Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

KUALITAS BAHAN MAKANAN DAN MAKANAN JAJANAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DI BEBERAPA KOTA DI

Food Quality in Traditional Market at Several City in Indonesia

Supraptini1, Riris Nainggolan1, Elsa-Elsi1 dan Ika Dharmayanti1

Abstract. Traditional market as a public facility for buy and sell food and other necessaries at home. There are 13.450 traditional market in Indonesia. In this study we want to evaluate food quality which to sell in the traditional market. Ditjen PP-PL has have to establish traditional market in several city. The sample took by purposif for the traditional market which to establish there are pasar Sragen (Central of )and pasar Gianyar (Bali). The food sample took from the market, the sample to examine for bacteriology and chemistry. The result : the food from the traditional market found Rhodamin B and Methanyl yellow. There are : mangkok, rool , kembang goyang, kerupuk and kue filled Rhodamin B. The yellow noodle filled Formalin for lasting. For Bachteriologis in meat, fish and chiken there are negatif from E. coli 4 7 and Coliform, but the total of microba positif in 10 - 10 . The water for sanitation facility in the traditional market still good. So the quality of food in the market sample still filled Bactery and Chemistry.

Keywords: Foods material, Traditional foods market, Coloring/ Dye, Preservatives, Traditional market

Abstrak. Pasar tradisional merupakan fasilitas umum untuk tempat jual beli bahan makanan/ makanan jajanan yang banyak dikunjungi masyarakat. Di Indonesia terdapat sekitar 13.450 pasar tradisional dengan 12.625 juta pedagang beraktivitas di dalamnya. Selama ini masih sering terjadi keracunan makanan di masyarakat, oleh karena itu perlu diteliti kualitas makanan/ bahan makanan yang dijajakan. Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas makanan (bahan makanan dan makanan jajanan) yang dijual di pasar tradisional. Populasi adalah pasar tradisional yang sudah pernah dibina oleh Ditjen PP-PL. Sampel diambil secara purposif dari pasar yang telah dibina, kemudian diambil pasar yang mewakili daerah Jawa (Kab.Sragen) dan Bali (Kab.Gianyar) karena daerah Sumatera yang tadinya akan diwakili pasar Payakumbuh tidak dapat dilakukan akibat gempa yang menghancurkan pasar tersebut. Penelitian diaksanakan buan Februari – Nvember 2010. Metode pemeriksaan cemaran bakteriologi pada sampel makanan dengan Profile Method. Pemeriksaan cemaran kimia pada sampel uji petik makanan dengan Comparation Method, dan amino antipirin method. Dari hasil pemeriksaan beberapa makanan jajanan baik di pasar yang dibina maupun belum dibina mengandung bahan pewarna Rhodamin-B pada merah, cenil warna merah, kue ku merah, geplak merah, roll cake merah- kerupuk warna-warni, kembang goyang orange mengandung Rhodamin-B. Methanyl Yellow ditemukan pada kerupuk warna- warni. Selain itu pengawet bahan makanan formalin ditemukan pada mie kuning di pasar yang dibina. Hasil pemeriksaan bakteriologis E. coli dan Coliform pada semua sampel daging negatif, tetapi beberapa sampel total mikroba positif antara 104 sampai dengan 107, yang artinya masih ada pencemaran mikroba lain selain E. coli dan Coliform. Kualitas air bersih yang digunakan di sebagian besar pasar tradisional masih memenuhi persyaratan Permenkes No.41/1999. Kesimpulan : Beberapa bahan makanan dan makanan jajanan yang dijual di Pasar Tradisional di Sragen (Provinsi Jawa Tengah) dan Gianyar (Provinsi Bali) masih ada yang mengandung zat pencemar bakteri dan kimiawi.

Kata kunci: Bahan makanan, Makanan Jajanan, Pewarna, Pengawet, Pasar Tradisional

PENDAHULUAN Makanan jajanan yang diperjual belikan di pasar tradisional masih menjadi Bahan makanan dan makanan kegemaran masyarakat kita terutama jajanan banyak diperdagangkan di pasar golongan menengah kebawah. tradisional di Indonesia. Pasar tradisional masih merupakan tempat berbelanja bahan Untuk menambah penampilan makanan yang digemari masyarakat, walau makanan jajanan sering kali pembuatnya sudah banyak pusat perbelanjaan moderen menambahkan bahan pewarna. Kalau bahan yang menjual bahan makanan yang pewarna tersebut dari bahan alami aman bagi diperlukan sehari-hari. kesehatan, akan tetapi seringkali dijumpai bahan pewarna yang ditambahkan bukan dari

