DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341

Strategi Penerjemahan dan Pergeseran Makna Onomatope pada Lirik Lagu JKT48

P Citra Arisuta1*, Ni Putu Luhur Wedayanti2 [123]Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya 1[email: [email protected]], 2[email: [email protected]] *Corresponding Author

Abstrak

Onomatope merupakan ciri khas bahasa Jepang yang menarik untuk dipelajari, namun jumlah onomatope bahasa Jepang yang begitu banyak sementara padanannya dalam bahasa Indonesia sangat terbatas terkadang menjadi kendala bagi pembelajar bahasa Jepang pada umumnya. Penelitian ini berjudul “Strategi Penerjemahan dan Pergeseran Makna Onomatope Pada Lirik Lagu JKT48”. Penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori strategi penerjemahan yang dikemukakan oleh Baker (1992) untuk menganalisis strategi penerjemahan dan teori analisis komponen makna yang dikemukakan oleh Bell (1993) untuk menganalisis pergeseran makna onomatope. Ditemukan tujuh strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan onomatope pada lirik lagu JKT48. Pada penelitian diketahui bahwa strategi penerjemahan dengan parafrasa kata yang tidak berkaitan dapat menyebabkan pergeseran makna onomatope. Terdapat lima onomatope pada empat lirik lagu yang mengalami pergeseran makna.

Kata kunci : onomatope, strategi penerjemahan, pergeseran makna

Abstract

Onomatopoeia is a characteristic of Japanese language that is very interesting to learn. However, due to the large number of Japanese onomatopoeias while their counterparts in Indonesian are very limited, sometimes these onomatopoeia become a constraint when the Japanese learner wants to understand more deeply about the meaning of the onomatopoeias. The cultural differences and background of the usages of onomatopoeia in Japan as well as in Indonesia cause problems in the translation process.This research title is “Translation Strategies and Shift of Meaning of Onomatopoeia in JKT48’s Song Lyrics”. The data analysed using descriptive method. This research used the theory of translation strategies by Baker (1992) and componential analysis by Bell (1993). There are seven strategies of translation that used to translate the onomatopoeia. Translation strategy by paraphrase using unrelated words caused the shift of meaning of onomatopoeias. There are five onomatopoeia in four song lyrics that causing the shift of meaning. Keywords : onomatopoeia, translation strategies, shift of meaning

(1) Latar Belakang sebenarnya ingin kita sampaikan. Tiruan Dalam percakapan sehari-hari, bunyi atau suara inilah yang dikenal secara tidak sadar kita sering menirukan dengan sebutan onomatope. bunyi atau suara. Misalnya suara tangisan, Onomatope merupakan salah satu suara tawa, suara binatang atau tiruan ciri khas bahasa Jepang yang sangat bunyi lainnya. Hal ini secara tidak sadar menarik untuk dipelajari. Namun karena kita lakukan karena semata-mata ingin jumlah onomatope bahasa Jepang yang membuat lawan bicara kita lebih mudah begitu banyak sementara padanannya mengimajinasikan sesuatu hal yang dalam bahasa Indonesia sangat terbatas,

