PENGEMBANGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI ENERGI SURYA DALAM UPAYA PEMENUHAN DUKUNGAN LOGISTIK AIR DI MARKAS TNI PERBATASAN MARITIM (STUDI DI POS TNI AL, , NUSA TENGGARA TIMUR)

Development of the Utilization of Solar Energy Technology to meet Water Logistic Support in the Maritime Border (Study at Navy Post, Labuan Bajo, )

Nugroho Adi Sasongko, Amarulla Octavian, Marsetio, Rudy Laksmono, Abimanyu Hilmawan, Isna Royana

([email protected])

Abstract

The availability of clean water is a large part of the main problem in the area of West Manggarai , East Nusa Tenggara. Even though there is correlation between factors of adequate water, health and economic development. Wrong one area that represents this condition is in the village of Labuan Bajo. The enchantment of the tourist island of found in West , where Labuan Bajo is the gateway to entering the tourist charm is a place that tourists really want to visit. As a form Government efforts to tighten border supervision and safeguards the Labuan Bajo maritime, the Government formed the POS Navy. By Therefore, the availability of clean water is needed in the area, besides to meet the needs of the Labuan Bajo community, improve facilities and infrastructure to bring in many tourists, also for fulfill the logistical support of the Navy's headquarters. To meet water needs so, there are 2 options that are expected to solve the problem, namely (1) mapping of underground water in the village of Labuan Bajo and pumping it with using electric power from the voltaic photo results, and (2) when item (1) nil then pumping water from the reservoir is available at a distance about 3 km from the village of Labuan Bajo. Considering the contour of the area, then needed to make new reservoirs and water pumping systems from the reservoir available, so that an adequate level of water is obtained for drain water to the village. Mapping of underground water is carried out with using the geoelectric method. If option 1 is successful, then the system is built can be used as a model of pumping underground water, mainly in the area of West Manggarai Regency that needed it. Then the water the net obtained will be processed through the Reverse Osmosis process for produce ready to drink water.

Keywords: Clean water supply, photovoltaic, renewable energy, rural area, water pump

Abstrak

Ketersedian air bersih adalah merupakan sebagian besar masalah utama di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Padahal terdapat korelasi antara faktor kecukupan air, esehatan dan pembangunan ekonomi. Salah satu daerah yang merepresentasikan kondisi ini adalah di Desa Labuan Bajo. Pesona wisata Pulau Flores yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat, dimana Labuan Bajo merupakan pintu gerbang untuk memasuki pesona wisata tersebut merupakan tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh wisatawan. Sebagai bentuk upaya Pemerintah untuk memperketat pengawasan dan penjagaan perbatasan maritim Labuan Bajo, Pemerintah membentuk POS TNI Angkatan Laut. Oleh karena itu, ketersedian air bersih sangat dibutuhkan di daerah tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Labuan bajo, meningkatkan sarana dan infrastruktur untuk mendatangkan para wisatawan yang banyak, juga untuk memenuhi dukungan logistik markas TNI AL. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, maka ada 2 opsi yang diperkirakan dapat menyelesaikan masalah, yakni (1) pemetaan air bawah tanah di desa Labuan Bajo dan pemompaannya dengan menggunakan tenaga listrik dari hasil photo voltaic, dan (2) bilamana butir (1) nihil maka dilakukan pemompaan air dari reservoir yang tersedia pada jarak sekitar 3 km dari desa Labuan Bajo. Mengingat contour daerahnya, maka diperlukan pembuatan reservoir baru dan sistem pemompaan air dari reservoir yang telah tersedia, sehingga diperoleh tingkat ketinggian air yang memadai untuk mengalirkan air ke desa tersebut. Pemetaan air bawah tanah dilakukan dengan menggunakan metoda geolistrik. Bilamana opsi 1 berhasil, maka sistem yang dibangun dapat dijadikan sebagai model pemompaan air bawah tanah, utamanya di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang memerlukannya. Kemudian air yang bersih yang didapat akan diolah melalui proses Reverse Osmosis untuk menghasilkan air siap minum.

Kata Kunci: Penyediaan air bersih, sel surya, energi terbarukan, daerah terpencil, pompa air

1. Pendahuluan kepentingan politik, budaya, sosial, ekonomi, lingkungan dan pertahanan Secara geografis wilayah perbatasan keamanan.1 merupakan daerah yang berbatasan langsung merupakan negara dengan negara lain. Menurut pasal 10 ayat 3 kepulauan yang memiliki batas wilayah yang UU No. 24 tahun 1992, daerah perbatasan tersebar di sepuluh kawasan dengan negara merupakan salah satu daerah yang termasuk tetangga, baik darat maupun laut. Salah kawasan strategis, yakni kawasan yang satu provinsi yang memiliki wilayah menyangkut hajat hidup orang banyak secara nasional, baik ditinjau dari sudut 1 Undang-Undang RI Nomor 24 tahun 1992 tentang, pasal 10 ayat 3. perbatasan darat maupun laut adalah Nusa – Australia dan RI – RDTL. Sebagai Tenggara Timur (NTT). sebagai komponen utama pertahanan Negara Matra salah satu daerah di NTT yang berbatasan Laut, TNI AL Kupang bertanggung jawab langsung dengan dua negara tetangga yang dalam mengantisipasi dan menghadapi saling berdekatan, yaitu perbatasan darat segala bentuk ancaman dan gangguan yang Kupang dengan Republik Democrate Timor dapat memecah keutuhan dan kedaulatan Leste (RDTL) serta perbatasan laut Kupang NKRI, terutama di daerah perbatasan martim dengan RDTL dan Australia. Keuntungan NTT. Sebagaimana amanat UU Nomor 34 bagi Indonesia dan negara tetangga dengan Tahun 2004, salah satu tugas TNI AL adalah adanya kawasan perbatasan dapat menjadi menegakkan hukum serta menjaga potensi bagi kerja sama antar negara apabila keamanan negara di wiayah laut yuridiksi dikelola dengan baik. Disisi lain kawasan nasional yang telah ditetapkan sesuai perbatasan memiliki potensi yang rentan ketentuan hukum nasional dan internasional. akan adanya konflik perbatasan yang dapat mengganggu keamanan dan kedaulatan NKRI. Oleh karena itu, peran Tentara Nasional Indonesia sangat dibutuhkan untuk menghadapi dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman dan gangguan di wilayah perbatasan maritim.

