Analisis Karakteristik Habitat Mentok Rimba Dan Mengetahui Binatang, Tumbuhan Yang Menjadi Sumber Makanan Mentok Rimba Di Kawasan Taman Nasional Berbak
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Ilmu-Ilmu PeternakanVol. XIX N0. 2 Nopember 2016 : 83-94 eISSn : 2528 0805 pISSN : 1410 7791 Analisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak Jambi Hutwan Syarifuddin , Jul Andayani, Sri Novianti dan Fatati Fakultas Peternakan Universitas Jambi Kampus Unja Mandalo Jambi Abstrak Penelitian dilaksanakan di habitat mentok rimba yang ada di Taman Nasional Berbak (TNB) Provinsi Jambi. Pelaksanaan penelitian selama 5 bulan dari bulan Juli sampai Nopember 2016. Habitat mentok rimba merupakan daerah rawa-rawa yang berdekatan dengan Desa Telago Limo dan Desa Sungai Rambut.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik habitat Mentok Rimba dan mengetahui binatang, tumbuhan yang menjadi sumber makanan Mentok Rimba di Kawasan Taman Nasional Berbak. Metode penelitian adalah survei dan eksperimen di lapangan serta di laboratorium Fakultas Peternakan. Pengamatan dilakukan terhadap aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar TNB, karakteristik habitat mentok rimba yang berhubungan dengan keberlanjutan mentok rimba. Indeks keberlanjutan mentok rimba di TNB secara multidimensi sebesar 48,98 pada skala sustainabilitas 0 – 100, yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang berkelanjutan. Kata kunci: Mentok Rimba, Habitat, TNB Abstract The research was carried out in the habitat of the muscovy duck, Berbak National Park (TNB) Province of Jambi. Implementation research for 5 months from July through November 2016. Muscovy duck Habitat is the jungle swamp adjacent to the village of Telago Limo and the villages Rambut River. The purpose of the research was to analyze the characteristics of the habitat of the Muscovy duck and knew the animals, plants are a source of food muscovy duck in the area of Berbak National Park. Research methods are surveys and experiments in the field and in the laboratory of the Faculty of animal husbandry. Observations made against aspects of ecological, economic and socio-cultural communities surrounding TNB, habitat characteristics of related to sustainability of the muscovy duck. Sustainability index stuck in the jungle of TNB in multidimensional scaling 48.98 sustainabilitas on a scale of 0 – 100, that means included in the category of less sustainable. Key word: muscovy duck, habitat, TNB Pendahuluan disebabkan oleh faktor; 1) jenis yang populasinya rendah; 2) jenis Taman Nasional Berbak yang daerah sebarannya sempit (TNB) seluas 162.700 Ha atau endemik; 3) jenis pemangsa merupakan salah satu taman puncak; 4) jenis megaherbivora; 5) nasional yang terdapat Di Propinsi jenis yang berbiak dalam Jambi (BPS, 2014). Di dalam kelompok; dan 6) jenis yang kawasan TNB terdapat fauna melakukan migrasi. mentok rimba yang endemik dan Mentok Rimba (Cairina mulai terancam punah, hal ini scutulata), yang merupakan 83 Jurnal Ilmu-Ilmu PeternakanVol. XIX N0. 2 Nopember 2016 : 83-94 eISSn : 2528 0805 pISSN : 1410 7791 burung air langka dan terancam akan berdampak pada penurunan punah (Anonim, 2012). Oleh populasi mentok rimba. Untuk karena itu Mentok Rimba memenuhi kebutuhan protein merupakan salah satu jenis burung hewani, maka pengembangan yang dilindungi (keputusan domestikasi mentok rimba Menteri Pertanian No. diharapkan akan mampu 327/kpts/um/7/1972) dan meningkatkan kuantitas dan kemudian di-kukuhkan dengan kualitas komoditi domestik, Undang-undang No. 5 /1990 dengan tetap memperhatikan tentang konservasi sumber daya kelestarian sumberdaya di alam. alam dan ekosistemnya. Akan Dari segi peningkatan kuantitas, tetapi perlindungan Mentok dapat segera dipahami secara Rimba belum menjamin kelestari- langsung karena keberhasilan annya di alam, jika habitatnya domestikasi satwaliar akan tidak turut dilindungi (Rudyanto, meningkatkan keanekaragaman 1993). jenis-jenis hewan domestik. Selain jumlahnya sangat Sedangkan dari segi kualitas, sedikit, data lain dari mentok diharapkan mampu menyediakan rimba juga belum banyak bahan untuk perbaikan bahan didokumentasikan. Terutama data yang langsung di konsumsi. mengenai frekuensi perilaku Habitat yang memiliki kualitas makan, berpindah, dan istirahat, tertinggi dicirikan oleh kepadatan kondisi habitat serta asfek ekologi yang mencapai puncak tertinggi, hewan yang sangat penting untuk memiliki laju rekruitmen individu diketahui sebagai usaha usia muda lebih tinggi dan pelestariannya. Perilaku mentok peluang hidup individu yang lebih rimba selalu berpindah secara tinggi (Ostfield et al. 1985). berulang-ulang pada interval Penelitian ini bertujuan tertentu, Perilaku istirahat pada untuk menggali, mengembangkan Mentok Rimba meliputi bertengger dan menganalisis habitat mentok dan diam (Green, 1992). rimba sebagai satwa yang Sehubungan dengan kondisi saat dilindungi belum banyak ini maka perlu dilakukan studi dilakukan baik untuk tujuan dari habitat mentok rimba di TNB perlindungan (save it), penelitian yang diharapkan dapat (study it), dan pemanfaatan (use it). memberikan sumbangan informasi ilmiah. Dengan adanya tekanan Metode Penelitian penduduk maka komponen habitat mentok rimba, seperti Tempat dan Waktu Penelitian ketersediaan pakan, sumber air, Penelitian dilaksanakan di cover/shelter dan tempat habitat mentok rimba yang berkembangbiak rusa semakin terdapat di Taman Nasional berkurang (Bibby et al. 1998; Bailey Berbak (TNB) Propinsi Jambi dan 1984; Syarifuddin, 2009), hal ini 84 Jurnal Ilmu-Ilmu PeternakanVol. XIX N0. 2 Nopember 2016 : 83-94 eISSn : 2528 0805 pISSN : 1410 7791 Laboratorium Fakultas Peternakan dan persepsi masyarakat sekitar Universitas Jambi. Penelitian kawasan Taman Nasional Berbak lapangan dilakukan pada bulan (TNB). bulan Juli sampai Nopember 2016 dan pengolahan data dilakukan di Pusat Studi Flora dan Fauna Metode Analisis Data Langka LPPM Universitas Jambi. Analisis berkelanjutan Pemilihan lokasi penelitian mentok rimba di Taman Nasional ditentukan secara sengaja Berbak dilakukan dengan (purposive) dengan pertimbangan pendekatan Multidimensional bahwa mentok rimba merupakan Scaling (MDS) yang disebut satwa endemik yang hanya dengan pendekatan Rap-MENTOK terdapat di Taman Nasional yang merupakan modifikasi dan Berbak. pengembangan dari metode Rapfish (Rapid assessment Metode Pengumpulan Data techniques for fisheries) yang Penelitian ini dilakukan digunakan untuk menilai status dengan metode observasi atau keberlanjutan perikanan tangkap pengamatan langsung kelapangan. (Kavanagh, 2001). Parameter yang digunakan dalam Dimensi yang dinilai dalam penelitian ini adalah aspek ekologi, metode analisis tersebut dilakukan ekonomi, sosial-budaya, dengan memperhatikan beberapa karakteristik habitat mentok rimba aspek yang terkait dengan meliputi komposisi dan jenis keberlanjutan mentok rimba yaitu pakan yang disukai (preferensi) antara lain aspek ekologi, dan tingkat konsumsi pakan ekonomi, sosial-budaya. Dari mentok rimba. masing-masing aspek tersebut Data perilaku harian dikembangkan berbagai atribut Mentok Rimba dianalisis secara atau indikator yang digunakan deskriptif. Analisis deskriptif untuk mendapatkan kondisi merupakan penguraian secara masing-masing aspek tersebut. umum dan penjelasan secara garis Konsep pemilihan atribut yang besar tentang perilaku harian kemudian ditetapkan skornya dari Mentok Rimba yang meliputi kreteria baik (good) – buruk (bad) fekuensi perilaku makan, dilakukan dengan memperhatikan berpindah, dan beristirahat. ketetapan yang berlaku, studi literatur, pendapat pakar dan hasil Parameter yang diamati pengamatan lapangan. Nilai skor dari masing- Parameter yang diamati masing atribut dianalisis secara meliputi; kondisi habitat mentok multidimensional untuk rimba, jenis makan mentok rimba, menentukan satu atau beberapa perilaku harian yang meliputi titik yang mencerminkan posisi durasi dan fekuensi perilaku keberlanjutan mentok rimba yang makan, jenis pakan yang disukai dikaji relatif terhadap dua titik 85 Jurnal Ilmu-Ilmu PeternakanVol. XIX N0. 2 Nopember 2016 : 83-94 eISSn : 2528 0805 pISSN : 1410 7791 acuan yaitu titik baik (good) dan formula S-Stress (Alder et.al., 2000 titik buruk (bad). Dalam aplikasi dalam Fauzi dan Anna, 2005) MDS dimensi sebagaimana yang sebagai berikut : tersebut diatas ketika dilakukan analisis harus memperhitungkan jarak antar objek atau titik yang diamati agar berada sedekat Dimana jarak kuadrat mungkin dengan titik asal, artinya merupakan jarak Euclidean yang dua titik atau objek yang sama dibobot dengan persamaan dipetakan kedalam satu titik yang sebagai berikut : saling berdekatan satu sama lain = atau sebaliknya. Teknik penentuan jarak dalam MDS didasarkan pada Pengukuran kondisi fit Euclidean distance dengan rumus (goodness of fit) merupakan phytagoras sebagai berikut pengukuran seberapa tepat (Johnson and Wichern, 1998 dalam konfigurasi titik dapat Wandri, 2005) mencerminkan data aslinya dalam MDS dicerminkan dari besaran nilai S-Stress yang dihitung Selanjutnya teknik ordinasi berdasarkan nilai S diatas. Nilai dalam MDS yang berdasarkan stress yang rendah menunjukan Euclidean distance dalam ruang good of fit sementara jika tinggi berdimensi (n) (Fisheries Centre sebaliknya. Dalam analisis ini Research Reports, 2004) dapat model yang baik ditunjukan ditulis sebagai berikut : dengan nilai stress lebih kecil dari 0,25 (S<0,25). Skala indeks keberlanjutan yang dikaji mempunyai selang 0 % sampai Konfigurasi atau ordinasi 100%. dari suatu objek atau titik didalam Melalui metode MDS, maka MDS diaproksimasi dengan posisi titik berkelanjutan dapat meregresikan Euclidean distance divisualisasikan melalui sumbu (dij) dari titik i ke titik j dengan