PERAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN

(Studi Kasus dalam Organisasi Radio Republik )

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Tegar Haniv Alviandita NIM. 1112111000018

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/ 1438 H

PERAN BUDAYA ORGAIIISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN (Studi Kasus dalam Organisasi Radio Republik Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Di Bawah Bimbingan:

Saifudii Asroril II,Si

NlrP. t977 19012009121001

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK I]NTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH t438HJ20t1n/I

PER,SETUJUAI{ PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pe,nrbimbing Skipsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Tegar Haniv Alviandita

NIM :1112111000018

Progranr Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan pe,nulisan skipsi dengan jtrdul

PERAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN (Studi

Kasus dalam Organisasi Radio Republik Indonesia) dan telah meme,lruhi persyaratan untuk diuji. .

Jakafi& 26MaL20L7

Mengetahui Menyetujui,

Ketua Program Studi Pernbimbing

Dr. Ctcu\Uurhalati, M.Si SaifudinAsrori, M.Si

NIP. 1 97609 1820p3122033 NrP. 197719012009121001

ill PENGESAIIAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PERAN BI'DAYA ORGAI\USASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN

(Studi Kasus dalam Organisasi Radio Republik Indonesia)

regarr*ll^,,*** tttzttl000018 telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ihnu Politik Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Juni 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua Sidang Sekretaris

t, ./, ./ \\ ,,.k,MSi Dr. J ohar-afr{ Jamilah}I. S i

NIP. 1 97609 t82003 t2 2 033 NrP. 19680816199703 2 002

Penguji tr, {ru;u Dr. WahidahR. Bulan, M.Si Ahmad NIDN.0010106s17 NIP. I Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan tanggal

Ketua Program Studi Sosiologi, FISIP IIIN Jakarta

Dr. Cucrl Nurhayati. M.Si. NIP. 197609182003 12 2 033

IV

ABSTRAK Skripsi ini menganalisa peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan organisasi Radio Republik Indonesia (RRI). Tujuan studi ini adalah untuk mendeskripsikan unsur budaya organisasi yang ada di RRI dan peran budaya organisasi sebagai stategi bertahan. Studi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumen, observasi dan wawancara. Kerangka teoritis yang digunakan dalam studi ini menggunakan teori budaya organisasi Schein, menurut Schein budaya organisasi itu didasarkan pada tiga tingkatan yaitu Asumsi-Asumsi, Nilai dan Artifak. Dari hasil analisa penulis menemukan bahwa terdapat unsur-unsur budaya organisasi yang ada didalam organisasi RRI. Pertama, Mulai dari Asumsi-Asumsi, yang dimana didalamnya terdapat hubungan organisasi dan ligkungan yang dimana dalam organisasi RRI terdapat hubungan yang formal dan informal serta melakukan hubungan sosial dengan masyarakat dengan cara berinteraksi. Selain itu didalam asumsi terdapat juga homogenitas versus keberagaman, yang dimana dalam hal ini organisasi RRI adalah sebuah organisasi yang beragam yang melambangkan atau mencerminkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, Nilai terdapat banyak nilai yang ada dalam organisasi RRI mulai dari visi, misi, tujuan dan Tri Prasetya RRI. Dan yang Ketiga, Artifak, terdapat banyak artifak dalam organisasi RRI mulai dari perwujudan fisik seperti Logo dan seragam organisasi RRI, perwujudan perilaku seperti tradisi upacara-upacara/ritual dan reward and punishment yang ada dalam organisasi RRI, dan perwujudan bahasa seperti Jargon dan nama julukan serta sejarah dan pahlawan yang ada dalam organisasi RRI Salah satu fungsi budaya organisasi adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstenal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat beberapa unsur budaya organisasi yang membuat organisasi RRI ini masih bertahan sehingga menciptakan sebuah strategi bertahan mulai dari nilai yang melambangkan nilai jati diri netralitas dan independent. Sejarah, karena organisasi RRI tidak pernah melupakan sejarahnya dan selalu mengacu kepada 4 rambu-rambu consensus nasional. Serta terus melakukan inovasi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dengan cara membuat aplikasi RRI Play. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Radio Republik Indonesia (RRI), Strategi Bertahan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Rasulullah Saw, keluarga dan para sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PERAN

BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN (Studi Kasus dalam Organisasi Radio Republik Indonesia). Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial dalam bidang ilmu sosiologi pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarih

Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, arahan, semangat, dukungan dan kontribusi beberapa pihak. Oleh karena itu penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah memberi inspirasi dan juga kontributif dalam memberikan sumbangan pemikiran, pesan moral dan lain-lain sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, diantaranya:

1. Keluargaku khusunya orangtua dan adik ku tercinta, Alm Bapak Sulistiyono

dan Ibu Agus Sriyani, yang telah membesarkan dan menanamkan nilai-nilai

kehidupan serta memberikan pendidikan, kepercayaan, pengorbanan,

semangat dan dukungan dan juga segala doa yang terus mereka panjatkan

untuk penulis agar sukses dan berhasil dalam penulisan skripsi ini dengan

nilai yang terbaik. Paling khusus skripsi ini saya dedikasikan untuk alm

bapak saya, this is for you dad.

vi

2. Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si, selaku Ketua Program Studi Sosiologi FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Saifudin Asrori,M.Si selaku pembimbing skripsi yang selalu mendukung dan

berbaik hati dengan memberikan saran, kritik dan gagasan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi.

5. Seluruh dosen dan staff pengajar pada program studi sosiologi atas segala

motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan dan pengalaman yang

mendorong penulis selama menempuh studi.

6. Segenap Anggota organisasi RRI dari Dewam Pengawas dan Direktur serta

staff yang telah terpilih menjadi informan dalam skripsi ini, yang telah

berbaik hati meluangkan waktu untuk diwawancarai dalam proses

pengumpulan data.

7. Nurul Fathia yang telah memberikan semangat dan support disaat senang

maupun duka serhingga penulisan skripsi ini berjalan hingga selesai.

8. Sahabat-sahabat the kumbang, Ardi, Labib, Dede, Mabrur, Aang, Rizki,

Eufrat, Mail, Azmi, Utong, Dinal, dan Dirga yang kurang lebih 4 tahun

bersama menjalani suka duka ,saling mendukung, saling menyemangati satu

sama lain demi sebuah kelulusan

9. Sahabat-sahabat seperjuangan selama masa kuliah, Ara, Ayurose, Elita,

Aul, Yuni, Divya, Faizal, Rahmi, Ojay, Galih, Reza, Alby, Rusydan,

vii

Saikhu, Ayu Fitri, Lukman, Arief, Neneng, Suki, Mega, Ella, Runi, Ismi,

Anisya Bella, Raka, Irma, Ina, Mita, Yosy, Dayu dan teman-teman

Sosiologi 2012 lainnya. Terimakasih sudah berbagi cerita, canda-tawa dan

memberikan kenangan selama masa perkuliahan yang tidak mudah untuk

dilupakan.

10. Teman-teman KKN HEART 2015, yang telah memberikan support dan

saran kepada penulis dalam masa-masa penulisan skripsi ini

11. Sahabat-Sahabat dari anggota PMII Komfisip yang telah memberikan

kenangan indah di masa-masa kuliah

Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dicatat dan diterima oleh Allah SWT., sebagai amal shalih dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin ya rabbal „alamin. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, begitu pula dengan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai perbaikan di masa mendatang.

Jakarta, 26 Mei 2017

Tegar Haniv Alviandita

viii

DAFTAR ISI ABSTRAK …………………………………………………………………………...v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...………ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………...xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………..xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………….xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………1

A. PERNYATAAN MASALAH ……………………………………………1 B. PERTANYAAN PENELITIAN ………………………………………….7 C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ……………………………..8 D. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………….9 E. KERANGKA TEORITIS ……………………………………………….13 F. METODE PENELITIAN ……………………………………………….27 G. SISTEMATIKA PENULISAN …………………………………………33

BAB II RADIO REPUBLIK INDONESIA ………………………………………...34

A. GAMBARAN UMUM …………………………………………………34 B. VISI RRI ………………………………………………………………..41 C. MISI RRI ……………………………………………………………….43 D. TUJUAN RRI …………………………………………………………..45 E. STRUKTUR ORGANISASI RRI………………………………………47

BAB III PERAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN OGANISASI RADIO REPUBLIK INDONESIA……………………….48

A. UNSUR-UNSUR BUDAYA ORGANISASI PADA ORGANISASI RRI ……48

ix

1. ASUMSI-ASUMSI ….………………………………………………….49 a. HUBUNGAN ORGANISASI DAN LINGKUNGAN …………49 b. HOMOGENITAS VERSUS KERAGAMAN ………………….58 2. NILAI …………………………………………………………………...60 3. ARTIFAK ……………………………………………………………….65 a. TRADISI (UPACARA-UPACARA/RITUAL) …………………...... 67 b. REWARD AND PUNISHMENT …………………………………...69 c. JARGON DAN NAMA JULUKAN ……………………………...... 71 d. SEJARAH DAN PAHLAWAN ……………………………...……..75 4. SARANA PENYEBARAN BUDAYA ORGANISASI ………………...81 B. PERAN UNSUR BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN …………………………………………………………………….84 1. NILAI ...…………………………………………………………………85 2. SEJARAH …………………………………………………………….....90 3. INOVASI …………………………………………………………...…...95

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………98

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………….....98 B. SARAN-SARAN ……………………………………………………………....106

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………….cxii

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. E. a. 1 Asumsi-Asumsi Kultural Dasar ...... 18

Tabel 1. E. c. 2 Artifak-Artifak Budaya Organisasi...... 23

Tabel 1. F. 4. 3 Profil Informan...... 29

Tabel 2. C. 4 Misi Organisasi Radio Republik Indonesia...... …… 44

Tabel 2. D. 5 Tujuan Organisasi Radio Republik Indonesia...... 45

Tabel 3. A. 3. 6 Artifak-Artifak Budaya Organisasi…………………………….. 65

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. E. 1 Struktur Organisasi Radio Republik Indonesia ...... 47

Gambar 3. A. C. 2 Upacara Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI ……………. 69

Gambar 3. A. e. 3 Jargon Organisasi Radio Republik Organisasi...... 72

Gambar 3. A. f. 4 Diorama Sejarah dan Pahlawan Organisasi Radio

Republik Indonesia ……………………………………… 80

Gambar 3. A. f. 5 Prasasti Organisasi Radio Republik Indonesia …………. 80

Gambar 3. A. 4. 6 Sarana Penyebaran Budaya Organisasi pada Organisasi

Radio Republik Indonesia ………………………………. 82

Gambar 3. A. 4. 7 Sarana Penyebaran Budaya Organisasi pada Organsasi .

Radio Republik Indonesia Via Website ………………… 84

Gambar 3. B. 3. 8 RRI PLAY ………………………………………………. 97

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Dokumentasi ...... cxii

Lampiran II Transcript Wawancara ...... …cxiv

xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. PERNYATAAN MASALAH

Dalam skripsi ini, penulis membahas tentang bagaimana peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan dalam organisasi untuk menghadapi perubahan sosial yang terjadi disekitarnya. Fokus studi ini membahas tentang bagaimana organisasi RRI (Radio Republik Indonesia) mampu bertahan dan eksis ditengah arus perubahan teknelogi dan media massa, dengan menggunakan pendekatan budaya organisasi. Studi ini ingin menganalisis faktor internal dan ekternal organisasi sebagai bahan landasan bagaimana berkelajutan dan bertahannya organisasi RRI.

Budaya organisasi sangat penting bagi keberlangsungan suatu organisasi.

Menurut Schein dalam jurnal yang berjudul ―Hubungan Kepemimpinan, Budaya,

Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep” yang ditulis oleh Armanu Thoyib tahun

2005 Budaya organisasi berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.(Armanu Thoyib, 2005: 66)

Media massa pada saat ini telah menjadi suatu bagian yang melekat dalam masyarakat serta memiliki fungsi dan peranan yang penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat suatu bangsa. Media massa kerap diibaratkan sebagai matahari, memberikan sinar yang menerangi dunia atau menyampaikan pesan yang merasuk ke kalbu umat manusia hingga memberi pencerahan. Dengan begitu media massa seolah memiliki posisi di luar kehidupan masyarakat .(Ashadi Siregar, 2000:171)

1

Pasca runtuhnya Era Orde Baru tahun 1998, keterbukaan informasi yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Kebebasan Pers yaitu Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1999. Industri media massa, baik cetak, radio, online dan televisi tumbuh subur meski semuanya tidak menjamin dapat bertahan di tengah persaingan industri media yang terjadi saat itu (Ishadi, 1999:93). Keterbukaan informasi yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Kebebasan Pers, dan dalam dunia penyiaran lahirlah UU Penyiaran No.32 Tahun 2002 yang terlepas dari beberapa kelemahannya, memberikan landasan bagi tranformasi menuju sistem media penyiaran yang demokratis dan modern.(Agus Sudibyo,2004: 5)

Pada saat ini sejumlah organisasi media massa dan teknelogi mengalami degradasi dan kemunduran dalam mempertahankan eksistensinya, dikarenakan kurang beradaptasi dengan perubahan sosial baik dari faktor internal maupun eksternal yang terjadi di sekitar lingkungan organisasinya, seperti TPI dan TVRI.

Disisi lain, pada saat ini banyak organisasi yang baru tumbuh dan berkembang secara pesat dikarenakan mereka mampu beradaptasi dengan perubahan sosial baik internal maupun eksternal yang terjadi di sekitar lingkungan organisasinya. seperti Global

Mediacomm(MNC) yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo), CT Corp (Trans TV,

Trans 7 dan sebagainya) yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, dan Net TV yang berslogan ―Televisi Masa Kini‖ yang dimiliki oleh Wishnutama. Dan ada juga organisasi yang masih bisa mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.

Salah satu organisasi media massa yang masih bertahan hingga sekarang adalah Radio Republik Indonesia (RRI). RRI adalah satu-satunya radio yang

2

menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.

Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang bertujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industry penyiaran Indonesia dan berfungsi untuk penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, control dan perekat sosial dan juga memiliki fungsi ekonomi dan kebudayaan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002) . PP

11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik baik secara kelembagaan maupun dalam penyelenggaraan penyiarannya, bersifat independen, netral, dan tidak komersial. Yang berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta pelestari budaya bangsa, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Dan Lembaga Penyiaran

Publik Lokal dalam menjalankan fungsi pelayanannya untuk kepentingan masyarakat melibatkan partisipasi publik berupa keikutsertaan di dalam siaran, evaluasi, iuran penyiaran, dan sumbangan masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan

3

perundang-undangan yang berlaku, yang bertujuan menyajikan program siaran yang mendorong terwujudnya sikap mental masyarakat yang beriman dan bertakwa, cerdas, memperkukuh integrasi nasional dalam rangka membangun masyarakat mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menjaga citra positif bangsa (Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Than 2005) . Serta PP 12 tahun 2005 RRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005). RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.(Profil RRI). Hingga saat ini, RRI memiliki 84 cabang di ibukota propinsi dan kabupaten/kota di seluruh

Indonesia.(Company Profil RRI, 2014:7)

Pasca reformasi menjadi euforia perkembangan media menunjukkan bahwa perkembangan industri media massa diwarnai dengan kompetisi yang semakin ketat.

Persaingan antar stasiun radio dalam memperbanyak audience dan menjual program siarannya semakin kompetitif. Masing-masing stasiun tidak hanya berupaya memposisikan stasiunnya sebagai stasiun unggulan kepada khalayak, baik dengan melakukan serangkaian perubahan format acara maupun dengan cara memformat

4

stasiun radionya sedemikian rupa dengan mengarah pada peralihan segmen khalayak tertentu.

Di tengah kancah persaingan radio, RRI setiap hari terus bertarung lewat siaran-siarannya. Para pengelola radio berharap agar dapat meraup pendengar sebanyak mungkin. Banyak stasiun radio yang berhasil, tetapi tidak sedikit pula yang ditinggalkan oleh pendengarnya. Berbagai macam strategi yang harus dilakukan agar tetap eksis, salah satunya adalah dengan memperbaharui format stasiun masing- masing.

Berdasarkan pada hasil studi yang dilakukan oleh Lembaga Studi Komunikasi

Universitas Indonesia menunjukkan bahwa RRI merupakan salah satu radio yang paling bagus ditangkap siarannya oleh publik. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah keunggulan komparatif seperti antena pemancar, stasiun relay, dan infrastruktur lain yang tersebar di daerah. Di samping itu juga karena muatan siaran RRI yang notabene masih mencerminkan situasi dan kondisi lokal. Ketika radio-radio swasta mulai mencoba menggunakan idiom-idiom yang kebarat-baratan, RRI tetap teguh dengan warna lokal. Muatan lokal macam siaran kesenian dan kebudayaan daerah jelas sulit ditemukan di radio-radio swasta.(Tri Hastuti & Taufan Pamungkas, 2014:24-25)

Sudah banyak kajian-kajian berbentuk studi berupa skripsi dan sebagainya, mengenai organisasi Radio Republik Indonesia. Yaitu, Skripsi yang Berjudul

“Eksistensi Radio Republik Indonesia (RRI) Pada Era Media Online” yang ditulis oleh Sary Eva Yanti dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Raden Fatah Palembang tahun 2015. Selain itu juga ada studi skripsi

5

yang berjudul ‖Pola Komunikasi Penyiar Radio Republik Indonesia

Terhadap Pendengar Studi Kualitatif dengan Pendekatan Etnografi Komunikasi

Penyiar di Radio Republik Indonesia Bandung Terhadap Pendengar” yang ditulis oleh Bagus Tri Hartanto dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung tahun 2014. Ada juga studi skripsi yang berjudul “PERAN PROGRAM SRAWUNG

PRAJA RRI (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Program Srawung Praja

Sebagai Media Komunikasi Politik Pemerintah Kota Surakarta dengan

Masyarakat)” yang ditulis oleh Nick Puma Bhela Haryoko dari Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah

Surakarta tahun 2010. Ada juga studi skripsi yang berjudul “Strategi Programming

Pada RRI Programma 1 Studi Tentang Pemeliharaan Mutu Program Siaran Agama

Islam”, yang ditulis oleh Kristiani Retnowati dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga tahun

2009..

Sayangnya, dari kajian-kajian diatas, tidak menjadikan budaya organisasi sebagai aspek studinya. Ada satu studi yang hampir mirip dengan studi ini yaitu mengenai Eksistensi Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang pada era media online. Dari hasil studi ini didapatkan Keberadaan RRI masih eksis sampai saat ini, dibuatnya radio Webcasting RRI pun merupakan bentuk inovasi RRI serta mempertahankan ke- eksisitensianya agar tidak tertinggal di era serba online seperti sekarang. Perbedaan dengan studi ini adalah penulis menggunakan budaya organisasi

6

sebagai aspek studi, yang dimana dalam studi ini adalah budaya organisasi sebagai strategi bertahan.

Berangkat dari realitas tersebut, maka penulis tertarik untuk menjelaskan peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan organisasi Radio Republik

Indonesia menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan persaingngan untuk menghadapi modernisasi informasi dan teknelogi khususnya media massa yang semakin maju dan berkembang untuk mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.

Dengan menggunakan teori-teori yang terdapat dalam sosiologi organisasi. Sosiologi organisasi adalah studi tentang ilmu yang khusus berkaitan dengan perkembangan organisasi, perilaku-perilaku organisasi. Studi tentang proses sosial dalam organisasi, nilai, norma sosial yang berlaku dalam organisasi, struktur sosial dalam organisasi, dinamika sosial dalam organisasi, dan perubahan-perubahan sosial dalam organisasi termaksud budaya organisasi. Untuk itu penulis melakukan studi dengan mengambil judul: “PERAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN (Studi

Kasus dalam Organisasi Radio Republik Indonesia ) “

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Adapun pertanyaan dalam skripsi ini adalah:

1. Apasaja unsur budaya organisasi yang ada dalam organisasi RRI?

2. Bagaimana unsur-unsur Budaya organisasi tersebut berperan dalam

strategi bertahan organisasi RRI?

7

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan dari studi ini ialah untuk mengetahui Bagaimana peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan yang ada di organisasi RRI dan Apasaja unsur budaya organisasi yang tertanam dan bekerja dalam organisasi RRI

1. Manfaat Akademis

a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terkait dengan studi budaya

organisasi baik secara teoritis maupun secara metodelogi

b. Memberi tambahan referensi bagi mahasiswa dalam memahami studi

sosiologi organisasi khususnya studi budaya organisasi

c. Mengembangkan khazanah keilmuan Sosiologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terutama di bidang Sosiologi Organisasi

2. Manfaat Praktis

a. Memberi sumbangan bagi pengembangan strategi bertahan RRI.

b. Memberi input bagi institusi penyiaran lainnya untuk mengembangkan

budaya organisasi sebagai strategi bertahan.

8

D. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan penulis, penulis menemukan beberapa studi yang membahas mengenai kepemimpinan. Dalam studi ini, penulis menemukan beberapa studi terdahulu yang berkaitan dengan topik ini.

Pertama, adalah skripsi yang ditulis oleh Indhira S. Meliala dari program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia tahun

2009, yang berjudul ―ANALISIS DESKRIPTIF BUDAYA ORGANISASI

PERUSAHAAN TAKSI (Studi Pada Perusahaan Taksi Blue Bird). Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai budaya organisasi

Perusahaan Taksi Blue Bird di tengah persaingan usaha jasa taksi yang semakin ketat.

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan enam orang informan, yaitu dua orang manajer dan empat orang pengemudi. Studi berlangsung dari Januari hingga Mei 2009. Hasil dari studi ini adalah Perusahaan Taksi Blue Bird memiliki struktur organisasi yang mekanis, yaitu dengan adanya mekanisme pembagian kerja, spesialisasi dan hubungan kerja yang hierarkis. Perusahaan taksi Blue menerapkan empat nilai dasar, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kerja keras dan kekeluargaan. Pendiri perusahaan memegang peranan penting dalam penerapan keempat nilai tersebut. Keempat nilai tersebut merupakan budaya organisasi perusahaan taksi Blue Bird, namun ternyata terdapat dua nilai yang masih berada dalam tataran formalisasi, yaitu kedisiplinan dan kekeluargaan. Temuan penting lainnya dari studi ini adalah budaya organisasi tidaklah sama dengan budaya perusahaan. Budaya perusahaan adalah pedoman nilai-nilai akan tetapi mengalami

9

suatu pencitraan (image) yang berusaha untuk dibentuk oleh manajemen agar dapat ditangkap oleh masyarakat. Budaya perusahaan yang dimiliki taksi Blue Bird dapat dilihat dari standar servicenya, yaitu aman, nyaman, mudah dan personalised

(ANDAL).(Indhira S. Meliala,2009:V)

Kedua, adalah skripsi yang ditulis oleh Rahardian Wahyu Pradana dari program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia tahun 2012, yang berjudul ―PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN RESERSE

KRIMINAL KEPOLISIAN RESOS KOTA DEPOK”. Skripsi ini membahas tentang pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan dan kinerja pada anggota

Satuan Reserse Kriminal Polres Depok. Studi ini merupakan studi dengan pendekatan kuantitatif. Studi mendapatkan hasil bahwa budaya organisasi pada anggota Satuan

Reserse Kriminal Polres Depok Cenderung kuat, sedangkan kepemimpinan, dan kinerja cenderung tinggi, selain itu, studi ini mendapati adanya hubungan yang cukup dan positif antara variable budaya organisasi dengan variable kerja, dan ada hubungan yang kuat dan positif antara variable kepemimpinan dan kinerja.(Rahardian

Wahyu Pradana,2012:VIII)

Ketiga, adalah skripsi yang ditulis oleh Sary Eva Yanti dari Program Studi

Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang tahun 2015, yang berjudul ―EKSISTESI RADIO REPUBLIK

INDONESIA (RRI) PALEMBANG PADA ERA MEDIA ONLINE” . Dari hasil studi ini, berita yang disiarkan oleh RRI memenuhi karakteristik berita radio, yakni

10

segera dan cepat, aktual dan faktual, penting bagi masyarakat luas, relevan dan berdampak luas. Keberadaan RRI masih eksis sampai saat ini, dibuatnya radio

Webcasting RRI pun merupakan bentuk inovasi RRI serta mempertahankan ke- eksisitensianya agar tidak tertinggal di era serba online seperti sekarang. (Sary Eva

Yanti, 2015:XVI)

Keempat, adalah Skripsi yang ditulis oleh Nick Puma Bhela Haryoko dari

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas

Muhammadiyah Surakarta tahun 2010, yang berjudul “PERAN PROGRAM

SRAWUNG PRAJA RRI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Program

Srawung Praja Sebagai Media Komunikasi Politik Antara Pemerintah Kota

Surakarta dengan Masyarakat)”. Dari hasil studi dan analisis dapat disimpulkan bahwa (1) Peran program siaran srawung praja sebagai komunikasi politik antara pemerintah kota Surakarta dengan masyarakat, pada dasarnya adalah menumbuhkan pertisipasi masyarakat dan perangkat daerah Pemerintah Kota Surakarta. Radio RRI

Surakarta berusaha untuk memetakan permasalahan yang selama ini dihadapi oleh penduduk Kota Surakarta. Dari hasil pemetaan tersebut adalah masalahan krusial dlam masyarakat yang diinformasikan kepada seluruh masyarakat Kota Surakarta melalui media radio RRI Surakarta dengan nama Siaran Srawung Praja. (2) Peran

Siaran Srawung Praja dalam mengkomunikasikan program-program Pembangunan

Masyarakat Kota Surakarta.Radio RRI Surakarta berusaha untuk membuka wacana kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya dan meningkatkannya untuk

11

melakukan perubahan dengan mulai berani menyampaikan pendapat. Pada akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa dirinya memiliki potensi besar untuk ikut berperan serta dalam membangun daerahnya. Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan pemerintahan daerah juga membuat perangkat daerah setempat mulai berpikir untuk memperbaiki pelayanannya. (Nick Puma Bhela

Haryoko, 2010)

Dari semua tinjauan pustaka diatas bisa dilihat rata-rata studi di atas membahas mengenai budaya organisasi , kepemimpinan dan kinerja karyawan yang berhubungan dengan faktor internal organisasi. Studi dalam skripsi ini mempunyai perbedaan dengan studi sebelumnya dimana studi ini ingin melihat peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan organisasi untuk menghadapi perubahan sosial terutama dalam bidang media massa informasi dan teknelogi.

12

E. KERANGKA TEORITIS

1. Budaya Organisasi

Berikut adalah pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:

 Peter dan Waterman (1982) , bahwa dalam pengertian organisasi,

budaya atau shared values adalah cerita-cerita, mitos, legenda yang

muncul menjadi sangat penting dalam kehidupan suatu organisasi.

Tanpa pengecualian dominasi dan koherensi budaya telah

membuktikan sebagai kualitas pokok tersendiri.

 Sarplin (1995), budaya organisasi merupakan suatu system nilai,

kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling

berinteraksi dengan struktur system formalnya untuk menghasilkan

norma-norma perilaku organisasi,

 Monde dan Noe(1996), budaya organisasi adalah siostem dari shared

value, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi

yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk menciptakan

norma-norma perilaku. Budaya organisasi juga mencakup nilai-nilai

dan standar-standar yang mengarahkan perilaku pelaku organisasi dan

menentukan arah organisasi secara keseluruhan.

 Robbins (2001), budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang

disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja

13

karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam

mengelola karyawan dan konsumen.

 Wood, Wallacr, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn , budaya

organisasi adalah system yang dipercaya dan nilai yang dikembangkan

oleh organisasi di mana hal itu menuntun perilaku dari anggota

organisasi itu sendiri.

 Peter F, Drucker, budaya organisasi adalah pokok penyelesaian

masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya

dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian

mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat

untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-

masalah terkait seperti di atas.

 Daniel R. Denison, budaya organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan dan

prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi system dan

praktek-praktek manajemen serta perilaku yang meningkatkan dan

menguatkan perinsip-perinsip tersebut.(Asri Lakmi, 2011:5)

Dalam studi ini penulis menggunakan teori dari Schein yang mengatakan suatu pola asumsi-asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dibangun suatu kelompok dalam proses learning untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, serta telah terbukti berjalan cukup baik sehingga dianggap valid dan harus diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat dalam memandang, berfikir, dan merasa berkaitan dengan masalah-masalah ini. (Kusdi, 2011: 50)

14

Schein mengajukan kesimpulan yang lebih kurang sama bahwa gagasan dasar yang terkandung dalam hampir semua definisi kultur organisasi (budaya organisasi) adalah adanya ―sesuatu‖ yang dimiliki atau dijadikan pegangan bersama oleh anggota-anggotanya (shared or held in common). Tentang ―sesuatu‖ itu, para ahli mengajukan pandangan yang berbeda-beda sebagaimana tertera dibawah ini.

 Keteraturan pola perilaku ketika orang berinteraksi: keteraturan pola

bahasa, adat istiadat (custom) dan tradisi, serta ritual-ritual yang

mereka gunakan secara berulang-ulang dalam berbagai situasi yang

berbeda.

 Norma-norma kelompok (group norms): standard dan nilai-nilai yang

secara tersirat berlaku pada sekelompok orang yang bekerja pada unit

yang sama.

 Espoused value: prinsip atau nilai-nilai yang dinyatakan secara

eksplisit dan terbuka oleh sebuah kelompok sebagai suatu tujuan yang

hendak mereka capai, misalnya ―kualitas produk‖ atau ―harga

bersaing‖

 Filosofi formal: kebijakan umum atau prinsip-prinsip ideologis yang

menjadi pedoman sebuah kelompok dalam hubungannya dengan

pemegang saham, pekerja, pelanggan, atau pemangku kepentingan

lainnya.

15

 Aturan-aturan main (rules of the game): aturan-aturan implisit yang

berlaku dalam sebuah organisasi yang harus dipelajari oleh anggota

baru untuk diterima sebagai bagian dalam organisasi itu.

 Iklim organisasi (climate): suasana perasaan yang meliputi suatu

kelompok-kelompok berdasarkan penataan ruang fisik (physical

layout) dan cara anggota organisasi memperlakukan satu sama lain

dengan pelanggan atau orang luar.

 Keahlian khusus (embedded skills): kompetensi khusus yang

ditunjukan oleh anggota-anggota suatu kelompok dalam

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu, kemampuan membuat

hal-hal tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya yang terkadang tidak dinyatakan dalam bentuk tertulis.

 Pola berfikir. Mental models, dan/atau paradigm linguistik: peta

kognitif yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang

menjadi pedoman persepsi, pikiran, dan bahasa yang digunakan, dan

diajarkan kepada anggota baru melalui sosialisasi.

 Makna bersama (shared meaning): pemahaman yang muncul

(emergent understandings) yang diciptakan oleh anggota-anggota

kelompok dalam interaksi mereka satu sama lain.

 “root metaphors” atau symbol-simbol integrative: gagasan, perasaan,

dan citra-citra yang dikembangkan suatu kelompok sebagai ciri

16

mereka yang terkadang tidak diciptakan secara sadar, tetapi terlihat

dari bentuk bangunan, tata ruang kantor, dan artifak-artifak material

lainnya.(Kusdi, 2011:51)

Menurut Schein dalam jurnal yang berjudul ―Hubungan Kepemimpinan,

Budaya, Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep” yang ditulis oleh Armanu

Thoyib Budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar (Basic Assumption), kemudian Tingkatan

Nilai (Value), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya

Value, Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk teknologi, seni, atau sesuatu yang bisa didengar.(Armanu Thoyib, 2005:65)

a. ASUMSI-ASUMSI

Dengan menggunakan pendekatan fugsional, schein mengatakan bahwa setiap organisasi dimana pun dan kapanpun akan berhadapan dengan tujuh masalah dasar yang harus dipecahkan. Kerangka dasar ini dapat digunakan sebagai titik tolak bagi

17

seorang penulis untuk menggali asumsi-asumsi kultural yang ada dalam sebuah organisasi.

Table 1. E. a. 1 Asumsi-Asumsi Kultural Dasar

DIMENSI KETERANGAN

Hubungan organisasi dan lingkungan Apakah organisasi melihat dirinya

dominan, mengalah, mencari peluang

dan lingkungan, atau bersikap harmonis

dengan lingkunganya.

Hakikat aktivitas manusia Apakah manusia seharusnya bersikap

dominan/proaktif, harmonis, atau

pasif/fatalistic

Hakikat realitas dan kebenaran Apakah definisi kebenaran atau salah,

bagaimana kebenaran ditentukan, apakah

dengan uji pragmatis, kebijaksanaan,

atau consensus sosial.

Hakikat waktu Apakah berorientasi masa lalu, masa

kini, atau masa depan, unit waktu apa

yang paling banyak dipakai dalam

kegiatan sehari-hari.

Hakikat manusia Apakah manusia pada dasarnya baik,

18

netral, atau jahat. Apakah sifat manusia

dapat diubah

Sifat manusia Hubungan seperti apa yang ―seharusnya‖

dilakukan manusia satu sama lain,

apakah kompetitif atau koperatif. Apakah

masyarakat harus diatur secara individual

atau kolektivitas. Apakah system

otokrasi / paternalistic atau kolegial /

partisipatif yang lebih baik

Homogenenitas versus keragaman Apakah lebih baik sebuah kelompok

beragam atau seragam. Apakah individu

dalam sebuah kelompok harus didorong

berinovasi atau berkompromi.

(Sumber: Kusdi, Budaya Organisasi Teori, Studi, dan Praktik, Jakarta: Salemba Empat)

Hubungan antara asumsi-asumsi kultural dengan individu-individu yang menjadi anggota organisasi dapat dibayangkan seperti ikan dengan air; seekor ikan menerima keberadaan air sebagai suatu ―kebenaran‖ yang tidak perlu dipertanyakan lagi, bahkan sering kali tidak disadari. Para anggota organisasi, sebagai pelaku dalam kultur, menggap bahwa apa yang dilakukan di dalam organisasi sebagai ―the way we do things around here‖, atau sudah sewajarnya dilakukan. Mereka tidak mempertanyakan kebenarannya, sampai mereka menghadapi situasi-situasi dimana

19

asumsi-asumsi tersebut mendapatkan tantangan atau mereka berhadapan dengan kultur lain yang berbeda. Dalam konteks ini, Cameron dan Quinn mengatakan,

―people are unware of their culture until it is challenged, until they experience a new culture‖.

Selain itu harus dicatat kultur bukanlah asumsi atau keyakinan yang bersifat tunggal, tetapi seperangkat asumsi atau keyakinan yang saling berhubungan (tetapi tidak harus konsisten satu sama lain). Dengan kerangka tujuh masalah dasar yang dikemukakan diatas, seorang penulis dapat menggali asumsi-asumsi dasar yang berlaku dalam organisasi yang menjadi objek penulistannya. (Kusdi , 2011 : 53-55)

b. NILAI

Studi kultur yang membahas tentang nilai umumnya pada level kelompok karena kultur bagaimanapun adalah suatu fenomena kelompok. Nilai merupakan acuan bertindak, bersikap, dan berpikir seorang individu walaupun sumber dari nilai- nilai sebagian besar barangkali terletak pada level kelompok.

Oleh karena itu dalam kontek kultur, Mary Jo Hatch mendefinisikan nilai sebagai prinsip-prinsip, tujuan-tujuan, dan standar-standar sosial yang berlaku di dalam suatu kultur dan dianggap memiliki nilai intiristik. Definisi ini mengandung suatu pengertian yang mengacu bukan pada individu, melainkan pada kelompok atau fenomena sosial. Nilai-nilai adalah dasar bagi suatu kelompok untuk melakukan penilaian (judgment) terhadap sesuatu, apakah sesuatu itu dipandang baik atau buruk, benar atau salah, berguna atau tidak berguna. Jika diterapkan pada organisasi, maka

20

nilai-nilai adalah sesuatu yang paling diperhatikan dan didahulukan oleh organisasi tersebut dalam setiap aktivitasnya, baik itu berupa kebebasan, demokrasi, tradisi, kesejahteraan, maupun lainnya.

Ahli-ahli budaya organisasi memperlakukan nilai pada level kelompok/organisasi sebagai suatu karakteristik kolektif, yaitu sesuatu yang menjadi ciri khas anggota-anggota organisasi tersebut. Nilai menggambarkan spesifikasi tentang apa yang penting bagi sebuah organisasi, dimana suatu organisasi bisa jadi mementingkan kebebasan, demokrasi, tradisi, kesejahteraan, loyalitas, atau nilai-nilai lainnya. Namun, apa pun yang dipentingkan, hal itu selalu dituangkan dalam bentuk prinsip-prinsip, tujuan-tujuan, dan standar-standar sosial yang menerjemahkan pengertian nilai tersebut secara lebih terperinci dan konkret kepada para anggota.

Secara khusus, Schein membedakan apa yang disebut espoused values, sebuah istilah yang dikemukakan pertama kali oleh Argyris dan Schon (1978), yaitu nilai-nilai dalam konteks verbal. Setiap organisasi lazimnya memiliki strategi, tujuan, dan filosofi, yang dikemukakan secara eksplisit dalam bentuk dokumen tertulis atau bentuk-bentuk verbal lain (nyanyian, cerita, joke, dan lain-lain). Akan tetapi, tidak semua ungkapan nilai-nilai tersebut berasal dari sejarah atau proses belajar yang berlangsung sepanjang masa pertumbuhan organisasi tersebut. Jika nilai-nilai tersebut berasal dari sejarah organisasi itu sendiri, maka akan dapat memprediksi perilaku anggota organisasi dengan cukup baik. Namun jika tidak, maka hanya memprediksi apa yang akan dikatakan oleh anggota-anggota organisasi, tetapi tidak selalu cocok dengan apa yang mereka lakukan secara actual. Inilah yag disebut espoused value.

21

(Kusdi, 2011:56-67) Espoused values menunjuk pada nilai-nilai pegangan yang dinyatakan secara eksplisist, seperti strategi, tujuan, filosofi, dan landasan kebijakan organisasi.(Andre A Hardjana, 2010:4)

c. ARTIFAK

Unsur terakhir yang menjadi fokus perhatian dalam melakukan studi kultur organisasi adalah artifak. Artifak merupakan aspek penting yang sering kali mendapat penekanan khusus dalam studi kultur, terutama studi yang menggunakan pendekatan simbolik-interpretif. Dengan mempelajari dan menafsirakn artifak-artifak yang ada dalam sebuah organisasi, penulis mencoba mendapatkan gambaran mengenai inti dari

―kehidupan simbolik‖ dalam kultur organisasi yang diteliti.

Hatch membagi arftifak menjadi tiga kelompok besar, yaitu manifestasi fisik perilaku, dan verbal.

22

Table 1. E. c. 2 Artifak-Artifak Budaya Organisasi

No. Jenis Artifak Contoh

1. Perwujudan-Perwujudan Fisik a. Seni/desain/logo

(Physical Manifestation) b. Gaya bangunan/dekor

c. Pakaian/penampilan

d. Objek-objek material

e. Tata letak fisik

2. Perwujudan-Perwujudan a. Upacara-upacara/ritual

Perilaku b. Pola-pola komunikasi

(Behaviour Manifestation) c. Tradisi/adat istiadat

d. Ganjaran/hukuman

3. Perwujudan-Perwujudan Bahasa a. Anekdot/joke

(Verbal Manifestation) b. Jargon/nama/julukan

c. Penjelasan-penjelasan

(explanation)

d. Kisah-kisah/mitos/sejarah

e. Pahlawan/penjahat

f. Metaphor-metafor

(Sumber: Kusdi, Budaya Organisasi Teori, Studi, dan Praktik, Jakarta: Salemba Empat)

Menurut daft, beberapa aspek kultural penting yang teramati dan bersifat khas dari sebuah organisasi adalah ritus (rites)dan upacara-upacara, kisah-kisah (stories),

23

symbol-simbol dan bahasa. Hal yang lebih kurang sama dikaitkan oleh Dandridge dkk., bawah unsur-unsur yang mencirikan karakter, ideology, dan system nilai pada ebuah organisasi adalah kisah-kisah (stories), mitos, upacara, ritual, logo, amekdot, dan lelucon (jokes)

Deal dan Kennedy menggambarkan kultur organisasi melalui keterkaitan di antara lima unsur pokok, yaitu lingkungan bisnis, nilai-nilai (values), pahlawan

(heroes), ritual, dan jaringan kultural (cultural networks). Yang dimaksud pahlawan adalah orang-orang yang menjadi personifikasi dari kultur dan nilai-nilai yang ada di dalam sebuah organisasi, serta berperan sebagai role model atau teladan bagi yang lain. Sebagai contoh, dalam kultur IBM, yang dimaksud pahlawan adalah Thomas

Watson Sr yang memimpin organisasi dalam kurun waktu 1914-1956; kemudian, pengaruhnya yang kuat tersebut diteruskan oleh anaknya Thomas Watson Jr. Bagi perusahaan franchise hamburger McDonnald, figure Ray Krock adalah pahlawan mereka, beserta beberapa figure lainnya. Ciri yang pokok adalah para pahlawan ini dikenal secara luas oleh para anggota dan mereka mampu mengomunikasikan nilai- nilai dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki organisasi. Jika figure-figur semacam itu tidak ada atau tidak kuat pengaruhnya terhadap para anggotanya, maka organisasi tersebut besar kemungkinan tidak memiliki kultur yang kuat. (Kusdi, 2011: 67-68)

Sejumlah organisasi pasti memiliki artefak budaya organisasi yang diimplementasikan dalam perwujudan fisik seperti Seni/Logo atau seragam. Dalam organisasi RRI pun memiliki logo dan seragam bagi anggota organisasi RRI. Selain perwujudan fisik terdapat juga perwujudan perilaku didalam perwujudan perilaku ini

24

terdapat ganjaran dan hukuman, tradisi adat istiadat, pola kmunikasi, dan upacara- upacara / ritual. Ritual adalah upacara-upacara yang berfungsi memperkuat suatu bentuk perilaku tertentu pada anggota. Sebagai contoh, Mary Kay Cosmetics mengadakan semacam pertemuan tahunan dimana hadiah-hadiah dibagikan kepada mereka yang dianggap berjasa. Stanley Marcus, pendiri jaringan took neiman-

Marcus, selalu menyediakan waktu khusus untuk minum kopi dengan pegawai- pegawai baru, dan menyampaikan sejarah berdirinya perusahan itu secara langsung kepada mereka. Secara khusus, ia mengatakan bahwa acara seperti itu adalah pelengkap tambahan bagi pelatihan dalam ruang kelas formal. (Kusdi, 2011: 67-68).

Salah satu upacara/ritual yang ada didalam organisasi RRI adalah upacara Tri

Psasetya RRI. Yang terakhir adalah perwujudan bahasa contoh dari perwujudan bahasa adalah terdapat jargon atau nama julukan , kisah-kisah sejarah seperti pahlawan dan lain sebagainya. dalam organisasi RRI memiliki perwujudan bahasa seperti terdapat jargon dan nama julukan bagi para anggota organisasi RRI.

Artefak-artefak budaya organisasi Schein ini bisa berguna dalam melihat bagaimana budaya organisasi yang ada di Radio Republik Indonesia dengan mengidentifikasi artefak-artefaknya. Dengan demikian, dalam studi ini penting untuk melihat artefak-artefak budaya organisasi yang ada dalam organisasi RRI, sehingga bisa mengidentifikasi budaya organisasi yang ada didalam nya.

Dari ketiga perwujudan artifak diatas penulis hanya mengambil 2 perwujudan yang relevan untuk digunakan dalam studi ini yaitu, perwujudan-perwujudan perilaku

25

dan perwujudan-perwujudan bahasa. Karena aspek fisik kurang relevan dalam studi ini.

d. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Edgar E. Schein melihat bahwa setiap organisasi pada dasarnya menghadapi dua permasalahan pokok yang menentukan kelangsungan hidupnya sebagai sebuah kelompok, yaitu: (1) bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya; dan

(2) mengintegrasikan proses-proses internalnya sedemikian rupa untuk menjamin keutuhan sebagai kelompok.

Berdasalkan hal ini, Schein menekankan bahwa kultur (budaya) memiliki dua sisi peran terhadap organisasi, yaitu kekuatan pengikat (Managing internal integration) dan membangun daya adaptasi terhadap lingkungan eksternal. (Kusdi,

2011: 33) Budaya organisasi berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, serta dalam melakukan intergrasi internal. Budaya melakukan sejumlah fungsi untuk mengatasi permasalahan anggota organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya yaitu dengan memperkuat pemahaman anggota organisasi, kemampuan untuk merealisir, terhadap misi dan strategi, tujuan, cara, ukuran, dan evaluasi. Budaya juga berfungsi untuk mengatasi permasalahan integrasi internal dengan meningkatkan pemahaman dan kemampuan anggota organisasi untuk berbahasa, berkomunikasi, kesepakatan atau konsensus internal, kekuasaan dan aturannya, hubungan anggota organisasi

(karyawan), serta imbalan dan sangsi.(Armanu Thoyib, 2005:66)

26

F. METODE PENELITIAN

1. Metodologi Penelitian

Dalam studi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi deskriptif, studi deskriptif yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.(Sanapiah

Faisal, 2010:20)

Karena menggunakan metode kualitatif makan dalam studi ini penulis menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Penulis melakukan wawancara langsung dengan menggunakan wawancara terstruktur sesuai dengan pertanyaan yang sudah dibuat oleh penulis agar mendapatkan jawaban sesuai dengan tujuan. Jika wawancara langsung tidak bisa dilakukan karena suatu hal, seperti informannya sulit ditemui sibuk, sakit atau sebagainya, penulis menggunakan wawancara tidak langsung dengan menggunakan telefon atau e-mail.

2. Lokasi dan Waktu Studi

Studi ini dilakukan di kantor organisasi RRI yang terletak di jalan merdeka barat no 4-5 gambir Jakarta Pusat. Sedangkan waktu studi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data melalui teknik dokumen berupa wawancara, observasi serta mengolah, menganalisis dan menyajikan penulistan ini mulai dilakukan sejak bulan desember 2016 sampai januari 2017. Tetapi pengumpulan data sekunder sudah dimulai jauh sebelumnya dari bulan januari 2016.

27

3. Sumber dan Jenis Data

Adapun sumber dan jenis data dalam studi ini terbagi menjadi dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah suatu objek atau dokumen original-material mentah dari pelaku yang disebut ―first-hand information”.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum studi dilakukan.(Ulber Silalahi,

2009:289-291)Adapun data primer dalam studi ini , yaitu data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan atau obeservasi dan wawancara langsung. Data primer yang dimaksud dalam studi ini adalah data dari hasil wawancara langsung terhadap informan, baik dari internal maupun eksternal organisasi RRI dan dokumentasi organisasi RRI.Adapun data sekunder dalam studi ini adalah data yang didapatkan dari pihak lain secara tidak langsung sebagai pendukung dari data sekunder. Dalam studi ini data sekunder yang dimaksud adalah data yang didapat dari buku-buku, artikel, jurnal, internet, dokumen, serta sumber studi lainnya yang berkaitan dan mendukung dalam pembahasan studi ini.

4. Informan

Dalam Studi ini yang menjadi informan adalah anggota organisasi Radio

Republik Indonesia, mulai dari tingkatan atasan hingga bawahan. Dalam studi ini penulis mengambil 7 informan. Mereka dipilih karena informan ini dianggap mengetahui budaya organisasi yang ada dalam organisasi RRI, mulai dari atasan

28

sepert Dewan Pengawas dan Direktur hingga bawahan seperti Kepala Bagian dan lain-lain.

Table 1. F. 4. 3 Profil Informan

NO NAMA JABATAN JENIS KELAMIN

1 DH Dewan Pengawas RRI Perempuan

2 HK Dewan Pengawas RRI Laki-Laki

3 RG Direktur TMB Laki-Laki

4 RP Direktur LPU Laki-Laki

5 FN Dewan Pengawas RRI Laki-Laki

6 N Direktur SDM dan Umum Laki-Laki

7 RJ Kepala Bagian Organisasi & SDM Perempuan

(Sumber: Data Olahan Pribadi Penulis)

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

responden, dan jawaban-jawaban responden dicata atau direkam dengan alat

perekam (tape recorder).(Irawan Soehartono, 2011:67)

Dalam studi ini penulis menggunakan tipe wawancara terstruktur dengan

pertimbangan agar berfokus kepada pokok masalah. Wawancara terstruktur

dilakukan oleh penulis bila dia mengetahui secara jelas dan terperinci

29

mengenai aspek informasi budaya organisasi dan sudah memiliki satu daftar pertanyaan yang sudah ditentukan atau disusun sebelumnya yang akan disampaikan kepada responden. Penulis memiliki sejumlah pertanyaan yang telah ditentukan dan disusun sebagai dasar atau panduan pertanyaan. Ketika responden merespons atau memberikan pandangannya atas pertanyaan yang diajukan, penulis mencatat dan merekam jawaban tersebut. Kemudian, pertanyaan yang sama akan ditanyakan kepada setiap responden yang akan diwawancara.

Wawancara terstruktur ini bertujuan untuk mengarahkan informan kepada pertanyaan yang relevan untuk menjawab permasalahan dalam studi ini.

Kedua, wawancara tatap muka digunakan untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan secara mendalam yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menjawab masalah dalam studi ini dan wawancara telepon digunakan jika sang informan sangat sibuk untuk ditemui akibat rutinitas pekerjaan, bisa melalui telepon ataupun e-mail.

Dengan kata lain teknik pengumpulan data bertujuan untuk mengajukan pertanyaan kepada informan guna mendapatkan data yang relevan dengan masalah studi. Yang dalam hal ini adalah data mengenai peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan organisasi RRI.

30

b. Dokumentasi

Penulis menggunakan dokumentasi untuk memperkuat temuan data yang

ada dilapangan. Dokumentasi ini bisa berupa tulisan, catetan, foto, atau video.

Dengan adanya dokumentasi ini sangat mendukung terhadap keakuratan

dalam studi ini.

6. Teknik Pengolahan / Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klasifikasi. Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Ulber Silalahi, 2009:339).

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data (Penyajian

Data). Dalam studi kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam studi kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

31

memhami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penulis kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono, 2014:92-99)

Setelah penulis berhasil mendapatkan data sekunder dalam studi ini yang berupa wawancara hal yang dilakukan adalah mereduksi data,. Hasil wawancara yang ada, ditranskip agar penulis mendapatkan bentuk fisik dari data hasil wawancara.

Hasil wawancara ini ditranskip terus dilakukan pemilihan , penyeleksian, dan memfokuskan data agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Setelah data direduksi maka selanjutnya adalah mendisplay data atau penyajian data. Dalam step ini dilakukan analisis dari hasil pertanyaan penelitian. Penyajian data ini dapat disajikan berupa table, matriks, atau gambar yang diperoleh untuk disajikan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian yang bersifat naratif. Dan step terakhir adalah verifikasi atau kesimpulan, dari hasil analisis sebelumnya dan sudah ditemukan hasil jawaban pertanyaan penelitian makan step yang terakhir adalah memberikan kesimpulan dengan sebuah pemaparan verifikasi dari tiap proses analisis data .

32

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi ini terdiri dalam empat bab, meliputi:

Bab I pendahuluan yang berisi pernyataan masalah yang membahas latar belakang permasalahan yang akan diteliti, alasan ketertarikan untuk meneliti, pemaparan beberapa permasalahan yang serupa dengan tema studi ini, pertanyaan masalah studi yang berperan untuk memfokuskan studi ini, tujuan dan manfaat studi, kerangka teoretis, metode studi, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II adalah gambaran umum lokasi studi, dalam bab ini memaparkan keseluruhan gambaran umum lokasi studi. Mulai dari sejarah dan profile , visi-misi, peran, serta struktur organisasi yang terdapat didalamnya. Serta perubahan Radio

Republik Indonesia dari masa ke masa.

Bab III, adalah pembahasan mengenai hasil studi. Bab ini membahasa mengenai temuan penulis dilapangan, dalam hal ini adalah hasil wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan dituangkan kedalam pembahasan dalam bentuk deskriptif. Hasil temuan dilapangan juga akan dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam studi ini. Bab ini akan membahas budaya organisasi apa saja yang berada dalam organisasi Radio Republik Indonesia , dan Bagaimana unsur-unsur Budaya organisasi tersebut berperan dalam strategi bertahan organisasi RRI.

Bab IV, adalah kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan bab terakhir dalam skripsi ini. Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil studi.

33

BAB II

RADIO REPUBLIK INDONESIA

A. Gambaran Umum

1. Sejarah dan Profile LPP RRI

Sejarah Radio Republik Indonesia. Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September

1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio

Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng

Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi

RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.(RRI Dari Masa Ke Masa)

Radio Republik Indonesia (RRI) sering diidentikan sebagai ― Radio

Perjuangan‖, karena peran sertanya dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan, hingga proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia memang dibacakan lewat corong

RRI ke seluruh Indonesia dan dunia pada 17 agustus 1945. Sejak itu hingga masa pemerintahan orde baru, RRI tergolong ke dalam radio pemerintahan Republik

Indonesia.

Gerakan reformasi yang menjatuhkan Rezim orde baru pada 21 mei 1998, berkelanjutan dengan dibubarkannya Departemen Penerangan pada masa

34

pemerintahan Presiden Abdurrahman wahid. RRI yang berada dibawah lembaga itu sebagai unit pelaksana teknis, akhirnya pindah ke bawah Departemen Keuangan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no37/2000, dengan status badan hukum

Perusahaan Jawatan. Perusahaan Jawatan adalah Perusahaan Jawatan Radio Republik

Indonesia yang bidang usahanya menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio, dimana seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah berupa kekayaan Negara yang tidak dipisahkan dan tidak terbagi atas saham-saham sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2000, yang selanjutnya disingkat PERJAN. Yang

Maksud dan tujuan PERJAN adalah menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio sesuai dengan prinsip- prinsip radio publik yang independen, netral, mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan. PP ini sekaligus mulai menyebut-nyebut RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Disahkannya UU penyiaran no 32 tahun 2002, menyatakan secara eksplisist bahwa RRI de Jure ditetapkan sebagai Lembaga

Penyiaran adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat., kendati secara de facto pelaksanaannya masih tertaih-tatih.(Nurul Jannati, 2012:53)

Bedasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2005 tentang ―Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik‖ RRI ditetapkan menjadi Lembaga penyiaran Publik , pada bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan

35

Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. (Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia no 11 tahun 2005)

Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan

Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervise publik, memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang dan bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditegaskan melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002. (Abdul Halim, 2014:450)

Berikut merupakan beberapa ayat yang tercantum pada Peraturan Pemerintah no.12 tahun 2005 tentang ―Lembaga Penyiaran Repbulik Indonesia‖ yang penulis ambil berkaitan dengan bab ini.

Pada Bab 1 Ketentuan umum, Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa Lembaga

Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirkan oleh Negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Pada bab 2 Bentuk, Kedudukan, Tugas dan Fungsi , bagian kedua tentang kedudukan pasal 3 ayat 1 menyebutkan RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, dan tidak komersial. Yang dimaksud dengan independen

36

adalah tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Yang dimaksud netral adalah tidak memihak kepada kepentingan salah satu pihak yang berbeda pendapat. Yang dimaksud dengan tidak komersial adalah tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi juga lebih mengutamakan peningkatan layanan masyarakat.

Pada bagian ketiga mengenai Tugas pasal 4 menyebutkan bahwa RRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no 12 tahun 2005)

Hingga saat ini, RRI memiliki 84 cabang di ibukota propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan klasifikasi stasiun penyiaran tipe A di ibukota Negara (1 stasiun), stasiun penyiaran tipe B di ibukota propinsi (13 stasiun), stasiun penyiaran tipe C di ibukota propinsi dan kabupaten/kota (51 Stasiun), pusat pemberitaan di Jakarta (Programa 3/kantor berita nasional), dan stasiun siaran luar negeri di Jakarta () serta studio produksi RRI di daerah perbatasan/daerah terpencil (16 studio produksi).

Setiap stasiun penyiaran tipe C di ibukota propinsi, kabupaten/kota menyelenggarakan setidaknya 2 programa yaitu programa 1 dan 2, serta memancar teruskan programa 3 yang merupakan radio berita berjaringan nasional. Stasiun penyiaran tipe A dan B disamping menyelenggarakan programa 1 dan 2 serta memancar teruskan programa 3, juga menyelenggarakan programa 4 yang

37

menyajikan secara khusus siaran pendidikan dan kebudayaan dengan orientasi konten local. Stasiun siaran luar negeri yang menyelenggarakan siaran dalam 8 bahasa yaitu

Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol, Arab, Jepang, Mandarin, dan Bahasa Indonesia.

Sedangkan studio produksi RRI menyelenggarakan siaran melalui satu programa.(Company Profile,20014:7)

2. Perubahan Organisasi RRI

Usia Radio Republik Indonesia (RRI) tanggal 11 September 2016 genap mencapai 71 tahun. Usia RRI hampir sama tuanya dengan umur Negara Kesatuan RI yang hanya berbeda 24 hari. Suatu usia sebuah organisasi RRI yang telah cukup lanjut seiring dengan perjalanan sejarah dan dinamika negerinya.

Dalam kurun waktu selama itu jugalah RRI ikut serta dalam pasang surutnya negeri ini tanpa pernah absen dan selalu menyertai panggilan tugas sejarahnya dari masa ke masa sejak masa menegakkan kemerdekaan NKRI, mempertahankankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mengarungi masa Orde

Lama (Orla), Orde Baru (Orba) serta sampai pada Era Reformasi saat ini.

Fakta sejarah RRI sendiri pada era Orla dan Orba bahkan jika ditarik mundur ke belakang sejak era perjuangan-kemerdekaan RI sesuai dengan elan perjuangannya cenderung untuk menyebut RRI sebagai ―corong pemerintah RI‖ karena memang

RRI berperan sebagai bagian dari diri pemerintah NKRI.

Dari berbagai fakta sejarah dan dinamika yang menyangkut RRI tadi dapat disimpulkan bahwa sejak NKRI eksis sebagai negeri merdeka dan melintas masa

38

Orde Lama dan Orde Baru, RRI telah menempatkan diri sebagai medium dan organ radio siaran milik pemerintah. Peralihan dan pergolakan era Orde Baru menuju Orde

Reformasi pada kurun waktu 1997/1998 nampaknya menjadi titik tolak bagi RRI untuk mulai memikirkan dan meninjau eksistensi dirinya sebagai organ dan media massa.

Eforia reformasi dan tuntutan pembaruan organisasi RRI sebagai media massa yang mampu mengakomodir semua pihak, golongan dan kepentingan secara independen telah memacu beberapa fungsionaris RRI yang masih punya hati dan idealisme untuk bersama-sama berani membuat penetapan diri tentang bagaimana eksistensi RRI di masa depan pasca reformasi yang sarat dengan kandungan aspek- aspek idealisme, tuntutan kebutuhan sebagai sebuah Perusahaan Umum (Perum) dan kemudian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta program yang antisipatif terhadap kepentingan publik.

Orientasi pemikiran yang berkiblat pada kepentingan publik menjadi dasar pijakan RRI menata organisasi dan manajemennya dengan mengubah paradigma yang berorientasi pada pemerintah kepada paradigma yang berorientasi pada kepentingan publik.(Jodhi Yudoyono,2010)

Reformasi di Indonesia yang memunculkan perubahan pada sistem pemerintahan juga berpengaruh terhadap perubahan status RRI. Tuntutan perubahan untuk pembaharuan organisasi RRI sebagai media massa yang dapat mengakomodir semua pihak, golongan dan kepentingan secara independen, telah membuat sebagian besar pemimpin RRI yang masih memiliki hati dan idealisme untuk bersama-sama

39

berani membuat penetapan diri tentang bagaimana eksistensi RRI di masa mendatang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2000, tentang pendirian Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadikan status RRI sebagai Perjan.

Perjan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang berkarakteristik ; tidak mencari keuntungan, memberikan pelayanan kepada publik, merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah, dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri atau Direktur Jenderal departemen yang bersangkutan dan status karyawannya adalah pegawai negeri. Sedangkan maksud dan tujuan Perjan adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan menandai bagi pemenuhan hajat orang banyak.

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang

Penyiaran, RRI saat ini berstatus Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Pasal 14 Undang

Undang Nomor 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah LPP yang bersifat independen, netral, tidak komersil dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat.

Perubahan ini menyebabkan pergeseran peran RRI, dari yang semula government oriented menjadi public oriented. RRI sebagai LPP juga dituangkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 11 dan 12 Tahun 2005 penjabaran lebih lanjut dari Undang

Undang Nomor 32/2002. Perubahan RRI menjadi LPP telah melampaui proses yang cukup panjang, dimulai dari semangat perubahan yang berawal dari internal RRI yang menganggap bahwa sudah tidak masanya lagi sebuah radio sebagai corong pemerintah, sosialisasi perubahan ke pihak eksternal, mengadakan kajian-kajian bersama dengan pakar hukum dan komunikasi, dan dengan pemantapan status RRI

40

agar disahkan dalam Undang- undang, sampai akhirnya RRI saat ini menyandang status sebagai LPP.(Christina Sitorus, 2014) .

B. VISI RRI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), visi didefinisikan sebagai sebagai: (1) kemampuan untuk melihat pada inti persoalan; atau (2) pandangan atau wawasan ke depan. Visi adalah kondisi mental atau suatu kondisi yang diidamkan di masa yang akan datang. Sebagai suatu pandangan atau wawasan ke depan, visi mempunyai peran yang sangat penting bagi organisasi seperti RRI karena visi memandu segenap insan RRI untuk bekerja. Oleh karena itu, visi haruslah jelas dan bisa diraih sekaligus memotivasi segenap insan RRI untuk terus bekerja keras tanpa henti demi mewujudkan pandangan atau wawasan tersebut. Terkait dengan hal itu, sesuai perintah perundangan, Dewan Pengawas RRI periode 2016-2021 merumuskan visi LPP RRI dalam lima tahun ke depan sebagai berikut.

“TERWUJUDNYA RRI SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK

YANG TERPERCAYA DAN MENDUNIA”

Ada dua kata kunci dalam visi tersebut yang harus dipahami secara mendalam dan senantiasa diingat dalam hampir setiap tarikan nafas insan RRI untuk memandu pekerjaan mereka, yakni ‗terpercaya‘ dan ‗mendunia‘. Kepercayaan mudah diungkapkan dalam kata-kata, tetapi mempunyai konsekuensi yang sangat mendalam dalam kehidupan manusia. Bahkan, seorang ilmuwan sosial kelahiran Amerika

Serikat, Francis Fukuyama, mengemukakan bahwa kepercayaan yang tumbuh dalam

41

masyarakat merupakan modal utama bagi bekerjanya suatu masyarakat. Hanya karena diantara anggota masyarakat itu saling percaya maka mereka mau bekerja sama, dan karenanya masyarakat bisa berjalan dengan baik. Sebaliknya, ketiadaan kepercayaan akan membunuh suatu masyarakat karena ketiadaan kepercayaan berarti kecurigaan dan konflik akan tumbuh dengan subur.

Menyadari pentingnya kepercayaan dalam kehidupan masyarakat maka kata pertama visi RRI adalah terpercaya. Ini mengandung dua pengertian pokok, yang terkait erat. Pertama, terpercaya dalam program siaran, baik program siaran yang sifatnya faktual (berita dan informasi) ataupun non faktual (hiburan). Dalam lima tahun ke depan, diharapkan, RRI benar-benar akan menjadi rujukan oleh segenap masyarakat Indonesia dan dunia sebagai sumber berita , informasi dan hiburan. Untuk itu, prinsip lembaga penyiaran publik yang independen, netral, objektif, dan bekerja demi kepentingan rakyat harus menjadi nilai yang dipegang tinggi. Hanya dengan berpegang pada prinsip LPP itulah, maka RRI benar-benar menjadi lembaga penyiaran yang terpercaya. Kiranya, tidak ada hal yang paling istimewa dan mengagumkan di dunia ini kecuali menjadi seseorang atau institusi yang paling dipercaya karena dengan kepercayaan itulah RRI bisa menggerakkan masyarakat

Indonesia demi meraih potensi tertingginya.

Kata kunci yang kedua adalah ―Mendunia‖. Para teoritikus sosial kritis telah lama mengatakan bahwa sistem komunikasi dan informasi di dunia tidaklah seimbang. Negara-negara maju menjadi pemasok utama informasi ke negara Dunia

Ketiga. Ini berakibat pada cara pandang kita terhadap persoalan-persoalan dunia yang

42

sangat dipengaruhi oleh cara Negara Maju dalam mendefinisikan persoalan. Maka, dominasi ekonomi pun pada akhirnya juga terjadi dalam dominasi informasi dan pikiran. Oleh karena itu, adalah penting bagi Lembaga Penyiaran Publik seperti RRI untuk bergerak ke arah institusi penyiaran yang mendunia. Dalam arti, ia tidak hanya menjadi lembaga penyiaran terpercaya di tingkat nasional, tapi juga menjadi rujukan masyarakat di dunia, terutama ketika hal itu terkait dengan Indonesia, baik Indonesia dalam dimensi sosial, politik, budaya ataupun ekonomi. Dengan begitu, masyarakat di dunia akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang Indonesia, Indonesia yang kita definisikan sendiri, dan bukan Indonesia yang didefinisikan oleh pihak lain.

C. MISI RRI

Jika visi adalah kondisi yang ingin diraih di masa depan, maka misi adalah apa yang harus dilakukan oleh organisasi untuk meraih kondisi yang diidealkan tersebut. Untuk menjadi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang terpercaya dan mendunia, Dewan Pengawas telah merumuskan 11 (sebelas) misi organisasi, yang mencakup bidang siaran dan nonsiaran. Kesebelas misi tersebut adalah sebagai berikut.

43

Table 2. C. 4 Misi Organisasi Radio Republik Indonesia

No. Misi

1 Menjamin terpenuhinya hak warga negara di bidang informasi yang

objektif, independen, dan memberikan rasa aman serta mampu

membentuk opini publik untuk mempengaruhi kebijakan melalui program

siaran

2 Menjamin terpenuhinya hak warga negara melalui siaran yang

mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada

kelompok rentan dan disable

3 Memperkuat siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas bangsa

4 Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat

5 Menghadirkan siaran yang mudah di akses di daerah perbatasan,

terpencil, terluar dan pesisir sebagai representasi negara dalam rangka

menjadikan daerah pinggiran sebagai pusat aktivitas kultural

6 Menyelenggarakan siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia

beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai

dengan politik luar negeri

7 Mengembangkan teknologi yang mendukung terselenggaranya siaran RRI

yang mampu melayani kebutuhan warga negara dan menjangkau wilayah

NKRI

8 Menjamin penyelenggaraan tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip

44

good public governance

9 Mengembangkan SDM profesional yang mendukung kebutuhan Lembaga

Penyiaran Publik

10 Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi serta memperluas

jejaring kemitraan dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar

negeri

11 Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan

yang dijamin oleh aturan perundangan untuk memperkuat keberadaan

LPP RRI

(Sumber: Rencana Stratrgis (renstra) Perubahan LPP RRI 2015-2019)

D. TUJUAN RRI

Dengan 11 (sebelas) misi yang telah dirumuskan di atas yang merujukan hal- hal yang harus dilakukan guna meraih visi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang terpercaya dan mendunia, selanjutnya dirumuskan tujuan yang hendak dicapai selama satu periode kepemimpinan ke depan. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh RRI sebagai lembaga penyiaran publik pada periode 2016-2019sesuai rencana strategis adalah sebagai berikut.

Table 2. D. 5 Tujuan Organisasi Radio Republik Indonesia

No. Tujuan 1 Mewujudkan siaran berita dan informasi yang objektif, independen, memberikan rasa aman dan mampu membentuk opini publik untuk mempengaruhi kebijakan

45

2 Mewujudkan siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan 3 Mewujudkan siaran yang melindungi kelompok rentan dan disable 4 Mewujudkan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas bangsa 5 Mewujudkan siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional 6 Mewujudkan siaran hiburan yang sehat 7 Mewujudkan siaran yang mampu menjadikan RRI sebagai medium representasi dan pusat aktivitas kultural 8 Mewujudkan siaran yang mudah diakses di daerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir 9 Mewujudkan siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri 10 Mewujudkan siaran luar negeri yang mempopulerkan Bahasa Indonesia dan budaya serta ideologi Pancasila 11 Mewujudkan siaran luar negeri yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan Indonesia 12 Mewujudkan teknologi siaran multiplatform yang mampu melayani warga negara dan menjangkau seluruh wilayah NKRI 13 Mewujudkan tata kelola LPP RRI yang demokratis, transparan, akuntabel, efektif, efisien, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan 14 Mewujudkan penguatan kelembagaan LPP RRI 15 Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan siaran LPP RRI 16 Mewujudkan SDM professional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya 17 Melakukan penguatan ideologisasi SDM LPP RRI 18 Mewujudkan pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi 19 Mewujudkan layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Komunikasi Informasi Publik 20 Membangun strategi komunikasi dan promosi untuk membangun reputasi LPP RRI 21 Menyelenggarakan pola promosi yang terintegrasi dalam sistem jaringan nasional 22 Mengembangkan secara optimal kerjasama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri 23 Mewujudkan optimalisasi potensi aset yang dimiliki RRI untuk penguatan LPP RRI 24 Mewujudkan regulasi untuk penggunaan dana yang diperoleh berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2002 dan PP Nomor 12 tahun 2005 untuk penguatan LPP RRI (Sumber: Rencana Stratrgis (renstra) Perubahan LPP RRI 2015-2019)

46

E. Struktur Organisasi RRI

Struktur organisasi LPP RRI sesuai dengan bab III bagian pertama pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tetang Lembaga Penyiaran

Publik Radio Republik Indonesia, terdiridari:

1. Dewan pengawas

2. Dewan direksi

3. Stasiun penyiaran

4. Satuan pengawasan intern

5. Pusat dan perwakilan (Rencana Induk LPP RRI tahun 2012-2016 2011:6)

Gambar 2. E. 1 Struktur Organsasi Radio Republik Indonesia

(Sumber: Rencana Induk LPP RRI tahun 2012-2016)

47

BAB III

PERAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN

ORGANISASI RADIO REPUBLIK INDONESIA

A. Unsur-Unsur Budaya Organisasi Pada Organisasi RRI

Schein mengatakan budaya organisasi adalah

suatu pola asumsi-asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dibangun suatu kelompok dalam proses learning untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, serta telah terbukti berjalan cukup baik sehingga dianggap valid dan harus diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat dalam memandang, berfikir, dan merasa berkaitan dengan masalah-masalah ini. (Kusdi, 2011: 50)

Budaya organisasi bukan hanya dilihat sebagai bentuk nilai atau norma tertulis atau tidak tertulis pada organisasi tersebut, melainkan budaya organisasi tersebar meliputi seluruh aspek yang ada pada organisasi tersebut. Ia akan semakin kuat jika keberadaannya dimanfaatkan dan diwujudkan bersama oleh setiap anggota yang ada dalam organisasi tersebut. Sebelum mengetahui budaya organisasi sebagai strategi bertahan organisasi RRI, harus terlebih dulu kita ketahui budaya organisasi apa saja yang berada pada organisasi RRI.

Dalam bab III akan dijabarkan mengenai unsur-unsur budaya organsasi yang ada pada organisasi Radio Republik Indonesia (RRI). Schein mengatakan budaya organisasi didasar pada suatu konsep bangungan pada tiga tingkatan yaitu, asumsi- asumsi , nilai-nilai, dan artifak-artifak budaya organisasi.

48

1. ASUMSI-ASUMSI

Dengan menggunakan pendekatan fugsional, Schein mengatakan bahwa setiap organisasi dimana pun dan kapanpun akan berhadapan dengan tujuh masalah dasar yang harus dipecahkan. Kerangka dasar ini dapat digunakan sebagai titik tolak bagi seorang penulis untuk menggali asumsi- asumsi kultural yang ada dalam sebuah organisasi.(Kusdi, 2011:52)

Dalam studi ini penulis mengambil 2 dari 7 masalah dasar yang ada yaitu dimensi hubungan organisasi dan lingkungan dengan keterangan apakah organisasi melihat dirinya dominan, mengalah, mencari peluang dan lingkungan, atau bersikap harmonis dengan lingkunganya. dan homogenitas versus keragaman dengan keterangan apakah lebih baik sebuah kelompok beragam atau seragam, apakah individu dalam sebuah kelompok harus didorong berinovasi atau berkompromi.

Kenapa penulis hanya mengambil dua dari 7 masalah yang ada karena keterbatasan waktu dalam studi, jadi penulis hanya mengambil 2 dari 7 masalah yang ada , dan yang dapat diteliti dengan mudah.

a. Hubungan organisasi dan lingkungan

Dari dimensi ini timbulah pertanyaan bagaimana hubungan sosial yang terjalin pada lingkungan internal dan eksternal pada RRI?

Dari hasil studi didapatkan hasil bahwa Hubungan sosial yang terjalin pada organisasi RRI (internal) ini bersifat formal dan informal. Bentuk dari

49

hubungan yang bersifat formal adalah dilakukanya rapat konsultasi antara dewan pengawas dengan direksi yang dilakukan sebulan sekali untuk melakukan komunikasi dan evaluasi program kerja. Seperti yang dikatakan oleh infoorman DH dan HK. Informan DH dan HK mengatakan :

Pola hubungan formal itu sudah ditentukan mekanismenya, misalnya kalo dewas dengan direksi, saya sebagai dewan pengawas itu hmm…kita membuat mekanisme internal misalnya hmm…ada rapat bulanan namanya rapat konsultasi nah itukan pola hubungannya yang sudah dibuat tiap setengah tahun kita evaluasi bersama semua direksi misalnya seperti itu, (wawancara dengan DH, Jakarta, 12 Januari 2017)

sesuai dengan apa komitmen kita hubungannya baik-baik saja misalnya hubungan saya dengan direksi itu kita ehmm.. mengharuskan dewan pengawas dan dewan direksi itu harus ketemu sebulan sekali yang namanya rapat konsultasi dewas dan direksi kita harus control betul direksi ini sudah bekerja dengan baik atau belum nah untuk itu kita menjalin komunikasi secara formal yang namanya rapat (wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Sedangkan hubungan secara informal dalam hasil studi ini didapatkan bahwa hubungan informalnya dilakukan melalui media sosial seperti melalui

WA, SMS, e-mail, serta media sosial lainya. Seperti yang dikatakan oleh

Informan DH dan HK . Informan DH mengatakan ―yang informal kan kadang juga pake sms, pake media kan hehe… kita terima sms, terima WA, terima email apalah semuanya jalur itu ya kita buka‖ (Wawancara dengan DH,

Jakarta 12 Januari 2017). Informan HK juga mengatakan ―ruang saya terbuka

24 jam setiap saat direksi bisa sms saya ,wa telfon, 24 jam terbuka kalau untuk urusan Negara urusan RRI untuk urusan kerja silahkan kontak saya 24

50

jam hp saya tidak pernah saya matikan ― (Wawancara dengan HK, Jakarta,20

Januari 2017).

Selain itu juga terdapat hubungan teamwork atau kerjasama yang kuat dalam organisasi RRI sehingga produksi yang dalam hal ini berbentuk siaran itu berjalan terus tidak ada macetnya , seperti yang dikatakan oleh informan

RP dan RG. Hasil wawancara dengan Informan RP mengatakan ―Hubungan sosialnya bagus ya kerjasama, jadi kerjasama itu adalah keputusan- keputusan yang memang diberikan masukan-masukan oleh Direksi kemudian itu diputuskan dengan sebuah rapat pimpinan atau rapat Direksi‖

(Wawancara dengan RP, Jakarta, 23 Januari 2017) . Hasil Wawancara dengan

Informan RG mengatakan:

Kalo RRI agak beda ya dengan yang lain karna kita inikan kerja tim, RRI itu teamwork. Jadi tidak bisa satu bidang itu merasa dirinya yang lebih baik, yang lain itu tidak baik nah jadi produk kita itu produk tim, teamwork ya. Sebuah siaran itu disitu ada unsur teknologinya, ada unsur programnya, ada unsur SDM-nya, semua ada disitu. Jadi kita sangat kompak di RRI itu semua antar pimpinan, antar staff, pejabat di tengah itu, semua sangat kompak sehingga produk kita itu dalam bentuk siaran itu cepat tiap hari tuh produknya jalan terus, ngga ada macetnya. (Wawancara dengan RG, Jakarta,19 Januari 2017)

Selain berhubungan sosial dengan pihak internal RRI , RRI juga melakukan hubungan struktural dengan pihak eksternal seperti Komisi 1 DPR

RI , MENKOMINFO, selain hubungan struktural RRI juga menjalin hubungan social dengan stakeholder dan tentu masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Informan FN dan HK. Informan FN mengatakan ―kalo Dewan

51

Pengawas berhubungan dengan pihak luar seperti Presiden dan DPR untuk hal-hal visi kebijakan strategis‖ (Wawancara dengan FN, Jakarta, 12 Januari

2017). Wawancara dengan Informan HK mengatakan bahwa ―Jadi atasan saya disini ada dua yaitu komisi 1 dpr dan menkominfo itu saya anggap sebagai atasan‖ (Wawancara dengan HK, Jakarta,20 Januari 2017)

Jadi hubungan struktural yang tercipta disini mengarah kepada laporan kerja organisasi RRI dengan pihak eksternal seperti komisi 1 DPR,

MENKOMINFO, serta stakeholder lainnya. Seperti yang dikatakan oleh

Informan RG dan RP, keduanya memiliki kesamaan yang mengatakan hampir

1 bulan sekali atau 3 bulan sekali diadakan rapat dengan DPR untuk melaporkan laporan kerja yang sudah dilakukan, rapat ini dinamakan dengan nama rapat dengar pendapat. Wawancara dengan Informan RP mengatakan

―ada saatnya diundang biasanya sebulan sekali untuk DPR tanya jawab dengan Direksi tentang apa yang sudah dilakukan.‖ (Wawancara dengan RP,

Jakarta,23 Januari 2017). Informan RG menambahkan bahwa ―Kita kalo ngga salah tiap hampir 3 bulan tuh dipanggil kinerja itu, kemajuan kerja tuh dipanggil tapi itu Dewan Pengawas, Direksi, ngga semua…udah sampe dimana nih kerjanya kan gitu” (Wawancara dengan RG, Jakarta, 19 Januari

2017). Banyak yang dibahas dalam rapat denganr pendapat yang dilakukan oleh komisi 1 DPR RI dan organisasi RRI , salah satu contohnya dari hasil rapat denganr pendapat adalah mengenai anggaran. Komisi I DPR RI

52

menerima penjelasan LPP RRI dan LPP TVRI mengenai usulan tambahan anggaran LPP RRI dan LPP TVRI dalam APBN- P T.A. 2015, sebagai berikut: 1) LPP RRI sebesar Rp234,645 miliar 2) LPP TVRI sebesar

Rp542,32 miliar. Dan Komisi I DPR RI menyetujui realokasi anggaran LPP

RRI dari penghematan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp37,207 miliar untuk belanja modal sebagai berikut : 1)Rehab Gedung Kantor, Gedung

Auditorium, Studio Audio, Studio Integrasi dan lain-lain sebesar Rp20,539 miliar. 2) Pengadaan Infrastruktur Teknologi dan Media Baru Rp16,667 miliar. (Laporan Singkat Komisi 1 DPR RI)

Contoh dari hubungan Struktural dengan pihak eksternal misalnya dari direksi SDM (Sumber Daya Manusia) berkenaan dengan administrasi kepegawaian yang harus berhubungan dengan KEMENPAN, seperti yang dikatakan oleh Informan RJ mengatakan:

Missal kalau SDM ini berkenaan dengan ke pegawaian SDM dari kepegawaian ini kami pasti akan kemana pasti akan ke kemenpan karena menyangkut pegawai karena pegawai RRI ini sesuai pp 12 no 41 ada pns dan pbns persoalan pegawai yang ada di pns itu kita larinya ke kemenpan sedangkan untuk pbns lebih ke kemenkeu tetapi ada juga karena kami dibawah kominfo saat ini wewenang kepegawaian itu ada pelendegasian yang harus dilakukan dan kami harus bersama-sama dengan kominfo (Wawancara dengan RJ, Jakarta, 23 Januari 2017)

Selain berhubungan dengan pihak eksternal yang berbasis pemerintahan, RRI juga menjalin hubungan yang tidak kalah penting dengan masyarakat, kenapa? karena RRI adalah lembaga pelayan publik yang

53

melayani masyarakat. Informan RG, RP, dan HK memiliki pandangan yang sama mengenai hubungan sosial yang terjalin dengan masyarakat. RRI siap melayani aspirasi rakyat ,masyarakat diberikan kebebasan untuk berperan aktif dalam memberikan pendapat atau aspirasi kepada masyarakat dan pemerintah , asal tetap mengikuti 4 rambu-rambu NKRI yaitu PANCASILA,

UUD 45, NKRI, dan BHINEKA TUNGGAL IKA, salah satu hubungan sosial yang terjalin antara organisasi RRI dan masyarakat adalah dengan diselenggarakannya acara ―Bintang Radio‖. Seperti yang dikatakan oleh

Informan RP dan HK , mereka mengatakan:

Kalo dengan masyarakat ya keterlibatan dalam program acara, masyarakat itukan publikkan, jadi kalo kita bikin acara kayak Bintang Radio masyarakat terlibat ikut nyanyi itukan sudah sebuah hubungan sosial, lalu kalo buat sebuah acara lalu dia ikut menyaksikan, nonton ya, itu juga hubungan interaksi sosial yang kita lakukan. Jadi semua tuh bertumpu pada program acara karna koor..koorbisnisnya itu ada pada siaran. Jadi apapun yang dilakukan RRI harus dalam bentuk acara siaran.(Wawancara dengan RP, Jakarta,23 Januari 2017) kami punya prisip hak semua warga Negara untuk mendapatkan informasi ingat prinsip right to know ketika prinsip kita right to know hak setiap warga Negara untuk mendapatkan informasi kita tidak boleh pilih kasih masyarakat yang ditengah laut pun harus kita layani masyarakat yang dipuncak gunung pun di remote area di tengah hutan yang mungkin kita tidak menangkap tv tidak bisa ada sinyal untuk internet RRI hadir disana RRI hadir disana jadi keadilan informasi itu bagi RRI menjadi komitmen keadilan informasi right to know dan juga kepada masyarakat mereka juga mempunyai right to expression bebas menyampaikan pendapatnya melalui RRI monggo siaran di RRI menyampaikan aspirasi menyampaikan usulan kepada pemerintah mengkritik pemerintah pun boleh tapi bebas tadi tetap bertanggung jawab bebas tadi tetap dalam rambu-rambu NKRI NKRI tau rambunya 4 yaitu pancasila, apa itu NKRI ehh sory pancasila , uud 45 , NKRI, dan bhineka tunggal ika (Wawancara dengan HK, jakarta, 20 Januari 2017)

54

Selain dengan pemerintahan dan masyarakat RRI juga menjalin hubungan dengan dunia internasional, RRI yang mewakili Indonesia menjadi salah satu anggota tetap dari ABU (Assosiation Asia Pasific Broadcasting

Union) yang anggotanya adalah organisasi broadcasting internasional di dunia. Seperti yang dikatakan oleh Informan HK :

dari tahun-ketahun ehmm… RRI semakin mampu menunjukan jati dirinya sebagai lembaga penyiaran bertaraf internasional apa lagi visi dewas sekarang ini kan menjadikan RRI sebagai lpp yang terpercaya dan mendunia worldwide nahh sebetulnya dijamannya pak parni itu kita semakin kuat kita semakin kuat menjadi lembaga penyiaran publi yaitu waktu itu RRI menjadi ehmm tun rumah general essembly Asian pacific broadcasting union ehhmm ABU tahun 2008., allhamdulillah untuk kedua kalinya RRI dipercaya lagi menjadi tuan rumah GEABU tahun ini kemaren baru saja selesai tahun kemaren ya tahun 2016 hmm bulan oktober itu untuk kedua kalinya RRI menjadi tuan rumah general siding umum ABUditunjuknya RRI sebagai 2 kalinya sebagai ini tuan rumah ABU menunjukan RRI memang sudah boleh dibilang lembaga penyiaran yang bertaraf internasional iya tohh bahkan di Abu kemaren di bali itu RRI mengalami peningkatan status sekarang menjadi member yang lebih elit lah itu (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Salah satu issue yang dibahas dalam ABU adalah issue yang menimpa kemaslahatan umat manusia – semisal perubahan iklim, pemanasan global, bencana alam- menjadi konsen dari organisasi ABU. Sebelumnya, yakni pada siding umum di Nusa Dua Bali, November 2008, LPP RRI sebagai tuan rumah mengusulkan gagasan ―Green Radio‖ sebagai sebuah gerakan moral untuk menyelamatkan bumi. Organisasi RRI mengusulkan agar para pimpinan lembaga penyiaran dunia baik radio maupun televisi mempunyai komitmen bersama melaksanakan program penyelamatan lingkungan hidup melalui

55

―Green Radio‖. Selanjutnya, pada sidang umum ABU di Mongolia,

September 2009, komitmen melaksanakan program ―Green Radio‖ yang sudah disepakati di Bali, semakin diperkuat. Pada siding ini kegiatan simbolik berupa penanaman pohon dengan ABU Garden di lingkungan Mongolian

National Broadcaster (MNB) di Ulaanbaatar Mongolia. Eluruh pimpinan lembaga penyiaran yang hadir kala itu ikut menanam pohon. Ini sebagai simbol komitmen bersama menyelamatkan lingkungan melalui program

―Green Radio‖ di Negara mereka masing-masing..

RRI sendiri sebagai pemilik gagasan telah menunjukan komitmen dengan menyelenggarakan kegiatan ―Green Radio‖ secara serentak pada 60 titik di mana terdapat stasiun RRI. Kegiatan yang melibatkan masyarakat dan bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Pemerintah Daerah itu menandai sebuah era baru, yaitu era yang diisi gelora semangat untuk menyelamatkan bumi dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. RRI kala itu melakukan penanaman pohon secara serentak di 60 titik, dimana setiap titik ditanam 1.000 poho. Jadi, dengan demikian pada hari yang sama tertanam sebanyak 60 ribu pohon.(Majalah Lider, 2016: 22-28)

Berbicara hubungan sosial atau interaksi pasti akan ada timbul yang namanya konflik, didalam kubu internal RRI ada cara untuk menyelesaikan konflik internal. Penyelesaian konflik yang ada didalam tubuh organisasi RRI yang pertama adalah dengan cara mediasi asas kekeluargaan dan yang kedua

56

terdapatnya bidang SPI (Satuan Pengawas Internal) yang mengurus masalah ini. Hasil wawancara dengan Informan RG, HK, DN memiliki pandangan yang sama mengenai cara penyelesaian konflik bila terjadi didalam tubuh organisasi RRI yaitu asas kekeluargaan. Wawancara dengan Informan RG mengatakan ―kita selalu pendekatannya adalah pendekatan kekeluargaan, untuk pendekatan hukum itu bila memang sudah tidak bisa lagi diperbaiki dengan yang bersangkutan‖ (Wawancara dengan RG, Jakarta,19 Januari

2017). Wawancara dengan Informan HK dan DH mengatakan:

Tentu yang pertama kita ehmm apa ..upayakan memecahkan konflik ini adalah asas kekeluargaan kita ada konflik ya tentu bagaimana mencapai musyawarah untuk mufakat agar konflik itu bisa diatasi .asas kekeluargaan itu menjadi ehhmm. Prioritas bagi RRI kita menganut asas kekeluargaan karena RRI ini didirikan oleh para pendiri bangsa juga asasnya kekeluargaan demokratis jadi itu yaa (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

ada yang bisa di selesaikan misalnya kalo hal-hal yang tekhnis operasional hmm…itu di lapangan atau itu kalo menyangkut tidak di operasional tapi misalnya di tata kelola itu misalnya atau konflik antar pribadi ya diselesaikan secara kekeluargaan kan gitu, kita inikan punya nilai kekeluargaan yang tinggi gitu, jadi hmm…untuk antar pribadi ya, kalo menyangkut dinas ya harus diselesaikan secara kedinasan, mekanisme kedinasan kan ada kalo ada itu gitu. Jadi tergantung tingkatannya ya konfliknya pribadi atau konflik dinas nah…kemudian konflik internal atau dengan eksternal kan semua by peace itu sepanjang bisa diselesaikan secara teknis ya di tingkat teknis itu selesaikan di operasional cukup dengan para pemimpin di tingkat operasional, kalo antar pribadikan biasanya informal ya selesaikan dengan kekeluargaan, kalo antar pribadi bukan dinas, tapi toh dinas tetep juga membantu memediasi jadi bisa mediasi, bisa langsung ke formal tergantung, semuanya tergantung dari itu, tapi biasanya sepanjang kita bisa selesaikan secara baik-baik ya kita selesaikan secara baik-baiklah gitu. (Wawancara dengan DH, Jakarta, 12 Januari 2017)

57

Jika konflik yang terjadi sudah tidak bisa lagi diselesaikan dengan asas kekeluargaan maka selanjutnya diselesaikan secara hukum. Menurut Informan RP didalam organisasi RRI terdapat badan SPI SPI (Satuan Pengawas Internal) bertugas melakukan pengawasan intern keuangan dan operasional lainnya termasuk untuk menyelesaiakan konflik secara hukum yang ada. Informan RP mengatakan ―ada yang namanya tim penindak ini tim untuk menyelesaikan-menyelesaikan masalah itu namanya tim… Ya itu SPI itu, tapi ada tim lagi yang nanti dibentuk untuk mendapat Berita Acara (BAP) kepada yang bersangkutan kalo ada konflik-konflik yang terjadi‖.(Wawancara dengan RP, Jakarta,23 Januari 2017)

b. Homogenitas versus keragaman

Muncul sebuah pertanyaan mengenai apakah sebuah kelompok itu lebih baik homogenitas (seragam) atau beragam, mulai dari suku, ras, budaya, dan lain sebagainya, apa alasannya? Ada yang menarik dari hasil temuan dalam studi ini. Ternyata organisasi RRI terdiri dari kelompok yang beragam, kenapa? Karena RRI adalah sebuah organisasi yang melambangkan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang sesungguhnya . seperti yang dikatakan oleh Informan DH dan HK , informan DH mengatakan ―Prinsip RRI itu hanya ada satu organisasi karena kan vertikal tetapi organisasi RRI ini menggambarkan Indonesia sebenernya, Indonesia yang sesungguhnya karena hmm…keberagaman di RRI itu‖ (Wawancara dengan DH, Jakarta 12 Januari

2017). Informan HK menambahkan ―bahwa RRI itu harus beragam harus

58

beragam haruss.. karena apa RRI harus mencerminkan keindonesiaan

Indonesia itu beragam iya toh jadi kita harus beragam‖ (Wawancara dengan

HK, 20 Januari 2017)

Hasil Wawancara dengan Informan RG, DH, RP memiliki kesamaan mengenai organisasi RRI adalah organisasi yang melambangkan NKRI, kenapa bisa melambangkan NKRI karena RRI adalah satu-satunya organisasi yang menyandang nama Negara Indonesia yang beragam, RRI berada hampir diseluruh Negara Indonesia dari ujung sabang sampai marauke hingga pelosok-pelosok daerah sampai daerah perbatasan, hal ini merupakan contoh valid dari salah satu isi nilai Ti Prasetya yang mengatakan kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan. Wawancara dengan

Informan DH mengatakan ― saya sampaikan RRI itu menggambarkan

Indonesia yang sesungguhnya dengan segala keberagamannya karena ada di seluruh Indonesia, bahkan di pelosok-pelosok, di perbatasan‖(Wawancara dengan DH 12 januari 2017)

Wawancara dengan Informan RG dan RP mengatakan‖

Oh ngga bisa, ngga boleh seragam. Namanya Radio Republik Indonesia gitu, dengan nama Republik Indonesia itu berarti dari Sabang sampai Merauke, pegawai RRI itu dari ujung Aceh sampe ujung Papua itu, tidak bisa kita katakan RRI itu harus di apa…di homogenkan hanya satu suku atau satu agama oh ngga boleh. Ini radio negara gitukan, negara itu berbagai suku, berbagai bangsa, berbagai agama, ngga masalah itu.‖(Wawancara dengan RG, 19 Januari 2017) Ya ini hmm…dia harus berdiri dengan kelompok yang…beragam jadi kita menghargai, kalo beragam itukan menghargai keberitaan, keanekaragaman

59

apakah suku, agama, itu harus jadi satu. Yang kedua juga hmm...dia lebih bagus beragam karena kalo semakin kita beragam kan semakin kita toleran, kalo kita cuma satu warna, atau satu…satu komunitas tertentu sendiri tidak bisa mungkin. Dan lagi RRI karna sesuai dengam tri prasetyanya kan…RRI kan berdiri di atas sebilah, segala aliran partai, golongan kan jadi dengan begitu dia harus dengan hal seperti itu dia harus memberi contoh valid. (Wawancara dengan RP, Jakarta, 23 Januari 2017)

Yang pada intinya organisasi RRI adalah sebuah organisasi yang didalamnya terdiri dari banyak keberagaman. Karena organisasi RRI adalah sebuah organisasi yang melambangkan dan mencerminkan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Keberagaman dalam berbagai hal seperti suku, ras, kebudayaan, dan lain-lainnya.

2. NILAI

Terdapat banyak nilai yang ditemukan dalam organisasi RRI yang dinyatakan secara eksplisit maupun dalam bentuk dokumen tertulis. Seperti

Visi, Misi, dan tujuan organisasi yang sudah penulis jelaskan dalam bab 2.

Selain Visi, Misi, dan tujuan organisasi yang sudah dipaparkan dalam bab 2, terdapat nilai yang sangat penting bagi RRI yang sudah ada sejak organisasi RRI berdiri tanggal 11 september 1945, yaitu nilai TRI

PRASETYA RRI. Menurut Ibu Rosarita Niken Widiastuti dalam pidatonya menyatakan tanggal 11 september 1945, adalah hari bersejarah bagi seluruh insan radio tanah air. Saat itu, ada moment penting yang kehadirannya

60

merupakan satu rangkaian dengan proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.

Nama- nama seperti Abdurrahman Saleh, Adang Kadarisman dan Jusuf

Ronodipoero, adalah tokoh pemikirannya harus senantiasa dikenang dan menjadi ruh bagi seluruh angkasawan RRI. Para tokoh tersebut, mendandai pembentukan RRI telah menetapkan semboyan sekali diudara tetap diudara, serta satu piagam yang sarat makna. Piagam tersebut adalah TRI

PRASETYA. Tiga tekad yang melandasi seluruh jiwa angkasawan RRI.

Ketiga tekad itu adalah tekad menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan

Negara kesatuan Republik Indonesia. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun juga.

Tekad kedua adalah untuk mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Pada tekad yang ketiga ditegaskan, bahwa angkasawan RRI harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan

Negara serta berpegang pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945,,,(Dokumentasi

Pribadi RRI Pidato Pidato Direktur Utama RRI pada Hari Radio ke 68 Tahun

2013)

61

Isi dari nilai Tri Prasetya RRI Pertama, kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan Negara kita. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga. Kedua,kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Ketiga, kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan

Negara, serta berpegang pada jiwa prokralamsi 17 agustus 1945.

Terkait dengan temuan dalam studi ini penulis menemukan bahwa piagam TRI PRASETYA RRI adalah sebuah nilai yang didirikan oleh pendiri organisasi RRI pada waktu itu bersamaan dengan terbentuknya organisasi

RRI tanggal 11 september 1945. Nilai TRI PRASETYA RRI bisa dikatakan sebagai jiwa / soul , peletak nilai dasar pada organisasi RRI. Disitu intinya komitmen RRI sebagai pengawal NKRI. Wawancara dengan Informan H dan

N memiliki kesamaan. Keduanya memandang nilai TRI PRASETYA RRI adalah sebuah jiwa/ soul, filosofi, ideology, nilai dasar dari organisasi RRI.

Informan HK, dan DH mengatakan:

Tri prasteya itu boleh jadi filosofi RRI kalo dibaca dengan cermat tri prasetya itu cerminan dari komitmen lembaga penyiaran public yang netral dan independen. Sejak lahir RRI itu sebernya dari lahir itu radio

62

public sejak lahir itu buktinya prasetya satya ke tiga itu bunyinya RRI berada diatas semua golongan dan partai disitu tidak ada RRI sebagai corong pemerintah kan (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017) …ada soul atau apapun namanya dasar atau soul atau jiwa atau rohnya RRI dan itu menjadi dasar dari nilai, norma, dan budaya organisasi adalah tri prasetya RRI…RRI punya tri prasetya dan tri prasetya itu menggambarkan bagaimana hmm…jiwa mungkin nilai dan budaya kerja RRI itu harus dibangun itu asalnya dari situ karena 3 tri prasetya ini sebenarnya menggambarkan pertama bahwa hmm…RRI tuh orang- orangnya tuh harus punya semangat juang untuk membela kan membela alat itu, jadi untuk tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab jadi dan hanya digunakan untuk memperkokoh persatuan…hanya untuk digunakan bangsa dan negara, untuk kepentingan bangsa dan negara, itukan ininya rohnya. Kemudian yang kedua angkasawan RRI itu harus disiplin, jadi semuanya dari 3 itu hanya diperuntukan untuk bangsa dan negara dan harus netral yang ketiga itu independen, makanya untuk semua…semua masyarakat, semua warga negara, semua penduduk, dan semua elemen yang ada di Indonesia hmm…di negara ini harus difasilitasi oleh RRI tapi harus berjuang dijaga untuk tidak digunakan terutama untuk memecah belah bangsa (Wawancara dengan DH, Jakarta, 12 Januari 2017)

Dari data yang didapat nilai yang ada dalam organisasi RRI berwujud

TRI PRASETYA RRI yang didalamnya terdapat nilai. Nilai jati diri sebagai lembaga penyiaran public yang non komersil dan berfokus kepada memberikan siaran yang bersifat informative, pendidikan, kebudayaan , hiburan serta mencerdaskan bangsa. Salah satu fokusnya yang tidak dimiliki oleh organisasi radio lain adalah RRI memberikan ruang kepada kebudayaan,

RRI berkomitmen memberikan ruang kepada kebudayaan sebagai pelestari budaya yang diimplementasikan didalam Pro 4. Pro 4 adalah pelestari budaya dan pembangunan karakter bangsa. Pro 4 didesain untuk membangun karakter

63

bangsa dengan cara menyiarkan acara-acara yang memberikan pencerahan, mendidik atau menanamkan nilai-nilai luhur, nilai universal, semangat kemandirian, kerja keras, disiplin, melayani kepentingan public, tanggung jawab, jujur, adil, dan teguh pendirian. Contoh acaranya adalah siaran pelestarian, warta budaya dan religi yang menyiarkan budaya didaerah masing masing, seperti menyiarkan ketoprak dan ludruk.

Nilai semangat perjuangan untuk menjaga dan membela alat siaran dan Negara dari pihak manapun, yang dimana alat siaran ini digunakan hanya untuk kepentingan masyarakat dan Negara. Nilai lainnya adalah netralitas , yang dimana memiliki nilai murni, hati yang bersih dan jujur untuk kesetiaan terhadap Negara, dan yang terakhir adalah nilai independent yang dimana RRI harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan Negara. Jadi RRI harus memfaslitasi semua elemen masyarakat, semua warga Negara, semua suku, ras, dan budaya demi terciptanya Indonesia yang maju. Informan N mengatakan :

Tri Prasetya itu sebuah ikrar dimana menunjukkan identitas RRI bahwa RRI itu lahir dalam perjuangan dan dia tidak pernah berpihak pada siapapun kecuali pada kebenaran. Kebenaran apa? Kebenaran lahirnya NKRI, kebenaran tentang tujuan NKRI, kebenaran eksistensi NKRI dan penguatan NKRI. Itu esensi daripada Tri Prasetya nilai perjuangan, berjuang untuk menegakkan bahwa sekali di udara tetap di udara itu nilai perjuangan disitu. Kemudian nilai indepedensi berdiri di atas segala aliran, keyakinan, partai atau golongan…itu sebuah identitas, perjuangan, komitmen bahwa RRI itu tidak bisa diinterpensi oleh siapapun dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun, tidak boleh berpihak pada kepentingan apapun selain kepentingan NKRI. (Wawancara dengan N, Jakarta, 19 Januari 2017)

64

3. ARTIFAK

Artefak adalah sesuatu yang dapat dilihat, dapat dirasakan, dan dapat

didengar, apabila seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dan

budaya yang tidak dikenalnya. Artefak termasuk produk, jasa, dan bahkan

perilaku anggota organisasi. Beberapa hal yang termasuk artefak antara lain,

benda-benda psikis yang diciptakan oleh anggota suatu budaya, manifestasi

verbal seperti bahasa lisan dan tertulis, upacara-upacara dan manfestasi

perilaku orang lainnya.(Rahardia Wahyu Pradana, 2012:18)

Hatch membagi arftifak menjadi tiga kelompok besar, yaitu

manifestasi fisik perilaku, dan verbal. (Kusdi, 2011:68)

Table 3. A. 3. 6 Artifak-Artifak Budaya Organisasi

No. Jenis Artifak Contoh

1. Perwujudan-Perwujudan Fisik f. Seni/desain/logo

(Physical Manifestation) g. Gaya bangunan/dekor

h. Pakaian/penampilan

i. Objek-objek material

j. Tata letak fisik

2. Perwujudan-Perwujudan e. Upacara-upacara/ritual

Perilaku f. Pola-pola komunikasi

(Behaviour Manifestation) g. Tradisi/adat istiadat

65

h. Ganjaran/hukuman

3. Perwujudan-Perwujudan Bahasa g. Anekdot/joke

(Verbal Manifestation) h. Jargon/nama/julukan

i. Penjelasan-penjelasan

(explanation)

j. Kisah-kisah/mitos/sejarah

k. Pahlawan/penjahat

l. Metaphor-metafor

(Sumber: Kusdi, Budaya Organisasi Teori, Studi, dan Praktik, Jakarta: Salemba

Empat)

Artefak-artefak budaya organisasi Schein ini bisa berguna dalam

melihat bagaimana budaya organisasi yang ada di Radio Republik Indonesia

dengan mengidentifikasi artefak-artefaknya. Dengan demikian, dalam studi ini

penting untuk melihat artefak-artefak budaya organisasi yang ada dalam

organisasi RRI, sehingga bisa mengidentifikasi budaya organisasi yang ada

didalamnya.

Dari ketiga perwujudan artifak diatas penulis hanya mengambil 2

perwujudan yang relevan untuk digunakan dalam studi ini yaitu, perwujudan-

perwujudan perilaku dan perwujudan-perwujudan bahasa. Karena aspek fisik

kurang relevan dalam studi ini.

66

a. TRADISI (UPACARA-UPACARA/RITUAL)

Tradisi (Upacara-Upacara/Ritual) adalah perwujudan-perwujudan

Perilaku (Behaviour Manifestation) dari jenis artifak budaya organisasi.

Selain upacara-upacara yang seperti pada umumnya seperti 17 agustus,

upacara KORPRI, atau tradisi tradisi yang lainya seperti maulid nabi, isra

miraj, hari natal dan lain sebagainya, RRI memiliki tradisi upacara/ritual

khusus yang tidak dipunyai oleh organisasi manapun sejak dulu hingga

sekarang yang menjadi ciri khas dari organisasi RRI, yaitu upacara penyulutan

obor Tri Prasetya RRI. Wawancara dengan Informan HK mengatakan

―mungkin hanya RRI yang setiap ulang tahun kita ada yang namanya acara

penyulutan obor tri prasetya RRI, ini yang paling unik spesifik khas dari

RRI‖( Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Dalam organisasi RRI memiliki tradisi upacara / ritual khusus yang

dilakukan setiap tanggal 11 september. Karena dalam tanggal inilah hari

lahirnya organisasi RRI. Untuk memperingati hari lahir RRI setiap tanggal 11

september setiap tahunnya diadakan upacara yang dinamakan upacara

penyulutan obor Tri Prasetya RRI. Upacara penyulutan obor Tri Prasetya RRI

ini akan dilakukan di seluruh RRI di Indonesia dalam waktu bersamaan

dipandu oleh direktur utama dari organisasi RRI pusat yang ada dijakarta

melalui teleconference. Seperti yang dikatakan Informan NN :

67

11 september itu kita pagi upacara biasanya kemudian nanti secara serentak seluruh Indonesia akan melakukan penyulutan obor, penyulutan obor ini penyulutan obor tri prasetya jadi kita upacara dulu pagi jadi karyawan/karyawati seluruh daerah akan ini kemudian biasanya pukul 11 secara serentak kita akan melakukan penylutan obor diseluruh Indonesia di pandu oleh direktur utama melalui teleconference (Wawancara dengan NN, Jakarta, 23 Januari 2017) Upacara penyulutan obor Tri Prasetya RRI ini memiliki filosofi yang melambang kan nilai mengkobarkan semangat. Yang pada zaman kemerdekaan dulu itu melambangkan nilai semangat perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia, sedangkan untuk zaman sekarang melambangkan semangat untuk menjaga Indonesia. Upacara penyulutan obor ini dilaksanakan setiap tahun untuk membakar semangat seluruh anggota organisasi RRI untuk menjaga Indonesia agar semangat itu tidak padam. Wawancara dengan

Informan RJ, RP, dan RG memiliki pandangan yang sama terhadap nilai mengkobarkansemangat dari upacara penyulutan obor Tri Prasetya RRI.

Informan RJ mengatakan ―kita hidupkan jadi itu seperti semangat motivasi kita angkasawan/angkasawati RRI bahwa semangat kita harus tetap ada tetap berkobar untuk bersama-sama kita memajukan RRI ini untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia‖ (Wawancara dengan RJ, Jakarta 23 Januari 2017).

Informan RP juga mengatakan ―Penyulutan obor itu memberikan semangat, semangat kepada seluruh satker, seluruh angkasawan, bahwa semangat obor itu penting, perlu dibakar untuk menyala jadi ngga bisa didiamkan untuk mati gitu‖ (Wawancara dengan RP, Jakarta, 23 Januari 2017). RG menambahkan

68

―Obor itu artinya semangat lalu disimbolkan dengan itu, jadi jangan sampai

padam semangat itukan,‖(Wawancara dengan RG, Jakarta, 19 Januari 2017).

Gambar 3. A. C. 2 Upacara Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Organisasi RRI www.RRI.co.id )

b. REWARD AND PUNISHMENT

Reward And Punishment (Ganjaran-Hukuman) adalah perwujudan-

perwujudan Perilaku (Behaviour Manifestation) dari jenis artifak budaya

organisasi . Reward merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha untuk

mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan

diperlukan suatu pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu suatu usaha

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, dan pemeliharaan

tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.

