak pernah berubah) dan tidak terikat kedalam hati
manusia.20
b) Menurut Hasan Al-Bana, seperti yang dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam
bukunya Kuliah Akidah Islam, Kata Akidah berasal dari kata Aqa’id
(bentuk jamak dari akidah) adalah perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati (Mu) mendatangkan ketentraman jiwa menjadi
keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan- keraguan21
c) Menurut Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Athas, dalam bukunya
Ajaran Islam antara Tanggung Jawab Akidah dengan Hak Kewajiban
Syariah dalam Kajian Filsafat Muamalah, menerangkan akidah adalah
ikatan, sebuah konsep ”akar” yang harus tertanam diqolbu manusia secara
19 Syaikh DR. Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai al-Qur’an, As-sunnah dan Pemahaman Salafus Shahih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2006), h.3. 20 Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Aqidah seorang Mukmin, (Solo: Pustaka Mantiq, 1994), h. 30. 21 Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.1.
23
kuat dan kokoh, sehingga tidak dapat digoyahkan oleh ”anasir-anasir”
yang dapat meruntukan qolbu manusia.22
d) Menurut Jamil Shaliba dalam Kitab Mu’jam Al-Falsafi, mengartikan
akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga
bertemu dan bersambung secara kokoh.23
Dari beberapa pengertian akidah diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang fitrah dan wajib diyakini kebenarannya oleh hati sehingga tidak dapat digoyahkan oleh
”anasir-anasir” yang dapat meruntuhkan qolbu manusia. Akidah atau keyakinan merupakan landasan pokok bagi orang yang beragama. Denagn keyakinan yang kuat orang akan bisa mematuhi perintah dan meningglkan larangan Allah swt.24
Dalam akidah, bukan saja membahas mengenai masalah-masalah yang wajib diimani saja, akan tetapi materi dkawah meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya. Misalnya, Syirik (menyekutkan adanya tuhan), ingkar dengan adanya Tuhan dan lain-lain. Agama Islam mengajarkan bahwa iman kepada Allah harus sebersih dan semurni mungkin, serta menutup celah- celah yang dikhawatirkan masuknya syirik, kemudian mengancam bahwa syirik itu dosa besar dan tidak dapat diampuni oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nissa ayat 48 yang berbunyi:
22 Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Athas, Ajaran Islam antara Tanggung Jawab Akidah dengan Hak Kewajiban Syariah dalam Kajian Filsafat Muamalah, (Banten: Lembaga Pengkajian Pengembangan Pembinaan Kitab Kuning, 2008), h. 22. 23 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), Cet, Ke-9, h. 84. 24 Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.29.
24
⌧ ☺ ☺ ☺
Artinya : ”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain syirik itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa besar ”
Dari pengertian diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa akidah merupakan landasan berfikir dan berperilaku bagi seorang muslim. Baik atau buruknya perilaku tergantung kepada iman yang dimilikinya. Kemudian iman yang ada dalam diri seseorang akan mengalami pasang naik dan pasang surut sesuai dengan kondisi dan situasi kemerosotan maka perlu dipelihara dari kemusyrikan seperti syirik kecil, syirik besar, baik syirik secara terang-terangan maupun syirik secara terselubung. Jadi individu itu harus menghiasi diri dengan keimanan yang kaut dan dinamis yang selalu mendorong untuk beramal, bersabar, berjihad dan bertahan dijalan Allah.
Dengan demikian Akidah merupakan fondasi bagi setiap muslim, bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal shaleh.25 Karena akidah inilah yang menjadi dasar, yang memberikan arah bagi kehidupan manusia, akidah ini merupakan tema bagi dakwah nabi Muhammad SAW, ketika beliau pertama kali mmelakukan dakwah
25 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), Cet, Ke-9, h. 84
25
di Mekkah, akidah ini juga merupakan tema dakwah bagi para Rasul yang diutus sebelumnya, akidah ini merupakan keimanan kepada Allah, para Malaikat, Kitab- kitab yang diwahyukan kepada Rasul, adanya hari kiamat dan adanya qadha dan qadhar serta masalah-masalah yang berkaitan dengan pokok keimanan.26
2) Fungsi dan Peran Akidah
Akidah tauhid sebagai kebenaran merupakan landasan keyakinan bagi seorang muslim akan memiliki fungsi dan peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:
a) Menopang seluruh perilaku, membentuk dan memberi corak dan warna
kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya
dengan tuhan.
b) Akidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam
pengabdian dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang Maha
Besar.
c) Iman memberikan daya dorong utama untuk begaul dan berbuat baik
dengan sesama manusia tanpa pamrih
d) Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya
dalam pengawasan Allah semata.
e) Akidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non islam.27
3) Klasifikasi Akidah
Menurut Yunahar Ilyas, dalam bukunya Kuliah Akidah Islam, akidah dapat diklasifikasikan menjadi empat macam diantaranya yaitu :
26 M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997), h. 11. 27 Efay, ” Fungsi dan peran Akidah ”, Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2010 dari http://efay.wordpress.com/02/Oktober/2008.
26
a) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Ilahi seperti: wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al
Allah dan lain-lain.
b) Nubuat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, Mukjizat,
keramat an lain-lain.
c) Ruhaniat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik, seperti: Malikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain-
lain.
d) Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sam’i (dalil naqli berupa Al-qur’an dan sunah seperti
alaaam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka
dan lain-lain)
Disamping sistematika diatas, pembahasan akidah bisa juga mengikuti sistematika arkanul iman, yaitu:
(1) Iman kepada Allah SWT
(2) Iman kepada Malaikat
(3) Iman kepada Kitab-kitab Allah
(4) Iman kepada Nabi dan Rosul
(5) Iman kepada Hari akhir
(6) Iman kepada Taqdir Allah28
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan Akidah adalah pesan yang disampaikan dengan mengandung unsur dasar dan acuan yang
28 Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.5-6.
