Rimba Daftar Isi Volume 54, Desember 2014

04 Revolusi Mental Rimbawan Indonesia 02 Daftar Isi 03 Pengantar Redaksi Sekarang adalah saat yang tepat bagi rimbawan untuk mem­ 03 Pengasuh Majalah Rimba Indonesia posisikan ulang perannya dalam kehidupan bangsa. Gugatan- Artikel Utama gugatan masyarakat terhadap 04 Revolusi Mental Rimbawan Indonesia profesi rimbawan justru harus 08 Revolusi Mental dan Etika Rimbawan dipandang sebagai cambuk untuk kemajuan. Rimbawan harus berubah apabila tidak ingin digilas oleh perubahan jaman, dan kontribusi rimbawan Artikel Pendukung untuk bangsa harus selalu meningkat. 18 Dicari Kultur Kehutanan Terbaru 08 Revolusi Mental dan Etika Rimbawan 21 Memahami dan Mencegah Tindak Kriminal Revolusi mental para rimbawan (Kejahatan) dalam mengem­ban tugasnya 26 Rimbawan di Era Dunia yang Sedang Berubah menurut penulis memerlukan (Foresters in A Changing World) Refleksi 50 Tahun pemaha­man tentang “etika” dan Fakultas KehutananUniversitas Gadjah Mada menerapkan dalam tanggungjawab profesionalnya sebagai rimbawan. Rimbawan seharusnya mendalami, Sekilas Info memahami Etika Ekologi Dalam ketika mengemban 32 Keberadaan dan Peran Relawan Jaringan tugasnya. Penulis mengajukan Sepuluh Etika Rimbawan, Rimbawan, Lima Tahun Kedepan (2014–2019) untuk kita bahas dan renungkan bersama sama, sebagai 35 Kepemimpinan Mojo bagian dari Revolusi Mental Rimbawan Indonesia. Kalau para rimbawan mampu melaksanakan beberapa etika saja dari 36 Opini: Juru Mudi Kehutanan Pada Kabinet Presiden kesepuluh etika tersebut, Insya Allah, akan terjadi perubahan Jokowi–Jusuf Kalla perubahan sikap mental yang mendasar di tingkat masyarakat 37 Rimbawan Berprestasi dalam Kesehatan (Mencapai di pinggiran hutan yang kehidupannya sangat tergantung dari Usia 80 Tahun Atau Lebih) sumberdaya hutan tersebut. Apalagi kalau mampu menerapkan semua etika tersebut. 38 1001 Khasiat Manfaat Tempe 18 Dicari Kultur Kehutanan Terbaru Apa dan Siapa Tantangan rimbawan dalam peran 41 Ir. Widajat Edy Pranoto positip di Kabinet Kerja tidaklah mudah, karena ada kultur Obituari kehutanan yang berubah. Tidak 43 Ir. Apandi Mangundikoro hanya sekedar orientasi, tetapi juga langkah untuk mencapai visi misi yang mungkin juga berubah. 45 Berita Duka

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry sebagai majalah ilmiah populer menyajikan berbagai artikel tulisan dari para peminat, ahli dan pemerhati kehutanan dalam upaya mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan (sustainable forest management) dan meningkatkan manfaat optimal sumber daya hutan (SDH) secara ekonomi, sosial dan ekologi. Redaksi menerima kiriman tulisan & laporan aktual tentang pembangunan hutan dan kehutanan. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak merubah substansi dan esensi tulisan. Tulisan yang tidak dapat dimuat dalam majalah Rimba Indonesia menjadi milik Sekretariat PPAK. Naskah tulisan dalam bentuk file Word dan foto file JPG dikirim melalui e-mail ke alamat: ppak. sekr@gmail. com Redaksi tidak menerima naskah tulisan dalam bentuk hard copy. Rimba Indonesia Vol. 54, Desember 2014

2 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Pengantar Redaksi

Pembaca yang berbahagia, dimaklumi bersama bahwa pesta demokrasi lima tahunan tingkat nasional di negeri ini telah usai, Rimba Indonesia mulai pemilihan dewan, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Volume 54, Desember 2014 serta pembentukan kabinet kerja.

Bagi keluarga Rimbawan ada kebanggaan tersendiri karena salah seorang anggotanya terpilih menjadi presiden, yaitu Ir. H. PENGASUH MAJALAH Joko Widodo, yang biasa dipanggil Jokowi. RIMBA INDONESIA Dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden sebagian Pembina Rimbawan menyambutnya dengan sukacita, namun ada sebagian Sek. Jend. Kementerian Kehutanan yang kecewa berat karena adannya penggabungan Kementerian Ir. Wardono Saleh Kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebagian Ir. M. Ari Soedarsono ada yang memahami penggabungan tersebut, karena konstelasi Ir. Hartadi politik sulit diduga. Oleh karena itu terlepas dari setuju dan tidak setuju dengan penggabungan tersebut, mari seluruh Rimbawan Penanggung Jawab tidak perlu menyesali peristiwa yang telah terjadi. Mari kita kawal Ir. D. Ruchjadi Prawiraatmadja, M.M. Presiden dari Rimbawan ini agar bekerja sesuai konstitusi dan Ir. H.M. Sidik Padmono merealisasikan janjinya pada saat kampanye. Dewan Redaksi Ketua: Ir. Suhariyanto, M.M. Satu hal yang sangat penting adalah janjinya untuk mengadakan Sekretaris: Ir. Koesnoto, Pm, M.M. Revolusi Mental. Disadari benar oleh Presiden Joko Widodo bahwa Anggota: Ir. Slamet Soedjono, M.B.A. Revolusi Mental adalah modal dasar untuk mengelola pemerintahan Ir. Karyoso, S.E. agar jauh dari sifat tamak, mementingkan diri sendiri, apalagi Ir. Soedarto Hs, M.M. untuk partai. Sebagai penyelenggara negara harusnya melayani Ir. Purwadi, MM rakyat, bukan minta dilayani rakyat, menjadi suri tauladan. Maka tepatlah pemerintahan baru periode 2014–2019 memulai Revolusi Bendahara Mental, antara lain Presiden memilih Menteri Kabinet Kerja yang Dyah Puspita Triastuti, S.Hut. dinilai bersih dan mau bekerja keras. Tata Usaha Oleh karena itu untuk mendukung Revolusi Mental di A.W. Soeharto, S.H. lingkungan kehutanan, Majalah Rimba Indonesia (MRI) edisi 54 Ir. Heri Siswanto mengangkat tema “Revolusi Mental Sumberdaya Manusia Kartika Ayu Apriliana, S.H. Kehutanan”. Mardiroso Tema tersebut bertujuan memberikan sinyal agar Rimbawan Alamat Redaksi yang masih aktif sebagai PNS dan mereka yang bekerja di luar Sekretariat PPAK pemerintahan menghindari hal-hal yang merugikan rakyat, bekerja, Gedung Manggala Wanabakti bekerja dan bekerja. Rimbawan harus mawas diri, menjadi pribadi Blok IV Lt. 7, R. 712 B yang bersih, perlu perubahan sikap mental, menata kembali moral Jl Jenderal Gatot Subroto, Senayan etika sebagai Rimbawan. Inilah modal dasar Rimbawan untuk Jakarta Pusat-10270 menghadapi dan berkiprah secara nyata terhadap perubahan yang Telp. 021. 57902958 terjadi. Rimbawan harus mau melakukan Revolusi Mental menurut Fax. 021. 5746738 rekan kita Jokowi tersebut. Email: ppak.sekr@gmail. com Untuk itu MRI edisi 54 menampilkan tulisan yang bersinggungan dengan Revolusi Mental, sumbangan dari berbagai Rimbawan. No. Rek. 122. 000608472. 0 a/n Ir. Koesnoto PM. Semoga bermanfaat bagi Rimbawan dalam bermawas diri dan Bank Mandiri Cab. Gd. Pusat berkontemplasi. Kita tinggalkan tahun 2014 sebagai pengalaman Kehutanan, Jakarta baik yang manis maupun yang pahit dan kita buka lembaran baru tahun 2015 dengan “passion” yang menggelora sebagai keluarga Rimbawan untuk mewujudkan Rakyat Makmur dan Hutan Lestari. Salam Redaksi.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 3 Artikel Utama Revolusi Mental Rimbawan Indonesia

Oleh: Satyawan Pudyatmoko Dekan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta

Sebagai rimbawan pernahkah kita kondisinya tidak makin membaik tetapi justru makin berfikir tentang persepsi masyarakat menurun luasannya maupun produktivitasnya. Harkat, terhadap profesi rimbawan? Kalau martabat dan harga diri rimbawan tidak akan bisa diadakan jajag pendapat yakinkah dipulihkan apabila masalah-masalah kehutanan tidak kita kalau lebih dari 50% responden bisa diselesaikan. Akar permasalahan semua ini karena memandang rimbawan telah dibiarkannya budaya korupsi, kolusi, nepotisme, bekerja dengan baik? Misalkan etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga sekarang berkembang stigma negatif terhadap ketidakdisiplinan di sektor kehutanan. Hal yang juga rimbawan, apa yang akan kita lakukan? Acuh tak acuh? sangat penting adalah seberapa besar rimbawan mau Masa bodoh? Atau tidak tahu akan berbuat apa? Satu- belajar. Kondisi itu telah dibiarkan selama bertahun- satunya kebanggaan rimbawan saat ini adalah fakta tahun yang pada akhirnya merontokkan pilar-pilar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo adalah pengelolaan hutan lestari. seorang rimbawan. Rimbawan di Jerman sangat bangga akan profesinya. Jatuh Bangun Sektor Kehutanan Mereka telah membuktikan profesionalitasnya dengan Sebelum menganalisis apa yang harus dilakukan memberikan kemampuan terbaiknya dalam mengelola rimbawan saat ini untuk mengembalikan harkat dan hutan. Bapak kelestarian hutan dunia lahir di Jerman, martabatnya sebagai profesi yang terhormat, perlu di tangannya lahan hutan yang hancur dan rusak luar dilakukan refleksi terkait sejarah pengelolaan hutan biasa dapat dikembalikan menjadi hutan yang berfungsi di Indonesia. Sejarah keberhasilan, kegagalan beserta optimal, produktif, indah dan menyehatkan. Spirit hal-hal yang mempengaruhinya merupakan bahan dan kompetensi ini terus-menerus diwariskan pada renungan yang sangat baik untuk koreksi diri dan rimbawan-rimbawan generasi berikutnya. Hasilnya perbaikan terus-menerus. dapat dilihat saat ini, hutan di Jerman bahkan lebih Catatan yang memadai tentang pengelolaan hutan baik dibanding sebelum masa revolusi industri. Dengan jati mulai ada pada tahun 1743, ketika VOC menjadi prestasi ini tidak aneh apabila masyarakat di sana penguasa di daerah-daerah penghasil jati terpenting. menghargai profesi rimbawan. Periode ini adalah masa kelam pengelolaan hutan Jawa. Rimbawan Indonesia berada pada posisi sebalik­ Praktik pengelolaan hutan jati waktu itu sangat buruk. nya. Mungkin tidak banyak rimbawan yang bangga Lisensi pengelolaan diberikan kepada pengusaha yang akan profesinya, dan lebih sedikit lagi masyarakat semata-mata berorientasi pada keuntungan yang yang menghargai profesi rimbawan. Harus diakui sebesar-besarnya. Kerusakan hutan terjadi karena bahwa seringkali stigma buruk dilekatkan pada tidak adanya kontrol terhadap penebangan serta rimbawan, seperti kompetensinya tidak mencukupi, tidak adanya pengetahuan ilmiah tentang manajemen dan lebih memprihatinkan lagi rimbawan justru dicap hutan. Ditambah lagi dengan ketidakpedulian terhadap sebagai perusak hutan. Gugatan masyarakat tersebut pentingnya regenerasi hutan yang diakibatkan adanya tidak mengada-ada, mengingat hutan di Indonesia anggapan bahwa hutan Jawa sangat berlimpah ruah

4 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama jumlah dan luasnya dan akan mampu memulihkan diri swasta dengan hak untuk menebang hutan sebanyak secara otomatis tanpa perlu campur tangan manusia. yang diperlukan, tanpa ada pembatasan. Tidak ada Pandangan ini dianut oleh residen Rembang Dirk van kegiatan penanaman yang dilaporkan pada masa ini. Hogendorp. Pengelolaan yang primitif dan tidak efisien Tujuan utama pengelolaan hutan oleh Raffles adalah ini menyebabkan kerusakan hutan yang hebat dalam untuk menghasilkan uang yang sebanyak-banyaknya, waktu singkat, bahkan sebelum akhir abad ke-18 sudah bukan kelestarian hutan dalam jangka panjang. terjadi. Warisan utama Raffles adalah makin hancurnya hutan, Penataan hutan Jawa pertama kali dilakukan oleh sampai-sampai dia dijuluki sebagai the great destroyer Deandels yang ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal di of forest. Hindia Belanda dari tahun 1808-1811. Dia mendirikan Ketika Belanda kembali menguasai Indonesia, jawatan kehutanan modern yang dikenal sebagai sistem pengelolaan hutan ala Deandels kembali Dienst van het Boswezen. Upaya dilakukan mulai diterapkan. Tahun 1849 adalah era dimulainya dari pengaturan batas-batas kawasan hutan, penataan pengelolaan hutan modern di Jawa. Gubernur Jenderal kawasan hutan, dan pengamanan hutan. Upaya ini J.J Rochussen meminta Raja William untuk mengirim belum menunjukkan keberhasilan karena umur rimbawan profesional ke Jawa. Untuk itu, didatangkan pemerintahannya yang pendek, selain itu penguasaan 3 rimbawan profesional dari Jerman (Kartasubrata, ilmu manajemen hutan masih lemah, terutama aspek- 1992; Boomgard, 1992). Seorang ditugaskan untuk aspek; permudaan hutan, inventarisasi, administrasi menjadi supervisor dalam aspek umum manajemen dan organisasi hutan. Meskipun demikian, Deandels hutan, sedangkan 2 yang lain bertugas dalam survei sangat berjasa dalam meletakkan dasar-dasar dan pemetaan hutan, klasifikasi kelas hutan, konstruksi pengelolaan hutan modern di Jawa. jalan sarad dan sistem drainase. Mereka berkantor Dari tahun 1811 sampai tahun 1815 Jawa dikuasi di Rembang dan dalam waktu 5 tahun mereka telah oleh Inggris, dan diangkat menjadi membangun sistem pengelolaan hutan berbasis petak gubernur di Jawa. Masa kelam hutan Jawa kembali lagi. untuk mengatur tebangan dan tanaman tiap tahun. Langkah pertama Deandels dalam pengelolaan hutan Pada waktu itu juga Von Mollier mulai mengenalkan lestari dihentikan dalam masa ini. Pengelolaan hutan permudaan jati yang merupakan campuran antara kembali pada metode-metode primitif dan eksploitasi permudaan alam dan permudaan buatan yang disebut yang berlebihan. Sebab kerusakan yang sangat parah dengan blandong-cultuur. Mulai tahun 1860 telah terutama 2 (dua) hal yaitu a). kebijakan penurunan disiapkan konsep hukum kehutanan untuk Jawa dan harga kayu dan b). pemberian lisensi kepada pihak Madura yang kemudian disahkan pada tahun 1865.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 5 Artikel Utama

Peraturan ini pula yang memindahkan pengelolaan dalam mengintegrasikan permasalahan sosial ekonomi hutan dari pemerintah kepada sektor swasta. Timbulnya dalam pengelolaan hutan, akibatnya eskalasi konflik kesadaran bahwa tujuan perusahaan swasta tidak selalu dan pencurian kayu meningkat, yang puncaknya terjadi sejalan dengan kebutuhan negara mendorong revisi penjarahan besar-besaran pada tahun 1998. Akibat terhadap aturan ini. Sampai akhirnya pada tahun 1914 kurangnya kualitas pendidikan Kehutanan pada awal peran sektor swasta perlahan-lahan hilang. kemerdekaan mengakibatkan rimbawan tidak sadar Puncak dari konsep manajemen hutan jati yang bahwa penebangan hutan alam di luar Jawa adalah lestari adalah diterbitkannya Instruksi Pembuatan bentuk pengelolaan hutan yang paling primitif dan Rencana Perusahaan tahun 1938 yang kemudian sangat buruk yaitu timber extraction (Simon, 2003). dikenal sebagai Instruksi 1938. Di dalamnya dimuat semua petunjuk tentang teknik kehutanan, mulai dari Perlukah Revolusi Mental Rimbawan? pembuatan tanaman dengan sistem tumpang sari, Saat ini bukti-bukti kongkrit carut-marut penjarangan dengan metode Hart, inventarisasi tegakan pengelolaan hutan Indonesia sangat nyata. Menurut dan penghitungan etat, sampai sistematika penyusunan catatan, luas lahan hutan terdegradasi adalah 96,3 rencana perusahaan. Dapat dikatakan bahwa Instruksi juta ha. Dari total luas tersebut, 54,6 juta ha degradasi 1938 merupakan hasil karya akademik terbaik bidang hutan terjadi di kawasan hutan produksi, lindung kehutanan sampai saat ini (Simon, 2003). Ketiadaan dan konservasi, sedangkan 41,7 juta ha berada di produk semacam Instruksi 1938 di luar hutan jati luar kawasan hutan (Nawir, 2008). Permasalahan ditengarai menjadi penyebab cepatnya laju kerusakan kehutanan menjadi lebih berat ketika terjadi tumpang- hutan di luar Jawa oleh para pemegang HPH (Simon, tindih ijin kawasan, produktivitas hutan makin 2003). menurun, kepunahan jenis-jenis dilindungi makin Pada periode penjajahan Jepang sampai dengan tinggi, konflik lahan hutan makin sering frekuensinya, masa kemerdekaan pengelolaan hutan kembali serta kebakaran hutan yang tidak tertangani dengan mengalami kemunduran. Pada periode tahun 1942 tuntas. sampai dengan 1950 keberadaan ilmuwan-ilmuwan Sebenarnya kondisi hutan saat ini mirip dengan kehutanan tidak lagi komplit. Pendidikan kehutanan kondisi hutan di awal pengelolaan VOC, yang kemudian tidak berjalan normal dan banyak tokoh yang tebunuh mampu diperbaiki oleh rimbawan-rimbawan Jerman pada masa pendudukan Jepang, misalnya Dr. Wolf von di bawah pimpinan Von Mollier. Prestasi tim yang Wulffing. Akibat dari keadaan ini adalah ketajaman dipimpin oleh Von Mollier sungguh luar biasa yaitu pemikiran rimbawan dalam memandang dan mencari mampu mengkonsolidasikan pengelolaan hutan Jawa solusi masalah-masalah kehutanan menjadi jauh yang rusak menjadi tertata baik. Keberhasilan tim Von berkurang bila dibandingkan dengan periode 1920- Mollier ditunjang faktor-faktor; 1942 (Simon, 2003). Contoh konkrit dari tumpulnya 1. Dipimpin oleh seorang yang visioner dan tahu pemikiran rimbawan adalah tidak dilihatnya perubahan secara mendetil masalah yang dihadapi, serta sosial ekonomi masyarakat yang sangat signifikan memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya mempengaruhi kehutanan Jawa sejak awal dekade 1950- tersebut, an. Oleh karena itu tidak ada antisipasi yang mendasar 2. Tim memiliki kebebasan dalam menjalankan

6 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama

tugasnya untuk jangka waktu yang cukup lama dan 2013). dihargai keputusan-keputusannya, Berkaca dari pengalaman masa lalu untuk 3. Hasil tim dikaji secara obyektif dengan pikiran memperbaiki kondisi hutan Indonesia, rimbawan yang terbuka dalam pertemuan berkala yang harus meningkatkan kualitas pemikirannya secara melibatkan seluruh jajaran kehutanan, serta semua individual, dan secara kolektif merapatkan barisan yang terlibat berkomitmen untuk melaksanakan untuk memperkuat kerjasama sehingga karya keputusan tersebut, monumental dengan bobot akademik yang sangat 4. Adanya gabungan pemikiran akademisi dan tinggi serupa Instruksi 1938 dapat dihasilkan kembali. pengalaman praktisi dalam menyusun dan Saat ini rimbawan seakan-akan bergerak tanpa arah menerapkan konsep kehutanan (Simon, 2003). yang jelas dalam menghadapi permasalahan kehutanan Kalau kita menengok ke masa yang lebih dahulu, yang sangat kompleks. Seringkali ritual-ritual yang nir- kerusakan hutan di Jerman kira-kira 300 tahun substansi jauh lebih diutamakan daripada pemikiran- yang lalu dapat perlahan-lahan diperbaiki oleh pemikiran yang mendalam dan kritis. Akibatnya dalam Von Carlowitz dengan konsep-konsep kehutanan lima tahun terakhir kehutanan Indonesia penuh dengan yang mampu memecahkan masalah. Von Carlowitz hiruk-pikuk yang tidak menentu. sering disalahpahami sebagai orang yang hanya Revolusi mental sangat penting ditanamkan mengutamakan produktivitas hutan (dalam hal ini dalam dada rimbawan. Penggabungan Kementerian penulis tidak sependapat dengan guru penulis Prof. Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan, mau Simon), padahal dalam konsepnya hutan selain tidak mau harus mengubah cara berpikir rimbawan. produktif juga harus indah dan estetis. Betul-betul Kalau penggabungan ini disikapi dengan positif akan pemikiran yang revolusioner pada jamannya, yang berdampak positif terhadap kelestarian lingkungan sampai sekarang masih layak dipelajari. Sebagai hidup, produktivitas hutan, kenyamanan dan rimbawan praktisi dia memiliki kualifikasi yang kesejahteraan masyarakat Indonesia serta pencapaian komplit didukung oleh pengalaman yang panjang dan Nawa Cita sebagai misi yang diemban Presiden. kompetensi personal yang tinggi, meliputi: Penggabungan ini harus dipandang sebagai momentum 1. Penguasaan dan pemahaman terhadap literatur untuk: ilmiah dan pemahaman terhadap prinsip-prinsip 1. Mengembalikan khittah hutan berfungsi sebagai ilmu alam, perlindungan sistem penyangga kehidupan, 2. Kemampuan penalaran yang tinggi sehingga dan keterpaduan lingkungan dan hutan mampu melakukan abstraksi dan sintesis terhadap sebagai mainstream dalam strategi pencapaian masalah-masalah kehutanan dan tindakan pembangunan berkelanjutan, pemecahannya, 2. Borderless dalam pengelolaan ekosistem (hutan vs. 3. Pengalamannya yang matang dan panjang dalam non-hutan) terpadu, pengusahaan dan politik hutan baik di Jerman 3. Memastikan program pengentasan kemiskinan maupun di luar Jerman, serta sadar bahwa di masyarakat sekitar hutan tetap dalam payung seluruh Eropa eksploitasi jauh lebih tinggi daripada pengelolaan ekosistem guna mendapatkan laju pemulihan ekosistem hutan, dukungan lebih luas (isu sosial dan isu kelestarian 4. Sense of crisis dan berpikir in the new box. Berbeda lingkungan). dengan orang-orang pada jamannya yang berfikir Sekarang adalah saat yang tepat bagi rimbawan tentang bagaimana mendapatkan uang secara cepat untuk memposisikan ulang perannya dalam kehidupan dengan menguras sumber daya alam, Von Carlowitz bangsa. Gugatan-gugatan masyarakat terhadap profesi berpikir dalam kerangka keuntungan jangka rimbawan justru harus dipandang sebagai cambuk panjang yang lestari, untuk menjadikan hutan untuk kemajuan. Rimbawan harus berubah apabila sebagai sumber ekonomi yang permanen tidak ingin digilas oleh perubahan jaman, dan kontribusi tanpa menurun potensinya (Pudyatmoko, rimbawan untuk bangsa harus selalu meningkat.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 7 Artikel Utama Revolusi Mental dan Etika Rimbawan

Oleh: Wiratno Direktur Perhutanan Sosial – Ditjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Artikel Yudi Latif dalam majalah Data yang akurat dari lapangan yang dilihat langsung Gatra (31 Juli 2013), menarik untuk ini menjadi modal dasar dilakukannya tindakan ditelaah, menyatakan “kendati dan opsi solusi konkrit. Dalam “blusukan” ini juga kharisma dan kebaikan seseorang dapat dilakukan dialog langsung dengan masyarakat bisa membawa perubahan besar tentang persoalan yang dihadapinya. Pola ini juga dalam politik, transformasi suatu sekaligus memutus tali birokrasi panjang berbelit masyarakat lebih dari sekedar dimana kemungkinan terjadinya distorsi informasi kebaikan pribadi, bahkan lebih dari total penjumlahan sangat besar. Dalam “blusukan” bukan hanya melihat pribadi-pribadi baik. Ada begitu banyak orang baik langsung, melihat apa yang benar benar terjadi (see) yang terjun ke gelanggang politik, dan seterusnya. Tapi tetapi juga dapat melihat dengan hati (sensing), yaitu dalam proses belajar kolektif dan institusi kolektif yang melihat dari persepktif kehidupan yang lebih luas, dari buruk, kumpulan orang-orang baik itu bukan mewarnai sumbernya (baca: Theory U, Otto Scharmer). keadaan, tetapi malahan dilumat keadaan. Dengan Kedua, solusi dari berbagai persoalan tersebut demikian yang diperlukan bukan sekedar kualitas bukan diputuskan secara sepihak oleh pemerintah, kebaikan perseorangan, melainkan juga kemampuan tetapi juga melalui proses dialog. Dialog dilakukan politik untuk menginvestasikan kebaikan/kharisma lewat “komunikasi asertif” yang kalau perlu, dilakukan perseorangan ini ke dalam kebaikan/kharisma institusi berulang kali dimana masyarakat dapat menyampaikan dengan mempertautkan diri ke dalam suatu entitas persolan yang dihadapinya, mengemukakan pendapat, kolektif yang secara koheren dan serempak membentuk aspirasi, dan kritiknya tanpa rasa takut. Suasana “generasi transformatif” yang bergerak kompak keterbukaan, guyub, dan bahkan bisa menjadi sangat memperjuangkan “Agenda Bersama”. cair inilah asal mula tumbuhnya kepercayaan (trust) masyarakat terhadap niat baik pemerintah dalam Kepemimpinan Partisipatoris menyelesaikan masalah, demi untuk kepentingan Analisis Yudi Latif tersebut sangat relevan dengan bersama, sebagai “Agenda Bersama” menurut apa yang telah dibuktikan oleh Jokowi selama menjabat istilah Yudi Latief. Bukan kepentingan sekelompok Walikota Solo, Gubernur Jakarta, dan kini menjadi masyarakat, apalagi untuk keuntungan si pejabat. tantangan ketika diangkat pada tataran Indonesia, Pembenahan Pasar tanah Abang merupakan bukti sebagai Presiden RI. Yang dikembangkan Presiden awal keberhasilan model kepemimpinan partisipatoris Joko Widodo dalam menyelesaikan berbagai persoalan ini. Jokowi nampaknya menerapkan model dapat digambarkan dan ditelaah dengan ciri khasnya komunikasi yang dikembangkan oleh Habermas, ia adalah: dikenal sebagai penerus dan pembaharu Teori Kritis Pertama, turun ke lapangan, melihat dan men­ Mazhab Frankfurt. Habermas menyatakan bahwa dalami persoalan langsung, yang akhirnya dikenal manusia adalah makhluk komunikasi yang mencapai dengan istilah “blusukan”. Dengan pola ini, ia dapat kebermaknaannya melalui proses komunikasi. “melihat” dan “merasakan” langsung persoalan tepat di Implikasi dari “paradigma komunikasi” ini adalah lokasi, dan hal-hal spesifik lainnya, sekaligus mencegah memahami praxis emansipatoris sebagai dialog-dialog model laporan Asal Bapak Senang (ABS) dari stafnya. komunikatif dan tindakan-tindakan komunikatif yang

8 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama menghasilkan pencerahan. Habermas mengembangkan bersih, berwibawa menjadi unsur yang tidak dapat “teori tindakan komunikasi”. Menurutnya, komunikasi dipisahkan dalam model kepemimpinan partisipatoris yang sehat adalah komunikasi yang ditandai oleh ini. Pendapat yang disampaikan oleh Francis Fukuyama kebebasan tiap partisipan untuk menentang klaim- dalam bukunya berjudul ”Memperkuat Negara” (2005), klaim tanpa rasa takut akan tindakan kekerasan, menyatakan bahwa: ” Suatu negara yang kuat ditandai intimidasi, dan sebagainya. Dalam komunikasi yang dengan kemampuannya menjamin bahwa hukum dan sehat, tiap partisipan memiliki kesempatan yang sama kebijakan yang dilahirkannya ditaati oleh masyarakat, untuk bicara, membuat keputusan, menampilkan diri, tanpa harus menebarkan ancaman, paksaan, dan mengajukan klaim normatif serta menentang pendapat kecemasan berlebihan. Elemen dasar yang ada pada partisipan lain. Dengan teori tindakan komunikasi, negara yang kuat adalah otoritas yang efektif dan Habermas hendak menunjukkan kemampuan terlembaga”. Maka, reformasi teradap otoritas birokrasi manusia untuk melakukan pencerahan diri lewat baik di pusat maupun di daerah menjadi prasyarat proses komunikasi. Melalui kegiatan komunikasi, mutlak. Dalam monitoring atau pemantauan, perlu manusia dapat saling memahami dan membebaskan. didorong proses pembelajaran bersama, menerapkan Komunikasi akan menghasilkan konsensus-konsensus teori tindakan komunikasi Habermas, dimana yang secara sadar dicapai oleh partisipan komunikasi masyarakat menjadi lebih memahami persoalan yang tidak mengandung penindasan. Komunikasi juga mereka hadapi dan mencari solusi secara bersama sama, dapat menyadarkan manusia modern dari penindasan dalam suasana dialogis yang bebas dari ketakutan. pemilik modal buta. Melalui komunikasi, pencerahan dan pembebasan manusia dapat dicapai. Revolusi Mental dan Peran Rimbawan Ketiga, dilakukannya pemantauan (monitoring) Model kepemimpinan Jokowi ini adalah penerapan dan kontrol terhadap kebijakan yang telah diputuskan dari Sila Keempat , dengan ruhnya pada untuk dijalankan. Tanpa kontrol yang efektif, selalu musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan demi saja terjadi kemungkinan penyimpangan dari rencana kepentingan bersama. Mengedepankan dialog daripada yang telah ditetapkan. Tim yang melakukan kontrol saling menyerang dan mengkritik dalam posisi yang tersebut tentu bukan tim yang dengan mudah disuap berhadap-hadapan. Bukan pula debat kusir, meningkat atau bisa dibeli. Maka, “mesin birokrasi” yang efektif, ke diskusi terampil, dan kemampuan serta kemauan

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat melakukan blusukan di Riau (sumber: http://www.beritalingkungan.com)

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 9 Artikel Utama untuk mendengarkan hal-hal yang tidak ingin didengar. subak, desa, kecamatan, kota, pulau, dan wilayah adat. Pemimpin yang telah mengalami revolusi mental (2). Setiap proyek pembangunan, dari manapun asal adalah mereka bukan saja pandai membawa dirinya dan prakarsanya, diputuskan oleh rakyat setempat menjadi pembelajar tetapi juga membangun organisasi melalui musyawarah dan mufakat. Mereka diakui pembelajaran dan sekaligus membimbing bangsanya merupakan pemangku kepentingan dari pembangunan menjadi bangsa pembelajar (Hardjosoekarto, Kompas di “ruang sosialnya” dan diberlakukan sebagai 20/06/14). Tantangan untuk merealisasikan model manusia yang bermartabat (diwongke). Maka, tempat kepemimpinan atau leadership seperti ini, pada tataran bermusyawarah-balai desa, balai adat, dan sebagainya, Indonesia bukan hal yang mudah, tetapi justru pada merupakan “agara” pada zaman Yunani Purba, dimana titik inilah yang akan menjadi tantangan Jokowi. demokrasi masih bisa berlangsung, setiap warga Keberhasilan pada skala kecil yang telah dibuktikan oleh mewakili dirinya sendiri. Tidak boleh ada lagi proyek Jokowi, akan menjadi modal dasar untuk penerapannya yang memang hadir secara fisik di suatu lingkungan pada skala yang sangat luas, seperti negara kesatuan hidup tertentu, tetapi tidak akrab dengan masalah khas Indonesia. dari komunitas yang bersangkutan. Revolusi Mental yang diajukan oleh Jokowi Melalui proses pembangunan seperti ini, ada (Kompas, 10/05/14) memajukan perlunya Nation peluang yang memungkinkan timbul dan berkembang Building, dimana faktor manusia menjadi kunci utama, secara simultan dan sinkron, saling mengisi: demokrasi the singer not the song. Jokowi mengajukan pelaksanaan politik, demokrasi sosial, demokrasi ekonomi, konsep Trisakti Bung Karno yang dicetuskan pertama dan demokrasi kultural. Dengan kata lain, di situ kali tahun 1963 dalam melaksanakan revolusi mental, ada “demokrasi langsung” dan kontinyu di tengah dengan Tiga Pilarnya, yaitu “Indonesia yang berdaulat demokrasi modern yang tidak langsung. secara politik”, “Indonesia yang mandiri secara Pembangunan di bidang kehutanan yang ekonomi”, dan “Indonesia yang berkepribadian secara kini juga digabungkan dengan lingkungan hidup sosial budaya”. Dalam konsep ini, posisi “manusia” dalam satu Kementerian, penuh dengan substansi sebagai pusat, sebagai subyek, ini juga senada dengan sebagaimana yang disampaikan oleh Daoed Yoesoef pendapat Arief Budiman tentang konsep pembangunan. dan Arief Budiman tersebut. Pembangunan manusia Pembangunan bukan sekedar mengadakan proyek- seutuhnya yang menempatkan manusia sebagai proyek. Konsep pembangunan harus dicurahkan pada “subyek” pembangunan. Manusia sebagai pelaku investasi di bidang human capital, karena manusia utama pembangunan. Maka, sangat relevan apa yang adalah sumberdaya yang paling penting. Manusia disampaikan oleh Hamerbas tentang “teori tindakan adalah makhluk yang paling kreatif. Untuk bisa kreatif, komunikasi”, yang tentunya mengejawantah dalam manusia harus merasa aman dan bebas dari rasa takut. dialog-dialog konstruktif dan komunikasi asertif yang Hanya manusia kreatif yang bisa menyelenggarakan membebaskan, mencerahkan, dan bebas dari rasa takut pembangunan dan memecahkan masalah yang dan ketakutan. Membuat masyarakat semakin pintar dihadapinya. dan menyadari peran dan kekuatan yang dimilikinya, Daoed Yoesoef dalam artikelnya berjudul “Pem­ dan bukan membuat masyarakat tergantung dari bangunan Nasional”, memberikan pandangannya bantuan pemerintah dalam bentuk proyek proyek yang yang tepat tentang konsep pembangunan, sejalan bersifat top down: dirancang dari atas dan masyarakat dengan pandangan Arief Budiman tersebut (Kompas, hanya menerima saja tanpa ada kesempatan untuk 24/10/14). Dinyatakan bahwa: (1) Karena berhubungan mencerna dan memahaminya apakah relevan dengan dengan manusia, pembangunan dibuat membumi, persoalan yang mereka hadapi saat ini. dinyatakan dalam “ruang sosial”. Ini adalah ruang hidup yang konkrit dan dinyatakan dalam konteks Etika Lingkungan, Etika Rimbawan pembangunan. Tergantung dari skala pembangunan Menurut Yundahamasah (2013), lingkungan penduduk setempat, ruang ini dapat berupa banjar, adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang

10 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan Etika Pelestarian adalah etika yang menekankan pada manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan maupun secara tidak langsung. manusia. Sedangkan Etika Pemeliharaan dimaksudkan Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. untuk kepentingan semua makhluk. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan Etika Ekologi Dangkal adalah pendekatan terhadap yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang terjaga. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan bersifat antroposentris. Etika Ekologi Dangkal ini sehubungan dengan penerapan Etika Lingkungan biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan sebagai berikut: (a) Manusia merupakan bagian dari humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini selain dirinya sendiri, (b) Manusia sebagai bagian dari memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga memenuhi kebutuhan hidup manusia. Secara terhadap pelestarian, keseimbangan dan keindahan umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan: (a) alam, (c) Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam manusia terpisah dari alam, (b) mengutamakan hak- yang terbatas termasuk bahan energi, (d) Lingkungan hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga tanggung jawab manusia, (c) mengutamakan perasaan untuk makhluk hidup yang lain. manusia sebagai pusat keprihatinannya, (d) kebijakan Di samping itu, Etika Lingkungan tidak hanya dan manajemen sumberdaya alam untuk kepentingan berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam, manusia, (e) norma utama adalah untung rugi, (f) namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan mengutamakan rencana jangka pendek, (g) pemecahan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk yang mempunyai dampak pada alam dan antara khususnya di negara miskin, (h) menerima secara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam positif pertumbuhan ekonomi. secara keseluruhan. Etika Ekologi Dalam adalah pendekatan terhadap Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. lingkungan yang melihat pentingnya memahami Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling dua yaitu “Etika Ekologi Dalam” dan “Etika Ekologi menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan Dangkal”. Selain itu Etika Lingkungan juga dibedakan makna yang sama. Etika Ekologi Dalam ini memiliki lagi sebagai Etika Pelestarian dan Etika Pemeliharaan. prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Secara umum, Etika Ekologi Dalam ini menekankan hal-hal berikut: (a) manusia adalah bagian dari alam, (b) menekankan hak hidup makhluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang, (c) prihatin akan perasaan semua makhluk dan sedih kalau

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 11 Artikel Utama alam diperlakukan sewenang-wenang, (d) kebijakan hutan yang lebih manusiawi. Mulai dari identifikasi manajemen lingkungan bagi semua makhluk, (e) alam masalah, merumuskan tujuan, merencanakan kegiatan, harus dilestarikan dan tidak dikuasai, (f) pentingnya melaksanakan kegiatan, pemantauan dan evaluasi, dan melindungi keanekaragaman hayati, (g) menghargai merevisi kembali (apabila memang diperlukan) tentang dan memelihara tata alam, (h) mengutamakan tujuan pernyataan masalah, dan tujuan-tujuan selanjutnya. jangka panjang sesuai ekosistem. (i) mengkritik sistem Amartya Kumar Sen, begawan ekonomi dari India, ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif menyatakan bahwa persoalan pengentasan rakyat yaitu sistem mengambil sambil memelihara. dari kemiskinan, hanya bisa diatasi jika pembangunan Revolusi mental para rimbawan dalam mengem­ dilandaskan pada memanusiakan manusia. Manusia ban tugasnya menurut penulis memerlukan pemaha­ tidak dianggap sebagai obyek pembangunan, tetapi di man tentang “etika” dan menerapkan dalam setiap lapisan masyarakat, manusia adalah subyek dari tanggungjawab profesionalnya sebagai rimbawan. pembangunan itu sendiri (Kompas, 19/01/14). Rimbawan seharusnya mendalami, memahami Etika Kedua: Menghormati Makhluk Hidup Lain. Ekologi Dalam ketika mengemban tugasnya. Penulis Ini adalah penerapan konsep “Etika Ekologi Dalam”, mengajukan Sepuluh Etika Rimbawan, untuk kita dimana manusia adalah bagian dari seluruh komponen bahas dan renungkan bersama sama, sebagai bagian alam semesta. Lingkungan biotik, binatang, serangga dari Revolusi Mental Rimbawan Indonesia. Kalau sebagai polinator, tumbuhan, jazad renik, air, sistem para rimbawan mampu melaksanakan beberapa perakaran, udara; lingkungan abiotik, geologi, bebatuan, etika saja dari kesepuluh etika tersebut, Insya Allah, dimana semuanya berinteraksi dalam sistem hubungan akan terjadi perubahan perubahan sikap mental yang timbal balik yang saling memberi, saling bergantung, mendasar di tingkat masyarakat di pinggiran hutan dan saling menguntungkan, termasuk pengaruhnya bagi yang kehidupannya sangat tergantung dari sumberdaya kehidupan manusia. Konsep ini selaras bila dikaitkan hutan tersebut. Apalagi kalau mampu menerapkan manusia sebagai wakil Tuhan di bumi. Manusia sebagai semua etika tersebut. Kesepuluh Etika Rimbawan Khalifah. Manusia sebagai pembawa risalah, dan Indonesia tersebut diuraikan sebagai berikut: manusia sebagai pembawa rahmat seru sekalian alam. Pertama: “Memanusiakan Manusia“. Etika Keseimbangan alam tersebut telah mulai runtuh ketika ini menempatkan “masyarakat sebagai subyek”, dan manusia bersikap eksploitatif terhadap alam, terutama mengupayakan melibatkannya dalam seluruh siklus sejak revolusi industri berlanjut sampai saat ini dimana manajemen pengelolaan hutan. Apabila kita memiliki penduduk bumi telah mencapai 6 milyar manusia. cara pandang masyarakat di sekitar hutan itu sebagai Kerusakan alam telah terjadi di berbagai belahan bumi subyek, maka kita akan memiliki empati yang kuat. dan hal ini akan terus memburuk apabila manusia tidak Kita akan “memanusiakan” mereka dan memandang merubah sikap dan gaya hidupnya (lifestyle) yang boros mereka sebagai bagian dari solusi dari persoalan- akan penggunaan sumberdaya alam untuk mendukung persoalan yang dihadapi dalam membangun hutan, pola kehidupannya, terutama mereka yang hidup di menjaga hutan, atau memanfaatkan potensi hutan negara negara belahan bumi bagian Utara. dengan penuh rasa tanggung jawab. Masyarakat Ketiga: No Harm, “Tidak Melukai”, sebagai subyek juga berimplikasi bahwa manfaat “Ahimsa”. Berbagai persoalan kehutanan, konflik hutan diupayakan sebesar-besarnya untuk masyarakat, lahan, perambahan, illegal logging, yang ternyata khususnya yang tinggal di sekitar hutan itu. Apabila terbukti dilakukan atas motif-motif untuk memenuhi benar bahwa 48 juta masyarakat tinggal dan kebutuhan dasar, karena mereka miskin, maka upaya menggantungkan hidupnya dari hutan, maka itu penyelesainnya haruslah tidak dengan kekerasan, berarti suatu jumlah yang sangat besar hampir 25% tidak dengan pemaksaan, tidak dengan senapan, dari penduduk Indonesia. Menempatkan masyarakat tetapi dengan solusi kesejahteraan. Hukum harus sebagai subyek juga mendorong kita untuk melibatkan tegak bagi cukong, pemodal, oknum-oknum yang mereka sejak awal dari siklus manajemen pengelolaan dengan sengaja memanfaatkan masyaraka miskin tak

