BAB III

EMPAT PARTAI KONSERVATIF DI EROPA

Dengan adanya system pemerintahan yang demokrasi maka sangat perlu adanya kelompok yang terorganisir seperti partai politik guna mendukung proses perpolitikan demokrasi di negara tersebut. Partai politik pertama kali muncul disaat banyaknya negara yang menggunakan bentuk pemerintahan demokrasi serta didukung oleh perkembangan proses pemerintahan dengan sistem parlementer yang menggunakan metode pemilihan dalam menentukan orang yang akan menduduki kursi tertinggi didalam pemerintahan nanti.

Disaat ini pula banyak muncul tokoh-tokoh politik yang lahir dengan ideologi-ideologi politik yang dipakai oleh partainya sehingga setiap partai yang ada di sebuah negara pastinya memiliki prinsip tersendiri yang menjadikannya berbeda dengan partai-partai lainnya. Begitu pula dengan para petinggi yang ada di dalam partai tentunya juga menggunakan prinsip yang ada di partainya sehingga banyak sekali tokoh- tokoh politik yang bersifat berlebihan dalam membuat kebijakan yang juga terkadang dinilai egois oleh warganya. Sebab hal utama yang menjadi tujuan partai politik dalam bersaing dalam perpolitikan ialah menerapkan apa yang menjadi prinsip dasar partainya dimana prinsip tersebut telah ada sejak partai tersebut tercipta. Dan prinsip itu juga merupakan gabungan gagasan dari setiap anggota partai tersebut.

Terkadang banyak kebijakan yang diterapkan oleh para tokoh pemegang kursi dalam pemerintahan tidak sesuai dengan keinginan mayoritas masyarakatnya, hal itu disebabkan oleh adanya dorongan tokoh-tokoh elit partai yang memaksakan kehendak individu atau kelompoknya saja. Tokoh politik yang terpilih tersebut merupakan ujung tombak partai dalam 46 melaksanakan kepentingan-kepentingannya yang kebanyakan bersifat kepentingan kelompok saja. Terutama partai yang bersifat tradisional seperti partai-empat partai konservatif yang dinilai sangat mempertahankan prinsip tradisionalnya sebagai upaya dalam menjaga tradisi yang ada tanpa melihat proses globalisasi yang terjadi.

A. Empat Partai Konservatif Di Eropa Dari berbagai macam partai politik yang ada di negara- negara di Uni Eropa terdapat beberapa kelompok partai yang dikelompokan menurut ideology politik yang mereka gunakan seperti Partai Front Nasional dari Perancis, Partai Kebebasan di Belanda, Partai Kebebasan di Italia, Partai Alternative for Germany (AfD), dan partai-empat partai konservatif lainnya yanga ada di negara anggota Uni Eropa.

Dan dari beberapa partai tersebut sangatlah memiliki paham yang sangat tradisional karena bagi partai-partai tersebut banyaknya permasalahan yang terjadi di Uni Eropa tidak bukan berasal dari penyatuan negara dalam satu kesatuan Uni Eropa tersebut. Karena dalam Uni Eropa bagi empat partai konservatif merupakan pembatasan hak negara yang berdaulat dalam menentukan kebijakan dalam dan luar negerinya.

1. Partai Front Nasional Di Perancis Partai Front Nasional atau Barisan Nasional di perancis merupakan sebuah partai politik yang berideologi nasionalis dan konservatif secara social di Negara Perancis. Partai yang saat ini di pimpin oleh Marine Le Pen adalah seorang politikus Perancis yang telah terkemuka di kalangan masyarakat perancis. Dia adalah putri bungsu dari Jean-Marie Le Pen yang juga merupakan pendiri partai front nasional tersebut (Front National, 2017). Marine Le Pen adalah pengacara dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, serta menjadi anggota Parlemen Eropa sejak tahun 2004, dan kemudian terpilih menjadi ketua Barisan Nasional sejak 16 Januari 2011. Partai Front Nasional telah berdiri sejak 5-Oktober-1972 dan 47 berkantor pusat di 76-78 rue des Suisses, 92000 Nanterre, Hauts-de-Seine, partai tersebut juga beranggotakan sekitar 83.000 anggota di tahun 2016. Selain ideology nasionalis dan konservatif partai front nasional juga berideologikan souverainisme, populisme sayap kanan, Konservatisme nasional, Konservatisme social, Anti imigrasi, Anti-globalisme, Proteksionisme, Euroskeptisisme (Front National, 2017).

Dari ideology tersebut dapat dikatakan bahwa arah kebijakan-kebijakan dari partai front nasional lebih mengarah kepada kelompok sayap kanan yang bersifat tradisional dan selalu memegang teguh pemikiran-pemikiran lama yang telah ada sejak dulu (Davies, 1999). Adapun kebijakan-kebijakan utamanya meliputi proteksionisme ekonomi, pendekatan nol toleransi terhadap isu-isu hukum dan ketertiban, dan penolakan terhadap imigrasi. Sebagai partai euroskeptik, partai Front Nasional sangat menentang Uni Eropa semenjak pendirian organisasi internasional tersebut pada tahun 1993 disebabkan berbagai factor yang ada sejak terbentuknya Uni Eropa tersebut. Sebagian besar komentator politik menempatkan Front Nasional sebagai partai sayap kanan atau bahkan kanan jauh dalam segmentasi politik yang ada di Eropa, tetapi para perwakilan partai Front Nasional menolak dengan adanya klasifikasi ini dan mengusulkan cara lain dalam memandang politik kiri-kanan di Eropa. Partai yang didirikan pada tahun 1972 dengan tujuan menyatukan berbagai pergerakan nasionalis Perancis yang ada pada masa itu guna mempertahankan paham-paham konservatif yang ada. Jean- Marie Le Pen merupakan pendiri partai sekaligus ketua partai pertama yang menjadi tokoh utama dalam partai Front Nasional hingga ia mengundurkan diri pada tahun 2011 lalu. Kemudian Putrinya, Marine Le Pen, terpilih sebagai penggantinya di dalam partai Front Nasional. Meskipun partai ini pada sepuluh tahun pertamanya tidak signifikan didalam perpolitikan Eropa saat itu, namun semenjak tahun 1984 partai ini menjadi salah satu kekuatan utama di antara gerakan nasionalisme Perancis yang mengusung gerakan-gerakan nasionalisme di Perancis. 48

Pemilihan umum presiden Perancis 2002 merupakan pemilihan pertama di Perancis di mana kandidat dari Front Nasional maju ke babak kedua setelah Jean-Marie Le Pen mengalahkan kandidat dari Partai Sosialis di ronde pertama. Pada babak kedua, ia dikalahkan oleh Jacques Chirac. Akibat sistem pemilihan di Perancis yang unik, jumlah perwakilan partai ini di dewan-dewan publik cenderung terbatas meskipun memperoleh banyak suara.

