MAJALAH AGRO 7 EDISI JULI 2020 NEW7(Untuk PDF)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MEDIA MAJALAH PTPN VII No. 72/JULI 2020 MEMASTIKAN SESUAI SOP Manajer PTPN VII Unit Tulungbuyut Hendra Putra mengamati dengan seksama seorang penyadap memeragakan cara sadap karet yang biasa dia lakukan pada acara tapping school, Juli lalu. Pelatihan menyadap itu dilakukan untuk memastikan semua norma sadap yang dilakukan sesuai norma. Menjalankan usaha baku dan bahan jadi unutk menumbuhkembangkan Melakukan pengembangan Menjadi perkebunan karet, kelapa industri yang bermutu tinggi perusahaan bisnis berdasarkan potensi Visi dan Misi perusahaan sawit, teh,dan tebu dengan untuk pasar domestik dan Mengembangkan usaha sumber daya yang dimiliki agribisnis yang menggunakan teknologi budi pasar ekspor. industri yang terintegrasi perusahaan. daya dan proses pengolahan tangguh dengan Mewujudkan daya saing dengan bisnis inti (karet, Memelihara keseimbangan VISI MISI yang efektif serta ramah produk yang dihasilkan kelapa sawit, teh, dan tebu) kepentingan stakeholders un- tata kelola yang lingkungan. melalui tata kelola dengan menggunakan tuk menciptakan lingkungan baik. Menghasilkan produksi bahan usaha yang efeltif guna teknologi terbarukan. bisnis yang kondusif. indeks 9 14 Polda Sumsel Ajak Jaga Aset PTPN VII 20 Donor Darah Aktif Lagi 25 Semester I, Unit Way Berulu Lampaui Target 29 PTPN Grup Masuk Pasar Ritel Senam Jumat Aktif Kembali MEDIA MAJALAH PTPN VII No. 72/JULI 2020 redaksi Penerbit PT Perkebunan Nusantara VII Pembina Direksi PT Perkebunan Nusantara VII Staf Redaksi Biro-Biro Alamat Redaksi Kantor Direksi PTPN VII: Pemimpin Redaksi Sasmika D.S. Kantor Direksi: Marhaidi Effendi Willy Mulyawan Wilayah Lampung: Jalan Teuku Umar No. 300, Okta Kurniawan Bambang Sutedjo Ferdinandus MP., Kedaton, Bandar Lampung Wakil Pemimpin Redaksi Andrie Noviar Distrik Bungamayang: Telepon: (0721) 702233, Arif Syaifudin Zuhri Edi Agustar Azwar Hakim, Faksimile: (0721) 702775, Kantor Perwakilan Sumatera E-mail: [email protected] Sekretaris Redaksi Risang Pradana Nurjanah Selatan: Acep Sudiar, dan [email protected], Andi Firmansyah Ratna Septiawati Distrik Cinta Manis: Twitter: @ptpn_7, Distribusi Achmad Mawardi Domu Junifer S., Instagram: @ptpn7official, Ja’far Kantor Perwakilan Bengkulu: Riski M. Facebook: @ptpn7 (fanpage) Media Agro 7 2 sintesa Orbit Rezeki bisa melihat kembali. Dan pada esok relasi itu tetap dan akan selamanya hari yang sangat pagi, saudagar itu ada. Saat ini, perusahaan sedang datang menemui Rasulullah dan sangat membutuhkan kebaikan hati, menceritakan semua kejadian yang pengorbanan tenaga, alokasi pikiran dialaminya. untuk menemukan solusi, dan "Wahai Rasulullah, penglihatanku keikhlasan kita semua karyawan. sudah kembali dan sekarang aku Adakah keikhlasan kita untuk kembalikan baju engkau sebagai berperan dan ambil bagian dari hadiah dariku," katanya. kondisi supaya kita merdeka Doni P. Gandamihardja Rasulullah pun tertawa hingga kembali? terlihat gigi gerahamnya. Lalu, ia Tentu saja, semua sesuai dengan Direktur PTPN VII berkata kepada Aisyah, istrinya. porsinya. Adalah Dewan Komisaris "Perhatikanlah baju ini wahai Aisyah. yang harus aktif memberikan asistensi, isah Nabi Muhammad tentang Dengan berkahnya, baju ini telah mengawasi, dan meluangkan baju yang menolong pengemis, memberi rezeki pengemis, resourcesnya untuk mencari cahaya Kmenjadi wasilah sembuhnya menyembuhkan orang buta, terang bagi perusahaan ini. Di atas saudagar buta, dan merdekanya memerdekakan seorang budak, dan yang lain, adalah Dewan Direksi yang seorang budak ini amat terkenal. sekarang kembali lagi kepada kita." harus menjadikan setiap potensi, Suatu hari ada seorang peminta-minta *** setiap oportuniti, setiap sumber daya, mengetuk pintu rumah Nabi seraya Hidup dan segala gerak Rasululloh setiap masa sebagai nilai tambah berkata, "Saya ingin minta sedekah adalah teladan, contoh, prototipe, dan untuk membawa perusahaan besar ini dari Rasulullah." Namun, saat itu di ibrah berhikmah yang nyata dalam berjaya kembali. rumah tidak ada makanan atau uang kehidupan. Hanya, kadang-kadang Adalah para kabag, para manajer, untuk diberikan kepada pengemis itu. kita sulit menerima untuk kemudian para karyawan, para penyadap, para Rasulullah SAW tidak tega dan mengaplikasikan kepada kehidupan pemanen sawit, pada pekerja borong, berkata kepada Aisyah, istrinya. karena terbiasa menggunakan logika mitra kerja, dan stakeholder yang "Wahai Aisyah, berikan baju itu kepada matematika dunia. Padahal, apa yang harus proaktif meningkatkan pengemis itu," seraya menunjuk satu terjadi kepada kehidupan kita kinerjanya. Tak ada satu slot di level lembar pakaian yang biasa ia sesungguhnya mengikuti sunnatulloh, manapun yang tidak punya potensi kenakan. ketetapan Tuhan. atau kesempatan untuk membantu Atas perintah suaminya, Aisyah Gangguan lain sehingga kita sering perusahaan ini bangkit. Sebaliknya, memberikan baju itu kepada peminta- abai atau tidak berani melakukan tak ada satupun pihak yang bisa lepas minta tersebut. Setelah menerima seperti yang dilakukan para bijak tangan dari keadaan yang sekarang sedekah baju, dengan gembira orang bestari adalah karena kita menjauh terjadi. itu langsung menuju pasar untuk dari sifat itu. Kita sering berpaling atau Sesungguhnya, Direksi hanyalah menjualnya. bersembunyi menggunakan dalih: seorang dirijen atau pemandu bagi Di pasar, pengemis itu berkata “Ah, itu kan zaman Nabi! Kalau sekumpulan orang yang bekerja kepada orang ramai, "Siapa yang mau sekarang, mana bisa?” dengan bidangnya masing-masing membeli baju Rasulullah? Ini adalah Apakah logika kita sekarang salah? agar muncul nada-nada orkestra yang baju Rasululloh. Silakan siapa yang Tidak mudah untuk menjawab. Tetapi, indah. Cukuplah seorang office boy mau membeli?" Orang-orangpun sebagai manusia yang beriman, kita membersihkan ruangan lebih bersih berkerumun untuk menawar. memang seharusnya menelisik setiap dari sebelumnya agar tamu merasa Di antara yang mendengar tawaran langkah dan perjalanan hidup yang nyaman sehingga mood untuk itu, ada seorang saudagar buta selama ini dijalani. Apakah apa yang membeli produk kita terbangun. ditemani seorang budaknya. Kepada kita kerjakan kemarin, sebulan lalu, Cukuplah seorang penyadap budaknya, ia memerintahkan untuk setahun lalu, atau sepuluh tahun lalu memulai sadapannya satu jam lebih membeli baju Nabi itu, berapapun kita petik hari ini? pagi agar jumlah tetesan getahnya harganya. "Jika kamu berhasil Hukum logika dengan matematika bertambah beberapa tetes. Cukuplah mendapatkannya, maka kamu dunia dan sebab-akibat menunjukkan seorang pemanen sawit memastikan merdeka," kata saudagar buta itu korelasi positif itu dengan gamblang. semua blok tanggung jawabnya kepada budaknya. Perbedaan antara zaman nabi dengan terunduh tuntas dan memungut Usaha keras sang budak berhasil. apa yang terjadi saat ini sangat mirip. semua berondolan yang jatuh. Dengan tergopoh ia memberikan baju Bedanya, jika zaman nabi orbit Cukuplah seorang mandor untuk Nabi kepada tuannya. Saudagar putarannya bisa hanya sehari menyapa anak buahnya dengan sangat senang. Lalu, dengan semalam seperti kisah pengemis, baju ramah dan membangkitkan memeluk baju itu dia berdoa, "Dengan nabi, orang buta, dan budak merdeka. motivasinya. Sebab, semua yang kita haq Rasulullah dan berkat baju yang Tetapi di masa kini, siklusnya kita lakukan pada akhirnya akan kembali suci ini, kembalikanlah penglihatanku anggap panjang. kepada kita juga. Sebagaimana orbit ini, ya Alloh." Dalam konteks perusahaan kita, baju nabi yang kembali dengan Dengan izin Alloh, saudagar buta itu PTPN VII yang kita cintai, hukum manfaat amat besar. Wallohualam...n Media Agro 7 3 warta utama Manusia, Faktor Utama Menggali Produksi Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat menyerahkan piagam kepada seorang karyawan Unit Kedaton sebagai apresiasi kinerjanya. Penghargaan sederhana ini adalah sentuhan untuk memotivasi lebih produktif. i hadapan puluhan penyadap secara detail berbagai norma standar karet, mandor, asisten tanaman, yang dipakai PTPN VII dalam menyadap. Ddan karyawan lain, Hendra Putra Ia mengatakan, dari mata pisau sadap unjuk kebolehan. Manajer PTPN VII Unit para pekerja lapangan inilah nasib PTPN Tulungbuyut itu seperti ingin VII dipertaruhkan. membuktikan bahwa teknik dasar “Tapping school atau dalam bahasa menyadap (tapping) benar-benar ia kita sehari-hari disebut pelatihan kuasai, bukan hanya teori. Dengan menyadap ini sangat penting untuk kita. cekatan dan luwes alias tidak kaku, ia Bukan hanya untuk para penyadap saja, menempatkan pisau sadap khusus di tetapi juga untuk semua, termasuk ujung jalur sadap, menarik turun 45 manajer. Sebab, kalau kita salah dalam derajat sembari melangkah mundur pengelolaan kulit, perusahaan ini akan memutari pohon karet. hancur. Sebab, hidupnya perusahaan ini Demo sadap oleh sang manajer itu dari setetes dua tetes lateks yang kita menjadi salah satu sesi tapping school kumpulkan di sini,” kata manajer lugas ini. (pelatihan sadap) karet di PTPN VII Unit Di Unit Kedaton, kegiatan sekolah Tulungbuyut, Sabtu (25/7/20). Usai demo, lapang seperti itu juga silih berganti. lelaki sarjana pertanian itu menjelaskan Bukan hanya mengasah dan mengulang Media Agro 7 4 warta utama Pelatihan mental dan kepemimpinan yang dilakukan PTPN VII Unit Bergen ini bertujuan untuk menyatukan visi dan langkah kerja. untuk mengingatkan teknis gerbang dibuka seraya bersifat mandiri. budi daya, hal yang di luar memberi petunjuk kepada Di PTPN VII Unit Bergen, core business-nya juga tamunya untuk menemui pelatihan bukan hanya dari dilakukan. Yang paling baru pejabat yang sudah dikontak sisi teknis. Beberapa