Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

PROFIL PENAMBANG EMAS DI KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA

Fitra Ramadi1*, Sofyan Syahnur2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda , Email [email protected] 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, , Email [email protected]

Abstract This study aims to determine the profile of gold miners in Beutong District, Nagan Raya District. The data used are Primary data obtained from observations and direct interviews. The sample used amounted to 75 people who work as miners and who live around the mining area. The data collection model is done by interview technique. The analysis used was qualitative descriptive. Based on the results of the study, it was found that the profile of gold producers in Beutong Subdistrict, Nagan Raya was dominated by male workers, and from the education status of miners had an education status from non-school to undergraduate. The average education status of miners is high school graduates. Then the previous employment status of mining workers mostly worked as farmers and entrepreneurs. The results of this study are expected by the existence of mining activities in Beutong District can increase revenue and also from the other side the government is expected to make rules so that mining activities become environmentally friendly.

Keywords: Profile, Gold Miner, Beutong District. . Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penambang emas di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya. Data yang digunakan adalah data Primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung. Sampel yang digunakan berjumlah 75 orang masyarakat yang berprofesi sebagai penambang dan yang tinggal di sekitar area pertambangan. Model penumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Analisis yang digunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa profil penmbang emas di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya yaitu didominasi oleh pekerja laki-laki, dan dari status pendidikan pekerja tambang memiliki status pendidikan dari tidak sekolah hingga sarjana. Rata- rata status pendidikan pekerja tambang yaitu tamatan SMA. Kemudian status pekerjaan sebelumnya para pekerja tambang kebanyakan bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dengan adanya aktivitas penambangan di Kecamatan Beutong dapat meningkatkan pendapatan dan juga dari sisi lain pemerintah diharapkan dapat membuat aturan sehingga aktivitas pertambangan menjadi ramah lingkungan.

Kata Kunci : Profil, Penambang Emas, Kecamatan Beutong.

264

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

PENDAHULUAN Pembangunan suatu daerah selalu didasarkan kepada pemanfaatan suatu sumber daya alam. Makin banyak suatu daerah mempunyai sumber daya alam dan semakin efisien pemanfaatan sumber daya alam tersebut, makin baiklah harapan akan tercapainya keadaan kehidupan ekonomi yang baik dalam jangka panjang. Sumber daya alam yaitu suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan ilmiah, misalnya tanah, air, dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral lingungan/landscape, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut. Untuk kepentingan pembangunan ekonomi kita biasanya menggolongkan pada sumber daya alam itu berdasarkan potensi penggunaannya, misalnya sumber daya alam penghasil energi air, matahari, arus laut, gas bumi, minyak bumi, batu bara, angin dan biotis/tumbuhan; sumber daya alam penghasil bahan baku: mineral gas bumi biotis perairan, tanah dan sebagainya; sumber daya alam lingkungan hidup udara dan ruang, perairan, lanscape dan sebagainya. Dengan adanya penemuan tambang emas di Kecamatan Beutong ini telah terjadinya berbagai perubahan sosial ekonomi masyarakat setempat ke arah yang lebih baik. Bahkan perkembangan tersebut sangat cepat setelah adanya pertambangan emas yang ada di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, jika di lihat dari struktur bangunan rumah-rumah warga dan Masjid setempat yang sudah terbilang modern. Pertambangan yang berada di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya khususnya di desa Krung Cut ini cara pengelolaan emas mereka menggunakan alat-alat yang berupa beko, mesin sedot dan mesin asbuk. Untuk menuju lokasi pertambangan ini bisa di bilang agak sulit karena di sebabkan oleh lokasi yang jauh dan medan atau jalan yang akan di lalui sangat berbahaya sehingga para penambang yang menggunakan motor untuk ke lokasi pertambangan lebih memilih untuk berjalan kaki jika terjadi sesusatu seperti longsor atau pun jalan ber becek yang di sebabkan oleh hujan deras.

Tabel 1. Jumlah Desa dan Penduduk di kecamatan Beutong kabupaten Nagan Raya No Desa Penduduk/jiwa Aktifitas Pertambangan Lokasi Pertambangan Emas

1 Kuta Jeumpa 373 jiwa Tidak Aktif 2 Blang Dalam 417 jiwa Tidak Aktif 3 Lhok Seumot 1191 jiwa Tidak Aktif 4 Bumi Sari 430 jiwa Tidak Aktif 5 BlangBaro Rb 1438 jiwa Tidak Aktif 6 Meunasah 724 jiwa Tidak Aktif Krueng 7 Keude Seumot 1225 jiwa Tidak Aktif 8 Blang Seumot 1241 jiwa Tidak Aktif 9 Babah Krueng 906 jiwa Tidak Aktif 10 Meunasah Pante 756 jiwa Tidak Aktif