Sebagai langkah nyata dalam hasil peembinaan maka diadakan pemberian

reward pegawai yang telah menunjukan prestasi kerja yang baik Menurut

Davis et al (dalam Rumiris Siahaan, 2013),

69

reward dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan untuk pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan reward kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian reward karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan. Pemberian reward tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai, sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. (Rumiris Siahaan, 2013, h. 20)

Menurut Tirtaatidjaja (dalam Rumiris Siahaan 2013) ―Secara umum punishment dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan.Punishment mengajarkan tentang apa yang tidak boleh dilakukan‖ . Pendapat tersebut senada dengan Ali (dalam Rumiris

Siahaan 2013) yang mengatakan ―bahwa punishment diartikan sebagai suatu konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap suatu respon perilaku tertentu dengan tujuan untuk memperlemah perilaku tersebut dan mengurangi frekuensi perilaku yang berikutnya.‖ (Rumiris Siahaan , 2013:22)

Pada intinya dari reward and punishment adalah jika anggota organisasi itu berprestasi mengikuti aturan dalam organisasi tersebut maka akan diberikan reward (ganjaran/imbalan) sesuai aturan yang ada. Sedangkan

Punishment adalah sebuah hukuman bagi anggota organisasi yang tidak mengikuti atau melanggar aturan yang ada pada organisasi tersebut. Dari

Hasil Wawancara didapatkan beberapa jenis Reward And Punishmenr yang ada dalam organisasi RRI. Reward yang ada dalam organisasi RRI seperti naik jabatan, promosi, pemberian kesejahteraan, pemberian penghargaan baik

70

bersifat materil dan non materil, sedangkan Punishmentnya berupa

pemberhentian , pemecatan dan pencopotan jabatan. Seperti yang dikatakan

oleh Informan N :

Banyak reward dan punishment. Kalo berbicara rewardnya banyak diantaranya secara aturan norma berdasarkan Undang-Undang ya itu naik pangkat itu termasuk reward, promosi termasuk reward atas prestasi kerja, dan juga ada reward lainnya berupa pemberian kesejahteraan, berupa pemberian penghargaan…penghargaan macam-macam ada bersifat material dan non material, macam-macam rewardnya termasuk bagaimana rencana satya lencana karya satya atau penghargaan dari negara atas yang berprestasi itu termasuk reward banyak sekali. Punishment ya sudah sangat jelas, punishmentnya itu sanksi disaat dia melanggar, punishment secara ringan, sedang, berat. Berat itu adalah pemberhentian atau pemecatan gitu. Sedang macam-macam ada penurunan pangkat kemudian pencopotan jabatan ya itu (Wawancara dengan N, Jakarta, 19 Januari 2017)

c. JARGON DAN NAMA JULUKAN

Jargon dan Nama Julukan adalah perwujudan-perwujudan Bahasa

(Verbal Manifestation) dari jenis artifak budaya organisasi. Jargon menurut

kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah kosakata khusus yang

digunakan dalam bidang kehidupan (lingkungan) tertentu.(KBBI). Jargon

merupakan variasi bahasa dalam sebuah kelompok atau organisasi

masyarakat. Bisa dikatakan jargon itu adalah sebuah kosa kata khusus yang

memiliki makna didalamnya. Dalam organisasi RRI memiliki Jargon ―Sekali

Di Udara Tetap Di Udara‖.

71

Gambar 3. A. e. 3 Jargon Organsasi Radio Republik Indonesia

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Organisasi RRI)

Jargon ini sudah ada sejak awal lahirnya organisasi RRI, jargon

―Sekali Di Udara Tetap Di Udara‖ ini muncul dikarenakan pada zaman

Republik dulu ketika organisasi RRI (yang dulunya organisasi jepang) ingin menyiarkan kemerdekaan Indonesia melalui radio selalu diserang oleh pihak yang tidak ingin negera Indonesia berdiri, sampai harus bersembunyi dari kejaran penjajah ke dalam hutan demi menyiarkan kemerdekaan Indonesia.

Sekali Di Udara Tetap Di Udara itu artinya dalam keadaan apapun, sedarurat apapun , yang pada zaman dulu sedang dijajah oleh belanda, jepang, dan lain sebagainya RRI harus tetap mengudara menyiarkan kemerdekaan Indonesia, menyiarkan nilainilai kebangsaan dan pancasila. Wawancara dengan Informan

HK mentakan ;

kita ini waktu zaman republik itu semangat kita sekali diudara tetap diudara kita mengudara ditembaki belanda pemancar kita ditembaki jepang pemancar kita sampai pejuang-pejuang kita itu menyelamatkan pemancar itu sampai

72

masuk hutan pemancar itu dulu pindah pindah karena dikejar-kejar belanda pemancar dicopot dipindah karena kita mempunyai prinsip sekali diudara tetap diudara jadi meskipun dalam keadaan apapun RRI harus siaran dalam keadaan darurat dalam keadaan sulit RRI harus tetap mengudara menyiarkan nilai-nilai kebenaran nilai-nilai kebangsaaan, dan menjung-jung tinggi nilai- nilai pancasila (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Hasil wawancara dengan Informan RP pun menghasilkan bahwa organisasi RRI dalam keadaan apapun dan akibat apapun harus mengudara, wawancara dengan RP mengatakan‖ Benar, sekali di udara tetap di udara itu maknanya bahwa RRI demi kepentingan bangsa dan negara dalam keadaan apapun dan akibat apapun juga harus tetap mengudara‖ (Wawancara dengan

RP, Jakarta, 23 Januari 2017) .

Selain itu jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udara‘ juga melambangkan nilai yang termaktub dalam nilai Tri Prasetya RRI. Yaitu ―kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan Negara kita.‖ Wawancara dengan

Informan N mengatakan:

Sekali di udara tetap di udara maknanya itu apapun yang terjadi harus kita mengudara, itu nilai semangatnya itu adalah bahwa sekali diudara tetap di udara itu artinya RRI tidak boleh hilang, siaran itu tidak boleh terputus apapun yang terjadi, maka itu menyelematkan siaran radio dari siapapun yang henak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa dan raga dengan keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun itu ikrarnya, artinya disitu sekali di udara tetap di udara, berdiri di atas segala aliran keyakinan, partai atau golongan dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta keselamatan negara itu mengemudikan siaran RRI pada siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut nah itu jadi 3 sumpah ikhtiar, ikrar yang termaktub dalam pagam 11 September itu yang dikenal sebagai Tri Prasetya

73

itu, bungkusannya sekali di udara tetap di udara (Wawancara dengan N, Jakarta, 19 Januari 2017)

Pada intinya jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udara‖ melambangkan nilai semangat perjuangan walau dalam keadaan apapun, bagaimanapun, apapun yang dihadapi, RRI harus tetap mengudara (siaran) demi menyebarkan nilai-nilai kebangsaan, nilai Tri Prasetya demi seluruh rakyat Indonesia.

Selain terdapat jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udaa‖, tedapat juga nama julukan bagi para anggota organisasi RRI yaitu ―Angkasawan (bagi laki-laki)-Angkasawati (bagi perempuan). Angkasawan di identikan dengan dunia penerbang tetapi dalam hal ini angkasawan dalam dunia penerbangan, angkasawan disini adalah angkasa, kenapa angkasa karena siaran RRI ini mengudara melalui gelombang radio yang mengudara diangkasa sehingga dinamakan angkasawan dan angkasawati. Angkasawan dan angkasawati identic dengan anggota organisasi sebagai pelaku pelaku yang menjalankan nilai nilai yang ada untuk menjadi pelayan seluruh masyarakat dan Negara

Indonesia. Informan DH dan RJ memiliki pandangan yang sama mengenai ini mereka mengatakan:

maknanya adalah karna kita sekali di udara tetap di udara maka radio itukan ada di angkasa. Jadi angkasa dan angkasawati sebenernya maknanya adalah karena kita itu hmm...apa siaran itukan gelombangnya ada di udara gitu maka yaa kita menjadi angkasawan dan angkasawati. Sebenarnya itu adalah broadcast RRI yang tangguh, yang harus punya semangat seperti hanya positioning statementnya sekali di udara tetap di udara, dan itu adalah implementasi dari tri prasetya RRI itu. Bahwa punya semangat juang untuk mempertahankan dan selalu berada di udara, selalu bersiaran untuk

74

hmm…melayani masyarakat kan gitu, melayani bangsa.(Wawancara dengan DH, Jakarta, 12 Januari 2017)

yaa.. kalau angkasawan angkasawati sebutan kita nih bahwa beda kan dengan pegawai-pegawai lain , balik lagi hubungannya dengan sekali diudara tetap diudara, orangnya orang yang akan melaksanakan adalah angkasawan angkasawati rii itu sebenernya jadi hubunganya erat sekali diudara tetap diudara , hubunganya lagi kaitannya dalam cakupan tri prasetya tadi jadi angkasawan-angkasawati itu pelakunya pelaku yang akan memberikan ehm.. pelayan public kepada masyarakat (Wawancara dengan RJ, Jakarta 23 Januari 2017)

d. SEJARAH DAN PAHLAWAN

Sejarah dan Pahlawan adalah perwujudan-perwujudan Bahasa (Verbal

Manifestation) dari jenis artifak budaya organisasi Dimasa-masa awal

kemerdekaan, frase Sekali Di Udara Tetap Di Udara menggema sahut-

menyahut dengan pekik Sekali Merdeka Tetap Merdeka . maka spirit kedua

frase itu sesungguhnya sama; merdeka adalah harga mati. Gelora spirit

tersebut sama-sama ada dalam jiwa rakyat kala itu. Suasana pada pasca

pengumuman kemerdekaan gegap gempita. Rakyat menyambut gembira

kemerdekaan.

Kabar menekuknya jepang di bawah sekutu, mengirim pesan lain

kepada masyarakat. Bahwa inggris akan menginjakkan kaki di Indonesia dan

selanjutnya akan disusul belanda sebagai yang empunya tanah jajahan. Tak

terelakan, rakyat akan berhadapan dengan pasukan sekutu. Perang dipastikan

berkecamuk hebat.

75

Dalam menghadapi kondisi yang akan terjadi, sejumlah tokoh kala itu merasa bahwa rakyat sebagai kekuatan utama perlu direkatsatukan. Mereka yakin, radio adalah saana perekat, karena bisa menghubungkan secara cepat dan erat seluruh kekuatan rakyat.namun pada masa itu Hoso Kyoku sudah dihentikan aktivitasnya oleh jepang, tepat pada 19 agustus 1945 atau dua hari setelah proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan. Kondisi ―gelap gulita‖ membuat beberapa tokoh yang aktif di radio jepang untuk segera mengambil langkah penting.

Sebanyak 8 tokoh-utusan dari stasiun radio Hosos Kyoku dari kota- kota dijawa-memprakasai pertemuan dengan pemerintahan yang dilaksanakan

11 september 1945, digedung Raad Van Indje Pejambon. Kedelapan tokoh-

Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soertarji Handjolukita,

Soemarmadi, Sudomomarto, Harto dan menggelar rapat pukul 17.00

WIB bersama dengan pemerintahan yang kala itu diwakili oleh sekretaris

Negara Mr.A.G. Pringgodigdo.

Dihadapan sekneg, Abdulrahman Saleh- selaku ketua delegasi- menguraikan garis besar tujuan pertemuan tersebut. Intinya, para delegasi meminta pemerintah untuk mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat meningat tentara sekutu akan mendarat dijakarta akhir September 1945. Mereka meyakinkan pemerintah bahwa radio merupakan sarana tepat untuk menyatukan rakyat, karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran.

76

Meskipun ada perbedaan pandangan antara pemerintah dan para delegator, terutama menyangkut usulan agar pemerintah menurut jepang supaya RI bisa menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso

Kyoku, namun pada akhirnya kesepakatan tercapai. Yaitu dibentuknya organisasi persatuan Radio Republik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari 8 stasiun di jawa (Jakarta, Purwokerto, Yogyakarta, ,

Surakarta, Bandung, dan ) dan Abdulrachman Saleh ditunjuk sebagai pemimpinnya. Pertemuan itu juga menyepakati, RRI akan dipersembahkan kepada presiden dan pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Dengan demikian, 11 september 1945 menjadi tonggak sejarah berdirinya RRI. Pada tanggal itu disepakati deklarasi penting yang dikenal Tri

Prasetya RRI.

Pertama, kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan

Negara kita. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga. Kedua,kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Ketiga, kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan Negara, serta berpegang pada jiwa prokralamsi 17 agustus 1945.

77

Apa yang diduga sebelumnya, memang terjadilah. Ketika pasukan sekutu mendarat di Indonesia, pertempuran pun berkobar di berbagai kota dijawa. Pasukan sekutu menyasar serangannya pada stasiun radio. Serangan demi serangan yang menyasar ke jantung dunia berita RRI, membuat lembaga ini semakin terdengar di luar negeri. Didalam negeri, tekad RRI yang Sekali

Di Udara Tetap Di Udara, menguatkan tekad rakyat; Sekali Merdeka Tetap

Merdeka. RRI semakin dicaintai oleh rakyat. Sebab, siaran-siarannya menyuarakan isi hati nurani rakyat (vox pupoli). RRI dirasa menjadi juru bicara rakyat yang sedang membela kemerdekaan menegakkan kedaulatan RI.

Romantisme perang yang menyatukan RRI dan masyarakat tetap dipertahankan selama asa pemerintahan orde lama. menggunakan

RRI sebagai sarana untuk menguatkan rasa nasionalisme. Pidato-pidato

Sukarno yang berisi anti imperialism dan asing dikumandangkan lewat RRI.

Inilah fase, dimanar RRI dijadikan sebagai alat perjuangan yang menyatukan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

Selanjutnya, fase orde baru, berlangsung dari 1965-1998. Tidak bisa dipungkiri pada masa ini Soeharto mengontrol sepenuhnya media massa.

Demi stabilitas jalannya pembangunan, semua media massa, termasuk media yang menyandang nama Negara, yaitu RRI dan TVRI, dikendalikan Soeharto lewat kementrian penerangan. RRI dan TVRI harus mengacu pada kebijakan pemerintah yang intinya tidak boleh mengkritik terhadap kelemahan pemerintah orde baru. Sebalkiknya, kedua media tersebut harus memberitakan

78

hal-hal yang baik dan positif tentang pemerintah. RRI menjadi media partisan yang menyuarakan kepentingan pemerintah dan partai yang berkuasa. Begitu dominannya intervensi rezim, imej terhadap RRI pn menjadi sangat negative.

RRI adalah corong pemerintah, bukan corong yang menyuarakan hati nurani rakyat.

Era otoratarian orba berakhir pada 1998. RRI lantas memasuki era reformasi yang ditandai euphoria kebebasan informasi. Anti Soeharto, pada decade 1990-an mulai menguat. Rakyat semakin berani mengkritik pemerintah dan menyuarakan kebenaran.UU no.32/2002 tentang penyiaran yang memanyungi dan mengubah RRI menjadi Lembaga Penyairan Publik

(LPP) merupakan hasil permenungan atas terabainya hak rakyat selama masa

Soeharto.(Majalah Lider, 2016: 34-38)

Untuk mengenang sejarah dan pahlawan dalam organisasi RRI, dibentuk lah sebuah diorama di lantai bawah dalam gedung RRI. Diorama ini menggambarkan kejadian sejarah yang luar biasa serta menggambarkan para tokoh atau pahlawan dari RRI dan tokoh nasional lainnya.

79

Gambar 3. A. f.4 Diorama Sejarah dan Pahlawan Organsasi Radio Republik Indonesia

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis)

Selain diorama terdapat juga prasasti yang berada didepan kantor organisasi RRI dibawah tiang bendera. Prasasti itu dibentuk untuk mengenang jasa Yusuf Ronodipuro penyiar yang menyiarkan proklamasi dibawah ancaman senjata. Dalam prasasti tersebut bertuliskan ― Daripada Menurunkan

Sang Merah Putih LebihBaik Saya Mati…‖

Gambar 3. A .f .5 Prasasti Organsasi Radio Republik Indonesia

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis)

80

Diorama dan prasasti ini dibentuk untuk mengingatkan nilai-nilai perjuangan supaya tidak luntur, karena kemerdekaan yang kita rasakan ini terjadi karena sejarah dan para pahlawan. Wawancara dengan Informan N mengatakan: ―Maknanya adalah mengingatkan nilai-nilai perjuangan yang sekarang sudah mulai luntur sehingga melalui diorama itu bisa orang tergerak, bahwa kemerdekaan itu, bahwa yang kita hirup sekarang itu tidak terlepas dari perjuangan para pendahulu‖ (Wawancara dengan N, Jakarta 19 juni 2017)

4. SARANA PENYEBARAN BUDAYA ORGANISASI

Agar budaya organisasi dapat tersebar didalam organisasi tersebut maka perlu ada yang namanya sarana penyebaran budaya organisasi. Sarana penyebaran budaya organisasi yang dimiliki oleh organisasi RRI, disebarkan dalam beberapa bentuk melalui bentuk fisik maupun non-fisik. salah satunya adalah melalui diklat untuk para anggota organisasi yang baru masuk, melalui media, website, dan melalui banner yang diletakkan hampir diseluruh lantai gedung organisasi RRI.

81

Gambar 3. A. 4. 6 Sarana Penyebaran Budaya Organisasi pada Organsasi Radio Republik Indonesia

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis)

Wawancara dengan Informan N mengatakan ―diklat itukan

penanaman nilai-nilai budaya organisasi, penanaman visi misi organisasi,

penanaman doktrin Tri Prasetya, visi misi lembaga, struktur organisasi,

82

semuanya ditanamkan disitu pada saat diklat‖ (Wawancara dengan N,

Jakarta, 19 Januari 2017)

Selain dengan diklat terdapat juga cara penyaluran budaya organisasi dalam berbentuk fisik seperti banner yang ada pada gambar diatas. Banner ini hampir ada pada setiap lantai dalam gedung organisasi RRI. Banner ini untuk mensosialisasikan nilai visi-misi organisasi agar semua anggota organisasi mengetahui nilai dan visi misi dari organisasi RRI. Wawancara dengan

Informan RJ mengatakan:

kalau dengan banner banner tadi bagaimana kita itu ada slogan-slogan banner seperti itu , karena kaitannya lagi dengan reformasi birokrasi itu kan ada ―stop korupsi‖ kemudian banyak lah termasUk visi-misi kita karena kenapa visi misi kita karena jangan sampai SDM kita sendiri gag tau visi kita misi kita kalau ditanya visinya apa ? gag tau itu juga harus kita sosialisasikan kepada teman-teman apa lagi ini kan perubahan visi nih setelah jajaran dewas yahh baru direksi baru visi-misi dewas berubah gitu jadi itu juga kita sosialisasikan dengan banner banner itu ditingkat internal kita (Wawancara dengan RJ, Jakarta 23 Januari 2017)

Selain dengan diklat dan banner sarana lain untuk penyebaran budaya organisasi adalah melalui website. Dalam website ini terdapat berbagai berita dan informasi untuk mensosialisasikan budaya organisasi RRI, sehingga masyarakat, khalayak luas, dan pihak eksternal dapat mengetahuinya.

83

Gambar 3. A. 4. 7 Sarana Penyebaran Budaya Organisasi pada Organsasi Radio Republik Indonesia Via Website

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis)

B. Peran Unsur Budaya Organisasi Sebagai Strategi Bertahan

Setelah mengetahui unsur-unsur budaya organisasi yang ada di dalam organisasi RRI, dapat dilihat bahwa salah satu fungsi budaya organisasi ini adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam situasi tidak stabil dan menghadapi perubahan lingkungan yang membahayakan, sebuah organisasi memerlukan strategi pertahanan

(retrenchment, defensive). Strategi ini membantu organisasi tetap hidup dalam

84

periode yang tidak seimbang dengan lingkungan. Strategi ini memelihara kepercayaan umum terhadap kehidupan organisasi. Keberhasilan organisasi ditentukan oleh kemampuannya beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah. Perubahan yang semakin besar dan berat akan mengancam kelangsungan kehidupan organisasi.(Sumengen Sutomo, 2007:180). Untuk itulah muncul pertanyaan besarnya, Bagaimana unsur-unsur Budaya organisasi tersebut berperan dalam strategi bertahan organisasi RRI?

Dalam studi ini tidak diambil semua unsur budaya organisasi yang ada di organisasi RRI tetapi hanya unsur yang berperan sebagai strategi bertahan.

1. NILAI

Seperti yang sudah dijelakan pada unsur budaya organisasi mengenai

nilai, dalam organisasi RRI terdapat sebuah nilai, nilai ini muncul bersamaan

dengan lahirnya organisasi RRI, yaitu nilai Tri Prasetya RRI. Nilai Tri

Prasetya RRI didalamnya berisi Pertama, kita harus menyelamatkan segala

alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut

untuk menghancurkan Negara kita. Dan membela alat itu dengan segala jiwa

raga dalam keadaan bagaimanapun juga. Kedua,kita harus mengemudikan

siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia,

dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi

yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Ketiga, kita

harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan

85

mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan Negara, serta berpegang pada jiwa prokralamsi 17 agustus 1945.

Menurut Informan HK nilai Tri Prasetya ini terbukti tak lekang oleh zaman. HK mengatakan ―tri prasetya terbukti tidak lekang oleh zaman kan di era kekinian pun tri prasetya masih relevan‖ (Wawancara dengan HK,

Jakarta, 20 Januari 2017). Dalam nilai ini menunjukan nilai jati diri, netralitas, dan independent. Nilai jati diri sebagai lembaga penyiaran public yang non komersil dan berfokus kepada memberikan siaran yang mencerdaskan bangsa.

Nilai Tri Prasetya RRI adalah filosofi dan jati diri dari organisasi RRI, ini menjadi salah satu nilai yang membuat organisasi RRI bisa bertahan hingga sekarang. Mengapa filosofi dan jati diri itu penting? Wawancara dengan

Informan HK mengatakan:

yang kita syukuri justru saat ini RRI punya filosofi Tri Prasetya itu tertanam jiwa angkasawan tertanam menjadi rohnya tadi itu disbanding saudara kita TVRI tidak punya Tri Prasetya sehingga dalam perjalanannya juga agak agak kurang mulus ketika dia ingin diposisikan sebagai lembaga penyiaran public itu sempet terombang ambing karena tidak mempunyai jati diri mungkin, jadi ketika zamannya Megawati menjadi presiden kan TVRI sempat diarahkan menjadi persero BUMN, RRI gag mau karena ketika kita menjadi bumn itu berarti kita komersil padahal prinsip LPP itu non komersil sehingga waktu itu kita melawan lah enggak mau sementara temen temen di TVRI mengikuti kemauan rezim menjadi BUMN. Apa yang terjadi ketika TVRI menjadi BUMN maka terjadi colaps gag cocok karena prinsip dengan status kelembagaannya gag cocok (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Karena nilai Tri Prasetya dan jati diri RRI dari awal berdirinya adalah pelayan masyarakat dan Negara non komersil, maka nilai ini yang dijaga hingga sekarang sehingga membuat sebuah strategi bertahan mengapa RRI

86

masih ada hingga saat ini. Selain itu nilai tri prasetya adalah komitmen untuk membela bangsa dan Negara, dan menyatakan bahwa NKRI harga mati, serta

Pancasila nomor satu. Wawancara dengan Informan RG mengatakan ―Nah komitmen RRI itu bela bangsa, KRI harga mati, pancasila nomer satu, itu yang harus kita jaga‖ (Wawancara dengan RG, Jakarta, 19 Januari 2017)

Komitmen ini diimplementasikan dengan cara membangun stasiun radio di daerah perbatasan. Terdapat 24 titik di wilayah perbatasan yang berhasil dijangkau yaitu RRI Bovendigul, RRI SP Oksibil, RRI SP Saumlaki,

RRI Tahuna, RRI SP Talaud, RRI Ende, , SP Bengkalis, RRI SP

Sabang, RRI Entikong, RRI SP Bula, RRI Sintang dan sejumlah daerah lainnya. Alasan RRI memperluas jaringan siaran hingga ke wilayah perbatasan. Pertama adalah untuk membuka isolasi informasi. Siaran perbatasan di wilayah perbatasan Indonesia, didominasi oleh siaran luar negeri. Misalnya di Bengkalis, . Sebelum kehadiran RRI SP Bengkalis, terdapat 60 channel radio dan televisi dari negara tetangga Malaysia. Kedua, memberikan keadilan informasi. Masyarakat di perbatasan, tutur Niken memiliki hak yang sama untuk mengetahui dinamika berbangsa dan bernegara. Harus mendapatkan informasi pembangunan dari pemerintah pusat dan daerah. Ketiga yakni menanamkan rasa kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme.(Kominfo Jatim) bahkan RRI membuat sebuah acara khusus didalam Pro 3 RRI yaitu Suara Perbatasan. Suara perbatasan adalah siaran laporan situasi terkini di perbatasan yang berhubungan dengan kehidupan

87

masyarakat baik berupa ketersediaan sarana dan infrastruktur maupun pertumbuhan ekonomi, pendidikan, iklim, mata pencaharian serta masalah penegakan hukum.

Selain itu nilai Tri Prasetya juga melambangkan nilai netralitas dan independen sesuai dengan isi dari nilai Tri Prasetya yang Ketiga,yaitu kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan. Nilai ini terbukti mampu membuat organisasi RRI ini dipercaya oleh masyarakat.

Salah satu contohnya adalah saat Pilpres tahun 2014. RRI memberikan informasi Quick Qount yang nyaris sama dengan hasil rekapitulasi RRI. Hasil hitung cepat (quick count) yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI) nyaris sama dengan hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Hasil hitung cepat RRI mencatat Partai

Nasdem memperoleh 6,68 persen, PKB 9,43 persen, PKS 6,61 persen, PDIP

18,65 persen, Golkar 14,87 persen, Gerindra 11,4 persen, Partai Demokrat

10,26 persen, PAN 7,61 persen, PPP 6,52 persen, Hanura 5,41 persen, PBB

1,60 persen dan PKPI 0,97 persen.

Sementara hasil penghitungan KPU yang telah ditetapkan Jumat (9/5) malam mencatat, Partai Nasdem 6,72 persen, PKB 9,04 persen, PKS 6,79 persen, PDIP 18,95 persen, Partai Golkar 14,75 persen, Partai Gerindra 11,81 persen, Partai Demokrat 10,19 persen, PAN 7,57 persen, PPP 6,53 persen,

Partai Hanura 5,26 persen, PBB 1,46 persen dan PKPI 0,91 persen.

(Antaranews,2014)

88

Niken kembali berharap hasil hitung cepat pada Pilpres kali ini pun tak jauh berbeda dari rekap KPU. Dengan demikian masyarakat akan percaya kepada lembaganya. Niken Mengatakan :

Harapan saya dengan hasil quick count RRI ini menjadi rujukan bagi masyarakat juga bagi media yang lain, karena quick count RRI ini betul-betul netral, sekali lagi saya tegaskan bahwa quick count RRI ini netral, independen, adil, sama sekali kami bukan quick countnya salah satu capres tertentu. Tapi untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat (Detiknews, 2014)

Menurut Rosarita Niken Widiastuti ― RRI sebagai lembaga penyiaran publik adalah milik Negara maka seluruh isi siaran yang ditunjukan untuk kepentingan bangsa dan Negara. Jadi tidak ada sama sekali dukung mendukung calon tertentu‖ RRI tidak diperbolehkan menjadi partisan atau underbow partai atau calon tertentu. Sejak RRI mengudara, kata Niken,

RRI memegang teguh prinsip yang tertuang dalam Tri Prasetya RRI. Salah satu butir dari Tri Prasetya adalah ―Kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17

Agustus 1945‖.(Sugandi Afandi, 2014)

Selain itu juga organisasi RRI masih bertahan karena muatan siaran

RRI yang notabene masih mencerminkan situasi dan kondisi local mulai dari keseniian dan kebudayaan sebagai pelestari budaya. Terlebih hinga saat ini

RRI memiliki 84 cabang di ibukota propinsi dan kabupaten/kota di seluruh

89

Indonesia. Salah satu contoh dari siaran kesenian dan kebudayaan local

adalah, kesenian betawi, ketprak, dan ludruk. Wawancara dengan HK

mengatakan

setiap hari anda dengerin pro 4 RRI Jakarta pasti dilestarikan budaya betawi, kalau anda ke RRI jogja pro 4 RRI jogja itu pasti menyiarkan ketoprak wayang , disurabaya ada ludruk , di RRI pasti meletarikan budaya minang jadi kearifan local di setiap daerah itu dilestarikan RRI seninya juga dilestarikan RRI ,petuah-petuahnya dilestarikan RRI (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Nilai siaran muatan local melalui kesenian dan kebudayaan lokal yang

ada di berbagai kota di indonesia lah menjadi keunggulan dari organisasi RRI

dibandingkan dengan organisasi swasta yang saat ini kebanyakan siarannya

kebarat-baratan.

2. SEJARAH

Jasmerah ―Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah‖ itu adalah isi dari

pidato terakhir bung karno (Soekarno) pada tanggal 17 agustus 1966.

Mungkin ini adalah istilah yang pas untuk organisasi RRI mengapa hingga

saat ini dia masih bertahan, ―Sejarah‖. Tidak terpungkiri lagi RRI itu lahir

dari Rahim perjuangan kemerdekaan Indonesia, organisasi RRI lah yang

pertama kali menyiarkan kemerdekaan Indonesia sebagai alat perjuangan dan

perekat masyarakat pada waktu itu , untuk kemerdekaan Indonesia. Informan

N mengatakan ―RRI dibutuhkan karna dia tumbuh dan berkembang, dia lahir

dari Rahim perjuangan, berkembang karna perjuangan, dan tujuannya karna

90

perjuangan itu membuat RRI selalu eksis, sejarah…Jasmerah‖(Wawancara dengan N, Jakarta, 19 Januari 2017) Wawancara dengan Informan FN juga mengatakan :

RRI itu bertahan hingga hari ini itu karna sejarah, sejarah ini tidak bisa…tidak bisa dihapus begitu saja, karena Indonesia sendiri sangat-sangat kuat dalam memegang sejarahnya, tapi sejarah bahwa ini adalah satu-satunya lembaga penyiaran radio pertama yang cikal-bakal menyiarkan teks proklamasi sehingga dia berada dalam sejarah…nah dalam era Soehharto kan dipertahankan sebagai alat pembangunan, alat pemerintah, kalo Soekarno kan alat perjuangan. Nah di era reformasi ini alat penyiaran publik nah jadi corong public (Wawancara dengan FN, Jakarta,12 Januari 2017)

Organisasi RRI hingga saat ini masih bertahan karena organisasi ini tidak pernah melupakan sejarahnya dan selalu mengacu kepada 4 rambu- rambu consensus nasional yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka

Tunggal Ika. Wawancara dengan Informan HK mengatakan ―menurut saya kenapa kita masih bertahan hingga saat ini kita memiliki nilai-nilai tadi, dan saya yakin nilai-nilai RRI yang berorientasi kepada pancasila tadi nilai-nilai yang berorientasi kepada pendiri bangsa itu lah yang membuat kita bertahan

‗sejarah‘‖(Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

RRI hari ini masih bisa bertahan karena RRI berlandaskan 4 consensus nasional yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, maka organisasi RRI ada untuk mengawal misi bangsa, mewujudkan tujuan Negara dan ikut berkontribusi dalam mewujudkan kepentingan nasional. Salah satu tujuan Negara berada pada alinea 4 pembukaan UUD 45 yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu tujuan Negara ini memiliki keselarasan dengan

91

visi dan tujuan dari organisasi RRI visi RRI yaitu Menjamin terpenuhinya hak warga negara melalui siaran yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable. Serta tujuannya adalah Mewujudkan siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan. Wawancara dengan Informan DH mengatakan:

RRI itu ada itu untuk publik, untuk masyarakat , kita harus visioner, harus mengawal misi bangsa dengan baik, mewujudkan tujuan negara dengan baik, ikut berkontribusi dalam mewujudkan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Apa kepentingan nasional itu? Kepentingan nasional adalah cita- cita bangsa yang termaktup dalam alinea kedua pembukaan Undang-Undang Dasar 45, kalo tujuan negara itu ada di alinea ke 4 pembukan Undang- Undang Dasar 45 ada 4 itu, melindungi segenap tumpah darah sebagainya bangsa, kemudian yang kedua mensejahterahkan, mencerdaskan, dan ikut dalam ketertiban dunia (Wawancara dengan DH, Jakarta, 12 Januari 2017)

Informan FN juga mengatakan ―fokus pada mencerdaskan bangsa itu line dengan konstitusi pembukaan UUD 1945 kan mencerdaskan…ikut mencerdaskan bangsa yakan dan mensejahterakan‖ (Wawancara dengan FN,

Jakarta, 12 Januari 2017). Mencerdaskan bangsa dengan informasi yang mendidik dan berguna, karena banyak di era sekarang media swasta yang lebih mementingkan rating yang menarik ketimbang nilai dari informasi tersebut, karena media swasta mementingkan rating untuk kepentingan ekonomi mereka. Sedangkan organisasi RRI lebih mementingkan berita itu penting baru menarik tanpa memikirkan rating untuk orientasi ekonomi, memberikan siaran yang bersifat informative, pendidikan, kebudayaan , hiburan serta mencerdaskan bangsa. Wawancara dengan Informan FN

92

mengatakan ―kalo kita diukur secara ekonomi pake rating ya ngga diperlukan wong ini manipulasi projek‖(Wawancara dengan FN, Jakarta, 12 Januari

2017). Wawancara dengan HK juga mengatakan:

RRI memegang teguh berita yang benar kita tidak perlu ikut-ikut media mainstream yang kadang beritanya yang penting heboh yang penting ramai yang penting sensasi kemudian mendatangkan rating kan gitu? Saya tau itu media mainstream cenderug berita yang disajikan itu harus memiliki nilai rating tadi karena bagi mereka rating itu penting kalau iklan gag masuk ya mati kutu tetapi karena RRI sudah dibiayai Negara dibiayai rakyat RRI tidak boleh ikut-ikutan prinsip itu news value RRI itu beda dengan news value radio swasta bagi saya news value RRI adalah pertama berita itu penting dulu baru okelah menarik biar didengerin orang (Wawancara dengan HK, Jakarta, 20 Januari 2017)

Karena dari awal sejarahnya RRI adalah sebagai suara rakyat (Vox

Populi) , corong Negara, dan sebagai lembaga pelayan public yang berstatus non komersial maka organisasi RRI harus lebih mementingkan nilai informasi yang benar serta mencerdaskan sesuai dengan tujuan Negara tanpa mementingkan rating ekonomi. Karena focus siaran RRI adalah memberikan siaran yang bersifat informative, pendidikan, kebudayaan , hiburan serta mencerdaskan bangsa.

Focus ini diimplementasikan kedalam produk siaran RRI yang terdiri dari Pro 1, Pro 2, Pro 3, Pro 4, . Pro 1 dikembangkan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat local. Pemberdayaan adalah upaya yang disengaja untuk memfasilitasi public local dalam merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya local yang dimiliki melalui collective action dan networking. Melalui siaran pemberdayaan, public didorong agar mampu

93

memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi, ekonomi, sosial dan ekologi.

Contohnya seperti acara pro aspirasi yang membahas tajuk-tajuk actual pada pespektif sosial, pendidikan, budaya, hokum, ekonomi, public dan sejenisnya.

Selain itu ada acara siaran pedesaan dikonstruksi live broadcast untuk menyediakan ruang interaktif. Menciptakan komunikasi dua arah, public dan narasumber.

Pro 2, dikembangkan sebagai pusat kreativitas anak muda. Kreativitas yang ingin dibentuk melalui siaran di programma 2 adalah karakter pribadi anak muda yang berorientasi kepada hasil terbaik dan krya orisinil.

Contohnya seperti acara just music, pro 2 kreatif, pro 2 request, dll.

Pro 3, jaringan berita internasional dan kantor berita nasional, 24 jam dengan materi independen, netral dan tidak komersial. Contohnya acara aspirasi merah putuh yaitu dialog santai membahas tentang berbagai hal berkaitan dengan aspek sosial, budaya, pendidikan, keamanan dan keagamaan. Indonesia menyapa , membahas berbagai topic actual berkaitan dengan perkembangan sosial, politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan, dengan berbagai narasumber.

Pro 4 adalah pelestari budaya dan pembangunan karakter bangsa. Pro

4 didesain untuk membangun karakter bangsa dengan cara menyiarkan acara- acara yang memberikan pencerahan, mendidik atau menanamkan nilai-nilai luhur, nilai universal, semangat kemandirian, kerja keras, disiplin, melayani

94

kepentingan public, tanggung jawab, jujur, adil, dan teguh pendirian. Contoh

acaranya adalah siaran pelestarian, warta budaya dan religi yang menyiarkan

budaya didaerah masing masing, seperti menyiarkan ketoprak dan ludruk.

(Company Profile RRI : 17-24)

3. INOVASI

Salah satu fungsi dari budaya organisasi adalah untuk beradaptasi

dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

RRI melakukan adaptasi dengan cara melakukan inovasi dan menyesuaikan

diri dengan lingkungan eksternal. RRI menyesuaikan diri dengan lingkungan

eksternal melalui inovasi dibidang teknelogi. Tak dipungkiri perubahan

zaman banyak orang sekarang sudah banyak menggunakan gadget

dibandingkan radio biasa seperti dahulu. Teknelogi telah mengalami

perubahan sedemikian rupa. Studi Puslitbangdiklat LPP RRI dari tahun 2010-

2012 menemukan bahwa terdapat kecenderungan yang semakin signifikan

dimana khlayak tidak lagi mengakses radio dengan menggunakan radio

transistor, tapi lebih sering mendengarkan radio dengan menggunakan media

baru (Handphone) (Dewan Pengawas LPP RRI, 2015, hlm. 57). Nah disini

RRI mulai menyesuaikan diri dengan teknelogi agar tidak ketinggalan

zaman.Wawancara dengan Informan RG dan RJ mengatakan :

Jadi perubahan zaman ini misalnya nih, ini contoh saya dibidang teknologi yakan orang sekarang sudah banyak pake gadget dibandingkan radio biasa itukan males, udah besar dimasukin kantong susah, kalo dia mau

95

mendengarkan juga semua satu bus terganggu, sekarang semua orang pake gadget nah perilaku masyarakat dengan gadgetnya itu dia begitu setia dengan gadgetnya itu, RRI masuklah disitu menyesuaikan dengan tekhnologi. (Wawancara dengan RG, Jakarta, 19 Januari 2017)

RRI ini terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman artinya dengan tidak hanya siaran bukan hanya di lakukan didenger diradio tetapi juga melalui aplikasi melalui website karena sudah banyak ada RRI Online, RRI 30 detik , RRI Play Radio Picture itu suatu inovasi-inovasi yang dilakukan oleh RRI (Wawancara dengan RJ, Jakarta, 23 Januari 2017)

Dalam hal ini inovasi yang dibuat RRI dalam bidang teknelogi adalah terobosan baru sebagai respons perkembangan teknelogi dengan meluncurkan aplikasi RRI Play yang bisa didonwload di App Store (Android) dan I Store (I phone). RRI Play merupakan aplikasi berbasis android. RRI Play ini menampilkan RRI seluruh Indonesia mulai dari.Pro 1, Pro 2, dan Pro 4 serta

Vol; Kemudian radio picture, siaran digital, dan programa khusus yang dikembangkan dalam rangka memperluas layanan siaran berbasis komunitas atau isu public, misalnya, Channel 5 dan be young. Be young mirip dengan

RRI play, tapi lebih untuk anak muda, misalnya music indie, bank music, dan sebagainya. Di RRI Play, khalayak juga bisa mengakses beranda NKRI

(Siaran Perbatasan). (Dewan Pengawas LPP RRI, 2015, hlm.58)

96

Gambar 3. B.3.8 RRI Play

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis)

97

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Budaya organisasi sangat penting bagi keberlansungan suatu organisasi.

Menurut Schein Budaya organisasi berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada saat ini banyak organisasi media massa dan teknelogi yang mengalami degradasi dan kemunduran dalam mempertahankan eksistensinya, dikarenakan kurang beradaptasi dengan perubahan sosial baik dari faktor internal maupun eksternal yang terjadi di sekitar lingkungan organisasinya. Disisi lain, pada saat ini banyak organisasi yang baru tumbuh dan berkembang secara pesat dikarenakan mereka mampu beradaptasi dengan perubahan sosial baik internal maupun eksternal yang terjadi di sekitar lingkungan organisasinya.

Salah satu organisasi media massa yang masih bertahan hingga sekarang adalah organisasi milik negara, yaitu Radio Republik Indonesia (RRI). Radio

Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945.

Menurut Schein Budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar (Basic Assumption),

98

kemudian Tingkatan Nilai (Value), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan.

Pertama, dalam tingkatan asumsi dasar ditemukan bahwa terdapat beberapa unsur budaya organisasi yaitu hubungan organisasi dan lingkungan dan homogenitas versus keragaman. Dalam hubungan organisasi dan lingkungan , dalam studi ini penulis menemukan bahwa hubungan organisasi dan lingkungan yang ada didalam organisasi RRI (Internal) adalah bersifat formal dan informal . Bentuk hubungan formalnya berupa rapat dan laporan kerja yang dilakukan dalam bentuk rapat konsultasi antara dewan pengawas dengan direksi yang dilakukan sebulan sekali untuk melakukan komunikasi dan evaluasi program kerja. Bentuk hubungan informalnya dilakukan melalui media sosial seperti melalui WA, SMS, E-mal serta media sosial lainnya. Selain Selain berhubungan sosial dengan pihak internal RRI ,

RRI juga melakukan hubungan sosial dengan pihak eksternal seperti Komisi 1 DPR

RI , MENKOMINFO, stakeholder, dan tentu masyarakat. Salah satu contohnya hubungan yang dilakukan dengan Komisi 1 DPR dan KEMENPAN. Dengan komisi 1

DPR RI adalah dengan diadakannya rapat dengar pendapat yang membahas anggaran.

Dengan KEMENPAN misalnya berkenaan dengan administrasi kepegawaian. Selain dengan pihak internal dan eksternal yang berbasis pemerintahan RRI juga menjalin hubungan yang tidak kalah penting dengan masyarakat, Salah satu hubungan sosial yang terjalin antara organisasi RRI dan masyarakat adalah dengan diselenggarakannya acara ―Bintang Radio. Selain dengan pemerintahan dan

99

masyarakat RRI juga menjalin hubungan dengan dunia internasional, RRI yang mewakili Indonesia menjadi salah satu anggota tetap dari ABU (Assosiation Asia

Pasific Broadcasting Union) yang anggotanya adalah organisasi broadcasting internasional di dunia . Berbicara hubungan sosial atau interaksi pasti akan ada timbul yang namanya konflik, didalam kubu internal RRI ada cara untuk menyelesaikan konflik internal. Penyelesaian konflik yang ada didalam tubuh organisasi RRI yang pertama adalah dengan cara mediasi asas kekeluargaan dan yang kedua terdapatnya bidang SPI (Satuan Pengawas Internal). SPI (Satuan Pengawas Internal) bertugas melakukan pengawasan intern keuangan dan operasional lainnya termasuk untuk menyelesaiakan konflik secara hukum yang ada.

Selanjutnya dalam tingkatan asumsi selain hubungan organisasi dan lingkungan terdapa juga bentuk unsur budaya organisasi berupa Homogenitas versus

Keragaman. Muncul sebuah pertanyaan mengenai apakah sebuah kelompok itu lebih baik homogenitas (seragam) atau beragam, ernyata organisasi RRI terdiri dari kelompok yang beragam, kenapa? Karena RRI adalah sebuah organisasi yang melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sesungguhnya kenapa bisa melambangkan NKRI karena RRI adalah satu-satunya organisasi yang menyandang nama Negara Indonesia yang beragam, RRI berada hampir diseluruh Negara

Indonesia dari ujung sabang sampai marauke hingga pelosok-pelosok daerah sampai daerah perbatasan.

100

Kedua, adalah tingkatan nilai. Terdapat banyak nilai yang ditemukan dalam organisasi RRI yang dinyatakan secara eksplisit maupun dalam bentuk dokumen tertulis. Seperti Visi, Misi, dan tujuan organisasi. Selain Visi, Misi, dan tujuan organisasi. terdapat nilai yang sangat penting bagi RRI yang sudah ada sejak organisasi RRI berdiri tanggal 11 september 1945, yaitu nilai TRI PRASETYA RRI.

Isi dari nilai Tri Prasetya RRI Pertama, kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan Negara kita. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga. Kedua,kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Ketiga, kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan Negara, serta berpegang pada jiwa prokralamsi 17 agustus 1945. Dari data yang didapat nilai yang ada dalam organisasi RRI berwujud TRI PRASETYA

RRI yang didalamnya terdapat nilai. Nilai jati diri sebagai lembaga penyiaran public yang non komersil dan berfokus kepada memberikan siaran yang bersifat informative, pendidikan, kebudayaan , hiburan serta mencerdaskan bangsa. Salah satu fokusnya yang tidak dimiliki oleh organisasi radio lain adalah RRI memberikan ruang kepada kebudayaan, RRI berkomitmen memberikan ruang kepada kebudayaan sebagai pelestari budaya yang diimplementasikan didalam Pro 4. Contoh acaranya adalah

101

siaran pelestarian, warta budaya dan religi yang menyiarkan budaya didaerah masing masing, seperti menyiarkan ketoprak dan ludruk.

Ketiga, yang terakhir adalah tingkatan artifak. Dalam hasil studi ini ditemukan beberapa unsur budaya organisasi berupa perwujudan perilaku dan bahasa.

Perwujudan perilaku, didalam perwujudan perilaku terdapat tradisi upacara-upacara ‗ ritual. Didalam organisasi RRI terdapat tradisi upacara yang dinamakan Upacara

Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI yang dilakukan setiap tanggal 11 september.

Upacara penyulutan obor Tri Prasetya RRI ini akan dilakukan di seluruh RRI di

Indonesia dalam waktu bersamaan dipandu oleh direktur utama dari organisasi RRI pusat yang ada dijakarta melalui teleconference. Upacara penyulutan obor Tri

Prasetya RRI ini memiliki filosofi yang melambang kan nilai mengkobarkan semangat. Selain tradisi upacara-upacara ritual tedapat juga reward and punishment yang ada didalam organisasi RRI Reward yang ada dalam organisasi RRI seperti naik jabatan, promosi, pemberian kesejahteraan, pemberian penghargaan baik bersifat materil dan non materil, sedangkan Punishmentnya berupa pemberhentian , pemecatan dan pencopotan jabatan.

Yang terakhir dalam tingkatan artifak budaya organisasi RRI adalah perwujudan bahasa, didalam perwujudan bahasa terdapat jargon. Dalam studi ini ditemukan bahwa organisasi RRI memili jargon . Jargon ini sudah ada sejak awal lahirnya organisasi RRI, jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udara‖ Pada intinya jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udara‖ melambangkan nilai semangat perjuangan

102

walau dalam keadaan apapun, bagaimanapun, apapun yang dihadapi, RRI harus tetap mengudara (siaran) demi menyebarkan nilai-nilai kebangsaan, nilai Tri Prasetya demi seluruh rakyat Indonesia. Selain terdapat jargon ―Sekali Di Udara Tetap Di Udaa‖, tedapat juga nama julukan bagi para anggota organisasi RRI yaitu ―Angkasawan

(bagi laki-laki)-Angkasawati (bagi perempuan).

Agar budaya organisasi dapat tersebar didalam organisasi tersebut maka perlu ada yang namanya sarana penyebaran budaya organisasi. Sarana penyebaran budaya organisasi yang dimiliki oleh organisasi RRI, disebarkan dalam beberapa bentuk melalui bentuk fisik maupun non-fisik. salah satunya adalah melalui diklat untuk para anggota organisasi yang baru masuk, melalui media, website, dan melalui banner yang diletakkan hampir diseluruh lantai gedung organisasi RRI.

Karena Budaya organisasi berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya maka budaya organisasi berperan dalam strategi bertahan sebuah organisasi. Terdapat beberapa factor budaya organisasi RRI yang berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Pertama, adalah nilai. Terdapat nilai Tri Prasetya RRI dalam organisasi RRI

Tri Prasetya RRI merupakan sebuah nilai yang melambangkan nilai jati diri, netralitas dan independent sehingga berperan membentuk kepercayaan masyarakat terhadap organisasi RRI. Selain itu juga organisasi RRI masih bertahan karena muatan siaran

RRI yang notabene masih mencerminkan situasi dan kondisi local mulai dari keseniian dan kebudayaan sebagai pelestari budaya. RRI berkomitmen memberikan

103

ruang kepada kebudayaan sebagai pelestari budaya yang diimplementasikan didalam

Pro 4. Pro 4 adalah siaran pelestari budaya dan pembangunan karakter bangsa, salah satu contohnya adalah dengan menyiarakn acara acara kebudayaan di setiap daerah yang menjadi ciri khas daerahnya seperti ludruk atau ketoprak. Selain itu nilai tri prasetya adalah komitmen untuk membela bangsa dan Negara, dan menyatakan bahwa NKRI harga mati, serta Pancasila nomor satu Komitmen ini diimplementasikan dengan cara membangun stasiun radio di daerah perbatasan.

Terdapat 24 titik di wilayah perbatasan yang berhasil dijangkau yaitu RRI

Bovendigul, RRI SP Oksibil, RRI SP Saumlaki, RRI Tahuna, RRI SP Talaud, RRI

Ende, Atambua, SP Bengkalis, RRI SP Sabang, RRI Entikong, RRI SP Bula, RRI

Sintang dan sejumlah daerah lainnya. Alasan RRI memperluas jaringan siaran hingga ke wilayah perbatasan. Pertama adalah untuk membuka isolasi informasi. Siaran perbatasan di wilayah perbatasan Indonesia, didominasi oleh siaran luar negeri.

Misalnya di Bengkalis, Riau. Sebelum kehadiran RRI SP Bengkalis, terdapat 60 channel radio dan televisi dari negara tetangga Malaysia. Kedua, memberikan keadilan informasi. Masyarakat di perbatasan, tutur Niken memiliki hak yang sama untuk mengetahui dinamika berbangsa dan bernegara. Harus mendapatkan informasi pembangunan dari pemerintah pusat dan daerah. Ketiga yakni menanamkan rasa kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme.

Kedua, adalah sejarah. Organisasi RRI hingga saat ini masih bertahan karena organisasi ini tidak pernah melupakan sejarahnya dan selalu mengacu kepada 4 rambu-rambu consensus nasional yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka

104

Tunggal Ika. Maka organisasi RRI ada untuk mengawal misi bangsa, mewujudkan tujuan Negara dan ikut berkontribusi dalam mewujudkan kepentingan nasional.

Karena dari awal sejarahnya RRI adalah sebagai suara rakyat (Vox Populi) , corong

Negara, dan sebagai lembaga pelayan public yang berstatus non komersial maka organisasi RRI harus lebih mementingkan nilai informasi yang benar serta mencerdaskan sesuai dengan tujuan Negara tanpa mementingkan rating ekonomi.

Karena focus siaran RRI adalah memberikan siaran yang bersifat informative, pendidikan, kebudayaan , hiburan serta mencerdaskan bangsa. Focus ini diimplementasikan kedalam produk siaran RRI yang terdiri dari Pro 1, Pro 2, Pro 3,

Pro 4, . Pro 1 dikembangkan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat local. Pro 2, dikembangkan sebagai pusat kreativitas anak muda. Pro 3, jaringan berita internasional dan kantor berita nasional, 24 jam dengan materi independen, netral dan tidak komersial. Pro 4 adalah pelestari budaya dan pembangunan karakter bangsa.

Ketiga, adalah inovasi. Salah satu fungsi dari budaya organisasi adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. RRI melakukan adaptasi dengan cara melakukan inovasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal. RRI menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal melalui inovasi dibidang teknelogi. Tak dipungkiri perubahan zaman banyak orang sekarang sudah banyak menggunakan gadget dibandingkan radio biasa seperti dahulu. Dalam hal ini inovasi yang dibuat RRI dalam bidang teknelogi adalah terobosan baru sebagai respons perkembangan teknelogi dengan meluncurkan aplikasi RRI Play yang bisa didonwload di App Store (Android) dan I

105

Store (I phone). RRI Play merupakan aplikasi berbasis android. RRI Play ini menampilkan RRI seluruh Indonesia.

B. SARAN-SARAN

Dengan temuan hasil studi ini, penulis menyarankan bagi penulis selanjutnya dalam bidang sosiologi terkhusus sosiologi organisasi bisa dapat lebih mengembangkan studi mengenai budaya organisasi dalam organisasi manapun. Hal ini didasari pada masih minimnya hasil studi tentang peran budaya organisasi sebagai strategi bertahan, bahkan dijurusan Sosiologi Fisip UIN Jakarta. Mungkin bagi penulis lain dapat melakukan studi yang serupa dengan beberapa pembaharuan yang dilakukan, misalnya dengan membedakan metoode studi, objek studi, kerangka berfikir, dan lain-lain.

Saran bagi organisasi RRI, tentu saja harus senantiasa mempergunakan budaya oganisasi yang dimiliki sebagai strategi bertahan diera modern media massa saat ini. Budaya organisasi RRI menunjukan bahwa memang organisasi yang memiliki berbagai unsur budaya organisasi dan berperan sebagai strategi bertahan tidak akan pernah hilang dalam kehidupan modern media massa saat ini. Tetap menjaga budaya organisasi yang ada dan tetap menjadi organisasi RRI yang bertugas untuk mengawal Negara, mencerdaskan bangsa, dan berpegang teguh terhadap budaya organisasii serta kesenian dan kebudayaan local asli Indonesia sebagai pelestari budaya.