Posisi Koordinat Pelabuhan KAL 10o13’08’’S 123o31’22’’E

Gambar 1 Peta Administrasi Propinsi Nusa Tenggara Timur

Lantamal VII Kupang merupakan salah satu kekuatan maritim Indonesia di Gambar 2 LANTAMAL VII Kupang, Jl. Perbatasan NTT. Wilayah Kerja Lantamal Supul Raya, Bolok, Kota Kupang, Nusa VII Kupang meliputi perbatasan maritim RI Tenggara Timur. Tahun 2011, persentase kemampuan pelayanan air bersih dari PDAM kupang Selain isu keamanan batas wilayah baru mencapai 43,8% dari total Kebutuhan perbatasan negara yang rawan terjadi di 3 517 Liter/detik. Pertengahan Bulan Juni perbatasan, isu lain yang dihadapi di Tahun 2018, warga Kelurahan Manutapen, perbatasan adalah pengelolaan kawasan Kecamatan Alak, Kota Kupang mulai perbatasan. Permasalahan umum yang sering mengeluh karena kesulitan mendapatkan air terjadi di perbatasan adalah sarana dan bersih. Pasokan air bersih ke bak penampung prasarana yang kurang memadai. Hampir Kelurahan tersebut berkurang, dimana yang semua wilayah perbatasan Indonesia biasanya pasokan dalam seminggu bisa mengalami permasalahan tersebut, termasuk mencapai lima kali, semenjak musim daerah NTT. Salah satu permasalahannya kemarau pasokan air dalam seminggu paling adalah pelayanan air bersih, terutama air banyak hanya dua kali.4 minum dimana air merupakan aspek Berdasarkan gambaran kondisi pendukung logistik TNI AL yang sangat keterbatasan pemenuhan air bersih di Kota dibutuhkan untuk mendukung tugasnya Kupang, maka dapat berpengaruh terhadap dalam pengamanan daerah perbatasan. gambaran pemenuhan kebutuhan air bersih Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) di Lantamal VII Kupang. Tahun 2013 Provinsi NTT, pada tahun 2007 di musim Lantamal VII Kupang pernah mengalami kemarau NTT mengalami kesulitan krisis air bersih, untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan air bersih dengan persentase air bersihnya Lantamal VII Kupang hampir mencapai 50%. Kupang merupakan memasok dari luar melalui jasa mobil tanki salah satu kota di NTT, dimana 35,8% air, bahkan krisis air tersebut sudah terjadi rumah tangganya mengalami kesulitan air pada tahun sebelumnya.5 bersih terutama pada musim kemarau. Ragu Saat ini untuk memenuhi kebutuhan dan Ferry memproyeksikan pada tahun 2030 air di Lantamal VII Kupang disuplai dari 2 jumlah penduduk Kota Kupang akan sumur bor yang telah dibangun pada tahun mencapai 601.263 jiwa dengan kebutuhan 2008, yaitu sumur bor Kunheum dengan air bersihnya akan mencapai 695,9 kapasitas debit air 8 Liter/detik yang berada Liter/detik, sedangkan dengan ketersedian di Kelurahan Bolok Kecamatan Kupang sumber air Kota Kupang sebanyak 13 buah mata air dan 12 buah sumur bor dengan Ketersediaan Sumber Air Bersih dan Zona kapasitas pelayanan air bersih hanya dapat Pelayanan”, Jurnal MKMI Jurusan Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang, hal 90-95. mencapai 296,26 Liter/detik. Sehingga dapat 3 Zevan, Atasi Persoalan Air Bersih di Kota Kupang. disimpulkan bahwa kapasitas air bersih di http://www.sapa.or.id/lp/121-ntt/1595-atasi- Kota Kupang hingga tahun 2030 belum persoalan-air-bersih-di-kota-kupang, diakses pada 24 Juli 2018. mencukupi standar rata-rata untuk 4 Kornelis, “Warga Kupang Alami Krisis Air Bersih”, memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat https://kupang.antaranews.com/ 2 berita/7228/warga-kupang-alami-krisis-air-bersih, Kota Kupang. diakses pada 24 Juli 2018. 5 Wawancara dengan Kolonel Bastari, Asisten 2 Ragu Theodolfi dan Ferry WF W, “Analisis Perencanaan dan Anggaran Lantamal VII Kupang Kebutuhan Air Bersih Kota Kupang Menurut Tahun 2012-2014. Barat dan dialirkan ke Markas Komando menjelaskan bahwa air minum yang dapat Lantamal VII untuk mendukung unsur KRI dikonsumsi merupakan air yang memenuhi dan kebutuhan kantor. Sumur yang kedua syarat kesehatan, yakni air yang memenuhi adalah sumur Bor Lamakera dengan persyaratan kualitas kimia dan fisika seperti kapasitas debit air 5 Liter/detik yang ber TDS rendah, tidak berbau, tidak berlokasi di Jl. Yossudarso, Kelurahan mengandung zat kapur (CaCO3) dan Namosain, Kecamatan Alak dan dialirkan ke sebagainya. Namun kualitas sumber daya air komplek Yos Sudarso untuk mendukung yang dimiliki oleh Lantamal VII Kupang kebutuhan personel Lantamal VII Kupang tidak dapat memenuhi kriteria kualitas air yang bermukim di Komplek TNI AL minum berdasarkan PerMen Kesehatan Osmok. Berdasarkan PerMen PU Nomor 14 tersebut. tahun 2010, kebutuhan setiap individu Sumber air lain yang dimiliki terhadap air bersih minimal sebanyak 60 L. Lantamal VII Kupang yang merupakan Berdasarkan jumlah kekuatan personil di daerah pesisir pantai yang melimpah dan Lantamal VII Kupang sebanyak 337 Jiwa tidak terbatas adalah air laut, namun air laut yang terdiri dari 97 orang Perwira, 122 juga memiliki kualitas air yang buruk karena orang Bintara, 95 orang Tamtama dan 23 memilki kadar garam terlarut atau TDS orang PNS, maka total kebutuhan air bersih tinggi sehingga tidak layak untuk diminum. di Lantamal VII Kupang sekitar 20.220 Salah satu cara untuk mengatasi masalah L/hari atau setara dengan 0,234 L/detik. kualitas air yang buruk sehingga dapat Akan tetapi kedua sumur bor yang dimiliki memuhi kebutuhan air minum di Perbatasan Lantamal VII Kupang hanya bisa digunakan terutama Lantamal VII Kupang adalah untuk mandi dan keperluan lainya selain dengan penerapan teknologi pengolahan air untuk minum. Hal tersebut terjadi karena yang sesuai dengan kualitas air tersebut. kualitas airnya buruk diakibatkan kandungan Teknologi desalinasi dengan proses osmosis zat kapur yang sangat tinggi yang tidak balik atau Reverse Osmosis (RO) merupakan memenuhi kualitas air minum. salah satu teknologi yang dapat Air minum sangat dibutuhkan oleh dimanfaatkan untuk merubah air berkualitas TNI sebagai dukungan logistik, karena air buruk menjadi air siap minum. adalah kebutuhan primer manusia yang Prinsip kerja dari Teknologi reverse melekat di dalam menopang kebutuhannya osmosis merupakan kebalikan dari proses untuk kelangsungan dan kualitas hidupnya. osmosis. Sistem Osmosis yang diberikan Kebutuhan air minum setiap individu tekanan yan lebih besar dari tekanan berebeda-beda tergantung kebutuhan osmosisnya, maka aliran air berkosentrasi tubuhnya yang dapat dilihat berdasarkan rendah akan berbalik yakni dari air berat badan dan aktivitasnya masing-masing. berkonsentrasi tinggi (air asin atau air yang Rata-rata kebutuhan tubuh akan air sebanyak banyak mengandung garam atau ion terlarut) 2 L, maka berdasarkan jumlah kekuatan ke air berkonsetrasi rendah (air tawar atau personil, kebutuhan air minum di Lantamal air bebas/mengadung sedikit garam dan ion VII kupang sekitar 674 L/hari. PerMen terlarut) melalui membran semipermiabel, Kesehatan Nomor 492 tahun 2010 sedangkan garam dan ion terlarut yang terkandung akan tertinggal dilarutan (Treatment) dengan menggunakan RO. konsentrasi tinggi sehingga menjadi lebih Pengolahan air dengan sistem RO pekat. Proses tersebut dinamakan proses memerlukan tekanan osmosis yang besar, osmosis balik (revese osmosis).6 oleh karena itu dibutuhkan pompa bertekanan tinggi. Pompa tersebut membutuhakan listrik sebagai energi untuk Tabel 1. Standar Kualitas Air Baku untuk penggerak pompa. Sistem RO Saat ini pemenuhan kebutuhan listrik No Parameter Satuan Air Indonesia didominasi dari energy fosil. Baku Pemakaian energi fosil untuk memenuhi (max) kebutuhan energi nasional mencapai 95% 1 Warna Pt. Co 100 sedangkan kontribusi energi terbarukan baru Scale mencapai 5%. Disamping itu, Indonesia 2 Kekeruhan NTU 20 masih tergolong negara yang boros dalam 3 Bau - Relatif pemakaian energi yang ditunjukan dari nilai 4 Mangan (Mn) mg/L 1,3 intensitas energi yang masih tinggi. 7 5 Besi (Fe) mg/L 2,0 Rekapitulasi hasil perhitungan riil kebutuhan 6 Khlorida (Cl) mg/L 4.000 listrik unit organisasi KEMHAN dan TNI 7 TDS mg/L 12.000 menunjukan bahwa pemakaian daya 8 Bahan mg/L 40 Lantamal VII Kupang pada tahun 2017 Organik sebesar 95.578 kWH/bulan. 8 Kebutuhan Sumber: Wahyu Hidayat, 2007. Aplikasi listrik tersebut dipenuhi dari energi fossil Teknologi Pengolahan Air Asin Desa Tarupa yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kecamatan Taka Bonerate Kab.Selayar. JAI. (PLTD) setempat. Disamping menggunakan Vol. 3, No. 1, hlm. 81-95. listrik dari PLTD Lantamal VII Kupang memiliki Genset 550 KVA sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan listrik yang Kualitas air baku yang akan diolah bahan bakarnya dari energi fossil juga. dengan menggunakan sistem RO sangat Kondisi akan ketergantungan energi berpengaruh terhadap kinerja RO dan umur fossil yang ketersediannya semakin membrannya. Standar air baku yang berkurang tersebut rentan terhadap gangguan digunakan untuk umpan unit RO dapat ketahanan energi nasional. Selain itu, energi dilihat pada Tabel 1. Air baku yang tidak fosil merupakan yang tidak ramah memenuhi persyartan standar kualitas sebagai air baku RO, maka diperlukan unit 7 pengolahan awal (Pretreatment) sebelum ESDM. “Peluang Investasi Efesiensi Energi Masih Cukup Besar”, dalam dilakukan proses pengolahan lanjutan http://ebtke.esdm.go.id/post/2018/03/01/1899/pelua ng.investasi.efisiensi.energi.masih.cukup.besar, diakses pada 20 Juli 2018. 6 Garud, et al, “ A Short Review on Process and 8 Kementrian Pertahanan, Rancangan Standar Applications of Reverse Osmosis”, Journal of Kebuthan Daya dan Jasa Listrik, Gas dan Air Enviromental Research and Technology, Volume 1, Minum di Lingkungan KEMHAN dan TNI TA.2018, Nomor 3, 2011, hlm, 233-338. (Jakarta: KEMHAN, 2017), hlm. Lampiran. lingkungan. Pembakaran energi fosil akan proses pengolahan air dengan sistem RO. menghasilkan gas CO2 yang berpengaruh Sistem teknologi PV untuk mensuplai energi terhadap peningkatan efek gas rumah kaca. listrik pompa air pernah di buat di Sumba, Oleh karena itu, ketergantungan terhadap NTT dengan menggunakan daya pompa energi fosil harus dikurangi dan sekitar 1800 watt, keluaran PV sebesar 1800 memaksimalkan energi terbarukan yang watt. Adapun kedalaman submersible ramah lingkungan. Energi surya merupakan pumpnya adalah sekitar 40 meter dan output salah satu energi terbarukan yang ramah air yang dihasilkan sekitar 80 ton per hari.11 lingkungan. Penelitian M.A. Alghul menunjukan Indonesia yang merupakan daerah sistem photovoltaic off-grid yang tropis, dimana matahari bersinar sepanjang diaplikasikan di Johar, Malasyia yang tahun memiliki potensi energi surya yang memiliki rata-rata radiasi matahari tahunan besar. Rata-rata radiasi Indonesia sekitar 4.8 sebesar 4,794 kW/M2 dengan kapasitas kWh/m2/hari. Energi surya dapat kekuatan PV yang digunakan sebaesar 2 dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik kWp dapat mendukung sistem pengolahan air tenga surya (PLTS) dengan menggunakan bersih (RO), dimana dengan pengoprasian panel surya. Penggunaan panel surya akan selama 10 jam dapat menghasilkan air siap merubah energi matahari menjadi energi minum yang sebesar 5,1 m3 atau setara listrik, dimana keluaran dari panel surya ini dengan 51.000 L.12 Selain digunakan untuk tergantung dengan jumlah sel surya yang memenuhi kebutuhan listrik proses terpasang dan besarnya radiaso sinar pengolahan air, pada penelitian ini listrik matahari yang menyinari panel surya yang dihasilkan oleh PV akan digunakan tersebut. Semakin besar energi cahaya yang untuk mensubtisusi sebagian energi fosil diserap panel surya maka semakin besar untuk mendukung dalam pemenuhan energi listrik yang dihasilkan. 9 Potensi kebutuhan energi listrik di Lantamal VII energi surya di Kupang berdasarkan Kupang. pengukuran Dirjen EBTKE pada posisi Pada penelitian ini, Peneliti akan 10009’S dan 123036’E memiliki radiasi rata- menganalisa potensi pemanfaatan PLTS rata harian sebesar 5,12 kWh/m2.10 untuk mendukung sistem pengolahan air dan Peneliti pada penelitian ini akan pemenuhan kebutuhan listrik di perbatasan menganalisa potensi pemanfaatan tenaga wilayah Lantamal VII Kupang yang listrik yang dihasilkan PLTS untuk digunakan untuk mendukung logistik air dan mengatasi masalah keterbatasan air bersih di listrik TNI di perbatasan. Hasil penelitian ini NTT, terutama daerah Lantamal VII

Kupang. Energi listrik yang dihasilkan dari 11 BPPT, Perekayasaan (Konstruksi, operasional, dan PLTS digunakan untuk pengoprasian pompa perawatan) the solar powered water pumping system for agriculture purposes in Sumba, east Nusa Tenggara, 2015 – 2016 9 Kementrian ESDM, Jurnal Energi: Media 12 M.A. Alghoul, et al. Design and Experimental Komunikasi Kementrian Energi dan Sumber Daya performance pf Brackish water reverse osmosis Mineral, Edisi 2, (Jakarta: KESDM, 2016), hlm 20. desalination unit powers by 2 kW Photovoltaic 10 Dirjen EBTKE. Statistik Energi Baru Terbarukan. system. Journal Renewable Energy Elsevier. Vol. (Jakarta:EBTKE, 2011), hlm 18. 93. Page 101-104. diharapkan dapat memberikan solusi dalam pengolahan air dan kebutuhan menangani permasalahan keterbatasan air energi listrik? bersih dan pemenuhan listrik di perbatasan, khususnya untuk mendukung TNI di perbatasan. Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah diuraikan, tujuan pada penelitian ini Fokus dan Subfokus Penelitian adalah sebagai berikut. Fokus penelitian pada penulisan ini 1. Menganalisis kebutuhan air dan adalah menganalisis potensi pemanfaatan kualitas sumber air serta potensi pembangkit listrik tenaga surya dalam energi surya yang dimiliki daerah pemenuhan dukungan logistik air dan listrik perbatasan. di Lantamal TNI Perbatasan. 2. Menganilisis nilai keekonomian Adapun subfokus pada penelitian ini penerapan Teknologi pemanfaatan adalah: tenaga surya sebagai sumber energi 1. Mengetahui kebutuhan air dan untuk mendukung sistem kualitas sumber air serta potensi pengolahan air dan kebutuhan energi surya yang dimiliki daerah energi listrik. Lantamal VII Kupang. 2. Mengetahui nilai keekonomian penerapan Teknologi pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber energi 2. Metode untuk mendukung sistem pengolahan air RO (Reverse Penelitian ini bersifat deskriptif-naratif, Osmosis) dan kebutuhan energi menggunakan metode positivis (mixed, istrik? menggunakan teori sebagai kerangka penelitian dan menggunakan data kualitatif untuk pengukuran dan pembahasannya), dan Rumusan Masalah bersifat cross-sectional. Pengumpulan data Berdasarkan Latar Belakang yang dilakukan melalui wawancara mendalam telah diuraikan, maka rumusan masalah pada kepada sejumlah narasumber di Lantamal penelitian ini adalah: VII Kupang, POSAL Labuan Bajo, 1. Bagaimana kebutuhan air dan Politeknik Negeri Kupang, Dinas ESDM kualitas sumber air serta potensi Propinsi NTT, Universitas Nusa Cendana energi surya yang dimiliki daerah Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). perbatasan? Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2. Bagaiamana nilai keekonomian 2018 sampai bulan Januari 2019. penerapan Teknologi pemanfaatan Pengumpulan data primer dilakukan dengan tenaga surya sebagai sumber energi observasi langsung ke lokasi penelitian atau untuk mendukung sistem melalui wawancara langsung terhadap narasumber instansi sipil dan instansi militer yang memiliki kepentingan dan kapasitas akan juga dilakukan pengukuran kualitas air dalam menjelaskan masalah dukungan baku dan radiasi matahari lokasi penelitian. logistik air bagi TNI di perbatasan, pengolahan air, energi baru terbarukan dan pembangkit Listrik Tenaga Surya. Selain itu