Walaupun ayahnya dijuluki "Setan Republik" oleh media, Marine Le Pen mencoba untuk melancarkan kebijakan "de- demonisasi" partai dengan tujuan untuk memperlembut citranya dalam perpolitikan Eropa. Ia mencoba menghilangkan berbagai perspektif tentang akar-akar kanan jauh dari partainya dan menormalisasinya dengan mengenalkan budaya pemerintahan yang dinilai cocok dalam perpolitikan di Eropa, mengeluarkan anggota-anggota kontroversial seperti ayahnya pada tahun 2015 sebagai pendukung terealisasinya tujuan tersebut ialah strategi Marine Le Pen untuk menarik suara-suara pendukung di Eropa. Setelah ia mengatakan bahwa bilik gas Nazi merupakan "detail sejarah Perang Dunia II" ia kemudian mendirikan Reli Biru, Putih dan Merah. Semenjak Marine terpilih sebagai ketua partai pada tahun 2011, popularitas Barisan Nasional melejit: partai ini memenangkan beberapa wilayah dalam pemilihan munisipal Perancis 2014; partai ini menjadi partai Perancis pertama di pemilihan Eropa 2014 dengan 25% suara; partai ini juga berhasil meraup persentase yang tinggi dalam pemilihan departemen Perancis 2015. Partai ini kemudian berhasil mencapai posisi pertama dalam pemilihan regional Perancis 2015 dengan persentase suara 28% yang merupakan pencapaian bersejarah bagi partai ini.Menurut prediksi survei-survei, Marine Le Pen akan memimpin perolehan suara dalam ronde pertama pemilihan presiden Perancis 2017. Pada tahun 2015, Barisan Nasional telah menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di Perancis.

49

2. Partai Kebebasan Di Belanda (PVV) Partai untuk Kebebasan (Belanda: Partij voor de Vrijheid, PVV) adalah sebuah partai nasionalis Belanda dan juga merupakan kelompok sayap kanan partai politik populis di Belanda. Didirikan pada tahun 2006 sebagai tujuan dalam meneruskan pesta kemenangan Geert Wilders yang sebelumnya merupakan kemenangan satu orang di parlemen, dan kemudian berhasil memenangkan sembilan kursi dalam pemilihan umum 2006 lalu sehingga menempatkan partai PVV menjadi partai kelima terbesar di parlemen saat itu. Dan dalam pemilihan umum tahun 2010 juga partai tersebut memenangkan 24 kursi, dan meningkat menjadi partai terbesar ketiga di parlemen.

Pada waktu itu PVV sepakat untuk memberikan dukungan terhadap pemerintah minoritas yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte, padahal partai PVV sama sekali tidak menempatkan menteri di dalam cabinet PM Mark Rutte. Namun pada April 2012 PVV menarik dukungannya tersebut dikarenakan adanya perbedaan pandangan atas pemotongan anggaran di catshuis. Dan kemudian di tahun 2014 partai PVV mendapatkan 4 dari 26 kursi yang ada di parlemen Eropa. Selanjutnya pada tahun 2017 pemilu regional, Partai untuk Kebebasan memenangkan 20 kursi dalam pemilu tersebut yang sekaligus menjadikan PVV sebagai partai terbesar kedua di DPR Belanda.

Partai PVV memberikan sikap yang kuat terhadap penahanan administrative dan asimilasi sikap pada integrasi imigran-imigran yang mulai masuk kedalam masyarakat Belanda , berbeda dengan Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi VVD yang tidak terlalu mempermasalahkan isu imigran di Belanda. Selain itu PVV juga secara konsisten telah ikut menjadi kelompok yang memandang Uni Eropa dalam perspektif Eurosceptic dan sejak awal juli tahun 2012 PVV sesuai dengan perspektifnya terhadap Uni Eropa sangat menganjurkan untuk melakukan penarikan dari Uni Eropa pada pemilu kedepannya. Partai untuk Kebebasan dapat dikatakan 50 sebagai sebuah asosiasi dengan Geert Wilders sebagai anggota sendirinya. Dan partai PVV sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk pendanaan pemerintah Belanda dan bergantung pada donasi-donasi yang ada. Sejarah partai PVV dimulai dengan Geert Wilders yang memulai perpolitikannya di Belanda dengan bergabung dalam partai VVD pada September 2004. Namun Wilders tidak bisa menerima sikap positif VVD terhadap aksesi mungkin Turki untuk bergabung dalam Uni Eropa, dan kemudian meninggalkan partai VVD sebagai sikap yang tidak puas akan kebijakan partai terhadap isu tersebut. Meskipun VVD yang mengharapkan Wilders untuk kembali dalam kursi parlemen partai, ia tetap menolak dan terus duduk di parlemen sebagai partai satu orang, Groep Wilders (Wilders Group).

Dan Partai PVV juga pernah dimasuki oleh direktur Edmund Burke Foundation yang merupakan salah satu organisasi yang berideologi konservatif, direktur tersebut ialah Bart Jan Spruyt, yang bergabung dengan partai pada bulan Januari 2006 dalam rangka merumuskan program-program partai serta melatih para calon wakilnya nanti untuk pemilihan nasional yang akan datang, namun Spruyt meninggalkan partai di musim panas 2006 setelah terbukti tidak mampu untuk membangun dukungan konservatif yang luas untuk partai PVV, dan orang-orang seperti Joost Eerdmans dan Marco Pendeta akhirnya bersedia untuk bergabung. Setelah bergabungnya Erdmans dan Pendeta telah memberikan dampak yang cukup bagus dengan memperoleh kursi dan bahkan lebih.

Partai untuk Kebebasan (PVV) berideologikan paham yang menggabungkan liberalisme ekonomi dengan program konservatif imigrasi dan budaya. Partai ini berusaha untuk melaksanakan program pemotongan pajak yang kira-kira mencapai € 16 miliar pada program pemilu 2006 dan juga mengupayakan de-sentralisasi dan membatasi tunjangan anak dan subsidi pemerintah di Belanda. Kemudian mengenai aspek imigrasi dan budaya, partai mempercayai bahwa Yahudi- 51

Kristen dengan tradisi humanis yang ada di Belanda harus dipilih sebagai budaya yang dominan di Belanda, karena partai PVV mengiginkan penghentian terutama kepada imigrasi- imigrasi Negara non-barat (imigran Muslim). Namun hal tersebut sangat bertentangan dengan konsep Enlargement European (Perluasan Eropa) yang kedepannya mengiginkan Negara-Negara mayoritas Muslim seperti Turki masuk kedalam bagian di Uni Eropa tetapi hal tersebut akan sangat sulit terlaksana dikarenakan dengan adanya serangkaian penyerangan oleh kelompok-kelompok militant islam di beberapa Negara di Eropa telah membuat masyarakat Eropa mulai mengalihkan suara mereka kepada para empat partai konservatif sebagai upaya untuk mengembalikan keamanan global di negaranya. Dan hal tersebut juga sejalan dengan tujuan para empat partai konservatif dalam mempertahankan budaya-budaya tradisionalnya terutama dalam hal identitas nasional yang berhubungan dengan adanya ketakutan yang dirasakan para petinggi-petinggi di Eropa dengan pertumbuhan dan dominisasi umat Muslim di dataran Eropa kedepannya. Kebijakan lainnya yang juga menjadi cara untuk melawan pertumbuhan umat Muslim di Eropa ialah dengan mengeluarkan program kebijakan pelarangan Quran dan menentang adanya kewarganegaraan ganda di Belanda.

