Perkembangan Sosial Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun 2001-2016 (Sumbangan Materi Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 1 Lubuklinggau)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perkembangan Sosial Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun 2001-2016 (Sumbangan Materi Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 1 Lubuklinggau) PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2001-2016 (SUMBANGAN MATERI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU) Farida, Yunani Hasan Dosen Pendidikan Sejarah FKIP UNSRI Diki Jayan Dika Alumni Pendidikan Sejarah FKIP UNSRI Abstrak: Penelitian ini berjudul “Perkembangan Sosial Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun 2001-2016 (Sumbangan Materi Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Lubuklinggau)”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan bagaimana perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan untuk mengetahui perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan langkah-langkah: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kota Lubuklinggau menjadi kota madya pada tahun 2001 setelah sebelumnya menjadi kota administratif dari Kabupaten Musi Rawas. Pada bidang sosial yang diteliti penulis mencakup pada bidang pendidikan, agama, kesehatan, kemiskinan, keamanan, dan ekonomi. Peningkatan terjadi yakni pada bidang pendidikan, agama, kesehatan dan keamanan dan penurunan terjadi pada bidang kemiskina. Sedangkan pada bidang ekonomi, terjadi peningkatan baik pendapaatan daerah regional bruto (PDRB) maupun pendapatan perkapita Kota Lubuklinggau. Kata kunci : Kota Lubuklinggau, Sosial, Ekonomi 1 Abstract: This study entitled "The Development of the Socio-Economic Development of the City of Lubuklinggau in 2001-2016 (Contribution of Material in Historical Subjects in Lubuklinggau 1 Public High School)". The problems in this study are how the social development of Lubuklinggau City in 2001-2016 and how the economic development of Lubuklinggau City in 2001-2016. The purpose of this study was to determine the social development of Lubuklinggau City in 2001-2016 and to find out the economic development of Lubuklinggau City in 2001- 2016. This study uses historical methods with steps: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. From the results of the study it was found that Lubuklinggau City became a municipality in 2001 after previously being the administrative city of Musi Rawas Regency. In the social field, the authors studied cover the fields of education, religion, health, poverty, security, and the economy. The increase occurred in the fields of education, religion, health and security and the decline occurred in the Ministry of Education. While in the economic field, there was an increase in both gross regional income (GRDP) and per capita income in Lubuklinggau City. Keywords: Lubuklinggau City, Social, Economy PENDAHULUAN Berakhirnya masa Orde Baru perubahan pada bidang politik, sosial, dibawah pimpinan Presiden Soeharto dan juga ekonomi (IIDEA, 2000:3). telah membawa Negara Indonesia Pada bidang politik melalui memasuki suatu babak baru guna Reformasi tersebut telah menghasilkan mewujudkan masyarakat yang Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun demokratis, maju, dan mandiri. Untuk 1999 yang telah diperbarui dengan UU memenuhi aspirasi rakyat yang No. 32 tahun 2004 tentang digemakan dalam gerakan Reformasi, pemerintahan daerah yang berarti telah maka perubahan-perubahan yang diberikannya wewenang lebih kepada mendasar perlu dilakukan, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota untuk mengambil tanggung 2 jawab yang lebih besar dalam wewenang untuk mengatur dan melaksanakan pelayanan umum mengurus sendiri urusan pemerintahan kepada masyarakat. Melalui otonomi sesuai asas otonomi dan tugas diharapkan pemerintah pusat tidak pembantuan. Dengan dikeluarkannya terlalu aktif dalam urusan pengaturan tersebut