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 4, Desember 2011 : 208 – 218

bahan alami tetapi dari bahan kimia, kabupaten Sragen Jateng dan Gianyar Bali. Rhodamin-B dan Methanil Yellow. Kedua Penelitian dilakukan pada tahun 2010. jenis bahan pewarna kimia tersebut termasuk Desain: Potong Lintang / cross yang dilarang sebab akan mengganggu sectional (karena semua variabel diambil satu kesehatan. Begitu pula untuk menambah rasa saat besamaan) dan untuk membuat makanan lebih awet sering bahan makanan atau makanan jajanan Tempat dan Waktu diberi tambahan bahan kimia yang tidak Tempat :Kabupaten Sragen dan aman bagi kesehatan (Permenkes No.239). Kabupaten Gianyar Bahan yang boleh ditambahkan kedalam makanan untuk menjaga kesehatan dan 1. Kabupaten Sragen: di Pasar Bunder keamanan masyarakat dari kontaminasi (sudah dibina) dan Pasar Banaran (belum sudah diatur melalui SK Menteri Kesehatan dibina) RI No.722/Menkes/Per/VI/88 (Depkes, 2. Kabupaten Gianyar: Pasar Gianyar 1988). (sudah dibina) dan Pasar Blah Pemerintah dalam hal ini Direktorat Batu(belum dibina) Jenderal PP-PL juga telah membina beberapa Waktu : Waktu penelitian 10 bulan pasar tradisional di kota / kabupaten : (Februari sampai dengan November 2010) Payakumbuh, DKI, Sragen, Tangerang, Pekalongan, dan Gianyar. Tujuan dari penelitian ini untuk Cara Pengambilan Sampel mendapatkan informasi tentang kualitas Populasi adalah pasar tradisional bahan makanan yang dijual di pasar yang sudah pernah dibina. Sampel diambil tradisional di beberapa kota di Indonesia. secara purposif yaitu pasar tradisional di Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) dan Gianyar (Bali). BAHAN DAN CARA a. Sampel Pasar Berdasarkan teori dapat dijelaskan pada tahapan mana saja peluang masuknya Di setiap kabupaten dibuat listing sumber pencemaran ke bahan makanan yang (daftar pasar) dengan memperhatikan antara dijual di pasar tradisional. Peluang cemaran pasar yang dibina dengan pasar yang belum bisa terjadi sejak masih di sumbernya/ dibina. asalnya seperti : padi/ sayuran di sawah/ Disetiap kabupaten diambil sebanyak kebun, ikan di laut atau di empang/ kolam; di 1 pasar yang sudah dibina dan 1 pasar yang perjalanan/transportasi, saat penyimpanan di belum dibina dengan cara purposive distributor atau di pasar, dan di tempat sampling (dengan mempertimbangkan konsumen sendiri. Dengan adanya informasi dari kabupaten masing-masing pembinaan diharapkan memperbaiki kualitas bahan makanan / makanan melalui b. Sampel Pedagang pengetahuan dan sikap pedagang yang baik. Sampel pedagang pasar dipilih Lokasi penelitian semula dipilih dengan cara purposive sampling pasar di 3 kota / kabupaten yaitu : (menyesuaikan jenis makanan yang dijual) Payakumbuh, Sragen dan Gianyar. Namun c. Sampel Bahan Makanan dan Makanan karena pasar di Payakumbuh hancur terkena Jajanan gempa bumi pada akhir tahun 2009 maka pasar yang diteliti hanya pasar di Sragen di Disetiap pasar (dibina maupun belum Jawa Tengah dan pasar di Gianyar di Bali. dibina), dibuat daftar jenis makanan yang dijual di pasar tersebut. Jenis penelitian non intervensi dengan pembanding. Sampel yang diambil d. Sampel jenis makanan diambil dengan dari pasar tradisional yang sudah dibina kriteria bahan makanan pokok(beras); dibandingkan dengan yang dari pasar lauk-pauk(daging, ikan, tahu, sayur), dan tradisional yang belum dibina, di kota / makanan jajanan. Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

- Cemaran kimia dan mikrobiologis lagi sampai ke pasar tradisional. Di pasar yang di teliti : tersebut terjadi pergantian pengelolaan yaitu antara penjual dan pembeli. Diharapkan - Pengawet: Formalin, Chlorin, Boraks, selama melalui perjalanan bahan pangan - Pewarna: rhodamin-B. Metanil yellow tidak terkontaminasi baik secara kimia - Mikrobiologis: Total Mikroba, E. coli maupun bakteriologis. dan Coliform Hasil pemeriksaan kimia untuk pewarna (rhodamin-B) pada di Kabupaten Sragen disajikan pada Tabel 1, Untuk membandingkan pelaksanaan sedangkan pada jajan pasar di Kab. Gianyar, program pasar tradisional bersih, perlakuan Bali disajikan pada Tabel 2. sama yaitu pemeriksaan bahan makanan juga dilakukan di pasar tradisional yang berada di wilayah Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali, Rhodamin-B yaitu meliputi pasar tradisional Gianyar dan Dari 28 jenis jajan pasar di Blah batu. Pemeriksaan mikrobiologi bahan Kabupaten Sragen, rhodamin-B ditemukan makanan di pasar tradisional Gianyar, Bali pada makanan ringan yang disukai anak-anak meliputi bahan makanan daging sapi, daging yang dijual di pasar tradisional Bunder babi, dan daging ayam. Sedangkan kualitas Sragen yaitu pada makanan geplak merah, air bersih yang merupakan faktor risiko kue Ku kacang hijau, 1, dan krupuk 3 terhadap kebersihan bahan makanan dalam positif mengandung rhodamin-B, sedang hal pencucian juga diperiksa kualitas lainnya negatif. Sedangkan di pasar mikrobiologi. tradisional Banaran makanan yang positif mengandung rhodamin-B ditemukan pada roll cake Cara Pengumpulan Data krupuk 1 dan krupuk 2, Kue Ku, warna kuning, sagon kering (merah), dan Data kualitas bahan kembang goyang (orange). makanan/makanan dikumpulkan melalui pemeriksaan laboratoriumsampel bahan Di pasar di Kabupaten Gianyar, Bali makanan/ jajanan yang diperiksa secara dari 20 jenis jajanan di pasar tradisional kimiawi dan bakteriologi. Data pengetahuan Gianyar, rhodamin-B ditemukan pada krupuk dan sikap pedagang makanan dikumpulkan 5, sedangkan di pasar Blah Batu, Gianyar, melalui wawancara dengan menggunakan Bali tidak ditemukan rhodamin-B. daftar isian pertanyaan (kuesioner) Metanil yellow (Methyl yellow) Cara Pemeriksaan Sampel Hasil pemeriksaan zat pewarna Metode Pemeriksaan bakteriologi metanil yellow pada bahan makanan ataupun sampel makanan dengan profile method. jajan pasar baik dari pasar tradisional Bunder Pemeriksaan kimia dengan comparation maupun Banaran Sragen belum menunjukkan method dan amino antipirin method. Lama hasil maksimal. Hal ini karena pemeriksaan inkubasi untuk masing-masing bahan sementara yang digunakan adalah secara makanan antara 2, 3 dan 6 jam. sampel acak. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 1, untuk pasar di Kabupaten. Sragen, Jawa tengah dan Tabel 2, untuk di HASIL Kabupaten. Gianyar, Bali. Pemeriksaan secara kuantitatif perlu dilakukan karena dari Sumber utama atau asal muasal 29 jajan pasar yang diananlisis menunjukkan bahan adalah dari pertanian yang dikelola nilai negatif. Sedangkan pemeriksaan metanil oleh para petani, selanjutnya melalui yellow pada jajan pasar di Kabupaten perjalanan dikelola/dikumpulkan oleh Gianyar, Bali menunjukkan bahwa krupuk 5 distributor yang menampung segala bahan positif mengandung metanil yellow , sedang pangan dan selanjutnya melalui perjalanan jajan pasar lainnya negatif.

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 4, Desember 2011 : 208 – 218

Tabel 1. Pewarna Rhodamin-B dan Methanil Yellow di Sragen dan Banaran Rhodamin-B Methanil Yellow No Nama bahan No Nama bahan Sragen Banaran Sragen Banaran 1 Kue Apem Merah - Kue Apem Merah - 2 Kue Apem Hijau - Kue Apem Hijau - 3 Merah - Cendol Merah - 4 Cendol Hijau - Cendol Hijau - 5 Manisan Rumput Laut - Manisan Rumput Laut - 6 Snack Bentuk Donat - Snack Bentuk Donat - 7 Snack Panjang Hijau - Snack Panjang Hijau - 8 Snack Keju Gurih - Snack Keju Gurih - 9 Kacang Tolo - Kacang Tolo - 10 Geplak Merah + Geplak Merah - 11 Rangginang Kuning - Rangginang Kuning - 12 Rangginang Hijau - Rangginang Hijau - 13 Krupuk 1 + + Krupuk 1 - - 14 Krupuk 2 - + Krupuk 2 - - 15 Krupuk 3 + - Krupuk 3 - - 16 Krupuk 4 - Krupuk 4 - 17 Krupuk 5 - Krupuk 5 - 18 Krupuk 6 - Krupuk 6 - 19 Krupuk 7 - Krupuk 7 - 20 Krupuk 8 - Krupuk 8 - 21 kueKu kacang hijau + Geplak merah - 22 Mie kuning basah - kueKu kacang hijau - 23 Getuk goring - Mie kuning basah - 24 Getuk lindri merah - Getuk goreng - 25 Getuk lindri kuning - Getuk lindri merah - 26 Kue sagu mutiara mrh - Getuk lindri kuning 27 Kue sagu mutiara hijau - Kue sagu mutiara mrh - 28 Dawet merah - Kue sagu mutiara hijau -

Hasil Pemeriksaan Kimia sebagai Formalin Pengawet Mengacu kepada 14 jenis bahan Hasil pemeriksaan bahan kimia makanan yang diperiksa kadar formalin, sebagai pengawet (Formalin, Khlorin dan makanan yang mengandung formalin Borax) pada bahan makanan di pasar ditemukan pada mie basah yang dijual di Kabupaten Sragen ditunjukkan pada Tabel. 3 pasar Bunder yang berlokasi di Kab.Sragen, . Sedang di pasar Kabupaten Gianyar, Bali sampel makanan yang diperoleh dari Pasar ditunjukkan pada Tabel 4. Banaran tdk mengandung formalin. Di kedua pasar yang ada di Gianyar, Bali dari semua bahan makanan yang Borax diperiksa negatif formalin. Borax atau bleng (bahasa Jawa)

adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan Khlorin beberapa makanan tradisional, seperti karak Hasil pemeriksaan bahan kimia sebagai dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, pengawet (Khlorin) pada bahan makanan di natrium piroborat, natrium tetraborat. pasar Kabupaten Sragen dan di pasar Biasanya digunakan untuk pengawet. Dalam Kabupaten Gianyar , Bali. Hanya ada 4 sampel yang diperiksa semua negatif. bahan makanan yang diperiksa kandungan khlorin yaitu: ikan 2 dan 3, beras 1 dan 2. Dari keempat jenis bahan tak satupun Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

mengandung khlorin (negatif) baik yang maupun Gianyar Bali. berada di pasar Bunder, Sragen dan Banaran

Tabel 2. Pewarna Rhodamin-B dan Methanil Yellow di Gianyar dan Blah Batu Rhodamin-B Methanil Yellow No Nama bahan Blah No Nama bahan Blah Gianyar Gianyar Batu Batu 1 - Bika ambon - 2 Opak warna kuning - Opak warna kuning - 3 Krupuk 1 - Krupuk 1 - Krupuk 2 - Krupuk 2 - 4 Krupuk 3 - Krupuk 3 - 5 Krupuk 4 - Krupuk 4 - 6 Krupuk 5 + Krupuk 5 + 7 Kue mangkok merah Kue mangkok merah - 8 Carabikan (lak-lak) Carabikan (lak-lak) - 9 Putri ayu Putri ayu - 10 Latok Latok - 11 Klepon - 12 Cenil/ pilino-pilino - Cenil/ pilino-pilino mrh merah 13 kecil Serabi kecil - 14 Serundeng - 15 Kue mangkok - - 16 KueKu + - 17 Roll cake (merah + - kuning) 18 Sagon kering merah + 19 Keripik singkong - 20 Kembang goyang +

Tabel 3. Pengawet Formalin, Khlorin, dan Borax di Sragen dan Banaran Formalin Khlorin No Nama bahan Sragen/B No Nama bahan Sragen/ Banaran Banaran under Bunder 1 Tahu Putih - - 2 - 3 Daging Sapi - 4 Daging Ayam - - 5 Ikan Segar - 6 Baso Sapi - - 7 Ikan Asin 1 - 10 Ikan Asin 2 - 1 Ikan Asin 1 - - 11 Ikan Asin 3 - 2 Ikan Asin 2 - - 12 Beras 1 - 3 Beras 1 - - 13 Beras 2 - 4 Beras 2 - - 14 Mie kuning basah + Borax Sragen Banaran 15 1 Tahu putih - - 16 2 Tahu goring - -

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 4, Desember 2011 : 208 – 218

Tabel 4. Kadar (+/-) Pengawet Formalin, dan Khlorin di Gianyar dan Blah Batu Fomalin Khlorin No Nama bahan Blah No Nama bahan Blah Gianyar Gianyar Batu Batu 1 Tahu lombok (kecil) - - 1 Beras C-4 - - 2 Tahu lombok (lebar) - 2 Beras bali/local - - 3 Tahu bali - - 3 Ikan asin - - 4 Beras - - 4 Beras banyuwangi - -

Hasil Pemeriksaan sebagai Cemaran maupun 6 jam menunjukkan nilai negatif. Mikrobiologi Namun untuk total mikroba dengan lama inkubasi 3 jam menunjukkan nilai positif Pemeriksaan mikrobiologi bahan dengan jumlah bakteri 107 . Sedangkan yang makanan di pasar Bunder dan Banaran, lama inkubasi 6 jam menunjukkan nilai Sragen, Jawa Tengah meliputi bahan negatif. Kualitas fisik air bersih untuk makanan daging sapi, daging ayam, dan ikan. parameter keasaman (pH) = 6,9 dan suhu Sedangkan kualitas air bersih yang =26,5 oC. Kedua parameter tersebut masih merupakan faktor risiko terhadap kebersihan memenuhi persyaratan air bersih sesuai bahan makanan untuk pencucian juga dengan Permenkes No. 41/1999 (Depkes, diperiksa kualitas mikrobiologinya. Hasil 1999). pemeriksaan mikrobiologi Escherecia (E) Coli, Coliform dan total microba disajikan Air bersih yang untuk pencucian pada Tabel 5. Untuk sampel dari Pasar bahan makanan di pasar menentukan kualitas Bunder hasilnya sebagai berikut : Bahan mikrobiologi. Hasil pemeriksaan makanan daging sapi untuk bakteri/kuman E. mikrobiologi menunjukan bahwa untuk air coli dengan lama inkubasi 3 dan 6 jam masih bersih di bakteri/kuman Escherecia (E) Coli, negatif. Begitu juga untuk kuman Coliform, Coliform dan total mikroba disajikan pada baik 3 maupun 6 jam hasilnya negatif. Total Tabel 5. Lama inkubasi untuk masing-masing microba untuk lama inkubasi 3 jam bahan makanan antara 2, dan 3 jam. kandungan mikroba positif dengan jumlah Kontaminasi total mikroba pada air kuman 105 (di Pasar Bunder) ,sedangkan bersih untuk pencuci bahan makanan untuk Pasar Banaran semua negatif. ditemukan di Pasar Bunder (107). Sedangkan untuk daging ayam hasil Sedangkan kualitas mikrobiologi air pemeriksaan dengan E. coli dan Coliform bersih di Pasar Tradisional Banaran, Sragen daging ayam dengan inkubasi selama 3 dan 6 untuk E. coli dan coliform inkubasi 3 jam jam masih menunjukkan nilai negatif. Total menunjukkan nilai negatif. Di Pasar Banaran, mikroba pada daging ayam dengan lama kualitas fisik air bersih untuk parameter inkubasi selama 3 jam negatif, tetapi untuk keasaman (pH) adalah 7,2 dengan suhu inkubasi 6 jam positif dengan jumlah 26,3oC, artinya PH sedikit melampaui baku kandungan 104 (Pasar Bunder) dan 107 (,di mutu, sedangkan suhu belum melampaui Pasar Banaran). persayaratan air bersih menurut Permenkes Kandungan bakteri E. coli, coliform No. 41/1999 (Depkes, 1999). dan total microba pada ikan untuk inkubasi Hasil pemeriksaan mikrobiologi selama 3 dan 6 jam masih menunjukkan nilai untuk bakteri/kuman Escherecia (E) Coli, negatif baik di Pasar Bunder maupun Pasar Coliform dan total mikroba disajikan pada Banaran. Tabel 6. Lama inkubasi untuk masing-masing Kualitas mikrobiologi air bersih di bahan makanan antara 2, 3 dan 6 jam. Untuk Pasar Tradisional Bunder, Sragen untuk E. sampel dari Pasar Tradisional Gianyar Bali coli dan coliform baik inkubasi 3 jam hasilnya sebagai berikut:

Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Pasar Bunder & Pasar Banaran, Sragen keterangan Jumlah keterangan Jumlah No Nama bahan Kuman perhitungan kuman perhitungan kuman Pasar Bunder Pasar Banaran E. Coli Negative 1 Daging sapi Coliform Negative total microba Positif 105

E. Coli Negative Negative 2 Daging ayam Coliform Negative Negative Total microba Positive 104 Positive 107

E. Coli Negative Negative 3 Ikan Coliform Negative Negative Total mikroba Negative Negative

E. Coli Negative Negative 4 Air bersih Coliform Negative Negative Total mikroba Positif 107 Negative Air bersih Ps.Bunder Air bersih Ps.Banaran pH=6,9; ToC=26,5 pH=7,2; ToC=26,3

Bahan makanan daging sapi untuk negatif. Namun untuk bakteri coliform bakteri/kuman E. coli hasilnya negatif. Hasil inkubasi 3 jam menunjukkan positif dengan pemeriksaan daging babi dengan lama jumlah bakteri 106. Total mikroba untuk inkubasi 3 jam telah menunjukkan nilai inkubasi 3 jam positif dengan jumlah bakteri positif dengan jumlah bakteri sebanyak 106 . 106. Sampel makanan dari Pasar Blah Batu Pemeriksaan sampel daging sapi dan babi menunjukkan hasil E. coli negatif pada hasilnya menunjukkan bakteri coliform sampel daging ayam dan sampel daging babi dengan lama inkubasi 3 jam juga positif tetapi Coliform dan Total microbanya positif dengan jumlah bakteri sebanyak 106. Total dengan jumlah bakteri 106. mikroba dengan lama inkubasi selama 3 jam Kualitas mikrobiologi air bersih di pada sampel daging babi dan sapitelah pasar tradisional Gianyar maupun Blah Batu, menunjukkan nilai positif dengan jumlah Bali, baik bakteri E. coli, coliform, dan total bakteri sebanyak 106. mikroba, untuk inkubasi selama 3 dan 6 jam Selanjutnya hasil pemeriksaan bahan menunjukkan nilai negatif. Sedangkan makanan daging ayam baik bakteri/kuman E. kualitas fisik air bersih Pasar Gianyar untuk coli, coliform dan total bakteri dengan lama patameter keasaman dengan pH 7,3 dan suhu inkubasi selama 3 dan 6 jam menunjukkan 30,4oC. Kedua parameter tersebut sedikit nilai negatif. telah melampaui persyaratan air bersih sesuai dengaan Permenkes No. 41/1999 (Depkes, Bahan makanan daging sapi inkubasi 1999). selama 3 dan 6 jam bakteri E. coli masih