Kerangka Pemikiran Alur kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 11. Kerangka Pemikiran

rata ketinggian daerah tertinggi diantara ketinggian 100-350 meter dari permukaan 3. Pembahasan laut yang terletak di bagian selatan Kupang. Gambaran Umum Kota Kupang Kawasan bagian utara Kupang merupakan Kota Kupang merupakan Ibukota daerah pantai dengan kemiringan 0% - 2% Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berada yang berbatasan langsung dengan Teluk di pulau Timor. Letak Geografis Kota Kupang, sedangkan daerah dataran rendah Kupang terletak pada 1230 32’ 23’’ - 1230 mempunyai kemiringan 2 – 15% yang 37’ 01” BT dan 100 36’ 14” – 100 39’ 58” terletak di bagian pesisir. Iklim di Kupang LS. Luas wilayah Kota Kupang adalah dalam setahun lenih didominasi dengan 260,127 Km2 dengan darata seluas 165,337 musim kemarau dari pada musim KM2 dan laut seluas 94,970 Km2. Secara penghujan. Tahun 2016 temperatur udara 0 administratif, Kota Kupang terdiri dari 6 terendah kota Kupang adalah 22,7 C dan 0 13 Kecamatan, yaitu Kecamatan Maulafa, temperatur tertinggi adalah 34,6 C. Alak, Kota Raja, Oebobo, Kota Lama dan Radiasi matahari Kota Kupang disajikan Kelapa Lima serta terdiri dari 51 pada Gambar 3. Kelurahan.

Ket: Data diambil melalui aplikasi RETscreen Expert Gambar 3. Radiasi Matahari Kota Kupang Gambar 2. Peta Wilayah Adiminstrasi Kota Sumber: NASA National Aeronautics Kupang Space Administration (NASA), 2018) Sumber: BPS Kupang, http://leksbro.blogspot.com/2011/05/peta- kota-kupang-provinsi-ntt.html Gambaran Umum Lantamal VII Kupang Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut) VII Kupang adalah Kondisi Topografi Kota Kupang pangkalan militer TNI AL yang terletak di meliputi daerah pantai, dataran rendah dan Komplek Yos Sudarso Jl. Prof. DR. perbukitan. Rata-rata ketinggian daerah Herman Yohanes, Namosain, Alak, Kota rendah Kota Kupang terletak pada 0-50 meter dari permukaan laut, sedangkan rata- 13 Ibid, hlm 4. Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tugas Dukungan Operasi Unsur-unsur TNI AL pokok Lantamal VII Kupang adalah yang Beroperasi di Wilayah Lantamal VII” “melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan guna menyelenggarakan MISI dukungan logistik dan administrasi bagi 1. Mampu melaksanakan fungsi 4 unsur-unsur TNI AL, menyelenggarakan R (Repair, Replenishment, Rest patroli keamanan laut, dan melaksanakan and Recreation) terhadap satuan pemberdayaan wilayah pertahanan laut di operasi TNI AL di wilayah kerja wilayah kerja Lantamal VII”. Adapun Lantaml VII, sehingga dapat Fungsi Lantamal VII Kupang sebagai menambah ketahanlamaan berikut:14 kehadiran unsur di Daerah

1. Fungsi pendukung satuan operasi Operasi. yang meliputi: 2. Mampu melaksanakan operasi a. Fungsi mendukung fasilitas keamanan laut terbatas, labuh. sehingga dapat mencegah b. Fungsi mendukung fasilitas terjadinya pelanggaran di pemeliharaan dan perbaikan. Perairan Wilayah Kerja Lantmal

c. Fungsi mendukung fasilitas VII. pembekalan. 3. Mampu melaksanakan d. Fungsi mendukung fasilitas pemberdayaan wilyah perawatan personel. pertahanan laut e. Fungsi mendukung fasilitas (Binpotnaskuatmar dan pembinaan pangkalan. Bintermatla) di Wilyah Kerja

2. Fungsi Kemanan Laut. Lantamal VII. 3. Fungsi Pemberdayaan Matra

Laut. Lantamal VII Kupang merupakan Adapun Visi dan Misi Lantamal VII komando pelaksana yang dibentuk sebagi Kupang adalah:15 pendukung Komando Armada Republik Indonesia di kawasan Indonesia bagian VISI Timur. Adapun Wilayah Kerja Lantamal VII Kupang dapat dilihat pada Gambar 4. “Mewujudkan Lantamal VII Kupang Handal. Profesional dan Dapat Dibanggakan sebagai Komando Pelaksana

14 Lantamal VII Kupang, “Materi Paparan Komandan Lantamal VII Kupang dalam Rangka Studi Strategis dalam Negeri PPRA LVI Tahun 2017 Lemhannas RI” pada Juli 2017. 15 Lantaml VII Kupang, “Vidi dan Misi” dalam http://lantamal7.koarmatim.tnial.mil.id/ Profil/VisidanMisi.aspx, diakses pada 10 Agustus 2018. diandalkan pasokan airnya karena belum mampu beroperasi 24 jam. Masyarakat di Kupang pada umumnya merespon keadaan sulit air tersebut dengan memiliki tangki- tangki penampungan air di setiap rumah, dan sudah menjadi suatu kewajiban bahwa saat membangun rumah harus ditanam di bawahnya tangki penampungan air. Lantamal VII Kupang juga merespon dengan

cara yang sama (memiliki tangki Gambar 4. Peta Wilayah Kerja Lantamal penampungan), dan menambah alternatif VII Kupang produksi air dengan memiliki sumur bor sendiri sebanyak dua unit (Kuanheum dan Sumber: Materi Paparan Komandan Lamakera), selain mengandalkan pasokan Lantamal VII Kupang dalam Rangka Studi dari PDAM. Hal ini belum termasuk faktor Strategis dalam Negeri PPRA LVI Tahun air tanah di Kupang yang mengandung zat 2017 Lemhannas RI pada Juli 2017. kapur yang cukup tinggi dan seringkali menimbulkan masalah kesehatan seperti terbentuknya endapan/batu di ginjal dan Kondisi umum Lantamal VII Kupang dan kandung kemih. Posal Labuan Bajo