membuat hubungan antara daerah dan daerah itu sendiri menjadi pemerintah pusat dan daerah menjadi lebih mandiri dalam melakukan setiap lebih bersifat desentralistis, dalam arti kegiatannya sesuai dengan wewenang sebagian besar wewenang di bidang yang diberikan (Widjaja, 2011:7). pemerintahan diserahkan kepada Otonomi daerah memberikan daerah (Abdullah, 2005:1). Adanya kewenangan yang luas dan nyata serta perubahan paradigma sentralisasi ke tanggung jawab kepada daerah. paradigma desentralisasi tidak hanya Kemudian diwujudkan dengan memperkuat otoritas pemerintah pengaturan, pembagian, dan daerah dan menghasilkan kemajuan pemanfaatan sumber daya, serta demokrasi di tingkat lokal, akan tetapi pembangunan keuangan pusat dan juga meningkatkan pemberdayaan daerah sesuai dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, baik bagi pemerintah demokrasi, peran serta masyarakat, daerah Provinsi maupun pemerintah pemerataan, keadilan, dan potensi serta daerah kabupaten atau kota. Hal ini keanekaragaman daerah yang juga diarahkan untuk mempercepat dilaksanakan dalam kerangka Negara terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kesatuan Republik Indonesia (KPAD melalui peningkatan pelayanan, Kota Lubuklinggau, 2005: 1). pemberdayaan, dan peran serta Berdasarkan UU No. 22 Tahun masyarakat (Noor, 2012: 6). 1999 yang ditetapkan pada 7 Mei 1999 Sifat dinamis yang dimiliki dan berlaku efektif sejak tahun 2000 oleh Otonomi Daerah membuatnya serta diperbarui dengan UU No. 32 tidak tetap dan bisa berubah sesuai tahun 2004 tentang pemerintahan dengan keadaan yang timbul dan daerah, bahwa daerah diberikan berkembang dalam masyarakat. 3 Dengan demikian ada kemungkinan Kota Lubuklinggau dan Kota Pagar daerah mendapatkan penambahan Alam pada tahun 2001. Kemudian ataupun pengurangan pekerjaan dalam terbentuknya Kabupaten Banyusin mengelola wilayahnya, serta bisa juga pada tahun 2002, Kabupaten Ogan Ilir, terjadi kemungkinan suatu daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dihapuskan dan terjadi pembentukan (OKU) Selatan, Kabupaten OKU daerah-daerah yang baru (Kansil, Timur pada tahun 2003, Kabupaten 2005: 157). Otonomi Daerah telah Empat Lawang pada tahun 2007, membuka peluang bagi daerah-daerah hingga yang terbaru adalah Kabupaten baik Provinsi ataupun kabupaten untuk Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melakukan pemekaran agar bisa fokus dan Kabupaten Musi Rawas Utara melakukan pembangunan di daerahnya pada tahun 2013 (Kemendagri, 2014: masing-masing. Namun hal ini harus 7–8). Hingga tahun 2018, Provinsi didasarkan pada pertimbangan Sumatera Selatan telah memiliki 17 terhadap faktor-faktor yang dapat Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten menjamin bahwa daerah yang Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan bersangkutan akan mampu mengurus Komering Ilir, Kabupaten Muara daerahnya itu. Salah satu daerah yang Enim, Kabupaten Lahat, Kabupaten terkena dampak dari undang-undang Musi Rawas, Kabupaten Musi tersebut adalah Provinsi Sumatera Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Selatan yang mengalami pemekaran Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten pada beberapa wilayahnya. OKU Timur, Kabupaten Ogan Ilir, Sebelum disahkannya Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten peraturan mengenai Otonomi Daerah, PALI, Kabupaten Musi Rawas Utara. Provinsi Sumatera Selatan hanya Sedangkan untuk daerah kotamadya memiliki Tujuh Kabupaten/Kota. yaitu Kota Palembang, Kota Namun setelah itu berangsur-angsur Prabumulih, Kota Pagar Alam, dan tejadi pemekaran wilayah yang diawali Kota Lubuklinggau. Dari data tersebut dengan terbentuknya Kota Prabumulih, dapat dilihat bahwasanya undang- 4 undang Otonomi Daerah telah kabupaten Musi Rawas yang pada mempengaruhi daerah-daerah yang waktu itu memiliki 11 Kecamatan, ada di Sumatera Selatan (BPS Provinsi yang terdiri dari Muara Beliti, Muara Sumatera Selatan, 2017: 3). Lakitan, Muara Kelingi, Lubuk Dalam skup yang lebih sempit, Linggau Barat, Lubuk Linggau Timur, penerapan Otonomi Daerah juga Rawas Ilir, Rawas Ulu, Muara Rupit, berimbas pada Kabupaten Musi Jaya Loka, Batu Kuning Lakitan Ulu Rawas yang telah mengalami dua kali Terawas, dan Tugumulyo (Charras dan pemekaran wilayah pasca Pain, 1993: 57). diberlakukannya kebijakan tersebut. Keinginan warga kota Wilayah yang memisahkan diri dari Lubuklinggau untuk dapat Kabupaten Musi Rawas yaitu Kota memisahkan diri dari Kabupaten Musi Lubuklinggau yang secara resmi Rawas pada akhirnya dapat terwujud memisahkan diri pada tahun 2001 dengan disahkannya Undang-Undang berdasarkan UU No. 7 tahun 2001 dan Republik Indonesia No. 7 Tahun 2001 Kabupaten Musi Rawas Utara yang tentang pembentukan Kota mendapatkan statusnya sebagai daerah Lubuklinggau oleh Presiden otonom berdasarkan UU No. 16 Tahun Abdurrahman Wahid. Tujuan 2013 (Kemendagri, 2014: 7–8). Cita- dikeluarkannya undang-undang cita pendirian Kota Lubuklinggau ini tersebut dimaksudkan untuk awalnya didasarkan atas kabupaten meningkatkan penyelenggaraan Musi Rawas yang memiliki luas yaitu pemerintah, pelaksanaan 18.783,60 km2, disamping keinginan pembangunan, dan pelayanan masyarakat dan pemerintah daerah kemasyarakatan guna menjamin yang amat tinggi dalam pembentukan perkembangan dan kemajuan dimasa Kota Lubuklinggau guna upaya yang akan datang. Sebagai daerah pemerataan pembangunan. Sebelum otonom, daerah mempunyai menjadi daerah otonom, Kota kewenangan dan tanggung jawab Lubuklinggau merupakan bagian dari menyelenggarakan kehidupan 5 pemerintahan berdasarkan kepentingan Pembangunan Kota masyarakat, prinsip keterbukaan, Lubuklinggau berjalan dengan pesat partisipasi masyarakat, dan seiring dengan segala permasalahan pertanggungjawaban kepada yang dihadapinya dan menuntut masyarakat (Widjaja, 2007: 8). diterapkannya langkah-langkah yang Setelah menjadi daerah otonom dapat mengantisipasi berbagai faktor dengan disahkannya UU No. 7 Tahun penghambat perkembangan Kota 2001 maka wilayah
Recommended publications
  • Ft'l E Copreport No. P-9 Public Disclosure Authorized This Report Is for Official Use Only by the Bank Group and Specifically Authorized Organizations Or Persons
    RESTRICTED Ft'L E COPReport No. P-9 Public Disclosure Authorized This report is for official use only by the Bank Group and specifically authorized organizations or persons. It may not be published, quoted or cited without Bank Group authorization. The Bank Group does not accept responsibility for the accuracy or completeness of the report. INTERNATIONAL DEVELOPMENT ASSOCIATION Public Disclosure Authorized REPORT AND RECOMMENDATION OF THE PRESIDENT TO THE EXECUTIVE DIRECTORS Public Disclosure Authorized ON A PROPOSED CREDIT TO THE REPUBLIC OF INDONESIA FOR A SECOND HIGHWAY PROJECT Public Disclosure Authorized June 7, 1971 CURRENCY EQUIVALENTS US$1.00 = Rp 378 1 rupiah US$0.003 1 million rupiah-US$2, 6 46 INTER11'ATIONAL DEVELOPI4ET ASSOCIATION REPORT AND RECOMMENDATION OF THE PRESIDENT TO THE EDXECUTIVE DIRECTORS ON A PROPOSED DEVELOPMENT CREDIT TO THE REPUBLIC OF INDONESIA FOR A SECOND HIGHW4AY PROJECT 1. I submit the following report and recommendation on a proposed credit to the Republic of Indonesia in an amount in various currencies equivalent to US$34 million on standard IDA terms for a second highway project. PART I - HISTORICAL 2. Indonesia has received fourteen IDA credits for a total amount of US$178.4 million. The IDA program for Indonesia reflects the priorities for rehabilitation and development established by the Government and fully supported by the Bank Group. To support the Government's program for increasing food production the Association has made several credits for agriculture, mainly for the rehabilitation of irrigation systems and of rubber and palm oil estates. These account for nearly half of IDA lending for Indonesia, and for close to two-thirds if the Association's share in the PUSRI fertilizer project is included.