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 4, Desember 2011 : 208 – 218

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Pasar Gianyar & Pasar Blah Batu, Bali keterangan Jumlah keterngan Jumlah No Nama bahan Kuman perhitungan kuman perhitngan kuman Pasar Gianyar Pasar Blah Batu E. Coli Negative 1 Daging sapi Coliform Positive 106 total microba Positif 106

E. coli Positive 106 Positive 105 2 Daging Babi coliform Positive 106 Positive 104 Total mikroba Positive 106 Negative

E. coli Negative Negative 3 daging ayam coliform Negative Negative Total mikroba Negative Negative

E. Coli Negative Negative 4 Air bersih Coliform Negative Negative Total mikroba Negative Negative Air bersih Ps.Gianyar Air bersih Ps.Blah Batu pH=7,3; ToC=30,4 pH=7,1; ToC=27,6

Perlakuan sama terhadap sesuai dengaan Permenkes No. 41/1999 pemeriksaan bahan makanan juga dilakukan (Depkes, 1999). di pasar tradisional yang berada di wilayah

Kabupaten Gianyar lainnya, yaitu pasar tradisional Blah Batu. Namun karena di pasar PEMBAHASAN Blah Batu saat pengambilan sampel tidak ada Rodamin-B merupakan zat pewarna yang jual daging sapi maka tidak ada sintetis bebentuk kristal tidak berbau, pemeriksaan daging sapi. Sedangkan kulitas berwarna merah keunguan, bentuk larutan air bersih yang merupakan faktor risiko berwarna merah terang berpendar terhadap kebersihan bahan makanan dalam (berfluorescensi). Rodamin-B diperuntukan hal pencucian juga diperiksa kualitas untuk bahan pewarna kertas, tekstil dan mikrobiologi. Bahan makanan daging babi sebagai reagensia untuk pengujian Antimon, untuk bakteri/kuman E. coli dan Coliform Cobalt, Bismuth dan lain. Rodamin B yang dengan lama inkubasi 3 jam dan 6 jam telah digunakan untuk pewarna makanan menunjukkan nilai positif dengan jumlah 5 melanggar Peraturan Menteri Kesehatan No bakteri masing-masing sebanyak 10 , dan 4 239/Menkes/Per/V/85 tentang Zat Warna 10 . Sedangkan sampel daging ayam untuk Tertentu yang dinyatakan sebagai Bahan inkubasi selama 3 dan 6 jam baik bakteri E. Berbahaya. (Depkes, 1988). Rodamin B coli, coliform dan total microba masing- sering disalah gunakan untuk pewarna masing menunjukkan nilai negatif. pangan dan kosmetik. misalnya : sirup, Kualitas mikrobiologi air bersih di lipstik dan cabe giling. Menurut penelitian pasar tradisional Blah Batu, Gianyar, Bali, Djarismawati, dkk (2004), ada hubungan baik bakteri E. coli, coliform, dan total pengetahuan dan pendidikan pedagang mikroba, untuk inkubasi selama 3 dan 6 jam dengan penggunaan Rhodamin-B. menunjukkan nilai negatif. Sedangkan Selanjutnya disebutkan bahwa dari 90 sampel kualitas fisik air bersih untk parameter cabe merah giling yang diperiksa ternyata keasaman dengan pH 7,1 dan suhu sebanyak 60% mengandung Rhodamin-B. o 27,6 C.Untuk parameter keasaman sedikit Hasil survei dan data keracunan telah melampaui baku mutu, sedangkan suhu pangan di lingkungan sekolah dan kampus belum melampaui persayaratan air bersih tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