Parlemen Pusat Dokumentasi (Parlementair Documentatie Centrum) dari Universitas Leiden menjelaskan bahwa ciri-ciri dari partai PVV ialah "populis, dengan ideologi konservatif, liberal, yang menjadikan partai tersebut menjadi kelompok sayap kanan sebagai yang dominan di partai tersebut ataupun sayap kiri untuk menarik para pendukung sayap kiri di Belanda". Kemudian Logo partai yang terdiri dari nama partai dan camar merah, putih, dan biru, merupakan pengaplikasian warna bendera Belanda dalam logo tersebut. Camar yang melambangkan kebebasan atau kemerdekaan di Belanda. Lambang camar juga telah digunakan sebagai simbol oleh Gerakan Sosialis Nasional di Belanda pada propaganda poster.

52

Di Belanda, partai politik harus memiliki sekurang - kurangnya 1.000 anggota atau lebih untuk memenuhi persyaratan sebagai partai guna mendapatakan pendanaan pemerintah kedepannya. Dan akhirnya finansial, partai sebagian besar telah mengandalkan sumbangan-sumbangan dari para tokoh pendukung partai PVV. Partai PVV belum pernah mengungkapkan asal pemasukan keuangannya sampai tahun 2013. Menurut Brinkman, mantan anggota parlemen untuk partai, PVV menerima sebagian besar keuangannya dari luar negeri (Amerika) dan adanya upaya lobi-lobi kepada kelompok tertentu. Sejak tahun 2013, dikeluarkannya kebijakan untuk para partai-partai politik di Belanda diwajibkan agar mengungkapkan semua sumbangan-sumbangan yang diterima oleh partai yang nominalnya diatas € 4.500 atau lebih.

Dan terungkap bahwa partai PVV tidak ada menerima sumbangan pada tahun 2013, namun untuk tahun 2014-2016 partai memperoleh sumbangan - sumbangan sebesar € 148,391,07 dari David Horowitz Freedom Center yang berbasis di California, selanjutnya € 18.700 merupakan sumbangan dari donor swasta di Belanda, dan sumbangan dari 6,853.70 euro dari New York yaitu perusahaan berbasis FOL Inc. Pada tahun 2015 sumbangan lebih dari € 108.244 dari Freedom Center adalah "kontribusi individu terbesar untuk partai politik Belanda tahun itu" (Wilders, 2017).

3. Partai Kebebasan Liga Utara Di Italia Partai Kebebasan Liga Utara () yang jika dalam Bahasa italia bernama “Lega Nord per l'Indipendenza della Padania” ("Liga Utara untuk Kemerdekaan Padania") merupakan sebuah partai politik kedaerahan di Italia. Partai ini sering disebut Liga Utara oleh media-media di Inggris, sementara untuk di Italia hal ini hanya sebagai pendukung atau Carroccio. Partai Lega Nord berdiri sejak tahun 1991 sebagai federasi beberapa pihak regional dibagian utara dan tengah Italia, sebagian besar muncul di tahun 1980 seperti , , Piemont Autonomista, Uniun Ligure, lega 53

Emiliano-Romagnola dan Alleanza Toscana ditambah dengan bagian baru-baru lainnya yang dibentuk pihak regional dari wilayah utara lainnya. Program politik partai pendukung transformasi Italia ini bertujuan untuk mengubah Negara Italia menjadi Negara federal, federalisme fiscal, dan otonomi daerah yang lebih besar lainnya, terutama pada wilayah utara di Italia (Hediana, 2016).

Pada kali ini Lega Nord telah lama menganjurkan nasionalisme Padanian dan pemisahan dari Utara, yang dimaksudkan oleh para anggota partai sebagai Padania. Sebelum di adopsi oleh partai istilah Padania yang jarang digunakan untuk nama Po Valley dan kemudian dipromosikan mulai tahun 1963 oleh jurnalis olahraga Gianni Brera sebagai nama modern untuk Cisalpine Gaul. Pendiri Partai Lega Nord dan juga sekaligus sebagai mantan pemimpin lama di partai Lega Nord adalah , yang bertugas sebagai sekretaris partai dari tahun 1991 sampai 2012. Ia digantikan oleh (yang saat ini menjabat sebagai Presiden Lombardy), kemudian di Desember 2013 Menjadi sekretaris baru setelah mengalahkan Bossi dalam pemilihan kepemimpinan. Lalu posisi Lorenzo Fontana dan yang menjabat sebagai wakil sekretaris dalam partai Lega Nord. Adapun anggota terkemuka lainnya dalam partai Lega Nord adalah Luca Zaia (Presiden Veneto), Roberto Calderoli, , Massimiliano Fedriga, , , , dan Attilio Fontana. Dalam pilkada terbaru di Veneto Partai Lega Nord adalah salah satu partai terbesar yang ada dan terbukti dengan terpilihnya Presiden yang diusung oleh partai tersebut. Hal itu dibuktikan dengan perolehan suara yang sangat tinggi hingga 50,1% suara pada tahun 2015

Partai Lega Nord menganut Ideologi kombinasi dari federalisme politik, federalisme fiskal, regionalisme dan pertahanan dari tradisi Italia utara sebagai wujud paham konservatif yang dianut. Tujuan partai sejak dibentuk adalah 54 untuk mengubah Italia menjadi negara federal, dan kemudian membiarkan Padania menjaga pendapatan pajak lebih untuk dikumpulkan di sana di bawah rezim federalisme fiskal. Dengan demikian, melalui Lega Nord, feder alisme telah menjadi isu besar di negeri ini. Ini juga merupakan perbedaan utama antara Liga dan kebanyakan partai kedaerahan Eropa (Partai Selatan Tyrolean Rakyat, Basque Partai Nasionalis, Republik Left of Catalonia, Partai Nasional Skotlandia, Vlaams Belang, dll), yang fokus pada hak-hak khusus untuk mereka di daerahnya sendiri.

Pada akhirnya Program asli dari partai yang diidentifikasi "libertarianisme federalis" sebagai ideology partai tersebut. Bahkan, partai telah sering bervariasi dalam pengambilan kebijakan, menggantikan libertarianisme aslinya dan liberalisme sosial dengan pendekatan konservatif secara sosial, sebagai sikap antiklerikalisme dengan sikap Gereja pro- Katolik dan Europeanism dengan pandangan yang disamakan dalam fenomena Euroscepticism, dan akhirnya meninggalkan banyak pasifisme aslinya dan lingkungan hidup yang tak kenal kompromi. Lega Nord sekarang sering dianggap sebagai partai populis sayap kanan yang ada di Italia. Pemimpin partai umumnya menolak label "sayap kanan" pada partainya, meskipun bukan yang "populis". Pada tahun 2008 Umberto Bossi menjelaskan dalam sebuah wawancara bahwa Lega Nord adalah "libertarian, tetapi juga sosialis" dan bahwa ideologi sayap kanan ia lebih suka adalah salah satu anti-statis dengan "ide libertarian dari negara yang tidak membebani warga". Ketika diminta untuk memberitahu politisi paling disukainya dari abad ke-20 katanya Giacomo Matteotti, seorang anggota parlemen Sosialis yang dibunuh oleh pasukan Fasis pada tahun 1925, dan ingat hal tersebut menjadi akar anti-fasis di Italia.

Budaya politik Lega Nord adalah campuran antara kebanggaan Italia utara dengan nasionalisme Padanian, hal itu juga sering disamakan dengan klaim warisan Celtic seperti kebencian partai ke beberapa daerah di bagian selatan Italia, 55 kebiasaan-kebiasaan yang ada di Italia dan cara kepemimpinan para penguasa - penguasa Romawi. Serta adanya ketidakpercayaan Republik Italia terutama pada benderanya sendiri, beberapa dukungan untuk pasar bebas, anti-statisme, anti-globalisasi, separatisme. Partai Lega Nord sangat membanggakan referensi sejarah dengan anti-imperialis Lombard Liga dan Alberto da Giussano (dalam simbol partai) yaitu pahlawan dalam perang melawan Frederick I Barbarossa. Kemudian dengan referensi sejarah yang ada telah mengambarkan dasa-dasar utama partai ialah anti-monopoli dan anti-sentralisme.

Lega Nord telah lama mempertahankan sikap anti- selatan di Italia. Para anggota - anggota partai telah dikenal sebagai penentang emigrasi Italia Selatan ke kota Italia di Utara dalam skala yang besar, dikarenakan banyaknya stereotip Italia selatan yang menganggap wilayahnya adalah pelaku kesejahteraan di Italia, namun bagi masyarakat di Utara masyarakat di bagian selatan Italia adalah penjahat, dan merugikan masyarakat-masyarakat di utara. Anggota partai juga telah sering dikaitkan dalam stagnasi ekonomi di Italia serta disparitas kesenjangan antara Utara dan Selatan di dalam perekonomian Italia hingga saat ini. Sebagai dampak yang menjadikan karakteristik yang negatif dari Italia selatan, seperti kurangnya pendidikan di wilayah tersebut, adanya anggapan akan sifat kemalasan yang tinggi, kemudian berdampak kepada melonjaknya angka kriminalitas di Selatan menjadi alasan bagi masyarakat Utara untuk menolak adanya pensentralisasian dari kelompok-kelompok di selatan.

Pada saat itu mungkin telah tampak bahwa Liga Utara mungkin bersatu dengan liga-liga lainnya yang sama pemahaman serta tujuan di Italia tengah dan selatan, tetapi belum berhasil melakukannya sebagai aliansi kuat dalam perpolitikan di Italia. Partai ini terus menjalin hubungan dengan pihak kedaerahan di seluruh Italia, khususnya daerah Selatan seperti Tyrolean Partai Rakyat, Uni Valdostan, Trentino 56

Tyrolean Otonomis Partai, Gerakan untuk otonom dan Partai Aksi Sardinia, serta menempatkan beberapa tokoh - tokoh dari Selatan dalam jajaran di parlemen. Khususnya, Angela Maraventano, mantan wakil walikota Lampedusa, adalah seorang senator dari Lega Nord. Meskipun tidak lagi menjadi anggota dari European Free Alliance, partai ini memiliki hubungan dengan banyak pihak kedaerahan di seluruh Eropa, termasuk partai-partai sayap kiri seperti Partai Republik Kiri Catalonia. Lega Nord juga memiliki beberapa hubungan dengan Liga Ticino dari Swiss.

4. Partai Alternative for Germany (AfD) Partai Alternatif untuk Jerman yang dalam Bahasa Jerman: Alternatif für Deutschland, AFD adalah partai atau kelompok populis sayap kanan yang juga memiliki pandangan Eurosceptic terhadap keberadaan Uni Eropa dalam partai politik di Jerman. Didirikan pada bulan April 2013, partai tersebut memenangkan 4,7% suara dalam pemilihan federal 2013, nyaris kehilangan 5% elektabilitas partai untuk duduk di parlemen. Pada tahun 2014 partai memenangkan 7,1% suara dan 7 dari 96 kursi Jerman dalam pemilu Eropa, kemudian bergabung dengan Konservatif Eropa dan reformis (ECR) sebagai salah satu kelompok yang beraliran kanan di Eropa pada bulan April 2016. Hingga September 2016 lalu, partai AFD telah menempatkan perwakilannya dalam parlemen di Jerman dengan 10 kursi dari 16 kursi yang ada.

Partai yang dipimpin oleh Frauke Petry dan Jörg Meuthen berdiri sejak tahun 2012 diawali pada September 2012, Alexander Gauland yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Negara di Hesse, kemudian Bernd Lucke yang merupakan seorang ekonom di jerman dan Konrad Adam salah satu mantan editor Frankfurter Allgemeine Zeitung 1979-2000 serta pernah menjadi ketua koresponden dari Die Welt hingga 2008. Dari sekelompok orang tersebut berfikir untuk mencoba mendirikan kelompok politik Pemilihan Alternatif 2013 (Jerman: Wahlalternative 2013) di Bad Nauheim, untuk 57 menentang kebijakan federal Jerman mengenai krisis zona euro. Manifesto mereka telah didukung oleh 68 ekonom, wartawan, dan pemimpin bisnis, setengah dari mereka adalah profesor dan tiga perempat di antaranya memiliki gelar akademik. Kelompok ini menyatakan bahwa zona euro telah terbukti "tidak cocok" sebagai daerah mata uang dan bahwa negara-negara Eropa selatan yang "tenggelam ke dalam kemiskinan di bawah tekanan kompetitif dari euro". Dan untuk pertama kalinya juga partai anti-euro di Jerman memenangkan kursi didalam parlemen Jerman, dengan data yang menyebutkan sekitar 10% suara yang ada di Negara bagian timur Jerman Saxony pada tahun 2014 dan selanjutnya partai AfD juga kembali memenangkan kursi-kursi di parlemen di empat Negara bagian lainnya di Jerman pada tahun 2014 dan 2015. Partai AfD juga menempatkan tujuh orang anggotanya dalam parlemen di Eropa dengan terpilih pada pemilu parlemen Eropa pada tahun 2014.

Partai AfD yang merupakan bagian dari empat partai konservatif Eropa dan Reformis Eropa telah ikut membuktikan bahwa kemenangan yang telah diraih partainya sejak tahun 2000an hingga 2016 merupakan sebuah momentum awal kebangkitan empat partai konservatif di Eropa dalam mendominasi perpolitikan di Jerman. Karena bagi partai AfD isu-isu mengenai permasalahan-permasalahan yang tengah melanda dataran Eropa telah menjadi focus utama partai pada pemilu Eropa mendatang, setekah melihat berbagai fenomena- fenomena kelompok sayap kanan di berbagai wilayah di belahan dunia seperti kemenangan Donald Trump dan adanya fenomena Anglo-Saxon telah memeberi sinyal juga kepada masyarakat di Jerman bahwa krisis di Uni Eropa saat ini dikarenakan adanya proses kehilangan identitas social yang dimiliki oleh bangsa Eropa. Maka dengan program-program utama yang dibawa oleh para empat partai konservatif merupakan sebuah solusi bagi Uni Eropa untuk menjaga keamanan nasional dan kesejahteraan masyarakat Eropa seperti dulu (BBC News, 2016).

58

B. Pemimpin Empat Partai Konservatif Eropa Tahun 2010-2016 Setelah membahas mengenai partai-partai politik mana saja yang menganut paham konservatif di Uni Eropa maka tentulah kita juga akan membahas mengenai siapa saja tokoh-tokoh yang berperan aktif dalam proses kebangkitan empat partai konservatif di Uni Eropa. Denagan adanya peran para tokoh elit politik di empat partai konservatif inilah yang menyebabkan isu-isu yang terjadi di Uni Eropa seakan menjadi permasalahan besar yang harus segera diselesaikan.

Adapun peran yang dilakukan para tokoh elit partai ini ialah berupaya mengajak para masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya kepada para petinggi partai lainnya dengan menciptakan rasa kekecewaan diantara para masyarakat sehingga berpaling dan memberikan dukungan mereka terhadap empat partai konservatif sebagai solusi utama dalam mneyelesaikan permasalahan yang telah terjadi tersebut.

1. Marine Le Pen-Front Nasional Perancis Marine Le Pen adalah seorang politikus Perancis yang lahir di Neuilly-sur-Seine, Hauts-de-Seine, Île-de-France pada tanggal 5 Agustus 1968. Dia adalah putri bungsu dari Jean-Marie Le Pen yang juga terkenal sebagai pendiri partai Front Nasional Perancis.Marine Le Pen mempunyai 3 anak dan sebelum menjadi politikus di partai Front Nasional Perancis. Marine Le Pen menempuh pendidikan perkuliahan di Universitas Pantheon-Assas jurusan Hukum pada tahun 1991 dan melanjutkan kembali untuk mengambil magister hukum pidana pada tahun 1992, ia juga telah memperoleh sertifikat profesi hukum (CAPA). Pada masa perkuliahan Marine Le Pen pernah menjadi Ketua Kehormatan CNEP (Lingkaran Mahasiswa Nasional 'dari Paris).

59

Kemudian setelah menyelesaikan perkuliahan lanjutannya Marine menjadi pengacara dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1998 di barreau de Paris,setelah enam tahun menjadi pengacara Marine mengajukan diri menadi Direktur Hukum Departemen Front Nasional yang tidak lain partai yang dibuat oleh ayahnya Jean-Marine Le Pen. Setelah berkiprah bersama partai ayahnya Marine Le Pen sukses menjadi anggota Parlemen Eropa sejak tahun 2004 dan terpilih kembali pada tahun 2009 dan 2014, dan juga sekaligus menjadi Presiden Front Nasional sejak 16 Januari 2011 hingga saat ini setelah mengalahkan Bruno Gollnisch yang merupakan tangan kanan ayahnya Jean- Marie Le Pen, dalam pemilihan ketua partai ultranasional Perancis, Front Nasional. (Front National, 2017).

Marine Le Pen, selama ini telah berusaha menghindari stigma fasisme dan rasisme serta anti-semitisme yang telah melekat pada citra sang ayah yang kini berusia 82 tahun itu. Namun retorika yang pernah dipaparkan ibu beranak tiga itu masih memicu kemarahan warga, diantaranya baru-baru ini ia membandingkan umat Muslim yang bersembahyang di jalanan karena sesaknya mesjid, dengan pendudukan Nazi di Perancis. Marine Le Pen memang sangat terkenal akan kebijakannya yang sangat-sangat anti-islam tersebut terlihat pada strategi Le Pen menonjolkan platform partai yang anti-imigran dan anti- Islam, sebagai pertahanan nilai tradisional Perancis seperti yang ada dalam ideology empat partai konservatif pada umumnya. Marine Le Pen diharapkan dapat tampil dengan citra yang lebih menarik bagi pemilih nantinya dalam pemilu eropa kedepan. Karena jika dibandingkan sang ayah, Marine Le Pen lebih sedikit moderat, meski tak melepas platform politik partainya sebagai empat partai konservatif yang digolongkan dalam sayap kanan. (Purwaningsih, 2011)

60

Pemimpin partai sayap kanan Front Nasional Perancis, Marine Le Pen meminta kepada para pemilih di kawasan Eropa untuk dapat bangkit di tahun 2017, mengikuti kesuksesan empat partai konservatif di Amerika Serikat dan Inggris.Yang kini telah beralih haluan kearah kanan pada perpolitikan saat ini terbukti dengan adanya fenomena Brexit yang terjadi di Inggris dalam statusnya di Uni Eropa serta kemenangan Donald Trump pada pemilu di Amerika Serikat.

Bagi Le Pen tahun 2016 merupakan tahun dimana Anglo-Saxon bangkit dan ia yakin bahwa di tahun 2017 ini juga akan menjadi tahun kebangkitan orang-orang Eropa yang mengiginkan kedamaian dalam negeri asalnya masing-masing. Le Pen menegaskan kembali kepada seluruh masyarakat yang ada di Eropa untuk dapat mencontoh warga di Amerika Serikat yang telah memenangkan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dan ditambah lagi dengan adanya Fenomena Brexit di Eropa seperti yang disampaiaknnya pada pertemuan para petinggi-petinggi sayap kanan di Koblenz Jerman bulan januari lalu dengan tema “Kebebasan Untuk Eropa” (Fauzie, 2017).

Dari perkataannya tersebut sangat terlihat bahwa Marine Le Pen yang menjadi Presiden partai Front Nasional tersebut sangat mengutamakan kebebasan berdaulat bagi masyarakat di Eropa karena bagi Le Pen dengan bersatunya Negara-Negara di Eropa dalam satu kesatuan Uni Eropa telah mencuri kebebasan-kebebasan yang harus dimiliki oleh Negara berdaulat, sehingga Marine Le Pen dengan program utamanya yang Anti- Eropa sangat dimungkinkan menang dalam pemilu karena melihat banyaknya permasalahan yang muncul di Negara- Negara Eropa saat ini. Selain Anti-Eropa, Le Pen juga sangat mencoba menjadikan isu Anti-Imigran dalam program utamanya tersebut. Partai Sayap Kanan, yang 61 dipimpin Marine Le Pen, yang memiliki “credo” (ideologi) rasisme, anti imigran, anti Muslim, dan anti semit, yang memimpin Front Nasional menang dalam putaran pertama pemilihan regional dikarenakan adanya serangan yang terjadi di Paris pada 13 November.

Dengan mengangkat masalah “keamanan nasional” dan “identitas nasional” di Perancis, Marine Le Pen telah sukses mendapatkan dukungan yang besar dari rakyat Perancis. Front Nasional (FN) yang dipimpin Le Pen, mendapatkan suara lebih 28% dari suara nasional, dan menempati urutan pertama diantara kekuatan politik di Perancis. Le Pen meninggalkan partai-partai politik lainnya, dan ini membuat sejarah baru di Perancis. Marine Le Pen yang sangat rasis, anti imigran, anti Muslim, dan anti semit, benar-benar mendapatkana tempat di kalangan rakyat Perancis. Pemimpin Sayap Kanan, dan Front Nasional itu, secara konsisten meneriakan perjuangan yang bersifat rasis, anti imgiran, anti Muslim, dan anti semit, sekarang menjadi “inspirator” baru bagi indentitas nasional Perancis dan Uni Eropa, di tengah kekacauan keamanan global di Eropa.

Dari Kemenangan Le Pen, telah menciptakan dampak yang sampai kepada seluruh Negara di Uni Eropa. Kemenangan Le Pen ini, pasti akan mempengaruh parlemen Uni Eropa. Sayap Kanan, yang sekarang ini menjadi kekuatan penentu dalam Front Nasional Perancis, semakin kokoh dalam menentukan kebijakan Perancis, dan Uni Eropa. Di mana sekarang jutaan para imigran dari Suriah, Irak, dan Afghanistan, membanjiri daratan Uni Eropa. Di Perancis, hampir sebagian besar negara-negara Uni Eropa, usai peristiwa “Jum'at 13 Nopember”, tumbuh sangat kuat setelah adanya phobia terhadap Islam dan Muslim membuat masyarakat di Uni Eropa juga bersatu untuk menyuarakan isu yang diangkat oleh Le Pen (VOA-Islam, 2015). 62

2. Geert Wilders-PVV Belanda Geert Wilders lahir di Venlo, Belanda, 6 September 1963 adalah seorang politikus sayap kanan Belanda dan juga sebagai pendiri dan pemimpin Partai untuk Kebebasan (Partij voor de Vrijheid - PVV), partai politik terbesar keempat di Belanda. Ia adalah anggota Parlemen Belanda sejak tahun 1998. Ia mengawali karier politiknya sebagai penulis pidato pada Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (Volkspartij voor Vrijheid en Democratie, disingkat VVD) yang berhaluan konservatif- liberal, dan kemudian sebagai asisten parlemen dari permimpin partai tersebut yaitu Frits Bolkestein selama periode 1990-1998. Wilders terpilih sebagai anggota Dewan Kota Utrecht tahun 1996, kemudian selanjutnya sebagai anggota Parlemen Belanda. Karena perbedaan pendapat dengan partainya mengenai bergabungnya Turki ke dalam Uni Eropa, ia keluar dari VVD tahun 2004 dan membentuk partainya sendiri, Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid, disingkat PVV).

Haluan politik Wilders adalah kanan nasionalis yang liberal. Ia juga dikenal anti-Islam dan anti-imigran. Pada tahun 2008, ia bersama Arnoud van Doorn membuat film pendek berjudul Fitna, yang menyulut kontroversi. Film ini berisi tentang pandangannya mengenai Islam dan Al- Qur'an. Film ini dirilis di internet pada tanggal 27 Maret 2008. Wilders pernah menyuarakan usulan agar pemerintah Belanda melarang Al Qur'an (Wilders, 2017). Wilders lahir dari keluarga menengah dan dibesarkan di bagian tenggara Belanda, dekat perbatasan Jerman. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara, dan dibesarkan sebagai Katolik. Ia lahir dari ayah Belanda dan ibu yang lahir di Hindia Belanda, yang juga nenek moyangnya ialah keturunan Indonesia. Ayahnya bekerja sebagai manajer untuk pencetakan dan manufaktur penyalin perusahaan Océ, dan tetap bersembunyi dari Jerman selama Perang Dunia II. Dia mengambil sekolah menengah di Venlo. 63

Dari tahun 1981 sampai 1983 ia tinggal di Israel dan melakukan perjalanan sebagai observasi dia untuk mengkaji perpolitikan yang ada di seluruh kawasan Timur Tengah. Selama kunjungannya ke Negara-Negara Muslim di Timur Tengah, Wilders mulai merumuskan pandangan anti-Islam yang akan menjadi ciri karir dari seorang Geert Wilders. Sepulangnya dari Belanda, ia bekerja di industry asuransi kesehatan. Pada tahun 1997 Wilders mencoba untuk masuk kedalam perpolitikan yang ada di Belanda, dan kemudian ia terpilih menjadi Dewan kota di Utrecht sebagai anggota Partai Rakyat liberal untuk Kebebasan dan Demokrasi (Volkspartij voor Vrijheid en Democratie; VVD). Kemudian pada tahun berikutnya Wilders terpilih ke parlemen.

Sebagai seorang anggota parlemen, Wilders awalnya hanya menjadi bagian kecil dalam parlemen. Pada awal 2000-an mulai meningkat isu-isu yang berhubungan dengan Islam di Eropa dan disitu Wilders mencoba mengkaji kembali strategi-strategi yang dulu ia rancang ketika berada di Israel. Dia meninggalkan VVD pada tahun 2004 sebagai bentuk protes kepada partai VVD yang telah mendukung aksesi Turki ke Uni Eropa, dan dua tahun kemudian ia mendirikan PVV. Walaupun tergolong partai yang masih baru PVV memenangkan sembilan kursi dalam pemilihan parlemen tahun 2006, dan Wilders terus berupaya membuat pernyataan-pernyataan public akan isu- isu yang berhubungan dengan Islam.

Pada tahun 2007 ia mengusulkan bahwa Qur'an dilarang di Belanda, dan tahun berikutnya ia menghasilkan Fitna, sebuah film pendek yang menjadi kontroversial dikarenakan adanya diskriminasi serta sikap rasis yang dimuat dalam film pendek tersebut, dalam film itu mengambarkan adanya ayat-ayat dari Quran yang mengambarkan serangan terorisme Islam. Wilders kemudian mencoba memulai tur promosi dan menjadi 64 berita utama pada Februari 2009 ketika ia ditolak masuk ke Inggris karena menurut pejabat Inggris, dengan adanya kunjungan Wilders nantinya akan dapat mengancam ketertiban umum. Satu bulan sebelumnya pun pengadilan di Belanda telah mengeluarkan tuduhan atas penghasutan kebencian terhadap umat Islam. Sidang berikutnya, yang membentang selama lebih dari dua tahun, menyimpulkan dengan Wilders dibebaskan dari semua tuduhan pada Juni 2011 (Ray, 2017).

Kebencian Wilders akan Islam semata-mata bukan dikarenakan perilaku-perilaku kekerasan yang dicap kepada umat Muslim, seperti yang dikatakan Wilders pada wawancara melalui sambungan telepon dengan wartawan Republika mengenai alasan mengapa ia sangat membenci Islam, telah disampaikannya “Kebencian saya terhadap Islam bukan semata-mata ultranasionalis atau apa pun," (Maradona & Ucu, Republika, 2013). Dan selanjutnya Wilders juga menceritakan ceritanya ketika berada di Iran yang menurut Wilders sikap menutup surat kabar yang hanya dikarenakan adanya perbedaan pendapat dengan penguasa saat itu."Padahal, menurut saya, Muslim itu sebagai anggota masyarakat punya banyak sekali potensi, tapi Islam mengekang potensi itu," kemudian Wilders juga melanjutkan pernyataannya akan alasannya membenci Islam itu bukan berarti adanya masalah historis dan lain- lain dengan pemeluk agama Islam seperti yang ia katakan "Sekali lagi saya katakan saya tidak punya masalah dengan pemeluk Islam ya. Saya hanya membenci ideologi mereka." (Maradona & Ucu, Republika, 2013)

3. Matteo Salvini-Liga Utara Italia Di Italia terdapat Matteo Salvini seorang politikus yang lahir di Milan pada tanggal 9 Maret 1973, merupakan anak dari seorang eksekutif bisnis dan ia menjalani masa perkuliahannya di Fakultas Sejarah Universitas Milan Italia namun ia tidak pernah menyelesaikan 65 perkuliahannya tersebut. Di saat pertama kali memasuki dunia perpolitikan di Italia ia menjadi anggota pusat pada partai Leoncavallo yang berhaluan social sayap kiri.

Dari pengalaman tersebut mempengaruhi pandangan-pandangan Salvini terhadap politik sebelum menjadi wakil ketua dalam partai Padanian sayap kanan Lega Nord. Salvini telah menjadi anggota muda Gerakan Padanians di Italia, faksi pemuda dan wakil sekretaris Lega Nord tersebut telah menjadi anggota Dewan kota Milan sejak tahun 1993 sampai 2012. Di tahun 2004 ia dipilih menjadi Anggota Parlemen Eropa (MEP) untuk wilayah Utara-Barat Eropa dan tahun 2015 ia berpartisipasi bersama pembentukan kelompok sayap kanan bersama Marine Le Pen dari Partai Front Nasional Perancis dan Geert Wildrs dari Partai PVV Belanda

Salvini duduk didalam Komite Parlemen Eropa pada bidang pendidikan dan kebudayaan yang menjadi pengganti Komite Lingkungan, Kesehatan Masyarakat dan Keamanan Pangan dan ia juga sempat menjadi anggota Delegasi ke Komite Parlemen Uni Eropa-Chile. Namun pada tahun 2006 bulan November Matteo Salvini mundur dari Parlemen Eropa. Di tahun 2009 ia terpilih kembali menjadi anggota parlemen Eropa (MEP), dan saat terpilih kembali ia menempati posisi Komite Pasar Internal dan Perlindungan Konsumen. Salvini juga merupakan anggota dari Delegasi Hubungan Uni Eropa dengan India dan Delegasi Hubungan Uni Eropa dengan Semenanjung Korea. Dia adalah Pengganti di Komite Perdagangan Internasional Uni Eropa serta Delegasi Hubungan Uni Eropa dengan Afrika Selatan.

66

Kemudian di tahun 2013 bersama Roberto Maroni mencoba mencalonkan diri dalam partai populis sayap kanan di Italia yaitu Lega Nord, Matteo Salvini yang mengalahkan Umberto Bossi dengan 82% suara dalam putaran pertama dan disahkan oleh kongres federal partai di Turin. Dibawah Salvini partai mengadopsi pandangan- pandangan yang sangat kritis terhadap Uni Eropa terutama mengenai kebijakan mata uang bersama (euro) yang dianggap sebagai Kejahatan Publik. Dan pada pemilu Parlemen Eropa 2014 lalu Salvini yang berkerjasama dengan Marine Le Pen dan Geert Wilders dalam menekankan tren politik baru berfokus pada sikap Euroscepticism dan keluar dari zona euro.

Dalam pemilihan parlemen eropa partai yang memperoleh 6,2% suara dan 5 anggota parlemen di Eropa. Hasil itupun adalah jauh lebih buruk daripada pemilu parlemen eropa sebelumnya pada tahun 2009 (-4,0%), tetapi lebih baik dari 2013 pemilihan umum (+ 2,1%). Lega Nord berada pada posisi ketiga dengan 15,2% di Veneto (di mana Tosi memperoleh lebih banyak orang daripada Salvini, menunjukkan dukungan rakyat Italia memperlihatkan bahwa gerakan anti-euro masih belum bersatu secara maksimal)

Matteo Salvini yang terkenal akan pandangannya yang anti-imigran dan anti-euro itu ternyata sangat menjunjung tinggi sikap yang terdapat dalam sikap anti rasisme. Seperti yang dikutip dari Matteo Salvini tentang Rasisme, “Insultare un calciatore solo per il colore della sua pelle è un atto di razzismo, e va condannato. Super-tassare milioni di cittadini solo perché vivono al Nord è un atto di razzismo, e va combattuto.” yang artinya “Menghina orang lain hanya untuk warna kulitnya adalah tindakan rasisme dan harus dikutuk serta dihukum berat. Dan jutaan orang yang tinggal di bagian Utara telah menerima sikap Rasisme dan itu harus diperangi” (Biografie, 2014). 67

Matteo Salvini yang sangat anti-imigran pernah berbicara soal ratusan ribu pencari suaka dan imigran yang mencapai Italia melalui Laut Mediterania dalam beberapa tahun terakhir, merupakansebuah aksi para imigran "tengah melakukan invasi dan harus diblokade." (Armandhanu, 2017). Di Italia sendiri telah mendata dalam kurun empat hari sudah dilakukan penyelamatan sekitar 10 ribu pengungsi asal Afrika di Laut Mediterania. Sejak awal tahun, setidaknya 31.500 migran telah berupaya masuk ke Italia dan Yunani sebagai akibat gejolak pemerintah dan keamanan di negara-negara Afrika.