    [Show full text]
  • Nama Dosen Pembimbing Akademik Stiebi Prana Putra
    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS (STIEBI) PRANA PUTRA Sekretariat : Jl. Yossudarso No. 20 Rt. 07 Kel. Batu Urip Kec. LubuklinggauTimur I, Kota Lubuklinggau, Propinsi Sumatera Selatan 31628 Telp. 0733-3286631 | Email :[email protected] NAMA DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK STIEBI PRANA PUTRA No Nama Tempat/Tanggal Lahir JK NIK NIM Dosen Pembimbing Akademik 0001 Nadea Suseno Lubuklinggau, 19 Desember 1997 P 1673085912970001 EM019010001 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0005 M. Velly Kurniawan Palembang, 14 Januari 1977 L 1673081401770004 EM019010005 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0011 Djohan Margamulya, 13 April 1991 L 1673071304910002 EM019010011 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0067 DINDA MARSYA Lubuklinggau, 02 Januari 2001 P 1673024901010001 EM019010067 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0058 M. Dhiki Abizard Palembang, 28 Oktober 1998 L 1673022810980004 EM019010058 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0064 Al Aziz Hidayatullah Lubuklinggau, 27 Juli 1992 L 1673082707920009 EM019010064 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0015 Leo Fernando Lubuklinggau, 23 Juli 1998 L 1673022307980002 EM019010015 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0068 Lidya Rahma, 20 Juli 2000 P 1673036107000001 EM019010068 Anastasya Putri Lestari, SE., M.Si 0059 Okta Apriyanto Lubuklinggau, 15 Oktober 2000 L 1673021510000001 EM019010059 Purna Irawan, SE., MM. 0003 Adhityar Rizki Ramadani Jakarta, 20 Februari 1996 L 1673062002960001 EM019010003 Purna Irawan, SE., MM. 0002 Putri Chahyani Lubuklinggau, 27 Juli 2000 P 1673086707000003 EM019010002 Purna Irawan, SE., MM. 0056 DINA SWADESI Pelawe, 23 Oktober 2000 P 1605146310000003 EM019010056 Purna Irawan, SE., MM. 0004 Aqil Maulidan Lubuklinggau, 17 Juni 1999 L 1673051706990002 EM019010004 Purna Irawan, SE., MM 0054 EFRAN RONALDI L EM019010054 Purna Irawan, SE., MM.
    [Show full text]
  • Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) ISSN 1693-4768 (Print) Vol. 25, No. 1 April 2020 ISSN 2656-8861 (Online)
    Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) ISSN 1693-4768 (Print) Vol. 25, No. 1 April 2020 ISSN 2656-8861 (Online) PERSON IN CHARGE Sardiyo, Universitas Bina Insan, Lubuklinggau, Indonesia EDITOR IN CHIEF Dheo Rimbano, Universitas Bina Insan, Lubuklinggau, Indonesia MANAGING EDITOR Herman Paleni, Universitas Bina Insan, Lubuklinggau, Indonesia EDITORIALS BOARD Sutanta, Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Palembang, Indonesia Betti Nuraini, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia Maulana, Universitas Taman Siswa, Palembang, Indonesia Suwarno, Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Palembang, Indonesia Ronal Aprianto, Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Palembang, Indonesia REVIEWERS BOARD 1. Izman Herdiansyah Universitas Bina Darma, Palembang, Indonesia 2. Darius Antoni Universitas Bina Darma, Palembang, Indonesia 3. Hardiayansyah Universitas Bina Darma, Palembang, Indonesia 4. Muji Gunarto Universitas Bina Darma , Palembang, Indonesia 5. Fakhry Zamzam Universitas Indo Global Mandiri, Palembang, Indonesia 6. Yasir Arafat Universitas PGRI Palembang, Indonesia 7. M. Rasyid Universitas Palembang, Indonesia 8. Yohanes Susanto Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Palembang Indonesia DITERBITKAN OLEH : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Insan, Lubuklinggau, Indonesia Alamat Penerbit Jl. Jend. Besar HM Soeharto KM 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau Telp. (0733) 3280300 Email : [email protected], Website http://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jurmek Universitas