335

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341 terkadang onomatope ini menjadi Tujuan dari penelitian ini adalah kendala pada saat pembelajar bahasa untuk mengetahui strategi penerjemahan Jepang ingin memahami lebih dalam onomatope yang digunakan penerjemah makna dari onomatope tersebut. dalam menerjemahkan onomatope ke Perbedaan budaya dan latar dalam bahasa Indonesia pada lirik lagu belakang penggunaan onomatope di JKT48. Selain itu juga untuk mengetahui Jepang maupun di Indonesia pergeseran makna onomatope yang menimbulkan permasalahan dalam proses terjadi pada lirik lagu JKT48. penerjemahannya. Onomatope merupakan bentuk yang unik dan (4) Metode Penelitian istimewa serta dapat mengekspresikan Pada penelitian ini data berbagai makna dalam percakapan, dikumpulkan dengan menggunakan onomatope juga menjadi bagian tersulit metode simak dan teknik catat. Pada dalam bahasa Jepang karena bentuknya tahap analisis data digunakan metode yang berbeda dibandingkan dengan deskriptif yang dilakukan dengan cara onomatope bahasa lainnya. menggambarkan dan menjabarkan suatu Kata atau ungkapan yang fenomena menggunakan prosedur ilmiah mengandung unsur budaya tidak mudah (Sudaryanto, 1993:62). Teori yang untuk diterjemahkan, kata atau ungkapan digunakan untuk menganalisis strategi dalam bahasa sumber akan kehilangan penerjemahan onomatope adalah teori sebagian dari makna atau pesannya strategi penerjemahan yang dikemukakan apabila diterjemahkan karena tidak ada oleh Baker (1992) dan teori analisis padanan yang tepat dalam bahasa dan komponen makna yang dikemukakan budaya sasarannya (Hartono, 2003:152). oleh Bell (1993) digunakan untuk Pada penelitian ini diteliti strategi menganalisis pergeseran makna penerjemahan onomatope pada lirik lagu onomatope pada lirik lagu. JKT48 dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Baker (1992:26-42). (5) Hasil dan Pembahasan Selain meneliti strategi penerjemahan 5.1 Strategi Penerjemahan onomatope pada lirik lagu JKT48, diteliti Onomatope juga pergeseran makna onomatope yang Dari delapan strategi terjadi pada lirik lagu berbahasa penerjemahan yang dikemukakan oleh Indonesia yang dinyanyikan oleh JKT48 Baker (1992) ditemukan tujuh jenis dengan menggunakan teori yang strategi penerjemahan yang digunakan dikemukakan oleh Bell (1993:87-88). penerjemah dalam menerjemahkan AKB48 merupakan salah satu grup idol onomatope pada lirik lagu JKT48. yang terkenal di Jepang khususnya 5.1.1 Penerjemahan Kata yang Lebih dikalangan anak muda. Umum (1) TSu : Nikotto hohoende kureta (2) Pokok Permasalahan TSa : Dirimu tersenyum padaku Rumusan masalah dalam (Sambil Menggandeng Erat penelitian ini adalah sebagai berikut: Tanganku) 1. Bagaimanakah strategi penerjemahan Pada data (1) tersebut, terdapat onomatope pada lirik lagu JKT48? onomatope nikott yang diterjemahkan ke 2. Bagaimanakah pergeseran makna dalam BSa menjadi tersenyum. onomatope yang terjadi pada lirik lagu Onomatope nikott pada data (1) adalah JKT48? onomatope yang termasuk ke dalam jenis gitaigo. Onomatope nikotto memiliki (3) Tujuan Penelitian makna „perasaan senang, merasa bahagia,

