KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

L

E

H

ROSA FEBRIYANTI BR PERANGIN-ANGIN

NIM: 172203034

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Kuasa yang telah melimpahkan berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kertas Karya yang berjudul “SAMURAI” guna untuk melengkapi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Kertas Karya ini masih jauh dari kata sempurna.

Tetapi, berkat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak, maka penulis berhasil menyelesaikan Kertas Karya ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah member dukungan dan bantuan, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Diah Sayafitri Handayani, M.Litt selaku Ketua Program Studi

D-III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

dan dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan kertas karya ini.

3. Bapak Zulnaidi, S.S M.Hum selaku sekretaris Program Studi D-III

Bahasa Jepang yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran

yang berguna dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Program Studi D-III Bahasa

Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis ayahanda O.Perangin-

angin dan ibu D.hutagalung serta saudara Apriandi Perangin-angin yang

telah memberikan dukungan baik dalam doa maupun dana kepada

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.

6. Untuk teman-teman HINODE angkatan 2017 yang bersama-sama

belajar selama 3 tahun yang sudah banyak memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis.

7. Kepada teman terkasih saudara Reuben Septian Simatupang S.Kom

yang telah memberikan dukungan dan semangat serta tenaga dalam

menyelesaikan Kertas Karya ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran diharapkan penulis yang dapat membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi semua orang dikemudian hari.

Medan, September 2020

Penulis

Rosa Febriyanti Perangin-angin

NIM: 172203034

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i DAFTAR ISI ...... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ...... 1 1.2 Tujuan Penulisan ...... 2 1.3Pembatasan Masalah ...... 2 1.4 Metode Penulisan ...... 3

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Etimologi Samurai ...... 4 2.2 Sejarah Samurai ...... 5 2.3 Para Samurai Terkenal ...... 9

BAB III KODE ETIK SAMURAI DAN SENJATA SAMURAI

3.1 Kode Etik Golongan Samurai (Bushido) ...... 19 3.2 Senjata Samurai ...... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ...... 29 4.2 Saran ...... 30

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ABSTRAK

iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Jepang merupakan Negara yang memiliki banyak kisah sejarahnya. Saat berbicara tentang negara matahari terbit ini tak lengkap jika tak menyinggung tentang samurai. Samurai merupakan salah satu Prajurit kebanggaan negara

Jepang.

Kisah dari samurai juga sering diwujudkan menjadi sebuah film yang sangat digemari banyak orang. Prajurit samurai merupakan kasta sosial tertinggi di Jepang atau disebut juga perwira militer kelas elit pada masa praindustri di

Jepang. Mereka terkenal karena keterampilan pertempurannya yang menakutkan.

Selama berabad-abad samurai menjadi sosok kuat dan akhirnya menjadi “prajurit bangsawan” di Jepang, yang membentuk kelas penguasa dari sekitar abad ke 12 sampai abad ke 19. Pengaruh kelas samurai dalam masyarakat Jepang tak terlepas dari lamanya kekuasaan melalui pemerintahan militer selama ratusan tahun. Di antara gabungan panglima perang, samurai merupakan yang paling hebat.

Prajurit samurai bekerja untuk para majikanya atau tuan tanah yang disebut daimyo, sedangkan samurai yang tak memiliki tuan disebut ronin. Setiap masing-masing samurai memiliki kode etik yang disebut bushido.Seorang samurai wajib melaksanakan kode etik tersebut dalam aspek kehidupannya. Jika samurai

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tersebut melanggar maka ia akan kehilangan tuanya. Samurai begitu membawa dampak positif bagi negara Jepang hal ini terlihat dari 7 kode etik samurai yang diwariskan kepada generasi di Jepang.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan diatas, maka dari itu penulis tertarik untuk membahasnya melalui kertas karya yang berjudul “SAMURAI”

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui asal usul kata samurai

2. untuk mengetahui sejarah samurai

3. untuk mengetahui senjata yang digunakan para samurai

4. untuk mengetahui cerita mengenai para samurai yang terkenal

5. . untuk mengetahui kode etik golongan samurai (Bushido)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis memfokuskan penulisan mengenai etimologi samurai yang merupakan arti dari kata samurai tersebut lalu dilanjutkan dengan sejarah samurai, selanjutnya membahas tentang kisah para samurai yang terkenal. Lalu dipembahasan selanjutnya membahas tentang kode etik golongan samurai (bushido) dan terakhir senjata yang digunakan samurai.

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakanmetode kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui beberapa sumber seperti buku, majalah, website dan lain sebagainya yang dicantumkan sumbernya pada bagian daftar pustaka.

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Etimologi Samurai

Dalam bahasa Jepang kata samurai disebut sebagai bushi atau buke. Ada pun Sebutan ini diperuntukkan untuk kaum bangsawan militer pada abad pertengahan dan awal- modern Jepang. Di Tiongkok kata samurai memiliki arti yaitu menunggu atau menemani seseorang di jajaran masyarakat, dan ini juga sebenarnya merupakan istilah asli dalam bahasa Jepangyaitu kata kerja saburau dan kata benda saburai. Di kedua Negara ini menyebutkan istilah ini yang artinya

“mereka yang melayani hadir dekat dengan kaum bangsawan” lalu sebutannya berganti menjadi samurai. Pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi

Momoyama dan awal zaman edo yaitu akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 perkataan saburai berganti menjadi samurai.

Kata ini digunakan saat zaman dahulu untuk menyebutkan pelayan pribadi. Kemungkinan hal ini dikaitkan dengan jiwa setia dari sang samurai kepada tuannya sendiri. Kata samurai lalu berkembang dan memiliki arti prajurit bersenjata yang mengabdi kepada kaum bangsawana. Menurut sumber lain menyatakan bahwa, samurai dikatakan sebagai mono-no-fu atau bushi yang secara harafiah berarti lelaki yang berurusan dengan benda, yang merupakan kata lain dari senjata.