    [Show full text]
  • Sector Ienvironmental Impact Assessment
    The Study on Comprehensive Water Management of Main Report Musi River Basin in the Republic of Indonesia Final Report CHAPTER 3 PRESENT CONDITION OF THE BASIN AND BASIC ANALYSIS 3.1 General Natural Conditions The general natural condition described in this section mainly refers to the Musi River Basin Study in 1989, updating the information and data. 3.1.1 Topography The Musi River Basin covers a total of 59,942 km2 in the south of Sumatra Island between 2°17’ and 4°58’ South latitude and between 102°4’ and 105°20’ East Longitude. It covers most of South Sumatra Province, and only small parts of the Bengkulu, Jambi and Lampung provinces as shown in the Location Map. The topography of the Musi River Basin can be broadly divided into five zones; namely, from the west, the Mountain Zone, the Piedmont Zone, the Central Plains, the Inland Swamps and the Coastal Plains. The Mountain Zone comprises the northwestern to southwestern part of the study area and is composed of valleys, highland plateaus and volcanic cones. The Piedmont Zone is an approximately 40 km wide transition belt between the Mountain Zone and the Central Plains. It is an undulating to hilly area with some flat plains. The central plains consist of three sections, uplands, flood plains and river levees. The Inland Swamps comprise the natural river levees and back swamps. The back swamps are less elevated than the river level and flooded during the rainy season. The Coastal Plain comprises the lowlands along the coast and the deltaic northeastern lowlands, naturally covered with peat swamp forest.
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo Mahkamah Agung
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id A K T A P E R D A M A I A N Pada hari ini, Selasa tanggal 23 Oktober 2018, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Lubuk Linggau yang terbuka untuk umum, yang Mahkamahmemeriksa Agung dan mengadili perkara-perkara Republik gugatan pada peradilan Indonesia tingkat pertama telah datang menghadap : I. PT. CIKENCRENG, beralamat di Bellagio Residence Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 Unit UG-25 Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta 12950, dalam hal ini memberi kuasa kepada MURBA SITOMPUL, S.H., M.H., M.Kn., dkk kesemuanya Advokat yang berkedudukan di Plaza Sentral Lt.9, Jl.Jend.Sudirman Kav.47-48 Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 196/P/2017/PN.LLG tertanggal 04 Desember 2017, menurut surat gugatan dalam perkara daftar register No.40/Pdt.G/2017/PN.LLG, selanjutnya disebut sebagai “PENGGUGAT” II. PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU, beralamat di Jalan Garuda Nomor 10, Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini memberi kuasa kepada Ramdlon Naning, S.H., M.S., M.M., dkk kesemuanya advokat pada kantor “Ramdlon Naning & Associates” berkedudukan di Jatimulyo Mahkamah BaruAgung Blok C No.3, Kricak, Republik Tegalrejo, Kota Yogyakarta-55242, Indonesia berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 02/P/2018/PN.LLG tertanggal 03 Januari 2018, selanjutnya disebut “TERGUGAT;” III. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA LUBUKLINGGAU, beralamat di Jalan Sutan Mahmud Badaruddin II No. 1 Kelurahan Air Kuti Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini memberi kuasa kepada Erlan Makmun, S.H. dkk, berdasarkan Surat Tugas Nomor 06/100.2-16.73/I/2018 tertanggal 15 Januari 2018,selanjutnya disebut “TURUT TERGUGAT I;” IV.