336

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341 seolah tertawa namun tanpa 5.1.2 Penerjemahan Kata yang Lebih mengeluarkan suara‟ (Toshiko dan Netral Kazuko, 1995:341). Onomatope nikott (2) TSu : Gangan natteru MUSIC berasal dari kata niko yang mendapatkan TSa : Keras berbunyi irama akhiran sokuon atau “っ”(tsu kecil) yang musikku (Heavy Rotation) melambangkan konsonan ganda. Pada Pada data (2) terdapat onomatope data (1) onomatope nikott mendapatkan gangan yang diterjemahkan dalam BSa penambahan sokuon ini menyebabkan pada lirik lagu Heavy Rotation menjadi onomatope niko terdengar lebih ekspresif. keras. Onomatope gangan dalam BSu Kata tersenyum memiliki makna memiliki makna „tindakan yang keras „memberikan senyum, tertawa dengan dan kuat, suara keras secara terus tidak bersuara‟. Jika dibandingkan makna menerus yang timbul dari besi seperti diantara kedua kata tersebut, diketahui lonceng, kepala seolah-olah berdengung bahwa makna onomatope nikott dapat akibat kesakitan ataupun kegembiraan‟ tersampaikan dengan baik karena (Toshiko dan Kazuko, 1995:71-72). Pada onomatope nikott dan kata tersenyum data (2) onomatope gangan dipadankan memiliki makna yang sama. dengan kata keras. Pemilihan kata keras Namun dalam BSu, mengurangi makna negatif dari sesungguhnya onomatope yang onomatope gangan yaitu, makna yang menggambarkan ekspresi tersenyum menggambarkan perasaan kurang bukan hanya onomatope niko saja, ada nyaman terhadap bunyi yang terlalu keras juga onomatope niya (tersenyum (kepala cenat-cenut), tubuh seolah-olah menyeringai) dan onomatope nitto “berdengung” akibat kesakitan ataupun (tersenyum lebar). Jika dalam BSu kita kegembiraan. Onomatope gangan pada dapat membayangkan dengan jelas data (2) diterjemahkan dengan keadaan ekspresi senyum dari seseorang menggunakan strategi penerjemahan kata melalui kata niko, dalam BSa kata yang lebih netral. Strategi penerjemahan tersenyum belum cukup mampu kata yang lebih netral ini dipilih untuk memberikan bayangan sejelas ketika kita mengurangi kesan negatif yang mendengar kata niko. Onomatope niko ditimbulkan oleh makna kata dalam BSu. apabila dicari padanan yang lebih mendekati dalam bahasa Indonesia dapat 5.1.3 Penerjemahan dengan dipadankan dengan istilah tersenyum Penggantian Budaya simpul yang dapat digambarkan senyum (3) TSu : Karui kanji de funfun yang lahir dari perasaan senang dengan naruhodo mengembangkan bibir sedikit tanpa TSa : Dengan santai sajalah hmm bersuara. hmm begitu ya Walaupun kata tersenyum dipilih (1!2!3! Yoroshiku) untuk menjadi padanan dari onomatope Pada data (3) terdapat onomatope nikott sebenarnya terdapat makna dari fun fun yang merupakan bagian dari onomatope nikott pada data (1) tidak onomatope jenis giseigo. Onomatope fun tersampaikan karena penerjemah memilih fun memiliki makna „suara sedang strategi penerjemahan kata yang lebih menghela nafas, tertawa dengan hidung umum, dengan menerjemahkan (tertawa bodoh), menunjukkan ekspresi onomatope nikott menjadi kata saat mengerti ataupun menyetujui sesuatu‟ tersenyum. (Toshiko dan Kazuko, 1995:465). Dalam masyarakat Indonesia, secara tidak sadar kita juga memiliki kebiasaan, ketika kita mengerti terhadap suatu hal yang

