<<

Jurnal Ilmiah Kepariwisataan 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Sebagai Signature Dish Di Hotel Uny Yogyakarta

Genta Satriya Kurniawan 2151393621

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil penelitian untuk syarat publikasi “Jurnal Ilmiah Kepariwisataan“ di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Nasi Goreng Sebagai Signature Dish Di Hotel Uny Yogyakarta.

1. Pendahuluan Seperti yang kita ketahui bahwa hotel adalah suatu industry yang bergerak dalam bidang jasa. Dengan adanya perkembangan teknologi dan bisnis yang semakin maju, banyak sekali terjadi persaingan dalam merebut pasaran untuk meningkatkan pendapatan pada suatu perusahaan. Dalam dunia perhotelan salah satu departemen yang memiliki pendapatan terbesar setelah kamar yaitu Food and Baverages Departemen. Dengan adanya kreatifitas seorang cook yang senantiasa melakukan berbagai cara untuk mengelola berbagai macam masakan jadi lebih menarik, enak, dan lezat. Mengapa dalam food and baverage sangatlah penting dalam suatu perhotelan?karena fungsi dari department tersebut adalah menyediakan hidangan untuk para tamu yang akan melakukan , lunch, dan dinner. Sedangkan tamu yang ada di kamar dapat memesan makanan dan minuman melalui room service kapanpun tamu yang inginkan baik pagi, siang, sore, malam ataupun tengah malam. Penulis adalah seorang mahasiswa semester VI, D3 Perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STiPRAM) Yogyakarta. Penulis diwajibkan untuk menulis Jurnal Ilmiah Kompetensi sebagai salah satu syarat kelulusan yang sebelumnya harus mengikuti program magang atau Hotel Practice yang diselenggarakan oleh kampus. Berkenaan dengan itu, penulis memutuskan untuk mengikuti program tersebut pada tanggal 23 Maret 2017 sampai selesai di UNY Hotel dengan posisi Kitchen trainee. Penulis merupakan mahasiswa dengan spesialisasi Food and Beverage Product [1]. Hotel Practice memiliki peranan yang sangat penting, karena untuk menciptakan sumber daya manusia yang professional. Hotel practice juga merupakan ujian bagi setiap mahasiswa terhadap sejauh mana kemampuan dan ketrampilan akademik yang diperoleh. Dalam hotel practice ini mahasiswa dihadapkan terhadap pekerjaan yang benar-benar nyata dimana pekerjaan ini menuntut kesempurnaan karena bertujan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat citra perusahaan yang bersangkutan dan selain itu juga pekerjaan ini mengandung profit motif yang menyangkut untung rugi dari perusahaan dngan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang di kuasainya dengan sebaik mungkin. Pada saat penulis menjalankan masa training di UNY Hotel, pihak hotel bersama beberapa staff mengajak untuk mengikuti Hotel Tour dapat mengetahui tentang bagian-bagian bangunan di UNY Hotel. Penulis banyak mendapatkan pengalaman yang menarik saat melaksanankan hotel practice di UNY Hotel. Selain itu para senior, chef, staff, serta peserta magang dari sekolah lain sopan, ramah dan tidak pelit ilmu. Di UNY Hotel penulis menyadari ada perbedaan atau ciri khas mendasar yang khususnya terdapat di lingkungan Kitchen, yaitu kebanyakan menu yang ada adalah menu-menu andalan mulai dari appetizer sampai dengan desert. Karena penulis merupakan mahasiswa yang mempunyai spesialisasi di bidang Food and Beverage Product, maka penulis fokus pada salah satu signature food yang ada di UNY Hotel yaitu Nasi Goreng UNY Dalam proses pembuatannya perlu pengukuran yang presisi dan yang paling utama adalah rasa yang pas. Selain itu, standard recipe yang digunakan juga harus diperhatikan seperti bahan yang digunakan

1 beserta ukurannya, berapa suhu yang digunakan, tahapan saat pembuatan, serta jumlah produk yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut, maka materi yang akan dibahas adalah “NASI GORENG SEBAGAI SIGNATURE DISH DI HOTEL UNY YOGYAKARTA” , yang merupakan pengalaman penulis selama melakukan training di UNY Hotel sebagai seorang Kitchen Trainee, sesuai dengan spesialisasi yang penulis pilih di STiPRAM.

1.1 GAMBARAN PERUSAHAAN a. Lokasi UNY Hotel berada di area kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan merupakan salah satu hotel dengan atmosfer kampus yang akademis. Lokasi Hotel UNY berada di Jl. Colombo , Karangmalang, Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, dengan kode pos 55281. Lokasi yang sangat strategis berada di tengah kota Yogyakarta dan Kampus UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) berdekatan dengan fasilitas penunjang lainnya berupa Masjid, Food Court, Mini Market, Kolam Renang Internasional, berbagai sarana olahraga bertaraf Internasional milik Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Rumah Sakit dan Pusat Perbelanjaan menjadi pilihan utama bagi anda yang menginginkan tempat beristirahat sekaligus berlibur dan berbisnis di lingkungan yang tenang, nyaman dan asri. b. Sejarah UNY Hotel diresmikan dengan nama Training Center pada tanggal 21 Juni 2009 oleh bapak Rektor Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. MA. Yang kemudian dipunlikasikan dengan nama “UNY Hotel”. Diberi nama UNY Hotel karena merupakan salah satu unit bisnis dari lembaga BPPU UNY. UNY Hotel ini merupakan pemahaman dan visualisasi sebagai hotel bisnis dengan 6 lantai yang berisi 53 kamar yang utamanya digunakan oleh tamu-tamu UNY. Akibat adanya perkembangan yang sangat besar pada tahun 2010, perkembangan hotel untuk sementara disimpan atau ditangguhkan dengan membuat rencana berikutnya, yang meningkatkan jumlah kamar dari 53 menjadi 131 kamar dengan menambahkan bangunan baru dengan 6 lantai. Fasilitas-fasilitas baru dan peningkatan layanan, juga keunikan suasana dan karateristik yang hangat dan nyaman kamar hotel. Hotel ini menawarkan alternative core business yang cukup berpotensi sehingga pada tahun 2011 UNY Hotel dibangun kembali dengan kapasitas 131 kamar, 5 meeting room, 2 restoran, 1 lounge, 1 ballroom, dan 1 business center. Kemudian UNY Hotel diresmikan kembali pada tanggal 6 Maret 2012. Di Hotel ini ada dua bangunan yaitu bangunan lama dan bangunan baru. Bangunan lama terdiri dari 6 lantai. Pada tiap lantai terdapat beberapa kamar, diantaranya : Lantai 1 : Kamar 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109. Lantai 2 : Kamar 201, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208. Lantai 3 : Kamar 301, 302, 303, 304, 305, 306, 307, 308, 309. Lantai 4 : Kamar 401, 402, 403, 404, 405, 406, 407, 408, 409. Lantai 5 : Kamar 501, 502, 503, 504, 505, 506, 507, 508, 509. Lantai 6 : Kamar 601, 602, 603, 604, 605, 606, 607, 608, 609. Sedangkan di bangunan baru ada 5 lantai, diantaranya : Lantai 2 : Kamar 209, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 218. Lantai 3 : Kamar 310, 311, 312, 313, 314, 315, 316, 317, 318, 319, 320, 321, 322, 323, 324, 325, 326, 327, 328, 329, 330, 331, 332, 333, 334. Lantai 4 : Kamar 410, 411, 412, 413, 414, 415, 416, 417, 418, 419, 420, 421, 422, 423, 424, 425, 426, 427, 428, 429, 430, 431, 432, 433, 434. Lantai 5 : Kamar 515, 511, 512, 513, 514, 515, 516, 517, 518, 519, 520, 521, 522, 523, 524, 525, 526, 527, 528, 529, 530, 531, 532, 533. UNY Hotel sebelumnya dikelola oleh pihak swasta yaitu CV SMART MANAGEMENT selama 2 tahun 9 bulan, yang kontraknya telah berakhir pada tanggal 30 April 2012. Lalu diambil alih dan dikelola CV MULTI UNY UTAMA YOGYAKARTA yang nama badan usahanya tersebut adalah milik Universitas Negeri Yogyakarta itu sendiri, dengan kesepakatan kontak managemen formal yang ditandatangani pada tanggal 1 Mei 2012. Memasuki managemen baru, pemilik ingin mengejar peluang-peluang alternatif untuk mengelola property hotel. Selama 2 tahun lebih dengan managemen kelompok swasta dicari dan ditemukan perusahaan baru, low overhead management company, yang dapat memberikan fleksibilitas dan kreatifitas dalam

2 bergerak sesuai dengan situasi saat ini termasuk dapat fokus memahami situasi saat ini dan memberikan perhatian khusus terhadap kepentingan bisnis serta pembangunan nasional. Adapun visi dan misi yang tertuang dalam company profile UNY Hotel Yogyakarta yaitu menjadi hotel bintang 3 di Yogyakarta yang paling diminati oleh para tamu. Visi UNY Hotel Yogyakarta : UNY Hotel Yogyakarta berusaha mempertahankan image menjadi pilihan utama untuk hotel bintang 3 di Yogyakarta. Misi UNY Hotel Yogyakarta :  Meningkatkan kualita pelayanan dan produknya agar tetap bertahan di industri perhotelan dalam posisi yang baik.  Meningkatkan kualitas produk dan layanan melampaui ekspektasi dari para tamu dan berbagai aspirasi dari para stakeholder.  Untuk membangun landasan yang kokoh, onovatif, dan juga kengunggulan kompotitif yang berbasis pada pelanggan dengan mendefinisikan ulang dan terus menerus dilakukan peningkatan pada bidang-bidang berikut :  Produk dan layanan hotel.  Standarisasi kegiatan operasional.  Kepuusan managemen dalam proses bisnis.  System management property.  Menjadikan lingkungan bisnis yang bersahabat da komunitas sosial yang peduli terhadap operasi nasional. c. STRUKTUR ORGANISASI

d. Fasilitas yang tersedia Menyediakan 131 kamar dengan jenis akomodasi :  Fasilitas umum.  Restaurant  3 Ball room.  Meeting room  Cut Nyakdien, Fatmawati.  Kh Dewantara (1, 2, 3)  Pangeran Pattimura.  Pangeran Antasari.  Pangeran Diponegoro.  Car call ( taxi atau bus pariwisata ) dengan perantara recepconis. Hotel bekerja sama dengan pengelol taxi / bus pariwisata setempat.  Laundry UNY Hotel Bekerja sama dengan pihak ketiga dan tidak dikelola mandiri.  Failitas kamar.  Bed ( single / double, king size )  TV 24 inch.  Telephone.  Air Conditioner.  and coffee maker.  Mini bar.

3  Kamar  Hot and cold shower. e. Tipe dan Jenis Kamar  Executive suite room.  Excutive room.  Deluxe room.  Superior room.  Standart room.

2. Pembahasan Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [2]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [4]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [5]. Seperti yang kita ketahui bahwa hotel adalah suatu industry yang bergerak dalam bidang jasa. Dengan adanya perkembangan teknologi dan bisnis yang semakin maju, banyak sekali terjadi persaingan dalam merebut pasaran untuk meningkatkan pendapatan pada suatu perusahaan [6]. Food and Beverage Departement adalah departemen yang menangani semua makanan dan minuman di suatu hotel dari mulai pemilihan bahan, persiapan, rasa, kualitas, penampilan dan juga harga yang ditawarkan kepada tamu termasuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu sesuai dengan standar dari masing masing hotel. Department ini juga bertanggung jawab untuk membuat aktifitas di hotel yang berhubungan dengan makanan dan minuman, tentunya juga membuat suatu acara pertunjukan dan hiburan [7]. Pada jurnal kompetensi ini, penulis membahas mengenai cara pengolahan “Nasi goreng”, karena pada saat penulis melakukan Hotel Practice di UNY Hotel, nasi goreng merupakan signature dish dan UNY Hotel mempunyai resep sendiri dalam pembuatannya. Menu ini diberi nama “Nasi Goreng UNY”. Nasi goreng dikenal sebagai masakan nasional Indonesia. Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat dinikmati secara sederhana di tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta. Nasi adalah sebuah bagian penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau- perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan -bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan [8]. Di Belanda, masakan Indonesia umum ditemukan karena hubungan kolonial yang historis dengan Indonesia. Para migran Indonesia menyediakan masakan Indonesia untuk dimakan di restoran atau dibawa pulang. Nasi goreng adalah judul lagu Tante Lien, "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Berikan aku Nasi Goreng saja) yang direkam tahun 1979. Lagu ini mendemonstrasikan hubungan kuliner bersejarah antara Belanda dan Indonesia dan mendeskripsikan betapa rindunya orang-orang keturunan Indo (Eurasia) yang menetap di Belanda dengan masakan Indonesia [9]. Nasi goreng baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi

4 oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yg datang ke negara tersebut. Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal diIndonesia antara lain adalah Nasi goreng ikan asin, Nasi goreng kambing, Nasi goreng pete, Nasi goreng putih, Nasi goreng ayam, dan masih banyak lagi. Untuk pengolahan Nasi goreng UNY dibutuhkan bumbu paste terlebih dahulu berikut bahan dan cara pengolahannya [10] :

STANDARD RECIPE

Standard recipe name Paste Nasi Goreng UNY Standard yield 1 kg

Nama Bahan Qty Unit Keterangan Oil 2 Tbsp 100 Gram chopped 250 Gram chopped 100 Gram chopped Carrot 500 Gram julienne Cayenne 350 Gram julieene 500 Gram Ground beef 1 Liter Metode : a. Panaskan minyak di wajan ( jangan terlalu panas). b. Tumis bawang putih dan bawang bowbay sampai harum. c. Lalu masukkan wortel, cabe merah besar dan daging giling. d. Aduk terus jangan sampai daging menjadi gosong. e. Lalu masukkan saus tomat. f. Masak hingga matang, hingga wortel layu. Sedangkan untuk standar resep nasi goreng UNY sendiri adalah sebagai berikut : STANDARD RECIPE

Standard recipe name Nasi Goreng UNY Standard yield 4 porsi

Nama Bahan Qty Unit Keterangan Oil 4 Tbsp Paste 2 Tbsp Nasi 600 Gram chopped Cabbage 200 Gram slice 2 pcs slice Garlic 3 pcs chopped Onion 1/4 pcs chopped oil 1 Tbsp 2 Tbsp 1,5 Tsp Pepper 1 Tsp Egg 3 Pcs

5 Metode : a. Siapkan bahan-bahan sesuai resep. b. Panaskan minyak di wajan. c. Goreng telur (scrambled egg). d. Tambahkan saus tiram dan minyak ikan secara bergantian, aduk. e. Masukkan bawang putih diikuti bawang bombay. f. Tumis hingga harum lalu masukkan kubis, dan bawang daun. g. Masak hingga kubis agak layu lalu masukkan pasta nasi goreng. h. Campurkan secara merata. i. Masukkan nasi. j. Ambahkan garam dan merica (secukupnya) k. Masak hingga harum dan tercampur secara merata. l. Setelah matang, angkat. m. Sajikan diatas dinner plate. n. Sertakan pelengkap seperti telur mata sapi, , salad (selada, tomat), , dan kerupuk. 2.1 Bahan-Bahan : a. Minyak berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan, b. Bawang putih tanaman yang tumbuh di Asia Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. c. Bawang merah merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah dingin, sub-tropis maupun tropis. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. d. Bawang bombai adalah jenis bawang yang paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan, berbentuk bulat besar dan berdaging tebal. e. Cabai dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. f. Daging merupakan salah satu bahan makanan yang berasal dari hewan. g. Saus tomat adalah saus yang dibuat dari buah tomat yang sudah masak ditambah gula, garam, cuka dan rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis. Bawang bombay, seledri dan sayuran lain juga sering ditambahkan ke dalam saus tomat. h. Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus (dan ditanak). Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok. i. Kubis adalah sayuran yang berlapis-lapis. j. Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. k. Minyak ikan berasal dari jaringan pada jenis ikan tertentu yang berminyak. Awalnya, minyak ikan diambil dari lemak ikan paus. Lalu minyak tersebut juga diambil dari ikan dan binatang laut lainnya. Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3, eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA)yang merupakan prekursor untuk eicosanoids yang bisa mengurangi peradangan di seluruh tubuh. l. Saus tiram adalah saus kental berwarna agak kehitaman dalam masakan Tionghoa yang dibuat dari bahan dasar tiram dan mempunyai rasa gurih dan asin. m. Garam bumbu yang digunakan untuk memberikan rasa gurih. n. Lada dalah bumbu yang bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. o. Sebagai bahan makanan telur mempunyai kandungan gizi yang cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein dan delapan macam asam amino sehingga berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan. Kandungan omega 3 pada telur ayam dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan bersuplemen kaya omega-3.

6 2.2 Equipments & Utensils : a. Peeler : alat untuk mengupas kulit pada buah dan sayur. b. Chef’s knife : pisau besar digunakan untuk mengiris, mince, chop, cube dan dadu. c. Paring knife : pisau kecil yang digunakan untuk potongan kecil, garnish, paring, atau coring. d. Colander : mangkuk berlubang untuk memisahkan bahan padat dari cairan saat mencuci sayuran dan buah-buahan. e. Measuring spoons : alat untuk mengukur jumlah kecil bahan-bahan kering atau liquid secara akurat. f. Knife sharpener : alat untuk menajamkan pisau. g. Cutting board : alat yang digunakan saat memotong. h. Spatula :alat untuk mencampur semua bahan saat menggoreng. i. Butcher’s knife : pisau yang digunakan untuk memotong daging. j. : kuali / wajan. k. Small pan : teflon berukuran kecil. l. Sauce pan : panci yang digunakan untu membuat saus. m. Stove : kompor yang digunakan untuk memasak. 2.3 Kegagalan yang dialami : Sebagai seorang trainee, penulis tidak luput dari kegagalan dalam pembuatan Nasi Goreng ini, berikut adalah beberapa contoh kegagalan yang pernah dialami, antara lain : a. Gosong Saat dimakan, nasi terasa sedikit pahit dan ada bagian yang kering dan warna sedikit gelap. b. Rasa tidak sesuai. Kadang-kadang rasa masakan terlalu asin, terlalu pedas, terlalu asam. b.4 Cara Mengatasinya : Ketika hal yang tidak diinginkan terjadi, dari situ kita bisa menggunakannya sebagai pelajaran berharga. Maka dari itu penulis kemudian membaca ulang prosedur, bertanya kepada chef lalu mencoba untuk mempraktekkannya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi kegagalan yang terjadi seperti yang penulis terangkan sebelumnya, yaitu : a. Gosong Masak sesuai waktu yang ditentukan. Beberapa bahan makanan tidak boleh diasak terlalu lama yang akan membuat bahan tersebut layu / overcook. Seperti contohnya, bawang-bawangan dan sayur pelengkap lainnya. Jangan menunggu minyak terlalu panas sebelum memasak, gunakan api sedang. b. Rasa tidak sesuai Hal tersebut bisa terjadi karena penggunaan bumbu yang tidak sesuai resep. Sebaiknya gunakan takaran dengan teliti. Selain itu kualitas bahan makanan yang digunakan berbeda-beda. Cara mengatasinya kita perlu memilih bahan makanan yang masih segar untuk mendapatkan rasa yang sama.

3. Penutup A. Simpulan UNY Hotel adalah hotel yang selalu mengedepankan mutu dari segi pelayanan dan makanan yang akan disajikan agar tidak kalah saing dengan hotel berbintang lainnya. Untuk itu nasi goreng UNY selalu menjadi signature andalan dikarenakan proses dan pemilihan bahan yang sempurna sehingga tidak mengecewakan tamu yang memesan. Saat menjadi trainee, bukan hanya ilmu yang menjadi perhatian penulis. Akan tetapi, situasi, kondisi, serta keadaan yang ada di lingkungan kerja penulis yaitu kitchen. B. Saran Beberapa saran yang penulias ajukan adalah sebagai berikut :

7 a. Tingkatkan kreatifitas menu. b. Chef harus meningkatkan sikap tegas agar traineer menjadi lebih disiplin dalam hal waktu, dan peraturan-peraturan yang ada pada saat bekerja. c. Para pekerja dapur harus dapat meningkatkan sanitasi & hygiene, karena kebersihan sangatlah penting untuk menjaga kualitas makanan.

References [1] Data Hotel practice , Food and Beverage Product tanggal 23 Maret – 23 Juni 2017 di UNY Hotel [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Ahmad, H., & Sigarete, B. G. (2018). Preferensi Mahasiswa dalam Berwisata: Studi Kasus Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM), Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 55-64. [4] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by . KnE Social Sciences, 3(5), 118-129. [5] NIHAYATI, L. (2017). Dampak Perkembangan Hotel Bintang Terhadap Usaha Hotel Melati di Kawasan Prawirotaman(Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [6] Irawati, N. (2017). MICROGREENS SEBAGAI TREND HEALTY FOOD DI HOTEL DAN RESTORAN YOGYAKARTA. Jurnal Kepariwisataan, 11(2), 59-68. [7] ARISANTI, Y. (2010). Analisis pola konsumsi pada masyarakat Yogyakarta (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada). [8] Priyanto, E. Sabda. 2015. Fakta Perkembangan Hotel di Yogyakarta yang Mengejutkan, diakses 20 Maret 2016. [9] Isdarmanto, I. (2015). The Impact Of Potential Diversity Culinary Products Of Yogyakarta As A Tourist Attraction In The Development Of The Tourism Industry In Yogyakart. Jurnal Kepariwisataan, 9(1), 81- 102. [10] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2009). The Economics of Quality: An Attempt to Support Sustainable Food Security in DIY Province. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 9(2), 143-155.

LAMPIRAN

Figure 1. Bahan-bahan nasi goreng UNY

8 Figure 2. Kecap asin dan saus tiram

Figure 3. Nasi Goreng UNY.

9