27
menjadi fondasi bagi setiap muslim dalam bertingkah laku dan berbuat baik, sehingga menimbulkan amal kebaikan dan dapat memberikan arahan bagi kehidupan manusia dalam perjalanan kehidupannya ini. b. Pesan Syariah
Syariah adalah hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar manusia itu sendiri.29 Hukum syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi kekuatan peradaban di kalangan kaum muslimin.30
Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat
Islam di berbagai penjuru dunia, dan sekaligus merupakan hal yang patut di banggakan. Kelebihan dari meteri syariah Islam antara lain adalah bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh manusia.
Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna.
Disamping mangandung dan mencakup kemaslahatan sosial juga moral, maka materi dakwah dalam bidang syariah ini dimaksudkan untuk memberikan
29 Drs. Samsul Munir Amin, M.A, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet, Ke-1, h. 90. 30 Ismail R. Al-Faruqi, Menjelajah Atlas dunia Islam, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 305
28
gambaran yang benar, pandangan yang jernih, dan kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiap persoalan pembaruan, sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelekkan, karena yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan. Kesalahan dalam meletakkan posisi yang benar dan seimbang di antara beban syariah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
Islam, maka akan menimbulkan suatu yang membahayakan terhadap agama dan kehidupan.
Syariah Islam mengembangkan hukum bersifat komrehensif yang meliputi segenap kehidupan manusia. Kelengkapan ini mengalir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi ketentuan yang membentuk kehendak Ilahi. Materi dakwah yang menyajikan unsur syariah harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dibidang hukum dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubbah (dibolehkan), mandub
(dianjurkan), maksuh (dianjurkan supaya tidak dilakukan) dan haram (dilarang).
Pengertian Syariah mempunyai dua aspek hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan (Vertikal) yang disebut ibadah, dan hubungan antara manusia dengan sesama (horizontal) yang disebut muamalat.
1) Masalah Mu’amalah
Pengertaian Muamalah dapat dilihat dari dua segi, yang pertama dari segi bahasa yaitu muamalah berasal dari kata amala-yuamilu-muamalatan yang artinya saling bertindak, saling berbuat dan saling mnegalahkan.31 Sedangkan muamalah menurut istilah, banyak sekali para pakar mendefinisikan muamalah secara istilah diantaranya:
31 Hendi Suhend, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), h.1.
29
a) Menurut H. Masjfuk Zuhdi, dalam bukunya Studi Islam, jilid III:
Muamalah. Muamalah adalah segala aturan agama yang mengatur
hubungan antara sesama manusia, baik yang seagama maupun
tidak seagama, antara manusia dengan kehidupannya dan antara
manusia dengan alam sekitarnya atau alam semesta ini.32
b) Menurut H. Hendi Suhendi, muamalah adalah segala peraturan
yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan dengan manusia
dalam hidup dan kehidupan.33
c) Menurut Hudhari Beik, muamalah adalah semua akad yang
membolehkan manusia untuk saling menukar manfaat.34
d) Menurut Idris Ahmad, muamalah adalah aturan Allah yang
mengatur hubungan manusia dnegan manusia dalam usahanya,
untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara
yang paling baik.35
Dari beberapa pengertian diatas tentang pengertian muamlah menurut istilah, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa muamalah adalah aturan-aturan Allah
SWT yang ditunjukkan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan keduniaan dan sosial kemasyarakatan, dalam artian dimanapun manusia berada dia harus senantiasa mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah, karena dalam Islam tidak ada
32 H. Masjfuk Zuhdi, STUDI ISLAM jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), h. 26. 33 Rachmat Syafi’i, Fiqih muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS dan umum (Bandung: PT Pustaka Setia, 2001), h. 15. 34 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, h.2. 35 Rachmat Syafi’i, Fiqih muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS dan umum, h. 16.
30
pembeda antara amalan dunia dengan amalan akhirat, sebab sekecil apapun amalan manuia di dunia harus didasarkan pada ketetapan Allah.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa muamalah berarti ketetapan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya
(alam sekitarnya). Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih besar porsinya daripada urusan ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Cakupan aspek mu’amalah jauh lebih luas daripada ibadah. Statement ini dapat dipahami dengan alasan:
(1) Dalam Al-Qur’an dan hadist mencakup proporsi terbesar sumber
hukum yang berkaitan dengan urusan mu’amalah.
(2) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih
besar daripada ibadah yang bersifat perorangan. Karena itu, sholat
jama’ah lebih tinggi nilainya daripada shalat munfarid (sendirian).
(3) Jika urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena
melanggar pantangan tertentu, maka kafarat-Nya (tebusannya)
adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan mu’amalah.
Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam urusan mu’amalah, maka
urusan ibadah tidak dapat menutupinya.
(4) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan
ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.
31
(5) Adanya sebuah realita bahwa jika urusan ibadah bersamaan
waktunya dengan urusan muamalah yang penting, maka ibada boleh
diperpendek atau ditangguhkan (bukan ditinggalkan).
Menurut H. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Studi Islam, Jilid
III:Muamalah. Beliau menjelaskan bahwa muamalah dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam diantaranya yaitu: