Asiatique the Riverfront Sebagai Destinasi Populer Di Thailand
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta ASIATIQUE THE RIVERFRONT SEBAGAI DESTINASI POPULER DI THAILAND Roseline Nanda Alviana 16.1960 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Asiatique The Riverfront Sebagai Destinasi Populer di Thailand. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki peran besar terhadap peningkatan perekonomian suatu negara. Dalam mendukung kegiatan pariwisata, pemerintah akan memberikan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan dan memiliki daya tarik bagi para wisatawan. Tempat belanja merupakan salah satu tujuan utama yang tidak akan terlewatkan untuk dikunjungi para wisatawan. Para wisatawan akan lebih memilih barang yang murah dan unik untuk dijadikan buah tangan. Selain itu, barang yang memiliki nilai seni khas dari negara teresebut akan menjadi nilai tambah untuk menarik wisatawan berbelanja. Daya tarik yang dapat menarik wisatawan untuk terus menerus mengunjungi suatu negara adalah tempat belanja. Bangkok merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang memiliki sejarah dan memiliki percampuran bangsa, agama, dan budaya yang tinggal secara harmonis. Jurnal Foreign Case Study atau biasa disingkat FCS disusun oleh penulis sebagai syarat untuk memenuhi kompetensi di STIPRAM, materi dari jurnal ini diperoleh penulis dari kegiatan yang penulis lakukan selama FCS berlangsung. FCS adalah kegiatan melakukan perjalanan ke luar negeri yang diselenggarakan oleh kampus. Dalam ranga kegiatan Foreign Case Study ini dan penulisan jurnal ilmiah, penulis melakukan kegiatan studi banding langsung di Bangkok, Thailand. Penulis melakukan perjalanan studi banding dengan 17 mahasiswa STIPRAM dan didampingi oleh Bapak Syamsu dan dilakukan selama 5 hari. Tepatnya pada tanggal 18-22 November 2017 [1]. Di Thailand, penulis banyak sekali mendapat pengalaman baru di negeri orang, sehingga penulis memutuskan untuk mengambil tema Tourism Destination yang ada di wilayah Bangkok. Penulis tidak hanya mengunjungi sekitaran wilayah Bangkok melainkan penulis juga mengunjungi daerah pesisir Teluk Thailand yaitu Pattaya. Pada hari pertama penulis mengunjungi Wat Arun, Wat Pho, China Town, Chatuchak Market. Pada hari kedua penulis menuju ke Pattaya untuk mengunjungi Big Bee Farm, Silver Lake, Laser Budha, dan Pattaya Beach. Pada hari ketiga penulis mengunjungi pusat ole-oleh dan perbelanjaan yaitu Pratunam Market, dan juga mengunjungi mall yang ada di tepi sungai yaitu Asiatique The Riverfront. Dalam menyelesaikan penulisan laporan Foreign Case Study, penulis sangat tertarik dengan wisata belanja yang ada di negara Thailand. Oleh karena itu penulis menyusun 1 jurnal Foreign Case Study dengan judul “Asiatique The Riverfront Sebagai Destinasi Populer Di Thailand” Dipilihnya destinasi wisata tersebut, karena penulis sangat tertarik dengan perpaduan suasana tradisional dan modern yang tidak lepas ketika penulis berada disana. Dan juga “Asiatique The Riverfront” merupakan salah satu surga belanja bagi wisatawan yang unik, karena terletak di tepi sungai dan memiliki suasana yang sangat khas dan syahdu. B. Tujuan Kegiatan studi banding ke luar negeri memiliki tujuan bagi mahasiswa pariwisata, antara lain : 1. Bisa melihat perbandingan kualitas destinasi wisata yang ada di Indonesia dengan di Thailand. 2. Bisa mendapatkan dan mempelajari hal baru di Thailand dan mengambil hal positif untuk diterapkan di Indonesia. 3. Ingin mengetahui seluk-beluk destinasi wisata yang ada di Thailand. 4. Untuk memenuhi kegiatan wajib Foreign Case Study (FCS) mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pariwisata program studi strata satu jurusan Pariwisata. 2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah 2 perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. Bangkok adalah ibu kota dan kota terbesar di Thailand. Kota ini terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya, dekat Teluk Thailand. Bangkok adalah salah satu kota dengan perkembangan terpesat, dengan ekonomi yang dinamis dan kemasyarakatan yang progresif di Asia Tenggara. Kota ini sedang berkembang menjadi pusat regional yang dapat menyaingi Singapura dan Hong Kong. Bangkok telah lama menjadi pintu masuk bagi penanam modal asing yang ingin mencari pasar baru di Asia. Kota ini juga mencatat sebagai salah satu kota di dengan laju penambahan konstruksi gedung pencakar langit tercepat. Kaya akan situs-situs budaya membuat Bangkok sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Tidak hanya situs budaya yang ramai pengunjung, Bangkok juga menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi mereka yang menggeluti dunia kecantikan, fashion, dan juga kuliner. A. Regulation Sebelum penulis berangkat menuju Thailand, penulis mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan untuk ke luar negeri, salah satunya adalah paspor. Paspor bisa di ibaratkan sebagai salah satu nyawa wisatawan. Mengapa? Karena dengan paspor kita dapat mengakses segala hal yang akan kita lakukan di Negara tersebut. Cara membuat paspor pada saat ini sudah dibilang sangat mudah, kita hanya menyiapkan dokumen seperti, KTP yang masih berlaku, Kartu Keluarga (KK), Akta kelahiran atau surat baptis, Akta perkawinan atau buku nikah dan ijazah. Setelah semua persyaratan terpenuhi dan sudah disiapkan, langkah berikutnya yang perlu di lakukan adalah mengunjungi website resmi imigrasi. Setelah berhasil masuk di halaman utaman website, pilih opsi Layanan Publik-Layanan Online, lalu pilih Layanan Paspor Online. Selanjutnya memilih opsi Pra Permohonan Personal di bagian tersebut langsung diarahkan untuk mengisi formulir data diri. Setelah semua data terisi dengan lengkap dan benar, maka kemudian diharuskan membayar biaya administrasi sesuai dengan tarif yang diberlakukan oleh pihak imigrasi. Setelah melakukan pembayaran, jangan lupa untuk melakukan konfirmasi pembayaran. Setelah semua proses permohonan paspor online telah dilakukan lewat website imigrasi, langkah berikutnya adalah pergi ke kantor imigrasi untuk verifikasi berkas dan melakukan wawancara. Biasanya untuk wawancara, yang sering ditanyakan adalah mengenai tujuan membuat paspor. Setelah semua proses selesai, pihak imigrasi akan memberikan konfirmasi berapa lama paspor tersebut dibuat dan informasi pengambilan paspor. Setelah paspor jadi, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawa selama berada di luar negeri. Yang utama adalah menukar mata uang. Penukaran mata uang tersebut dapat dilakukan di money changer yang memiliki harga kurs beli murah. Penulis juga melakukan penukaran mata uang di salah satu money changer yang ada di Kota Yogyakarta. Penulis menukar dua mata uang yaitu Ringgit dan Bath. Mengapa menukar dua mata uang?