Berdasarkan data tersebut, jumlah itu juga termasuk sekitar 900 migran yang tenggelam dalam perahu saat berupaya menyeberang. Sekitar 400 di antaranya adalah korban dari insiden perahu terbalik, situasi ini memancing emosi Partai Sayap Kanan Italia yang menyebut migran tersebut sebagai sebuah invansi ke Negara Italia. Pemerintah Italia sendiri telah meminta pemerintah setempat dan daerah untuk menyiapkan tempat istirahat bagi seluruh migran, tetapi mendapat respons penolakan dan keras dari sejumlah politikus.

Matteo Salvini yang merupakan Ketua Partai Persatuan Sisi Utara menganggap sikap pemerintah sebagai bentuk layanan taksi bagi para pengungsi. Dalam akun pribadi di laman Facebook, Matteo menyatakan, "Saya meminta persatuan gubernur, wali kota, dan dewan untuk menolak dengan segala cara terhadap kedatangan baru. Persatuan siap untuk menempati semua hotel, hostel, barak atau sekolah yang diperuntukkan bagi pengungsi," dan "Hentikan keberangkatan dan cegah pendaratan, untuk menyelamatkan kehidupan di Italia" (Tempo, 2015).

68

4. Frauke Petry-AFD Jerman Frauke Petry lahir pada tanggal 1 Juni 1975 merupakan seorang politikus Jerman yang telah mengepalai Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) sejak tanggal 4 Juli 2015 lalu Petry digambarkan sebagai wakil dari sayap-kanan dari partainya, tapi dia menolak label dan menggambarkan dirinya sebagai konservatif nasional di Jerman. Dia sebelumnya adalah salah satu dari tiga juru bicara partai AfD tahun 2013-2015, dan kemudian menjadi pemimpin pada tahun 2015 dengan menggusur pendiri partai Bernd Lucke setelah perjuangannya dalam menjaga kekuasaan internal partainya tersebut. Lucke kemudian meninggalkan partai dan mengatakan partai telah "jatuh ke tangan yang salah" setelah pemilu memenangkan Petry sebagai ketua partai. Petry dikenal sebagai salah satu politikus Jerman yang sangat anti-Muslim dan menurutnya jika ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan umat Muslim polisi Jerman harus menggunakan senjata api jika diperlukan dalam membatasi dan mencegah peyeberangan illegal di wilayah perbatasan.

Petry awalnya memiliki latar belakang professional sebagai seorang pengusaha kecil dan memiliki keahlian dalam bidang ahli kimia dari pendidikannya di University of Reading, kemudian memperoleh gelar doktor di Universitas Goettingen, dan selanjutnya mendirikan sebuah perusahaan di Leipzig yang memproduksi poliuretan ramah lingkungan.

Di bawah Frauke Petry partai AfD telah bergerak ke kanan, dan fokusnya telah berubah menjadi masalah zona euro dan migrasi di Jerman, setelah lebih dari satu juta orang telah mengklaim bahwa suaka di Jerman pada tahun 2015 merupakan sebuah masalah yang harus diselesaikan (BBC News, 2016).

69

Petry menganggap sebuah spectrum politik yang menjadi tolak ukur ideology politik dunia saat ini merupakan sebuah spectrum politik yang lama, seperti yang ia katakan “Kanan dan kiri adalah istilah yang belum dipasang untuk waktu yang lama". Petry pun mempercayai ajaran Muslim yang syariah tidak sesuai dengan “tatanan demokrasi dan liberal dari Negara di Eropa” dan mayoritas dalam partai AfD sangat mengutamakan kebijakan liberal-konservatif sebagai arah kebijakan nantinya. Petry menjadi sumber kontroversi di januari 2016 dikarenakan ketika seorang wartawan Koran dari daerah Mannheimer Morgen bertanya tentang kebijakan perbatasan Eropa dan Jerman.

Awalnya Petry menjawab seperti yang dikatakan di diatas dan wartawan menindaklanjuti tanggapannya, menggunakan Schiessbefehl istilah yang berarti "untuk menembak". Petry menjelaskan bahwa dia tidak menggunakan istilah itu, tetapi polisi-polisi di perbatasan harus dapat mengikuti hukum-hukum yang ada untuk menjaga integritas perbatasan Eropa. Adapun kebijakan kontroversial lainnya yang coba dibuat oleh Frauke Petry adalah adanya pelarangan Sunat terhadap Laki-laki hal ini dikarenakan menurutnya praktek sunat yang terjadi saat ini dapat membahayakan tubuh karena dilakukan pada umur yang terbilang masih dini yaitu 4 tahun.

Selanjutnya kebijakan akan pandangan masyarakat terhadap perempuan di Eropa, karena menurut Petry wanita memiliki potensi yang sama dalam hal kepemimpinan tersebut, dengan adanya kuota dia tidak yakin akankah kuota tersebut dapat menjadi dasar dalam mengkualifikasi seseorang serta tidak keluar dari konteks wanita Petry juga sempat mengangkat isu Burqa yang berhubungan dengan wanita Muslim.

70

Dia mengatakan bahwa di sekolah-sekolah "semacam ini kostum agama (burqa) tidak harus dipakai.". Kebijakan kontroversial terakhir yang diajukan Frauke Petry ke publik Jerman dan Uni Eropa ialah Migrasi atau imigran- imgran internasional yang mencoba menganggu kedaulatan di Eropa, menurut Petry seluruh kawasan yang ada di Eropa termasuk wilayahnya Jerman harus dapat memutuskan untuk menerima atau menolak para imigran- imigran tersebut.

Baginya keputusan tersebut nantinya menentukan siapa saja yang akan menjadi bagian dari sebuah Negara baru ataupun tetap dengan kebanggan yang telah lama ada di Eropa seperti halnya pemimpin-pemimpin yang berideologi konservatif yang akan terus menjaga serta melestarikan politik-politik lama yang telah ada sejak dahulu. Petry pun mengatakan bahwa kebijakan yang ada di Eropa saat ini seakan menjatuhkan peradaban emas yang ada di Eropa karena dengan penghilangan batas-batas yang ada di Uni Eropa berdampak pada memudarnya identitas nasional dari setiap Negara-Negara anggota di Uni Eopa. Secara tidak langsung bahwa Frauke Petry menolak dengan keras kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Konstitusi Uni Eropa saat ini.

71