337

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341 sebelumnya kita belum paham maka akan (Only Today) secara tidak sadar mengeluarkan suara Pada data (5) terdapat onomatope “hmm”. gara gara yang merupakan onomatope Pada dasarnya makna onomatope yang termasuk ke dalam jenis giongo. fun fun dan hmm hmm adalah sama, jadi Onomatope gara gara diterjemahkan penerjemah memilih untuk menjadi kata kosong pada lagu JKT48. menerjemahkan onomatope fun fun Onomatope gara gara memiliki makna dengan menggunakan strategi „bunyi yang timbul dari benturan benda penerjemahan dengan penggantian keras yang hampa, keadaan kosong‟ budaya dengan cara menyepadankannya (Toshiko dan Kazuko, 1995:63) , dengan kebiasaan orang Indonesia yang sehingga pada data (5) disimpulkan sering menggunakan kata “hmm”. bahwa penerjemah menggunakan strategi penerjemahan dengan parafrasa 5.1.4 Penerjemahan dengan Kata menggunakan kata yang berkaitan. Pinjaman 5.1.6 Penerjemahan dengan (4) TSu : Amaetai no yo dere dere Parafrasa Menggunakan Kata TSa : Rindu dimanja-manja dere yang Tidak Berkaitan dere (6) TSu : Itoshisa ga giza giza to (Tsundere) kokoro ni sasaru Pada data (4) terdapat onomatope TSa : Duri-duri perasaan sayang dere dere yang merupakan onomatope sekarang menancap di hatiku jenis gitaigo. Onomatope dere dere (Utsukushii Inazuma) memiliki makna „mabuk cinta, ekspresi Pada data (6) terdapat onomatope sedang jatuh cinta terhadap lawan jenis giza giza. Onomatope giza giza yang berada di depan matanya‟ (Toshiko merupakan onomatope jenis Gitaigo. dan Kazuko, 1995:306), sedangkan Onomatope giza giza pada lirik lagu dalam BSa tidak ada konsep yang sama Utsukushii Inazuma diterjemahkan untuk memadankan onomatope dere dere. menjadi kata duri-duri pada lirik lagu Pada saat sedang jatuh cinta tidak ada JKT48 yang berjudul Kilat Yang Indah. onomatope dalam BSa ataupun kebiasaan Onomatope giza giza bermakna orang Indonesia mengekspresikan „bentuknya bergerigi seperti gigi gergaji, perasaan tersebut dengan kata maupun berbentuk seperti fragmen besi bergulir‟ onomatope, sehingga penerjemah (Yamaguchi, 2003:87). memilih meminjam kata dere dere dan Kata duri-duri berasal dari kata menjadikan kata dere dere sebagai kata “duri” yang mengalami reduplikasi. Duri pinjaman walaupun tidak memiliki arti berarti „bagian tumbuhan yang runcing dalam BSa. dan tajam, bulu binatang yang kaku‟. Onomatope dere dere Dilihat dari makna onomatope giza giza dipertahankan dalam BSa agar irama lagu dan duri duri dapat disimpulkan bahwa yang dibawakan oleh JKT48 tetap sama penerjemah memilih menerjemahkan dengan irama lagu asli yang dibawakan onomatope giza giza dengan oleh AKB48. menggunakan strategi penerjemahan 5.1.5 Penerjemahan dengan dengan parafrasa menggunakan kata yang Parafrasa Menggunakan Kata tidak berkaitan ke dalam BSa. yang Berkaitan 5.1.7 Penerjemahan Pelesapan (5) TSu : Gara gara no basu wo ori (7) TSu : Hira hira to te wo futta TSa : Turun dari dalam bis yang TSa : Disaat tangan melambai- kosong lambai

338

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341

(Pembatas Buku Sakura) Tabel 1.1 Analisis Komponen Makna Pada data (7) terdapat onomatope Onomatope Gira gira dan Kilau-kilau Komponen Analisis Gira Kilau hira hira. Onomatope hira hira ini No merupakan onomatope jenis gitaigo. Makna gira -kilau Onomatope hira hira memiliki makna 1 Memiliki keterkaitan + + dengan cahaya „sesuatu yang tipis, ringan yang 2 Mengacu pada cahaya + - bergoyang-goyang‟ (Toshiko dan yang bersinar terlalu Kazuko,1995:428). Dalam BSa kuat onomatope juga diterjemahkan menjadi 3 Menggambarkan + - kata “berkibar-kibar”. Pada data (7) kondisi atau situasi yang tidak nyaman penerjemah tidak menerjemahkan 4 Menggambarkan - + onomatope hira hira ke dalam BSa, keindahan sehingga pada data ini penerjemah Berdasarkan analisis komponen memilih untuk melesapkan makna makna onomatope pada tabel 1.1, pada onomatope hira hira. pembeda makna kedua (mengacu pada cahaya yang bersinar terlalu kuat) dan 5.2 Pergeseran Makna Onomatope pembeda makna ketiga (menggambarkan Dari 17 lirik lagu yang dipilih kondisi atau situasi yang tidak nyaman) sebagai data, ditemukan empat lirik lagu tidak terdapat pada komponen makna yang makna onomatope pada lirik „kilau-kilau‟, karena kilau-kilau berasal lagunya mengalami pergeseran makna dari kata “kilau” yang mengalami setelah diterjemahkan ke dalam bahasa reduplikasi. Kata “kilau” memiliki makna Indonesia yaitu Flying Get, Kali Ini „cahaya gemerlap, cahaya berkilap, Ecstasy, Heavy Rotation dan Hanya cahaya memantul (seperti intan berlian)‟ Lihat Ke Depan. dan bukan merupakan kata yang mengandung makna negatif seperti 5.2.1 Lirik Lagu Flying Get makna yang terkandung dalam (8) TSu : Gira gira yoshanai taiyou onomatope gira gira. Kilau-kilau TSa : Kilau-kilau matahari digunakan ketika menggambarkan suatu bersinar cahaya gemerlap indah yang memantul Tabel 1 Analisis Makna Gira gira dan dari sebuah benda (intan berlian, bintang, Kilau-kilau dll), sedangkan onomatope gira gira digunakan untuk menggambarkan Gira gira Kilau-kilau kondisi tidak nyaman akibat cahaya yang menyilaukan atau terlalu kuat. Cahaya kuat yang Berasal dari kata Pada pembeda makna keempat terus-menerus dasar “kilau” yang (menggambarkan keindahan) tidak bersinar. Sering bermakna „cahaya terdapat pada komponen makna „gira mengacu pada gemerlap, cahaya ketidaknyamanan gira‟, karena onomatope gira gira tidak akibat sinar yang berkilap, cahaya mengandung makna positif, sehingga terlalu kuat maupun memantul (seperti tidak dapat digunakan untuk sinar yang tidak intan berlian)‟. menggambarkan keindahan. Onomatope terlalu kuat. (http://kbbi.co.id/arti- gira gira berasal dari onomatope kira (Toshiko dan kata/kilau) Kazuko, 1995:101) kira yang mengalami perubahan proses fonologi sehingga bermakna negatif. Onomatope gira gira sering digunakan ketika menggambarkan teriknya sinar matahari di siang hari yang mengakibatkan ketidaknyamanan pada