    [Show full text]
  • Area Kota Rs / Klinik Alamat Telephone Fax Aceh Banda Aceh Cempaka Az Zahra, Rs Jl
    AREA KOTA RS / KLINIK ALAMAT TELEPHONE FAX ACEH BANDA ACEH CEMPAKA AZ ZAHRA, RS JL. POCUT BAREN NO. 36-40 KP. LAKSANA BANDA ACEH +62651 310666 +62651 25281 ACEH BANDA ACEH PERTAMEDIKA UMMI ROSNATI, RS JL. SEKOLAH NO. 5 GAMPOENG ATEUK PAHLAWAN KEC. BAITURRAHMAN BANDA +62651ACEH 35092 +62651 35098 ACEH BANDA ACEH HARAPAN BUNDA BANDA ACEH, RS JL. TEUKU UMAR 181 BANDA ACEH +62651 48114 +62651 40856 ACEH BANDA ACEH TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH, RS JL. JEND. SUDIRMAN NO. 27-29 BANDA ACEH +62651 41454 +62651 42754 ACEH BIREUEN TELAGA BUNDA BIREUEN ACEH, RS JL. PETUA BANTA NO. 7 MEUNASAH BLANG BIREUN ACEH +62644 324433 +62644 324837 ACEH LHOKSEUMAWE ABBY, RSIA JL. TGK. CHIK DITIRO NO 28 LANCANG GARAM KEC. BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE+62645 6500284 | +62823 61812838 BANGKA BELITUNG BANGKA TENGAH SILOAM HOSPITALS BANGKA BELITUNG JL. SOEKARNO HATTA KM 5 KAB BANGKA TENGAH BANGKA BELITUNG +62717 9190900 +62717 9190958 BANGKA BELITUNG BELITUNG UTAMA BELITUNG, RS JL. JEND SUDIRMAN KM. 03 RT 019 RW 008 LESUNG BATANG TANJUNGPANDANG+62719 BELITUNG 9222211 +62719 9222212 BANGKA BELITUNG PANGKALPINANG BHAKTI WARA PANGKALPINANG, RS JL. SOLIHIN GP NO. 180 PANGKALPINANG 33135 +62717 422605 +62717 424314 JAMBI JAMBI BAITURRAHIM JAMBI, RS JL PROF M. YAMIN, SH NO. 30 LEBAK BANDUNG JELUTUNG JAMBI +62741 35165 +62741 5911099 JAMBI JAMBI SILOAM HOSPITALS JAMBI JL. SOEKARNO HATTA PAALMERAH +62741 5919000 EXT 22303 | 22304 +62741 573238 JAMBI JAMBI ANNISA, RSIA JL. KABIA NO 4 RT 01 KEBUN HANDIL JELUTUNG JAMBI +62741 445226 +62741 444155 JAMBI JAMBI ST THERESIA JAMBI, RS JL DR SUTOMO NO. 19 JAMBI +62741 23119 +62741 20832 JAMBI JAMBI ARAFAH JAMBI, RSI JL MPU GANDRING NO.
    [Show full text]
  • Bab Vii Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
    Kota Lubuklinggau BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman Bagian ini menjabarkan kondisi eksisting, sasaran program serta usulan kebutuhan program dan pembiayaan dalam rangka pencapaian gerakan nasional 100-0- 100, yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan system penyediaan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air lim bah, persampahan, dan drainase. khususnya dalam rangka pencapaian gerakan nasional 100-0-100. Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasar ana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di ka wasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal. 7.1.1. Kondisi Eksisting 7.1.1. Data Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Kota Lubuklinggau melalui surat Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor : 62 / KPTS / BAPPEDA / 2016 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor 265 Tahun 2 014 tentang Penatapan Lokasi Kawasan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2017 – 2021 VII-1 Kota Lubuklinggau Permukiman Kumuh Kota Lubuklinggau. Berdasarkan SK tersebut Kota Lubuklinggau memiliki 6 Kawasan Kumuh, yang terdiri dari : Ulak Surung, Jawa Kanan SS, Mesat Seni, Karpo (Karya Bakti dan Dempo), Pelilu (Pasar Permiri, Lubuklinggau Ilir dan Lubuklinggau Ulu) dan Memubak (Mesat Jaya, Muara Enim dan Bandung Kiri) dengan luas 111,82 Hektar.