106

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sanapiah Faisal, 2010, Format-Format Studi Sosial , Jakarta :PT Raja Grafindo Persada Silalahi,Ulber, 2009, Metode Studi Sosial , Bandung: Refika aditama Irawan Soehartono, 2011, Metedologi Studi Sosial Suatu Teknik Studi Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ishadi, 1999, Prospek Bisnis Informasi , Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Agus Sudibyo. Ekonomi Politik Media Penyiaran. (Yogyakarta: LKis, 2004) Asri Laksmi Riani, 2011, Budaya Organisasi , Yogyakarta: Graha Ilmu Kusdi, Budaya Organisasi Teori, Studi, dan Praktik, Jakarta: Salemba Empat Sugiyono, 2014, Memahami Studi Kualitatif, Bandung: Alfabeta

Skripsi/Tesis Indhira S. Meliala, 2009, Skripsi Analisis Deskriptif Budaya Organisasi Perusahaan Taksi (Studi Kasus Perusahaan Taksi Blue Bird), Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok. Diunduh darihttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124240SK%20005%2009%20Mel%20a %20-%20Analisis%20deskriptif-Abstrak.pdf

Rahardian Wahyu Pradana, 2012, Skripsi: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Anggota Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320699-S- Rahardian%20Wahyu%20Pradana.pdf

107

Sary Eva Yanti, 2015, Skripsi: Eksistensi Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang Pada Era Media Online, Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang diunduh dari http://eprints.radenfatah.ac.id/196/1/SARY%20EVA%20YANTI_DakJur.pdf Nick Puma Bhela Haryako, 2010, Skripsi: Peran Program Srawung Praja RRI Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Program Srawung Praja Sebagai Media Komunikasi Politik Antara Pemerintah Kota Surakarta dengan Masyarakat, Program Studi Ilmu komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/12710/ Nurul Jannati Rochmah , 2012, Tesis: Analisis Strategi Komunikasi Eksternal Lembaga Penyiaran Publik Untuk Menguatkan Reputasi di Mata Masyarakat: STudi Deskriptif Kualitatif Pada Radio Republik Indonesia. Dakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi,Universitas Indonesia diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20302035- T30607%20%20Analisis%20strategi.pdf Christina Sitorus , 2014, Management Of Change Pada Radio Republik Indonesia Sejak Berubah Menjadi Lembaga Penyiaran Publik , Ringkasan Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/21716/9/Ringkasan%20Skripsi.pdf

Jurnal Armanu Thoyib, 2005, Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep, Jurnal Manajemen & kewirausahaan vol 7.no.1. maret 2005 diunduh dari http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1942.pdf Tri Hastuti Nur R dan Taufan Pamungkas, 2014, Pandangan dan Harapan Khalayak Terhadap RRI :Sebuah Riset Audiens, jurnal komuniti, vol. VI,

108

no. 1 maret 2014 ,Diunduh dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/4492/6_Tri%20Hast uti%20Nur%20R,%20M.Si%20dan%20Taufan%20Pamungkas%20MJ,%20 M.Si.pdf?sequence=1 Ashadi Siregar. Media Pers dan Negara: Keluar Dari Hagemoni. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Volume 4, Nomer 2, November 2000 (171-196). Diunduh dari https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11119/8360 Abdul Halim Azmi, 2014, e-Journal Ilmu Komunikasi Volume 2, Nomor 1 2014:446- 459 Efektivitas Acara Siaran Pedesaan LPP RRI Dalam Meningkatkan Usaha Ternak Kelinci Kelompok Tani Madurasa Kelurahan Lok Bahu Samarinda , diunduh dari http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp -content/uploads/2014/03/JURNAL%20HALIM%20(03-12-14-06-20-15).pdf Andre A Hardjana, 2010, Jurnal Ilmu Komunikasi; Sosialisasi dan Dampak Budaya Organisasi volume 7 nomor 1, juni 2010 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/download/194/283 Rumiris Siahaan, 2013, Pengaruh Reward And Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress oktober 2013, ISSN 2339-1618 Volume 1, No.01,17-26 diunduh dari http://www.stiebinakarya.ac.id/fpdfbrita/BAB%20III.pdf

Dokumentasi Pribadi RRI Profil RRI Diunduh dari http://www.RRI.co.id/profil.html 2 oktober 2015 Company Profile RRI diunduh dari http://pusdatin.RRI.co.id/file/docs/1/Profil%20RRI%202014.PDF RRI Dari Masa Ke Masa diunduh dari http://pusdatin.RRI.co.id/file/docs/1/RRI%20Dari%20Masa%20Ke%20Masa .pdf

109

Jodhi Yudoyono , 2010, RRI Milik Publik Setelah 65 Tahun , diunduh dari http://pusdatin.RRI.co.id/file/docs/1/RRI%20Milik%20Publik%20Setelah%2 065%20Tahun.pdf (Dewan Pengawas LPP RRI, 2016, Rencana Strategis (Renstra) Perubahan LPP RRI 2015-2019 Rencana Induk LPP RRI Tahun 2012-2016 diunduh dari http://pusdatin.RRI.co.id/file/docs/1/Rencana%20Induk%20LPP%20RRI%20 2 011- 2016.pdf Dokumentasi Pribadi RRI Pidato Direktur Utama RRI pada Hari Radio ke 68 Tahun 2013 http://pusdatin.RRI.co.id/file/docs/1/UpacaraBendera.pdf Sugandi Afandi, 2014, Berpegang Teguh Pada Tri Prasetyra, RRI akan Tetap Netral, diunduh pada tanggal 6 mei 2017 dari http://www.RRI.co.id/post/berita/93148/nasional/berpegang_teguh_pada_tri_ prasetya_RRI_akan_tetap_netral.html Dewan Pengawas LPP RRI, 2015, Transformasi RRI Dalam Pelayanan siaran (Lapoan Kajian Dewan Pengawas 2010-2015 edisi revisi)

Lain-Lainnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang diunduh dari https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2012/11/uu- no-32-tahun-2002-tentang-penyiaran.pdf Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik yang diunduh dari http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_11_2005.pdf Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia diunduh dari https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2014/02/pp_no_12_th_2005 .pdf Majalah Lider volume 23 edisi oktober-november 2016

110

Muhammad Arief Iskandar, 2014, hitung cepat RRI nyaris sama dengan hasil kpu diunduh dari http://www.antaranews.com/berita/433610/hitung-cepat-RRI- nyaris-sama-dengan-hasil-kpu pada tanggal 6 mei 2017 Detik News 2014 ini yang membuat quick qount RRI hampir sesuai dengan rekap kpu diunduh pada tanggal 6 mei 2017 dari https://news.detik.com/berita/2632967/ini-yang-membuat-quick-count-RRI- hampir-sesuai- dengan-rekap-kpu/2 Laporan Singkat Komisi 1 DPR RI diunduh dari http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K1-Rapat-Dengar-Pendapat-Komisi-I- DPR-RI-dengan-Direksi-LPP-TVRI-dan-Direksi-LPP-RRI-1423058326.pdf Kominfo Jatim diunduh dari http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/sebanyak-24- stasiun-rri-hadir-di-perbatasan-jadi-sabuk-pengaman-informasi

Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan informan DH , Jakarta, 12-01-17

Wawancara pribadi dengan informan FN , Jakarta, 12-01-17

Wawancara pribadi dengan informan RG, Jakarta 19-01-17

Wawancara pribadi dengan informan N, Jakarta 19-01-17

Wawancara pribadi dengan informan HK, Jakarta 20-01-17

Wawancara pribadi dengan informan RP, Jakarta 23-01-17

Wawancara pribadi dengan informan RJ, Jakarta 23-01-17

111

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1

Dokumentasi

cxii

foto bersama beberapa informan pada saat pencarian data

Gedung organisasi Radio Republik Indonesia yang terletak di jalam merdeka barat no

4-5 gambir Jakarta Pusat

cxiii

Lampiran II

Transcript Wawancara

Transcript Wawancara 1 NAMA : RJ JABATAN : Kepala Bagian Organisasi dan SDM WAKTU DAN TEMPAT : 23 Januari 2017 , Jakarta Tegar : sudah berapa lama anda menjadi pegawai radio republik Indonesia ? RJ : baru bulan oktober saya menjadi kabag organisasi sebelumnya saya berada di RRI palembang kalau sudah berapa lama saya dari tahun 94 Tegar : 22 tahun ya bu? Seumuran saya dong bu hehehe RJ : kalau struktur dalam organisasi eh.. ini muali dari yang tertinggi yaa..? mulai dari yang tertinggi itu ada dewas dewas ini juga ada ketua dewan pengawas kemudian ada anggota dewan pengawasnya , anggota dewan pengawas ini mengawasi dari berbagai ini kita unsur kita misalnya , ehh ada yang untuk mengawasi di lpu , kemudian ada juga yang untuk disiaran, lalu juga ada yang di ehhmm.. SDM , kemudian tnb juga ada , lalu udah ada 4 ya..? ada lpu, ada siararn pemberitaan , kemudian ada SDM, ada tnb, da nada keuangan nahh 5 . dibawah itu ada lagi direksi direksi ini ada direktur utama , kemudian ada direktur tnb , ada direktur SDM, direktur lpu, direktur keuangan, dan direktur program produksi program produksi ini didalamnya ada penyiaran yaitu pemberitaan dan siaran nah iitu dari segi struktur itu peran-perannya jadi mulai dari dewan pengawas itu dia ada yang khusus untuk mengawasi kita masing-masing gitu . ehmm.. Tegar : ada tidak kriteria khusus untuk menempati jabatan tersebut ? RJ :kriteria khusus setau saya, jadi begini dari kemaren itu sudah ada dewan pengawas bagaimana mereka menduduki ini kan tentunya akan ehmm.. melalui seleksi dulu ini khusus direksi dulu yak karena kalau dewan pengawas kan yang memilih DPR , nah kalau yang ini (direksi) yang mengangkat adalah dewan pengawas, jadi kalau untuk direksi sendiri akan dilakukan seleksi dulu dari seleksi itu adalah dari beberapa usulan maupun yang mendaftar itu akan disaring kembali nah ini yang saya lupa berapa-berapanya yah dari 40 sampai akhirnya tersaring ada 5 orang tapi ini prosesnya harus eh.. dari segi administrasi diliat kelengkapannya dulu kemudian dia mengusulkan dan di cek dari makalah dan kemudian juga persyaratan bila sudah masuk diakan diseleksi masuk dulu assement dulu feed and prpertest nah disaat feed and propertesnya ini lah secara transparan kita ehmm.. seluruh karyawan se Indonesia bisa melihat karena kita melalui video confferance disitu kita lihat bagaimana kemampuan, bagaimana visi misi mereka untuk mengawal RRI ini 5 tahun kedepan, nah ini yang dilakukan. Dari sini itu sudah terbagi ehh..siapa yang menjadi direktur SDM, itu sudah dikelompokan nah.. sudah dikelompokan tetapi seluruh dewan pengawas itu akan menguji akan melakukan uji kepatutan itu setelah lolos dari assessment itu ya seleksi itu dulu , nah dari situ bisa terlihat siapa yang akan menduduki masing-masing direktorat ini direktur ini bagian-bagiannya gitu loh dibagian direktorat yang saya sudah beri tahu tadi yang ada 5, itu prosesnya mengapa kenapa mereka bisa menduduki tentunya ini sesuai dengan apa yang menjadi persyaratan mereka mampu dibidang itu

cxiv

gituloh setelah dilakukan uji kelayakan kepatutan misalnya seperti direktur SDM dan umum dia punya ehmm.. visi mereka kedepan gitu loh dan kemudian program-program apa saja yang akan mereka hadirkan setelah mereka terpilih dan itu ada beberapa program-program percepatan dan memang sudah harus dibuktikan sekarang ini 6 bulan kedepan ini gitu , itu kalau untuk eeh.. apaa direksinya gitu. Kemudian apa lagi de? Tegar : ehmm no 4 dan no 5 bisa digabung aja bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara anda dengan lingkungan internal radio RRI contohnya seperti pola komunikasi tata aturan dalam berhubungan antara anda dengan atasan atau bawahan anda? Apakah vertical atau horizontal ? RJ : ohh iyaa ehm…. Kalau kami saat ini kalau pola komunikasi kami melakukan pola untuk komunikasi 360 derajat artinya dari kami saya dibawah saya ,jadi gini kami khususnya di SDM dan umum karena saya dan pak direktur SDM ini sudah lama karena dia pernah menjadi kepala RRI saya waktu itu waktu di daerah kemudian beliau disini kemudian ehh… pola komunikasi kita kita tetep dari bawah saya punya kasubag ya dari hubungan ke horizontal kami tetap eh.. melakukan kordinasi komunikasi konsultasi kepada atasan dan tentunya ehhm..dibawah saya juga harus ehmmm misalkan kalau ada sedikit ini kami kalau 360 derajat dibawah kami menyayangi di atas kami apa melakukan apa panutan kami diatas dan di vertical saling menghargai jadi inikami selalu lakukan dalam komunikasi misal seperti ini, komunikasi yang kami terapkan kami akan melakukan khususnya di organisasi dan SDM kalau saya saya punya kasubag ya dari kasubag inilah saya melakukan semacam rapat rutin ya biasanya kami lakukan di hari senin pagi ini kmai lakukan komunikasi bagaimana kami mengevaluasi kemudian progress kinerja untuk satu minggu kedepan mengevaluasi satu minggu kebelakang itu yang kami selalu lakukan , nah kemudian kalau untuk keee.. ehh dari hasil ini lalu kami akan laporkan ke saya akan melaporkan ke atasan langsung dari atasan langsung inilah yang akan nanti semua akan direkap menjadi bahan evaluasi untuk rapat keseluruhan baik kami kabag kabag yang ada di organisasi dan SDM itu sih pola komunikasi kami selalu terbuka transparan itu yang kami lakukan gitu loh Tegar : terus no 6 itu bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara lingkungan internal dengan eksternal radio republik Indonesia ,(seperti masyarakat atau dunia internasional) seperti apa contohnya? RJ : ohh iya oke kalau kamu dilingkungan SDM ini lebih kelembaga ya..ke kl kl kelembagaan karena menyangkut apa? Missal kalau SDM ini berkenaan dengan ke pegawaian SDM dari kepegawaian ini kami pasti akan kemana pasti akan ke kemenpan karena menyangkut pegawai karena pegawai RRI ini sesuai pp 12 no 41 ada pns dan pbns persoalan pegawai yang ada di pns itu kita larinya ke kemenpan sedangkan untuk pbns lebih ke kemenkeu tetapi ada juga karena kami dibawah kominfo saat ini wewenang kepegawaian itu ada pelendegasian yang harus dilakukan dan kami harus bersama-sama dengan kominfo misalnya masalah pemberhentian pegawai kemudian ehmm.. ada kasus-kasus perceraian dan kasus lainnya itu juga kami harus berkomunikasi dengan kominfo apa saja yang menjadi permasalahan dan ini sudah kami lakukan jadi ada banyak hal karena memang kita di kominfo tetapi ada ada hal yang kita komunikasikan ada juga pelendelegasian wewenang itu ada dikita gituloh tetapi kita ke eksternalnya tetep ke kominfo kempan kemenkeu karena menyangkut SDM nih dan juga bkn itu kalau kami ke kesternal , nah kalau ke internal karena di SDM dipusat ini direktur ada SDM dan umum cakupannya bukan hanya dipusat tetapi juga didaerah di 92 satker nah ini juga banyak permasalahan karena dibagian kami ini ada banyak orgnisasi tata pelaksana ada tentang apa mutasi ada juga tentang perencanaan dan pengembangan SDM dan cakupannya luas keseluruh Indonesia di satker satker terkait pasti terkait eh.. SDM masalahnya eh.. pengangkatan pegawai ,sk pemberhentian, cuti dan lain sebagainya pokoknya banyak deh masalah SDM yang harus kami urusi didalam tingkatan internal itu . Tegar : terus no 7 bagaimana cara menyelesaikan masalah jika terjadi konflik dalam tubuh organisasi RRI?

cxv

RJ : jika terjadi konflik apa nih contohnya kasusnya..? kalau kasus di SDM ini bersama-sama dengan spi satuan pengawas internal nahh ini kita sudah ada tim kasus missal permasalahan indisipliner kepegawaian cakupannya bukan dipusat saja tetapi didaerah dan didaerah akan melaporkan kepusat bahwa ehmm.. misalnya contoh kasus yang bersangkutan sudah terakumulasi tidak masuk ke 46 hari masuk gitu loh merekan akan berkomunikasi dengan kita dan tim kasus akan melakukan rapat seperti apa nah itukan sudah ada aturan-aturannya bagaimana 46 hari itu sudah harus dipecat nah ini dengan aturan dasar hukumnya ada kemudian aturan-aturan yang berlaku juga ada itu yang mendasari kami tetapi tidak langsung ,kami bap dulu kita lihat dulu nah kalau itu permasalahan indisipliner tetapi kalau permasalahannya itu lebih berat artinya tim kami harus langsung onspot ya kami harus kesana jadi kami harus kedaerah jadi kami misalkan contoh disalah satu daerah misalnya ada semacam melakukan ehmm.. melakukan penipuan catetan cap misalkan inikan contoh yaa ini juga harus kami liat dulu apa yang terjadi permasalahannya seperti apa seberapa beratnya dan kemudian itu dibawa lagi dan itu akan langsung dilakukan bap ke orang-orang yang dianggap sudah melakukan kesalahan itu jadi prosesnya harus ada bap dulu kemudian dibawa ke tim kasus kemudian baru diselesaikan dan bisa saja eh.. kasus itu misalakan sudah melanggar indisipliner kalau pejabat dia bisa diturunkan 1 tingkat kalau yang staf itu bisa diberhentikan nah..itu bisa jadi penurunan jabatan satu tingkat ada yang diberhentikan secara tidak hormat gituloh seperti itu, itu salah satu contoh Tegar : terus nomor 8 dan nomor 9 digabung saja ,apakah menurut anda dalam sebuah organisasi lebih baik teridiri dari kelompok yang seragam atau beragam, dan apakah dalam organisasi RRI ini teridiri dari kelompok yang seragam atau beragam, bisa diberikan alasan dan contohnya? RJ : kalau kita RRI ini beragam jadi seluruh daerah dari sabang sampai marauke dari semua jenis karakter itu ada gituloh dari jenis budaya yang berbeda itu ada tetapi RRI ehm.. tentunya kita didalam ini balik lagi walaupun berbeda-beda tapi tetap satu juga jadi apapu yang menjadi ehm… keinginan kita sih ingin menjadi seragam jadi kalau kami apa lagi RRI tetapi karena visi misi kami jelas visi misi kita menjadikan lembaga RRI ini apa.. ehmm mendunia kemudian jadi harus satu gituloh dari yang beragam ini menjadi satu karena kenapa kita kana da 92 satker berbagai macam orang disana tetapi dari segi aturan dan lainnya harus satu gituloh jadi tersentral karena idealnya pegawai kita harus tersentral dari pusat gitu loh walaupun di berbagai daerah Tegar : mungkin menurut ibu dalam organisasi RRI terdiri dari kelompok beragam mungkin melambangkan NKRI? RJ : iya betul Negara kesatuan republik Indonesia Tegar : terus no 10 apa saja nilai, norma, dan budaya organisasi dalam organisasi RRI yang anda ketahui? RJ : ya semua ada jadi nilai-nilai kita ehmm itu ada di tri prasetya RRI itu ada 3 kemudian juga ada di budaya kerja kita juga ada kemudian nilai norma yaa.. aturan-aturan dan perundang- perundangan itu juga dasar hokum kita dan kemudian ehm.. dalam budaya organisasi ini juga ada karena kita sekarang ini kita lagi mengangkat reformasi birokrasi ada 8 area perubahan yang kita terapkan dan itu menyangkut dari disiplin, kemudian kita disana juga ada ehm… zona bebas korupsi dan lain sebagainya itu banyak itu kalau dijabarkan panjang tuh ada di 8 area perubahan , reformasi birokrasi yang kita terapkan saat ini. Tegar : mungkin saya akan focus kenilai tri prasetya ehmm.. makna ehmm.. untuk anggota organisasi RRI kan harus tau itu bu RJ : ohh iya jadi itu kan pertama kita harus menjaga alat siaran Negara artinya apapun yang terjadi yaa… sebagai ehmm apa karyawan RRI sebagai angkasawan angkasawati RRI memang harus apa menjunjung tinggi itu jadi kita menjaga alat siaran Negara dari ehmm.. pihak manapun yang menghancurkan jadi ehmm bagaimana loyalitas kita , bagaimana kesetiaan kita, bagaimana kita

cxvi

memiliki bahwa RRI adalah milik kita artinya apapun yang menjadi tanggung jawab kita harus kita perjuangkan apalagi ehh RRI adalah pelayan masyarakat, RRI ini memberikan informasi kepada masyarakat , dan inilah yang menjadi komit kita bahwa apapun yang terjadi tetap kita harus menjaga RRI ini sebagai ehmm pelayan masyarakat, kalau kita bisa bilang radio ehh apa rumah rakyat Indonesia itu dari segi kesetiaan kita kepada RRI kita harus menjunjung tinggi nih RRI itu sebagai pelayan public kita harus menjaga RRI dari orang-orang manapun yang ingin menghancurkan lembaga kita karena kita lihat RRI ini kan radio perjuangan nih ehm.. bagaimana microphonenya RRI ini menyuarakan kemerdekaan RRI waktu itu nah itu yang menjadi dasar kita itu cakupannya di tri prasetya kita Tegar : jadi itu intinya semua dari tri prasetya RJ : iya dari tri prasetya RRI Tegar : no 12 itu apakah organisasi RRI memiliki logo, apakah arti/makna dari logo tersebut? RJ : logo ? kalau saya ini lebihnya ke pelayanan pengembangan usaha tetapi di dalam buku RRI ini yaah.. ini kan RRI ini dalam cakupannya dan ini adalah ada 3 grlombang jadi kalau lebih jelasnya banyak nih yah.. eh.. bagi saya logo ini adalah menyatakan bahwa eh mini apa ya bisa dibilang bagi saya logo ini adalah ehm.. citra kita bahwa ini loh RRI dalam satu kesatuan Negara republik Indonesia dan mengudara selama 19 jam ini ya resonansinya ini ya. Jadi bagi saya logo ini , bisa dikatakan logo ini adalah branding kita, citra kita bahwa RRI dimanapun kapanpun ini tetap menjadi bagian dalam NKRI Tegar : no 13 apakah ada pakaian khusus yang digunakan dalam keseharian pada organisasi RRI ? RJ : ada… kalau seragam ehmm kita sekarang ini aturannya kalau hari senin sama selasa itu putih dengan atribut-atribut ini ada RRI play ,RRI play ini aplikasi kita yang bisa didonwload di android ya playstore atau istrore disini kita bisa melihat bagaimana RRI seluruh Indonesia mengudara dari programa 1,2,3,4 jaringan nasional itu pro 3 yaaa.. nah ini ada di RRI play termasuk juga ada apa radio picture radio bergambar kita semua lengkap di RRI play ini aplikasi kita. Kita putih untuk senin- selasa hari rabu kita biru dengan atribut yang sama dengan logo yang sama dan belakangnya ada websitenya juga. www.RRI.go.id dan hari kami situ kita pakai baju batik , dan hari jumat kita pagi senan dulu senam pagi da itu kita lanjut dengan pakaian seragam batik juga Tegar :setiap jumat ada senam? RJ : ada.. itu bagian itu tadi de yang budaya organisasi reformasi birokrasi kita menciptakan disiplin kita bahwa RRI ini juga aturan-aturan yang harus dijalankan termasuk senam bersama Tegar : lanjut no 14 apakah dalam organisasi RRI memiliki upaca-upacara/ritual khusus yang dilakukan, seperti apacontohnya dan apa arti/makna dari upacara tersebut? RJ : kalau kita upacara ehm… biasanya itu kan hari-hari nasional kan ya gitu misalnya termasuk juga korpri korpri itu sebenernya tgl 17 kemudian hari nasional itu sudah teragenda misalnya 17 agustus hari kemerdekaan kemudian 11 september hari radio kemudian ini juga apa pokoknya hari-hari besar deh hari-hari besar kemudian khususnya misalnya kemaren kita merayakan maulid nabi itu kalau kita memperingati maulid ya kemudian juga ada juga ini bagian dari korpri misalnya perayaan natal itu yang dilakukan pasti upacara-upacara rutin itu kita lakukan setiap ehh.. tgl 17 itu di daerah dijalankan 17 itu korpri kemudian hari-hari besar hari-hari peringatan nasional yahh.. itu kita lakukan Tegar :terus yang penting bu 11 september RJ : ya 11september itu sudah menjadi hari tiap tahun diperingati 11 september itu kita pagi upacara biasanya kemudian nanti secara serentak seluruh Indonesia akan melakukan penyulutan obor,

cxvii

penyulutan obor ini penyulutan obor tri prasetya jadi kita upacara dulu pagi jadi karyawan/karyawati seluruh daerah akan ini kemudian biasanya pukul 11 secara serentak kita akan melakukan penylutan obor diseluruh Indonesia di pandu oleh direktur utama melalui teleconference disana jadi mereka mengadakan semua itu yang menjadi apa yaa khusus ritual dan itu ciri khasnya dari dulu hingga saat ini tidak berubah bahwa 11 september itu sebagai peringatan hari ulang tahun RRI Tegar :kalau penyulutan obor itu ada maknanya gag? RJ : kalau penyulutan obor itu kalau saya secara pribadi itu sebagai ini apa kita akan terus ada dimanapun dan kapanpun jadi dengan itu obor tri prasetya tadi kaitannya jadi biasanya gini jadi dirut akan mengatakan ―marilah saudaraku sebangsa dan setanah air kita … lupa kalimatnya itu jadi kita sama-sama menyulutkan obor tri prasetya , tadi kan sudah dijelaskan apa makna dari tri prasetya itu jadi kita bersama-sama dengan mengucapkan bismillahhirahmannirahim kita hidupkan jadi itu seperti semangat motivasi kita angkasawan/angkasawati RRI bahwa semangat kita harus tetap ada tetap berkobar untuk bersama-sama kita memajukan RRI ini untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia itu sih sebenernya makna dari itu Tegar : terus pertanyaan selanjutnya apakah ada reward and punishment yang diberikan organisasi RRI terhadap anggotanya, dalam bentuk apa saja reward and punishment yang diberikan? RJ : reward and punishment dari SDM yah…kalau SDM saja kalau reward ini kalau punishment dulu deh kalau punishment begini apapun yang dilanggar akan ada punishmentnya contoh tadi kita sudah menerima tunjangan kinerja disitu kan kita harus ehm… memberikan bukti apa saja yang sudah dilakukan dengan memberikan laporan kinerja yang setiap hari kita lakukan tetapi capaian laporan kinerja itu bukan hanya dibuat tetapi memang dilaksanakan nah kemudian absensi kalau sudah terakumulasi selama 46 hari itu tidak absen maksudnya 46 hari itu bukan gini dalam bulan ini ada 3 bulan depan ada 5 bila 46 hari yang bersangkutan akan diberhentukan kalau dibawah itu tunjangan kinerjanya akan dipotong ini sudah kita lakukan pemotongan tunjangan kinerja selama 1 tahun sebanyak 75% banyak hal jadi kalaupun seperti tadi banyak penyelewengan itu sudah di bap bagi pejabat bisa diturunkan 1 tingkat 2 tingkat atau juga diberhentikan . jadi itu punishment yang diberikan kepada SDM kita gituloh kalau reward semacam penghargaan sudah banyak kita memberikan penghargaan malah dari Negara 20 tahun 30 tahun kita memberikan eh…penghargaan kepada orang- orang yang sudah mencapai masa 20—30 tahun tetapi itu juga dilihat tadi track recornya seperti apa jadi itu penghargaan yang kita berikan , jadi ada penghargaan satya lencana tetapi satya lencana ini tidak langsung serta merta diberikan oh kamu sudah 20 tahun nih ohh.. tidak tetapi ada juga yang 20 tahun track recordnya tidak bagus kinerjanya tidak bagus itu tidak diberikan jadi kita memberikan hal- hal semacam itu. Kemudian reward yang lain banyak ya kelembagaan tapi yang pasti itu tadi kita memberikan satya lencana satya lencana itu penghargaan bagi mereka yangt mengabdi kepada RRI dan track recordnya bagus dan kemudian ada juga kita lihat reward dia misal gini dia sudah untuk menempati suatu jabatan itu juga semacam promosi itu juga sebagai penghargaan kepada orang-orang yang sudah bekerja dengan baik dan bisa membuktikan pekerjaan itu secara akuntabel dan track recordnya bagus on the right track pola karir dijalankan itu semacam promosi juga itu semacam reward juga semacam penghargaan kepada mereka jadi bukan hak promosi orang kan merasa kalau sudah di feed and propertest ohh ya aku akan diangkat ,tidak…tetapi kita lihat ini juga semacam penghargaan juga yang diberikan gitu Tegar : jadi setiap dijajaran direksi itu kira-kira hampir sama ya? RJ :saya rasa sama sih karena itu kan dari SDMnya yang mengelola kita centralnya gituloh akan memberikan satya lencana iya, promosi iya, tetapi masukan dari direksi itu karena kan keputusan dari dewan direksi kami sebagai SDM itu data data yang lengkap data yang kongkrit jadi ini yang kami berikan hasilnya sudah track recordnya seperti apa kami berikan dan dewan direksi akan rapat dari rapat akan memberikan keputusan siapa yang berhak, tetapi kalau satya lencana itu juga usulan dari

cxviii

daerah-daerah jadi kepala RRI ini berperan ini kepala RRI ini berperan ini sudah layak untuk menerima penghargaan satya lencana gitulah jadi dilihat track recordnya dan dikirim segala macam. Termasuk yang promosi ini juga awalnya juga dari masing-masing satker yang memberikan masukan yang mengusulkan gituloh dengan apa-apa yang sudah lakukan baru dibawa kekita lalu kedewan direksi dari dewan direksi akan diputuskan ini yang berhak untuk menduduki sebuah jabatan ini gituloh Tegar : terus no 18 apakah dalam lingkungan organisasi RRI terdapat jargon,nama/julukan, seperti apa contohnya? Yang saya tahu kan jargonya misalnya sekali diudara tetap diudara dan julukannya angkasawan dan angkasawati RJ : ohh iya banyak ada juga RRI ada di ujung jari seperti RRI play ini kan jargonya RRI ada diujung jari intinya dimanapun orang bisa mendengarkan gitu , kemudian apa lagi ya kalau dari segi reformasi birokrasi bersih melayani nah itu jargon kita , banyak sih seperti sekali diudara tetap diudara , RRI ada diujung jari, Tegar : sekali diudara tetap diudara itu bu yang sangat penting RJ : sekali diudara tetap diudara ujung-ujungnyya balik ke tri prasetya RRI tadi bahwa apapun yang terjadi RRI harus tetap mengudara jadi kita harus berani kita harus memperjuangkan RRI tetap mengudara agar apa yang kita sampaikan untuk masyarakat ehmm itu akan sampai kita juga kana da stasiun produksi nih RRI perbatasan untuk menjaga apa keamanan di NKRI itu juga bagian dari sekali diudara tetap diudara gitu. Tegar : terus kalau angkasawan angkasawati RJ : yaa.. kalau angkasawan angkasawati sebutan kita nih bahwa beda kan dengan pegawai- pegawai lain kan kita sebagai, balik lagi hubungannya dengan sekali diudara tetap diudara, orangnya orang yang akan melaksanakan adalah angkasawan angkasawati rii itu sebenernya jadi hubunganya erat sekali diudara tetap diudara , hubunganya lagi kaitannya dalam cakupan tri prasetya tadi jadi angkasawan-angkasawati itu pelakunya pelaku yang akan memberikan ehm.. pelayan public kepada masyarakat Tegar : terus adakah kisah mitos atau sejarah yang terdapat dalam lingkungan organisasi RRI, misalnya pahlawan yang hingga saat ini menjadi representative dari organisasi RRI ? RJ : banyak sih pejuang-pejuangnya sebenernya itu balik lagi kesejarah ya, bisa dibaca ya , tetapi setau saya itu auditorium yusuf ronodipuro itu adalah juga pejuang RRI itu bagian salah satu contohnya jadi nama itu diabadikan dia juga dalah yang memperjuangkan RRI tetap ada , abdurachman saleh , ehmm apa lagi ya banyak sih bisa dilihat di sejarah RRI ya kalau berdirinya tadi ya itu tgl 11 september 1945 itu sejarahnya Tegar : nah apakah misalakna kedua nama itu berpengaruh gag sih terhadap kepribadian ibu, seperti panutan RJ :ohh iya pasti apa yang sudah mereka kerjakan itu menjadi motivasi kita penyemangat kita contoh kita tauladan kita itu pasti bagian bagian dari ini, karena dari mereka-mereka lah karena kita yang meneruskan kader-kadernya yang meneruskan tetapi kita lihat bagaimana perjuangan mereka itu juga yang harus kita jalankan sekarang , mungkin dulu misalnya contoh kalau dulu kan mengangkat senjata nih dengan bambu runcing kalau kita kan tidak perlu seperti itu bagaimana kita berjuang untuk RRI utuk Indonesia ini dengan menambah pengetahuan dan tetap menjalani kehidupan ini dengan baik kemudian ya apa ya.. untuk maju kedepan sih jangan kita pikirnya mundur kebelakang gitu.

cxix

Tegar :terus selanjutnya bagaimana cara organisasi RRI menyalurkan dan mensosialisasikan visi,misi,nilai,norma dan budaya organisasi kepada lingkungan internal organisasi selama ini? RJ : yaa artinya gini kalau dari segi SDM ya? Tetap dari segi disiplin ini yang tadi saya sebutkan masuk pegawai karena kita punya aturan bahwa pagi ehm.. pukul 8 kita harus hengki disitu kemudian kita sudah harus bekerja dan kemudian dari ehm.. jadi visi misi kita sudah jelaskankan orang-orang (pegawai) harus sudah memahami bagaimana penerapannya kalau dari segi SDM ya itu tadi bagaimana kita tetap menjalankan bahwa kita pegawai RRI harus tetap disiplin disiplin dari segi apa segi waktu, segi pekerjaan, dan lain sebagainya, kita masuk pukul 8 dan kita pukul 8 kita sudah hengki disitu kita harus sudah mempersiapkan pekerjaan yang memang dengan topoksinya tugas pokok dan fungsinya khususnya SDM ya.. kemudian apa-apa yang menjadi pekerjaan itu memang sudah harus dilaksanakan dan eh.. setelah itu nanti sore kita pulang tetep sebelum pulang kita bertanggung jawab untuk membuat laporan capaian kinerja lck tiap hari dan itu sistemnya seperti ini staf akan membuat akan dilaporkan kepada kasubagnya dari kasubag itu akan menilai dalam satu hari pagi ini sore dari kasubag nanti akan membuat lck kepada kabagnya kabagnya juga akan melaporkan lcknya kepada direkturnya, kami langsung direktur ya atasan kalau di daerah kabagnya itu atau kasubag jadi kabag kabid kalau di tu itu kabag kalau dibagian lain kabid itu akan melaporka kepada kepala RRI nya gitu ini secara berjenjang kita lakukan nah ini lah yang kita buktikan kita benar-benar melaksanakan pekerjaan itu secara benar dan akuntabel dan itu sebagai pertanggung jawaban kita karena kita kan sudah diberi gaji dapat tunjangan kinerja inilah yang kita harus buktikan bahwa ini sebagai pertanggung jawaban kita gituloh Tegar : ohh iya bu kan SDM mempunyai peran penting dalam recruitmen anggota baru itu kan salah satu tugas fungsi SDM menyalurkan visi,misi itu bagaimana cara bagian SDM ini menyalurkan nilai norma visi misi RRI terhadap anggota baru, apakah ada dalam bentuk fisik atau nonfisik? RJ : ohh iya jadi kalau seperti itu memang kalau penerimaan sekarang kan lagi moratorium nih pns belom bisa pbpns juga lagi dikunci tetapi kalau hal diklat tadi disebutkan memang ada jadi kita lakukan tadi kalau untuk staf untuk untuk pejabat kalau kita bukan stafsih pejabat fungsional umumnya yahh pejabat fungsional umumnya itu sudah kita berikan semacam diklat apapun kekurangan dari mereka itu yang kita diklatkan misalnya contoh sebenernya itu lebih kedirektorat ya sekarang ini ada diklat di sector unggulan nah ini juga semacam bagaimana kita langkah-langkah kita untuk visi misi kita karenakan SDMnya juga harus professional juga dong nah dari sini kita sudah melakukan itu perekrutan itu ehmm untuk presenter dan penyiar unggulan itu kita lakukan itu juga masuk kemudian kalau untuk pejabat itu kita juga melakukan diklat diklat kepemimpinan seperti ini baru besok akan dibuka diklat kepemimpinan p4 p4 ini dia lebih pejabat setingkat kasih kemudian juga ada tim 3 setingkat kepala bagian dan diklat-diklat teknis juga kita lakukan ini upaya kita menciptakan SDM yang professional karena bagaimanapun untuk mencapai visi-misi memerlukan SDM yang handal gitu loh inilah yang kita bekali kepada SDM-SDM kita kaitannya dengan visi-misi kita, kalau dengan banner banner tadi bagaimana kita ehmm itu ada slogan-slogan banner seperti itu , karena kaitannya lagi dengan reformasi birokrasi itu kana da stop korupsi kemudian banyak lah termask visi-misi kita karena kenapa visi misi kita karena jangan sampai SDM kita sendiri gag tai visi kita misi kita kalau ditanya visinya apa ? gag tau itu juga harus kita sosialisasikan kepada teman-teman apa lagi ini kan perubahan visinih setelah jajaran dewas yahh baru direksi baru visi-misi dewas berubah gitu jadi itu juga kita sosialisasikan dengan banner banner itu ditingkat internal kita, dan ini juga tidak habis disini didaerah juga kita sosialisasikan karena kita juga mempunyai website tersendiri nih pusdatin nah pusdatin itu juga apa apa yang menjadi kebutuhan dari seluruh satker itu bisa dilihat disana apa-apa yang menjadi agenda RRI itu bisa dilihat disana ehmm.. kemudian kita ada rapat-rapat kerja kepala RRI kemudian bagian raker tu raker siaran , pemberitaan, ada raker keuangan , itu semua kita buat itu untuk melakukan kordinasi komunikasi menyampaikan hal-hal yang perlu di sinkronkan dikomunikasikan

cxx

Tegar : jadi berarti ehmm.. untuk anggota baru ada diklat khusus untuk mengetahui tujuan organisasi RRI RJ : ada jadi gini gini kalo di pns itu kalau dulu seakrang kan tidak lagi menerima pns kami dulu ada p4 tapi kalau sekarang untk pbpns temen-temen yang baru itu dilakukan apa hampir mirip dengan p4 itu jadi ada apa … tetapi ini belom semuanya ini karena ini supaya kita memberikan masukan bahwa iniloh RRI mereka lebih mengenal memahai dan kemudian rasa kepedulian yang tinggi terhadap RRI nah ini terutama pbpns itu didiklatkan dipanggil disetiap daerah itu seacara bergantian gelombang 1 gelombang 2 supaya apa mereka lebih paham tentang RRI ini kelembagaan RRI ini gituloh janga sampai nanti ditanya nama dewas nama direkturnya gag tau gituloh itu yang kita lakukan Tegar :itu namanya p4 ya..? RJ : kalau dulu kalau sekarang ini apa ya dia namanya yaa ehm.. sebentar ya saya lupa tetapi untuk gelombang ini belom ohh iya orientasi pengenalan karenakan ini tadi jangan sampai begini antara pns dan pbpns itu tidak ada perbedaan dia adalah pegawai RRI yang diakui yak arena kan pegawai RRI ini kana da dua pns dan pbpns nah jangan sampai pns yang mengetahui kelembagaan tetapi pbpns juga harus tau karena dia juga sama sama kedudukan dengan pns nah itu kita lakukan orientasi kita panggil perwakilan dari satker secara bergelombang gelombang 1,2,3 seperti itu nah ini lah kita berikan pemahaman pemahaman apa itu RRI gituloh jadi didalam internal juga harus ada itu Tegar : no 22 dari berbagai nilai,norma,dan budaya organisasi tersebut, apakah mempengaruhi anda dalam bertingkah laku dikeseharian dalam organisasi? RJ : iya pasti pengaruh karena kenapa karena kita ini sebagai pemimpin walaupun diatas kita masih ada pemimpin saya harus mencontohkan menjadi panutan gitu jadi saya harus mengatakan kepada bawahan bahwa ehmm… apa yang saya lakukan sesuai dengan aturan itu juga yang harus kalian lakukan gituloh kalau saya tidak berpengaruh kesaya saya memerintahkan pakai seragam saya sendiri tidak pakai seragam gitukan itu kan sudah tidak contoh yang bener disiplin masuk kerja ini jam 8 saya datengnya jam 9 mungkin orang berfikir ohh kan saya atasan dia jadi biarin aja enggak jadi sangat berpengaruh jadi budaya organisasi tuh dari kita dulu sebagai role model sebagai pemimpin harus menjadi role model bawahnnya nah ini berpengaruh gituloh jadi harus tetap konsisten terhadap aturan yang dijalankan baik pemimpin bawahan harus. Tegar : semua yang ibu sebut dalam bertingkah laku itu didapat dari mana ? apakah ada acuannya seperti tri prsetya RRI? RJ : iya pasti saya akan dari situ tri prasetya RRI itu sangat mempengaruhi menjunjung tinggi jadi itu dari sana berkembang kemudian aturan-aturan yang ada kemudian tentang SDMnya eh.. kemudian yaaa tadi balik lagi kebudaya kerja acuan itu semua ada dari sekarang ini apalagi bagaimana kita mengoptimalkan pelaksanaan reformasi birokrasi ada 8 are area perubahan itu juga acuan saya sebagai seorang pemimpin yang sebagai contoh bawahan itu sangat berpengaruh ke saya Tegar : terus pertanyaan terakhir bu dari berbagai pertanyaan tentang budaya organisasi tersebut, menurut anda unsur budaya organisasi apa yang masih bertahan hingga saat ini dan apakah budaya itu RRI itu masih bertahan di era media reformasi sekarang disengitnya globalisasi media saat ini bu? RJ : yaaa… kalau dari saat ini ya apa yang masih ada kalau kami ini kekeluargaannya sangat- sangat apaa yaaaa.. sangat baik dari segi ini karena apa ya kalau saya menjelaskan ehhmm.. RRI yang saya kenal ya secara pribadi saya yaaa.. orang orang berfikir kadang orang ada yang mau misbar nih pindah kelembaga lain kalau saya tidak karena apa karena saya dari awal masuk RRI saya mencintai RRI bagaimana ehmm.. dari kekeluargaan kekeluargaan tanda kutip ya artinya ada kkn disana tidak tetapi dari kekeluargaannya dari pekerjaannya bagaimana kita menjadi pelayan masyarakat kita bisa terjun langsung melihat apa sih kebutuhan masyarakat diluar gituloh itu yang menjadikan bahwa apa

cxxi

disini nilai-nilai kekeluargannya sangat kental , tetapi dari segi nilai kekeluargaan ini tetap menjunjung tinggi bahwa RRI adalah pelayan public RRI menjunjung tinggi tri prasetya dan ehm… ini yang saya rasakan saat ini gituloh Tegar : jadi kira-kira RRI masih bertahan hingga saat ini karena ada unsur kekeluargaan , ada gag unsur lain yang membuat RRI ini masih bertahan hingga sekarang, seperti dari tri prasetya dari sejarahnya? RJ : yaa.. dari sejarah juga ada bahwa kita adalah pelayan public dari segi ini lah RRI masih bertahan bagaimana kita melayani semua kebutuhan public dari segi informasi hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat itu terus ada gituloh jadi RRI terus apa tetap konsisten untuk menjadi pelayan public untuk memberikan ehmmm informasi dan ini tadi bahwa RRI sekarang sudah berkembang kepada RRI perbatasan disitu ada stasiun produksi bagaimana kita memberikan informasi dan ini juga adalah salah satu kita mewujudkan ehmm apa keamanan di Negara kesatuan republik Indonesia di daerah-daerah perbatan seperti itu , saat ini saya rasakan RRI ini tuh terus berkembang RRI terus berkembang tetap menjadi pelayan public itu yang saya rasakan saat ini dari segi kekeluargaan oke dari segi pelayan public RRI terus konsisten tidak berubah jadi terus melayani public dengan ehm… informasi yang bener-bener akurat gitu Tegar : jadi sejarah nilai tri prasetya termasuk? RJ : iya termasuk disana didala itu jadi nilai tri prasetya itu sampai sekarang it uterus ada itu yang saya rasakan kemudian karena ini juga ehmm…kita melihat dari sejarah kita di awal bahwa RRI itu adalah ehm..apa yaa rumah rakyat Indonesia ini yang saya rasakan jadi tri prasetya terus tertanam dan kemudian RRI adalah pelayan public dan ini terus secara konsisten kita melakukan itu loh? Tegar : ada ukurannya gag sih bu RRI masih bertahan hingga saat ini, apa seperti mengikuti perkembangan zaman dengan membuat aplikasi RRI play RJ : iya pasti sekarang ini terus berkembang RRI terus mengikuti apa yang menjadi kebutuhan karena kalau kita yang dulu hanya mendengarkan radio tok gag ada perkembangan RRI juga akan tertinggal tetapi dengan inovasi tentunya jadi dengan inovasi RRI bisa berkembang eh… jaid gini RRI terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan zaman ya jadi apapun yang dilakukan yang saya rasa RRI ini terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman artinya dengan tidak hanya ehm..siaran bukan hanya di lakukan didenger diradio tetapi juga melalui aplikasi melalui website karena sudah banyak ada RRI online RRI 30 detik RRI play radio picture itu suatu inovasi-inovasi yang dilakukan oleh RRI jadi bagaimana merecruit pendengar sebanyak-banyaknya eh.. kita akan memberikan informasi melalui media-media itu tetapi tetap bahwa tetapi itu adalah radio republik Indonesia jadi itu jadi kita tetep kita melihat kalau radio radio swasta buka competitor kita tetapi itu adalah saudara kita temen kita kita tidak tetapi RRI tetap jalannya tetep sesuai dengan visi misi kita maju kedepan dengan mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai inovasi kemudian memberikan apa acara-acara unggulan jadi ada quick queen jadi acara-acara unggulan jadi itu yang kita berikan kepada masyarakat jadi kebutuhan masyarakat harus cepat tanggap ini yang kita ciptakan dengan menciptakan acara-acara unggulan bagaimana pendegar itu tidak bisa lepas dari RRI itu sebagai sebuah kebutuhan dan memperluas jangkauan kita terus kita tadi buat stasiun produksi disitu kemudian ehmm kenapa supaya apa yang kita informasikan itu sampai tidak hanya batasan-batasan daerah-daerah yang cakupanya itu.