Samurai menjalani kehidupannya dengan konsep bushido atau disebut juga

“jalan samurai”. Bushido merupakan ajaran kehormatan dan kebebasan dari

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ketakutan akan kematian. Saat bertarung para samurai tidak merasakan ketakutan bahkan rela mati demi mempertahakan kehormatanya sebagai seorang samurai.

Bahkan mereka rela membunuh dirinya sendiri, karena dianggap akan lebih terhormat daripada menyerahkan diri kepada musuh. Cara bunuh diri ini dikenal dengan sebutan seppuku. Istilah seppuku dikenal sebagai hara-kiri.

Pada akhir abad ke 12, samurai menjadi identik dengan bushi, dan kata ini berkaitan dengan ksatria kelas menengah dan atas. Dan samurai yang tidak berkaitan dengan klan atau bekerja untuk majikan atau disebut juga daimyo disebut ronin. Dalam periode ini cukup banyak kubu-kubu kerajaan yang dipimpin oleh shogun atau jenderal, kubu-kubu ini disebut juga klan yang memiliki lambing yang berbeda yang menandakan pasukan dari kubu tersebut.

2.2 Sejarah Samurai

Samurai merupakan golongan bangsawan militer Jepang, dan mereka mengalami masa kejayaan pada zaman Pertempuran atau periode perang antarnegri atau dalam bahasa jepang disebut “sengoku jidai”. Periode ini berlangsung pada kurun waktu 1550-1600, berkisar antara runtuhnya keshogunan

Tokugawa.

Seseorang yang tak termasuk golongan keturunan samurai masih berpeluang menjadi samurai, hal ini terjadi sampai pertengahan zaman sengoku.

Hal ini dapat terjadi jika ia ikut serta dalam bala tentara sebagai prajurit infranteri, lalu memperoleh perhatian dari kepala marga atau para pembantunya, sehingga diberi tugas tetap. Marga yang dimaksud disini ialah keluarga. Pada zaman

5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sengoku tidak semua keluarga menggunakan marga, hanya kaum samurai, bangsawan, pedagang dan pekerja seni saja yang memilikinya.

Samurai menjadi lebih terkonsolidasi pada zaman Kaisar Tenji. Pada tahun 646 saat kepimpinan Prince Naka No Oe (Kaisar Tenji) membuka jalan kepada masyarakat Jepang kepada feodalisme dengan memberlakukan pajak yang tinggi. Dengan kebijakan tersebut membuat banyak petani yang menjualkan tanah miliknya dan hanya sedikit yang menjadi tuan tanah.

Awalnya istilah samurai digunakan bagi mereka yang berada di tingkat 6 atau di bawahnya (pelayan publik). Namun karena semakin bertambahnya petani yang menjualkan tanahnya maka suatu sistem kelas terus tumbuh, dan orang yang memiliki kekayaan besar dan tanah yang luas mempekerjakan samurai untuk melindungi kepentingan mereka, yang akhirnya membuat samurai menjadi kelas yang lebih modern.

Samurai menjalankan hidup mereka sesuai dengan kode etik bushido

(“Cara Prajurit”) yang menekankan pada loyalitas pada majikan, displin diri dan rasa hormat, dan tingkah laku etis. Banyak samurai yang dikaitkan dengan ajaran dan praktik-praktik konfusianisme dan Zen Buddhisme.

Sebagian besar samurai adalah kerabat para tuan tanah dan sementara sebagian kecil lainnya berasal dari kasta yang bekerja kepada tuan tanah dengan tujuan untuk mendapatkan upah. Sejarah menunjukkan bahwa samurai yang paling loyal biasanya adalah anggota keluarga atau memiliki ketergantungan keuangan yang tinggi pada tuan mereka.

6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua samurai punya tugas dan akan menerima upah jika telah selesai mengerjakan tugasnya. Pendapatan tersebut digunakan untuk membiayai keluarga

(bagi yang memiliki) dan membeli segala perlengkapan yang tidak tersedia. Dasar perekonomian adalah beras, dan ukuran kekayaan yang lazim adalah koku, yaitu

Satu koku diperkirakan sebanyak nasi yang dimakan seseorang selama 1 tahun, yaitu sama dengan sekitar 120 liter. Samurai yang paling rendah menerima kurang dari satu koku (dengan asumsi jatah makan yang ditanggung junjunganya).

Pembesar menengah dan komandan benteng dapat menerima upah sebesar beberapa ratus koku, yang harus cukup untuk membayar semua samurai bawahannya, menyediakan perbekalan, membeli pakan kuda, mengupah para pelayan, dan lain-lain. Demi kemudahan, pembayaran dilakukan dengan uang, tapi pada dasarnya perekonomian saat itu berlandaskan beras.

Beras sangat penting sehingga banyak petani yang tidak dapat menikmati hasil padi yang mereka tanam untuk para samurai, mereka terpaksa beralih ke biji- bijian lain yang lebih murah, sementara padinya dikirim ke benteng tuan mereka untuk dihitung, lalu disimpan atau dibagikan.

Urusan keuangan diserahkan kepada kaum istri karena dipandang rendah jika laki-laki mengurusnya. Kaum laki-laki yang mengurus keuangan hanyalah mereka yang memang dituntut oleh tugas, pengawas dapur benteng misalnya.

Tempat tinggal samurai serupa dengan barak, namun ada yang memilki rumah pribadi. Penempatan tempat tinggal mereka ditentukan oleh beberapa faktor seperti pangkat, tugas, dan status perkawninan. Sebagian samurai muda berpangkat rendah, tinggal bersama di bagunan besar seperti barak di pekarangan

7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA benteng. Dan bagi para samurai yang sudah berumah tangga mungkin memiliki rumah sendiri dikawasan khusus pasangan suami-istri, sedangkan mereka yang sudah senior dapat menempati rumah yang sendiri.