    [Show full text]
  • Perancangan Pasar Rakyat Kota Lubuklinggau Laporan Tugas Akhir
    PERANCANGAN PASAR RAKYAT KOTA LUBUKLINGGAU LAPORAN TUGAS AKHIR TA PERIODE 51 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UM Palembang Oleh : INDAH KURNIAWATI NRP. 14 2011 016 PEMBIMBING : ANSON FERDIANT DIEM, ST.,MT. FAKULTAS TEKNIK UM PALEMBANG 2019 i ii iii iv RINGKASAN PERANCANGAN PASAR RAKYAT KOTA LUBUKLINGGAU Nama : Indah Kurniawati Dosen Pembimbing : Anson Ferdiant Diem, ST., MT. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UM Palembang xviii + 123 halaman, 20 tabel, 84 gambar, 4 lampiran RINGKASAN : Salah satu usaha yang dapat diambil untuk mendorong lebih lanjut pertumbuhan ekonomi adalah lewat pembangunan sarana dan prasarana ekonomi bagi masyarakat, salah satunya Pasar Rakyat Kota Lubuklinggau. Walau demikian, dari beberapa pasar yang ada di Lubuklinggau, pasar yang merupakan pasar terbesar justru dalam kondisi yang memprihatinkan. Jika situasi ini terus berlanjut, kondisi perekonomian Lubuklinggau dapat terhambat dan masyarakat kekurangan komoditas untuk menjalani kehidupan yang layak dan berkembang. Pendekatan perancangan lebih diarahkan pada Regionalisme Arsitektur, dimana perpaduan antara tradisional dengan modernitas. Menekankan pada aspek estetik, history, bahan sesuai bentuk, bangunan dapat dilihat bernuansa tradisional, teknologi kini, struktur modern, portal, rigid frame, dinding kolom, dan pelaksanaannya menggunakan precast. Pasar Rakyat Kota Lubuklinggau memiliki fasilitas-fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan SNI dapat meningkatkan perekonomian kota Lubuklinggau. Pasar Rakyat Kota Lubuklinggau tidak hanya sebagai tempat jual beli, dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti, Taman, Gerai ATM, area Parkir Basement, Roofgarden di atap gedung pasar yang berfungsi sebagai taman bermain anak dan tersedia area Foodcourt bagi pengunjung pasar. Dengan begitu Pasar Rakyat Kota Lubuklinggau akan menjadi salah satu contoh pasar yang baik bagi pasar-pasar yang ada di wilayah Sumatera Selatan dengan tetap mempertahankan kearifan lokal.
    [Show full text]
  • III 0 50 100 Km III
    Earthquake Green Shaking Alert M 5.8, SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Origin Time: Fri 2015-05-15 20:26:55 UTC (03:26:55 local) PAGER o o Location: 2.65 S 102.18 E Depth: 149 km Version 1 Created: 16 minutes, 44 seconds after earthquake Estimated Fatalities Green alert for shaking-related fatalities Estimated Economic Losses 99% and economic losses. There is a low 99% likelihood of casualties and damage. 1% 1% 1 100 10,000 1 100 10,000 10 1,000 100,000 10 1,000 100,000 Fatalities USD (Millions) Estimated Population Exposed to Earthquake Shaking ESTIMATED POPULATION - -* 6,843k* 3,597k 0 0 0 0 0 0 EXPOSURE (k = x1000) ESTIMATED MODIFIED MERCALLI INTENSITY PERCEIVED SHAKING Not felt Weak Light Moderate Strong Very Strong Severe Violent Extreme Resistant none none none V. Light Light Moderate Moderate/Heavy Heavy V. Heavy POTENTIAL Structures DAMAGE Vulnerable Structures none none none Light Moderate Moderate/Heavy Heavy V. Heavy V. Heavy *Estimated exposure only includes population within the map area. Population Exposure population per ~1 sq. km from Landscan Structures: Overall, the population in this region resides in structures that are vulnerable to 101°E 102°E 103°E earthquake shaking, though some resistant structures exist. III III Historical Earthquakes (with MMI levels): Date Dist. Mag. Max Shaking (UTC) (km) MMI(#) Deaths 1.5°S 1986-01-29 197 5.0 V(350k) 0 KambangKambang 2000-06-05 169 5.5 V(540k) 1 MandarahanMandarahan 2000-06-04 235 7.9 VIII(2k) 103 SiulakderasmudikSiulakderasmudikSiulakderasmudik SiulakderasmudikSiulakderasmudikSiulakderasmudik Recent earthquakes in this area have caused SungaiSungai PenuhPenuh SungaiSungai PenuhPenuh BangkoBangko secondary hazards such as landslides that PauhPauhPauh might have contributed to losses.