Transcript Wawancara 2 Nama : N

cxxii

Jabatan : Direktur SDM dan Umum Waktu dan Tempat : 19 Januari 2017, Jakarta Tegar : Jadi gini pak langsung aja biar mempersingkat waktu, pertanyaan pertama hmm…Bagaimana struktur yang ada di organisasi RRI pak? Yang dari ini aja pak PP No. 12 Tahun 2005 tentang struktur kan ada tuh pak. N : Ya struktur organisasi? Tegar : Iya. N : Struktur organisasi RRI terdiri ada Dirut Eselon I, kemudian ada Direksi…Direksi ada 5 (Direktur SDM dan Umum, Direktur TMB, Direktur Program dan Produksi, kemudian Direktur Keuangan, dan Direktur LPU…Layanan Pengembangan Usaha). Itu strukturnya, kemudian di bawah Direksi itu ada para Kasatker, ada Kepala RRI Tipe A, ada Kepala RRI Tipe B, ada Kepala RRI Tipe C. Dan Direktorat ada Kabag, ada Kabid…itu strukturnya organisasi yang ada. Kemudian RRI itu kan berdasarkan amanah Undang-Undang ada Dewas. Dewas itu adalah unsur keterkiraan publik, 3 hal yang ada dalam unsur Dewas itu ada unsur lembaga penyiaran publik dalam hal ini dari RRI, ada unsur dari pemerintah dan ada unsur dari Publik. Jadi ada 3 unsur jumlah anggota Dewasnya itu 5 strukturnya Ketua dan anggota…itu aja sih. Tegar : Tugas fungsi secara singkatnya aja pak? Dewa situ untuk apa? Direksi… N : Tugas dan fungsi Dewas diantaranya memilih Direksi, menetapkan rencana strategi 5 tahun ke depan, dan berbagai kebijakan umum untuk dilaksanakan oleh Direksi…membuat visi misi lembaga kan seperti itu. Tegar : Terus bagaimana cara seseorang itu bisa menempati posisi itu pak? Kayak misalkan Dewas atau direktur? Dewas kan dipilih oleh DPR… N : Ya kalo Dewas melalui sistem terbuka, sistem seleksi terbuka ya…pemerintah membuat pansel, kemudian pansel menyeleksi sampai beberapa tahap, nah kemudian setelah itu dijaring lewat pansel…pansel itu terdiri dari unsur pemerintah, unsur publik, dan unsur praktisi penyelenggara…nah dari unsur itulah pansel itu memilih, dari semua pendaftar dari 3 unsur itu, kemudian disaring diusulkan ke pemerintah…melalui pansel ini ke presiden untuk ditetapkan berapa orang, nah 15 orang ditetapkan kemudian presiden menyetujui nama itu ke DPR dan DPR memilih dari 15 itu menjadi 5. Jadi 15 nama yang dikirim oleh presiden…dari 30 nama dari pansel, kemudian diseleksi di presiden memilihlah 15, kemudian dibawa ke DPR dan dari 15 itu dipilih 5…itu untuk Dewas, kemudian Dewas ini tugasnya adalah menyeleksi secara terbuka kepada Direksi, nah regulasinya seperti itu, ada pansel juga…nah pansel itu menyeleksi secara terbuka dan juga membuka kepada publik ya silahkan siapa saja yang mau mendaftar menjadi Direktur. Tegar : Apakah ada kriteria tertentu? Misalkan minimal beberapa tahun di organisasi RRI ngga? N : Ada persayaratannya…persayaratannya itu yaa pengalaman kepemimpinannya itu, pernah memimpin Satker, berpengalaman di bidang penyiaran itu salah satu persayaratan-persayaratannya. Tegar : Terus bagaimana hubungan sosial dan pola komunikasi yang ada di organisasi RRI pak? N : Maksudnya? Tegar : Pola komunikasinya itu apakah vertikal ataukah horizontal? N : Dua-duanya. Komunikasi secara vertikal, horizontal, semuanya dijalankan. Ada komunikasi secara structural ya dari atas ke bawah, kemudian pola komunikasi secara manajerial dan pola

cxxiii

penilaian manajerial itu ada namanya kami katakana pola karir penilaian 360 derajat. Penilaian 360 derajat itu artinya komunikasinya untuk menilai orang itu harus dilihat hmm…kalo diibaratkan staff mau dipromosi menjadi pejabat ya itu harus dilihat dari para karyawan itu bagaimana penilaiannya kepada yang berangkutan, kemudian atasan semuanya menilai. Kalo pejabat structural mau dipromosi lagi lebih tinggi, pejabat ini harus dilihat oleh atasannya, oleh koleganya kiri, kanan, depan, belakang, atas, bawahannya itu pola interaksi, pola komunikasi untuk menentukan bagaimana seseorang itu dinilai baik atau tidak, track recordnya baik atau tidak, kemudian prestasinya baik atau tidak. Tegar : Berarti kalo dari atas ke bawah itu dalam bentuk tugas, kalo dari bawah ke atas itu dari bentuk laporan kerja gitu pak? N : Iya seperti itu. Tegar : Terus bagaimana cara menyelesaikan masalah jika terjadi konflik pak di dalam tubuh organisasi RRI? N : Ya kita inikan organisasi ada aturan, cara menyelesaikan masalah yaitu bagaimana penerapan aturan lawing bossement. Sudah sangat jelas kayak disiplin, kalo melanggar kedisiplinan ada berbagai tahapan-tahapan pelaksanaan sebelum menentukan atau memutuskan pelanggaran disiplin berat atau ringan, semuanya ada proses pembinaannya…pembinaannya tegur secara lisan dulu, lalu tertulis baru dijatuhkan sanksi nah sampai hari ini sudah 41 kami pecat karena indisipliner. Tegar : Terus selanjutnya kita mengetahui di dalam organisasi ini beragam ya pak. Kalo menurut bapak apakah lebih baik dalam sebuah organisasi itu beragam atau seragam pak? N : Maksudnya seragam beragam apa? Tegar : Maksudnya beragam itu terdiri dari berbagai orang yang berbeda hmm…budaya yang berbeda. Apakah lebih baik terdiri dari… N : Ya organisasi itu namanya kita Indonesia heterogen itu, keberagaman budaya tentu kita mengakomodir RRI itu adalah rumah rakyat Indonesia manajemennya manajemen keberagaman budaya kita mengakomodir siapapun dia secara nasional. Jadi tidak bisa bahwa RRI harus dimanaj dengan satu entitas ngga bisa, dia harus entitas nasional dan cara memanajnya itu adalah pola pemberlakuan sistem komunikasi keberagaman budaya, pola penindakan itu juga keberagaman budaya artinya keberagaman budaya itu kita harus memahami masing-masing budaya dan karakter gitu. Tegar : Terus apa saja nilai, norma, dan budaya di organisasi RRI pak? N : Nilai-nilai yang ada pertama nilai pancasila harus melekat disitu. Tegar : Ideologi? N : Ideologinya…nilai konstitusional Undang-Undang Dasar 1945, nilai kulturalnya nilai-nilai budaya yang ada melekat. Itu semua nilai-nilai yang ada di RRI, kemudian nilai organisasi yang dibentuk berdasarkan sebuah sistem. Tegar : Bagaimana dengan tri prasetya RRI pak? N : Nah itu termasuk sebuah nilai, nilai yang melekat pada RRI itu termasuk sumpah tri prasetyanya tadi, ideologi, kemudian konstitusionalnya falsafahnya, salah satu falsafah yang melekat di RRI adalah Tri Prasetyanya. Tegar : Makna yang paling kuat itu apa pak dari Tri Prasetya itu?

cxxiv

N : Tri Prasetya itu sebuah ikrar dimana menunjukkan identitas RRI bahwa RRI itu lahir dalam perjuangan dan dia tidak pernah berpihak pada siapapun kecuali pada kebenaran. Kebenaran apa? Kebenaran lahirnya NKRI, kebenaran tentang tujuan NKRI, kebenaran eksistensi NKRI dan penguatan NKRI. Itu esensi daripada Tri Prasetya nilai perjuangan, berjuang untuk menegakkan bahwa sekali di udara tetap di udara itu nilai perjuangan disitu. Kemudian nilai indepedensi berdiri di atas segala aliran, keyakinan, partai atau golongan…itu sebuah identitas, perjuangan, komitmen bahwa RRI itu tidak bisa diinterpensi oleh siapapun dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun, tidak boleh berpihak pada kepentingan apapun selain kepentingan NKRI. Tegar : Selama bapak bekerja disini nilai, norma, dan budaya organisasi apa yang bapak terima? N : Ya termsauk tadi itu nilai-nilai organisasi yang telah tertanam sejak filosofis itu Tri Prasetya, kemudian nilai-nilai sebuah organisasi yang lahir dari berbagai dimensi…dimensi reformasi, dimensi orde baru, itu semua sebagai nilai-nilai oraganisasi yang berubah sesuai dengan era tuntutan. Kemudian niali-nilai reformasi birokrasi yang menegakkan aturan, yang menegakkan konsistensi kepada sebuah punishment and reward, kemudian nilai-nilai bagaimana menghargai secara alur vertikal horizontal, itu nilai-nilai organisasi yang ada di RRI yang tumbuh sedinamika yang ada gitu. Tegar : Kita mengetahui organisasi RRI memiliki logo ya pak? Ada makna dari logo itu ngga pak? N : Logo RRI itu selalu berubah tapi yang tidak pernah berubah itu Tri Prasetyanya. Logo itu selalu berubah sesuai dengan visi misi, sesuai dengan arah dan muara yang akan dituju, seiring dengan arah muara yang dituju oleh bangsa ini, searah pembangunan jangka panjang, jangka menengah, kan kita harus sesuaikan disitu tapi inti yang tidak pernah dirubah di RRI itu adalah ideologinya, falsafahnya nah itu yang tidak pernah berubah. Tegar : Terus apakah di organisasi RRI ini memiliki upacara-upacara khusus atau ritual yang dilakukan pada hari tertentu. N : Itu dalam rangka mempertahankan sebuah tradisi, tradisi budaya, tradisi realigi, tradisi kultural, macam-macam disitu, itu terakumulasi dalam tradisi penyulutan obot Tri Prasetya. Penyulutan obor Tri Prasetya itu adalah simbol bagaimana prosesi lahirnya sebuah media dan konsistensi dalam memaknai sebuah peringatan hari ulang tahun, disitu sangat kental terurai dalam prosesi pelaksanaan upacara dan pelaksanaan penyulutan obor Tri Prasetya pada tanggal 11 September. Tegar : Dan upacar-upacara hari besar juga tetap ada? N : Ya sebagai bagian dari komunitas NKRI, sebagai institusi negara ya tentu peringatan- peringatan hari bersejarah adalah bagian daripada peringatan yang dilakukan oleh RRI. Tegar : Terus ada ngga pak tradisi-tradisi dari organisasi RRI, misalkan kayak tradisi pelantikan anggota baru atau apa gitu pak? N : Tradisi yang ada disini adalah tradisi bagaiamana melepas kalo seandainya sebuah jabatan diserahterimakan ya kita lazimnya seperti itu ya itu bisa sanggup melepas, kemudian memberi pesan, kemudian memberi pengarahan itu tradisi untuk kategori bagaimana dinamika organisasi berjalan, tradisi sartijap, tradisi syukuran, tradisi macam-macam…bagaimana menumbuhkan nilai-nilai pengembangan nilai forsa, kebersamaan, solidaritas. Tegar : Itu makna jiwa forsa? N : Iya.

cxxv

Tegar : Ada kan di lingkungan organisasi RRI ini terdapat jargon atau julukan dan sebagainya? Jarkon seperti misalnya sekali di udara tetap di udara itu maknanya apa? N : Sekali di udara tetap di udara maknanya itu apapun yang terjadi harus kita mengudara, itu nilai semangatnya itu adalah bahwa sekali diudara tetap di udara itu artinya RRI tidak boleh hilang, siaran itu tidak boleh terputus apapun yang terjadi, maka itu menyelematkan siaran radio dari siapapun yang henak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa dan raga dengan keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun itu ikrarnya, artinya disitu sekali di udara tetap di udara, berdiri di atas segala aliran keyakinan, partai atau golongan dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta keselamatan negara itu mengemudikan siaran RRI pada siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut nah itu jadi 3 sumpah ikhtiar, ikrar yang termaktub dalam pagam 11 September itu yang dikenal sebagai Tri Prasetya itu, bungkusannya sekali di udara tetap di udara. Tegar : Terus sama itu pak kan yang di monument tiang bendera itu ada jargon juga tuh lebih baik saya mati…si pak siapa ya namanya ada pahlawan juga, di tiang bendera itu kan ada prasasti yang tulisannya lebih baik saya mati daripada apa apa NKRI itu apa tuh pak maksudnya? N : Itu kan artinya nilai sebuah perjuangan, nilai heroic, komitmen, jiwa seorang pahlawan ―Lebih baik mati berkalam tanah daripada hidup di jajah Belanda‖ kan seperti itu, itukan sebuah nilai patriotisme seperti itu, nilai patriotismnya RRI itu Tri Prasetya apapun yang terjadi siaran harus tetap di udara, itu nilai patriotism. Tegar : Terus makna angkasawan sama angkasawati itu apa pak? Kan itu julukan… N : Angkasawan angkasawati itukan sebuah penamaan bahwa orang yang bekerja di RRI itu disebut angkaswan karna di udara, angkasawati ada perempuan sama dengan laki-lakikan gitu. Tegar : Ada makna terselubungnya ngga sih pak? N : Maknanya tadi itu esesnsinya orang yang bekerja di RRI itu sebagai angkasawan sekali di udara tetap di udara dengan memegang teguh prinsip Tri Prasetyanya itu, bahwa siapapun yang menjadi angkasawan angkasawati RRI itu adalah pahlawan-pahlawan Tri Prasetya, pahlawan- pahlawan penyiaran. Tegar : Terus ada ngga sejarah-sejarah RRI itu pak secarasingkat aja? N : Ya itu sejarahnya tuh lahir pada tanggal 11 September yang diperingati, panjang itu kalo berbicara sejarah bagaimana lahirnya RRI, bagaimana ketika perang RRI, dijadikan media pemersatu bangsa, bagaimana bisa bangsa ini merdeka kalua tidak ada media massa untuk menyatukan, bagaimana dia bisa tau kemerdekaan Indonesia kalua tidak ada RRI saat itu, tidak ada media saat itu, bagaimana bisa Belanda tau kalo Indonesia merdeka kalo bukan karna proklamasi disiarkan oleh RRI keseluruh dunia, bagaimana rakyat di pelosok tanah air bisa mengetahui bahwa ikhtiar perjuangan, semangat perjuangan, nilai-nilai perjuangan, kemerdekan, persatuan dan kesatuan kalau tidak digelorakan oleh media RRI yang satu-satunya media yang dapat menjangkau seluruh masyarakat. Tegar : Terus bagaimana organisasi RRI menyalurkan visi misi, nilai, norma, dan budaya organisasinya terhadap lingkungan internalnya pak terhadap anggota organisasi-organisasinya? N : Pertama melalui sosialisasi, melalui pembinaan, melalui pengarahan itu caranya. Tegar : Saya lihat itu ada banner-banner tentang budaya organisasi di setiap lantai kayaknya. N : Iya, dan menurut penilaian kinerja melalui juga evaluasi, semua karyawan dievaluasi, semua pejabat dievaluasi, kinerjanya, komitmennya, integritasnya, soliditasnya, solidaristasnya.

cxxvi

N : Apakah pas penerimaan anggota barukan biasanya ada diklat pak, apakah pas diklat itu digodok? N : Ya sudah pasti, diklat itukan penanaman nilai-nilai budaya organisasi, penanaman visi misi organisasi, penanaman doktrin Tri Prasetya, visi misi lembaga, struktur organisasi, semuanya ditanamkan disitu pada saat diklat. Tegar : Terus itu pak kan yang di lantai dasar ada gambar-gambar, wallpaper dinding itu apa pak maknanya? N : Maknanya adalah mengingatkan nilai-nilai perjuangan yang sekarang sudah mulai luntur sehingga melalui diorama itu bisa orang tergerak, bahwa kemerdekaan itu, bahwa yang kita hirup sekarang itu tidak terlepas dari perjuangan para pendahulu kita kan itu semuanya, mengingatkan agar kita sadar bahwa kita sebagai yang sungguh enak pada saat ini, mari kita memelihara, mempertahankan kenikmatan kemerdekaan yang telah ada dengan cara mengkatkan persatuan dan kesatuan, tidak saling memprovokasi, tidak saling memecah belah. Tegar : Dari berbagai pertanyaan yang telah saya tanyakan tentang nilai, norma dan budaya organisasi apakah mempengaruhi bapak dalam berperilaku keseharaiannya baik di lingkungan internal maupun eksternal? N : Bukan mempengaruhi justru merubah orang yang tidak tau berinteraksi secara Tri Prasetya pasti tahu dan itu panduan, misalnya bagaimana independensi RRI ya harus kita jaga, seperti kepala RRI misalnya atau sebagai angkasawan RRI dia harus berperilaku netral, dia tidak bisa menjadi bagian dari polarisasi peta konflik dari sebuah pertikaian di luar, jadi itu perilaku internal kita harus menjaga hubungan profesioanal, hubungan institusioanal, dan hubungan emosional, misalnya kan RRI independen netral seorang kepala RRI dia berkomunikasi kepada siapapun silahkan harmonis, akrab seakrab-akrabnya secara pribadi, tapikan ketika dia kepala RRI dia harus menjaga rambu-rambu karna keakrabannya kemudian dia ikut pilkada…harus dipilah hubungan emosional, personal, institusional, dan fungsional itu harus dipilah berjalan paralel tetapi berbeda bingkai. Itu perilaku yang harus dilakukan oleh angkasawan angkasawati RRI, apalagi namanya para pemimpin RRI. Kita bisa bupati adalah saudara kita, hubungan pribadi itu ya mutlak dijaga secara harmonis secara baik, tetapi ketika dia berbicara secara pilkada harus ada rambu-rambunya walaupun anda adalah saudara saya tapi anda tidak bisa seenaknya menggunakan RRI untuk tujuan politik, harus ada aturan-aturan nah disitu interaksi kita harus ada yang membatasi adalah prinsip lembaga, visi lembaga, tugas lembaga, fungsi lembaga. Tegar : Bagaimana pola komunikasi antara RRI dengan pihak eksternal pak seperti masyarakat atau ngga DPR ataupun presiden? N : Ya pola komunikasinya pola komunikasi sebagai institusi negara, pola komunikasi sesuai negara ada etika, misalnya dengan DPR kami adalah lembaga negara yang harus berkomunikasi secara fungsional, secara fungsional RRI dikontrol oleh DPR ya tentu kami berkomunikasi antara pengawas dengan yang diawasi itu. Jadi komunikasi fungsional dan pola komunikasi non fungsional, komunikasi non fungsional boleh kami berkomunikasi minta perangkat, berdiskusi bagaimana perkembangan RRI kedepanannya tetapi ketika berbicara masalah komunikasi secara fungsional maka DPR sebagai perwakilan rakyat mengontrol RRI ya disitu letak komunikasinya harus dipilah komunikasi secara fungsional dan non fungsional. Tegar : Terus sarana komunikasinya dalam bentuk laporan kerja: N : Itu sudah pasti, jadi komunikasi secara fungsional itu secara normati (formal). Kalo komunikasi non formal itu ya komunikasinya ya biasa, bisa say hallo, bisa komunikasi langsung, kan berbagai macam sarana komunikasi sekarang.

cxxvii

Tegar : Terus dengan masyarakat gimana pak? N : Ya masyarakat komunikasi kami adalah komunikasi fungsi, fungsinya adalah penyiaran, mereka berkomunikasi secara siaran adalah feedback dari siaran kami, komunikasi di luar itu adalah komunikasi secara biasa, bagaimana meminta saran, bagaimana meminta pandangan, komunikasi secara human relation sebagai bagian dari entitas nasional seperti itu. Tegar : Terus akhir dari penyataan ini dari semua pertanyaan tentang nilai, norma, dan budaya organisasi, menurut bapak unsur apa saja yang masih bertahan hingga saat ini dan menurut bapak kenapa RRI bisa bertahan hingga saat ini? Apakah karna unsur budaya yang tadi itu pak? N : RRI bisa bertahan dan sampai kapanpun bisa bertahan karna dia adalah kebutuhan publik, kebutuhan masyarakat, sebuah kebutuhan tidak akan bisa hilang dan pasti akan bertahan. Misalnya manusia butuh air pasti akan cari airkan? Ya kenapa sekarang walaupun tumbuh subur berbagai media, tetapi media itu media partisan. RRI dibutuhkan karna dia tumbuh dan berkembang, dia lahir dari Rahim perjuangan, berkembang karna perjuangan, dan tujuannya karna perjuangan itu membuat RRI selalu eksis, sejarah…jas merah jangan pernah melupakan sejarah gitu, dan bukan karna itu jas merah harus terbentang ke depan, dia dibutuhkan untuk generasi mendatang, sekarang bagaimana media lihat semua meia partisan. Nah RRI tidak boleh larut disitu, tidak boleh mengkooptasi, tidak boleh melakukan pemetaan-pemetaan kepada publik tetapi RRI itu adalah perekat budaya, perekat NKRI, penguat nasionalisme, sehingga itulah yang membuat RRI selalu eksis karena dia dibutuhkan dalam rangka mempersatukan NKRI, dia bukan milik pribadi, dia bukan milik kelompok tetapi dia milik masyarakat bangsa Indonesia dengan satu tujuannya garis lurus merah putih NKRI gitu.

Transcript Wawancara 3 NAMA : RG JABATAN : Direktur TMB WAKTU DAN TEMPAT : 19 Januari 2017, Jakarta Tegar : Oke, bapak ngga sibuk kan pak? RG : Ya. Tegar : Hmm…sudah berapa lama pak bapak sebagai pegawai RRI? RG : 27 tahun. Tegar : Oh 27 tahun. Nah terus bagaimana struktur organisasi yang ada di dalam organisasi RRI pak sesuai dengan PP 12 tahun 2002 apa 2005 tuh? Apa aja perannya pak secara simple singkat aja. RG : Ini struktur dimana nih? Tegar : Struktur dalam organisasi RRI yang dari Dewas, Direktur terus SPI dan… RG : Oh iya iya. Jadi yang paling tinggi adalah Dewas (Dewan Pengawas), terus Dewan Direksi, setelah Dewan Direksi ya Satker…Satker tuh dibagi 2 hmm…yang satunya adalah mengelola stasiun penyiaran, yang lainnya adalah pendukung seperti SPI, diklat ya Pusdiklat itu pendukungnya tidak memegang stasiun karna tidak punya pemancarlah istilahnya. Tegar : Peran secara singkatnya tuh apa aja pak? Dewas itu buat apa…

cxxviii

RG : Dewas situ membuat kebijakan tentang arah organisasi hmm…selama 5 tahun ke depan. Nah Direksi menterjemahkan kebijakan umum itu dan membuat strategi untuk pelaksanaannya, nah pelaksanaannya itu nanti diserahkan kepada Kepala-Kepala Stasiun atau Kepala-Kepala Satker untuk eksekusi ya gitu. Tegar : Kalo misalnya Satuan SPI itu pak? SPI itu buat pembantu aja? RG : SPI itu ya dia Satuan Pengawas Internal, dia membantu kita supaya kita tidak salah arah atau tidak salah menggunakan kewenangan, tidak salah melaksanakan kegiatan gitu ya nah SPI yang mengawasi kita, memberikan masukan, mencarikan jalan keluar, memberikan saran kepada Satker dalam pelaksanaan yang tadi kebijakan Dewas ya kita terjemahkan untuk di eksekusi itu. Tegar : Bagaimana cara seseorang bisa menempati struktur organisasi tersebut? RG : Wah itu pola karir, ada pola karirnya jadi hmm…kalo secara umum kan 4 tahun sekali tuh ada naik pangkat, naik jabatan yakan. Kalo dia punya prestasi sangat bagus ya dia ngga nunggu 4 tahun, 2 tahunpun jadi gitu…itu pola karir. Tegar : Nah berarti kalo misalkan kayak Dewas kan dipilih oleh DPR… RG : Oke. Tegar : Kalo Dirut pasti dipilih oleh Dewas? RG : Kalo itu bukan karir. Tegar : Oh bukan karir? RG : Bukan karir, itu politis. Jadi siapa saja boleh anak Indonesia terbuka untuk umum, ya kecuali Kepala Stasiun itukan harus melalui pola karir. Tegar : Direktur juga pola karir? RG : Direktur hmm…engga juga karna Direktur boleh diisi dengan orang luar. Tegar : Oh boleh diisi orang luar? RG : Boleh. Kemarin juga banyak, malah lebih banyak orang luar yang mendaftar untuk jadi Direktur gitu. Tegar : Jadi terbuka secara umum? RG : Terbuka kalo untuk Dewan Pengawas dan Dewan Direksi itu terbuka untuk umum siapa saja boleh tergantung seleksinya. Tegar : Ada ngga pak kriteria-kriteria khususnya untuk menempati jabatan tersebut? RG : Ada persyaratan-persyaratan khusus. Contohnya misalkan bagi PNS pangkat terendahnya ada ditetukan, tapi bagi bidang orang dari luar minimal sudah memegang jabatan manajer berapa tahun gitu. Ada syarat-syarat minimal seperti itu. Tegar : Pengalaman? RG : Tentu pengalaman, yang pentingkan ke tataran Direksi kan manajerial yang penting. Jadi kalo dari luar ya harus punya pengalaman jadi apa sebagai manajer sekian tahun 4 tahun, 5 tahun kan, ada persyaratan disampaikan harus dipenuhi. Tegar : Itu dicantumin di Undang-Undang ngga sih pak persayaratan itu?

cxxix

RG : Dicantumkan dalam persayaratan rekrutmen. Tegar : Oh rekrutmen? RG : Hmm…jadi yang mendaftar itu dia sudah tau ―Oh saya ini ngga bisa, karna saya belum pernah jadi manajer‖ ya jangan mendaftar pastikan kalah gitu kan. ―Oh saya sudah menjadi manajer apa…‖gitu kan di perusahaan mana silahkan daftar. Tegar : Bagaimana hubungan sosial yang terjadi antara di dalam lingkungan internal RRI pak? Hubungan sosial…misalnya pola komunikasi anda dengan bawahan anda, apakah itu… RG : Kalo RRI agak beda ya dengan yang lain karna kita inikan kerja tim, RRI itu teamwork. Jadi tidak bisa satu bidang itu merasa dirinya yang lebih baik, yang lain itu tidak baik nah jadi produk kita itu produk tim, teamwork ya. Sebuah siaran itu disitu ada unsur tekhnologinya, ada unsur programnya, ada unsur SDM-nya, semua ada disitu. Jadi kita sangat kompak di RRI itu semua antar pimpinan, antar staff, pejabat di tengah itu, semua sangat kompak sehingga produk kita itu dalam bentuk siaran itu cepat tiap hari tuh produknya jalan terus, ngga ada macetnya. Tegar : Berarti pola komunikasinya dari atas ke bawah apa… RG : Engga harus… Tegar : Engga harus, bisa atas ke bawah, bawah ke atas… RG : Ngga harus, mana saja yang punya ide bagus, kan ini kan RRI itu radio ya kreatif itu paling penting, jadi kita harus banyak komunikasi dengan teman-teman, denga staff kita, dengan pejabat- pejabat kita, yuk kita bikin apa nih… Tegar : Berarti bebas anggota… RG : Bebas, siapa saja boleh. Saya komunikasi dengan staff apapun boleh tidak masalah karena ide-ide itu penting, setiap hari itu harus ada ide-ide segar, bagaimana kita hmm…melayani masyarakat harus seperti itu. Tegar : Terus hmm…bagaimana hubungan sosial yang terjadi antara lingkungan internal dengan eksternal? Misalnya kayak ka atas itu RRI itu ke atas ke DPR dan Presiden, ke bawah ke masyarakat…bagaimana itu pak? RG : Ke masyarakat itu kan karena kita pelayanan publik, RRI itu namanya juga Lembaga Penyiran Publik jadi kita bersiaran itu untuk publik, dan kita menampung semua aspirasi yang ada di publik. Ya pengertian publik itu ya termasuk pemerintah, DPR, semua itu ya termasuk yang kita layani, LSM kita layani, partai kita layani gitukan. Sepanjang dia punya koitmen terhadap negara ini kuat, jadi dia punya apa…lembaga itu ya kuat terhadap NKRI, kuat terhadap pancasila gitu ngga aneh- anehlah, jadi itu yang kita akomodir, kalo dia sudah melenceng-melenceng ya mohon maaf ini kita kan radio negara ini gitukan. Tegar : Berarti kalo ke DPR seperti laporan kerja? RG : Oh itu harus. Kita kalo ngga salah tiap hampir 3 bulan tuh dipanggil kinerja itu, kemajuan kerja tuh dipanggil tapi itu Dewan Pengawas, Direksi, ngga semua…udah sampe dimana nih kerjanya kan gitu. Tegar : Terus kalo dengan lingkungan internasional gimana pak? RG : Kita bagus komunikasi kita, bahkan RRI sudah 2 kali jadi tuan rumah ABU…General Assemble itu sukses terus. Artinya komunikasi kita kuat dengan pihak-pihak luar negeri yang kemarin

cxxx

itu ada ABU World Broadcasting United itu juga kita selenggarakan di Bali, seluruh broadcaster seluruh dunia itu pada hadir di Bali. Tegar : ABU? RG : Double U…WBU (World Broadcaster United) itu kita undang ke Bali hadir seluruh broadcaster dunia, dan semua mengakui bahwa RRI sudah pada taraf yang maju. Ya contohnya di tekhnologi, kita punya tekhnologi…nanti kalo di handphonenya ini tidak ada RRI play… Tegar : Playstore? RG : Cari di playstore RRI play itu bisa mendengarkan RRI seluruh Indonesia, mau denger Aceh, mau denger Papua, Makasar boleh ada disitu…itu dunia belum ada yang punya kecuali RRI dan itulah kebanggan RRI sebagai pengguna aplikasi yang paling apa ya…paling canggih dan itu mendapat juara 1 di seluruh dunia untuk broadcaster, kita dapet itu penghargaan itu dari RRI play, karena dimanapun kita bisa denger kalo melalui android kan mau di Eropa, mau di Amerika semua bisa denger. Tegar : Nah terus bagaimana cara menyelesaikan masalah jika terjadi konflik dalam organsasi RRI pak? RG : Kita selalu pendekatannya adalah pendekatan kekeluargaan, untuk pendekatan hukum itu bila memang sudah tidak bisa lagi diperbaiki dengan yang bersangkutan, yang salah ini mengulang lagi mengulang lagi apa boleh buat, dan itu tidak pernah terjadi konflik yang berkepanjangan karena pendekatan awalnya itu adalah pendekatan kekeluargaan, bila itu sudah berlebihan baru kita terapkan hukum aturan main gitu. Karena harus seperti itu, kita tidak mudah memecat orang… Tegar : Mediasi dulu berarti? RG : Harus, beberapa tahap yang harus kita lakukan selain daripada teguran lisan… Tegar : SP? RG : 1 2 3, tertulis 1 2 3 kemudian dilakukan BAP oleh SPI tadi, punya tugas SPI itu. Kalo memang tidak bisa lagi diperbaiki yasudah kita terapkan aturan main itu. Tegar : Nah hmm…dalam organisasi RRI kan terdiri dari berbagai macam kelompok, maksudnya itu berbagai orang dengan budaya-budaya berbeda. Apakan menurut bapak itu lebih baik terdiri dari berbagai kelompok yang seragam apa beragam pak? RG : Oh ngga bisa, ngga boleh seragam. Namanya Radio Republik Indonesia gitu, dengan nama Republik Indonesia itu berarti dari Sabang sampai Merauke, pegawai RRI itu dari ujung Aceh sampe ujung Papua itu, tidak bisa kita katakan RRI itu harus di apa…di homogenkan hanya satu suku atau satu agama oh ngga boleh. Ini radio negara gitukan, negara itu berbagai suku, berbagai bangsa, berbagai agama, ngga masalah itu. Tegar : Melambangkan kesatuan? RG : Oh harus, harus. Satu-satunya radio yang menyandang pake nama negara kan RRI, mana ada radio lain yang pake nama negara. Radio Republik Indonesia, namanya Republik Indonesia tuh jadi ngga boleh, ngga boleh itu. Tegar : Apa saja nilai norma dan budaya organisasi yang…dalam organisasi RRI yang anda ketahui? Terus yang selama…hmm…yang anda peroleh selama bekerja di RRI itu pak? RG : Maksudnya nilai gimana nih?

cxxxi

Tegar : Nilai norma dan budaya organisasi yang anda ketahui selama anda bekerja di RRI? RG : Kita di RRI tuh gini hmm…saling hormat menghormati itu penting, saling harga menghargai itu penting, terus harus cerdas mengantisipasi keadaan, karena harus sensitif radio itu, jangan sekarang nih ada berita apa…kita masih beritakan yang lalu-lalu sementara ini sudah ada berita baru. Sensitif itu harus ada, sense of hmm…apa ya situation gitukan itu harus punya. Sementara untuk penyelesaiannya, untuk mengantisipasi sebuah heals yang baru, itu tim ini selalu bekerjasama tidak boleh ada yang merasa apa tadi yang saya katakan…ego itu ya tidak boleh, karena semuanya penting, semuanya utama, semuanya harus punya andil di suatu produk jadi budaya apa ya namanya saling percaya mempercayai satu sama lain, kebersamaan itu penting ya, kemudian cepat tanggap, kreatif itu penting gitu. Jadi semua itu kita lakukan ya untuk negara, untuk bangsa, karena kita malu kalo kita tidak lakukan itu dengan baik. Tegar : Bagaimana dengan ini pak tri prasetya RRI pak? Itukan termasuk nilai juga, ideologi yang ada di organisasi RRI? RG : Itulah yang membuat kami hmm…RRI itu eksis sampai saat ini, semangat juang itu yang diwariskan pada pendiri RRI sehingga kami itu tidak ragu untuk membela negara ini, membela NKRI ini, disitu adanya kita harus menjaga apa…mengoperasikan peralatan dengan baik, dengan benar itu, kita harus menjaga alat ini agar jangan sampai terjatuh kepada siapapun, walaupun nyawa taruhannya. Dan yang ketiga kita harus berada di semua golongan, tidak ada golongan yang kita kesampingkan gitu. Jadi itulah pegangan kita tri prasetya, jadi…nyawapun jadi taruhannya demi RRI itu harus, itu komitemen. Semua pegawai RRI harus punya komitmen itu yang namanya kredo itukan. Tegar : Pas penerimaan anggota baru dengan apa ya namanya…kayak semacam perjanjian anggota baru, kan biasanya ada diklat terus tri prasetya RRI…sumpah semacam sumpah… RG : Jadi gini itu biasanya setelah kita rekrut karyawan baru itu ada waktu, waktu untuk kita sama-sama di alam terbuka, kita bikin semacam apa ya diklat…bela negara kita sebut nah disitulah baru kita tanamkan semangat perjuangan RRI. Karena radio perjuangan itu ya RRI ini Republik Indonesia itukan di corong RRI dikumandangkannya, jadi semangat itu harus kita jaga dan itu harus diwariskan kepada pegawai yang baru, dia harus memiliki itu cinta kepada RRI, cinta kepada negara itu harus kita wariskan. Jadi kalo di pegawai negeri itu ada prajabatan kan, kalo di pegawai-pegawai yang baru ini kita sebut diklat belanegara, harus dilakukan. Tegar : Setiap penerimaan anggota pasti dilakukan diklat belanegara? RG : Ya harus dilakukan, jadi dia tau RRI mau kemana kalo ngga tau kaco nanti. Tegar : Setiap organisasi mempunyai logo…RRI mempunyai logo. Ada ngga sih pak makna khusus dari logo tersebut pak? RG : Logo RRI itu kan ada tulisan RRI dan bulatan-bulatan… Tegar : Pemancar? RG : Ada 3 kan, ada gelombang 3, 3 itukan tri prasetya kalo ngga salah artinya nah itu RRI memancarkan semangat juang gitukan. Dari 3 itu ada tri prasetya hmm…melingkar itu, kira-kira itulah detilnya nanti temen-temen SDM yang bisa jawab itu. Tegar : Terus ada ngga sih pak hmm…seragam khusus yang dipakai RRI pada hari-hari tertentu? RG : Ada toh. Tegar : Apa yang putih?

cxxxii

RG : Iya putih-biru dan batik. Tegar : Putih-biru, batik, sama apalagi pak putih-putih ya? RG : Ngga ada…ngga ada putih-putih. Tegar : Oh ngga ada putih-putih, putih-biru… RG : Senin selasa putih-biru, rabu biru-biru, kamis jumat batik. Tegar : Ada makna khusus ngga sih pak dari seragamnya? RG : Ya maknanya artinya ya kita organisasi yang benar gitukan, bukan organisasi acak-acakan, semua itu untuk menunjukkan disiplin, keliatan teman-teman yang tidak disiplin kan kelihatan patuh untuk baju saja dia ngga mau gitukan, itukan mudah kita memeriksa orang disiplin atau tidak. Tegar : Apakah di organisasi-organisasi RRI ini memiliki upacara atau ritual-ritual… RG : Ada. Tegar : Apa tuh pak? RG : Upacara setiap hari-hari nasional kita upacara, terus untuk keagamaan kita barus saja maulid bentar lagi kita akan mengadakan natal itu harus dilakukan untuk penguatan jiwa. Jadi kita ngga urusan dunia saja. Tegar : Terus ulang tahun RRI? RG : Pasti itu 11 September. Tegar : Obor… RG : Obor itu artinya semangat lalu disimbolkan dengan itu, jadi jangan sampai padam semangat itukan, harus seluruh Indonesia dalam waktu yang sama ―Ayo bersama-sama saudara-saudara Angkasawan-Angkaswati kita kobarkan semangat RRI‖ tetep kita ingatkan setiap tahun. Tegar : Obor apa pak itu namanya? Saya lupa… RG : Obor tri prasetya. Tegar : Oh obor tri prasetya 11 September. Ada ngga sih pak tradisi-tradisi yang dilakukan di dalam organisasi RRI? Tradisi-tradisi khusus kayak misalnya bagaimana cara…misalnya hmm…tradisi- tradisi budaya gitu pak kalo dalam organisasi RRI? RG : Hmm…kita cuma ada kalo yang formal ya yang resmi itu pada saat ulang tahun RRI itu sakral, orang semua pegawai harus hadir, hadir dalam penyulutan obor itu tradisi yang kita jaga. Tegar : Yang organisasi lain tidak punya. RG : Tidak punya orang lain, cuma itu yang kita punya. Bagaimana kita ulang tahun dalam waktu yang bersamaan seluruh Kepala Stasiun dikomando dari Jakarta menyulutkan obor semangat perjuangan, itu sama-sama dalam waktu yang sama seluruh Indonesia, itu di kantor lain ngga ada itu, adanya di RRI. Itu adalah tradisi paling kuat ya, yang lain mungkin hanya ceremonial biasa saja. Tegar : Nah ada ngga sih reward dan punishment di dalam organisasi RRI? RG : Harus ada.

cxxxiii

Tegar : Contohnya itu apa pak? RG : Harus ada. Pegawai yang baik itu promosi dapat, pekerja yang tidak baik sampai dengan pemberhentian secra tidak hormat, harus ada. Organisasi tidak akan jalan jika itu tidak dilaksanakan, acak-acakan nanti organisasi. Jadi pegawai-pegawai yang punya prestasi bagus, royal kepada negara, setia pada NKRI, itu cepat segera dipromosikan. Dan bagi pegawai yang tidak disiplin, tidak loyal, bahkan hmm…apa tidak ada prestasi apapun malas, ya kita lakukan punishment…sudah banyak itu, sudah banyak yang diberhentikan, sudah banyak yang dipromosikan. Tegar : Oke. Apakah di dalam lingkungan organisasi terdapat jargon atau nama julukan gitu pak terhadap anggota, seperti yang saya ketahui Angkasawan-Angkasawati? RG : Ya itu harus sih, harus punya kan, kita kan menyebut saudara saudari bagi kami ini karena selalu mengudara jadi kita menyebutnya dengan Angkasawan-Angkasawati RRI. Jadi saya kalo menyebut dalam rapat-rapat internal itu tidak menyebut bapak ibu atau saudara-saudara, maka saya sebut Angkasawan-Angkasawati RRI yang saya banggakan gitu nyebutnya. Tegar : Itu artinya tuh apa pak? RG : Itukan hmm…menyebut jati diri, kita ini angkasawan gitu bukan pegawai yang lain gitu kan, kita tuh pegawai RRI, kita menyebut diri kita angkasawan supaya kita mengetahui kita tuh mengudara gitukan. Tegar : Nah kalo jargon itu pak kayak ―Sekali di Udara tetap di Udara‖. RG : Itukan bukan jargon, itu apa namanya…itu menandakan kami itu tidak akan pernah mundur ketika satu kali kita pasang pemancar disitu itu tidak boleh off, apapun ceritanya pertahankan itu hidup terus gitu. Jadi contoh sekarang kita lagi bergerak di perbatasan, itu jauh sekali Miangas itu jauh sekali… Tegar : Miangas? RG : Ngga tahu pulau Miangas itu paling utara sampai hampir Filipin kita pasang dan itu dipertahankan sampai kapanpun, sampai Republik ini bubar, ngga boleh off nah itu istilah sekali di udara tetap di udara, pengertiannya itu…bukan kalo PLN matikan mati juga pak bukan begitu. Begitu disitu kita tempatkan radio kita katakana kita layak bersiaran, kita layak mengabdi disitu kita tidak boleh off, gitu itu prinsip isi dari pada itu semangat juang dari kata sekali di udara tetap di udara. Tegar : Terus sama itu pak itu kan di bawah di tiang bendera itu ada prasasti tulisannya itu kalo tidak salah ―Lebih Baik Saya Mati daripada Saya…‖ apa Indonesia gitu pak, itu pak… RG : Daripada saya menurunkan bendera ini lebih bagus saya mati. Tegar : Nah itu apa tuh pak? Itukan salah satu jargon juga tuh pak… RG : Bukan… Tegar : Bukan jargon? Maksudnya kayak kalimat… RG : Bukan, itu Bapak Yusuf Ronodipuro pendiri kita ketika itu disuruh menurunkan bendera merah putih oleh Jepang atau sekutu itu, dia ngga mau bagus menurut saya ―Lebih Baik Saya Mati daripada Harus Menurunkan Bendera ini‖ nah itu kalimat itu diitempellah disitu. Itu artinya bagi kami yang penerusnya apaun ceritanya Indonesia nomer 1, NKRI harga mati, itu maksudnya. Itulah kami yang disebut RRI radio perjuangan itu. Jadi senior-senior kami selalu menanamkan semangat juang seperti itu, bukan uang yang kami cari, tapi belanegara yang kami butuhkan gitu.

cxxxiv

Tegar : Ada ngga pak kisah-kisah sejarah yang ada di dalam RRI pak? Yang sampai saat ini masih diingat anggotanya? RG : Nanti coba dibuka di youtube ya RRI tahun 65, itu peristiwa pendudukan RRI oleh PKI, disitu ada cerita bagaimana ketika itu dalam kondisi terjepit RRI masih bisa memberitakan hal-hal yang kaitannya dengan belanegara disitu. Jadi sejarah besar kita itu pertama proklamasi itu disiarkan melalui corong RRI nah itu sejarah besarnya, yang kedua kita bisa menempatkan NKRI ini pada tahun 65 ketika gejolak PKI itu, RRI masih tetap eksis disitu banyak cerita soal itu, jadi setiap pergantian pimpinan di negeri ini pucuk pemerintahan itu RRI selalu ambil peran bagaimana mengamankan negara ini, menyejukkan negara ini supaya tidak terjadi konflik, karena potensi konflik di Indonesia tuh paling tinggi, karena beda suku, beda bangsa, beda Bahasa, dan sebagainya. Tegar : Ada ngga sih sampai saat ini nama pahlawan yang menjadi representative organisasi RRI? RG : Maksudnya pahlawan RRI? Tegar : Iya nama-namanya… RG : Yusuf Ronodipuro pendirinya tuh, terus ada pak Abdul Rahman Saleh yakan, terus ada pak…aduh saya lupa ya. Itu dulu ada 3 orang pendirinya RRI karena beliau itulah RRI menjadi besar ya. Tegar : Apakah mempengaruhi individu bapak untuk semakin maju gitu pak? RG : Oh iya bukan saya saja, semua. Semua pegawai itu kalo melihat sejarah 3 orang beliau ini pendiri RRI ini semangatnya ngga pernah kendor ini, ngga pernah surut kalo inget pak Yusuf Ronodipuro, pak Abdul Rahman Saleh itu kita ngga pernah surut semangat kita. Tegar : Terus bagaimana organisasi RRI itu menyalurkan atau mensosialisasi visi misi, nilai dan norma budaya organisasi yang ada di RRI pak? Bagaimana menyalurkannya pak? RG : Menyalurkan kemana? Tegar : Ya ke individu lingkungan internal… RG : Keseharian aja, pada saat kita diskusi kalo ada yang menyimpang pemikirannya ya kita kembalikan eh batasnya sampai disini loh. Jadi tidak bisa kita kalo ada teman-teman yang punya kreativitas mengakomodir non NKRI anti NKRI kita luruskan ngga boleh. Jadi semangat-semangat itu, nilai-nilai itu harus kita tanamkan pada setiap saat, setiap kegiatna harus kita lakukan, itu alat control kita supaya kita tidak keluar dari koridor radio Republik Bangsa. Tegar : Apa mungkin pada saat diklat penerimaan baru itu ada materi… RG : Kalo itu melalui diklat…diklatkan bisa lupa orang, diklat itu bisa lupa karna dia instant kan hanya 3 bulan tapi keseharian yang penting, tiap hari kita ingatkan eh ngga boleh yang ini, yang ini boleh gitu, nilai itu harus kita pegang terus. Tegar : Dari pertanyaan saya yang tadi tentang nilai norma dan budaya organisasi, apakah mempengaruhi bapak dalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku di organisasi RRI pak? Apakah bapak lebih semangat atau engga lebih visioner…? RG : Ya haruslah ya, karna kita kalo tidak…semangat juang itu kan harus kita punya. Negara ini atau masyarakat ini adalah masyarakat dinamis kalo kita merasa puas pada satu titik sementara perkembangan tekhnologi, perubahan budaya, perubahan apa di masyarakat kita tidak menyesuaikan tidak akan diterima kita, jadi semangat itu harus ada terus tidak boleh padam gitu, tidak boleh merasa puas sampe disini hasilnya, tidak bisa begitu. Jadi itu harus kita perjuangkan, harus kita pegang terus

cxxxv

harus kita perjuangkan bagaimana publik itu setia pada RRI, mau mendengar berita-berita kita, siaran- siaran kita, hiburan-hiburan kita, mereka nyaman dengan RRI nah itu yang harus kita pertahankan. Kalo kita tidak menyesuaikan dengan masyarakat ketinggalan, msyarakat juga tidak mau tau, membunuh RRI kan paling gampang tinggal cunning aja geser aja udah selesai gitu, jadi itu kita pertahankan bagaimana cunningnya diferensial itu bagaimana dia tetap disitu, itu perjuangan RRI. Perjuangan RRI itu paling gampanglah membunuh RRI itu tinggal geser itu jarum di radio selesai ngga usah pake tenaga banyak gitukan, tapi kita saat ini masih eksis, masih diterima sama orang banyak. Tegar : Tapi bagi bapak misalnya pak, dari diri individu bapak apakah nilai-nilai tadi itu mempengaruhi bapak dari apa misalnya…? RG : Hal apa tuh? Tegar : Ya misalnya tingkah laku tuh misalnya komunikasi, atau membuat bapak semakin semangat, visioner atau engga… RG : Oh iyaiya harus, sangat mempengaruhi. Karena semua yang saya tahu semua dari RRI seperti itu, itu membuat semangat saya padam gitu, dalam keseharian ya saya bisa mempertahankan itu dan bisa berbagi kepada adek-adek semangatnya, nilai-nilainya, itu yang saya lakukan kalo engga nanti bisa melenceng gitu dari tujuan. Tegar : Dari berbagai pertanyaan saya dari budaya organisasi itu pak termasuk nilai dan norma, menurut bapak itu ada ngga sih unsur budaya yang tadi itu yang bertahan hingga saat ini? Terus bagaimana RRI bisa bertahan hingga saat ini pak? Di kerasnya arus hmm…apa namanya budaya organisasi media? RG : Ya begini, hmm…RRI itu memangkan radio perjuangan. Istilah perjuangan itu harus selalu eksis disetiap perubahan zaman, kita harus ikut itu. Jadi perubahan zaman ini misalnya nih, ini contoh saya dibidang tekhnologi yakan orang sekarang sudah banyak pake gadget dibandingkan radio biasa itukan males, udah besar dimasukin kantong susah, kalo dia mau mendengarkan juga semua satu bus terganggu, sekarang semua orang pake gadget nah perilaku masyarakat dengan gadgetnya itu dia begitu setia dengan gadgetnya itu, RRI masuklah disitu menyesuaikan dengan tekhnologi. Tegar : Menyesuaikan dengan budaya baru? RG : Kita ikut disitu, kita tidak bertahan di resifer, di radio biaa itu yang apa radio elektronik itu kita tidak disitu, itupun kita tetap masih pake karna tidak semua orang punya gadget, tidak semua punya android masayarakat dipedesaan kan kita harus layani ya tetep kita siaran pake teresterial melalui pemancar biasa, tapi ini juga ada di gadget ini saya tidak pernah bawa radio tapi saya bisa denger RRI dari handphone saya dimanapun saya berada saya bisa denger, saya mau mendengar RRI saya bisa dengar, saya mau dengar RRI Makasar saya bisa dengarpadahal jauh-jauh tuh stasiunnya kan, tapi bisa saya dekatkan melalui. Nah semangat-semangat itu yang tidak henti, tidak boleh henti karna masyarakat berubah kita harus ikut sesuai, berarti komitmen itu harus kita pegang. Tegar : Dan itu semua berawal dari tri prasetya… RG : Nah komitmen RRI itu bela bangsa, KRI harga mati, pancasila nomer satu, itu yang harus kita jaga tetep disitu. Tekhnologi oke kita adopsi ayo kita mainkan disitu tidak ada malahkan, sekarang anak-anak muda gayanya seperti itu kita bikin programnya di produa ya begitu, kita menyesuaikan dengan keadaan tapi tetep komitmen kita menjaga, mengawal NKRI disitu kita bermainnya, bukan mencari uang seperti swasta karna mereka harus mencari uang karana mereka kan ngga bisa hidup gitu. Kita tidak kesana komitmennya, ini misi bangsa yang kita bawa. Kita nih misi negara, misi bangsa yang kita pegang tidak boleh keluar. Kalo RRI mau berbisnis itu swasta bisa kolaps semua karena jaringannya luas seluruh Indonesia gitu.

cxxxvi

Tegar : Terus yang diorama-diorama di bawah itu pak? RG : Itu untuk mengingatkan kita anak-anak muda ini, bahwa inilah buktinya RRI itu adalah radio perjuangan, ada orangnya. Kalo di bawah itu ada pidatonya Pak Soekarno salah satu microphonenya ada tulisan RRI, artinya RRI pada saat itu sudah ada. Republik ini berdiri hanya beda 3 minggu kemudian lahir RRI, jadi hanya beda 3 minggu dengan Republik ini, kita selalu bersamaan dengan negara ini jalan gitu. Nah itu semua kita buat untuk mengingatkan, supaya jangan lupa gitu, jangan kacang lupa kulit itu loh yang memperjuangkan kita dulu, tanpa mereka kita ngga disini sekarang kan gitu, biar tau sejarah, kira-kira begitulah ya.

Transcript Wawancara 4 NAMA : HK JABATAN : Dewan Pengawas RRI WAKTU DAN TEMPAT : 29 Januari 2017, Jakarta Tegar : pertanyaan yang pertama, sudah berapa lama bapak sebagai pegawai RRI? HK : saya masuk tahun 87 berarti sudah 30 tahun yahh betul ya?. Sudah 30 tahun saya menjadi pegawai RRI saya mengawalin karir sebagai reporter di pusat pemberitaan dan kemudian menjadi kepala seksi di jogja kemudian kepala pemberitaan di Palembang, kemudian ehhh menjadi kepala bidang pemasaran RRI dijakarta dan setelah itu saya menjadi kepala RRI sumenep di jawa timur Madura, kemudian menjadi kepala RRI malang, dari sana saya menjadi kepala RRI gorontalo, dari gorontalo saya kembali ke pusat menjadi kepala bidang di siaran dan setelah itu saya menjadi kepala RRI Surabaya itu eselon 2, dan setelah dari Surabaya saya menjadi direktur pelayanan dan pengembangan usaha masuk ijajaran direksi kemudian saya resend menjadi kepala RRI bandung yang terakhyir dan setelah ini allhamdulillah saya diberi amanah menjadi dewan pengawas di RRI HK : nah bagaimana struktur di dalam organisasi RRI dan apa saja perannya, saya ingin menjelaskan gambaran yang garis besarnya saja. Di RRI itu unik struktur organisasinya karena ada ehhh struktur yang paling tinggi namanya dewan pengawas nah dewan pengawas ini jabatan politis. Pure politis karena apa, karena dewan pengawas dipilih oleh dpr melalui proses feed and propertest seperti halnya kpu, kpk, kpi, itu yahh kemudian diangkat melalui sk president jadi dipilih oleh dpr dan diangkat oleh president. Nah dewan pengawas terdiri dari 5 orang, masa baktinya 5 tahun dia terdiri dari 3 unsur unsur public, unsur pemerintah, dan unsur RRI kebetulan saya mewakili unsur RRI eehhmmm… dewan pengawas setelah dilantik melalui sk president bertugas menetapkan visi dan misi 5 tahun kedepan 5 tahun periode masa baktinya dan mengangkan eh memilih direksi. Direksinya ada 6 yaitu direktur utama, direktur program dan produksi, direktur keuangan, direktur SDM dan umum, direktur layanan dan pengtembangan usaha serta direktur teknelogi dan media baru. Nah berarti di RRI ada 2 struktur tertingi yaitu dewan pengawas kemudian direksi. Nah dibawah direksi itulah ada yang namanya kepala satker, kepala satker ini tersebar di 90 kiota kalo tidak salah yaah, tapi tidak sampai lah sekitar 80an stasiunnya di kantor pusat ada juga satker yang sifatnya pembinaan yaitu ada kapuslitbangdiklat kemudian ada kepala satuan pengawas internal (spi), kemudian ada kepala siaran luar negeri, selain itu juga ada kepala pusat pemberitaan Tegar : peran peran singkatnya itu apa saja ,direktur itu apa ? HK : direktur dulu ya, direktur utama itu setingkat eselon 1 b itu perannya tentu mengkordinir 5 tuposi yang ada yaitu 1 direktur program dan produksi ini kewenangannya yang paling penting adalah merenanakan dan melaksanakan program dan produksi siaran maupun ehh pemberitaan kita siaran kita

cxxxvii

jadi boleh dibilang direktur program dan produksi adalah yang paling strategis karena core bisnis RRI kan siaran disinilah letak pentingnya strategisnya direktorat program dan produksi jadi tugas utamanya adalah merencanakan dan melaksanakan program dan produksi siaran siaran RRI . kemudian ada direktur ehhh…. Direktur SDM dan umum nah ini tugas dari direktur ini juga strategis bagaimana dia menyiapkan SDM RRI yang professional yang handal memiliki kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan tugas tugas di RRI dan juga tuigas utama yang sekarang ini direktur SDM ini adalah melakukan reformasi birokrasi ini sudah jalan ini pak nurhanudin lagi terus giat melaksanakan reformasi birokrasi dan juga tugas SDM ini juga meningkatkan kesejahteraan pegawai ini penting ini urusan direktir SDM bagaimana dia ehhh.. mengupayakan SDM kita ini mendapatkan hak-haknya baru saja pak nurhanudin baru berhasil ehhh pegawai non pns ri yang disebut pegawai pbpns itu mendapatkan hak yang sama dibidang asuransi kesehatan seperti itu, selain itu direktur SDM umum juga mengelola asset RRI ini penting sekalii asset RRI8 itu luar biasa banyaknya dan tersebar diseluruh Indonesia ini dibawah kendali dari direktur SDM dan umum jadi penting. Kemudian dibawahnya direktur keuangan direktur keuangan ini tentu setiap tahun merencanakan anggaran untuk operasional RRI yaitu menyiapkan dipa RRI daftar isian kegiatan ehh RRI dipa apbn itu apbn RRI nah selain itu dia juga sekomit dengan yang namannya good corporate government jadi tidak sekedar hanya menghabiskan uang tetapi bagaimana mengtanggung jawabkan uang Negara itu sehingga kita bisa meraih predikat tertinggi ehh.. ketika diperiksa bpk diaudit bpk itu wtp wajar tanpa pengecualian nah ini yang sedang dikejar direktur keuangan tentu bersama direktur yang lain. Kemudian direktur layanan dan pengembangan usaha ini tugas utamanya selain menggali pendapatan untuk RRI dari sisi jasa siaran sekarang ini RRI sudah masuk rezim pnpb jadi rezim pnpb itu jadi kita ehh.. sudah mendapatkan peraturan pemerintah tentang penerimaan Negara bukan pajak jadi sudah ada pp pnpb tentang RRI itu sudah ada dan semua pendapatan iklan , jasa siaran itu disetor kenegara melalui pnpb kita nah ini tugas dari direktur lpu untuk menggali potensi RRI yang bisa kita jadikan sebagai jasa siaran kita dan menghasilkan uang selain itu tugas direktur lpu adalah ehmm.. membuat pencitraan yang sebaik-baiknya untuk RRI pencitraan sebagai lembaga penyiaran public yang netral dan independen dan sesuai dengan visi dewas yang sekarang ini yaitu adalah mewujudkan lembaga penyiaran public yang terpercaya dan mendunia nah ini pak Richard ini direktur lpu harus memegang teguh visi dewas visi RRI sekarang ini yaitu menjadi kan RRI sebagai lembaga penyiaran public yang terpercaya dan mendunia. Bagaimana pencitraan RRI sebagai lembaga penyiaran public yang terpercaya dan mendunia itu antara lain tugas dari lpu. Direktur tnb ya teknelogi dan media baru tentu sesuai dengan tugasnya ehm… merencanakan dan melaksanakan serta mengelola infrastruktur kita dibidang teknelogi pemancar kita dan di era sekarang ini RRI sudah memasuki era digitalisasi nah ini tugas dari direktur tnb cukup penting disini agar RRI siap memasuki era digitalisasi dan multipleksing saya kira itu ya garis besarnya nanti kalo tentang tugas tugas yang lain ada di sk dirut 01 nanti dicari itu jelas itu tugas dari setiap direktur Tegar : sk dirut 01 HK : iya kalo tidak salah yaa nanti di dek tentang struktur organasasi RRI Tegar : ok nomor 3 bagaimana cara seseorang bisa menempati struktur tersebut? HK : nahhh ehmm sekarang ada ketentuan baru yang namanya undang undang ASN, yaa nanti dibuka aja diinternet saya lupa asn nomor berapa dan sudah ada turunannya dek yaitu pp no 13 tahun 2015 kalo gag salah itu disana tegas bahwa yang namanya pertanyaan anda tadi menempati struktur tadi ppnya lengkap ,merekrut menempatkan pejabat dan mengevaluasi kinerja pejabat semuanya diatur disitu ini kaitannya dengan reformasi birokrasi jadi kalo pertanyaanya bagaimana cara menempati struktur tersebut semua sekarang ada aturannya yaitu melalui penilaian yang terbuka , transparan sesuai dengan undang-undang asn kita harus mengikuti undang-undang itu apakah ada kriteria khusus untuk menempati jabatan itu? Ya tentu ada karena RRI ini kan ehh memiliki ke hasan ya mungkin tidak dimiliki oleh lembaga yang lain kalo mau menjadi ehm.. direktur program dan produksi

cxxxviii

misaklnya seperti pak sulaiman yusuf sekarang yaa mau tidak mau dia harus punya pengalaman dong dia di bidang penyiaran tidak mungkin kita merekrut seorang direktur program dan produksi misalnya yang gag ngerti opo-opo gag ngerti siaran gag mungkin kan? Jadi tentang pertanyaan anda apakah ada kriteria khusus untuk menempati jabatan tersebut tentu ada khususnya dibidang-bidang spesialisnya RRI tapi kalo pertanyaan apakah ada kriteria khusus untuk menempati jabatan direktur keungan yaa gag ada yaa karena itu umum kan itu. Tapi kalo pertanyannya direktur utama direktur pp itu emang harus ada kriteria khususnya tapi untuk kriteria umumnya itu ada di undang undang asn itu dan sekarang ini untuk menjadi jabatan structural itu harus mengikuti feed and propertest sebetu7lnya RRI sudah maju belom lahirnya undang-undang dan pp ini sejak zamannya pak parni tahun 2005 ya kita sudah open ini de.. open apa namanya dibuka de ehmm kalo mau menempatkan jabatan tertentu melalui feed and propertest secara terbuka feed and propertest jadi assessment melalui psikologi kemudian ujung-ujungnya ada feed and propertest untuk menentukan seseorang layak duduk di structural, dari eselon 4 itu eselon 4 eselon terendah kan dari eselon 4, eselon 3 apa lagi eselon 2 itu semuanya melalui proses feed and propertest nah itu apa lagi sekarang? Tegar : bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara anda dengan lingkungan internal radio RRI? HK : bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara saya dengan lingkungan internal radio republik Indonesia. Saya dengan internal kita..? yaa allhamdulillah hubungannya sesuai dengan apa komitmen kita hubungannya baik-baik saja misalnya hubungan saya dengan direksi itu kita ehmm.. mengharuskan dewan pengawas dan dewan direksi itu harus ketemu sebulan sekali yang namanya rapat konsultasi dewas dan direksi kita harus control betul direksi ini sudah bekerja dengan baik atau belum nah untuk itu kita menjalin komunikasi secara formal yang namanya rapat, karena pertanyaannya kan saya nih ya saya dewas komunikasinya dengan direksi saya tidak boleh lompat dewas langsung ke kepala RRI. Saya mau cerita hubungan dewas dengan direksi itu seperti dijalin suatu hubungan yang secara formal kita terikat dengan aturan menjalani apaa… rapat konsultasi setiap sebulan sekali. 6 bulan sekali itu ada rapat penilaian kinerja direksi kpi keep performance indicator jadi setiap 6 bulan sekali direksi yang kita lantik yang kita pilih ini menyampaikan laporannya dia sudah melakukan apa saja nah kita akan menilai secara professional kpi itu namanya 6 bulan sekali nah di kpi ini ada direktur yang nilainya jelek diberikan kesempatan 6 bulan lagi jadi kita ingetin heyy ini rapot kamu merah nih kamu harus giat lagi bekerja gini gini gini nah sampai 6 bulan rapotnya dia masih jelek juga kita akan berhentikan dengan hormat diganti itu itu kiuta harus tegas nah kalo boleh saya sebagai anggota dewan pengawas saya mempunyai filosofi menjalin komunikasi dengan bawahan itu saya lebih seneng konsep nya adalah 3 a apa itu asah , asih, dan asuhh itu pengalaman saya sekian tahun memimpin di RRI ini itu yang penting dan yang kedua ehmm.. apa namanya ada komitmen saya menjadi pimpinan di RRI itu selalu apaa.. mengajak teman care share dan fare. Secara singkat csf kita harus care dengan anak buah kita harus peduli kalau dia ada masaolah harus kita bombing arahkan tetapio kita juga harus rajin memberikan knowledge ke anak buah share saling share sharing ide,gagasan, terkadang petuah-petuah agama . kemudian yang terakhir fare nah ini farenees nah ini yang RRI yang saya kira fareness ini ditegakan maka sejak jadi dewas ini saya selalu mengajak budaya baru di RRI ini yaitu ―kritis tetapi sportif‖ saya bilang ketemen-temen kami walaupun dewas yang jabatannya tertinggi di RRI ini tidak alergi dikritik silahkan kritik setajam apapun tetapi yang santun tapi tolong anda juga sportif sportif itu mengaku kalau memang suatu saat melakukan kesalahan tidak menang sendiri ada kalanya anak buah itu ditegur pimpinan malah marah ngambek nah itu..mutung kalo kata orang jawa nah ini yang tidak boleh maka disini saya membudayakan saya mulai teriakan silahkan kritis tetapi kritis sportif tetapi ya tadi saling asah, asih, asuh care, share, fare dan terakhir kritis dan sportif ini penting sprotifitas yaa.. ini sama kan fareness sprotifitaskan nah ini saya ..ehmm teori saya sendiri itu . HK : bagaimana pola komunikasi tata aturan antara anda dengan atasan atau bawahan anda, saya disini kalau internal saya tidak punya atasan ya atasan saya itu presiden dpr

cxxxix

Tegar : presiden dpr HK : nah presiden dpr berarti eksternal yahh.. kalo dengan atasan atasan saya betul atasan saya itu pertama komisi 1 pr ke dua mentri kominfo , terkadang saya juga ragu kominfo itu atasan atau mitra karena sama sama sk president , sama-sama sk president bisa jadi menkominfo itu mitra tetapi okelah saya anggap dia itu pembantu president , president tidak mungkin menghire kita setiap saat yasudahalah dia itu bapak kitalah. Jadi atasan saya disini ada dua yaitu komisi 1 dpr dan menkominfo itu saya anggap sebagai atasan meskipun menkominfo tidak bisa mecat kita yang bisa mecat kita kan president , nah tentu pola komunikasinya tetap sama kami menjalin komunikasi dengan pimpinan dan bawahan itu konsepnya 3 k komunikasi, kordinasi, dan konsultasi setiap saat saya bdengan pak mentri berkounikasi kadang-kadang formal kadang informal , informal kadang-kadang lebih bagus wa kadang-kadang ketika saya discuss dengan pak mentri melalui wa malahan lebih baik, tetapi ada juga pertemuan secara berkala dengan mentri ada kami hari senin juga bertemu mentri untuk konsultasi dan yaa itu tadi komunikasi, konsultasi, kordinasi. Kordinasi itu penting karena kami berpendapat kemenkominfo itu mitra kita iya tohh dengan jajarannya pak mentri itu kita tuh kordinasi terus dengan dirjen-dirjennya itu kita kordinasi terus juadi gitu saya kira konsepnya 3k, itu juga teori saya sendiri bagaimana mengembangkan komunikasi yang baik dengan atasan dan bawahan kalo dengan bawahan saya kira ya itu tadi ya sudah jelasya pola komunikasinya ada rapat konsultasi ada kpi, dan yang paling penting juga kami dengan direksi itu tidak jaim lah saya dengan direksi tidak pernah jaim mentang- mentang saya dewas kalo ketemu harus formal endak ruang saya terbuka 24 jam setiap saat direksi bisa sms saya ,wa telfon, 24 jam terbuka kalau untuk urusan Negara urusan RRI untuk urusan kerja silahkan kontak saya 24 jam hp saya tidak pernah saya matikan . nah ini bagaimana saya bangun komunikasi dengan bawahan itu tidak usah terlalu jaim jadi tetap apa namanya komunikatif yaa.. saya ingin kembangkan komunikasi informal jadi saya anggap mereka itu adalah teman saya bukan bawahan saya jadi mereka juga gak canggung jadi kalau ada masalah dia jujur gitu loh tapi kalau kita jaim kemudian dia ketemu dengan kita juga males akhirnya terjadi sumbatan komunikasi jadi itu prinsipnya sejak saya menjadi kepala seksi komunikasi itu tidak harus secara formal tetapi informal. Tegar : jadi seperti komunikasi dari atas kebawah atau bawah keatas jadi bebas? atau vertical horizontal HK : betul-betul prinsipnya saya ini bisa melayani atasan tapi juga penting melayani bawahan anda gag percaya kan kami ini ewas yang tertinggi di RRI tapi saya mengatakan kepada teman-teman dan kolega saya kita ini jangan gagah-gagahan mentang-mentang sk president paling tinggi di RRI tapi sebetulnya apa kita inbi pelayan kita ini pelayannya RRI seluruh Indonesia kita ini pelayannya direksi kita ini pelayannya kepala RRI seluruh Indonesia jadi didalam mainset saya saya mngajak teman- teman kita ini bukan bos tapi adalah pelayan. Ini group dewas saya beri nama pelayan kita punya group kan di wa dewas saya beri nama pelayan biar mainset teman-teman dewas itu sama dengan saya bahwa kita ini pelayan melayani bawahan jadi bukan hanya sekedar melayani pimpinan tetapi bagaimana kita melayani bawahan saya klira itu kalau pola komunikasi saya saya lebih memposisikan saya ini sebagai fasilitator, pelayan gag usah malu kita ini playan jadi kita abdi Negara katanya kan abdi itu kan pelayan , pelayan Negara jadi gitu , trus apa lagi Tegar : bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara lingkungan intrernal dengan lingkungan eksternal radio republik Indonesia, eksternal itu kayak masyarakat dan lain semacamnya ? HK : bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara lingkungan intrernal dengan lingkungan eksternal radio republik Indonesia Tegar : sarana apa yang digunakan atau kebijakan apa yang dikeluarkan? HK : oh iyaa.. ehmm.. hubungan sosial yang terjalin antara lingkungan internal dulu ya… internal dulu tuh sarana yang igunakan tentu semua paham ya sekarang zamannya gadget yaa..? 6ya saya piker

cxl

sejak dulu sms pun saya selalu mengatakan sms itu sarana komunikasi yang cepat, dan murah jadi makannya saya bilang tadi gadget saya , hp saya tuh terbuka 24 jam untuk bawahan saya , untuk bawahan saya jadi hubungan sosial itu tapi … ehmm tentu meeting sangat penting maka itu saya bilang di internal RRI meeting dewas ini seminggu sekali meeting dengan direksi yang formal ya 1 bulan sekali tetapi informal bisa setiap saat ehmm mereka menjalin komunikasi dengan kita mulai gadget, tatap muika , mereka dating keruangan saya atau kadang-kadang saya juga yang saya yang keluyuran saya datang keruang direksi kadang sampai keruang-ruang reporter itu cara saya menjalin dengan lingkungan internal. Nah eksternal eksternal ehm.. apa pertanyaanya..? ehmm nah eksternal begini kalo eksternal saya selalu ingin menjalin komunikasi dengan stekholder itu pertama didalam benak saya mereka itu harus menjadi mita RRI saya meyakinkan kepada stekholder bahwa RRI itu stategis untuk Negara ini , RRI ini penting untuk pemberdayaan masyarakat Indonesia , RRI itu sebagai in lightthening people tidak hanya sekedar berita yang gag karu-karuan , tidak hanya berita yang sensaional, tapi bagaimana RRI hadir memberikan kepastian informasi dan berita yang betul- betul yang mengejar kebeneranan trut (trust) informasi dan berita itu adalah persoalan mencari kebenaran kitab memang bebas independent dan tidak bisa di intervensi oleh siapapun tapi kebebasan kita kebebasan yang bertanggung jawab , kebebasannya siaran dan berita kita orentasi kita untuk kepentingan public dan Negara kesatuan republik Indonesia itu saya yakinkan betul kepada eksternal mari bersama RRI membangun Negara ini kalo RRI tugasnya adalah ,informasi ,hiburan ,dan pendidikan ,serta pelestarian budaya yaa 4 tuposi ini yang saya bawa keluar de. Jadi kalo ketemu siapaun ketemu mentri, ketemu dpr , tolong bantu RRI untuk melaksanakan t5ugas pokok ini itu bidang inforasi, pendidikan, hiburan, dan pelestarian budaya. Informasi informasi yang harus sehat bukan informasi yang hoax sekarang ini muncul kan tapi sejak dulu ehmm. RRI memegang teguh berita yang benar kita tidak perlu ikut-ikut media mainstream yang kadang beritanya yang oenting heboh yang penting ramai yang penting sensasi kemudian mendatangkan rating kan gitu? Saya tau itu media mainstream cenderug berita yang disajikan itu harus memiliki nilai rating tadi karena bagi mereka rating itu penting kalau iklan gag masuk ya mati kutu tetapi karena RRI sudah dibiayai Negara dibiayai rakyat RRI tidak boleh ikut-ikutan prinsip itu news value RRI itu beda dengan news value radio swasta bagi saya news value RRI adalah pertama vberita itu penting dulu baru okelah menarik biar didengerin orang, jangan dibalik yang penting menarik penting gag penting bagi masyarakat ya biarin saja itu yang saya amati media mainstem maupun media lain ti8dak semuanya yaaa? Kalon kompas bagus lah tetapi kadang-kadang saya mengamati seperti itu infotaiment kadang-kadang memuakan itu aduh manfaatnya buat bagi rakyat apa itu kan tidak ada, tapi bagi mereka yaa apa yahh.. yaa ya itu yang penting menarik menarik datangkan rating datangkan iklan nah kalau RRI tidak boleh RRI itu harus penting dulu isu-isu yang dimunculkan RRI itu harus y6ang penting ,penting bagi masyarakat gitu bhnah ini hubungan dentgan eksternal saya selalu meyakinkan mereka ayo menjadi mitra RRI ayo menjadi mitra RRI untuk membangun bangsa ini untuk mendukung tugas RRI mensajikan informasi yang bbenar tadi informasi yang sehat jadi menciptakan demokasi yang sehat dan sebaginya hiburan hiburan juga yang sehat RRI tidak boleh menyiarkan lagu-lagu yang gag menghibur ehh yang gag mendidik , pendidikan iya toh berita-berita RRI siaran RRI harus mencerminkan edukasi to inform to educate to intertent nah itu tadi menghibur. Terus yang terakhir RRI adalah sebagai pelestari budaya ini juga saya tanamkan kemana-mana mana ada institusi yang salama 70 tahun terus menerus komitmen degan pelestarian budaya bangsa kayaknya hanya RRI setiap hari anda dengerin pro 4 RRI Jakarta pasti dilestarikan budaya betawi, kalau anda ke RRI jogja pro 4 RRI jogja itu pasti menyiarkan ketoprak wayang , disurabaya ada ludruk , di bRRI padang pasti meletarikan budaya minang jadi kearifan local di setiap daerah itu dilestarikan RRI seninya juga dilestarikan RRI ehmm petuah-petu7ahnya dilestarikan RRI nah ini saya piker pentingnya RRI disana yahh.. saya kira itu untuk nomor 6 Tegar : kalau dengan masyarakat bagaimana? HK : ohh yaaa…kita menajlin kerja sama dengan ngo ehm lsm tetapi tentu lsm yang ya… diindonesia ini sekarang kan hati-hati ada lsm yang abal-abal ada lsm yang afonturir tetapi kita

cxli

memilih mita kita ngo kita yang teruji kredibilitasnya kalau memang ngo sudah terbukti kredibilitasnya apa namanya .. ehmm apaa.. misinya sama dengan RRI untuk mensejahterakan masyarakat ya kita gandeng mereka kita bergandengan dengan masyarakat pun ehmm kita tidak milih jadi bagi RRI masyarakat dan public itu apa sih yaahh.. all segment dari anak tk sampai perguruan tinggi dari petani sampai president itu yang kita layani kita tidak membeda-bedakan karena kami punya prisip hak semua warga Negara untuk mendapatkan informasi ingat prinsip right to know ketika prinsip kita right to know hak setiap warga Negara untuk mendapatkan informasi kita tidak boleh pilih kasih masyarakat yang ditengah laut pun harus kita layani masyarakat yang dipuncak gunung pun di remote area di tengah hutan yang mungkin kita tidak menangkap tv tidak bisa ada sinyal untuk internet RRI hadir disana RRI hadir disana jadi keadilan informasi itu bagi RRI menjadi komitmen keadilan informasi right to know dan juga kepada masyarakat mereka juga mempunyai right to expression bebas menyampaikan pendapatnya melalui RRI monggo siaran di RRI menyampaikan aspirasi menyampaikan usulan kepada pemerintah mengkritik pemerintah pun boleh tapi bebas tadi tetap bertanggung jawab bebas tadi tetap dalam rambu-rambu NKRI NKRI tau rambunya 4 yaitu pancasila, apa itu NKRI ehh sory pancasila , uud 45 , NKRI, dan bhineka tunggal ika asal konten-konten yang akan disiarkan disampaikan masyarakat melalui RRI itu tidak bertentangan dengan 4 konsensus nasional tadi monggo siaran di RRI tapi kalau ada tiba- tiba pak saya mempunyai hak siaran di RRI dia mau berbicara tentang khilafah saya minta maaf saya islam saya haji tapi saya disumpah NKRI itu harga mati ketika ada orang siaran di RRI menentang pancasila ya tidak bisa nah itu saja . ehhm masyarakat bagi kami itu semua ari anak kecil kita ada siaran tk ada disetiap siaran itu ada siaran taman kanak-kanak sampai keperguruan tinggi pun ada forum mahasiswa pun juga ada jadi itu ya terus apa lagi? Tegar : bagaimana cara menyelesaikan masalah jika terjadi konflik dalam tubuh organisasi RRI? HK : bagaimana cara menyelesaikan masalah jika terjadi konflik dalam tubuh organisasi RRI? Tentu yang pertama kita ehmm apa ..upayakan memecahkan konflik ini adalah asas kekeluargaan kita ada konflik ya tentu bagaimana mencapai musyawarah untuk mufakat agar konflik itu bisa diatasi namun Negara ini adalah Negara hukum iya tuh supremasi hukum harus dipegang teguh ketika ada karyawan yang konflik kemudian terjadi pelanggaran disana ya harus diberikan sanksi intinya tadi itu kalo ada konflik kita ingin konflik itu tidak keluar ke media massa kita redam kita selesaikan asas kekeluargaan lah . mediasi itu.. tapi kaloo enggak bisa yak arena ini Negara hukum yaa kita serahkan ke hkum iyaa toh..? tapi mediasi asas kekeluargaan itu menjadi ehhmm. Prioritas bagi RRI kita menganut asas kekeluargaan karena RRI ini didirikan oleh para pendiri bangsa juga asasnya kekeluargaan demokratis jadi itu yaa? Terus Tegar : terus pertanyaan no 8 sama noor 9 sedikit nyambung apakah menurut anda dalam sebuah organisasi lebih baik terdiri dari kelompok yang seragam atau beragam, bagaimana dengan kelompok yang aa di RRI ini ? HK : ohh ya ini menarik ini ya harus beragam haruss.. karena apa RRI harus mencerminkan kindonesiaan Indonesia itu beragam iya toh jadi kita harus beragam contohnya ini gag papalah ontohnya saya selaku dewan pengawas ketika memilih direksi sampai persoalan etnis pun saya perhatikan tetu nomor satu profesionalisme yahh kalo gag mampu ya gag usah jadi direktur attitude kita nilai integritas kita nilai tapi pertimbangan etnis itu kita itung karena apa? karena ini Indonesia bung hasilnya sekarang liat direktur utama orang Madura direktur program produksi orang Sumatra direktur lpu orang timur rote direktur ehh.. teknik pak gingging orang sunda terus siapa lagi direktur SDM umum orang bugis iya toh terakhir baru orang jawa direktur keuangan nah ini ini termasuk menurut saya ehh.. RRI harus mencerminkan keindonsiaan harus mencerminkan keindonsiaan termasuk dalam hal etnis itu kalo saya jadi tidak boleh ada kelompok jawa saja , bugis saja , kelompok batak saja RRI itu akan indah ketika penyiarnya itu ada yang logatnya yang jawa eh ada yang logatnya agak batak ini menurut saya gapapa biarin ini menjadi warna ada yang logatnya ambon bukan logat

cxlii

yaa logat aoa dialeg logat yaa logat itu menurut saya menarik saja gag ada masalah ketika penyiar- penyiar dijakarta ini ehmm.. logat yaa logat penyiarnya itu logatnya macem-macem menarik bagi saya itu karena itu lah indonesia saya kira itu, terus apa lagi? Tegar : nomor 10 apa saja nilai ,norma , dan budaya organisasi dalam orgaisasi RRI yang anda ketahui ? yang 9 itu aja dulu pak visioner, kreatif , komitmen secara ringkas aja pak HK : ohh iyaa… ehmmm… sebetulnya ini ada dibudaya organisasi semua yaa nilai semua ini tapi karena banyak saya buka ini dulu catetan nahh…jadi karena nilai itu pertama tentu visi dulu, berbicara visi kita memiliki ehmm kalo berbicara nilai kita berbicara visi dulu yaa . visi RRI menurut saya nilai tertinggi yak arena menurut saya organisatioris nilai yang paling tinggi adalah nilai visi 5 tahun kedepan RRI sebagai lembaga penyiaran public yang terpercaya dan mendunia nah dalam mencapai visi ini dirumuskan dalam misi-misi misinya ini nilai semua ini nilai misinya 1. Memenuhi hak warga Negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen menurut saya ini values 2. Memenuhi hak warga Negara memperoleh siaran yang mencerdaskan , mensejahterahkan, dan memperdayakan serta berpihak pada kelompok rentan dan disable . kelompok rentan tau yaa siapa aja itu minoritas , anak-anak, perempuan, nanti dicari lah ini nilai menurut saya. 3 menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional nahh ini misi kita, nahh terus juga ada misi menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat kemudian meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan terpencil terluar dan pesisir nah tadi keadilan informasi tadi nilai kan? Mana ada media penyiaran yang sampe harus siarannya yang harus sampai kita kadang berfikir ada atau tidak ada pendengarnya RRI harus masuk ke hutan-hutan masuk kepesisir ke perbatas-batasan iya karena itu keadilan informasi perkara disitu hanya ada 5 orang mereka orang Indonesia yang harus dihargai haknya kan gitu, kemudian misi yang berikutnya memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sebagai sesuai dengan politik luar negeri artinya apa pencitraan Indonesia yang yang Negara yang baik yang beridielogi pancaasila itu kita perkenalkan dunia harus mengakui nanti bahwa pancasila ini adalah solusi sebetulnya kalau dunia ini mau aman dunia tidak ada konflik yang berkepanjangan itu nilai-nilai pancasaila solusi menurut saya itu kita yakinkan kepada dunia melalui siaran RRI. Kemudian misi yang berikutnya mengoptimalkan teknologi penyiaran okelah ini bukan nilai ya ini teknis dan kita juga punya nilai dibidang ehmm administrasi tanggung jawab kita terhadap publik meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public goverments tidak hanya sekedar good corporate goverments lebih tinggi ini good public goverments nanti cari di internet ada itu jadi kita kelasnya sudah good public goverments tata kelola kita cari di internet apa itu ciri ciri good public goverments beda dengan good corporate lebih tinggi kemudian kita harus mengembangkan SDM yang profesional dan berintegritas mengembangkan ini bukan nilai saya kira itu yaa itu dari sisi visi misi . Kemudian untuk mewujudkan ini apa visi misi kita tadi pertanyaannya seperti napa siaran-siaran kita kann gitu konten siaran-siaran kita apa ya pertama harus mampu siaran yang mampu mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia bermoral beretika berbudaya beradap berdasarkan falsafah pancasila itu siaran RRI , yang ke 2 kita harus mampu mendorong masyarakat sebagai bangsa yang memiliki daya saing yang tinggi jadi isinya enterlightthening semua dan kemudian masyarakat demokratis yang berlandaskan hukum jadi kita harus mengedukasi masyarakat melalui siaran-siaran kita bahwa Negara ini Negara hukum mewujudkan Indonesia yang aman nyaman dan bersatu mewujudkan pemmerataan pembangunan yang berkeadilan mewujudkan Indonesia yang itu lingkungan hidup itu loh yang asri dan ehmm menjaga ekosistem melestarikan lingkungan hiduplah mewujudkan Indonesia sebagai Negara kepulauan yang mandiri maju kuat dan berbasis kepentingan nasional dan yang terakhir mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergolongan dunia internasional ini sebenernya ada didalam rpjn rancangan jangka jadi harus sama action plane RRI harus sama dengan rpjn rpjn itu rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025 itu harus pararel harus sama dan sebangun ehmm dari rpjn tadi . saya kira itu ya terus apa lagi

cxliii

Tegar : terus yang budaya organisasi yang tadi pak yang ada 9 itu yang komitmen, visioner , integritas , HK : ehmm itu adakan sudah tahu? Tegar : sudah tau tapi arti intinya misalkan komitmen itu harus gimana, visioner harus gimana , integritas harus yang bagaimana HK :9 point itu? Saya kira kalau budaya yang ehmm anda catat kan sudah jelas pertanyaanya kan visioner misalkan. Visioner itu kan berpikir jauh kedepan kan gitu saya selaku pimpinan di RRI yaa harus visioner de tidak boleh egois mentang-mentang karena apa namanya tidak boleh berfikir masa kerja saya kan hanya 5 tahun iya toh tidak boleh saya hanya berfikir ahh RRI itu 5 tahun kedepan harus begini begitu tidak saya harus berfikir visioner yang lebih jauh lagi lebih jauh dari sekedar 5 tahun itu itu yang namanya pemimpin yang visioner yang berfikir jauh kedepan intinya kalau saya mengharapkan RRI ini harus terus dikuatkan netralitas dan independensinya itu visi saya visioner saya ,ketika RRI kuat netralitas dan independensinya insyallah akan semakin bermanfaat bagi Negara ini karena sekali lagi RRI tugasnya kan merawat kebangsaan merawat NKRI merawat keberagaman itu tadi nah ini visoner yang saya maksud itu adalah visioner RRI sepanjang hayatnya nanti sepanjang dunia ini masih ada harus tegak berdiri untuk mengawal NKRI, NKRI yang tadi kembali ke 4 pilar tadi itu iya toh saya kira itu visioner itu . terus apa lagi? Apa aja tadi saya kan tidak inget apa saja ? Tegar : komitmen HK : komitmen apa banyak komitmen yang harus kita capai, tentu kalau mau kita jabarkan komitmen itu sangat luas ngomong satu jam gag akan habis iya kan intinya aja , lagi-lagi saya gag akan bisa lari kemana-mana komitmen kita itu ya 4 pilar itu tadi sudah mau kemana lagi soalnya ini anda bertanya kepada dewas soalnya iya toh kalau bicara komitmen ditingkat direksi dan kasatker silahkan dia jawab agak beda tapi kalau anda nannya kesaya baik visi komitmen integritas itu tetap harus-harus mengacu kepada 4 pilar bangsa kalau saya mengajak kesitu ini persoalan belom selesai ini persoalan menjaga NKRI belom selesai malah kita ini diancam terancamlah dengan semakin meningkatnya proxy war Indonesia ini ada yang bilang tunggu giliran saja ketika iran irak suriah sudah hancur berantakan Indonesia ini sasaran berikutnya nah seperti itu lah yang membuat kita semangat bahwa komitmen saya tidak bisa lari dari itu de (4 pilar) karena yaa karena biarlah orang menilai apakah saya ini negarawan atau tidak saya tidak ada urusan dengan itu tapi urusan saya saya itu dilantik presiden saya ini harus menjaga NKRI menjaga melalui siaran-siaran RRI terus apa lagi? Kreatifitas budaya kreatifitas mulai ditanamkan di RRI karena apa karena apa karena industri radio itu adalah industri kreatif itu harus dipahami jadi temen temen saya ajak kamu itu kerja di RRI RRI itu apa radio industri radio , industri radio itu industri kreatif jadi kalian harus kreatif kalau kalian tidak kreatif mati kutu kalian akan ketinggalan dengan competitor seperti itu. Tegar : terus orientasi kepada public? HK : orientasi kepada public jelas kita lembaga penyairan public pelayanan kita paling utama adalah kepada kepentingan public itu pasti karena kita lembaga penyiaran public jadi tugas RRI ini semata-mata untuk kepentingan public ehh., kita tidak boleh berfikir untung rugi ketika melayani public itu kalau lembaga lainyakan mau gag mau kan harus berfikir kesana yang saya cerita tadi misalnya berita berita mereka lebih cenderung menarik gag berfikir penting atau tidak memberdayakan gag mencerahkan gag kadang-kadang saya miris itu sinetron-sinetron percintaan itu anak sd kok wis diajarin pacaran kadang berita kriminal itu juga ngawur dia ekspos itu eh.. apa modus operanya itu kadang dieksposnya berlebihan sehingga saya khawatir kalau sakit jiwa ketika terlalu sering diekspos apa anamnya yang pedofil itu digambarkan disitu sipedofil ini telah mengagahi gadis umur 8 tahun ini ini saya khawatir dengan berita criminal seperti itu malah kalau orang yang sakit jiwa memicu malah ketika orang sakit jiwa ketika menonton eh asik juga ya jadi pedofil ini yang gag di itung kemaren saya

cxliv

juga sangat khawatir dengan tayangan apa ya jadi banyak lembaga penyiaran kita yang tidak mengindahkan aspek psikologis massa ini membahayakan gag kalau disiarkan ini kalu saya berita berita criminal itu berisi ancaman ehh kamu memperkosa orang hukumanmu 20 tahun ini loh buktinya sengsara deh pokoknya kalau kamu jadi penjahat, seperti itu kira-kira. Jadi itu bedanya kita dengan media swasta Tegar : kualitas HK : ohh iya kita harus ehh..mengacu kekualitas bagi saya kerja di RRI ini harus tidak hanya akurat tapi presisi presisi ini akurasi tingkat tinggi berita-berita kita tidak boleh salah itu dari sisi komitmen kemudian kualitas dari sisi audio lembaga penyiaran public itu harus high quality audio ,high quality audio , audionya suaranya itu harus berkualitas tinggi itu prinsip lembaga penyiaran public kalau anda lihat bbc nhk itu betul-betul kualitas audionya dijaga jadi kita menjaga kualitas karena kita lembaga penyiaran public justru disitulah high quality audio menjadi ehhh standar bagi kita selain konten tentu suaranya harus berkualitas kan gitu yaa jadi…kualitas dalam hal ini kualitas konten siaran-siaran maupun teknelogi audionya tadi mutu suaranya iya tohh terus apa lagi? Tegar : efektif dan efesiensi HK : tentu ehh… didalam konsep kebijakan reformasi birokrasi itu antara lain menekankan pentingnya efektifitas dan efesiensi kita ingin menuju kesuatu organisasi yang miskin struktur kaya fungsi ini catet ini. Sekarang kita ingin menuju ke organisasi yang miskin struktur kaya fungsi tau artinya? Struktunya gag usah terlalu banyak orang tapi fungsinya jadi kami sependapat dengan pemerintah bahwa nanti misalnya eselon 4 itu di hapus saya setuju itu jadi biarkan saja struktur organisasi ini yang efektif dan efesien yang tadi itu miskin struktur kaya fungsi tidak banyak orang tapi manfaat kepada public luar biasa itu jadi jabatan structural boleh jadi dikurangi saja nanti jabatan structural cukup hanya sampai eselon 3 misalnya eselon 4 tidak ada langsung fungsional yang sesuai dengan ahlinya kalau yang penyiar itu ya ahli menyiar kalau pemberitaan ya reporter yang handal kalau teknisi ya teknisi yang handal itu fungsional semua tidak ada lagi eselon 4 itu pandangan saya kedepan RRI harus .. ehh..karena kalau zaman sekarang RRI itu tidak efektif tidak efesien ya akan ketinggalan zaman akan kalah bersaing dan kita harus lincah prinsipnya tadi itu muskin struktur kaya fungsi Tegar : konsisten HK : konsisten? Yess harus dong istiqomah malu dong kita sudah punya visi terpercaya sudah mempunyai visi mendunia tapi kita hanya ngomong doang jarkoni kalau orang jawa bilang tau jarkoni? Iso ujar neng asal ngelakoni nahh tidak boleh kita harus satu kata perbuatan kalau kita mempunyai visi dan misi seperti ini laksanakan jadi konsisten , konsisten tentu pasti dilatar belakangi dengan konsisten visi dan misi serta rencana strategis kita harus konsisten ketika visinya ini ketika misinya ini ketika rencana strategisnya ini just do it laksanakan harus sesuai dengan visi misi kita harus konsisten dengan visi misi kita kan intinya gitu buat apa kita menciptakan visi misi kalau benar penjabarannya gag konsisten malu kan nahh kita di bilang asbun asal bunyi hanya asal ngomong tidak boleh jadi istiqomah atau konsisten harus jadi komitmen dari pimpinan dan seluruh angkasawan RRI saya kita itu Tegar : yang terakhir kebersamaan HK : kebersamaan itu togetherness ehh saya selalu mengatakan kerja di RRI adalah kerja tim jadi tidak ada jangan ada orang yang mengaku-ngaku sebagai superman tidak da yang paling kuat di RRI selain tim itu tidak ada superman yang ada supertim nah ketika ingin mewujudkan supertim tolong jangan bicara aku tapi bicara kita we are saya bilang gitu kalau kerja tim jangan bicara aku ,ini aku sudah berhasil menyelesaikan kerjaan ini tidak boleh ngomong gitu , kita allhamdulillah pak kita berhasil mengerjakan , nah jeleknya itu kadang-kadang kalau berhasil claim aku tapi kalau gagal ini

cxlv

kesalahan kita itu sering itu orang tidak sportif kan ehh.. kalau sudah kesalahan kesalahan kamu nih tapi kalau berhasil keberhasilan ku dia lupa bahwa keberhasilan ku tuh keberhasilan tim gitu loh iya kan tidak mungkin kita jalan sendiri tidak mungkin ini ibaratkan kesebelasan sepakbola ehh.. captain kesebelasan tidak mungkin memasukan bola ke gawang tanpa dukungannya jadi ehhh… supertim akan menjadi komitmen kita karena eh.. apa keberhasilan maupun kegagalan kekurangan tuh harus diclaim jadi milik tim milik kita kami untuk mewujudkan togetherness itu saya selalu mengajak temen-temen jangan icara aku didalam tim tidak boleh berbicara aku didalam tim tidak boleh berbicara saya tapi adalah kita kami we are nah itu baru togetherness menurut saya itu Tegar : jadi itu yang bapak dapat selama bekerja di organisasi RRI, visi misi dan budaya organisasi itu ? HK : ya itu pengalaman dari diri saya dan juga ada sedikit teori teori juga yang saya tahu dan sudah saya laksanakan selama 30 tahun saya di RRI dan saya menjadi pimpinan RRI ini kan sudah 10 tahun lebih yah sejak saya menjadi kepala RRI sumenep itu kan sebenernya saya sudah menjadi orang nomor satu di lokalan sumenep kemudian pindah kemalang gorontalo Surabaya terus saya jadi direktur terus kebandung terakhir allhamdulilah saya diberi amanah jadi dewan pengawas, nah saya ini jelek- jelek gini saya yang paling urut ada yang lompat kayak bu nuning ini pak mistam dia belom pernah jadi kepala RRI eselon 2 lompat kan kalau saya pengalamannya sejak saya jadi reporten kepala seksi kepala bidang saya kepala RRI tipe c kemudian kepala RRI tipe b kemudian pernah jadi direktur heheheh lengkap kalau yang lainnya lompat-lompat nahh.. Tegar : terus no 12 apakah organisasi RRI memiliki loga, apakah arti atau makna dari logo tersebut ? HK : nahh logo itu Tanya ke pak Richard semua , jadi kita punya pedoman lpu disana ridgit dijelaskan saya khawatir kalau yang jelaskan saya keliru karena tertulis itu tertulis dan bisa dibaca di lpu Tanya disana , disitu kamu buka jelas itu sampai diameternya logo warnyanya logo filosofinya. Tegar : terus apakah ada pakaian khusus yang digunakan ndalam keseharian pada organisasi RRI ? HK : yaa seragamnya kalau senen-selasa putih-putih eh putih biru rabu-kamis biru-biru kemudian jumat batik gitu seragam Tegar : ada makna khususnya gag sih? HK : ada dong jadi gini bagi saya seragam itu perwujudan dari identitas corporate ini harus ditaati ini jujur saja masih banyak yang bentang-bentong satker bikin seragam sendiri warnanya beda gag boleh itu yang perlu dicontoh komitmen terhadap seragam itu angkasawannya metro tv sama tv one yak an trans mereka punya aturan tegas itu reporter trans itu kalau keluar itu kalau meliput tidak pake seragam tanpa seizin pimpinan dipecat dia langsung karena bagi mereka uniform ini seragam ini adalah identitas corporate itu yang perluy dipahami makna dari seragam baju dari sebuah corporate itu identitas corporate itu metro bagus dia kameramenya selalu pake seragam tidak boleh keluar gag pake seragam Tegar : no 14 apakah dalam organisasi RRI memiliki upacara atau ritual khusus yang dilakukan , seperti apa contohnya dan apa arti atau makna dari upacara tersebut ? HK : ya betul mungkin hanya RRI yang setiap ulang tahun kita ada yang namanya acara penyulutan obor tri prasetya RRI, ini yang paling unik spesifik khas dari RRI filosofinya kira-kira api yang kita nyalakan itu sejak lahirnya RRI 71 tahun yang lalu itu adalah api sebagai symbol semangat sekali diudara tetap diudara, itu mengapa di RRI selalu dinyalakan kalau ulang tahun ya dinyalakan api tri prasetya RRI penyulutan obor triprasetya RRI nah selalu ketika acara ritual penyulutan obor itu langsung dibarengi dengan lagu angkasawan RRI jadi lagunya tau kan lagu RRI dicari eh…

cxlvi

(semboyan kami angkasawan RRI sekali diudara tetap diudara sejak…) nah pokoknya itu ehmm selalu mewarnai upacara ulang tahun RRI saya kira bagus banyak orang apresiasi ulang tahun RRI itu menarik selalu ditandai dengan upacara ritual upacara penyulutan obor tri prasetya RRI yang melambangkan semangat sekali diudara tetap diudara , hanya ada di RRI gag ada ditempat lain khas Tegar : no 15 pak tradisi yang biasanya dilakukan dalam organisasi RRI, seperti apa contohnya dan apa arti/makna dari tradisi tersebut ? HK : tradisi apa ya ..? Tegar : ya seperti tadi seperti upacara HK : ya saya kira nomor 14 dan 15 sama itu jadi satu aja jawabannya Tegar : oke pak langsung nomor 16 reward dan punishment, apakah ada reward dan punishment yang diberikan organisasi RRI terhadap anggotannya, dalam bentuk apa saja reward dan punishment yang diberikan ? HK : ohh ya kita menganut manajemen terbuka sehingga prinsip eh.. reward and punishment atau apa namanya .. kalau bahasanya ininya carrot and stick jadi kalau bagus dikasih wortel kalau nakal dipukul pake tongkat itu reward and punishment artinya gini eh.. prinsip reward and punishment itu sudah diterapkan di RRI karena RRI menganut manajemen terbuka bagi yang berprestasi akan diberikan reward sebaik-baik seoptimal mungkin tapi sebaliknya jika melanggar aturan kode etik ya kita berian punishment sesuai dengan aturan yang berlaku Tegar : contoh kecilnya apa? HK : contoh kecilnya reporter ketika ada reporter yang dia menjuarai memenangkan kejuaraan jurnalistik kita akan memberikan reward tidak hanya berupa barang tetapi juga eh.. karir dia diperhatikan jadi dia langsung biasanya yang berprestasi kita ikutkan diklat kita perhatikan nih anak ini mampu nih kan jadi karir kita perhatikan jadi bukan hanya hadiah tapi juga reward itu berupa kesempatan dia karir itu lebih bagus, nah punishmentnya macem-macem dengan aturan sesuai dengan asn juga itu de gag boleh menyimpang ada aturannya jadi ditegur kalau ditegur masih bandel baru dipecat diberhentikan dengan tidak hormat seperti itu punishment akan diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku itu aja. Tegar :no 17 dilewatin saja pak terus no 18 apakah dalam lingkungan organisasi RRI terdapat jargon,nama/julukan, seperti apa contohnya? HK : nah iya betul selain sekali diudara tetap diudara boleh ditambah kita mempunyai jargon supertim kami bisa pasti bisa RRI luar biasa itu tambahan itu zamanya direktur ibu niken sekarang zamannya pak rohan direkturnya tambah lagi jargonya singkat tapi bagus bersama kita kuat . Tegar : itu makna sekali diudara tetap diudara apa itu ? HK : ohh iya dong kita ini wawktu zaman republik itu semangat kita sekali diudara tetap diudara kita mengudara ditembaki belanda pemancar kita ditembaki jepang pemancar kita sampai pejuang- pejuang kita itu menyelamatkan pemancar itu sampai masuk hutan pemancar itu dulu pindah pindah karena dikejar-kejar belanda pemancar dicopot dipindah karena kita mempunyai prinsip sekali diudara tetap diudara jadi meskipun dalam keadaan apapun RRI harus siaran dalam keadaan darurat dalam keadaan sulit RRI harus tetap mengudara menyiarkan nilai-nilai kebenaran nilai-nilai kebangsaaan, dan menjung-jung tinggi nilai-nilai pancasila seperti itu Tegar : terus itu bisa disebut jargon gag sih pak yang di prasasti yang di tiang bendera itu yang pak yusuf ronodipuro lebih baik saya mati …..?

cxlvii

HK : ohh iyaa jadi waktu itu kan almarhum yusuf ronodipuro ketika membacakan teks proklamasi itu kewenangan jepang itu dipukuli dia mau dibunuh sama jepang udah berdarah darah itu sampai kakinya pincang sampai sekarang nah.. dia tidak takut dengan hanya ancaman fisik itu karena dihatinya hanya satu Indonesia merdeka nah.. coba bayangkan waktu itu umur beliau masih sangat muda dia tidak mikir mati , dia tidak takut mati demi tegaknya NKRI dan dia berfikir hanya dengan siaran RRI lah orang-orang tau Indonesia merdeka ,termasuk luar negeri india tau kita merdeka dari siaran RRI sampai keeropa siaran kita waktu itu bahkan belanda pun dengan sinis mengatakan ehh belanda kan belom mengakui kemerdekaan kita waktu itu belanda mengatakan Indonesia itu republik microphone sampai ada kata-kata seperti itu karena hanya merdeka disiaran radio tapi kita bisa membuktikan bahwa Indonesia sudah merdeka nah iitu bukti bahwa RRI pada saat itu zamannya bapak yusuf ronodipuro itu memang betul-betul menyuarakan proklamasi bahwa sudah berdiri suatu Negara baru yang namanya republik Indonesia melalui siaran RRI nah itu Tegar : nah terus pak nama julukan kan kita mengetahui nama julukan disini kan angkasawan angkasawati nah itu apa maknannya? HK : ya kita senang dengan sebutan angkasawwan tapi kita bukan penerbang angkasa jadisiaran RRI itu kan melalui gelombang radio itu frekuensi itu ehhmm… ketika kita bertugas di tataran gelombang itu mengangkasa itu sehingga pelaku-pelakunya ehmm.. petugas-petugasnya dijuluki angkasawawn jadi angkasawan dalam konteks ini adalah ehmm.. tidak dalam artian koNKRItseperti penerbang ya kalau penerbang kan keliatan kooNKRIt lah kalau dia lebih abstrak lah disini tapi saya kira sebutan angkasawan itu bisa memacu semangat kita lebih keren lah gitu saya suka dengan istilah itu dan kita akan gunakan terus bahwa karyawwan RRI itu adalah angkasawan orang yang bertugas menyuarakan nilai-nilai kebenaran nilai-nilai kebaikan keangkasa melalui gelombang di frekuensi fm maupun mw kita seperti itu Tegar : no 19 adakah kisah-kisah mitos atau sejarah yang terdapat dalam lingkungan organisasi RRI? HK : adakah kisah-kisah mitos atau sejarah yang terdapat dalam lingkungan organisasi RRI? Ohh banyak sekali kalau pak yusuf ronodipuro tadi kan hanya salah satu cerita ya didaerah daerah itu mereka mempunyai kisah-kisah yang luar biasa contohnya saya baru mendapatkan buku ini dari ternyata ada sejarah yang tercecer dikediri , nah ini catatan tercecer pejuang RRI dikediri . ini contoh terus saya keternate ternate punya sejarah sendiri ini bukunya, hampir setiap daerah mempunyai sejarah sejarahnya sendiri ini nilai nilai historisnya luar biasa ini ini pejuang kemerdekaan semua ini jadi kalau pertanyaannya adakah kisah mitos-mitos sejarah yaaaa.. banyak bukan hanya kisah pak yusuf ronodipuro, pak karbol itu , pak abdurachman saleh meskipun dia gugurnya karena ketika nyupir pesawat terbang tapi dia sebenernya sejarahnya dia yang pernah mempertaruhkan jiwa dan raganya agar RRI tetap mengudara pak karbol itu, jadi selain pak yusuf ronodipuro, pak karbol , itu yang paling heroic menurut saya dan ternyata di daerah punya sejarah sendiri sendiri. Terus apa lagi Tegar : apakah dalam lingkungan organisasi terdapat nama pahlawan yang sampai saat ini masih diingat dan menjadi representasi dari organisasi RRI? HK : saya kira selain pak yusuf ronodipuro pak abduracha saleh yaa itu menurut saya dua tokoh itu yang betul-betul keliatan ya secara fisik berjuang untuk ri yang lainnya banyak tapi ehh… dua orang itu menurut saya yang paling besar namanya abdurachman saleh Tegar : terus no 21 bagaimana cara organisasi RRI menyalurkan dan mensosialisasikan visi,misi,nilai,norma,dan budaya organisasi kepada lingkungan internal organisasi selama ini? HK : cara?

cxlviii

Tegar : selain bentuk fisik ya didepan itu (banner visi misi dan budaya organisasi ) HK : ohh ya tentu dengan memberikan selain ditulis disitu ya tentu kita memberikan pembinaan ceramah ya memberikan pengarahan langsung kepda karyawan jadi pada setiap sambutan saya selalu ingatkan tentang visi misi ini kemudian kita punya website situs kita taro disitu visi misi eh.. RRI yang harus dilaksanakan semua angkasawwan terus setiap diklat selalu ada mata kuliah mata pelajaran yang khusus mengdoktrin lah para peserta diklat dengan visi, misi kita terus kita sampaikan kepada media massa kortan , tv , bahwaw RRI mempunyai visi misi yang harus dilaksanakan tahun kedepan ini tapi intinya gitu Tegar : terus noo 22 itu dari berbagai nilai,norma,dan budaya organisasi tersebut, apakah mempengaruhi anda dalam bertingkah laku dikeseharian dalam organisasi, seperti apa contohnya? HK : yaaa semua itu saling terkait sehingga mempengaruhi saya apa itu nilai,norma,budaya organisasi itu semua saling terkait karena nilai,norma,dan budaya organisasi yang sudah ada itu adalah yang menjadi trigger atau pemicu semangat kita untuk bekerja dengan baik sesuai dengan visi,misi kita jadi yang mempengaruhi kita yang mana dalam tingkah laku sehari-hari saya kira semua nilai yang tercantup itu itu menurut saya , dan saya selalu menempatkan diri saya sebagai abdi egara abdi Negara itu disumpah untuk kepentingan NKRI jadi mirip mirip tni lah jadi kalau sudah disumpah NKRI itu harga mati harga mati bagi kita bagi saya terutama ehh.. siapapun yang siaran di RRI keluar dari ehh.. komitmen NKRI ya pasti itu jadi ehhh.. musuh kita tegas saya pokoknya NKRI harga mati disitu nilai nilai 4 pilar tadi itu sudah tiada duanya itu sudah pancasila, NKRI, uud45 bhineka tunggal ika yasudah itulah keingginan para founding father kita founding father kita akan menangis didalam kubur kalau 4 nilai itu hilang utaanya pancasila itu . saya kita itu ya Tegar : terus yang terakhir dari berbagai pertanyaan tentang nilai,norma,budaya organisasi tersebut, menurut anda unsur budaya organisasi apa yang masih bertahan hingga saat ini , berikan alasannya? HK : iya saya yakin seyakin-yakinnya bahwaw nilai-nilai atau corporate culture yang ada di RRI itulah yang menjadikan RRI masih eksis hingga saat ini karena kalau suatu organisasi tidak memiliki nilai ya akan terombang ambing oleh … ehmm tapi menurut saya kenapa kita masih bertahan hingga saat ini kita memiliki nilai-nilai tadi dan saya yakin nilai-nilai RRI yang berorientasi kepada pancasila tadi nilai-nilai yang berorientasi kepada pendiri bangsa itu lah yang membuat kita bertahan sejarah biarkan lembaga lain melupakan pancasila tetapi bagi RRI justru selain itu merupakan ehm.. kewajiban komitmen itu kana menjadi perilaju kita sehari-hari orang-orang bilang pancasila itu klise ada yang bilang itu gag ngetren wwah kurang ajar ini kualat ini karena pancasila itu dibuat oleh bung karno dan para pendiri bangsa ini tidak akan lekang oleh zaman dia nilainya sangat universal pancasila nilai- nilainya sangat-sangat universal seperti yang saya bilang tadi bahwa jika ingin dunia ini aman, dan damai ikuti aja ajaran pancasila semua agama pun identic dengan pancasila mana ada agama yang menentang berketuhanan . kemanusiaan yang adil mana ada agama yang menentang nilai-nilai kemanusiaan, persatuan silaturahmi itukan ajaran agama , apalagi kerakyatan demokrasi demokrasi itu kita yakini adalah menjadikan kita hidup lebih adil dan yang terakhir keadilan mana ada yang nenpertentangkan tentang keadilan agama pasti mengajarkan nilai-niali keadilan, jadi menurut saya selain budaya organisasi yang membuat oorganisasi ini bertahan ketika kita ini tidak meninggalkan pancasila kesannya klise ya kuno gitu tapi menurut saya pancasila harus tetap ada di republik ini jangan lupakan sejarah bungkarno bilang jasmerah jangan sekali-kali melupakan sejarah kualat nanti kita jadi saya kira itu. Tegar : ehhh nannya tentang ini pak ehhh Tri Prasetya RRI itu kan nilai soul HK : tri prasetya itu emang piagam didirikannya RRI oleh pendiri kita waktu itu ehmm redaksionalnya udah tau kan ya, disitu intinya komitmen RRI sebagai pengawal Negara NKRI , dulu pengkalimatnya kan pengawal revolusi gitu lah tapi ya sekarang pengawal NKRI yang satya ke tiga itu

cxlix

RRI berdiri di atas semua golongan dan partai itu menunjukan RRI itu netral tidak berpihak kepada kepentingan politik tertentu. Ingat pada waktu itu kan multi partai seperti sekarang ini tapi RRI tetep komit menjadi lembaga penyiaran yang netral senetral netralnya, namun dalam sepanjang sejarah kan RRI pernah di kotasi oleh pemerintah orde baru sebagai lembaga penyiaran pemerintah tetapi allhamdulillah setelah reformasi boleh dibilang kembali fitrah . Tri prasteya itu boleh jadi filosofi RRI kalo dibaca dengan cermat tri prasetya itu cerminan dari komitmen lembaga penyiaran public yang netral dan independen. Sejak lahir RRI itu sebernya dari lahir itu radio public sejak lahir itu buktinya prasetya satya ke tiga itu bunyinya RRI berada diatas semua golongan dan partai disitu tidak ada RRI sebagai corong pemerintah kan tetapi dalam perjalanan sejarah dimasa orde baru RRI di kotasi oleh rezim menjadi lembaga penyiaran pemerintah allhamdulillah lahirlah reformasi RRI kembali ke kitah menjadi lembanga penyiaran public lagi hingga sekarang gitu ehhm…. Apa kalo menurut saya tri prasetya itu sampa era kekinian itu masih relevan utamanya satya ke 3 itu RRI berada di atas semua golongan dan partai itu menunjukan RRI orientasi RRI hanya untuk menunujukan netralitas dan independen RRI nahh hmm apa namanya pertanyaannya apa lagi tadi itu filosofi RRI ya Tegar : yaaa iyaa filosofi RRI maknaa hmm dan apa kah itu bisa menjadi sesuatu nilai kenapa RRI hingga kini masih bertahan HK : yaa justru itu tadi karena itu menjadiu semacam hm… apa namanya roh jiwa korsa disana sebagai lembaga penyiaran public apa lagi tri prastya terbukti tidak lekang oleh zaman kan di era kekinian pun tri prasetya masih relevan. Jadi hanya kecelakaan saja menurut saya RRI pernah dikuasai rezim dan menjadi lembaga penyiaran pemerintah kalo yang kita syukuri justru saat ini RRI punya filosofi tri prasetya itu tertanam jiwa angkasawan tertanam menjadi rohnya tadi itu disbanding saudara kita tidak punya tri prasetya sehingga dalam perjalanannya juga agak agak kurang mulus ketika dia ingin diposisikan sebagai lembaga penyiaran public itu sempet terombang ambing karena tidak mempunyai jati diri mungkin, jadi ketika zamannya megawati menjadi presiden kan tvri sempat diarahkan menjadi persero bumn RRI gag mau karena ketika kita menjadi bumn itu berarti kita komersil padahal prinsip lpp itu non komersil sehingga waktu itu kita melawan lah enggak mau sementara temen temen di tvri mengikuti kemauan rezim menjadi bumn. Apa yang terjadi ketika tvri menjadi bumn maka terjadi colaps gag cocok karena prinsip dengan hmm…ininya gag cocok dengan status kelembagaannya gag cocok prinsipnya netral independen dan non komersial itu lpp status kelembagaannya bumn kan komersial makannya RRI berlandaskan tri prasetya itu ya sudah RRI itu ya lpp lahirnya itu pun lpp kok tri prasetya itu cerminan lpp menurut saya iya kan lembaga penyiaran public, corong public, corong Negara seperti itu menurut saya. Jadi itu sangat mempengaruhi jiwa korsa angkasawan RRI nilai-nilai yang terkandung dalam tri prasetya itu Tegar : jiwa korsa itu jiwa apa itu pak HK : ya jiwaa korps korps the geest jadi kalo kopasus jiwa korsanya itu apa ituu… hmm.. lebih baik mati dari pada pulang kalah perang seperti itu jiwa korsa jiwa korsa itu ya roh itu lah gampangnya Tegar : terus kalau misalnya yang terakhir itu hubungan sosial dengan dunia internasional HK : bagus allhamdulillah dari tahun ketahun ehmm… RRI semakin mampu menunjukan jati dirinya sebagai lembaga penyiaran bertaraf internasional apa lagi visi dewas sekarang ini kan menjadikan RRI sebagai lpp yang terpercaya dan mendunia worldwide nahh sebetulnya dijamannya pak parni itu kita semakin kuat kita semakin kuat menjadi lembaga penyiaran public yaitu waktu itu RRI menjadi ehmm tun rumah general essembly Asian pacific broadcasting union ehhmm ABU tahun 2008., allhamdulillah untuk kedua kalinya RRI dipercaya lagi menjadi tuan rumah GEABU tahun ini kemaren baru saja selesai tahun kemaren ya tahun 2016 hmm bulan oktober itu untuk kedua kalinya RRI menjadi tuan rumah general siding umum ABU Tegar : ABU itu apa itu

cl

HK : Asian pacific broadcasting union asosiasi penyiaran seasia pasifik itu membernya ratusan Negara di asia dan pacific Tegar : organisasi internasional HK : iyaaa ohww.. asosiasi broadcasting union ohmm Asian pacific broadcasting union persatuan penyiaran seasia pasifik jadi dengan hmmm apaa ditunjuknya RRI sebagai 2 kalinya sebagai ini tuan rumah ABU menunjukan RRI memang sudah boleh dibilang lembaga penyiaran yang bertaraf internasional iya tohh bahkan di Abu kemaren di bali itu RRI mengalami peningkatan status sekarang menjadi member yang lebih elit lah itu. Sudah ketemu pak sulaiman Tegar : pak sulaiman siapa itu HK : direrktur pp Tegar : belom HK : harus ketemu anda harus ketemu karena core di bidang program dan produksi itu dia sekarang ditunjuk sebagai vice president administrative apa itu. Selain itu di IDA. IDA itu Internasional Development Broadcasting Asosiasion kalo gag salah itu juga bu dirut bu niken 2 kali menjadi pimpinannya IDA. Itu kalo buka di internet itu ada bu niken widiastuti itu pimpinan idb 2 periode itu dirut RRI yang kemaren yang lama itusalah satu bukti memang kita sudah diakui internasional bukan hanya lembaga penyiaran ini aja kita sudah menjadi lembaga penyiaran internaisonal gitu loh . Apa lagi voice of Indonesia siaran luar negeri kita sudah lama itu semenjak orde baru yaa mana ada radio di republik yang siaran 8 bahasa kita ini itu menjadi bukti bahwa RRI itu bertaraf internasional siaran luar negeri voice of indonesia kita siaran dengan menggunakan 8 bahasa bahasa apa aja itu lupa saya inggris ,perancis, mandarin, spanyol, korea, arab, cina eh mandarin itu cina yaa arab.. hmmm ini mau ditambah lagi bahasa india bahasa kurdi ada 8 bahasa . Inggris, perancis, belanda , jerman , perancis, spanyol ,cina ,jepang, korea. Nah itu Jepang ada ,belanda yang tidak ada saya koreksi jepang tadi jepang, korea, spanyol, mandarin, perancis , inggris, jerman adaa itu.

Transcript Wawancara 5 NAMA : DH JABATAN : Dewan Pengawas RRI WAKTU DAN TEMPAT : 12 Januari 2017, jakarta

Tegar : Oke, Jadi ya pertanyaan pertama sudah berapa lama anda menjadi pegawai di Radio Republik Indonesia? DH : 34 tahun, sudah lebih dari usianya Tegar. Tegar : Hahaha…hmm yang kedua gini tan, bagaimana struktur dalam organisasi RRI dan apa saja perannya? DH : Ya hmm...kalo secara detil nanti bisa dilihat di bagan struktur tapi pada prinsipnya begini di organisasi di RRI itu ada dibagi menjadi 2 kolom besar sebenarnya, di kolom di pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan. Jadi pengambil kebijakan yang menetapkan kebijakan itu adalah dewan pengawas, nanti apa tugas dewan pengawas secara detil kebijakan itu bisa dilihat nanti di Undang- Undang dan PP ya, tetapi kalo gambaran besarnya ya pengambil kebijakan atau yang menetapkan

cli

kebijakan dan pelaksananya. Yang melaksanakan kebijakan adalah jajaran direksi kebawah, kan gitu. Direksi yang kemudian mengurai, mengelaborasi hmm…kebijakan itu untuk dilaksanakan di dalam operasional siaran RRI dan hmm…di bawahnya itu selain ada hmm…supporting di staff tapi juga ada kepanjangannya untuk melaksanakan siaran kan ada stasiun-stasiun penyiaran yang tersebar diseluruh Indonesia sebagai hmm…apa namanya unit operasionalnya secara langsung gitu. Tegar : Kalo misal saya lihat di PP No. 12 Tahun 2005 kan ada hmm…di bawahnya dewas, direktur terus ada stasiun penyiaran sama stasiun pengawasan intern itu perannya sebagai apa? DH : Ya kalo hmm…SPI atau Satuan Pengawas Internal itukan untuk melakukan audit internal yah hmm…audit internal terhadap semua kinerja yang ada di Satker (Satuan Kerja) RRI hmm…juga ada pembinaan untuk bagaimana melakukan hmm…atau mewujudkan kinerja yang baik gitu, nah…kalo yang pusat tentunya juga seperti pusat pemberitaan dan sebagainya ya dia menjadi pusat dari seluruh produksi pemberitaan, maka dia mengelola stasiun pemberitaan itu untuk ya bagaimana berita itu misalnya seperti itu ya contoh-contohnya, kemudian kalo stasiun penyiaran ya dia melaksanakan sebagai pelaksana, dia tidak boleh mengambil kebijakan gitu ya, dia tinggal melaksanakan apa yang digariskan hmm…oleh direksi sebagai implementasi dari kebijakan yang ditetapkan oleh dewan pengawas gitu. Jadi pelaksana…kalo dari kita analisis dari kebijakan, pengambil kebijakan kan hmm…kemudian dewaskan ada pelaksana ada implementasinya itu pelaksana kebijakan, direksi, dewan direksi yang dibantu kepanjangan tangannya oleh satuan kerja. Satuan kerja itu ada yang di pusat itu ada Puslitbang Diklat, kemudian ada satuan pengawasan internal, kemudian ada juga yang di pusat tuh stasiun siaran luar negeri dan pusat pemberitaan, kan ada 4. Kemudian selain itu untuk penyiarannya ada stasiun penyiaran, mulai dari tipe A, tipe B, sama tipe C gitu, dan sekarang ada stasiun produksi sebagai rintisan-rintisan di daerah-daerah yang hmm…apa misalnya remut, perbatasan, atau yang sedang rintisan itu biasanya gitu. Tegar : Lanjut ke pertanyaan berikutnya, bagaimana cara seseorang atau individu itu bisa menempati struktur tersebut. Apakah ada kriteria khusus dari DPR hmm…untuk menjadi…menempati jabatan tersebut? DH : Jadi ini harus di…diperjelas dulu ada 2 jenis hmm…jabatan yaa, jabatan…sebenernya kalo dewas itu jabatan publik. Jabatan publik. Jadi tidak semua ditentukan oleh DPR gitu, yang berhubungan dengan DPR itu hanya dewan pengawas, gitu. Dewan pengawas adalah jabatan publik yang hmm…dipilih secara terbuka di DPR yaa melalui DPR di propertes di DPR kemudian hmm…ditetapkan oleh presiden, jadi SK-nya presiden, kemudian dewan pengawas juga mengangkat dewan direksi, ini juga hmm…semi jabatan publik gitu, ini juga jabatan publik karena terbuka gitu. Dia juga seleksinya terbuka, boleh di isi orang dalam RRI dan juga orang luar RRI, jadi ini jabatan terbuka juga. Jadi ada 2 jenis jabatan publik yang terbuka untuk RRI kan ada dewan pengawas dan dewan direksi, tapi mekanismenya berbeda, gitu ya. Kemudian dewan pengawas mengangkat dan memberhentikan dewan direksi, kan tugas dewan pengawas salah satunya itu maka hmm…dewan pengawas yang sudah dipilih oleh DPR dan diangkat oleh presiden sebagai representasi dari publik itu yang akan memilih dewan dereksi untuk melaksanakan kebijakan-kebijakannya, nah…kemudian biasanya dewan direksi punya petunjuk tekhnis kebijakan-kebijakan tekhnis operasional yang hmm…itu dilaksanakan oleh para kepala satker itukan termasuk stasiun penyiaran, maka kalo stasiun penyiaran itu betul-betul tinggal pelaksana, dia tidak boleh mengambil kebijakan gitu, kebijakannya ada dipusat karna vertikal kan kita, vertikal…dan tersentral gitu. Tegar : Jadi kriterianya…ada kriteria khusus ngga misalnya punya pengalaman beberapa lama atau… DH : Oh Ya ada, kana ada biasanya ada syaratnya dan di dalam Undang-Undang juga ada. Tegar : Undang-Undang nomer berapa tuh?

clii

DH : Undang-Undang No. 32 maupun PP No. 12 ya, nanti di…ini ya No. 12 Tahun 2005, nah nanti di pasal 7 kalo tidak salah dan sebagainya nanti dicari. Jadi itu ada syaratnya. Tegar : PP No. 12 yaa… DH : Itu syarat umum. Biasanya kalo mau melakukan hmm…apa rekrutmen nanti panitia pelaksana (pansel) hmm…yang ditunjuk oleh pemerintah kalo dewas ya, itu akan membuat kriteria tambahan, kriteria khusus, yang itu biasanya juga menyangkut tadi pengalaman, pengalaman kerja, kemudian soal lain-lainlah ya biasanya menambahkan itu, begitu juga kami di dewan pengawas itu juga hmm…selain kriteria apa…kriteria atau syarat umum juga ada kriteria khusus gitu yang terkait dengan hmm…apa kepemimpinan di lembaga kepemimpinan publik gitu termasuk syarat, syarat minimal memimpin dan sebagainya itu kan harus ada karena ini memimpin lembaga besar tidak bisa juga sembarangan menaruh orang gitu loh, itu untuk yang ditingkat pusat, dewas, dan direksi. Nah tentu saja kalo untuk ke bawah direksi punya kriteria juga dan selain syarat-syarat yang hmm…sesuai dengan regulasi yang ada hmm…tentu regulasi itu ada ASN sekarang, ada Undang-Undang kalo PNS terkait dengan Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil hmm..yang terkait dengan peraturan Pegawai Negeri Sipil, kalo sekarang ASN (Aparatur Sipil Negara). Tegar : ASN…Undang-Undang ASN? DH : Undang-Undang ASN nomer…nomer berapa ibu lupa hahaha. Dia baru berlaku 2014 hmm...2014 itu. Tegar : Namanya Undang-Undang ASN? DH : Udah cari aja di google ada, kalo ini ada itu. Terus apa lagi? Tegar : Nomer 4, sebenernya nomer 4 sama nomer 5 ini hampir… DH : Kriteria umum dan kriteria khusus selalu ada nah hmm…biasanya korelatif itu Tegar : Nomer 4 sama nomer 5 itu hampir berhubungan nah…yang no 4 itu bagaimana hubungan sosial yang terjadi antara hmm…anda dengan lingkungan internal seperti hmm…bawahan anda atau engga dengan hmm…kerabat kerja yang lain? DH : Yak kalo hubungan…kita ada hubungan sosial itu ada yang formal, ada yang ini ya... Tegar : Formal dan informal? DH : Pola hubungan formal itu sudah ditentukan mekanismenya, misalnya kalo dewas dengan direksi, saya sebagai dewan pengawas itu hmm…kita membuat mekanisme internal misalnya hmm…ada rapat bulanan namanya rapat konsultasi nah itukan pola hubungannya yang sudah dibuat tiap setengah tahun kita evaluasi bersama semua direksi misalnya seperti itu, tapi untuk hmm…kemudian kita juga ada pembagian fokus hmm…untuk supervisi misalnya dewan pengawas maka dia juga punya hubungan langsung dengan para direksi yang manangani, nih orang perorang tapi secara kelembagaan dia akan lebih fokus, nah di luar hubugan-hubungan formal misalnya selain bulanan kalo ada hal-hal tertentu yang itu menyangkut masalah persoalan yang harus segera diselesaikan ya anytime gitu, kadang-kadang apalagi opersional otomatis ya harus kalo ada ini…eh itu tadi loh kok siarannya salah misalnya itu informal tapi sebenernya bisa langsung bisa ditekel, nah itu yang internal kemudian hmm…selain itukan kita juga punya banyak forum ya kadang ada kayak pengajian, kayak itukan juga pola hubungan itu sebenernya pola komunikasi terjalin disitu kan, suka ada pertemuan karyawan kalo-kalo yang di direksi, kalo kitakan kalo dewas kan hanya dengan direksi tapi dewas juga menjalin hubungan hmm…formal dengan langsung kita ingin melihat, memverifikasilah itu kelapangan kan ada kita, dewas juga ada misalnya kita setiap bulan punya data nih soal kinerja dimana, kita kan perlu turun juga untuk semacam sebenernya kita ingin memverifikasi

cliii

atau melihat langsung bener ngga sih di data ini gitu ya kemudian kita lihat misalnya hmm…kalo soal siaran misalnya oh disana sudah menerapkan pola siaran yang baru, bener ngga? Ya kita monitor, kita bisa monitor dari sini juga sebenernya tapi atmosfer kerja tentang mekanisme pada saat produksi itukan ngga bisa kita lihat nah…itu atmosfernya kita tangkap kalo kita turun langsung, itu yang hmm...formal, yang informal kan kadang juga pake sms, pake media kan hehe kita terima sms, terima WA, terima email apalah semuanya jalur itu ya kita buka gitu untuk hmm…terbuka kalo dewan pengawas ini kan representasi dari internal juga, maka kita harus buka hmm…namanya komunikasi untuk menyampaikan aspirasi dan mungkin ada hal-hal lain apa yang diselesaikan dan ditanyakan silahkan. It‘s okay gitu, dengan luar begitu juga sebenarnya. Kalo dengan luar kalo dewan pengawas itu punya kayak diskusi publik, FGD, itu formalnya. Secara tidak formal ya kita kadang diundang hmm…apa diundang atau ketemu di forum itu masih formal tapi kadang juga disampaikan misalnya ada hal tertentu, biasanya ada masyarakat sipil yang menyampaikan, terus kita punya forum komunikasi pemerhati itu juga menyampaikan bu ini begini begini…dan sebagainya yak itu harus kita coba petakan, kemudian kita sistematisasi kita cari akar persoalannya apa gitu, nah itu nanti kita komunikasikan ini dengan siapa? kira-kita alamatnya kemana ini menyelesaikannya? kan gitu, persoalannya kemana ya itu kita sesuaikan penanganannya siapa yang harus nangani gitu. Tegar : Jadi untuk pola komunikasi yang ada di RRI ini berarti vertikal? Apa… DH : Ya vertikal, horizontal, semua ada, diagonal ada, kan ada misalnya hmm…pernyiar suatu saat eh…reporter suatu saat di lapangan dia akan hmm...apa namanya hmm…misalnya suruh siaran livenya jam 9 ternyata hmm…misalnya presiden ini mesti mundur lama ini gimana kan dia harus komunikasi ke kadang ke atasan kalo hmm…mestinya ke atasannya di atasan dari…dari operasional itukan pengarah acara tapi suatu saat mungkin ngga nyambung itu kan bisa saja, antara atau dengan antara pemberitaan dengan siaran itu horizontal, tapi bisa juga vertikal reporter langsung ke kepada kepala pemberitaannya kalo komunikasi di bawah itu ngga nyambung kan gitu sehingga ya itu ada di smart book nanti baca itu ya di smart book, terus apalagi? Tegar : Berarti sarana komunikasinya bisa media sosial atau engga laporan kerja? DH : Laporan kerja ada, kan setiap bulan ada, ada laporan bulanan itu bisa kita baca, kemudian kita punya WA group sekarang woah itu WA sekarang medsos itu yang lebih cepet itu hmm…tapi karena kita basisnya juga kita ini operasional tapi juga manajemen birokrasikan pake uang negara, maka untuk mempercepat penyelesaian masalah biasanya pake medsos, pake telfon langsung oke itu selesaikan dulu tapi administrasi ini kan juga harus bagus, tata kelola maksudnya karena kita pake uang…kalo itu menyangkut hmm…keputusan-keputusan yang berdampak pada anggaran itu harus lebih cermat gitu karena sudah ada mekanismenya, jadi hmm…apa ya kita ini orang operasional. RRI itu memang ada 2, dia juga hmm…apa lembaga operasional tapi juga birokrasi untuk pengelolaannya kan tetep harus taat birokrasi, pengelolaan keuangannya berbasis keuangan negara tapi tugasnya itu harus hmm…penyiaran publik itu harus kan harus adaptif dan responsible, responsifnya harus cepet gitu tapi ya kalo kita ngga…ngga begitu kemudian ketinggalan, tapi ini back up tata kelolanya juga harus bagus gitu, sesuai dengan aturan yang ada. Tegar : Berarti 4, 5, 6 udah. DH : Udah yaa… Tegar : Itu satu…satu… DH : Satu paket hahaha Tegar : Itu satu paket. Langsung nomer 7 aja, kalo misalkan di dalam oraganisasi itu terjadi konflik, bagaimana cara menyelesaikan?

cliv

DH : Ya dilihat tingkat konfliknya ya pasti harus diselesaikan dalam tingkat yang paling rendah dulu, biasanya kalo persoalan-persoalan tekhnis kalo saya sih hmm…persoalan tekhnis tolong selesaikan di tekhnis jangan sampai hmm…kita mesti harus memberikan delegasi dan kepercayaan kepada yang punya tanggung jawab dan tugas itu untuk menyelesaikan dulu kan gitu, misalnya ada konflik hanya persoalan tekhnis masa sampai ke dewas atau dereksi kan ngga gitu, misalnya hanya soal hmm…konflik soal apa ya hmm…kalo soal siaran itu hmm...soal jam rebutan jam siaran gitu, sudah ditentukan tapi ternyata ini merasa ada yang lebih urgent gimana gimana…ya itu selesaikanlah ditingkat lapangan kepala seksi itu bisa atau kepala bidang maksimal kalo ngga bisa…ngga bisa naik- naik lagi kecuali itu konflik yang memang menyangkut hal prinsip ya harus direksi yang turun. Tegar : Rapat, harus rapat terbuka apa rapat tertutup dengan mediasi … DH : Ya konfliknya apa dulu? Tegar : Ya kalo misalnya agak sedikit… DH : Oh itu semua digunakan kan tergantung itu by peace ngga bisa di gebyah huya, cuma hmm…ada yang bisa di selesaikan misalnya kalo hal-hal yang tekhnis operasional hmm…itu di lapangan atau itu kalo menyangkut tidak di operasional tapi misalnya di tata kelola itu misalnya atau konflik antar pribadi ya diselesaikan secara kekeluargaan kan gitu, kita inikan punya nilai kekeluargaan yang tinggi gitu, jadi hmm…untuk antar pribadi ya, kalo menyangkut dinas ya harus diselesaikan secara kedinasan, mekanisme kedinasan kan ada kalo ada itu gitu. Jadi tergantung tingkatannya ya konfliknya pribadi atau konflik dinas nah…kemudian konflik internal atau dengan eksternal kan semua by peace itu sepanjang bisa diselesaikan secara tekhnis ya di tingkat tekhnis itu selesaikan di operasional cukup dengan para pemimpin di tingkat operasional, kalo antar pribadikan biasanya informal ya selesaikan dengan kekeluargaan, kalo antar pribadi bukan dinas, tapi toh dinas tetep juga membantu memediasi jadi bisa mediasi, bisa langsung ke formal tergantung, semuanya tergantung dari itu, tapi biasanya sepanjang kita bisa selesaikan secara baik-baik ya kita selesaikan secara baik-baiklah gitu. Tegar : Oke, nah…untuk pertanyaan nomer 8 sama 9 kan hampir sama jadi dijadiin satu aja. Hmm…kan kita ketahui organisasi RRI ini kan terdiri di berbagai daerah dan pegawainya itu terdiri dari berbagai kelompok, nah…meurut ibu hmm…kalo misalnya di dalam organisasi itu lebih baik terdiri dari berbagai kelompok atau seragam atau beragam nah…kalo misalkan di organisasi RRI itu kelompoknya kan ada yang seragam dan beragam hmm…ada contohnya ngga kelompok-kelompoknya itu? Misalnya kelompoknya itu ya misalnya bisa dari ras atau engga suku atau dari hmm…organisasi kecil di dalam RRI? DH : Prinsip RRI itu hanya ada satu organisasi karena kan vertikal tetapi organisasi RRI ini menggambarkan Indonesia sebenernya, Indonesia yang sesungguhnya karena hmm…keberagaman di RRI itu hmm…untuk pegawainyakan sangat tinggi, kalo organisasinya sama, dimana-mana samakan, strukturnya sama, ini sama, yang berbeda kan orangnya, orang yang mengisi nah maka hmm…kelompok-kelompok itu sebenernya kalo kita bagi cuma ada 2, kelompok pemimpin dan kelompok hmm…operasional. Nah di opersional itu ada yang namanya staff, ada supporting staff, ada yang di profesi kan gitu ya hmm…sebenernya kalo dibagi 2 besar itu jadi pemimpin dan yang dipimpin kan gitu. Tetapi kalo mau dibagi bisa juga jadi 3 kelompok manajemen, kelompok manajemen tuh pemimpin, semua tingkatan struktural pejabat struktural, kemudian ada staff administrasi (administratif), supporting staff, dan para pejabat fungsional (para professional) gitu nah hmm…karena Indonesia hmm…RRI tuh ada diseluruh Indonesia maka yang sesungguhnya hmm…kalo yang kelompok-kelopmok itu ngga ada ya, cuma yang ada adalah hmm…tingkat apa namanya tingkat pemahaman hmm…tingkat ngga enak juga ngomongnya haha…tingkat pemahaman terhadap hmm…apa bagaimana posisi RRI, peran RRI, dan bagaimana implementasinya di lapangan itu yang beda-beda kan karena hmm…pendidikannya beda, latar belakangnya beda, ini beda, maka

clv

tentu disitulah sebenernya uniknya, maka tadi saya sampaikan RRI itu menggambarkan Indonesia yang sesungguhnya dengan segala keberagamannya karena ada di seluruh Indonesia, bahkan di pelosok- pelosok, di perbatasan, ada semua itu temen-temen kita di RRI, di sini seperti itu. Jadi kalo kelompok- kelompok ngga ada kecuali kita punya organisasi yang…yang karyawan KORPRI, ngga ada organisasi yang lain jadi untuk membina jiwa Korsa itu ada organisasi KORPRI, kemudian untuk ibu-ibunya ada Dharmawanita udah itu aja hmm…ngga ada yang kelompok-kelompok lain misalnya apa ngga ada gitu. Kalo yang resmi di dalam organisasi itu Dharmawanita untuk isteri karyawan, oh satu lagi pensiunan itu masuk keluarga besar walaupun dia sudah di luar struktur, tapikan keluarga besar RRI hmm…Persatuan Purna tugas RRI itu PPRRI nah itu ada dan itu juga menjadi bagian dari keuarga besar kita gitu, jadi ada 3 tadi kalo kelompok organisasinya KORPRI, Dharmawanita itu sama organisasi yang formalnya ya RRI, kalo RRI sendiri ngga ada. Tegar : Hmm…terus pertanyaan no 10 sama 11 jadi digabung aja hmm…apa saja nilai…nilai dan norma budaya organisasi yang hmm…berada dalam organisasi RRI yang anda ketahui? Terus yang selama bekerja disini apa aja yang dari nilai norma dan budaya organisasi itu yang ibu dapat? DH : Kalo saya yang hmm…mungkin hmm…itu ada soul atau apapun namanya dasar atau soul atau jiwa atau rohnya RRI dan itu menjadi dasar dari nilai, norma, dan budaya organisasi adalah tri prasetya RRI hmm…tentu kita…kami bersyukur, saya bersyukur sebagai orang RRI hmm…menjadi karyawan RRI, menjadi angkasawan RRI karena RRI punya tri prasetya dan tri prasetya itu menggambarkan bagaimana hmm…jiwa mungkin nilai dan budaya kerja RRI itu harus dibangun itu asalnya dari situ karena 3 tri prasetya ini sebenarnya menggambarkan pertama bahwa hmm…RRI tuh orang-orangnya tuh harus punya semangat juang untuk membela kan membela alat itu, jadi untuk tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab jadi dan hanya digunakan untuk memperkokoh persatuan…hanya untuk digunakan bangsa dan negara, untuk kepentingan bangsa dan negara, itukan ininya rohnya. Kemudian yang kedua angkasawan RRI itu harus disiplin macem-macem kayak gitu maka angkasawan RRI itu ngga boleh sebenernya yang hmm…dia tidak disiplin, kemudian ngomong seenaknya gini konteksnya di corong ya, jadi semuanya dari 3 itu hanya diperuntukan untuk bangsa dan negara dan harus netral yang ketiga itu independen, makanya untuk semua…semua masyarakat, semua warga negara, semua penduduk, dan semua elemen yang ada di Indonesia hmm…di negara ini harus difasilitasi oleh RRI tapi harus berjuang dijaga untuk tidak digunakan terutama untuk memecah belah bangsa, jadi yang ditekankan betul itu nilai-nilainya itu adalah bagaimana RRI itu hmm…kemudian menjaga apa kebersamaan, kekompakan untuk bersama-sama menjaga negara kesatuan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan. Jadi mungkin nilai itulah nilai kebersamaan, nilai kekeluargaan itulah yang memperkuat hmm…apa namanya persatuan dan kesatuan RRI bagaimana jiwa Korsa RRI terbangun itu dari nilai kebersamaan itu. Nah budaya organisasi kita sudah hmm...ada apa kalo yang baru ini ada 5 nanti bisa dilihat disini mana tadi biru nah itu yang paling penting itu sebenarnya hmm…yang ingin kita sampaikan adalah RRI itu ada itu untuk publik, untuk masyarakat kan gitu, kita harus visioner, harus mengawal misi bangsa dengan baik, mewujudkan tujuan negara dengan baik, ikut berkontribusi dalam mewujudkan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Apa kepentingan nasional itu? Kepentingan nasional adalah cita-cita bangsa yang termaktup dalam alinea kedua pembukaan Undang-Undang Dasar 45, kalo tujuan negara itu ada di alinea ke 4 pembukan Undang-Undang Dasar 45 ada 4 itu, melindungi segenap tumpah darah sebagainya bangsa, kemudian yang kedua mensejahterahkan, mencerdaskan, dan ikut hmm…apa dalam ketertiban dunia, itu nanti dibaca disitu, jadi maka hmm…apa namanya nilai, norma, dan sebagainya diarahkan semuanya kesana nah bagaimana kita tetep memberikan kontribusi kepada hmm…apa perwujudan nilai-nilai hmm…apa namanya kepentingan nasional tadi, nanti dibaca ini…terus apalagi? Tegar : Terus hmm…lanjut aja ke no 12 hmm…apakah organisasi RRI memiliki logo? Nah terus apa arti makna dari logo tersebut?

clvi

DH : Ada, logo makna nanti mungkin bisa dibaca aja ya tapi yang penting begini logo itukan hmm…sebenernya hanya untuk ya simbol, untuk RRI seperti apa, disitu ada pancaran, ada warna biru dan sebagainya. Jadi RRI memang diharapkan hmm…bisa memancar ke seluruh wilayah negara kesatuan dan juga ke luar gitu sebenernya kesana, karena sebenarnya logo itu mencerminkan apa sih tugas RRI gitu ya yang harus di emban, itu kalo di uraian di Undang-Undang kan panjang tapi kalo boleh saya ringkas itu sebenernya RRI punya ada 2 tugas besar yang harus dilakukan ke dalam negeri, ke dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dia harus menjadi perekat sosial nah maka sosial kohesifnes itu harus dibangun oleh RRI sebagai media yang mengkoneksikan antar penduduk, antar wilayah, antar warga negara, tapi dalam konteks lembaga penyiaran publik pelayanan inilah untuk warga negara maka sesungguhnya semua warga negara dan itu amandatori di Undang-Undang bahwa RRI itu harus melayani seluruh lapisan masyarakat, seluruh warga negara itu harus terlayani, seluruh wilayah harus terlayani, maka karena kita itukan negara kepulauan ya…negara kepulauan maka dia harus ada media yang mengkonekkan kan harus menjadi perekat sosial tadi, jadi saya sering bilang hmm…RRI itu sebagai media konetifitas hati antar penduduk, antar wilayah, jadi yang konek itukan bukan hanya transportasi itu bisa pergi kesana ada pesawat, ada kapal gitu, kapal laut, dan sebagainya, hmm…ada tapi juga yang perlu dikonekkan itukan hati antar penduduk ini supaya saling memahami satu wilayah dengan antar wilayah nah itu salah satu medianya, dan yang punya tugas itu salah satunya adalah lembaga penyiaran publik adalah RRI, maka siaran RRI harus ada diseluruh Indonesia gitu kira-kira, perekat sosial. Tegar : Perekat sosial. DH : Nah itu catat sosial kohesifnesnya harus terjalan dengan baik kan agar negara kesatuan tetap utuh. Kenapa dipilih negara kesatuan? Bukan negara federasi? Ya itu sosial masuk nanti negara kesatuan, karena memang ada puluh-puluh tadi. Tegar : Puluh-puluh pulau…beribu-ribu pulau. DH : Ya gitu oke? Tegar : Oke. DH : Apa lagi? Tegar : Lanjut ke no 13 hmm…ada ngga pakaian khusus yang digunakan dalam setiap organisasi? DH : Ada, kan ada pakaian khususnya kita punya seragam, kalo sekarang ini ada putih biru, ada biru-biru, terus hmm…sehari pake pakaian hmm…bebas batik dan etnik gitu untuk hmm…dalam rangka apa namanya juga memberikan hmm…berkontribusi dari pengembangan produk lokal nah kan batik apa kan gitu, kita juga harus memberikan itu identitas. Tegar : Putih biru itu biasanya hari? Hari senin ya? DH : Engga, senin-selasa putih biru ya bener, rabu biru-biru…biru itu RRI, baru kita kamis batik sama anu pakaian daerah lokal ya batiklah haha batik dan tenun dan sebagainya. Hmm…kalo jumat olahraga kan bebas. Tegar : Oh jumat bebas? DH : Jumat olahraga kan biasanya abis olahraga kan jadi bebas pakaiannya haha. Tegar : Oh hahaha. Terus no 14 ada ngga sih acara-acara upacara atau engga ritual khusus yang dilakukan di organisasi RRI untuk merayakan sesuatu atau engga… DH : Oh iya ada.

clvii

Tegar : Ada nah apa arti dan hari tersebut? DH : Ada hari upacara formal, itu kan hari-hari besar terus hmm…apa kayak 17an, ya hari kebangkitan, 17an, ya sesuai hari-hari besar nasional itu biasanya kita upacara, terus ada yang tanggal 17 gitu tanggal 17, kemudian hari radio, itu kan upacara-upacara formalnya ya hari-hari besar nasional dan hari ulang tahun RRI. Tegar : 17 September? Eh… DH : 11… Tegar : 11 September. DH : Yang lain hmm…itu untuk yang lain seperti ada acara natalan, maulid nabi, hmm…ada isra‘ mi‘raj, peringatan-peringatan itukan juga di dalam rangka apa…menjalin silaturahim, meningkatkan jiwa apa…Korsa, terus kebersamaan, terus ada olahraga bersama porseni, KORPRI itu punya itu pekan apa por KORPRI misalnya itu ada, jadi ritual khususnya ya upacara itu hari besar keagamaan, itu biasanya kita peringati dan itu menjadi hmm…sarana untuk pembinaan mental spiritual dari temen- temen kita gitu. Tegar : Hari ulang tahun RRI? DH : Kalo hari ulang tahun RRI ya itu pasti, hari ulang tahun RRI itu biasanya yang paling heboh haha karena pasti banyak sekali kegiatan yang dilakukan gitu. Tegar : No 15 itu ada ngga sih tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan di dalam organisasi RRI? Seperti apa tradisinya? DH : Kalo tradisi itu tradisi yang…yang apa ya tradisi yang hmm…mencerminkan kekeluargaan biasnya kita hmm…cepat sekali kalo ada misalnya temen-temen yang kena musibah, atau kan ada tapi tradisi…tradisi-tradisi yang lain itu sebenernya tradisi di hari ulang tahun RRI itu, kita biasanya penyulutan obor itu kan menjadi tradisi yang belum di…jadi penyulutan obor tri prasetya jadi setiap hari ulang tahun RRI itu ada tradisi penyulutan obor tri prasetya yang dilaksanakan secara serentak bersama-sama di seluruh Indonesia, itu yang tidak dimiliki yang lain kan gitu, dan itu bisa serentak seluruh Indonesia semua kepala satker, kepala RRI menyulut obor bersama-sama dan di setiap daerah itu juga dihadiri tamu undangan. Nah itu saya kira hmm…apa tradisi yang sangat kemudian sampai sekarang ada, kemudian juga itu bisa diharapkan bisa membangkitkan semangat untuk terus hmm…apa bersama-sama melaksanakan tugas-tugas RRI kan gitu. Terus apa lagi? Tegar : Terus…oh iya no 16 bicara manajemen hmm…ada ngga sih hmm…reward ataupun punishment yang diberikan organisasi RRI terhadap anggotanya? DH : Ya ada pasti, jadi kalo bicara itu ada. Misalnya kalo yang terakhir itu yang tidak memenuhi kinerja kan sekarang sudah ada…apa berbasis kinerja, yang tidak memenuhi kinerja ya ada yang hmm…ya di ya tidak lagi menduduki itu, ada yang keluar, ada yang dikeluarkan, yaa ada yang dikeluaran kalo tidak memenuhi gitu loh, tapi ada yang secara sadar karna tidak memenuhi mengundurkan diri gitu juga ada gitu loh. Jadi ada…berapa datanya ada itu cuma ibu ngga hafal, itu di SDM ada di Pak Nurhanudin. Kemudian hmm…untuk temen-temen yang ada bentuk hmm…reward yang lain bagi temen-temen hmm…baik di tingkat operasional maupun manajemen yang berprestasi misalnya dengan diberikan hmm…pelatihan, kesempatan pelatihan-pelatihan di bidang tugasnya hmm…setelah dia kita lihat temen-temen di lapangan gitu, kemudian diberikan kesempatan untuk menghadiri forum-forum di forum nasional maupun internasional, misalnya kalo ada hmm…sebuah stasiun penyiaran itu berhasil apa…gitu kan kita ada lomba internasional maka dia hmm…ya kalo menang kan kita ajak misalnya di ABU ada yang menang di stasiun mana gitu yaa produsernya kita

clviii

ajak, jadi yang ngambil hadiah itu bukan kemudian dewas atau dewan direksi atau pusat saja engga, mereka yang produsernya itu dibawa mungkin sama manajemennya satu gitu kita ajak langsung, kita fasilitasi langsung untuk menerima hadiah itu secara langsung di forum internasional itu di ABU eh IBD atau di forum-forum lain, begitu juga di nasional gitukan dari daerah gitu, kemudian juga hmm…kalo seperti reporter di perbatasan misalnya itu kan setiap tahun hmm…kalo tanggal 17 Agustus itu kita…dulu sudah ini sudah tahun ke-5 ya hmm…ke-4 kemarin itu kita usulkan waktu itu ke DPR ke…untuk di undang dalam sidang paripurna dan upacara 17, upacara kenegaraan di…di istana saat 17 Agustus ya itu untuk reporter perbatasan yang terbaik gitu. Kemudian ada juga yang diberikan reward itu kalo yang reporter produktif, kebetulan muslim gitu jadi reporter haji, kan gitu gitu jadi rewardnya gitu, terus yang hmm…mungkin yang lain kalo sekarang ini ada lagi diberikan kesempatan untuk magang di nasional bagi presenter-presenter yang bagus di daerah gitu, untuk itukan hmm…reward juga gitu kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri itu menjadi reward, salah satu reward. Ada yang kemudian berupa hmm…jabatan dan sebagainya. Kemudian kita juga punya untuk menilai produksi kan ada suara kencana itu dapat hadiah setiap tahun hmm…suara kencana itu hmm…untuk produksi kan pas hari ulang tahun RRI nanti dia dapet sertifkat dan juga hadiah biasanya gitu, itu untuk produksi-produksi kaya sandiwara radio, investigative reporting, picture, dan misalnya…talk interactive dan lain-lain biasanya ada setiap tahun yang di adakan oleh internal RRI, eksternal secara nasional maupun internasional gitu. Tegar : Oke, langsung ke pertanyaan nomer 17 hmm…di lingkungan organisasi RRI itu ada terdapat…apa ya istilahnya ya joke-joke atau engga banyolan-banyolan yang turun menurun gitu dari dulu? DH : Apa ya…saya ngga dapet ya, ya cuma sekali di udara tetap di udara itukan tagline formal jargon, tapi kalo joke-joke itu kayaknya engga sih, itu yang turun menurun itu ngga ada gitu, ngga ada sih hmm… Tegar : Apa langsung ke 18 aja berarti…jargon ya? Nah kalo jargon itu kan ada ya sekali di udara tetap di udara, nah itu maksudnya? DH : Positioning statement… Tegar : Nah itu maknanya itu apa tuh? DH : Yaa kita harus berjuang untuk RRI tetap terus mengudara di segala tidak peduli tantangannya apa gitu. Harus berani menghadapi kesulitan dan sebagainya jadi harus berupaya sekuat tenaga bagaimana RRI tetap siaran dimanapun dan kondisi apapun gitu.Ya kalo nanti suka dipelesetin ya kalo listrik matikan pasti juga mati sebentar tapikan terus berjuang untuk tetap mengudarakan kan? Ada genset dan lain-lain kan gitu, maksudnya suka mungkin dipelesetinnya suka disitu sekali-sekali mati juga listrik mati hahaha tapi itukan tekhnis ya. Tegar : Oke langsung aja nomer 19 hmm…ada ngga kisah-kisah mitos atau engga sejarah yang terdapat dalam lingkup organisasi RRI? Misalnya sejarah berdirinya atau engga… DH : Ada, ya kalo sejarah berdirinya kan ada, tapi yang kalo sebenernya apa ya bukan mitos atau apa. Kalo yang saya tangkap, yang saya rasakan saya sebagai orang lama ini sudah 34 tahun di RRI itu hmm…kisah-kisah, hmm…kisah terutama sejarah berdirinya RRI dan juga di RRI lainnya itu menjadi hmm…semangat, menjadi roh bagi hmm…bagi saya dan mungkin juga dirasakan oleh teman-teman bahwa RRI itu lahir di kancah perjuangan, di saat masa perjuangan, sehingga ini sangat mempengaruhi hmm…bagaimana karakter broadcaster RRI itu terbentuk gitu. Jadi kalo kita ungkap kita mestikan baca ya baca sejarah kemudian kita sampaikan, saya sering sampaikan kepada temen-temen yang muda-muda hmm…ketika anda menjadi sudah memilih menjadi orang RRI itu harus bener-bener siap ya menjadi orang RRI dengan segala perjuangannya, karena tidak mudah menjadi broadcaster RRI itu sesungguhnya kalo kita ambil rohnya, jadi kisah-kisah hmm…kisah apa bagaimana misalnya

clix

pak…siapa dulu Abdul Rachman Saleh itu nenteng-nenteng hmm…pemancar itu agar tetap siaran misalnya di Jogja itu sampai ke gunung-gunung itu agar tetep dia siaran menyampaikan pesan-pesan itu kepada masyarakat misalnya. Di Surabaya ada Bung Tomo yang dengan segala hmm…orasinya mampu menggugah arek-arek Suroboyo itu untuk melawan kembalinya tentara apa Inggris apa Belanda ya kalo di Surabaya itu? Sehingga bener-bener itu membangkitkan semangat, kemudian pak Karno sendiri kan, pak Karno sendiri bagaimana pidato-pidato pak Karno itu bener-bener di dengarkan oleh para hmm…apa masyarakat waktu itu untuk menjadi hmm…acuan untuk berbuat, maka sebenarnya kalo melihat kisah ini itu hmm…tidak ada alasan sebenarnya bagi siapapun untuk menghapus RRI, RRI baik sebagai institusi yang punya kontribusi sejarah perjuangan bangsa maupun hmm…peran dan posisinya di dalam hmm…membangun opini masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk diarahkan ya menuju kepada apa yang diinginkan oleh pemimpin negara ini kan begitu. Ini yang harus dijaga jadi rohnya begitu, itu yang saya dapatkan, maka itulah yang kami, yang saya jaga dan, kita perjuangkan selama ini agar RRI tuh tetap bagaimana semua elemen negara ini, pemangku kepentingan negara, pemerintah dan juga masyarakat tuh bersama-sama meningkatkan, memperkuat eksistensi hmm…lembaga ini untuk berperan dan memiliki posisi yang lebih baik, lebih kuat, sehingga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kejayaan apa negara, nah gitu dan bangsa, kan harusnya begitu gitu. Menggerakkan masyarakat untuk sekarang apa, yang sekarang mari kita sama-sama ikut mensejahterakan atau ikut…yang…yang paling utama adalah fungsinya, tanggung jawab sosialnya adalah mencerdaskan kan sebenarnya, membuat masyarakat lebih cerdas gitu ya lebih hmm…kritis, lebih ini di dalam menyikapi hidup. Maka informasi-informasi, siaran-siaran bentuk siaran lainnya itu harus mampu hmm…membuat masyarakat semakin cerdas, kalo informasi dan isi siarannya itu tidak mencerdaskan ya itu harus hmm…harus ndak ndak boleh ada disitu biasanya kita, contoh lagu aja lagu kan tidak boleh lagu cucak rowo gitu kenapa? Karena tuh kita punya pendapat itu tidak mendidik karena menimbulkan asosiasi yang tidak baik nah…itu kita hindari, itu ndak ndak boleh kita putar gitu loh, kata-katanya itu jadi karena di dalam pedoman penyiaran ada, kita ndak boleh hmm…apa namanya…kalo ringkasnya itu tidak boleh sara dan tidak boleh saru, tidak boleh ngomong yang ngga sopan kan gitu. Apa lagi ya? Tegar : Yang nomer 20 itu bu, yang tadi nama pahlawan yang sampai saat ini masih diingat seperti tadi bung Karno, Abdul Rachman Saleh? DH : Ya pak Yusuf Rono Dipuro itu yang…yang di tiang bendera depan itu pak Yusuf Rono Dipuro itu di bawah ancaman pistol hmm…medil itu ya anu untuk tidak nyiarkan apa itu, jadi dia pokoknya tetep merah putih, nanti dibaca di bendera itu, di tiang bendera depan itu ada kata-katanya bagus nanti dibaca ya dipotret nanti. Tegar : Pak siapa itu? DH : Pak Yusuf Rono Dipuro kan. Itukan penyiar yang menyiarkan proklamasi dan sebagainya, yah jadi pak Yusuf Rono Dipuro, Agus Rahman Saleh itukan, dan juga ada cuma ngga hafal itu ada beberapa nama, ada 8 atau sampai 14 nama yang mau berjuang untuk…untuk apa RRI. Jadi hmm…2 itu yang memang pak Yusuf apa pak Karbol kan sering disebut pak Karbol. Tegar : Terus yang nomer 21 bagaimana cara organisasi RRI itu menyerukan atau mensosialisasikan visi misi, nilai norma dan budaya organisasi tersebut? DH : Ya kita pake nyetak buku diberikan supaya terbaca juga lewat kalo sekarang lewat anu apa… Tegar : Diklat… DH : Ya diklat sama ini kita selain lewat medsos kan eh bukan medsos hahaha IT Pusat Pusdatin, pusat data terus kemudian hmm…ini yang baru…baru mau di upload ini, kemudian ada lagi ya tentu

clx

diimplementasikan di dalam pas pelatihan tuh kita sampaikan, kalo ada pelatihan apapun kan ya saya sampaikan gimana sih dari kebijakan itu sampai di implementasinya gitu ada disitu. Tegar : Semua? DH : Hmm…bisa diskusi, bisa rapat gitu, bisa juga hmm…kalo seperti dewas kalo ke daerah kita juga sampaikan, kalo kita sampaikan seperti apa tidak ya ada yang forum di…di forum-forum kecil, ada yang forum besar gitu baik ke dalam maupun keluar kira-kira begitu. Tegar : Nah dari nilai-nilai norma dan budaya dari organisasi tersebut hmm…apakah mempengaruhi anda dalam bertingkah laku, dalam keseharian di dalam organisasi atau engga kesehari-harian? DH : Ya itu pasti gitu ya, kalo misalnya kita harus disiplin ya disiplin gitu, misalnya janji dating tadinya jam 8 tapi ngga bisa taunya jam 10an ya sudah gitu, itu tertanam. Kalo RRI sebenarnya hmm…saya dulu karena operasional ya dispilin itu nomer 1, karena kalo siaran kita kan harus on time, ndak boleh siarannya mulainya mundur kan ngga ada di RRI jam 5 harus tek jam 5 siaran misalnya, kita ngga bisa memulainya terus jam 6 kan ngga bisa, kalo rapat masih bisa mundur kan nah itu berpengaruh, sangat berpengaruh. Nah yang ke 2 misalnya yang saya rasakan, saya sebagai reporter bahwasannya, bahwa apa ya sikap terutama dalam substansinya RRI itu kan harus memperjuangkan kepentingan nasional gitu, saya selalu ingat kalo ada masalah-masalah yang menyangkut negara apa saya itu kemudian sangat berpengaruh kepada saya, oh saya ngga mau ambil itu, ngga mau ambil narasumber ini karna narasumber ini woaahh…itu kan bagian dari setting-setting yang dipengaruhi oleh budaya dan nilai tadi, nilai norma itu, jadi kalo orangnya ngga komit untuk negara ya ngapain kita besar-besarin jadi narasumber kan ngga gitu misalnya kayak gitu itu yang saya rasakan. Tegar : Nah semua itu berawal dari tri prasetya RRI? DH : Ya tri prasetya, karena dulu waktu dari awal tuh seperti saya ini betul-betul diajari ini loh tri prasetya pahami, kemudian hmm…dalam siarannya harus begini, diharapkan harus disiplin kemudian isinya harus orientasinya harus ke situ, maka ketika jadi reporter itu ya harus hmm…itu yang diingat misalnya ada sumber berita yang ngga pas untuk kemudian kalo itu disiarkan itu menjadi konflik atau menyinggung perasaan suku yang lain harus ngga boleh dan itu nilai-nilai di RRI emang ngga boleh, dan itu berpengaruh kepada keseharian kita, dalam bergaul juga, kita lebih terbuka, saya merasa lebih terbuka, lebih nyaman dan bisa menerima siapa saja, dari suku manapun, dari daerah manapun untuk berkomunikasi, bekerjasama dengan baik dan ini sebenarnya deskriptif contoh lesson learn yang baik bagi di RRI, bagi masyarakat juga, di RRI kan terdiri dari banyak suku dan sebagainya, kita bisa saling komunikasi antar daerah dengan baik gitu dan kita pola…dan juga pola penempatannya kan kita lintas pulau ya terkontinental, connecting gitu. Apa lagi mas Tegar? Tegar : Ini yang terakhir nih ada berbagai pertanyaan tentang budaya organisasi yang tadi bu, menurut ibu unsur budaya apa yang hingga saat ini masih bertahan? Terus kenapa hmm…apa ya…apakah budaya organisasi ini membuat RRI itu di era globalisasi ini masih bertahan? DH : Ya gitu jadi tadi kita punya soul, punya roh, punya nilai, satu kebersamaan dan kekeluargaan itu yang kemudian bisa mensolidkan langkah kita, bisa mensolidkan seluruh karyawan ini dalam keadaan apapun, persoalan atau masalah mungkin akan silih berganti datang, tapi kemudian kalo kita ingatkan bahwa kita ini satu keluarga, satu ini dan masalah itu bisa kita selesaikan bersama-sama mari kita bersatu dulu solid dalam hmm…apa namanya menyikapi ini mari kita bicarakan dan kalo kekeluargaan teman-teman biasanya gitu, kemudian hmm…daya juang dan semangat juang teman- teman RRI itu sangat tinggi, itukan tri prasetya itu harus membela alat RRI dalam keadaan apapun dan bagaimanapun misalnya itukan semangat juang yang ditanamkan di dalam tri prasetya itu dan itu terus…maka RRI itukan tantangannya hebat, tantangannya berat sekarang ini hmm…pressour media lain itu luar biasakan, pentrasi media baru, media sosial, media ini dan itu bukan hanya untuk RRI kan, televisipun udah banyak dan itu sebenarnya sangat mempressour mempenetrasi keberadaan media

clxi

radio, tetapi dengan semangat itu kita tidak…tidak kita pantang menyerahlah, kita terus berjuang bagaimana RRI bisa eksis dan itu kita komunikasikan dengan baik, mari kita bersama-sama. Kalo ada masalah nih misalnya nih Undang-Undang mau diganti begini ya kita bergerak, kalo kita sudah perintahkan begini oke teman-teman, itu kalo diperintahkan bergerak…bergerak semua, ayo kita ke senayan pasti ke senayan semua untuk menyampaikan aspirasi itu gitu jadi kebersamaan, kekeluargaan, daya juang itu semangat dan daya juang RRI itu temen-temen RRI itu tinggi itu yang kemudian hmm…menurut saya menjadi modal sosial yang sangat besar, sosial capital yang…yang kuat bagi RRI untuk tetap eksis dan terus berkembang dan mereka mau kok diajak berkembang asal pemimpinnya firm punya role mode yang bagus, dan maka kita dipimpinan ini juga harus memberikan contoh yang baik, kemudian kita harus berinovasi, berkreasi terus menerus dan memberi ruang kreasi bagi temen-temen yang di lapangan gitu. Jadi inovasi manajemen maupun di operasional harus terus kita update sesuai dengan perkembangan terkini gitu makanya RRI kan juga masuk ke media baru gitu, jadi sebenarnya hanya soal platform mediumnya ajakan yang berubah tapi konten itu jenis media itu sebenernya kalo kita pelajari kan tetap audio, audio visual, teks kan gitu, kan cuma 3 itu, inikan Cuma mediumnya yang bedakan ada yang lewat internet, ada yang lewat fm eh apa frekuensi, ada yang lewat kertas tapi kalo sekarang cukup di satu inikan nah bisa…sekarang nonton tv atau apa kan ngga…jarang orang nonton tv digini tapi kadang-kadang di laptop gini. Saya punya televisi di rumah itu nganggur ibaratnya, ngga pernah anak-anak juga ngga pernah nonton, nontonnya di kamar masing-masing, di internet kan gitu kadang-kadang di digital ya apa sampai ke era digital ini kita ikuti semua, kita harus adopsi dan harmonisasi semua hmm…tekhnologi untuk disesuaikan dengan hmm…juga dengan masyarakat yang kita layani, jangan kita asyik sendiri memutuskan sendiri tanpa melihat masyarakat yang kita layani kan. Masyarakat yang kita layani sekarang netizen, ada yang netizen, ada yang setengah netizen, ada yang masih kolot, ada semua di Indonesia ini dan semua harus kita layani, maka semua medium kita gunakan platformnya, multi platformlah gitu kira-kira begitu. Masih ada yang pentingnya? Tegar : Terus tadi pas saya ke pintu eh turun di lantai dasar tuh pintu masuk dulu kayaknya ngga ada gambar, gambar-gambar Soekarno terus itu… DH : Oh Yusuf Rono Dipuro…ya itu buat untuk mengingat, untuk mengingatkan kembali, menggugah kembali semangat temen-temen ini loh RRI dulu itu sangat besar peranannya kalo pak Karno itukan ikon dalam menggerakkan masyarakat, menyebarkan ideologi negara, sekarang misi negara itu apa jadi membangun opini dan menggerakkan, membangun sikap masyarakat, mencerdaskan masyarakat, membangun sikap dan juga menggerakkan kan bisa dulu, kenapa sekarang engga? Kan gitu, ayo kita gerak lagi untuk RRI ini eksis mari kita gerakkan masyarakat untuk menuju visi bangsa melalui RRI. Terus apa lagi? Sebentar ya… Tegar : Pengertian Angkasawan sama Angkasawati? DH : Oh itu…itu yang jagoan itu Angkasawan, Angkasawati. Tegar : Yang jagoan tadikan sekalian dari teater udara, nah tadi saya lupa padahal saya tadi mau nanya itu. DH : Angkasawan, Angkasawati itu ngga tau itukan kalo saya tau begitu masuk RRI juga sudah itu, tapi hmm…apa maknanya adalah karna kita sekali di udara tetap di udara maka radio itukan ada di angkasa gitu ya, jadi semua hmm…kalo mau menamakan apa pake angkasa teater angkasa, kan dulu gitu. Jadi angkasa dan angkasawati sebenernya maknanya adalah karena kita itu hmm...apa siaran itukan gelombangnya ada di udara gitu maka yaa kita menjadi angkasawan dan angkasawati. Sebenarnya itu adalah broadcast RRI yang tangguh, yang harus punya semangat seperti hanya positioning statementnya sekali di udara tetap di udara, dan itu adalah implementasi dari tri prasetya RRI itu. Bahwa punya semangat juang untuk mempertahankan dan selalu berada di udara, selalu bersiaran untuk hmm…melayani masyarakat kan gitu, melayani bangsa.