Bagi keturunan samurai, pelatihan untuk keprajuritan sudah dijalani sejak dini, bahkan sejak lahir. Apabila ada tanda bahwa bayi tersebut nantinya kidal, lengan kiri akan diikat, semua barang akan ditempatkan dalam jangkauan tangan kanan, agar menghilangkan sifat kidal tersebut. Di Jepang, tidak boleh ada orang yang kidal,. Kekidalan adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.

Terutama saat usia antara tujuh dan delapan tahun, keturunan samurai didorong agar bersikap baik dan koperatif terhadap rekan bermainnya dan diajarkan agar menjauhi sikap berkelahi dan egois. Pada saat usia sepuluh tahun mereka lebih memusatkan perhatian kepada subjek-subjek akademis seperti membaca dan menulis, meskipun sejak usia tujuh tahun mereka mungkin sudah belajar secara berkala di sekolah kuil. Lalu ketika anak laki-laki usia tiga belas tahun ia sudah siap untuk bertempur.

Dalam perjalanan waktu, begitu banyak kalangan aristrokrat yang terlena dengan kekuasaanya yang berakibat menurunnya kepercayaan pada mereka. Pada saat yang sama beban dan tanggungjawab yang semakin berat menyebabkan para prajurit mengajukan tuntutan bagi hasil lebih besar dari penghasilan tanah-tanah yang mereka kelola atas nama aristrokrat kota. Hal ini berakibat terjadinya pemisahan tanah untuk klan-klan prajurit sebagai bentuk paling nyata dari pembagian penghasilan.

8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari penguasaan tanah inilah kontrol kekaisaran terhadap berbagai daerah mulai melemah dan membuat para samurai mulai tampil pada panggung kekuasaan. Seperti yang terjadi pada tahun 900-an, saat kekaisaran dari Dinasti

Heian (794-1185) mengalami pertentangan yang hebat sehingga terjadi perpecahan. Hingga akhirnya Kekaisaran ini kehilanagn kontrol terhadap daerah pedesaan Jepang dan kemudian terdesak pada wilayah ibu kota. Hal ini berakibat kelas prajurit di seluruh negeri bergerak terus untuk mengisi kekosongan kekuasaan.

Pada puncaknya, tanah dan kekuasaan yang dipegang klan-klan prajurit diberbagai penjuru propinsi membentuk militer nasional. Pemerintahan militer sama dengan pemerintahan sipil yang masih memegang kekuasaan administrasi wilayah aristokrasi dan kekaisaran. Meski begitu pemerintahan militer lebih kuat dan akhirnya dapat menguasai pemerintahan sipil. Menjelang tahun 1100 samurai secara efekif menguasai kekuasaan militer maupun politik terhadap bagian wilayah Jepang.

2.3 Para Samurai Terkenal

1.

Takeda Shingen memiliki julukan Tiger of Kai, ia seorang daimyo yang luar biasa dari provinsi Kai. Banyak yang mengatakan jika seandainya ia tak meninggal karena terkena peluru pada tahun 1573 mungkin, kekuatanya akan melebihi . Walaupun terjadi peperangan konstan yang menghancurkan klan-klan lain, Klan Takeda yang dipimpinnya berhasil

9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menunjukkan kekuatanya pada pertempuran yang didominasi oleh Oda Nobunaga dan Tokugawa leyashu.

Takeda merupakan salah satu panglima perang yang membekali senjata api untuk para prajuritnya dibandingkan menggunakan panah yang kuno. Namun disayangkan ia meninggal karena kena tembak sewaktu berperang.

Aksi dari Takeda yang terkenal yaitu saat pertempuran berdarah dengan rivalnya, . Mereka bertarung satu lawan satu melawan Uesugi

Kenshin diatas kuda dengan sebuah kipas peperangan.

2. Oda Nobunaga

Oda Nobunaga lahir di istana shobata pada tahun 1534 sebagai putra ketiga Oda Nobuhide, yang merupakan seorang daimyo pada zaman Sengoku dari provinsi Owari. Kisah lain mengatakan bahwa Oda Nobunaga lahir di Istana

Nagoya. Ibunya bernama Dota Gozen (Tsuchida Gozen). Nobunaga merupakan pewaris kekuasaan dari sang ayah. Ia diangkat menjadi penguasa Istana pada usia 2 tahun.

Sejak kecil hingga remaja, Nobunaga dikenal dengan tingkahnya yang aneh sehingga dia sering dijuluki "si bodoh dari Owari" dari orang disekelilingnya. Julukan ini diberikan dari catatan tentang ketertarikanya dengan senapan, yang tercatat dalam sejarah masuknya senjata api ke Jepang melalui kota pelabuhan Tanegashima.

Sejak muda Nobunaga sudah kelihatan sifat jenius dan gagah beraninya.

Hal ini terbukti dari tindakan mengejutkan sang ayah yang ia tiru, seperti saat

10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menggunakan api untuk melepaskan kuda di Istana Kiyosu. Ketika masih menjadi pewaris kekuasaan sang ayah terlihat bahwa Nobunaga sangat melindungi para pengikutnya.

Pada tahun 1546, saat umurnya 13 tahun di Istana Furuwatari ia menyebut dirinya sebagai Oda Kazusanosuke (Oda Nobunaga). Nobunaga mewarisi jabatan kepala klan (katoku) setelah sang ayah tutup usia. Namun ia harus bersaing dengan sang adik kandung yaitu Oda Nobuyuki.

Kekuatan Nobunaga mulai diperhitungkan saat Yoshimoto Imagawa menyerang Provinsi Owari, yang dikuasainya. Pada saat itu pasukan Imagawa yang lebih besar 8 kali dari pasukannya berhasil dikalahkan oleh Nobunaga. Lalu

Nobunaga mulai mengembangkan kekuatanya dengan dan

Tokugawa leyashu.