339

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341 mata. Oleh karena itu, penerjemahan Tabel 2.1 Analisis Komponen Makna onomatope gira gira menjadi kata kilau- Kura kura dan Getar-getar kilau pada lirik lagu Flying Get No Komponen Analisis Kura Getar- menimbulkan pergeseran makna pada Makna kura getar hasil terjemahan. 1 Rasa sakit yang + - terasa di bagian Pergeseran makna onomatope kepala gira gira menjadi kata kilau-kilau pada 2 Terasa berputar- + - lirik lagu Flying Get menyebabkan putar berubahnya makna asli dari onomatope 3 Goyangan yang + + gira-gira dari makna negatif menjadi cepat dan berulang- ulang berubah menjadi makna positif. 4 Gerakannya seperti - + Seharusnya penerjemah memilih padanan senar gitar yang kata yang juga memiliki makna negatif dipetik seperti makna yang dikandung oleh Berdasarkan analisis komponen onomatope gira gira. Namun penerjemah makna pada tabel 2.1 di atas, pada lebih memilih kata kilau-kilau pembeda makna pertama (rasa sakit yang dibandingkan dengan kata “silau” yang terasa di bagian kepala) dan pembeda dapat menghindari makna negatif yang makna kedua (terasa berputar-putar) tidak terkandung dalam onomatope gira gira. terdapat pada komponen makna „getar- Hal ini dapat diasumsikan bahwa getar‟, karena kata getar-getar penerjemah menganggap kata kilau- merupakan reduplikasi dari kata asal kilau lebih nyaman didengar daripada “getar” yang bermakna „gerak berulang- mereduplikasi kata silau menjadi silau- ulang dengan cepat seperti tali biola, per, silau, disamping itu kata silau-silau juga jarum yang tersentuh‟. Kata getar-getar jarang digunakan dalam bahasa Indonesia. tidak mengandung makna rasa sakit yang (9) TSu : Kura kura douyoushita terasa disekitar kepala, karena dalam shinjou de bahasa Indonesia untuk menggambarkan TSa : Getar-getar perasaan yang rasa sakit di bagian kepala, lebih lazim Suci digunakan istilah kepala terasa berputar- Tabel 2 Analisis Makna Kura kura dan putar daripada kepala terasa bergetar- Getar-getar getar. Pada pembeda makna keempat Kura kura Getar-getar (gerakannya seperti senar gitar yang Pusing yang Berasal dari kata dipetik) tidak terdapat pada komponen berkelanjutan. dasar “getar” yang makna „kura kura’, karena onomatope Kepala berputar-putar bermakna „gerak kura kura tidak memiliki keterkaitan seperti sedang berulang-ulang vertigo. dengan cepat seperti makna dengan gerakan memetik senar tali biola, per, jarum gitar sehingga menimbulkan getaran yang tersentuh‟. suara. Onomatope kura kura memiliki makna yang cukup jauh berbeda dari kata (http://kbbi.co.id/cari getar-getar, karena onomatope kura (Toshiko dan ?kata=getar) Kazuko, 1995:132) kura digunakan ketika ingin menggambarkan kondisi atau keadaan ketika seseorang merasakan pusing berkelanjutan yang menyebabkan kepala terasa berputar-putar seperti saat terserang penyakit vertigo. Pergeseran makna onomatope kura kura menjadi kata getar-getar pada lirik lagu Flying Get menyebabkan