12 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama bertanah di sekitar hutan, untuk melakukan tindakan- kita harus menggali dan mendorong nilai-nilai ini tindakan yang menyalahi hukum. Sekali lagi, Forum masuk ke dalam bagian dari spirit kelola hutan Dialog itulah kendaraan yang seharusnya dibangun bersama masyarakat. Di TN Kayan Mentarang, Provinsi dan dipakai untuk mencari solusi bersama, dengan Kalimantan Utara, dimana secara adat, kawasan taman mempertimbangkan berbagai masukan, pendapat, dan nasional itu dimiliki oleh 11 Suku Daya Besar, dikelola aspirasi dari masyarakat. dengan konsep yang melibatkan lembaga-lembaga adat Masyarakat harus bisa merasakan kehadiran setempat. Dibentuk Dewan Pertimbangan Pengelolaan, “pemerintah” di halaman rumah mereka, di kehidupan di mana berbagai persoalan dan perencanaan kelola keseharian mereka, ketika mereka menghadapi taman nasional didiskusikan dan disepakati. Ini suatu persoalan-persoalan konkrit, seperti masalah kayu contoh, bagaimana etika mengelola hutan kita saat ini bakar, makanan ternak, layanan kesehatan, sekolah bagi dan menjadi harapan ke depan. Model ini bisa dicontoh anak-anaknya, akses jalan, pemiskinan oleh rentenir, di banyak kelola hutan produksi baik di HPH, HTI, dan banyak persoalan riil lainnya. Maka, penyelesaian Restorasi Ekosistem, Hutan Tanaman Rakyat, dan masalah mereka juga memerlukan keterpaduan kawasan hutan lainnya. Menuju pengelolaan hutan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dalam yang lebih manusiawi dan aspiratif. arti luas. Kehadiran pemerintah yang tidak “sangar”, Keragaman budaya dari masyarakat di seluruh tidak menakutkan. Indonesia, semestinya menjadi pertimbangan Pemerintah yang mau duduk dengan mereka penting dalam kita merumuskan langkah-langkah dan mendengarkan berbagai kesulitan dan harapan dalam mengelola hutan di tingkat tapak, di lapangan mereka. Reformasi Birokrasi harus menyentuh sampai yang adaptif disesuaikan dengan kondisi dinamis ke wilayah-wilayah seperti ini. Sikap mental aparat dan kekhasan di masing-masing lokasi. Kita perlu pemerintah yang santun dan lebih banyak turun ke mengkoreksi pandangan bahwa kawasan hutan adalah bawah menyerap persolaan nyata. Masyarakat yang laksana “kertas putih” tidak ada pemiliknya dan tidak hidupnya serba sulit, tinggal di daerah terpencil di tepi- ada sejarah penguasaannya yang diklaim oleh negara. tepi hutan, adalah kekuatan nyata bagi pembangunan Mungkin dari pola pendekatan etika seperti ini ada hutan dan kehutanan masa depan, apabila pemerintah harapan kita bersama mewujudkan motto: “Hutan melakukan tindakan yang tepat. Pemerintah Lestari Masyarakat Sejahtera”. seharusnya berpihak pada yang lemah, bukan kepada Kelima: Memadukan Tradisional Wisdom yang kuat, kaum pemodal dan sebagainya. Inilah dengan Scientific Knowledge. Etika menghormati model “blusukan”-nya para rimbawan. “Ahimsa” atau kearifan tradisional dari masyarakat-masyarakat nonviolence adalah sikap mental dan ajaran yang khususnya yang tinggal di sekitar hutan atau bahkan telah didalami dan ditunjukkan oleh Mahatma (Guru) tinggal di dalam hutan, adalah modal utama. Gandhi, dan akhirnya menjadi inspirasi bagi Nelson Memadukannya dengan scientific knowledge atau ilmu Mandela yang membawa Afrika Selatan menuju zaman pengetahuan modern, adalah kekuatan yang besar. Pada pencerahan. kondisi tertentu, kearifan tradisional mampu menjawab Keempat: Menghormati Hak-hak Masyarakat berbagai persoalan pelestarian hutan, pengelolaan Hukum Adat dan Nilai Budayanya. Ialah upaya lahan pertanian tradisional, yang telah dipraktikkan kita untuk mempertimbangkan dan lebih menguatkan masyarakat sejak nenek moyangnya. Pada kondisi nilai-nilai adat dan budaya yang masih hidup dan yang lain, masukan dari IPTEK diperlukan untuk nyata memiliki unsur-unsur penghargaan terhadap menggali lebih jauh nilai-nilai kemanfaatan plasma alam, spirit menjaga dan melestarikan alam, ke dalam nutfah untuk obat-obatan modern, sebagaimana yang berbagai aspek pembangunan kehutanan. Banyak dicontohkan dari TWA Teluk Kupang, yang ternyata kawasan hutan yang secara adat masih dikuasai dan potensi sponge-nya atau karang lunak (soft coral) dijaga untuk kepentingan kehidupan kelompok- memiliki prospek untuk materi penyembuhan kanker. kelompok masyarakat adat. Manajemen kelola hutan Jamur tertentu dari hutan tropis yang telah diteliti oleh

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 13 Artikel Utama calon doktor dari Pusat Konservasi dan Rehabilitasi, kayu, tetapi juga masalah sosial, budaya, antropologi, Litbang Kehutanan, mampu menguraikan dampak pengembangan masyarakat, dan lain sebagainya. lingkungan pencemaran minyak. Pembangunan hutan Jejaring multipihak, multidisiplin ilmu merupakan dengan menggunakan teknologi Silvikultur Intensif suatu keharusan, apabila kita ingin mendapatkan (SILIN) yang dikembangkan oleh Prof. Soekotjo dan manfaat dari banyaknya “rahasia” yang masih Prof. Na’iem dari Fahutan UGM, juga membuktikan terkandung di dalam perut hutan belantara tropis dan bahwa percepatan pembangunan hutan-hutan baru kawasan konservasi di bawah lautan di satu sisi, dan (tanpa mengganggu kegaraman hayati) nyata bisa upaya meningkatkan kecerdasan keberdayaan dan dilaksanakan. IPTEK yang mendapatkan dukungan kemandirian masyarakat di sisi lainnya. Masyarakat kebijakan Direktur Jendral BPK Nomor SK.226/VI- seharusnya menjadi bagian dari jejaring ini dan BPHA/2005 tangal 1 September 2005 tentang TPTI mendapatkan manfaatnya baik secara langsung maupun Intensif, perlu terus diupayakan untuk dilaksanakan tidak langsung. dalam skala yang lebih luas. Hal-hal tersebut di atas Ketujuh: Prinsip Kehati-hatian. Kecerobohan membuktikan bahwa IPTEK harus dimanfaatkan adalah sikap yang sejauh mungkin kita hindarkan. untuk membangun hutan Indonesia. Bukan hanya Kebijakan seharusnya disiapkan dengan matang untuk hutan Indonesia. Hasil-hasil riset di kawasan didasarkan pada data dan infomasi yang valid. hutan akan berguna untuk kepentingan kemanusiaan Pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan berbagai dalam arti luas. Upaya-upaya itu masih harus terus kebijakan, yang dilakukan dengan benar dan jujur ditingkatkan dan didukung oleh kebijakan nasional menjadi modal dasar dalam memperbaiki kebijakan ke yang komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan. depan. Pengalaman kerusakan hutan-hutan produksi Keenam: Jejaring Kerja Multipihak-Multi­ dengan skema HPH dengan pola monopoli dan dampak disipliner. Etika ini mencul dari kesadaran bahwa negatifnya di masa lalu menjadi bahan koreksi kita untuk mengelola hutan dengan segala karakteristiknya bersama. Konsistensi dan pengawasan yang ketat tanpa itu, tidak akan pernah mampu dikelola oleh hanya negosiasi, semestinya dapat menyelamatkan hutan- kelompok rimbawan. Mengurus hutan (di Indonesia) hutan tersebut. Apabila sistem Tebang Pilih Indonesia tidak cukup hanya oleh rimbawan saja. Ciptaan Tuhan (TPI) dilaksanakan dengan konsekuen, maka masih ada ini, sangat luar biasanya karena ia tumbuh di muka harapan akan tumbuhnya hutan untuk siklus tebangan bumi sebagai hasil dari proses asosiasi yang panjang berikutnya. Pengalaman itu, kini menjadi pelajaran dari aspek geologi, gerakan lempeng, kegunungapian, berharga agar dalam mengusahakan hutan, dilakukan pembentukan dan pergerakan tanah, iklim, kelerengan, dengan prinsip-prinsip kelestarian dan dengan posisinya di permukaan bumi, yang berakibat pada pengawasan yang ketat. pembentukan pola sebaran flora dan fauna yang Kebijakan Presiden RI melakukan Moratorium beragam. Kondisi ini masih ditambah dengan pola- Hutan (Inpres No. 10 tahun 2011). Penundaan izin pola ketergantungan manusia pada awal kehidupannya baru di hutan primer dan gambut yang berada di hutan kepada sumberdaya hutan beserta seluruh isinya, konversi, hutan lindung, dan hutan produksi, adalah yang membentuk kebudayaan manusia dan pola-pola langkah-langkah kehati-hatian tersebut. Moratorium pembentukan hutan, ragam dan sebaran flora dan ini diperpanjang lagi dengan terbitnya Inpres No. faunanya. Maka, dalam mengurus hutan, kawasan 6/2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan hutan, kita perlu mendapatkan dukungan dari berbagai Penyemperunaan Tata Kelola Hutan Alam Primer disiplin keilmuan, berbagai pengalaman empiris pakar, dan Lahan Gambut. Mengapa perlu menerapkan praktisi, pengamat, pemerhati, pejuang, perencana prinsip-prinsip kehati-hatian? Selain aspek kerusakan pembangunan, dan lain sebagainya. Rimbawan dengan hutan di masa lalu, tekanan dunia internasional ilmu kehutanan tidak akan cukup mampu dalam untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), merspon berbagai persoalan hutan dan kehutanan juga karena kita dengan Iptek yang ada banyak belum yang bukan sekedar persoalan silvikultur, teknologi mampu mengungkapnya “manfaat” dari isi hutan-

14 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama hutan alam tersebut bagi kepentingan kemanusiaan. hutan rakyat di Jawa dan Madura, hampir seluas 2,7 Apabila tidak dicegah, maka tingkat kerusakan hutan- juta hektar. Hasil kajian BPKH Wilayah XI bekerjasama hutan alam akan terus meninggi, karena kemampuan dengan MFP II ini menganalisis data tutupan hutan kita untuk melakukan pemantauan dan cek lapangan rakyat pada tahun 2003. Potensi kayunya pun telah akan ketaatan pengusaha masih sangat rendah. Prinsip dihitung dan mencapai 78 juta m3. Berkembangnya kehati-hatian ini bukan hanya berlaku di hutan-hutan hutan rakyat ini tidak dapat dilepaskan dari pionir produksi, tetapi juga dalam pengelolaan seluruh fungsi rimbawan dari Petak 5 Wanagama, seperti Almh hutan, termasuk di kawasan konservasi. Pemerintah Prof Oemi Haniin Soeseno, Prof. Soedarwono H, Pak yang telah mengalokasikan dan menetapkan 27,2 juta Pardiyan, yang memulai mengubah ekosistem karst hektar kawasan hutan sebagai kawasan konservasi, sejak tahun 1964 menjadi hutan seperti saat ini dan juga dalam mengemban etika kehati-hatian tersebut. menjadi contoh nyata bagi masyarakat Kab.Gunung Kawasan konservasi tersebut adalah bagian dari 64 Kidul dan meluas ke seluruh Jawa. juta hektar hutan yang masih utuh atau 42,5 persen. Kesembilan: Pelibatan Perempuan. Ialah sikap Porsi yang cukup besar dari kawasan konservasi ini mental dan etika kita untuk mempertimbangkan dan perlu dukungan kebijakan terpadu untuk mendorong memperluas peran-peran kaum perempuan dalam peningkatan efektivitas pengelolaanya dengan setiap langkah atau siklus manajemen kawasan hutan. berpegang pada etika-etika yang diusulkan tersebut di Kerusakan lingkungan berdampak langsung pada kaum atas. perempuan di pedesaan. Berbagai upaya konstruktif Kedelapan: Membangun “Gerakan”. Kesadaran menyelamatkan hutan, inovasi baru memperbaiki adalah tindakan yang dilakukan dengan sadar. Ciri lingkungan, dilakukan oleh perempuan. Pendidikan dari tindakan sadar dilandasai oleh tiga hal, yaitu anak-anak agar cinta pada lingkungan diemban bahwa setiap tindakan dilakukan dengan: ikhlas, kaum perempuan. Banyak di antara perempuan senang, dan semangat. Tindakan yang dilakukan tangguh tersebut telah menerima Kalpataru, karena secara sadar secara individu tidaklah mencukupi dalam pengabdiannya yang luar biasa pada penyelamatan melakukan perubahan yang besar dalam mengelola lingkungan dan menginspirasi masyakarat luas. atau menyelamatkan lingkungan hidup, mengelola Seorang perempuan bernama Tri Mumpuni- hutan. Ia harus berhimpun dalam tindakan secara Pendekar Lingkungan Hidup 2008 adalah contohnya. Ia bersama, terpadu, kolektif. Kesadaran bersama mampu menggerakkan masyarakat dan menjadi motor (collective awareness) yang dilakukan secara multi pembangunan mikro (mini) hidro yang menghasilkan pihak inilah yang menjadi cikal bakal dan modal dasar listrik di 60 lokasi tersebar di seluruh Indonesia. untuk melakukan perubahan. Kesadaran bersama ini Usahanya membentang dalam tempo tidak kurang menjadi cikal bakal dapat dilakukannya aksi bersama dari 17 tahun (Berita TransTV 17 Agustus 2010; jam 21: (collective action) atau aksi kolektif. Aksi kolektif 48). Puluhan penghargaan diterimanya dari berbagai inilah yang dapat disebut sebagai “gerakan”. Kampanye kalangan, antara lain sebagai Climate Hero dari WWF. yang terus menerus dilakukan dalam Penanaman Pada tanggal 20 Agustus 2010, harian Kompas Satu Miliar Pohon, misalnya adalah salah satu contoh memuat berita tentang orasi Eny Sudarmonowati, upaya membangun suatu Gerakan Kesadaran Bersama sebelum dikukuhkan sebagai Prof. Riset. Ia sejak 1992 Multipihak. Kini banyak pihak yang mendukung melakukan penelitian intensif pemuliaan pohon hutan. program satu miliar pohon tersebut. From collective Salah satu yang dipilih adalah sengon-salah satu jenis awareness to collective action. Dari gerakan di pohon cepat tumbuh (fast growing spesies) yang penting Indonesia akan berkontribusi pada tataran global, untuk rehabilitasi hutan atau dikembangkan sebagai sehingga, menanam pohon menjadi kesadaran kita penghasil kayu perkakas ringan. Hasil rekayasa genetik bersama. Program penghijauan dan reboisasi di amsa yang dilakukannya telah membuat pertumbuhan sengon awal 1980, telah menghasilkan kesadaran membangun 1,5 kali lebih cepat dari sengon bukan hasil rekayasa. hutan di lahan milik masyarakat. Saat ini, telah lahir Diprediksi, panen yang semula menunggu 15 tahun bisa

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 15 Artikel Utama diperpendek menjadi 7 tahun saja. Yang bersangkutan spesies baru, spesies hasil rekayasa genetic, harus juga mengungkapkan bahwa ia melakukan penelitian terus dipacu untuk diujicobakan di lapangan. Generasi juga tentang Acacia mangium transgenik. Ada sengon mudalah yang akan memainkan peran kesejarahan mutan hasil radiasi sinar gamma, yang tahan hidup di besar di amsa depan, bukan generasi tua. lahan ex tailing, jadi kemungkinan besar bisa untuk bioremediasi. Ribuan hektar lahan eks pertambangan Difusi Etika Rimbawan dapat segera dihijaukan dengan hasil riset ini. Kesembilan etika dalam pembangunan kehutanan Aleta Baun aktivis perempuan dari Timor Tengah yang diusulkan itu tentu perlu mendapat masukan dan Selatan, mendapatkan penghargaan dari Goldman kritik. Paling mudah membuat rumusan tentang etika. Environmental Prize 2013 di San Fransisco, Amerika Paling sulit menerapkannya. Diperlukan niat baik dan Serikat, pada 15 April 2013, atas upayanya yang gigih usaha yang keras serta konsisten untuk mengawal mempertahankan hutan dan Gunung Batu di lereng proses cloning etika tersebut dalam setiap orang yang Gunung Mutis (Kompas, 20 April 2013). Ketiga contoh memiliki kepedulian akan kelestarian hutan Indonesia. tersebut membuktikan peranan perempuan dalam Etika lebih sebagai gerakan moral, self control dari para perbaikan lingkungan hidup. Kebijakan pemerintah rimbawan dalam membangun profesionalismenya. ke depan harus mempertimbangkan keterlibat kaum Membangun hutan, menjaga dan pengelolaan hutan, perempuan lebih besar dan dengan niat yang baik dengan etika dan dukungan moralitas yang tinggi, untuk mendorong peran mereka semakin besar dan bukan semata-mata pekerjaan teknis saja, adalah menentukan. menjadi harapan kita bersama. Sebagaimana dokter Kesepuluh: Pelibatan Kaum Muda. Memper­ memiliki Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Salah satu timbangkan tujuan jangka panjang dari pengelolan tugas IDI dalam selalu mendorong anggotanya untuk hutan dan lingkungan secara luas, maka isu kunci profesional, dan melakukan tindakan pencegahan, yang harus dipertimbangkan dalam kebijakan nasional teguran, peringatan bagi mereka yang melanggar Kode adalah tentang pendidikan lingkungan dan peran kaum Etik Dokter Indonesia. Mungkin para rimbawa perlu muda. Mereka kelompok potensial untuk terlibat dalam mencontoh bagaimana IDI menegakkan kodek etik berbagai upaya dan gerakan penyelamatan lingkungan. dokter Indonesia. Memberikan reward bagi mereka Sudah sewajarnya dibangun strategi pengelolaan hutan yang berhasil menerapkan Kode Etik dan bahkan dan penyelamatan lingkungan dengan melibatkan mampu mengembangkan nilai-nilai moralitas baru di kaum muda. Mereka yang akan mengambil tongkat mana ia bekerja. estafet dari generasi tua saat ini, untuk dilanjutkan ke Rimbawan memiliki peluang yang besar dalam depan. Skala waktu yang dipakai dalam pengelolaan membuktikan dirinya, mampu membangun kembali hutan dan isu-isu lingkungan bukan hanya lima tahun, 30 juta hektar hutan yang telah rusak saat ini, menjadi atau 10 tahun, tetapi 50-100 tahun ke depan. Skala hutan yang produktif, menggunakan Iptek mutahir, generasi, antar generasi, dan lintas generasi. Investasi dijaga bersama dengan masyarakat setempat, dan pendidikan lingkungan saat ini akan menentukan sekaligus masyarakat memperoleh manfaatnya yang hasilnya 20-30 tahun ke depan. Bonus demografi yang nyata bagi peningkatan kesejahteraannya. Kesadaran dialami Indonesia, dengan lebih dari 40% penduduknya bahwa keberhasilan mengurus hutan adalah bagian dalam usia produktif, merupakan modal dasar untuk dari menjaga martabat kita sebagai bangsa di depan melakukan pewarisan best practices dalam pengelolaan masyarakat internasional, sebagaimana disebutkan sumberdaya alam dari generasi saat ini kepada generasi dalam Deklarasi Kaliurang (1966), adalah bagian dari muda tersebut. Praktik kelola sumberdaya alam upaya untuk mendorong nilai-nilai substansial dari dan pemikiran pemikiran serta inovasi baru tentang Kode Etik Rimbawan menjadi tenaga pendorong untuk pengelolaan sumberdaya alam harus didokumentasi bekerja lebih baik, lebih keras, lebih cerdas (kerja dan diwariskan kepada generasi muda untuk terus berjaringan multipihak), lebih adaptif (perencanaan dilanjutkan dan bahkan dikembangkan. Penemuan yang partisipatif dan adaptif), lebih visioner, lebih

16 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Utama menggunakan hati nurani, sebagaimana dicontohkan pencegah erosi, kontrol banjir, longsor, udara bersih, pendahulunya: tokoh tokoh pembangun kawasan dan masih banyak manfaat lainnya. Manfaatkan hutan cadas-gersang Gunung Kidul, sejak tahun 1964, bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara umum yaitu Prof. Dr.Oemi Haniin Soeseno (Almarhumah), dan kemaslahatan bagi umat manusia. Prof. Soedarwono H (Almarhum), Pak Pardiyan Keberhasilan pengelolaan itu juga dicerminkan (Almarhum), yang dilanjutkan oleh Prof. Soekotjo, dari semakin terkelolanya berbagai macam konflik Prof. Moh. Na”iem, menjadi hutan kembali, dan 40 sosial, konflik ekonomi, perebutan lahan, sengketa tahun kemudian mendorong berkembangnya 2,7 juta lahan dengan berbagai kelompok masyarakat termasuk hektar hutan rakyat di seluruh Pulau Jawa dan Madura, masyarakat (hukum) adat, yang kehidupannya sebagian merupakan bukti nyata bagi generasi rimbawan saat ini besar tergantung dari kelestarian sumberdaya hutan dan ke depan. Revolusi mental Rimbawan seharusnya itu, seperti masyarakat Mentawai di Pulau Siberut, “dibakar” kembali semangatnya untuk menerapkan masyarakat asli di pedalaman Kalimantan, Sulawesi, Etika Rimbawa yang telah dicontohkan oleh para Papua, dan sebagainya. Pengakuan keberadaan pendahulu di Petak 5 Gunung Kidul itu. masyarakat (hukum) adat, sebagaimana disebutkan Difusi, diseminasi nilai-nilai moral atau etika dalam berbagai produk perundangan-undangan rimbawan akan sangat efektif dengan menggunakan menunjukkan suatu keseriusan pemerintah dalam contoh nyata. Contoh itu adalah bagaimana rimbawan mendorong semua pihak, termasuk rimbawan–yang mampu membuktikan bahwa hutan dapat dikelola pekerjaannya banyak bersentuhan langsung dengan dengan dukungan ilmu kehutanan dan ilmu-ilmu lainnya. masyarakat Adat tersebut, untuk menerapkan etika- Hasil pengelolaan itu menghasilkan kemanfaatan tidak etika untuk mewujudkan kebijakan tersebut dalam hanya bagi masyarakat sekitar hutan itu (lapangan bentuknya yang nyata di tingkat lapangan. Apalagi pekerjaan, pemanfaatan hasil hutan-kayu bakar, kayu penghormatan terhadap masyarakat adat juga telah perkakas ringan, agroforestry, sumber makanan, menjadi bagian dari pernyataan pada Deklarasi peralatan rumah, obat-obatan tradisional, air, wisata 1999. Sehingga tidak ada alasan bagi alam, bagian dari sejarah leluhur, dan sebagainya), rimbawan untuk tidak menerapkan Etika ini dalam tetapi juga bagi masyarakat yang jauh tinggal di luar setiap langkah kerjanya mengelola hutan yang menjadi kawasan hutan (suplai air, penjaga keseimbangan siklus tanggungjawab profesionalnya. air, keseimbangan ketersediaan air di musim hujan/ Maka, revolusi mental rimbawan Indonesia adalah musim kemarau, penjaga kesuburan tanah pertanian, suatu keniscayaan yang tidak perlu ada keraguan dalam sumber penyerbukan tanaman hutan dan pertanian, menerapkannya.

Daftar Rujukan Hardjosoekarto, S., 2014. Memahami Revolusi Mental. Kompas, 20 Juni 2014. Otto Scharmer., 2007. Addressing the Blind Spot of Our Time. An Executive Summary of the New Book by Otto Scharmer. Theory U: Leading from the Future as It Emerges. The Social Technology of Presencing. The Presencing Institute. Cambride MA. Society for Organizational Learning, 2007. Sen., AK., 2014. Membongkar Kemiskinan. Kompas, 14 Januari 2014. Widodo., J., 2014. Revolusi Mental. Kompas, 10 Mei 2014.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 17 Artikel Pendukung Dicari Kultur Kehutanan Terbaru

Oleh: Banjar Yulianto Laban Mantan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, Direktur Konservasi Kawasan, Kepala PUSDAL Regional I - Departemen Kehutanan

“Ketika atas nama kebun sawit, hutan alam tropis pegunungan di hulu mahakam dibabat, orientasi publik terbelah, ke kanan penuh harapan, ke kiri hanya kelumpuhan. Sebuah stagnasi lingkungan, bayangan masa depan, hanyalah sebuah sungai besar yang kerontang”

Hutan di Zona Energi Kehutanan menghadirkan unsur-unsur pelengkap erdasar Undang Undang Kehutanan, sesuai pengelolaan agar hutan itu berfungsi optimal, Bfungsi konservasi, hidrologi dan produksi 2) Realistis berarti fungsi hutan itu bermakna bagi sebenarnya pengaturan hutan kita sudah memenuhi publik, ada rasa dan wujudnya di lapangan, tuntutan kebutuhan publik yaitu: keanekaragaman 3) Logis berarti hutan tersebut berfungsi optimal hayati, wisata alam, sumber air bersih, sumber memenuhi kebutuhan publik, dan nutrisi dan bahan baku industri, terutama kayu. 4) Rasional berarti dapat diukur, baik unsur pelengkap Namun dengan berjalannya waktu, kebutuhan manusia pengelolaan maupun indikator-indikator di berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi lapangan, dibandingkan dengan standard ilmiah global yang berfokus pada pasar energi. Dampaknya: dan rencana. terjadilah turbulensi ideologi di lingkup kehutanan. Perubahan spirit kehutanan dari industri primer Gencarnya Intervensi kayu ke pinjam pakai kawasan hutan, sebagai upaya Kementerian Kehutanan dikenal sebagai lembaga untuk memperbesar Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah yang “mudah” untuk menerima intervensi adalah keniscayaan, antara lain untuk mendukung apapun. Mungkin karena posisinya di hulu, sebuah “keterlibatan” Kehutanan dalam kancah pasar energi posisi yang masih dianggap longgar untuk segalanya. global. Pinjam Pakai Kawasan Hutan, sesuai aturan Belum ada sedekade bahkan sebulan, ditemukan ada sebagian besar diarahkan ke Kawasan Hutan Produksi beberapa bentuk intervensi, yaitu: 1). Gagasan politik, yang sampai saat ini didominasi untuk tambang 2). Perkembangan sektor lain, 3). Program-program terbuka batubara. Sedang untuk proses pengadaan eksternal atau integrasi dengan kementerian lain, dan energi geothermal yang sebagian besar masih 4). Perkembangan teknologi. Agar hutan dan segala dalam tahap izin explorasi, sesuai aturan ada yang isinya tidak punah di ranah Ibu Pertiwi, maka bentuk- diarahkan ke Hutan Konservasi dan Hutan Lindung. bentuk intervensi tersebut harus diantisipasi segera Masuk ke mekanisme spirit dan kultur energi yang dengan bijak. diawali dengan penerbitan Izin Pinjam Pakai Kawasan 1) Intervensi gagasan politik, antara lain (a). Hutan (IPPKH), ditengarai Kementerian Kehutanan bergabungnya Kementerian Kehutanan dengan belum siap mengatur langkah strategis yang intensif Kementerian Lingkungan Hidup, (b). pengalihan dalam struktur otonomi daerah untuk mengawasi, pengelolaan kawasan konservasi laut dari memantau dan mengevaluasi pelaksanaan izin Kementerian Kehutanan ke Kementerian Kelautan dimaksud. Aturan yang fokus ke kewajiban pemegang dan Perikanan dan (c). proses penyelesaian izin izin perlu dicermati kembali secara obyektif, realistis, pinjam pakai kawasan hutan untuk jalan pengungsi logis, dan rasional. sinabung dalam waktu 2 hari kerja. Beberapa 1) Obyektif berarti seberapa jauh Kementerian Gagasan yang muncul dari Kabinet Kerja (2014-

18 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung

2019) tersebut mengisyaratkan bahwa harus ada kawasan hutan dalam rencana tata ruang yang perubahan orientasi, dari ego eksklusif ke toleransi kadang kurang memperhatikan integrasi faktor- inklusif. Suatu perubahan yang harus memposisikan faktor sosial, ekonomi dan lingkungan untuk NKRI menjadi paling prioritas dan untuk itu jangka panjang (minimal 5 tahun, karena sesuai Kabinet Kerja harus legowo mengutamakan aturan usulan perubahan tata ruang provinsi bisa koordinasi dalam mengemban tugas pokok dan diajukan setiap 5 tahun). Adapun kultur kehutanan fungsi masing- masing Lembaga/Kementerian. Ada yang berinteraksi dengan pertambangan terbuka nilai positip yang dapat dipetik dari penggabungan melalui IPPKH, perlu penekanan dan pengawasan Kementerian Kehutanan dengan Kementerian yang ketat pada reklamasi dan revegetasinya. Lingkungan Hidup yaitu rasional hutan sebagai Reklamasi harus sesuai dengan kaidah bentang unsur lingkungan utama menjadi aspek yang alam yang mutlak memenuhi syarat konservasi punya posisi tawar prioritas, sehingga izin tidak tanah dan hidroorologi, sedang untuk revegetasi mudah diterbitkan atau diterbitkan dengan sistem harus memenuhi syarat mengembalikan konservasi pengawasan yang kuat. keanekaragaman jenis hayati (flora fauna) asli dan 2) Intervensi perkembangan sektor lain, antara menghindari penggunaan jenis tumbuhan pohon lain sektor yang mengurus kependudukan, yang invansif dan didatangkan dari tempat lain, pertanian, pertambangan dan infrastruktur. misal: Acacia decurent, A nelotica, A mangium. Intervensi ini biasanya bila direspon secara 3) Intervensi program-program eksternal atau obyektif masih meninggalkan tanda tanya integrasi dengan lembaga/kementerian lain, besar yaitu mengapa intervensi ini di fasilitasi biasanya dalam rangka penguatan ketahanan dengan pinjam pakai kawasan hutan? Fasilitas pangan dan pemulihan kondisi masyarakat setelah ini dinilai banyak pihak akan mengganggu bencana alam. Penguatan ketahanan pangan, sifat proses pemantapan pengelolaan kawasan hutan pada umumnya hanyalah adisional atau tambahan sesuai fungsinya, terutama pada waktu meng­ melalui tumpang sari pada waktu membangun hadirkan unsur-unsur pelengkap pengelolaan hutan tanaman, walaupun ada pula yang sifatnya agar hutan itu berfungsi optimal. Dengan permanen terus menerus sesuai musim, misal demikian harus ada perubahan kultur kehutanan koleksi madu lebah di hutan alam. Namun dalam yang sampai saat ini cenderung memposisikan rangka menegakkan kedaulatan pangan alangkah bijak bila Hutan Produksi Konversi (HPK) dalam Rencana Tata Ruang Provinsi dijadikan konsensus para pihak untuk prioritas pengembangannya. Jangan hanya didominasi sawit dan tanaman bahan baku industri lainnya, tapi bukalah peluang untuk pengembangan keanekaragaman pangan. Aspek logika seyogyanya digunakan untuk mempertimbangkan kedaulatan pangan, karena optimalisasi fungsi hutan, khususnya hutan lindung akan mencegah banjir dan kekeringan serta menjamin tersedianya air bersih, air irigasi dan nutrisi alami bagi tanaman pangan. 4) Intervensi pengembangan teknologi, membuka peluang berkembangnya kultur kehutanan ke arah modernisasi jati diri bangsa. Sumbangan kehutanan pada prinsip mandiri di bidang ekonomi masih banyak yang bisa digali dari keanekaragaman hayati, baik di bidang pangan,

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 19 Artikel Pendukung

obat-obatan maupun energi alternatif. Berdasar harus dapat menunjukkan peran konkrit dalam arti realita, dengan adanya intervensi teknologi pada ada fakta nyata yang berproses dan berwujud di umumnya fungsi hutan dapat dirancang lebih lapangan. Rimbawan karena peran tersebut dapat juga bermakna bagi kepentingan publik. Mercusuar di menunjukkan kinerja dan manfaatnya bagi pengelolaan Cagar Alam sebuah tanjung atau pulau akan lebih hutan yang produktif dan lestari, sehingga berdampak bermakna komunikasi yang menyelamatkan lalu jangka panjang bagi terpenuhinya kebutuhan publik lintas laut dari pada tidak boleh ada mercusuar akan air, energi alternatif, kayu, non kayu, dan pangan. sama sekali. Contoh lain yaitu Mikrohidro Pusat Listrik Tenaga Air, dapat sebagai rujukan bahwa Berbagi Peran Rimbawan hutan lebih bermakna dan pasti akan dijaga Tantangan rimbawan dalam peran positip di publik dari pada tidak ada mikrohidro sama sekali. Kabinet Kerja tidaklah mudah, karena ada kultur Dengan demikian orientasi kehutanan terbaru kehutanan yang berubah. Tidak hanya sekedar orientasi, seharusnya orientasi pada interest publik, bukan tetapi juga langkah untuk mencapai visi misi yang lagi terfokus pada interest pengusaha atau penguasa. mungkin juga berubah. Jadi dengan uraian di sub-sub Bergabungnya Kementerian Kehutanan dengan judul di atas rimbawan Indonesia diminta untuk siap Kementerian Lingkungan Hidup diharapkan dapat mengatasi segala intervensi dengan bijak. Bagaimana semakin memperkuat interest publik, karena hutan caranya tergantung seni peran masing-masing. Peran bukan lagi sumber daya sektoral yang eksklusif, dalam struktur kelembagaan resmi maupun dalam tetapi sumber daya komunal yang inklusif dan jaringan antar lembaga terkait pada Kabinet Kerja secara inheren memerlukan pertimbangan teknis harus memperhatikan visi dan misi Kementerian. lingkungan dari sebuah Kementerian. Kultur kehutanan terbaru akan kita temukan dalam proses yang mensinergikan hutan, lingkungan hidup Tantangan Rimbawan dan dampak dari keterpaduannya. Namun demikian, Revolusi mental untuk perubahan orientasi guna terlepas dari kepentingan Kementerian, diharapkan menghadapi krisis air, energi dan pangan menjadi para rimbawan selama hayat dikandung badan dapat keniscayaan bagi rimbawan era kini dan yang akan menciptakan kultur kehutanan sendiri, antara lain yaitu datang. Rimbawan yang difokuskan pada komunitas tidak boleh berhenti belajar dan tetap berperan sesuai pencinta hutan harus menyadari bahwa perubahan profesi akademik atau autodidak baik untuk dirinya, orientasi dalam praktek pinjam pakai kawasan hutan kelompoknya maupun publik sebagai: tidak hanya didorong oleh kewajiban menyumbang 1) Inisiator: penggagas agar aplikasi pengelolaan peningkatan pendapatan negara melalui Penerimaan hutan dapat dipercepat melalui KPH, Negara Bukan Pajak (PNBP), tetapi juga didorong oleh 2) Motivator: pendorong agar percepatan pengelolaan antitesisnya yaitu berupa perkembangan pemahaman hutan optimal, misal ada perubahan kebiasaan dari rimbawan pada fokus hutan harus dikelola sesuai kerja kurang produktif menjadi lebih produktif dan fungsi yang ditetapkan. Oleh karena itu proses efisien. pembentukan dan berjalannya Kesatuan Pengelolaan 3) Mediator: penengah dalam penyelesaian konflik, Hutan (KPH) harus dilanjutkan dan segera diwujudkan sehingga fungsi hutan dapat kembali pada dalam Kabinet Kerja. Eksistensi rimbawan ke depan pelayanan kebutuhan publik yang relevan bagi sebagai bagian dari kelengkapan pengelolaan hutan pelestarian kehidupan jangka panjang. ditantang peran konkrit dan manfaatnya di zona KPH 4) Katalisator, penyalur semua aspirasi publik yang ini. Perkembangan teknologi informasi, komunikasi cenderung memperkuat sistem pengelolaan hutan dan transportasi menjadi sarana yang penting bagi ke peraturan yang komunikatif, akomodatif, dan rimbawan untuk mau dan mampu tinggal dan bekerja inklusif. langsung di hutan. Hutan bukan lagi daerah tertinggal OTW: Muara Bunyut, Melak Kubar, 12 Nopember 2014. atau wilayah terpencil yang jauh dari jangkauan Shared from Google Keep rimbawan untuk mengelola hutan. Rimbawan

20 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung Memahami dan Mencegah Tindak Kriminal (Kejahatan)

Oleh: Prof.Dr. Ir. Agus Mulyono, M.Kom, Psi. Mantan Staf Ahli Menteri Kehutanan - Departemen Kehutanan

Abstract Criminology science is the scientific crime or misconduct, as well as the causes and consequences of crime or moral turpitude which is passed by the people as individuals and groups, thus making difficult others or enrich themselves or others. Whereas crime is moral turpitude. Prevention can be achieved through a process of thinking systematically, based on the ethic and morals that can be accounted for, so that the quality of the decision would be fulfilled.

Tuntutan masyarakat atas dapat ditetapkan sebagai pelaku kejahatan (kriminal), penyelenggaraan pemerintahan karena Negara kita adalah Negara Hukum. Upaya yang baik (Good Governance) dan untuk menghindari tindak kriminal (kejahatan) di pemerintahan yang bersih, serta dalam organisasi pemerintahan maupun swasta, bebas dari korupsi, kolusi, dan diperlukan evaluasi diri sudahkah kita melaksanakan nepotisme (Clean Governance), tugas sesuai prinsip norma, etika dan peraturan? Jika telah mendorong adanya konse­ belum sepenuhnya melaksanakan prinsip itu, maka kuensi logis untuk melaksanakan berbagai upaya dari diperlukan hijrah. Hijrah memberikan pemahaman semua jajaran pemerintahan dan swasta untuk kepada kita bahwa, ketika individu, keluarga dan bangsa memperbaiki kinerjanya secara profesional. Salah satu merasa nyaman dengan keduniaan, seperti berbuat yang dapat menghambat kinerja tersebut adalah tindak kebohongan, kezaliman, kemunafikan dan perilaku kejahatan (kriminalitas) di dalam organisasi pemerinta­ korup serta segala bentuk kemungkaran lain, dan tidak han maupun swasta, seperti masalah pajak, peng­ mau hijrah, meninggalkan hal-hal yang negatif, berarti gelembungan anggaran pemerintah, dan rekayasa harus siap menghadapi ancaman, seperti bencana, penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaaan yang telah musibah, krisis multidimensional, serta azab di akhirat. dipaparkan di media masa (Surat kabar, majalah dan Untuk lebih memahami pengertian kriminologi dan TV), Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa upaya-upaya pencegahan tindak kriminal melalui pandangan mengenai perbuatan apakah dapat proses berpikir yang dilandasi oleh etika dan moral dikategorikan sebagai kejahatan atau tidak. Secara sesuai prinsip, maka berikut ini disajikan sekilas/ yuridis, tindak kejahatan (kriminalitas) didefinisikan gambaran tentang kriminologi, tindakan kriminal sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang dan upaya pencegahannya. Adapun ruang lingkup atau ketentuan yang berlaku, dan diakui secara legal. penulisan ini hanya didasarkan pada studi pustaka dan Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan lebih difokuskan lagi pada pendekatan etika dan moral merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan individu untuk pencegahannya. masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan 1. Kriminologi suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial Kriminologi, secara etimologis berasal dari kata dari masyarakat. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi crimer yang berarti kejahatan. Adapun ilmu kriminologi formal, dan reaksi non formal. adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan. Selama kesalahan seorang belum ditetapkan Aliran pemikiran dalam kriminologi adalah cara oleh seorang hakim, maka seseorang tersebut belum pandang (paradigma) yang digunakan oleh para pakar

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 21 Artikel Pendukung kriminologi dalam melihat, menanggapi, menafsirkan lain, atau negara dirugikan. dan menjelaskan mengenai fenomena kejahatan 2. Tindak kriminal (Kejahatan) (crime). Menurut Borger (dalam Santoso dan Gulfa, Tindak kriminal adalah segala sesuatu yang 2002) mengatakan bahwa kriminologi adalah ilmu melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya kejahatan seluas luasnya. The body of knowledge yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, regarding crime as a social phenonemon (Sutherland, perampok dan pembunuh. Akan tetapi sebetulnya tidak 2007). Senada dengan hal tersebut Wolfgang, Savitz, hanya sebatas itu, melainkan juga tindakan oleh aparat dan Johnston (2001) mengatakan bahwa kriminologi pemerintah dan swasta, sebagimana telah disampaikan merupakan kumpulan ilmu pengetahuan tentang sebelumnya. gejala kejahatan yang bertujuan untuk memperoleh Tindak kejahatan (kriminalitas) itu bukan pengetahuan dan pengertian tentang gejala kejahatan merupakan peristiwa bawaan sejak lahir, juga bukan dengan jalan mempelajari dan menganalisa secara merupakan warisan biologis. Tingkah laku kriminal ilmiah keterangan-keterangan, keseragaman-kesera­ dapat dilakukan oleh siapapun juga baik pria maupun gaman, pola-pola dan faktor-faktor kausal yang ber­ wanita dan dapat berlangsung pada usia anak, dewasa hubungan dengan kejahatan, dan pelaku kejahatan, maupun tua. Tindak kriminal (kejahatan) dapat serta reaksi masyarakat terhadap keduanya. Pendapat dilakukan secara sadar, difikirkan, direncanakan dan para ahli mengatakan bahwa: diarahkan pada suatu maksud tertentu, juga dapat Rifhi Siddiq, Kriminologi adalah sebuah studi dilakukan secara setengah sadar, didorong oleh mengenai gejala dan fenomena kejahatan serta sebab impuls-impuls yang cukup mendesak, seolah-olah dan akibat dari kejahatan itu yang merupakan sesuatu didorong oleh paksaan-paksaan yang sangat kuat, problematika kehidupan. dan dapat juga dilakukan secara tidak sadar, misalnya WA Bonger, Kriminologi adalah ilmu pengetahuan karena terpaksa untuk mempertahankan hidup dan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas- kebutuhan lain yang amat mendesak. Masyarakat luasnya. modern yang amat komplek menumbuhkan aspirasi Wood, Kriminologi adalah keseluruhan pengetahu­ materiil tinggi, dan sering disertai oleh ambisi sosial an yang diperoleh berdasarkan teori atau pengalaman yang tidak sehat. Dambaan pemenuhan kebutuhan yang bertalian dengan perbuatan jahat dan penjahat materiil yang melimpah, misalnya rasa ingin memiliki serta termaksud di dalamnya reaksi dari masyarakat harta kekayaan dan barang-barang mewah, tanpa terhadap perbuatan jahat dan para penjahat. mempunyai kemampuan untuk mencapainya dengan Noach, Kriminologi adalah ilmu pengetahuan jalan yang wajar mendorong individu untuk melakukan tentang perbuatan jahat dan perilaku tercela yang tindak kriminal, dengan kata lain ada ketidak sesuaian menyangkut orang-orang terlibat dalam perilaku jahat antara keinginan dengan kemampuan pribadi, maka dan perbuatan tercela itu. peristiwa ini juga dapat mendorong individu untuk Wakter Recless, Kriminologi adalah pemahaman melakukan tindak kriminal. ketertiban individu dan tingkah laku jahat dan 3. Pencegahan tindak kriminal (kejahatan) dapat pemahaman bekerjanya sistem peradilan pidana. dilakukan melalui pendekatan proses Pencegahan Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat tindak kriminal (kejahatan), berfikir yang ditarik kesimpulan bahwa, ilmu kriminologi adalah dilandasi oleh etika dan moral sesuai prinsip. ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tindak 3.1 Etika/Moral kejahatan (kriminal) atau perbuatan tercela, serta sebab Etika didefinisikan sebagai hal-hal yang benar atau dan akibat dari tindak kejahatan atau perbuatan tercela salah secara moral (Geisler N.L dan Douglass R tersebut yang dilakukan oleh orang selaku individu 2007). Bertens (2001) mengatakan bahwa terdapat maupun kelompok sehingga membuat susah orang lain beberapa batasan terhadap pengertian etika, (masyarakat) atau memperkaya diri sendiri atau pihak pertama etika merujuk kepada suatu perbuatan;

22 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung kedua etika tidak bergantung kepada kehadiran diwakili oleh beberapa istilah, yaitu pemikiran orang lain; ketiga, etika memandang manusia dari moral (moral thinking), penalaran moral (moral sisi dalam. Lebih lanjut Bertens (2001) mengatakan reasoning), penilaian moral (moral judgement). bahwa etika adalah nilai-nilai dan norma-norma Kohlberg (1995) mengemukakan bahwa penalaran yang menjadi pedoman bagi seseorang atau suatu moral tidak terkait dengan sosial budaya tertentu. kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moralitas pada dasarnya dipandang sebagai suatu Dipandang dari segi etimologi, tampaknya kata konflik antara kepentingan diri dan lingkungan, moral sama artinya dengan etika, keduanya antara hak dan kewajiban yang harus diselesaikan. berasal dari kata-kata, yang berarti adat kebiasaan 3.2 Landasan Etika/Moral meskipun bahasa asalnya berbeda (Zubaidi, 2005). Di kebanyakan individu memiliki pondasi moral Norma, nilai, hukum dan etika setelah diinternalisasi yang gampang dipengaruhi oleh lingkungan yang dalam diri individu akan mengkristral dan labil. Hal ini dapat dilihat saat individu mengambil membentuk moral (Agus Mulyono, 2009). Ajaran suatu keputusan, menentukan prioritas, dan baik dan buruk tentunya bergantung pada konteks tanggapan terhadap berbagai situasi. Guna kehidupan berbudaya dalam masyarakat tertentu. menentukan tindakan yang etis dan pantas diambil Ajaran ini pada dasarnya akan mengarahkan dalam suatu pekerjaan, kita harus melihat bahan perilaku individu agar sesuai dengan norma- yang digunakan untuk menyusun pondasi moral kita. norma dan nilai-nilai yang dianut. Individu Ibarat bangunan tinggi di sebuah lahan, tergantung yang menselaraskan perilakunya sesuai dengan bagaimana lahan tersebut tingkat kestabilan tuntutan dan harapan masyarakat dinyatakan atau kelabilannya, sehingga dapat menentukan sebagai individu yang bermoral. Sebagaimana berapa kedalamannya, bahan yang digunakan, telah diungkapkan oleh Suseno (1991) bahwa, kata bagaimana mengerjakannya dan sebagainya. Jika moral selalu mengacu baik buruknya manusia ini diproyeksikan kedalam moral individu, maka sebagai manusia (dari segi hatinya, watak, sikap timbulah suatu pertanyaan, sebagai berikut: Dari dan inti kepribadiannya), bukan mengenai baik manakah nilai-nilai itu berasal? Apakah nilai moral buruknya manusia begitu saja. Lebih lanjut itu mutlak dan tidak dapat diubah ataukah sifatnya Suseno menekankan kepada esensi keberadaan relatif dengan menyesuaikan situasi? Untuk itu manusia sebagai makhluk sosial yang diharapkan pertanyaan-pertanyaan ini yang harus dijawab dan dapat memberikan manfaat bagi manusia lain di mendapatkan landasan moral yang benar-benar muka bumi. Manusia dinyatakan bermanfaat jika diperlukan. Melalui jawaban atas pertanyaan- memberikan kebaikan bagi orang banyak. Asumsi pertanyaan tersebut di atas, kita akan mendapatkan tersebut diperkuat dengan, “morality is a set of landasan moral yang dibutuhkan oleh setiap rules, custom or principles that regulate people’s individu (Geisler, N.L & Randy Douglass, 2008). conduct that affects human welfare”, (staub, Nilai-nilai dapat diambil dan berasal dari hukum 1978). Seharusnya moral bukan saja suatu produk moral. Hukum moral itu berkenaan dengan hal-hal yang terpisah dari diri individu, sebaliknya moral yang baik dan yang buruk. Akan tetapi, tentunya seharusnya adalah individu itu sendiri. Moralitas setiap hukum menghendaki hal-hal yang baik, sebagai keseluruhan norma-norma, nilai-nilai bukan sebaliknya. Sebagai bukti adanya hukum dan sikap-sikap moral seseorang atau sebuah moral dapat diilusterasikan bahwa, hukum tidak masyarakat (Suseno, 1991). semata-mata datang dengan sendirinya, melainkan Dalam penulisan ini moral merupakan suatu poduk ada yang membuat. Produk hukum yang dihasilkan yang dijadikan rujukan untuk berperilaku. Moral terkait dengan nuansa bathin saat itu, latar dijadikan landasan menafsirkan stimulus untuk belakang, dan moral si pembuat. pengambilan keputusan sikap dan perilaku. Dalam Dalam alam pikiran dan hati setiap individu telah hal moral proses penafsiran stimulus yang dimaksud terpatri hukum yang mengendalikan pikiran,

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 23 Artikel Pendukung

keputusan yang akan diambil, dan reaksi yang mengendalikan, misalnya melalui penegakan akan timbul. Dengan demikian maka hukum moral hukum yang dapat menimbulkan efek jera itu ada, dan berkaitan dengan moralitas yang bagi para pelaku, meledaknya penduduk DKI telah terbentuk sebagai naluri, serta kita harus Jakarta, sehingga tiap hari harus menumpuk bertanggung jawab tentang apa yang dikerjakan. dan membuang sampah ribuan ton jumlahnya, Beberapa konsep pemikiran tentang hal tersebut banyaknya kendaraan bermotor yang sepertinya adalah sebagai berikut (Geisuer, N.L & Randy tidak terkendali, karena kemudahan untuk Douglass): mendapatkannya. 3.2.1 Konsep pemikiran tentang keadilan 3.2.4 Konsep pemikiran tentang rasa Keadilan merupakan kesadaran batin mengenai bersalah cara sesuatu hal yang seharusnya terjadi, Merasa malu dan bersalah merupakan petunjuk meskipun tidak melaksanakannnya sendiri, lain bagi seseorang untuk mengakui bahwa melainkan dilaksanakan oleh orang lain atau tindakannya benar atau salah. Kita merasa pegawai dalam lingkungannnya yang tergerak bersalah, baik diungkapkan atau tidak atas hatinya guna melindungi mereka. Hukum moral pelanggaran yang dilakukannya. Keadilan, nilai- tidak sekedar memberikan gambaran melainkan nilai, tanggung jawab, dan rasa bersalah adalah memberikan saran untuk dilaksanakan yang bukti adanya hukum moral yang terpatri di hati seharusnya terjadi. setiap individu. Pada dasarnya manusia dapat 3.2.2 Konsep pemikiran tentang nilai-nilai membedakan mana yang benar dan mana yang Di dalam semua budaya manusia, terdapat salah, karena setiap produk hukum manusia/ nilai-nilai tertentu, perbuatan yang melanggar, individu terlibat dalam proses pembuatannya. seperti mabuk-mabukan, menipu, berbuat Akan tetapi oleh karena sesuatu hal sehingga bohong, mencuri, melegalkan berbagai cara hukum moral sering diabaikan. guna mendapatkan suatu untuk kepentingan 1.3 Panduan Etika/Moral pribadi ataupun kelompoknya adalah perbuatan 1.1.1 Merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dibenarkan.Timbulah suatu tertentu dengan tidak meninggalkan kewajiban pertanyaan tentang pengertian hukum moral moral dan selanjutnya disebutkan bahwa khususnya menyangkut benar dan salah. panduan etika merupakan panduan praktis 3.2.3 Konsep pemikiran tentang Tanggung dan bertahap dalam membuat keputusan etis, Jawab karena keputusan etis memiliki konsekuensi Bukanlah alam ataupun binatang ataupun jangka pendek, jangka panjang maupun jangka pepohonan yang dinilai benar dan salah, tapi yang abadi. Oleh karena itu kita tidak boleh manusia, karena manusia adalah makhluk gegabah atau salah langkah dalam mengambil tertinggi yang diciptakan oleh Nya, (diberikan keputusan atau tindakan. Proses dan langkah- akal, perasaan, hatinurani, dan budi). Ketika langkah untuk mengambil suatu keputusan hujan deras tiba dan banjir di DKI Jakarta yang atau tindakan yang tepat harus diikuti secara menyebabkan kerusakan, kerugian bahkan berurutan dengan didasari oleh hukum moral kematian, kadang kita tidak menganggapnya sesuai prinsip. bersalah secara moral. Akan tetapi kita 1.1.2 Merupakan satu akronim, yang menjadikannya harus mengkaji kenapa itu harus terjadi dan lebih mudah dimengerti dan diingat. Terkadang kalau kita mau jujur manusialah yang paling proses pengambilan keputusan memerlukan bertanggung jawab atas kejadian tersebut, waktu yang cukup lama/panjang. Untuk itu karena manusia adalah makhluk tertinggi diperlukan proses dan langkah-langkah yang sebagaimana tersebut di atas, dan hukum moral jelas secara berurutan dalam pengambilan yang ada pada dirinya seharusnya mampu keputusan dengan didasari oleh hukum moral

24 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung

sesuai prinsipetika dan moral. terjadi, serta menyusun rencana implementasinya 1.1.3 Ahli Agama, orang tua, dan guru di kelas dan bagaimana memastikan rencana tersebut seyogyanya tidak hanya mengajarkan tentang dapat terlaksana dengan baik. Mutu keputusan bagaimana beribadah dalam beragama, tetapi dapat ditingkatkan bila informasi yang diterima lebih mengefektifkan bagaimana bisa mengubah benar, tepat waktu dan relevan, serta dilandasi pola pikir (budipekerti) sejak dini sesuai prinsip konsep pemikiran sebagaimana telah dikemukakan etika dan moral. sebelumnya (Hardi Pranowo L, Adi Subagyo B dan 3.4 Inspektorat Jenderal di setiap Kementerian, Ilham Said A, 2008). selaku aparat pengawasan internal Kementerian, harus mampu bertindak sebagai Daftar Pustaka agen perubahan (egent of change), dan dapat Agus Mulyono (2009). Pengaruh Integritas Moral dan Kelola Adversitas terhadap Kinerja Auditor menjadi teladan bagi institusi lain di Kementerian dengan Team Work sebagai moderator. Disertasi. itu. Program Pasca Sarjana Universitas Persada 3.5 Proses berpikir yang dilandasi oleh oleh Indonesia. Jakarta. etika dan moral sesuai prinsip Ahmad Zubaidi (2005). Pengaruh komponen Para psikolog memilah metode pengambilan interpersonal dan komponen intrapraktis terhadap perkembangan moral. Disertasi. Program Pasca keputusan menjadi dua kelompok, yaitu Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta. metode rasional sistematis dan metode intuitif. Geisler, N.L & Randy Douglass (2008). Integrity at Metode rasional sistematis di dalam aplikasinya work. Penerjemah Yakub Riskihadi. Andi Offset. memberdayakan otak kiri, sedangkan metode Yogyakarta. intuitif di dalam aplikasinya memberdayakan otak Hardi Pranowo, L, Adi Subagiyo, B dan Ilham Said A (2008). Minaut Indonesia: Metode Efektif kanan (Hardi Pranowo L, Adi Subagyo B dan Ilham Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. Said A, 2008). Dalam menghadapi masalah, proses Penerbit PPM. Jakarta. berpikir harus ditata secara sistematis dan dalam Kartono, Kartini, (1999). Patologi Social Jilid I. CV. pelaksanaanya keduanya dilandasi oleh prinsip Rajawali, Jakarta. etika dan moral, agar mutu keputusan akan tetap Staub, E (1978). Positive social behavior & morality: Social and Personal Influences, Vol. I New York: terjamin. Proses berpikir tersebut, antara lain: Academic Press. mendapatkan temuan masalah yang dihadapi, Suseno, F.M (1991). Etika Dasar: Masakah-masalah penyebab timbulnya masalah, dan akibat yang pokok filsafat moral.Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 25 Artikel Pendukung Rimbawan di Era Dunia yang Sedang Berubah (Foresters in A Changing World) Refleksi 50 Tahun Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Oleh: Wahjudi Wardojo Mantan Dirjen PHKA, Sekjen Kepala Badan Litbanghut - Departemen Kehutanan

Lima puluh tahun yang lalu ketika serta ‘borderless issues’ adalah isu isu yang jamak rimbawan Gadjah Mada mulai dalam negosiasi di tingkat regional maupun global. berkiprah melalui Fakultas yang Ini berarti bahwa isu bidang kehutanan, perubahan mandiri, tentu sangat berbeda iklim, serta keragaman hayati tidak hanya menjadi isu dengan kondisi saat ini. Perubahan nasional tetapi tidak bisa dipisahkan dari kepentingan di ranah IPTEK sangat luar biasa. global. Tambahan lagi kepentingan Geo-politics’ sering Demikian juga perubahan di bidang dominan dalam percaturan global saat ini. Lima puluh politik, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan telah tahun yang lalu, dunia pada dasarnya hanya dibagi menuntut setiap orang untuk menyesuaikannya. Di menjadi tiga kelompok besar yaitu sekutu (Blok) bidang IPTEK, pada saat ini tuntutan agar setiap Amerika Serikat, sekutu (Blok) Uni Soviet, dan non keputusan dari siapa saja harus di dasarkan atas ilmu Blok (Non AlignmentCountries), termasuk Indonesia. (science-based) dengan methodologi yang kuat dan Saat ini walaupun masih muncul istilah istilah sejenis, sahih (robust) sudah jamak di bidang kehutanan ini. namun alignment alignment tersebut menjadi tidak Teknologi informasi dan komunikasi berubah sangat jelas. cepat, hampir setiap hari ada perubahan. Bisa Meskipun negara negara berkembang sering dibayangkan, 50 tahun yang lalu computer masih seluas menyebut diri dalam kelompok G 77 plus China, beberapa kamar, dan tidak semua memilikinya, termasuk Negara yang mempunyai kepentingan tertentu dan Fakultas Kehutanan UGM. Sementara saat ini anak pandangan yang sama membentuk kelompok sendiri balita sudah sering kita lihat bermain IPAD atau dan bermunculan dari kelompok besar tersebut, seperti sejenisnya; tukang sayur, tukang ojek, kita di ruangan kelompok Africa, kelompok BRICS (Brazil, Rusia, ini sampai Presiden sudah demikian tergantung pada India, China, and South Africa), atau kelompok negara telepon selular (ponsel). Perubahan teknologi informasi negara Arab. Demikian juga di kelompok negara maju, ini juga sangat membantu rimbawan dalam melakukan tidak selalu Amerika Serikat mempunyai pandangan kajian kajian objektif atas hutan melalui kajian spatial, dan kepentingan yang sama dengan sekutunya, seperti tetapi juga selalu ada sisi paradox nya, yaitu setiap Uni Eropa, Canada, atau Australia.Nampaknya kata waktu, kapan saja, di mana saja, rimbawan dituntut kata dalam jargon politik bahwa tidak ada teman atau untuk selalu transparan dan akuntabel. Karena itu pula, sekutu yang abadi yang ada hanyalah kepentingan yang sudah tidak jamannya lagi rimbawan bagi bagi kawasan abadi, berlaku jelas dalam konteks percaturan global untuk HPH, HTI, Perkebunan dengan menggunakan geo-politicsini. Mengingat bahwa isu hutan, perubahan spidol, tanpa melibatkan para pemangku kepentingan iklim, dan keragaman hayati merupakan isu yang akan (stakeholders) lainnya. mempengaruhi kepentingan masing masing negara, Di bidang politik, isu kehutanan bersama menyebabkan ‘pertarungan’ yang sangat seru dalam dengan isu perubahan iklim dan keragaman hayati negosiasi di tingkat regional maupun global. Prinsip sudah menjadi isu global.Sungguhpun kedaulatan ‘no free lunch’ sering muncul dalam negosiasi, masing (sovereignty) negara masih tetap diakui, namun istilah masing membawakan kepentingan negaranya. Sering istilah ‘common but differentiate responsibilities’ kali kita menyaksikan ‘pertarungan’ antara negara

26 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung sangat kecil dari segi luas maupun populasi, dengan tuntutan sosial ini tidak bisa dianggap remeh. Isu negara adidaya. Negara adidaya atau negara besar tentang hak hak masyarakat, baik adat atau pendatang lainnya tidak bisa memandang sebelah mata pada juga sudah menjadi tuntutan yang harus dijawab negara kecil yang beberapa diantaranya berpenduduk rimbawan. Social and Environmental Safeguards dan tidak lebih dari satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta mekanisme standard komunikasi yang bebas (Free and ini. Prior Informed Consent-FIPC) tidak bisa tidak, harus Posisi Indonesia di percaturan global dan regional dikuasai oleh para rimbawan dimanapun dia bekerja. sesungguhnya sangat kuat. Keragaman hayati daratan Di bidang ekonomi, Indonesia akan mengalami menempati posisi ke-2 setelah Brazil, namun menjadi perubahan besar. Pada tahun 2030 (Obermanetal. negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia kalau 2012) memprediksi Indonesia menjadi negara ekonomi ditambahkan dengan keragaman hayati kelautannya. ke 7 terbesar di dunia (7th largest economy in the world Indonesia sesungguhnya adalah Negara super power by 2030), dari peringkat ke 16 saat ini. Pada tahun di bidang keragaman hayati ini. Namun demikian, tersebut, 135 juta dari 280 juta penduduk Indonesia sering kita saksikan bahwa Indonesia belum optimal diperkirakan masuk dalam kategori middle income menggunakan kekuatan tersebut untuk kepentingan class bilamana GDP meningkat 5-6% per tahun. Pada nasional maupun global. Posisi posisi geo politics tahun 2010 diperkirakan angka tersebut adalah 45 semacam ini wajib diketahui oleh para rimbawan agar juta dari 240 juta penduduk, dan pada tahun 2020 dalam melakukan kajian kajian, penyampaian saran/ diperkirakan meningkat menjadi 85 juta dari 265 juta rekomendasi, dan penyusunan keputusan menjadi penduduk Indonesia. Peningkatan pendapatan ini akan lebih tepat. mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pemintaan Di tingkat politik nasional, isu kehutanan, atas barang, jasa, maupun lahan. perubahan iklim, serta keragaman hayati juga tidak Berbagai hasil penelitian dan berbagai tulisan terlepas dari kecenderungan keputusan politik dan para ahli dari berbagai disiplin ilmu meyakinkan kita kebijakan nasional terkini. Pada saat ini dan ke depan semua betapa hebatnya peran hutan dalam kehidupan isu kehutanan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu manusia di bumi ini. Berdasarkan data terkini dari The terkait dengan isu dan sektor lainnya. Beberapa Economics of Ecosystem and Biodiversity–TEEB, 2010, kebijakan dan keputusan politik yang harus menjadi walaupun hanya meliputi 31% daratan dunia, lebih perhatian dan diperhitungkan antara lain adalah terkait separoh dari semua jenis (species) makhluk hidup yang dengan kecenderungan kekuatan politik nasional dan hidup di daratan (terrestrial) hidup di hutan, terutama daerah, pemilu, pilkada, pemekaran wilayah propinsi, kabupaten/kota, perubahan iklim, green economy, rencana tata ruang wilayah, peran masyarakat madani, dan pengakuan hak hak adat. Kebijakan anti korupsi dan tata kelola yang baik (good governance) akan terus berlanjut, namun isu korupsi dan lemahnya tata kelola di pilar pemerintah, swasta, maupun masyarakat akan tetap ada. Dari bidang sosial-budaya, pengetahuan dan kesadaran masyarakat atas peran lingkungan isu isu hijau (green issues) meningkat dari tahun ke tahun. Situasi ini akan membantu tugas rimbawan karena banyak kesempatan mempunyai partner dalam menjalankan tugas melestarikan hutan. Tuntutan atas lingkungan yang lebih baik juga menuntut rimbawan bekerja lebih baik. Di tambah dengan kemajuan teknologi komunikasi,

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 27 Artikel Pendukung hutan tropis. Millennium Ecosystem Assessment (2005) degradasi yang luar biasa tanpa satupun petugas menyampaikan bahwa ekosistem hutan juga berperan di lapangan, khususnya hutan produksi dan hutan menyumbang lebih dari dua pertiga produksi utama lindung. Menurut data Direktorat Jenderal Planologi, lahan di atas tanah (net primary production on land) Kementerian Kehutanan (2013), deforestasi sampai dalam bentuk konversi energi sinar matahari (solar dengan tahun 1996 mencapai 1,97 juta ha/tahun dan energy) menjadi bio massa melalui foto sintesa–hal mencapai titik tertinggi pada periode tahun 1997- ini menempatkan ekosistem hutan menjadi komponen 2000 yaitu sebesar 3,8 juta ha per tahun. Selanjutnya kunci dalam siklus karbon dunia (global carbon cycle) menurun sekitar 1 juta ha per tahun, dan setelah tahun dan iklim. Para pakar dari berbagai bidang ilmu, 2009-2011 dilaporkan seluas 450 ribu ha/tahun. Pada meyakini bahwa ekosistem hutan, terutama hutan tahun 2011 dilaporkan bahwa kawasan hutan yang alam, telah menyumbang peran yang luar biasa besar tidak berhutan lagi mencapai angka lebih dari 40 juta bagi berbagai jasa dan produk (TEEB,2010), yaitu: ha. Penyebab atau akar masalah (drivers) terjadinya penyedia jasa (Provisioning Services), sebagai pengatur kerusakan tersebut berasal dari aktivitas ditingkat jasa alami (Regulating Services), jasa pendukung domestik maupun global, antara lain adalah: habitat (Habitat or Supporting Services), serta sebagai Pemahaman dan pemaknaan yang salah tentang penyedia manfaat non-material (Cultural Services) sistem alam (failure in valuing nature, failure to bagi kebutuhan manusia. account full economic value of biodiversity) telah Sayangnya, kondisi hutan Indonesia belum menjadi pemicu sebagian besar drivers dibawah ini: sebagaimana yang kita harapkan. Pada awal tahun 1) kebijakan tidak tepat, terutama tidak konsisten 2001 tercatat hampir 24 juta ha rusak berat terutama dalam penerapan empat pilar pembangunan di kawasan hutan produksi sehingga pada tahun 2002 berkelanjutan (lingkungan, sosial, budaya, dan dikeluarkan kebijakan dengan tema konservasi dan ekonomi) rehabilitasi hutan sampai 20 tahun ke depan. Kebijakan 2) desentralisasi yang mementingkan pembagian penurunan produksi kayu dari hutan alam diterapkan, kewenangan (authority) daripada kewajiban yang terkenal sebagai ‘soft landing policy’. Ide restorasi (responsibility); hutan produksi alam untuk mengembalikan kondisinya 3) tata kelola (governance)yang lemah di tingkat pada kondisi semula mulai dibahas (Wardojo, W and pemerintahan, swasta (baca: HPH, HTI), maupun Nur Masripatin, 2002). Ditambah dengan euforia masyarakat; otonomi daerah, menyebabkan hutan mengalami 4) penegakan hukum yang lemah; 5) tata ruang yang tidak mempertimbangkan nilai nilai dan sensitivitas alam (natural infrastructure) yang mempercepat konversi hutan alam (primer maupun sekunder) untuk HTI, kebun sawit, dan tambang (terutama batubara); 6) pengelolaan hutan yang tidak lestari; 7) permintaan dunia (global demand) yang tinggi atas kayu tropis; 8) serta ketidak adilan pasar (market failure) di tingkat global. Siapakah yang bertanggung jawab? Orang akan dengan mudah saling menyalahkan dan menghindar dari tanggung jawab. Senang atau tidak senang, menerima atau tidak menerima hujatan tersebut, adalah wajar bilamana publik pertama kali akan menghujat dan mengangkat jari telunjuknya untuk menunjuk

28 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung

Rimbawan sebagai profesi yang paling bertanggung and water scarcity-FEWS) akan melanda dunia pada jawab atas kondisi dan kerusakan hutan tersebut, tanpa dekade ke depan. Badan PBB bidang Program Pangan memandang dari mana Rimbawan tersebut berasal Dunia (United Nations World Food Program-UNWFP) dan dari Perguruan Tinggi mana dia memperoleh menyampaikan bahwa lebih dari 870 juta manusia di pendidikan dan pengajaran. Sering muncul pertanyaan dunia pada kondisi kekurangan pangan/kelaparan, dan klasik, antara lain, dimana peran rimbawan, termasuk sebagian besar adalah anak anak di negara berkembang. alumni Fakultas Kehutanan dalam urusan ini? Apakah Untuk memberi pangan pada penduduk dunia sebesar para alumni sudah menjalankan tugas dan perannya 9 miliar orang di tahun 2050 memerlukan penambahan untuk mempertahankan dan memanfaatkan hutan produk pertanian sebesar 70-100%. Secara teoritis, secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat? bilamana semua petani berjuang semaksimal mungkin Kalaupun tidak bisa mengemban amanah sebagai untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya, rimbawan yang paripurna, mengapa hal tersebut bisa produksi pangan hanya akan meningkat sekitar terjadi? Bagaimana rimbawan menghadapi tuntutan 45-70% saja. Dari mana kekurangannya akan di dan tantangan ke depan yang makin berat? Pertanyaan dapat? Para pakar mikrobiologi mengatakan bahwa pertanyaan tersebut tentu tidak mudah dijawab, namun kekurangan produksi pangan tersebut bisa ditutupi harus dicarikan jawaban dan sekaligus dipecahkan dengan pemanfaatan mikroba (Reid and Greene, permasalahan tersebut. 2012). Hutan (terutama hutan alam–natural forest Marilah kita bersama melakukan kontemplasi atau ecosystem) merupakan habitat dari berbagai jenis perenungan sejenak. Kontemplasi ini sangat penting mikroba baik dalam kelompok jamur, algae, bakteria, kita lakukan ibarat kita melihat ke belakang, samping virus, dan sebagainya yang bermanfaat bagi kebutuhan kiri, samping kanan melalui spion sebelum kita tancap pangan ini. Tidak hanya kebutuhan pangan, mikroba gas dalam mengendarai mobil. Ibarat mengendarai yang berasal dari hutan juga mempunyai potensi mobil, kita juga tidak boleh berhenti terus menerus, besar untuk menyumbang kebutuhan energi dunia karena menikmati dan asyik melihat spion, atau karena dalam membantu proses dekomposisi bio massa yang kita tidak ada keberanian untuk maju karena keraguan mampu menghasilkan biodiesel sebagai bentuk energi dan kekawatiran terus menerus. Dengan kontemplasi terbarukan (Sitepu I.R et all, 2013). Peningkatan diharapkan kita mampu melihat apa saja yang telah populasi manusia akan berakibat peningkatan pernah kita perbuat, apa saja yang tidak kita lakukan keperluan akan air bersih. Di sisi lain, tekanan pada padahal wajib hukumnya, permasalahan dan tantangan hutan juga akan meningkat dengan substansial. Kajian yang pernah kita lewati dan sebagainya. Dengan kajian yang berbasis ilmu (science-based) menjadi kontemplasi ini diharapkan kita mampu melakukan keniscayaan untuk memberikan masukan pada para analisis secara obyektif dan rasional sehingga ke depan penentu kebijakan dalam menentukan opsi opsi terkait kita lebih mudah membuat rancangan dan rencana penggunaan dan pendaya gunaan ruang. yang lebih baik, serta tidak mengulangi kesalahan yang Betapa hebatnya, betapa efektif, dan betapa efisien­ sama, melainkan meningkatkan kualitas capaian yang nya hutan sebagai bagian utama dari infrastruktur sudah pernah kita peroleh. Beberapa hal yang saya alami (natural infrastructure) bandingkan dengan anggap penting untuk kita renungkan bersama terkait infrastruktur ciptaan dan buatan manusia secanggih dengan faktor faktor internal kita sebagai rimbawan, apapun di dunia ini. Namun juga sering, kita di yang punya pengaruh signifikan, antara lain adalah Indonesia atau belahan bumi lainnya dihadapkan pada sebagai berikut. pilihan pilihan sesaat yang ‘mengkerdilkan’ peran dan Pertama, ‘Pemahaman tentang Dasar Falsafah manfaat hutan beserta ekosistem alami nya hanya untuk Menghargai Alam (Basic Philosophy for Valuing pada peran ekonomi (baca: finansial) saja. Sayangnya Nature) masih Rendah atau Tidak Jelas’. sebagian (besar) dari para rimbawan sebagai penjaga Para ahli membuat prediksi bahwa keterbatasan gawang hutan, gamang untuk menyampaikan kepada atas pangan, energi, dan air bersih (food, energy, publik, betapa hebatnya dan signifikannya peran hutan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 29 Artikel Pendukung bagi hidup dan kehidupan manusia beserta makhluk resources’. hidup yang tergantung padanya baik untuk generasi saat Pemahaman ini sesungguhnya salah kaprah ini maupun masa depan. Kita juga sering melihat dan dan tidak selalu benar. Benar bahwa manusia bisa mendengar bahwa para rimbawan kesulitan membuat membangun hutan secara massif, dengan menanam argumentasi untuk mempertahankan hutan alam kalau hutan industri atau hutan lainnya secara besar besaran. dihadapkan pada pilihan (opsi) pembangunan yang Namun tidaklah benar kalau pemahaman bahwa hutan umumnya berjangka waktu pendek dan lebih pada alam dan hutan buatan mempunyai nilai dan peran kepentingan ekonomi (atau tepatnya finansial) semata. yang sama. Hutan akan mampu kembali pada tingkat Sebaliknya, sering kita temui, teman teman dari keaslian semula bilamana tidak mengalami gangguan di disiplin ilmu lain, seperti sosiologi, ilmu politik, ilmu atas kemampuannya. Kecuali tingkat produktifitasnya ekonomi, ilmu teknik bahkan dokter, nampak jauh lebih sebagai penghasil kayu dan serat untuk pulp, hutan fasih dan percaya diri (confident)menyampaikan dasar alam mempunyai potensi dan peran yang jauh dasar falsafah mengapa kita harus mencintai hutan lebih tinggi dari hutan buatan untuk hampir semua dan alam (love to forests and nature) dan memberi perannya.Hutan alam yang sudah rusak memerlukan penghargaan tinggi atas peran hutan dan alam (valuing upaya, waktu yang lama, dan sumber daya manusia dan nature). ‘Valuing nature or forests’ tidak berarti dana yang sangat besar. Di samping itu bisa dikatakan bahwa seluruh alam dan hutan harus dikonservasi, bahwa kondisinya tidak bisa pulih seperti sedia kala namun lebih pada pemahaman dan pemaknaan (‘irreversible’), atau tidak bisa kembali pada kondisi yang cerdas, antara melindungi wilayah yang harus semula. Kartawinata (1994) menaksir akan diperlukan dilindungi dan mengambil ‘manfaat’ (benefitting) dari waktu 250–500 tahun untuk dapat kembali ke kondisi upaya pembangunan yang berkelanjutan. Selanjutnya seperti hutan asalnya. pertanyaannya adalah: mengapa rimbawan kurang Ketiga, rimbawan seringkali bersifat eksklusif dan memahami dan memaknai ini? Salah satu jawaban yang defensif, sehingga sering sulit melakukan kemitraan bisa direnungkan adalah, rimbawan tidak memperoleh maupun kolaborasi dengan pemangku kepentingan bekal yang kuat serta sensitivitas untuk memahami (stakeholders) lainnya dalam menangani permasalahan dan memaknai falsafah dasar yang penting ini. Sudah terkait hutan dan kehutanan. Berangkat dari sejarah menjadi keniscayaan, rimbawan harus mampu bicara rimbawan dan kehutanan di masa lalu, sejak jaman tentang isu ini dari A sampai Z jauh lebih fasih, jauh Belanda sampai akhir tahun 1960-an, sebagian besar lebih percaya diri, jauh lebih mahir dan selalu berbasis rimbawan Indonesia bekerja sebagai birokrat atau ilmu atau ‘science-based’ dibandingkan teman teman sebagai pegawai badan usaha milik negara, dengan dari disiplin ilmu lainnya. tugas utama adalah mempertahankan kawasan hutan. Kedua, salah pemahaman tentang hutan sebagai Tidak jarang kita mendengar rimbawan selalu bicara sumber daya yang bisa diperbarui atau ‘renewable tentang mandatnya. Orang lain seolah tidak boleh atau

30 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel Pendukung tidak perlu intervensi pada tugasnya, sehingga terkesan akan mendapatkan pahala.” (Hadits yang diriwayatkan sangat eksklusif. Ada kecenderungan selalu curiga oleh Bukhari). dan defensive terhadap tawaran pihak lain. Padahal Sebagai rimbawan, kita patut bersyukur bahwa kita bilamana kita bandingkan tanggung jawab, cakupan bekerja di bidang yang sangat penting bagi kehidupan tugas dan mandat yang ada dengan ketersediaan sumber manusia dan makhluk hidup di dunia. Kita bekerja daya baik kuantitas maupun kualitas sesungguhnya tidak hanya untuk kepentingan kita sesaat, tetapi bagi rimbawan menjalankan ‘mission impossible’. Oleh bangsa dan negara, bagi generasi kita maupun generasi karena itu sudah menjadi keniscayaan bahwa rimbawan anak, cucu, cicit, dan keturunan kita di masa yang akan dalam menjalankan tugasnya dimana saja, baik sebagai datang. Ke depan Hutan dan Rimbawan makin penting birokrat, sebagai politisi, sebagai dosen, sebagai dan diperlukan!!! anggota LSM, penting melakukan kemitraan maupun kolaborasi. Perubahan perubahan kebiasaan dan pola Daftar Bacaan pikir yang makin terbuka sudah menjadi persyaratan Blaser, J. and Hans Gregersen. 2013. What Future for Our Forests? AView of the Evolving Global Forests mutlak bagi para rimbawan. Sebagai contoh, melakukan towards 2300 AD. Paper for UNASYLVA–Version tradisi “duduk bersama”, membangun komunikasi 11 March 2013. kerjasama multipihak, khususnya dengan kelompok- Food and Agriculture Organization of the United Nations kelompok masyarakat desa di sekitar dan di dalam 2010. The Global Forest Resource Assessment kawasan hutan sangat penting. Sesungguhnya tidaklah 2010.Main Report. FAO Forestry Paper 163 Kartawinata, K (1994). Rehabilitation of Degraded sulit untuk menjalankan kemitraan ataupun kolaborasi Forest Lands Through The Use Of Secondary Forest dengan siapa saja bilamana dilandasi dengan prinsip Species, J. Trop. For. Sci. 7 (1): 76-86 ‘Tiga M’: Mutual Respect, Mutual Trust, dan Mutual Oberman, R, Dobbs, R. Budiman, A. Thompson, F Benefits. & Rosse, M. 2012. The Archipelago Economy: Tekanan atas keberadaan hutan makin hari UnleashingIndonesia’s Potential, McKinsey Global Institute. makin tinggi. Blaser (2013) dan beberapa pakar telah Sitepu, IR. Et al. 2013. Manipulation of Culture memprediksikan bahwa ke depan setidak tidaknya ada Conditions Alters Lipid Content and Fatty Acid. tiga perubahan signifikan yang akan mempengaruhi Profiles of a Wide Variety of Known and New Oleaginous hutan serta pengelolaan hutan baik global maupun Yeast Species. Bioresources Technology. 144 (2013) Indonesia ke depan. Tiga perubahan tersebut adalah: 360-369. Elsevier. Reid, Ann and Shannon E Greene. 2012. How Microbes pertumbuhan penduduk; peningkatan pendapatan can Help Feed the World. Report on an American per capita (tumbuhnya golongan menengah secara Academy of Microbiology Colloquim. Washington signifikan); dan perubahan iklim yang diakibatkan oleh DC ulah manusia (‘human-induced climate change’). Riswan, S. and K. Kartawinata, 1989. A lowland Sebagai penutup, untuk mengingatkan kembali dipterocarp forest 35 years after pepper plantation in East Kalimantan, Indonesia. Pp.1-39 in S. tentang begitu penting pohon sebagai bagian utama Soemodihardjo (Ed.), Some ecological aspects of hutan dan ekosistem, saya ambilkan kalimat dari tropical forest of East Kalimantan: a collection dua orang tokoh terkenal dan panutan di dunia, of research reports. Indonesian National MAB sebagai berikut: Martin Luther pada awal abad ke Committee, LIPItWorld. TEEB (2010) The Economics of Ecosystems and 16 mengatakan: “Even if I knew that tomorrow the Biodiversity, Mainstreaming the Economics of world would go to pieces, I would still plant my apple Nature: A Synthesis of the approach, conclusions tree”. Sepuluh abad sebelumnya, Rasulullah Nabi and recommendations of TEEB. Muhammad SAW, sudah bersabda: “Jika Kiamat Wardojo, W and Nur Masripatin 2002. Trends in datang, sementara di tangan salah seorang di antaramu Indonesian Forest Policy. Policy Trend Report (2002) 77-87. Institutes for Global Environment ada sebuah biji Kurma, lalu ia mempunyai kesempatan Strategy (IGES). Japan. untuk menanamnya sebelum Kiamat terjadi, maka Wardojo, W. dan Fisbein, G. 2011. REDD+: A Pathway hendaklah ia tanamkan, karena dengan demikian ia to Prosperity. Jakarta Post Op-Ed, July, 2011.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 31 Sekilas Info Keberadaan dan Peran Relawan Jaringan Rimbawan, Lima Tahun Kedepan (2014–2019)

Latar Belakang perubahan nama RJR menjadi Relawan Jaringan 1. Relawan Jokowi Rimbawan (RJR) didirikan tanggal Rimbawan, bentuk organisasi dan legalitas 18 Maret 2014 dengan tujuan memenangkan partai formalnya, dan kegiatan-kegiatan strategisnya pengusung (PDIP) yang mencalonkan Jokowi harus segera diwujudkan. sebagai Capres pada pemilihan legislatif (Pileg) tanggal 9 Juni 2014, dan memenangkan Jokowi Pemikiran Dasar sebagai Presiden terpilih pada pemilihan presiden 1. RJR sebagai salah satu komunitas rimbawan telah (Pilpres) tanggal 9 Juli 2014. membuktikan kiprah/perannya. Kekuatannya 2. Dengan semangat gotong-royong, kebersamaan, adalah pada modal sosial (social capital) yang keikhlasan dan tanpa pamrih, kedua tujuan tersebut telah diinvestasikan selama ini dan ini harus telah tercapai dengan baik. terus dikapitalisasikan dalam gerak aktifitasnya di 3. Jaringan kerjasama dengan berbagai kelompok/ masa mendatang untuk mendatangkan manfaat komunitas relawan antara lain: Bravo 5, (revenue) bagi rakyat terutama yang berkaitan Gerobag JoJo, Blusukan Jokowi, Bumi Pertiwi, dengan sumberdaya hutan. Seribu Jokowi, dan lain-lain, RJR telah mampu 2. Kekuatan jaringan kerja (net working) menjadi menggerakkan komunitas relawan rimbawan di faktor kunci dalam menghasilkan tujuan secara 33 provinsi pada 40 sasaran terutama masyarakat efektif, efisien, dan produktif. bawah (grass root) di seluruh Indonesia. 3. Janji-janji Jokowi–JK dalam kampanye Pilpres 4. Pada Apel Rimbawan yang digerakkan oleh RJR terutama yang langsung atau tidak langsung tanggal 7 Juni 2014 di Gedung Anex Komplek Gelora berkaitan dengan hutan dan kehutanan merupakan Bung Karno, Senayan, Jakarta, RJR menyatakan orientasi segala aktifitas konkrit. tekad (butir 3): “Dengan sekuat tenaga, pikiran, 4. Pemerintah yang memiliki kewenangan publik hati dan waktu mengawal sukses kepemimpinan (public otority) sebagai regulator, fasilitator, dan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia kontrol di satu sisi, dan disisi lain sebagai alokator, dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik distributor, dan stabilisator, harus dibantu secara Indonesia 2014–2019 di berbagai bidang pada kritis agar fungsi-fungsi pemerintah tersebut dapat umumnya dan di bidang Kehutanan pada khusus­ dijalankan secara benar dan adil untuk sebesar nya, yaitu mewujudkan Rakyat Makmur–Hutan besarnya kepentingan dan kemakmuran rakyat. Lestari”. 5. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan harus 5. Berdasarkan serangkaian diskusi dari warga RJR dirancang sesuai dengan karakter atau menuju selama minggu terakhir bulan Juli s/d minggu pembentukan karakter orang-orang pengelolanya terakhir bulan Agustus 2014, eksistensi RJR dan para anggota yang diwadahinya. Bentuk diharapkan terus ada tetapi perannya berubah dan bangunan organisasi yang memungkinkan (mewujudkan tekad tersebut pada butir 4 di atas). terjadinya partisipasi aktif, hubungan egaliter, 6. Oleh karena itu, pemikiran tentang kemungkinan dan terbuka merupakan suatu keniscayaan untuk

32 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info

mencapai tujuan bersama. e. Pendidikan praktis non formal bagi masyarakat 6. Revolusi mental yang telah dicanangkan Jokowi– (Public education). JK adalah tindakan yang sangat tepat memerlukan kerja keras dan berat, RJR dengan kekuatan Kebijakan, Strategi, Program, dan Networkingnya perlu mendukung hal tersebut. Rencana Visi dan Misi untuk bisa “membumi” harus Visi dan Misi dijabarkan secara jelas dalam Kebijakan, Strategi, 1. Visi: Program dan Rencana, yang diselesaikan pararel “Terwujudnya Mitra Kritis Pemerintah (Kementrian dengan penyelesaian status legal formal organisasi. Kehutanan) dan Pemerintah Daerah (Propinsi, 1. Kebijakan: Kabupaten/Kota) untuk sukses kepemimpinan a. Anti Korupsi dan suap. pemerintahan Jokowi–JK (2014–2019) di bidang Perencanaan pengelolaan hutan harus dilakukan Kehutanan. dengan mempertimbangkan kemampuan SDM 2. Misi: dan sarana prasarana yang ada, cermat, terbuka a. Memberikan advokasi kepada masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, kehutanan untuk memperoleh pelayanan yang sehingga dapat menghindari terjadinya korupsi mudah, cepat, murah, dan berkepastian. dan penyuapan. b. Melakukan kajian kebijakan dalam rangka Prinsip: Akuntabilitas dan keterbukaan. terwujudnya “good governance” di bidang b. Anti pelanggaran: hukum, demokrasi, dan kehutanan. HAM. c. Mengawasi (watch dog) pelaksanaan program- Perlu dilakukan pengendalian terhadap program pemerintah di bidang kehutanan. pengeloaan hutan dan penegakan hukum yang d. Memperkuat soliditas dan solidaritas sosial tegas bagi para pelanggarnya, menghindari dengan aksi-aksi sosial kemasyarakatan untuk langkah kekerasan dengan mengacu pada memperkuat jati diri dan jiwa korsa rimbawan ketentuan HAM dan tetap memperhatikan pada khususnya dan kesetiakawanan sosial kepentingan rakyat dalam ikut berpatisipasi pada umumnya. dalam mengelola hutan secara demokratis, namun tetap mengacu pada asas kelestarian.

Koordinator Relawan Jokowi Rimbawan (RJR) Suhariyanto, foto bareng dengan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan dan Alwi Sihab Saat apel Rimbawan bertekad pilih Jokowi Jadi Presiden RI 2014-2019. (sumber: http://www.nolberita.com)

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 33 Sekilas Info

Prinsip: Jangan sampai ada celah orang menukar pikiran dengan berbagai pihak melanggar HAM, terjadinya korupsi politik, terkait informasi dan solusi pembangunan rekayasa hal yang illegal menjadi legal. hutan. c. Anti Diskriminasi e. Berperan aktif dalam pertemuan, seminar, Rekruitmen SDM dan penjenjangannya diskusi, sarasehan untuk terus belajar dilakukan dengan merit system secara obektif mengikuti perkembangan jaman/teknologi dan pelayanan kepada masyarakat harus dan memperkaya wawasan. dilakukan dengan ikhlas tanpa membeda- f. Menyampaikan saran/kritik perbaikan bedakan SARA dan tanpa pamrih, dalam bingkai kepada pemerintah. NKRI, dimaksudkan untuk memperoleh kinerja 2) Partisipasi masyarakat. yang prima dan tercapainya tujuan. a. Melakukan kajian terhadap peraturan Prinsip: Menunjang kinerja prima dan pencapaian perundangan dan tata hubungan kerjanya. tujuanMerit system secara obyektif dan tidak b. Mendorong dan membantu sosialisasi berdasarkan SARA. peraturan perundangan terkait dengan d. Anti perusakan lingkungan hidup masyarakat. Pengelolaan hutan harus dilakukan dengan hati- c. Mendorong peningkatan kuantitas dan hati, cermat dan profesional, agar keberlanjutan kualitas upaya pemberdayaan masyarakat ekosistem hutan sebagai system penyangga didalam dan sekitar hutan. kehidupan tetap terjaga dengan baik. d. Melakukan kajian terhadap rehabilitasi Prinsip: Keberlanjutan ekosistem hutan sebagai hutan. system penyangga kehidupan. e. Mendorong terciptanya pasar bagi produk 2. Strategi masyarakat didalam dan di sekitar hutan. a. Membangun dan memperkuat pengakuan, f. Mendorong terpenuhinya sarana dan kepercayaan, dan kepuasan masyarakat pada prasarana yang memadai bagi masyarakat umumnya dan masyarakat rimbawan pada didalam dan disekitar hutan. kususnya. g. Mendorong dan menyarankan pendam­ b. Membangun, memperkuat dan mendayaguna­ pingan yang memadai dalam pemberdayaan kan jaringan kerja (net working). masyarakat. 3. Program h. Mendorong peningkatan pemberian hak a. Penguatan kapasitas kelembagaan. bagi masyarakat dalam mengelola hutan. b. Partisipasi masyarakat. i. Membangun dan memelihara jaringan c. Aksi nyata sosial kemasyarakatan. dan komunikasi dengan seluruh daerah di 4. Rencana Kegiatan (setiap tahun dalam lima dalam dan di luar negeri. tahun) j. Melakukan kajian penggunaan kawasan 1) Penguatan kapasitas kelembagaan. hutan. a. Melakukan kajian terhadap organisasi k. Menyampaikan saran/kritik perbaikan Kementerian dan tata hubungan kerja kepada pemerintah. dengan instansi terkait/pemerintah 3) Aksi nyata social kemasyarakatan. Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat. a. Ikut melakukan rehabilitasi hutan dan b. Melakukan kajian peraturan perundangan lahan. dan konflik yang menyangkut hutan. b. Menyampaikan pemikiran dalam pen­ c. Mendorong peningkatan kualitas SDM dan cegahan dan penanggulangan kebakaran kinerja aparat pemerintah serta pelayanan hutan. secara terpadu dan profesional. c. Ikut aktif dalam penyelamatan hutan dan d. Membangun komunikasi dan tukar ekosistemnya.

34 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info Kepemimpinan Mojo Disadur dari rubrik Manajemen Kompas tanggal 10 -10-2014

Oleh: Ir. Slamet Soedjono, MBA

Kata mojo berasal dari Afrika yang Mereka juga menciptakan lingkungan di mana orang telah diangkat menjadi bahasa lain menemukan makna. Inggris di Amerika Serikat tahun Apakah mojo bisa diciptakan atau sebuah talenta, 1560-an, yang artinya adalah Goldsmith berbalik bertanya apakah seorang pemimpin kekuatan supra natural pada diri dilahirkan atau diciptakan? Baginya tak ada masalah. seseorang yang dapat memberikan Setiap orang dimanapun bekerja adalah seorang keberuntungan atau kesaktian bagi pemimpin. pemiliknya. Pakar kepemimpinan Marshall Goldsmith Membangun tim kerja merupakan hal yang yang diakui keahliannya oleh Harvard Business Reviev paling kritis dari setiap pemimpin wajib untuk sebagai The Worlds Number One Leadership Thinker, melaksanakannya. Alan Mullaly adalah seorang mantan menegaskan bahwa mojo merupakan sikap atau CEO yang sekarang mengabdikan dirinya membantu semangat positif yang muncul dalam setiap kegiatan para pemimpin dunia untuk membangun tim yang kuat. yang dilakukan setiap orang terutama para pemimpin. Pemimpin harus berani mengambil risiko. Pemimpin Mojo tercipta ketika siapapun melakukan sesuatu yang harus perhatian dan mendorong kaum muda untuk dirasakan bermakna positif, mendapatkan pengakuan bekerja keras, berdedikasi, maju dan siap menerima dan bermanfaat bagi orang lain yang ada di sekitarnya. risiko dan tanggung jawab pengalihan kepemimpinan Ketika Goldsmith berada di Indonesia ditanya bangsa, harus berdisiplin dan tetap rendah hati serta tentang Presiden RI Jokowi yang dikesankan sederhana. banyak orang sebagai pemimpin yang sederhana Demikianlah pendapat Marshall Goldsmith sebagai dan rendah hati apakah ini bagian dari kekuatan pemikir dan ahli kepemimpinan mojo. mojo? Komentarnya adalah kerendahan hati adalah merupakan hal terpenting yang dimiliki seorang pemimpin hebat. Kesuksesan hebat individual adalah semua yang mnyangkut “saya” tetapi kesuksesan pemimpin hebat adalah semua yang berkaitan dengan “mereka”. Kepemimpinan itu menyangkut pelayanan, itu sebabnya banyak kesuksesan hebat tidak bertransisi menjadi kepemimpinan hebat. Ditanya tentang aksi blusukan Pak Joko Widodo melihat pasar, petani, nelayan apakah juga bagian dari kepemimpinan mojo? Jawabnya adalah kepemimpinan melihat lapangan merupakan cara yang luar biasa. Bagaimana seorang pemimpin akan bisa melayani rakyatnya jika sang pemimpin tidak paham di mana dan bagaimana rakyatnya. Pemimpin hebat dari rakyat harus mencintai rakyatnya. Pemimpin dengan mojo Jokowi blusukan menengok para pengungsi letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera utara. (sumber: http://www. akan mendapatkan makna dalam pekerjaan mereka. beritamoneter.com)

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 35 Sekilas Info Opini: Juru Mudi Kehutanan Pada Kabinet Presiden Jokowi–Jusuf Kalla

Oleh: Ir. Karyoso, SE

1. Dengan mengucap syukur alhamdulillah kita semua bangsa Indonesia khususnya para Rimbawan menyambut terpilihnya seorang rimbawan Ir. Joko Widodo sebagai Presiden RI dalam Pemilu yang demokratis dan harus melalui trace yang dramatis karena adanya gugatan sehingga harus melalui sidang di Mahkamah Konstitusi. Ya, seorang Joko Widodo yang muda, bersih dan berani mengambil terobosan-terobosan serta Presiden Joko Widodo pada rapat kabinet yang blusukan telah dipilih oleh lebih dari 70 juta rakyat pertama kali pada tanggal 3 Nopember 2014. Indonesia. Kebijakan Kehutanan Nasional dipegang oleh 2. Sesudah bulan madu dan pesta kemenangan Presiden RI sebagai penanggung jawab Nasional. pasangan Presiden Ir. Joko Widodo dan Wakil Kita harus percaya Presiden Joko Widodo sebagai Presiden Jusuf Kalla atau diperkenalkan sebagai seorang rimbawan tetap berpegang teguh pada Jokowi/JK, selanjutnya diikuti dengan penyusunan prinsip manajemen yang harus dilaksanakan, yang kabinet. Di sini para rimbawan, apalagi tim prinsip-prinsipnya tidak jauh berbeda dari forest sukses­nya mempunyai ekspektasi yang tinggi management yang kita kenal pada waktu menimba terhadap figur yang akan dipilih Presiden sebagai ilmu kehutanan. Nakhoda Kehutanan yang akan memimpin Pada waktu debat terbuka kampanye pemilihan pengurusan kehutanan secara nasional, bahkan Gubernur DKI Jakarta maupun pemilihan Presiden majalah PERSAKI Vol. 21 September 2014 telah beberapa waktu yang lalu, Ir. Joko Widodo selalu menggadang-gadang beberapa nama rimbawan menekankan peranan manajemen dalam mengelola calon Menteri Kehutanan lengkap dengan foto-foto pemerintahan, yakni: di cover depan. Kuasai data lengkap, tentukan sistem yang akan Ternyata Presiden menunjuk Dr. Siti Nurbaya dipergunakan, ikuti program pelaksanaan, lakukan alamamater Fakultas Pertanian IPB mantan pengawasan yang optimal. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negari Langkah-langkah tersebut tidak berbeda dalam sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. penyusunan Rencana Kerja Pengusahaan Hutan, Kegusaran terjadi di beberapa kalangan, bahkan yakni: tentukan kelas perusahaan bagi areal semboyan salam 3 jari telah diplesetkan menjadi tersebut, susun buku RKPH yang intinya data- salam gigit jari karena beberapa kalangan benar- data inventori areal hutan tersebut, tentukan benar menyesalkan keputusan Presiden Jokowi etat tebangan, penanaman dan pemeliharaan, tersebut. pengawasan yang cukup dan pengamanan hutan. 3. Kegusaran tersebut kami kira kurang pada tempat­ 4. Kita percayakan saja semoga Presiden Ir. Joko nya, karena tugas Menteri hanyalah pemegang Widodo akan selalu berjuang untuk kebaikan hutan kebijakan operasional, hal ini ditegaskan oleh dan kehutanan.

36 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info Rimbawan Berprestasi dalam Kesehatan (Mencapai Usia 80 Tahun Atau Lebih)

1. Ir.Wardono Saleh e. Jabatan terakhir: Direktur Utama PT Inhutani III. a. Lahir: Malang, tanggal 5 Februari 1933 (81 f. Rumah: Jl. Gedung Hijau V No. 21 Pondok tahun 10 bulan). Indah, Jakarta Selatan; Telp. 021-7690360. b. Agama: Islam. g. Aktivitas: setelah lebih dari 15 tahun menduduki c. Keluarga: 1 isteri, 4 anak, 7 cucu. jabatan Direktur Utama dan Komisaris Utama d. Pendidikan: Sarjana (S1) Kehutanan Fakultas di perusahaan HPH sampai sekarang masih Pertanian Universitas Indonesia (IPB) 1960. dipercaya sebagai konsultan ahli di beberapa e. Jabatan terakhir: Direktur Utama Perum HPH. Perhutani. 4. R.Bambang Soemantri f. Tempat tinggal: Perumhan Villa Kelapa Dua Jl. a. Lahir: Bogor, tanggal 6 Januari 1929 (85 tahun Janur I No 18 A Pos Pengomben, Kebon Jeruk, 11 bulan). Jakarta Barat; Telp 021-53654843. b. Agama: Islam. g. Resep: low profile, pandai mensyukuri nikmat c. Keluarga: 1 isteri, 2 anak, 3 cucu. Allah, sabar, hidup teratur, silaturakhim. d. Pendidikan: S.K.M.A Bogor tahun 1954. KPL I dan KPL II Pusdiklat Perhutani Cepu. 2. Ir.L.W.Max Meulenhoff e. Jabatan terakhir: Administratur/KKPH a. Lahir: Bandung, tanggal 3 Juli 1931 (83 tahun 5 Perhutani Kebonharjo, Jawa Tengah. bulan) f. Tempat tinggal: Jl Magangan No 123 A b. Agama: Islam. Ambarukmo, Yogyakarta; Telp 0274-489133. c. Keluarga: 1 isteri, 3 anak, 5 cucu. g. Resep: selalu mensyukuri nimat Allah, bersabar, d. Pendidikan: Sarjana (S1) Kehutanan Fakultas memperbanyak silaturakhim, mencintai Pertanian Univ. Indonesia (IPB) 1960. alam lingkungan termasuk hutan dan sesama e. Jabatan terakhir: Staf Ahli Menteri Kehutanan rimbawan. bidang Tehnologi. f. Rumah: Jl. Pasang No 13. Kompleks Diklat 5. Ir. Djamaludin Suryohadikusumo Kehutanan (dulu SKMA) Gunung Batu Bogor; 1. Lahir: Lumajang, 11 Oktober 1934 ( 80 tahun 2 Telp. 0251-8322724. bulan). g. Aktivitas: hanya menikmati pension saja seraya 2. Agama: Islam. melakukan hobby belanja di pasar dan masak. 3. Pendidikan: S1 Fakultas Pertanian dan h. Resep: hidup mngalir saja, mensyukuri karunia Kehutanan UGM Lulus tahun 1961. dan nikmat Allah, rileks, kondisi sehat. 4. Jabatan terakhir: Menteri Kehutanan RI 1993–1998. 3. DR.Ir. A. Soedradjat Soeradji 5. Tempat tinggal: Perumahan Bumi Karang a. Lahir: Jakarta, tanggal 21 Oktober 1933 (81 Indah; Jl. Karangsari II C2 No. 28 Jakarta tahun 2 bulan). 12440 – Telp 75909167. b. Agama: Islam. 6. Motto: Hidup tetap sehat bermakna. c. Keluarga: 1 isteri, 3 anak, 5 cucu. 7. Aktivitas: Membaca dan menulis, khususnya d. Pendidikan: S1 Kehutanan Fakultas Pertanian masalah Kompos dan Kesehatan; berolahraga Univ. Indonesia (IPB) 1960, S2, dan S3 di USA. renang dan silaturahmi.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 37 Sekilas Info 1001 Khasiat Manfaat Tempe Sehat, Lezat, dan Super Food/Makanan Super Asli Indonesia

Oleh: Ir. Djamaludin Suryohadikusumo

iapa yang tak kenal tempe. Makanan hasil Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali Sfermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi Oligosporus ini banyak disuka. Rasanya yang lezat, layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, harganya murah dan mudah didapat. Apalagi sepotong bahantersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, minuman seperti bubuk dan susu kedelai. enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri Kedelai mengandung protein 35% bahkan pada bermanfaat untuk kesehatan. varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 Tempe makanan yang sering dijumpai di rumah – 43%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung maupun di warung-warung, sebagai pelengkap singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur hidangan ternyata memiliki kandungan dan nilai cerna ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai. Oleh lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada kering. segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), Seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur. daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan Tempe adalah makanan hasil fermentasi antara protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhidengan kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Sepotong makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, kecap, susu, dan lain-lainnya. enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang lezat, Manfaat Tempe Sebagai Pencegah Anemia harganya murah dan mudah didapat. & Osteoporosis Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala Tempe dipercaya bermanfaat untuk mencegah kelompok umur (dari bayi hingga lansia) oleh karena anemia dan osteoporosis, dua penyakit yang bayak itu tempe adalah makanan untuk semua umur. Tempe diderita wanita, sebab kodrat wanita yang harus sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, mengalami haid, hamil serta menyusui bayi. Penyakit sebagai lauk dan pelengkap hidangan ternyata tempe anemia ini dapat menyerang wanita yang malas makan, memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik karena takut gemuk, sehingga persediaan dan produksi dibandingkan dengan kedelai. sel-sel darah merah dalam tubuh yang menurun., tempe Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang juga dapat berperan sebagai pemasok mineral, vitamin lebih 2 kali lipat setelah kedelai difermentasi menjadi B12 (yang terdapat pada pangan hewani), dan zat besi tempe, seperti kadar vitamin B2, vitamin B12, niasin, yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah dan asam pantorenat. Bahkan hasil analisis, gizi tempe merah. Selain itu, tempe juga dapat menurunkan kadar menunjukkan kandungan niasin sebesar 1.13 mg/100 kolesterol dalam darah. Senyawa protein, asam lemak gram berat tempe yang dapat dimakan.Karena kadar PUFA, serat, niasin, dan kalsium di dalam tempe dapat niasin pada kedelai hanya berkisar 0,58 mg, tempe, mengurangi jumlah kolesterol jahat. dapat dikonsumsi dalam tiga bentuk utama. Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang Manfaat Tempe untuk Mencegah Kanker kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan Payudara dan Penuaan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat dan lemak nabati yang sangat penting peranannya antioksidan dalam bentuk isofalvon. Seperti halnya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon merupakan proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menghentikan reaksi pembentukan radikan bebas. menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu asam amino tersebut. daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di

38 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat menawarkan efek perlindungan yang sangat kuat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang – yakni sekitar 50 persen penurunan risiko kanker mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan payudara – ketika dikonsumsi selama masa kanak- dengan isoflavon dalam kedelai. kanak dan awal remaja. Penelitian yang dilakukan di Universitas North Menurut Hilakivi-clarke, bukti terkuat justru Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein terungkap lewat berbagai riset pada tikus. Dari dan phytoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata riset binatang ini, interpretation mengenai paparan dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan genistein pada masa pra pubertas sangat konsisten (aging).Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya dalam menunjukkan penurunan risko kanker. Paparan proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri genistein dalam perkembangan janin atau joke pada Micrococcus leteus dan Coreyne bacterium. masa dewasa justru tidak menunjukkan dampak proteksi yang sama. Manfaat Tempe bagi Payudara Pengujian lebih jauh pada tikus menunjukkan Bukti ilmiah bahwa kedelai bermanfaat bagi bahwa penggunaan genistein pada masa pubertas pencegahan penyakit kanker tampaknya terus dapat menekan kadar TEB (terminal finish buds) atau berkembang. Kacang yang kaya akan kandungan struktur yang menyebabkan pertumbuhan jaringan protein ini diyakini memilik potensi besar melawan epitel mamari, dimana sel-selnya melapisi saluran susu, pertumbuhan kanker payudara, terutama jika dan di dalam sel-sel epitelial inilah kanker payudara dikonsumsinya sejak masa pubertas. berkembang. Para peneliti dari Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang dimuat British Journal of Manfaat Tempe untuk Anak Cancer menekankan bahwa para wanita ABG sebaiknya Bubur tempe ternyata sangat bermanfaat untuk rajin mengonsumsi makanan terbuat dari kedelai jika memperpendek masa diare dan meningkatkan berat ingin terhindar dari risiko kanker payudara. Dalam badan setelah diare. Bubur tempe yang diproduksi kedelai, menurut peneliti terkandung sejenis zat oleh pabrik maupun dari tempe tradisional dapat kimia penting bernama genistein yang diklaim efektif mengurangi gejala lebih baik dibandingkan dengan melawan kanker. formula kedelai. Tempe lebih mudah dicerna karena Walau begitu, tantangan besar masih dihadapi para kandungan asam lemak bebas, peptida, dan asam amino peneliti dalam pemanfaatan zat genistein dalam kedelai yang tinggi. Proses peragian tempe menghasilkan ini. Mereka harus memastikan bagaimana kedelai ini vitamin B. Kecuali itu selama proses produksinya terjadi dapat digunakan dengan tepat untuk menyediakan pengurangan jumlah rafinose dan stakiose, sehingga perlindungan bagi para wanita remaja dari penyakit keluhan kembung yang disebabkan kedua zat tersebut yang ganas ini. telah berkurang. “Penentuan waktu tampaknya penting dalam Berdasarkan penelitian, Anak yang mendapat penggunaan makanan bioaktif ini dan jika kita bisa bahan makanan campuran tempe-terigu berhenti mengungkapkan mengapa zat ini dapat melindungi, diare setelah 2,39 ± 0,09 hari (rerata), lebih cepat maka kita bisa menyediakan pencegahan kanker bila dibandingkan dengan anak yang mendapat bahan payudara dalam cakupan yang lebih luas” ungkap makanan campuran beras-susu (rata-rata 2,94 ± 0,33 peneliti Leena Hilaviki-Clarke PhD, profesor onkologi hari). Sebuah studi uji klinis randomized controlled dari Lombardi Comprehensive Cancer Center di double-blind yang dilakukan oleh Soenarto et al Georgetown. (1997) menunjukkan bahwa formula yang berbahan Walaupun ada berbagai teori sementara yang dasar tempe dapat mempersingkat durasi diare akut menjelaskan hubungan kedelai dengan pencegahan serta mempercepat pertambahan berat badan setelah kanker. “Namun saat ini belum ada penjelasan yang menderita satu episode diare akut. meyakinkan tentang mengapa efek penurunan risiko kanker ini lebih kuat selama masa kanak-kanak dan Manfaat Tempe Bagi Kecantikan Kulit awal pubertas,” tambahnya. Tempe tak lagi menjadi makanan kelas dua. Sajian Sejauh ini, baru ada tiga riset yang meneliti manfaat yang diolah dari kedelai ini sudah menjadi makanan kedelai pada masa pubertas serta pengaruhnya pada harian segala kalangan. Dengan kadar protein yang perkembangan kanker payudara tahap lanjut. Dua tinggi, dan mengandung sedikit lemak, serta rasanya di antara penelitian ini difokuskan pada wanita yang lezat, membuat tempe jadi makanan favorit Middle East yang mengonsumsi kedelai dalam menu banyak orang. kesehariannya. Protein dalam tempe juga dibuktikan paling baik Riset-riset ini mengindikasikan bahwa kedelai dibandingkan jenis kacang-kacangan lain. Kandungan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 39 Sekilas Info proteinnya setara dengan protein hewani dari daging, Tempe Bagus untuk Diabetes susu, dan telur. Protein dan serat dalam tempe dapat mencegah Dalam penelitiannya Dr. Siti menyimpulkan bahwa kenaikan gula darah dan menjaga kadar gula darah khasiat tempe tak hanya itu saja, kandungan nutrisi tetap terkontrol yang sangat baik untuk penderita tempe ternyata dapat meningkatkan total antioksidan diabetes. darah dan juga menurunkan kadar 8-hidroksi-2- Manfaat Tempe Lainnya Antara Lain deoksiguansin urine dan menurunkan kerusakan 1. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, jaringan kulit yang teradiasi sinar ultraviolet. Apa yang mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diuraikan Dr. Siti ini terbukti pada hewan percobaan, diare. yaitu tikus wistar. 2. Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat Kesimpulan penelitian ini, untuk menghindari efek antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah. negatif paparan radiasi ultraviolet dan ingin merawat 3. Mengandung superoksida desmutase yang dapat kulit dari kerusakan radiasi ultraviolet, cobalah rutin mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita mengonsumsi tempe. Anda pun tak perlu keluar uang jantung. banyak untuk percantik kulit Anda. 4. Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan Selain itu, sebuah studi menyatakan bahwa kerut- rendahnya kadar hemoglobin karena kurang kerut tipis pada wanita yang mengonsumsi makanan tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), yang mengandung isoflavon dari kedelai, seperti protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur- tempe, tampak berkurang. Para relawan mengonsumsi unsur tersebut terkandung dalam tempe. aglycone, yang setara dengan 3 ons tempe per hari selama 5. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa 12 minggu. Bonusnya lagi, dengan menambahkan tempe mengandung senyawa anti bakteri yang tempe pada makanan Anda sehari-hari bisa mengurangi diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) risiko kanker endometrial dan ovarium, diabetes, juga merupakan antibiotika yang bermanfaat memini­ mencegah tumbuhnya bibit kanker payudara. Cobalah malkan kejadian infeksi. untuk mengonsumsi kacang edamame, tempe, tahu, 6. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh untuk menggantikan daging merah maupun unggas. ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol. Tempe Kaya Serat Tinggi 7. Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker. Selain kaya isoflavon, sajian tempe mengandung 8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan serat yang sangat tinggi. Serat ini sangat berguna untuk dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang proses pencernaan serta mampu mencegah penyakit menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif. kronis. 9. Mencegah timbulnya hipertensi 10. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat Tempe Mudah Dicerna mencegah osteoporosis. Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan mencerna makanan Cara Konsumsi Tempe berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti Tempe umumnya dikonsumsi dalam bentuk keripik, kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat bacem, atau dimasak bersama campuran sayur. Kedua kacang kedelai dalam tempe menjadi lebih lembut berbentuk tepung. Ini dapat dimanfaatkan sebagai karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya sudah kandungan pangan yang berguna untuk meningkatkan mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai. kadar gizi dan serat, sebagai pengawet alami dan untuk menanggulangi diare pada anak-anak. Ketiga, tempe Tempe Bagus untuk Pola Makan Rendah juga dapat diolah sebagai konsentrat protein, isolat Garam protein, peptida, serta komponen biokatif lainnya. Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi Tempe mempunyai kadar garam yang rendah tubuh kita adalah dengan mengonsumsinya setiap hari sehingga aman dikonsumsi untuk orang-orang yang dalam jumlah yang cukup berarti. Agar tak mengalami disarankan mengurangi konsumsi garam seperti orang kebosanan, varisi penggunaan tempe dalam berbagai yang menderita hipertensi atau darah tinggi. resep masakan perlu dilakukan. Supaya khasiat zat- zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses Tempe Mengandung Antibiotika Alami pemasakan, tempe sebaiknya diamsak dengan menu Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami seperti sup, semur, atau bacem. Cara-cara itu lebih untuk melawan sejumlah organisme merugikan. Zat sedikit mengurangi khasiat tempe, ketimbang digoreng. antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi obat untuk ternyata besar yang manfat tempe untuk tubuh kita. disentri bila dikonsumsi setiap hari. Sumber: @unik.web.id

40 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Apa dan Siapa Ir. Widajat Edy Pranoto

Oleh: Ir. Slamet Soedjono, MBA

Atas persetujuan Pengurus Majalah Rimba Indonesia, Bagian Pendidikan (1958–1962), Administratur PN rubrik Apa dan Siapa kali ini akan ditampilkan rimbawan Perhutani/K KPH Jatirogo–Jawa Timur (1962–1963), senior Ir.Widajat Edy Pranoto yang penulisannya dipindahkan ke Irian Barat sebagai Kepala Biro ditugaskan kepada Ir.Slamet Soedjono MBA. Berikut Planologi Kehutanan di Manokwari (1963–1965), adalah narasi penulisan hasil penelusuran data dan diperbantukan pada PN (sekarang Perum) Perhutani wawancara dengan beliau. di Jakarta (1966–1967) kemudian diangkat menjadi Bagi para rimbawan angkatan tahun-tahun lima Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah puluhan hingga sembilan puluhan, nama Ir.Widajat di Palangkaraya sebagai Kepala Dinas Kehutanan kedua Edy Pranoto bukanlah asing lagi karena beliau sejak dan yang terlama (1967–1978). Selanjutnya pada tahun mudanya semenjak lulus sebagai Sarjana Kehutanan 1978–1983 ditugaskan sebagai Tenaga Ahli Direktorat hingga masa/usia pensiun terus menerus mengabdi Jendral Kehutanan di Jakarta dan dengan terbentuknya dan menduduki jabatan penting di lingkup Instansi Departemen Kehutanan tahun 1983 beliau diangkat Kehutanan hingga pension dari jabatan Eselon I sebagai Staf Ahli Menteri Kehutanan bidang Departemen Kehutanan. Pengembangan Ketenagakerjaan Kehutanan Sosok pria tampan dan gagah ini hingga tibanya masa pensiun sebagai dilahirkan di Wonogiri tanggal 7 Penjabat Eselon I (1983-1990). Tugas Mei 1930 dari orang tua bernama ke Luar Negeri dialaminya selama Sastrowimono yang berprofesi 4 kali dan selalu bersama dengan sebagai Juru Tulis (helper) pak Soedjarwo yaitu ke Jerman kantor Kabupaten Wonogiri. meninjau industri-industri Setelah mengenyam pendidikan Pengolahan Kayu, ke Brazil Sekolah Rakyat jaman Belanda mengikuti World Forestry di Wuryantoro–Wonogiri Conggress, ke Argentina dilanjutkan ke Sekolah Rakyat meninjau sistem reboisasi dan di 6 tahun Among Siswo di Spanyol meninjau Taman Safari. Solo (bekas sekolah Belanda Kunjungan ke Spanyol selain yang masih menggunakan dengan bapak Soedjarwo disertai pengantar bahasa Belanda) pula oleh Gubernur Kalimantan beliau melanjutkan ke Sekolah Tengah bapak Ir. Sylvanus. Menengah Pertama Negeri 2 di Setelah pension mendapat Solo lulus tahun 1947. Sebenarnya kesempatan ke Eropa menghadiri berkeinginan masuk ke SMA Negeri WFC di Paris dan ke Amerika. Manahan Solo tapi karena nilainya Dengan dasar pendidikan Sekolah tidak memenuhi persayaratan akhirnya Kehutanan Menengah Atas pak Widayat beliau melanjutkan ke Sekolah Kehutanan menjadi rimbawan yang selalu siap Menengah Atas (SKMA) di Yogyakarta yang bertugas dimanapun ditugaskan dan setiap diselesaikannya di Bogor tahun 1951. Setelah lulus tugas yang diberikannya selalu dilaksanakan dengan dari SKMA dengan peringkat kelulusan terbaik kedua sungguh-sungguh, berdisiplin tinggi, bertanggung­ pak Widayat ditugasbelajarkan ke Fakultas Pertanian jawab, dan dengan semangat pengabdian yang tinggi. Jurusan Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta Termasuk disini adalah penugasannya sebagai Kepala yang dapat diselesaikannya pada tahun 1958 (7 tahun). Dinas Kehutanan yang terlama di Kalimantan Tengah Pendidikan di luar negeri dilakukan di Jepang sebagai dengan merintis pengembangan pengelolaan hutan penugasan dari Pemerintah pada Forestry Training yang tadinya terkesan terisolir sampai berkembang Centre selama 6 bulan pada tahun 1966. menjadi Dinas Kehutanan yang terpandang peringkat Karir penugasannya di Instansi Kehutanan dimulai kedua setelah Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. di Biro Penafsiran Potret Udara Bogor sebagai Kepala Kesan-kesan khusus selama bertugas di Instansi

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 41 Apa dan Siapa

Kehutanan: di tepi S.Amazon naik pesawat kecil yang sudah a. Ikut memperkenalkan dan mengembangkan berumur 20 tahun di hantam badai, Alhamdulillah penggunaan Fotogrametri Kehutanan bersama selamat. Dan ketika baru saja meninggalkan kota Bapak Soekiman Atmosoedaryo dan Ir.Moch Fadil Buinos Aires mau melanjutkan perjalanan ke sewaktu bertugas di Biro Penafsiran Potret Udara. Mexico, hotel Hilton yang diinapi (di Buinos Aires) b. Mengelola hutan jati di Jatirogo yang masih di bom teroris. terisolir/kesulitan transportasi dan gangguan d. Ketika melakukan perjalanan tugas ke Jepang naik keamanan yang berat sejalan dengan meningkatnya pesawat baling-baling Electra, sehabis transit di kegiatan PKI/BTI serta masih sulitnya pemasaran Hongkong pesawat mengalami trouble sehingga kayu. harus kembali dan menginap di hotel tetapi tidak c. Dalam transisi pengelolaan hutan dari pemerintahan punya uang dollar sepeserpun sehingga mau Belanda ke pemerintahan Republik Indonesia di beli jajan saja kebingungan,untung ada teman Irian Barat (UNTEA) yang masyarakatnya masih seperjalanan yang baik hati memberikan beberapa terbelakang dan gangguan keamanan sering terjadi, dollar kepadanya. Untungnya biaya hotel dan Biro Planologi Kehutanan yang dipimpinnya dapat makan di hotel ditanggung maskapai penerbangan. melakukan survei-survei hutan untuk keperluan e. Sewaktu bersekolah di SKMA Yogyakarta terjadi eksploitasi mekhanis oleh Perusahaan Konsesi serbuan tentara Belanda (clash kedua), begitu Hutan dari Philipina dan Perusahaan Kayu Negara ada kabar akan ada serbuan hari pertama (PKN) Manokwari, walaupun surveinya lebih (sebelum masuk kota) sorenya para pelajar SKMA banyak lewat udara (aireal survey). dikumpulkan di beteng Vredenburg oleh TNI untuk d. Merintis eksploitasi hutan untuk dapat mengekspor diberi arahan (briefing) cara-cara mempertahankan kayu dari Kalimantan Tengah dari mulai men­ kota dan melawan serangan musuh (Belanda). dapatkan fee US $ per m3 hingga mampu meng­ Begitu selesai briefing ada pesawat Belanda ekspor kayu ratusan ribu bahkan juta kubik dengan meraung-raung di atas kota Yogya lalu menjatuhkan DR puluhan US $ per m3 atau totalnya jutaan bom di beteng tersebut tepat jatuh hanya 6 meter US $. Juga dapat membangun pabrik-pabrik dari tempat briefing. Untungnya briefing baru penggergajian kayu dan plywood oleh swasta yang saja dibubarkan dan peserta baru beberapa meter cukup banyak. meninggalkan tempat briefing. e. Sewaktu menjabat sebagai Staf Ahli Ketenagakerjaan f. Setelah pertempuran berkecamuk di kota Yogya Kehutanan bersama Setditjen/Sekjen Dephut pak Widayat berusaha pulang ke tempat orang selain berhasil menyusun Perencanaan Tenaga tuanya yang pergi mengungsi di Sidoarjo Wonogiri Kerja Kehutanan, pola karir dan kependidikan dengan berjalan kaki melalui Piyungan, Wonosari, tenaga kehutanan, penggantian tenaga kerja asing Karangmojo selama 4 hari 4 malam. Sempat di HPH dengan tenaga kerja WNI yang terdidik dan ditangkap tentara/KNIL Belanda (orang Ambon) terlatih, juga menetapkan formasi-formasi jabatan dan hampir ditembak mati karena mau berusaha lari. di HPH yang harus ditempati/dijabat oleh tehnisi Setelah diinterogasi dianggap tidak mencurigakan Kehutanan terdidik (Sarjana/Akademi/Sarmud sebagai pejuang RI lalu dilepaskan. Selanjutnya Keh/SKMA). pak Widayat bisa bergabung menjadi pegawai pada Adapun pengalaman pribadi yang mengesankan Pemerintahan RI di Pengasingan sampai akhirnya diantara­nya adalah: dapat memperoleh tanda penghormatan Bintang a. Sewaktu menjadi Administratur di Jatirogo, istri Gerilya No. 13559/L. melahirkan hanya di tangani dukun bayi sampai Disamping pengalaman pribadi yang nyaris terjadi placenta tidak bisa ke luar hampir 1 minggu, merenggut nyawa ada pula pengalaman pribadi yang baru dapat diatasi setelah dibawa ke RS Tuban. menyenangkan, diantaranya sewaktu tugas di Irian b. Sewaktu mengikuti peninjauan Taman Safari di Barat tiap bulan mendapat gaji IBRP 1000 di mana 1 Spanyol, mobil yang ditumpanginya mengalami IBRP nilainya sama dengan 1 gulden dan sewaktu tugas slip di jalan yang menurun sampai terguling-guling belajar di Jepang dapat uang saku US $ 180 sedangkan berhenti karena tertahan patok-patok penyelamat dengan US $ 250 sudah dapat beli sebuah mobil bekas. di pinggir jurang. Alhamdulillah selamat tak kurang Kini beliau hidup bahagia dengan 2 anak, 6 cucu dan suatu apa, padahal di mobil itu selain sopir juga ada 2 cicit, dan pada usia 84 tahun relatif sehat hanya dalam pak Ir.Soemarsono, Drs Djanarto, pak Sutopo Y., setahun terakhir mengalami gangguan kesehatan sampai dan pak Ir.Widayat sendiri. beberapa kali dirawat di rumah sakit. Semoga diberikan c. Sewaktu pulang meninjau area reboisasi modern panjang umur dan kesehatan yang relatif baik.

42 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Obituari Ir. Apandi Mangundikoro

ntuk pengisian rubrik Obituari Rimbawan kali Uini oleh Pengurus Majalah Rimba Indonesia ditetapkan nama almarhum Ir.Apandi Mangundikoro yang penelusuran data dan pennyusunan narasinya ditugaskan kepada Ir. Karyoso dan Ir. Slamet Soedjono, MBA dengan hasil sebagai berikut. Ir. Apandi Mangundikoro sewaktu hidupnya cukup dikenal oleh kaum rimbawan dan pengusaha seputar tahun 1960-1985 dari ketegasannya dalam menjalankan tugasnya serta pembawaannya yang selalu serius dan berwibawa. Beberapa catatan mengenai biodata dan karakter kepemimpinannya dapat digambarkan secara ringkas seperti uraian di bawah ini. 1. Nama: Ir. Apandi Mangundikoro. 2. Lahir: Desa Karang, Delanggu, Klaten, Surakarta tanggal 1 April 1929. h. Kepala Sub Direktorat Pemolaan Reboisasi 3. Keluarga: 1 isteri (Ibu Sumiati kini berusia 83 dan Rehabilitasi pada Direktorat Reboisasi dan tahun) dan 5 putra. Rehabilitasi Lahan. 4. Pendidikan: Sarjana Kehutanan (S1) Fakultas Direktorat Jendral Kehutanan, tahun 1975- Pertanian Universitas Indonesia (kini IPB) lulus 1978. tahun 1956. i. Direktur Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan 5. Riwayat pekerjaan: Ditjen Kehutanan, tahun 1978-1983. a. Staf pada Inspeksi Kehutanan Sumatra Utara j. Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Teknologi (Aceh, Tapanuli, Sumatra Timur) tahun 1956- Kehutanan, tahun 1983-1985. 1957. 6. Tugas ke luar negeri: b. Kepala Daerah Hutan/KKPH Tarakan, tahun Brazilia, USA, Canada, Mexico, Swedia, Finlandia, 1957-1960. Jerman, Inggris, Belanda, Perancis, dan beberapa c. Kepala Daerah Hutan/Administratur PN Negara di Asia. Perhutani/KKPH Banyuwangi, tahun 1960- 7. Lain-lain: Pernah menjadi dosen luar biasa di 1962. Fakultas Kehutanan. d. Administratur PN Perhutani /KKPH Cepu, UGM ma. Ekonomi Perusahaan Hutan, tahun 1963- tahun 1962-1965. 1968. e. Kepala Bagian (sekarang Kepala Biro) Produksi 8. Karya tulis: + 10 buah. PN Perhutani Jateng, tahun 1965-1968. 9. Kegemaran/hobby: Olahraga. f. Kepala Bagian (sekarang Kepala Biro) Produksi 10. Tempat tinggal terakhir bersama keluarga: PN Perhutani Jatim, tahun 1968- 1971. Kompleks Kehutanan Wanamulya (Ex Jerman) g. Staf Ahli Litbang Kehutanan Bogor Bidang Bogor. Ekonomi Perusahaan Hutan, tahun 1971-1975. 11. Meninggal: Tahun 1992 karena sakit lever.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 43 Obituari

Sosok pria yang biodata dan pengalamannya seperti Begitu juga selama bertugas di Direktorat Reboisasi diuraikan di atas, sewaktu hidupnya adalah pekerja dan Rehabilitasi Lahan Direktorat Jenderal Kehutanan keras, pemikir, pendidik, organisator dan pemimpin banyak pemikirannya untuk menyusun konsep-konsep yang tegas namun appresiatif. pengelolaan reboisasi dan rehabilitasi lahan sampai Sewaktu bertugas di Tarakan Kalimantan Timur kepada penyusunan pedoman dan petunjuk kerja ikut berperan dalam pengembangan proyek mechanical operasionalnya. Hanya saja hasil karyanya di kemudian logging Jawatan Kehutanan dan persiapan pelaksanan hari dimanfaatkan fihak lain sehingga menjadi ibarat Eksploitasi Hutan Secara Mekanis bekerjasama senjata makan tuannya sampai-sampai cukup banyak dengan Perusahaan Asing yang kemudian menjadi pejabat kehutanan terjerat kasus reboisasi dan Proyek Production Sharing Perhutani dengan Forest rehabilitasi lahan. Peran beliau di Ditsi cukup besar Development Corporation (FDC) Jepang, termasuk hingga dapat melambungkan proyek Reboisasi menjadi survey wilayah hutannya dan potensinya. program nasional melalui Proyek Inpres Reboisasi Sewaktu bertugas sebagai Administratur dan Rehabilitasi besar-besaran. Akan tetapi ada pihak Banyuwangi dan Cepu banyak malakukan penertiban lain yang tidak sependapat dengan proyek ini karena pekerjaan lapangan berikut tertib administrasinya. tersirat ambisius hanya mengejar target kuantitas dan Program efisiensi di segala bidang terutama di bidang popularitas tetapi kurang memperhatikan kualitas produksi sangat dianjurkan dan ditekuni diantaranya hasil (aspek keberhasilan) sehingga dianggap sebagai penebangan pohon jati yang serendah-rendahnya pemborosan. Akhirnya proyek ini dihentikan dengan (memperpendek tunggak bekas tebangan). Sewaktu tingkat keberhasilan yang minim. menjadi Kepala Bagian (Biro) sangat konsisten Cara kerja yang sangat keras, disiplin, dan penuh melakukan perbaikan manajemen diantaranya semangat membangun Negara nampaknya terbawa membakukan petunjuk kerja (instruksi kerja) atau dari semangat juangnya yang tinggi untuk membangun Standar Operational Procedure (SOP) sebagai landasan Negara dan Bangsa yang diperjuangkannya sejak tertib operasional dan pengawasan/dasar evaluasi semasa muda dengan ikut menjadi Tentara Pelajar pelaksanaan kerja. Pekerjaan tersebut dipimpin sendiri dan turut serta aktif bertempur melawan Belanda yang dengan memanfaatkan pengalaman-pengalaman berusaha ingin menjajah kembali Negara Republik Kepala Seksi dan Administratur senior sebagai nara Indonesia, perjuangan mana dilakukan di daerah/ sumbernya. Sistem pencatatan dan pengolahan data Sektor Surakarta. Oleh sebab itu Pak Apandi juga serta media pelaporan dikembangkannya. Demikian sempat mendapatkan penghargaan sebagai Veteran pula system pengawasan lapangan yang harus banyak Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. dilakukan oleh pejabat wilayah/territorial. Bagaimanapun pak Apandi adalah manusia biasa Sewaktu bertugas di Litbang Kehutanan Bogor juga yang tidak luput dari kekurangan dan kelemahannya,tapi berperan ikut membesarkan dan mengembangkan kita yang ditinggalkannya lebih baik mengenang penelitian-penelitian di bidang Ekonomi Kehutanan kebaikannya sesuai dengan ajaran orang-orang tua kita dengan berkat pengalamannya yang luas di dalam yang tentunya didasarkan atas ajaran agama, etika dan praktek pengelolaan hutan di daerah. moral yang baik.

44 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Berita Duka TELAH MENINGGAL DUNIA

Meninggal Dimakamkan No. Nama Umur Tanggal di

1 Ir. Moh Asngari, MM 66 24 – 04 – 2014 Solo

2 S. Warilah 77 02 – 05 - 2014 Indramayu

3 Ir. Siwi Rahardjo 82 11 – 08 - 2014 Solo

4 Ir. Heru Basuki S., M.Sc. 66 01 – 09 - 2014 Bogor

5 Parimin S.Sos. 58 12 – 09 - 2014 Tangerang Selatan

6 Suharto 59 19 – 09 - 2014 Tanah Suci

7 Widarya Nur, M.Sc. 72 19 – 09 - 2014 Bandung

8 Ir. Edy Suryadi M 66 01 – 11 - 2014 Bandung

9 Drs. Siradjudin 72 02 – 11 – 2014 Jakarta

10 Wiwik Widaryanti, SH 55 05 – 12 - 2014 Jakarta

11 Ir. Pangeran Napitupulu 78 — Bogor

12 Ir. Radja Hutajulu 70 — Bogor

13 Dr. Prabowo Pudjo Widodo 63 08 - 12 - 2014 Jakarta

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 45