Tahun 1548 Nobunaga resmi menjadi pemimpin pasukan, menggantikan sang ayah. Saat itu ia mampu menyelesaikan pertarungan dengan damai yang segit dengan lawan yang merupakan musuh lama yaitu Salto Dosan dari provinsi Mino.

Karena ketangguhanya julukan Nobunaga sebagai anak bodoh mulai terhapus.

Nobunaga kemudian menikah dengan putri Saito Dosan yang bernama

Nohime.pada tahun 1556, sang bapak mertua tewas akibat kekalahan saat pertempuran dengan putra pewarisnya sendiri Saito Yoshitatsu. Pasukan Dosan sebenarnya sudah dibantu oleh pasukan Nobunaga namun konon katanya sudah terlambat.

Nobunaga berhasil memenangkan banyak pertarungan dizaman Sengoku berkat penggunaaan senjata api model baru. Selain itu, dia ditakuti akibat

11 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tindakanya yang dinilai kejam, seperti perintahnya membakar semua penentang yang terkepung di kuil Enryakuji, sehingga Nobunaga disebut-sebut sejalan dengan iblis.

Pada masa samurai di Jepang tidak ada samurai yang lebih kuat dan licik dibandingkan Oda Nobunaga. Ia memiliki julukan FOOL OF OWARI (orang bodoh dari owari) dan DEMON KING (raja iblis). Nobunaga terkenal dengan kebijakanya yang dianggap menentang seperti penolakan kekuasaan oleh klan yang sudah mapan, dan pengangkatan pengikut dari keluarga yang tidak jelas keturunanya.

Pada tahun 1553, Hirate Masahide melakukan seppuku sebagai bentuk protesnya terhadap kebijakan Nobunaga. Hirate Masahide melayani klan Oda selama dua generasi yaitu saat sang ayah Nobuhide menjadi pemimpin dan saat kepemimpinan Nobunaga. Kematian Masahide sangat disesali Nobunaga, hingga untuk menebus penyesalannya ia meminta bantuan pendeta yang bernama

Takugen untuk membuka gunung dan mendirikan tempat peristirahatan arwah

Hirate Masahide dengan mendirikan kuil yang diberi nama Kuil Masahide.

Meskipun Oda Nobuga sukses menjadi seorang pemimpin ia akhirnya dihianati oleh pengikutnya, Akechi Mitsuhide yang memberontak pada dirinya.

Saat posisinya terdesak, Nobunaga mengakhiri hidupnya dengan seppuku.

3. Toyotomi Hideyoshi

Toyotomi Hideyoshi lahir pada tahun 1537 di desa Provinsi

Owari. Pada waktu muda hideyoshi pernah bekerja untuk pemilik istana zudaji yang bernama Matsushita Naganori atau disebut juga Matsushita Takahei, lalu

12 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA setelah itu ia pernah bekerja sebagai bawahan Tokugawa leyasu. Pada tahun

1584,hideyoshi menerima 1.600 koku untuk mengawasi provinsi tambah dan provinsi kawachi yang selanjutnya pada tahun 1584 menerima 16.000 koku berikut istana Tootomikuno yang berdekatan dengan istana Zudaiji.

Pada tahun 1554 Hideyoshi mulai bekerja sebagai bawahan kelas rendah untuk Oda Nobunaga mengerjakan antara lain sebagai kepala tukang kayu dan kepala bagian dapur di istana Kiyosu. Karena Hideyoshi bekerja dengan rajin dan dan berhasil menarik perhatian Oda Nobunaga maka ia direkrut sebagai samurai.

Pada tahun 1568 sewaktu Oda Nobunaga pergi ke ibu kota Kyoto iya bekerja bersama dengan akechi mitsuhide di Kyoto.

Pada tahun 1570 Hideyoshi memimpin pasukan, dan menjadi penengah pada pemberontakan Asakura Yoshikage di Echizen dan menyelamatkan

Nobunaga yang sudah terjepit musuh dari kedua sisi. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan jalan Lolos Kanegasaki. Atas jasa Hideyoshi menyelamatkan nyawa

Nobunaga ia diberi hadiah 30 keping emas. Pada tahun 1564 Hideyoshi menikah dengan seorang wanita yang bernama Nene atau dikenal sebagai kodaiin atau one.

4. Hattori Hanzo

Lebih dikenal sebagai nama "seorang yang loyal dan tangguh".

Hattori Hanzo merupakan seorang samurai yang juga seorang ninja, pemimpin klan ninja Iga. Ia memiliki julukan " Oni Hanzo atau " devil hanzo".

Ia bertugas sebagai mata-mata dan penyamaran yang akhirnya membawa keberhasilan kepada Tokugawa menjadi shogun (kaisar di Jepang). Hattori Hanzo meninggal pada tahun 1596 di usia 55 tahun. Banyak versi yang menceritakan

13 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tentang kematianya, ada yang mengatakan Hattori meninggal karena dibunuh lawanya yaitu dari klan Ninja Fuma, yakni Kotaro Fuma. Kotaro Fuma menipu

Hattori ketempat sempit dan membuat perangkat terhadap Hattori.Namun ada juga versi yang mengatakan bahwa ia wafat secara alami.

5. Tokugawa leyashu

Tokugawa merupakan samurai pemersatu bangsa setelah Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi. Dikatakan seperti itu karena ada istilah di Jepang mengenai Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa leyashu yaitu "

Nobunaga menumbuk kue beras, Hideyoshi membuat adonan dan leyashu lah yang akhirnya duduk dan memakannya".

Walaupun Tokugawa tak memiliki kisah yang begitu menakjubkan dan memiliki keberanian yg hebat seperti Oda dan Hideyoshi namun dia mampu mecapai titik tertingginya. Aksi Tokugawa yang begitu terkenal yaitu saat ia memenangkan peperangan Sekigahara, yaitu perang paling penting dalam sejarah negara Jepang yang membawanya menjadi Kaisar Jepang beberapa tahun kemudian. Kejayaan pemerintahan militer yang dia rintis dapat bertahan hingga

250 tahun, namun ketika masa pemerintahanya berakhir maka berakhir juga zaman samurai.

6.

Date Masamune atau disebut juga One Eyed Dragon atau Naga Bermata

Satu. Julukan tersebut disematkan karena semasa kecil ia harus kehilangan mata sebelah kanannya karena sakit cacar yang ia alami. Date Masamune merupakan jendral yang sangat ditakuti di Jepang, bagi orang yang sudah bertemu dengannya

14 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akan selalu merasa ketakutan karena sifat Masamune yang kasar dan ceroboh, begitu pun saat ia berperang.

Salah satu aksi dari Masamune yang membuat ia terkenal saat sang ayah diculik. Ia tak segan-segan menyiksa dan membunuh secara kejam pelaku yang telah menculik sang ayah. Hal itu ia lakukan karena sang ayah menjadi korban terbunuh saat diculik dan sang ayah pernah berpesan agar membunuh semua penculik.

Date Masamune juga memiliki ketertarikan pada teknologi asing yang dimana ia berlayar sampai ke Roma untuk bertemu dengan Pope (Paus), dengan mengendarai kapal Date Maru. Dan hal ini membuatnya menjadi salah satu pelayar pertama yang mengarungi lautan.

7. Sanada Yukimura

Sanada Yukimura memiliki nama asli Sanada Nobushige.Ia dan sang ayah terkenal sebagau ahli strategi militer yang hebat, walaupun dengan pasukan yang sedikit ia mampu memenangkanya. Sanada memiliki banyak julukan yaitu

"Pahlawan yang Hanya Muncul Seratus Tahun Sekali" , " iblis perang merah tua", dan "prajurit nomor satu di Jepang.

Aksi Yukimura terkenal saat ia bersama pasukan yang hanya berjumlah 7 ribu orang melindungi Istana Osaka, melawan pasukan

Tokugawa yang berjumlah 164 ribu. Meskipun membawa pasukan yang sedikit ia mampu menerobos sampai 3 kali terhadap pasukan Tokugawa.

15 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tokugawa leyashu yang begitu marah, akhirnya memberi perlawanan dengan menggunakan artileri (meriam ) dan menambah pasukan untuk menggali tembok, namun hal itu tetap tak berpengaruh.Hingga akhirnya ibu Hideyori tidak dapat menghentikanpeperangan yang terus berlangsung, ibunya membujuk

Hideyori untuk berdamai dan ia pun nurut dengan perintah ibunya dan mengakhiri peperangan dan damai dengan leyashu.

8. Maeda

Maeda Toshimasu atau yang dikenal sebagai Maeda Keiji atau Keijiro.

Hidup antara tahun 1543-1612. Ia adalah seorang samurai pada zaman Sengoku hingga awal zaman Edo. Toshimasu merupakan anak Tokugawa Kazumasu dari klan Tokugawa di Owari. Toshimasu bertugas dibawah pimpinan Oda Nobunaga bersama dengan pamanya. Pada awalnya Toshimasu disarankan agar mewarisi kepemimpinan keluarga Maeda, namun setelah Oda Nobunaga diganti Toshihisa sebagai kepala keluarga Toshiee Maeda, ia kehilangan posisi.

Toshimasu menjadi terkenal karena ia mampu memenangkan pertempuran melawan pasukan Uesugi hanya dengan 8 pengendara kuda dan ia mampu memecahkan formasi pasukan lawan di pertarungan Mogami. Toshimasu juga dikenal karena kegagahan dan kekuatan kudanya yg bernama Matzukaze dan tombak bergigi duanya. Berdasarkan legenda, hanya Toshimasu yang mampu mengendarai kudanya tersebut.

9. Honda Tadakatsu

Honda Tadakatsu merupakan seorang samurai yang juga Jendral dan

Daimyo yang juga bawahan yang setia Tokugawa leyasu. Ia termasuk anggota

16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tokugawa Four Heavenly Kings dan dikenal sebagai "Prajurit yang Melampaui

Kematian". Julukan ini disematkan karena ia juga terlibat dalam lebih seratus pertempuran. Dan hebatnya, ia tidak pernah terkalahkan dan mendapat luka yang begitu serius selama pertempuran. Honda Tadakatsu merupakan samurai yang bertempur dengan tombak panjang, dan sebutan lainnya " Three Great Spears of

Japan".Salah satu perlawanannya yang sangat terkenal pernah terjadi pada tahun

1584. Hanya dengan pasukan yang sedikit ia berani melawan pasukan Toyotomi

Hideyoshi yang sangat banyak.

10.

Ronin yang paling terkenal pada saat itu adalah Miyamoto Musashi.

Memiliki nama aslinya adalah Shinmen Takezo, diperkirakan lahir sekitar 1584 dan meninggal tahun 1645. Panggilan semasa kecil adalah Bennosuke.Ia dijuluki sebagai "Dewa Pedang" karena kekuatanya yang tidak terkalahkan dalam 60 pertempuran. Di pulau Ganryu ia mampu mengalahkan rivalnya 'Kojiro Sasaki' dan aksinya ini dikenal sebagai Duel Ganryujima. Musashi tidak menikah dan tak punya keturunan namun ia mempunyai seorang anak angkat yang sekaligus murid yang juga masih memiliki ikatan saudara denganya yg bernama lori Miyamoto.

Rival pertama Musashi ialah Arima Kihei, merupakan samurai perguruan

Shinto Ryu bidang seni militer yang pandai bermain pedang dan tombak. Musashi pertama kali mempunyai musuh saat ia berusia 13 tahun. Saat itu Musashi mengalahkanya dalam peperangan dengan cara melemparkannya ke tanah dan memukul dengan tongkat, sehingga Arima Kihel pun kalah dengan keadaan mati berlumur darah.

17 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ketika ia berusia 16 tahun, ia mengalahkan banyak lawan-lawannya, dan sejak itu ia pergi dari rumah dan ikut terlibat dalam berbagai pertarungan dan peperangan hingga ia berusia 50 tahun. Samurai yang pernah ia kalahkan antara lain 'samurai keluarga Yoshioka di Kyoto, Muso Gonosuke jagoan ilmu tongkat di

Edo, Bangsawan Matsudaira di Izumo, dan Sasaki Kojiro di Bunzen'.

Di Jepang bekas pertempuran Musashi melawan salah satu perguruan bela diri yang terkenal di Ichijoji dijadikan monumen oleh masyarakat Jepang, karena saat peperangan tersebut ia melawan sekitar 50 samurai hanya dengan teknik dua pedangnya.

Pada tahun 1600, saat pertempuran Sekigahara disebutkan bahwa Musashi terlibat yang dimana memakan korban hingga ribuan orang yang tewas.

Pertempuran itu berlangsung antara pasukan Tokugawa leyasu dengan pasukan pendukung pemerintahan Toyotomi Hideyori. Pada saat itu Musashi memihak pasukan Toyotomi Hideyoshi (anak dari Toyotomi Hideyori).

Setelah menyelesaikan masa pertempuran terakhirnya melawan Sasaki

Kojiro Musashi kemudian tinggal di Pulau Kyushu, untuk menyepi dan mencari pemahaman sejati atas falsafah kendo. Musashi sempat meluangkan waktunya untuk mengajar dan melukis di Kuil Kumamoto, lalu dia pensiun dan kemudian menyepi kembali di gua Reigendo dan ia sempat menulis Go Rin No Sho atau

Buku Lima Cincin/ Lima Unsur atau 'The Book of Five Rings'. Buku ini berisi strategi perang dan metode duel yang diperuntukkan bagi muridnya Terao

Magonojo. Namun peneliti dari barat mengatakan isi buku tersebut mengacu mengenal kejiwaan dan pola pikir masyarakat Jepang.

18 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

KODE ETIK SAMURAI DAN SENJATA SAMURAI

3.1 Kode Etik Golongan Samurai (Bushido)

Secara harfiah bushido adalah „cara prajurit‟. Bushido merupakan kode etik samurai yang berkembang menjadi etika nasional di Jepang. Yang dapat ditarik kesimpulanya bahwa bushido memegang peranan penting dalam sejarah kemandirian Jepang dan Bushido memiliki konsep etika yaitu altruisme, deontologisme, dan eudemonisme yang pada perkembanganya di adopsi secara nasional sehingga bukan hanya di terapkan untuk kaum samurai namun untuk masyarakat Jepang secara umum. Begitu besarnya pengaruh bushido pada masyarakat Jepang, sampai Nakariya Kaiten menyebut bahwa bushidosebagai

“agama” di Jepang.

Etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Sedangkan artian dari moral adalah istilah manusia untuk menyebutkan manusia atau orang lain dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Dalam kehidupan setiap orang dituntut untuk memiliki tanggung jawab terhadap moral dan selalu berhubungan dengan etika.

Bushido merupakan sebuah paham atau ajaran bagi samurai yang dikenal dengan kode etik samurai. Diperkirakan bushido berkembang antara abad ke 16 sampai abad 20, sementara kata bushido digunakan pertama kali di Jepang sekitar abad ke 17. Bushido berubah menjadi sebuah ideologi dan pandangan hidup para

19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA samurai dan menjadi sebuah ajaran secara turun temurun dikalangan samurai dan masyarakat Jepang hingga saat ini.

Bagi para samurai menjaga harga diri bukan hanya kepada dirinya namun tuan, kelompok bahkan harga diri musuhnya. Hal ini ia lakukan karena wujud dari pengabdian diri yang sifatnya zettai teki (mutlak) pada tuannya. Hal tersebut dapat dilihat saat keputusan melakukan junshi (bunuh diri mengikuti kematian tuannya) dan adauchi (mewujudkan balas dendam sang tuan di masa lalu). Walaupun

Samurai sudah tidak ada dan peperangan tidak terjadi lagi di Jepang, namun ajaran bushido tetap diwariskan kepada generasi muda melalui pendidikan dasar di rumah dan di sekolah-sekolah. Berikut merupakan uraian dari tujuh kode etik dari samurai yang menjadi karakter bagi masyarakat di Jepang:

1. Gi (Integritas)

Gi merupakan dasar dari keseluruhan sikap mental terkait dengan

keselarasan pikiran, perkataan dan perbuatan dalam menegakkan kejujuran

dan kebenaran. Ketika seseorang sudah memutuskan sesuatu tindakan, tentu

sudah melalui proses kajian dan pertimbangan mendalam serta sudah

dipertimbangkan pula akibat yang akan timbul dari keputusan tersebut.

Keberhasilan atau kegagalan dari keputusan tersebut adalah bagian dari beban

yang harus diterima dengan penuh tanggung jawab. Kebenaran mutlak dalam

gi adalah bersumber dari hati nurani, sehingga ketika terjadi kesalahan dalam

pengambilan keputusan, orang Jepang selalu melakukan instrospeksi diri,

melihat ke dalam diri mereka sendiri. Bagi orang Jepang perbuatan mencari

kesalahan orang lain adalah perbuatan yang tidak terpuji. Kegagalan bagi

orang Jepang dimaknai sebagai proses penempaan diri dan dasar untuk

20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA melakukan perbaikan terus menerus. Dalam konsep gi terkandung unsur pencarian ilmu dan pengetahuan yang berkesinambungan. Penguasaan ilmu dan pengetahuan penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Bagi masyarakat Jepang pengambilan keputusan yang cepat dan tepat diperlukan untuk menghadapi segala situasi yang kadang terjadi tidak terduga.

