MANAJEMEN STRATEGI SEKOLAH DASAR ISLAM

Tesis Diajukan kepada Magister Manajemen Pendidikan Islam untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister Pendidikan

Disusun oleh

Ajeng Wulansasi 21180181000009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH 2020 M/1441 LEMBAR PENYATAAN KARYA SENDIRI

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii | Ajeng Wulansasi LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL TESIS

Tesis dengan judul “Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam“ yang ditulis oleh Ajeng Wulansasi dengan NIM 21180181000009, telah diujikan dalam Seminar Hasil Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 17 Juni 2020. Tesis ini telah diperbaiki sesuai saran-saran dari penguji sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Promosi Tesis.

Jakarta, 2 Juli 2020

Tanggal Tanda Tangan

Penguji I Prof. Dr. Suwito, MA NIP. 195603071986031003 2 Juli 2020

Penguji II Dr. Supangat, MA 3 Juli 2020

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | iii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam tesis ini berpedoman pada buku “Pedoman Penullisan Kaya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh Tim CeQDA (Center For Quality Development dan Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

A. Konsonan

ARAB NAMA LATIN KETERANGAN Alif - Tidak dilambangkan ا Ba’ B Be ب Ta’ T Te ت Tsa’ Ts Te dan es ث Jim J Je ج Ḥa’ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح Kha’ Kh Ka dan Ha خ Dal D De د Dzal Dz De dan zet ذ Ra’ R Er ر Zai Z Zet ز Sin S Es س Syin Sy Es dan ye ش Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص Ḍad Ḍ De dengan titik di bawah ض Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ Ain ‘ Koma terbalik‘ ع Ghain Gh Ge dan ha غ Fa F Fa ف Qaf Q Qi ق Kaf K Ka ك Lam L El ل Mim M Em م Nun N En ن Wau W We و

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | v Ha’ H Ha ه Hamzah ‘ Apstrof ء Ya’ Y Ye ي

B. Vokal Vokal dalam bahasa Arab, terdiri dari vokal tunggal, vocal rangkap, dan vocal panjang. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Vokal Tunggal Tanda Vokal Nama Latin Keterangan Fatḥaḥ A A اَ Kasraḥ I I اَ Ḍammaḥ U U اَ Contoh:

Kataba : كتب Naṣaara dan : نصر

2. Vokal rangkap Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥaḥ dan Ya’sakun Ai A dan I ى ي Fatḥaḥ dan Wau sakun Au A dan U ى و Contoh:

ḥaula : حول Laisa : ليس

3. Vokal panjang Tanda Vokal Nama Latin Keterangan Fatḥaḥ dan Ba Ā A dengan garis di atas ب ا Kasrih dan Ba Ī I dengan garis di atas ب ي Ḍammah dan Ba Ȗ U dengan garis di atas ب و

vi | Ajeng Wulansasi

ABSTRAK

Ajeng Wulansasi NIM 21180181000009: “Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam” Tesis Program Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian untuk menemukan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan dalam menghadapi lingkungan masa depan yang mempunyai ciri VUCA (volatile, uncertain, complex and ambigou) yaitu keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Berdasarkan tujuan tersebut penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Dengan pendekatan grounded theory, data adalah inspirasi teori kemudian bergerak membentuk teori yang menerangkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan reduksi data yaitu merangkum, mengklasifikasi, menginterpretasi, menghubungkan dan membangun generalisasi konsep-konsep yang merupakan teori. Penyajian data dengan penjabaran makna dan menarik kesimpulan dengan mereview data dan teori yang telah dibangun dalam penelitian diungkapkan bersama teori-teori lain. Pengecekan keabsahan data dengan tringulasi sumber dan teknik yaitu jumlah tempat penelitian yang berjumlah tiga, SDI Budi Mulia Dua Bintaro sebagai tempat penelitian utama, SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan1 BSD sebagai penguat data temuan. Hasil temuan penelitian yaitu teori manajemen strategi sekolah dasar Islam adalah kemampuan memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan yang dapat dicapai melalui pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), keunggulan fasilitas (facility excellence) dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Temuan teori sesuai dengan manajemen strategi dalam perspektif Islam yaitu tujuan memiliki keunggulan bersaing untuk keberlangsungan sekolah dan mencapai tujuan yang lebih mulia. Temuan teori didukung oleh teori Edward Sallis yaitu Total Quality Management (TQM), teori Michael E. Porter yaitu strategi generik fokus diferensiasi, dan juga teori Fred R. David dan Forest R. David yaitu keunggulan bersaing dilakukan dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus. Temuan teori ini juga mengkritik teori Philip Kotler karena sekolah dasar Islam bukanlah sekolah dengan biaya rendah dikarenakan sumber pembiayaan sekolah dasar Islam dilakukan mandiri dalam pengembangan sekolah. Teori manajemen strategi sekolah dasar Islam sudah kuat karena dilakukan review dengan teori manajemen strategi dan Total Quality Management (TQM) yang sudah ada dan didukung oleh empat orang dosen Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah. Perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya dimetodologi penelitian menggunakan grounded theory untuk menghasilkan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam dan fokus pada kekuatan yang ada di sekolah dasar Islam.

Kata Kunci: manajemen strategi, sekolah dasar Islam, grounded theory, keunggulan bersaing berkelanjutan Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | vii

ABSTRACT

Ajeng Wulansasi, NIM 21180181000009: “The Strategy Management of Islamic Elementary School”. Thesis of the Islamic Education Management Master’s Program in the Faculty of Tarbiya and Education State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The research objective is to find the theory of management strategies of Islamic elementary schools that have a sustainable competitive advantage in facing future environments that have the characteristics of VUCA (volatile, uncertain, complex and ambiguos) namely the state of society becoming increasingly dynamic, rapidly changing, uncertain, complex, and ambiguous. Based on these objectives, this study is a qualitative study with a grounded theory approach. With a grounded theory approach, data is the inspiration of theory, then moves to form theories that explain data. Data collection is done by observation, interview, and documentation study. Data is analyzed by data reduction which summarizes, classifies, interprets, connects, and constructs generalizations of concepts that constitute theories. Then the presentation of data with the translation of meaning and drawing conclusions by reviewing the data and theories that have been built in the study are expressed along with other theories. Checking the validity of the data with triangulation of sources and techniques, namely the number of research sites, amounting to three, Budi Mulia Dua Islamic Elementary School Bintaro as the main research site, Al Azhar 15 Islamic Elementary School Pamulang and Cikal Harapan 1 Islamic Elementary School BSD as reinforcement of finding data. The findings of the research are the theory of Islamic elementary school strategy management is the ability to have a sustainable competitive advantage that can be achieved through friendly holistic service, integrated curriculum, facility excellence with innovation development that is carried out continuously to adapt to changing environments that are increasingly dynamic, fast-changing, uncertain, complex, and ambiguous. Theory findings are in accordance with management strategies from an Islamic perspective, namely the goal of having a competitive advantage for the sustainability of schools and achieving nobler goals. The theoretical findings are supported by Edward Sallis's theory of Total Quality Management (TQM), Michael E. Porter's theory of generic strategies focusing on differentiation, and also the theories of Fred R. David and Forest R. David, namely competitive advantage is carried out with continuous innovation development. The findings of this theory also criticize Philip Kotler's theory because an Islamic elementary school is not a low-cost school. After all, the source of funding for an Islamic elementary school is done independently in school development. The theory of Islamic elementary school strategy management is already strong because it has been reviewed with the existing strategy management strategy and Total Quality Management (TQM) and is supported by four lecturers of Islamic Education Management Faculty of Tarbiya and Education State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The difference from previous studies in the research methodology uses grounded theory to produce a theory of strategy management in Islamic elementary schools and focus on the strengths that exist in Islamic elementary schools. Keywords: Strategic Management; Islamic Elementary School; Grounded Theory; Sustainable Competitive Advantage

viii | Ajeng Wulansasi

ملخص أجينغ وولانساسي، رقم التسجيل: 98811818111112، "استراتيجية إدارة المدرسة الإبتدائية الإسلامية"، رسالة الماجستير برنامج الدراسات العليا قسم إدارة التربية الإسلامية كلية التربية والتعليم جامعة شريف هداية الله الإسلامية الحكومية جاكرتا. يهدف هذا البحث العثور على نظرية استراتيجي ة إدارة المدارس الإبتدائية الإسلامية التي تتمتع بميزة تنافسية مستدامة في مواجهة البيئات المستقبلية التي تتميز بخصائص VUCA )متقلبة وغير مؤكدة ومعقدة وغامضة( وهي حالة المجتمع التي تصبح ديناميكية بشكل متزايد وتتغير بسرعة وغير مؤكدة ومعقدة وغامضة. استنادا إلى هذه الأهداف، تعد هذا البحث بحثا نوعيا مع مؤسسنهج ةنظرية . ب النهجاتباع البيهذا ، فإن انات هي ، فإن البيهذا النهجاتباع ب مصدر إلهام نظري ، ثم تنتقل لتشكيل نظريات تشرح البيانات. يتم جمع البيانات عن طريق الملاحظة والمقابلة ودراسة التوثيق. يتم تحليل البيانات عن طريق تقليل البيانات ، أي ال وتلخص ال وبتصن ف ال يتفس ر والتربط وتبني تعميمات للمفاهيم التي تشكل النظريات. ثم يتم التعبير عن عرض البيانات مع ترجمة المعنى واستخلاص النتائج من خلال مراجعة البيانات والنظريات التي تم إنشاؤها في الدراسة إلى جانب نظريات أخرى. التحقق من صحة البيانات مع تثليث المصادر الم والتقنيات، أي عدد مواقع البحث ، التي تصل إلى ثلاثة، يعني المدرسة بودي موليا الثانية الإبتدائية الإسلامية بينتارو كموقع البحث الرئيسي، والمدرسة الأزهار الخامسة عشرة الإبتدائية الإسلامية بامولانغ، والمدرسة تجيكال هارابان الأولى بومي سيربونغ داماي كتعزيز للعثور على البيانات. استنتاج هذا البحث أن انظرية ستراتيجية إدارة المدرسة الإبتدائية الإسلامية وهي القدرة على امتلاك ميزة تنافسية مستدامة يمكن تحقيقها من خلال الخدمة الشاملة الودية، والمناهج المتكاملة، تميز الوسائل مع تطوير الابتكار الذي يتم باستمرار من أجل التكيف مع البيئات المتغيرة التي تزداد ديناميكية وسرعة التغير وغير مؤكدة ومعقدة وغامضة. تتفق النتائج النظرية مع ستراتيجيا ات الإدارة من منظور إسلامي، أي هدف امتلاك ميزة تنافسية لاستدامة المدارس وتحقيق الأهداف النبيلة. يتم دعم النتائج النظرية من خلال نظرية إدوارد ساليس لإدارة الجودة الشاملة )TQM(، ونظرية مايكل إي بورتر للاستراتيجيات العامة التي تركز على التمايز، وكذلك نظريات فريد ر. ديفيد وفوريز ر. ديفيد وهي الميزة التنافسية التي يتم تنفيذها مع ابتكار التطوير المستمر. كما تنتقد نتائج هذه النظرية نظرية فيليب كوتلر لأن المدرسة الابتدائية الإسلامية ليست مدرسة منخفضة التكلفة لأن مصدر تمويل المدرسة الابتدائية الإسلامية يتم بشكل مستقل في تطوير المدرسة. إن نظرية ستراتيجيةا الإدارة في المدارس الابتدائية الإسلامية قوية لأنها تمت مراجعتها مع ستراتيجا ية الإدارة وإدارة الجودة الشاملة )TQM( وتدعمها أربعة محاضرات من قسم إدارة التربية الإسلامية في كلية التربية والتعليم جامعة شريف هداية الله الإسلامية الحكومية جاكرتا. والاختلاف عن الدراسات السابقة في منهجية البحث تستخدم نظرية مؤسسة تستند إلى إنتاج نظرية استراتيجية الإدارة في المدارس الابتدائية الإسلامية والتركيز على نقاط القوة الموجودة في هذه المدارس. الكلمات المفتاحية: استراتيجية الإدارة؛ المدرسة الإبتدائية الإسلامية: نظرية ةمؤسس ؛ ميزة تنافسية مستدامة

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi rabb tuhan semesta alam Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada, sehingga dalam menyelesaikan tesis ini tentunya banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dr. Jejen Musfah, MA selaku Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan motivasi, semangat, dan nasehat tanpa lelah kepada penulis. 4. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku pembimbing yang telah memberikan tantangan luar biasa dalam memilih metode penelitian, sabar ketika membimbing penulis, dan memberikan banyak ilmu pengetahuan. Bimbingan dari beliau sangat penulis syukuri dan bahagia mendapatkan bimbingannya. 5. Seluruh Dosen Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu. 6. Muslikh Amrullah, M.Pd dan seluruh karyawan Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu dan memberikan layanan akademik dengan sangat baik. 7. Ir.Abdul Haris Lahuddin, MT suami tercinta yang selalu setia mendampingi, memberikan motivasi, dan keyakinan bahwa penulis mampu menyelesaikan studi S2 dengan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga dan dunia pendidikan. 8. Ayahanda Almarhum Yasmin Yusro Sumadiguno dan ibunda tercinta Yati Suharyati yang selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, perhatian, nasehat, dan dukungannya. 9. Sulthan Rafi Putra Haris dan Farrell Habibie Putra Haris anak-anak penulis yang tersayang yang selalu jadi penyemangat dan penyejuk hati dikala penulis kelelahan ataupun menghadapi tantangan ketika proses menyelesaikan tesis ini. 10. April Ekasari Pratama, S.Pd selaku kepala sekolah dan Ecim Surtini, S.Pd selaku wakil kepala sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro beserta guru yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu untuk penulis mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian tesis ini. x | Ajeng Wulansasi

11. Abdul Halim, S.Pd.I selaku wakil kepala sekolah dan Eni Dwinanti, S.E selaku ketua tata usaha (TU) SDI Al Azhar 15 Pamulang yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu untuk penulis mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian tesis ini. 12. Erfi Fitri Susari, S.Ag selaku kepala sekolah SDI Cikal Harapan 1 BSD beserta guru yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu untuk penulis mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian tesis ini.

13. Keluarga besar mahasiswa kelas Manajemen Pendidikan Islam (MPI) A yang luar biasa energi positifnya dalam masa perkuliahan untuk kegiatan belajar dan makan-makannya dengan motto “Logika tidak jalan tanpa logistik’ dan pemberi semangat dalam menyelesaikan tesis. 14. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tesis ini yang tidak dapat ditulis satu persatu oleh penulis. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan ketulusan hati dengan keberkahan dan keridhaan dari Allah SWT. Akhir kata penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis juga bagi para pembaca. Aamiin.

Jakarta, 11 Juni 2020 Penulis,

Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENYATAAN KARYA SENDIRI...... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL TESIS ...... iii LEMBAR PENGESAHAN TESIS ...... iv PEDOMAN TRANSLITERASI ...... v ABSTRAK ...... vii KATA PENGANTAR ...... x DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv DAFTAR GAMBAR ...... xv DAFTAR LAMPIRAN ...... xvi BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan dan Rumusan Permasalahan ...... 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 10 D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...... 10 E. Metodologi Penelitian...... 13 F. Sistematika Penulisan ...... 19 BAB II MANAJEMEN STRATEGI SECARA TEORITIK ...... 21 A. Strategi ...... 21 B. Manajemen Strategi dalam Perspektif Islam ...... 24 C. Proses Manajemen Strategi...... 28 D. Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan ...... 39 BAB III MANAJEMEN PERSAINGAN SEKOLAH ...... 43 A. Pelayanan ...... 44 B. Pembiayaan ...... 53 C. Kekuatan Bersaing...... 59 D. Lingkungan di Luar Kendali Sekolah ...... 65 E. Taksonomi Manajemen Persaingan ...... 69 F. Analisis Strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro ...... 70 BAB IV MANAJEMEN KURIKULUM ...... 80 A. Profil Sekolah ...... 80 B. Perencanaan Kurikulum ...... 82 xii | Ajeng Wulansasi

C. Implementasi Kurikulum dan Program-programnya ...... 88 D. Evaluasi dan Pengawasan ...... 94

E. Taksonomi Manajemen Kurikulum ...... 96

BAB V MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA ...... 97 A. Sarana dan Prasarana Unggulan ...... 97

B. Lokasi Strategis ...... 100 C. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana ...... 102 D. Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana ...... 108 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...... 109 A. Analisis ...... 109 B. Pembahasan ...... 117 BAB VII PENUTUP ...... 123 A. Kesimpulan...... 123 B. Saran ...... 124 DAFTAR PUSTAKA...... 125 GLOSARIUM ...... 130 INDEKS ...... 134 LAMPIRAN ...... 137 BIOGRAFI PENULIS ...... 190

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan ...... 4 Tabel 1.2 Jenis Sekolah Dasar Swasta di Tangerang Selatan ...... 6 Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Siswa di Tiga Sekolah Dasar Islam ...... 8 Tabel 1.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ...... 12 Tabel 2.1 Matrik External Factor Evaluation (EFE) ...... 34 Tabel 2.2 Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ...... 34 Tabel 2.3 Matrik Competitive Profile Matrix (CPM) ...... 35 Tabel 2.4 Matrik Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT)...... 36 Tabel 2.5 Matrik Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) ...... 37 Tabel 2.6 Matrik Grand Startegy ...... 37 Tabel 2.7 Matrik Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) ...... 38 Tabel 3.1 Daftar Prestasi Sekolah Dasar Islam ...... 48 Tabel 3.2 Jenis-jenis Promosi Sekolah Dasar Islam ...... 51 Tabel 3.3 Daftar Ilustrasi Biaya Sekolah SDI di Tangerang Selatan 2020...... 53 Tabel 3.4 Daftar Biaya Masuk Tiga SDI dari 2015-2020 ...... 56 Tabel 3.5 Sosial Budaya Masyarakat Tahun 2018...... 67 Tabel 3.6 Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ...... 71 Tabel 3.7 Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) ...... 71 Tabel 3.8 Matrik Profil Kompetitif (CPM) ...... 72

Tabel 3.9 Matrik SPACE Sekolah Dasar Islam ...... 73 Tabel 3.10 Matrik SWOT Sekolah Dasar Islam ...... 75 Tabel 3.11 QSPM Aktual Sekolah Dasar Islam ...... 76 Tabel 4.1 Muatan Kurikulum Sekolah Dasar Islam ...... 84 Tabel 4.2 Program Tahunan SDI Budi Dua Bintaro ...... 86 Tabel 4.3 Silabus SDI Budi Mulia Dua Bintaro ...... 87 Tabel 4.4 Daftar Ekstrakurikuler Sekolah Dasar Islam...... 90 Tabel 4.5 Event dan Field Trip Sekolah Dasar Islam ...... 93

xiv | Ajeng Wulansasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Informasi Format Grounded Theory ...... 13

Gambar 1.2 Alur dalam Penelitian Grounded Theory ...... 14

Gambar 2.1 Proses Manajemen Strategik ...... 28

Gambar 2.2 Hubungan antara Kekuatan Eksternal Penting dan Lembaga ...... 28 Gambar 2.3 Kerangka Kerja Analitis Formulasi Strategi ...... 33 Gambar 3.1 Jenjang Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan ...... 44 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Islam ...... 45 Gambar 3.3 Segmentasi harga sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan ...... 55 Gambar 3.4 Jumlah Siswa dan Harga Sekolah ...... 56 Gambar 3.5 Grafik Perkembangan Jumlah Sekolah Tangerang Selatan ...... 60 Gambar 3.6 Perkembangan Jumlah Siswa di Tiga Sekolah Dasar Islam ...... 61 Gambar 3.7 Taksonomi Manajemen Persaingan ...... 69 Gambar 3.8 Posisi Strategi Sekolah Dasar Islam 2019-2020 ...... 74 Gambar 4.1 Delapan Basis Pembelajaran SDI Budi Mulia Dua Bintaro ...... 81 Gambar 4.2 Taksonomi Manajemen Kurikulum ...... 96 Gambar 5.1 Denah Ruangan SDI Budi Mulia Dua Bintaro ...... 98 Gambar 5.2 Denah Ruangan SDI Al Azhar 15 Pamulang ...... 99 Gambar 5.3 Gedung dan Lokasi SDI Budi Mulia Dua Bintaro ...... 100 Gambar 5.4 Gedung dan Lokasi SDI Al Azhar 15 Pamulang ...... 102 Gambar 5.5 Gedung dan Lokasi SDI Cikal Harapan 1 BSD ...... 102

Gmabar 5.6 Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana ...... 108 Gambar 6.1 Taksonomi Manajemen Persaingan ...... 109 Gambar 6.2 Kerangka Kerja Analisis Formulasi Strategi ...... 111 Gambar 6.3 Taksonomi Manajemen Kurikulum ...... 113 Gambar 6.4 Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana ...... 114 Gambar 6.5 Kerangka Teori Manajemen Sekolah Dasar Islam ...... 117 Gambar 6.6 Kerangka Strategik Michael E. Porter...... 119

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Dari Tempat Penelitian ...... 135 Lampiran 2. Pedoman Pengambilan Data ...... 137 Lampiran 3. Transkrip Hasil Wawancara ...... 139 Lampiran 4. Transkrip Respon Dosen Terhadap Hasil Tesis ...... 154 Lampiran 5. Foto Wawancara ...... 158 Lampiran 6. Daftar Guru dan Karyawan...... 159 Lampiran 7. Denah Gedung Sekolah ...... 163 Lampiran 8. Sarana dan Prasarana...... 165 Lampiran 9. Silabus Sekolah ...... 169 Lampiran 10. Notulasi Sidang ...... 185

xvi | Ajeng Wulansasi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2045 Indonesia akan memasuki generasi emas yaitu momentum paling penting dalam perjalanan Indonesia karena pada saat itu Indonesia memasuki usia 100 tahun kemerdekaannya. Pada tahun tersebut Indonesia akan memiliki jumlah usia produktif yaitu 15-64 tahun terbesar di ASEAN. Anak-anak yang sekarang sedang belajar di sekolah dasar (SD), pada tahun itu akan berusia 31-34, artinya orang-orang yang sedang meniti karier. Mereka yang sedang kuliah saat ini, pada tahun tersebut akan berusia 50-54 tahun orang yang sedang di puncak karier (Rosyada, 2017, p. 335). Periode bonus demografi di Indonesia pada tahun 2015-2035 dimulai dengan angka ketergantungan 0,4-0,5% yang artinya bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) menanggung 40-50 orang usia tidak produktif (kurang dari 15 tahun dan 65 tahun ke atas). Bonus demografi bisa menjadikan Indonesia negara berpenghasilan tinggi dan bahkan menjadi ekonomi terbesar kelima dunia, pemerintah harus fokus pada mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas enam hal mendasar yaitu infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), teknologi, birokrasi, perencanaan tata ruang regional, dan pendalaman sektor keuangan atau inklusivisme (kemenkeu, 2019). Tantangan besar bangsa Indonesia menjadi ekonomi terbesar kelima dunia terletak pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Tantangan ini berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Dunia pada tahun 2018 mengenai kualitas SDM atau indeks Modal Manusia Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Skor Indonesia 0,53 yang artinya bahwa setiap anak yang lahir memiliki 53 persen kesempatan untuk bisa bertumbuh dengan catatan anak menyelesaikan pendidikannya dan memiliki akses penuh terhadap kesehatan. Untuk ruang lingkup Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat ke-6. (databoks, 2018). Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain, bahkan tertinggal jauh dari negara-negara ASEAN, seperti Vietnam. Oleh sebab itu salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini melalui pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia karena pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan akhlak, keterampilan, dan pengetahuan dan pemuda di sekolah atau di rumah, agar hidup bahagia dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa (Musfah, 2015, p. 11). Perubahan yang terjadi di semua sektor dalam dunia modern menjadi tantangan berikutnya bagi Indonesia. Inovasi baru menjadi salah satu faktor endogenous (internal) mendorong terjadinya perubahan (William, 2000). Berbagai fenomena perubahan ditandai dengan produk lama mulai tergantikan dengan produk baru dikenal dengan disrupsi (Christensen, 1997). Perubahan sebagai hasil dari berkembangnya pengetahuan mempunyai karakteristik yang berbeda pada setiap masa. Era digital mempunyai ciri VUCA (Volatile, Uncertain, Complex and Ambigou), dimana keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu (Press, 2018). Inovasi telah menggiring berbagai bidang untuk bertransformasi menyesuaikan diri dengan perubahan, tidak mengikuti perubahan akan berimplikasi pada pergeseran (terdisrupsi), kemudian tergantikan dengan yang lebih baik dan relevan. Pendidikan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 1 mengalami perubahan yang sama dengan bidang lain, layanan pendidikan online jarak jauh MOOCs (Massive Open Online Course) misalnya mulai muncul diprakarsai oleh lembaga-lembaga mapan seperti Harvard University, Stanford University, dan MIT (Kasali, 2018). Inovasi ini telah menghilangkan eksklusifitas lembaga pendidikan tinggi dengan memberikan akses menguntungkan, murah, efisien dan adil. Disrupsi dalam ranah pendidikan yang dikemukakan oleh Hovart, yang menurutnya dapat diartikan sebagai kemunculan cara-cara baru yang kemudian menggeser sebagian cara-cara lama yang dianggap kurang relevan, cara disini bisa diartikan teknologi, sudut pandang, pendekatan, proses pengajaran, media pembelajaran, bentuk ruang kelas dan lain lain. Inovasi disruptif merubah pola pembelajaran tradisional yang berorientasi pada penyampaian informasi dan transfer pengetahuan ke arah pengembangan kapasitas individu. Teknologi disruptif muncul membawa nilai yang berbeda, lebih murah, sederhana, nyaman dan mudah diakses (Horvath, 2019) Disrupsi secara tidak langsung telah mengubah pandangan pendidikan pada hampir semua tatanan yang ada. Dunia Pendidikan menjadi salah satu sasaran disrupsi yang didorong oleh perkembangan inovasi terutama dalam inovasi teknologi digital. Dimasa depan akan muncul institusi pendidikan yang mendisrupsi diri, beradaptasi dan memimpin perubahan mendasar. Gelombang disruptif dalam pendidikan meliputi: “On demand” jasa-jasa pendidikan dan keterampilan; “Open source” jasa-jasa pendidikan dan keterampilan; aplikasi-aplikasi pendidikan yang mobile dan responsive; kurikulum yang lebih bersifat personal dan “tailor made”; layanan konten tanpa batas; platform pendidikan kolaboratif; kursus-kursus dan materi-materi gratis secara online (Kasali, 2017, p. 13). Inovasi adalah sebuah perubahan yang tidak bisa terbantahkan. Inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah kependidikan. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang pesat saat ini menuntut sumber daya manusia untuk tidak berhenti belajar dan mengubah sumber daya manusia menjadi smart people. Proses inovasi dapat dianalogikan sebagai proses pemecahan masalah yang di dalamnya terkandung unsur kreativitas. Inovasi adalah perubahan yang telah direncanakan oleh lembaga pendidikan dengan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan yang bermanfaat dan menguntungkan bagi lembaga itu sendiri. Inovasi pendidikan adalah usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri namun melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti Kepala Sekolah, guru, dan siswa (Kristiawan, et al., 2018). WEF 2020 (World Economic Forum) mengidentifikasi model pendidikan berkualitas yang menjanjikan Revolusi Industri keempat ini. Ini adalah output pertama dari inisiatif Pendidikan 4.0 Forum, yang bertujuan untuk mengkatalisasi perubahan sistem dengan memobilisasi koalisi luas dan inovatif dari para pemangku kepentingan terkait di sekitar model baru, standar baru dan momentum baru untuk tindakan untuk mengubah masa depan pendidikan. Dalam konteks disrupsi pekerjaan, permintaan akan keterampilan baru dan peningkatan polarisasi sosial ekonomi, sistem sekolah dasar dan menengah memiliki peran penting untuk dimainkan dalam mempersiapkan warga global dan angkatan kerja di masa depan. Model pendidikan harus beradaptasi untuk membekali anak-anak dengan keterampilan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, kohesif, dan produktif (WEF, January 2020). Delapan karakteristik konten

2 | Ajeng Wulansasi pembelajaran dan pengalaman yang sangat penting telah diidentifikasikan untuk menentukan pembelajaran berkualitas tinggi, yaitu: keterampilan kewarganegaraan global (global citizenship skills), keterampilan inovasi dan kreatifitas (innovation and creativity skills), keterampilan teknologi (technology skills), keterampilan interpersonal (interpersonal skills), pembelajaran yang dipersonalisasi dan mandiri (personalized and self-pace learning), pembelajaran yang dapat mudah diakses dan inklusif (accessible and inclusive learning), pembelajaran berbasis masalah dan kolaboratif (Problem-based and Collaborative Learning), pembelajaran seumur hidup dan siswa sebagai penggeraknya (lifelong and student-driven Learning). (WEF, January 2020, p. 4). Berdasarkan temuan WEF 2020, salah satu sekolah di Indonesia masuk dalam “School of Future” pada karakteristik keterampilan kewarganegaraan global yaitu Green School: Creating a Generation of Future Green Leader. Green School, dibuka di Bali pada tahun 2008, berkomitmen untuk pendidikan yang mempromosikan keberlanjutan (sustainability) dan membentuk pemimpin hijau di masa depan (WEF, January 2020, p. 15). Saat ini melayani lebih dari 800 siswa berusia 3-18, dengan rencana untuk memperluas ke Selandia Baru, Afrika Selatan dan Meksiko pada tahun 2021. Green school bermitra dengan sektor swasta untuk mendukung kurikulum. Ukuran keberhasilan adalah memiliki dampak positif khususnya pada siswa yaitu tingkat stress rendah, ketahan lebih tinggi, motivasi belajar tinggi, dan hal positif lainnya. Sekolah ini membuka jalan untuk sekolah lain menggunakan model yag lebih ramah lingkungan. Proyek-proyek yang dipimpin oleh siswa Kualitas pendidikan Indonesia hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh OECD 2018 (Organization for Economic Co- operation and Development) menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia menurun dibandingkan hasil PISA 2015. Kategori kemampuan membaca berada pada peringkat 6 dari bawah atau peringkat 74, kategori Matematika berada di peringkat 7 dari bawah (73), dan kinerja Sains Indonesia berada di peringkat 9 dari bawah (71). China menduduki peringkat satu untuk ketiga kategori tersebut. Dengan demikian, menanggapi hasil survei tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa penilaian yang dilakukan PISA merupakan masukan berharga untuk mengevaluasi dan membenahi sistem pendidikan di Indonesia (Tohir, 2019, p. 1). PISA menekankan kepada keterampilan abad 21 yang memungkinkan dimasukkan dalam sistem pendidikan. Dalam terbitan OECD “The Future of Education and Skill: An OECD 2030 Framework” bahwa sebanyak 21 negara tidak memiliki kurikulum yang berfokus kepada perencanaan masa depan yang dibutuhkan oleh industri global khususnya dalam pelajaran matematika. Padahal yang dibutuhkan oleh industri abad 21 adalah cara berpikir kritis, kreatif, berbasis riset, inisiatif, informatif, berfikir sistematis, komunikatif, dan refleksi (Pratiwi, 2019, p. 53). Untuk menjawab hasil PISA, Indonesia perlu mereformasi sistem pendidikannya melalui kurikulum. Kurikulum dianggap sebagai inti dari keseluruhan sistem pendidikan. Mengubah kurikulum artinya mengubah kompetensi guru, siswa, dan seluruh tata kelola sekolah (Pratiwi, 2019, p. 68). Negara-negara yang skor PISA di atas rata-rata berani memprioritaskan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah. Bank Dunia memberikan contoh yaitu Vietnam adalah negara yang berkomitmen kuat membangun pendidikan dasar dan menengah (Sekolah, 2018).

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 3

Berdasarkan beberapa hal di atas, jelaslah bahwa pendidikan harus terus- menerus ditingkatkan, khususnya bagi lembaga pendidikan sekolah dasar dan menengah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat dalam menyiapkan peserta didik yang berkualitas. Untuk mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dasar, keberadaan lembaga pendidikan sekolah dasar dewasa ini menjadi sangat mutlak bagi kelancaran proses pendidikan. Kesadaran akan hal ini dap at dilihat dari jumlah sekolah yang selalu bertambah setiap tahunnya. Tabel 1.1 memperlihatkan perkembangan jumlah sekolah per jenjang pendidikan selama dua tahun terakhir. Pendidikan memang berkembang sangat pesat secara kuantitatif, namun dari segi kualitas perlu dipacu agar tumbuh secara berdampingan sehingga dapat berada pada tingkat yang sama dengan negara-negara maju. Kenaikan jumlah sekolah tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan menengah, yaitu SMK 3,58 % dan SMP 3,17 % (Statistik, 2018). Jenjang Jumlah Sekolah Pertumbuhan Sekolah (%) Pendidikan 2017/2018 2018/2019 2017/2018 2018/2019 (1) (2) (3) (4) (5) SD 148.244 148.673 0,50 % 0,29% SMP 38.960 39.637 3,17 % 1,74% SMA 13.495 13.692 2,67 % 1,46% SMK 13.710 14.064 3,58 % 2,58% Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumlah sekolah dasar (SD) lebih besar dibandingkan yang lainnya karena pendidikan sekolah dasar merupakan salah satu jenjang sekolah yang sangat penting perannya karena pada masa inilah peserta didik mulai belajar mengembangkan kemampuan berpikir kritis, membaca, menulis, berhitung, penguasaan dasar-dasar untuk mempelajari saintek, dan kemampuan berkomunikasi, yang semua itu merupakan tuntutan kemampuan minimal dalam kehidupan bermasyarakat (Ali, 2009). Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.” Pendidikan dasar memberikan dasar dan batu loncatan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan berikutnya. Keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah dan perguruan tinggi harus dibangun diatas pondasi keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar. Kebijakan pemerintah melakukan regrouping/penggabungan sekolah dasar negeri yang masih berlanjut beberapa tahun belakangan. Kebijakan penggabungan sekolah menjadi kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan kurangnya tenaga pengajar ataupun minimnya daya serap siswa. Konsekuensi dari adanya kebijakan tersebut adalah berkurangnya jumlah SD Negeri jika dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Penurunan jumlah sekolah dasar negeri tersebut diimbangi dengan bertambahnya Jumlah SD Swasta yang dibangun, sehingga jumlah sekolah dasar secara keseluruhan masih meningkat jumlahnya (Statistik, 2018). Kontribusi pihak swasta sebagai penyelenggara pendidikan sekolah dasar terlihat semakin besar dibandingkan tahun sebelumnya.

4 | Ajeng Wulansasi

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 16 menyebutkan bahwa pendidikan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat, sehingga swasta dapat berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan. Keterbatasan pemerintah dalam bentuk penggabungan sekolah negeri seolah ditanggapi oleh swasta dengan menambah jumlah sekolah swasta. Sebagaimana data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada Tahun Ajaran 2017/2018 yang menunjukkan adanya penurunan jumlah sekolah dasar negeri (SDN) sebanyak 48 sekolah dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Jumlah sekolah dasar yang dikelola swasta jumlahnya justru bertambah 789 sekolah (Statistik, 2018). Legalitas sekolah dasar swasta sejalan dengan Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1 Ayat 1. Akibat dari legalitas pemerintah itu, berdirilah sekolah dasar swasta dengan berbagai teknik pengelolaan professional. Banyaknya pilihan sekolah swasta sehingga terjadi persaingan dalam hal pemasaran menjadi semakin ketat. Persaingan adalah hal yang wajar dalam dunia pendidikan. Munculnya persaingan itu adalah untuk mendapatkan objek pendidikan yaitu siswa sebanyak-banyaknya (Khori, 2016). Sekolah swasta harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang disebabkan oleh inovasi digital pada saat ini. Jika sekolah swasta tidak peka atau kurang mampu menangkap kebutuhan stakeholder secara luas, berlalunya era kejayaan swasta akan menjadi keniscayaan. Persaingan jumlah siswa untuk mempertahankan atau menaikkan siswa. Terjadinya penurunan jumlah siswa di sekolah swasta pada beberapa daerah, hal ini harus dicermati dan diperhatikan oleh lembaga-lembaga pendidikan swasta. Sekolah swasta terancam banyak tutup dikarenakan angka siswa yang masuk sekolah swasta setiap tahunnya menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan sekolah swasta mengalami defisit siswa yakni ketidakpatuhan sekolah negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada awal tahun ajaran berdasarkan sistem zonasi yang sangat berpengaruh pada banyaknya sekolah swasta yang tidak kekurangan siswa, sekolah negeri melebihi daya tampung dengan menambah rombel/kelas (Asnawi, 2019). Kualitas pendidikan di lembaga pendidikan sekolah dasar harus memacu kualitas artinya, jika ingin tetap bersaing dan memiliki siswa setiap tahun harus lebih baik dibandingkan sekolah negeri dan memiliki keunggulan. Melahirkan generasi yang unggul diperlukan rancangan pendidikan yang baik, secara komprehensif, yakni baik rancangan kurikulum, pembelajaran, budidaya sekolah, serta baik pula proses evaluasi dan pengukuran hasil belajarnya (Rosyada, 2017, p. 334). Sesuatu yang berkualitas memang tidaklah murah. Fasilitas kelas yang lengkap dan branding sekolah swasta juga dapat melalui hal ini, karena prinsip sektor swasta yang mengutamakan pelayanan prima dan kepuasan untuk konsumennya (Gozali, 2011). Pembiayaan pendidikan menjadi masalah yang penting dalam keseluruhan penyelenggaraan pendidikan. Hal ini karena pembiayaan menyangkut masalah tenaga pendidik, sarana prasarana, proses pembelajaran, dan aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan keuangan. Sekolah swasta berbiaya rendah memainkan peranan penting dalam menyediakan akses terhadap pendidikan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. (CIPS & Rahman, 2016). Masalah pembiayaan tersebut tidak sepenuhnya berpengaruh langsung terhadap kualitas pendidikan namun pembiayaan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 5

berkaitan dengan komponen yang ada di dalamnya. Banyak sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal karena masalah keuangan, baik untuk menggaji guru maupun untuk mengadakan sarana dan prasarana pembelajaran. Fenomena pertumbuhan lembaga pendidikan sekolah dasar khususnya sekolah dasar swasta Islam tumbuh subur dengan berbagai macam corak dan macamnya di kota Tangerang Selatan provinsi Banten. Pertumbuhan sekolah dasar swasta lebih banyak dibandingkan sekolah dasar negeri, yaitu sekolah dasar swasta sebanyak 161 sekolah dan Sekolah dasar negeri 57 sekolah. Setelah dicermati data sekolah dasar swasta di Tangerang selatan seperti pada tabel 1.2 di bawah ini, menunjukkan sekolah dasar swasta Islam di Tangerang Selatan lebih banyak jumlahnya dibandingkan sekolah dasar swasta umum (dikdasmen, 2019). Data ini dapat disimpulkan pertumbuhan dan persaingan sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan sangat tinggi. SDN SDS (161) Kecamatan (157) SDI Islam SDI Umum SDI Non Islam 35 24 10 2 Pamulang 28 21 13 3 Serpong 21 17 5 6 Ciputat 27 16 8 3 Ciputat Timur 18 8 2 0 Serpong Utara 16 6 6 6 Setu 12 1 1 0 Total 157 93 45 20 Tabel 1.2 Jenis sekolah dasar swasta di Tangerang Selatan Sumber: (dikdasmen, 2019) Hal ini terjadi karena mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam sehingga mendukung pertumbuhan lembaga pendidikan Islam untuk mendapatkan pendidikan Islam.Berdasarkan data statistik jumlah penduduk beragama Islam 207 juta atau 87,2 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia (Indonesia.go.id, 2019). Hal ini sejalan dengan kebijakan pendidikan yang lebih mengedepankan eksistensi pendidikan Islam sebagian bagian dari penyelenggaraan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 30 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang didalamnya memuat pendidikan agama sebagian bagian proses penyelenggaraan pendidikan nasional. Sekolah dasar Islam dalam dinamika dan peradaban global mengalami tantangan yang sangat berat. Masyarakat mulai terbelenggu pada pandangan positivism, materialism, dan kapitalis sehingga segala sesuatu yang tidak memberikan manfaat, keuntungan dan peluang akan ditinggalkan (Mahmud, 2012, p. 7). Berdasarkan pandangan tersebut bahwa lembaga pendidikan sekolah dasar swasta Islam dianggap marginal oleh masyarakat memang cukup beralasan. Masyarakat menganggap Sekolah dasar swasta Islam tidak professional, tidak berkualitas, nilai kelulusan di bawah rata-rata, hasil produk tidak mampu berkompetisi dengan yang lain. Ada pemikiran di masyarakat yang menganggap lembaga pendidikan sekolah dasar swasta Islam amburadul. Sekolah dasar Islam juga menghadapi permasalahan menurut Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP) yang melaporkan hasil analisis di tahun 2018 terhadap delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu hasil Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah

6 | Ajeng Wulansasi

(BAN S/M) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) ada tiga standar yang pencapaiannya rendah, yaitu standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, serta standar pengelolaan. (bnsp-indonesia.org, 2018) Selain itu adanya pandangan sekolah dasar Islam yang harus diwaspadai karena sebagian besar umurnya bisa dikatakan masih baru dan masih mencoba menemukan bentuknya sehingga kadang trial and error (coba-coba) disana sini. Kewaspadaan yang dimaksud adalah kehati-hatian yang mengarahkan orang tua untuk lebih mengawasi perkembangan sekolah tersebut dari pada sekadar memasrahkan anak. Pada beberapa sekolah dasar swasta Islam, inovasi yang dilakukan bahkan menerjang batas bentuk sekolah yang sudah susah payah ditetapkan tujuan di awalnya atau perencanaan. Ada sekolah yang dalam visinya menyatakan kembali pada nilai-nilai agama (Al-Quran dan Assunnah) tapi justru pada praktek lapangannya lebih sekuler dari sekolah sekuler sekalipun (Jati, 2015). Keberhasilan pencapaian tujuan sekolah dasar Islam hanya dimungkinkan bila sekolah tersebut memiliki keunggulan bersaing. Sekolah dasar Islam yang memiliki keunggulan bila sekolah tersebut merancang dan mengimplementasikan strategi penciptaan nilai atau value. Penciptaan value yang menimbulkan keunggulan, dapat terjadi apabila para pesaing tidak menggunakan atau melakukan strategi yang sama. Keunggulan tersebut hanya dapat dipertahankan bila para pesaing yang ada sekarang dan para pesaing yang baru tidak meniru atau menggantikannya (Assuari, 2016, p. 1). Keberhasilan sekolah dasar Islam dalam melanggengkan keberadaan dan keunggulan bersaing berkelanjutan untuk mencapai tujuannya bergantung pada strategi yang tepat di semua bidang yang ada di dalam lembaga pendidikan sekolah dasar, diantaranya adalah manajemen strategi. Sejalan dengan landasan tersebut, Islam melihat keunggulan bersaing dalam kebaikan menjadi hal yang seharusnya diupayakan demi meraih tujuan. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 148: وَلِكُل ٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَل ِّيهَا َۚ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ َۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ الل َّهُ جَمِيعًا َۚ إِن َّ الل َّهَ عَلَىٰ كُل ِّ شَيْءٍّ قَدِيرٌ

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al- Baqarah: 148).” Setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Tidak ada kelebihan satu kiblat atas lainnya, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan terhadap orang lain. Berlomba- lombalah kamu dalam kebaikan. Terhadap semua itu Allah akan memberikan perhitungan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (Qu'ran Kemanag, 2020). Dalam ayat tersebut memberikan gambaran kepada bagaimana pentingnya dalam meraih kompetisi dalam banyak hal. Selain capaian dalam sebuah kebaikan, strategi kompetitif juga mampu menjadikan segala lembaga pendidikan semakin hidup dan mampu berkompetisi.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 7

Kegiatan membangun keunggulan secara tepat dan berkelanjutan, dengan menyusun strategi dan sekaligus mengimplementasikannya dicakup dalam manajemen strategi yang merupakan manajemen yang berorientasi masa depan yang berdasarkan pada analisis lingkungan internal dan eksternal (Assuari, 2016, p. 1). Berdasarkan proses tahapan manajemen strategi, sekolah dasar Islam dapat mempertimbangkan keputusan, tindak lanjut dan pilihan strategi yang tepat dalam menghadapi masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Manajemen strategi menghadapi tantangan pada abad ke-21 bagi para penyusun strategi pada saat ini adalah memutuskan apakah proses tersebut seharusnya kepada seni atau ilmu, memutuskan apakah strategi perlu diketahui para pemegang kepentingan atau, sebaliknya, harus dirahasiakan dan, memutuskan apakah proses ini lebih condong dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas (David & David, 2017, p. 299). Tantangan-tantangan ini dihadapi oleh sekolah dasar Islam dalam proses penyusunan strategi. Temuan awal di lapangan, sekolah dasar Islam menyusun strategi terlalu tergantung pada perasaan dan pendapat daripada hasil penelitian dan analisis dalam memformulasikan strategi. Sekolah dasar Islam tidak ada departemen penelitian dan pengembangan sehingga penyusunan startegi dilakukan oleh tim kepala sekolah dan yayasan. Dalam menyusun strategi dilakukan dari atas ke bawah sehingga kendala dan apirasi dari bawah sebagai pelaksana strategi tidak tersalurkan sebagai bahan evaluasi. Pengambilan lokasi penelitian di Kota Tangerang Selatan yang berdiri tahun 2007 dilatarbelakangi jumlah sekolah dasar swasta lebih banyak dari pada sekolah dasar negeri, dan sekolah dasar Islam lebih banyak jumlahnya dibandingkan sekolah dasar swasta umum, sehingga persaingan semakin tinggi (dikdasmen, 2019). Pemilihan sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan berdasarkan pada sekolah yang telah berdiri lebih dari 10 tahun, peningkatan jumlah siswa dalam 5 tahun terakhir (2015-2020). Ketiga sekolah dasar swasta Islam tersebut adalah SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Cikal Harapan 1, SDI Al-Azhar 15 Pamulang seperti yang tertera di Tabel 1.3 Tahun SD Budi Mulia Dua SD Al Azhar 15 SD Cikal Harapan 1 Bintaro (2003) Pamulang (1997) BSD (2000) 2015 - 2016 447 490 604 2016 - 2017 457 520 622 2017 - 2018 466 556 650 2018 - 2019 467 562 667 2019 - 2020 474 573 678 Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Siswa di Tiga Sekolah Dasar Islam Sumber. (dikdasmen, 2019) Sekolah dasar Islam tersebut terletak di daerah yang sangat strategis yaitu di pusat tempat tinggal masyarakat atau pemukiman dan sekolah-sekolah internasional lainnya, terakreditasi A, prestasi siswa dan sekolah lokal dan nasional. Sekolah dasar Islam ini juga memiliki pengembangan kurikulum yaitu perpaduan keislaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa asing yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, dan program-program kegiatan lainnya yang terintegrasi. Alasan lain pemilihan tempat penelitian karena para pendiri SDI Islam ini beragam latar belakang organisasi keislamnya. Pendiri sekolah Budi Mulia Dua di

8 | Ajeng Wulansasi

Yogyakarta adalah Amien Rais dan Kusnasriyati Sri Rahayu. Amien Rais merupakan tokoh penting dalam organisasi Muhamadiyyah, pada tahun 1990 Amien Rais menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-42 (Muhammadiyah, 2020). SDI Al Azhar 15 Pamulang di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, yang pendirinya banyak dari tokoh Masyumi diantaranya Ghozali Sjahlan, Abdullah Salim, Prof Dr. Hamka, Hasan Basri (Al-Azhar, 2020). SDI Cikal Harapan 1 BSD dibawah naungan Yayasan Permata Sari (YPI) yang didirikan oleh mantan aktivis mahasiswa Angkatan 66 pada tahun 1976 sebanyak 9 orang dan salah satunya adalah istri Mari’e Muhammad yaitu Etty Mari’e Muhammad. Para pendiri ini tidak masuk dalam organisasi keislaman besar di Indonesia (Cikal, 2020). Berdasarkan uraian tersebut, maka bagaimana manajemen strategi sekolah dasar Islam dalam mempertahankan keberadaan dan keunggulan bersaing berkelanjutan untuk menghadapi lingkungan masa depan yang keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu merupakan suatu hal yang layak dilakukan penelitian. Bertolak dari latar belakang ini, penulis mengangkat menjadi penelitian dengan judul “Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam”.

B. Batasan dan Rumusan Permasalahan 1. Identifikasi Masalah a. Kualitas pendidikan Indonesia menurun berdasarkan PISA 2018, Indonesia perlu mereformasi sistem pendidikannya melalui kurikulum dan pemerintah perlu memprioritaskan pendidikan sekolah dasar dan menengah. b. Rendahnya pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan sekolah dasar pada tahun 2018 khususnya di standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, serta standar pengelolaan. c. Persaingan sekolah dasar Islam dalam hal pemasaran, kualitas pendidikan, mempertahankan atau meningkatkan jumlah siswa serta pembiayaan yang semakin ketat karena banyaknya berdiri sekolah sejenis. d. Sekolah dasar Islam tidak professional, tidak berkualitas, nilai kelulusan di bawah rata-rata, hasil produk tidak mampu berkompetisi dengan yang lain. e. Inovasi yang dilakukan sekolah dasar Islam menerjang batas bentuk sekolah yang telah ditetapkan atau diputuskan di awal yaitu visi dan misinya. f. Sekolah dasar Islam dalam menyusun strategi masih berdasarkan pendapat dan insting daripada hasil penelitian dan analisis dalam memformulasikan strategi.

2. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yakni manajemen startegi tiga sekolah dasar Islam sebagai tempat penelitian, SDI Budi Mulia Dua Bintaro sebagai lokus utama, SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD sebagai penguat. Cakupan manajemen strategi pada kemampuan bersaing kurikulum, sarana dan prasarana.

3. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan adalah: Bagaimana manajemen strategi sekolah dasar Islam?

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum ditujukan untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, tujuan akademik adalah ditemukan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam dalam menghadapi lingkungan masa depan yang keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Tujuan terapan secara konsep sebagai referensi bagi pemimpin sekolah dan menjadi rujukan bagi sekolah dasar Islam lainnya mengenai manajemen strategi dasar Islam dalam menghadapi menghadapi lingkungan masa depan yang keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu.

2. Manfaat Penelitian Manfaat akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan keilmuan khususnya kajian mengenai teori manajemen pendidikan Islam yang dispesifikasikan pada membangun teori manajemen strategi sekolah dasar Islam. Lebih dari itu, hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi sekolah dasar Islam umumnya dalam memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan manajemen strategi. Manfaat terapan penelitian ini diharapkan bagi sekolah dasar Islam agar dapat digunakan sebagai sumbangan pikiran dan sebagai bahan evaluasi serta masukan untuk memecahkan masalah-masalah terkait manajemen strategi. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang sangat berguna saat ini dan besok ketika berkecimpung langsung dalam manajemen suatu sekolah. Bagi masyarakat umum diharapkan sebagai bahan telaah terhadap pendidikan di Indonesia, sekaligus memberikan perbandingan dalam dunia pendidikan sehingga mampu menentukan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dapat menciptakan komitmen bersama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan lembaga yang dikelola di masa mendatang.

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan Sejauh pengamatan yang dilakukan penulis, sudah banyak didapatkan buku/penelitian yang membahas tentang manajemen strategi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Berikut adalah penelitian manajemen strategi pada satuan pendidikan sekolah menengah atas dan tinggi. Pertama, jurnal Internasional karya Shobaki dan Naser (2017) berjudul “The Role of the Practice of Excellence Strategies in Education to Achieve Sustainable Competitive Advantage to Institutions of Higher Education-Faculty of Engineering and Information Technology at Al-Azhar University in Gaza a Model” dengan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi strategi untuk keunggulan dalam pendidikan, melihat peran strategi keunggulan dalam pendidikan dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi pendidikan tinggi institusi dari fakultas Teknik dan Teknologi Informasi di Al-Azhar Universitas di Gaza. Hasil penelitian adalah ada korelasi yang kuat antara tingkat menjalankan strategi keunggulan dalam pendidikan dan pencapaian institusi pendidikan tinggi dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan. (Shobaki & Naser, 2017). Penelitian menggunakan ekplorasi dan

10 | Ajeng Wulansasi

metode deskriptif untuk mempelajari mekasime yang mempengaruhi mencapai strategi pengajaran yang membedakan keunggulan kompetitif berkelanjutan universitas dengan meninjau literature dan studi kasus pada pengalaman Al-Azhar Universitas di Gaza dengan subjek studi yaitu Pusat Keunggulan dalam Pendidikan, dan unit keberhasilan lulusan, danunit kualitas dan jaminan. Kedua, jurnal Internasional karya Yenipmar dan Akhun (2017) dengan judul “The Level of Implementation of the Stratetgic Management in Primary Schools, dengan tujuan penelitian untuk menetapkan pandangan kepala sekolah dasar dan guru tentang tingkat penerapan manajemen strategis di sekolah dasar. Penelitian ini mengevaluasi kondisi, menghilangkan kekurangan dan mengembangkan kualifikasi baru dalam kaitannya dengan manajemen strategis di sekolah dasar. Hasil penelitian ini, kepala sekolah dasar berpikir bahwa "pemikiran strategis, analisis strategis, bimbingan dan pembentukan strategi" diimplementasikan di tingkat tinggi dan "implementasi dan evaluasi strategis" dilaksanakan di tingkat yang sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa kepala sekolah memberi perhatian khusus pada manajemen strategis dan menginternalisasikannya.Pandangan guru menunjukkan praktik kepemimpinan dari prinsip-prinsip yang terkait dengan strategi implementasi berhasil tetapi perlu ditingkatkan (Yenipmar & Akgun, 2017). Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan populasi kepala sekolah dan guru sekolah dasar di Ataşehir, Kadıköy, Kartal, Maltepe, dan Sultanbeyli yang terletak di Sisi Asia Istanbul. Ketiga, jurnal Internasional karya Ndugo, et al (2018) berjudul “Competitive Strategies and Performance of Private Primary Schools”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi kompetitif terhadap kinerja sekolah dasar swasta dan hipotesis yang sesuai dirumuskan dan diuji. Temuan penelitian dari uji hipotesis menetapkan bahwa strategi kompetitif memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah dasar swasta. Studi ini mengkonfirmasi Teori Persaingan, Teori Stakeholder dan Model Generik Porter yang menunjukkan hubungan dekat antara kedua variabel (Ndugo, Kyono, & Kanini, 2018). Penelitian kuantitatif ini dilakukan di sekolah-sekolah dasar swasta di Kiambu County Kenya dan merekomendasikan diferensiasi dan fokus strategi generik kepada lembaga pendidikan untuk meningkatkan kinerja lembaga. Keempat, disertasi Huang (2012) berjudul “An Empirical Analysis of The Strategic Management of Competitive Advantage: A case Study of Higher Technical and Vocational Education in Taiwan” yang bertujuan mengidentifikasi keunggulan yang digunakan, menganalisa tipe strategi dengan menganalisis lingkungan eksternal, lingkungan internal, dan kinerja lembaga, menentukan faktor-faktor utama dalam kinerja, menguji hubungan struktur industri eksternal, sumber internal, dan tipe strategi dengan kinerja lembaga. Hasil dari penelitian bahwa integrasi teori pandangan berbasis sumber daya memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk menganalisis secara komprehensif dan sistematis suatu sektor industri dalam kaitannya dengan keunggulan kompetitif (Huang, 2012). Kelima, disertasi Frantzen (2018) yang berjudul “School District Leaders’ Use of Strategic Planning in Changing Educational Landscape”, dimana tujuan penelitian untuk menentukan perencanaan strategis dalam lingkungan yang berubah-ubah dan tidak menentu. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan yaitu: menentukan dewan dan kesiapan masyarakat, memanfaatkan fasilitasi eksternal, mengidentifikasi dan melibatkan para pemangku kepentingan,

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 11

mengembangkan pembagian bersama visi, menentukan prioritas dan tujuan, mengembangkan strategi, dan meminta umpan balik dan berkomunikasi melalui proses (Frantzen, 2018).

No Peneliti Perbedaan Persamaan 1 Shobaki dan Fokus penelitian mengidentifikasi Antara penelitian Naser (2017) strategi untuk keunggulan dalam terdahulu dengan

pendidikan, melihat peran strategi penelitian saat ini keunggulan dalam pendidikan dalam membahas dan mencapai keunggulan kompetitif yang mengkaji konsep berkelanjutan bagi pendidikan tinggi manajemen strategi institusi dari fakultas Teknik dan yang memiliki Teknologi Informasi di Al-Azhar strategi keunggulan Universitas di Gaza kompetitif atau 2 Yenipmar dan Fokus penelitian menetapkan pandangan bersaing di sekolah Akhun (2017) kepala sekolah dasar dan guru tentang dasar. tingkat penerapan manajemen strategis di sekolah dasar 3 Ndugo, et al Fokus penelitian mengetahui pengaruh (2018) strategi kompetitif terhadap kinerja sekolah dasar swasta dan hipotesis yang sesuai dirumuskan dan diuji 4 Huang (2012) Fokus penelitian mengidentifikasi keunggulan yang digunakan, menganalisa tipe strategi dengan menganalisis lingkungan eksternal, lingkungan internal, dan kinerja lembaga, menentukan faktor-faktor utama dalam kinerja, menguji hubungan struktur industri eksternal, sumber internal, dan tipe strategi dengan kinerja lembaga 5 Frantzen (2018) Fokus penelitian menentukan perencanaan strategis dalam lingkungan yang berubah-ubah dan tidak menentu

Tabel 1.4. Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Sumber. (Shobaki & Naser, 2017) (Yenipmar & Akgun, 2017) (Ndugo, Kyono, & Kanini, 2018). (Huang, 2012). (Frantzen, 2018) Berdasarkan Tabel 1.4 mengenai perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini maka ada ruang yang dapat diisi, sekaligus distingsi penelitian kali ini, yakni objek penelitian, tujuan penelitian dan metode penelitian. Objek penelitian ini adalah sekolah dasar Islam dan menggunakan metode penelitian grounded theory. Penelitian ini berupaya menemukan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam dalam menghadapi lingkungan masa depan yang keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Dengan demikian diharapkan tulisan ini bisa melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya.

12 | Ajeng Wulansasi

E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded

theory, yang diperkenalkan oleh Glaser dan Strauss (1967) dikutip Bungin oleh (2007), grounded theory merupakan reaksi tajam dan sekaligus memberi jalan keluar dari “stagnasi teori” dalam ilmu-ilmu sosial dengan menitikberatkan Sosiologi. Penelitian grounded theory tidak diawali dengan desain tertentu, penelitian langsung ke lapangan, semuanya dilaksanakan di lapangan. Rumusan masalah ditemukan di lapangan, hipotesis senantiasa jatuh bangun di tempat data. Data merupakan sumber teori. Teori berdasarkan data sehingga teori lahir dan berkembangan di lapangan (Bungin, 2007, p. 72). Sugiyono (2012) menyatakan bahwa salah satu masalah yang cocok untuk diteliti menggunakan metode penelitian kualitatif adalah untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan (Sugiyono, 2012). Teori yang demikian dibangun melalui grounded theory. Dengan metode kualitatif penulis pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori. Ilmu yang memengaruhi grounded theory adalah sosiologi, terutama mazhab interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik berfokus pada interaksi antar- manusia dan berusaha memahami bagaimana individu menafsirkan bahasa dan perilaku orang lain, bagaimana orang-orang akan memberikan makna bagi pemikiran dan tindakan mereka sendiri, dan mengorganisasikannya ketika berinteraksi dan bernegosiasi dengan orang lain. (Holloway, 2008).

DATA

DATA P e n e l i t i TEORI DATA

DATA

Gambar 1.1 Alur Informasi Format Grounded Theory Sumber : (Bungin, 2007) Format desain grounded theory dikonstruksikan agar penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahan di lapangan. Oleh karena itu format desainnya seperti pada Gambar 1.1. Kekuatan utama grounded theory adalah pengembangan induktif dari data yang tersedia untuk menjelaskan suatu fenomena sosial. Metodologi dari grounded theory ini dirasa cocok dengan identifikasi penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian ini berdasarkan definisi dan karakteristik dari grounded theory.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 13

2. Tahapan Penelitian Grounded Theory Grounded theory bertolak dari cara berpikir induktif, kemudian berpikir secara deduktif. Data adalah inspirasi teori, bergerak membentuk teori yang menerangkan data. Berikut adalah ilustrasi dan prosedur penelitian grounded theory:

Uraian berdasarkan data

Analisis menjadi Teori yang konsep dan hipotesis DATA menerangkan data berdasarkan data

Gambar 1.2. Alur dalam Penelitian Grounded Theory Sumber (Bungin, 2007)

a. Tahap Penciuman Lapangan Pada tahap awal ini penulis melakukan dua periode kegiatan yang saling bergantungan, seperti berikut: Pertama, meninjau ke dalam teori-teori agung/mapan tentang apa yang hendak diteliti, selanjutnya menghilangkan daya tarik teori-teori itu. Kedua, pemahaman realitas sosial, dunia empiris masyarakat yang hendak diteliti adalah pekerjaan selanjutnya yang harus dikerjakan penulis grounded. Oleh karena itu, penulis harus melakukan observasi I secara intensif terhadap gejala sosial pada sasaran penelitian, lalu mencari data pendukung (sekunder) mengenai apa yang hendak diteliti. b. Tahap Lapangan II Pada tahap II penulis melanjutkan observasi I dengan melakukan kegiatan: Pertama, berusaha memperoleh pengertian lebih dalam tentang dunia empiris yang diteliti, lalu menentukan jenis-jenis data apa yang harus dikumpulkan. Kedua, menentukan metode dan teknik pengumpulan data, baik wawancara mendalam maupun observasi partisipasi. Terkadang membutuhkan penggunaan berbagai metode pengumpulan data lainnya, seperti sensus, angket, dokumentasi, dan sebagainya. Ketiga, mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori-kategori permulaan. Data tersebut diinterpretasi untuk menentukan kategori-kategori yang relevan dan ini berguna untuk mempertajam perumusan hipotesis. Keempat, menghubung-hubungkan kategori utama (merupakan hipotesis-hipotesis) dan juga mencari hubungan antara hipotesis. Kelima, membangun generalisasi konsep-konsep yang merupakan teori-teori. c. Tahap Lapangan III Tahap ini merupakan tahapan kunci. Pekerjaan yang harus dilakukan pada tahapan ini adalah Pertama, mereview data yang telah dikumpulkan. Kedua, Konsep dan teori-teori yang telah dibangun dalam penelitian, kemudian diungkapkan bersama teori-teori lain. Apakah teori-teori lain menunjang, memperluas atau menampik hasil penelitian. Ketiga, merevisi dan mengedit semua draft laporan yang telah dibuat menjadi laporan terakhir yang siap dipublikasikan.

3. Kehadiran Penulis

14 | Ajeng Wulansasi

Kehadiran penulis di lapangan dalam penelitian kualitatif adalah suatu yang mutlak, berarti penulis bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus pengumpul data. Menurut Moleong, kedudukan penulis di dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis data, penafsir data, dan pada akhirnya ia akan menjadi pelopor hasil penelitiannya. (Moeloeng, 2000, p. 121). Menurut Sugiyono, peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012, p. 98). Jadi, penulis sebagai instrumen memiliki keuntungan yaitu subjek jadi lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.

4. Lokasi Penelitian SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang beralamatkan Jalan Jombang Raya No.89 Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. SD Islam Budi Mulia Dua Bintaro adalah salah satu cabang dari sekolah induk Budi Mulia Dua Jogjakarta yang didirikan 23 April 2003. Pendiri sekolah Budi Mulia Dua di Yogyakarta adalah Amien Rais dan Kusnasriyati Sri Rahayu. Amien Rais merupakan tokoh penting dalam organisasi Muhamadiyyah, pada tahun 1990 Amien Rais menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-42 (Muhammadiyah, 2020). Perkembangan jumlah siswa SDI Islam Budi Mulia Bintaro di 5 tahun terakhir ini meningkat maka sekolah ini mempunyai daya saing yang baik. Sekolah ini berada di kecamatan Ciputat dimana sekolah ini berada bersaing dengan 16 sekolah dasar swasta Islam lainnya. Lokasi berdekatan dengan Bintaro yang banyak terdapat sekolah-sekolah internasional, seperti, Jakarta Japanese School, . Selain sekolah Internasional juga sekolah-sekolah berstatuskan satuan pendidikan kerjasama (SPK) seperti Highscope Bintaro, . Sekolah ini merupakan sekolah Modern Islamic yang konten Islamnya berimbang dengan umum dan bilingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah. SDI Al-Azhar 15 Pamulang berada di Pamulang dengan alamat di Komplek Villa Pamulang, Sektor I, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. SDI Al Azhar 15 Pamulang di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, yang pendirinya banyak dari tokoh Masyumi diantaranya Ghozali Sjahlan, Abdullah Salim, Prof Dr. Hamka, Hasan Basri (Al-Azhar, 2020). SD Islam Al Azhar 15 Pamulang adalah cabang dari YPI Al Azhar yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP) yang merupakan Divisi Pendidikan dari Grup Medco. SDI Islam Al Azhar 15 Pamulang berdiri pada tahun 1997. Pada awal berdirinya, sekolah ini merupakan kerjasama antara YPI Al Azhar dengan Yayasan Bakti Pratama. YPAP sendiri adalah lembaga pendidikan yang sampai saat ini membawahi 3 kampus pendidikan yaitu di Cinere, Jagakarsa dan Pamulang. Lokasi sekolah ini di kecamatan Pamulang yang bersaing dengan 21 sekolah dasar swasta Islam lainnya. Lokasi strategis di dalam komplek Villa Pamulang dan di kelilingi danau Pamulang. Kurikulum sekolah perpaduan dari kurikulum nasional

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 15

dan kurikulum dari Yayasan Pusat Al Azhar yang kemudian ditambah dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah. SDI Islam Cikal Harapan 1 berada di Sektor XII.1 Kencana Loka BSD, Rawa Buntu, Tangerang Selatan Banten. SDI Cikal Harapan 1 BSD dibawah naungan Yayasan Permata Sari (YPI) yang didirikan oleh mantan aktivis mahasiswa Angkatan 66 pada tahun 1976 sebanyak 9 orang dan salah satunya adalah istri Mari’e Muhammad yaitu Etty Mari’e Muhammad. Para pendiri ini tidak masuk dalam organisasi keislaman besar di Indonesia (Cikal, 2020). SDI Islam Cikal Harapan 1 BSD berdiri sejak tahun 2000. Sekolah ini berada di kecamatan Sepong dimana sekolah ini berada bersaing dengan 17 sekolah dasar swasta Islam lainnya. Lokasi strategis di BSD yang banyak terdapat sekolah-sekolah SPK yaitu Nangyang School, Sinar Mas World Academy. Sekolah ini melaksanakan pembelajaran dengan pembiasaan Islami dan mengoptimalkan proses pengembangan potensi peserta didik yang senantiasa bekerja sama baik bersama orang tua dengan harapan berjalan seiring edukasi yang diterapkan dalam mencetak generasi yang kuat secara karakter, mandiri dan peduli pada sesama

5. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sampel penelitian disebut subjek penelitian. Subjek penelitian di sini dimaksudkan sebagai informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian tidak terbatas pada manusia saja, tetapi mencakup keseluruhan objek termasuk lingkungan (Moeloeng, 2000, p. 90). Sampel sumber data dipilih dan mengutamakan perpektif emik, artinya mementikan pandangan informan, yakni mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan dunia dari pendiriannya. Sesuai dengan fokus penelitian, yang dijadikan sumber data adalah sumber data non-manusia dan sumber data manusia. Sumber data non-manusia yang tertulis atau dapat dikatakan sebagai dokumen primer dan data pendukung dalam penulisan laporan penelitian, yaitu buku teks, jurnal, makalah, artikel, dan laporan penelitian terdahulu. Sumber data manusia adalah para pemimpin sekolah, guru, orangtua siswa yang dipilih berdasarkan referensi dari sekolah dan kebutuhan penelitian di SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang, SDI Cikal Harapan 1 BSD.

6. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, penulis berperan sebagai instrumen kunci. Penulis mengumpulkan sendiri data melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara (Creswell, 2013, p. 264). Kehadiran penulis menjadi penting dalam penelitian ini dan dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dengan fokus penelitian. Pembuatan acuan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan daftar checklist dokumen, diperuntukkan memudahkan penelitian dalam menggali informasi dan data dari sumber penelitian. Sesuai dengan bentuk pendekatan data dan sumber data yang akan digunakan, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

16 | Ajeng Wulansasi

a. Observasi Observasi adalah meninjau langsung kondisi lapangan yang akan diteliti. Observasi digunakan dalam menyusun latar belakang penelitian, menentukan fokus penelitian, dan dalam penulisan pembahasan serta hasil penelitian. Terkait dengan observasi ini, penulis menggunakan partisipasi pasif sehingga dalam hal ini penulis datang ke tempat yang menjadi objek yang akan diamati tetapi tidak untuk berpartisipasi dalam kegiatan mereka. Fokus observasi mencakup perilaku manusia berdasarkan tugas maupun hubungan antar manusia, situasi dan tempatnya. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan bertanya dan menjawab pertanyaan dalam penelitian secara lisan dengan cara tatap muka dan mendengarkan secara langsung. Data yang dikumpulkan melalui wawancara ini akan digunakan sebagai data-data pendukung dari fakta-fakta yang telah ditemukan pada studi dokumentasi sehingga dalam pemaparan hasil penelitian dapat dijelaskan lebih mendalam. Jenis wawancara yang digunakan adalah tidak terstruktur. Dengan wawancara tidak terstruktur diharapkan akan mendapatkan banyak informasi yang lebih mendalam atau hal-hal baru yang mungkin dapat menunjang penulisan pembahasan dan hasil penelitian. Dengan wawancara tidak terstruktur ini membuat peneliti lebih terbuka pada masukan-masukan yang mungkin ditemukan setelah proses wawancara dilakukan. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data-data untuk penulisan ini. Data yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi ini digunakan dalam berbagai bagian pada penulisan penelitian ini, baik dalam penulisan latar belakang, studi pustaka maupun analisis serta pembahasan penelitian ini. Penulis melakukan studi terhadap disertasi, tesis, jurnal dan dokumen sekolah.

7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif yang dapat digambarkan dengan suatu kerangka yang merangkum tiga rangkaian tahap analisis, Miles dan Huberman dalam Sugiyono menjelaskan bahwa aktivitas analisis data terdiri dari tiga tahap, yaitu: mereduksi data temuan (data reduction ), penyajian data dengan analisanya (data display), penarikan kesimpulan serta verifikasi (conslusion drawing and verification) yang akurat, yang dilakukan selama dan setelah pengumpulan data . (Sugiyono, 2012). a. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara rinci dan teliti. (Sugiyono, 2012). Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksikan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. b. Penyajian Data Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Menurut Miles dan Huberman yang paling sering digunakan dalam menyajikan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 17

data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2012). Dengan demikian menurut penulis, setelah adanya reduksi data kemudian dilanjutkan dengan penyajian data. Dalam penelitian ini bersifat kualitatif sehingga penyajian datanya berupa penjabaran makna atau naratif. c. Penarikan Kesimpulan Langkah ketiga menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung. Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibilitas (Sugiyono, 2012). Dengan demikian menurut penulis, penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang saat penulis berada di lapangan.

8. Keabsahan Data atau Validasi Data Dalam penelitian ini dilakukan pengujian keabsahan data melalui (Sugiyono, 2012) : a. Uji Kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian adalah konsep penulis dengan konsep responden. Kredibilitas akan terpenuhi dengan melakukan beberapa syarat sebagai berikut: 1) Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti penulis kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan penulis dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. 2) Peningkatan Ketekunan Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis 3) Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu 4) Diskusi dengan teman sejawat Diskusi dengan teman sejawat merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan informasi terkait dan hal-hal yang diperlukan, sehingga data yang diperoleh tidak diragukan lagi hasilnya 5) Analisis kasus negatif Melakukan analisis kasus negatif berarti penulis mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada data lagi yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang

18 | Ajeng Wulansasi

ditemukan sudah dapat dipercaya.Tetapi bila penulis masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, penulis mungkin akan merubah temuannya 6) Member Check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh dari pemberi data. b. Uji Transferabilitas Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derad ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut dipakai. c. Uji Defandabilitas Dalam penelitian kualitatif, uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi penulis tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Penulis seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau depend. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. d. Uji konfirmabilitas Uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan dengan secara bersamaan. Menguji konfirmabillitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabillitas. Dalam penelitian ini, penulis menguji keabsahan data dengan menggunakan uji triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi dalam tujuh bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bab I: Pendahuluan Bab I meliputi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, metodologi penelitian, sistematika penulisan. 2. Bab II: Manajemen Strategi Secara Teoritik Bab II dalam penelitian ini dapat dilakukan ataupun tidak karena metode grounded theory tidak bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dan tidak berpengaruh oleh kajian literatur yang akan menghambat adanya pengembangan rumusan teori baru. Namun pada saat penulis merumuskan masalah maupun menyusun materi wawancara dalam membangun rerangka berpikir menghadapi suatu kesulitan, maka untuk sementara si peneliti dapat meminjam konsep-konsep yang digunakan oleh teori-teori sebelumnya sampai ditemukannya konsep yang sebenarnya. Bab ini meliputi literatur mengenai startegi, manajemen strategi dalam persektif Islam, proses manajemen strategi, pengembangan lembaga pendidikan.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 19

3. Bab III: Manajemen Persaingan Sekolah Bab III adalah temuan dan analisis data yang merupakan proses yang saling berhubungan dan harus dilakukan secara bergantian yang meliputi pelayanan, pembiayaan, persaingan lingkungan sekolah, analisis strategi bersaing sekolah, taksonomi manajemen persaingan sekolah yang berisikan kategori dan sub kategori data. 4. Bab IV: Manajemen Kurikulum Bab IV adalah temuan dan analisis data yang merupakan proses yang saling berhubungan dan harus dilakukan secara bergantian yang meliputi profil sekolah, perencanaan kurikulum, implementasi dan program kurikulum, evaluasi dan pengawasan kurikulum, taksonomi manajemen kurikulum yang berisikan kategori dan sub kategori data. 5. Bab V: Manajemen Sarana dan Prasarana Bab V adalah temuan dan analisis data yang merupakan proses yang saling berhubungan dan harus dilakukan secara bergantian yang meliputi sarana dan prasarana unggulan, lokasi strategi sekolah, proses manajemen sarana dan prasarana, taksonomi manajemen sarana dan prasarana yang berisikan kategori dan sub kategori data 6. Bab VI: Analisis dan Pembahasan Bab VI untuk meningkatkan pemahaman analisis dilanjutkan dengan upaya mencari makna. Proses analisis meliputi identifikasi, penamaan, kategorisasi dalam dalam bentuk taksonomi, penguraian gejala yang ditemukan dalam data dan menghubungkan kategori. Tahapan analisis selanjutnya memilih kategorisasi inti. Pembahasan hasil analisis yaitu temuan teori direview dengan teori sebelumnya dan dikomentari oleh para dosen Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. 7. Bab VII: Kesimpulan dan Saran Bab VII meliputi kesimpulan dan saran hasil penelitian mengenai manajemen strategi sekolah dasar Islam dengan menggunakan metode grounded theory.

20 | Ajeng Wulansasi

BAB II MANAJEMEN STRATEGI SECARA TEORITIK

A. Strategi Lembaga pendidikan memiliki tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan strategi. Banyaknya berdiri lembaga pendidikan sebagai wadah untuk melaksanakan pendidikan membuat persaingan antar lembaga menjadi ketat. Persaingan antar lembaga pendidikan yang telah bergeser dari konteks, substansi, strategi, dan polanya sehingga terdapat konsekuensi terhadap kecenderungan kompetisi dalam bisnis pendidikan (Purwanto 2011, 10). Persaingan pada penyelenggaraan pendidikan secara terstruktur telah menjadi common sense jika lembaga pendidikan yang dipilih adalah yang memiliki keunggulan pada hampir semua aspek (input, proses, dan output). Sehingga lembaga pendidikan harus melakukan berbagai macam strategi dalam ilmu manajemen strategi untuk dapat mempertahankan keberadaannya (survive), mempunyai keunggulan yang berkelanjutan (sustainable) dalam mencapai visi dan misi. Ilmu strategi tidak berasal dari Yunani melainkan karya klasik Sun Tzu, The Art of War, ditulis sekitar 500 SM, dianggap sebagai risalah pertama tentang strategi. Namun secara terminologi, kata “strategi” berasal dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang artinya memimpin. Strategi dalam konteks ini diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang (Grant and Jordan 2015, 8). Oleh sebab itu strategi lebih terkenal dan digunakan dalam dunia kemiliteran. Dalam dunia bisnis, beberapa ahli mendefinisikan strategi untuk bisa memberikan pemahaman tentang makna strategi itu sendiri. Menurut Pearce dan Robinson strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan atau lembaga. Strategi merupakan rencana lembaga pendidikan dan rencana tersebut menjadi kerangka bagi keputusan manajerial. Strategi mencerminkan pengetahuan lembaga mengenai bagaimana, kapan dan dimana lembaga akan bersaing, dengan siapa lembaga sebaiknya dan untuk tujuan apa lembaga harus bersaing (Pearce and Robinson 1997, 20). Menurut Bryson (2004), strategi untuk sektor non profit seperti sebuah lembaga pendidikan, esensi perencanaan strategis sebagai tujuan kebijakan, program, tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang menentukan bentuk lembaga dan apa yang dilakukan kemudian mengapa itu dilakukan (Bryson 2004, 5). Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck dalam Iwan Purwanto, bahwasannya strategi merupakan suatu rencana yang disatukan dan menyeluruh yang bisa mengaitkan keunggulan strategi dari lembaga dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan tujuan utama lembaga dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh lembaga (Purwanto I. , 2008). Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu taktik atau mengarahkan rencana tindakan umum untuk mencapai sasaran dan tujuan lembaga yang sudah terencana dengan baik.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 21

Klasifikasi strategi berdasarkan struktur organisasi yaitu strategi tingkat korporasi, strategi tingkat bisnis, dan strategi tingkat fungsional. (Siagian, 2018). Berikut perbedaan setiap tingkatan strategi dalam struktur lembaga: 1. Strategi di Tingkat Korporasi (Corporate Level Strategy) Strategi diformulasikan oleh manajer puncak. Strategi ini berhubungan dengan bagaimana cara-cara suatu lembaga mengembangkan suatu strategi portofolio untuk kegiatan-kegiatannya. 2. Tingkat Unit Bisnis (Business Unit Level Strategy) Strategi Unit Bisnis mengembangkan keunggulan kompetitif dalam segmen bisnis dan biasanya muncul pada tingkat-tingkat divisi, dengan penekanan pada peningkatan posisi bersaing dari produk atau pelayanan lembaga dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu. 3. Strategi ditingkat Fungsional (Functional Level Strategy) Strategi Fungsional beroperasi pada tingkat pemasaran, produksi dan keuangan untuk memastikan bahwa memastikan bahwa setiap unit kerja memiliki strategi untuk mendukung bisnis lembaganya. Klasifikasi strategi berdasarkan tingkat tugasnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu strategi generik, strategi utama/induk, strategi fungsional. Strategi generik yang akan dijabarkan menjadi startegi utama kemudian strategi utama dijabarkan menjadi strategi fungsional (Umar, 2001, p. 31). 1. Strategi Generik Istilah strategi generik diperkenalkan oleh Porter. Dalam mengkaji strategi lembaga, perlu diketahui bahwa bentuk strategi berbeda-beda antar industri, antar lembaga, antar perusahaan. Namun ada sejumlah strategi yang umum dan dikelompokkan ke dalam Strategi Generik. Strategi generik merupakan suatu pendekatan strategi lembaga dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Ada tiga model strategi generik yang berkembang dalam ilmu manajemen strategi, yaitu: a. Strategi Generik Michael R. Porter Strategi untuk mendapatkan keunggulan bersaing dirumuskan oleh Michael Porter dalam “Generic Strategies”, meliputi: biaya rendah (overall low cost), diferensiasi (differentiation), dan focus (focus). Definisi keunggulan bersaing menurut Porter adalah kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif (Porter M. E., 2008, p. 35). Selanjutnya dijelaskan bahwa Keunggulan bersaing sebagai berikut: 1) Strategi Diferensiasi (Differentiation) Ciri dari strategi ini adalah bahwa lembaga mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk lainnya. Pendekatan untuk melakukan diferensiasi bentuknya, seperti: citra rancangan atau merek, teknologi, karakteristik khusus dan pelayanan. Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba diatas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman untuk mengatasi kelima kekuatan

22 | Ajeng Wulansasi

pesaing. Dengan demikian, calon konsumen diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. 2) Strategi Biaya Rendah (Low Cost) Cirinya adalah lembaga lebih memperhitungkan pesaing dari pada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari lembaga lain. Memiliki posisi biaya rendah akan membuat lembaga mendapatkan hasil laba diatas rata-rata dalam industri, meskipun ada kekuatan persaingan yang besar. 3) Strategi Fokus (Focus) Cirinya adalah lembaga mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi biaya rendah atau diferensiasi.Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa lembaga dengan demikian akan mampu melayani target strateginya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang lebih luas. Strategi fokus mempunyai dua varian yaitu: fokus biaya, lembaga mengusahakan keunggulan biaya dalam segmen sasarannya, sementara dalam fokus diferensiasi lembaga mengusahakan diferensiasi dalam segmen sasarannya. b. Strategi Generik Wheelen dan Hunger Wheelen dan Hunger menggunakan konsep General Electric untuk menjelaskan tentang strategi. Mereka menyatakan bahwa pada dasarnya strategi generik atau seringkali disebut sebagai grand strategies terbagi menjadi tiga macam, yaitu: 1) Strategi Stabilitas (Stability) Pada prinsipnya strategi ini diterapkan perusahaan yang berusaha untuk lebih meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan. Strategi ini menekankan pada bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya. Resiko strategi ini terbilang rendah. 2) Strategi Ekspansi (Expansion) Strategi yang sering juga disebut dengan strategi pertumbuhan (growth strategy) ini menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya., sehingga aktivitas perusahan meningkat. 3) Strategi Penciutan (Retrenchment) Strategi ini digunakan perusahaan untuk melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan khususnya yang mempunyai cash flow negative. Strategi ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun. Ketiga strategi ini bisa dipakai masing-masing satu strategi untuk satu perusahaan atau kalau perlu ketiganya bisa juga dikombinasikan untuk diterapkan dalam satu perusahaan c. Strategi Generik Fred R. David Pada prinsipnya Fred R. David mengelompokkan strategi generik ke dalam empat kelompok, yaitu:

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 23

a) Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy) Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan/para pesaingnya, misalnya melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. b) Strategi Intensif Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. c) Strategi Diversifikasi Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang populer, terutama ditinjau dari sisi tingginya kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. d) Strategi Bertahan Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang dapat berujung pada kebangkrutan. 2. Strategi Utama Merupakan strategi yang lebih operasional dan merupakan tindak lanjut dari strategi generik. 3. Strategi Fungsional Merupakan turunan strategi utama dan lebih bersifat spesifik serta terperinci tentang pengelolaan bidang-bidang fungsional tertentu seperti bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang SDM, bidang pelayanan, dan lain sebagainya. Jenis-jenis strategi yang dipaparkan di atas, adalah jenis-jenis strategi yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang lainnya. Namun, strategi-strategi di atas tidak menutup kemungkinan bisa digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dalam menghadapi pesaing lembaga mereka dan untuk meningkatkan kualitas lembaga.

B. Manajemen Strategi dalam Perspektif Islam Lembaga pendidikan menggunakan manajemen strategi keislaman untuk

menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam setiap aspek kehidupan dan bertaqwa kepada Allah. Menurut Fontaine dan Ahmad (2013) manajemen strategi dalam perpektif Islam terdapat pada sirat dalam surat Al-Takasur dan surat Al-Asr. Pada surat Al Takasur mendeskripsikan permasalahan manajemen strategi yaitu manusia berkompetisi satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan secara cepat, menyembunyikan informasi dari atasan dan memainkan permainan politik dalam lembaga, fokusnya adalah kehidupan pada saat ini, model strategi adalah kompetisi dengan motivasi ekstrinsik. Dalam surat Al-Asr mendeskripsikan solusi manajemen strategi yaitu kerjasama antara manusia untuk mencapai kesuksesan di dalam tujuan yang sama, ketercapaian tujuan perlu dilakukan dengan kejujuran dan bersabar, fokusnya pada kehidupan setelah meninggal, model strategi dalam Surat Al-Asr adalah kerjasama, dan motivasinya adalah intrinsik (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 9). Jadi manajemen strategi dalam perpektif Islam ada dua yaitu kompetisi sebagai tantangan dan kerjasama sebagai solusinya

24 | Ajeng Wulansasi

Pelajaran yang dapat diambil dari kedua surat tersebut dalam manajemen strategi sebagai berikut: 1. QS. At-Takasur (Surat 102)

بِسْمِ الل ٰهِ الر َّحْمٰنِ الر َّحِيْمِ ١ - اَلْهٰىكُمُ الت َّكَاثُرُ ٢- حَت ٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ ٣- كَل َّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ٤- ثُم َّ كَل َّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ٥- كَل َّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ ٦- لَتَرَوُن َّ الْجَحِيْمَ ٧- ثُم َّ لَتَرَوُن َّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ ٨- ثُم َّ لَتُلُن َّ يَوْمَىِّذٍ عَنِ الن َّعِيْمِ

“1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur. 3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. 5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, 7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. 8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah- megahkan di dunia itu).” (at-Takatsur: 1-8) Pesan dasarnya adalah orang sibuk dengan hal-hal yang penting misalnya pekerjaan tetapi sampai sedemikian rupa sehingga mereka mengabaikan hal yang lebih penting misalnya menyembah Tuhan. Orang-orang saling bersaing untuk memiliki lebih banyak kehidupan duniawi ini. Orang-orang saling membual, berusaha memamerkan apa yang mereka miliki (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 87). Menurut Fontaine dan Ahmad (2013), beberapa contoh permasalahan mendasar manajemen strategi dalam surat At-Takasur: a. Pinjaman berbasis bunga, menggunakan pinjaman berbasis bunga untuk menumbuhkan bisnis dengan cepat dan menghasilkan lebih banyak uang. b. Keberlanjutan, tidak mempedulikan keberlanjutan karena hanya ingin ingin menghasilkan uang dan melanjutkan hidup pribadi. c. Rutinitas defensive, semua orang mencari kepentingan diri sendiri, budaya rutinitas defensif menjadi norma d. Konflik kepentingan, orang secara aktif mempromosikan agenda pribadi untuk maju, bukan hanya menghindari rasa malu.

2. QS. Al-Asr (Surat 103)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 25

بِسْمِالل ٰهِ الر َّحْمٰنِ الر َّحِيْمِ

١-وَٱلْعَصْرِ ٢-إِن َّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْر ٣-إِل َّا ٱل َّذِينَ ءَّامَنُوا وَعَمِلُوا ٱلص َّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا بِٱلْحَق ِّ وَتَوَاصَوْا بِٱلص َّ بْرِ

1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3) Pesan dasarnya adalah sebagai aturan umum, semua orang dalam keadaan kehilangan. Para ahli menjelaskan bahwa kosakata yang digunakan menyiratkan bahwa orang tidak dilahirkan dalam kondisi itu tetapi karena mereka menolak Tuhan, mereka dengan sukarela masuk ke dalam kondisi itu (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 88). Menurut Fontaine dan Ahmad (2013), beberapa contoh permasalahan mendasar manajemen strategi dalam surat Al Ashr: a. Pinjaman berbasis bunga, menggunakan opsi pembiayaan syariah untuk menumbuhkan bisnis adalah keharusan. Opsi pembiayaan non-Islam tidak dapat diterima b. Keberlanjutan, Muslim memahami tanggung jawab sosial mereka dalam hal keberlanjutan. Untuk melindungi masa depan mereka bersama, karyawan bekerja bersama untuk mengembangkan organisasi yang berkelanjutan. c. Rutinitas defensif, dengan asumsi bahwa manajemen puncak telah menghindari rutinitas defensif sebagai prioritas dalam organisasi, budaya salaing jujur satu sama lain menyebar sehingga rutinitas defensive diminimalkan. d. Konflik kepentingan, individu bertanggung jawab kepada Tuhan atas setiap keputusan mereka. Budaya perusahaan dan proses yang ada meminimalkan konflik kepentingan. Ketika konflik ada, individu yang soleh mencegah mereka dari perilaku yang tidak etis. 3. QS. Al-Insyirah (Surat 94)

بِسْمِالل ٰهِ الر َّحْمٰنِ الر َّحِيْمِ ١- اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ٢- وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ ٣- ال َّذِيْ اَنْقَضَ ظَهْرَكَ ٤- وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ٥- فَاِن َّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

26 | Ajeng Wulansasi

٦- اِن َّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

٧- فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ ٨- وَاِلٰى رَب ِّكَ فَارْغَبْ ࣖ 1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? 2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, 3. yang memberatkan punggungmu, 4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. 5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, 6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), 8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. Surat Al-Insyirah menjadi acuan untuk memecahkan masalah atau terkandung konsep problem solving dan memberikan pesan moral dalam memaknai hidup. Surah ini mengandung anjuran setelah memecahkan masalah, lanjutkan memecahkan masalah berikutnya. Keoptimisan, berpikir positif dan pantang menyerah akan segala kesulitan. Makan dalam surat ini sejalan dengan bagaiman cara memecahkan masalah dalam kompetisi. Manajemen strategis dari perspektif Islam adalah untuk membangun keadilan organisasi. Keadilan organisasi memiliki komponen spiritual, komponen kerja, dan komponen proses. Secara umum, organisasi harus menghindari pinjaman berbasis bunga, mengembangkan strategi yang berkelanjutan, mengurangi rutinitas defensif, dan mengurangi konflik kepentingan. Selain itu, umat Islam harus dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa menimbulkan dosa. Pada saat yang sama, para pemimpin dan manajer muslim harus menyadari manajemen teori yang berkembang. Merupakan tanggung jawab moral mereka untuk selalu mengikuti perkembangan terkini. Manajemen proses, manajemen kualitas, dan manajemen kendala tidak akan menyelesaikan setiap masalah manajemen yang muncul, tetapi mereka adalah tempat yang baik untuk memulai. Tentu saja, ada banyak alasan teoretis bahwa ketika suatu organisasi mengembangkan proses yang tepat dan budaya organisasi yang tepat, keadilan organisasi dapat dicapai (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 70).

Konsep yang paling penting dalam manajemen strategis adalah keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dalam perpektif Islam adalah kemampuan untuk memperoleh margin laba yang lebih tinggi daripada rata-rata di industri. Ini memungkinkan organisasi untuk menginvestasikan kembali lebih banyak uang dalam usaha dan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup jangka panjangnya. Dari perspektif Islam, mencari keunggulan kompetitif adalah cara mendapatkan laba lebih tinggi ke tujuan kelangsungan hidup jangka panjang. Selain itu, keunggulan kompetitif sering berasala dari pengetahuan unggul (kompetensi inti), yang memungkinkan organisasi untuk bertahan dalam bisnis tanpa harus terlibat dalam praktik bisnis yang buruk (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 15). Jadi keunggulan kompetitif adalah kunci yang sangat penting dalam manajemen strategis dari perspektif Islam. Dalam Islam dan sebagai muslim, tidak terlalu peduli dengan ukuran margin keuntungan sebagai tujuan tunggal, namun lebih peduli tentang ukuran margin keuntungan sebagai cara untuk memastikan keberlanjutan organisasi dan untuk menghindari praktik bisnis yang korup. Seperti tujuan dari manajemen

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 27

strategik dalam perpektif Islam untuk keadilan organisasi, keunggulan kompetitif merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia itu.

C. Proses Manajemen Strategi Pada umumnya manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, koor dinasi, dan pengendalian. Menurut Musfah (2015), manajemen adalah pengaturan (Musfah, 2015, p. 16). Jadi manajemen merupakan strategi-strategi lembaga pendidikan dalam penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan. Manajemen strategi adalah salah satu alat manajemen yang dipergunakan dalam menangani lembaga yaitu bagaimana merumuskan strategi yang sesuai bagi lembaga, bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut di lembaga dan terakhir bagaimana mengevaluasi serta mengontrol pelaksanaan strategi tersebut. Definisi manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (1997)”….is the set of decisions and actions that result in the design and activation of strategies to achieve the objectives of an organizations” (Pearce and Robinson 1997). Wheelen and Hunger (1998) mendefinisikan manajemen strategi: “….is the set of decisions and actions that determines the long run performance of a corporation” (Wheelen & Hunger, 2012). Menurut Fred dan Forest David (2017) mendefinisikan manajemen strategi“…defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable an organization to achieve its objectives. (David and David 2017). Dari ketiga definisi itu jelas bahwa manajemen strategi berbicara tentang keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana- rencana untuk mencapai sasaran-sasaran lembaga pendidikan.

Gambar 2.1. Proses Manajemen Strategi Sumber. (David and David 2017) Untuk merumuskan strategi suatu lembaga haruslah mengikuti langkah-langkah berurutan yang sistematis. Seperti pada gambar 2.1. Proses manajemen strategi menunjukkan dilakukannya terlebih dahulu analisa lingkungan, baik lingkungan

28 | Ajeng Wulansasi

eksternal maupun lingkungan internal lembaga, setelah itu baru dapat dilakukan formulasi strategi, implementasi strategi dan terakhir evaluasi strategi.

1. Analisis Lingkungan Lembaga Sekolah a. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal merupakan proses pemindaian lingkungan bisnis terhadap peluang dan ancaman. Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren serta kejadian yang berada di luar kendali lembaga.

 Pesaing  Pemasok  Distributor  Kreditur  Kekuatan ekonomi  Pelanggan  Kekuatan sosial,  Karyawan  Komunitas budaya, demografi, PELUANG  Manajer dan lingkungan DAN  Pemegang saham  Kekuatan politik, ANCAMAN hukum, dan  Serikat pekerja LEMBAGA pemerintahan  Pemerintah SEKOLAH  Kekuatan teknologi  Asosiasi dagang  Kekuatan bersaing  Kelompok khusus  Produk  Jasa  Pasar  Lingkungan

Gambar 2.2. Hubungan antar Kekuatan Eksternal Penting dan Lembaga Sumber. (David and David 2017) Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Informasi tersebut selanjutnya digunakan dalam perumusan strategi yang dapat mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau

meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial. Faktor-faktor eksternal dibagi menjadi lima kategori yang disebut kekuatan kunci eksternal. Kekuatan kunci eksternal terdiri dari kekuatan: ekonomi, sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, teknologi, pesaing. Klasifikasikan faktor demografi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, pemerintahan, hukum, dan pemerintahan ke dalam lingkungan eksternal makro. Selanjutnya ditambahkan faktor pelanggan, pesaing, saluran distribusi, dan pemasok ke dalam lingkungan eksternal mikro (David & David, 2017, pp. 45-46). 1) Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang berada di luar sekolah dasar Islam (SDI) dimana sekolah tidak mempunyai pengaruh sama sekali atau tidak dapat dikontrol (uncontrollable), sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua sekolah. Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan ini harus dipantau oleh SDI Islam.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 29

Sekolah harus memantau enam kekuatan utama, yaitu demografi, ekonomi, sosial budaya, politik dan hukum, teknologi, dan alam a) Lingkungan Demografi Lingkungan demografi yang menjadi kekuatan ekonomi makro adalah populasi, yang meliputi pertumbuhan penduduk, distribusi umur, tingkat pendidikan, pola rumah tangga serta karakteristik dan pergeseran regional. Para pemasar harus memperhatikan populasi karena oranglah yang membentuk pasar. b) Lingkungan Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi di tempat lembaga beroperasi. Faktor-faktor ekonomi yang berpengaruh diantaranya adalah tahapan siklus bisnis, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, ketersediaan kredit secara umum, disposable income, pola konsumsi, laju inflasi, faktor-faktor impor/ekspor, tingkat pajak, fluktuasi harga, pertumbuhan PNB, dan sebagainya. c) Lingkungan sosial, budaya, dan lingkungan Kecenderungan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan membentuk cara hidup, pekerjaan, produksi, dan konsumsi masyarakat. Kecenderungan baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda. Konsekuensinya adalah adanya perbedaan akan kebutuhan produk, jasa, dan strategi. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu lembaga adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat di lingkungan eksternal lembaga. Gaya hidup dipengaruhi oleh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Perubahan sikap sosial akibat proses penyesuaian diri pada lingkungan akan menyebabkan perubahan pada keinginan, kebutuhan, dan permintaan. d) Lingkungan politik, hukum, dan pemerintahan Saling ketergantungan global di antara ekonomi, pasar, pemerintah, organisasi, dan lembaga menegaskan bahwa lembaga harus memikirkan kemungkinan dampak variabel politik pada perumusan dan implementasi strategi. Pemerintah merupakan regulator, deregulator, pemberi subsidi, pemberi kerja, dan organisasi pelanggan utama. Peran tersebut menjadikan faktor politik, pemerintah, dan hukum dapat mencerminkan peluang dan ancaman kunci untuk lembaga besar dan kecil. e) Lingkungan teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi secara dramatik dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktek pemasaran, dan posisi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan perkembangan produk baru yang lebih baik, mengubah posisi biaya relatif dalam suatu industri, dan membuat produk atau jasa yang sudah ada menjadi ketinggalan jaman. 2) Lingkungan Mikro Lingkungan mikro terdiri dari pelaku-pelaku dalam lembaga yang langsung berpengaruh pada kemampuan lembaga untuk melayani pasarnya. Lingkungan mikro terdiri dari pelanggan, saluran distribusi, pemasok, dan

30 | Ajeng Wulansasi

pesaing. Pelanggan merupakan konsumen yang membeli produk yang dihasilkan lembaga. Pemasok adalah pihak yang menyediakan sumberdaya yang diperlukan lembaga dan para pesaing dalam memproduksi barang dan jasa. Sumberdaya yang dimaksud dapat berupa bahan baku, modal, tenaga kerja, dan sebagainya. Saluran distribusi atau dapat disebut juga perantara pemasaran adalah pihak yang membantu dalam pendistribusian produk agar sampai ke tangan konsumen. Pesaing adalah pihak lain yang menawarkan produk sejenis atau produk substitusi untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama. Pengaruh faktor-faktor yang ada di lingkungan mikro adalah pada dunia kompetisi atau persaingan di tengah-tengah industri sejenis yang berada dalam satu pasar. Faktor-faktor tersebut dikemukakan oleh Michael E. Porter dalam konsepnya lima kekuatan bersaing atau five forces model, yaitu: a) Pendatang baru (entrants); b) Peserta pesaing industri (industry competitors); c) Produk pengganti (subtitutes); d) pembeli (buyer); e) pemasok (suppliers). Kekuatan atau faktor persaingan terkuat akan menentukan kemampuan industri dan karenanya merupakan faktor penting dalam perumusan strategi. Konsep persaingan dapat dijelaskan dengan pendekatan industri dan pendekatan pasar. Pendekatan industri menjelaskan persaingan yang terjadi dalam suatu industri, yaitu sekelompok lembaga yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan substitusi satu sama lain. Pendekatan pasar menjelaskan persaingan antara lembaga-lembaga yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama. Pendekatan ini mempunyai cakupan yang lebih luas tentang pesaing aktual dan potensial (David and David 2017, 59). Strategi suatu lembaga sangat menentukan posisi lembaga dalam pasar. Perumusan strategi yang tepat dilakukan berdasarkan informasi mengenai pesaing-pesaing aktual dan potensial. Lembaga harus mengumpulkan informasi mengenai pesaing kemudian mengidentifikasi dan menganalisis informasi tersebut. Hasil analisis akan menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing yang digunakan sebagai masukan dalam perumusan strategi b. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan suatu proses identifikasi dan evaluasi mengenai kekuatan dan kelemahan lembaga pada area fungsional bisnis yang disebut faktor intern kunci. Area fungsional bisnis menjadi enam bagian, yaitu: (David and David 2017) 1) Manajemen. Menurut David (2017), fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan pengendalian/kontrol. Fungsi perencanaan berada pada tahap perumusan strategi. Perencanaan terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan menghadapi masa depan. Tugas spesifiknya termasuk meramalkan, menetapkan sasaran, menetapkan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 31

strategi, dan mengembangkan kebijakan. Proses perencanaan harus melibatkan manajer dan karyawan di seluruh organisasi. Fungsi yang kedua adalah pengorganisasian. Tujuan pengorganisasian adalah mencapai usaha terkondisi dengan menetapkan tugas dan hubungan wewenang. Pengorganisasian dilakukan pada tahap implementasi strategi yang mencakup aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang. Bidang spesifik fungsi ini termasuk desain organisasi, spesialisasi pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, rentang kendali, kesatuan komando, desain pekerjaan, dan analisis pekerjaan. Fungsi ketiga adalah pemotivasian, yang didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang dan membentuk tingkah laku manusia untuk mencapai sasaran tertentu. Topik spesifik termasuk kepemimpinan, komunikasi, kerja kelompok, modifikasi tingkah laku, delegasi wewenang, pemerkayaan pekerjaan, kepuasan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan, perubahan organisasi, moral karyawan, dan moral manajerial. Penunjukkan staf menjadi fungsi yang keempat dari manajemen. Penunjukkan staf biasanya disebut juga manajemen personalia atau manajemen sumber daya manusia. Bidang spesifik mencakup kebijakan insentif, manajemen penerimaan dan pengembangan karyawan, keselamatan karyawan, peluang bekerja yang sama, prosedur menyatakan keluhan, dan hubungan masyarakat. Fungsi yang terakhir dari manajemen adalah pengendalian. Fungsi pengendalian mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa operasi yang terjadi sesuai dengan operasi yang direncanakan. Bidang kunci yang diperhatikan termasuk pengendalian mutu, pengendalian keuangan, pengendalian penjualan, pengendalian sediaan, pengendalian biaya, analisis penyimpangan, penghargaan, dan sanksi. 2) Pemasaran. Pemahaman fungsi-fungsi dalam pemasaran dapat membantu penyusun strategi dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran. Menurut David (2006), terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran, yaitu : (a) analisis pelanggan ; (b) penjualan produk/jasa; (c) perencanaan produk/jasa ; (d) penetapan harga ; (e) distribusi ; (f) riset pemasaran ; dan (7) analisis peluang. Kegiatan pemasaran tidak lepas dari empat faktor penting yang dikenal dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Kotler, bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran dikenal dengan konsep 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat/distribusi), dan promotion (promosi) (Kotler, 2012). 3) Keuangan/Akuntansi. Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai suatu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi secara efektif.

32 | Ajeng Wulansasi

Beberapa indikator keuangan yang sering digunakan adalah likuiditas, leverage, permodalan, profitabilitas, utilisasi aset dan arus kas. Menurut James Van Horne dalam David (2017), fungsi dari keuangan/akuntansi terdiri dari tiga keputusan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen. Kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dapat dilihat melalui tiga keputusan tersebut dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan sendiri terdiri dari lima jenis, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan (David & David, 2017). 4) Produksi/Operasi Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berhubungan dengan input, transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Roger Schroeder dalam David (2017), menyatakan bahwa manajemen produksi/operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi, yaitu fungsi : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas 5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Litbang ditujukan untuk pengembangan produk baru, perbaikan kualitas produk, perbaikan efisiensi produksi, dan memperdalam atau memperluas kemampuan teknologi perusahaan. Proses manajemen strategi memfasilitasi pendekatan lintas-fungsional untuk mengelola fungsi litbang. Pengelolaan litbang dapat berbentuk litbang internal dan kontrak litbang, Litbang internal adalah litbang yang dijalankan oleh departemen dalam organisasi sedangkan kontrak litbang adalah litbang organisasi yang dijalankan oleh pihak luar yang independen melalui sistem kontrak. 6) Sistem Informasi Manajemen Informasi berfungsi sebagai penghubung semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan landasan untuk semua keputusan manajerial. Informasi menunjukan sumber utama dari kekuatan dan kelemahan kompetitif manajemen. Sistem informasi adalah sumber daya strategis utama yang dapat memonitor isu dan trend internal dan eksternal, mengidentifikasi ancaman kompetitif, dan membantu dalam implementasi, evaluasi, dan pengendalian dari strategi. Sistem informasi manajemen yang efektif memanfaatkan hardware, software, model analisis, dan database komputer. Manfaat dari sistem informasi yang efektif termasuk memperbaiki pemahaman fungsi bisnis, memperbaiki komunikasi, pengambilan keputusan yang lebih informatif, analisis masalah dan kontrol yang lebih baik.

2. Formulasi Strategi Dalam perumusan strategi, dikenal tiga tahap perumusan strategi yang terdiri dari tahap input, tahap pencocokkan, dan tahap keputusan (David and David 2017, 169). Formulasi strategi ini menggunakan template yang telah disediakan online di www.strategyclub.com sehingga memudahkan penulis melakukan analisis strategi.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 33

TAHAP 1: TAHAP MASUKAN Matriks Eksternal Factor Competitive Profile Matrix Matriks Internal Factor Evaluation (EFE) (CPM) Evaluation (IFE)

TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN

Matriks Matriks Matriks Matriks Matriks Grand Strength- Strategic Boston Internal Strategy Weaknesses- Position and Consulting Eksternal (IE) Opportunites- Action Group (BCG) Threats Evaluation (SWOT) (SPACE)

TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Gambar 2.3. Kerangka Kerja Analitis Formulasi Strategi Sumber (David and David 2017, 169) a. Tahap Masukan 1) External Factor Evaluation (EFE). EFE berguna untuk mengorganisir elemen peluang dan ancaman, dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh setiap faktor pada lembaga pendidikan, serta untuk mengetahui berapa besar respon lembaga pada setiap faktor dan terakhir untuk mengetahui berapa nilai lembaga pendidikan terhadap keseluruhan faktor untuk dibandingkan dengan rata-rata lembaga pendidikan lain.

Faktor-faktor Eksternal Rata-rata Bobot Peringkat Kunci Tertimbang Peluang:

Ancaman:

Total 1,00

Tabel 2.1 Matrik External Factor Evaluation (EFE) Sumber. (David and David 2017, 65) Cara pengisian tabel EFE yaitu : a) Dalam kolom eksternal cantumkan sejumlah peluang dan ancaman yang paling penting sedang dihadapi lembaga. b) Pada kolom bobot beri bobot setiap faktor dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pada pengaruh faktor tersebut pada lembaga saat ini. c) Pada kolom peringkat beri peringkat setiap faktor dari 4 (Outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan pada respon lembaga terhadap faktor tersebut, bagaimana lembaga menyikapi faktor tersebut.

34 | Ajeng Wulansasi

d) Pada kolom rata-rata tertimbang, kalikan bobot dengan rating dari setiap faktor untuk mendapatkan rata-rata tertimbang. e) Akhirnya jumlahkan seluruh rata-rata tertimbang untuk mendapatkan total rata-rata tertimbang yang menunjukkan seberapa baik lembaga menanggapi peluang dan ancaman yang sedang ada di lingkungan luar. Total rata-rata tertimbang industri adalah 3.0

2) Internal Factor Evaluation (IFE) IFE berguna untuk mengorganisir elemen kekuatan dan kelemahan, dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh setiap faktor pada lembaga, serta untuk mengetahui berapa besar respon lembaga pada setiap faktor dan terakhir untuk mengetahui berapa nilai lembaga terhadap keseluruhan faktor untuk dibandingkan dengan rata-rata industri. IFE menggunakan form seperti pada tabel 2.2

Faktor-faktor Internal Rata-rata Bobot Peringkat Kunci Tertimbang Peluang:

Ancaman:

Total 1,00

Tabel 2.2 Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) Sumber. (David and David 2017, 111) Cara pengisian tabel IFE yaitu : a) Dalam kolom internal cantumkan sejumlah kekuatan dan kelemahan yang paling penting sedang dihadapi lembaga. b) Pada kolom bobot beri bobot setiap faktor dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pada pengaruh faktor tersebut pada lembaga saat ini. c) Pada kolom peringkat beri peringkat setiap faktor dari 4 (Outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan pada respon lembaga terhadap faktor tersebut, bagaimana lembaga menyikapi faktor tersebut. d) Pada kolom rata-rata tertimbang, kalikan bobot dengan rating dari setiap faktor untuk mendapatkan rata-rata tertimbang. e) Akhirnya jumlahkan seluruh rata-rata tertimbang untuk mendapatkan total rata-rata tertimbang yang menunjukkan seberapa baik lembaga menanggapi peluang dan ancaman yang sedang ada di lingkungan luar. Total rata-rata tertimbang industri adalah 3.0 3) Competitive Profil Matrix (CPM) Competitive Profil Matrix (CPM) atau Matrik Profil Persaingan mengidentifikasikan para pesaing utama lembaga termasuk kekuatan dan kelemahan lembaga. Bobot dan total skor rata-rata tertimbang pada CPM dan EFE memiliki makna yang sama. Namun critical success factors dalam CPM mencakup isu internal dan eksternal; oleh karena itu peringkatnya mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan utama. Dalam CPM peringkat dan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 35

total rata-rata tertimbang untuk lembaga rival / pesaing dapat dibandingkan dengan lembaga sampel. Analisis perbandingan ini memberikan informasi strategi internal yang penting. (David and David 2017).

Lembaga 1 Lembaga 2 Lembaga 3

Faktor Kesuksesan Bobot Perin Skor Perin Skor Peringk Skor penting gkat gkat at

Total

Tabel 2.3 Matrik Competitive Profil Matrix (CPM) Sumber (David and David 2017, 68) b. Tahap Pencocokan 1) Matrik Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) SWOT adalah singkatan dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) intern serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan lembaga. Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman yang dihadapi lembaga. Analisis ini bertujuan untuk membantu manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi (David and David 2017, 171): a) Strategi SO adalah strategi untuk memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan internal lembaga. b) Strategi ST adalah strategi untuk menghadapi atau menghindarkan ancaman dengan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki lembaga. c) Strategi WO adalah strategi untuk mengatasi kelemahan dengan cara memanfaatkan peluang-peluang yang ada. d) Strategi WT adalah strategi yang meminimalkan kelemahan sambil mencegah ancaman yang ada di luar. Strategi yang sesuai adalah bertahan. Faktor Internal S (Strength) W (Weakness): Faktor Faktor-faktor kekuatan Faktor-faktor kelemahan Eksternal internal internal O (Opportunities) Strategi SO: Strategi WO: Faktor-faktor peluang Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan peluang peluang T (Threats) Strategi ST: Strategi WT: Faktor-faktor ancaman Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman untuk menghindari ancaman Tabel 2.4. Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Sumber. (David and David 2017) Tujuan dari analisis matrik SWOT adalah menghasilkan startegi alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menentukan strategi terbaik. Tidak

36 | Ajeng Wulansasi

semua strategi yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan diplih untuk diimplementasikan.

2) Matrik SPACE SPACE singkatan dari The Strategic Position and Action Evaluation. Analisis ini seperti dikemukakan oleh R.Howe, R. Mason dan K. Dickel dan diadaptasi oleh Fred R. David, dilakukan dengan cara menilai seluruh faktor strategi kemudian mengolah nilai tersebut sehingga bisa ditampilkan pada sistem koordinat dua dimensi (David and David 2017, 174). Matriks SPACE atau dapat juga disebut Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan, menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk lembaga adalah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif. a) Kuadran SO atau kuadran Agresif di sel 1 adalah posisi yang paling menguntungkan dimana lembaga sedang melihat peluang-peluang dan memiliki kekuatan untuk meraihnya yng disebut dengan strategi agresif. b) Kuadran STatau kuadran kompetitif di sel 2, lembaga dengan beberapa kekuatan yang dimilikinya sedang menghadapi ancaman dari luar. Strategi kompetitif ini termasuk integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar. c) Kuadran WO atau kuadran konservatif di sel 3, lembaga sedang melihat peluang tetapi mengalami kendala dalam meraihnya karena lembaga memiliki kelemahan. Posisi ini mengeliminir kekurangan-kekurangan supaya lebih efektif lagi dalam meraih peluang-peluang. d) Kuadran WT di sel 4, adalah posisi yang paling tidak menyenangkan dimana lembaga sedang menghadapi ancaman dari luar bersama dengan posisi yang sedang lemah. Posisi ini mendukung strategi defensif yaitu bertahan sambil mengkaji ulang keterlibatan lembaga dalam produk yang sedang terancam tersebut. Conservative Aggresive 7.0 5.0 3.0 1.0 -7.0 -5.0 -3.0 -1.0 -1.0 1.0 3.0 5.0 7.0 -3.0 -5.0 -7.0 Defensive Competitive Tabel 2.5. Matrik Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Sumber. (David and David 2017, 176) 3) Matrik Grand Strategy Matriks Grand Stategy didasarkan oleh dua dimensi evaluasi: posisi dan pertumbuhan pasar (industri). Strategi yang dapat dipertimbangkan oleh lembaga disusun berdasarkan urutan daya tariknya dalam setiap kuadran matriknya (David and David 2017, 183).

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 37

(1) Kuadran I, berada pada posisi strategis yang sangat baik. Konsentrasi berkelanjutan pada saat ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan pasar, produk adalah pengembangan produk adalah strategi yang sesuai. (2) Kuadran II, lembaga perlu mengevaluasi pendekatan saat ini ke pasar-pasar serius. Industri dengan pertumbuhan pasar yang cepat, strategi yang intensif biasanya merupakan opsi pertama untuk dipertimbangkan. (3) Kuadran III, pesaing di industri dengan pertumbuhan yang lambat dan memiliki posisi yang lemah. Strategi alternatif adalah menggeser sumber daya jauh dari bisnis saat ini ke area-area berbeda (diversifikasi), osi terakhir adalah divestasi atau likuidasi. (4) Kuadran IV, Memiliki posisi yang kuat, namun berada di dalam industri yang tumbuh dengan lambat. Lembaga ini dapat melakukan joint venture.

Pertumbuhan Pasar yang Cepat Kuadran II Kuadran I

Posisi Posisi Kompetitif Kompetitif Lemah Kuat

Kuadran III Kuadran IV Pertumbuhan Pasar yang Lambat Tabel 2.6. Matrik Grand Strategy Sumber (David and David 2017)

c. Tahap Keputusan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) merupakan suatu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang dapat dijalankan. Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang didasarkan pada sampai seberapa jauh faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal kunci dapat dimanfaatkan atau ditingkatkan. Daya tarik relatif dari masing- masing strategi dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari masing- masing faktor keberhasilan krisis eksternal dan internal. Sifat positif dari QSPM adalah rangkaian strategi ini dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan. Alat ini juga mengharuskan perencana strategi memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait ke dalam proses keputusan. (David and David 2017, 185).

38 | Ajeng Wulansasi

Strategi Alternatif Faktor Kunci Bobot Startegi 1 Startegi 2 Startegi 3 Faktor kunci eksternal

Faktor kunci internal

Tabel 2.7. Matrik Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Sumber (David and David 2017, 185)

3. Implementasi Strategi Formulasi kesuksesan strategi tidak menjamin kesuksesan implementasi strategi. Implementasi strategi dikelola selama tindakan, berfokus pada efisiensi, sebagai proses operasional, mensyaratkan motivasi khusus dan kemampuan kepemimpinan, mensyaratkan koordinasi antara banyak individual. Implementasi strategi meliputi penentuan tujuan tahunan, kebijakan turunan, mengalokasikan sumber daya, mengganti struktur organisasi yang ada, merestrukturisasi dan merancang kembali, merevisi rencana penghargaan dan insentif, meminimalkan resistensi untuk berubah, mencocokkan manajer dengan strategi, mengembangkan kultur suportif strategi, mengadaptasi proses produksi dan operasi, mengembangkan fungsi sumber daya manusia yang efektif, dan jika diperlukan pengurangan. Perubahan manajemen dibutuhkan secara efektif ketika strategi yang diimplementasikan memindahkan lembaga ke arah besar yang baru (David and David 2017, 207).

4. Evaluasi Strategi Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal lembaga berubah. Evaluasi strategi sangat penting untuk kelangsungan organisasi, evaluasi antar waktu dapat memberikan peringatan dini pada manajemen atas masalah potensial sebelum situasi menjadi kritis. Evaluasi strategi dilakukan karena lembaga menghadapi lingkungan yang dinamis di mana factor-faktor internal dan eksternal sering berubah dengan cepat dan dramatis. Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar (David and David 2017, 285): a. Memeriksa dasar strategi lembaga b. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual c. Mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sesuai rencana

D. Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan 1. Pengertian Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan Lembaga adalah badan atau organisasi. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, lembaga adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha (KBBI, 2020). Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah masyarakat yang memiliki sifat dinamis dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan terutama di zaman revolusi industri 4.0. Organisasi seperti makhluk hidup, organisasi punya siklus, dari mulai tahap tumbuh hingga mati. Supaya

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 39

organisasi dapat tumbuh dan berumur panjang, organisasi harus berinovasi agar tidak cepat mati organisasinya (Abadi, 2019, p. 12). Lembaga pendidikan yaitu sekolah sebagai bagian dari organisasi sosial tak luput dari kondisi tersebut. Pengembangan lembaga pendidikan dalam ilmu manajemen lebih dikenal dengan Organization Development (OD). Pengertian pokok Organization Development adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan, dalam bentuk pembaharuan lembaga dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Lembaga beserta warganya, yang membentuk masyarakat modern, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini (Kartika, 2017, p. 121). Pengertian pengembangan organisasi adalah suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan. Organisasi perlu merencanakan perubahan dalam organisasinya, termasuk di dalamnya yaitu mengembangkan organisasi (Abadi, 2019, p. 11). Menurut H.M Arifin, pengembangan organisasi lembaga apabila dikaitkan dengan pendidikan berarti proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas dan mendalam, yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan para peserta didik. (Rusdiana, 2016, p. 291). Penyebab terjadinya pengembangan organisasi lembaga pendidikan adalah inovasi teknologi yang semakin maju dan berkembang, peralatan baru karena sarana prasarana lembaga selalu berubah dengan adanya tuntutan dari masyarakat, sistem yang bagus perlu dikembangkan dan sistem yang tidak bagus harus diubah oleh lembaga, metode sekolah baru dimana pemimpin lembaga yang baru membuat perubahan, bentuk organisasi lembaga baru, komunikasi dalam sekolah karena pendidikan di Indonesia tidak hanya berasal dari satu budaya sehingga komunikasi yang baik berdampak baik terhadap sekolah (Rusdiana, 2016, p. 292). Tujuan utama pengembangan organisasi lembaga pendidikan adalah untuk perbaikan fungsi lembaga bersangkutan. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Warren G. Bennis berpendapat bahwa pengembangan organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan, suatu strategi pendidikan yang kompleks yang diharapkan untuk merubah kepercayaan sikap, nilai dan susunan organisasi sehingga organisasi dapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan teknologi pasar, dan tantangan yang baru ini (Kartika, 2017, p. 122). Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan organisasi lembaga pendidikan, yakni upaya lembaga pendidikan yang dilaksanakan secara terencana, sadar, terarah dan teratur dalam rangka mengembangkan organisasi dengan tujuan melakukan perubahan untuk meningkatkan efektifitas lembaga.

2. Faktor-faktor Pengembangan Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan lembaga pendidikan terdapat dua faktor, yaitu alasan internal dan alasan eksternal (Kartika, 2017, p.

40 | Ajeng Wulansasi

123). Alasan internal yang sering dijadikan alasan untuk pengembangan lembaga pendidikan sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang tidak lagi adaptif terhadap perkembangan dan tuntutan lembaga yang responsif terhadap lingkungan. b. Sistem dan prosedur yang dijalankan lembaga tidak lagi adaptif terhadap perkembangan dan tuntutan lembaga yang responsif terhadap lingkungan. c. Perlengkapan dan fasilitas yang telat out of date terkait pengembangan, perlu dituntut untuk meng-update perlengkapan teknologinya d. Proses dan prosedur operasional yang tidak cocok lagi dengan tuntutan pelayanan, dapat dilakukan perbaikan. e. Budaya organisasi guna menumbuhkan semangat kompetisi antar dan inter SDM di lembaga pendidikan. Alasan eksternal yang sering dijadikan alasan untuk pengembangan lembaga pendidikan adalah: a. Kompetisi antar lembaga pendidikan yang semakin tajam, dan jika tidak menyesuaikan diri akan terlindas oleh persaingan. Artinya pengembangan lembaga pendidikan sengaja diciptakan untuk tujuan sustainable of growth organization b. Perkembangan IPTEK telah merubah tata laksana, sistem, struktur, dan budaya organisasi. Berkat teknologi, banyak peran manusia digantikan oleh alat-alat teknologi, sehingga ada proses pengalihan peran. Ini harus disadari oleh seluruh komponen SDM di lembaga pendidikan

3. Ukuran Keberhasilan Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan Esensis perubahan dan pengembangan organisasi lembaga pendidikan sering berkaitan dengan cara pikir/pandang/perspektif, komponen penting dalam perubahan yang harus diutamakan adalah manusia. Ukuran keberhasilan dari pengembangan organisasi pendidikan bahwa sekolah menyandang predikat baik dan unggul, yaitu (Rusdiana, 2016, p. 296): a. Sekolah dengan predikat baik Sekolah yang baik memiliki indikator berikut: 1) Memiliki prestasi akademik dan non akademik di atas rata-rata sekolah di daerah tersebut 2) Sarana dan prasarana serta layanan yang lebih lengkap 3) Sistem belajar yang lebih baik dan waktu belajar yang lebih panjang 4) Melalui seleksi yang cukup ketat ketika mendaftar 5) Mendapatkan animo yang besar dari masyarakat, yang dibuktikan dengan jumlah pendaftar dibandingkan kelas 6) Biaya sekolah lebih tinggi daripada sekolah di sekitarnya. b. Sekolah Unggul Sekolah unggul meliputi sebagai berikut: 1) Masukan (input) yaitu siswa yang diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertangungjawabkan. 2) Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakat.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 41

3) Guru dan tenaga kependidikan harus unggul dari segi penguasaan materi, metode mengajar, komitmen dalam melaksanakan tugas. 4) Lingkungan belajar yang kondusif, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial-psikologis. 5) Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal. 6) Kurun waktu belajar lebih lama dibanding sekolah lainnya. 7) Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik kepada siswa, lembaga, maupun masyarakat. 8) Sekolah unggul harus memiliki resonansi social kepada lingkungan sekitarnya. 9) Nilai lebih sekolah yang unggul terletak pada perlakuan tambahan di luar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pembinaan kreativitas dan disiplin. Lembaga pendidikan sekolah yang unggul harus memiliki kemampuan untuk berubah, secara luas pengembangan lembaga pendidikan dapat diartikan pula sebagai perubahan organisasi (organizational change). Selain itu, lembaga pendidikan sekolah harus mampu menghantar siswa sesuai dengan yang dicanangkan dalam visi lembaga pendidikan

42 | Ajeng Wulansasi

BAB III MANAJEMEN PERSAINGAN SEKOLAH

Persaingan sekolah swasta harus mampu membangun image positif yang pada akhirnya mampu mengiring masyarakat untuk menentukan apakah mereka akan memasukkan putra putrinya ke sekolah tersebut atau sebaliknya. Perkembangan ilmu dan teknologi semakin menuntut persaingan yang ketat di antara sekolah swasta untuk menghasilkan lulusan yang siap menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Oleh karenanya perlu ada pembuktian kinerja yang bagus dari sekolah swasta sehingga mampu menarik minat masyarakat. Terjadinya penurunan jumlah siswa di sekolah swasta pada beberapa daerah merupakan hal yang harus dicermati dan diperhatikan oleh lembaga-lembaga pendidikan swasta. Sekolah swasta terancam banyak tutup dikarenakan angka siswa yang masuk sekolah swastsa setiap tahunnya menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan sekolah swasta mengalami defisit siswa yakni ketidakpatuhan sekolah negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada awal tahun ajaran berdasarkan sistem zonasi yang sangat berpengaruh pada banyaknya sekolah swasta yang kekurangan siswa, sekolah negeri melebihi daya tampung dengan menambah rombel/kelas (Asnawi, 2019). Fenomena sekolah yang tidak mendapatkan siswa sebenarnya bukan menjadi problem baru dalam dunia pendidikan, mengingat kejadian ini terjadi hampir setiap tahun khususnya di daerah. Problem yang sebenarnya harus dipecahkan adalah bagaimana mengupayakan lembaga pendidikan tetap eksis dengan mendapatkan dukungan serta kepercayaan penuh dari masyarakat, sehingga sekolah yang gulung tikar tidak perlu terjadi. Dalam hal ini, peningkatan kualitas pelayanan dan pembiayaan operasional yang cukup menjadi sebuah solusi yang harus dilakukan. Pada sekolah dasar Islam, persaingan sekolah menghadapi beberapa hal lainnya di dalam pasar industri, yaitu dalam segi jumlah sekolah yang sejenis tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan jenis sekolah lainnya, sekolah dasar Islam mempunyai standarisasi tenaga pendidikan dan kependidikan, sarana dan prasarana, setiap sekolah dasar Islam menghasilkan produk yang dibedakan (differentiated product) dengan mutu dan rasa yang sedikit berbeda (contoh input siswa, kualitas produk dan pelayanan) , pesaing baru sekolah dasar Islam akan sangat sulit untuk dapat memasuki pasar ini karena biasanya sekolah dasar Islam lama sudah mempunyai harga yang bersaing, lokasi strategis dan prestasi, sekolah dasar Islam membutuhkan strategi promosi dan juga inovasi secara terus menerus supaya dapat bertahan di pasar ini. Berdasarkan hal-hal di atas, persaingan sekolah dasar industri masuk dalam golongan pasar oligopoli. Kata oligopoli berasal dari dua kata yang berbeda yaitu “oligos” artinya banyak dan “polein” artinya menjual. Oligopoli dapat diartikan sebagai kondisi pasar yang tidak sempurna dimana beberapa lembaga pendidikan menjual satu produk yang sama (homogen) kepada masyarakat. Jadi pasar oligopoli adalah pasar homogen karena produknya bersifat subtstitusi. Satu produk memiliki fungsi yang sama dengan produk yang lain sehingga bisa saling menggantikan meski tidak sempurna. Kesetiaan konsumen sangat penting dalam hal ini untuk mencegah mereka berpindah ke lembaga pendidikan yang lain (Hadiati, 2016). Berdasarkan uraian di atas, temuan di lapangan teridentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan sekolah dasar Islam di pasar oligopoli dari lingkungan internal

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 43

sekolah yaitu pelayanan dan pembiayaan, dari lingkungan ekternal yaitu kekuatan bersaing sekolah dam kekuatan diluar kendali sekolah. Berikut pengumpulan data dan analisisnya:

A. Pelayanan Unsur pelayanan merupakan hal yang penting dilakukan sekolah kepada konsumen agar konsumen tetap loyal terhadap pelayanan sekolah. Pelayanan sangat perlu diperhatikan dengan cermat karena para konsumen selalu menginginkan pelayanan yang baik. Pelayanan merupakan salah satu faktor penentu dalam mempengaruhi konsumen dalam menentukan memasukkan anaknya ke sekolah. Para pelanggan atau orangtua siswa di SDI Budi Mulia Dua Bintaro memberikan respon terhadap kualitas pelayanan sekolah yaitu pelayanan baik. Pelayanan meliputi sumber daya manusia yang melayani dengan baik, konsep pendidikan dan pengajaran yang dilakukan yang bagus, pendekatan ke siswa yang sangat baik sehingga menjalin ikatan yang kuat antara orangtua, guru, siswa dan alumni, kegiatan yang banyak serta fasilitas yang lumayan (Debby & Rita, 2020, p. 08c). SDI Al Azhar 15 Pamulang menyatakan kualitas pelayanan sekolah bagus karena sekolah memfasilitasi apapun yang diharapkan orang tua dan komplain bisa ditangani dengan baik. Orangtua siswa merasakan pendekatan guru terhadap siswa yang baik, pelayanan kegiatan-kegiatan kesenian yang banyak dilakukan sehingga mendorong kemampuan psikomotorik siswa (Amelia & Novellyta, 2020, p. 08c). Sama halnya dengan di SDI Cikal Harapan 1 BSD selain menyatakan sangat baik ada juga yang berharap perlu ditingkatkan. Pelayanan guru yang ramah dan kekeluarga membuat siswa dan orangtua siswa nyaman, kualitas pengajaran sangat baik yang menekankan pada proses, norma, akhlak dan budi pekerti (Endang & Diah, 2020, p. 08c). Sekolah dasar Islam memperoleh manfaat dari memberikan pelayanan yang berkualitas untuk kepuasaan siswa dan orangtua siswa, yaitu: reputasi sekolah semakin baik positif di mata masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya, dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan, hubungan antara sekolah dan pelanggan menjadi harmonis, mendorong setiap anggota untuk bekerja dengan tujuan lebih baik, meningkatkan volume penjualan dan keuntungan.

Substansi manajemen layanan berdasarkan proses manajemen adalah sebagai berikut: perencanaan yang meliputi analisis kebutuhan layanan, pengorganisasian berupa pembagian tugas untuk melaksanakan pelayanan, pelaksanaan meliputi pengaturan pelaksanaan, dan pengawasan meliputi pemantauan program layanan dan penilaian kinerja program layanan siswa. Manajemen layanan siswa yang diberikan sekolah dasar Islam kepada siswa, antar sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolaan dan pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk manajemen layanan siswa yang ada di sekolah dasar Islam antara lain yaitu:

1. Layanan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan a. Jenjang Pendidikan Tenaga pendidik dan kependidikan SDI Budi Mulia Dua Bintaro minimum bergelar S1 dengan sebagian besar latar belakang disiplin ilmu yang linier. Total guru adalah 57 orang dengan status sebagai Guru Tetap yayasan

44 | Ajeng Wulansasi

(GTY), yang terdiri dari 12 laki-laki dan 45 perempuan. Jenjang pendidikan S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 51, dan D3 dan SMA masing-masing sebanyak 1 orang, jumlah guru yang sudah tersertifikasi sebanyak 15 guru. SDI Al Azhar 15 Pamulang memiliki 42 tenaga pendidik dan kependidikan yang terdiri dari 23 perempuan dan 19 laki-laki (data terlampir dilampiran). Jenjang pendidikan sebagian besar adalah S1 berjumlah 34, S2 berjumlah 1 orang, D3 berjumlah 1 orang, dan SMA 5 orang. Jumlah guru yang tersertifikasi berjumlah 14 guru. SDI Cikal Harapan 1 BSD memiliki jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 59 orang yang terdiri 21 laki-laki dan 38 perempuan (data terlampir di lampiran). Jenjang pendidikan untuk S2 belum ada, S1 sebanyak 48 orang, D1 sebanyak 1 orang dan SMA 10 orang. Guru yang tersertifikasi sebanyak 30 guru. Berikut gambaran di ketiga sekolah mengenai jenjang pendidikannya:

Jenjang Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

100% 89% 83% 82% 80%

60%

40% 17% 12% 20% 7% 0% 2% 2% 1% 2% 3% 0% S2 S1 D3 SMA

BMDB AL AZHAR 15 CIKAL HARAPAN 1

Gambar 3.1 Jenjang Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sumber. Dokumen Pengolahan Data sekolah dasar Islam Data di atas membuktikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki standar minimum dalam pendidikan formal di tiga sekolah dasar Islam yang tenaga pendidiknya yaitu guru merupakan lulusan S1. Bagi guru sebagai tenaga pendidik yang merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Artinya secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru di ruang kelas. Oleh sebab itu selain pindidikan S1 mereka, sekolah meningkatkan kualitasnya dengan pelatihan, pendampingan dan pengawasan guru. b. Struktur Organisasi Struktur organisasi ketiga sekolah dasar Islam menganut struktur konsep ‘top-down” kepemimpinan hirarki atau vertical seperti gambar 3.5

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 45

Gambar 3.2 Struktur Organisasi di Tiga Sekolah Dasar Islam Sumber. Dokumen Pengolahan Data sekolah dasar Islam c. Strategi Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro dalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tenaga pendidik dan kependidikan menurut ibu Aprilia melalui Melalui training, workshop, studi banding dan investasi. Ibu Ecim menambahkan dengan diklat seminar beberapa bidang, pengembangan publik speaking, mendukung guru yang ingin melanjutkan kuliah, pinjaman dana kepada guru yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, peningkatan sarana prasarana yang lebih memadai lagi (April & Ecim, 2020, p. 02c). SDI Al Azhar 15 Pamulang melakukan pelatihan dari Al Azhar pusat yang dilakukan rutin di persiapan sekolah baik di libur semester dan tahun ajaran, pelatihan dari unit masing-masing sesuai kebutuhan, kelompok guru mata pelajaran yang mengadakan pertemuan-pertemuan, rapat regular dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan (Eni, 2020, p. 02c). SDI Cikal Harapan 1 BSD yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dengan pelatihan terstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan, seminar dan pelatihan partisipasi, kursus, study banding, tim diskusi (Erfi, 2020, p. 02c). Sekolah dasar Islam sangat menyadari bahwa dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas perlu dibuat program-program khusus. Kemampuan sekolah dasar Islam dalam menyadari pelatihan, studi banding, dan kegiatan

46 | Ajeng Wulansasi

peningkatan lainnya untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan dan utamanya keterampilan menjadi meningkat dan daya saing menjadi tinggi.

d. Kesantunan dan Keramahan SDI Budi Mulia Dua Bintaro mempunyai program-program menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tenaga pendidik dan kependidikan yang dapat dilihat implementasi dari pelayanan sehari-hari yang santun dan ramah. Hal ini ditemukan juga di SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD. Kesantunan tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan hasil temuan dilapangan yaitu di tiga sekolah dasar Islam sebagai berikut: 1) Menyambut siswa dan orangtua siswa dengan ramah, mengucapkan salam, dan menanyakan kabar mulai dari petugas keamanan sampai guru sehingga siswa atau orang tua siswa merasakan nyaman dan dihargai. 2) Pakaian yang sesuai dengan profesi dan fashionable sehingga menunjukkan kebersihan, keindahan dan kerapihan. 3) Pelayanan administrasi yang jelas alurnya dan sesuai dengan aturan sehingga kecepatan pelayanan.

2. Layanan Siswa a. Kesehatan Layanan kesehatan di sekolah dasar Islam dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah. Layanan kesehatan sekolah dasar Islam didirikan oleh sekolah sebagai bagian dari sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya siswa. Selain itu layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat sementara) siswa yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan. SDI Budi Mulia Dua Bintaro mempunyai ruang khusus Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam melayani kesehatan. Kegiatan di UKS diintegrasikan dengan ektstrakurikuler dokter cilik dan mempunyai tanaman obat di sekolah. Sama halnya dengan SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 yang memiliki UKS dan kegiatan dokter cilik. UKS SDI Cikal Harapan pada tahun 2013 mewakili Tangerang Selatan pada ajang kompetisi Usaha Kesehatan Sekolah tingkat nasional untuk bersaing dengan perwakilan sekolah di seluruh wilayah di Indonesia. Ruang lingkup program Usaha Kesehatan sekolah tercermin dalam Tri Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Mempunyai UKS di sekolah dasar Islam mempunyai tujuan untuk penurunan angka kesakitan anak sekolah, peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial), agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah,

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 47

meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah, meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.

b. Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar merupakan layanan spesifik yang diberikan kepada siswa agar memperoleh kesempatan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan minatnya, mampu mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu mengarahkan diri dan pada akhirnya mampu memecahkan masalah yang kemungkinan dihadapi dalam hidupnya. Layanan bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa dengan menyampaikan informasi yang diperlukan, memberikan pengarahan, memberikan motivasi, membantu mengenali diri melalui layanan tes, menunjukkan resiko-resiko atas pilihan yang ada, memberikan nasihat jika diperlukan Berdasarkan temuan dokumen, SDI Budi Mulia Dua Bintaro layanan bimbingan dan konseling di jalan oleh guru yang ditugaskan dan seorang psikolog yaitu ibu Debby Nursita Dewi, M.Psi. Kegiatan yang tergolong dalam layanan dasar bimbingan, umumnya diberikan secara kelompok atau klasikal dapat berupa layanan orientasi, layanan informasi, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal. Untuk masalah yang memerlukan penanganan segera biasanya dilakukan secara perorangan, meskipun dalam kondisi tertentu penanganan secara kelompok mungkin pula dilakukan. Layanan responsif dapat dilakukan melalui konseling, konsultasi, kunjungan rumah, konferensi, kasus, kolaborasi. Layanan perencanaan individual agar peserta didik dalam hidupnya lebih terarah, harus membuat perencanaan baik yang menyangkut perencanaan studi, karir, maupun hidup di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa: pengenalan potensi siswa, pengenalan lingkungan, dan motivasi siswa. SDI Al azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan juga memiliki layanan bimbingan dan konseling. Di SDI Al Azhar 15 Pamulang layanan ini dipimpin oleh ibu Fika Milati Mustika Ati, S.Pd. Layanan yang berikan sama halnya dengan sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Layanan ini selain untuk siswa dan orangtua juga dibutuhkan untuk guru dalam menghadapi kendala-kendala siswa di kelas, mendampingi guru menghadapi anak kebutuhan khusus, strategi-strategi pendekatan sesuai dengan perkembangan anak. c. Lomba-lomba Siswa Layanan lomba-lomba atau yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan di tingkat lokal maupun nasional dapat mendorong meningkatnya daya saing sekolah. Prestasi sekolah merupakan salah satu indikasi dari sebuah sekolah yang berkualitas dan berdaya saing sendiri (Padil, Prasetyo, & Teguh, 2011). Layanan ini utamanya dilakukan sekolah dasar Islam untuk memfasililasti potensi dan minat siswa. Tentunya dengan prestasi sekolah yang diraih semakin besar maka dapat meningkatkan daya saing masyarakat untuk mendaftarkan putra/putrinya di sekolah tersebut. Prestasi sekolah yang dimaksud tidak hanya pada prestasi peserta didik akan tetapi juga prestasi

48 | Ajeng Wulansasi

peserta pendidik, kepala sekolah dan institusi itu. Prestasi yang diraih para siswa di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan kedua sekolah dasar Islam dibagi menjadi prestasi akademik dan keterampilan.

No Prestasi yang Diraih Tahun SDI Budi Mulia Dua Bintaro 1. Juara 1 lomba Cerita Bergambar FLS2N Tangsel 2020 2. Juara 1, 2, 3 lomba Panah di sekolah Identik 2020 3. Juara 2 lomba Mewarnai di WTC BSD 2020 4. Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2019 5. Juara 1 lomba Sepatu Roda di Jakarta Open 2019 2019 6. Juara 3 lomba azan di Halal Expo Indonesia 2019 7. Juara favorite lomba Modern Dance Gramedia World 2019 8. Juara 3 lomba Renang di Taruna Mandiri Festival 2019 9. Juara 2 lomba Futsal Darunnajah Tangerang Kompetensi 2019 10. Juara 1 lomba Keranjang Al Fath Festival 2019 11. Juara 2 lomba Piramida Kaleng Al Fath Festival 2019 12. Juara 3 lomba tari kreasi di SD Bakti Mulya 400 2019 13. Juara 2 lomba Code Olympiad App Jamming Summit 2019 14. Juara 3 lomba Futsal di O2SN 2019 15. Juara 3 lomba Math Competition Extraordinaire 2019 16 Juara 1 Olimpiade Science Nasional (OsN) Matematika 2019 17 Juara 2 lomba Spelling Bee Competition 2019 SDI Al Azhar 15 Pamulang 1. Juara 2 lomba Putra Basket Binus Cup 2020 2020 2 Juara 1 Kompetensi Sains Nasional (OsN) Matematika 2020 2. Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2019 3. Juara 3 lomba Basket Putra Altaz 25 2019 4. Juara 2 lomba Basket Putri Altaz 25 2019 5. Juara 2, lomba Pencak Silat Albin Cup 2019 6. Medali emas, perak, perunggu di kategori-kategori lomba 2019 taekwondo Kejuaraan Piala Walikota Tangerang Selatan 7. Juara 1 favorit, SHT Open Pencak Silat UIN Jakarta 2019 8. Medali emas, perunggu di Singapore Pencak Silat Championship 2019 9. Medali emas, perak, perunggu lomba Pencak Silat JKTC 12 2019 10. Juara 3, loma Basket Al Azhar Cup 2019 11. Juara 2 lomba O2SN Pencak SIlat 2019 12. Juara umum pentas PAI 2019 13 Juara 1 Invitasi Taekwondo ke 5 2019 14. Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPA 2019 15 Juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika 2019 16 Juara 1 OLKA Al Azhar ke 19 Matematika 2019 17 Juara 3 OLKA Al Azhar ke 19 Agama 2019 Tabel 3.1 Daftar Prestasi Sekolah Sumber. Website SDI Budi Mulai Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang Begitu juga dengan SDI Cikal Harapan 1 BSD memiliki prestasi-prestasi siswa dan sekolah. Salah satunya adalah Lomba Budaya Mutu mewakili provinsi Banten 2019. Sekolah ini juga sangat dikenal dengan prestasi Pramuka dan Dokter Ciliknya merupakan kebanggaan sekolah. SDI Al Azhar 15

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 49

Pamulang terkenal dengan prestasi pencak silat dan basket sehingga menjadi salah satu ciri khasnya.

d. Makan dan Kantin Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Masa tumbuh kembang anak yang optimal ditentukan dari pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Pemberian nutrisi dalam masa tumbuh dan kembang anak tidak dapat dilaksanakan secara sempurna, dikarenakan seringnya timbul masalah akibat pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh anak. Memberi makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihat dari beberapa aspek, diantaranya aspek ekonomi, sosial budaya, agama, disamping aspek medik anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras, dan seimbang. Serasi di sini adalah harus sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya, serta agama dari masing-masing keluarga setiap anak. Pengertian dari seimbang adalah nilai gizi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Layanan makan siswa di ketiga sekolah dasar Islam ini dipenuhi dengan layanan catering dan layanan kantin. Layanan catering sekolah bekerjasama dengan pihak luar yang dipercaya dapat memenuhi kebutuhan kudapan dan makan siang siswa yang sesuai dengan kebutuhan anak. Layanan ini mempunyai aturan dan tarifnya, orangtua siswa membayarkan tarifnya ke sekolah. Layanan kantin atau warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli siswa terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah. Layanan kantin adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh siswa di sela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan daya jangkau siswa. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku siswa, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya. e. Transportasi Siswa Transportasi sekolah merupakan sebuah layanan yang dikelola oleh sekolah dan mempunyai fungsi sebagai media antar jemput siswa pada suatu sekolah, mulai dari siswa berada dirumah sampai datang ke sekolah dan menuju rumah masing-masing setelah melaksanakan kegiatan di sekolah. Fungsi utama layanan transportasi sekolah adalah meningkatkan pelayanan kepada pelajar. Sebab, selama ini banyak pelajar yang terlantar dalam perjalanannya menuju sekolah akibat harus berebut angkutan umum dengan masyarakat. Akibatnya, setibanya disekolah pelajar mengalami kelelahan dan bahkan sampai terlambat datang ke sekolah, sehingga konsentrasinya terganggu saat menerima pelajaran. Layanan antar jemput siswa ada yang dikelola dari pihak sekolah dan dikelola oleh pihak lain baik dengan campur tangan dari sekolah maupun di luar

50 | Ajeng Wulansasi

sekolah. Fasilitas layanan antar jemput bagi anak sekolah menjadi pilihan alternatif bagi sebagian orang tua siswa yang tidak memiliki waktu untuk mengantar atau menjemput putra-putrinya. Menggunakan fasilitas angkutan umum bisa jadi sebuah solusi karena dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan efisiensi waktu serta membuka peluang baru untuk menginveskan ke layanan antar jemput. Ketiga sekolah dasar Islam yaitu SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang, dan SDI Cikal Harapan memiliki layanan ini dengan kerjasama pihak luar untuk menyediakan kendaraan. Layanan antar jemput melayani rute-rute sekitaran sekolah, seperti SDI Budi Mulia Bintaro melayani rute sekitaran Bintaro, Jombang, dan Ciputat. Layanan juga memiliki aturan dan biaya tarif antar jemput yang harus dipatuhi oleh siswa dan orangtua siswa. Pelayanan antar jemput di sekolah dasar Islam ini memiliki prosedur dan aturan yang ditaati oleh pelanggan yaitu orangtua dan siswa, sopir, dan sekolah. Para sopir diberikan pengarah dan pendampingan bagaimana suasana di mobil aman, nyaman dan tetap terjadi edukasi keislaman dengan sopir dan pendampingannya bersikap, berkata sopan, serta menyalakan murotal atau lagu-lagu anak-anak yang islami. f. Keamanan Siswa di Sekolah Layanan Keamanan Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam sekolah. Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan suatu sekolah ditentukan oleh nilai-nilai dan sikap warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan komite sekolah. Pada sekolah yang aman, warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam menciptakan dan menjaga sekolah. Insiden intimidasi, kekerasan diselesaikan dengan cepat, efektif dan pemulihan hubungan antar warga sekolah cepat dipulihkan. Fungsi keamanan di suatu sekolah, yaitu: memberikan rasa nyaman terhadap seluruh warga sekolah selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, melatih siswa untuk hidup disiplin dan mandiri, menjaga sekolah agar tetap aman terhadap ancaman bahaya dari luar, memberikan pengertian kepada peserta didik dan warga sekolah untuk menjaga keamanan di sekolah, para siswa bisa membantu untuk melaporkan sirkulasi keadaan keamanan sekeliling sekolah kepada kepala sekolah. Ketiga sekolah dasar Islam yaitu SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang, dan SDI Cikal Harapan memiliki layanan keamanan dan parkir yang terkoordinir dengan baik. Para petugas keamanan dengan siaga membantu siswa dan orangtua siswa yang hadir setiap hari dengan menyapa, dan petugas lainnya membantu orangtua keluar dari area parkir. Setiap orang luar yang berkunjung diwajibkan untuk menggunakan kartu pengunjung atau setidaknya melapor kepada petugas. Para petugas keamanan di tiga sekolah dasar Islam ini sudah lama bekerja dan mengenal nama-nama staf, guru dan anak siswa.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 51

3. Layanan Informasi a. Promosi Sekolah Layanan promosi sekolah dasar Islam dilakukan untuk pemasaran dan salah satu media komunikasi pelanggan yaitu orangtua dan siswa. Promosi adalah salah satu unsur dalam pemasaran sekolah yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk sekolah dasar swasta Islam. Promosi adalah bagian dari proses strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar (Kotler, 2012). Jadi promosi di sekolah dasar Islam merupakan suatu usaha dari sekolah dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang sehingga tertarik untuk untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. SDI Budi Mulia Dua SDI Al Azhar 15 SDI Cikal Harapan 1 Bintaro Pamulang BSD Open Day yang diadakan di Education Fair, pameran Education Fair, pameran sekolah ataupun di gedung dan performance siswa dan performance siswa Titan.  Banner  Banner  Banner  Billboard  Billboard  Billboard  Majalah Kicau Bintaro,  Majalah  Majalah angeranekspress (Koran online)  Website:  Website:  Website: www.bmdbbintaro.com www.sdia15.sch.id www.cikalharapanbsd.  Facebook: bmd.bintaro  Facebook: SD Islam Al sch.id  IG: @bmdbintaro Azhar 15 Pamulang  Facebook:  Youtube: BMD Bintaro  IG @sdialazhar15 Cikal Harapan BSD  Youtube: SDI Al Azhar  IG@ cikalharapan_bsd Pamulang  Youtube: Cikal Harapan 1 BSD Tabel 3.2 Jenis-jenis Promosi di Tiga Sekolah Dasar Islam Sumber. (bmdbintaro, 2020) (sdia15, 2020) (cikalharapanbsd, 2020)

Berdasarkan hasil temuan penelitian di tiga sekolah dasar Islam ditemukan beberapa jenis promosi, yaitu: 1) Promosi secara fisik Promosi seperti ini dapat kita temukan pada event atau kegiatan tertentu, misalnya bazar, konser, pameran, dan lain-lain. Dalam kegiatan promosi ini SDI membuka booth untuk menawarkan program sekolahnya. 2) Promosi melalui media tradisional Promosi jenis ini melalui media cetak (koran, majalah, tabloid, dan lain-lain), radio, televisi, iklan banner, billboard, dan lain-lain. 3) Promosi melalui media digital Perkembangan teknologi dan media informasi telah mengubah cara promosi di era digital. Beberapa promosi melalui media digital yang banyak dilakukan adalah melalui media sosial, jaringan website, mesin pencari, dan lain-lain. Kegiatan promosi dengan berbagai cara di atas tentunya memiliki tujuan utama yaitu memberikan penawaran menarik kepada konsumen sehingga:

52 | Ajeng Wulansasi

1) Sekolah dapat meningkatkan atau mempertahankan jumlah siswa, 2) Sekolah dapat menjaring pasar potensial 3) Sekolah dapat meningkatkan orang tua siswa mendaftarkan kembali anaknya ke jenjang berikutnya di sekolah ini atau untuk anaknya yang lain. 4) Sekolah dapat meningkatkan loyalitas dengan memberikan diskon dan tentunya pelayanan yang baik.

b. Komunikasi Layanan komunikasi sekolah dasar Islam dari sekolah ke orangtua siswa dalam rangka mengkomunikasikan perkembangan siswa, berita, dan program sekolah menggunakan media online yaitu website sekolah, media sosial sekolah, jaringan langsung seperti whatshapp. Media offline menggunakan buku agenda, parents’ handbook, dan pertemuan langsung dengan orangtua siswa. Prosedur komunikasi diatur oleh sekolah dengan disosialisasikan di peraturan, pertemuan di awal ajaran baru. Selain itu setiap sekolah memiliki komite sekolah dimana salah satu fungsinya membantu sekolah berkomunikasi dengan para orangtua siswa. Komite di SDI Budi Mulia Dua Bintaro bernama POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru), di SDI Al Azhar 15 Pamulang dengan nama Jam’iyyah, dan di SDI Cikal Harapan bernama FKOM (Forum Komunikasi Orangtua Murid). Komunikasi terbuka, santun, dan yang diterapkan ketiga sekolah ini merupakan kunci penyampaian dan pemahaman program tersampaikan dengan baik ke pelanggan. Orangtua siswa juga dapat memantau pelaksanaan program sekolah dengan sistem komunikasi yang diterapkan sekolah.

B. Pembiayaan Pembiayaan pendidikan terdiri atas: (a) biaya investasi, biaya personal, dan biaya operasi. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap, (b) Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. (c) Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya (BSNP, 2020). Jadi, biaya merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Biaya pendidikan itu sendiri adalah keseluruhan biaya yang berasal dari masyarakat, orangtua, dan pemerintah baik itu bersifat non tunai (gagasan atau jasa). Pembiayaan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses mengalokasi sumber-sumber pada kegiatan-kegiatan atau program-program pelaksanaan operasional pendidikan. Sekolah dasar Islam sebagai lembaga swasta biaya pendidikan dalam hal pembiayaan meliputi pembahasan posisi peta harga, penetapan harga yang dibayarkan orang tua siswa, strategi perencanaan pembiayaan, sumber pembiayaan.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 53

1. Segmentasi atau Pemetaan Harga Sekolah Dasar Islam Segmentasi harga digunakan agar lebih mudah mempertimbangkan tentang kekuatan ekonomi dari calon orang tua siswa yang pastinya berbeda-beda. Ada yang mampu membayar uang sekolah dengan harga tinggi, ada juga yang hanya mampu membayar dengan harga rendah. Memdesain Segmentasi harga sekolah dasar Islam, diperlukan data harga yang dikeluarkan orang tua siswa selama enam tahun dalam menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Berikut data mengenai harga-harga sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan. No Sekolah Dasar Islam Total Biaya 1 SDI Muhammadiyah 12 Rp 84.285.000,00 2 SDI Al Syukro Universal Rp 106.415.000,00 3 SDI Al Zahra Indonesia Rp 110.300.000,00 4 SDI Cikal Harapan 1 BSD Rp 118.350.000,00 5 SDI Sinar Cendekia BSD Rp 150.018.000,00 6 SDI Al Fath Cirendeu Rp 162.700.000,00 7 SDI Budi Mulia Dua Bintaro Rp 174.050.000,00 8 SDI Al Azhar 15 Pamulang Rp 182.050.000,00 9 SDI Global Islamic School Serpong Rp 186.250.000,00 10 SDI Syafana Rp 200.400.000,00 11 SDI Mutiara Harapan Rp 322.100.000,00 12 SDI Insan Cendekia Madani Rp 398.750.000,00 Tabel 3.3 Daftar Harga SDI di Tangerang Selatan Sumber. Website Sekolah Dasar Islam Segmentasi harga sekolah dasar Islam terbentuk dipengaruhi oleh kualitas layanan yang diberikan, pengembangan kurikulum dan fasilitas yang disediakan sekolah. Pada Segmentasi harga dipenelitian ini menetapkan sumbu Y adalah varian harga yang dikeluarkan orang tua siswa menyekolahkan anaknya selama enam tahun. Sumbu X adalah kurikulum yang digunakan sekolah, semakin banyak yang ditawarkan sekolah misalnya kemampuan bahasa (Bahasa Inggris dan Arab), karakter dan status kerjasama dengan kurikulum luar negeri. Ada 4 kategori pada sumbu X yaitu: Pertama, kurnas, keislaman. Kedua, kurnas, keislaman, bilingual di tiga mata pelajaran atau bekerja sama dengan lembaga Bahasa Inggris untuk program bilingualnya. Ketiga, kurnas, keislaman, 3 mata pelajaran menggunakan buku kurikulum luar negeri dan lingkungan, guru dan lingkungan aktif berbicara Bahasa Inggris, Keempat kurnas, keislaman, mempunyai ijin kerjasama dengan kurikulum luar negeri (IB, Cambridge, Fieldwork), lingkungan berbahasa Inggris. Berikut Segmentasi harga beberapa sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan dengan kurikulum yang digunakan.

54 | Ajeng Wulansasi

Total Biaya SD ICM

 Mutiara

200 juta Syafana

GIS

Alpam 180 juta BMDB

Al Fath

160juta

Since

140 juta

120 juta Cikal

Al Zahra Assyukr 100 juta o

Muhmd

80 juta

1 2 3 4

Gambar 3.3 Segmentasi harga sekolah dasar Islam di Tangerang Selatan Sumber. Website Sekolah Dasar Islam Berdasarkan gambar di atas perbedaan sangat besar di dua sekolah dasar Islam yaitu SDI Mutiara Harapan Bintaro dan SDI Insan Cendekia Madani Serpong dengan sekolah dasar Islam lainnya. Perbedaan pembiayaan dikarenakan status kedua sekolah ini adalah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing yang terakreditasi/diakui di negaranya dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia baik berbentuk formal maupun non formal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dua sekolah dasar Islam tempat penelitian yaitu SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulang kurikulumnya mengadobsi kurikulum internasional namun tidak bekerjasama dengan lembaga internasionalnya. SDI Cikal Harapan 1 BSD belum mengadopsi kurikulum internasional namun sudah menggunakan native speaker dari lembaga bahasa Inggris yaitu English First (EF). Oleh sebab itu dapat dilihat perbedaan harga yang ditetapkan oleh ketiga sekolah dasar Islam. Perbedaan ini disebabkan salah satunya kebutuhan akan sumber daya manusia yang

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 55

mampu mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris serta fasilitas pendukung agar pengajaran menggunakan bahasa Inggris tercapai. Jenis pekerjaan SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulang pada para calon orangtua siswa yang mempunyai pekerjaan swasta yang menginginkan kemampuan Bahasa Inggris seimbang dengan pendidikan keislaman. Sekolah dasar Islam yang tidak menggunakan buku atau kurikulum internasional diperuntukkan kepada calon orang tua siswa yang mengutamakan keislaman mendapatkan porsi lebih besar dibandingkan yang lain, serta kemampuan berbahasa Inggris sumber daya manusianya diberikan kepada pihak luar untuk melakukannya. Segmentasi harga jika dibandingkan dengan jumlah siswa ditiga tempat penelitian pada tahun 2019-2020 terdapat perbedaan yang dapat dianalisis. Jumlah siswa SDI Budi Mulia Bintaro 474 siswa, SDI Al Azhar Pamulang berjumlah 573 siswa, dan SDI Cikal Harapan 1 BSD berjumlah 678 siswa. Berikut gambar perbandingan jumlah siswa dengan harga sekolah. Jumlah Siswa dan Harga Sekolah Rp200,000,000 Rp180,000,000 Rp182,050,000 Rp174,050,000 Rp160,000,000 Rp140,000,000 Rp120,000,000 Rp118,350,000 Rp100,000,000 Rp80,000,000 Rp60,000,000 Rp40,000,000 Rp20,000,000 Rp0 4740 5730 6780 1 2 3

Harga Jumlah Siswa 2019-2010

Gambar 3.4. Jumlah Siswa dan Harga Sekolah Sumber. Pengolahan data penulis Berdasarkan gambar 3.4. Harga SDI Cikal Harapan 1 BSD yang paling murah mempunyai jumlah siswa yang paling banyak namun dibantahkan ketika dilakukan perbandingan jumlah siswa di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulan. SDI Al Azhar 15 Pamulang lebih mahal dari SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan memiliki jumlah siswa yang lebih banyak. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga sekolah dasar Islam yang lebih murah tidak menentukan jumlah siswa lebih banyak karena harga sekolah dipengaruhi beberapa hal seperti segmentasi pasar yang kemudian menghasilkan target pasar dan posisi sekolah. Program sekolah yaitu sistem kelas, baik jumlah paralel dan jumlah siswa per kelasnya, kurikulum yang ditemukan juga merupakan faktor perbedaan target jumlah siswa di setiap sekolah.

56 | Ajeng Wulansasi

2. Penetapan Harga yang dibayarkan Orang tua Siswa Keputusan-keputusan mengenai biaya atau harga yang dibayarkan orang tua siswa dipengaruhi 2 faktor yaitu: a. Faktor Internal: keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, strategi marketing mix sebagai satu keseluruhan, dan pertimbangan organisasi b. Faktor Eksternal: pasar dan permintaan konsumen merupakan plafon harga, harga dan tawaran pesaing perlu diketahui untuk mengetahui harga, kondisi ekonomi dan peraturan pemerintah. Lembaga pendidikan menggunakan strategi harga untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain untuk mencapai hasil-hasil tertentu (penjualan, pangsa pasar, laba) untuk penetrasi pasar atau posisi, untuk mencapai fungsi-fungsi tertentu atau untuk menghindari intervensi pemerintah. SDI Budi Mulia Dua Bintaro dalam menetapkan harga atau biaya sekolah yang harus dibayarkan oleh orangtua siswa dengan melakukan break down kebutuhan sekolah selama 1 tahun yang dirapatkan antara kepala sekolah, yayasan dan keuangan sekolah (April & Ecim, 2020, p. 05a). Di SDI Al Azhar 15 Pamulang perencanaan biaya dibuat oleh kepala sekolah dengan membuat rencana anggaran sekolah untuk 1 tahun ke depan setelah itu diajukan ke YPI AL Azhar dan YPAP (Eni, 2020, p. 05a). SDI Cikal Harapan BSD menetapkan harga dengan berdasarkan kebutuhan dan kebijakan yayasan (Erfi, 2020, p. 05a). Hasil temuan bahwa ketiga sekolah dasar Islam mempunyai hal yang sama dalam penetapan harga yaitu paling utama harus dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan yang kemudian disetujui oleh pihak-pihak terkait baik yayasan maupun pelaksana lapangan yaitu kepala sekolah. Berikut adalah penetapan harga yang dibayarkan oleh orangtua siswa kelas 1 (satu) untuk dapat menyekolahkan anaknya di tiga sekolah dasar swata Islam tersebut.

SDI Budi Mulia Dua Bintaro Uang Sumbangan Tahun Uang Pangkal Uang Formulir Pembinaan Ajaran (UP/UG/KBM/SPP Juli) Pendaftaran Pendidikan (SPP) 2015/2016 Rp21.020.000,00 Rp895.000,00 Rp400.000,00 2016/2017 Rp24.025.000,00 Rp1.050.000,00 Rp400.000,00 2017/2018 Rp27.375.000,00 Rp1.150.000,00 Rp400.000,00 2018/2019 Rp27.955.000,00 Rp1.150.000,00 Rp400.000,00 2019/2020 Rp29.600.000,00 Rp1.300.000,00 Rp450.000,00 SDI Al Azhar 15 Pamulang Uang Sumbangan Tahun Uang Pangkal Uang Formulir Pembinaan Ajaran (UP/UG/KBM/SPP Juli) Pendaftaran Pendidikan (SPP) 2015/2016 Rp23.300.000,00 Rp1.000.000,00 Rp250.000,00 2016/2017 Rp24.400.000,00 Rp1.100.000,00 Rp300.000,00 2017/2018 Rp24.400.000,00 Rp1.100.000,00 Rp300.000,00 2018/2019 Rp28.200.000,00 Rp1.350.000,00 Rp350.000,00 2019/2020 Rp29.300.000,00 Rp1.450.000,00 Rp350.000,00

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 57

SDI Cikal Harapan 1 BSD Uang Sumbangan Tahun Uang Pangkal Uang Formulir Pembinaan Ajaran (UP/UG/KBM/SPP Juli) Pendaftaran Pendidikan (SPP)

2015/2016 Rp17.500.000,00 Rp800.000,00 Rp300.000,00 2016/2017 Rp18.000.000,00 Rp800.000,00 Rp300.000,00 2017/2018 Rp19.750.000,00 Rp850.000,00 Rp350.000,00 2018/2019 Rp20.300.000,00 Rp850.000,00 Rp350.000,00 2019/2020 Rp22.000.000,00 Rp900.000,00 Rp350.000,00 Tabel 3.4 Daftar Biaya Masuk di Tiga SDI dari 2015-2020 Sumber. (April & Ecim, 2020) (Eni, 2020) (Erfi, 2020) Biaya sekolah di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulang hampir sama, SDI Cikal Harapan di bawahnya walaupun ada perbedaan namun tidak terlalu jauh, di kisaran 20 juta – 30 juta untuk uang pangkal sekolah. Orangtua siswa di sekolah dasar swasta Islam mengenai harga yang ditetapkan sekolah adalah sesuai dengan apa yang didapatkan siswa dan orangtua, dan menjadi alasan memilih sekolah. Berikut alasan-alasan harga yang ditetapkan sekolah sudah tepat menurut orangtua siswa SDI Budi Mulia Dua Bintaro SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD (Debby & Rita, 2020) (Amelia & Novellyta, 2020) (Endang & Diah, 2020): a. Harga yang ditawarkan dapat mencerminkan kualitas guru dan pelayanan. b. Harga yang dibayarkan sesuai dengan fasilitas yang disediakan sekolah. c. Harga yang ditetapkan oleh sekolah bersaing secara wajar tidak terlalu mahal atau murah.

3. Strategi Perencanaan Pembiayaan Perencanaan pembiayaan sekolah dilakukan dengan rapat yayasan, kepala sekolah, koordinator yang dituangkan dalam Rancangan Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) dibahas dan disetujui di awal tahun ajaran yang oleh satuan pendidikan sekolah dasar digunakan sebagai biaya operasi sekolah. Berdasarkan pernyataan kepala sekolah SDI Islam Budi Mulia Dua Bintaro, strategi menyusun pembiayaan yang dilakukan oleh dengan mengatur biaya kegiatan sesuai dengan kebutuhan, dan kegiatan dilaksanakan secara bertahap (April & Ecim, 2020, p. 05b). Demikian juga dilakukan oleh SDI Islam Cikal Harapan 1 BSD dan dengan menyusun rencana kegiatan baru sesuai dengan kebutuhan kemudian penetapan biaya anggaran yang akan ditetapkan untuk peserta didik bayarkan (Erfi, 2020, p. 05b). Dalam perencanaan pembiayaan, variabel pembiayaan yang dikeluarkan sekolah menjadi hal penting yang harus diidentifikasi sekolah. Pengeluaran paling besar dikeluarkan oleh SDI Islam Budi Mulia Dua Bintaro untuk sarana dan prasarana, kegiatan siswa, dan pembiayaan kebutuhan kebersihan sekolah (April & Ecim, 2020, p. 05c). SDI Cikal Harapan 1 BSD pengeluaran yang paling besar untuk uang pembangunan atau uang gedung, biaya kelas akhir atau kelas 6 SD (Erfi, 2020, p. 05c).

58 | Ajeng Wulansasi

Berdasarkan informasi di atas mengenai strategi perencanaan pembiayaan sekolah dilakukan dengan analisis kebutuhan siswa baik dalam kegiatannya dan sarana prasarana yang dibutuhkan. Pembiayaan sekolah paling besar d ioperasional sekolah yaitu kegiatan sekolah, perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana.

4. Sumber Pembiayaan Sumber pembiayaan pendidikan adalah semua pihak-pihak yang memberikan bantuan subsidi dan sumbangan yang diterima oleh lembaga sekolah, baik dari lembaga sumber resmi atau pun dari masyarakat sendiri secara teratur. Diperjelas dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78 pasal 1 menjelaskan bahwa dana pendidikan adalah sumber daya keuangan yang disediakan untuk menyelenggarakan dan mengelola pendidikan. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya keuangan yang diperlukan untuk menyelenggarakan dan pengelolaan pendidikan. Sumber pembiayaan di sekolah dasar Islam berasal dari: Investasi Yayasan; Dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) dan; Dana orang tua siswa baik uang pangkal ketika masuk sekolah dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) per bulannya (April & Ecim, 2020, p. 05d) (Erfi, 2020, p. 05d). Pembiayaan BOS oleh SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang telah diterima sejak tahun 2009 dikelola oleh kepala sekolah dan digunakan untuk penyelengaraan kegiatan sekolah (April & Ecim, 2020, p. 05e). Sama halnya dengan SDI Al Azhar 15 Pamulang sudah 5 tahun menerima BOS dan digunakan untuk kegiatan siswa (Eni, 2020, p. 05e). SDI Cikal Harapan 1 BSD yang telah tiga tahun menerima dana BOS untuk kegiatan sekolah seperti native speaker, bina prestasi, lomba-lomba di luar sekolah, terapi untuk anak kebutuhan khusus atau klinik, latihan di luar sekolah seperti pramuka, dokter cilik dan lainnya (Erfi, 2020, p. 05e) Pada dasarnya sekolah dasar Islam membiayai operasional sekolahnya secara mandiri. Kebijakan BOS di satu sisi membantu sekolah-sekolah dasar Islam dalam pembiayaan operasional. Orang tua juga terbantu karena dana BOS juga digunakan untuk meringankan iuran orangtua. Berbagai kebutuhan dan fasilitas belajar peserta didik juga sangat terbantu dengan adanya dana BOS. Keberadaan dana BOS untuk sekolah dasar Islam bukan untuk menggratiskan sekolah namun lebih kepada kegiatan sekolah seperti temuan dilapangan.

C. Kekuatan Bersaing Pengaruh faktor-faktor yang ada di lingkungan yang terdiri dari pelanggan, saluran distribusi, pemasok, dan pesaing adalah pada dunia kompetisi atau persaingan di tengah-tengah industri sejenis yang berada dalam satu pasar. Faktor-faktor tersebut dikemukakan oleh Michael E. Porter dalam konsepnya 5 (lima) kekuatan bersaing atau five forces model. Berikut ini adalah analisis tentang kelima kekuatan tersebut terhadap sekolah dasar Islam yaitu: 1. Persaingan Sekolah yang Sejenis Persaingan sekolah sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sekolah dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 59

dijalankan sekolah pesaing. Perubahan strategi oleh satu sekolah mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah fitur, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan. Persaingan sekolah dasar di kawasan Tangerang Selatan ini sangat kompetitif. Saat ini tercatat ada 157 sekolah dasar negeri (SDN) dan 161 sekolah dasar swasta (SDI). Untuk sekolah dasar swasta Islam tercatat 93 sekolah di Tangerang Selatan. Perkembangan Sekolah Dasar Swasta di Tangerang Selatan 30 24 25 21 20 17 16 15 13 10 10 8 8

Jumlah Sekolah Jumlah 5 6 6 6 6 5 2 3 3 2 0 1 1 0 0 Pondok Pamulang Serpong Ciputat Ciputat Serpong Setu Aren Timur Utara Kecamatan

SDS Islam SDS Umum SDS Non Islam

Gambar 3.5 Grafik Perkembangan Jumlah Sekolah Tangerang Selatan Sumber. (dikdasmen, 2019) Keadaan persaingan sekolah dasar yang sejenis dengan SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang, dan SDI Cikal Harapan 1 BSD saat ini dapat dikatakan cukup kompetitif. Persaingan sekolah sejenis merupakan ancaman yang sangat besar bagi ketiga sekolah dasar Islam tersebut. Banyak sekolah dasar Islam lain yang sejenis yang sudah berdiri sebelum ketiga sekolah dasar Islam ini berdiri. Contoh sekolah pesaing adalah SDI Al Falah, SDI Al Azhar BSD yang sama-sama mempunyai program sekolah yang sejenis Persaingan sekolah dasar Islam pesaing merupakan ancaman yang sangat besar bagi ketiga sekolah dasar Islam. Namun ketiga sekolah dasar Islam mempunyai keunggulan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh sekolah-sekolah dasar Islam pesaing, seperti SDI Budi Mulia Dua Bintaro memiliki keunggulan kurikulum yaitu Modern Islamic Bilingual yang konten Islamnya berimbang dengan umum dan bilingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah. Keunggulan SDI Al Azhar 15 Pamulang yaitu kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan kurikulum YPI Al Azhar yang saat ini juga menggunakan kurikulum bilingual kemudian ditambahkan dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah. SDI Cikal Harapan 1 BSD keunngulan kurikulum pada karakter yang kuat, Islami

60 | Ajeng Wulansasi

dan peduli sesame dan menitik beratkan pada proses dan kerjasama. Pembelajaran dengan pembiasaan Islami. Perkembangan perumahan di Tangerang Selatan membuat peluang bagi para investor untuk membuka sekolah dasar swasta Islam. Melihat peluang tersebut tidak akan diragukan lagi persaingan antar sekolah dasar akan terasa lebih menantang. Pengelola sekolah diharapkan dapat terus berinovasi untuk selalu menjadi yang terbaik khususnya dalam meningkatkan kualitas, sarana dan prasarana serta mutu pengajaran.

2. Kemungkinan Masuknya Pendatang Baru Ketika sekolah dasar Islam baru dapat dengan mudah masuk ke industri tertentu, intensitas persaingan sekolah dasar Islam meningkat. Akan tetapi, hambatan untuk masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya lokasi yang kurang menguntungkan, dan potensi kejenuhan pasar. Jenis bisnis yang dijalankan oleh ketiga sekolah dasar Islam yang diteliti adalah sebuah bisnis yang sangat rentan dengan masuknya pendatang baru karena pada bisnis ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang mayoritas beragama Islam untuk sekolah dasar Islam baru untuk berdiri. Ancaman pendatang baru yang harus diperhatikan oleh pihak ketiga sekolah dasar Islam ini adalah SDI Insan Cendekia Madani, SDI Global Islamic Serpong. Semenjak berdirinya ketiga sekolah ini yaitu SDI Islam Budi Mulia Dua Bintaro pada tahun 2003, SDI Islam Al Azhar 15 Pamulang pada tahun 1997, SDI Islam Cikal Harapan 1 BSD pada tahun 2000, grafik perkembangan jumlah siswa di 5 tahun terakhir yaitu 2015-2020 terus meningkat hal ini dapat dilihat pada grafik-grafik dibawah ini: Perkembangan Jumlah Siswa di Tiga Sekolah Dasar Islam 800 700 600 500 400 300

Jumlah Siswa Jumlah 200 100 0 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019 2019-2020 Tahun Ajaran

SDI Budi Mulia Dua Bintaro SD Al Azhar 15 Pamulang SDI Cikal Harapan 1 BSD

Gambar 3.6 Perkembangan Jumlah Siswa di Tiga Sekolah Dasar Islam Sumber. (dikdasmen, 2019)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 61

Melihat perkembangannya ketiga sekolah ini di kawasan Tangerang Selatan membuat para investor mencoba ikut turun dalam bisnis pendidikan khususnya sekolah dasar swasta Islam, hal itu terlihat dari jumlah sekolah dasar swasta Islam banyak bermunculan di tahun 2000-an ini. Dalam menghadapi atau memandang pesaing-pesaing, ketiga sekolah dasar Islam ini tidak memperhatikan baru atau tidaknya, semuanya diberlakukan sama. Namun pesaing dengan skala yang sama akan diperhatikan lebih seksama terutama dalam hal strategi pemasaran maupun inovasi produk yang dilakukannya. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Ancaman ini terjadi apabila konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan lembaga pendidikan sekolah. Perkembangan produk pengganti seperti sekolah setara SD, SMP, dan SMA dengan menggunakan ujian paket A, paket B, dan paket C dibawah naungan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) menjadi tren pendidikan saa ini dan berkembang pesat. Kelebihan produk pengganti ini mempunyai kekhususan keterampilan yang dikembangkan, contoh sekolah Erudio yang berbasis seni dan sains,sekolah bisnis muda (SBM) yang berbasis kewirausahaan. Kepala sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro kecenderungan tren pendidikan sekolah dasar tidak lagi semata untuk memperoleh pendidikan akademis namun utamanya adalah karakter Islami dan bagaimana sekolah dapat menyediakan pendidikan inklusi yang baik. SDI Al Azhar 15 menyatakan bahwa kecenderungannya adalah karakter Islami dan kemampuan Bahasa Inggris. Demikian halnya yang dinyatakan oleh kepala sekolah SDI Cikal Harapan 1 bahwa kecenderungan tren ke depan adalah keterampilan dan karakter Islami yang mandiri dan peduli pada sesama. Perubahan tren ini harus segera diantisipasi oleh sekolah dasar swasta Islami, terutama yang memiliki pangsa pasar masyarakat yang mayoritas Islam, ekonomi menengah ke atas. Untuk saat ini antisipasi yang dilakukan SDI Budi Mulia Dua Bintaro dengan menambah unsur Islami, mengikuti teknologi, dan pembentukan karakter siswa yang beradab dan berkarakter. (April & Ecim, 2020, p. 02b). Antisipasi yang dilakukan SDI Al Azhar 15 Pamulang dengan membuka program bilingual pada tahun 2016. Dalam pembelajaran di kelas 1 sampai dengan kelas 4 menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia sebgai bahasa nasional dan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal ini diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika dan IPA. Selain bahasa, sekolah juga menggunakan teknologi informasi dan digital untuk proses pembelajaran dan efektitas pekerjaan sekolah. Sama halnya dengan SDI Cikal Harapan 1 BSD yang disampaikan kepala sekolah yaitu melakukan antisipasi dengan inovasi, proses selalu antisipasi 3 - 4 tahun perkembangan ke depan dengan optimalisasi tim di segala lini internal dan eksternal. Contoh bentuk strategi inovasi 1 tahun ke depan yang harus ada yaitu (a) Smart classroom (b) Perubahan sistem web yang lebih lengkap dan terintegrasi (Erfi, 2020, p. 02b). Menghadapi ancaman ini lembaga pendidikan sekolah dasar menganalisis lingkungan dengan melihat kecenderungan tren pendidikan sekolah dasar pada saat

62 | Ajeng Wulansasi

ini dan kedepannya. Tren pendidikan kedepannya dipengaruhi perkembangan teknologi informasi sehingga tren belajar ke depannya adalah teknologi dijadikan alat untuk meng-encourage siswa sehingga muncul motivasi dan semangat belajar. Selain itu juga tren sistem pembelajaran integrasi, menggunakan metode STEAM, smart board atau komputer tablet, dan online digital akan jadi tren pendidikan di 2020 dan kedepannya.

4. Daya Tawar Menawar Sekolah Dasar Islam Daya tawar pemasok atau sekolah yang kuat memungkinkan sekolah untuk menjual program sekolah pada harga yang tinggi ataupun menjual program sekolah yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan lembaga pendidikan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membuat program sekolah yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar program sekolah, semakin tinggi pula keuntungan lembaga pendidikan. Daya tawar sekolah menjadi tinggi apabila hanya sedikit sekolah yang menyediakan program yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit program atau produk pengganti ataupun program memonopoli bahan baku yang ada. SDI Budi Mulia Dua Bintaro adalah salah satu cabang dari sekolah induk Budi Mulia Dua Jogjakarta. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas dilakukan proses analisis kebutuhan dan pencarian secara selektif, sehingga kualitas dapat dijaga. Tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini hampir sebagian besar sudah sangat lama bekerja di sekolah ini sehingga bisa dikatakan loyal terhadap sekolah. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarna sekolah melakukan beberapa strategi (April & Ecim, 2020, p. 02c). a. Adanya berbagai Diklat dan seminar beberapa bidang b. Pengembangan Public Speaking c. Mendukung guru yang ingin melanjutkan kuliah, Pinjaman dana kepada guru yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi d. Peningkatan sarana prasarana yang lebih memadai lagi Sejak awal SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD membuat program, kebijakan lainnya dilakukan dengan berkoordinasi dengan pusat. Untuk memudahkan pembiayaan kegiatan, keuangan ada di unit SDI Cikal Harapan 1 BSD dan akan dilakukan pelaporan setiap bulannya. Kebijakan keuangan unit SDI Cikal Harapan 1 BSD mempermudah sekolah menjalankan programnya. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarna sekolah melakukan beberapa strategi (Erfi, 2020, p. 02c) (Eni, 2020): a. Pelatihan terstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan. b. Seminar dan pelatihan partisipasi c. Kursus d. Study banding e. Tim diskusi Jadi kekuatan tawar menawar program sekolah dasar Islam ketiga sekolah kuat karena setiap sekolah dasar Islam melakukan penguatan kualitas program dan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 63

pelayanan dengan meningkatkan kemampuan guru dan staf di sekolah dengan berbagai program yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.

5. Daya Tawar Menawar Konsumen Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu persaingan sekolah. Sekolah dasar Islam pesaing mungkin menawarkan pelayanan yang holistik atau pelayanan khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen (bargaining power of consumer) cukup besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dipilih adalah program standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen seringkali dapat bernegosiasi tentang harga yang harus dibayar, cakupan layanan dan penawaran lainnya hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Karena banyaknya penyedia sekolah dasar Islam yang menawarkan berbagai macam program yang ditawarkan kepada konsumen, maka kekuatan tawar menawar konsumen sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sekolah dasar Islam. Konsumen merupakan salah satu faktor penghasil laba sekolah. Selain itu, konsumen juga memiliki banyak pertimbangan terhadap sejumlah sekolah dasar Islam pesaing yang menjual program sejenis atau program yang berbeda jenis dengan yang ditawarkan oleh ketiga sekolah dasar Islam, serta konsumen memiliki kontribusi yang besar terhadap total jumlah siswa yang masuk. Oleh karena itu, hubungan antara sekolah dasar Islam dengan konsumen harus tetap terjaga dengan baik guna meningkatkan loyalitas dan kepuasan mereka. Yang merupakan konsumen di ketiga sekolah dasar Islam adalah masyarakat yang tinggal di sekitaran sekolah tersebut. Konsumen menentukan pilihan ke SDI Budi Mulia Dua Bintaro karena kegiatan belajar seimbang dunia akhirat, fasilitas dan konsep pendidikannya bagus (Debby & Rita, 2020). Orangtua siswa di SDI AL Azhar 15 Pamulang memilih sekolah ini karena lingkungan sekolah dan program pengejaran yang sesuai kebutuhan anak dan nyaman, lokasi yang mudah dan aman, sudah punya nama besar Al Azhar (Amelia & Novellyta, 2020. Orangtua siswa SDI Cikal Harapan 1 BSD memilih sekolah karena gedung sekolah yang memadai, pendidikan agama dan akademiknya seimbang, lokasi strategis, kualitas sekolah dan pengajarnya baik, fasilitas dan prasarana sekolah yang lengkap (Endang & Diah, 2020). Jadi secara umum orangtua siswa sekolah dasar swasta Islam memilih sekolah karena lokasi strategis, program sekolah, nama besar, dan fasilitas sekolah. Berdasarkan hasil analisis di atas, pada persaingan sekolah sejenis, sekolah dasar Islam memiliki strategi dengan menciptakan keunggulan bersaing. Pada kemungkinan masuknya pesaing baru, sekolah memiliki strategi dengan menciptakan hambatan untuk para pesaing. Pada potensi pengembangan produk substitusi, strateginya dengan melakukan inovasi baik di teknologi dan pelayanan, dan fokus pada pengembangan karakter Islami. Pada kekuatan tawar menawar sekolah, strateginya dengan strategi meningkatkan kualitas pelayanan yang efektif dan efisien. Dapat disimpulkan bahwa sekolah dasar Islam telah memiliki strategi-strategi untuk bersaing. Oleh karena itu, sekolah dasar Islam dapat bersaing dalam persaingan sekolah dasar.

64 | Ajeng Wulansasi

Kekuatan tawar menawar dari konsumen dapat dikatakan berada dalam posisi yang kuat. Kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas program dan pelayanan yang baik. Oleh karena itu, sekolah dasar Islam harus berfokus pada kepuasan konsumen dengan cara meningkatkan layanan dengan mengembangangkan fitur di internet yaitu website sekolah

D. Lingkungan di Luar Kendali Sekolah Kekuatan-kekuatan yang berada di luar kendali sekolah dasar Islam dimana sekolah tidak mempunyai pengaruh sama sekali atau tidak dapat dikontrol (uncontrollable), sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua sekolah disebut lingkungan makro. Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan ini harus dipantau oleh sekolah dasar Islam. Sekolah dasar Islam harus memantau enam kekuatan utama, yaitu demografi, ekonomi, sosial budaya, politik dan hukum, teknologi, dan alam. Berikut data dab analisis kekuatan utama di luar kendali sekolah dasar swasta Islam: 1. Demografi Struktur penduduk Indonesia ditandai dengan tingginya proporsi penduduk usia produktif. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak 269,6 juta jiwa. Berdasarkan kelompok usia, jumlah penduduk usia produktif (15-65 tahun) mencapai 185,22 juta jiwa atau sekitar 68,7% dari total populasi. Kelompok usia belum produktif (0- 14 tahun) sebanyak 66,05 juta jiwa atau 24,5%, dan kelompok usia sudah tidak produktif (di atas 65 tahun) sebanyak 18,06 juta jiwa atau 6,7% dari total populasi. Sehingga angka ketergantungan penduduk Indonesia sebesar 45% (Kusnandar, 2020). Artinya, Indonesia masih berada dalam era bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding jumlah penduduk tidak produktif . Perubahan struktur penduduk ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan bonus demografi (demographic dividend) yang dalam jangka menengah dan panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengantarkan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas. Bonus demografi ini akan diperoleh dengan prasyarat utama tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing (bappenas, 2019). Bonus demografi ini memicu pertambahan penduduk serta pembukaan kawasan-kawasan pemukiman baru merupakan potential demand. Provinsi Banten khususnya kabupaten-kabupaten pendukung ibu kota dan daerah industri terus berkembang pembukaan kawasan-kawasan perumahannya. Jika potensi ini diarahkan akan menjadi permintaan nyata sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap sekolah dasar. Penyelenggaraan lembaga pendidikan sekolah dasar dapat memprediksi apa kebutuhan tiap kelompok umur, karena setiap kelompok umur mempunyai kepentingan berbeda, tergantung pada kebutuhannya.

2. Ekonomi Sebagaimana tertuang dalam pasal 49 ayat (1) UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas menyatakan bahwa “Dana Pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 65

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 menyebutkan anggaran pendidikan pada tahun 2020 sebesar Rp 505,8 triliun. Anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp 492,5 triliun maka angka ini hanya meningkat 2,7% dari tahun sebelumnya. Padahal peningkatan pada 2019 mencapai 11.3%. Walaupun kenaikannya tidak setinggi sebelumnya, alokasi anggaran pendidikan tetap dipertahankan pada 20% dari total belanja negara 2020 yang sebesar Rp 2.528,8 triliun. Pemerintah berharap anggaran pendidikan ini dapat membangun kemampuan dasar anak-anak Indonesia, mulai dari pendidikan usia dini hingga pendidikan dasar. Terutama dalam kemampuan literasi, matematika, dan sains (Jayani, 2020). Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perlambatan menjadi 5,02% pada tahun 2019, namun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestic bruto (PDB) per kapita Indonesia meningkat menjadi US$4.174,9 atau sekitar Rp59,1juta per kapita per tahun 2019. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2018 Rp56 juta, tahun 2017 Rp51,9 juta dan tahun 2016 Rp47,9 juta. PBD menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam satu periode tertentu. PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (Laucereno, 2020) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Agustus 2019 sebesar 0,12%. Inflasi terutama didorong kenaikan harga pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Penyebab inflasi tertinggi yaitu dari kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mencatat inflasi sebesar 1.21% atau memberi andil 0,09% terhadap total inflasi. Adapun kenaikan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sekolah, kenaikan SPP sekolah dasar (SD) 0,05%, SPP sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) naik 0,02%, serta SPP perguruan tinggi naik 0.01% (Victoria, 2020).

3. Sosial Budaya Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemajemukan budaya yang tinggi. Hal ini mampu menjadi kekuatan tersendiri untuk mendorong terciptanya pembangunan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian pemerintah mengingat kebudayaan mampu menciptakan investasi tersendiri dalam membangun masa depan dan peradaban bangsa di segala lini kehidupan. Berbagai macam unsur yang mampu menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, diantaranya akses informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik, kegiatan berolahraga, interaksi sosial dan partisipasi pada objek pemajuan kebudayaan (OPK) (Maylasari, Agustina, Ramadhani, Nugroho, & Annisa, 2018). Sosial budaya masyarakat Indonesia berdasarkan penelitian pada tahun 2018 dari Badan Pusat Statistik Indonesia sebagai berikut:

66 | Ajeng Wulansasi

Akses Informasi Berolahraga Interaksi Sosial Kebudayaan  Seluruh  Kesadaran  Usia > 10 tahun  Usia > 5 tahun kelompok usia berolahraga ikut kegiatan menonton seni budaya minat rendah 35,70% pertemuan atau secara tidak

baca 77,94%  Usia > 5 tahun rapat meningkat langsung  Membaca kitab banyak menjadi 48,80%, nonton suci 66,34% melakukan 30,42% langsung 34,38%  Usia > 5 tahun olahraga jogging,  Partisipasi  Penduduk kota menonton TV sepakbola penduduk menggunakan meningkat.  Olahraga bagian dalam Bahasa Indonesia  Usia > 5 tahun dari sekolah berorganisasi 51,39%. mendengar radio 46,17% 2018 rendah  Olahraga menurun 12,73%  Olahraga 9,11%, aktif tradisional  Usia > 5 tahun menjaga 6,35% dan tidak rendah 2,46%. pemanfaatan kesehatan aktif 2,76%  Rumah tangga internet 39,91%  Kegiatan menggunakan meningkat dan  Olahraga secara keagamaan produk laki-laki lebih mandiri 32,66% yang paling tradisional besar. banyak diikuti 59,81% 40,93% Tabel 3.5 Sosial Budaya Masyarakat Indonesia 2018 Sumber. (Statistik, 2018) Berdasarkan uraian di atas mengenai sosial budaya masyarakat Indonesia, motivasi masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi ,kegiatan olahraga yang banyak dilakukan di sekolah, interaksi sosial yang meningkat, partisipasi pada objek pemantauan budaya merupakan lahan atau peluang pangsa pasar pendidikan Islam. Penyelanggaran pendidikan sekolah dasar Islam harus mampu menjawab tantangan ini. Sistem penelitian dan pengembangan diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat yang merupakan dorongan mereka untuk mengikuti pendidikan di sekolah dasar Islam.

4. Politik dan Hukum Pada bulan Desember 2019 Kemendikbud melakukan peluncuran Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar Episode 1 oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Pertama, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Kebijakan penyelenggaraan USBN pada 2020 akan diterapkan dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Kedua, Ujian Nasional (UN). Kebijakan Ujian Nasional (UN), penyelenggaraan UN) tahun 2020 diselenggarakan untuk terakhir kalinya. Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Ketiga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kebijakan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Keempat, Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Zonasi. Kebijakan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), tetap menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 67

dan kualitas di berbagai daerah. Komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen (Kemdikbud, 2020) Pada bulan Februari 2020 Kemendikbud mengeluarkan Merdeka Belajar Episode 3. Pada episode ini pemerintah mengubah kebijakan penyaluran dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan mengeluarkan ketentuan lengkap pengelolaan dana BOS melalui Permendikbud No 8 Tahun 2020. Kebijakan Merdeka Belajar episode ketiga ini penggunaan dana BOS dibuat fleksibel untuk kebutuhan sekolah. Melalui kolaborasi dengan Kemenkeu dan Kemendagri, kebijakan ini ditujukan sebagai langkah pertama untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer dan juga untuk tenaga kependidikan yang porsinya hingga 50%. (Kemdikbud, 2020). Kebijakan ini berfokus untuk meningkatkan fleksibilitas dan otonomi bagi para kepala sekolah untuk menggunakan dana BOS sesuai dengan kebutuhan sekolah yang berbeda-beda. Besaran alokasi dana BOS Reguler yang diberikan kepada sekolah penerima dihitung berdasarkan besaran satuan biaya dikalikan dengan jumlah peserta didik, untuk tingkat sekolah dasar sebesar Rp900.000,00 (sembilan ratus ribu rupiah) per 1 (satu) orang Peserta Didik SD setiap 1 (satu) tahun. Kebijakan politik dunia pendidikan pada saat ini dimaksudkan untuk mempermudah lembaga pendidikan sekolah dasar swasta Islam dalam (a) Memudahkan mengembangkan kurikulum, (b) Memudahkan pengelolaan keuangan.

5. Teknologi Inovasi disruptif merubah pola pembelajaran tradisional yang berorientasi pada penyampaian informasi dan transfer pengetahuan ke arah pengembangan kapasitas individu. Teknologi disruptif muncul membawa nilai yang berbeda, lebih murah, sederhana, nyaman dan mudah diakses (Horvath, 2019). Dunia Pendidikan menjadi salah satu sasaran disrupsi yang didorong oleh perkembangan inovasi terutama dalam inovasi teknologi digital. Dimasa depan akan muncul institusi pendidikan yang mendisrupsi diri, beradaptasi dan memimpin perubahan mendasar. Gelombang disruptif dalam pendidikan meliputi: “On demand” jasa-jasa pendidikan dan keterampilan; “Open source” jasa-jasa pendidikan dan keterampilan; aplikasi-aplikasi pendidikan yang mobile dan responsive; kurikulum yang lebih bersifat personal dan “tailor made”; layanan konten tanpa batas; platform pendidikan kolaboratif; kursus-kursus dan materi-materi gratis secara online (Kasali, 2017, p. 13). Teknologi merupakan penerapan/aplikasi dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mempercepat pencapaian tujuan. Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap kemungkinan sarana atau alat yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan. Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran merupakan satu langkah yang dapat diambil bagi lembaga pendidikan sekolah dasar. Demikian pula dengan internet beserta perangkat dan kegunaannya merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan pembelajaran masa kini dan agar terciptanya customer satisfaction.

68 | Ajeng Wulansasi

E. Taksonomi Manajemen Persaingan Taksonomi manajemen persaingan dibawah ini dibuat berdasarkan uraian di atas yang ditemukan di lapangan.

Jenjang Pendidikan Layanan Kualitas Stuktur Organisasi Tenaga pendidik & kependidikan Strategi Menjaga Kualitas

Kesantunan dan Keramahan

Kesehatan

Bimbingan & Konseling

Pelayanan Layanan Siswa Lomba-lomba Sekolah Makanan & Kantin

Transportasi Keamanan Siswa

Promosi Layanan Informasi Komunikasi

Segmentasi Harga Pembiayaan Penetapan Harga Sekolah

Perencanaan Pembiayaan

Manajemen Sumber Pembiayaan Persaingan Persaingan Sekolah Sejenis

Masuknya Pendatang Baru Kekuatan Bersaing Pengembangan Produk Penganti Lingkungan Sekolah Daya Tawar Menawar Sekolah

Daya Tawar Menawar Konsumen

Demografi

Lingkungan di Ekonomi luar Kendali Sekolah Sosial Budaya

Politk dan Hukum

Teknologi Gambar 3.7. Taksonomi Manajemen Persaingan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 69

F. Analisis Strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro Berdasarkan temuan data dan analisis lingkungan internal dan ekternal, penulis akan melakukan analisis strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Analisis dimulai dari

perencanaan strategi memungkinkan pimpinan sekolah untuk memilih peluang yang lebih besar agar mampu bersaing. Perencanaan strategi yang dilakukan menguji kemampuan pemimpin sekolah dalam melakukan analisis terhadap lingkungan dan merumuskan strategi dalam menghadapi kemungkinan yang terjadi dimasa depan. Perencanaan strategis pengembangan sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro melakukannya dengan perumusan visi misi dan tujuan jangka panjang sekolah yang dibuat dari awal sebagai pondasi dan acuan serta analisis SWOT, dan kerjsaama dan kolaborasi dengan stakeholder berdasarkan kebutuhan, (April & Ecim, 2020, p. 02d). Berdasarkan wawancara mengenai faktor-faktor kekuatan sekolah yaitu: muatan agama Islam dan modern, harga sekolah, gedung bagus, kurikulum baik pendekatan dan metode belajar, nama lembaga, kualitas layanan, loyalitas pelanggan, lokasi strategis, program literasinya. Kelemahan sekolah yaitu: promosi, kondisi keuangan yayasan, biaya pemeliharaan sarana prasarana, kualitas guru, keterampilan Bahasa Inggris, fasilitas pendukung (April & Ecim, 2020, pp. 06a-06b). Faktor-faktor eksternal peluang sekolah yaitu: pangsa pasar masih luas, pendidikan seimbang agama dan akademik dan keterampilan bahasa Inggris, preferensi kebutuhan masyarakat atas sekolah dasar Islam modern meningkat (April & Ecim, 2020, p. 06c). Peluang dari lingkungan di luar kendali adalah perkembangan dan pemanfaatan teknologi digital, kebijakan pemerintah "Merdeka Belajar" episode 1 mengenai UN, USBN, RPP dan zonasi, kebijakan pemerintah "Merdeka Belajar" episode 3 mengenai dana BOS yang fleksibel, kebijakan pemerintah “Belajar Dari Rumah” terkait pandemic virus corona. Ancaman sekolah yaitu: bermunculan sekolah sejenis, banyak terdapat produk jasa pengganti, perubahan teknologi yang sangat cepat (April & Ecim, 2020, p. 06d). Selain itu ancaman dari lingkungan di luar kendali yaitu kenaikan inflasi terhadap pembiayaan sekolah, minat ke perpustakaan, berolahraga, mendengarkan radio rendah; perubahan kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, pandemi virus corona (covid-19) yang membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan, siswa belajar dari rumah dan guru mengajar dari rumah. Berikut pembahasan perencanaan strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro:

1. Tahap Masukan a. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Matrik evaluasi fackor eksternal (external factor evaluation–EFE) meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah, hukum, teknologi, persaingan sekolah. Pada tabel 3.6 matrik evaluasi factor eksternal temuan lapangan. Berdasarkan tabel 3.5 hasil skor tertimbang sebesar 3,14 adalah di atas rata- rata (poin tengah), yaitu 2,5, sehingga sekolah dasar Islam berjalan dengan sangat baik, dapat memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman yang dihadapi sekolah dasar Islam.

70 | Ajeng Wulansasi

Rata-rata Faktor-faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat Tertimbang Peluang 1. Pangsa pasar masih luas 0,08 3 0,24 2. Pendidikan seimbang iptek dan keagamaan 0,15 4 0,6

3. Preferensi kebutuhan masyarakat atas 0,06 2 0,12 sekolah dasar Islam modern meningkat 4. Perkembangan dan pemanfaatan teknologi 0,09 4 0,36 digital 5. Kebijakan pemerintah "Merdeka Belajar" 0,09 3 0,27 6. Kebijakan pemerintah “Belajar Dari Rumah” 0,08 3 0,24 Ancaman 1. Kenaikan inflasi terhadap pembiayaan 0,07 3 0,21 sekolah 2. Minat ke perpustakaan, berolahraga, 0,04 1 0,04 mendengarkan radio rendah 3. Perubahan kebijakan pemerintah yang 0,06 2 0,12 berubah-ubah 4. Bermunculan sekolah sejenis 0,10 4 0,40 5. Pendemi virus corona (covid-19) 0,10 3 0,30 6. Perubahan teknologi yang sangat cepat 0,08 3 0,24 Total 1,00 3.14 Tabel 3.6 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) b. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Tabel 3.7 Matrik evaluasi faktor internal (IFE) merupakan temuan lapangan kekuatan dan kelemahan sekolah dasar Islam.. Rata-rata Faktor-faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Tertimbang Kekuatan 1. Muatan agama Islam 0,01 4 0,40 2. Harga/Biaya sekolah 0,07 4 0,28 3. Fasilitas belajar dan gedung 0,05 3 0,15 4. Pendekatan dan metode belajar 0,09 4 0,36 5. Nama lembaga 0,05 3 0,15 6. Kualitas layanan 0,07 4 0,28 7. Loyalitas pelanggan 0,08 4 0,32 8. Lokasi strategis 0,08 4 0,32 Kelemahan 1. Promosi 0,07 2 0,14 2. Kondisi keuangan yayasan 0,07 2 0,14 3. Biaya pemeliharaan sarana prasarana 0,06 1 0,06 4. Kualitas guru 0,08 2 0,16 5. Keterampilan Bahasa Inggris 0,06 1 0,06 6. Fasilitas pendukung 0,07 2 0,14 Total 1,00 2,96 Tabel 3.7 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 71

Matrik evaluasi faktor internal (internal factor evaluation–IFE) meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam fungsi-fungsi sekolah. Penilaian intuitif bersama dengan pihak sekolah dibutuhkan dalam mengembangkan matrik IFE, sehingga penggunaan pendekatan ilmiah sebaiknya tidak diinterprestasikan bahwa teknik ini adalah teknik yang serba bias. Berdasarkan tabel 3.7 Matrik evaluasi faktor internal (IFE) tanpa memperhatikan jumlah faktor yang termasuk dalam matrik IFE, total skor tertimbang berkisar dari rendah sebesar 1,0 hingga tinggi sebesar 4,0 dengan skor rata-rata 2,5. Total skor sekolah dasar Islam berdasarkan matrik IFE di atas sebesar 2,96 mengindikasikan sekolah dasar Islam memiliki posisi internal yang kuat.

c. Matriks Profil Persaingan (CPM) Competitive Profil Matrix (CPM) atau Matik Profil Persaingan mengidentifikasikan para pesaing utama sekolah serta kekuatan dan kelemahan pesaing tertentu terkait posisi strategis sekolah dasar Islam. Analisis perbandingan ini memberikan informasi strategi internal yang penting. Menghindari memberikan peringkat yang sama untuk sekolah dasar termasuk dalam analisi ini.

BMDB Al Azhar 15 Cikal BSD Perin Perin Perin Faktor Kesuksesan penting Bobot Skor Skor Skor gkat gkat gkat 1. Promosi 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 2. Harga/ biaya sekolah 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 3. Kualitas sekolah 0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60 4. Kualitas siswa 0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60 5. Kualitas pelayanan pelanggan 0,10 4 0,40 4 0,40 4 0,40 6. Loyalitas pelanggan 0,08 4 0,32 4 0,32 4 0,32 7. Lokasi sekolah 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 8. Program kurikulum 0,08 4 0,32 4 0,32 4 0,32 9. Program kesiswaan 0,08 4 0,32 3 0,24 3 0,24 10. Penyediaan fasilitas belajar 0,07 3 0,21 4 0,28 3 0,21 11. Tata letak ruangan 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24 Total 1,00 3,64 3,63 3,56 Tabel 3.8 Matriks Profil Kompetitif (CPM) Dari matrik profil persaingan diperoleh total skor pembobotan untuk SDI Budi Mulia Dua Bintaro lebih tinggi sedikit dari pada SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD. Jika dilihat perbandingan faktor-faktor yang digunakan untuk mengukur kekuatan pesaing sekolah, ketiga lembaga itu hampir setiap faktor sama kekuatannya, kecuali di faktor program kesiswaan SDI Budi Mulia Dua Bintaro lebih tinggi dari dua sekolah, dan penyediaan fasilitas belajar SDI Al Azhar 15 Pamulang lebih tinggi dari dua sekolah.

2. Tahap Pencocokan a. Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and Action Evaluation-SPACE). Pada analisis strategi sekolah dasar Islam adalah untuk menentukan posisi strategis SDI pada saat ini. Untuk menentukan posisi strategis

72 | Ajeng Wulansasi

digunakan matrik SPACE yang formulasinya adalah hasil dari pengolahan data external factor evaluation (EFE) dan internal factor evaluation (IFE). Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada formulasi dan pemberian penilaian serta bobot untuk analisis ini dilakukan dengan melibatkan sekolah terkait. Analisis Faktor Eksternal Nilai Analisis Faktor Internal Nilai Peluang Kekuatan 1. Pangsa pasar masih luas +3 1. Muatan agama Islam +4 2. Pendidikan seimbang +4 2. Harga/Biaya sekolah +4 3. Preferensi masyarakat atas +4 3. Fasilitas belajar dan gedung +4 sekolah dasar Islam modern sekolah meningkat 4. Perkembangan dan pemanfaatan +3 4. Pendekatan dan metode +4 teknologi digital belajar 5. Kebijakan pemerintah "Merdeka +2 5. Nama lembaga pendidikan +2 Belajar" yang kuat 6. Kebijakan pemerintah “Belajar +3 6. Kualitas layanan sekolah +4 Dari Rumah” untuk pelanggan 7. Loyalitas pelanggan +3 8. Lokasi strategis +3 Jumlah +19 Jumlah +28 Ancaman Kelemahan 1. Kenaikan inflasi -3 1. Promosi kurang -3 2. Minat keperpustakaan, olahraga, -1 2. Kondisi keuangan yayasan -2 mendengarkan radio rendah sekolah 3. Perubahan kebijakan pemerintah -2 3. Biaya pemeliharaan sarana -3 yang berubah-ubah dan prasarana 4. Munculnya sekolah sejenis -4 4. Kualitas guru -3 5. Pandemi virus corona -3 5. Keterampilan Bahasa -4 (covid-19) Inggris 6. Perubahan teknologi yang sangat -2 6. Fasilitas pendukung -3 cepat -15 -18 Tabel 3.9 Matriks SPACE

. Rata-rata Peluang = Nilai = + 19 = + 3,17 N 6 . Rata-rata Ancaman =  Nilai = - 15 = -2,5 N 6 . Rata-rata Kekuatan =  Nilai = + 28 = +3,5 N 8 . Rata-rata Kelemahan =  Nilai = - 18 = - 3 N 6

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 73

Koordinat Y = + 3,17 + (-2,5) = +0,67 Koordinat X = + 3,5 + (-3) = +0,5

Konservatif Peluang Agresif 0.8

Posisi Startagis SDI BMDB 0.6

0.4

0.2

Kelemahan -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0.4 0,6 0,8 Kekuatan

-0,2

-0,4

-0,6

Defensif Ancaman Kompetitif

Gambar 3.8 Posisi Strategis Sekolah Dasar Islam 2019-2020 Hasil analisa strategi dari matriks SPACE menunjukkan bahwa posisi strategis sekolah dasar Islam terletak pada koordinat x ; 0,5 dan y ; 0,67 pada posisi Strengths Opportunities (aggressive strategy), yaitu strategi untuk memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sekolah dasar Islam Total skor rata-rata tertimbang faktor eksternal dan faktor internal masing-masing adalah 3,14 dan 2,96.

74 | Ajeng Wulansasi

b. Matriks Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Faktor S (Kekuatan) W (Kelemahan) 1. Muatan agama Islam 1. Promosi kurang Internal 2. Harga/Biaya sekolah 2. Kondisi keuangan yayasan 3. Fasilitas belajar (laboratorium) 3. Biaya pemeliharaan sarana

4. Pendekatan dan metode belajar prasarana Faktor 5. Nama lembaga 4. Kualitas guru 6. Kualitas layanan 5. Keterampilan bahasa Inggris Eksternal 7. Loyalitas pelanggan 6. Fasilitas pendukung (lapangan) 8. Lokasi strategis O (Peluang) Strategi S-O: Strategi W-O: 1. Pangsa pasar besar Strategi untuk memanfaatkan Strategi memanfaatkan peluang (pemukiman dan agama) peluang dengan menggunakan untuk mengatasi kelemahan 2. Pendidikan yang seimbang kekuatan sekolah dasar Islam. sekolah dasar Islam. 3. Preferensi sekolah dasar 1. Membeli lahan baru dan 1. Meningkatkan kualitas guru Islam modern meningkat 4. Perkembangan dan membangun sekolah dasar dengan memanfaatkan dana pemanfaatan teknologi Islam yang lebih lengkap dan BOS dan teknologi digital besar 2. Meningkatkan digital 5. Kebijakan pemerintah 2. Merenovasi dan marketing untuk promosi "Merdeka Belajar" mengembangkan fasilitas yang efektif dan efisien. 6. Kebijakan pemerintah sekolah di bidang teknologi, “Belajar Dari Rumah” gedung

T (Ancaman) Strategi S-T: Strategi W-T: 1. Kenaikan inflasi terhadap Strategi untuk mengatasi ancaman Strategi untuk menghindari pembiayaan sekolah dengan jalan menggunakan ancaman sekaligus melindungi 2. Minat ke perpustakaan, kekuatan sekolah dasar Islam kelemahan sekolah dasar Islam berolahraga, mendengarkan 1. Meningkatkan kualitas 1. Melakukan penelitian dan radio rendah 3. Perubahan kebijakan pelayanan dan kualitas sekolah pengembangan untuk pemerintah yang berubah- yang lebih baik mengantisipasi perubahan ubah 2. Menggunakan harga yang teknologi, kebijakan dan 4. Bermunculan pesaing sejenis bersaing dalam mengatasi lainnya (SDI) kenaikan inflasi, 2. Menerapkan strategi bisnis 5. Pandemi ciru corona (covid- bermunculannya pesaing yang baru yang lebih efisien 19) sejenis dan efektif. 6. Perubahan teknologi

Tabel 3.10 Matriks SWOT Sekolah Dasar Islam 2019-2020

3. Tahap Keputusan a. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Teknik QSPM secara objektif mengidentifikasikan strategi alternative yang terbaik. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi faktor kunci internal. Seperti alat analisis formulasi strategi lainnya, QSPM mensyaratkan penilaian intuisi yang baik. Format QSPM dasar sekolah dasar Islam, kolom kiri terdiri atas informasi yang diperoleh secara langsung dari matrik EFE dan matriks IFE. Baris teratas terdiri atas strategi alternatif yang diturunkan dari matrik SWOT, matriks SPACE.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 75

Alternatif Strategi Membeli lahan baru Merenovasi dan dan membangun mengembangkan Bobo sekolah dasar Islam Faktor-faktor Kunci fasilitas sekolah di t masa depan yang bidang teknologi, lebih lengkap dan besar gedung AS TAS AS TAS Peluang 1. Pangsa pasar masih luas 0,08 4 0,32 1 0,08 2. Pendidikan seimbang iptek dan 0,15 3 0,45 4 0,60 keagamaan 3. Preferensi kebutuhan masyarakat atas 0,06 3 0,18 3 0,18 sekolah dasar Islam modern meningkat 4. Perkembangan dan pemanfaatan 0,09 0 0,00 2 0,18 teknologi digital 5. Kebijakan pemerintah "Merdeka 0,09 1 0,09 3 0,27 Belajar" 6. Kebijakan pemerintah "Belajar Dari 0,08 2 0,16 2 0,16 Rumah Ancaman: 1. Kenaikan inflasi terhadap pembiayaan 0,07 3 0,21 0 0,00 sekolah 2. Minat ke perpustakaan, berolahraga, 0,04 3 0,12 4 0,16 mendengarkan radio rendah 3. Perubahan kebijakan pemerintah yang 0,06 1 0,06 2 0,12 berubah-ubah 4. Bermunculan pesaing sejenis (SDI) 0,10 2 0,20 2 0,20 5. Pandemi virus corona (covid-19) 0,10 3 0,30 3 0,30 6. Perubahan teknologi yang sangat cepat 0,08 3 0,24 3 0,24 Total 1,00 Kekuatan 1. Muatan agama Islam 0,01 3 0,30 4 0,40 2. Harga/Biaya sekolah 0,07 1 0,07 3 0,21 3. Fasilitas belajar dan gedung 0,05 2 0,10 3 0,15 4. Pendekatan dan metode belajar 0,09 1 0,09 4 0,36

5. Nama lembaga 0,05 3 0,15 2 0,10 6. Kualitas layanan 0,07 2 0,14 3 0,21 7. Loyalitas pelanggan 0,08 3 0,24 3 0,24 8. Lokasi strategis 0,08 4 0,32 0 0,00 Kelemahan 1. Promosi 0,07 3 0,21 3 0,21 2. Kondisi keuangan yayasan 0,07 4 0,28 4 0,28 3. Biaya pemeliharaan sarana prasarana 0,06 1 0,06 1 0,06 4. Kualitas guru 0,08 3 0,24 3 0,24 5. Keterampilan Bahasa Inggris 0,06 2 0,12 3 0,18 6. Fasilitas pendukung 0,07 0 0,00 2 0,14 Total 1,00 4,65 5,27 Tabel 3.11. QSPM Aktual Untuk Sekolah Dasar Islam

76 | Ajeng Wulansasi

Di dalam tabel 3.11 terdapat total skor daya tarik dua strategi alternatif yaitu (1) Membeli lahan baru dan membangun sekolah dasar Islam yang lebih lengkap dan besar sebesar 4,65; dan (2) Merenovasi dan mengembangkan fasilitas sekolah di bidang teknologi dan gedung sebesar 5,27. Berdasarkan total skor daya tariknya 4,65 versus 5,27 yang menyatakan bahwa analisis ini mengidentifikasikan sebaiknya merenovasi dan mengembangkan fasilitas sekolah di bidang teknologi dan gedung. Setelah analisi perencanaan dilakukan dan temukan posisi strategis SDI Budi Mulia Dua Bintrao, implementasi dilakukan. Implementasi merupakan kunci kesuksesan dari manajemen strategi, walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan. Perumusan strategi dan implementais strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang (David & David, 2017). Buruknya implementasi sebuah strategi yang baik dapat menyebabkan strategi tersebut gagal. Tapi sebaliknya, implementasi strategi yang baik akan membuat strategi yang tepat berhasil dan menyelamatkan strategi yang awalnya mungkin dirasa meragukan. Implementasi strategi program di SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang dinyatakan oleh kepala sekolah dan wakilnya dilakukan dengan: terstruktur dan terprogram, kemudian mempersiapkan tenaga pendidik dan guru-guru sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan memiliki kualitas yang baik dan profesionalisme dan bisa mewujudkan motto sekolah anak-anak senang bersekolah dan senang di sekolah dengan metode- metode dan penyajian yang tepat sasaran dan dapat menumbuhkan motivasi kepada siswa (April & Ecim, 2020, p. 02e) Guru di sekolah dasar Islam sebagai faktor penting dalam implementasi strategi melihat strategi yang tetapkan oleh sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah sudah tepat dan inovatif. Adapun kendala yang dihadapi ketika implementasi yang dinyatakan oleh guru di SDI Budi Mulia Dua Bintaro yaitu materi yang banyak dan waktu yang masih kurang dalam proses kegiatan belajar mengajar (Ecim Surhatini, 2020, pp. 07a-07c). Kendala ini berbeda dengan sekolah SDI Cikal Harapan 1 BSD yang menyatakan hampir tidak ada kendala implementasi strategi di lapangan. Kesuksesan implementasi ini sangat didukung oleh sarana dan prasarana sekolah seperti yang disampaikan oleh guru- guru di sekolah dasar Islam (Khairuniya, 2020, pp. 07a-07c) . Orangtua siswa merespon implementasi program sekolah dasar Islam sesuai dengan program yang disampaikan, berikut informasi yang didapatkan dilapangan: (Debby & Rita, 2020) 1. Program sekolah Program sekolah seimbang antara iptek dan keagamaan, bagus dan sesuai dengan value yang diinginkan orangtua siswa. 2. Harga Harga yang ditetapkan dapat mencerminkan kualitas guru dan pelayanan. Harga yang dibayarkan sesuai dengan fasilitas yang disediakan sekolah, dan tidak terlalu mahal atau murah 3. Kualitas pelayanan Kualitas layanan yang dirasakan orangtua siswa sangat baik sesuai dengan yang dibayarkan dan prosedur. Analisis implementasi strategi sekolah dasar Islam berdasarkan penemuan di lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan strategi sekolah. Hal-hal yang

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 77

telah dirumuskan pada perencanaan perlu diterjemahkan dengan baik agar dipahami oleh seluruh elemen sekolah, karena dalam implementasi strategi membutuhkan koordinasi diantara banyak individu. Kunci kesuksesan implementasi adalah komunikasi antara pembuat kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan sehingga ketika terjadi permasalahan di lapangan dapat segera dicarika solusi. Selain itu dengan komunikasi yang baik rasa kebersamaan terjalin dengan baik. Evaluasi strategi merupakan langkah pengendalian untuk memastikan bahwa dalam implementasi sudah sesuai dengan perencanaan atau untuk memastikan apakah tujuan organisasi sudah tercapai. Dalam evaluasi strategi perlu membandingkan antara perencanaan, pelaksanaan, dan hasil yang telah dicapai untuk memberikan umpan balik atau tindakan perbaikan. Evaluasi dan pengawasan strategi yang dilakukan tim kepala sekolah di SDI Budi Mulia Dua Bintaro melalui supervisi berkala dengan melakukan observasi tenaga pendidik/guru baik dalam kinerja dan performa serta tindakan korektif, dan laporan pertanggungjawaban (April & Ecim, 2020, p. 02f). Dari pernyataan kepala sekolah dasar Islam mengenai evaluasi dan pengawasan dapat ditarik kesimpulan evaluasi dan pengawasan dilakukan melalui pengamatan langsung jalannya program sekolah melalui supervise dan laporan pertanggungjawab an setiap program. Pertama, supervisi program atau kegiatan yang diterapkan oleh kepala sekolah dasar Islam. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dasar Islam melalui pengamatan langsung atau supervisi terhadap proses berlangsungnya kegiatan. Pengamatan supervisi meliputi: 1. Supervisi Akademik Supervisi akademik dilakukan untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Supervisi ini juga dilakukan untuk membantu guru dalam menjalankan tugasnya. Supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas dinas pendidikan. Supervisi kepala sekolah dilakukan sewaktu-waktu secara berkala. Melalui kegiatan supervise ini, kegiatan pembelajaran yang berkualitas diharapkan dapat berjalan secara efektif. 2. Supervisi Manajerial Sama halnya supervise majerial dengan akademik dalam orang yang melakukannya dan waktu pelaksanaannya. Sasaran Supervisi Manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam mengelola administrasi pendidikan seperti administrasi: kurikulum, keuangan, sarana prasarana/perlengkapan, personal atau ketenagaan, tata usaha, kesiswaan, hubungan sekolah dan masyarakat, budaya dan lingkungan sekolah. Supervisi manajerial atau administrasi memiliki dampak terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. 3. Supervisi Kesiswaan Supervisi kesiswaan merupakan pengawasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap program bidang kesiswaan. Dibantu koordinator masing-masing program, kepala sekolah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kesiswaan yang berjalan. 4. Supervisi Ekstrakurikuler Supervisi ekstrakurikuler merupakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan ektrakurikuler yang dibina oleh kesiswaan dan dibantu oleh guru-guru yang lain. 5. Supervisi Sarana dan Prasarana Supervisi sarana dan prasarana merupakan pengawasan terhadap fasilitas-fasilitas belajar baik bahan-bahan maupun ruangan seperti laboratorium dan perpustakaan.

78 | Ajeng Wulansasi

Kedua, laporan pelaksanaan kegiatan sekolah dalam rangka evaluasi kepala sekolah mewajibkan penyerahan laporan setiap kegiatan atau program yang telah dilaksanakan. Hal ini sama dinyatakan oleh ketiga sekolah dasar Islam. Melalui supervisi dan laporan dari masing-masing koordinator dapat diketahui sejauh mana kegiatan dan program sekolah berjalan efektif dan efisien. Jika ditemukan kendala atau masalah dalam pelaksanaan maka kepala sekolah akan melakukan koordinasi dengan koordinator untuk mencari sumber dari kendala tersebut dan dilakukan tindakan dan korektif. Hal ini dinyatakan oleh kedua kepala sekolah dasar Islam. Ketiga, pelaksanaan evaluasi pada proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan guru. Guru mempunyai kewajiban untuk memberikan evaluasi pembelajaran kepada siswa baik berupa project, ulangan harian dan ulangan akhir semester. Selain itu siswa juga mempunyai kewajiban mengevaluasi pembelajaran kepada diri sendiri, guru dan orangtua melalui kegiatan laporan hasil pembelajaran dengan program Student Led Conference (SLC) yang diadakan oleh SDI Budi Mulia Dua Bintaro setiap caturwulan 1 dan 3. Pada dua SDI lainnya tidak mempunyai program SLC ini namun mereka menggunakan presentasi- presentasi dalam event untuk menunjukkan kemampuan siswa memberikan informasi.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 79

BAB IV MANAJEMEN KURIKULUM

Kurikulum dalam arti etimologis berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere berarti tempat berpacu, berdasarkan arti kurikulum mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Makna kurikulum yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah kurikulum bermakna program atau aktivitas terencana. Hal ini antara lain bisa dilihat dari makna kurikulum yang digunakan oleh undang-undang pendidikan di Indonesia. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” (UU No 20 tahun 2003, pasal 1). Peningkatan kualitas dari sekolah dasar Islam merupakan tanggung jawab bersama pelaku pendidikan yang ada di sekolah dimana tempat bertugas. Sudah selayaknya peningkatan kualitas sekolah dasar Islam di pikul bersama, tugas ini tidak hanya berperan dan dilimpahkan hanya kepada kepala sekolah namun guru, karyawan bahkan orangtua siswa ikut andil dalam meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan, komponen yang menjadi satu kesatuan pendidikan harus dirancang, direncanakan dan dikelola secara efektif, sehingga mencapai tujuan yang positif. Salah satunya adalah manajemen kurikulum yang sesuai. Berdasarkan observasi, manajemen kurikulum sekolah dasar Islam merupakan prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi serta kendala manajemen Kurikulum. Selain mengenai prinsip manajemen, sebuah sekolah dasar Islam mempunyai kekhasan yang diturunkan dari visi misi sebagai profil sekolah yang menghasilkan keunggulan dan muatan kurikulum.

A. Profil Sekolah Profil umum SDI Budi Mulia Dua Bintaro secara umum adalah Modern Islamic atau sekolah dasar swasta modern berbasis Islam. Ciri khas SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang membedakan sekolah dengan sekolah lainnya yaitu Modern Islamic Bilingual yang konten Islamnya berimbang dengan umum dan bilingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah (April & Ecim, 2020, pp. 01a-01b). SDI Budi Mulia Dua Bintaro mempunyai visi yaitu: Menjadi sekolah yang mengembangkan nilai-nilai dan pengetahuan universal yang berlandaskan moral, agama, untuk membentuk individu yang memiliki integritas, harga diri, kepekaan terhadap lingkungan, dan kesadaran sebagai warga dunia. Misi sekolah adalah: Memperkenalkan anak pada kaidah-kaidah dasar agama dan akhlakul karimah, mendampingi siswa mengembangkan potensinya, menyediakan state of the art ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk mengembangkan dirinya, mengembangkan proses pembelajaran yang membuat siswa senang di sekolah dan bersekolah dengan senang. Filosofi dari sekolah ini Setiap individu adalah unik, sehingga mempunyai cara dan kemampuan masing-masing untuk berkembang menjadi dirinya sendiri”. Dengan

80 | Ajeng Wulansasi

mottonya “Bersekolah dengan senang dan senang di sekolah yang diturunkan ke dalam 4 (empat) pilar dan 8 (delapan) basis pembelajaran. 4 (empat) pilar tersebut yang digunakan adalah: 1. Honesty (Kejujuran) 2. Respect (Menghormati) 3. Responsibility (Tanggungjawab) 4. Cleanliness (Kebersihan) Delapan (8) basis pembelajaran SDI Budi Mulia Dua Bintaro yaitu: 1. Setiap individu adalah unik, sehingga ia mempunyai cara dan kemampuan masing- masing untuk berkembang menjadi diri sendiri; 2. Penghargaan pada prestasi; 3. Pendidikan berbasis living value; 4. Orientasi pada kelugasan berpikir dan bertindak; 5. Pembelajaran adalah proses yang terbuka dan partisipatoris; 6. Penghargaan dan toleransi pada perbedaan; 7. Agama, seni dan olahraga sebagai praktik; 8. Disiplin positif.

Gambar 4.1. Delapan Basis Pembelajaran SDI Budi Mulia Dua Bintaro Sumber (bmdbintaro, 2020)

Profil umum SDI Al Azhar 15 Pamulang yang berlokasi di Pamulang Vila adalah pendidikan modern, Islam, dan dwi bahasa. Ciri khas sekolah yang membedakan dengan sekolah lainnya adalah sekolah menggunakan kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan kurikulum dari Yayasan Pusat Al Azhar yang ditambah dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah (Eni, 2020, pp. 01a-01b). SDI Al Azhar 15 Pamulang mempunyai visi yaitu: Terwujudnya warga sekolah yang berakidah tangguh, berakhlak mulia, berprestasi gemilang, peduli lingkungan, dan berwawasan global. Misi sekolah yaitu: Menanamkan pendidikan agama sejak dini, membiasakan membaca dan memahami Al-Qur’an, membiasakan perilaku Islami, melatih dan membiasakan beribadah, menanamkan dan melatih kemampuan dasar calistung, menciptakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan kreatif, menyiapkan peserta didik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menciptakan sekolah yang cinta dan peduli terhadap lingkungan, membiasakan peserta didik berperilaku hidup bersih dan sehat, membiasakan peserta didik untuk berhemat listrik,

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 81

air dan sehat, menyiapkan peserta didik dalam menguasai teknologi informasi, menjadi sekolah unggul di tingkat nasional dan internasional. Profil umum SDI Cikal Harapan I yang berlokasi di jalan Kencana Loka Bumi Serpong Damai Sekolah adalah melaksanakan pembelajaran dengan pembiasaan Islami dan mengoptimalkan proses pengembangan potensi peserta didik yang senantiasa bekerja sama baik bersama orang tua dengan harapan berjalan seiring edukasi yang diterapkan. Dalam mencetak generasi yang kuat secara karakter, mandiri dan peduli pada sesama. Ciri khas SDI Cikal Harapan 1 BSD yang membedakan dengan sekolah lain adalah terletak pada karakter yang kuat, Islami dan peduli sesama dan menitik beratkan pada proses dan kerjasama. Sekolah ini melaksanakan pembelajaran dengan pembiasaan Islami dan mengoptimalkan proses pengembangan potensi peserta didik yang senantiasa bekerja sama baik bersama orang tua dengan harapan berjalan seiring edukasi yang diterapkan. Dalam mencetak generasi yang kuat secara karakter, mandiri dan peduli pada sesama (Erfi, 2020, pp. 01a-01b) Visi SDI Cikal Harapan 1 BSD yaitu: “Terwujudnya insan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berguna bagi keluarga, nusa, bangsa, dan agama:. Untuk misinya yaitu: Membentuk peserta didik yang berwawasan Imtaq dan Iptek melalui pembiasan perilaku Islami dan lingkungan yang positif serta pelaksanaan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Sekolah dengan nuansa Islami bertujuan untuk menciptakan manusia yang beribadah pada Allah SWT.

B. Perencanaan Kurikulum Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Perencanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar Islam dibagi atas perencanaan tahunan, semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Sebelum kegiatan ini berlangsung kepala sekolah membuat rancangan pembelajaran, kemudian guru mempersiapkan beberapa persiapan dari berbagai macam persiapan diantaranya membuat perencanaan harian yang meliputi bahan-bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik atau siswa sehingga kegiatan belajar dan mengajar berjalan sesuai perencanaan yang telah dirancang. Baik dari awal pembukaan sesuai kegiatan inti hingga penutup yang disesuaikan dengan tema. Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru sekolah dasar Islam sudah mampu memahami program pendidikan yang diwujudkan dalam pembuatan rencana kegiatan terutama pembuatan Prota dan Promes, dimana di dalam merencanakan pembelajaran seorang guru memahami cara belajar, cara menggunakan dan memanfaatkan sarana serta cara menilai hasil perkembangan anak. Perencanaan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah dasar Islam melalui proses, yaitu: proses rapat pembahasan perencanaan kurikulum yang dihadiri oleh seluruh pendidik, proses pembuatan rencana kurikulum program tahunan dan program semester serta rancangan kegiatan mingguan dan rancangan kegiatan harian. Program kegiatan pembelajaran harian dituliskan dalam dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Daily Lesson Plan. Di dalam perencanaan tersebut terdapat kegiatan, alokasi waktu, kemampuan, dan evaluasi. Berdasarkan temuan dan dokumentasi, SDI Budi Mulia Dua Bintaro dalam merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah mengintegrasikan

82 | Ajeng Wulansasi

kemampuan yang hendak dicapai dengan kemampuan lain terutama keagamaan. Merencanakan kegiatan sebelumnya dilakukan rapat mingguan secara bersama-sama guru. Kegiatan pembelajaran ini dirapatkan sesuai dengan tema yang berlangsung. Dengan adanya tema mempermudah mencari kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan peserta didik. Guru memikirkan dan merencanakan kegiatan dilakukan bersama pada saat rapat guru kelas. Dalam perencanaannya ada beberapa kemampuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran diintegrasikan dengan kemampuan lain baik bahasa, nilai agama, moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional. 1. Keunggulan Kurikulum Keunggulan kurikulum SDI Budi Mulia Dua Bintaro adalah kolaborasi kurikulum lokal dan internasional dengan bilingual Indonesia-English dan Indonesia-Arab. Sekolah mengembangkan kegiataan kesiswaannya dengan menyediakan program ektrakurikuler yang mengakomodir multiple intelligence atau kecerdasan majemuk. Kesuksesan pelaksanaan keunggulan kurikulum dan kesiswaan dengan sumber daya yang memadai dan dukungan orangtua dan sarana prasarana (April & Ecim, 2020, pp. 03a-03b). Keunggulan kurikulum SDI Al Azhar 15 Pamulang memiliki kurikulum tersendiri yang memadukan antara kurikulum tersebut dengan kurikulum yang dimiliki oleh Al-Azhar pusat. Sekolah juga tidak menutup diri untuk melakukan pengembangan dengan berbagai cara, salah satu contohnya dengan melihat potensi daerah serta kebutuhan masyarakat di daerah Pamulang (Eni, 2020, p. 03b). Ciri khas SDI Cikal Harapan 1 BSD yang membedakan dengan sekolah lain adalah terletak pada karakter yang kuat, Islami dan peduli sesama dan menitik beratkan pada proses dan kerjasama (Erfi, 2020, p. 01b). Keunggulan kurikulum SDI Cikal Harapan 1 BSD terletak pada: b. Muatan keislaman menekankan pada pembiasaan dan proses, program dinas 4 jam sedangkan SDI Cikal Harapan 1 adalah 12 jam c. Penelusuran minat dan bakat d. Entrepreneur dan keputrian e. Pendidikan karakter terintegrasi di kokurikuler, intra kurikuler, ekstra kurikuler. Dalam mengembangkan kegiatan kesiswaannya dengan ektrakurikuler wajib dalam jam pelajaran, dan ekstrakurikuler pilihan yang harus diambil minimal 1 (Erfi, 2020, pp. 03a-03b). Keunggulan dan distingsi kurikulum sekolah dasar Islam yang ditemukan mempunyai hal yang sama yaitu mengintegrasikan muatan Islam dengan kurikulum nasional dan muatan bahasa internasional. Perbedaannya keunggulan mereka ada di penguatannya, SDI Budi Mulia Dua Bintaro pada Modern Islamic Bilingual, SDI Al Azhar 15 Pamulang pada pengembangan potensi sekolah dan daerah, sedangkan SDI Cikal Harapan 1 BSD pada karakter yang kuat, Islami dan peduli sesama yang menitik beratkan proses dan kerjasama.

2. Muatan Kurikulum Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SDI Budi Mulia Dua Bintaro pada tahun 2019-2020 yaitu menggunakan Kurikulum Nasional yaitu Kurikulum 2013 dengan pendekatan Scientific-Tematic, dan suplemen Kurikulum Cambridge untuk mata pelajaran Sains, Matematika dan Bahasa Inggris. Berikut adalah muatan kurikulumnya:

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 83

No Komponen Kelas Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6 A. Muatan Nasional 1 Pendidikan Agama Islam 3 3 3 3 3 3 2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika TEMATIK 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Seni, Budaya, dan Prakarya 8 PJOK 3 3 3 2 2 2 B. Muatan Lokal 9 Baca Tulis Al-Quran 3 3 3 3 3 3 10 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3 11 TIK 2 2 2 2 2 2 C. Muatan Bilingual 12 Math 2 2 2 2 - - 13 Science 1 1 1 2 - - D. Pengembangan diri dan Pembiasaan 14 Iqra/Shalat Dhuha Terintegrasi 15 Pramuka/Tahfizh 2 2 2 2 2 2 16 Upacara 1 1 1 1 1 1 Jumlah 38 38 42 42 42 42 Tabel 4.1. Muatan Kurikulum Sekolah Dasar Islam Sumber (Bintaro, 2019) Muatan kurikulum SDI Al Azhar 15 Pamulang menggunakan kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan kurikulum dari Yayasan Pusat Al Azhar yang ditambah dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah. Pengembangan yang dilakukan oleh SD Al-Azhar secara garis besar menganut kurikulum pemerintah, namun SDI Islam Al-Azhar memiliki kurikulum tersendiri yang memadukan antara kurikulum tersebut dengan kurikulum yang dimiliki oleh Al-Azhar pusat. Pedoman penyusunan kurikulum di SDI Al-azhar 15 berdasarkan keputusan dari Al-Azhar pusat. Namun pelaksanaannya, SDI Al Azhar 15 tidak menutup diri untuk melakukan pengembangan dengan berbagai cara, salah satu contohnya dengan melihat potensi daerah serta kebutuhan masyarakat di daerah Banten serta melakukan studi banding ke sekolah lain baik yang satu yayasan maupun yang lain Adapun isi dari Kurikulum tersebut adalah, mengintegrasikan antara konten Agama ke dalam pembelajaran umum, menggunakan Kurikulum 2013, daftar penilaian Kurikulum 2013 dibuat oleh pusat pengembangan Kurikulum Al-Azhar Pusat, semua dikontrol oleh pusat, namun ada pengembangan yang disesuaikan oleh sekolah masing-masing sesuai dengan lingkungan sekolah tersebut. SDI Cikal Harapan 1 BSD memiliki perbedaan dengan kedua sekolah yaitu tidak ada muatan bilingualnya.

84 | Ajeng Wulansasi

3. Program Tahunan Program tahunan telah dibuat secara bersama yaitu kepala sekolah dan para guru sekolah dasar Islam yang mempertimbangkan keadaan siswa selama satu tahun ke depan. Rencana kegiatan tahunan yang telah dirancang oleh sekolah dasar Islam kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan rencana kegiatan semester. Rancangan kegiatan semester tersebut merupakan rencana kegiatan yang akan ditempuh selama satu semester, dimana hal tersebut dituangkan dalam Silabus dan RPP yang telah dibuat oleh guru. Hal tersebut terlihat adanya penghitungan alokasi waktu yang terkait adanya hari-hari aktif selama satu semester yang terprogram dengan baik. Program tahunan yang telah dibuat oleh kepala sekolah dibagi menjadi dua semester dan dibagi kembali dengan beberapa tema. Program semester dibagi menjadi dua semester dalam alokasi waktu dalam tiap minggunya. Di setiap tema ada tema besar yang akan dijadikan suatu kegiatan yang istimewa dari berbagai kegiatan. Program tahunan yang telah dibuat sudah terbagi menjadi program semester, yaitu terbagi menjadi dua semester dalam alokasi waktu dalam tiap minggunya. Para guru sekolah dasar Islam menyusun program-program tahunan yang direncanakan sebagai program besar dalam satu tahun. Berikut program tahunan sekolah dasar Islam. BUDI MULIA DUA BINTARO ELEMENTARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2019-2020 Date Activity Notes July 2019 13 PTM for Grade 1 16 First day in 16-19 Orientation day 17 PTM for Grade 2-3 18 PTM for Grade 4-5 19 PTM for Grade 6 29 Ekstrakurikuler dimulai August 2019 15-16 Independence Celebration 19 Flag Ceremony 12 Idul Adha Celebration 12-14 Tasyrik Holiday 26 Start Safari Dhuha September 2019 21 Open Day (Moslem Festival) 30 Test Term 1 October 2019 1-3 Test Term 1 4 Day Of (SLC Preparation) 10-11 SLC November 2019 4-9 Start Edutrip Asia (Japan) 9 Maulid Nabi Muhammad 23 Children Fair December 2019 9-12 EHB Semester 1 13 Day Off 16 Cleanliness Competition

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 85

17-18 Parent’s Day 19 Taklim Anak by POMG 20 Day Off 21 Report Day 23-31 Student Holiday (Holiday Program) January 2020 1-3 School Holiday 6 First Day In 16-17 Happy Camp February 2020 7 Fieldtrip and Friday Meeting Grade 6 10 Start Student Exchange Program March 2020 2-5 Test Term 3 6 Day Off (SLC Prepartion) 12-13 SLC 16-18 Live in Program 16-20 SchoolHoliday April 2020 9 Prayer Together (Grade 6) 18 Year End Performance 22 First Fasting Holiday 27-29 UN Prediction 27 BMDB Anniversary May 2020 4-8 EHB semester 2 11-13 Ramadhan School, Khataman, Bukber 14 Baksos 16 Graduation 18-30 Idul Fitri Holiday

1-5 Idul Fitri Holiday 8-11 Class Meeting 13 Day Off (Report Preparation) 15-30 Report Day Tabel 4.2 Program Tahunan SDI Budi Mulia Dua Bintaro Sumber (Bintaro, 2019) 4. Program Semester Silabus semester SDI Budi Mulia Dua Bintaro memuat unsur Kompetensi Dasar (KD), tema, sub tema, dan alokasi waktu. Penentuan KD memuat seluruh aspek perkembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan seni. Penulisan KD dapat ditulis lengkap. Tema dapat dikembangkan menjadi sub tema atau sampai sub-sub tema. Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan setiap tema/subtema/sub-sub tema. KD dapat diulang-ulang di tiap tema/sub tema/sub-sub tema. Berikut contoh silabus SDI Budi Mulia Dua Bintaro:

86 | Ajeng Wulansasi

SYLLABUS TEMATIK BUDI MULIA DUA ELEMENTARY SCHOOL SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2019-2020 GRADE 1 TEMA 1 : KELUARGAKU BULAN : NOVEMBER 05-08/Week 16 11-15/Week 17 18-22/Week 18 25-29/Week 19 SUBTEMA 1 SUBTEMA 2 SUBTEMA 3 SUBTEMA 4 Aku dan Anggota Aku dan Kegiatan Aku dan Keluarga Kebersamaan dalam Keluargaku Keluargaku Besarku Keluargaku *04-09 Edutrip Asia *23: Children Fair (Japan) Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia: Merinci kosakata dan Mengenal ungkapan Merinci kosakata dan Merinci ungkapan ungkapan perkenalan penyampaian terima ungkapan perkenalan penyampaian terima diri, keluarga, dan orang- kasih, permintaan diri, keluarga, dan kasih, permintaan maaf, orang di tempat maaf, tolong dan orang-orang di tempat tolong dan pemberian tinggalnya secara lisan pemberian pujian, tinggalnya secara lisan pujian, ajakan, dan tulis yang dapat ajakan, pemberitahuan, dan tulisan yang dapat pemberitahuan, perintah, dibantu dengan kosakata perintah, dan petunjuk dibantu dengan kosa dan petunjuk kepada bahasa daerah. kepada orang lain kata bahasa daerah. orang lain dengan Menguraikan kosakata dengan menggunakan menggunakan bahasa hubungan kekeluargaan bahasa yang santun yang santun secara lisan melalui gambar/bagan secara lisan dan tulisan dan tulisan yang dapat silsilah keluarga dalam yang dapat dibantu dibantu dengan kosakata bahasa Indonesia atau dengan kosakata bahasa daerah. bahasa daerah. bahasa daerah.

PPKn: PPKn: PPKn: PPKn: Memahami simbol sila- Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi aturan sila Pancasila dalam aturan yang berlaku keberagaman yang berlaku dalam lambang negara “Garuda dalam kehidupan karakteristik individu di kehidupan sehari-hari di Pancasila” sehari-hari di rumah. rumah rumah.

Matematika: Matematika: Matematika: Matematika: Mengenal bangun ruang Mengenal pola Mengenal dan Mengenal dan dan bangun datar dengan bilangan yang menentukan panjang menentukan panjang dan menggunakan berbagai berkaitan dengan dan berat dengan satuan berat dengan satuan benda konkret. kumpulan tidak baku tidak baku menggunakan benda/gambar/gerakan menggunakan benda/situasi konkret. atau lainnya. benda/situasi konkret.

SBdP: SBdP: SBdP: SBdP: Memahami elemen Mengenal gerak Mengenal karya Mengenal bahan alam music melalui lagu anggota tubuh melalui ekspresi dua dan tiga dalam berkarya tari. dimensi. Evaluasi Tabel 4.3 Silabus SDI Budi Mulia Dua Bintaro Sumber (Bintaro, 2019) Silabus dua sekolah dasar Islam lainnya terdapat di lampiran. Informasi yang didapatkan dari dokumen ini adalah perencanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan kurikulum diknas 2013 yaitu menggunakan tema dan direncanakan di awal tahun ajaran. Program tahunan dan silabus sekolah dasar Islam yang telah dibuat pada pelaksanaannya berubah pada semester 2 karena dampak virus corona yang mengharuskan siswa belajar dari rumah semenjak 23 Maret 2020 dan Surat Edaran

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 87

Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang pelaksanan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona disease (Covid 19) (kemendikbud, 2020).

C. Implementasi Kurikulum dan Program-programnya Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan, pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Manajemen pelaksanaan atau implementasi kurikulum di sekolah dasar Islam mengatur kegiatan operasional dan hubungan kerja personil dalam upaya melayani siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Faktor-faktor pendukung implementasi kurikulum di SDI Budi Mulia Dua Bintaro yaitu sumber daya manusia yang memadai dengan kreatifitas guru, keaktifan siswa, sarana prasarana yang memadai dan lingkungan pembelajaran yang sesuai, serta dukungan orangtua siswa (April & Ecim, 2020, p. 03c). Di SD Al Azhar dan SDI Cikal Harapan 1 BSD faktor-faktor pendukung implementasi kurikulum adalah minat dan potensi sumber daya manusia, keuangan dan sarana prasarana (Eni, 2020, p. 03c) (Erfi, 2020, p. 03c). Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah dasar Islam sangat bergantung kepada sumber daya manusia yaitu guru, karena guru merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan komponen di sekolah. Dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, guru dituntut untuk membuktikan profesionalismenya dan dituntut untuk mengembangkan rencana implementasi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang telah digali dan dikembangkan oleh siswa. Berhasil tidaknya implementasi kurikulum dalam pembelajaran terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan tuntutan globalisasi, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping itu, implementasi kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar Islam juga dipengaruhi oleh dukungan sumber belajar, keuangan, sarana dan prasarana yang memadai terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan alat bantu ajar, Berikut implementasi kurikulum dan program-program sekolah dasar Islam yang ditemukan di lapangan berdasarkan observasi dan dokumen:

1. Program Pengembangan Keagamaan dan Al-Quran Program keagamaan di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dilakukan secara rutin di terintegrasi dengan program lainnya. Berikut program-programnya: a. Shalat Dzuhur berjamaah b. Shalat Jumat c. Shalat Dhuha Simulasi shalat Id d. Tabungan Qurban e. Khataman Iqro dan Al-Qur’an f. Membaca dan menulis Iqro g. Hafalanku (Hadist, doa sehari-hari dan juz 30) h. Buku prestasiagama (Fastabiqul Khoirot) i. Islamic kids chart radio

88 | Ajeng Wulansasi

j. Arabic subject k. Shalat jenazah

Program keagamaan di SDI Al Azhar dan SDI Cikal Harapan 1 sama dengan program keagamaan di SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Perbedaannya ada di metode membaca Al-Qurannya. SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar menggunakan Iqo, sedangkan SDI Cikal Harapan 1 menggunakan metode Ummi. Metode Ummi selain mengajarkan cara membaca Quran juga mengajarkan karakter. Metode Ummi menggunakan strategi 3 pendekatan bahasa ibu. a. Direct Method (Langsung) Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung. b. Repetition (Diulang-Ulang) Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. c. Affection (Kasih Sayang Yang Tulus) Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka.

2. Program Pengembangan Bahasa Lingkungan belajar yang memiliki keanekaragaman bahasa akan memberikan kekuatan pada siswa dalam mencapai tingkatan tertinggi dalam penggunaan bahasa. Siswa mendapatkan pengayaan lebih melalui penggunaan bahasa asing yang meliputi kebudayaan dan kesusastraan. SDI Budi Mulia Dua Bintaro menggunakan program pembelajaran dalam dua bahasa. Program ini memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan dengan baik bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam belajar dan bersosialisasi. Kami menghargai dan akan terus meningkatkan kemahiran dalam menggunakan bahasa Ibu. Penggunaan dua bahasa dalam tingkat yang tinggi adalah tujuan utama dalam program dua bahasa di sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Kegiatan-kegiatan pendukung program bahasa sebagai berikut: a. Mata pelajaran EFL (English as a Foreign Language) by Native Speaker b. ODOV (One Day One Vocab) c. English Achievement Award d. ESOL Test (optional) e. English kids chat radio f. English hour Berdasarkan keputusan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Yayasan Pesantren Islam Tahun Pelajaran 2016/2017, SD Islam Al Azhar 15 Pamulang mulai membuka program bilingual. Untuk pembelajaran mata pelajaran Matematika dan IPA kelas 1-4 menggunakan buku berbahasa Inggris dari penerbit Mentari. Sekolah juga bekerja sama dengan ESL (English Essentials Language)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 89

untuk menyiapkan siswa dan guru agar mampu menguasai Bahasa Inggris lebih baik serta kerja sama dengan salah satu lembaga yang berkompeten dalam pengadaan native speaker. Program Bahasa Inggris SDI Cikal Harapan 1 BSD bekerjasama dengan EF (English First) untuk program belajar dan native. Berbeda dengan dua sekolah sebelumnya yang menggunakan buku berbahasa Inggris untuk Matematika dan Sains dan bahasa pengantarnya berbahasa Inggris, SDI Cikal Harapan 1 BSD tidak menggunakan buku berbahasa Inggris untuk Matematika dan Sains.

3. Ekstrakurikuler Tujuan kegiatan ekstrakurikuler diadakan agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, siswa dapat menggunakan keterampilan mereka dalam mencapai tujuan, siswa dapat menghubungkan kegiatan-kegiatan yang berbeda itu dalam satu kegiatan besar. SDI Budi Mulia Dua Bintaro Seni Olah Raga Klub Subjek IT Choir Art Silat English Programming Percussion Cinematografi Futsal Science Angklung Painting Basket Fun Math Gitar Membatik Arabic Biola Teater Tilawah Modern Dance Fotografi SDI Al Azhar 15 Pamulang Ekskul Ekskul Mandiri Ekskul Binaan Wajib Seni Olah Raga Klub Subjek Sekolah Iqra kelas 1 Menggambar Renang English Club Marawis Iqra kelas 2 Gitar Akustik Taekwondo Math Club Dokcil Pramuka Tari Silat Robotic Hifzil Qur’an Tahfizh Futsal Komputer Tilawah Basket Bahasa Arab Ansambel Musik Paduan Suara Laskar Lingkungan SDI Cikal Harapan 1 BSD Ekskul Ekskul Mandiri Ekskul Binaan Wajib Seni Olah Raga Klub Subjek Sekolah Ummi Kelas Menggambar Taekwondo English Club Marawis 1-6 Gitar Silat Math Club Dokcil Pramuka Tari Futsal Robotic Hifzil Qur’an Tahfizh Basket Komputer Tilawah Bahasa Arab Tabel 4.4. Daftar ekstrakurikuler Sekolah Dasar Islam Sumber (Bintaro, 2019) (Azhar, 2019) (Cikal, 2020). Di SDI Budi Mulia Dua Bintaro kegiatan ekstrakurikuler tidak berbayar, kecuali alat-alat yang dibutuhkan di ekskul tersebut, misalnya membatik

90 | Ajeng Wulansasi

membutuhkan biaya untuk pembelian bahan dan alat. Kebijakan aturan ekstrakurikuler di SDI Budi Mulia Dua Bintaro sebagai berikut: a. Kegiatan ekskul berlangsung 2 kali setiap minggu, setiap hari Selasa dan Kamis. Siswa dapat memilih kegiatan ekskul sesuai minat dan bakat. Penempatan calon peserta berdasarkan sistem kuota. b. Apabila siswa diikutsertakan dalam remedial teaching atas rekomendasi guru kelasnya, siswa akan mengganti jam kegiatan ekskulnya dengan pembelajaran remedial sampai target pembelajaran tercapai. Program Kegiatan Ekstrakurikuler SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 sama yaitu dibagi menjadi 3 (tiga) macam: (a) Ekstrakurikuler Wajib, siswa diwajibkan untuk mengambil program ini; (b) Ekstrakurikuler Mandiri, siswa memilih ekskul sendiri dan tidak berbayar; (c) Ekstrakurikuler Binaan Sekolah (Biaya Cost Sharing), ekskul ini bekerjasama dengan pihak luar dan biaya ditanggung orangtua siswa.

4. Sistem Kelas Sistem kelas di SDI Budi Mulia Dua Bintaro setiap jenjang kelas mempunyai 3 paralel dengan maksimal 28 siswa per kelas. Kelas 1 selain mempunyai 1 wali kelas juga mempunyai asisten wali kelas. Siswa akan tetap berada di dalam kelas kecuali pada saat bidang studi. Ruangan beberapa bidang studi adalah ruang musik, ruang IT, laboratorium bahasa. Sama halnya dengan SDI Al Azhar 15 Pamulang yang setiap jenjangnya memiliki 3 paralel dengan kapasitas 32 siswa per kelasnya. SDI Cikal Harapan 1 memiliki 4 paralel setiap jenjang dengan kapasitas kelas 30. Sistem wali kelas dan ruang bidang studi khusus. Jumlah paralel di setiap jenjang kelas yang konsisten dilaksanakan menjadi salah satu faktor jumlah siswa per tahunnya bisa dipertahankan ataupun naik dengan kondisi tidak ada kejadian luar biasa di luar kendali sekolah.

5. Evaluasi dan Pelaporan Pembelajaran Guru dan siswa bertanggung jawab untuk penilaian berkala pada hasil kerja siswa. Kami menggunakan perhitungan standar nasional dan internasional untuk memastikan bahwa sekolah memenuhi standar yang diterima di semua unsur pembelajaran. Pelaporan pembelajaran siswa disusun sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan di sekolah masing-masing. Berdasarkan kebijakan pemerintah, sekolah dasar swasta Islam mempunyai hak untuk membuat buku pelaporan pembelajaran siswa sesuai dengan kekhasan sekolah dan tentunya masing-masing perkembangan siswa. Sistem penilaian di tiga sekolah dasar swasta Islam mempunyai sistem yang sama yaitu: a. Penilaian berdasarkan proses, tugas-tugas (project, homework, portfolio) dan evaluasi periodic b. Remedial teaching diberikan kepada siswa apabila siswa yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kompetensi pada periode tertentu. Penetapan peserta remedial teaching atas rekomendasi guru kelas.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 91

Pelaporan pembelajaran SDI Budi Mulia Dua Bintaro dilakukan setiap caturwulan atau term dengan pembagian sebagai berikut: a. Term 1 dan Term 3: Student Led Conference (SLC) Siswa menjelaskan kepada orangtua siswa dan guru mengenai perkembangan pembelajaran yang telah dicapai selama 1 term. Buku pelaporan pembelajarannya menggunakan kekhasan sekolah yaitu SDI Islam Budi Mulia Dua Bintaro Progress Report. SLC adalah sesi pelaporan formal dengan orang tua, yang dipimpin oleh siswa sendiri. Peran guru adalah untuk membimbing dan mempersiapkan siswa untuk peran penting ini. Penekanannya adalah pada diskusi antara seorang anak dan orang tuanya. Fokus SLC adalah pada kemajuan siswa - akademik dan sosial. Student Led Conferences dirancang untuk memberikan rasa memiliki pada siswa terhadap penilaian mereka sendiri atas pembelajaran mereka, sehingga mereka dapat menjadi lebih aktif terlibat dan berkomitmen. Konferensi ini membuat siswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka dan mendorong komunikasi siswa / orang tua. b. Term 2 dan Term 4: Parent-Teacher Meeting (PTM) Pelaporan pada saat ini orangtua siswa dan guru akan mendiskusikan kemajuan pembelajaran siswa dalam setiap bidang studi dan hal lainnya. Buku pelaporan pembelajarannya menggunakan dua yaitu Diknas Report dan SDI Islam Budi Mulia Dua Bintaro Progress Report. Pada PTM ini dirancang untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan siswa, dan tentang program sekolah. Dalam kesempatan ini guru dapat mengumpulkan informasi latar belakang siswa, menjawab pertanyaan orang tua, mengatasi permasalahan dan membentu menentukan peran orang tua dalam proses pembelajaran. Orang tua juga mengambil kesempatan untuk memberi guru konteks budaya dari pembelajaran siswa. Pelaporan pembelajaran SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD sama yaitu menggunakan sistem Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester dengan bentuk buku rapot mengikuti standar diknas. Sistem evaluasi dan pelaporan pembelajaran di SDI Budi Mulia Dua Bintaro melakukan inovasi dengan menggunakan SLC pada mid semester. Di dalam system ini siswa mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjelaskan apa yang sudah dipelajari dan refleksi hasil pembelajaran berdasarkan apa yang siswa rasakan.

6. Event dan Field Trip Sekolah Sebagai bagian dari strategi pembelajaran, event dan field trip memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan keterampilan akademis, interpersonal dan intrapersonal dalam kehidupan yang nyata. Event dan Field Trip yang terintegrasi dengan pembelajaran dan tema mendukung siswa belajar secara kontekstual dan menggunakan berbagai macam sumber pembelajaran. Berikut event dan field trip di sekolah dasar Islam.

92 | Ajeng Wulansasi

SDI Budi Mulia Dua SDI Al Azhar 15 SDI Cikal Harapan 1 BSD Bintaro Pamulang Semester 1 Semester 1 Semester 1 • Orientation Day • Masa pengenalan • Masa pengenalan • Independence day lingkungan sekolah lingkungan sekolah • Idul Adha Celebration (MPLS) khusus kelas 1 (MPLS) • Moslem Festival • Pengumpulan dan • Pemotongan hewan • Edu Trip Japan pemotongan hewan qurban • Maulid Nabi celebration qurban • Persari (Perkemahan Satu • Children Fair • Program Bimbingan Hari untuk Kelas Bawah) • Parent’s Day Konseling (BK) • Persami (Perkemahan • Taklim Anak • Al- Azhar Cup Sabtu Minggu untuk • Class Meeting • Field Trip, Kelas Atas) • Assembly kelas, Maulid • Tadabur Alam (2 day trip) Nabi • Class Meeting Semester 2 Semester 2 Semester 2 • Happy Camp • Program Bimbingan • Rihlah • Student Exchange Konseling (BK) • Outing Program • Olimpiade dan Lomba • Lomba Senam Bersama • Market Day Kompetensi Antar Al • Lomba budaya mutu • Live in Program Azhar sekolah • BMDB Anniversary • Field Trip Celebration • Assembly Kelas • Ramadhan School, • Parent Teaching Khataman, Bukber • Khatmul QUr’an • Class Meeting • Isra Mi’raj • Class meeting Tabel 4.5 Event dan Field Trip Sekolah Sumber. (Bintaro, 2019) (Azhar, 2019) (Cikal, 2020). Kegiatan Field Trip dilaksanakan di tiga sekolah dasar Islam setiap bulan, disesuaikan dengan tema pembelajaran. Kegiatan ini bersifat kunjungan objek belajar (bukan piknik) dan orangtua tidak diperkenankan ikut. Setiap semester, dilaksanakan 1 kali field trip besar yang menggunakan Big Bus (untuk jarak yang agak jauh), dan beberapa kali field trip kecil yang menggunakan mobil antar jemput sekolah (untuk jarak yang dekat). Event merupakan kegiatan layanan yang mendukung pembelajaran, misalnya Manasik Haji, Isra’ Miraj, Idul Adha Celebration.

7. Program Apresiasi Apresiasi merupakan penilaian atas usaha atau pencapaian. Apresiasi tidak harus diberikan dalam wujud benda, tetapi bisa diberikan dalam bentuk ucapan terima kasih, ucapan selamat, atau ungkapan kebanggaan karena telah melakukannya dengan baik. SDI Budi Mulia Dua Bintaro mengapresiasi senantiasa setiap prestasi siswanya dari berbagai aspek. Untuk itu ada beberapa award yang diberikan kepada siswa dengan kategori sebagai berikut: a. Daily reward -marbles b. Weekly appreciation award – non akademis

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 93

c. Student of the month – apresiasi kemampuan Bahasa Inggris d. Religion award – apresiasi konsistensi dalam fastabiqul khairat e. English award – apresiasi prestasi Bahasa Inggris tahunan f. BMDB Award – apresiasi akademis berdasarkan nilai tertinggi pada tiap mata pelajaran g. Social project certificate – apresiasi untuk kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat SDI Cikal Harapan 1 juga memberikan apresiasi terhadap pembinaan karakter dengan program “Monthly Student Character Building” yaitu dengan penyematan Student Of The Month dengan tema per bulan yaitu 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun), Religius, Jujur, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab, Gemar Membaca, Sabar, Peduli Sosial, Rajin, Kreatif. Program apresiasi siswa di sekolah dasar Islam atas usaha atau pencapain yang dapat menimbulkan perasaaan puas, bangga, lega, merasa penting dan berguna. Apresiasi menjadi hal yang wajar bagi manusia. Apresiasi terhadap hal- hal baik yang dilakukan, sesederhana ataupun sekecil apapun itu, menjadi penting untuk diberikan.

D. Evaluasi dan Pengawasan Evaluasi dan pengawasan yang dilakukan tim kepala sekolah di SDI Budi Mulia Dua Bintaro melalui observasi langsung yaitu supervisi berkala dan laporan pertanggungjawaban (April & Ecim, 2020, p. 02f). Sama hal yang dinyatakan oleh SDI Cikal Harapan 1 BSD, yaitu kepala sekolah menerapkan tim kontrol berjenjang koordinator paralel dan tim pengajar, wakil kepala sekolah, karyawan dengan admin, wakil orang tua siswa kelas (WOTK) untuk kesesuaian edukasi di rumah, dan Forum komunikasi orang tua siswa (FKOMG) (Erfi, 2020, p. 02f). Kegiatan evaluasi dan pengawasan sekolah dasar Islam telah dilakukan secara rutin sehingga kualitas kurikulum dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijakan pendidikan maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil evaluasi kurikulum digunakan oleh pemegang kebijaksanaan tingkat atas sampai kepala sekolah dan guru pada tingkat bawah. Sekolah dasar Islam melakukan evalausi kurikulum setiap akhir semester. Evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan staf. Salah satu kelebihan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah dasar Islam yaitu, selain mengevaluasi program kerja secara keseluruhan, guru kelas juga harus mengevaluasi program kerja yang ada di kelas masing-masing. Evaluasi tidak hanya bertitik pada hasil yang diperoleh siswa selama semester tersebut tetapi juga pada evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi dan pengawasan kurikulum pada saat ini yaitu terjadi kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya dalam perencanaan kurikulum pandemi virus covid 19, kurikulum pun terjadi perubahan dalam pelaksanaan dan evaluasinya . Beberapa hal yang dilakukan secara rutin disesuaikan dengan keadaaan, contohnya evaluasi belajar siswa dan mengajar guru dilakukan melalui daring. Secara keseluruhan menurut ketiga sekolah dasar Islam evaluasi terhadap sistem belajar dari rumah (BDR) dapat berjalan dengan baik namun kekurangsiapan guru dan manajemen sekolah serta minimnya deliberasi yang disebabkan terbatasnya waktu

94 | Ajeng Wulansasi

persiapan yang diberikan, menyebabkan kebijakan BDR menuai kritik dan keluhan dari orangtua siswa. Sebagian mengeluh BDR, sebagai kegiatan memindahkan aktivitas kelas dari sekolah ke rumah dengan beban/tugas yang bahkan lebih banyak. SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang, SDI Cikal Harapan tetap melakukan kegiatan penilaian untuk kepentingan rapot kenaikan kelas pada kelas- kelas rendah yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 5. Adapun kelas 6 tetap dibayangi dengan ujian kelulusan.UNBK. Ujian akhir/UNBK sepertinya hanya akan ditunda penyelenggaraannya dan bukan dihentikan. Siswa dihadapkan pada kecemasan yang berganda; wabah covid-19 dan tugas-tugas sekolah/UNBK. Evaluasi BDR yang digunakan sekarang menyebabkan siswa (dan mungkin juga guru), kehilangan kesempatan untuk memahami dan mengerti dengan lebih dalam kejadian yang sedang dihadapi masyarakat dan bangsa saat ini. Mereka akan kehilangan momen penting untuk berefleksi guna menumbuhkan sikap solidaritas sosial, peduli, empati, dan peluang untuk memikirkan kontribusi yang dapat diberikan untuk membantu lingkungan masyarakat di masa sulit ini. Hal ini dinyatakan oleh para guru, orangtua siswa dalam kegiatan diskusi dengan sekolah dasar Islam dan lokakarya mengenai “normal baru” setelah covid-19. Dalam keadaan darurat ini, kemasan muatan BDR seharusnya sarat dengan penguatan literasi dan karakter. Konten diajarkan, selain untuk mengembangan pengetahuan siswa juga digunakan sebagai media dalam menumbuhkan dan memperkuat literasi dan karakter. Sebagai sebuah aktifitas pembelajaran formal, penilaian tetap harus dilakukan. Namun penilaian BDR dilakukan dengan tujuan untuk membantu siswa agar temuan cara belajar yang lebih baik bagi dirinya pada setiap subjek yang dipelajari. Penilaian ini disebut penilaian formatif, yakni skor atau nilai hasil sebuah aktifitas penilaian bukanlah standar pencapaian ataupun tujuan proses pembelajaran. Karena jika kita menggunakan sebagai tujuan proses pembelajaran, nilai sesungguhnya merupakan ukuran dari status pembelajaran akan hilang dan justru mengganggu proses pembelajaran yang diharapkan.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 95

E. Taksonomi Manajemen Kurikulum Taksonomi manajemen kurikulum dibuat berdasarkan data-data yang didapatkan pada saat penelitian.