Lantamal VII Kupang dan Posal Labuan Bajo memiliki persoalan yang tidak jauh berbeda. Di bidang logistik khususnya, air masih menjadi kebutuhan yang sulit dipenuhi. Hal ini karena minimnya muka air permukaan di sekitar kawasan lokasi Lantamal VII Kupang dan Posal Labuan Bajo dan di Nusa Tenggara pada umumnya, iklim Kepulauan Nusa Tenggara yang kering, topografi tanah yang bergunung- gunung, dan jenis tanah yang berkapur. Akibatnya pemenuhan air harus dilakukan dengan pengeboran sumur air tanah yang dalam dan untuk ekstraksi dan distribusinya membutuhkan energi besar. Cadangannya pun tidak besar karena setelah dipompa beberapa lama, sumur air tersebut akan habis, namun akan kembali terisi beberapa Gambar 12. Lokasi Lantamal VII Kupang lama kemudian. Perusahaan Daerah Air Sumber: Google Map Minum (PDAM) juga kurang dapat Sama halnya dengan Posal Labuan Bajo, kebutuhan air juga masih menjadi masalah. Hal ini karena karakter tanah yang berkapur, tidak adanya muka air permukaan, topografi yang bergunung-gunung, dan curah hujan yang rendah (1.000 mm per tahun di Labuan Bajo dan 1.200 mm per tahun di Kupang). Pemenuhan air dari PDAM juga belum maksimal, dan karena Labuan Bajo sedang bertransformasi menjadi daerah wisata baru, tentu “persaingan” untuk mendapatkan air tanah dan dari PDAM akan semakin tinggi bagi Posal Labuan Bajo di masa depan. Daerah di sekitar Posal Labuan Bajo juga sudah ramai dan saat ini sedang banyak pembangunan gedung-gedung baru yang menandakan Gambar 13. Denah Mako Lantamal VII pemenuhan kebutuhan air akan semakin Kupang sulit. Kondisi di Labuan Bajo saat ini sudah Sumber: Google Map terlalu ramai dan perairan di sekitarnya sering dilalui kapal-kapal dari dalam dan Persoalan lain yang terjadi adalah luar negeri, apakah yang berupa kapal adanya krisis personil, khususnya di pesiar, yacht, kapal nelayan, kapal Lantamal VII Kupang. Hal ini karena hingga pengangkut penumpang, kapal kontainer, saat ini Daftar Susunan Personil (DSP) yang dan kapal kargo. Posal Labuan Bajo sudah seharusnya ada di angka ideal 1995 orang diinisiatifkan untuk berubah menjadi Lanal personil, hanya terpenuhi 304 orang (jika untuk menyesuaikan kondisi di lapangan dan ditambah dengan personil di Lanal, maka ini adalah langkah yang sangat baik. Saat ini menjadi 665 orang sehingga realisasinya personil di Posal Labuan Bajo hanya 6 orang hanya 30%-nya). Hal ini menunjukkan dengan tanggung jawab yang semakin tingginya overwork (kelebihan beban kerja) melebar di bidang keamanan sehingga dan banyak performa pos-pos/satuan yang penaikan status Posal menjadi Lanal adalah beroperasi saat ini belum berjalan efektif prioritas dan berperan signifikan untuk akibat pemenuhan personil yang di bawah perwujudan keamanan di daerah tersebut. angka ideal. Padahal, ancaman keamanan di wilayah kerja Lantamal VII Kupang cukup kompleks dan berpotensi semakin meningkat. Turisme saat ini menjadi sektor baru yang sedang dikembangkan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kehadiran turis kedepannya dapat memancing timbulnya eksternalitas negatif seperti penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, Kekayaan alam, khususnya di sekitar Pulau kehadiran/lokasi intelejen asing melakukan Timor juga besar dan beragam. Landas transaksi informasi, penyelundupan miras kontinen Timor mengandung banyak nodule dan barang tidak bercukai, dan dijadikannya dan deposit mineral seperti mangan di Labuan Bajo beserta daerah wisata lainnya sebelah barat Pulau Timor, dan migas di sebagai target serangan terorisme. Lantamal Pulau Selaru sehingga membutuhkan VII Kupang juga bertanggung jawab atas pengawasan agar tidak terjadi riset, kemampuan dukung Guspurlatim dari eksplorasi, dan eksploitasi secara ilegal. ancaman tradisional yang muncul dari Tantangan alam di wilayah kerja Lantamal selatan (Australia dan Amerika Serikat) dan Kupang VII juga cukup berat yang ditandai Guskamla Koarmada II atas kapal yang dengan tingginya kekuatan arus bawah laut, melewati ALKI III maupun praktik gelombang laut yang tinggi, dan angin penyelundupan barang asal Timor Leste dan kencang sehingga menyulitkan navigasi. pencari suaka asal Timur Tengah-Afrika- Ancaman non-tradisional dan tantangan Sub Benua India yang transit menuju alam yang berat mengharuskan Lantamal Australia. Personil di Posal Labuan Bajo VII Kupang memiliki tambahan aset yang hanya berjumlah 6 orang (satu orang strategis dan armada kapal yang memadai saat ini sedang melakukan pendidikan) juga agar lebih mampu merespon ancaman dan terlalu sedikit untuk menanggapi ancaman melindungi pangkalan dengan lebih baik. keamanan di Labuan Bajo yang semakin Di sebelah selatan Pulau Timor juga kompleks akibat peningkatan investasi di terdapat Australia, negara yang selalu bidang pariwisata. mengalami pasang surut hubungan diplomatik dengan Indonesia. Di Kota Darwin, yang jaraknya tidak sampai 1.000 Persoalan Keamanan Maritim dan km dari Pulau Timor tidak hanya terdapat Strategi Peningkatan Kapabilitas pangkalan militer Australia, tetapi juga Lantamal VII Kupang dalam Merespon penempatan Marinir Amerika Serikat yang Ancaman dan Fungsi Dukung Pangkalan rutin melakukan latihan militer setiap tahunnya sejak tahun 2012 dan akan Ancaman keamanan maritim yang dijalankan terus-menerus hingga tahun 2040 sering terjadi di wilayah kerja Lantamal VII (theguardian.com). Di tahun 2018 ini, sekitar Kupang adalah penyelundupan pakaian 1.500 marinir Amerika Serikat mendarat di bekas dan minuman keras ilegal dari Timor Darwin untuk melakukan latihan bersama Leste. Selain itu, wilayah ini sering menjadi dengan militer Australia. Latihan militer tempat transit para pencari suaka yang akan yang melibatkan marinir harus diawasi ketat menyebrang ke Australia. Nelayan Indonesia karena fungsi asasi marinir adalah juga seringkali terseret arus hingga terbawa pendaratan pantai (naval landing) sehingga ke Australia atau dituduh melewati wilayah skenario latihan perang yang dijalankan perbatasan maritim Australia, walaupu tidak akan jauh dari merebut pulau, respon menurut nelayan Indonesia tidak demikian. cepat, atau serangan cepat pasukan komando ke titik strategis di wilayah pantai. Jika tujuannya adalah pertahanan daratan Lantamal VII Kupang perlu Australia, tentu yang ditempatkan bukan ditingkatkan kemampuan dukungnya untuk marinir karena marinir memiliki fungsi asasi menghadapi berbagai skenario ancaman agresif. Untuk latihan bersama dengan keamanan. Selain memberi fungsi dukung militer Australia di tahun 2018, marinir kepada Guskamla Koarmada II, Lantamal Amerika Serikat membawa alutsista modern VII Kupang harus diskenariokan mampu untuk respon cepat seperti pesawat angkut memberi fungsi dukung Guspurla Koarmada Osprey sebanyak 8 unit dan 6 meriam II dalam melakukan operasi peperangan laut howitzer 155 mm M777 (abc.net). yang mungkin terjadi antara Indonesia- Hal ini menunjukkan adanya Australia di masa depan. Lantamal VII keseriusan bagi mereka untuk meningkatkan Kupang juga harus memiliki aset KAL atau kemampuan tempur yang berskenario KRI yang lebih ideal yang mampu merebut daerah yang lebih dalam dari pantai memberikan perlindungan dan fungsi melalui dukungan artileri atau pengerahan pertahanan lebih baik untuk pangkalan, pasukan penerjun strategis. Hal yang perlu sesuai dengan karakter lautnya yang sulit menjadi perhatian adalah niat Australia untuk dinavigasikan kapal-kapal berukuran memiliki selusin armada kapal selam buatan kecil dan berbahan fiber. Lantamal VII Perancis Barracuda-Class dalam jangka 10- Kupang membutuhkan kapal berbahan besi 30 tahun kedepan (theguardian.com), dan dan berukuran minimal lebih dari 60 meter dimilikinya kapal platform helikopter (LHD) agar dapat bernavigasi secara aman di Canberra-Class yang dipercaya dapat karakter laut yang bergelombang tinggi, mengakomodasi pesawat tempur canggih F- berangin kencang, dan berarus kuat. 35 sejak tahun 2014, sama seperti kapal Penempatan radar laut/maritim di helicopter destroyer Izumo-Class milik pantai-pantai atau perbukitan menghadap Jepang. Hal ini menunjukkan Australia pantai di bagian selatan Pulau Timor, Rote, sedang berfokus pada peningkatan Sumbawa, Sumba, Flores, Sabu, Wetar, kemampuan ekspedisi jarak jauh dan dukung Alor, dan Pantar juga dibutuhkan untuk pendaratan pasukan amfibi yang harus keperluan persistence surveillance diwaspadai Indonesia. Australia semakin (pengawasan terus-menerus) atas kapal- terlihat ingin mengepung Indonesia dengan kapal yang melintas. Hingga saat ini, niatnya membangun dan memiliki pangkalan pengawasan di Laut Timor, Sawu, dan militer bersama (dengan Papua Nugini) di Samudera Indonesia di gugusan kepulauan Pulau Manaus, sebelah utara Papua Nugini Nusa Tenggara masih mengandalkan dari (channelnewsasia.com). Gerak-gerik radar KRI yang belum tentu mampu selama Australia dan Amerika Serikat tersebut harus 24 jam memberikan tutupan radar, apakah diwaspadai Indonesia sehingga kapabilitas karena harus dikerahkan ke wilayah lain fungsi dukung Lantamal VII Kupang yang yang menjadi prioritas, gangguan cuaca lokasinya paling dekat dengan konsentrasi buruk, atau gelombang yang tidak aman pasukan Australia-Amerika Serikat di untuk berlayar. Keberadaan Posal di titik Darwin harus ditingkatkan. tertentu untuk pengawasan laut cenderung kurang efektif karena jangkauan pengawasan yang terbatas (maksimal 6 mil) sedangkan kapal dapat berlayar di luar horizon mata telanjang. Hal ini menandakan keberadaan radar laut/maritim perlu menjadi prioritas, sangat baik jika dilengkapi juga dengan fasilitas Vessel Monitoring System (VMS) agar pengawasan pelayaran menjadi lebih mudah. Jumlah KRI yang menjadi organik

Lantamal VII juga harus ditingkatkan. Saat ini hanya KAL Weling dan Kembang yang Gambar 14. KRI Tongkol 813 ukurannya di bawah 60 meter yang dapat dioperasikan Lantamal VII Kupang, ditambah beberapa Sea Hunter dan Sea Rider untuk patroli keamanan laut. Dalam waktu dekat KRI Tongkol akan dapat dioperasikan dan membantu patroli dan keamanan pangkalan, namun menurut peneliti itu belum cukup. Lantamal VII Kupang membutuhkan beberapa kapal cepat rudal (setidaknya 12 unit, berukuran 40-60 meter, dan berbahan besi) sebagai aset pertahanan pangkalan, mengingat jarak Gambar 15. KAL Weling I-7-15 sumber ancaman tradisional yang begitu dekat (Australia). Posal dan titik strategis di Terkait peningkatan kapabilitas dukung pesisir/perbukitan bagian selatan Pulau pangkalan, terdapat beberapa aspek penting Timor juga perlu mulai disiapkan yang harus dipenuhi. Berikut adalah pemetaannya untuk penempatan peluncur pembahasannya: rudal anti-kapal berbasis darat untuk 1. Pertama adalah pasokan air bersih, pertahanan pantai atau taktik denial access. apakah untuk kebutuhan minum Di selat-selat juga perlu dipasang sensor maupun non-minum. Saat ini akustik untuk mendeteksi intrusi kapal selam pengadaan air masih cukup sulit di musuh, utamanya di selat-selat yang menjadi Lantamal VII Kupang akibat minimnya jalur untuk menuju Lantamal VII Kupang. muka air permukaan, karakter geografi dan curah hujan yang rendah. Selain dari air tanah, Lantamal VII Kupang membutuhkan tambahan pasokan air yang bisa didapatkan dari proses desalinasi menggunakan energi matahari. Namun sangat baik jika pemerintah pusat melalui program Kupang atau dilakukannya rekuritmen infrastrukturnya membangun prajurit. Peneliti memprediksi bendungan, embung, dan saluran air Lantamal VII Kupang akan menjadi yang dapat mengalirkan air dari daerah pangkalan hub yang mengakomodasi banyak air ke daerah sulit air, banyak kapal perang di wilayah selatan khususnya ke Kota Kupang dan secara sehingga kedepan bahkan eksklusif untuk Lantamal VII Kupang. membutuhkan lebih banyak personil Jika Lantamal VII Kupang ingin dari sekedar 1.995 orang. Oleh karena dijadikan sebagai hub pertahanan- itu diperlukan studi yang lebih jauh keamanan di wilayah Indonesia timur mengenai bagaimana nantinya bagain selatan, kapasitas produksi air membuat perumahan/tempat tinggal dan kemampuan pemenuhan baru untuk para prajurit, pemenuhan kebutuhan air harus ditingkatkan. Jika kebutuhan air, bahan makanan, dan saat ini kebutuhan air bersih untuk 304 energi untuk mengakomodasi personil personil selama sebulan adalah yang semakin besar di masa depan. 1.498.720 liter, maka jika disesuaikan 3. Ketiga adalah bahan bakar. dengan DSP yang ideal yaitu 1.995 Kedepannya, Pertamina perlu dituntut personil, maka dibutuhkan air untuk memiliki fasilitas pencadangan sebanyak 9.835.350 liter hanya dan penyaluran bahan bakar yang lebih UNTUK KEBUTUHAN PERSONIL besar untuk mengikuti permintaan di Lantamal VII Kupang. Ini belum Lantamal VII Kupang. Lantamal juga termasuk kebutuhan air dari KAL dan kedepan akan membutuhkan bunker KRI organik Lantamal yang minyak sendiri agar proses pengisian diprediksikan akan meningkat, dan bahan bakar kepada kapal yang tentunya kebutuhan dari kapal-kapal bersandar menjadi lebih cepat karena lainnya yang akan melakukan lego tidak hanya mengandalkan pertamina. jangkar di Lantamal VII Kupang. Diharapkan di masa depan Blok Artinya kemampuan pengadaan air Masela dan Selaru yang posisinya bersih Lantamal VII Kupang harus tidak terlalu jauh dari Lantamal VII ditingkatkan secara signifikan demi sudah dapat dieksploitasi untuk kemampuan dukung pangkalan yang memendekkan rantai logistik lebih baik. pemenuhan bahan bakar. Lantamal VII 2. Kedua adalah personil. Sebelumnya Kupang juga harus mulai dijelaskan bahwa Lantamal VII mengeksploitasi energi baru terbarukan Kupang mengalami kekurangan sejak sekarang seperti tenaga surya personil yang besar yaitu hingga 1.691 tidak hanya untuk fasilitas desalinasi personil. Pemenuhan jumlah personil air bersih, tetapi juga untuk menerangi sangat penting agar fungsi Lantamal gedung, menyalakan AC, pompa air, berjalan lebih efektif. Artinya dan kebutuhan rumah tinggal lainnya diperlukan banyak mutasi untuk untuk menghemat kebutuhan bahan dipindahtugaskan ke Lantamal VII bakar. Hal ini karena Kupang adalah daerah yang sangat ideal untuk buatan lainnya untuk menghindari eksploitasi tenaga matahari. bahaya arus yang kuat yang dapat 4. Keempat adalah bahan makanan. “An merusak atau menggeser kapal ke army marches on its stomach” atau tempat yang tidak diinginkan. prajurit bergerak tergantung dari 6. Keenam adalah fasilitas pemeliharaan makanan yang ada di dalam perutnya. dan perbaikan kapal (fasharkan). Artinya kelancaran jaringan logistik Hingga saat ini belum ada galangan dari sentra penghasil pangan seperti kapal milik pemerintah maupun swasta Pulau Flores, Sumbawa, dan Sumba di Kepulauan Nusa Tenggara sehingga perlu ditingkatkan melalui fasilitas kapal-kapal kesulitan melakukan pelabuhan besar yang juga perbaikan, terlebih general overhaul. dioperasikannya kapal berukuran Fasharkan berada sangat jauh di besar, pembangunan jalan raya dan Surabaya, Batam, atau Jakarta jalan tol, pembangunan industri sehingga menimbulkan inefiensi waktu pengolahan makanan (pabrik makanan dan biaya. Artinya perlu dibangun kaleng), pembangunan fasilitas irigasi, fasharkan demi mendukung kapal- jaringan rel kereta api, dan lain kapal angkatan laut, tentunya yang sebagainya. Tentu pembangunan ini lokasinya tidak terlalu jauh dari bukan ditanggung oleh Lantamal VII Lantamal VII Kupang. Kupang, tetapi harus dikoordinasikan 7. Ketujuh adalah industri kapal. Industri dengan Pemerintah Pusat dan kapal belum ada di Kepulauan Nusa dijelaskan juga pentingnya rantai Tenggara sehingga pengusaha kapal logistik di Kepulauan Nusa Tenggara atau bahkan TNI AL harus memesan bagi kelangsungan logistik Lantamal kapal dari galangan kapal yang berada VII Kupang. Belum efisiennya rantai jauh, seperti di Batam, Jakarta, logistik di Nusa Tenggara diperkuat Surabaya, atau luar negeri. Potensi fakta bahwa relatif tingginya harga- pasar kapal di Nusa Tenggara sangat harga dibandingkan di Pulau Jawa. besar mengingat belum adanya 5. Kelima adalah fasilitas sandar kapal. persaingan dan kebutuhan mobilitas Lantamal VII Kupang relatif belum masyarakat yang tinggi akibat karakter memiliki fasilitas sandar yang luas geografi kepulauan. Perlu diingat sehingga perlu direncanakan bahwa Nusa Tenggara kaya dengan kedepannya di mana lokasi ini harus bahan mineral yang penting untuk dibangun. Perlu diingat bahwa tempat pembuatan kapal seperti mangan dan penambatan kapal harus cukup dalam besi sehingga kedepannya dapat karena kapal yang broperasi di wilayah memangkas biaya logistik yang besar kerja Lantamal VII Kupang dan jika harus impor atau mendatangkan sekitarnya pasti berukuran besar agar dari pulau lain. lebih mampu melawan hambatan alam. 8. Kedelapan adalah menyediakan lebih Fasilitas ini juga harus ditutup banyak fasilitas dan personil kesehatan menggunakan sea wall atau hambatan bidang kesehatan ginjal dan kandung kemih. Air di wilayah Nusa Tenggara Risiko terjadinya penyelundupan cenderung berkapur, terlebih di barang ilegal/tidak bercukai dan narkotika di wilayah Kota Kupang. Oleh karena itu Labuan Bajo juga sangat tinggi. Turis untuk mengantisipasi gangguan diprediksikan akan semakin meningkat, kesehatan yang mungkin timbul akibat terlebih setelah terjadinya Gempa Lombok konsumsi air tanah yang berkadar dan sebelumnya pernah terjadi gunung kapur tinggi, Lantamal VII Kupang meletus di Bali sehingga Labuan Bajo perlu menyediakan lebih banyak dokter nantinya akan semakin populer dan menjadi di bidang kesehatan ginjal dan alternatif pilihan berwisata. Lonjakan turis di kandung kemih. Sangat baik jika masa depan akan mendorong terjadinya Lantamal VII Kupang dapat memberi penyelundupan barang seperti minuman insentif tambahan agar prajurit yang keras, rokok ilegal (tidak bercukai), dan bekerja di bawahnya dapat mengakses tentunya narkotika. Labuan Bajo berada di air minum yang lebih layak. tengah pusaran provinsi dengan catatan kasus narkoba yang buruk, yaitu Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan sehingga Persoalan Keamanan Maritim dan hanya soal waktu kapan para bandar mulai Strategi Peningkatan Kapabilitas Posal beroperasi di Labuan Bajo. Keselamatan Labuan Bajo dalam Merespon Ancaman turis dari bahaya alam juga harus diperhatikan. Keselamatan turis dari bahaya Ancaman keamanan maritim yang seretan arus harus diwaspadai karena sering terjadi di Labuan Bajo adalah wilayah perairan Labuan Bajo memiliki arus kecelakaan kapal. Selain itu, perlu bawah laut yang kuat dan berubah-ubah diperhatikan juga kemungkinan munculnya dalam tempo tertentu. Hal ini berisiko serangan teroris mengingat lokasi Labuan membuat kapal pengangkut turis maupun Bajo ada di antara sel teroris di Bima dan turis itu sendiri hanyut terbawa arus air. Poso. Ketika Labuan Bajo semakin terkenal, Ancaman penculikan turis juga harus tentu akan semakin menarik bagi teroris diwaspadai mengingat wilayah yang belum untuk menjadikannya target serangan. terawasi masih banyak akibat minimnya Pencemaran dan polusi laut juga mengancam infrastruktur dan aparat keamanan. Agen kelestarian alam Labuan Bajo yang dapat intelejen asing juga sangat mungkin singgah dipicu oleh aktivitas kapal yang semakin dan beroperasi ke Labuan Bajo untuk tinggi di sana, pelabuhan yang semakin melakukan pertukaran dan pengumpulan sibuk karena cukup banyak barang yang informasi, atau mungkin melakukan didatangkan dari luar, serta penduduk dan rekayasa sosial (social engineering) demi turis yang semakin banyak di daratan yang kepentingannya. dapat menghasilkan banyak limbah gas, cair, Berdasarkan persoalan tersebut peneliti dan padat. Wilayah Labuan Bajo juga sangat menawarkan beberapa solusi, yaitu: kering, bertopografi berbukit, dan sulit 1. Membangun sistem Vessel Monitoring ditemukan muka air permukaan sehingga System (VMS) dan memasang radar pengadaan air bersih menjadi lebih sulit. laut di tempat yang ramai menjadi perlintasan kapal, dan dicurigai dapat 4. Posal harus segera ditingkatkan menjadi tempat melakukan aktivitas statusnya menjadi Lanal, berikut kapal yang ilegal. VMS berperan untuk penyediaan fasilitas dan mencegah terjadinya kecelakaan kapal perlengkapannya untuk mendukung di wilayah perlintasan yang padat, aktivitas angkatan laut yang lebih besar sedangkan radar laut berfungsi untuk untuk keamanan maritim di Labuan pengawasan wilayah terluar pulau dan Bajo. Tugas TNI AL di Labuan Bajo memonitor aktivitas kapal yang keluar- sangat banyak dan kompleks, dimulai masuk Labuan Bajo, serta mendeteksi dari mencegah penyelundupan, aktivitas kapal yang mencurigakan. penculikan, terorisme, pencemaran, Hasil pengawasan dari VMS dan radar kecelakaan di laut, dan counter- laut ini harus dapat di-relay kan kepada intelligence. Posal Labuan Bajo saat ini semua institusi keamanan seperti TNI sedang dikembangkan infrastruktur AL, Polisi Air, Bakamla, TNI AD, gedungnya agar dapat menjadi Lanal Dinas Perhubungan Laut, dan lain dan ini adalah hal yang sangat baik, sebagainya sehingga terbentuk namun perlu dipercepat. Perencanaan maritime domain awareness yang penetapan lokasi penempatan kapal efektif. VMS ini juga termasuk layanan patroli TNI AL juga harus segera pemanduan pelayaran dan peta dilakukan sebelum nantinya Labuan pelayaran yang dapat diakses oleh Bajo menjadi terlalu ramai dan TNI kapal yang memiliki Automatic AL kesulitan untuk mendapatkan Identification System (AIS). posisi yang ideal. Nantinya setelah 2. Pelabuhan barang dan turis di Labuan Lanal Labuan Bajo selesai, perlu Bajo harus menerapkan ISPS Code. dilakukan penambahan aset kapal dan Hal ini untuk memastikan bahwa personil agar wilayah jangkauan TNI kapal, barang, dan manusia yang AL menjadi semakin efektif dan keluar-masuk pelabuhan Labuan Bajo mampu menangkal ancaman keamanan sudah melewati standar keamanan maritim. yang tinggi dan mempersempit ruang 5. Menggunakan Energi Baru Terbarukan gerak dilakukannya kejahatan maritim (EBT) untuk Lanal Labuan Bajo. seperti penyelundupan dan terorisme. Kedepannya, persaingan untuk 3. Aset intelijen maritim harus mendapatkan energi listrik dan air ditingkatkan, baik dari aspek personil semakin besar di Labuan Bajo. Oleh maupun perlengkapan agar karena itu Lanal Labuan Bajo harus kemampuan mendeteksi rencana aksi segera mempersiapkan terorisme (khususnya dari sel asal lokasi/infrastruktur untuk penempatan Bima dan Poso) dan penculikan dapat panel surya yang energinya dapat ditingkatkan, sekaligus agar mampu digunakan untuk keperluan listrik melakukan counter-intelligence ringan seperti menyalakan TV di ruang terhadap intelejen asing, rekreasi, penerangan di malam hari, menyalakan AC, dan lain sebagainya. Hal yang terpenting adalah tentu harus disuplai dari genset yang menggunakan panel surya sebagai output power-nya lebih dapat energi untuk mendesalinasi air diandalkan. laut/tanah untuk memasok kebutuhan 7. Meningkatkan kemampuan logistik air bersih Lanal. PDAM tidak dapat Posal dan kedepannya Lanal. selalu diandalkan untuk menyalurkan Tantangan kedepan Lanal Labuan Bajo air, terlebih nantinya akan semakin adalah bagaimana melakukan banyak gedung-gedung baru di Labuan pengadaan logistik di lokasi yang Bajo untuk menampung turis, ramai dengan perlintasan kapal dan menandakan semakin tingginya berjalur pelayaran sempit. Selain itu, persaingan mendapatkan air. Belum strategi pemenuhan kebutuhan air termasuk nantinya kapal-kapal dan bersih juga harus menjadi prioritas personl TNI AL di Labuan Bajo akan karena air cukup sulit diadakan Labuan semakin banyak sehingga rencana Bajo akibat faktor alam. Lanal Labuan pengadaan listrik dan air bersih harus Bajo harus memiliki dermaga dengan disiapkan. lokasi ideal yang memudahkan 6. Membangun pos-pos pengamatan TNI pemasokan barang, dan sangat baik AL di bagian terluar pulau-pulau jika dimiliki sendiri fasilitas desalinasi sekitar Labuan Bajo. Tujuannya adalah air laut untuk membantu pengadaan air untuk meningkatkan presensi personil bersih. Terkait pemenuhan air bersih, TNI AL untuk mengawasi dan tidak buruk juga jika Lanal Labuan merespon insiden yang terjadi Bajo memiliki kapal organik desalinasi secepatnya. Mengingat pulau-pulau di air laut. Fungsinya adalh untuk Labuan Bajo termasuk daerah memasok air bersih di pos-pos terpencil, penyediaan energi di pos-pos pengamatan yang berada di daerah tersebut memerlukan fasilitas energi terluar pulau-pulau di sekitar Labuan terbarukan seperti panel surya yang Bajo yang membutuhkan pengawasan dilengkapi baterai. Fungsinya adalah keamanan dan keselamatan. untuk mengurangi beban penggunaan 8. Memasang radar pendeteksi drone genset. Energi dari panel surya cukup untuk mengawasi penggunaannya. besar dalam memberikan energi untuk Drone di belahan dunia lain dapat penerangan di malam hari, menyalakan digunakan sebagai alat melakukan TV di ruang rekreasi, AC di ruang teror hingga spionase. Oleh karena itu, pengamatan dan rekreasi, dan penggunaan drone khususnya oleh para kebutuhan lainnya. Tentunya peralatan turis harus diawasi secara ketat, apakah listrik yang digunakan juga harus dengan menegakkan hukum hemat energi. Terkait fasilitas yang penerbangan drone yang saat ini sudah harus menyala terus-menerus seperti ditetapkan Kementerian Perhubungan, penguat sinyal, radio komunikasi, mengisi surat perjanjian atau niat komputer, pompa air, lampu penunjuk penggunaan drone, atau mengenakan posisi/mercusuar, dan lain sebagainya pajak bagi pembawanya dan denda jika melanggar ketentuan hukum yang penting dalam meningkatkan kesehatan berlaku. Untuk itu dibutuhkan radar lingkungan dan personil untuk mendukung pendeteksi drone, khususnya di lokasi- kinerja personil dalam mempertahankan lokasi yang bersifat terbatas dan keamanan Indonesia di Perbatasan. terlarang seperti bandara atau fasilitas milik kepolisian dan militer (termasuk Bakamla). A. Kebutuhan Air Lantamal VII Kupang Saat ini untuk memenuhi kebutuhan air di Lantamal VII Kupang disuplai dari 2 sumur bor yang telah dibangun pada Tahun Kondisi Sumberdaya dan Penyediaan 2008, yaitu sumur bor Kunheum dengan Energi dan Air Di Propinsi Nusa kapasitas debit air 8 Liter/detik yang berada Tenggara Timur di Kelurahan Bolok Kecamatan Kupang Barat dan dialirkan ke Markas Komando Kebutuhan air bersih terus meningkat Lantamal VII untuk mendukung unsur KRI seiring dengan pertumbuhan populasi, dan kebutuhan kantor. Sumur yang kedua sehingga menjadikan air sebagai sumber adalah sumur Bor Lamakera dengan daya yang paling penting di dunia. Integrasi kapasitas debit air 5 Liter/detik yang antara pasokan air bersih dan energi bersih berlokasi di Jl. Yossudarso, Kelurahan meupakan salah satu solusi dalam Namosain, Kecamatan Alak dan dialirkan ke menghadapi perubahan iklim terus komplek Yos Sudarso untuk mendukung menyebabkan dampak lingkungan yang kebutuhan personel Lantamal VII Kupang merusak di seluruh dunia dengan yang yang bermukim di Komplek TNI AL paling berisiko adalah orang-orang di Osmok. negara-negara berkembang terutama Perhitungan kebutuhan air bersih dan masyarakat yang terletak di sepanjang garis air minum di Markas Komando Lantamal pantai. Seringkali desa-desa yang terletak di VII Kupang, dihitung berdasarkan jumlah wilayah pantai memiliki akses ke sejumlah sesuai data sesuai pengisian (DSP). Adapun besar air laut namun memiliki akses terbatas gambaran kebutuhan air bersih berdasarkan terhadap air bersih. jumlah personil dapat dilihat pada Tabel 4. Lantamal VII Kupang merupakan salah satu Pangkalan Utama Angkatan Laut yang terletak di Perbatasan Wilayah Timur Indonesia yang terletak di daerah pesisir Tabel 4. Kebutuhan Air Bersih Lantamal VII Kupang Kota Kupang yang memiliki akses terbatas Kebutuhan akan air bersih, terutama untuk air minum

Asumsi Pemakain Pesonil Jumlah (L) karena dengan kandungan kapur yang tinggi 3 (L/hari) (m /thn) pada sumber air tanah di Kota Kupang Perwira 478 40 19.120 19 sehingga tidak memenuhi syarat sebagai air Bintara 829 40 33.160 33 Tamtama 431 40 17.240 17 minum. Penyediaan air minum untuk PNS 257 40 10.280 10 personil Lantamal mempunyai peranan Total 79.800 80

Kebutuhan air bersih yang dialirkan ke dikonsumsi merupakan air yang memenuhi Markas Komando Lantamal VII dari sumur syarat kesehatan, yakni air yang memenuhi Kunheum untuk mendukung unsur KRI dan persyaratan kualitas kimia dan fisika seperti kebutuhan kantor dapat mencukupi, akan ber TDS rendah, tidak berbau, tidak tetapi kebutuhan air personeil di komplek mengandung zat kapur (CaCO3) dan yos Sudarso yang disuplai dari sumur sebagainya. Namun kualitas sumber daya air Lamankera tidak mencukupi, oleh karena itu yang dimiliki oleh Lantamal VII Kupang untuk memenuhinya kebutuhan air bersiih tidak dapat memenuhi kriteria kualitas air komplek Yos Sudarso didukung dengan air minum berdasarkan PerMen Kesehatan dari PDAM setempat. Pelayanan PDAM tersebut karena banyak mengandung zat setempat masih terbatas karena banyakanya kapur. permintaan dari masyarakat, komplek Yos Selain air sumur yang dipunyai Sudarso disuplai air bersih satu kali dalam Lantamal VII Kupang, sumber lain yang seminggu. Sehingga walaupun kebutuhan air sangat melimpah dekat Lantamal adalah air bersih komplek yos sudarso disuplai dari laut, namun karena mengandung salinitas sumur dan PDAM, akan tetapi belum yang tinggi maka kualitas tidak dmemenuhi mencukupi kebutuhan personil. standar air minum. Oleh karenaitu Air yang berasal dari kedua sumur diperlukan penerapan teknologi desalinsi air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di dukung dengan PLTS sebagai sumber personil Lantamal VII Kupang tidak listrik. digunakan untuk kebutuhan air minum karena kualitas air nya yang jelek, banyak mengandung zat kapur. Pemenuhan B. Listrik Lantamal VII Kupang kebutuhan air minum personil disuplai dari Saat ini, pemenuhan kebutuhan listrik pembelian air galon kemasan dengan harga berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan Rp. 36.000/galon (19 L). riil kebutuhan listrik unit organisasi Air minum sangat dibutuhkan oleh KEMHAN dan TNI menunjukan bahwa TNI sebagai dukungan logistik, karena air pemakaian daya Lantamal VII Kupang pada adalah kebutuhan primer manusia yang tahun 2017 sebesar 95.578 kWH/bulan. melekat di dalam menopang kebutuhannya Kebutuhan listrik tersebut dipenuhi dari untuk kelangsungan dan kualitas hidupnya. energi fosil yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Kebutuhan air minum setiap individu Diesel (PLTD) setempat. Disamping berebeda-beda tergantung kebutuhan menggunakan listrik dari PLTD, Lantamal tubuhnya yang dapat dilihat berdasarkan VII Kupang memiliki Genset 550 KVA berat badan dan aktivitasnya masing-masing. sebagai cadangan untuk pemenuhan Rata-rata kebutuhan tubuh akan air sebanyak kebutuhan listrik yang bahan bakarnya dari 2 L, maka berdasarkan jumlah kekuatan energi fosil juga. Kondisi akan personil, kebutuhan air minum di Lantamal ketergantungan energi fossil yang VII kupang sekitar 3988 L/hari. PerMen ketersediannya semakin berkurang tersebut Kesehatan Nomor 492 tahun 2010 rentan terhadap gangguan ketahanan energi menjelaskan bahwa air minum yang dapat nasional. Selain itu, energi fosil merupakan satu wilayah yang memiliki potensi tenaga energi yang tidak ramah lingkungan. surya yang baik. Sampai Saat ini di NTT, Pembakaran energi fosil akan menghasilkan telah dimanfaatkan untuk hunian masyarakat gas CO2 yang berpengaruh terhadap yang lokasinya didaerah pedalaman peningkatan efek gas rumah kaca. Oleh sehingga jaringan listrik PLN tidak bisa karena itu, ketergantungan terhadap energi masuk. Selain itu PLTS dapat dibangun juga fosil harus dikurangi dan memaksimalkan diperkotaan atau bukan daerah terpencil energi terbarukan yang ramah lingkungan. yang sudah masuk jaringan listrik PLN dalma upaya konservasi energi. Secara garis besar jenis PLTS yang dibangun di wilayah C. PLTS di Provinsi NTT NTT terbagi menjadi PLTS terpusat dan Tenaga surya sebagai sumber daya PLTS SHS (Solar Home System). Adapun alam yang merupakan energi potensil dan beberapa wilayah NTT yang sudah terpasang tersedia di seluruh Indonesia telah banyak PLTS dapat dilihat pada Tabel 5. dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik melalui penerapan teknologi photovoltaic atau Pembangkit listrik tenaga surya. Nusa tenggara timur merupakan salah

Tabel 5. Data Pembangunan Instalasi PLTS Terpusat di NTT oleh KESDM

No Kap. Kab. Kec. Desa Tahun . (kw) 1 Timor Tengah Selatan Nunkolo Hoeneo 15 2015 2 Rote Ndao Rote Ndao Barat Lidor 15 2012 3 Belu Io Kufeu Ikan Tuan Beis 15 2012 4 Belu Lasiolat Fatulou 15 2012 5 Malaka Malaka Tengah Barene 15 2012 6 Kupang Amarasi Barat Erbaun 15 2013 7 Rote Ndao Rote Barat Daya Olelasin 15 2013 8 Sabu Raijua Sabu liae Dainao 15 2013 9 Timor Tengah Selatan Kokbaun Lotas 30 2013 10 Sumba Tengah Mamboro Ole Dewo, Ole 50 2013 Ate, Wellurey 11 Kupang Amfomang Timur Netemnanu 20 2014 Utara 12 Alor Pureman Langkuru 30 2014 13 Sabu Raijua Liae Mehona 15 2015 14 Sabu Raijua Raijua Landeunu/Ledek 50 2015 e 15 Ngada Aimere Heawea 20 2015 16 Ende Detukeli Kanganara 15 2015 17 Alor Pantar Barat Laut Kayang 30 2015 18 Alor Alor Selatan Tamanapui 20 2015 19 Alor Alor Selatan Manmas 20 2015 20 Alor Pantar Timur Tereweng 30 2015 21 Rote Ndao Landuleko Daiama 75 2016 22 Alor Pantar Tengah Mauta 30 2016 23 Alor Alor Timur Laut Kenarimbala 15 2016 24 Alor Pantar Tengah Tude 30 2016 25 Alor Alor Selatan Kelasi Tengah 30 2016 26 Alor Mataru Lakatuli 15 2016 27 Alor Alor Timur Laut Pido 30 2016 28 Alor Pantar Tengah Tube 30 2016 29 Alor Pantar Barat Piringsina 20 2016 30 Alor Alor Tengah Utara Welai Selatan 15 2016 31 Alor Alor Timur Balemana 20 2016 32 Alor Pantar Tengah Bagang 20 2016 33 Rote Ndao Rote Barat Daya Mbokak 50 2016 34 Alor Mataru Mataru Selatan 50 2017 35 Alor Alor Barat Daya Tribur 75 2017 36 Alor Alor Barat Laut P. Buaya 100 2017 37 Manggarai Barat Boleng Pontianak (P. 150 2017 Longos) 38 Sumba Barat Tana Righu Lolo Tana 20 2017 39 Tana Righu Kalebu Ana 10 Kaka 40 Lamboya Watu Karere 10 41 Lamboya Laboya Bawah 10 42 Mangg Timur Sambi Rampas Ulung Baras 25 Sumber: KESDM Provinsi NTT

tahun 2007-2017 telah disalurkan PLTS jensi SHS kepada masyarakat sebanyak Tabel 2. menyajikan sebaran PLTS 10.576 unit. Masyarakat di daerah Kota terpusat di Wilayah provinsi NTT. Selain itu Kupang dan Kab, Kupang mendapatkan pemerintah juga telah memberikan bantuan bantuan SHS sebanyak 473 dari total PLTS jenis SHS diberbagai daerah terpencil keseluruhan, dengan rincian tertera pada untuk penerangan. Berdasarkan informasi tabel 6. berikut: dari Kementrian ESDM Provinsi NTT dari

Tabel 6. Data Penyaluran SHS di Kota Kupang dan Kab. Kupang Tahun 2007-2017

No. Kecamatan Kel./Desa Jumlah Ket Tahun (Unit) 1 Kupang Tanah 30 ESDM 2008 Tengah Merah 2 Nekamese Oenif 30 sda 2008 3 Fatuleu Oelbifeno 23 sda 2008 4 Semau Lifuleo 30 sda 2008 5 Sabu Ledeae 30 sda 2008 6 Sabu Raijua Ledum 25 sda 2008 7 Alak Kuanheun 25 ESDM 2009 8 Maulafa Sikumana 21 sda 2009 9 Bai Lu 25 sda 2009 Penerangan 10 Alak Manutapen 40 Jalan Umum 2011 11 Amarasi Barat Erbaun 38 2012 Amfoang PLTS SEHEN 12 Barat Fuames 52 15 wp 2015 Amabi Oefeto PLTS SEHEN 13 Timur Oemolo 54 20 wp 216 PLTS SEHEN 14 Fatuleu Tuamanu 25 20 wp 2017 15 Fatuleu Barat Tuakau 25 2017 Sumber: KESDM Provinsi NTT

Selain itu, di Kupang telah dibangun PLTS Terbesar di Indonesia yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada tahun 2015. Kapasitas D. Potensi PLTS di Kupang PLTS tersebut sebesar 5 MWp yang Besarnya luaran energi sel surya yang berlokasi di desa Oelpuah, Kupang Tengah, dihasilkan dari PLTS dapat dipengaruhi oleh NTT. PLTS tersebut dibangun oleh PT. beberapa parameter lingkungan seperti Surya Energi Indotama (SEI) anak radiasi matahari, suhu, kelembaban baik perusahan dari PT. Len Persero. pada pagi, siang maupun sore hari. Pengoperasian PLTS tersebut juga sudah Berdsarkan penelitian Sinaga, R (2011), berjalan delapan Desember 2015 dan bahkan pada pagi, siang dan sore hari Iluminasi saat ini dan mampu melayani kebutuhan radiasi sinar matahari berpengaruh terhadap masyarakat di sekitarnya sampai 5.500 luaran energi pada PLTS, Jika Iluminasi rumah tangga. bertambah 1 Lux maka luaran energi akan bertambah 0.001 Wh dengan asumsi suhu konstan. Pada siang hari Suhu berpengaruh pukul 08.00-16.00 WITA. Radiasi matahari terhadap luaran energi pada PLTS, Jika Suhu yang dipancarkan oleh matahari akan bertambah 1 derajat maka luaran energi ditangkap oleh panel surya fotovoltaik dan PLTS akan bertambah 0.121 Wh dengan kemudian diubah menjadi energi listrik. asumsi iluminasi radiasi sinar matahari Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh konstan. Pada pagi, siang maupun sore hari panel surya berbeda-beda tergantung dari kelembaban tidak berpengaruh terhadap jumlah sel surya yang dikombinasikan luaran energi pada PLTS (Rusman, 2011). didalam panel surya tersebut. Keluaran dari Potensi energi surya di Kupang berdasarkan panel surya ini adalah berupa listrik arus pengukuran Dirjen EBTKE tahun 2011, searah (DC) yang besar tegangan keluarnya pada posisi 10009’S dan 123036’E memiliki tergantung dengan jumlah sel surya yang radiasi rata-rata harian sebesar 5,12 dipasang didalam panel surya dan kWh/m2.2 Radiasi matahari merupakan banyaknya sinar matahari yang menyinari sumber yang sangat penting untuk panel surya tersebut. Rata-rata radiasi menghasilkan besaran listrik oleh PLTS. matahari harian di Kota Kupang dapat Radiasi matahari menggambarkan energi dilihat pada Gambar 19. yang tersedia dalam sinar matahari. Dari hasil pengolahan data pengukuran radiasi BMKG El-tari Kupang, diperoleh kondisi radiasi sinar matahari setiap jam di kota Kupang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.

Gambar 19. Radiasi Matahari Kota Kupang Tahun 2017 (Sumber: Diolah Peneliti dari data BMKG eltari Kupang)

Gambar 18. Radiasi Matahari Setiap Jam Berdasarkan kondisi pada Gambar 19 Kota Kupang diperoleh informasi bahwa kondisi radiasi (Sumber: Diolah Peneliti dari data BMKG matahari bulan Januari-Maret lebih rendah Eltari Kupang) dibandingkan dengan kondisi radiasi matahari pada bulan-bulan lainnya. Jika Gambar 18. menunjukan bahwa lama beban listrik yang akan dilayani oleh penyinaran optimal matahari di kota Kupang pembangkit listrik tenaga surya stabil (tidak yang dapat menghasilkan radiasi matahari mengalami peningkatan) maka untuk berlangsung selama 9 jam dalam sehari sejak menjamin suplai daya yang konstan, kapasitas pembangkitan harus dirancang berdasarkan nilai radiasi pada bulan terendah. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan energi listrik yang dihasilkan pada bulan tersebut. Selain pengaruh besarnya radiasi, pengaruh lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap energi keluaran yang tinggi dari sebuah modul surya yang akan dipasang adalah suhu. Perubahan temperatur yang sangat cepat dan ekstrim dapat Gambar 21. Kondisi Suhu rata-rata Kota menyebabkan terganggunya produksi listrik Kupang per bulan selama 40 Tahun (1978- pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga 2017) Surya. Kenaikan suhu sel surya ini (Sumber: Diolah Peneliti dari data BMKG berpengaruh terhadap tegangan terbuka eltari Kupang) (open- circuit voltage) sebuah sel surya.

Kondisi suhu udara di kota Kupang Luaran sel surya juga dapat dipengaruhi tergolong tinggi dan bervariasi antara 21- oleh letak posisi penempatan modul sel surya 340C dalam setahun sebagaimana ditunjukan terhadap bumi, modul surya harus dipasang pada Gambar 19. Pada Gambar 20 dengan kemiringan tertentu dari permukaan menunjukan titik koordinat untuk horizontal. Dengan demikian penyerapan pengambilan data Suhu dan Radiasi radiasi tersebar akan jauh lebih besar dari menggunakan Google Earth versi 7.1.pada radiasi langsung. posisi 10011’03”S 123040’06”E 972 m.

Model Desalinasi Air dengan dukungan PLTS Kelurahan Sulamu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, yang secara geografis terletak pada 10°1'15"S 123°36'0"E. Mayoritas warga kelurahan Desa Sulamu adalah berasal dari islam suku Bajo yang merupakan suku bangsa Nusantara yang sering dikenal sebagai sebagai pelaut, dimana semenjak dahulu kala suku bajo kerap mengembara dengan perahu, sehingga populasi suku Bajo tersebar di wilayah pesisir Indonesia salah Gambar 20. Titik Kordinat Pengambilan satunya adalah di Kelurahan Sulamu. data Dikarenakan nenek moyang suku bajo adalah seorang pelaut maka di kelurahan tersebut mayoritas adalah seorang nelayan dan petani rumput laut. Para nelayan di Kelurahan Sulamu, dikarenakan kekurangan biaya untuk melakukan aktifitas sebagai nelayan seperti untuk memebeli bibit dan peralatan budidaya Gambar 22. Pengambilan Air Warga Kec. rumput laut, warga meminjam ke koperasi Sulamu untuk memenuhi kebutuhan Air harian. Namun yang menjadi permasalahannya warga harus membayar cicilan tagihan hutang kepada koperasi harian walaupun belum panen sehingga sangat memberatkan dan merugikan para nelayan karena hasil budaya yang didapatkan tidak maksimal. Selain Gambar 23. Kondisi Laut dan Pemenuhan permasalahan dalam bertani rumput laut, Air di Pesisir Kel.Sulamu Kec.Sulamu Kab. sampah-sampah dari wilayah pesisir lain NTT mencemari wilayah pesisir Sulamu sehingga dapat mengurangi jumlah panen rumput laut. Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh warga Selamu adalah keterbatasan air bersih. Sumur Bor yang terdekat dengan Kelurahan Sulamu berada di kecamatan, namun air tersebut belum teralirkan ke daerah pesisir karena jarak yang jauh, Gambar 24. Musyawarah Tim Peniliti sehingg pemenuhan kebutuhan air bersih dengan Warga Kel.Sulamu warga Sulamu disuplai oleh tangki dari kecamatan yang dikirim setiap hari, namun air tersebut tidak cukup untuk mensuplai Beberapa solusi dalam menangani warga yang berjumlah sekitar 440 KK. Jenis beberapa masalah di kelurahan Sulamu air yang dikonsumsi wrga terbagi menjadi adalah sebagai berikut: dua yaitu air yang digunakan untuk masak 1. Perlu adanya penanganan lebih lanjut dan mandi yang dibeli dengan harga penanganan budidaya rumput laut seperti Rp.3.000/20 L dengan kualitas airnya tidak membuat turunan produk rumput laut memenuhi sebagai air bersih karena seperti dodol rumput laut, keripik rumput merupakan air payau yang memiliki tingkat laut dan sebagainya. Namun diperlukan salinitas yang tinggi. Jenis air yang kedua pelatihan bagi masyarakat. Dan Juga adalah air minum yang disuplai dari diperluakan penanganan sampah agar pegunungan yang dibeli dengan harga tidak merusak rumput laut seperti Rp.25.000 untuk 1 gerobak yang berisi 10 disediakan tempat sampah , dll. jerigen atau sekitar 2500 per jerigen. 2. Diperlukan pembentukan kelompok nelayan untuk mengelola hasil laut dan mencegah dari aksi pihak lain yang dapat merugikan para nelayan. 3. Dibuat sistem pemompaan air yang dialrikan dari kecamatan ke kelurahan sulamu pesisir dengan sistem bantuan tenaga surya sebagi sumber listrik. 4. Diperlukan pembuatan sumur baru, namun karena kulitas air tanah yang (c) dihasilkan merupaka air payau maka

diperlukan teknologi pengolahan air agara air payau dapat diubah menjadi air siapa minum seperti menggunakan sistem desalination water.

