Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Bab 6 Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Malang

6.1. Profil Geografi 6.1.1. Posisi Geografis Kabupaten Malang terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan koordinat 112° 17’ 10,9” - 112° 57’ 0,0” Bujur Timur dan 7° 44” 55,11” - 8° 26’ 35,45” Lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 334.787 Ha, terdiri dari 33 Kecamatan yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan. Kabupaten Malang terletak antara 0 - 2000 m dpl. Wilayah datar sebagian besar terletak di Kecamatan Bululawang, Godanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen, Pagelaran dan Pakisaji, serta sebagian Kecamatan , Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum dan Gedangan. Wilayah bergelombang terletak diwilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir dan Wonosari. Daerah yang terjal atau perbukitan sebagian besar terletak di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, Wajak, Ampelgading, dan Tirtoyudo, sedangkan secara administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Jombang, , dan Sebelah Timur : Kabupaten dan Lumajang Sebelah Selatan : Samudra Sebelah Barat : Kabupaten dan

6.1.2. Kondisi Topografis Kabupaten Malang berada didaerah pegunungan yang kondisi topografinya dipengaruhi oleh Pegunungan Tengger yang berada disebelah timur, Gunung Kawi dan berada disebelah barat serta Gunung Arjuna dan Welirang dibagian utara. Bagian wilayah kabupaten yang berada pada wilayah pinggiran, topografinya dipengaruhi oleh pegunungan. Keadaan topografi tersebut dapat digambarkan melalui kelerengan beberapa wilayah, diantaranya adalah :

BAB.2-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

1. Kecamatan Tajinan, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Pakisaji, Kepanjen dan Pagelaran dengan luas 52.607,78 Ha (15,71 %) dari luas Kabupaten Malang seluruhnya, merupakan wilayah yang memiliki kelerengan 0 - 2 %. 2. Kecamatan Lawang, Singosari, Dau, Karangploso, Pakis, Sumberpucung, Kromengan, Dampit, Pagak, Bantur, Ngajum, Gedangan, Kalipare dan Donomulyo, dengan luas 119.030,80 Ha atau 35,56 % dari luas Kabupaten Malang seluruhnya, merupakan wilayah dengan kemiringan 2 - 15 %. 3. Kecamatan Wagir, Sumbermanjing Wetan dan Wonosari, dengan luas 73.110,72 Ha atau 21,84% dari seluruh luas Kabupaten Malang, memiliki Kelerengan antara 15 - 40 %. 4. Kecamatan-kecamatan pada kelerengan >40 % meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang, Tirtoyudo, Wajak, Ampelgading, Kasembon, Poncokusumo dan Jabung. Daerah yang memiliki kelerengan ini adalah daerah yang harus dihutankan karena memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap tanah dan air dan menjaga ekosistem lingkungan hidup. Daerah dengan kelerengan diatas 40 % di Kabupaten Malang meliputi areal seluas 90.037,70 Ha atau 26,89 % dari seluruh luas Kabupaten Malang. Ditinjau dari ketinggian, wilayah Kabupaten Malang terletak antara 0-2000 meter di atas permukaan laut dan menunjukan keadaan yang bervariasi yaitu kondisi landai sampai kondisi pegunungan. Wilayah bergelombang terletak diwilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir dan Wonosari. Daerah yang terjal atau perbukitan sebagian besar terletak di Kecamatan Pujon, Ngantang, Tirtoyudo, Ampelgading, Kasembon, Poncokusumo, Jabung dan Wajak. Sedangkan wilayah yang datar sebagian besar terletak di Kecamatan Turen, Bululawang, Kepanjen, Godanglegi, Tajinan, Pagelaran dan Pakisaji, serta sebagian Kecamatan Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Ngajum, Gedangan Pagak, Kalipare, Donomulyo dan Bantur. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi topografi dapat dilihat pada dan Tabel

BAB.2-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Tabel 6.1. Luas Daerah Berdasarkan Klasifikasi Lereng di Kabupaten Malang Luas No Klasifikasi Lereng Ha % 1 0 - 2 % 52.607,78 15,71 2 2 - 15 % 119.030,80 35,56 3 15 - 40 % 73.110,72 21,84 4 > 40 % 90.037,70 26,89 Jumlah 334.787,00 100,00 Sumber : Rupa Bumi Indonesia

6.1.3. Kondisi Geologis Ditinjau dari keadaan geologinya, sebagian besar wilayah Kabupaten Malang terbentuk dari hasil gunung api kwarter muda yang meliputi areal seluas 44,25 % atau 148.152,52 Ha dari seluruh luas Kabupaten Malang, sedangkan sebagian kecil merupakan miosen facies baru gamping dengan luas 90.884,00 Ha atau 27,15 % dari luas Kabupaten Malang seluruhnya.

Tabel 6.2. Luas Daerah Berdasarkan Struktur Geologi di Kabupaten Malang Luas No. Struktur Geologi Ha % 1. Hasil gunung api kwarter muda 145.152,52 44,25 2. Hasil gunung api kwater tua 41.741,61 12,47 3. Miosen facies gamping 90.884,00 27,15 4. Miosen facies sedimen 12.834,00 3,83 5 Alivium 40.135,87 11,99 6. Waduk 1.039,00 0,31 Jumlah 334.787,00 100,00 Sumber : Hasil Perhitungan Peta Geologi

BAB.2-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

6.1.4. Jenis Tanah Jenis tanah di Kabupaten Malang terdiri dari jenis tanah alluvial, regosol, brown forest, andosol, latosol, mediteran dan litosol. Jenis tanah ini tidak seluruhnya tersebar di Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Luas daerah yang termasuk jenis tanah latosol memiliki luas sebesar 86.260,36 Ha atau 25,77 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Malang. Mediteran mempunyai luas sebesar 55.811,30 Ha atau 16,67 %, litosol seluas 69.133,25 Ha atau 20,65 % dan alluvial 28.003,25 Ha atau 8,36 % dari seluruh luas Kabupaten Malang. Brown forest memiliki luas 6.142,25 Ha atau 1,83 % dari seluruh luas Kabupaten Malang. Sedangkan jenis tanah regosol memiliki luas 45.654,17 Ha atau 13,54 % dari seluruh luas Kabupaten Malang dan andosol adalah 43.782,42 Ha atau 13,08 % dari luas seluruh wilayah Kabupaten Malang. Lebih jelasnya tentang jenis tanah dan persebarannya, dapat dilihat. dan Tabel 6.3. dibawah ini.

Tabel 6.3. Luas Kabupaten Malang Berdasarkan Jenis Tanah dan Sifat-sifatnya Luas No Jenis Tanah Sifat Tanah Ha % 1. Andosol 43.783,42 13,08 Subur, mudah erosi Tanah subur, tanah erosi potensi untuk 2. Latosol 86.260,36 25,77 tanaman perkebunan 3. Mediteran 55.881,30 16,67 Mudah kena erosi, umumnya daerah hutan 4. Litosol 69.133,25 20,65 Mudah kena erosi umumnya daerah hutan Potensi untuk pertanian umumnya daerah 5. Alluvial 28.003,25 8,36 hutan Daerah subur dan potensi untuk pertanian 6. Regosol 45.654,17 13,64 tinggal Potensi pertanian rendah kurang dapat 7. Brown Forest 6.142,25 1,83 menyerap air Jumlah 334.787,00 100,00 Sumber : Rupa Bumi Indonesia

BAB.2-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

6.1.5. Pola Penggunaan Tanah Kabupaten Malang memiliki luas wilayah sekitar 291.044 ha, dengan penggunaan lahan /kebun sebagai lahan paling dominan (luasan paling besar) mencapai 102.219 Ha, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Penggunaan tanah yang memiliki luasan terbesar kedua adalah kawasan hutan (82.239 Ha). Kawasan hutan ini terdapat di wilayah pinggiran Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten lain dan Samudera Indonesia. Penggunaan tanah berupa sawah hanya terdapat pada wilayah yang memiliki air cukup dan terdapat di seluruh kecamatan tetapi dalam prosentase luasan yang berbeda. Lebih jelasnya tentang penggunaan lahan dan persebarannya di Kabupeten Malang, dapat dilihat pada Tabel 6.4. dibawah ini Tabel 6.4. Penggunaan Lahan di Kabupaten Malang Tahun 2008 (Ha) Permuki Tegal/ Perkebu No Kecamatan Sawah Hutan Tambak Lainnya man Kebun nan Rumput 1 Donomulyo 2.432 2.251 7.693 4.523 - - 1.044 2 Kalipare 2.247 561 5.540 2.928 - - 305 3 Pagak 1.575 500 2.685 2.811 - - 1.436 4 Bantur 2.579 1.253 7.962 50 3.139 - - 399 5 Gedangan 665 761 6.258 6.907 - 5 1.469 Sumbermanjing 6 2165 849 7802 3250 7926 - - 180 Wetan 7 Dampit 1.654 1.338 4.128 300 3.712 - - 2.570 8 Tirtoyudo 1582 509 3761 1911 5952 - 40 4637 9 Ampelgading 562 365 4915 513 - - 9638 10 Poncokusumo 1.810 1.470 6.576 8.572 - - 1.081 11 Wajak 1.361 1.486 3.658 1.250 1.550 - - 150 12 Turen 1.654 2.453 1.895 30 - - 362 13 Bululawang 881 1.974 1.838 62 - - 68 14 Gondanglegi 728 3.245 1.412 774 - - 53 15 Pagelaran 1.298 2.703 904 - - - 19 16 Kepanjen 790 2.623 663 - - - 22 17 Sumberpucung 837 1.983 279 177 41 - 412 18 Kromengan 748 1.771 1.118 - - - 26 19 Ngajum 1.749 1.728 2.548 650 740 - - 226 20 Wonosari 888 1.074 1.936 771 1.291 - - 4

BAB.2-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Permuki Tegal/ Perkebu Padang No Kecamatan Sawah Hutan Tambak Lainnya man Kebun nan Rumput 21 Wagir 1.045 1.316 3.077 1.407 - - 928 22 Pakisaji 1.095 1.867 850 - - - 56 23 Tajinan 716 1.642 1.639 - - - 15 24 Tumpang 1.052 1.505 2.708 - - - 1.764 25 Pakis 1.059 2.027 1.890 - - - 286 26 Jabung 1.108 1.154 3.438 1.311 2.291 - - 4.300 27 Lawang 1.207 712 3.031 298 - - - 258 28 Singosari 1.581 1.961 2.806 93 3.146 - - 150 29 Karangploso 1.034 1.413 790 200 2.300 - - 194 30 Dau 694 518 2.184 1.789 - - 967 31 Pujon 624 996 2.225 9.209 - - - 32 Ngantang 1.037 1.210 2.396 8.310 389 - 247 33 Kasembon 547 684 1.614 262 2.000 - - 450 Jumlah 41.004 47.902 102.219 12.320 82.059 430 45 34.186 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2008

6.1.6. Kondisi Hidrologis Di Kabupaten Malang dilalui oleh beberapa sungai besar dan anak sungai, anak-anak sungai yang ada sebagian dari Kali Konto dan Kali Brantas, sungai-sungai tersebut ada beberapa yang masuk di waduk-waduk Karangkates dan Selorejo, ada juga yang masuk Samudra Indonesia dan Laut Jawa. Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Malang terdapat 588 mata air dengan debit 1 sampai di atas 200 liter/detik, debit tertinggi terdapat di Wendit Kecamatan Pakis (1.100 liter/detik). Sedangkan kecamatan yang memiliki debit air lebih dari 200 liter/detik adalah mata air yang berada di Tumpang, Pakis, Singosari, Gondanglegi, Sumberpucung, Ngajum, Wagir, Ampelgading dan Dampit.

6.1.7. Kondisi Klimatologis Kabupaten Malang memiliki iklim tropis dengan suhu antara 18,25 C sampai dengan 31,45 C (suhu rata-rata dari empat stasiun pengamat cuaca antara 23 C sampai 25 C). Tekanan udara yang paling tinggi dari empat stasiun pengamat cuaca terjadi di Singosari 1.012,70 dan yang lain masih dibawah angka tersebut. Kelemahan udara yang diteliti lewat keempat stasiun, Stasiun Lawang 2.423 adalah menunjukkan angka tertinggi 84 % dan rata-rata kecepatan angin di empat stasiun pengamat antara 1,8 sampai dengan 4,7 Km/jam. Untuk curah hujan di Kabupaten Malang rata-rata pertahunnya 1.596 mm dengan hari hujan 84,85 per tahun, curah

BAB.2-10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

hujan turun antara bulan April-Oktober. Diantara kedua musim tersebut ada musim peralihan antara bulan April - Mei dan Oktober-November.

BAB.2-11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

6.1.8. Pembagian Wilayah Adminstratif Kabupaten Malang terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan koordinat 112° 17’ 10,9” - 112° 57’ 0,0” Bujur Timur dan 7° 44” 55,11” - 8° 26’ 35,45” Lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 334.787 Ha, terdiri dari 33 Kecamatan yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan. Tabel 6.5. Pembagian Wilayah Kabupaten Malang

No Kecamatan Luas Wilayah

1 Donomulyo 17.943 2 Kalipare 11.581 3 Pagak 9.007 4 Bantur 15.382 5 Gedangan 16065 6 Sumbermanjing Wetan 22172 7 Dampit 13.702 8 Tirtoyudo 18392 9 Ampelgading 15993 10 Poncokusumo 19.509 11 Wajak 9.455 12 Turen 6.394 13 Bululawang 4823 14 Gondanglegi 6212 15 Pagelaran 4.924 16 Kepanjen 4098 17 Sumberpucung 3729 18 Kromengan 3663 19 Ngajum 7.641 20 Wonosari 5964 21 Wagir 7.773 22 Pakisaji 3.868 23 Tajinan 4012 24 Tumpang 7.029 25 Pakis 5.262

BAB.2-12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

26 Jabung 13.602 27 Lawang 5.506 28 Singosari 9.737 29 Karangploso 5.931 30 Dau 6152 31 Pujon 13054 32 Ngantang 13.589 33 Kasembon 5557 Jumlah 334.787 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2008

BAB.2-13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

BAB.2-15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

6.2. Profil Demografi 6.2.1. Jumlah & Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk pada Kabupaten Malang pada tahun 2008 yaitu sebesar 2.460.288 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 7 jiwa/ha. Wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu pada kecamatan pakis yaitu sebesar 202.253 jiwa, sedangkan wilayah dengan jumlah paling sedikit terdapat pada wilayah kecamatan Kasembon 30.088 jiwa. Sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada kecamatan Kepanjen sebanayak 23 jiwa/ha dan wilayah kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah terdapat di wilayah kecamatan gedangan yaitu 3 jiwa/ha. Tabel 6.6. Jumlah Penduduk dan Kepadatan penduduk di Kabupaten Malang Tahun 2008 Kaepadatan Penduduk No Kecamatan Jumlah Penduduk Luasan Wilayah (Jiwa /Ha) 1 Donomulyo 79.683 17.943 4 2 Kalipare 66.785 11.581 6 3 Pagak 50.363 9.007 6 4 Bantur 70.986 15.382 5 5 Gedangan 50.657 16.065 3 6 Sumbermanjing 94.457 22.172 4 7 Dampit 117.462 13.702 9 8 Tirtoyudo 63.226 18.392 3 9 Ampelgading 56.995 15.993 4 10 Poncokusumo 85.614 19.509 4 11 Wajak 84.252 9.455 9 12 Turen 108.806 6.394 17 13 Bululawang 60.653 4.823 13 14 Gondanglegi 53.715 6.212 9 15 Pagelaran 66.297 4.924 13 16 Kepanjen 93.046 4.098 23 17 Sumberpucung 55.147 3.729 15 18 Kromengan 39.015 3.663 11 19 Ngajum 76.816 7.641 10 20 Wonosari 45.743 5.964 8 21 Wagir 72.830 7.773 9 22 Pakisaji 74.258 3.868 19 23 Tajinan 48.396 4.012 12

BAB.2-16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk Luasan Wilayah Kaepadatan Penduduk 24 Tumpang 74.071 7.029 (Jiwa11 /Ha) 25 Pakis 202.253 5.262 38 26 Jabung 69.267 13.602 5 27 Lawang 92.636 5.506 17 28 Singosari 145.665 9.737 15 29 Karangploso 55.654 5.931 9 30 Dau 56.782 6.152 9 31 Pujon 62.585 13.054 5 32 Ngantang 56.025 13.589 4 33 Kasembon 30.088 5.557 5 Jumlah 2.460.228 334.787 7 Sumber : Kabupaten Malang Dalam Angka

6.2.1. Struktur Penduduk A. Jenis Kelamin Struktur penduduk Kabupaten Malang berdasarkan jenis kelamin yaitu diketahui jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 1.157.865 jiwa dan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1.302.363 jiwa, untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yang terdapat di Kabupaten Malang pada tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin Kabupaten Malang Tahun 2008

No Kecamatan Laki - Laki Perempuan Jumlah

1 Donomulyo 34.264 45.419 79.683 2 Kalipare 24.043 42.742 66.785 3 Pagak 23.671 26.692 50.363 4 Bantur 29.814 41.172 70.986 5 Gedangan 23.302 27.355 50.657 6 Sumbermanjing 46.284 48.173 94.457 7 Dampit 62.255 55.207 117.462 8 Tirtoyudo 32.878 30.348 63.226 9 Ampelgading 25.648 31.347 56.995 10 Poncokusumo 39.382 46.232 85.614 11 Wajak 41.283 42.969 84.252

BAB.2-17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

No Kecamatan Laki - Laki Perempuan Jumlah 12 Turen 46.787 62.019 108.806 13 Bululawang 27.294 33.359 60.653 14 Gondanglegi 24.709 29.006 53.715 15 Pagelaran 31.823 34.474 66.297 16 Kepanjen 40.010 53.036 93.046 17 Sumberpucung 26.471 28.676 55.147 18 Kromengan 19.117 19.898 39.015 19 Ngajum 36.104 40.712 76.816 20 Wonosari 22.414 23.329 45.743 21 Wagir 38.600 34.230 72.830 22 Pakisaji 34.159 40.099 74.258 23 Tajinan 23.714 24.682 48.396 24 Tumpang 34.813 39.258 74.071 25 Pakis 93.036 109.217 202.253 26 Jabung 33.248 36.019 69.267 27 Lawang 45.392 47.244 92.636 28 Singosari 69.919 75.746 145.665 29 Karangploso 25.601 30.053 55.654 30 Dau 26.688 30.094 56.782 31 Pujon 30.667 31.918 62.585 32 Ngantang 29.133 26.892 56.025 33 Kasembon 15.345 14.743 30.088 Jumlah 1.157.865 1.302.363 2.460.228 Sumber : Kabupaten Malang Dalam Angka

B. Kelompok Umur Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Malang terbagi 2 yaitu kelompok pendidikan (0 - >19 tahun) dan kelompok tenaga kerja (20 - > 45 tahun), dimana penduduk tertinggi yang terdapat pada kelompok pendidikan pada usia 15-19 tahun sejumlah 191.247 jiwa sedangkan penduduk tertinggi untuk kelompok kerja pada usia > 45 tahun sejumlah 176.640 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel berikut

BAB.2-18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Tabel 6.8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Malang Tahun 2008 Kelompok Umur No Kecamatan 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 >45 1 Kasembon 2477 2433 2681 2535 2178 2308 2359 2340 1693 1507 2 Ngantang 4338 4717 4619 4755 3828 4438 4743 4538 3783 2963 3 Pujon 5626 5898 5489 5699 5306 5852 5158 5004 3820 3097 4 Dau 4144 4098 4207 5174 7454 5209 4686 4212 3507 2549 5 Karangploso 4291 5081 4750 4364 4808 4442 3691 3273 3185 3279 6 Singosari 12258 12421 12295 14034 13409 13888 12696 11663 9346 6924 7 Lawang 7606 7959 7820 8895 8463 8498 7625 7244 6296 4927 8 Wagir 5450 5390 5498 5836 5676 5727 5957 5585 5665 4356 9 Wonosari 4280 5666 5987 5887 4623 4712 3256 3178 5367 4289 10 Kromengan 2687 3018 3154 3332 2684 2840 2861 3061 2650 2316 11 Sumberpucung 4295 4921 5163 5383 4590 4175 3818 3403 3583 2938 12 Ngajum 3760 3886 3823 3963 3565 3759 3571 3598 3290 2628 13 Kepanjen 7194 7606 7988 9790 8483 8589 8062 7127 5859 4778 14 Pakisaji 5856 6117 6204 6944 6409 6152 6308 4981 3783 15 Tajinan 4215 4329 4586 4921 5065 5912 5877 5721 3699 3987 16 Bululawang 5330 5985 6286 7118 5510 5047 4555 4099 3483 2860 17 Gondanglegi 6038 6649 7172 8492 6694 6700 5783 5790 4937 3773 18 Pakis 9216 9314 9630 10277 9724 9664 9115 8347 6846 4832 19 Jabung 5693 6514 6939 5366 5922 5669 5185 4636 4130 3930 20 Tumpang 5663 6115 6423 7183 6304 6393 5881 5762 4863 3910 21 Poncokusumo 7381 8140 8306 8723 7537 7445 6925 6639 6142 4918 22 Wajak 6200 6722 7059 7484 6995 6311 5582 5964 5393 4120 23 Turen 8720 9986 10633 10786 9347 8501 7044 6949 6142 4818 Sumbermanjing 24 6695 7366 7771 8240 7603 7587 7203 7462 6288 5091 Wetan 25 Dampit 9293 9280 10538 11301 10507 10254 8761 9203 7964 6463 26 Tirtoyudo 4826 4610 5068 5150 5854 4312 4596 4791 4116 3213 27 Ampelgading 4414 4189 4517 4377 4592 4391 4069 4275 3638 2962 28 Kalipare 5079 5838 6195 6228 5751 5229 4314 4192 4064 3197 29 Pagak 4052 4902 5251 4849 4429 3809 3683 3295 3013 2473

BAB.2-19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Kelompok Umur No Kecamatan 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 >45 30 Donomulyo 4371 5003 5748 5823 4868 5227 5277 5126 4658 3682 31 Bantur 4736 5484 8206 5658 4925 5622 5514 5757 4103 3748 32 Gedangan 3945 4171 4471 4549 4265 4138 3979 4171 3598 2860 33 Pagelaran 5283 5515 5849 6257 4954 5103 4775 4928 4186 3190 Jumlah 185412 199323 210326 219373 202322 197903 182909 171333 154288 124361 Sumber : Kabupaten Malang Dalam Angka

6.2.2. Proyeksi Penduduk (5 tahun kedepan) Tabel 6.9. Proyeksi Penduduk kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TAHUN PENDUDUK PER-KECAMATAN PENDUDUK KAB. BANYUWANGI DonomulyoTabel 6.10.Kalipare Pagak Bantur Gedangan Sumbermanjing Dampit Tirtoyudo Ampelgading Poncokusumo KABUPATEN 2009 2.356.613 69.526 62.239 49.918 71.061 52.587 88.334 117.178 60.814 53.764 86.258 2356613 2010 2.363.945 69.526 66.895 50.009 70.948 52.614 91.930 117.299 61.166 55.683 91.187 2363945 2011 2.418.097 74.605 66.840 50.186 70.964 51.636 93.194 117.381 62.196 56.340 88.401 2418097 2012 2.439.179 77.144 66.813 50.275 70.972 51.147 93.825 117.421 62.712 56.667 87.008 2439179 2013 2.460.228 79.683 66.785 50.363 70.986 50.657 94.457 117.462 63.226 56.995 85.614 2460228 RATA-RATA 2014 2.492.351 80.724 67.658 51.021 71.913 51.319 95.691 118.996 64.052 57.740 86.732 2.492.366 2015 2.520.598 81.639 68.424 51.599 72.728 51.901 96.775 120.345 64.778 58.394 87.715 2.520.614 2016 2.548.844 82.554 69.191 52.178 73.543 52.482 97.860 121.693 65.504 59.048 88.698 2.548.858 2017 2.577.090 83.468 69.958 52.756 74.358 53.064 98.944 123.042 66.230 59.703 89.681 2.577.109 2018 2.577.090 83.468 69.958 52.756 74.358 53.064 98.944 123.042 66.230 59.703 89.681 2.577.109 2019 2.605.337 84.383 70.725 53.334 75.173 53.645 100.029 124.391 66.956 60.357 90.664 2.605.354 Sumber : Hasil Analisa JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TAHUN PENDUDUK PER-KECAMATAN PENDUDUK KAB. BANYUWANGI Wajak Turen Bululawang Gondanglegi Pagelaran Kepanjen Sumberpucung Kromengan Ngajum Wonosari Wagir KABUPATEN 2009 2.356.613 77.585 104.726 60.846 49.127 62.001 90.955 54.994 38.445 76.755 47.189 71.959 2356613 2010 2.363.945 79.918 108.123 60.479 52.526 64.579 89.684 55.062 38.635 76.854 45.830 71.668 2363945 2011 2.418.097 82.085 108.465 60.567 53.121 65.438 91.365 55.105 38.825 76.805 45.787 72.250 2418097 2012 2.439.179 83.169 108.635 60.609 53.418 65.868 92.206 55.126 38.920 76.830 45.765 72.539 2439179 2013 2.460.228 84.252 108.806 60.653 53.715 66.297 93.046 55.147 39.015 76.816 45.743 72.830 2460228 RATA-RATA 2014 2.492.351 85.353 110.227 61.445 54.417 67.163 94.261 55.868 39.525 77.819 46.341 73.781 2.492.366 2015 2.520.598 86.320 111.476 62.142 55.034 67.924 95.330 56.501 39.973 78.701 46.866 74.618 2.520.614 2016 2.548.844 87.287 112.726 62.838 55.650 68.685 96.398 57.134 40.421 79.583 47.391 75.454 2.548.858 2017 2.577 .090 88.255 113.975 63.535 56.267 69.447 97.466 57.767 40.869 80.465 47.916 76.290 2.577.109 2018 2.577.090 88.255 113.975 63.535 56.267 69.447 97.466 57.767 40.869 80.465 47.916 76.290 2.577.109 2019 2.605.337 89.222 115.224 64.231 56.884 70.208 98.535 58.400 41.317 81.347 48.442 77.126 2.605.354 Sumber : Hasil Analisa

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TAHUN PENDUDUK PER-KECAMATAN PENDUDUK KAB. BANYUWANGI Pakisaji Tajinan Tumpang Pakis Jabung Lawang Singosari Karangploso Dau Pujon Ngantang Kasembon KABUPATEN 2009 2.356.613 70.623 47.906 71.106 184.627 65.867 87.303 137.217 53.195 47.697 60.162 55.744 28.905 2356613 2010 2.363.945 68.202 47.196 70.954 186.513 66.029 86.724 120.206 52.703 50.921 59.583 54.411 29.888 2363945 2011 2.418.097 71.231 47.797 72.513 194.383 67.649 89.677 138.970 54.179 53.852 61.084 55.218 29.988 2418097 2012 2.439.179 72.744 48.096 73.292 198.319 68.457 91.156 142.316 54.917 55.317 61.835 55.622 30.039 2439179 2013 2.460.228 74.258 48.396 74.071 202.253 69.267 92.636 145.665 55.654 56.782 62.585 56.025 30.088 2460228 RATA-RATA 2014 2.492.351 75.228 49.028 75.039 204.894 70.172 93.846 147.567 56.381 57.524 63.403 56.757 30.481 2.492.366 2015 2.520.598 76.081 49.584 75.889 207.216 70.967 94.910 149.240 57.020 58.176 64.121 57.400 30.827 2.520.614 2016 2.548.844 76.933 50.140 76.739 209.539 71.762 95.973 150.912 57.659 58.828 64.840 58.043 31.172 2.548.858 2017 2.577.090 77.786 50.695 77.590 211.861 72.558 97.037 152.585 58.298 59.480 65.558 58.687 31.518 2.577.109 2018 2.577.090 77.786 50.695 77.590 211.861 72.558 97.037 152.585 58.298 59.480 65.558 58.687 31.518 2.577.109 2019 2.605.337 78.638 51.251 78.440 214.183 73.353 98.100 154.257 58.937 60.132 66.277 59.330 31.863 2.605.354 Sumber : Hasil Analisa

BAB.2-20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

6.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi 6.3.1. Profil Sosial Budaya 1. Fasilitas Pendidikan Pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar dengan tingkatan formal dan informal, yang mencakup kegiatan belajar-mengajar dibawah naungan departemen pendidikan maupun departemen agama. Kegiatan pendidikan selalu ditunjang oleh fasilitas-fasilitas pendidikan, Berikut kondisi fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Malang. A. Taman Kanak-kanak Pendidikan tingkat taman kanak-kanak merupakan pendidikan pra sekolah bagi penduduk berusia antara 4-5 tahun. Tingkat pendidikan tersebut memiliki tujuan untuk membina dan mengasah pengetahuan anak-anak pada usia dini. Persebaran fasilitas pendidikan tingkat TK pada umumnya tersebar merata pada setiap Kecamatan di Wilayah Keabupaten Malang. Jumlah fasilitas TK terbanyak berada pada Kecamatan Singosari sebanyak 50 unit TK sedangkan jumlah terkecilnya berada pada Kecamatan Gedangan yaitu 17 unit. B. Sekolah Dasar Sekolah dasar (SD) merupakan pendidikan dengan tingkatan dasar dengan jenjang waktu pendidikan selama 6 tahun. Keberadaan fasilitas pendidikan tingkat dasar di Kabupaten Malang memiliki jumlah fasilitas yang paling banyak dibanding dengan fasilitas pendidikan lainnya. Pada Tahun 2006 tercatat sebanyak 1.156 unit SD yang tersebar pada 33 Kecamatan di Kabupaten Malang, dengan jumlah terbanyak berada pada Kecamatan Singosari sebanyak 53 SD, sedangkan jumlah terkecilnya berada pada Kecamatan Kasembon sebanyak 19 unit. C. Sekolah Menengah Tingkat Pertama Keberadaan pendidikan setingkat SMP di Kabupaten Malang memiliki jumlah fasilitas pendidikan sebanyak 374 unit sekolah. Dengan distribusi fasilitas terbanyak berada pada Kecamatan Sumbermanjing sebanyak 20 unit, dan jumlah terkecil berada pada Kecamatan Wagir dan Tajinan sebanyak 8 unit. D. Sekolah Menengah Tingkat Atas Pendidikan menengah tingkat atas (SMA), merupakan jenjang pendidikan lanjutan dari program pendidikan 9 tahun. Jumlah sekolah menengah tingkat atas di wilayah Kabupaten Malang pada tahun 2006 tercatat sebanyak 142 unit, dengan distribusi fasilitas terbanyak berada pada Kecamatan Kepanjen sebanyak 13 unit sekolah, dan jumlah terkecil berada pada Kecamatan Kalipare, Wajak, Wagir, Pujon, dan Kasembon, dengan jumlah fasilitas sebanyak 1 unit.

BAB.2-21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

E. Perguruan Tinggi ( PT ) Persebaran fasilitas pendidikan perguruan tinggi di wilayah kabupaten Malang terdapat pada Kecamatan Donomulyo, Ampelgading, Kepanjen dan Karangploso. Untuk jumlah fasilitas perguruan tinggi terbanyak berada pada Kecamatan Donomulyo yaitu sebanyak 3 unit. F. Pondok Pesantren Pendidikan pondok pesantren yaitu pendidikan non formal berbasis agama . Untuk Kabupaten Malang, keberadaan fasilitas pendidikan ini tersebar hampir di semua kecamatan. Jumlah fasilitas terbesar terdapat di Kecamatan Bululawang sebanyak 32 unit pesantren. G. Madrasah Pendidikan madrasah yaitu pendidikan formal berbasis agama Islam. Pendidikan madrasah memiliki derajat yang sama dengan pendidikan formal lainnya mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan. Untuk Kabupaten Malang, keberadaan fasilitas pendidikan ini tersebar hampir di semua kecamatan. Jumlah fasilitas terbesar terdapat di Kecamatan Bululawang dengan jumlah fasilitas 32 unit. H. Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekolah luar biasa merupakan sekolah yang ditujukan bagi masyarakat penderita cacat seperti cacat mental dan cacat fisik. Keberadaan sekolah luar biasa di Kabupaten Malang masih sangat jarang dijumpai. Fasilitas pendidikan ini hanya terdapat di Kecamatan Donomulyo, Kepanjen, dan Tumpang, jumlah fasilitas terbesar berada pada Kecamatan Donomulyo sebanyak 2 unit I. Seminari Pendidikan Seminari adalah pendidikan berbasis agama Kristen yaitu untuk para calon pendeta. Persebaran fasilitas pendidikan Seminari berada pada Kecamatan Dau, dan Ngantang dengan jumlah fasilitas 5 unit, dengan distribusi fasilitas Kecamatan Dau sebanyak 3 unit dan Kecamatan Ngantang sebanyak 2 unit.

BAB.2-22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Tabel 6.11. Jumlah dan Persebaran Fasilitas Pendidikan Kabupaten Malang Pondok No Kecamatan TK SD SMP SMA PT Madrasah SLB Seminari Pesantren 1 Donomulyo 38 46 12 7 3 5 1 2 0 2 Kalipare 34 55 13 1 0 2 7 0 0 3 Pagak 61 31 10 3 0 8 1 0 0 4 Bantur 24 51 14 2 0 11 0 0 0 5 Gedangan 17 42 12 2 0 8 4 0 0 6 Sumbermanjing 42 69 20 4 0 10 3 0 0 7 Dampit 39 63 20 5 0 0 0 0 0 8 Tirtoyudo 26 39 17 1 0 0 0 0 0 9 Ampelgading 26 36 10 2 1 1 0 0 0 10 Poncokusumo 45 50 17 8 5 20 2 0 0 11 Wajak 21 39 7 6 0 0 0 0 0 12 Turen 42 72 19 11 1 0 0 0 0 13 Bululawang 33 42 18 10 0 32 32 0 0 14 Gondanglegi 37 51 24 16 1 55 4 0 0 15 Pagelaran 12 23 7 3 0 0 0 0 0 16 Kepanjen 45 55 17 8 1 16 2 1 0 17 Sumberpucung 27 31 11 10 0 12 1 1 0 18 Kromengan 26 28 9 4 0 3 0 1 0 19 Ngajum 34 40 9 1 0 9 0 0 0 20 Wonosari 20 30 5 0 0 0 0 0 0 21 Wagir 30 42 8 2 0 3 7 0 0 22 Pakisaji 34 45 12 6 1 26 0 0 0 23 Tajinan 28 36 8 4 0 7 0 0 0 24 Tumpang 30 42 10 5 0 8 5 1 0 25 Pakis 45 53 12 4 0 14 0 0 0 26 Jabung 30 40 14 5 0 9 4 0 0 27 Lawang 37 54 14 7 3 0 0 0 0 28 Singosari 50 54 16 9 0 15 0 0 0 29 Karangploso 27 35 9 6 1 19 0 0 0 30 Dau 33 25 9 3 0 7 0 0 3 31 Pujon 22 41 9 3 0 19 5 0 0 32 Ngantang 26 41 11 3 0 6 0 0 2 33 Kasembon 28 23 7 2 0 4 5 0 0 Jumlah 1069 1424 410 163 17 329 83 6 5 Sumber : Kabupaten Malang Dalam Angka

2. Fasilitas Kesehatan Derajat kesehatan penduduk dapat diukur dari ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang tersedian pada suatu wilayah. Ketersediaan sarana dan prasarana fisik merupakan salah satu faktor yang mendukung yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat dalam menjaga kondisi kesehatannya. Adapun kondisi fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Malang antara lain : A. Rumah Sakit Kondisi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas-fasilitas kesehatan, salah satunya yaitu Rumah Sakit. Persebaran rumah sakit di wilayah Kabupaten Malang pada tahun 2006 terdapat pada 7 wilayah Kecamatan diantaranya Kecamatan Donomulyo sebanyak 2 unit, Kapanjen 2 unit, Tumpang 1 unit, Pakis 1 unit, Lawang 2 unit, Singosari 1 unit, dan kecamatan Pujon 1 unit.

BAB.2-23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

B. Rumah Sakit Bersalin Distribusi fasilitas rumah sakit bersalin di wilayah Kabupaten Malang pada tahun 2006 belum memperlihatkan persebaran yang merata. Dari 33 kecamatan yang ada, hanya 12 Kecamatan yang memiliki fasilitas rumah sakit bersalin antara lain : Kecamatan Donomulyo, Sumbermanjing, Wajak, Bululawang, Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Wonosari, Pakis, Lawang, Singosari, Pujon, ngantang. Untuk kecamatan yang memiliki jumlah fasilitas Rumah Sakit Bersalin yang terbanyak adalah Kecamatan Bululawan dan Kecamatan Singosari sebanyak 4 unit. C. Poliklinik Jumlah fasilitas Kesehatan berupa poliklinik memiliki persebaran yang kurang merata di setiap Kecamatan di Wilayah Kabupaten Malang. Pada tahun 2006 tercatat 11 wilayah dari 33 Kecamatan yang ada belum memiliki fasilitas pelayanan poliklinik. Sementara Kecamatan yang memiliki fasilitas poliklinik yang terbanyak adalah Kecamatan Kepanjen sebanyak 5 unit. D. Puskesmas Fasilitas kesehatan Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang terdiri dari 3 jenis yaitu puskemas pusat, puskesmas pembantu, dan puskesmas keliling. Dari data yang diperoleh, pada tahun 2006 jumlah fasilitas puskesmas pusat adalah sebanyak 38 unit sedangkan fasilitas puskesmas pembantu sebanyak 94 unit, sementara fasilitas puskesmas keliling sebanyak 42 unit. E. Praktek Dokter dan Bidan Ketersediaan fasilitas kesehatan sangat mendukung terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Keberadaan berbagai fasilitas kesehatan tersebut salah satunya praktek dokter dan praktek bidang sangat membantu pelayanan kesehatan masyarakat yang ada. Namun dalam persebarannya fasilitas praktek dokter dan bidan belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Malang, utamanya pada wilayah-wilayah perdesaan. Dari data yang diperoleh tahun 2006 terdapat 125 praktek dokter dengan jumlah fasilitas praktek terbanyak berada pada Kecamatan Kepanjen sebanyak 26 unit. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan praktek bidan sebanyak 291 unit, dengan jumlah terbanyak berada pada Kecamatan Pakisaji sebanyak 21 unit. F. Posyandu Data jumlah fasilitas kesehatan pada tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 653 unit fasilitas posyandu yang tersebar di 33 Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Dalam persebarannya, jumlah fasilitas posyandu yang terbanyak terdapat pada wilayah Kecamatan Pakisaji dengan jumlah fasilitas sebanyak 85 unit. G. Polindes Jumlah fasilitas kesehatan untuk jenis fasilitas Polindes pada tahun 2006 tercatat sebanyak 256 unit, dengan distribusi pelayanan fasilitas kesehatan yang terbanyak terdapat di beberapa kecamatan antara

BAB.2-24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

lain Kecamatan Singosari, Pakis, Wagir, Wajak, dan Kecamatan Poncokusumo dengan jumlah masing- masing sebanyak 12 unit. H. Apotik dan Toko Obat Keberadaan fasilitas kesehatan berupa apotik dan toko obat pada tahun 2006 belum memperlihatkan persebaran yang merata. Dari 33 Kecamatan yang ada, jumlah fasilitas apotik dan tokoh obat masing- masing berjumlah 34 unit dan 131 unit.; Jumlah fasilitas apotik terbanyak terdapat pada Kecamatan Kepanjen dengan jumlah apotik sebanyak 4 unit, sedangkan untuk fasilitas toko obat terbanyak terdapat pada Kecamatan Bululawang sebanyak 12 unit.

Tabel 6.12. Jumlah dan Persebaran Fasilitas Kesehatan Kabupaten Malang

3. Fasilitas Agama A. Masjid Persebaran fasilitas peribadatan untuk fasilitas masjid pada tahun 2006 tercatat sebanyak 1950 unit. Jumlah fasilitas terbanyak terdapat pada Kecamatan Donomulyo yaitu sebanyak 78 unit, dan jumlah fasilitas terkecil terdapat di Kecamatam Sumberpucung sebanyak 29 unit. B. Langgar / Musholla Di Wilayah Kabupaten Malang pada Tahun 2006 jumlah fasilitas peribadatan Langgar tercatat sebanyak 10.555 unit. Jumlah fasilitas langgar yang terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Gondanglegi

BAB.2-25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

dengan jumlah 692 unit dan jumlah yang terkecil terdapat di Kecamatan Kasembon dengan jumlah 82 unit. C. Gereja Kristen Protestan Keberadaaan fasilitas gereja untuk umat Kristen protestan di wilayah Kabupaten Malang pada tahun 2006 terdapat 160 unit gereja, dengan jumlah terbanyak terdapat pada Kecamatan Sumbermanjing dengan jumlah fasilitas sebanyak 31 unit, sedang untuk jumlah fasilitas terkecil terdapat pada Kecamatan Wagir, Jabung, dan Karangploso dengan jumlah 1 unit. D. Gereja Kristen Protestan Persebaran gereja Khatolik di wilayah Keabupaten Malang pada tahun 2006 berjumlah 49 unit gereja. Persebaran gereja terbanyak terletak pada Kecamatan Donomulyo dengan jumlah gereja sebanyak 10 unit, dan jumlah terkecil berada pada Kecamatan Bantur, Poncokusumo, Wajak, Pagelaran, Kromengan, Wonosari, Tumpang, Karangploso, Dau, Pujon, dan Sumberpucung dengan jumlah 1 unit gereja. E. Pura Fasilitas peribadatan Pura pada tahun 2006 yang tersebar di Wilayah Kabupaten Malang terdapat sebanyak 56 unit. Jumlah terbanyak untuk fasilitas pura terdapat pada Kecamatan Wagir dengan jumlah fasilitas sebanyak 13 unit, dan jumlah yang terkecil sebanyak 1 unit yang berada pada Kecamatan Bantur, Poncokusumo, wagir, dan Pujon. F. Vihara Vihara merupakan fasilitas peribadatan bagi umat Budha. Jumlah fasilitas peribadatan Vihara pada tahun 2006 berjumlah 7 unit, dengan persebaran terbanyak terdapat di Kecamatan Kasembon dengan jumlah fasilitas 3 unit, dan jumlah yang terkecil berada pada Kecamatan Poncokusumo dan Wagir dengan jumlah fasilitas 1 unit. G. Klenteng Fasilitas peribadatan Klenteng adalah tempat peribadatan bagi umat Budha selain fasilitas peribadatan Vihara. Jumlah Fasilitas peribadatan Klenteng diwilayah Kabupaten Malang hanya terdapat 1 unit Klenteng yaitu berada pada Kecamatan Wonosari.

BAB.2-26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Tabel 6.13. Jumlah dan Persebaran Fasilitas Peribadatan Kabupaten Malang

4. Karakteristik Budaya Karakteristik budaya di Kabupaten Malang yang berkembang dipengaruhi oleh sistem kegiatan ekonomi dan budaya induk yang mempengaruhinya. Budaya induk yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan di wilayah Kabupaten Malang tersebut adalah sebagaimana perkembangan budaya-budaya suku bangsa yang dominan berkembang di wilayah Jawa Timur. Pengaruh kebudayaan suku bangsa dimaksud adalah Kebudayaan Mataraman, Kebudayaan Tengger, Kebudayaan Rek, Kebudayaan Madura. Batas ruang pengaruh budaya induk tersebut tidak jelas atau abstrak, dan semakin berbaur oleh perkembangan pusat-pusat permukiman. Pada dasarnya tanda yang paling mudah dikenali untuk membedakan pengaruh kebudayaan tersebut terhadap suatu komunitas (masyarakat) adalah bahasa, sistem ritual dan sistem organisasi keruangan. Namun

BAB.2-27

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

demikian dalam perkembangannya, secara keruangan tanda pengaruh kebudayaan tersebut tidak nampak lagi. Kebudayaan Mataraman pengaruhnya masih terasa kuat pada wilayah bagian barat, barat-selatan, bagian timur- selatan dan sebagian wilayah tengah-selatan Kabupaten Malang, antara lain wilayah Kecamatan Ngantang, Pujon, Ngajum, Wonosari, Ngajum, Sumberpucung, Kalipare, Dampit, Tirtoyudo, Ampelgading, Sumbermanjingwetan dan sebagian Kecamatan Gedangan, sebagian Kecamatan Gondanglegi, sebagian Kecamatan Pagelaran, sebagian Kecamatan Gondanglegi dan sebagian Kecamatan Bantur. Kebudayaan Tengger bertahan di sebagian wilayah Kecamatan Lawang, Jabung dan Poncokusumo. Kebudayaan “Rek” lebih berkembang di wilayah utara hingga tengah dan timur, antara lain di Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Wagir, Kecamatan Dau, Kecamatan Pakis, Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Tumpang, Kecamatan Jabung, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tumpang, Kecamatan Poncokusumo, sebagian Kecamatan Tajkinan, Sebagian Kecamatan Wajak, Kecamatan Turen, sebagian Kecamatan Pujon dan Kecamatan Kepanjen. Sedangkan wilayah bagian tengah selatan sebagian besar masyarakatnya dipengaruhi Kebudayaan Madura atau biasa disebut Pendalungan, antara lain wilayah Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Bantur, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Wajak, sebagian Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Pagak, sebagian Kecamatan Donomulyo, sebagian Kecamatan Kepanjen, sebagian Kecamatan Lawang, dan sebagainya. Akar perkembangan pengaruh kebudayaan tersebut berbeda-beda. Sebagian karena sifat serumpun oleh kedekatan secara teritorial, sebagian lagi oleh faktor lain. Sebagai contoh, pengaruh Kebudayaan Mataraman pada wilayah barat dan selatan-barat berbeda dengan wilayah timur-selatan dan selata-tengah. Pada wilayah barat perkembangannya lebih dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Wilayah Blitar dan Wilayah Kediri yang kental dengan Kebudayaan Mataraman. Sedangkan pada wilayah Kecamatan Dampit, Tirtoyudo, Ampelgading dan sebagian wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, perkembangan kebudayaan Mataraman lebih berkaitan dengan pengembangan perkebunan oleh perusahaan perkebunan Belanda di wilayah tersebut. Pada awal pengembangan perkebunan, Belanda mendatangkan pekerja perkebunan dari Wilayah dan Wilayah Solo (Jawa Tengah), yang kemudian menetap dan berkembang hingga kini. Sedangkan pada sebagian wilayah selatan-tengah (Bantujr, Gondanglegi, Pagelaran) dan sebagian wilayah Sumbermanjingwetan, pengaruh kebudayaan yang berkembang lebih dipengaruhi oleh Masyarakat Kediri-Jombang. Perkembangan ini sebagian besar berkaitan dengan sejarah perkembangan Gereja Jawi Wetan, yang berakar di daerah Ngoro (Kabupaten Jombang). Pengaruh kebudayaan Madura juga kental kaitannya dengan perkembangan kegiatan penangkapan ikan di Pantai Selatan. Masyarakat nelayan Madura, Pasuruan, Banyuwangi, Jember dan Lumajang melakukan migrasi ke Kawasan Sendangbiru sejak pertengahan dekade 70-an. Aspek sosial budaya masyarakat ini pada gilirannya berpengaruh terhadap cara dan gaya hidup masyarakat, pola perilaku dan pandangan hidup

BAB.2-28

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

masyarakat. Bersama dengan kegiatan ekonomi yang berkembang, aspek sosial budaya mempengaruhi perkembangan sosial ekonomi dan struktur sosial masyarakat.

6.3.2. Profil Ekonomi 1. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah Kabupaten Malang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan pendapatan hasil daerah lain yang sah. PAD Kabupaten Malang Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 6.14 dibawah ini.

Tabel 6.14. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang REALISASI (MILYAR Rp) URAIAN 20082003 20042009 200102005 200112006 20122007

Pajak Daerah 18.5 19.8 24.2 23.6 26.3 Retribusi Daerah 10.5 11.1 17.7 20.8 36.3

Perusahaan & Kekayaan Daerah yang Sah 1.2 2.3 2.4 3.3 4.4 Lain-lain PAD 8.1 4.8 7.8 21.7 17.2 Sumber : Ringkasan APBD dan Kabupaten Malang Dalam Angka

2. Dana Perimbangan Dana perimbangan Kabupaten Malang diperoleh dari Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi, Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum, Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak.

Tabel 6.15. Dana Perimbangan Kabupaten Malang REALISASI (MILYAR Rp) URAIAN 20032008 20042009 20052010 20062011 20200712

Bagi Hasil Pajak 34.7 41.1 41.8 52.5 64.8 Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 1.6 1.02 0.83 2.02 1.77

Dana Alokasi Umum 464.3 484.9 513.5 795.1 881 Dana Alokasi Khusus 2 - 4 35.7 68.2

Bagi Hasil Pajak & Bantuan Propinsi 26.2 34.6 43.6 62.8 58.6 Sumber : Ringkasan APBD dan Kabupaten Malang Dalam Angka

3. Pendapatan Lain yang Sah Pendapatan lainnya yang sah yang diperoleh oleh Kabupaten Malang berasal dari Bantuan Dana Kontinjensi/Penyeimbangan dari Pemerintah. Berikut tabel keuangan daerah yang berasal dari pendapatan lain yang sah.

BAB.2-29

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

Tabel 6.16. Pendapatan Lain yang Sah Kabupaten Malang Tahun 20012

REALISASI (MILYAR Rp) URAIAN 20020038 20042009 22005010 20200611 20092007

Realisasi Pendapatan 34.9 27.7 88.9 67.3 67.9 Kontribusi Dana Penyeimbang 34 27 45.3 4.4 8.3

Sumber : Ringkasan APBD dan Kabupaten Malang Dalam Angka

6.1.5. PROFIL KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH Dalam mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost recovery pemerintah daerah tentunya telah memiliki BUMD untuk mendukung sumber pembiayaan tesebut, BUMD tersebut antara lain seperti sektor listrik, air minum, dan sebagainya.  Air Minum

Air minum di Kabupaten Malang diusahakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Data output, baiaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh langsung dari hasil survei lengkap perusahaan air minum yang dilaksnakan setiap tahun oleh Badan Puat Statistik (BPS) Kabupaten Malang. Nilai tambah Bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama seperti sektor listrik.  Listrik

Sektor listrik mencakup kegiatan pembangkittan dan penyaluran tenaga listrik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Malang. Data produksi rata-rata tarif listrik PLN diperoleh dari PLN Distribusi Jawa timur. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu produksi listrik (Kwh) dikalikan rata-rata tarif listrik per Kwh, kemudian hasilnya dikurangi biaya antara terhadap output yang merupakan hasil SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi.  Bangunan/Konstruksi

Mencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik berupa gedung, jembatan dan konstruksi lainnya. Data ouput, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari penjumlahan nilai pembangunan prasarana fisik yang dari segi pendanaan dapat dirinci menjadi : nilai pembangunan Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang dan Pemerintah desa yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta perbaikannya, pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh developer, serta yang dilakukan oleh swadaya masyarakat murni dijadikan dasar untuk megestimasi nilai tambah bruto sektor kontruksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indek Harga Perdagangan Besar barang-barang bangunan.

BAB.2-30

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) KABUPATEN MALANG 2011-2015

 Angkutan

a. Angkutan Jalan Raya

Mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor maupun tidak bermotor seperti bus, truk, angkutan pedesaan, angkutan kota, ojek, becak dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan jumlah kendaraan angkutan umum perjenis kendaraan dengan rata-rata output perjenis kendaraan, kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari rasio biaya antara terhadap output dikalikan nilai outputnya menurut jenis kendaraan. Data jumlah kendaraan angkutan umum diperoleh dari laporan Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, sedangkan data rata-rata ouptu perjenis kendaraan dan rasio biaya antara terhadap output diperoleh dari SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara evaluasi. b. Jasa Penunjang Angkutan

Mencakup kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat/penyimpanan dan penggudangan serta jasa penunjang transport. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan menggunakan indikator jumlah terminal, parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan penggudangan dikalikan dengan output perindikator kemudian dikurangi dengan biaya antaranya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konsatan 2000 dihitung dengan cara ekstrpoalsi dengan ekstrapolatornya jumlah terminal, parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan penggudangan.

BAB.2-31