11 Blang Baro Pr 269 jiwa Aktif Sungai dan Gunung 12 Gunung Nagan 187 jiwa Tidak Aktif

13 Blang Mesjid 612 jiwa Tidak Aktif 14 Kulam Jeuneh 767 jiwa Tidak Aktif

265

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

15 Meunasah 869 jiwa Tidak Aktif Teungoh 16 Meunasah 552 jiwa Tidak Aktif Dayah 17 Ujong Blang 269 jiwa Tidak Aktif 18 Kreung Cut 285 jiwa Aktif Sungai dan Gunung 19 Blang Neuang 186 jiwa Aktif (kurang) 20 Blang Seunong 225 jiwa Tidak Aktif

21 Tuwi Bunta 148 jiwa Aktif (kurang) Sungai 22 Blang Leumak 192 jiwa Aktif Gunung 23 Panton Bayam 387 jiwa Aktif (kurang) Gunung 24 Pante Ara 563 jiwa Aktif (kurang) Sungai Jumlah 14210 jiwa Sumber: BPS. Kecamatan Beutong Dalam Angka, 2017

Tabel 1. menunjukkan jumlah desa dan penduduk di kecamatan Beutong kabupaten Nagan Raya, dari 24 jumlah desa yang terdapat di kecamatan Beutong hanya sekitar 7 desa yang memiliki lokasi tambang yaitu desa Krueng Cut, Blang Baro Pr, Blang Leumak, Pantom Bayam, Pante Ara, Tuwi Bunta, dan desa Blang Neuang.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil penambang emas di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya ?

Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penambang emas di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sebagai berikut: • Bagi penambang emas, penelitian dapat bermanfaat sebagai masukan untuk terus meningkatkan kualitas SDM nya sehingga dapat melakukan penambang sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi hal tidak yang diinginkan • Bagi pemerintah penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan untuk terus memberikan dukungan bagi penambang baik berupa fasilitas maupun pemanfaatan limbah.

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Sumber Daya Manusia dan Penambangan Emas Menurut Yani (2017) menyatakan bahwa “sumber daya manusia memiliki sebagai salah unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. SDM dapat disebut dapat disebut juga sebagai personil, tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.Atau potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi bisnis, yang dapat 266

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272 diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi”.

Penambangan Emas Menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 (UUPMB), pasal 1 angka (1) “Pertambangan yaitu sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengolahan dan pengusahaan mineral yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang”. Dalam Kamus Besar Bahasa (2012), yang dimaksud dengan menambang adalah menggali (mengambil) barang tambang dari dalam tanah. Kemudian, Abrar Saleng menyata-kan bahwa usaha pertambangan pada hakikatnya ialah usaha pengambilan bahan galian dari dalam bumi. Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari bumi, salah satunya adalah pertambangan emas. Emas merupakan salah satu jenis bahan tambang yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Pertambangan emas tanpa izin (PETI) adalah kegiatan pertambangan yang tidak mempunyai izin atau ilegal. Kegiatan pertambangan ini dilakukan secara tradisional, yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di tepi sungai dengan cara mendulang. Namun hal ini sudah dilakukan dengan mesin jet dan para penambang liar juga menggunakan bahan kimia (Zidny, 2014).

METODELOGI PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah kualitas SDM penambangan emas serta dampaknya terhadap sosial ekonomi masyarakat di desa Krueng Cut, Blang Baro Pr, dan desa Blang Leumak di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.

Sumber dan Jenis Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dengan melakukan survey langsung ke lapangan.

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berprofesi sebagai penambang dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tambang Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Jumlah populasi sebesar 2030 jiwa dari ke tujuh desa yang terdapat lokasi tambang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini . Tabel 2. Populasi Penlitian No. Desa Penduduk/jiwa 1 Kreung Cut 285 jiwa 2 Blang Baro Pr 269 jiwa 3 Blang Neuang 186 jiwa 4 Tuwi Bunta 148 jiwa 5 Blang Leumak 192 jiwa 6 Panton Bayam 387 jiwa 7 Pante Ara 563 jiwa 267

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

Jumlah 2030 jiwa Sumber: BPS. Kecamatan Beutong Dalam Angka, 2017

Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga desa yaitu Desa Krueng Cut, Blang Leumak dan Desa Blang Baro Pr. Pengambilan sampel pada ketiga desa tersebut dikarenakan lahan pertambangan emas dikecamatan beutong sangat luas terdapat pada ketiga desa tersebut dan rata-rata penduduknya juga berkerja sebagai penambang emas.

Tabel 3. Sampel Penlitian No. Desa Penduduk 1 Blang Baro Pr 269 jiwa 2 Kreung Cut 285 jiwa 3 Blang Leumak 192 jiwa Jumlah 746 jiwa Sampel 75 orang Sumber: BPS. Kecamatan Beutong Dalam Angka, 2017

Berdasarkan tabel di atas maka jumlah sampel 75 orang yang diambil dari 10% jumlah keseluruhan penduduk di tiga desa tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel secara sengaja atau pusposive sampling dengan jumlah populasi sebesar 2030 jiwa. Menurut Sugiyono (2014:85), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Sampel ditentukan sebanyak 75 responden yang berprofesi sebagai penambang dan yang bertempat tinggal di area potensi tambang. Desa ini dipilih karena terdapat pertambangan emas yang aktif dan mmerasakan langsung dampak dari penambangan emas tersebut.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: Observasi, wawancara, dan dokumentasi ini dilakukan secara langsung kepada masyarakat desa Krueng Cut, desa Blang Baro Pr, serta desa Blang Leumak yang bekerja sebagai penambang dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar area penambangan emas di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya guna memperoleh informasi mengenai dampak terhadap sosial ekonomi dan lingkungan yang dirasakan akibat dari adanya pertambangan emas. Model Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah metode yang memberikan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan (Sugiyono, 2014). Metode ini dilakukan dengan cara data primer yang telah dihimpun kemudian ditabulasi dengan Microsoft Office Excel dengan perhitungan statistik yang meliputi Cross Tabulation (Tabulasi Silang).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kecamatan Beutong Dan Lokasi Penelitian Kecamatan Beutong merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Nagan Raya. Kecamatan Beutong terdiri dari 4 Mukim, 24 desa dengan jumlah penduduk 14.210 orang. Kecamatan Beutong merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi alam yang sangat 268

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272 tinggi yaitu terdapatnya potensi emas pleser (emas sungai) yang terdapat di sepanjang aliran sungai Krueng Cut yaitu di desa Krueng Cut, desa Blang Baro PR, serta desa Blang Leumak. Sebelum diketahui adanya potensi tambang emas tersebut, masyarakat di kecamatan Beutong kebanyakan berprofesi sebagai pedagang dan petani, tetapi setelah diketahui adanya tambang emas tersebut masyarakat mulai beralih profesi sebagai penambang emas. Di daerah penelitian yaitu di desa Krueng Cut, desa Blang Baro Pr dan Blang Leumak terdapat banyak anak-anak yang putus sekolah akibat tidak tersedianya fasilitas pendidikan, hanya terdapat satu fasilitas pendidikan di lokasi penelitian tersebut yaitu Sekolah Dasar (SD) . Jika masyarakat ingin melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau ke jenjang yang lebih tinggi lagi, maka harus menempuh beberapa kilometer menuju desa yang terdapat fasilitas pendidikan, hal itu menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah tersebut. Penambangan dilakukan tidak hanya oleh masyarakat yang ada di ketiga desa yang menjadi lokasi penelitian, akan tetapi banyak penambang yang berasal dari desa tetangga yaitu di desa Pante ara, Tuwi Bunta, Kuta Batee, Babah Krung, dan Blang Neuang.

Profil Penambang Emas di Kecamatan Beutong, Nagan Raya Pada bagian ini diuraikan profil penambang emas yang terdapat di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Profil yang dilihat dalam penelitian ini baik aspek sosial seperti pendidikan, status, pekerjaan sebelum dan sesudah adanya penambangan, maupun aspek ekonomi seperti pendapatan sebelum dan sesudah adanya penambangan serta pengeluaran.

Tabel 4. Status Penambang Emas di Kecamatan Beutong No Desa Suami Istri Duda/Janda Anak Total 1 Krueng Cut 28 0 0 3 31 2 Blang Baro Pr 9 1 0 2 12 3 Blang Leumak 8 1 0 1 10 4 Lainnya 16 3 3 0 22 Jumlah 61 5 3 6 75 Presentase 81,33% 6,67% 4% 8% 100% Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2018 (diolah) Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihat bahwa jumlah responden sebagian adalah yang berstatus sebagai suami (81,33%) yaitu 61 orang, dan yang paling banyak berada di desa Krueng Cut yaitu sebanyak 28 orang. Kemudian yang berstatus sebagai anak (8%) yaitu 6 orang, yang berstatus sebagai istri (6,6%) yaitu 5 orang dan yang paling sedikit hanya (4%) yaitu 3 orang bersatatus sebagai duda/janda.

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penambang Emas di Kecamatan Beutong Pendidikan N Desa Tidak Tamat Tamat Tamat Tamat Tamat Total o Sekolah SD SMP SMA DIII S1 1 Krueng Cut 3 2 3 2 1 1 12 2 Blang Baro 1 2 3 7 2 1 16

269

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

3 Blang Leu 1 1 2 8 2 3 17 4 Lainnya 2 1 1 14 3 9 30 Jumlah 7 6 9 31 8 14 75 Presentase 9,33% 8% 12% 41,33% 10,67% 18,67% 100% Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2018 (diolah) Tabel 6. menunjukkan tingkat pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh responden. Berdasarkan pendidikan terakhir diketahui bahwa sebagian besar responden (41,33%) yaitu 31 orang adalah berpendidikan setingkat SMA yang paling banyak berada di desa Lainnya yaitu di desa Pante ara, Tuwi Bunta, Kuta Batee, Babah Krung, dan Blang Neuang sebanyak 14 orang. Sedangkan tingkat pendidikan yang paling rendah adalah Tamatan SD (8%) yaitu hanya 6 orang dari keseluruhan responden yang ada.

Tabel 6. Pekerjaan Sebelum Penambang Emas Sebelum Ada Pertambangan Pekerjaan Sebelumnya No Desa Pegawai Wiraswasta Penambang Petani Total Negeri 1 Krueng Cut 0 3 0 9 13 2 Blang Baro Pr 0 5 0 8 15 3 Blang Leumak 0 7 0 11 18 4 Lainnya 9 17 0 6 29 Jumlah 9 32 0 34 75 Presentase 12% 42,67% 0% 45,33% 100% Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2018 (diolah) Table 7. menunjukkan pekerjaan responden sebelum adanya pertambangan emas. Dapat dilihat bahwa sebelum adanya pertambangan emas pekerjaan rata- rata responden sebagian (45,33%) adalah sebagai petani yaitu sebanyak 34 orang. Kemudian adalah sebagai wiraswasta (42,67%) yaitu 32 orang. Selanjutnya sebanyak (12%) sebagai pegawai negeri yaitu 9 orang.

Tabel 7. Pekerjaan Penambang Emas Setelah Ada Pertambangan Pekerjaan Saat Ini No Desa Pegawai Wiraswasta Penambang Petani Total Negeri 1 Krueng Cut 0 1 19 2 22 2 Blang Baro Pr 0 2 13 3 18 3 Blang Leumak 0 4 9 5 18

270

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

4 Lainnya 6 5 5 1 17 Jumlah 6 12 46 11 75 presentase 8% 16% 61,33% 14,67% 100% Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2018 (diolah) Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pekerjaan responden setelah adanya pertambangan emas tersebut. Terlihat jelas bahwa setelah adanya pertambangan emas terjadi peralihan pekerjaan responden yang cukup besar, pekerjaan responden yang sebelumnya kebanyakan hanya sebagai petani dan wiraswasta beralih menjadi penambang sebanyak (61,33%) yaitu 46 orang, yang paling banyak yaitu berada di desa Krueng Cut sebanyak 19 orang serta desa Blang Baro Pr sebanyak 13 orang. Hanya sebagian kecil saja yang masih berprofesi sebagai petani dan wiraswasta.

Kesimpulan Penelitian ini melihat profil penambang emas di kecamatan beutong kabupaten nagan raya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan mengacu pada pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Status penambang di Kecamatan Beutong didominasi oleh pekerja laki – laki dimana dari total 75 responden terdapat 61 orang laki – laki dan hanya ada 5 orang pekerja perempuan. 2. Dilihat dari status pendidikan pekerja tambang terdapat berbagai macam status pendidikan mulai tidak sekolah hingga tamatan sarjana. Sebagian besar pekerja tambang memiliki status pendidikan tamatan SMA yaitu 41,33 persen dari total 75 responden. 3. Status pekerjaan pekerja tambang sebelum adanya pertambangan di Kecamatan Beutong yaitu bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Setelah adanya pertambangan mereka beralih menjadi penambang, hanya sebagian kecil yang masih bertahan pada pekerjaan sebelumnya.

Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dilihat dari segi sosial ekonomi masyarakat pertambangan emas tersebut dapat meningkatkan ketersediaan lapangan perkerjaan dan juga dapat meningkatkan pendapatan bagi penduduk disekitar area pertambangan. Akan tetapi dapat terjadinya kerusakan lingkungan maka dari itu dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu dalam melakukan proses penambangan emas tersebut. Bagi pemerintah sebaiknya membuat aturan – aturan dalam kegiatan penambangan emas tersebut dan menjadikan pertambangan yang ramah lingkungan. 2. Pemerintah juga membuat beberapa aturan pasca kegiatan tambang. Sebaiknya tempat tempat bekas area pertambangan yang ditinggalkan begitu saja oleh penambang bisa ditimbun kembali agar lahan nya bisa digunakan seperti semula, sehingga tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yang berkepanjangan.

271

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.4 No.3 Agustus 2019 : 264-272

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2017). Kecamatan Beutong Dalam Angka 2017. BPS Nagan Raya.

Undang-undang UUPMB (2009). Nomor 4 pasal 1 angka (1). Kementrian ESDM.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Analisis Kualititatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Saleng, (2016). Hukum Pertambangan, Yogyakarta: UII Press. Yani, M, (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media.

272