Desain PV-Desalination System yang Ditawarkan akan Dibangun Di Kupang

Adapun gambar desain desalination water menggunakan PV dapat dilihat pada (d) gambar 24. berikut. Gambar 24. Desain PV-Desalination System Ket.: (a) desain tampak samping, (b) desain tampak belakang, (c) desain tampak atas, dan (d) desain tampak depan

Pengolahan air yang dilakukan adalah menggunakan teknologi reverse osmosis

(a) dengan bantuan supply energi listrik dari Photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTS juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan supply jaringan listrik setempat, sehingga system ini cocok untuk diterapkan didaerah yang tidak terjangkau oleh listrik asalkan selama ada air payau atau air laut. Salah satu keuntungan menggunakan sistem ini adalah adalah dapat

mengurangi emisi CO2 dan dapat (b) menghemat biaya perawatan lingkungan. Adapun jenis PV yang dipakai adalah 4. NTT merupakan salah satu propinsi berukuran 215 watt berjumlah 9 buah, yang memiliki potensi energy surya control charger jenis SMA Sunny Island yang cukup besar yakni 5,12 Charger 50 berjumlah 1 buah, inverter jenis kWh/m2/hari. Sehingga di NTT juga sunny island 2224 berjumlah 1 buah, dan sudah diterapkan PLTS dengan baterai jenis sunny island 6.0 H berjumlah 2 kapasitas 5 MWp yang berlokasi di buah. desa Oelpuah, Kupang Tengah, NTT. PLTS tersebut dibangun oleh PT. Surya Energi Indotama (SEI) anak 3. Simpulan perusahan dari PT. Len Persero. 5. Solusi yang ditawarkan melihat potensi 1. Kebutuhan air bersih rata-rata saat ini energy surya yang ada, adalah untuk Lantamal VII Kupang adalah pemanfaatan energy surya untuk 79.800 L/hari. pengolahan air payau dan atau air laut 2. Kualitas sumber air yang ada termasuk menjadi air bersih dengan cara kategori buruk. Sumber air yang penerapan teknologi desalinasi dengan digunakan untuk memenuhi kebutuhan proses reverse osmosis. System air di Lantamal VII Kupang disuplai tersebut dinamakan PV-Desalination dari 2 sumur bor, yakni sumur bor System. Penggunaan energy surya ini Kunheum dengan kapasitas debit air 8 juga menjadi salah satu cara untuk Liter/detik dan sumur Bor Lamakera mengurangi ketergantungan akan dengan kapasitas debit air 5 Liter/detik. energy fosil, serta termasuk teknologi Air yang berasal dari kedua sumur bor yang ramah lingkungan sehingga dapat tersebut tidak digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. diminum karena kualitasnya yang buruk, sehingga para personil di Lantamal VII Kupang membeli air Referensi gallon kemasan. Buku 3. Supply listrik di Lantamal VII Kupang Center for Food Security & Public Health. sampai saat ini menunjukan bahwa 2017. Leishmaniasis (Cutaneous and pemakaian daya Lantamal VII Kupang Visceral). Iowa: Institute for International pada tahun 2017 sebesar 95.578 Cooperation in Animal Biologies Iowa kWH/bulan dan dipenuhi oleh State University Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Creswell, John W. 2009. Research Design: (PLTD) setempat. Disamping Qualitative, Quantitative, and Mixed menggunakan listrik dari PLTD, Methods Approaches, Third Edition. Lantamal VII Kupang memiliki Genset Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc. 550 KVA sebagai cadangan untuk Gardner, Harold H., dan B. Delworth pemenuhan kebutuhan listrik yang Gardner.Tanpa Tahun. Health as Human bahan bakarnya dari energi fosil juga. Capital: Theory and Implications A New Al-Salem, Waleed S. dkk. 2016. Cutaneous Management Paradigm, HCMS Group. Leishmaniasis and Conflict in Syria. CDC Harwel, Michael. 2011. Research Design in Emerging Infectious Disease Vol. 22, No. Qualitative/Quantitative/Mixed Methods, 5. dalam Conrad, Cliffon F. dan Ronald Aronson, Naomi, dkk. 2017. Guidelines C.Serlin et.al "The SAGE Handbook for Diagnosis and Treatment of Research in Education: Pursuing Ideas as Leishmaniasis: Clinical Practice the Keystone of Exemplary Inquiry", Guidelines by the Infectious Disease Second Edition. Thousand Oaks: Sage Society of America (IDSA) and the Publications Inc. American Society of Tropical Medicine Marcu, Hari Bucur dkk. 2009. Defence and Hygiene (ASTMH). The American Management: An Introduction. Genewa: Journal of Tropical Medicine and Hygiene. Geneva Centre for the Democratic Control BDRD. 2016. Homeland Biodefense: of Armed Forces (DCAF). Science and Technology Capability Moss, Kellie dan Josh Michaud. 2013. The Review.US National Science and U.S. Department of Defense and Global Technology Council. Health: Infectious Disease Efforts. The Blair, Dennis C. 2008. Military Power Henry J. Kaiser Family Foundation. Projection in Asia. The National Bureau of Neuman, W. Lawrence, Basics of Social Asian Research (NBR). Research: Qualitative and Quantitative Chakravarty, Jaya dan Shyam Sundar. 2010. Approaches, Second Edition, (n.p): Drug Resistance in Leishmaniasis, Journal Pearson Education, 2007. of Global Infectious Diseases, 2(2), 167– 176. http://doi.org/10.4103/0974- Jurnal 777X.62887. Agarwal, Reshma dkk. 2004. Biological Darcis, Gilles, dkk. 2007. Recurrence of Warfare: An Emerging Threat, Journal of Visceral and Muco-Cutaneous The Association of Physician of India, Vol Leishmaniasis in a Patient Under 52. Immunosuppresive Therapy. BMC https://pdfs.semanticscholar.org/b542/69c5 Infectious Disease. 10d4f2fd8ebe2fde75edfb9f08206224.pdf. Du, Rebecca, dkk. 2016. Old World Diakses 15 Januari 2017 pukul 10.41 WIB. Cutaneous Leishmaniasis and Refugee Alawieh, Ali dkk. 2014. Revisiting Crises in the Middle East and North Leishmaniasis in the Time of War: the Africa, PLoS Negl Trop Dis 10(5): Syrian Conflict and the Lebanese e000454. Outbreak. International Journal of http://journals.plos.org/plosntds/article?id= Infectious Diseases. 10.1371/journal.pntd.0004545, diakses 10 Alemayehu, Bereket, dan Mihiretu Januari 2017 pukul 22.30 WIB. Alemayehu. 2017. Leishmaniasis: A EE, Zijlstra, dkk. 2003. Post-Kala-Azar Review on Parasite, Vector, and Reservoid Dermal Leishmaniasis, Host. Health Science Journal Vol. 11 No. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/125 4:519. 60194, diakses 5 Februari 2018 pukul Leelayoova, Saovanee, dkk. 2017. 18.18 WIB. Leismaniasis in Thailand: A Review of El Hajj, R., El Hajj, H., & Khalifeh, I. 2018. Causative Agents and Situations. The Fatal Visceral Leishmaniasis Caused by American Journal of Tropical Medicine Leishmania infantum, Lebanon. Emerging and Hygenie. infectious diseases, 24(5), 906-907. Linthicum, Kenneth, dkk. 2015. Sand Flies: FA, Hashim, dkk. 1995. Neurologic Significance, Surveillance, and Control in Changes in Visceral Leishmaniasis. dapat Contigency Operations. US Armed Forces diakses di Pest Management Board. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/787 Melo, Guilherme D., dkk. 2017. Unveiling 2442. Cerebral Leishmaniasis: Parasites and Frank, Dalit Talmi, dkk. 2010. Leishmania Brain Inflammation in Leishmania Tropica Infection in Golden Jackals and Donovani Infected Mice. dapat diakses di Red Foxes, Israel. CDC Emerging https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles Infectious Disease Vol. 16, No.12. /PMC5559479/#CR13. Gomes, Ciro Martins, dkk. 2013. Recurrent Mohanna, Mabrook A. 2015. Leishmaniasis, Cutaneous Leishmaniasis, An Bras Malaria, and Schistosomiasis Dermatol, 2013;88(3):462-4. Concurrently in an 8-year Old Boy. Saudi Grotto, Andrew J. dan Jonathan B. Tucker. Medical Journal. 2006. Biosecurity: A Comprehenisve Murray, Clinton K. dkk. 2015. Operation Action Plan, Center for American United Assistance: Infectious Disease Prograss. Dapat diunduh di Threats to Deployed Military Personnel. https://www.americanprogress.org/wp- Association of Military Surgeons of the content/uploads/kf/BIOSECURITY_A_C U.S. OMPREHENSIVE_ACTION_PLAN.PDF Ponte-Sucre, Alicia, dkk. 2017. Drug Ho, Zheng Jie Marc, dkk. 2014. Emerging Resistance and Treatment Failure in and Re-Emerging Infectious Disease: Leishmaniasis: A 21st Century Challenge. Challenges and Opportinities for PLoS Neglected Tropical Diseases. 11(12), Militaries. Military Medical Research e0006052. BioMed Central Ltd. http://doi.org/10.1371/journal.pntd.000605 Koch, Lisa K., dkk. 2017. Modelling the 2. Climatic Suitability of Leishmaniasis S, Al-Nahhas dan Altawil A. 2017. Vector Species in Europe. Scientific Leishmaniasis in Syria. International Reports 2017; 7: 13325, 2017, Jurnal of Cell Science & Molecular https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles Biology Volume 3 Issue 2. /PMC5645347/. Stockdale, Lisa dan Robert Newton. 2013. A Lagadinou, Maria, dkk. 2013. Recurrent Review of Preventative Methods Against Visceral Leishmaniasis in an Human Leishmaniasis Infection, PLoS Immunocompetent Patient: A Case Report, Negl Trop Dis 7(6): e2278. doi:10.1371/ 7, 68. http://doi.org/10.1186/1752-1947-7- journal.pntd.0002278. 68. U, Gonzales, dkk. 2015. Vector and promotion-disease-prevention.html. Reservoir Control for Preventing Diakses 18 Januari 2018 pukul 18.10 WIB. Leishmaniasis (Review). The Cochrane Wimalasundera, Saman. Tanpa Tahun. Collaboration. Concept of Health and Disease. Slide Presentasi. Dapat diunduh di Laporan http://www.pitt.edu/~super7/50011- WHO. 2010. Control of the Leishmaniasis, 51001/50321.ppt. Report of a Meeting of the WHO Expert Committee on the Control of Berita Online Leishmaniases. Erdianto, Kristian. Menteri Agama: Kuota WHO. 2017. Weekly Epidemiological Haji Tahun 2018 Mencapai 221.000 Record 2017, WHO Weekly Jemaah, Epidemiological Record 2017 No. 38, https://nasional.kompas.com/read/2018/01/ 2017, 92, 557-572. 22/16331761/menteri-agama-kuota-haji- WHO. 2016. Weekly Epidemiological tahun-2018-mencapai-221000-jemaah. Record, World Health Organization Diakses 12 Oktober 2018 pukul 8.48 WIB Weekly Epidemiological Record No.22. Publikasi On Line

CDC. Parasites-Leishmaniasis Biology, Center for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/Leishmania

sis/biology.html. Diakses 17 Januari 2017 pukul 20.36 WIB. Dowdle, Walter R. The Principle of Disease Elimination and Eradication, https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmw rhtml/su48a7.htm. Diakses 18 Januari 2018 pukul 20.56 WIB. WHO. Environmental Health In Emergencies. http://www.who.int/environmental_health_ emergencies/disease_outbreaks/en/. Diakses 14 Februari 2018 pukul 22.08 WIB. WHO. Health Promotion and Disease Prevention Through Population-Based Intervensions, Including Action to Address Social Determinants and Healthy Inequity, http://www.emro.who.int/about- who/public-health-functions/health-