Profil Sekolah

Keunggulan Kurikulum

Muatan Kurikulum Perencanaan Kurikulum Program Tahunan

Program Semester

Manajemen Kurikulum Pengembangan Keagamaan & AlQuran

Pengembangan Bahasa (Inggris dan Arab) Implementasi dan Program Kurikulum Ekstrakurikuler

Sistem Kelas

Evaluasi dan Pelaporan Belajar

Event dan Field Trip Sekolah

Apresiasi Prestasi Siswa

Evaluasi dan Pegawasan Kurikulum

Gambar 4.2. Taksonomi Manajemen Kurikulum

96 | Ajeng Wulansasi

BAB V MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Berdasarkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007, sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain dan berolahraga. Tujuan sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk pengembangan rasa, pikir, dan raga seperti masjid, perpustakaan, laboratorium, internet, dan tempat olahraga. Tanpa sarana yang baik sekolah sulit melahirkan keluaran yang kompeten. (Musfah, 2015, p. 228). Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal Manajemen sarana dan prasarana pendidikan terkait dengan upaya mengatur dan menjaga sarana prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan (Ananda & Banurea, 2017, p. 24). Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, dan pengawasan dan pemeliharaan, serta penghapusan. Proses-proses ini penting dilakukan agar pengadaan sarana prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaan. Berdasarkan pendefinisian terhadap manajemen dan pemaknaan terhadap sarana dan prasarana sebagaimana dipaparkan di atas, manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena pengelolaan sarana dan prasarana yang baik akan sangat mendukung untuk suksesnya proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan Temuan di lapangan sekolah dasar Islam memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Penyediaan media belajar, sumber belajar dan sarana lainnya dilengkapi dengan mempunyai anggaran khusus untuk penyediaannya. Prasarana tempat belajar dan bermain juga tersedia dengan baik, seperti lapangan basket, laboratorium, UKS, kelas yang lengkap dengan infokusnya sehingga kegiatan belajar mengajar terdukung oleh sarana dan prasarana sekolah.

A. Sarana dan Prasarana Unggulan Sarana dan prasarana unggulan SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang disampaikan kepala sekolah adalah lapangan outdoor dan indoor, adanya ruang audio visual dan ruang konseling, setiap kelas ada komputer dan printer. Gedung sekolah milik sendiri dan fasilitas berbasis teknologi. Prasarana yang harus dikembangkan adalah ICT

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 97

based equipment, layanan berbasis teknologi, dan lapangan parkir yang harus diperbaiki dan diperluas (April & Ecim, 2020, pp. 04a-b). SDI Budi Mulia Dua Bintaro berdiri di lahan seluas 8.250 M2 yang dimiliki oleh Yayasan Budi Mulia Dua Bintaro. Gedung sekolah dasar ada 2 yaitu H. Ismail dan gedung Sholehah yang masing-masing memiliki 3 lantai. Di gedung H. Ismail pada lantai pertama terdiri atas: (1) Ruang penunjang yaitu multi purpose hall, ruang administrasi, ruang kepala sekolah, ruang kepala eksekutif, resepsionis. (2) Ruang khusus (praktik) yaitu ruang music, ruang istirahat, perpustakaan, ruang POMG, dapur. Di lantai dua gedung H. Ismail terdiri atas ruang pembelajaran kelas 1 dan 2. Lantai ketiga untuk kelas 3 dan 5, dan ruang guru. Di gedung Sholehah pada lantai kedua untuk ruang belajar kelas 4 dan 5, di lantai ketiga untuk kelas 6 dan ruang IT. Kedua gedung memiliki CCTV di 22 titik. Setiap kelas memiliki sarana dan prasarana lengkap yaitu kursi, meja, loker siswa; papan tulis; proyektor permanen dan layar projector; sound system, komputer dan printer guru, meja dan kursi guru. Pembelajaran mata pelajaran khusus atau praktik dilakukan di ruangan khusus yaitu pelajaran musik di ruang musik, pelajaran IT di ruang IT, praktik Sains di laboratorium Sains, pelajaran olah raga di lapangan, literasi membaca di perpustakaan. Selain itu SDI Budi Mulia Dua Bintaro juga mempunyai kelengkapan prasarana lainnya yaitu gudang, tempat bermain, ruang ibadah, kantin, dapur, tamanan obat, hidroponik, kolam ikan, ruang UKS, ruang sirkulasi. Berikut denah sekolah:

Gambar 5.1 Denah Ruangan SDI Budi Mulia Dua Bintaro Sumber. (Bintaro, 2019)

98 | Ajeng Wulansasi

Penggunaan ruang kelas SDI Budi Mulia Dua Bintaro ada yang sistem plot dan non plot. Sistem plot adalah salah satu ruang digunakan hanya untuk kelas/ruang tertentu, misalnya untuk kelas 1A, 1B, dan lainnya. Jika sistem plot yang digunakan, pengaturan ruang tidak terlalu menjadi persoalan. Jika sistem penggunaan ruang dengan nonplot maka harus dibuatkan pengaturan jadwal pemakaian tiap jam, hari dan minggu, yangditempel pada ruang yang bersangkutan. SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan juga sama memiliki sistem plot untuk ruang kelas, masing-masing jenjang memiliki 3 paralel sehingga total plot ruang kelas ada 18 ruang kelas. Sistem non plot dipertuntukan ruang perpustakaan, music, laboratorium, audio bahasa. Berikut denah distribusi ruangan:

Gambar 5.2 Denah Ruangan SDI Al Azhar 15 Pamulang Sumber. (Azhar, 2019) Sarana dan prasarana unggulan SDI Al Azhar 15 Pamulang yang ditemukan dilapangan adalah fasilitas olahraga yang lengkap karena mempunyai lapangan dan kolam renang, laboratorium lengkap, ada perpustakaan, lab bahasa, ruang seni, ruang teknologi informasi komputer (TIK). SDI Al Azhar 15 Pamulang berdiri di lahan 3.860 M2 yang dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAC). Gedung sekolah berlantai 3 dengan pembagian area disesuaikan dengan kebutuhan. Lantai 1 untuk kelas 1, kelas 2, laboratorium, ruang komputer, ruang kepala sekolah, ruang musik dan ruang TU. Lantai 2 terdapat ruang kelas 3 dan 6, ruang perpustakaan. Lantai 3 untuk kelas 4 dan 5, ruang agama, ruang art, ruang audio bahasa, ruang agama.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 99

Sarana dan prasarana unggulan SDI Cikal Harapan 1 BSD berdasarkan wawancara dengan Ibu Erfi adalah lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi strategis, sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap (LCD) setiap kelas, lab komputer, perpustakaan, kantin, setiap kelas ada komputer dan printer. Sarana dan prasarana di sekolah ini terus berkembang. Rencana pembangunan dan pengembangannya dengan didirikannya GOR serba guna seperti SD Takaoka di Toyama Jepang (Erfi, 2020, pp. 04a-04b). 2 SDI Cikal Harapan 1 BSD berdiri 8.300 M yang dimiliki oleh Yayasan Permata Sari. Gedung sekolah berlantai 3 dengan pembagian area disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlah ruang kelas ada 26 ruang, sekolah memiliki ruang TIK, ruang perpustakaan, ruang audio bahasa, ruang music, dan ruang art. Sarana dan prasarana yang baik akan menghasilkan kegiatan belajar dan mengajar menyenangkan dan siswa yang kompeten. Sarana dan prasarana merupakan media atau alat belajar agar pendidikan berjalan efektif. Sarana dan prasarana sekolah diperlukan untuk keseimbangan perkembangan fisik dan psikis siswa. Kemampuan sekolah dasar Islam dalam memenuhi sarana dan prasarana didukung oleh kemampuan keuangan yang baik. Bantuan dana BOS dari pemerintah difokuskan pada sarana belajar dan kegiatan siswa. Jadi sarana sekolah dapat dilengkapi dengan dana tersebut.

B. Lokasi Strategis Lokasi SDI Budi Mulia Dua Bintaro yang terletak di pinggir jalan utama Jombang memiliki akses dan visibilitas yang mudah dijangkau oleh orangtua siswa. Pasar Jombang dan sekolah dasar negeri terletak tidak jauh dari sekolah ini menyebabkan terjadi kemacetan di jam-jam tertentu. Sekolah yang berada di kecamatan Ciputat dimana sekolah ini bersaing dengan 16 sekolah dasar swasta Islam lainnya. Lokasi berdekatan dengan Bintaro yang banyak terdapat sekolah-sekolah internasional, seperti Jakarta Japanese School, British School Jakarta. Selain sekolah Internasional juga sekolah-sekolah berstatuskan satuan pendidikan kerjasama (SPK), seperti Highscope Indonesia, Global Jaya School, Mentari School dan lainnya. Berdirinya sekolah sejenis dan internasional membuat persaingan semakin tinggi. Lapangan parkir mobil menjadi salah satu agenda pengembangan sekolah kedepannya dikarenakan lahan yang terbatas dan kebutuhan ruangan yang meningkat.

Gambar 5.3 Gedung dan Lokasi SDI Budi Mulia Dua Bintaro (bmdbintaro, 2020)

100 | Ajeng Wulansasi

Lokasi SDI Al Azhar 15 Pamulang yang terletak di dalam komplek Villa Pamulang dan danau Witana Harja yang menjadi daya tarik konsumen untuk memilih sekolah karena jauh dari keriuhan jalan utama sehingga sangat kondusif untuk pembelajaran dan keamanan. Walaupun terletak di dalam komplek akses dicapai dan visibilitas mudah terlihat. Persaingan sekolah dasar sejenis yang terdekat adalah SDI Al Azhar Indonesia, SDI Al Hidayah dan 21 SDI lainnya di sekitar Pamulang. Sekolah ini tidak memiliki pesaing sekolah bertaraf internasional. Tempat parkir di sekolah ini ada dalam area sekolah dan mencukupi.

Gambar 5.4 Gedung dan Lokasi SDI Al Azhar 15 Pamulang Sumber (sdia15, 2020) Lokasi SDI Cikal Harapan 1 BSD terletak di lokasi yang sangat strategis yaitu di pinggir jalan dan jalan utama Kencana Loka yang mudah diakses dan ditemukan. Tepat di samping sekolah berdiri beberapa sekolah besar yaitu Saint John, Stella Maris dan sekolah sejenis yaitu Ar Raudah, Safanah dan lainnya. Selain sekolah nasional terdapat sekolah-sekolah internasional seperti Sinar Mas World Academy, Nangyang dan lainnya. Daerah BSD berdiri banyak sekolah swasta dikarenakan perumahan-perumahan yang banyak dan dikelola oleh developer besar sehingga secara segmen ekonomi berada di menengah ke atas. Tempat parkir terletak di area sekolah dan cukup memadai.

Gambar 5.5 Gedung dan Lokasi SDI Cikal Harapan 1 BSD Sumber (cikalharapanbsd, 2020) Orang tua siswa SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI CIkal Harapan 1 BSD hamper sama komentar mengenai lokasi sekolah. Orang tua siswa sekolah dasar Islam menyatakan bahwa: lokasi yang strategis

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 101

mempengaruhi mereka memilih sekolah, lokasi mempengaruhi proses belajar mengajar, jarak tempuh dari rumah ke sekolah menjadi faktor penentu memilih sekolah, lokasi sekolah merupakan keputusan penting, lokasi akan mempengaruhi perkembangan sekolah (Debby & Rita, 2020, p. 08c), (Amelia & Novellyta, 2020, p. 08c), (Endang & Diah, 2020, p. 08c). Berdasarkan uraian di atas pemilihan tempat atau lokasi sekolah dasar Islam telah ditimbangkan dengan cermat dan memperhatikan beberapa faktor seperti berikut: 1. Akses, lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi. 2. Visibilitas, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas, banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang masuknya siswa, kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan sekolah di kemudian hari. 6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung sekolah yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. 8. Peraturan pemerintah

C. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Berdasarkan ketentuan dari Badan Standar Nasional Pendidikan maka setiap satuan pendidikan harus bisa merencanakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana sekolah harus direncanakan dengan baik dan cermat sehingga mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dasar Islam tersebut. SDI Budi Mulia Bintaro manajemen sarana dan prasarana dibawah koordinasi Bapak Asep Mahpudin, M.Pd sebagai koordinator bidang sarana dan prasarana. Koordinator sarana dan prasarana bertugas mendata, menganalisis, dan mendistribusikan barang-barang kemudian melaporkannya ke kepala sekolah. Khusus untuk buku paket yang ditangani oleh koordinator kurikulum (April & Ecim, 2020, p. 04c). SDI Al Azhar 15 Pamulang manajemen sarana dan prasarana dipegang oleh Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP) yang bertanggung jawab atas sarana dan prasarana sekolah, sedangkan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Azhar bertanggungjawab terhadap kurikulum. Penanggungjawab menginventaris, mendistribusikan dan mengadakan sarana prasarana. Buku paket ada panitia yang ditunjuk tapi untuk ATK dari staf sarpras yang ditugaskan di masing-masing unit (Eni, 2020, p. 04c). SDI Cikal Harapan 1 BSD manajemen sarana dan prasarana dipimpin oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Maksum Sahar, M.Pd yang bertugas mendata, mendistribusikan dan pengadaan, dan pengawasan (Erfi, 2020, p. 04c) Proses manajemen sarana dan prasarana yang dilakukan sekolah dasar Islam dilakukan secara rutin agar pengadaan sarana prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya. Proses manajemen sarana prasarana sebagai berikut:

102 | Ajeng Wulansasi

1. Perencanaan Perencanaan merupakan seperangkat keputusan yang diambil dalam menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa yang akan datang. Hal ini mengindikasikan bahwa perencanaan dalam kegiatan manajemen sarana dan prasarana merupakan rangkaian dari berbagai keputusan yang diambil dengan isi mengenai kegiatan atau prosedur yang akan dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana (Ananda & Banurea, 2017, p. 30). Perencanaan di SDI Budi Mulia Bintaro dilakukan pada saat rapat kerja di awal tahun ajaran ketika membuat rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) dengan yayasan, tim kepala sekolah dan tim tata usaha sebagai penanggung jawab penyaluran, inventaris sarana dan prasarana sekolah. Begitu pula kegiatan perencanaan ini dilakukan oleh SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD. Proses perencanaan dilakukan dengan analisis kebutuhan yang tahapannya sebagai berikut: (1) Menampung usulan perlengkapan sekolah yang diajukan unit kerja atau menginventarisir kekurangan kelengkapan sekolah. (2) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu triwulan atau satu ajaran. (3) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya. (4) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. (5) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas. (6) penetapan rencana pengadaan akhir (Ananda & Banurea, 2017, p. 30). Tahapan ini berdasarkan temuan dokumen dan diskusi dengan sekolah dasar Islam dilakukan di perencanaan awal ajaran baru. SDI Budi Mulia Dua Bintaro menyatakan bahwa sarana dan prasarana merupakan salah satu pembiayaan paling besar dibandingkan dengan pembiayaan lainnya (April & Ecim, 2020, p. 05c). Hal ini juga sama dinyatakan oleh sekolah SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD (Eni, 2020) (Erfi, 2020). Berdasarkan temuan hasil penelitian dan diatas, menunjukkan bahwa perencanaan manajemen sarana dan prasarana di ketiga sekolah dasar Islam ini sudah sesuai dengan ketentuan dalam perencanaan manajemen sarana dan prasarana di sekolah, langkah pertama kepala sekolah mengadakan rapat bersama seluruh dewan guru dan karyawan, kepala sekolah meminta usulan dari dewan guru sarana dan prasarana apa saja di kelasnya yang masih kurang. Setiap guru harus mengusulkan sarana dan sarana apa saja yang diperlukan, karena guru yang paling tahu kebutuhan apa saja yang mereka butuhkan untuk kelancaran dalam proses belajar mengajar.Usulan guru ini kemudian diajukan oleh pengelola barang kepada kepala sekolah. Langkah selanjutnya kepala sekolah bersama seluruh dewan guru dan karyawan membahas sarana dan prasarana apa saja yang mendesak harus dipenuhi. Langkah ini dilakukan karena tidak semua usulan dari guru dapat terpenuhi karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah dasar Islam. Sumber dana pengadaan sarana dan prasarana sekolah dasar Islam sebagian berasal dari dana BOS. Oleh karena itu pembahasan prioritas sarana dan prasarana sekolah yang akan dibeli harus dilakukan agar benar-benar sesuai dengan kondisi dan dana yang ada sehingga proses belajar mengajar dapat tetap berlangsung dengan efektif dan efisien.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 103

2. Pengadaan Pengadaan sarana dan prasarana adalah proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan sarana dan prasarana sekolah pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Perencanaan sarana dan prasarana harus jelas dan rinci spesifikasinya, antara lain jumlah, jenis, serta harganya. Di samping itu memperhatikan faktor utility yaitu kegunaannya di sekolah dan standar kualitasnya. Dalam pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dianjurkan sekolah membuat daftar cek, tentang sarana dan prasarana yang sudah diadakan dan belum. Pengadaan sarana dan prasarana pada hakikatnya adalah kelanjutan dari program perencanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya. Dalam pengadaan ini harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan memperhatikan skala prioritas yang dibutuhkan oleh sekolah dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Pengadaan sarana dan prasarana SDI Budi Mulia Dua Bintaro terlebih dahulu dirujuk dari identifikasi kebutuhan dan bukan keinginan. SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD mengadakan pemenuhan sarana sekolah dengan cara membeli, yaitu membeli berupa barang habis pakai seperti kapur, spidol, tinta spidol, pensil, pena, penghapus, kertas, buku tulis, alat kebersihan, buku pelajaran, alat-alat olahraga, dan lain-lain. Pembelian sarana dan prasarana ini dilakukan setiap per triwulan. Dalam pembelian sarana dan prasarana ini sekolah seharusnya mempertimbangkan untuk membeli barang yang bisa digunakan untuk membuat alat peraga sederhana. Hal ini mengingat kadang-kadang siswa dan guru harus membuat sendiri alat peraga sederhana yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah dengan membuat sendiri dilakukan oleh guru dan siswa dengan membuat alat peraga sederhana yang memerlukan biaya sedikit tetapi bisa dimanfaatkan sebagai alat peraga dan juga bisa dipakai untuk menghias kelas. Dalam pembuatan sarana dan prasarana ini kadang-kadang siswa disuruh membuat di rumah kemudian hasilnya dibawa ke sekolah, kadang- kadang juga siswa disuruh membawa bahannya dari rumah dan membuatnya bersama-sama di sekolah. Sekolah seharusnya bisa menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan oleh guru dan siswa dalam pembuatan sarana dan prasarana ini. Penyedian bahan-bahan kadang-kadang lambat terpenuhi maka guru lebih suka meminta anak membawa sendiri bahan-bahan tersebut dari rumah. Pengadaaan sarana dan prasarana selain membeli oleh sekolah dasar Islam juga dilakukan dengan: memesan dari toko, pabrik ataupun produsen seperti membeli media belajar yaitu buku, peralatan sekolah, dan lainnya; hadiah atau berupa sumbangan dari pemerintah maupun orangtua siswa; membuat sendiri media belajar dan peralatannya. Pada saat seluruh dunia menghadapi pandemic covid 19 ketika siswa harus belajar di rumah, sarana dan prasarana belajar siswa dilakukan di rumah dan sekolah mengirimkan ke rumah untuk beberapa media belajar yang dibutuhka siswa. SDI Budi Mulia Dua Bintaro dengan program Home Based Learning (HBL) bekerjasama dengan orang tua siswa dalam menyediakan sarana belajar siswa, begitu pula SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD dengan program belajar dari rumah melalui telekonferensi kepada siswa saat menggelar

104 | Ajeng Wulansasi

kegiatan belajar-mengajar secara daring. Sarana yang digunakan dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom untuk ruang belajar dan Zoom Cloud Meeting atau Google Meet untuk telekonferensi.

3. Inventarisasi Inventarisasi sarana dan prasarana adalah kegiatan pencatatan dan pembuatan kode barang serta pembuatan laporan pengadaan barang. Pencatatan sarana dan prasarana di sekolah dilakukan pada: (1) Buku penerimaan barang, mencatat semua barang yang diterima sekolah; (2) Buku asal-usul barang, mencatat asal usul barang (pembelian, hibah/hadiah/sumbangan, tukar menukar, dan meminjam/menyewa); (3) Buku golongan inventaris, sebagai buku pembantu untuk mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah ditentukan; (4) Buku induk inventaris, mencatat semua barang inventaris milik Negara atau yayasan dalam lingkungan sekolah menurut urutan tanggal penerimaannya; (5) Buku bukan inventaris, mencatat semua barang habis pakai seperti: kapur, pensil, penghapus papan tulis, kertas HVS, tinta, dan sebagainya; dan (6) Buku stok barang,mencatat barang habis pakai yang masuk/ diterima dan barang yang keluar/ digunakan dan sisa barang/stok barang (Ananda & Banurea, 2017, p. 32). Inventaris sarana dan prasarana di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dibawah koordinasi Bapak Asep Mahpudin, M.Pd, SDI Al Azhar 15 Pamulang dilakukan oleh staf unit dari Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP), dan SDI Cikal Harapan 1 BSD dipimpin oleh wakil kepala sekolah Bapak Maksum Sahar, M.Pd melakukan pencatatan barang yang masuk dan keluar. Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah terhadap barang masuk sudah dilakukan seluruhnya dan dicatat di buku penerimaan barang. Barang sudah diberi kode barang, merek barang dan nomor seri barang sesuai dengan dokumen inventaris. Pencatatan terhadap barang yang keluar telah dilakukan dengan menyediakan buku inventaris barang keluar. Pencatatan barang keluar dilakukan ketika guru menerima barang tersebut. Pencatatan barang masuk dan keluar agar diketahui jumlah barang yang digunakan dan barang yang rusak dalam penggunaannya sehingga dapat dijadikan pedoman untuk pengadaaan barang selanjutnya. Barang-barang habis pakai yang dibeli dicatat di buku stok barang sehingga diketahui sisa barang yang masih ada setelah barang didistribusikan kepada guru. Dengan dicatat dibuku stok barang maka diketahui berapa jumlah kebutuhan barang habis pakai yang diperlukan oleh setiap guru.

4. Pendistribusian Sarana dan prasarana yang sudah diinventarisasi, didistribusikan sesuai dengan penggunaannya, untuk selanjutnya dimanfaatkan sesuai keperluan Pemanfaatan barang harus memperhatikan prinsip efisien dan efektif. Pemanfaatan atau penggunaan sarana dan prasarana sekolah memperhatikan dan dibuatkan SOP nya agar ada pengaturan yang jelas tentang pemanfaatan sarana dan prasarana tertentu. Jika sarana dan prasarana yang ada di sekolah melebihi dari jumlah penggunanya, maka pengaturan penggunaan tidak terlalu penting. Sebaliknya jika jumlah sarana dan prasarana lebih sedikit dibandingkan dengan pemakainya, maka penggunaannya harus diatur.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 105

Hasil temuan penelitian terhadap pendistribusian barang di SDI Budi Mulia Dua Bintaro yaitu: pendistribusian dilakukan oleh tata usaha sekolah dibawah koordinasi koordinator sarpras Bapak Asep, pendistribusian terhadap buku-buku pelajaran dilakukan secara langsung kepada guru setelah di catat di buku inventaris dan dikoordinasikan oleh koordinator kurikulum (April & Ecim, 2020, p. 04c). Pendistribusian barang di SDI Al Azhar 15 Pamulang dilakukan oleh staf unit yang dipilih oleh Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP). Distribusi sarana dan prasarana buku paket ada panitia yang ditunjuk tapi untuk alat tulis kerja (ATK) dari staf sarpras yang ditugaskan di masing-masing unit (Eni, 2020, p. 04c). Pendistribusian barang di SDI Cikal Harapan 1 BSD dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Maksum Sahar, M.Pd meliputi pendistribusian buku paket, alat tulis kerja (ATK), media belajar (Erfi, 2020). Untuk alat-alat peraga pelajaran biasanya tidak langsung didistribusikan kepada guru. Hal ini dikarenakan alat peraga ini akan digunakan bersama oleh guru, jadi pemakaiannya harus bergantian. Jika ada guru yang akan memakai alat peraga tersebut maka guru akan mengambil alat peraga tersebut dan menggunakannya, setelah pemakaian guru harus mengembalikan ketempat semula agar jika ada guru lainnya yang akan menggunakan tidak susah mencarinya. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan kegiatan distribusi sarana dan prasarana berjalan dengan efektif. Untuk dapat dikatakan berjalan dengan efektif, dalam pendistribusian harus memenuhi beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu diperhatikan, yaitu: asas ketepatan, asas kecepatan, asas keamanan, dan asas ekonomi. Pendistribusian dan pemanfaatan sarana dan prasarana harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: pendistribusian sarana dan prasarana sekolah yang tujukan kepada guru hendaknya bisa dilakukan pada awal semester sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa; pendistribusian sarana atau media-media pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan guru kelas sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal.

5. Pemeliharaan Sarana dan prasarana di sekolah idealnya adalah selalu siap pakai. Untuk itu, sarana dan prasarana harus ditata, digunakan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, sarana dan prasarana di sekolah lebih enak dipandang, mudah digunakan dan tidak cepat rusak. Macam-macam pemeliharaan yang dilakukan sekolah dibedakan menjadi dua, yaitu: (Ananda & Banurea, 2017, p. 33) a. Ditinjau dari sifatnya, pemeliharaan sarana dan prasarana dibedakan menjadi empat aktivitas yaitu: pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan, perbaikan ringan dan perbaikan berat. b. Ditinjau dari waktu pemeliharaan dibedakan ada pemeliharaan setiap hari misalnya menyapu, mengepel, membersihkan pintu; dan pemeliharaan berkala, contohnya pengontrolan genting dan pengecatan tembok. Temuan hasil penelitian menunjukkan kesesuaian pemeliharaan sarana dan prasarana di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dengan ketentuan yang berlaku, (a) ditinjau dari sifatnya, Yaitu: pemeliharaan bersifat pengecekan, pencegahan, perbaikan ringan dan perbaikan berat, (a) ditinjau dari waktu pemeliharaannya,

106 | Ajeng Wulansasi

yaitu: pemeliharan sehari-hari, dan pemeliharaan berkala seperti pengecatan dinding. Pemeliharaan ini dimaksudkan agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan unjuk kerja dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya kerusakan atau gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan yang lebih fatal. Walaupun demikian pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dasar Islam masih harus ditingkatkan agar sarana dan prasarana sekolah tersebut dalam kondisi baik dan siap pakai. Peningkatan pemeliharaan yang perlu dilakukan yaitu pemeliharaan sarana dan prasarana harus direncanakan agar (a) agar sarana dan prasarana pendidikan selalu dalam kondisi prima, tetap berfungsi dan siap dipakai secara optimal, (b) memperpanjang umur pemakaian, (c) menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran, (d) menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai, (e) mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan, (f) menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak, (g) menghindari terjadinya kerusakan fatal.

6. Pengawasan dan Pertanggungjawaban Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan adalah usaha yang dilakukan dalam pengontrolan terhadap sarana dan prasarana sebagai bagian dari aktivitas menjaga, memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana dengan sebaik mungkin demi keberhasilan pembelajaran di sekolah. Pengawasan sarana dan prasarana dilakukan bersama antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, orang tua/wali murid, komite sekolah, dan stakeholders lainnya. Hasil dari pengawasan, sarana dan prasarana harus dilaporkan dalam kurun waktu tertentu (1 semester dan 1 tahun) (Ananda & Banurea, 2017, p. 35) . Temuan penelitian di lapangan, pengawasan sarana dan prasarana SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Cikal Harapan 1 BSD pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan guru. Pertanggungjawaban (pelaporan) sarana dan prasarana di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dilakukan setiap setahun sekali ketika tahun ajaran baru, dan berdasarkan petunjuk teknis dalam pengawasan dan pertanggungjawaban (pelaporan) sarana dan prasarana sekolah. SDI Al Azhar 15 Pamulang pengawasan sarana dan prasarana dilakukan oleh tim kepala sekolah dan staf unit dari Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP). Pengawasan dan pertanggungjawaban sarana dan prasarana sekolah penting dilakukan dikarenakan pembiayaannya termasuk yang paling besar. Oleh sebab itu diharapkan dengan proses pengawasan dan pertanggungjawaban, penggunaan dapat dilakukan dengan optimal sehingga dapat melakukan pengembangan sarana dan prasarana.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 107

D. Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana Taksonomi manajemen Sarana dan Prasarana dibuat berdasarkan data-data yang didapatkan pada saat penelitian.

Sarana dan Prasarana Unggulan

Lokasi Sekolah yang Strategis

Manajemen Sarana dan Perencanaan Prasarana Pengadaan

Inventarisasi Proses Manajemen Sarana dan Pendistribusian Prasarana

Pemeliharaan

Pengawasan dan Pertanggungjawab an

Gambar 5.6. Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana

108 | Ajeng Wulansasi

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis 1. Manajemen Persaingan

Jenjang Pendidikan

Layanan Kualitas Stuktur Organisasi Tenaga pendidik & kependidikan Strategi Menjaga Kualitas

Kesantunan dan Keramahan

Kesehatan

Bimbingan & Konseling Pelayanan Layanan Siswa Lomba-lomba Sekolah Makanan & Kantin

Transportasi Keamanan Siswa

Promosi Layanan Informasi Komunikasi

Segmentasi Harga Pembiayaan Penetapan Harga Sekolah

Perencanaan Pembiayaan

Manajemen Sumber Pembiayaan Persaingan Persaingan Sekolah Sejenis

Masuknya Pendatang Baru Kekuatan Bersaing Pengembangan Produk Penganti Lingkungan Sekolah Daya Tawar Menawar Sekolah

Daya Tawar Menawar Konsumen

Demografi

Lingkungan di Ekonomi luar Kendali Sekolah Sosial Budaya

Politk dan Hukum

Teknologi

Gambar 6.1. Taksonomi Manajemen Strategi Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 109

Temuan penelitian pada analisis manajemen persaingan sekolah dasar Islam yaitu: Pertama. Pelayanan di SDI Budi Mulia Dua Bintaro mempunyai pelayanan beragam dari layanan tenaga pendidik dan kependidikan sehingga menghasilkan keramahan dan kehangatan pada para pelanggan, layanan siswa yang lengkap dalam rangka memenuhi semua kebutuhan siswa di sekolah agar nyaman dan merasakan sekolah sebagai rumah kedua siswa, layanan informasi yang komunikatif dan cepat sehingga pelanggan mendapatkan pembaruan atau pembaharuan. Pelayanan beragam ini menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap sekolah. Jenis-jenis pelayanan di SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan sama dengan SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Perbedaan pelayanan ada di penggunaan Bahasa Inggris, tim kepala sekolah SDI Budi Mulia Bintaro telah menggunakan sebagai bahasa formal dan non formal di lingkungan sekolah dan menggunakan tenaga ahli psikolog pendidikan dalam bimbingan dan konseling. Kedua. Pembiayaan tiga SDI mandiri yaitu bersumber dari Investasi Yayasan, Bantuan Operasi Sekolah (BOS), dan dana orang tua siswa baik uang pangkal ketika masuk sekolah dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) per bulannya. Penetapan pembiayaan dilakukan dengan analisis kebutuhan, Segmentasi harga di lingkungan sekitar sekolah yang berkisar 100-200 juta sehingga penetapan harga bagi para pelanggan sesuai, tidak terlalu mahal atau murah. Perbedaaan pembiayaan ada di harga yang harus dibayar oleh orangtua yaitu SDI Cikal Harapan 1 BSD harga investasi yang harus dibayar oleh orangtua siswa selama 6 tahun di bawah SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Cikal Harapan 1 BSD. Ketiga. Kekuatan bersaing lingkungan sekolah menggunakan konsep 5 kekuatan bersaing Porter. Persaingan sekolah sejenis dilakukan dengan mempunyai keunggulan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh sekolah-sekolah dasar Islam pesaing, seperti SDI Budi Mulia Dua Bintaro memiliki keunggulan kurikulum yaitu Modern Islamic Bilingual yang konten Islamnya berimbang dengan umum dan bilingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah. Keunggulan SDI Al Azhar 15 Pamulang yaitu kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan kurikulum YPI Al Azhar yang saat ini juga menggunakan kurikulum bilingual kemudian ditambahkan dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah. SDI Cikal Harapan 1 BSD keunngulan kurikulum pada karakter yang kuat, Islami dan peduli sesama dan menitik beratkan pada proses dan kerjasama. Pembelajaran dengan pembiasaan Islami. Fasilitas unggulan di setiap sekolah seperti SDI Budi Mulia Dua Bintrao mempunyai keunggulan lapangan outdoor dan indoor, adanya ruang audio visual dan ruang konseling, setiap kelas ada komputer dan printer, gedung sekolah milik sendiri dan fasilitas berbasis teknologi. SDI Al Azhar 15 Pamulang memiliki fasilitas olahraga yang lengkap karena mempunyai lapangan dan kolam renang, laboratorium lengkap, ada perpustakaan, lab bahasa, ruang seni, ruang teknologi informasi komputer (TIK). SDI Cikal Harapan lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi strategis, sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap (LCD) setiap kelas, lab komputer, perpustakaan, kantin, setiap kelas ada komputer dan printer. Pada kemungkinan masuknya pesaing baru, sekolah memiliki strategi dengan menciptakan hambatan untuk para pesaing. Pada potensi pengembangan

110 | Ajeng Wulansasi

produk substitusi, strateginya dengan melakukan inovasi baik di teknologi dan pelayanan, dan fokus pada pengembangan karakter Islami. Pada kekuatan tawar menawar sekolah, strateginya dengan strategi backward yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang efektif dan efisien. Kekuatan tawar menawar dari konsumen dapat dikatakan berada dalam posisi yang kuat. Kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas program dan pelayanan yang baik. Sekolah dasar Islam telah memiliki strategi-strategi untuk bersaing Keempat. Lingkungan di luar kendali sekolah merupakan kekuatan-kekuatan yang berada di luar sekolah dasar Islam dimana sekolah tidak mempunyai pengaruh sama sekali atau tidak dapat dikontrol, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua sekolah dasar Islam, contoh kebijakan pemerintah mengenai Merdeka Belajar. Jadi dapat disimpulkan sekolah dasar Islam harus memantau kekuatan-kekuatan tersebut sebagai sumber informasi terhadap perencanaan strategi. Analisis empat kategori yaitu pembiayaan, kekuatan bersaing sekolah, dan lingkungan di luar kendali sekolah yang sangat menonjol adalah pelayanan berkualitas yang diberikan sekolah dasar Islam. Pelayanan menjadi faktor lingkungan internal terpenting dari sisi persaingan dibandingkan dengan pembiayaan, kekuatan bersaing sekolah, dan lingkungan di luar kendali sekolah. Jadi dapat disimpulkan manajemen persaingan sekolah dasar Islam memberikan kemampuan melayani secara beragam dan lengkap baik untuk para stakeholder dengan keramahan berkualitas. Dapat dikatakan pada manajemen persaingan adalah pelayanan holistik yang ramah atau hospitality holistic service. Berdasarkan data dan analisis pelayanan, pembiayaan, kekuatan bersaing sekolah, dan lingkungan di luar kendali sekolah maka dapat dilakukan analisis strategi SDI Budi Mulia Dua Bintaro. Analisis dimulai dari perencanaan strategi memungkinkan pimpinan sekolah untuk memilih peluang yang lebih besar agar mampu bersaing.

TAHAP 1: TAHAP MASUKAN Matriks Eksternal Factor Competitive Profile Matrix Matriks Internal Factor Evaluation (EFE) (CPM) Evaluation (IFE)

TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN

Matriks Matriks Matriks Matriks Matriks Grand Strength- Strategic Boston Internal Strategy Weaknesses- Position and Consulting Eksternal (IE) Opportunites- Action Group (BCG) Threats Evaluation (SWOT) (SPACE)

TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Gambar 6.2. Kerangka Kerja Analisis Formulasi Strategi Sumber (David and David 2017, 169)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 111

Tahapan Masukan. Tahapan masukan yang terdiri dari analisis dengan Matrik evaluasi fackor eksternal (EFE) meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah, hukum, teknologi, persaingan sekolah. Matrik evaluasi faktor internal (IFE) meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam fungsi-fungsi sekolah. Matrik Profil Persaingan (CPM) mengidentifikasikan para pesaing utama sekolah serta kekuatan dan kelemahan pesaing tertentu terkait posisi strategis sekolah dasar Islam. Tahapan Pencocokan. Tahap Pencocokan meliputi Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan menggunakan matrik SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) dan Matriks SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities- Threats). Pada analisis strategi sekolah dasar Islam adalah untuk menentukan posisi strategis SDI pada saat inidan alternatif-alaternatif strategi berdasarkan posisi strategis. Hasil analisis strategi bersaing pada SDI Budi Mulia Dua Bintaro dengan matriks srategies position and action evaluation (SPACE) menunjukkan bahwa posisi strategis sekolah terletak pada koordinat x: 0,5 dan y: 0,67 pada posisi Strengths Opportunities (Aggressive Strategy), yaitu strategi untuk memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sekolah dasar Islam. Pada posisi SO atau strategi agresif terdapat dua laternatif stratetgi yaitu (a) membeli lahan baru dan membangun sekolah dasar Islam yang lebih lengkap dan besar, (b) merenovasi dan mengembangkan fasilitas sekolah di bidang teknologi dan gedung sebesar. Tahapan Keputusan. Tahapan keputusan merupakan menentukan strategi pengembangan sekolah terbaik digunakan matrik quantitative strategic planning matrix (QSPM) untuk memilih secara objektif. Hasil QSPM dari dua strategi alternatif pengembangan (a) membeli lahan baru dan membangun sekolah dasar Islam yang lebih lengkap dan besar total skor daya tariknya 4,65, (b) merenovasi dan mengembangkan fasilitas sekolah di bidang teknologi dan gedung total skor daya tariknya 5,27. Berdasarkan total skor daya tariknya 4.65 versus 5,27 menyatakan bahwa analisis ini mengindikasikan sebaiknya merenovasi dan mengembangkan fasilitas sekolah di bidang teknologi dan gedung sebagai strategi pengembangan sekolah. Berdasarkan hasil analisis strategi SDI Budi Mulia Bintaro dan temuan di lapangan strategi yang digunakan sudah hampir sesuai seperti yang di ungkapkan oleh para pemimpin SDI Budi Mulia Dua Bintaro yaitu peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kuantitas fasilitas sekolah, mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakannya, serta peningkatan pembentukan karakter siswa yang beradab dan berkarakter.

112 | Ajeng Wulansasi

2. Manajemen Kurikulum Berikut taksonomi manajemen kurikulum berdasarkan temuan di lapangan untuk mempermudah analisis:

Profil Sekolah

Keunggulan Kurikulum

Muatan Kurikulum Perencanaan Kurikulum Program Tahunan

Program Semester

Manajemen Kurikulum Pengembangan Keagamaan & AlQuran

Pengembangan Bahasa (Inggris dan Arab) Implementasi dan Program Ekstrakurikuler Kurikulum

Sistem Kelas

Evaluasi dan Pelaporan Belajar

Event dan Field Trip Sekolah

Apresiasi Prestasi Siswa

Evaluasi dan Pegawasan Kurikulum

Gambar 6.3. Taksonomi Manajemen Kurikulum

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 113

Temuan penelitian pada analisis manajemen kurikulum sekolah dasar Islam yaitu profil sekolah dasar Islam yang diterjemahkan dalam visi, misi, filosofi dan nilai-nilai sekolah. Profil di tiga sekolah dasar tempat penelitian mempunyai benang merah yaitu merupakan sekolah Islam modern yang fokus pada pengembangan moralitas dan karakter keislaman. Hasil analisis pada perencanaan kurikulum dilakukan dengan mengintegrasikan kemampuan yang hendak dicapai dengan kemampuan lain terutama keagamaan dengan berpedoman pada profil sekolah. Setiap sekolah dasar Islam mempunyai keunggulan kurikulum masing-masing yang membedakan sekolah dasar Islam, seperti SDI Budi Mulia Dua Bintaro memiliki keunggulan kurikulum yaitu Modern Islamic Bilingual yang konten Islamnya berimbang dengan umum dan bilingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah. Keunggulan SDI Al Azhar 15 Pamulang yaitu kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan kurikulum YPI Al Azhar yang saat ini juga menggunakan kurikulum bilingual kemudian ditambahkan dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah. SDI Cikal Harapan 1 BSD keunngulan kurikulum pada karakter yang kuat, Islami dan peduli sesama dan menitik beratkan pada proses dan kerjasama. Pembelajaran dengan pembiasaan Islami. Fasilitas unggulan di setiap sekolah seperti SDI Budi Mulia Dua Bintrao mempunyai keunggulan lapangan outdoor dan indoor, adanya ruang audio visual dan ruang konseling, setiap kelas ada komputer dan printer, gedung sekolah milik sendiri dan fasilitas berbasis teknologi. SDI Al Azhar 15 Pamulang memiliki fasilitas olahraga yang lengkap karena mempunyai lapangan dan kolam renang, laboratorium lengkap, ada perpustakaan, lab bahasa, ruang seni, ruang teknologi informasi komputer (TIK). SDI Cikal Harapan lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi strategis, sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap (LCD) setiap kelas, lab komputer, perpustakaan, kantin, setiap kelas ada komputer dan printer.. Analisis pada implementasi kurikulum dan program-program sekolah, keberhasilan implementasi kurikulum pada guru, karena guru merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan komponen di sekolah. Di samping itu juga dipengaruhi oleh dukungan sumber belajar, keuangan, sarana dan prasarana yang memadai terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan alat bantu ajar. Beberapa program-program ada yang sama dan tidak, contoh di SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulang menggunakan program bilingual atau menggunakan suplemen kurikulum luar (Cambridge atau Singapore), sedangkan SDI Cikal Harapan 1 BSD tidak menggunakannya namun ada pengayaan native speaker dari lembaga Bahasa Inggris. SDI Budi Mulia memiliki program ujian Cambridge ESOL (English for Speaker of Other Language), sedangkan dua sekolah lainnya tidak mempunyai program tersebut. Sekolah Dasar Islam ini juga melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan lain dalam mengimplementasikan kurikulum dan program-programnya, seperti kerjasama dengan EF, membaca quran dengan metode Ummi. Selain itu, dengan sentuhan guru dan fasilitas implementasi kurikulum dan program menciptakan perbedaan setiap sekolah dasar Islam. Hasil analisis pada evaluasi dan pengawasan kurikulum, sekolah dasar Islam melakukan proses ini di tengah dan akhir semester dikarenakan jika terjadi

114 | Ajeng Wulansasi

kesalahan dapat dilakukan tindakan koreksi ataupun kejadian-kejadian diluar kendali sekolah, seperti kebijakan belajar dari rumah ketika pandemi virus corona. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijakan pendidikan maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Jadi manajemen kurikulum sekolah dasar Islam memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan integrasi keislaman dalam program- program sekolah sesuai dengan profilnya. Sehingga manajemen kurikulum sekolah dasar Islam disebut sebagai kurikulum terintegrasi atau integrated curriculum.

3. Manajemen Sarana dan Prasarana Berikut taksonomi manajemen sarana dan prasarana berdasarkan temuan di lapangan untuk mempermudah analisis:

Sarana dan Prasarana Unggulan

Lokasi Sekolah yang Strategis

Manajemen Sarana dan Perencanaan Prasarana Pengadaan

Inventarisasi Proses Manajemen Sarana dan Pendistribusian Prasarana

Pemeliharaan

Pengawasan dan Pertanggungjawab an

Gambar 6.4. Taksonomi Manajemen Sarana dan Prasarana Temuan penelitian pada analisis manajemen sarana dan prasarana sekolah dasar Islam yaitu mempunyai sarana dan prasarana unggulan di masing-masing sekolah seperti lahan yang luas, fasilitas berbasis teknologi, fasilitas olahraga seperti lapangan basket, lapangan bola dan kolam renang, terkonsepnya pembagian kelas dan ruangan, dan lainnya. Keunggulan sarana dan prasarana sekolah dasar seperti SDI Budi Mulia Dua Bintaro mempunyai keunggulan lapangan outdoor dan indoor, adanya ruang audio visual dan ruang konseling, setiap kelas ada komputer dan printer, gedung sekolah milik sendiri dan fasilitas berbasis teknologi. SDI Al Azhar 15 Pamulang memiliki fasilitas olahraga yang lengkap karena mempunyai lapangan dan kolam renang, laboratorium lengkap, ada perpustakaan, lab bahasa,

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 115

ruang seni, ruang teknologi informasi komputer (TIK). SDI Cikal Harapan lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi strategis, sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap (LCD) setiap kelas, lab komputer, perpustakaan, kantin, setiap kelas ada komputer dan printer.Namun tidak semua sekolah dasar Islam memiliki semua fasilitas itu, contohnya SDI Budi Mulia Dua Bintaro tidak memiliki kolam renang. Keunggulan sarana dan prasarana merupakan pendukung implementasi pengembangan kurikulum dan keunggulan program sekolah karena sarana dan prasarana bukan merupakan kendala dalam implementasi. Selain itu juga menjadi salah satu daya tarik sekolah bagi para calon pelanggan dalam memilih sekolah. Pada analisis pada lokasi strategi sekolah dasar Islam memiliki lokasi sekolah yang mudah diakses dan aman. Letak sekolah di area pemukiman masyarakat mayoritas beragama Islam dan segmen ekonomi menengah sehingga mendukung sekolah dasar Islam berkembang. Analisis pada proses manajemen sarana dan prasarana sekolah dasar Islam dikelola oleh karyawan yang ditugaskan dari sekolah atau yayasan sehingga dalam pengelolaannya dapat dilakukan perencanaan, pengadaan, inventaris, pendistribusian, pemeliharaan, pengawasan dan pelaporan sarana dan prasarana. Pengelolaan ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena pengelolaan sarana dan prasarana yang baik akan sangat mendukung untuk suksesnya proses belajar mengajar di sekolah. Adapun tujuannya agar lebih efektif dan efisien dari segi pembiayaan karena sarana dan prasarana termasuk dalam pembiayaan yang besar bagi sekolah dasar Islam. Jadi, manajemen sarana dan prasarana dasar Islam yang mempunyai kekuatan pada fasilitas unggulan dan lokasi strategis yang dikelola dengan efektif dan efisien mampu mendukung keberhasilan implementasi kurikulum dan dapat menjadi daya tarik calon pelanggan. Fasilitas unggulan dan lokasi strategi dapat dikatakan merupakan keunggulan fasilitas (facility excellence) Hasil analisis, ketiga domain ini disebut strategi meliputi pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), keunggulan fasilitas (facility excellence) yang merupakan kelebihan sekolah dasar Islam dibandingkan sekolah dasar lainnya. Ketiga strategi ini ada ketiga sekolah dasar Islam dengan perbedaan atau ciri khas disetiap domainnya sesuai dengan visi dan misi setiap sekolah dasar Islam. Kelebihan-kelebihan ini merupakan bukti sekolah dasar Islam memiliki keunggulan bersaing. Tidak hanya keunggulan bersaing namun juga berkelanjutan dikarenakan program-program pengembangan sekolah dilakukan dengan inovasi dan terus menerus agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu Pada gambar 6.5 mempermudah melihat hasil analisis.

116 | Ajeng Wulansasi

Pelayanan Holistik yang Ramah

(Hospitality Holistic Service)

Kurikulum Terintegrasi Keunggulan bersaing berkelanjutan. (Integrated Curriculum)

Keunggulan Fasilitas (Facility Excellence)

Gambar 6.5. Manajemen Sekolah Dasar Islam Berdasarkan analisis di atas, dapat dibangun teori manajemen strategi sekolah dasar Islam. Manajemen strategi sekolah dasar Islam adalah kemampuan memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan yang dapat dicapai melalui pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), keunggulan fasilitas (facility excellence) dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu

B. Pembahasan Temuan teori yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu: manajemen strategi sekolah dasar Islam adalah kemampuan memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan yang dapat dicapai melalui pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), keunggulan fasilitas (facility excellence) dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu . Pembahasan temuan ini dengan teori-teori manajemen strategi sebelumnya untuk melihat teori manajemen strategi siapa saja yang mendukung atau mengkritik temuan, dan hal baru yang ditemukan dari temuan dibandingkan teori yang sudah ada. Pembahasan juga akan melibatkan dosen Magister Majemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syrarif Hidayatullah dengan komentar dosen terhadapt temuan.

1. Teori Manajamen Strategi a. Rodrigue Fontaine dan Khaliq Ahmad Manajemen strategis dari perspektif Islam adalah untuk membangun keadilan organisasi. Keadilan organisasi memiliki komponen spiritual, komponen kerja, dan komponen proses. Secara umum, organisasi harus menghindari pinjaman berbasis bunga, mengembangkan strategi yang berkelanjutan, mengurangi rutinitas defensif, dan mengurangi konflik kepentingan (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 70).

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 117

Konsep yang paling penting dalam manajemen strategis adalah keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dalam perpektif Islam adalah kemampuan untuk memperoleh margin laba yang lebih tinggi daripada rata-rata di industri. Ini memungkinkan organisasi untuk menginvestasikan kembali lebih banyak uang dalam usaha dan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup jangka panjangnya. Dari perspektif Islam, mencari keunggulan kompetitif adalah cara mendapatkan laba lebih tinggi ke tujuan kelangsungan hidup jangka panjang. Selain itu, keunggulan kompetitif sering berasal dari pengetahuan unggul (kompetensi inti), yang memungkinkan organisasi untuk bertahan dalam bisnis tanpa harus terlibat dalam praktik bisnis yang buruk (Fontaine & Ahmad, 2013, p. 15). Hasil temuan teori sudah sesuai dengan manajemen strategi dalam perpektif Islam. Dalam temuan teori sekolah dasar Islam memiliki keunggulan kompetitif atau bersaing yang berkembang menyesuaikan lingkungan. Jadi sekolah dasar Islam tidak hanya tujuannya mendapatkan laba besar saja, namun tujuan mencapai laba untuk keberlangsungannya serta mencapai tujuan yang lebih mulia.

b. Edward Sallis Mutu adalah konsep yang absolut dan relatif. (Sallis, 2002, p. 9). Mutu yang absolut adalah mutu yang mempunyai idealisme tinggi dan berstandar tinggi. Dikarenakan mutu akan menjadikan simbol yang kuat bagi pelanggan internal maupun pelanggan eksternal, sehingga stakeholder akan merasa bangga dan merasa puas, khususnya adalah orang tua dan peserta didik. Mutu sebagai konsep relatif sangat mengikuti keinginan pelanggan. Mutu juga akan ditentukan oleh spesifikasi standart yang telah ditetapkan oleh kebutuhan pelanggan. Mutu relatif adalah sebuah alat yang sudah ditetapkan oleh standar yang telah dibuat. Oleh karenanya, konsep mutu yang absolut dan relatif harus dibuat dengan sifat baik, cantik, dan benar agar nantinya semua pelanggan puas dengan produk yang telah diberikan. Edward Sallis mendefinisikan lembaga pendidikan sebagai lembaga penyedia layanan. Jenis layanan berupa pemberian nasehat, penerimaan biaya sekolah, pemberian penilaian dan bimbingan kepada murid-murid dan orang tua mereka (Sallis, 2002, p. 21). Edward Sallis di jurnal Ilyas (2019), dalam konteks pendidikan Manajemen Kualitas Total atau Total Quality Management (TQM) adalah filosofi metodologi peningkatan berkelanjutan, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis untuk setiap lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, saat ini dan di masa depan (Illyas, 2019). Sistem manajemen mutu adalah seperangkat prosedur yang terdokumentasi dan praktik standar untuk sistem manajemen yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian proses dan produk serta kebutuhan atau persyaratan spesifik. Perlu atau persyaratan yang ditentukan atau ditentukan oleh pelanggan dan organisasi. Teori Edward Sallis mendukung temuan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam. Sekolah dasar Islam merupakan lembaga penyedia layanan. Hasil temuan membuktikan layanan holistik yang ramah dilakukan oleh SDI, menggunakan kurikulum terintegrasi yang dijaga mutunya, keunggulan fasilitas sebagai

118 | Ajeng Wulansasi

strategi untuk mencapai keunggulan bersaing berkelanjutan. Teori manajemen strategi sekolah dasar Islam ini sejalan dengan teori Total Quality Management yaitu keunggulan bersaing berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sekolah dasar Islam c. Michael E. Porter Definisi keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Cara untuk mendapatkan keunggulan bersaing dirumuskan oleh Porter dalam “Generic Strategies”, meliputi: biaya rendah, diferensiasi dan fokus (Porter M. E., 2008, p. 35).

KEUNGGULAN STRATEGI Kenaikan yang diterima Kedudukan Biaya

pelanggan Murah Pasar yang luas Biaya Murah Diferensiasi

Pasar tertentu yang sempit Fokus Biaya Murah Fokus Diferensiasi

TARGET STRATEGI TARGET

Biaya Keunikan

SUMBER

Gambar 6.6 Strategi Bersaing Generik Michael Porter Sumber (Porter M. E., 2008) Temuan teori yang ditemukan dalam penelitian ini didukung oleh teori Porter, dimana sekolah dasar Islam berada di startegi fokus diferensiasi yang memadukan keunggulan strategi diferensiasi dan strategi fokus. Sekolah dasar Islam yang menerapkan strategi diferensiasi tidak berusaha untuk tampil sebagai sekolah dengan biaya rendah, melainkan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunikan sehingga mudah dibedakan dengan produk sejenis. Strategi diferensiasi sekolah dasar Islam yang ditemukan adalah pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), dan keunggulan fasilitas (facility excellence). Strategi fokus memilih suatu segmen serta menyesuaikan strategi untuk melayani segmen tersebut. Keunggulan bersaing dicapai dengan berkonsentrasi secara khusus pada segmen tersebut. d. Fred R. David dan Forest R.David Fred R. David dan Forest R.David menyatakan bahwa manajemen strategi keunggulan bersaing berkelanjutan dicapai dengan (a) secara berkelanjutan beradaptasi terhadap perubahan dalam tren eksternal, kejadian dan kapabilitas kompetensi internal, serta sumber daya, (b) secara efektif dengan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 119

seni dan ilmu memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi utama faktor-faktor tersebut (David & David, 2017, p. 7). Teori Fred R. David dan Forest R.David mendukung temuan penelitian ini karena sekolah dasar Islam melakukan proses manajemen strategi oleh para pemimpin sekolah dan yayasannya dalam pengembangan dan inovasi program sekolah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan. Keunggulan bersaing berkelanjutan yang ditemukan dilapangan dapat dicapai melalui pelayanan holistik yang ramah, kurikulum terintegrasi, keunggulan fasilitas. Dalam pelaksanaan ketiga strategi tersebut diobservasi sehingga koreksi dapat dilakukan, kendala dapat diidentifikasikan. Pada proses evaluasi didapatkan informasi yang penting untuk membuat keputusan pengembangan program sekolah.

e. Philip Kotler Kotler menyatakan keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung pendapatan lebih mahal. Penggunaan teori ini, harus bisa mempertimbangkan aspek-aspek apa saja yang akan ditawarkan dengan nilai rendah namun mendapatkan manfaat yang lebih besar. Misalnya menawarkan biaya pendaftaran yang murah namun program yang dilaksanakan tetap bagus bahkan mungkin sama dengan program yang biayanya mahal. (Kotler, 2012, p. 311). Teori Kotler tidak mendukung temuan teori dari penelitian ini dikarenakan sekolah dasar Islam yang memiliki keunggulan berkelanjutan bukanlah sekolah dengan biaya rendah dikarenakan pembiayaan mandiri untuk operasional, penelitian dan pengembangan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah. Sekolah dasar Islam menetapkan biaya dikisaran 100-200 juta untuk biaya pendidikan selama 6 tahun yang diperuntukkan segmen pasar ekonomi menengah.

2. Komentar Dosen Prof. Dr. Suwito, MA Guru Besar Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merespon hasil penelitian ini dengan pernyataannya yaitu teori tersebut sejalan dengan total football attack dengan menerapkan sikap “menemukan masalah dan jangan menghindari masalah” (Suwito, 2020). Total football attack adalah teori taktis dalam sepakbola asosiasi di mana setiap pemain lapangan dapat mengambil alih peran pemain lain dalam tim, sehingga memungkinkan tim mereka untuk menjaga struktur taktis mereka tidak berubah. Menurut skema permainan ini, tidak ada pemain yang ditetapkan dalam peran mereka sendiri dan selama pertandingan, siapa pun dapat bermain sebagai penyerang, gelandang, atau pemain bertahan secara seimbang (Youcoach, 2020). Pernyataan pakar ini mendukung hasil penelitian yang mengandung arti sekolah dasar Islam harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi dan mampu bertahan.

120 | Ajeng Wulansasi

Dr. Jejen Musfah, MA Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam dan dosen untuk mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan dan Seminar Proposal Tesis merespon hasil penelitian ini dengan pernyataannya bahwa Philip Kotler (2012) dan Michael E. Porter (2008) menyatakan bahwa daya saing yang intinya adalah biaya murah atau rendah tapi pelayanan dan kualitas bagus. Riset ini tidak menunjukkan perbandingan sekolah dengan fasilitas, kurikulum, dan pelayanan yang sama bagus, tapi biayanya berbeda-beda. Sekolah yang paling rendah biayanya lebih diminati masyarakat dengan level ekonomi yang sama. Selain itu juga menyatakan sepakat riset ini menguatkan teori Fred. R. David dan Forest. R David tentang pentingnya kompetensi SDM dalam daya saing sekolah dengan catatan lemah dianalisis tentang diferensiasi dan fokus (Musfah J. , 2020). Berdasarkan uraian di atas pernyataan dosen ini mendukung temuan teori dan memberi masukan agar diperkuat analisis strategi diferensiasi dan fokus. Dr. Supangat Rohani, MA, dosen untuk mata kuliah Kepemimpinan, MSDM, dan Manajemen Strategik. Selain itu juga merupakan praktisi yang telah memimpin sekolah Islam yaitu Fajar Hidayah, Al Syukro Universal Dompet Dhuafa, dan An Nahl Cibubur sejak 2005. Supangat Rohani memberikan komentar terhadap hasil penelitian ini terhadap tiga aspek dan simpulan temuan. Konsep cukup representatif pada pelayanan holistik yang ramah dengan memunculkan sumber daya manusia, pembiayaan, serta analisis strategi. Pada manajemen kurikulum cukup baik dan mudah untuk dipahami dengan catatan diperlukan pendalaman seperti strategi pengembangan kurikulum pada metode, penilaian dan kelulusan, tidak hanya di agama dan bahasa saja. Selain itu diperlukan rumusan kurikulum pendidikan jarak jauh. Penetapan keunggulan fasilitas perlu, menarik, dan cukup representatif dengan memperhatikan safety awareness sehingga siswa merasa aman. Ketiga aspek ini layak untuk ditawarkan sebagai manajemen strategi sekolah dasar Islam (Supangat, 2020). Pernyataan pakar ini mendukung hasil penelitian dengan menganalisis setiap aspek yang ditawarkan sebagai manajemen strategi sekolah dasar Islam yang memiliki keunggulan bersaing. Pernyataan ini juga memberikan saran pendalaman pembahasan di setiap aspek. Dr, Maftuhah, MA adalah dosen untuk mata kuliah Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan, Manajemen Strategi merespon hasil penelitian ini dengan pernyataannya bahwa kurikulum terintegrasi adalah kapabilitas khusus atau core capabilities sekolah dasar Islam yang disebut sebagai distinctive competencies yang menjadikannya unggul dan berbeda dibandingkan pesaingnya. Segmen pasar kelas menengah ke atas disebut juga sebagai ceruk pasar yang dipilih sebagai bagian dari pilihan strategi. Temuan ini bagus sehingga dapat digunakan sebagai pola strategi keunggulan sekolah dasar Islam menengah ke atas, namun terdapat pula sekolah dasar Islam yang hanya menggunakan sebagian strategi tersebut (Mafthuh, 2020). Pernyataan ini mendukung hasil penelitian bahwa kompetensi keunikan sekolah dasar Islam ada di kurikulum integrasi dan segmen pasar yang terbatas. Dr. Yayah Nurmaliyah, MA, dosen untuk mata kuliah Anilisis Kebijakan Pendidikan merespon hasil penelitian ini dengan pernyataannya bahwa penelitian di tiga sekolah dasar Islam sejenis masuk dalam persaingan pasar oligopoli sehingga konsekuensinya strategi yang ketat bagi tiga sekolah ini terhadap pemenuhan atas kepuasan layanan konsumen. Tidak ditemukan kekhasan sekolah

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 121

dari komponen pelayanan holistik yang ramah, kurikulum terintegrasi, dan keunggulan sarana prasarana sehingga belum tampak branding dan icon sekolah misalnya distingsi kurikulum integrasi dalam proses pembelajaran dan evaluasi disetiap sekolah. Temuan penelitian mengenai biaya pendidikan terbantahkan karena tidak selalu sekolah yang berbiaya mahal memiliki keunggulan berkelanjutan karena bisa saja sekolah dengan biaya rendah memiliki keunggulan berkelanjutan. Daya dukung persaingan dari aspek value, nilai, karakater yang berakar pada tiga sekolah dasar Islam belum ditampilkan dalam penelitian ini (Nurmaliyah, 2020). Pernyataan pakar memberikan masukan hal-hal yang harus diperkuat dalam penelitian dan mengkritisi hasil temuan penelitian mengenai biaya sekolah dengan kemampuan bersaing berkelanjutan.

122 | Ajeng Wulansasi

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan Hasil temuan penelitian yaitu teori manajemen strategi sekolah dasar Islam adalah kemampuan memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan yang dapat dicapai melalui pelayanan holistik yang ramah (hospitality holistic service), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), keunggulan fasilitas (facility excellence) dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu. Temuan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam sesuai dengan manajemen strategi dalam perspektif Islam yaitu memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan melalui startegi pelayanan holistik yang ramah, kurikulum terintegrasi, keunggulan fasilitas. Sekolah dasar Islam tidak hanya tujuannya mendapatkan laba besar saja, namun tujuan mencapai laba untuk keberlangsungannya serta mencapai tujuan yang lebih mulia. Teori Edward Sallis mendukung temuan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam. Sekolah dasar Islam merupakan lembaga penyedia layanan. Hasil temuan membuktikan ada layanan holistik yang ramah, kurikulum terintegrasi yang dijaga mutunya, keunggulan fasilitas sebagai strategi untuk mencapai keunggulan bersaing berkelanjutan. Teori manajemen strategi sekolah dasar Islam ini sejalan dengan teori Total Quality Management (TQM) yaitu keunggulan bersaing berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sekolah dasar Islam. Teori strategi generik Michael E. Porter mendukung temuan teori manajemen strategi sekolah dasar Islam. Teori strategi generik menyatakan bahwa keunggulan bersaing berkelanjutan dapat dilakukan dengan strategi fokus diferensiasi. Strategi diferensiasi yaitu keunggulan bersaing di pelayanan holistik yang ramah, kurikulum terintegrasi, keunggulan fasilitas yang berbeda di setiap sekolah dasar Islam sehingga dapat membedakan dengan sekolah sejenis. Strategi fokus pada segmen pasar menengah sehingga strategi diferensiasi dapat dilakukan untuk menyesuaikan dan melayani segmen tersebut. Teori Fred R. David dan Forest R. David yaitu manajemen strategi keunggulan bersaing berkelanjutan dicapai dengan beradaptasi dengan perubahan dan dilakukan proses manajemen strategi mendukung temuan penelitian. Teori ini mendukung temuan teori yaitu keunggulan bersaing dilakukan dengan inovasi pengembangan yang dilakukan terus menerus. Temuan teori manajemen startegi sekolah dasar Islam mengkritik teori Philip Kotler karena sekolah dasar Islam bukanlah sekolah dengan biaya rendah dikarenakan sumber pembiayaan sekolah dasar Islam dilakukan mandiri dalam pengembangan sekolah. Cakupan sekolah dasar Islam dalam penelitian ini untuk segmen pasar menengah berdasarkan Segmentasi harga-harga sekolah dasar Islam berakreditasi A di Tangerang Selatan dan kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 123

Teori manajemen strategi sekolah dasar Islam yang dihasilkan dari penelitian ini sudah kuat karena dilakukan review dengan teori manajemen yang sudah ada dan didukung oleh empat orang dosen Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah.

B. Saran Setelah dilaksanakannya penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran yaitu: Pertama. Bagi pihak sekolah dasar Islam harus mempunyai departemen penelitian dan pengembangan yang fokus pada pengembangan dan pengawasan pelaksanaan yang sesuai dengan visi dan misi. Dalam menjalankan proses manajemen strategi khususnya di kurikulum yang dimiliki sekolah dasar Islam sudah sangat baik dilaksanakan secara konsisten dengan konsep sekolah berwawasan Islam dan dwibahasa agar tetap selalu berinovasi untuk tetap bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan jaman. Pengembangan kurikulum harus sesuai dengan perkembangan, potensi dan kebutuhan peserta didik, dan sesuai bakat dan minat. Kedua. Penelitian ini diambil pada sekolah dasar Islam di bawah naungan Kementerian Dinas Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang berstatuskan sekolah nasional yaitu SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al Azhar 15 Pamulang dan SDI Cikal Harapan 1 BSD, harapannya kedepannya dilakukan penelitian ke sekolah dasar Islam berstatus Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) seperti SDI Insan Cendekia Madani, SDI Mutiara Harapan, SDI Al Jabr, dan sekolah lainnya. Sehingga perbandingan manajemen strategi sekolah dasar Islam lebih general dan mendalam lagi karena cakupannya. Ketiga. Penelitian ini baru dapat mengungkap manajemen strategi sekolah dasar Islam dari sisi manajemen persaingan sekolah, manajemen kurikulum, dan manajemen sarana dan prasarana. Penelitian ini masih dirasakan kurang dan membutuhkan serangkaian penelitian dengan cakupan yang lebih luas dan mendalam seperti: minimnya informasi terkait keuangan sekolah, rendahnya kontrol orangtua siswa terhadap kesesuaian visi dan misi sekolah dengan program sekolah, belum didapatkan formulasi kemampuan keuangan orangtua siswa dalam pembiayaan sekolah Keempat. Penulis dalam proses pengamatan dan wawancara di lapangan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan kepala-kepala bagian seperti kepala unit TU, kepala unit sarana dan prasarana, kordinator mata pelajaran agar data yang dihasilkan lebih komprehensip. Penelitian dengan grounded theory menuntut kualitas tertentu bagi peneliti pemula seperti saya. Penulis harus memiliki rasa percaya diri karena memang harus benar-benar mengerti. Kualitas dan kreatifitas serta wawasan yang luas harus dimiliki oleh seorang penulis pemula. Adanya grounded theory ini membantu penulis untuk keluar dari stagnasi teori. Semoga pendekatan penelitian grounded theory akan semakin banyak digunakan oleh para calon penulis

124 | Ajeng Wulansasi

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Abadi, F. (2019). Pengembangan Organisasi: Strategi Mengoptimalkan Sumber Daya Manusi. Yogyakarta: Pohon Cahaya. Al-Azhar, Y. (2020, Juni 28). YPI Al Azhar. Retrieved from www.al-azhar.or.id: http://www.al-azhar.or.id/index.php/tentang-kami/pendiri-dan-tokoh Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo. Ananda, R., & Banurea, O. K. (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. : CV. Widya Puspita. Assuari, S. (2016). Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Bryson, J. (2004). Strategic Planning for Public and Non Profit Organization: A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievement. San Francisco: Jossey-Bass. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Cikal, Y. (2020). Agenda Sekolah Sekolah Cikal Harapan. Jakarta: Yayasan Permata Sari. CIPS, & Rahman, M. A. (2016). Sekolah Swasta Berbiaya Rendah di Jakarta. Jakarta: Center for Indonesian Policy Studies. Creswell, J. W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed. David, F. R., & David, F. R. (2017). Konsep Manajemen Strategik: SUatu Pendekatan Keuanggulan Bersaing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Fontaine, R., & Ahmad, K. (2013). Strategic Management from an Islamic Perspective. Singapore: John Wiley & Sons Singapore. Holloway, C. (2008). Metode-metode Riset Kualitatif Dalam Public Relations dan Marketing Communication. Yogyakarta: Bentang. Kasali. (2017). Disruption. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kasali, R. (2018). The Great Shifting. Jakarta: Gramedia. Kotler, P. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Moeloeng, L. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. : PT Remaja Rosdakarya. Muhammadiyah. (2020, Juni 28). Prof. Dr. H. Amien Rais. Retrieved from www.m.muhammadiyah.or.id: http://m.muhammadiyah.or.id/id/2-content- 167-det-prof-dr-h-amien-rais.html Musfah, J. (2015). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. Padil, Prasetyo, M., & Teguh, A. (2011). Strategi Pengelolaan SD/MI Visioner. Malang: UIN Maliki Press. Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (1997). Strategic Management: Formulation, Implementation and Control. USA: Richard D. Irwin Inc. Porter, M. E. (2002). Strategi Bersaing Teknis Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta: Erlangga. Porter, M. E. (2008). Strategi Bersaing (Competitive Advantage). Tangerang: Kharisma Publishing Group. Purwanto, I. (2008). Manajemen Startegi. Bandung: CV. Yarma Wdiya. Purwanto, N. (2011). Strategi Bersaing Dalam Bisnis Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 10.

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 125

Rosyada, D. (2017). Madrasah dan Profesionalisme Guru. Jakarta: Kencana. Rusdiana. (2016). Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sallis, E. (2002). Total Quality Management in Education, Third Edition. London: Kogan Page. Shihab, M. Q. (2012). Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati. Siagian, S. (2018). Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tohir, M. (2019). Hasil Pisa Indonesia Tahun 2018 Turun Dibandingkan Tahun 2015. ResearchGate. Umar, H. (2001). Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic Management and Business Policy Toward Global Sustainability (13 ed). United States: Pearson. William, K. (2000). Sociology in A Changing World. Florida: Collage Publisher.

B. Internet Asnawi. (2019, September 9). Koran Indonesia. Retrieved November 13, 2019, from koranindonesia.id: https://koranindonesia.id/kekurangan-murid-sekolah- swasta-terancam-banyak-tutup/ bappenas. (2019). Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Retrieved from www.bappenas.go.id: https://www.bappenas.go.id/files/rpjmn/Narasi%20RPJMN%20IV%202020- 2024_Revisi%2028%20Juni%202019.pdf Bintaro, S. B. (2019). Parent's Handbook. Bintaro: SDI Budi Mulia Dua Bintaro. bmdbintaro. (2020, Maret 20). Retrieved from bmdbintaro.com: https://bmdbintaro.com/

bnsp-indonesia.org. (2018, Maret 23). Mendapatkan Perhatian dalam RPJM 2020- 2024: Catatan Audensi BSNP dan TASS. Retrieved from bnsp-indonesia.org: ttps://bsnp-indonesia.org/2018/03/23/standar-nasional-pendidikan-perlu- mendapat-perhatian-dalam-rpjmn-2020-2024-catatan-audiensi-bsnp-dan- tass/ BSNP. (2020, Maret 22). Standar Pembiayaan Pendidikan. Retrieved from bnsp- indonesia.org: https://bsnp-indonesia.org/standar-pembiayaan-pendidikan/ Cikal, Y. (2020). Agenda Sekolah Sekolah Cikal Harapan. Jakarta: Yayasan Permata Sari. cikalharapanbsd. (2020, Maret 20). Retrieved from www.cikalharapanbsd.sch.id: http://cikalharapanbsd.sch.id/ Christensen, C. M. (1997). The Innovator's Dilemma: When New Technologies Cause Great Film to Fail. 13. Jakarta: Pustaka Pelajar. databoks. (2018). databoks.katadata.co.id. Retrieved from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/22/indeks-modal- manusia-indonesia-peringkat-6-di-asean dikdasmen, k. (2019, November 16). dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id. Retrieved November 16, 2019, from https://dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id/

126 | Ajeng Wulansasi

Frantzen, J. L. (2018). School District Leaders' Use of Strategy Planning in Changing Educational Landscape. The Universitu of Texas at Austin . Grant, R., & Jordan, J. (2015). Foundation of Startegy 2nd Edition: The concept of Strategy. WIley. Hadiati, S. (2016). Peran Struktur Pasar dan Daya Saing Dalam Meningkatkan Kinerja Umum Kerajinan Keramik. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Hidayat, A. F. (2018). Manajemen Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Di SDN Kalisat 01 Kabupaten Jember. UIN Maulana Malik Ibrahim. Horvath, I. (2019). Disruptive Technologies in Higher Education. International Conference on Cognitive Infocommunications. Huang, H. I. (2012). An Empirical Analysis of tHe Strategic Management of Comptetitive Advange, A Case Study of Higher Technical and Vocational Education in Taiwan. School of International Business. Illyas, Y. (2019). Strategi Implementation of Total Quality Management in Education Institutions. Journal of Education Expert. Indonesia.go.id. (2019). Indonesia.go.id. Retrieved Januari 3, 2020, from https://indonesia.go.id/profil/agama Jati, R. P. (2015, Juni 25). https://www.kompasiana.com/. Retrieved from https://www.kompasiana.com/: https://www.kompasiana.com/roko/5510c359813311d434bc6e10/waspadai-sekolah- swasta-islam Jayani, D. H. (2020, Februari 24). 2020, Anggaran Pendidikan Hanya Naik 2,7%. Retrieved from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/16/2020-anggaran- pendidikan-hanya-naik-27 Kartika, Q. (2017). Dinamika Lembaga Pendidikan Mempertahankan Eksistensi Pada Era Kompetitif. Journal Islamic education Management. KBBI. (2020, Maret 22). KBBI Daring. Retrieved from kbbi.kemdikbud.go.id: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lembaga Kemdikbud. (2020, Februari 24). www.kemdikbud.go.id. Retrieved from www.kemdikbud.go.id: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/02/bantuan-operasional- sekolah-berikan-solusi-kesejahteraan-guru-non-asn kemendikbud. (2020, Mei 1). pusdiklat kemendikbud. Retrieved from pusdiklat kemendikbud: https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud- no-4-tahun-2020-tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa- darurat-penyebaran-corona-virus-disease-covid-1-9/ kemenkeu. (2019, 12 9). www.kemenkue.go.id. Retrieved from Ministry of Finance Republic of Indonesia: https://www.kemenkeu.go.id/en/publications/news/these-are-6-priorities-for- indonesia-to-be-the-top-5-countries-with-largest-economy-in-the-world-in- 2045/ Kho, B. (2018, Juni 4). ilmumanajemenindustri.com. Retrieved from Ilmumanajemenindustri.com: https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-strategi-3-tingkatan-strategi- bisnis/

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 127

Khori, A. (2016). Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam. Manageria: Jurnal Pendidikan Islam, Yogyakarta. Kristiawan, M., Suryanti, I., Muntazir, M., Jon, R. A., Agustina, M., & Fajri, R. (2018). Inovasi Pendidikan. Ponorogo: Wade Group. Kusnandar, V. B. (2020, Februari 22). databoks.katadata.co.id. Retrieved from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/02/inilah-proyeksi- jumlah-penduduk-indonesia-2020 Laucereno, S. F. (2020, Februari 25). Pendapatan Per Kapita RI Naik Jadi Rp56 Juta Per Tahun. Retrieved from finance.detik.com: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4415935/pendapatan-per- kapita-ri-naik-jadi-rp-56-juta-per-tahun Mahmud, M. (2012). Motif Penyelenggaraan Pendidikan Islam dan Implikasinya Pada Pola Manajemen dan Kepemimpinan. Dinamika Ilmu, 12. Maylasari, I., Agustina, R., Ramadhani, K. D., Nugroho, S. W., & Annisa, L. (2018). Statistik Sosial Budaya 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia. Ndugo, T., Kyono, J. K., & Kanini, M. (2018). Competitive Startegies and Performace of Private Primary School. School of Business and Economic. Pratiwi, I. (2019). Efek Program PISA Terhadap Kurikulum Di Indonesia. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan . Press, J. (2018). Leadership, Distrupted How to Prepare Yourself to Lead in a Disruptive World. Center for Creative Leadership. Qu'ran Kemanag. (2020, Juni 28). Retrieved from www.quran.kemenag.go.id: https://quran.kemenag.go.id/sura/2 sdia15. (2020, Maret 20). Retrieved from www.sdia.sch.id: https://sdia15.sch.id/ Sekolah, M. (2018, Maret 17). www.manajemensekolah.web.id. Retrieved from www.manajemensekolah.web.id: https://www.manajemensekolah.web.id/2018/03/posisi-indonesia-pada- program-penilaian.html Shobaki, M. J., & Naser, S. S. (2017). The Role of the Practice of Excellence Strategies in Education to Achieve Sustainable Competitive Advantage to Institutions of

Higher Education-Faculty of Engineering and Information Technology at Al- Azhar University in Gaza a Model. International Journal of Digital Publication Technology. Statistik, B. P. (2018, November 29). www.bps.go.id. Retrieved December 29, 2019, from https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=YTY1YjUyNm MxMTljZThmNzk5ZTVlYTYz&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvL mlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMTgvMTIvMDYvYTY1YjUyNmMxMTlj ZThmNzk5ZTVlYTYzL3N0YXRpc3Rpay1wZW5kaWRpa2FuLTIwMTgua HRtbA%3D%3D&twoadfnoarfeauf=MjA Victoria, A. O. (2020, Februari 25). BPS Catat Inflasi Agustus 0,12% Didorong Naiknya Biaya Pendidikan. Retrieved from katadata.co.id: https://katadata.co.id/berita/2019/09/02/bps-catat-inflasi-agustus-012- didorong-naiknya-biaya-pendidikan

128 | Ajeng Wulansasi

WEF. (January 2020). Schools of The Future: Defining New Models of Education For the Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum. Yenipmar, S., & Akgun, N. (2017). The levelof Implementation of the Strategic Management in Primary School. Universal Journal of Education Research. Youcoach. (2020, Juni 10). Youcoach. Retrieved from The Symbol of Total Football: https://www.youcoach.it/en/article/johan-cruyff-emblem-total-football

C. Wawancara Amelia, & Novellyta. (2020, Maret 5). Wawancara Orangtua SIswa SDS Islam Al Azhar 15 Pamulang. (A. Wulansasi, Interviewer) April, & Ecim. (2020, Februari 13). Wawancara Pemimpin Sekolah SDS Islam Budi Mulia Dua Bintaro. (A. Wulansasi, Interviewer) Debby, & Rita. (2020, Februari 17). Wawancara Orangtua Siswa SDS Islam Budi Mulia Dua Bintaro. (A. Wulansasi, Interviewer) Ecim Surhatini, S. (2020, Februari 13). Wawancara Guru SDI Budi Mulia Dua Bintaro. (A. Wulansasi, Interviewer) Endang, & Diah. (2020, Maret 5). Wawancara Orangtua Siswa SDS Islam Cikal Harapan 1. (A. Wulansasi, Interviewer) Eni. (2020, Februari 20). Wawancara Kepala TU SDS Islam Al Azhar 15. (A. Wulansasi, Interviewer) Erfi. (2020, Februari 24). Wawancara Pemimpin Sekolah SDS Islam Cikal Harapan. (A. Wulansasi, Interviewer) Khairuniya. (2020, Februari 24). Wawancara Guru SDI Cikal Harapan 1 BSD. (A. Wulansasi, Interviewer) Mafthuh. (2020, Juni 9). Respon Hasil Penelitian oleh Dr. Maftuhah, MA. (A. Wulansasi, Interviewer) Musfah, J. (2020, Juni 6). Respon Hasil Penelitian oleh Dr. Jejen Musfah, MA. (A. Wulansasi, Interviewer) Nurmaliyah, Y. (2020, Juni 9). Respon Hasil Penelitian oleh Dr. Yayah Nurmaliyah, MA. (A. Wulansasi, Interviewer Supangat. (2020, Juni 7). Respon Hasil Penelitian oleh Dr. Supangat Rohani, MA. (A. Wulansasi, Interviewer) Suwito. (2020, Juni 9). Respon Hasil Penelitian oleh Prof. Dr. Suwito, MA. (A. Wulansasi, Interviewer)

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 129

GLOSARIUM

CPM : Singkatan dari Competitive Profil Matrix, untuk mengidentifikasikan para pesaing utama lembaga termasuk kekuatan dan kelemahan lembaga

Defensif : Bersikap bertahan

Disrupsi : Gangguan atau kekacauan; gangguan atau masalah yang mengganggu suatu peristiwa, aktivitas, atau proses (disturbance or problems which interrupt an event, activity, or process). BMDB : Budi Mulia Dua Bintaro EFE : Singkatan dari External Factor evaluation, mengorganisir elemen peluang dan ancaman, dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh setiap faktor pada lembaga pendidikan, serta untuk mengetahui berapa besar respon lembaga pada setiap faktor dan terakhir untuk mengetahui berapa nilai lembaga pendidikan terhadap keseluruhan faktor untuk dibandingkan dengan rata-rata lembaga pendidikan lain Ekstristik : Berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa); bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya Evaluasi : Pengukuran dan perbaikan dalam kegiatan yang dilaksanakan, seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang dibuat. Fungsional : Berdasarkan jabatannya Grounded Theory : Metode penelitian kualitatif dengan rumusan masalah ditemukan di lapangan, hipotesis senantiasa jatuh bangun di tempat data. Data merupakan sumber teori. Teori berdasarkan data sehingga teori lahir dan berkembangan di lapangan Holistik : Secara keseluruhan IFE : Singkatan dari Internal Factor Evaluation adalah mengorganisir elemen kekuatan dan kelemahan, dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh setiap faktor pada lembaga, serta untuk mengetahui berapa besar respon lembaga pada setiap faktor dan terakhir untuk mengetahui berapa nilai lembaga terhadap keseluruhan faktor untuk dibandingkan dengan rata-rata industri Implementasi : Suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinc

130 | Ajeng Wulansasi

Inovasi : Kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya

Intrinsik : terkandung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat seseorang, atau suatu peristiwa) Keunggulan : Kemampuan untuk memperoleh margin laba yang lebih Kompetitif atau tinggi daripada rata-rata di industri atau kemampuan dan Bersaing kelebihan yang dimiliki perusahaan dibanding perusahaan lainnya Konsumen : Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Korporasi : Badan usaha yang sah; badan hukum Kualitas pendidikan : Kemampuan lembaga dan sistem pendidikan dalam memberdayakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan harapan atau tujuan pendidikan melalui proses pendidikan yang efektif. Kurikulum : Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Lembaga : Badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha Lingkungan : semua elemen di luar lembaga yang relevan untuk operasi. Eksternal Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap lembaga Lingkungan Internal : semua sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi organisasi Lingkungan Makro : kekuatan masyarakat yg lebih luas yg mempengaruhi seluruh lingkungan mikro pemasaran perusahaan yg mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pemasaran. Lingkungan Mikro : kekuatan-kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggannya. Motivasi : Keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha yang

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 131

memberikan arah pada sebuah kegiatan, sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai

MOOC : Singkatan dari Massive Open Online Course yaitu sistem pembelajaran berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web

Organization : Perubahan yang terencana (planned change). Development Oligopoli : Kondisi pasar yang tidak sempurna dimana beberapa lembaga pendidikan menjual satu produk yang sama (homogen) kepada masyarakat Pembiayaan : kemampuan interval sistem pendidikan untuk mengelola dana-dana pendidikan secara efisien Pelayanan : Kegiatan pemberian jasa dari suatu pihak kepada pihak lainnya. Perencanaan : Suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebu Perspektif : Sudut pandang Prasarana : Fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/ madrasah. QSPM : Singkatan darai Quantitative Strategic Planning Matrix, yaitu merupakan suatu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang dapat dijalankan Sarana : Perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah SDI : Sekolah Dasar Islam

SPACE : Singkatan dari The Strategic Position and Action Evaluation, yaitu menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk lembaga adalah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif Strategi Diferensiasi : Lembaga mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk lainnya Strategi Biaya : Lembaga lebih memperhitungkan pesaing dari pada Rendah pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari lembaga lain

132 | Ajeng Wulansasi

Strategi Fokus : Lembaga mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi biaya rendah atau diferensiasi. Strategi fokus mempunyai dua varian yaitu: fokus biaya dan focus diferensiasi.

Strategi Generik : Suatu pendekatan strategi lembaga dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis

Stakeholders : Pihak pemangku kepentingan atau beberapa kelompok orang yang memiliki kepentingan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan SWOT : Singkatan dari Strength-Weakness-Opportunities-Threats, yaitu alat untuk mencocokkan kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman yang dihadapi lembaga Taksonomi : Klasifikasi bidang ilmu, kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. VUCA : Singkatan dari volatile, uncertain, complex and ambigou yaitu keadaan masyarakat menjadi semakin dinamis, cepat berubah, tidak pasti, komplek, dan ambigu YPAP : Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi YPI : Yayasan Pesantren Islam

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 133

INDEKS

A F Akhun, 11 Fasilitas, 5, 49, 69, 71, 72, 74, 113 Al-Azhar, 8, 10, 15, 82, 83 Field Trip, vi, 91, 92 Allah, xiii, xiv, 7, 22, 66, 81 Fokus, 16, 21, 91, 114 Ancaman, iv, 31, 33, 57, 58, 59, 62, 68, 71, 72, Frantzen, 11, 120 73 Fred R. David, ix, 22, 35, 115 April, xiii, 14, 85, 124 Fungsional, 20, 22

B G Berkelanjutan, ix, 7, 8, 9, 10, 12, 19, 24, 36, 51, Gaza, 10 66, 113, 115, 117, 118 Generik, 11, 20, 21, 22, 114 Biaya Rendah, 21 Grounded theory, ix, 12, 13, 119 Bisnis, 20, 121 Bryson, 19, 120 H

C harga, 21, 27, 29, 41, 52, 53, 54, 55, 57, 60, 61, 64, 67, 73, 79, 109 Cambridge, 15, 52, 79, 82, 111 holistik, ix, 61, 113, 114, 115, 116, 117, 118 CPM, vi, 31, 34, 69, 70 Huang, 11, 121 Huberman, 16, 17 D

Diferensiasi, 20, 114 I Diknas, 91 IFE, vi, 31, 33, 69, 70, 73 Disrupsi, 1, 2, 66 Implementasi, iv, 37, 74, 87 Disruptif, 2, 66 Inovasi, 1, 2, 9, 66, 121 Dr, Maftuhah, MA, 116 Dr. Jejen Musfah, MA, xiii, 116, 124 Dr. Supangat Rohani, MA, 116, 124 K Dr. Yayah Nurmaliyah, MA , 117, 124 Kekuatan, 20, 21, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 42, 52, 57, 61, 62, 64, 66, 67, 69, 70, 72, 73, 88, E 109, 113 Kesantunan, 45 Ecim, xiii, 44, 67, 124 keuangan, 1, 5, 20, 22, 29, 30, 54, 56, 61, 65, 67, EFE, vi, 31, 33, 34, 68, 69, 70, 73 68, 69, 71, 72, 74, 76, 87, 99, 111, 118 ekstrakurikuler, 76, 82, 89 keunggulan bersaing, ix, 7, 9, 20, 62, 109, 113, Erfi, xiv, 67, 75, 98, 124 114, 115, 116, 118 Evaluasi, iv, vi, 35, 37, 68, 69, 70, 76, 86, 90, 93, keunggulan kompetitif, 10, 11, 12, 20, 25, 57, 66 94, 111 Konsumen, 61, 62 Event, vi, 91, 92 Korporasi, 20 Kotler, ix, 30, 115, 116, 118, 121 Kualitas, 5, 9, 42, 44, 69, 70, 71, 72, 74, 75, 119

134 | Ajeng Wulansasi

Kurikulum, iv, vi, vii, 3, 15, 79, 81, 82, 83, 87, Perencanaan, iv, 29, 56, 67, 81, 101, 102, 103, 95, 110, 121 116 persaingan, 5, 6, 8, 19, 21, 22, 28, 39, 41, 42, 57, L 58, 61, 62, 68, 70, 78, 99, 108, 109, 117, 118 Perspektif Islam, iv, 22 Lingkungan Internal, 28 PISA, 3, 9, 121 Lingkungan Makro, 27, 62 Porter, vii, ix, 11, 20, 28, 57, 114, 116, 118, 121 Lingkungan mikro, 28 PPDB, 5, 41, 65

Litbang, 30 prasarana, 5, 7, 9, 38, 40, 41, 44, 51, 56, 58, 61, 62, 68, 69, 71, 72, 74, 75, 76, 77, 82, 87, 96, M 97, 98, 99, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 111, 112, 113, 117, 118, 119 Manajemen strategi, ix, 7, 8, 9, 10, 12, 19, 20, 22, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, xiii 23, 24, 25, 30, 66, 74, 113, 115, 116, 118, 119 Prof. Dr. Suwito, MA, iii, 116, 124 Miles, 16, 17 PTM, vii, 84, 91 Modern Islamic, 14, 79, 82 MOOCs, 2 Q Muatan, vi, 69, 71, 72, 74, 82, 83 QS. Al-Asr, 24 N QS. Al-Baqarah ayat 148, 7 QS. At-Takasur, 23 Nadiem Anwar Makarim, 3, 65 QSPM, vi, 31, 37, 73, 74, 109 Naser, 10 Ndugo, 11, 121 R O ramah, ix, 3, 42, 45, 109, 113, 114, 115, 116, 117, 118 OECD, 3 Robinson, 19, 25, 121 oligopoli, 41, 42 Organisasi, vii, 38, 39, 44, 120, 122 S P Sarana, iv, vii, viii, 40, 77, 96, 98, 99, 101, 104, 105, 107, 112, 120 Pearce, 19, 25, 121 School of Future, 3 Pelatihan, 61 SDI Al-Azhar 15 Pamulang, 8, 15 pelayanan, 5, 20, 22, 39, 41, 42, 44, 45, 48, 51, SDI Budi Mulia Dua Bintaro, vi, vii, ix, xiii, 8, 9, 55, 61, 62, 70, 73, 75, 109, 113, 114, 115, 14, 15, 42, 44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 116, 117 54, 55, 56, 58, 59, 60, 62, 66, 67, 68, 70, 74, Pemasaran, 29, 121 75, 76, 77, 79, 80, 81, 82, 85, 86, 87, 88, 89, Pembiayaan, iv, 5, 51, 56, 116, 120 90, 91, 92, 93, 94, 96, 97, 99, 100, 102, 103, Segmentasi harga, vii, 52, 53 104, 105, 106, 109, 111, 112, 119, 124 pendidikan, xiii, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, SDI Cikal Harapan 1, vii, xiv, 8, 9, 15, 42, 44, 45, 14, 15, 19, 22, 25, 27, 31, 38, 39, 40, 41, 42, 48, 50, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 66, 43, 45, 46, 51, 52, 53, 54, 56, 59, 60, 61, 62, 67, 70, 75, 76, 81, 82, 83, 87, 88, 89, 90, 91, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 71, 76, 79, 80, 81, 87, 92, 93, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 93, 96, 99, 101, 103, 106, 111, 115, 116, 117, 106, 111, 119, 124 120, 122, 123 sekolah dasar Islam, vii, ix, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54,

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 135

55, 56, 57, 58, 59, 61, 62, 65, 66, 67, 68, 69, T 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 79, 81, 82, 83, 84, 86, 87, 91, 92, 93, 94, 96, 99, 100, 101, taksonomi, 108, 110, 112 102, 103, 106, 109, 111, 112, 113, 114, 115, Tangerang selatan, 6 tawar-menawar, 61 116, 117, 118 Shobaki, 10 terintegrasi, ix, 9, 60, 67, 82, 87, 91, 111, 113, Silabus , vi, viii, 84, 85, 86 114, 115, 116, 117, 118 Sistem informasi, 30 Total football attack, 116

SLC, vii, 77, 84, 85, 91 Triangulasi, 18 SPACE, vi, 31, 35, 36, 70, 71, 72, 73, 109 SPK, 14, 15, 53, 99, 119 V strategi, ix, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, VUCA, ix, 1 41, 42, 46, 50, 52, 54, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 66, 67, 68, 70, 72, 73, 74, 75, 76, 88, 91, 109, W 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118 WEF strategis, 8, 11, 15, 19, 24, 25, 30, 36, 41, 62, 67, , 2, 3, 122 Wheelen dan Hunger 69, 70, 71, 72, 74, 98, 100, 109, 113 , 21 Struktur organisasi, 39, 44 Sugiyono, 12, 14, 16, 122 Y SWOT, vi, 31, 34, 35, 67, 72, 73 Yenipmar, 11 Yunani, 19

136 | Ajeng Wulansasi

LAMPIRAN LAMPIRAN 1

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 137

138 | Ajeng Wulansasi

LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENGAMBILAN DATA

A. Pedoman Observasi 1. Denah lokasi sekolah-sekolah dasar swasta Islam yaitu SDI Budi Mulia Dua Bintaro, SDI Al-Azhar 15 Pamulang, SDI Cikal Harapan 1 BSD 2. Sarana dan Prasarana sekolah. 3. Kegiatan belajar mengajar kelas 4. Kegiatan administrasi sekolah 5. Interaksi manusia dengan manusia

B. Pedoman Studi Dokumentasi 1. Parents handbook: visi, misi, tujuan, program tahunan, aturan dan lainnya. 2. Denah lokasi/ruang 3. Struktur organisasi 4. Biaya masuk sekolah 2015-2019 5. Fasilitas pendukung 6. Foto-foto kegiatan belajar, event dan lainnya

C. Pedoman Wawancara Pimpinan Sekolah Profil Sekolah 1. Apa profil umum sekolah? 2. Apa yang menbedakan (ciri khas) sekolah dengan sekolah lainnya? Strategi Sekolah 3. Apa yang melatarbelakangi sekolah bernuansa Islam? 4. Apa rencana startegi pengembangan sekolah? 5. Bagaimana startegi sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarana? 6. Bagaimana sekolah melakukan perencanaan sekolah? 7. Bagaimana sekolah megimplementasikan strategi sekolah? 8. Bagaimana tahapan evaluasi dan pengendalian strategi sekolah? Kurikulum 9. Apa keunggulan dan distingsi kurikulum sekolah? 10. Bagaimana sekolah mengembangan kegiatan kesiswaan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat? 11. Apa faktor-faktor pendukung kurikulum dan kegiatan kesiswaan diimplementasikan? 12. Pentingnya kreatifitas guru, keaktifan siswa, sarana prasarana yang memadai dan lingkungan pembelajaran yang sesuai. Sarana dan Prasarana 13. Apa sarana dan prasarana unggulan sekolah? 14. Apa sarana dan prasarana yang harus dibangun dan dikembangkan oleh sekolah? Keuangan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 139

15. Bagaimana sekolah menetapkan biaya sekolah yang dibayarkan orangtua siswa? 16. Bagaimana strategi sekolah terhadap pembiayaan sekolah? 17. Apa pembiayaan sekolah yang paling besar dikeluarkan? 18. Apa saja sumber pembiayaan sekolah? 19. Jika menerima BOS, apa saja yang menggunakan dana BOS?

Lingkungan Startegis Sekolah 20. Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan sekolah? 21. Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah? 22. Apa saja peluang-peluang yang dapat di ambil sekolah? 23. Apa saja ancaman-ancaman yang ada di masyarakat?

Guru 1. Bagaimana dengan strategi dan program yang ditetapkan sekolah? Apakah sudah tepat? 2. Bagaimana program-program yang ditetapkan sekolah? 3. Apa saja kendala di lapangan terkait implementasi strategi? 4. Bagaimana sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung pelaksanaan program sekolah? 5. Apa yang harus dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualias guru?

Orangtua siswa 1. Bagaimana program yang ditawarkan sekolah? 2. Apakah harga harga yang yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya? 3. Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? 4. Apa kelebihan sekolah dibandingkan sekolah lainnya? 5. Apa kelemahan sekolah dibandingkan sekolah lainnya

140 | Ajeng Wulansasi

LAMPIRAN 3

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

SDI BUDI MULIA DUA BINTARO

P = Peneliti, I = Informan

Informan : Ecim Surtini, S.Pd Jabatan : Wakil Kepala Sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro Lokasi : Kantor Kepala Sekolah Tanggal : Kamis, 13 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Apa profil umum sekolah I Modern Islamic 01a 2. P Apa yang membedakan (ciri khas) sekolah dengan sekolah lainnya? I Selain Modern Islamic yang Konten Islamnya 01b berimbang dengan umum dan biingual, adanya test ESOL dari Cambridge dan motto bersekolah dengan senang dan senang di sekolah 3. P Apa yang melatarbelakangi sekolah bernuansa Islam? I Mayoritas keluarga muslim moderat di lingkungan 02a Bintaro yang lebih memilih sekolah bernuansa Islam 4. P Apa rencana startegi pengembangan sekolah? I Menambah unsur islami, mengikuti tekhnologi dan 02b pembentukan karakter siswa yang beradab dan berkarakter 5. P Bagaimana startegi sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarana? I Adanya berbagai Diklat dan seminar beberapa bidang, 02c pengembangan publik speaking, mendukung guru yang ingin melanjutkan kuliah, pinjaman dana kepada guru yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjnag yang lebih tinggi, peningkatan sarana prasarana yang lebih memadai lagi. 6. P Bagaimana sekolah melakukan perencanaan sekolah? I Perumusan visi misi dan tujuan jangka panjang sekolah 02d yang dibuat dari awal sebagai pondasi dan acuan serta analisis SWOT 7. P Bagaimana sekolah megimplementasikan strategi sekolah? I Mempersiapkan tenaga pendidik/ guru-guru sesuai 02e dengan kebutuhan sekolah dengan memiliki kualitas yang baik dan profesionalisme. Yang bisa mewujudkan motto sekoah anak-anak senang bersekolah dan senang

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 141

di sekolah dengan metode-metode dan penyajian yang tepat sasaran dan dapat menumbuhkan motivasi kepada siswa 8. P Bagaimana tahapan evaluasi dan pengendalian strategi sekolah? I Observasi tenaga pendidik/guru baik dalam kinerja dan 02f performa serta tindakan korektif 9. P Apa keunggulan dan distingsi kurikulum sekolah? I Bilingual ( Indonesia-English ) dan ( Indonesia - 03a Arabic). 10. P Bagaimana sekolah mengembangan kegiatan kesiswaan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat? I Dengan adanya ekstrakurikuller yang dapat 03b mengakomodir talent dan keinginan siswa, drilling math dan science setelah diadakan seleksi 11. P Apa faktor-faktor pendukung kurikulum dan kegiatan kesiswaan diimplementasikan? I Pentingnya kreatifitas guru, keaktifan siswa, sarana 03c prasarana yang memadai dan lingkungan pembelajaran yang sesuai 12. P Apa sarana dan prasarana unggulan sekolah? I Lapangan outdoor dan indoor, adanya ruang audio 04a visual dan ruang konseling, setiap kelas ada komputer dan printer 13 P Apa sarana dan prasarana yang harus dibangun dan dikembangkan oleh sekolah? I Lapangan parkir 04b 14. P Siapakah yang bertanggungjawab terhadap sarana prasarana dan apa saja tugasnya? I Asep Mahpudin, M.Pd sebagai koordinator sarana dan 04c prasarana. Tugasnya mendata, inventaris barang dan juga mendistribusikan barang-barang. Untuk distribusi buku khusus dihandle oleh koordinator kurikulum. 15. P Bagaimana sekolah menetapkan biaya sekolah yang dibayarkan orangtua siswa? I Break down kebutuhan sekolah dan siswa selama 1 05a tahun, dirapatkan antar kepala sekolah dan yayasan juga finance 16. P Bagaimana strategi sekolah terhadap pembiayaan sekolah? I Mengatur biaya kegiatan sesuai dengan kebutuhan, dan 05b kegiatan dilaksanakan secara bertahap 17. P Apa pembiayaan sekolah yang paling besar dikeluarkan?

142 | Ajeng Wulansasi

I Sarana Prasarana, Kegiatan siswa, Pembiayaan 05c kebutuhan kebersihan sekolah 18 P Dari manakah sumber pembiayaan sekolah?

I Investasi yayasan, BOS, spp, uang pangkal 05d 19. P Jika menerima BOS, sejak kapan dan untuk apa dana apakah BOS tersebut? I Tahun 2009 dikelola oleh kepala sekolah dan 05e digunakan untuk penyelengaraan kegiatan sekolah 20 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan sekolah? I Modern Islami, Gedung yang Bagus, Sarana Prasarana 06a yang memadai, Melek teknologi; Digimath dan Program Literasi 21. P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah? I Lahan Parkir yang kurang mencukupi 06b 22 P Apa saja peluang-peluang yang dapat di ambil sekolah? I Adanya lomba-lomba, promosi, open day, Festival, 06c bakti sosial dan Bazaar 23 P Apa saja ancaman-ancaman yang ada di masyarakat? I Mengingat posisi sekolah dekat dengan jalan, 06d dikhawatirkan apabila terjadinya pelebaran jalan, halaman sekolah akan menjadi berkurang

Informan : Aprilia Ekasari Pratama Jabatan : Kepala Sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro Lokasi : Kantor Kepala Sekolah Tanggal : Senin, 17 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Apa profil umum sekolah I Sekolah dasar swasta modern berbasis Islam 01a 2. P Apa yang membedakan (ciri khas) sekolah dengan sekolah lainnya? I Modern islamic bilingual 01b 3. P Apa yang melatarbelakangi sekolah bernuansa Islam? I Kultur sekolah induk dan mengakomodir segmentasi 02a orangtua murid di sekitar lokasi sekolah 4. P Apa rencana startegi pengembangan sekolah? I Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan 02b kuantitas fasilitas sekolah 5. P Bagaimana startegi sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarana? I Melalui training, workshop, studi banding dan 02c investasi 6. P Bagaimana sekolah melakukan perencanaan sekolah?

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 143

I Berkerjasama dan kolaborasi dengan stakeholder 02d berdasarkan eds sekolah 7. P Bagaimana sekolah megimplementasikan strategi sekolah? I Terstruktur dan terprogram 02e 8. P Bagaimana tahapan evaluasi dan pengendalian strategi sekolah? I Supervisi berkala 02f 9. P Apa keunggulan kurikulum sekolah? I Kolaborasi kurikulum lokal dan internasional 03a 10. P Bagaimana sekolah mengembangan kegiatan kesiswaan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat? I Menyediakan program excul yg mengakomodir 03b multiple intelligence 11. P Apa faktor-faktor pendukung kurikulum dan kegiatan kesiswaan diimplementasikan? I SDM yg memadai dan dukungan orangtua serta 03c sarpras 12. P Apa sarana dan prasarana unggulan sekolah? I Gedung sekolah milik sendiri dan fasilitas berbasis 04a teknologi 13 P Apa sarana dan prasarana yang harus dibangun dan dikembangkan oleh sekolah? I ICT based equipment dan layanan berbasis teknologi 04b 14. P Siapakah yang bertanggungjawab terhadap sarana prasarana dan apa saja tugasnya I Asep Mahpudin, M.Pd sebagai koordinator sarana dan 04c prasarana. Tugasnya mendata, inventaris barang dan juga mendistribusikan barang-barang. Untuk distribusi buku khusus dihandle oleh koordinator kurikulum. 15. P Bagaimana sekolah menetapkan biaya sekolah yang dibayarkan orangtua siswa? I Evaluasi pembiayaan tahun berjalan dan preferensi 05a pasar 16. P Bagaimana strategi sekolah terhadap pembiayaan sekolah? I Kenaikan berkala 05b 17. P Apa pembiayaan sekolah yang paling besar dikeluarkan? I Investasi 05c 18 P Dari manakah sumber pembiayaan sekolah? I Investasi yayasan, BOS, spp, uang pangkal 05d 19 P Jika menerima BOS, sejak kapan dan untuk apa dana apakah BOS tersebut?

144 | Ajeng Wulansasi

I Tahun 2009 dikelola oleh kepala sekolah dan 05e digunakan untuk penyelengaraan kegiatan sekolah 20 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan sekolah?

I Kultur SDM dan kurikulum 06a 21 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah? I Fasilitas fisik 06b 22 P Apa saja peluang-peluang yang dapat di ambil sekolah? I Preferensi masyarakat terhadap kebutuhan sekolah 06c Islam modern 23 P Apa saja ancaman-ancaman yang ada di masyarakat? I Hadirnya sekolah-sekolah Islam kompetitor 06d

Informan : Ecim Surtini, S.Pd Jabatan : Guru Kelas SDI Budi Mulia Dua Bintaro Lokasi : Kantor Kepala Sekolah Tanggal : Kamis, 13 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaimana dengan strategi dan program yang ditetapkan sekolah? Apakah sudah tepat? I Strategi dan program yang ditetapkan sudah tepat 07a 2. P Bagaimana program-program yang ditetapkan sekolah? I Sangat baik dan inovatif. 07b 3. P Bagaimana sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung pelaksanaan program sekolah? I Materi yang banyak dan waktu yang masih kurang 07c dalam proses KBM 4. P Apa bantuan yang tepat untuk meningkatkan kualitas guru dan sekolah? I Sangat mendukung 07d

5. P Apa yang harus dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualias guru? I Diklat dan workshop yang rutin untuk pengembangan 07e diri guru-guru

Informan : Debby Nursita Dewi Jabatan : Orangtua siswa kelas 6 SDI Budi Mulia Dua Bintaro Pukul : 10.40 WIB Tanggal : Senin, 17 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I Sejauh ini bagus, seimbang antara iptek dengan 08a keagamaan

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 145

2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I Sudah sesuai. Fasilitas, konsep pengajaran dan juga 08b SDM-nya ok 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Ok kualitas pelayanan sekolah 08c 4. P Apa kelemahan sekolah? I Ruang terbuka untuk anak bermain masih kurang 08d 5. P Apa kelebihan sekolah? I Metode pengajaran dan pendekatan ke siswa baik, 08e fasilitas lumayan, banyak kegiatan 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I Fasilitas dan konsep pendidikannya bagus 08f

Informan : Rita Jabatan : Orangtua siswa kelas 6 SDI Budi Mulia Dua Bintaro Pukul : 17.07 WIB Tanggal : Senin , 17 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I Bagus, menarik, sesuai keinginan 08a 2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I Sesuai, pelayanan dan kegiatan tercover 08b 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Kualitas pelayanan mantap yang diberikan sekolah 08c kepada pelanggannya 4. P Apa kelemahan sekolah?

I Luas area sekolah terbatas 08d 5. P Apa kelebihan sekolah? I Gurunya oke banget, kegiatan menyenangkan untuk 08e anak-anak 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I Kegiatan belajar seimbang dunia akhirat. 08f

146 | Ajeng Wulansasi

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA SDI AL AZHAR 15 PAMULANG

P = Peneliti, I = Informan

Informan : Eni Dwinanti, S.E Jabatan : Admin Tata Usaha SDI Al Azhar 15 Pamulang Lokasi : Kantor TU Tanggal : Kamis, 20 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Apa profil umum sekolah I Pendidikan modern dan Islam 01a 2. P Apa yang membedakan (ciri khas) sekolah dengan sekolah lainnya? I Sekolah menggunakan kurikulum perpaduan dari 01b kurikulum nasional dan kurikulum dari Yayasan Pusat Al Azhar yang kemudian ditambah dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah 3. P Apa yang melatarbelakangi sekolah bernuansa Islam? I Pada jaman sekarang masyarakat membutuhkan 02a pendidikan sekolah berbasis agama dan modern 4. P Apa rencana startegi pengembangan sekolah? I - 02b 5. P Bagaimana startegi sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarana? I Pelatihan dari Al Azhar pusat yang dilakukan rutin di 02c persiapan sekolah baik di libur semester dan tahun ajaran, pelatihan dari unit masing-masing sesuai kebutuhan, kelompok guru mata pelajaran yang mengadakan pertemuan-pertemuan, rapat regular.

6. P Bagaimana sekolah melakukan perencanaan sekolah? I - 02d 7. P Bagaimana sekolah megimplementasikan strategi sekolah? I - 02e 8. P Bagaimana tahapan evaluasi dan pengendalian strategi sekolah? I Supervisi kegiatan belajar mengajar dan buat laporan pertanggungjawaban para ketua panitia. 9. P Apa keunggulan dan distingsi kurikulum sekolah? I Kurikulum perpaduan dari kurikulum nasional dan 03a kurikulum dari Yayasan Pusat Al Azhar yang kemudian ditambah dengan kurikulum pengembangan dari potensi sekolah dan daerah

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 147

10. P Bagaimana sekolah mengembangan kegiatan kesiswaan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat? I Ada 3 jenis ekstrakurikuler, yaitu: 03b a. Ektrakurikuler wajib yaitu iqra kelas 1 dan 2, pramuka, dan tahfizh. b. Ekstrakurikuler mandiri, yaitu menggambar, tari, gitar, renang, taekwondo, silat, basket, dan lainnya c. Ekstrakurikuler binaan sekolah (biaya cosh sharing), yaitu marawis, dokcil, hifzil Quran, tilawah qurn, ansamble music, paduan suara, dan lascar lingkungan 11. P Apa faktor-faktor pendukung kurikulum dan kegiatan kesiswaan diimplementasikan? I SDM, Keuangan dan sarana prasarana 03c 12. P Apa sarana dan prasarana unggulan sekolah? I Fasilitas olahraga lengkap karena mempunyai 04a lapangan dan kolam renang, laboratorium lengkap, ada perpustakaan, lab bahasa, ruang seni, ruang TIK 13 P Apa sarana dan prasarana yang harus dibangun dan dikembangkan oleh sekolah? I - 04b 14. P Siapakah yang bertanggungjawab terhadap sarana prasarana dan apa saja tugasnya? I Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP) yang 04c bertanggunng jawab atas sarana dan prasarana sekolah, sedangkan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Azhar bertanggungjawab terhadap kurikulum Tugas menginventaris, mendistribusikan dan mengadakan sarana prasarana. Sedangkan buku paket ada panitia yang ditunjuk tapi untuk ATK dari staf sarpras yang ditugaskan dimasing-masing unit. 15. P Bagaimana sekolah menetapkan biaya sekolah yang dibayarkan orangtua siswa? I Ditetapkan Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi 05a 16. P Bagaimana strategi sekolah terhadap pembiayaan sekolah? I Kepala sekolah membuat rencana anggaran sekolah 05b untuk 1 tahun ke depan setelah itu diajukan ke YPI Al Azhar dan YPAP 17. P Apa pembiayaan sekolah yang paling besar dikeluarkan? I Biaya perawatan dan kegiatan sekolah 05c 18 P Dari manakah sumber pembiayaan sekolah? I Yayasan yaitu untuk RAPBS 05d

148 | Ajeng Wulansasi

19 P Jika menerima BOS, sejak kapan dan untuk apa dana apakah BOS tersebut? I Sudah 5 tahun menerima dana BOS yaitu dari tahun 05e 2014. Dana digunakan untuk kegiatan murid 20 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan sekolah? I Nama besar Al Azhar, fasilitas lengkap, lokasi strategi 06a dan teduh dekat dengan danau 21 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah? I - 06b 22 P Apa saja peluang-peluang yang dapat di ambil sekolah? I - 06c 22 P Apa saja ancaman-ancaman yang ada di masyarakat? I Banyak berdiri sekolah Islam sejenis 06d

Informan : Amelia Dwi Jabatan : Orangtua siswa kelas 4 SDI Al Azhar 15 Pamulang Pukul : 11.12 WIB Tanggal : Kamis, 20 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I Sejauh ini program yang sekolah berikan untuk anak 08a saya sesuai dengan apa yang butuhkan anak 2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I Sesuai. Karena program yang diberikan dijalankan 08b sesuai perencanaan 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Sejauh ini pelayanannya baik dan tidak ada keluhan 08c dari kami selaku orang tua 4. P Apa kelemahan sekolah? I Menurut saya kelemahannya ada pada jumlah siswa 08d perkelas yg terlalu banyak 5. P Apa kelebihan sekolah? I Menurut saya lingkungan sekolah sangat mendukung 08e untuk aktivitas belajar mengajar 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I Selain lingkungannya, program pengajarannya juga 08f baik. Sesuai dengan yang di butuhkan anak dan orangtua

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 149 Informan : Novellyta Jabatan : Orangtua siswa kelas 4 SDI Al Azhar 15 Pamulang Lokasi : 17.07 WIB Tanggal : Kamis, 5 Maret 2020

No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I Bagus dan sesuaikan kebutuhan 08a 2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I Biasa saja, tidak terlalu mahal atau murah. 08b 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Biasa saja dalam pelayanan sekolah 08c 4. P Apa kelemahan sekolah? I Banyak jadwal berubah mendadak 08d 5. P Apa kelebihan sekolah? I Mendidik secara Islami 08e 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I Sudah punya nama dan tempat menurunkan anaknya 08f aman

150 | Ajeng Wulansasi TRANSKRIP HASIL WAWANCARA SDI CIKAL HARAPAN 1 BSD

P = Peneliti, I = Informan

Informan : Erfi Fitri Susari, S.Ag Jabatan : Kepala Sekolah SDI Cikal Harapan 1 BSD Lokasi : Kantor Kepala Sekolah Tanggal : Senin, 24 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Apa profil umum sekolah I SD Islam Cikal Harapan I, Berlokasi di jalan Kencana 01a Loka sektor XII.1 Blok B9/1 Bumi Serpong Damai Sekolah yang melaksanakan pembelajaran dengan pembiasaan islami dan mengoptimalkan proses pengembangan potensi peserta didik yang senantiasa bekerja sama baik bersama orang tua dengan harapan berjalan seiring edukasi yang diterapkan. Dalam mencetak generasi yang kuat secara karakter, mandiri dan peduli pada sesama 2. P Apa yang membedakan (ciri khas) sekolah dengan sekolah lainnya? I Karakter yang kuat, islami dan peduli sesama dan 01b menitik beratkan proses dan kerja sama 3. P Apa yang melatarbelakangi sekolah bernuansa Islam? I Tujuan utama diciptakannya manusia yaitu untuk 02a beribadah pada Allah 4. P Apa rencana startegi pengembangan sekolah? I Inovasi, proses selalu antisipasi 3-4 tahun 02b perkembangan ke depan dengan optimalisasi tim di segala lini internal dan eksternal. Contoh bentuk

strategi inovasi 1 tahun ke depan yang harus ada : 1. Smart class room 2. Perubahan sistem web yang lebih lengkap dan terintegrasi 5. P Bagaimana startegi sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan baik guru, kurikulum, sarana dan prasarana? I a. Pelatihan terstruktur yang disesuaikan dengan 02c kebutuhan. b. Seminar dan pelatihan partisipasi c. Kursus d. Study banding e. Tim diskusi. 6. P Bagaimana sekolah melakukan perencanaan sekolah? I Penyusunan Rencana kegiatan dan anggaran sekolah 02d melibatkan :

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 151 a. Guru dengan menerima masukan secara lisan dan tertulis b. Tim wakil kepala sekolah tertulis dan rapat langsung c. Kepegawaian melalui kepala TU dan Keuangan d. Orang tua melalui saran lisan dan tertulis melalui rapat sosialisasi program di awal tahun atau masukan dari orang tua memalui ketua FKOM (Forum komuikasi orang tua murid) 7. P Bagaimana sekolah megimplementasikan strategi sekolah? I Disosialisasikan kepada yayasan, semua dewan guru, 02e karyawan, dan orang tua.Dan pelaksaan dengan tim kontrol berjenjang koordinator paralel dan tim teachingnya, wakil orang tua kelas(WOTK), dan FKOMG 8. P Bagaimana tahapan evaluasi dan pengendalian strategi sekolah? I Kepala sekolah menerapkan Tim kontrol berjenjang 02f koordinator paralel dan tim teachingnya, wakil kepala sekolah, karyawan dengan katu/admin, wakil orang tua kelas(WOTK) untuk kesesuaian edukasi di rumah, dan FKOMG 9. P Apa keunggulan dan distingsi kurikulum sekolah? I a. Muatan keislaman menekankan pada pembiasaan 03a dan proses. dinas 4 jam sekolah 12 jam b. Penelusuran minat dan bakat. c. Interpreneur dan keputrian d. Pendidikan karakter terintegrasi di kokurikuler, intra kurikuler, ekstra kurikuler 10. P Bagaimana sekolah mengembangan kegiatan kesiswaan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat? I Ekskul wajib dalam jam pelajaran, ekskul pilihan 03b harus mengikuti minimal 1 pilihan 11. P Apa faktor-faktor pendukung kurikulum dan kegiatan kesiswaan diimplementasikan? I Sarana, minat dan potensi SDM, serta keuangan 03c 12. P Apa sarana dan prasarana unggulan sekolah? I Lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi 04a strategis, sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap (LCD) setiap kelas, lab computer, perpustakaan, kantin, setiap kelas ada komputer dan printer 13 P Apa sarana dan prasarana yang harus dibangun dan dikembangkan oleh sekolah? I GOR serba guna seperti SD Takaoka di Toyama Jepang 04b

152 | Ajeng Wulansasi 14. P Siapakah yang bertanggungjawab terhadap sarana prasarana dan apa saja tugasnya? I Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana 04c Bapak Maksum Sahar, M.Pd yang bertugas mendata, mendistribusikan dan pengadaan, dan pengawasan. 15. P Bagaimana sekolah menetapkan biaya sekolah yang dibayarkan orangtua siswa? I Berdasarkan kebutuhan dan kebijakan yayasan 05a 16. P Bagaimana strategi sekolah terhadap pembiayaan sekolah? I Menyusun rencana kegiatan baru penetapan biaya 05b anggaran yang akan ditetapkan untuk peserta didik bayarkan 17. P Apa pembiayaan sekolah yang paling besar dikeluarkan? I UP/UG dan biaya kelas akhir atau kelas 6 05c 18 P Dari manakah sumber pembiayaan sekolah? I BOS, dari siswa spp, uang pangkal dan uang kegiatan 05d tahunan 19 P Jika menerima BOS, sejak kapan dan untuk apa dana apakah BOS tersebut? I kegiatan sekolah seperti native speaker, Bina prestasi, 05e lomba-lomba di luar sekolah, terapi untuk anak kebutuhan khusus atau klinik, latihan di luar sekolah seperti pramuka, dokter cilik dan lainnya 20 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan sekolah? I Lapangan terbuka hijau yang memadai, lokasi strategis, 06a sarana ibadah, sarpras pembelajaran lengkap(LCD) setiap kelas, lab computer, perpustakaan, kantin dan kepercayaan dari orang tua dan Yayasan tinggi ke sekolah dalam hal pembiayaan 21 P Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah? I Yayasan masih menerapkan kebijakan keuangan 06b bersama untuk kepegawaian 22 P Apa saja peluang-peluang yang dapat di ambil sekolah? I Kepercayaan masyarakat, kepercayaan yayasan dalam 06c pengelolaan sekolah tinggi. 22 P Apa saja ancaman-ancaman yang ada di masyarakat? I Banyaknya bermunculan sekolah yang bernuansa sama 06d dan visi berbeda

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 153 Informan : Dra. Khairuniya Jabatan : Guru Kelas SDI Cikal Harapan 1 BSD Lokasi : Kelas Pukul : 11.00 WIB Tanggal : Senin, 24 Februari 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaimana dengan strategi dan program yang ditetapkan sekolah? Apakah sudah tepat? I Strategi yang ditetapkan dibuat untuk mewujydkan 07a visi, misi dan tujuan sekolah. Pastinya sudah tepa 2. P Bagaimana program-program yang ditetapkan sekolah? I Program-program dibuat diimplementasikan dalam 07b kegiatan pembelaharan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler serta pengembanvan diri. Hampir tudak ada. 3. P Bagaimana sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung pelaksanaan program sekolah I Sarana dan prasarana yang mendukung 07c 4. P Apa bantuan yang tepat untuk meningkatkan kualitas guru dan sekolah?? I Merefresh metode pembelajaran secara kontinyu 07d 5. P Apa yang harus dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualias guru? I Ya karena sudah disesuaikan dengan kegiatan 07e pembelajaran yang akan dilaksanakan

Informan : Endang Kusniati Jabatan : Orangtua siswa kelas 6 SDI Cikal Harapan 1 BSD Pukul : 16.00 WIB Tanggal : Kamis, 5 Maret 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I Bagus dan menarik 08a 2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I Sesuai. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan 08b belajar mengajar relatif lengkap 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Sangat baik 08c 4. P Apa kelemahan sekolah? I a. Sebagian sarpras masih perlu perawatan lebih 08d

154 | Ajeng Wulansasi b. Akses masuk sekolah memiliki beberapa pintu, memungkinkan kan peluang untuk terjadinya hal- hal yg tidak diinginkan c. Banyak pedagang asongan di luar lokasi sekolah menarik anak2 khususnya SD untuk jajan di luar. Perlu tindakan tegas dari pihak sekolah untuk mengantisiasi terjadinya hal2 yg tidak diinginkan 5. P Apa kelebihan sekolah? I a. Lokasinya Strategis 08e b. Kualitas pengajarnya sangat baik c. Sekolah yang menekankan pada ahlak yang baik danbpengembangan karakter anak d. Sekolah Islam yang menekan kan pada norma2, akhlak dan budi pekerti e. Sekolah yang berbasis kan pendidikan islam. (Setoran surat, baca tulis Al Qur'an dan lain-lain 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I a. Sekolah yang pendidikan agama dan akademisnya 08f seimbang. b. Lokasinya strategis c. Kualitas dan mutu sekolah dan pengajar yg baik

Informan : Diah Faulina Jabatan : Orangtua siswa kelas 3 SDI Cikal Harapan 1 BSD Pukul : 14.00 WIB Tanggal : Kamis, 5 Maret 2020 No P dan I Pertanyaan dan Jawaban Kode 1. P Bagaiman program yang ditawarkan sekolah? I So far cukup memenuhi kebutuhan pendidikan untuk 08a anak saya 2. P Apakah harga yang ditetapkan sekolah sesuai?Apa alasannya?sekolah? I sudah sesuai karena tidak termasuk kategori mahal 08b ataupun murah 3. P Bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan sekolah kepada pelanggannya? I Sesuai dengan harga yang dibayarkan 08c 4. P Apa kelemahan sekolah? I Terlalu banyak pintu keluar masuk area sekolah 08d 5. P Apa kelebihan sekolah? I Anak saya jadi lebih mandiri karena pihak sekolah 08e tidak terlalu membatasi ruang gerak siswa 6. P Apa alasan memilih sekolah ini? Berikan alasannya? I Fasilitas dan prasarana sekolah yang cukup lengkap dan 08f memadai

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 155 LAMPIRAN 4

TRANSKRIP RESPON DOSEN TERHADAP HASIL PENELITIAN

A. Dr. Jejen Musfah, MA Hari/Tanggal: Sabtu, 6 Juni 2020 Waktu : 23.23 WIB Respon : Philip Kotler (2012) dan Michael E. Porter (2008) bicara tentang daya saing yang intinya adalah biaya murah atau rendah tapi pelayanan dan kualitas bagus. Riset ini tidak menunjukkan bahwa ada dua atau lebih sekolah dengan fasilitas, kurikulum, dan pelayanan yang sama bagus, tapi biayanya berbeda-beda. Sekolah yang paling rendah biayanya lebih diminati masyarakat dengan level ekonomi yang sama. Sebaliknya, riset ini menunjukkan bahwa sekolah dengan fasilitas, kurikulum, dan pelayanan yang bagus dan baik memerlukan atau harus berbiaya mahal. Riset ini sepakat atau menguatkan ide David N. Forest dan R. David (2017) tentang pentingnya kompetensi SDM dalam daya saing sekolah, tetapi tidak cukup baik menjelaskan analisis penulis tentang adaptasi sekolah terhadap perubahan eksternal. Apa saja yang dilakukan oleh sekolah dalam adaptasi perubahan tersebut? Demikian juga tesis ini lemah dalam menjabarkan analisis penulis tentang diferensiasi dan fokus sekolah sebagaimana teori Michael E. Porter (2008). Diferensiasi sekolah diperoleh dari membandingkan satu sekolah dengan sekolah lain, dan ia menjadi faktor yang mendorong orang tua memilih sekolah tertentu dibanding sekolah lainnya

B. Dr. Supangat Rohani, MA Hari/Tanggal: Minggu, 7 Juni 2020 Waktu :05.37 WIB Respon : Manajemen Persaingan:

Konsepnya cukup representatif dengan memunculkan salah satunya SDM dan pembiayaan, serta sisi lainnya adanya analisa strategi dan peluang ancaman sekolah. Dua hal ini memang penting, namun perlu alasan kuat mengapa kedua hal tersebut disejajarkan. Hal lain yang perlu mempertimbangkan adalah pelayanan prima mirip yang terjadi dilembaga strategis contohnya bank, mereka memliki keunggulan di Pelayanan Prima yang jika diimplemantasikan di lembaga sekolah meiputi bagaimana guru berpenampilan & pakaian seragamnya, etika bertelepon, saat berinteraksi, berprilaku, pelayanan security, standar ruang dan meja kerjadan lainnya. Belum lagi hal yang juga penting adalah marketing sekolah (PPDB) dan Strategi branding (pencitraan) sekolah. Manajemen Kurikulum: Menjelaskan manajemen kurikulum cukup baik dan mudah untuk dipahami, namun ada beberapa hal yang perlu dijaki lebih dalam seperti strategi pengembangan kurikulum yang tidak hanya sektoran (agama dan bahasa) tapi semuanya, demikian

156 | Ajeng Wulansasi pula kajian akan buku ajar/modul yang penting juga dipertimbangkan karena siswa dan orang tua mengukurnya dari hal ini. Aspek kurikulum selain apa yang diajarakan (isinya) juga yang tidak kalah penting adalah metode mengajarnyadan penilaian guru terhadap pemahaman siswa serta kelulusan model seperti apa yang diharpakan, tiga hal ini juga (metode, penilaian & kelulusan) perlu diberikan jawaban. Belum lagi hal yang sekarang sedang penting dan urgent yatu bagaimana rumusan kurikulum untuk pendidikan jarak jauh (online). Manajemen Sarana dan Prasarana: Menempatkan fasilitas menjadi halstrategis memang perlu dan menarik, dan penjabarannya cukup representative hanya saja dirasakan perlu memberikan focus yang lebih pada hal Safety Awareness, banyak sekolah tidak focus pada issue ini, sehingga kejadian yang membuat siswa tidak merasa aman dengan fasilitas yang ada sangat memprihatinkan, misalya jatuh, terkena alisan listrik, terpeleset, hingga yang fatalseperti pingsan, terluka dan meninggal. Hal yang juga perlu diimplemetasikan dalam manajemen fasilitas di perushaan asing seperti konsep RCPS (Root Cause & Problem Solving) perlu mendapat perhatian, karena sekolah sering tidak mengerti bagaiaman membuat skalaprioritas dan keterbatasan anggaran yang dimilikinya Sisi lain issue atau program unggulan bagi sekolah yang terkait fasilitas layak juga di tonjolkan agaer manjadi pemicu dalam melangkah seperti program Adiwiyata dari level kota/kabupaten, propinsi, nasional hingga mandiri. Dengan program ini fasilitas jadi terencana dan budaya memaksimalkan fasilitas juga terbentuk. Temuan Teori : Komentar pada temuan teori manajemen startegi sekolah dasar Islam, beliau menyatakan bahwa tiga aspek ini layak untuk ditawarkan sebagai manajemen strategik, hanya perlu mendapatkan jawaban yang ringkas bahwa kebanyakan Sekolah Dasar Islam yang baik hampir semuanya dimiliki oleh swasta, dimana mereka memilki fokus penting pada penerimaan siswa baru (PPDB), juga yang menjadi fokus mereka adalah menciptakan budaya karakter islami, bagaimana lalu tesis ini menjawab pertanyaan sekitar PPDB dan budaya sekolah?

C. Dr. Maftuhah, MA Hari/Tanggal: Senin, 9 Juni 2020 Waktu : 20.49 WIB Respon : Kurikulum terintegrasi adalah kapabilitas khusus atau core capabilities SDI yang disebut sebagai distinctive competencies yang menjadikannya unggul dan berbeda dibandingkan pesaingnya. Menurut Grant dalam buku Wheelen dan Hunger ini merupakan analisis strategi berdasarkan sumber daya organisasi, sehingga menjadi pilihan strategi. Segmen pasar kelas menengah ke atas disebut juga sebagai ceruk pasar yang mestilah dipilih sebagai bagian dari pilihan strategi. Sebaiknya dimasukkan juga budaya sekolah sebab strategi tidak akan bisa diimplementasikan tanpa dukungan budaya sekolah. Temuan ini bagus, dapat digunakan sebagai pola strategi keunggulan SDI di wilayah perkotaan dengan sasaran kelas menengah. Hanya, terdapat pula SDI yang hanya menggunakan sebahagian strategi tersebut

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 157 D. Prof. Dr. Suwito, MA Hari/Tanggal: Selasa, 9 Juni 2020 Waktu : 00.09 WIB Respon : Teori tersebut sejalan dengan total foodball attack dengan menerapkan sikap menemukan masalah dan jangan menghindari masalah.

E. Dr. Yayah Nurmaliyah, MA Hari/Tanggal: Rabu, 10 Juni 2020 Waktu : 15.12 WIB Respon : Dunia Pendidikan menjadi salah satu sasaran disrupsi yang didorong oleh perkembangan inovasi terutama dalam inovasi teknologi digital yang akan merubah pola pembelajaran tradisional yang berorientasi pada penyampaian informasi dan transfer pengetahuan ke arah pengembangan kapasitas individu dengan cara yang lebih mudah, murah dan memunculkan nilai yang berbeda (Horvath, 2019).Dengan kata lain proses pembelajaran diharapkan menghasilkan pembelajaran berkualitas tinggi dimana siswa mampu memiliki sekian keterampilan; keterampilan kewarganegaraan global (global citizenship skills), keterampilan inovasi dan kreatifitas (innovation and creativity skills), keterampilan teknologi (technology skills), keterampilan interpersonal (interpersonal skills), pembelajaran yang dipersonalisasi dan mandiri (personalized and self-pace learning), pembelajaran yang dapat mudah diakses dan inklusif (accessible and inclusive learning), pembelajaran berbasis masalah dan kolaboratif (Problem-based and Collaborative Learning), pembelajaran seumur hidup dan siswa sebagai penggeraknya (lifelong and student-driven Learning). Tujuan di atas menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan khususnya pendidikan Dasar dalam merancang dan mewujudkan strategi dan pendidikan yang berkualitas tinggi. Penelitian yang dilakukan pada tiga sekolah ini, (SDI Cikal Harapan, SDI Budi Mulia dan SDI Al Azhar 15 Pamulang ) yang notebene sekolah Islam, sekolah sejenis, sekolah swasta sehingga dalam kategori persaingan pasar industry masuk dalam kategori pasar oligopoli karena menjual satu produk yang sama, homogen dalam hal besaran kisaran SPP, Kurikulum, Sarana Prasana, Program IT, Bahasa dan pembentukan nilai bagi peserta didik dengan konsumen yanga sama di level menengan atas. Kenyataan ini akan menuntut konsekwensi dan strategi yang ketat bagi tiga sekolah ini terhadap pemenuhan atas kepuasan layanan konsumen. Mengapa? karena kekuatan tawar menawar dari konsumen dapat dikatakan berada dalam posisi yang sama kuat. Dimana kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas program dan pelayanan yang bukan hanya baik tapi terbaik. Oleh karena itu, sekolah harus berfokus pada kepuasan konsumen dengan cara meningkatkan layananan yang efektif dan efisien, bukan hanya pada aspek akademik yang terukur namun juga pada nilai value yg dimiliki peserta didik. Karena jika tidak, dimungkinkan terjadi konsumen beralih ke produk lain (sekolah lain yg sejenis namun dengan biaya yang lebih rendah dan kualitas yg lebih baik atau minimal setara sebagaimana teori Porter terkait Five forces Model dalam persaingan. Selanjutnya, dalam penelitian ini meski peneliti sudah memaparkan strategi persaingan yang dilakukan tiga sekolah dalam komponen ;Manajemen Layanan Holistik, Kurikulum Terintgrasi dan Sarana prasarana. Namun belum ditemukan

158 | Ajeng Wulansasi kekhasan yang menjadi pembeda atau distingsi dari setiap komponen tersebut. Dengan kata lain jika tidak ada kekhasan sesungguhnya belum tampak branding, Icon sekolah yang menjadi point utama diluar tiga komponen yg sama. Misal, meski ketiga sekolah menggunakan Kurikululum yang terintegrasi, manakah sekolah yang memiliki distingsi dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yg berinovasi terkait disrupsi dalam pendidikan. Beberapa sekolah masih melakukan penilian normative yang lainnya mungkin sudah melakukan LED. Demikian dalam aspek peningkatan mutu pendidik, manakah sekolah yg memiliki inovasi dan program yg membedakan bagi peningkaan kompetensi guru bukan sekedar pelatihan rutin local tapi jejaring mitra kerjasama / sister school yg bermanfaat bagi guru atau sekolah lain. Ketiga sekolah juga memiliki strategi yg sama dalam hal promosi sekolah melalui web, majalah dan media social. Jika komponen kasar yg menjadi bahan persaingan (layanan, kurikulum dan sarpras) tetap tidak mendongkrak bagi peningkatan jumlah penerimaan siswa dari tahun ke tahun atau sekedar terpenuhi kelas yg ada tentunya temuan teori penelitian terbantahkan bahwa tidak selalu sekolah yang berbiaya mahal memiliki keunggulan berkelanjutan karna bisa saja sekolah dengan biaya rendah memiliki keunggulan berkelanjutan (lihat teori Kotler.) Dalam penelitian ini, peneliti juga belum menampilkan daya dukung persaingan dari aspek value, nilai, karakater yang berakar pada 3 lembaga yg notebene lembga Islam, yang nilai ini mungkin menjadi branding dalam daya saing diluar komponen yg terukur. Sementara sekolah Islam biasanya menggunakan visi dan nilai Islam yg termanifestasi pada setiap sikap laku warga sekolah. Jangan sampai pemilihan sekolah lebih dikarenakan jarak yg dekat dengan rumah atau mengikuti saudara yg lebih dulu bukan pijakan keunggulan mutu sekolah

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 159 LAMPIRAN 5

FOTO WAWANCARA

Wawancara dengan tim kepala sekolah SDI Budi Mulia Dua Bintaro Kamis, 13 Februari 2020

Wawancara TU SDI Al Azhar 15 Pamulang Wawancara kepala sekolah Kamis, 20 Februari 2020 SDI Cikal Harapan 1 BSD Selasa, 18 Februari 2020

160 | Ajeng Wulansasi LAMPIRAN 6

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SDI BUDI MULIA DUA BINTARO

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No Nama Jabatan 1. Aprilia Ekasari Pratama, S.Pd Kepala Sekolah 2. Riskiyah, S.Pd Guru Kelas 1 Ice Skating 3. Fina Syarifah, S.Pd 4. Afrilia Budi Pratiwi, S.Pd Guru Kelas 1 Ice Wushu 5. Mardiana Handayani, S.Pd 6. Sri Handayani, S.S Guru Kelas 1 Ice Squash 7. Ngesti Budi Lestrai, S.Pd 8. Muethia Isabella Anggraini, S.Pd Guru Kelas 2 Table Tennis 9. Jayanti Eko Wulandari, S.Pd 10. Farida, S.Pd Guru Kelas 2 Bowling 11. Havida Aprilia, S.Pd 12. Dian Octaviani, S.Pd Guru Kelas 2 Wall Climbing 13. Eka Pujiastuti, S.Pd 14 Suhaeni, S.Pd Guru Kelas 3 Gymnastic 15. Dea, S.Pd 16. Fensi Eka S. S.Pd Guru Kelas 3 Sepak Takraw 17. Syarifuddin Al Ghifari N. S.Pd 18. Ecim Suhartini, S.Pd Guru Kelas 3 Archery 19. Dinda Putri Noveni, S.Pd 20. Ferdi Firdaus, S.Pd Guru Kelas 4 Athletic 21. Riskiyah, S.Pd 22. Eti Maswati, S.Pd Guru Kelas 4 Handball 23. Suraya, S.Pd 24. Tijantusa Riandono, S.Si, M.M Guru Kelas 4 Rowning 25. Nuraini, S.Pd 26. Ummi Rosalia, S.Sos Guru Kelas 5 Rugby 27. Yuni, S.Pd 28. Lia, S.Pd Guru Kelas 5 Taekwondo 29. Hardimansya, S.Pd.I 30 Dessi Ismawati R. S.Pd Guru Kelas 5 Hockey 31. Agustina, S.Pd 32. Wahyu Herningrum, S.E Guru Kelas 6 Pencak Silat 33. Calvi Anggraini, S.Pd 34 Pebriyanti, S.Pd Guru Kelas 6 Fencing 35. Cilvi Anngraini, S.Pd 36 Anita Febriyanti Guru Kelas 6 Chess 37. Siti Sa’adah, S.Th.I

No Nama Jabatan 38. Niken Wiedowaty, S.Pd English Teacher grade 1 & 6 39. Nazar Ardiansyah, S.Pd English Teacher grade 3 & 5 40. Refi Revita Sari, S.Pd English Teacher grade 2 & 4

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 161 41. Tim BEA EFL Teacher grade 1-6 42. Asep Mahpudin, M.Pd Religion Teacher grade 2 & 4 43. Muhammad Aziz, S.Pd.I Religion Teacher grade 3 & 5 44. Faidatin Askan, M.A Religion Teacher grade 1 & 6 45. Wulan, S.Pd.I Iqro Teacher grade 2,5 & 6

46. Amiruddin Natonis, S.Th.I Iqro Teacher grade 1,3 & 4 47. Hudaya Abu Isnadi, BA Music Teacher grade 1,3 & 4 48. Jion Fajar Dwi P Music Teacher grade 2,5 & 6 49. Fikri Surachman IT Teacher grade 1-6 50. Maisyarah, S.Pd PE Teacher grade 1, 3 & 6 51 Irfan, S.Pd PE Teacher grade 2, 4 & 5 52. Anik, S.Pd.I Arabic Teacher grade 1-6 53. Irawan Haryadi, S.Pd Librarian-Dapodik 54. Ahmad Rifa’I, S.Pd.I TU 55. Aya, S.Pd Running Teacher & Librarian 56. Mira, S.Pd Running Teacher 57. Nur Ariza, S.Pd Running Teacher

162 | Ajeng Wulansasi DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SDI AL AZHAR 15 PAMULANG TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No Nama Jabatan 1. Hj. Yana Rodiyanah, M.Pd Kepala Sekolah 2. Abdul Halim, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah 3. Nur Hikmah, SHI Guru Kelas I Makkah 4. Novita Rachmawati, S.Pd Asisten Guru Kelas I Makkah 5. Hj. Badriyah, S.Pd.I Guru Kelas I Mina 6. Kharisma Luthfi Hanifah, S.Pd Asisten Guru Kelas I Mina 7. Tuti Aaliah, S.Pd.SD Guru Kelas I Madinah 8. Ristia Hidayati, S.Pd.I Asisten Guru Kelas I Madinah 9 Ani Rohyani, S.Sos Guru Kelas II Aisyah 10. Aprilianti Guru Kelas II Fatimah 11. Yunita, S.Pd Guru Kelas II Maryam 12. Gun Gun Rusdian,S.Pd Guru Kelas III Maliki 13. Sri Sugiarti, S.Pd Guru Kelas III Syafii 14. Wiwin Kurniasih, S.Pd Guru Kelas III Hanafi 15. Ahmad Kohar Daenullah, S.Pd Guru Kelas IV Tirmidzi 16. Armillah, BA Guru Kelas IV Muslim 17. Usniyawati, S.Pd Guru Kelas IV Bukhori 18. Nova Ronaldo, S.Pd Guru Kelas V Umar 19. Winarni Puji Wahyuni, S.Pd Guru Kelas V Usman 20. Hartoyo, S.Pd.SD Guru Kelas V Abu Bakar 21. Lutvi Aprilian Wulandari, S.S Guru Kelas VI Ibn Thufail 22. Nuning Siswanti, S.Pd Guru Kelas VI Ibn Rusyd 23. Alifah Yanlin Putri, S.Pd Guru Kelas VI Ibn Khaldun 24. Nur Ali, S.Ag Guru Agama dan Al-Quran 25. Ani Oktadila Rahman, S.Pd.I Guru Agama dan Al-Quran 26. Emil Salim, S.Pd.I Guru Agama dan Al-Quran 27. Mudzakir, M.Pd Guru Agama dan Al-Quran 28. Amelia, S.Pd Guru B. Inggris Kelas 2,4 dan 6 29. Drs. Dasta Guru B. Inggris Kelas 1,3 dan 5 30. Ahmad Badrudin, S.Pd Guru PJOK Kelas 3,4,5 dan 6 31. Agung Suparyadi, S.Pd Guru SBK Kelas 2,4 dan 6 32. Barno. A.Md.Kom Guru TIK Kelas 1,3 dan 6 33. Abdul Muizz Al Ihsan Guru TIK Kelas 2,4 dan 5 34. Bina Putri Paristu Guru Laboran 35. Zafar Sodik, S.Ip Pustakawan 36. Eni Dwinanti, S.E Admin Tata Usaha 37. Maman Fathurohman, A.Md Admin Tata Usaha 38. Tarmizi Tahir Office Boy 39. Ari Ardiansyah Office Boy

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 163 DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SDI CIKAL HARAPAN 1 BSD TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No Nama No Nama 1. Erfi Fitri Susari, S.Ag 31. Geusan Gumilang, SS 2. Dra. Khairunisya 32. Fathimah Zakiyah, S.Pd.I 3. Andi Purnama, S.Pd 33. Herianuddin, SE 4. Maksum Sahar, M.Pd.I 34. Yoni Masniyah, S.Pd.I 5. Sungatminah, S.Sn 35. Tito Hagi D, S.Pd 6. Salim, S.Ag 36. Tides Asvala, S.Pd 7. Reni Yuli Lestari, S.Pd 37. Diah Fauziah, S.Pd 8. Ari Susanti, S.Pd 38. Eizki Ramadhani, S.Pd 9 Siti Utama, S.Pd 39. Fitri Purwati, S.Pd 10. Yayat Maryati, S.Pd 40. Muthi Maulidah. S, S.Pd 11. Yeni Kristanti, S.Pd 41. Ika Wulandari, S.Pd 12. Amirudin, S.Pd.I 42. Yulia Permanasari, S.Pd 13. Nur Khoiriyah, S.Ag 43. Ono Daryono, S.Kom 14. Tri Astuti, S.Pd 44. Susmiastri Ning, S.SE 15. Ike Suansah, S.Pd 45. Juhana Adi Karya 16. Siti Zoajah, S.Pd.I 46. Eka Irawati 17. A. Holil Khoiri, SS 47. Rachmat Tau, A.Md 18. Yeni. S, S.Pd 48. Reziana Sri, S.H 19. Erri Purnamawasri, S.Pd 49. Siti Saodah, S.Pd.I 20. O. Burhanuddin, S.Ag 50. Dedi 21. Aning Diana, S.Ag 51. Surdim 22. Endah Ratnawati, S.Pd 52. Atam 23. Eni Triyani, SE 53. Andi 24. Khoirul Anam, S.Pd 54. Apn Satari 25. Dra. Neneng Haryati 55. Warsih 26. Ir. Ria Agustina 56. Nurhayati 27. Ice Rusmiati, S.Th.I 57. M. Dwi Firmansyah 28. Elmi Helmiyah, S.Ag 58. Nuri 29. Siti Sa’adah, S.Ag 59. Bakri 30. Een Kurniawati, S.Pd

164 | Ajeng Wulansasi LAMPIRAN 6 DENAH GEDUNG SDI BUDI MULIA DUA BINTARO

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 165 DENAH GEDUNG SDI AL AZHAR 15 PAMULANG

166 | Ajeng Wulansasi LAMPIRAN 7

SARANA DAN PRASARANA SDI BUDI MULIA DUA BINTARO

Gedung Sekolah Perpustakaan

Ruang Komputer Ruang Musik

Aula Lapangan Basket

Kebun sekolah Taman Bermain

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 167 SARANA DAN PRASARANA SDI AL AZHAR 15 PAMULANG

Gedung Sekolah Lapangan Parkir

Aula Masjid

Kolam Renang Lapangan Basket

Lapangan Bola Lab. Sains

168 | Ajeng Wulansasi SARANA DAN PRASARANA SDI AL AZHAR 15 PAMULANG

Ruang Musik Ruang Komputer

Kantin Green House

UKS Little Garden

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 169 SARANA DAN PRASARANA SDI CIKAL HARAPAN 1 BSD

Gedung Sekolah Masjid

Ruang Komputer Ruang Konseling

Aula Ruang UKS

Perpustakaan Kebun Sekolah

170 | Ajeng Wulansasi LAMPIRAN 9

SILABUS SDI BUDI MULIA DUA BINTARO

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 171

172 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 173

174 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 175

176 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 177

178 | Ajeng Wulansasi SILABUS SDI AL AZHAR 15 PAMULANG

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 179

180 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 181

182 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 183

184 | Ajeng Wulansasi

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 185

186 | Ajeng Wulansasi LAMPIRAN 10 NOTULASI UJIAN SEMINAR HASIL Rabu, 17 Juni 2020

Nama : Ajeng Wulansasi NIM : 21180181000009 Judul : Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam

Penguji: 1. Prof. Dr. Suwito, MA 2. Dr. Supangat R, MA

Pertanyaan dan SaranPenguji Prof. Dr. Suwito, MA 1. Judul dan Cover tidak ada penjelasan. 2. Abstrak terdiri atas 1. Tujuan Penelitian, 2. Metode Penelitian, 3. Temuan Penelitian, 4. Persamaan dan perbedaan dari penelitian sebelumnya. 3. Penelitian terdahulu dari jurnal internasional terbaru lebih dari 0%, sedangkan tesis atau disertasi kurang dari 10 tahun terkahir. Uraian yang ada perlu ditambahkan distingsi dengan masing-masing riset sebelumnya sehingga sangat jelas ruang kosng yang belum diteliti. 4. Daftar pustaka masih banyak didominasi dari buku yang terbitnya sedikit yang baru (2020). Referensi dari jurnal yang berbahasa Arab tidak dijumpai. 5. Belum ada Glosarium 6. Belum ada Indeks 7. Belum ada Riwayat Hidup Penulis

Dr. Supangat Rohani, MA 1. Penguat pilihan sekolah dari latar belakang organisasi Islam pendiri sekolah. 2. Teori banyak menggunakan Potter dan Kotler 3. Five Force Potter disambungkan dengan temuan teori 4. Penelitian tidak ada kajian membahas persaingan dengan sekolah lain. Penelitian lebih melihat ke internal. Kuatkan analisis internalnya dengan teori TQM Edward Sallis. 5. Pada bab VI di taksonomi manajemen bersaing dikuatkan kembali argumentasi kenapa skema vertical dan pelayanan dan pembiayaan sejajar. 6. Kuatkan kembali distingsi kurikulum ketiga SDI ini

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 187 NOTULASI UJIAN SEMINAR HASIL Senin, 6 Juli 2020

Nama : Ajeng Wulansasi NIM : 21180181000009

Judul : Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam Penguji: Dr. Jejen Musfah, M.A Prof. Dr. Suwito, M. A Dr. Supangat Rohani, M.A Pembimbing : Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A

Pertanyaan dan Saran Penguji: Dr. Jejen Musfah, M.A 1. Berdasarkan data harga dan jumlah siswa yaitu: SDI Cikal Harapan 1 BSD harga lebih murah dibandingkan SDI Budi Mulia Dua Bintaro dan SDI Al Azhar 15 Pamulang namun jumlah siswa lebih banyak dibandingkan yang mahal. Berarti membantah sekolah bagus harga mahal yang ada di dalam temuan teori. Revisi: Bab III, segmentasi atau pemetaan harga, halaman 56. Penambahan grafik perbandingan jumlah siswa dan harga sekolah serta analisisnya.

Prof. Dr. Suwito, MA 1. Teknis penulisan masih banyak kata “sedangkan, kemudian, sementara, maka” menjadi kata di awal kalimat. Revisi: - “Kemudian” direvisi dari total 45 menjadi 34. - “Sedangkan” direvisi dari total 56 menjadi 9. - “Maka” direvisi dari total 62 menjadi 25 - “Sementara” direvisi dari total 5 menjadi. 2. Tindakan sekolah dalam mengrespon kebijakan “Merdeka Belajar dan perubahan yang dilakukan sekolah dalam menghadapi VUCA. Dijawab dalam sidang dan tidak ada revisi didokumen. 3. Saran hasil penelitian Revisi halaman 124

Dr. Supangat Rohani, MA 1. Teori dan temuan tidak banyak membahas tentang jumlah siswa. Dijawab dalam sidang dan tidak ada revisi didokumen 2. Alasan tidak memilih sekolah dasar Islam yang program dan biaya di atas sekolah yang diteliti, seperti ICM, Syafana, GIS. Dijawab dalam sidang dan tidak ada revisi didokumen 3. Tidak ada teori mengenai teori kurikulum, teori sarana dan prasarana, teori manajemen keuangan. Dijawab dalam sidang dan tidak ada revisi didokumen 4. Kompetisi antar sekolah dikuatkan dan strategi-strategi untuk berkompetisi.

188 | Ajeng Wulansasi Dijawab dalam sidang dan tidak ada revisi didokumen 5. Kompetisi jangan seperti yang ada di dalam surat At Takasur, penguatan dengan Al Imran 133 dan Surat Al Insiroh. Revisi penambahan Surat Al Insiroh dalam manajemen strategi dalam pserpektif Islam halaman 26

Manajemen Strategi Sekolah Dasar Islam | 189 BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Ajeng Wulansasi. Lahir di Jakarta, 23 Mei 1977 dari ayah bernama Yasmin Y. Sumadigono dan Yati Suharyati. Jenjang pendidikan Strata I penulis dimulai pada tahun 1996 sampai 2000 di Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong dengan jurusan Teknik Industri. Ketika kuliah penulis ikut kegiatan seperti Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ITI dan Aero Modeling Club. Semasa kuliah, penulis mengikuti kursus keterampilan Bahasa Inggris di Lembaga Indonesia Amaerika (LIA) dari level Beginner sampai Advance. Penulis juga aktif menjadi sukarelawan mengajar Bahasa Inggris di SDN Pamulang Permai selama 2 tahun dari 1997 – 1999. Setelah lulus S1 dari ITI, penulis menikah dengan Ir. Abdul Haris Lahuddin, MT dan mempunyai dua orang anak, yaitu Sulthan Rafi Putra Haris mahasiswa Universitas Binus dan Farrell Habibie Putra Haris siswa SMAN 87 Jakarta. Pengalaman kerja pertama kali di SD Al Zahra Indonesia sebagai koordinator dan guru komputer dari tahun 2001 sampai 2005. Pengalaman menjadi guru di sekolah Al Zahra membuat penulis yakin untuk fokus dan professional di jalur karier ini, oleh sebab itu penulis mengambil Akta 4 di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 2004. Pada tahun 2005, penulis bekerja di Sekolah High/Scope Indonesia TB. Simatupang Cilandak sebagai guru kelas Sekolah Dasar dan pada tahun 2012 menjadi Koordinator Social Studies K-9 (Kindergarten – Kelas 9). Selain bekerja di High/scope penulis juga aktif memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru di sekolah dasar negeri dan swasta di bawah paying Bloom Education Center. Setelah 10 tahun bekerja di sekolah High/Scope, pada tahun 2015 penulis bekerja di SD Insan Cendekia Madani BSD sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum selama 3 tahun.

Pada tahun 2018, anak ketiga dari lima bersaudara ini memutuskan keluar dari SD Insan Cendekia Madani untuk meneruskan kuliah Strata II jurusan Manajemen Pendidikan Islam di UIN Syarif Hidayatullah. Penulis sambil kuliah juga aktif dalam kegiatan sosial mengajar anak-anak di Rumah Amalia Ciledug, menjadi nara sumber di Indonesia Mengajar dan beberapa sekolah, mendirikan lembaga pendidikan Land Academy Indonesia bersama teman-teman. Lembaga ini yang bergerak dikonsultan pendidikan, media belajar dan pusat pendidikan. Selain itu juga penulis menjadi fasilitator kegiatan berbasis STEAM di Rumah MainStream dan Kalcare. Penulis setelah lulus Starta II akan terus berkarya sebagai praktisi pendidikan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu Strata III. Aamiin.

190 | Ajeng Wulansasi