340

DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p09 ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 22.2 Mei 2018: 335-341 berubahnya makna asli dari onomatope onomatope bahasa Jepang dalam hasil kura kura. Hal ini dapat dikarenakan terjemahnya dalam bahasa Indonesia. penerjemah ingin menerjemahkan makna Dari 17 lirik lagu yang digunakan onomatope kura kura dengan cara sebagai data, ditemukan empat lirik lagu memadankan onomatope kura kura yang di dalamnya terdapat lima data yang dengan kata “getar” yang direduplikasi mengalami pergeseran makna onomatope. sehingga menyamai irama lagu aslinya, Pergeseran makna onomatope yang karena apabila diterjemahkan ke dalam terjadi pada lirik lagu JKT48 terjadi BSa menjadi kata pusing, pening ataupun karena strategi penerjemahan yang kepala berputar-putar akan digunakan pada saat menerjemahkan menyebabkan terjemahan lirik lagu onomatope dari BSu ke BSa. Dari menjadi terkesan terdengar tidak alami seluruh data onomatope yang mengalami atau dipaksakan. pergeseran makna onomatope, semuanya merupakan onomatope yang (6) Simpulan diterjemahkan dengan menggunakan Dari 30 data onomatope, strategi penerjemahan dengan parafrasa ditemukan tujuh strategi penerjemahan menggunakan kata yang tidak berkaitan. yang digunakan dalam menerjemahkan onomatope pada lirik lagu JKT48 yaitu, (7) Daftar Pustaka strategi penerjemahan kata yang lebih umum, strategi penerjemahan kata yang Baker, Mona. 1992. Routledge lebih netral, strategi penerjemahan Encyclopedia Of Translation dengan penggantian budaya, strategi Studies. London: Routledge. penerjemahan dengan kata pinjaman, strategi penerjemahan dengan parafrasa Bell, Roger T. 1993. Translation and menggunakan kata yang berkaitan, Translating: Theory and Practice. strategi penerjemahan dengan parafrasa London: Longman. menggunakan kata yang tidak berkaitan dan penerjemahan pelepasan. Hartono. 2003. Belajar Menerjemahkan, Dari keseluruhan data onomatope Teori dan Praktek. Malang: UMM sebanyak 30 data, strategi penerjemahan Press. yang paling sering digunakan dalam Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka menerjemahkan onomatope pada lirik Teknik Analisis Bahasa. lagu JKT48 adalah stategi penerjemahan Yogyakarta: Duta Wacana dengan parafrasa menggunakan kata yang University Press. berkaitan yaitu sebanyak 15 data. Dalam menerjemahkan onomatope ke dalam Tamori, Ikuhiro. 2002. Onomatope Gion bahasa Indonesia lebih banyak digunakan Gitaigo wo Tanoshimu. Tokyo: strategi penerjemahan dengan parafrasa Iwanami. kata yang berkaitan. Hal ini dikarenakan lebih mudahnya untuk memparafrasakan Toshiko, Atoda dan Kazuko, Hoshino. makna dari onomatope bahasa Jepang ke 1995. Giongo Gitaigo Tsukaikata dalam bahasa Indonesia daripada Jiten. Tokyo: Shingo. langsung mencari padanan onomatope bahasa Jepang menjadi onomatope Yamaguchi, Nakami. 2003. Kurashi no bahasa Indonesia dan juga penerjemah Kotoba Giongo Gitaigo Jiten. ingin tetap mempertahankan dan Tokyo: Kodansha. menyampaikan makna asli dari

341