Penerapan gi secara menyeluruh mempresentasikan kualitas pribadi seseorang.

Secara umum seorang pemimpin berada pada puncak kariernya setelah melalui tahap-tahap penyempurnaan gi. Jadi orang yang menerapkan gi secara total dapat dikategorikan sebagai orang bijak yang telah mencapai tingkat kesempurnaan secara mentalitas maupun spiritual. Gi merupakan salah satu dasar penilaian untuk menentukan kemampuan seseorang menjadi pemimpin masyarakat yang dapat dijadikan teladan.

2. Yu (keberanian)

Yu (keberanian) adalah etika yang penting dalam semua aspek kehidupan masyarakat Jepang. Nilai-nilai yang berkaitan dengan yu adalah modal yang sangat menentukan perjalanan hidup masyarakat maupun bangsa

Jepang. Yu merupakan ekspresi kejujuran dan keteguhan jiwa untuk mempertahankan kebenaran, walaupun dalam menegakkan kebenaran penuh tekanan dan hambatan. Di dalam yu terkandung kesiapan menerima resiko dalam upaya mengatasi masalah atau kesulitan. Dahulu keberanian merupakan ciri khas para Samurai, yang siap menerima risiko apapun termasuk resiko menerima kematian untuk membela kebenaran dan keyakinan. Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidup dan mati sama indahnya. Walau demikian, keberanian Samurai bukan semata-mata

21 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA keberanian yang tanpa perhitungan, melainkan keberanian yang dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin. Setelah era Samurai usai masyarakat

Jepang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam keberanian dalam bentuk keberanian bersaing dalam upaya mencapai kedudukan sebagai bangsa terhormat.

3. Jin (Murah Hati)

Makna jin adalah mencintai sesama, kasih sayang dan simpati. Nilai bushido yang terkait dengan jin berasal dari etika Konfusius dan Tao yang mengekspresikan aspek keseimbangan antara maskulin (yang) dan feminin

(yin). Dahulu Samurai yang memiliki keahlian bertempur yang hebat, dia juga harus memiliki sifat-sifat yang penuh kasih, murah hati, memiliki kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama manusia, memiliki kemauan dan kemampuan untuk memaafkan orang-orang atau pihak yang melakukan kesalahan terhadap dirinya. Secara umum masyarakat dan generasi Jepang saat ini masih memiliki dan menerapkan nilai-nilai jin dalam bentuk kepedulian pada lingkungan, kepedulian pada masalah-masalah sosial masyarakat. Masyarakat Jepang saat ini sangat ekspresif mengungkapkan bentuk-bentuk cinta dan kasih sayang serta sangat menghargai eksistensi kemanusiaan terkait dengan agama, budaya, politik, ekonomi.

4. Rei (Hormat dan Santun Kepada Orang Lain)

Salah satu sikap Samurai yang diterapkan secara mendalam adalah sikap hormat dan sopan santun yang tulus yang ditujukan kepada semua orang. Bahkan sikap hormat, santun dan hati-hati juga terlihat dalam

22 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penggunaan benda-benda dan senjata. Samurai sangat menghindari sikap ceroboh yang tidak tertata. Sikap hormat dan santun tercermin dalam sikap duduk, cara berbicara, cara menghormati dengan menundukkan badan dan kepala.

5.Makoto-Shin (Kejujuran dan Ketulusan)

Makoto-Shin merupakan etika Samurai yang sangat menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran. Samurai selalu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, dan melakukan apa yang mereka katakan. Samurai sangat menjaga ucapannya, tidak berkata buruk (bergunjing) tentang keburukan seseorang atau situasi yang tidak menguntungkan sekalipun. Janji yang diucapkan seorang

Samurai harus ditepati bagaimanapun sulitnya, karena janji bagi seorang

Samurai ibarat hutang yang harus dibayar. Penerapan Makoto-Shin pada masayarakat Jepang dewasa ini terlihat pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ketidakjujuran dan ketidakbenaran dianggap sebagai hal yang memalukan sehingga ajaran tentang Makoto-Shin diberikan sejak usia dini di dalam rumah tangga dan sekolah. Sanksi moral yang diberikan masyarakat terhadap pelanggaran Makoto-Shin merupakan sanksi yang dihindari karena akan merusak nama baik pribadi, keluarga, lembaga atau masyarakat dan bangsa.

6.Meiyo (Kehormatan)

Meiyo merupakan etika Samurai untuk menjaga nama baik dan menjaga kehormatan. Bagi Samurai lebih utama menghormati dan menerapkan etika secara benar dan konsisten dibandingkan dengan penghormatan kepada

23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kharisma dan talenta pribadi. Samurai lebih mementingkan penghormatan pada perbuatan nyata dari pada pengetahuan. Penghormatan yang tinggi seorang Samurai ditujukan kepada atasan/majikan, orang tua dan keluarga.

Kehormatan dan harga diri Samurai diekspresikan dalam bentuk konsistensi sikap dan kekokohan mereka memegang dan mempertahankan prinsip kehidupan yang diyakini. Bila seorang Samurai tidak menunjukkan sikap terpuji dan terhormat, maka dia tidak mendapatkan pengehormatan yang layak dari masyarakat. Dalam menegakkan kehormatan dan harga dirinya, tidak jarang samurai harus melakukan seppuku. Meiyo dalam keseharian masyarakat Jepang tampak sangat menonjol. Salah satu sikap Meiyo adalah menjaga kualitas diri dengan cara tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting dan menghindari perilaku yang tidak berguna. Secara umum di ruang publik kita tidak pernah menemui orang Jepang sedang bersantai tanpa kegiatan atau bergunjing. Dalam keadaan bersantaipun orang

Jepang tetap melakukan kegiatan seperti membaca atau mengirim email, membuat catatan atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu bangsa Jepang merupakan salah satu bangsa yang gila kerja untuk meraih tingkat kehormatan yang tinggi.

