Download This PDF File
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Prosiding Seminar Nasional V 2019 Peran Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan ISBN 978-602-5699-83-2; PUBLIKASI ONLINE 5 MARET 2020 Rengginang udang khas Cirebon sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan Lulu Ruaidah, M. Rizky Hidayat, Susi Nurjannah, Khotimah, Muhimatul Umami Program Studi Tadris IPA Biologi, FITK, Institute Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon ABSTRAK Cirebon merupakan salah satu kota penghasil udang windu yang cukup tinggi di Indonesia. Berbagai olahan berbahan dasar udang banyak dilakukan masyarakat, salah satunya adalah Penulis koresponden rengginang udang khas Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk Lulu Ruaidah mengetahui proses pembuatan rengginang udang windu Program Studi Tadris Biologi, (Penaeus monodon) dan menganalisis efek produksi FITK, IAIN Syekh Nurjati Cirebon rengginang udang baik bidang ekonomi maupun ekologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode Email: survei. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan [email protected] studi literatur, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Cirebon telah Kata kunci: memanfaatkan udang dalam bentuk olahan rengginang sejak Penaeus monodon tahun 1983. Udang windu digunakan dalam pembuatan Rengginang udang rengginang memiliki kualitas tekstur dan rasa yang lebih bagus Budidaya Konservasi lingkungan dibandingkan dengan yang berbahan ikan. Selain gurih dengan bentuk yang mekar sempurna, rengginang udang windu (Penaeus monodon) juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif gizi masyarakat. Adanya usaha pengolahan udang windu (Penaeus monodon) dalam bentuk rengginang banyak masyarakat Cirebon yang melakukan pembudiyaan udang windu (Penaeus monodon) sehingga perekonomian masyarakat meningkat dan populasi udang pun tetap stabil berkelanjutan. Copyright © 2020 Universitas Muhammadiyah Malang PENDAHULUAN tambak udang, selain hasil tangkapan Udang windu (Penaeusmonodon). langsung dari laut, hasil tambak udang Udang jenis ini termasuk komoditas windupun dapat meningkatkan jumlah unggulan yang banyak dipilih untuk produksi udang windu di Cirebon. dibudidayakan. Saat ini budidaya udang Produksi dan budidaya udang di nampaknya telah menjadi primadona di Kabupaten Cirebon setiap tahun semakin kalangan masyarakat termasuk di Kota berkurang akibat pengalihan lahan tambak Cirebon. Keuntungan yang sangat udang untuk budidaya bandeng. menjanjikan, ditambah banyaknya para Permasalahan limbah, virus penyakit, dan penikmat olahan udang ini menjadi faktor mahalnya biaya produksi udang menjadi utamanya. Selain dimasak, udang windu kendala petani udang di Cirebon. dapat diolah menjadi terasi, sarden, Kaslim (30), pembudidaya bandeng di kerupuk dan salah satunya adalah Desa Kalisari, Kecamatan Losari, rengginang udang(Nur, 2016) Kabupaten Cirebon, mengatakan, jumlah Masyarakat Cirebon banyak yang pembudidaya udang di desanya semakin membudidayakan udang windu dalam susut. Mereka kebanyakan beralih ke tambak-tambak salah satunya yaitu di budidaya bandeng yang biaya produksi dan Desa Rawa Urip yang dibuatnya tambak- risiko kegagalannya lebih kecil 5 Ruaidah, dkk. / Seminar Nasional V 2019 Hal. 5-10 dibandingkan udang. Mereka beralasan, urip Kec. PangenanKab. Cirebon. Budidaya meski harga udang lebih tinggi, komoditas udang windu ini adalah salah satu upaya itu rentan virus dan sangat tergantung penanggulangan agar udang windu masih pada kualitas air. bisa dimanfaatkan dengan jumlah populasi Modal yang dibutuhkan untuk yang masih stabil. budidaya udang di lahan seluas 1 hektar juga relatif tinggi, yaitu mencapai Rp 5 juta. Adapun budidaya bandeng cukup dengan modal sekitar Rp 300.000-Rp 400.000. "Banyak petani yang bangkrut karena udangnya stres dan mati. Maka, sudah sejak 4-5 tahun lalu, mereka beralih ke bandeng," kata Kaslim, Selasa (15/4). Populasi udang windu di indonesia saat Gambar 1. Penaeus monodon ini tidak berkembang dengan baik sekitar 40%nya saja, disebabkan terserang Giant tiger atau Penaeus monodon berbagai macam penyakit udang. di Indonesia disebut juga udang windu. Upayanya yaitu dibuat tambak-tambak Udang windu saat ini tidak berkembang udang disekitar wilayah cirebon dengan lagi karena terserang berbagai macam perawatan yang lebih maksimal penyakit udang diantaranya yang ganas Udang jenis ini termasuk komoditas adalah white spot atau virus bintik putih . unggulan yang banyak dipilih untuk Petambak udang di Indonesia saat ini dibudidayakan. Jika dibandingkan dengan banyak memelihara udang putih atau udang vaname, udang windu memiliki Litopenaeus vannamei. pasar yang lebih luas, karena selain ukuran Nama lain meliputi (udang udangnya yang lebih besar, namun juga harimau raksasa, semacam