keracunan pangan di SD setiap tahun antara Artinya, formalin tidak saja membunuh 69 persen dan 79 persen. Banyak jajanan bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru anak sekolah yang tidak memenuhi yang melindungi lapisan di bawahnya, persyaratan keamanan pangan karena supaya tahan terhadap serangan bakteri menggunakan bahan berbahaya terlarang lain.Karena itu formalin bisa digunakan seperti formalin, boraks, zat pewarna sebagai pengawet. Ciri-ciri makanan yang rhodamin B dan methanyl yellow. (Amalia, diberi formalin adalah : Lalat tidak mau 2011). mendekat dan Makanan akan lebih kenyal dan awet.Contoh : Tahu, bentuk lebih bagus, Penelitian lain menunjukkan bahwa tidak gampang hancur atau busuk, kenyal dan makanan jajanan golongan minuman (limun, tahan beberapa hari. Untuk mie basah, juga es susu dan es sirup) mengandung zat menjadi lebih kenyal, dan tidak lengket satu pemanis sintetik dengan jumlah kisaran sama lain. Pada ayam potong akan berwarna antara 58,14 – 371,61 ppm dan menunjukkan putih bersih. Ikan basah, pada insang, akan kadar pemanis sintetik yang terdapat pada bewarna merah tua bukannya merah segar, makanan jajanan golongan minuman tidak berlendir, dan jika ditekan terasa keras khususnya es sirup (warna ungu, dan merah) dan padat. Anda juga bisa mencium bau asam untuk sakarin dan es susu untuk siklamat dari ikan yang diberi formalin, dan jika tidak aman karena melebihi ketetapan disayat , warna sayatan pucat kusam, isi perut Permenkes RI No. 722/MenKes/Per/IX/1988. terurai. Penyalah gunaan rodamin B sangat Efek jangka panjang 'mengonsumsi' berbahaya bagi kesehatan. Paparan rodamin Formalin antara lain radang selaput lendir, B dalam waktu yang lama (kronis) dapat luka pada ginjal, gangguan pernafasan, menyebabkan gangguan fungsi hati / kanker ditambah efek neuropsikologis berupa hati. Pewarna makanan / minuman untuk gangguan tidur, cepat marah, kehilangan warna merah sebaiknya disarankan memakai konsentrasi, keseimbangan terganggu, daya pewarna alam atau pewarna sintetik yang ingat berkurang, juga kanker dari kanker aman sesuai dengan Permenkes No hidung sampai kanker otak.Untuk para 772/Menkes/Per./I/88 tentang Bahan perempuan, kandungan fomalin juga bisa Tambahan Makanan (Depkes, 1988). menimbulkan gangguan menstruasi dan kemandulan. (Pemanfaatan Zat Aditif Secara Borax Tepat) Borax atau bleng (bahasa Jawa) Sebenarnya pelarangan untuk adalah campuran garam mineral konsentrasi menggunakan bahan pengawet sudah diatur tinggi yang dipakai dalam pembuatan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor beberapa makanan tradisional, seperti karak 1168/Menkes/PER/X/ 1999 (Depkes, 1999). dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, Akan tetapi masih banyak produsen makanan natrium piroborat, natrium tetraborat. yang tetap menggunakan formalin sebagai Biasanya digunakan untuk pengawet. Dalam bahan pengawet (murah & mudah diperoleh). sampel yang diperiksa semua negatif. Metanil yellow adalah zat warna Pemberian formalin pada makanan sintetik berbentuk serbuk warna kuning khususnya mie dimaksudkan tahan kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam lama, segar dan kenyal. Formalin adalah aseton. Metanil yellow merupakan senyawa larutan tak bewarna yang baunya menusuk kimia azo aromatik amin yang dapat hidung. Berasal dari larutan formaldehida menimbulkan tumor dalam berbagai jaringan dalam air dan pelarut lain, umumnya hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau formalin yang berfungsi sebagai stabilisator, jaringan kulit. Metanil kuning dibuat dari mempunyai cara yang unik sesuai fungsinya asam metanilat dan difenilamin. Kedua bahan sebagai disinfektan. Formaldehida ini bersifat toksik. Metanil yellow bersifat membunuh bakteri dengan membuat jaringan sangat stabil. Metanil yellow biasa digunakan dalam bakteri dehidrasi (kekurangan air), untuk mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, sehingga sel bakteri akan kering dan cat, alumunium, detergen, kayu, bulu, dan membentuk lapisan baru di permukaan. kosmetik.

