Perbedaan Tata Busana Dan Tata Rias Antara Pertunjukan Ketoprak Dan Kabuki
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERBEDAAN TATA BUSANA DAN TATA RIAS ANTARA PERTUNJUKAN KETOPRAK DAN KABUKI Oleh : Nur Hastuti Abstract Kabuki and ketoprak are two art performances that are still growing and liked by their supportive society. Some elements of kabuki and ketoptrak making us easy to recognize what performance is being played, beside the actors and actresses get dressed and make up. The actors and actresses of kabuki and ketoprak must know how to get dressed and make up. Things the actors and actresses should consider in making up the face are the face, characters, and the actors face shape. While the actors and actresses of kabuki wear kimono. Keywords: dress, make up, characters, face shape, kimono 1.1 Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan ketoprak merupakan —Kita di dalam menyaksikan jenis kesenian tradisional Yogyakarta pementasan ketoprak, kecuali ingin mengetahui jalan ceritanya, dengan yang hingga kini masih tumbuh dan mendengarkan dialog para pemain, digemari oleh masyarakat juga ingin melihat cara mereka pendukungnya. Dalam buku yang berkostum. Biasanya penonton akan merasa puas dan terkesan terhadap berjudul Ketoprak disebutkan bahwa pementasan tersebut apabila, —hakeNat ketoprak sesungguhnya adalah —3akaian yang dikenakan para drama, tetapi tentu saja ketoprak bukan pemain dalam perwatakan sesuai dengan jalan ceritanya, atau paling drama modern, karena beberapa tidak mendekati waktu peristiwa unsurnya diliputi oleh tradisi Jawa, baik tersebut terjadi, serta dapat struktur lakon, dialog, busana, riasan, menimbulkan lasa indah yang maupun musik tradisional“ (Handung wajar, terhadap pandangan kita,“ sebab saya kira sudah menjadi Kus Sudyarsana, 1939: 25). watak manusia pada umumnya, selalu ingin rnelihat barang yang Sampai sekarang seni ketoprak tetap indah, tetapi wajar dan tidak digemari oleh rakyak dari segala lapisan. berlebih-lebihan“ (3 dan K: 25-26). Sebab ketoprak selalu dapat menyesuaikan selera masyarakat, serta Ketoprak merupakan teater rakyat dapat memberikan kepuasan para yang berkembang sekitar tahun 1887. penggemarnya, seperti diungkapkan / Ketika itu ketoprak masih menggunakan kutipan berikut. lesung (alat penumbuk padi) sebagai pertunjukan kabuki. Kabuki merupakan sumber iringannya, sehingga jenis teater rakyat yang bermula pada abad ke ketoprak ini disebut dengan ketoprak 17, dimulai oleh seorang rahib wanita lesung. Dalam ketoprak lesung, pemain penjaga kuil Izumo yang memimpin wanita dimainkan oleh para pria karena sebuah kelompok pertunjukan teater, ketoprak lesung menjaga ketat tentang anggotanya adalah para wanita yang norma susila wanita sehingga pemain bertata rias sangat cantik. wanita dilarang tampil dalam pertunjukan Pertunjukan yang disajikan yaitu ketoprak lesung pada waktu itu. tari-tarian dan kisah pendek. Teater Dalam buku yang berjudul kabuki dipopulerkan oleh Okuni yaitu Ketoprak Orde Baru disebutkan bahwa seorang pemain kabuki yang terkenal —keberadaan ketoprak sebagai salah satu melalui tari-tariannya yang sensual kesenian rakyat tradisional sejak dengan adegan-adegan yang erotik. lahirnya sampai sekarang berkembang Kemudian karena seringnya terjadi selalu berupaya menyesuaikan perkelahian di antara penonton, selera/kesenangan masyarakat berkaitan dengan oraktik prostitusi yang penggemarnya“ (Widayat, 1997:41). juga dilakukan para pemain, maka pada Oleh karena itu, pada tahun 1927 tahun 1629 di bawah pemerintahan ketoprak lesung berubah menjadi Shogun (1603-1867) melarang ketoprak gamelan sampai sekarang. pertunjukan kabuki. Setelah ada Antara pria dan wanita tidak lagi larangan dan pemerintahan Shogun, dibedakan, sementara jenis busana yang sebagai gantinya ditampilkan para digunakan dalam ketoprak gamelan wakashu (pemain anak lelaki yang baru dapat digolongkan dalam berbagai jenis mencapai puber). Dalam pertunjukan busana yaitu kejawen, mesiran, basahan, kabuki, para wakashu menjadi sangat gedhog yang setiap jenisnya terkenal karena parasnya yang sangat menunjukan alur cerita yang berbeda. cantik seperti halnya para onna (pemain Adapun riasan antara pemeran satu dan wanita), setelah memakai busana dan pemeran yang lainnya pun berbeda. riasan seperti wanita. Perhatian masyarakat Indonesia Busana kabuki untuk pemain pria pada umumnya terhadap seni ketoprak, dan wanita adalah kimono yang memiliki kesamaan dengan perhatian berwarna mencolok. Sedangkan masyarakat Jepang terhadap seni riasannya disebut kumadori (hiasan muka pada pemain) yang dan tata rias antara pertunjukan menggambarkan karakter yang pasti. ketoprak dan kabuki. Dari uraian di atas, penulis tertarik 1.4 Metode Penulisan untuk mengetahui lebih banyak tentang Metode penulisan yang digunakan dalam tata busana dan tata rias antara penulisan ini adalah : pertunjukan ketoprak dan kabuki yang sekaligus dijadikan judul —PerEedaan 1. Studi Kepustakaan Tata Busana dan Tata Rias antara Studi Kepustakaan adalah 3ertunjukan KetopraN dan KabuNi.“ pemerolehan data yang dilakukan dengan membaca buku atau literatur 1.2 Rumusan Masalah sebagai penyusunan tugas akhir ini Masalah yang akan dibahas (Keraf, 1994: 165): Buku-buku meliputi: yang penulis baca tentang ketoprak 1. Tata busana dan tata rias dalam dan kabuki diperoleh dari Fakultas ketoprak dan kabuki, dan Sastra Undip, Perpustakaan 2. Perbedaan tata busana dan tata rias Tembalang, Perpustakaan wilayah antara pertunjukan ketoprak dan Jawa Tengah, Perpustakaan Sastra kabuki. UGM dan internet. Studi pustaka tersebut dilakukan untuk menggali 1.3 Tujuan Penulisan data yang berupa uraian, pendapat, Tujuan penulisan ini adalah : dan atau penjelasan tentang tata 1. Menjelaskan tata busana dan tata busana dan tata rias ketoprak dan rias antara pertunjukan ketoprak dan kabuki. Data tersebut kemudian kabuki. dicatat dalam kartu-kartu data. 2. Mendeskripsikan perbedaan tata busana dan tata rias antara 2. Pengolahan Data pertunjukan Setelah data terkumpul dilakukan ketoprak dan kabuki. pengklasifikasian data untuk 3. Memberikan informasi pada dianalisis. Analisis didasarkan pada masyarakat umumnya dan metode diskriptif yaitu menguraikan mahasiswa jurusan Bahasa Jepang secara memadahi, secara apa adanya pada khususnya tentang tata busana sesuai dengan data yang ditemukan. 1.2 Landasan Teori Pangeran Samber Nyawa daerah Yogyakarta seperti legenda Tombak 1.2.1Ketoprak Baru Kelinting dan cerita 1001 Ketoprak adalah teater tradisional yang malam pun mulai disajikan. terkenal dengan iringan rnusik gamelan, Pakaian atau busananya selain ragam dialog yang kadang-kadang pakaian Jawa juga dikenakan ragam diselingi dengan lagu pakaian yang bahasa ketopraknya (http://www.joglosemar.co.id/peoplecult dikatakan stambulan atau mesiran. /ketoprak/ketoprak.html). Ketoprak 3. Periode ketoprak gamelan tahun sebagai seni rakyat mengalami proses 1927-sekarang, dengan cirinya : interaksi yang menyebabkan bentuk tetabuhan gamelan, cerita, pakaian, ketoprak dan waktu ke waktu memiliki rias. ciri khas sesuai perkembangan zaman. Cerita pada periode ketoprak gamelan Menurut Handung Kus Sudyarsana bukan hanya cerita-cerita rakyat dan (1989:16-18) mengatakan bahwa 1001 malam saja, tetapi bertambah periodisasi ketoprak dibagi dalam tiga dengan cerita-cerita ragam sejarah periode yaitu : seperti lakon Diponegoro dan cerita 1. Periode ketoprak lesung tahun 1887- India seperti Mahabarata dan 1925, dengan cirinya : tetabuhan Ramayana. lesung, cerita, pakaian. Pakaian atau busana pada periode Cerita pada periode ketoprak lesung ketoprak gamelan didekatkan pada adalah menceritakan kehidupan para suasana lakon. Selain masih tetap petani sehari-hari. Pakaian yang digunakan ragam pakaian Jawa dan dikenakan pada periode lesung sangat mesiran, juga bertambah ragam-ragam sederhana, yaitu pakaian ragam Jawa busana yang lain, seperti gedhog dan yang biasa dipakai petani sehari-hari, basahan. dan tanpa rias. Bakdi Soemanto (1997:127) 2. Periode ketoprak peralihan tahun mengatakan bahwa konon ketoprak 1925-1927, dengan cirinya : hanya diiringi lesung, penumbuk padi tetabuhan campur-lesung, rebana, yang dipukuli dengan alu. Kemudian biola, cerita pakaian, rias. berkembang semakin canggih dan Cerita pada periode keroprak masuklah gamelan sebagai iringan. peralihan adalah cerita-cerita rakyat Kostum yang dipakai makin hebat, di daerah Jawa Tengah seperti bahasa yang digunakan makin gedhog. Cara berias antara pemeran mendekati bahasa halus, dengan tata satu dengan pemeran yang lainnya pun krama inggil, madya, dan ngoko yang berbeda sesuai dengan karakter yang merupakan petunjuk tataran derajat mereka mainkan. sosial. Dalam buku yang berjudul 1.2.2Kabuki Ketoprak Orde Baru disebutkan bahwa Kabuki adalah seni pertunjukan tokoh-tokoh yang kebanyakan yang menggabungkan akting, tarian berpakaian surjan-blangkon itu, dengan dan musik yang terdiri dari bentuk takzimnya berbicara tentang generasi warna dan suara dalam pertunjukannya (peran serta) sosial lainnya (Sunardian (Ryohei Matsuda, 1998), Kabuki sebagai Wirodono: 1997, 105). seni tradisional sampai sekarang Sejak awal tahun 1970-an, ketoprak masih tetap mendapat tempat di hati mulai masuk televisi. Media televisi masyarakat Jepang. seakan-akan memaksa dunia kesenian Michiko Okada (2003 : 101) bahwa ketoprak harus dikelola secara mengatakan bahwa masyarakat Jepang profesional. Di samping ketoprak harus memiliki banyak ragam kebudayaan, patuh terhadap jatah waktu penayangan salah satu di antaranya adalah —Kabuki“. (durasi), juga harus siap melayani sistem Kabuki ada dua jenis yaitu tarian kabuki kontrol lewat tersedianya naskah lakon dan drama kabuki. Kabuki merupakan yang dimainkan, pemilihan pemain yang