clxii

Transcript Wawancara 6 NAMA : FN JABATAN : Dewan Pengawas RRI WAKTU DAN TEMPAT : 12 Januari 2017, Jakarta Tegar : Oke, pertanyaan pertama. Berapa lama om udah jadi pegawai RRI? FN : Saya hmm…Dewan Pengawas. Dewan Pengawas LPP RRI dari hmm…Juni ya…Juni 2016. Tegar : 2016? Maksudnya kerja disini udah berapa lama? FN : Kalo saya itukan sekarang Dewan Pengawas jadi tesnya melalui hmm…DPR, lalu diterima di propertest kemudian dikukuhkan di siding paripurna DPR. Tegar : Independent ya dari DPR… FN : Lalu di Kepreskan, itu basisnya Undang-Undang 32, Undang-Undang 32 No hmm…Undang-Undang 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Kemudian nanti cari di PP-nya, PP…12 apa 13 itu tentang Lembaga Penyiaran Publik RRI. Kalo saya sendiri hmm…dulukan dari reporter dari 86. Saya jadi reporter mulai dari siaran luar negeri nanti di mbah google kan bisa tau tuh, siaran luar negeri RRI tahun 1986 kemudian menjadi reporter di siaran dalam negeri di pemberitaan 86 eh…96…eh 98 sampai tahun 2004. Nah 2004 saya berenti, sebentar ya…kamu udah makan? Tegar : Belum… FN : Mau makan? Tegar : Ngga usah…entar FN : Terus? Tegar : Sampe 2004, terus 2016? FN : Dari itu saya berenti ya, berenti pensiun dini sampe ya 2016 kemarin hmm…lalu diterima jadi Dewan Pengawas. Jadi dulu reporter sekarang jadi Dewan Pengawas ya. Tegar : Terus pertanyaan nomer 2 hmm…bagaimana struktur yang berada dalam struktur organisasi RRI yang sesuai denga PP No. 12 Tahun 2005, yang kayak Dewas terus Direktur… FN : Ya Dewan Pengawas nanti kamu cari ya Dewan Pengawas, Direksi, jadi tugas Dewan Pengawas itu membuat rencana strategis dan monitoring pelaksanaan implementasi dari kebijakan strategis itu, membuat visi misi RRI 5 tahun ke depan, kemudian memilih dan mengevaluasi dan kemungkinan memberhentikan Direksi bila tidak perform ya, itu tugas Dewan Pengawas. Tegar : Dibantu dengan di bawahnya dilihat di internet ada Pengawasan Intern sama… FN : Di dalam RRI sendiri hmm…Pengawasan Internal namanya SPI (Satuan Pengawasan Internal) nah itu, jadi dia sistemnya sistem aturan struktur pemerintahan. Tegar : Yang nomer 3 itu hmm…bagaimana seseorang itu bisa menempati struktur Dewas atau engga Direktur itu. Apakah ada kriteria khusus yang dimiliki?

clxiii

FN : Ya Dewas, Dewan itu kan dari mewakili publik unsurnya mewakili publik, mewakili pemerintah, mewakili RRI. Berarti dalam Undang-Undang jelas pemerintah berdiri sendiri, publik berdiri sendiri, RRI berdiri sendiri, RRI berarti bukan pemerintah itu Undang-Undang sehingga pemilihan Dewan Pengawasnya begitu. Nah inilah yang memberi kekuatan bagi Lembaga Penyiaran Publik eksis yang berbeda dengan Lembaga Pemerintah lainnya gitu. Tegar : Ada di Undang-Undang berapa? FN : 32, 32 itu… Tegar : Itu jadi 32 itu ada hmm…kriteria-kriteria bagaimana DPR untuk memilih… FN : Ya ya ya ya…Undang-Undang 32 sama PP. Tegar : Oh sama PP, kriteria khusus…jadi Direktur eh hmm…DPR memilih Dewas, Dewas memilih Direksi dengan melalui propertest. FN : Semua melalui propertest. Tegar : Terus yang nomer 4 itu hmm…bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara hmm…anda dengan lingkungan internal diantara Direktur lain atau dengan Dewas, atau engga dengan bawahan? FN : Di sesama Dewas politik kolegial ya kan, jadi kita ketua hanya sebagai simbol tapi keputusan bersama, nah kalo ke bawah hmm…one structure yakan jelas Dewas memilih Direksi berarti Direksi punya hmm…ini sendiri Dewas melakukan evaluasi memonitoring pelaksanaan informasi hmm…apa implementasi dari apa yang telah ditugaskan oleh Dewas dalam bentuk rencana strategis itu. Tegar : Terus yang nomer 5 itu hmm…bagaimana pola komunikasi tata aturan dalam hmm…hubungan antara anda dengan atasan atau engga bawahan? Apakah hmm… FN : Kalo Dewas kan hubungannya ke atasannya DPR, jadi kita dimonitor oleh DPR dan Presiden, Dewan Pengawas dimonitor oleh DPR karna dia yang memilih kan apabila tidak perform bisa diganti sama DPR. Tegar : Berarti pola hubungannya vertikal ya urutannya dari atas? FN : Ya dari atas, dari RRI kan LPP RRI kan dari Presiden dan DPR, ada eksekutif ada yudikatif eh…legislatif, Presiden sih sebagai kepala negara bukan sebagai kepala pemerintahan. Tegar : Presiden, DPR…oke. Nah terus bagaimana komunikasi eksternal yang terjalin antara RRI dengan hmm…lingkungan eksternal? FN : Komunikasi ya? Tegar : Eh komunikasi dengan pihak yang eksternal eh…internal dengan eksternal? FN : Pihak RRI dengan luar? Ya kalo Direksi ya melakukan hubungan komunikasi dengan untuk hal-hal teknis operasional RRI, kalo Dewan Pengawas berhubungan dengan pihak luar seperti Presiden dan DPR untuk hal-hal visi kebijakan strategis. Tegar : Hmm…startegis. Jadi eksternal itu ke DPR dan Presiden untuk membicarakan visi misi, kebijakan… FN : Dan kebijakan strategis.

clxiv

Tegar : Oke. Nah terus bagaimana cara menyelesaikan konflik jika terjadi konflik di dalam organisasi RRI? FN : Ya konflik itu dinamika, jadi baru di Dewas sekarang ini hmm…terjadi dinamika yang keras artinya setiap konflik hmm…kita apa hmm…setiap konflik kita berdebat dinamikanya tinggi tapi kita akan ambil keputusan juga walaupun misalnya ada kasus tertentu, ada yang menolak, ada yang mendukung, nah itu tetep ada gitu tapi keputusannya kolektif kolegial. Tegar : Berarti mediasi? FN : Iya mediasi, tapi tetap ada catatan. Tegar : Oke. Terus nomer 8 sama nomer 9 digabung aja hmm…kan kita ketahui dalam organisasi RRI itu kan terdiri dari kelompok yang hmm…seragam atau engga beragam, nah menurut om hmm…apa namanya sebuah organisasi itu lebih baik itu terdiri dari kelompok yang beragam apa ngga beragam? FN : Hmm…ini ada macam-macam organisasi. Organisasi tentara itu komando, kalo media organisasi media, RRI kan media dia itu dinamis, berkembang setiap saat, perkembangan tekhnologi, perkembangan dinamika menghadapi berbagai isu, segala macam isu, ya harus disiarkan, itu harus dinamis dan itu pasti terjadi pergesekan, macam-macam tapi kalo semua sadar akan bidang tugasnya ngga ada masalah sebenernya. Semuanyakan untuk profesionalisme hmm…jadi apa namanya hmm…saya kira tidak masalah karna lembaga harus dibedakan media dengan lembaga-lembaga yang statis, bank itu statis yak an kalo media kayak gini nih dinamis berkembang setiap saat ya kan. Tegar : Tapi kompetensinya ada ngga sih kelompok-kelompok kecil yang dalam lingkup organisasi RRI kayak misalnya Dharma Wanita atau engga…apa tadi ya? Apa ya tadi kata Bu Nining…Dharma Wanita dan sebagainyalah? Ada organisasi kecil maksudnya organisasi yang buat ngurus senior disini…ada ngga sih? FN : Ada organisasi pensiunan, ada organisasi angkasawan, ada hmm…semua punya dan itu…itu kelompok-kelompok namnya kelompok-kelompok hmm…apa ya untuk memberikan penguatan kepada RRI dan kritik, penguatan dan kritik…karna kalo satu lembaga apalagi media seperti RRI tidak di kritik itu akan tidak berkembang, ya jadi kita disini memang dulu masih tapi saya kira ya banyak orang yang masih belum senang di kritik, tapi saya kira perlu dikembangkan budaya kritik, otokritik gitu loh jadi kritik yang tidak selalu puas. Saya orang yang tidak suka hmm apa…orang tuh merasa puas dengan pekerjaannya, dia harus terus merasa tidak puas, dia harus terus memberi hmm…harus dinamis, harus azas kan dia azas dengan perkembangan sehingga ada perubahan-perubahan dia harus ikuti menyesuaikan. Tegar : Jadi lebih baik hmm…kelompoknya itu beragam agar lebih…meningkatkan kritik yang membangun. FN : Iya, itukan demokrasi namanya kan, kalo satu monoton aja belum tentu seragam iyakan. Kepala orang biar rambut sama, kulit sama, tapi cara pandangnya beda-beda itu harus dihormati. Tegar : Terus hmm…apa saja nilai dan norma dan budaya organisasi yang berada dalam organisasi RRI yang anda ketahui? FN : Norma dan budaya? Tegar : Nilai, norma dan budaya organisasi. FN : Yang diketahui?

clxv

Tegar : Iya. FN : Hmm…ini ya… Tegar : Yang bapak peroleh setelah bekerja di RRI itu? Kayak tri prasetya RRI? FN : Ya jadi nilai-nilai RRI kan hmm…menyangkut budaya ya budaya kerja yakan? Budaya RRI ini kan ini mas selama inikan budaya birokrasi yakan, budaya birokrasi PNS yang sebagai budaya pekerja, datang jam 7 jam 8 pulang jam 5 yakan? Padahal ini media, media inikan bekerja bisa 24 jam yakan? Nah sehingga khususnya mereka yang berada di dunia pemberitaan, di bidang-bidang penyiaran itu malah ngga hitung waktu. Itu shit-shift mereka itu…tapi mereka di rumah itu berfikir jugakan mau siaran apa nih besok, yakan? Itu artinya dia kerja 24 jam kan? Berfikir semua pemikiran dia untuk RRI nah norma saya kira aturan-aturan yang ada etika, ada yang saya kira sama itu di organisasi manapun ada budaya, ada norma ya itu normatiflah ya. Tegar : Hmm…kalo misalnya tentang tri prasetya RRI om tau? FN : Ya itu salah satu tri prasetya kan alat itu semacam ideologi ya, ideologi budaya RRI. Saya kira kamu nih baca, ini leader nanti untuk tambahan kamu, ini soal ABU segala itu nah ada…ada apa namanya tri prasetya semua, ini ada Dewas semua ada ya, inikan ini ABU, bagaimana RRI berada di dunia internasional ya, ini apa RRI sekarang suara terus menggema, ya kamu nulis enak jadinya yakan, nah ini juga angka-angka ini juga ada ini, visi misinya yang baru ya. Tegar : Berarti kalo menurut om itu tri prasetya RRI itu adalah ideologi. FN : Ideologi, jadi itu ideologi yang hmm…selaras dengan ini…selaras dengan apa namanya selaras dengan ideologi negara Pancasila bahkan ada satu kata yang RRI itu hmm…sebagai alat revolusi artinya apa kalo sebagai alat revolusi berartikan dia harus berubah secara revolusioner untuk menjaga, mengawal visi kebangsaannya yakan ada pinsip lokal gitu antara ini dengan negara, visi negara dengan visi RRI, kalo visi RRI kan sekarang hmm…terpercaya ada mendunia visi negara kan ideologi pancasila yakan ada bineka tunggal ika segala macem, nah ini RRI harus hmm…mempromosikan budaya ini, maka itu yang namanya tanggung jawab sosial, sosial resposibilitinya disana ya. Tegar : Terus pertanyaan nomer 12 itu hmm…setiap organisasi itukan memiliki logo, nah apa sih makna dari logo RRI? FN : Nah saya sampai hari ini belum ngerti itu logo, kalo dulu saya bilang saya ledekin aja ini logo tsunami ini yakan? Pake puting beliung gitukan? Tapi logo tuh ada dulu begini ada itukan sebenarnya lambing hmm…frekuensi, tapi dulu ada, ada pemancar ada gini-gini ya dulu ya logo yang dulu pasti udah buka, nah sekarang saya kurang ini maknanya tapi itulah logo baru RRI memang semua logo ada maknanya, nanti kalo logo di tempat lain pasti banyak cerita. Tegar : Oke. Hmm…terus nomer 13 itu ada ngga sih pakaian-pakaian khusus yang digunakan oleh organisasi tuh… FN : Ya Seragamlah… Tegar : Seragam tuh… FN : Seragam biru, ada biru-biru, biru…nanti liat seragam orang-orang kan ada…ada putih-biru gitu ya, ya itu saja saya lihat, saya juga… Tegar : Seragam putih-biru, biru-biru…Oke. Terus ada ngga sih hmm…dalam organisasi itu merayakan upacara atau ritual khusus pada hari-hari…

clxvi

FN : Iya 17 Agustus, hari KORPRI, disinikan masih ada budaya KORPRI karna Pegawai Negeri kan? Tegar : KORPRI apa tuh? FN : KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) itu loh KORPRI. Tegar : KORPRI? FN : Ya itukan masih ada dia masih sebagai hmm…apa namanya semacam sekretaris gitu, coba tanya Eselon 1 Pegawai Negeri Sipil, jadi masih ada dari RRI sehingga ada hari KORPRI itu mereka upacara. Tegar : Disini? FN : Sini di RRI. Tegar : Sama 17? FN : Ya pake pakaian KORPRI. Tegar : Sama 17an ini? FN : Ya ya ya, ulang tahun RRI ya kamu bisa hitung aja Hari Kebangkitan Nasional, macem- macem hari-hari bersejarah kalo upacara pasti pake baju KORPRI. Tegar : Terus yang nomer 15 ada ngga om tradisi-tradisi yang biasa dilakukan organisasi RRI? FN : Tradisi apa ya?? Tegar : Ya misalnya kayak tradisi apa ya upacara atau engga hmm…tradisi… FN : Ya tradisi antara lain kalo ini menjelang hari radio itu mereka upacara di Taman Pahlawan Kalibata apa hmm…datang apa tuh siram bunga apa tuh namanya? Tegar : Hmm…tabur bunga ya… FN : Ya tabur bunga, ada doa semacam upacara gitu di Taman Pahlawan Kalibata menjelang 11 September, itu juga tradisi RRI sejak dulu, dalam rangka HUT RRI. Tegar : Terus ada ngga sih om reward sama punishment buat anggota? FN : Ada. Tegar : Contohnya tuh? FN : Ya kalo umpama kurang perform misalnya ngga masuk 45 hari apa dipecat gitu kan, walaupun Pegawai Negeri. Nah kemudian hmm…mulai dari Dewas…Dewas kalo ngga perform dalam konteks hmm…kesalahan itu bisa dinilai oleh DPR bisa diberhentikan, nah begitu juga Direksi, Direksi kalo ngga perform tidak mencapai kan 8 KPI itukan Key Performance Indicator itu kan untuk setiap Direksi, nah nilainya nanti ada ukuran-ukurannya kalo umpama merah di kasih peringatan, atau tidak mencapai target juga dikasih peringatan lalu dikasih apa namanya…kalo ngga perform juga ya diberhentikan gitu, nah Direksi ke bawah begitu juga mereka melakukan ada standart-standart kepada kepala-kepala stasiun, kepala karyawan sehingga nah karyawan itukan dapat tunjangan kerja nah itu selain gaji ada tunjangan kerja sesuai dengan apa…jam kerjanya.

clxvii

Tegar : Terus itu ada ngga sih selentingan-selentingan lucu atau engga apa ya…joke ya kalo bahasa inggrisnya itu di dalam organisasi RRI itu? Kayak joke-joke yang biasa di denger di anggota organisasi, ada ngga sih? FN : Banyak. Tegar : Contohnya tuh seperti apa? FN : Apa ya…saya suka bilang ngawal…RRI tuh visinya mengawal visi kebangsaan yakan, tapi kalo uangnya sedikit iyakan? Denger ngawal inikan ngga kuat anggarannya RRI punya anggaran sekitar 900-800 Milyar setahun. 400 Milyar saja sudah bayar gaji hampir 6000 karyawan tinggal sekitar hmm…400 untuk tekhnik operasional siaran, untuk 92 stasiun anda bisa bayangkan, mungkin 1 stasiun 1 hari bisa saja ngga sampe 500rb untuk biaya operasional semuanya, nah kalo saya bilang itu orang Madura mah bawa becak dari pasar atau kita mau kemanakan minta 25 rupiah eh 100 dia minta, dibilang 25 bisa ngga? Wah ngga taunya dicari di lubang-lubang ya dia bilang setahun njalok selamet katanya gitu yakan, ya itu kayak joke-joke begitu ya kita sering untuk membangun semangat kita. Tegar : Yang joke itu…sekalian kritikan. FN : Kayak jokes sekali di udara tetap di udara, itu katanya itu ngga turun-turun katanya gitu, tapi sebenarnya itu kan nasionalisme bahwa sekali merdeka tetap merdeka dulukan, sekali di udara negara ini kiamat kalo kita siaran baru kita ikut kiamat gitu kan, kayak film 2012 itu mottonya sampe segitu loh kekuatannya nah tinggal sekarang negara mau ngga RRI itu seperti itu, supaya semangat itu berarti anggarannya harus diberikan kekuatan lagikan, kalo anggarannya segitu saya kira berat ya…entar kita juga yang harus di ini misalnya saya kira daya sepakat soal…kita masuk di lazim Lays Generalis, Lays Generalis itukan RRI Lays Specialist Siaran…Lays Specialist itu fokus khusus kalo Lays Generalis itu kan umum, kan Departemen-Departemen itu kan Undang-Undang Departemen itu kan umum ngga bisa dong RRI ngga boleh terpisahkan tapi Undang-Undang yang baru selalu mempengaruhi, menarik RRI ini atau membuat RRI ini agar ikut Lays Generalis sehingga hmm…sulit untuk berkembang jadi kalo dia Lays Specialist misalnya anggaran sendiri yakan, pemeriksaannya model sendiri ngga boleh dong sama dengan Departemen Agama, Departemen Keuangan, Departemen Perhubungan, pake BPK periksa sama dengan satuan lini nah cara mencari uangnya, mencari tambahan 15% kan dalam Undang-Undang, ngga bisa dong hanya hmm…pemeriksaannya juga sebagainya Undang-Undang PMBP yakan orang mau ngasih siaran langsung misalkan 5 juta tapi dalam Undang-Undang tarif hanya 1 juta jadi kita tolak yang 4 juta karna kita boleh terima 1 juta aja kemudian orang yang mencaripun tidak dapat polpoter namanya, padahal dimana-mana di dunia nyata marketing kalo cari dapat sponsor diakan dapat presentasi dong sekian persen bonusnyakan tapi katanya kita sudah dibayar sama tunjangan kinerja nah…ini yang saya bilang agak kaku disini membuat ini lembaga susah berkembang tidak dinamis gitu. Jadi kalo dia harusnya kalo caranya pemeriksaannya harus beda, kemudian anggarannya harus dijadikan blogrend misalnya 5 tahun sebenernya kita 5 tahun diperiksa sama, akhir tahun laporan anggaran eh laporan akhir tahun padahal dalam akhir tahun itu mesti siaran terus yakan, semuanya lembaga-lembaga berhenti kalo kita siaran teruskan bagaimana…artinya kan harus mungkin kasak kusuk bikin laporannya gini, kan ini ngga bener iyakan? Harusnya negara yang harus mencari solusi kalo RRI tuh beda dengan yang lain, nah…begitu juga cara mencari uangnya, dan sebagainya, mencari pemarketingnya. Tegar : Hmm…apakah ada dalam lingkungan organisasi ini terdapat jargon atau nama atau ngga julukan, seperti apa contohnya? Misalnya jargon tadi sekali di udara tetap di udara…nah itu maknanya itu apa? FN : Yaa maknanya itu jadi itu bener satu-satunya RRI hmm…lembaga penyiaran radio atau media, yang punya ideologi punya jargon, punya…punya aturan macem-macem tuh hanya RRI, misalnya jargonnya sekali di udara tetap di udara dan RRI kan kalo tahu kan yang pertama kali

clxviii

menyiarkan, cikal bakal RRI inikan dulu radio Jepang menyirkan teks proklamasi itukan tau ya? Nah itu, itu semangatnya nah pada waktu itukan setelah merdeka Belanda, Jepang diusir alat-alat di radio Jepang diambil alih oleh RRI, nah diambil alih itu mereka berkumpul lalu menyepakati semangat, nah mottonya itu mereka namakan ―Sekali di Udara tetap di Udara‖ RRI ngga boleh turun lagi jadi siaran 24 jam… Tegar : Jadi itu berarti dari…setelah merdeka itu…itu dari…dari…jaman mereka dari… FN : Itu tokoh-tokoh mereka…dari jaman mereka tahun 45, nah dari situlah RRI bagaimanapun harus siaran 24 jam, jadi kalo ada RRI yang dulu Timur-Timur RRI harus sekarang merdeka Timur- Timur, RRI keluar dari sana ya itu nangis semua itukan gagal itukan. Tegar : Terus kalo misalkan kayak julukan angkasawan angkasawati itu apa artinya? FN : Angkasawan itukan hmm…angkasawan itukan penyiar jadi mereka yang mengudara itu dulu disebut angkasawan, angkasawati, sebenernya angkasawan itu menyangkut angkasawati juga perempuan juga hmm…tapi itu nama yang dipake untuk penyiar RRI para orang yang bekerja di dunia…penyiaran. Tegar : Tapi kalo misalnya kayak orang kayak om gitu tetep dibilang angkasawan angkasawati, dalam organisasi tetep dibilang angkasawan angkasawati? FN : Saya kira yang lebih mengena ya mereka yang berada di penyiaran, tapi sudah dari dulukan jadi semua orang RRI tuh angkasawan. Tegar : Terus dalam lingkungan organisasi RRI ini hmm…apa namanya pasti terdapat nama pahlawan… FN : Ada disitu di buku itu juga ada Ronodipuro, ini disini Kabol, ada…nanti ada disini kamu buka aja. Tegar : Disini ada? FN : Nah ada juga hmm…Yusuf Ronodipuro itu yang menyiarkan teks proklamasi. Tegar : Oh yang ada tulisan… FN : Gambar di bawah tuh. Tegar : Gambar di bawah…sama yang di bendera tuh ada tulisan…tulisan apa tuh yang di bendera depan… FN : Oh itu pak ini hmm…Rahmat Saleh dia Kabol itu tapi nanti kamu liat di bawah ada, buka di buku juga ada tokoh RRI yaa...kamu dapet bahan apa aja udah? Tegar : Udah…udah dapet sama buku rancangan yang 2016 sama 2000…berapa ya tadi Cuma baru softcopynya sih. FN : Kamu udah apet ini belum Transformasi Penyiaran RRI? Tegar : Isinya apa tuh om? FN : Bawa aja. Tegar : Makasih. Hmm…terus masih ada 3 lagi nih. Bagaimana cara organisasi RRI ini menyalurkan atau mensosialisasikan visi misi, norma, dan budaya organisasi kepada lingkungan internal?

clxix

FN : Cara berjenjang, berjenjang dari Dewas kepada Direksi, melalui raker (rapat kerja), lalu nanti dalam bentuk tertulis kepada Direksi…Direksi yang ke bawah dari terus ke bawah sampe ke daerah, nah kita melakukan monitoring disana kita juga menjelaskan visi misi RRI…kalo Dewas menjelaskan visi misinya, Direksi menjelaskan kebijakan Direksinya ke daerah-daerah juga atau rapat terbatas maupun rapat bersama. Tegar : Jika sama penerimaan anggota baru itu gimana? FN : Ya itu menjelaskan, mereka menjelaskan juga. Tegar : Nah ini yang paling penting dari petanyaan dari budaya organisasi tadi itu om, nah menurut anda unsur budaya apa yang masih bertahan hingga saat ini dan kenapa RRI masih bisa bertahan sampai saat ini? FN : RRI itu bertahan hingga hari ini itu karna sejarah, sejarah ini tidak bisa…tidak bisa dihapus begitu saja, karena Indonesia sendiri sangat-sangat kuat dalam memegang sejarahnya walaupun perubahan kita sudah modern kemana yakan, tapi sejarah bahwa ini adalah satu-satunya lembaga penyiaran radio pertama yang cikal-bakal menyiarkan teks proklamasi sehingga dia berada dalam sejarah…nah dalam era Soehharto kan dipertahankan sebagai alat pembangunan, alat pemerintah, kalo Soekarno kan alat perjuangan. Nah di era reformasi ini alat apa…penyiaran publik nah jadi corong publik, nah corong publik ini yang dinamis dia harus ada kriteriakan, nanti kamu cari di publik itu kan siapa sih publik itu…nah publik itu punya unsur-unsur yang banyak sekali sehingga itu yang membuat RRI harus berubah menyesuaikan jadi mungkin kalo dari askpek dilihat secara media yang hingar binger banyak hari ini RRI apa…masa semua denger RRI? Apakah masih…mungkin anda ngga denger RRI lagi, itu mahasiswi banyak juga ditanya di kampus ngga ada yang denger RRI anak-anak sekarang karena apa? Dari itu RRI harus bisa menemukan apa keinginan, kebutuhan dari mahasiswa, anak-anak muda sekarang, mereka tuh bukan hanya ingin lagu…kalo lagu mereka juga bisa dapet download dimana-mana tapi informasi apa yang hmm…mereka merasa tercerdas yakan? Media publik itukan budaya inti educate, mencerdaskan, menginformasikan dan menghibur itu dari hmm…rasa yang dibangun oleh BBC tahun 1922 nah itu yang sekarang kita mau redefinisi dan refitalisasi di lembaga penyiaran publik nah di Undang-Undang 72 satu-satunya lembaga penyiaran publik ya Negara ya RRI, TVRI. Nah di RRI kenapa masih bertahan saya kira itu jadi RRI sebenarnya mudah kalo semua mau maju dan berfikir biang gitu jauh, jangan ikut, jangan mengekor dengan media swasta itu ancur tapi jangan dilewatin loh kok sorkat dan melewati jauh fokus pada mencerdaskan, fokus pada mencerdaskan bangsa itu line dengan konstitusi pembukaan UUD 1945 kan mencerdaskan…ikut mencerdaskan bangsa yakan dan mensejahterakan, kalo itu dipegang kita ngga akan dibubarkan tapi kalo kita diukur secara ekonomi pake rating ya ngga diperlukan wong ini manipulasi projek yakan bener ngga? Jadi enak bisa diukur pada kalian aja. Tegar : Berarti sejarah dan mencerdaskan. FN : Hmm…jadi intinya dia mencerdaskan, dia harus mampu mencerdaskan, mengajari anak- anak hmm…remaja, pemuda, sampai orang-orang tua yakan, baik semua orang, mau petani, mau orang yang di mobil, orang yang di rumah, dimana saja mereka harus dapat informasi, polisi, TNI, macem-macem. RRI harus menjadi rujukan informasi utama, dia harus melompat jauh baru disitu dia bisa bertahan, nah itukan strategi bertahannya mau gimana? Saya pikir itu, jadi dia ngga boleh bussines usual kalo bussines usual kayak media yang lain datang pagi, pulang, negara kasih uang ya bagaimana kita bisa membuat hmm…negara atau pemerintah yang mengelola anggara DPRI yakin bahwa RRI butuh harus dikasih 2 Triliun atau 3 Triliun, apa yang membuat mereka yakin untuk kalo mereka kasih RRI tambah hebat dan pemerintah tidak diteriakin, di kritik sama masyarakat sipil. Ini yang selalu saya sampaikan dari RRI yang harus mampu meyakinkan negara bahwa RRI layak menerima anggaran lebih untuk ini dan pasti, harus jelas itu ukurannya. Dari situ sejarah dan kini sebagai media mencerdaskan bangsa, jangan sampai kita ngomong RRI media…pencerdas bangsa, pemersatu bangsa

clxx

mana? Yakan. Orang lain bilang kita aja setengah mati katanya karena media swasta itu tujuannya apa? There‘s nothing to said to tell only to sale, media swasta itu lebih banyak menjual dia tidak tujuan mencerdaskan, kalo mencerdaskan kalo ngga ada duitnya dia tidak akan. Tapi kalo dia ikut mencerdaskan duitnya berapa? Iyakan, pasti bayar, entah dia jual apa rakyat, kemiskinan rakyat, dia pasang iklan disana, tapi pasti dia jualan, kalo RRI kan tidak ada jualan. Bagaimana RRI membuat program-program yang menarik dan yang mencerdaskan, apa siara-siaran budaya yang mencerdaskan, hiburan yang mencerdaskan, dan juga menginformasikan yang orang belum tau, jangan kita menyiarkan hal-hal yang orang-orang sudah tau kan gitu hmm…jadi kalo apapun bisa anglenya beda, kalo angle publik kan bagaimana ini berita nih satu berita nih soal 2012 yakan RRI ngga boleh mundur, RRI harus siaran tapi dari angle mana gitu loh, kalo mediakan rusuhnya yang disiarkan kalo swasta, kan itu uangnya…ratingnya naik. RRI itu memang ada rusuh tapi itu harus jadi unsur belakang bukan jadi line pertama tapi kenapa orang rusuh yakan? RRI harus cari, ada apa dibalik kerusuhan itu supaya memberitahu itu apakah itu profokator atau apa gitukan. Kita harus cepat tau, kalo hanya bicara wah rusuh di monas semua orang, semua swasta juga begitu, media sosial juga begitu, bener ngga? Saya kira itu, bisa? Tegar : Bisa… FN : Masuk ngga? Tegar : Masuk… FN : Jadi itu…sebenernya mempertahankan RRI. Jadi kamu udah dapet modal bagaimana mempertahankan RRI saya kira.

Transcript Wawancara 7 NAMA : RP JABATAN : Direktur LPU WAKTU DAN TEMPAT : 23 Januari 2017, Jakarta Tegar : Saya sudah buat pertanyaan-pertanyaan tentang budaya-budaya organisasi, ada sekitar berapa nih…20…22 pertanyaan oke. Hmm… RP : Saya hmm…mulai bekerja itu tahun 79. Tegar : 79. RP : Ya. Tegar : Udah berapa…30 hampir…Terus nomer 2? RP : Ya ya. Nomer 2, ini yang dimaksudkan struktur organisasi RRI itu apa? Tegar : Struktur yang dalam RRI yang intinya aja kayak Dewas, Direksi, SPI? RP : Hmm…iya tapi kalo dari tahun-tahun sebelumnya dia mengalami perubahan ya nah…kalo kita ngomong sekarang itu ya mulai dari Dewan situ Dewan Pengawas, hmm…tugas dari Dewan Pengawas itu dia memilih, menetapkan Dewan Direksi atau Direksi nah dari Direksi…dari 6 Direksi atau 6 Direktur itu, itu merupakan Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan, dia itu yang hmm…lewat assesmensi dan propertest, dia memilih Kepala RRI atau Kepala Stasiun, jadi yang pertama dewan Pengawas, abis itu Dewan Pengawas…Direksi, Direksi turun ke hmm…Kepala Stasiun nanti kalo di

clxxi

Kepala Stasiun itu ada bidang, ada Kepala Bidang, lalu ada Kepala Seksie itu untuk di Tipe A dan Tipe B, atau yang pejabat Eselon II, sedangkan yang Tipe C yang Kepala RRI-nya di daerah atau golongan Eselon III itu habis Kepala Stasiun langsung Kepala Seksie gitu. Tegar : Jadi peran intinya aja Direksi itu merumuskan…eh Dewas situ merumuskan rancangan ya pak? RP : Iya Dewas itu membuat renstra rencana strategis, ya membuat rencana strategis, kemudian di dalam rencana strategis itu ada visi, ada misi nah…misi-misi itu diimplementasikan oleh Direksi, Direksi yang bekerja misi-misi itu ditambah dengan tugas-tugas lain. Tegar : Terus nomer 3… RP : Nah nomer 3 itu yang tadi ya itukan kriterianya itu kalo dia itu bisa dikepangkatan, lalu lamanya dia bekerja, kemudian lewat assesment, lalu lewat fit and propertest itu untuk bisa melewati struktur atau jabatan struktural gitu. Tegar : Pengalaman… RP : Nah nomer 4 bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara anda dengan lingkungan internal di Radio Republik Indonesia, seperti apa contohnya? Hubungan sosialnya bagus ya kerjasama, jadi kerjasama itu adalah keputusan-keputusan yang memang diberikan masukan-masukan oleh Direksi kemudian itu diputuskan dengan sebuah rapat pimpinan atau rapat Direksi hmm…contoh umpama ya, contoh sperti hmm…kita mau mempromosikan seseorang menjadi Kepala RRI atau Kepala Stasiun di daerah tertentu, itukan harus dilihat…dilihat dari track recordnya dia, prestasi- prestasi dia dari jabatannya sekarang ini, lalu yang kedua dilihat kepangkatannya juga, lalu yang ketiga pendidikannya, lalu yang berikutnya ke 4 itu assessment, lalu yang ke 5 fit and propertest, nah kalo ini semua baik berarti yang bersangkutan pantas untuk dipromosikan menjadi hmm…seorang Kepala Stasiun. Nomer 5 ya? Tegar : Iya… RP : Kalo pola komunikasi atau tata aturankan semua sudah punya SOP tetapi yang kita pakai itu intinya 3, yaitu yang satu…3K yang kita kenal 3K ya…jadi konsultasi itu dengan hmm…atasan, lalu komunikasi itu artinya dengan bawahan, lalu koordinasi itu sesama Direksi atau… Tegar : Beraryi ada vertikal, ada horizontal? RP : Iya ada vertikal, ada horizontal ya pola hubungan komunikasi yang seperti itu. Bagaimana hubungan sosial yang terjadi antara internal dan…Nah kalo hubungan sosialnya seperti itu jadi hmm…hubungan sosial internal itu ya yang tadi kita pake pendekatan seperti itu tapi dengan pihak eksternalnya jelas bahwa hubungan sosial yang terjadi karena kemitraan dalam membuat program siaran. Jadi dengan eksternal itu hubungan sosialnya itu implementasinya justru ada pada program kerjasama siaran, seperti kita kerjasama sengan BKKBN, kerjasama dengan Kementerian Kelautan, kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, kerjasama dengan Kementerian Informatika. Tegar : DPR? RP : DPR…itu eksternal, nah semua perwujudan kerjasama itu dalam bentuk acaran siaran. Tegar : Acaran siaran? RP : Iya. Tegar : Kalo DPR itu dalam bentuk laporan ya pak?

clxxii

RP : Hmm…laporan kepada Dewas (Dewan Direksi). Tegar : Oh kepada Dewas? RP : Iya, kami tidak ada…Direksi tidak ada hubungan langsung kepada DPR tetapi ada saatnya untuk yang namanya hmm…apa namanya dengar pendapat dari DPR, ada saatnya diundang biasanya sebulan sekali untuk DPR tanya jawab dengan Direksi tentang apa yang sudah dilakukan. Tegar : Kalo dengan masyarakat gimana pak? RP : Kalo dengan masyarakat ya keterlibatan dalam program acara, masyarakat itukan publikkan, jadi kalo kita bikin acara kayak Bintang Radio masyarakat terlibat ikut nyanyi itukan sudah sebuah hubungan sosial, lalu kalo buat sebuah acara lalu dia ikut menyaksikan, nonton ya, itu juga hubungan interaksi sosial yang kita lakukan. Jadi semua tuh bertumpu pada program acara karna koor..koorbisnisnya itu ada pada siaran. Jadi apapun yang dilakukan RRI harus dalam bentuk acara siaran. Tegar : Terus nomer… RP : Kalo dengan DPR itu ya RDPI itu Rapat Dengar Pendapat namanya. Tegar : Oke, nomer 7 penyelesaian masalah jika terjadi konflik bagaimana? RP : Ya kalo konflik-konflik itu banyak ya ada konflik yang bukan terjadi tapi banyak konflik, konflik mungkin ada perseteruan antar karyawan ya itu dipanggil, kemudian ada yang namanya tim…tim hmm…tim untuk penindak ini hmm…apa hmm…tim untuk menyelesaikan-menyelesaikan masalah itu namanya tim… Tegar : SPI bukan Satuan Pengawasan Internal? RP : Ya itu SPI itu, tapi ada tim lagi yang nanti dibentuk untuk mendapat Berita Acara (BAP) kepada yang bersangkutan kalo ada konflik-konflik yang terjadi. Tegar : Mediasi berati? RP : Iya mediasi, kalo dia itu sudah…kalo dia itu nanti sudah mengarah kepada masalah hokum ya harus ditindak sesuai dengan aturan kepegawaian yang ada, aturan itu PP No. 53 dan aturan-aturan lain. Jadi itu ada kasus-kasus apa…nah itu tadi ya namanya Tim Penegak Kedisiplinan itu khususnya untuk menangani masalah yang sifatnya konflik-konflik yang diawali dengan ketidak disiplinan gitu. Tegar : Nomer 8 sama nomer 9 bisa digabung aja om. Menurut om itu… RP : Ya ini hmm…dia harus berdiri dengan kelompok yang…beragam jadi kita menghargai, kalo beragam itukan menghargai keberitaan, keanekaragaman apakah suku, agama, itu harus jadi satu. Yang kedua juga hmm...dia lebih bagus beragam karena kalo semakin kita beragam kan semakin kita toleran, kalo kita cuma satu warna, atau satu…satu komunitas tertentu sendiri tidak bisa mungkin. Dan lagi RRI karna sesuai dengam tri prasetyanya kan…RRI kan berdiri di atas sebilah, segala aliran partai, golongan kan jadi dengan begitu dia harus dengan hal seperti itu dia harus memberi contoh valid. Tegar : Nomer 10. Apa saja nilai, norma dan budaya dalam organisasi yang om ketahui? RP : Ya norma-norma, nilai-nilai, dan budaya organisasi sama nilai-nilai yang diterapakan kan kebersamaan ya nilai kebersamaan, kegotong royongan, dan norma-norma yang dilakukan ya itu sesuai dengan aturan bahwa karna tidak menutup kemungkinan karna RRI kan sebagai lembagai publik tapi dia juga adalah pegawai negeri, sehingga norma-norma yang diterapkan ya ada menghormati atasan, dan sebagainya. Kalo masalah-masalah seperti budaya organisasi ya budaya

clxxiii

organisasi semua hampir sama, semua Kementerian dan Lembaga sama budaya organisasinya sama. Budaya organisasi itu melayani, supporting… Tegar : Ada 9 yang seperti saya tau…yang ada di depan itu? RP : Ya itu. Tegar : Tapi yang paling penting om, tri prasetya itukan sebuah nilai di RRI… RP : Tri prasetya adalah sebuah nilai, sebuah nilai yang harus dipegang erat ada 3 hal disitu yang sudah termasuk dari semua itu hmm…norma budaya atau budaya organisasi. Tegar : Makna tri prasetya itu apa om? RP : Yang pertama itu kita harus menjaga, membela alat…alat siaran kita inikan pemancar macam-macam, alat ini hanya diarahkan untuk mencerdaskan angsa, untuk menghibur masyarakat, untuk mengeducate, untuk menginformasikan, kemudian juga jangan lupa disamping itu dia juga memberikan informasi, itu pertama dan itu harus dijaga, dijaga itu dalam pengertian bahwa ridak boleh digunakan sembarangan demi negara dan bangsa. Yang kedua, kita harus berdiri di atas segala aliran keyakinan seperti itu adalah kata kunci, artinya RRI harus independent tidak bisa membela pihak yang ini gitu. Yang ketiga, itu diajak itu dengan semangat persatuan untuk tetap melakukan siaran. Jadi ada 3 tri prasetya itukan inti yang harus dilakukan adalah seperti itu. Tegar : Oke, berarti itu…menjadi sebuah jiwa di organisasi RRI om? RP : Ya itu menjadi jiwa, menjadi jiwa semangat itu tri prasetya itu sudah sumpah untuk yang harus dilakukan, ideologinya RRI disitu tuh. Tegar : Terus lanjut… RP : 12. Ya kita punya logo… Tegar : Maknanya tolong ceritakan… RP : Ya maknanya seperti ini, makna logo inikan ada…ada lingkaran di atas itu adalah pancaran gelombang frekuensi. Kemudian tulisan RRI berwarna putih itu artinya lembaga yang dia berdiri di atas segala aliran, dia independent netral. Lalu latar belakang biru itu menceritakan kecerahan, angkasa, dan kebersamaan. Tegar : Ini belum berubah-berubah ya om dari dulu? RP : Iya walaupun nanti kita ada rencana mau melakukan perubahan tapi sampai saat ini masih dipake logo itu. Tegar : Berarti dari tahun 45 nih berarti nih…eh tahun ini yaa…engga? RP : Ini 2015 kalo tidak salah, yang sebelumnya RRI sudah punya logo tersendirikan tahun 45. Tegar : Tapi makenya semuanya hampir sama? RP : Jelas pasti dia mengarah ke tri prasetya, tetapi yang paling utama adalah bahwa logo yang jaman dulu lebih kepada perjuangan, sebagai alat perjuangan. Kalo logo yang sekarang ini adalah sebagai pelayan. Tegar : Terus nomer 13 seragam om atau pakaian khusus?

clxxiv

RP : Iya kita punya seragam ada 2 ya, jadi ada yang putih-biru atau ini itu digunakan hari senin selasa putih-biru, kemudian hari rabu biru-biru biru muda biru tua, kemudian hari kamis itu adalah pakaian batik, dan hari jumat pakaian olahraga. Tegar : Olahraga setiap pagi om? RP : Ya setiap hari jumat seminggu sekali. Tegar : Oh seminggu sekali…saya lihat dipakaian RRI yang putih itu ada RRI Play sama… RP : Iya RRI Play itu adalah aplikasi, jadi maksudnya karna apa begini dibrandingkan aplikasi, tapi kenapa kita memang menggunakan RRI Play karena hmm…ini era digital, yang kedua konfergensi mediakan begitu banyak jadi aplikasi itu lebih memudahkan pendengar, lebih memudahkan audiens atau mitra-mitra kerjasama itu untuk bisa mendengar RRI lewat hp, smartphone, bisa lewat apa…karena dia sudah android dan dia aplikasi artinya maksudnya RRI tidak harus didengar dalam satu pesawat radio yang besar atau sebagainya, tapi karna dia pengaruh harus mengikuti trend perkembangan digitalisasi yang luar biasa ya itu harus. Tegar : Di belakang juga ada web RRI ya? RP : Iya itu adalah website, website RRI adalah hmm…bagaimana untuk kita bisa menyusuri semua RRI stasiun di daerah, semua digabung dalam www.RRI.co.id Tegar : Nomer 14 sama nomer 15 kira-kira bisa digabung tradisi atau upacara ritual yang ada di organisasi RRI om? RP : Ya ada, ada upacara bendera setiap tanggal 11 September yang itu sebenarnya berawal dari tradisi gitu, dan itu sejak tahun 45 itu sudah dilakukan dan sekarang perkembangan jaman dan kita melakukannya dalam bentuk apel bendera atau upacara bendera. Tegar : Nah itu apa namanya tanggal 11 Septemberkan ulang tahun RRI, kan ada penyulutan obor tri prasetya, itu maknanya apa tuh? RP : Penyulutan obor itu memberikan semangat, semangat kepada seluruh satker, seluruh angkasawan, bahwa semangat obor itu penting, perlu dibakar untuk menyala jadi ngga bisa didiamkan untuk mati gitu. Tegar : Serentak di… RP : Seluruh Indonesia, pada jam 11 pagi itu diseluruh Indonesia. Tegar : Dan hanya ada di RRI. RP : Dan hanya di RRI hahaha. Tegar : Nomer 16 om reward dan punishment. RP : Iya reward, yang tadi saya sebutkan tadi reward dan punishment jadi hampir seluruh di Indonesia kan ada hampir 90 stasiun tetapi juga tidak semua melakukan reward dan punishment nah ada sebagian yang sudah melakukan. Jadi kalo orang itu bagus rewardnya ya diberikan, punishment juga kalo dia salah ya harus ditegur tidak boleh dibiarkan gitu. Tegar : Salah satu contoh kecilnya apa tuh om? RP : Ya kalo umpama dia terlambat menyiar sering secara 64 hari kan dipecat itu masalah. Tegar : Rewardnya bisa naik pangkat.

clxxv

RP : Bisa diturunkan pangkatnya demotion kalo dia bersalah atas pertimbangan pekerja bisa diturunkan, tapi kalo reward dia bisa naik lagi Eselon IV. Tegar : Hmm…terus itu nomer nomer 17 sama 18 pak, jargon atau nama julukan yang saya tahukan RRI ada jargon sekali di udara tetap di udara pak, maknanya apa pak? RP : Benar, sekali di udara tetap di udara itu maknanya bahwa RRI demi kepentingan bangsa dan negara dalam keadaan apapun dan akibat apapun juga harus tetap mengudara, makanya sekali di udara tetap di udara harus tetap mengudara. Tegar : Itu dari jaman 45? RP : Dari jaman 45…dari jaman 11 September 1945. Tegar : Kalo nama julukan om setiap julukan setiap anggota RRI kan disebut angkasawan angkasawati, itu apa tuh? RP : Ya angkasawan angkasawati kan lebih banyak berkaitan dengan praktikum kan, jadi orang yang di angkasawan itu yang terbang-terbangin dengan di angkasawan tapi ini semacam idium bahwa ketika dia mengudara dia disebut angkasawan, kadang memberikan hiburan, memberikan informasi. Tegar : Terus nomer 19 itu oh sejarah sama nomer 20 dicampur aja om, sejarah sama pahlawan yang sampai saat ini masih menjadi representative buat RRI? RP : Ya itu Seperti Abdul Rahman Saleh, Yusuf Ronodipuro, Yusuf Ronodipuro seorang Angkatan Laut sebenarnya eh maksud saya…Angkatan Udara. Tegar : Kok bisa? RP : Ya karena dia memegang radio-radio HT itu jadi bentuk perjuangannya ya mereka mencaplok nama untuk menjadikan Radio Republik Indonesia karna dulu mungkin radio-radio Jepang dan sebagainya. Tegar : Jadi dua pahlawan itu mempengaruhi RRI ya om? Mempengaruhinya dalam hal apa tuh? RP : Ya. Yang mempengaruhi ya? Nomer berapa tadi? Tegar : Nomer 20. RP : Apakah dalam lingkungan… Tegar : Hmm…nomer yang ini tadi om nomer 19 sama 20… RP : Apakah dalam lingkungan organisasi RRI terdapat nama-nama pahlawan yang sampai saat ini masih diingat dan menjadi representative? Ya itu Yusuf Ronodipuro, Yusuf Ronodipuro itu merupakan nama pahlawan yang banyak menginspirasi, dan tentunya yang satu lagi… Tegar : Abdul Rahman Saleh? RP : Ya Abdul Rahman Saleh, ya ada banyak sih Maladi tapi mereka nama-nama yang perannya beda dengan Abdul Rahman Saleh dan Yusuf Ronodipuro. Tegar : Itu om sejarah yang apa namanya…kata-kata yang di tiang bendera itu om? Kan ada yang dari Yusuf Ronodipuro ―Lebih baik saya mati daripada menurunkan bendera ini‖ apa kalo ngga salah…

clxxvi

RP : Iya hmm…Yusuf Ronodipuro itukan sebenarnya dia bukan masalah benderanya, tapi ketika pembacaan teks proklamasi abis dibaca diambil itu teks dibacakan disini padahal waktu itu radionya masih radio Jepang, langsung dihajar sama sekutu sama Jepang. Tegar : Tapi tetep hmm…apa namanya menggunakan… RP : Iya Tegar : Dan dia membuat kata-kata itu om sampe terkenal, sampe ditulis di prasasti? RP : Apa itu saya belum tahu? Tegar : Hmm…itu ada tulisan ―Lebih baik saya mati daripada harus menurunkan bendera ini‖ atau apa gitu… RP : Oh iya iya, itu Yusuf ya? Tegar : Iya Yusuf Ronodipuro. Ya nomer 21 om, bagaimana cara organisasi RRI itu menyalurkan visi, misi, nilai, dan norma, budaya organisasi pada lingkungan internal om? RP : Ya kalo untuk ini kita ya harus banyak terlibat dalam kerjasama sehingga visi dan misi kita dapat dijalankan dengan pihak-pihak eksternal apakah dengan Kementerian apa atau dengan Badan Usaha Milik Negara dan sebagainya, apalagi dengan seksie-seksie yang sifatnyanya event organizer pernah kita acara, acara itu harus langsung. Tegar : Kalo ke internal gimana om? RP : Internal ya kalo soal menyalurkan itu ya lewat meeting-meeting, rapat-rapat, untuk kita sampaikan solusi, kita sampaikan soal visi, nilai. Tegar : Bentuk fisiknya dengan banner? RP : Iya, visi itu dibuat oleh Dewas jadi apa ya istilahnya renstra itu rencana strategik. Tegar : Hmm…rencana strategis. Kalo diklat gimana om hmm…kalo misalkan pengalaman om ya pas pertama kali masuk organisasi RRI itu kan biasanya ada diklat om buat anggota baru, apakah disitu di event itu om? RP : Engga, di event itukan mereka yang diangkat yang dipanggil untuk mengikuti diklat nah bukan di diklat baru di ini lagi engga berbeda. Tegar : Tapi kalo untuk penerimaan pegawai baru ada ngga sih hmm…misalnya RRI tuh memberikan arahan gini gini… RP : Jadwal apa ya artinya… Tegar : Apa yaa…ospek ya orientasi. RP : Ada masa orientasi tapi mereka sudah diangakat dan mereka itu kadang-kadang digabung, ada yang dari TNI, ada yang dari reporter, macam-macam. Tegar : Nah disitu disalurkan visi, misi, nilai? RP : Iya disitu kita terangkan doktrin vision, mission, supaya mereka bekerja dengan baik. Tegar : Terus nomer 22 hmm…dari nilai dan norma budaya organisasi tersebut apakah mempengaruhi om dalam keseharian di dalam organisasi…misalkan membuat om jadi semakin apa gitu om?

clxxvii

RP : Iya kadang-kadang berpengaruh juga sih karena masalah mereka itu lambat, kemampuan- kemampuan yang kurang, seperti itu. Tegar : Contohnya apa om? Apakah misalnya panutan om Abdul Rahman Saleh jadi membuat semakin ingin apa…gitu. Misal dengan Yusuf Ronodipuro dengan semangatnya gitu NKRI? RP : Kalo waktu itu mereka berjuang untuk kemerdekaan, murni kemerdekaan itu ya kalo kita kaitkan dengan sekarang ya semangat itu masih ada ya tapi memang tujuannya adalah untuk bagaimana Indonesia merdeka. Tegar : Jadi kalo buat om individu itu norma-norma itu mempengaruhi om. Nomer 22 om? RP : Iya itukan kalo untuk pribadi itu dia spesial berpengaruh ya, kita kan berupaya untuk supaya bisa mempunyai jiwa yang seperti itu ya. Tegar : Contoh kecilnya apa tuh om? RP :Contoh yang paling gampang aja, inikan soal budaya organisasi kan contoh yang paling gampang ya kita harus memberi contoh kalo ghari senin pake putih-biru ya pake putih-biru, nah itu budaya…logo, terus kalo kita terlambat bertanya dong pada diri kita saya terlambat apa engga? Lalu kerja juga begitu, jadi contoh itu gampang, ada pada setiap diri kita ketika kita sedang mendalami soal contoh itu ada, manusia tidak harus duduk aja…harus kerja, harus ini dan sebagainya. Dan inikan masalah budaya organisasi kalo tata nilai norma ya jelaslah orang masuk kantor seperti apalah disamping fisiknya juga cara pandangnya dia, cara dia ngomong sebagai apa. Tegar : Terus nomer 23 pak terakhir. Hmm…apakah menurut bapak budaya organisasi ini membuat RRI tuh masih bertahan hingga saat ini? Kenapa RRI hingga saat ini masih bertahan? Apakah budaya organisasi mempengaruhi di pertanyaan yang tadi? RP : Iya disamping budaya organisasi yang mempengaruhi karena pertama kekompakan ya budaya kekompakan, yang kedua RRI masih bertahan sampai saat ini karena RRI konsisten dengan siarannya, dan RRI tidak pernah mau untuk bermain-main atau RRI tidak mau melakukan siaran yang tidak netral, kan dia sudah jelas dengan Undang-Undang No. 32 lembaga penyiaran publik RRI adalah yang netral itu kalimatnya tuh dan tidak sekedar hanya mencari keuntungan. Jadi netral, independent, dan tidak mencari keuntungan. Tegar : UU No. 32 yaa? RP : Iya PP No. 13 dan UU No. 32. Tegar : Dan itu semua berawal dari tri prasetya RRI yang netral? RP : Iya dari tri prasetya. Tegar : Dan terus itu om yang terakhir diorama yang di bawah itukan pas saya kesini belum tuh gimana? Itu ada gambar-gambaran pahlawan, itu maknanya apa pak? RP : Ya maknanya sebenarnya disamping pahlawan sendiri tapi kita sebenarnya mau menceritakan bahwa sejak jaman dulu micrsofon RRI itu sudah digunakan oleh Bapak-Bapak pendiri bangsa. Jadi RRI itu sudah sebagai suatu lembaga yang ikut berfikir soal RI karena dulu itu orang- orang, tokoh-tokoh itu sudah pakai RRI gitu. Tegar : Berarti salah satu yang bikin RRI bertahan sampai saat ini adalah sejarah? RP : Iya.

clxxviii

Tegar : Karena dulu ada radio kemerdekaan? Dan mungkin ini ya om RRI itu berbeda dengan radio lain yang punya semangat juang NKRI gitu ya om? RP : Yang radio-radio luar? Tegar : Engga, radio-radio yang diperbatasan dibandingin dengan radio hmm…swasta RRI itu kan lebih mempunyai banyak stasiun dari sabang sampai marauke. RP : Ada banyak kok di Kalimantan ada, di Timor-Timor ada, di Jayapura ada. Tegar : Mungkin salah satu itu ya yang bisa bikin bertahan sampai saat ini? RP : Yang membuat RRI bertahan adalah dari ini 3 kata kunci tadi, jadi itu yang membuat RRI bertahan…3 dari tri prasetya itu.

clxxix