udang harimau karena memiliki daya tahan tubuh yang hitam, semacam udang lebih kuat. Akhir-akhir ini budidaya udang pemimpin, sugpo dan semacam udang windu nampaknya telah menjadi rumput) adalah suatu binatang laut, primadona di kalangan masyarakat. binatang berkulit keras yang secara luas Keuntungan yang sangat menjanjikan, dibesarkan untuk makanan. distribusi ditambah banyaknya para penikmat yang alami di Pasifik barat Indonesia, olahan udang ini menjadi faktor utamanya. berkisar antara pantai Afrika, dari Terutama di Cirebon yang merupakan Arab sampai Asia Tenggara dan salah satu daerah penghasil udang yang Laut Jepang. Mereka dapat juga besar di Indonesia, melihat potensi ditemukan di Australia, dari Austria timur, tersebut maka pemanfaatan udang ini dan sejumlah kecil mempunyai koloni di banyak dilakukan seperti salah satunya Laut Tengah melalui Terusan Suez. yaitu pengolahan rengginang yang penyeberangan populasi lebih lanjut menggunakan bahan campuran dari udang di Hawaii dan Lautan Atlantik termasuk windu (Penaeus monodon). (Syaputra, Amerika Serikat (Florida, 2017). Georgia dan South Carolina). Badan udang terdiri ruas-ruas yang METODE PENELITIAN ditutup dengan kulit keras, tak elastis dan terdiri dari zatchitin. Badan udang galah Penelitian ini mengunakan pendekatan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kepala kualitatif metode observasi, data dada (Cephalothorax), badan (abdomen) dikumpulkan melalui wawancara, dan dan ekor (uropoda). Bagian cephalothorax studi literatur, data dianalisis secara dibungkus oleh kulit keras yang disebut deskriptif. carapace. Pada bagaian depan terdapat tonjolan yang bergerigi disebut rostrum. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara taksonomi rostrum mempunyai Berdasarkan hasil penelitian yang fungsi sebagai penunjuk jenis (species). pertama yaitu budidaya udang windu yang Udang memiliki ekor berotot panjang, berupa tambak yang bertempat di Ds.Rawa mempunyai jepit pada appendiknya. 6 Ruaidah, dkk. / Seminar Nasional V 2019 Hal. 5-10 Ukuran jepit bervariasi antar spesies. Dalam budi daya udang, sebaiknya Beberapa udang memiliki cakar, memiliki disiapkan tambak sebanyak tiga buah. karapas yang langsing dan halus. Mata Ketiga tambaktersebut nantinya akan berada di batang mobile setiap sisi di atas digunakan untuk memilah ukuran udang antena panjang. Tubuh berakhir dengan dalam proses pembesarannya. Tambak sebuah kipas ekor terdiri dari telson datar satu untuk glondongan, tambah dua untuk dan sepasang uropods. pendederan, dan tambak tiga untuk Udang merupakan satwa akuatik yang pembesaran. bersifat hermaprodit protandri, artinya hewan yang di dalam tubunhya 2. Pembuatan Tambak mempunyai gonad yang mengadakan Pembuatan tambak udang di Desa proses diferensiasi dari fase jantan ke fase Rawa Urip yaitu salah satu bentuk betina. Di saat masih muda, gonadnya upaya pelestarian jumlah produksi udang mempunyai daerah ovarium dan daerah windu agar tetap stabil, dimana tambak testes, tetapi jaringan testes mengisi dibuat dilengkapi dengan kanal air sebagai sebagian besar gonad pada bagian tempat untuk masuk dan keluarnya air lateroventral (testes lebih berkembang). sekaligus sebagai tempat untuk Setelah jaringan testes berkembang, testes memastikan kualitas air agar tetap akan berfungsi dan mengeluarkan sperma, optimal. Kanal untuk masuknya air dibuat setelah itu akan terjadi masa transisi pada salah satu satu tambak yang paling dimana jaringan ovarium akan membesar tinggi dan kanal untuk keluar pada tambak dan testesnya akan mengkerut. (Campbell, yang paling rendah. 2008). Kemudian, dibuat juga pintu air antara tambak 1 ke tambak 2, dan tambak 2 ke Cara Budidaya Udang Windu tambak 3 untuk mempermudah dalam (Penaeus monodon) mengatur sirkulasi air di dalam tambak. Dengan begitu, pembudidaya dapat membesarkan udang windu secara terus- menerus dan berkelanjutan. (Suyanto, 2009). 3. Pemilihan Bibit Unggul Bibit udang windu yang digunakan untuk pembudidayaan yaitu dengan Gambar 2. Tambak udang windu di Desa Rawa dipilihnya bibit unggul yang tidak memiliki urip, Pangenan Cirebon cacat fisik apapun, memiliki gerakan yang lincah dan bebas serta dapat berenang 1. Pemilihan Tempat melawan arus. Jika semua itu telah Udang windu dapat berkembang baik terpenuhi, maka bibit dinyatakan layak dalam kondisi air payau, maka lokasi yang untuk ditebar. paling cocok untuk membudidayakan udang windu adalah di dekat pantai. 4. Penebaran Bibit Umumnya lokasi tersebut memiliki Setelah mendapatkan bibit unggul sumber daya air payau yang melimpah yang sesuai kriteria, pembudidaya harus sehingga tidak menyulitkan sang segera melakukan proses aklimitasi pembudidaya untuk membangun saluran terlebih dahulu agar udang tidak stres dan air menuju ke dalam tambak. mati. Caranya adalah dengan mendiamkan