    [Show full text]
  • Studi Historis Terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya
    Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, Vol. 20 No. 1, 2020| Merekonstruksi Sejarah Sub Komandemen Sumatera Selatan : Studi Historis terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya 1Ravico, 2Berlian Susetyo 1IAIN Kerinci, 2 Museum Subkoss Garuda Sriwijaya [email protected], [email protected] Abstrak Sejarah lokal yang sering dianggap sebelah mata, sehingga banyak sumber primer dari sejarah menjadi terbengkalai dan rusak. Oleh karena itu, perlunya keberadaaan museum sebagai wadah pelestarian situs sejarah. Sebagai contoh Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yang menyimpan benda-benda perjuangan masyarakat dalam Sumatera bagian Selatan dalam melawan Kolonial Belanda. Akan tetapi, kurangnya minat dan informasi sehingga banyak koleksi di museum dianggap sebagai sebuah data tak penting. Oleh karena itu, Perlunya rekontruksi sejarah dibalik koleksi museum sebagai langkah awal. Penelitian ini, menngunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkahnya yaitu, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan pendekatan arkeologi yaitu mengkaji benda-benda peninggalan sejarah untuk dicari fakta dibalik benda tersebut. Adapun hasil penelitian ini mengukapkan bahwa gedung museum ini memiliki nilai sejarah yang panjang dari fungsinya sebagai kantor pemerintahan pada masa kolonial Belanda dan Jepang serta pernah menjadi markas besar subkoss. Dalam perlawanan melawan penjajah terdapat beberapa benda-benda peninggalan seperti lokomotif uap C3082, Mobil Jeep Willys STD 156, meriam kecepek dan landmijn. Semua benda tersebut memiliki histori yang cukup panjang dalam mempertahankan kemerdekaan. Kata kunci: Museum, Sejarah dan Subkoss Abstract Local history is often underestimated, so many primary sources of history are neglected and damaged. Therefore, the need for the existence of the museum as a container for the preservation of historical sites.
    [Show full text]
  • Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2020|I
    Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2020|i KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengadilan Negeri Lubuklinggau Tahun 2020 dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada semua pihak, terutama Tim Penyusun sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatanini dapat rampung sesuai dengan waktu yang ditentukan. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam menjalankan tugas pokok selama tahun 2020. Laporan ini disusun sesuai dengan Sistematika Penulisan Laporan yang ditentukan Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui surat nomor 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 November 2020 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020. Laporan ini menggambarkan keadaan dan perkembangan Pengadilan Negeri Lubuklinggau selama Tahun 2020, yaitu keadaan organisasi peradilan secara teknis maupun non teknis, dengan harapan laporan ini dapat dijadikan bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kinerja peradilan yang lebih baik di masa yang akan datang. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini tentu saja masih jauh dari sempurna, karenanya kritik, saran dan koreksi sangat kami harapkan. Mengetahui Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sekretaris Lubuklinggau Pengadilan Negeri Lubuklinggau Imam Santoso, SH Ponijan, SH NIP 197604171999031002 NIP 197105251993031003 Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2020|i DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Pemanfaatan Air Sungai Betan Untuk Memenuhi Kebutuhan Irigasi Desa U2 Karyadadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas
    PEMANFAATAN AIR SUNGAI BETAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN IRIGASI DESA U2 KARYADADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN MUSI RAWAS TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang Oleh : ROFI UL AMRI 11 2014 187 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2020 ii iii iv Motto: “Percaya Terhadap Diri Sendiri Akan Mendapatkan Hasil Yang Baik” “Jika Orang Lain Bisa, Maka Aku Juga Termasuk Bisa” Kupersembahkan untuk: Kepada kedua orang tuaku Bapak Solihin dan Ibu Marsini tersayang, yang selalu mendoakan disetiap langkah perjuanganku dan selalu menjadi penyemangatku. Kepada saudara kandungku (Kurnia Sari dan Ahmad Nur Sidiq) dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan serta memberi dukungan Kepada Dosen pembimbingku (Bapak Ir, H. Jonizar, MT) dan (Ibu Mira Setiawati, MT), terimakasih atas waktu dan bimbingannya selama ini Almamaterku v PRAKATA Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir berjudul “Pemanfaatan Air Sungai Betan Untuk Memenuhi Kebutuhan Irigasi Desa U2 Karyadadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas” . Tugas Akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang. Atas terselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Abid Djazuli, SE, MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Bapak Dr. Ir. Kiagus. A. Roni, MT selaku Dekan Fakultas Universitas Muhammadiyah Palembang. 3. Ibu Ir. Revisdah, MT selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang. 4. Bapak Ir. H. Jonizar, MT selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan selama pembuatan skripsi ini.
    [Show full text]