Aspirasi, Jurnal S1 Ilmu Politik Page 1 Lidia Siska, E1051151055 Program Studi Ilmu Politik FISIP
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Aspirasi, Jurnal S1 Ilmu Politik https://jurmafis.untan.ac.id/ MARKETING POLITIK PASANGAN SUTARMIDJI-NORSAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TAHUN 2018 DI KECAMATAN SEKADAU HILIR KABUPATEN SEKADAU Oleh Lidia Siska 1* NIM. E1051151055 Dr. Dwi Haryono, M.Si 2 Hairil Anwar, S.E, M.Si 2 * Email: [email protected] 1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak 2. Dosen Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjung Pura Pontianak Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis marketing politik pasangan Sutarmidji-Norsan dalam pemilihan Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2018 di Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, ditinjau dari teori marketing politik, skripsi ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara kepada informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa marketing Politik yang digunakan tim sukses ditinjau dengan teori Marketing Politik yang didalamnya terdapat tiga pendekatan yaitu, push marketing yaitu melalui kegiatan kampanye oleh partai pengusung dan tim sukses dengan cara bakti sosial dan bertemu secara langsung dengan masyarakat untuk menyampaikan produk yang dimiliki pasangan Sutarmidji-Norsan, Pull marketing yaitu menyampaikan produk politik dengan memanfaatkan media cetak dan sosial media yaitu Facebook, Instagram, Whatsapp dan pemasangan baliho di persimpangan jalan, pass marketing yaitu menyampaikan produk politik kepada pihak- pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat seperti tokoh politik, tokoh agama, dalam melaksanakan marketing politik pasangan Sutarmidji-Norsan lebih menitik beratkan melalui pendekatan push marketing yaitu menyampaikan langsung produk politik kepada masyarakat, dengan menyampaikan visi-misis dan program kerja secara langsung kepada pemilih melalui pertemuan akbar dan bakti sosial sehingga masyarakat mendapat dorongan untuk memilih kebilik suara dan mencoblos. Saran Diharapkan agar memberikan informasi kepada calon kandidat yang akan mendatang suapaya menyampaikan produk politik kepada masyarakat melalui media tidak hanya dikuatkan dengan media sosial saja melaikan meingkatkan penyebaran informasi melalui media cetak supaya dapat disampaikan kepelosok-pelosok agar masyarakat yang tidak terjangkau oleh internet dapat mengenal dan mengetahui pasangan Sutarmidji-Norsan sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk memilih. Kata Kunci: Marketing Politik, Tim Sukses, Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat P a g e 1 Lidia Siska, E1051151055 Program Studi Ilmu Politik FISIP Untan Aspirasi, Jurnal S1 Ilmu Politik https://jurmafis.untan.ac.id/ ABSTRACK Lidia Siska: Political Marketing of Sutarmidji-Norsan Pir in the 2018 West Kalimantan Governor Election in Sekadau Hilir Sub-District. Thesis. Political Science Study Program, Faculty Of Social And Political Science, Tanjungpura University. Pontianak. 2020 The writing of this research aims to analyze the political marketing of Sutarmidji-Norsan pair in the 2018 West Kalimantan Governor Election in Sekadan Hilir Sub-District, Sekadau Regency in terms of political marketing theory. This research uses descriptive research with qualitative method and data collection techniques in the form of documentation and interviews with informants. Research results indicate that Political marketing used by the campaign staff in terms of Political Marketing theory consists of three approaches. Firstly, push marketing is a campaign activity by the bearer party and campaign staff in terms of social services and direct meetings with the community. Secondly, pull marketing is a political product by utilizing print medin and social media, namely Facebook, Instagram, Whatsapp and installing billboards at crossroads. Pass marketing is delivering the political product to parties who have influence in the community such as political figures and religious leaders in carrying out the political marketing. Sutarmidji- Norsan political pair focused more on the push marketing approach by delivering the political product directly to the community in the form of delivering vision and mission through grand meetings and social services so that people were encouraged to cast votes. It is suggested that candidates are informed to deliver political products to the community not only through social media but also print media in order to reach remote communities with no internet access. Therefore, they are able to know Sutarmidji-Norsan, making it easier for people to choose. Keywords: Political Marketing, Campaign Staff, West Kalimantan Governor Election P a g e 2 Lidia Siska, E1051151055 Program Studi Ilmu Politik FISIP Untan Aspirasi, Jurnal S1 Ilmu Politik https://jurmafis.untan.ac.id/ A. PENDAHULUAN untuk pemilihan Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota untuk 1.1. Latar Belakang Penelitian memperebutkan 100.730.542 suara Indonesia merupakan negara yang pemilih di seluruh Indonesia. menganut sistem demokrasi, sehingga Setiap orang mendapatkan “hak ketika menjelang pergantian pemimpin, demokrasi” untuk memilih dan Indonesia mengadakan pemilihan umum. menghasilkan pemimpin untuk struktur di Banyak partai politik maupun para pemerintah. Partai politik sebagai bagian kandidat berbondong-bondong penting dalam bagian demokrasi, terus mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilu, berbenah dan mempersiapkan diri dalam dari banyaknya perserta pemilu ini pemilihan umum untuk merebut simpati berakibat pada pesaingan antar satu sama rakyat. Pemilihan umum yang digelar 5 lain. Oleh karena itu berbagai macam tahun sekali menarik antusias rakyat strategi politik pun dilakukan untuk dimana pun berada. Baik itu Pemilihan merebut hati rakyat. Salah satu strategi Presiden (Pilpres), Pemilihan Gubern ur yang sudah sering dilakukan yaitu (Pilgub), Pemilihan Bupati (Pilbup) hingga marketing politik. Pemilihan Walikota (Pilwako). Pemilihan Pemilihan umum langsung di umum menjadi kesempatan bagi setiap Indonesia pertama kali digelar pada tahun kandidat yang maju untuk menawarkan 2004 sesuai dengan Undang-Undang visi, misi dan program pembangunan Nomor 32 dilakukan secara langsung oleh kepada rakyat. rakyat (one man one vote). dalam hal ini Pada intinya marketing politik adalah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur segala cara yang dipakai dalam kampanye serta pemilihan Bupati/Walikota dan politik untuk mempengaruhi pilihan para Wakil Bupati/Wakil Walikota secara pemilih. Sejauh ini istilah marketing lebih serentak. Untuk tahap pertama, berhubung dikenal dalam dunia bisnis, ilmu karena masih banyak Gubernur dan Bupati marketing sendiri lebih merupakan sebuah belum berakhir masa tugasnya, maka disiplin ilmu yang menghubungkan jumlah daerah yang melaksanakan Pilkada produsen dengan konsumen di tengah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 masyarakat, istilah “pemilih” lebih sering Tahun 2015 tentang Pilkada ada 264 yang merujuk pada pemilu legislatif dan pemilu terdiri atas 8 provinsi untuk pemilihan presiden serta pakil presiden yang gubernur dan wakil gubernur, serta 256 diadakan lima tahun sekali. P a g e 3 Lidia Siska, E1051151055 Program Studi Ilmu Politik FISIP Untan Aspirasi, Jurnal S1 Ilmu Politik https://jurmafis.untan.ac.id/ Pentingnya marketing politik program-program sehingga bisa sampai ke membuat para kandidat diseluruh masyarakat, dan juga proses kampanye pemilihan kepala daerah berlomba-lomba melalui pusat pengaruh seperti tokoh adat dalam mengkreasikan ilmu marketing maupun tokoh agama sehingga bisa politik sebagai kunci sukses dalam mempengaruhi masyarakat mengenal dan pemenangnya. Tidak terkecuali di mengetahui program-program apa yang pemilihan Gubernur Kalimantan Barat akan dilaksanakan. Program-program kerja 2018, khususnya di Kecamatan Sekadau pasangan Sutarmidji-Norsan Seperti Hilir, Kabupaten Sekadau, dimana pembangunan, yang sesuai dengan pasangan Sutarmidji-Norsan berhasil kebutuhan masyarakat. Selain melalui menang dari para pasangan lainnya. tokoh masyarakat, juga melalui media Pasangan Sutarmidji-Norsan sosial, yang dimana media sosial sangat merupakan pasangan yang di usung dari banyak digunakan oleh kalangan partai politik yaitu Partai Golongan Karya masyarakat sehingga dapat digunakan (Golkar), Partai Nasional Demokrat untuk menarik perhatian masyarakat untuk (Nasdem) dan partai Keadilah Sejahtera memilih pasangan Sutarmidji-Norsan. (PKS), dengan perolehan total 15.721 Keberhasilan pasangan nomor urut suara. Disusul urutan kedua ada pasangan tiga Sutarmidji-Norsan dalam Karolin-Gidot yang diusung oleh Partai memenangkan perolehan suara tertinggi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dibasis partai PDIP, sedangkan Karolin- Partai Demokrat, dan Partai Keadilan dan Gidot kalah dibasis masanya sendiri. Persatuan Indonesia (PKPI), dengan kemenangan Sutarmidji-Norsan tentunya perolehan 14.360 suara dan urutan ketiga tidak terlepas dari peran tim suskses yang ada pasangan Milton-Boyman yang mengkampanyekan pasangan nomor urut diusung oleh Partai Gerakan Indonesia tiga ini melalui produk yang akan di Raya (Gerindra) dan Partai Amanat kampanyekan, produk-produk tersebut Nasional (PAN), dengan perolehan 3.389 seperti program-progam kerja yang akan suara. dilaksanakan apabila terpilih menjadi Kemenangan pasangan Sutarmidji- Gubernur di Kalimantan barat. Norsan di basisnya lawan tidak terlepas Sehingga pasangan Sutarmidji-Norsan dari pada marketing politik yang berhasil meraih suara tertinggi di dilakukan, seperti menyampaikan P a g e 4 Lidia Siska, E1051151055 Program Studi