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 4, Desember 2011 : 208 – 218

KESIMPULAN DAN SARAN pewarna atau pengawet dan juga pencemar mikroba. Kesimpulan 4. Perlu pembinaan cara penyimpanan 1. Dari hasil pemeriksaan kimia diketahui daging dan ikan yang dijual agar aman ada pencemaran karena dijumpainya dan terhindar dari pencemaran mikroba pewarna Rhodamin B dan Methylen dan pencemaran lainnya. Yellow pada sejumlah makanan jajanan/bahan makanan yang dijual baik di Pasar Tradisional yang sudah dibina UCAPAN TERIMA KASIH maupun pasar tradisional yang belum dibina yakni di Kabupaten Sragen Kami ucapkan terima kasih kepada maupun Gianyar. Bahan pengawet Kepla Badan Litbangkes, Kementerian Formalin yang ditemukan dalam mie Kesehatan dan Kementerian RISTEK yang kuning di Sragen. telah memberikan kesempatan untuk penelitian ini. Ucapan terimakasih juga kami 2. Dari pemeriksaan Bakteriologis , kualitas tujukan kepada Pemda dan Dinkes air bersih yang digunakan di Pasar Kabupaten Sragen dan Gianyar yang telah Tradisional masih memenuhi syarat memberikan ijin dan bantuan sehingga Permenkes No.41/1999,kecuali di Pasar terlaksananya pengumpulan data penelitian Gianyar pH 7,3 dan suhu 30,40C sedikit ini. melampaui syarat.

3. Hasil pemeriksaan sampel daging sapi menunjukkan E. coli dan Coliform DAFTAR PUSTAKA semua negatif. Namun beberapa sampel Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ada yang total mikrobanya positif antara (1995),Survei Kesehatan Rumah Tangga, 104 s/d 107. Sampel daging babi dari 1995. Jakarta 3. Badan penelitian dan Pasar Gianyar hasilnya positif, walau Pengembangan kesehatan, ( 2002), Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2001, Jakarta masih dalam batas toleransi. Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan.(1992).Survei Kesehatan Rumah Tangga, 1992. Jakarta Saran Departemen Kesehatan, RI, (1979) SK Menteri Kesehatan RI No.235/MenKes/Per/VI/79, 1. Pembinaan pasar tradisional mutlak tentang penggunaan zat pewarna untuk diperlukan, terutama agar bahan makanan. makanan maupun makanan jajanan yang Departemen Kesehatan, RI, (1985) Peraturan Menteri Kesehatan No.239/MenKes/Per/V/85, dijajakan di pasar tradisional aman dan Tentang Zat Warna yang dinyatakan sehat. sebagai bahan berbahaya. Departemen Kesehatan, RI, (1988) , SK Menteri 2. Perlu upaya untuk menghindari Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/VI/88, pencemaran bahan bahan kimia dalam tentang bahan yang boleh ditambahkan makanan jajanan maupun bahan kedalam makanan. makanan jajanan maupun makanan untuk Departemen Kesehatan, RI, (1988) PERMENKES No.772/ MenKes/Per/I/88, tentang Pewarna itu disiplin para pembuat/ produsen Sintetik yang aman. makanan perlu ditingkatkan, agar tidak Departemen Kesehatan, RI, (1988), SK Menteri menambahkan bahan berbahaya (kimia), Kesehatan RI No.733/MenKes/Per/IX/1988, dan agar tidak menambahkan bahan tentang larangan penggunaan Borax untuk berbahaya (kimia),dan para pembeli bahan makanan. Departemen Kesehatan, RI, (1999), Peraturan Menteri aman dalam mengkonsumsi bahan Kesehatan makanan dan jajanan yang dijual di Pasar No.1168/MenKes/Per/X/1999,tentang Tradisional. penggunaan bahan pengawet makanan. Departemen Kesehatan, RI, (1999), SK Menteri 3. Para pedagang pasar perlu diberi Kesehatan RI No.41/MenKes/Per/IX/1999, penyuluhan agar tidak hanya keuntungan tentang persyaratan air bersih. yang dicari, namun kesehatan bahan Departemen Kesehatan, RI, (2008), Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat, Surat makanan/jajanan harus diutamakan, Keputusan Menteri Kesehatan RI sehingga yang mengkonsumsi tidak No.519/MenKes/SK/VI/2008. terkontaminasi oleh bahan baik sebagai Kualitas bahan makanan …(Supraptini, Riris, Elsa-elsi & Ika D)

Direktorat Djenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gumelar Linda Amalia Sari, (2011), Workshop Departemen Perdagangan. Nasional, Gizi Anak Masih Bermasalah, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Tersedia dari Aditif Secara Tepat. Badan Pengendalian Portable Food Contamination Test Kit ITP – 011/12, Obat dan Makanan (BPOM). Lampung. Hlm Cont Fote, Manual. 12. Puspita I. 2007. Zat Aditif Makanan, Presiden, RI, (2007), Tentang Penataan dan Pembinaan Diakses pada tanggal 11 Apr 2010. Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Djarismawati, Riris Nainggolan dan Sugiharti (2004), Toko Modern, Peraturan Presiden No. JurnalEkologi Kesehatan, Jakarta 112/2007. Fauziah Devi Islamy , (2008), Keamanan Pangan Makanan Jajanan (Kajian Zat Pewarna dan Zat Pemanis Sintetik pada Golongan Minuman), Tersedia dari [Accessed 4 Januari 2012]

1 Peneliti pada Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat