Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Dampak Pengoperasian Perusahaan Angkutan Udara PT. Pasific Royale Airways Terhadap Persaingan Jasa Angkutan Udara The Effect Of Airline Company Operation Of PT Pacific Royale Airways Toward Air Service Competition Yati Nurhayati Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara e-mail : [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK Histori Artikel : The Study On The Effect Of Airline Company Operation Of PT Diterima : 27 Juni 2012 Pacific Royale Airways Toward Air Service Competition is an Disetujui : 28 September 2012 evaluation of PT Pacific Royale Airways which has just been operated in terms of how far the market share achieved by the company during its Keywords: operations in Sam Ratulangi Airport Manado is. From the Market PT Pacific Royale Airways, Share analysis result, the number of available seats for Manado-Jakarta market share, Sam Ratulangi route in Sam Ratulangi Airport Manado provided by PT Garuda Airport Indonesia Airways is 19.05%, PT Lion Mentari Air is 60.70%, PT Metro Batavia Air is 13.15%, and PT Sriwijaya Air is 7.10%. Kata kunci: Meanwhile, national market share for PT Garuda Indonesia is 19.30%, PT. Pacific Royale Airways, PT Lion Mentari Air is 38.05%, PT Metro Batavia Air is 13.08%, and Market Share, Bandara Sam PT Sriwijaya Air is 13.55%. If PT Pacific Royal Airways is to fly Ratulangi Manado Manado-Jakarta roundtrip route, they will only get 0.1% of market share. Pengkajian Dampak Pengoperasian Perusahaan Angkutan Udara PT. Pasific Royale Airways Terhadap Persaingan Jasa Angkutan Udara merupakan evaluasi terhadap PT. Pasific Royale Airways yang baru beroperasi, sejauh mana market share yang didapatkan oleh PT. Pasific Royale Airways ketika akan beroperasi di Bandara Sam Ratulangi Manado. Dari hasil analisis Market share kapasitas seat tersedia untuk Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi Manado untuk PT. Garuda Indonesia Airways adalah 19,05%, PT. Lion Mentari Air adalah 60,70%, PT. Metro Batavia Air adalah 13,15% dan PT. Sriwijaya Air adalah 7,10%. Sedangkan market share secara nasional untuk PT. Garuda Indonesia adalah 19,30%, PT. Lion Mentari Air adalah 38,05%, PT. Metro Batavia Air adalah 13,08% dan untuk PT. Sriwijaya Air adalah 13,55%. Apabila PT. Pasific Royale menerbangi rute Manado-Jakarta atau sebaliknya, maka market share PT. Pasific Royale hanya sebesar 0,1%. Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 224 PENDAHULUAN ganda. Indonesia akan menjadi salah Latar Belakang satu pasar terpesat di dunia penerbangan. Hal ini disebabkan Pertumbuhan penumpang angkutan kombinasi antara pertumbuhan udara saat ini mengalami peningkatan ekonomi dan populasi yang sangat yang cukup signifikan, menurut Data besar. Pasar domestik Indonesia Pusat Statistik (BPS) jumlah tumbuh 18% pada tahun 2011. pertumbuhan penumpang angkutan Terdapat 51,5 juta penumpang yang udara pada tahun 2010 mencapai menggunakan pesawat udara. Namun 22,39% yaitu pada tahun 2010 sebesar angka ini masih kecil dibanding 53,36 juta dari jumlah penumpang pada populasi yang lebih dari 240 juta orang, tahun 2009 yang sebanyak 43,6 juta Hal ini didukung oleh kondisi geografi orang. Untuk penerbangan domestik, Indonesia yang memang jumlah penumpang angkutan udara membutuhkan perjalanan udara. pada tahun 2010 meningkat menjadi Dimana Indonesia merupakan negara 43,77 juta orang atau naik 22,77% yang luas dan terdiri dari kepulauan. dibanding tahun sebelumnya yang Sekitar dua pertiga dari penumpang sebesar 35,65 juta orang. Sementara domestik Indonesia sekarang terbang rute internasional mengalami lonjakan di rute antar pulau. Berarti, maskapai penumpang sebesar 20,74% dari 7,96 penerbangan hanya bersaing dengan juta orang menjadi 9,62 juta orang. bus dan kereta api dalam satu per tiga Perhitungan ini di antaranya pasar mereka. berdasarkan jumlah penumpang yang tercatat di lima bandara utama seperti Perjalanan domestik di Indonesia Bandara Soekarno-Hatta, Bandara telah tumbuh tahunan rata-rata sekitar Juanda-Surabaya, Bandara Ngurah Rai- 20% dalam beberapa tahun terakhir Bali, Bandara Sultan Hasanudin- dan diperkirakan akan terus tumbuh Makassar dan Bandara Polonia-Medan. pada kecepatan yang sama. Pada tahun Pertumbuhan penumpang pesawat 2011 lebih dari 20% penumpang baik domestik maupun internasional, Indonesia diangkut oleh maskapai juga didukung dengan semakin penerbangan di luar kelompok Garuda baiknya perekonomian di dalam dan Lion Air, seperti Air Asia negeri. Peningkatan industri Indonesia, Batavia, Merpati, dan penerbangan itu ditunjang dengan Sriwijaya. Tampaknya, operator lain di iklim perekonomian. Tahun ini Indonesia juga akan terus berupaya pertumbuhan ekonomi diprediksi untuk bisa semakin meningkatkan meningkat 6,7%, sedangkan industri penumpang yang bisa diangkut oleh penerbangan diperkirakan meningkat pesawatnya. Operator di Indonesia dua kali lipatnya yaitu 15–20%. yakin pasar domestik akan mencapai 100 juta penumpang pada 2015 atau Centre for Asian Pasific Airline 2016. Lion Air mengharapkan, (CAPA) memprediksi, dalam lima kelompok mereka akan mengangkut tahun ke depan pasar penerbangan rata-rata 100.000 penumpang per hari domestik Indonesia akan berlipat pada akhir tahun ini, atau naik dari 225 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 85.000 penumpang saat ini. Lion juga tentang penerbangan, dimana armada mengklaim, saat ini mengusai 51% dari Pacific Royale Airways akan menjadi pangsa pasar domestik (termasuk 10 unit yang terdiri dari 5 unit pesawat Wings Air). Kelompok ini menargetkan A 320 dan 5 unit pesawat Fokker F 50. akan mengusai 60% pangsa pasar dalam lima tahun mendatang. Perumusan Masalah Sementara Garuda Indonesia Bagaimana dampak pengoperasian jasa menerbangkan 9,9 juta penumpang angkutan udara PT. Pacific Royale domestik pada Tahun 2010 dan 9,1 juta Airways terhadap persaingan jasa penumpang domestik pada tahun 2009. angkutan udara? Artinya penumpang domestik yang diangkut oleh Garuda Indonesia tumbuh sebesar 8,7 %. Maksud Penelitian Maskapai penerbangan yang Maksud dari pengkajian adalah menyediakan layanan penerbangan full untuk mengetahui bagaimana dampak service pada saat ini adalah PT. Garuda pengoperasian jasa angkutan udara PT. Indonesia Airways dan Maskapai Pacific Royale Airways terhadap penerbangan Pacific Royale Airways persaingan jasa angkutan udara? yang secara resmi baru beroperasi pada hari Senin (11/6/2012), memulai Hasil Yang Diharapkan penerbangan perdananya Pengkajian ini diharapkan dapat menggunakan pesawat Fokker F50 mengetahui bagaimana dampak jasa dengan nomor registrasi PK PRB dari angkutan udara PT. Pacific Royale Bandara Internasional Juanda, Airways terhadap persaingan jasa Surabaya. Penerbangan tersebut angkutan udara. melayani rute Surabaya – Semarang - Pangkalan Bun – Semarang – Bandung BAHAN DAN METODE – Semarang - Surabaya. PENELITIAN PT. Pacific Royale Airways memiliki Dasar Hukum 2 unit pesawat Fokker F 50 dengan Beberapa peraturan perundangan Nomor Registrasi PK PRA yang yang mengatur tentang berbasis di Batam dan akan melayani penyelenggaraan angkutan udara rute penerbangan ke Jambi, Pekanbaru, diantaranya adalah : Kerinci dan Padang. Sementara 1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun pesawat Fokker F50 dengan Nomor 2009 tentang Penerbangan; Registrasi PK PRB akan berbasis di 2) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Surabaya dan akan melayani rute Tahun 1995 tentang Angkutan penerbangan ke Semarang, Pangkalan Udara sebagaimana telah diubah Bun dan Bandung. Penerbangan dari terakhir dengan Peraturan Batam akan dilakukan pertama kali Pemerintah Nomor 3 tahun 2003; pada tanggal 15 Juni 2012. PT. Pacific 3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Royale Airways akan mendatangkan Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif pesawat tambahan untuk memenuhi Atas Jenis Penerimaan Negara Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 226 Bukan Pajak yang Berlaku Pada jalur penerbangan yang telah Departemen Perhubungan; ditetapkan; 4) Peraturan Menteri Perhubungan 7) Jaringan penerbangan adalah Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang kumpulan dari rute penerbangan Penyelenggaraan Angkutan Udara. yang merupakan satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan Definisi udara; Dalam Undang Undang Nomor 1 8) Tiket adalah dokumen cetak dan Tahun 2009 tentang Penerbangan elektronik yang merupakan salah dijelaskan bahwa yang dimaksud : satu alat bukti adanya perjanjian 1) Angkutan udara adalah setiap pengangkutan udara antara kegiatan dengan menggunakan penumpang dengan pengangkut. pesawat udara untuk mengangkut penumpang, kargo dan pos untuk Pemasaran satu perjalanan atau lebih dari satu Pemasaran adalah salah satu bandar udara ke bandar udara kegiatan dalam perekonomian yang yang lain atau beberapa bandar membantu dalam menciptakan nilai udara; ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri 2) Angkutan udara niaga adalah menentukan harga barang dan jasa. angkutan udara untuk umum Faktor penting dalam menciptakan dengan memungut pembayaran; nilai tersebut adalah produksi, 3) Angkutan udara niaga berjadwal pemasaran dan konsumsi. Pemasaran adalah angkutan udara niaga yang menjadi penghubung antara kegiatan dilaksanakan pada rute dan jadwal produksi dan konsumsi. Banyak ahli penerbangan yang tetap dan yang telah memberikan definisi atas tertaur, dengan tarif tertentu dan pemasaran ini. dipublikasikan; Pemasaran adalah suatu proses social 4) Angkutan udara niaga tidak dan manajerial yang didalamnya individu berjadwal adalah angkutan udara dan kelompok mendapatkan apa yang niaga yang dilaksanakan pada rute mereka