7. Chugo (Kesetiaan Pada Pemimpin)

Chugo merupakan etika Samurai yang berkaitan dengan kesetiaan pada pimpinan. Kesetiaan pada pimpinan dilakukan secara total dan penuh dedikasi dalam pelaksanaan tugas. Kesetiaan dan pembelaan Samurai pada pimpinan/atasan dilakukan sepanjang hayat, dalam keadaan senang atau susah.

Puncak pengabdian dan kesetiaan Samurai kepada atasannya adalah ketika

24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Samurai melakukan pembelaan kepada atasan atau pimpinan sampai harus mengorbankan jiwanya. Bagi Samurai kematian yang indah adalah kematian ketika sedang menjalankan tugas dan kewajibannya. Ekspresi Chugo dalam masyarakat Jepang dewasa ini adalah kesetiaan kepada pimpinan, atasan dan guru. Demi menjaga nama baik dan kehormatan pimpinan, atasan maupun guru, masyarakat Jepang mau bekerja keras semaksimal mungkin. Upayanya dalam bekerja keras adalah selain untuk kesetian dan penghormatan kepada atasan, pimpinan dan guru, juga untuk kehormatan dirinya sendiri. Ajaran

Chugo secara menyeluruh ditanamkan di dalam rumah-tangga dan sekolah sejak usia dini.

Bushido memunculkan sikap-sikap yang berkaitan dengan amae, on, gimu, giri, yang sampai saat ini mewarnai perilaku umum bangsa Jepang.

Amae merupakan sikap individu dalam kelompok, yang selalu menjaga keharmonisan hubungan antarindividu dalam kelompok tersebut. Kehidupan dalam kelompok menuntut toleransi yang tinggi, yang setiap anggotanya diharapkan tidak menunjukkan emosi yang berkaitan dengan kesenangan, kesedihan, kemarahan, kegembiraan. Anggota kelompok juga diharapkan tidak bersikap menguasai anggota lainnya. On adalah perasaan berhutang budi yang mendalam terhadap orang tua, para pemimpin/penguasa, masyarakat, bangsa dan Negara. On ini harus dibayar dalam bentuk pengabdian tanpa batas. Gimu adalah pelaksanaan kewajiban dalam upaya membalas kebaikan- kebaikan yang diberikan orang tua, pemimpin/penguasa, bangsa dan Negara yang tak terbatas baik dalam jumlah maupun waktunya. Giri adalah kewajiban untuk membalas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan oleh orang lain.

25 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sikap-sikap tersebut menunjukkan bentuk-bentuk solidaritas kelompok, sikap

patriotisme dan nasionalisme yang tinggi, yang menjadi karakter bangsa

Jepang saat ini.

Pada periode sengoku tidak mencatat jumlah kasus junshi, yaitu kematian

menyusul sang tuan yang diartikan sebagai bunuh diri untuk kesetian. Tercatat

hanya ada 20 atau 30 samurai yang melakukan junshi karena saat itu hanya

sedikit prajurit yang dekat dengan tuannya.

3.2 Senjata Samurai

Negara Jepang adalah salah satu negara yang memiliki senjata tradisional.

Jepang sering disebut sebagai negeri tiga harta. Yang pertama ialah kagami

(cermin Shinto khusus yang bisa merefleksikan jiwa seseorang) lalu yang kedua yaitu magatama (symbol kecintaan dan penghormatan orang Jepang terhadap alam) dan terakhir ialah nihonto (pedang jepang). Menurut pendapat Mc Clatchie dalam Parulski (1985), pernah mengatakan bahwa “Tidak ada negara lain di dunia yang memberikan pengakuan dan penghormatan terhadap pedang seperti negara

Jepang. Nihonto adalah senjata dasar yang memiliki simbol kedewasaan dan

“penjaga” bagi kehormatan para samurai.

Menurut sejarah, Amakuni merupakan pembuat pedang pertama untuk para samurai sekitar tahun 700an di Yamato. Dia adalah kepala dari grup pembuat pedang yang mengabdi bagi para kaisar dan prajurit samurai. Namun dibalik itu ada pengalaman Amakuni sebagai pembuat pedang bagi para prajurit yaitu pada suatu hari saat prajurit pulang dari berperang, ia menyadari bahwa para prajurit membawa pedang yang patah. Setelah ia mengumpul kan pedang dan

26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memeriksanya ia menemukan pedang-pedang tersebut patah karena kualitas yang buruk dalam penempahanya. Lalu ia berjanji akan membuat pedang yang tahan lama sampai akhirnya ia mengurung diri didalam bengkelnya. Setelah itu saat ia keluar dengan membawa senjata yang begitu unik, karena bentuknya tidak seperti pedang pada lazimnya yang tajam pada kedua sisinya (moroha) karena bentuk pedangnya hanya tajam pada salah satu sisi lainnya (kitaba) dengan sedikit lekukan. Walau pun saat itu pedang hasil tempahanya banyak ditertawakan, namun saat perang dan setelahnya para prajurit membawa kembali pedang tanpa ada satu pun yang patah. Amakuni telah menghasilkan prototypedari katana, dan akhirnya desain pedangnya tersebut banyak diikuti oleh para pembuat pedang lainnya.

Nihonto memiliki bermacam-macam variasi bentuk pedang (sugata) seperti, bagian mata pedang (kissaki), bagian sisi pedang yang tidak tajam (mune), dan posisi tang (nakago). Berdasarkan panjang, nihonto dibagi menjadi 3 yang pertama Daito atau disebut juga pedang panjang yang terdiri tachi dan katana, memliki panjang lebih dari 2 shaku atau 60cm. Kedua yaitu wakizashi yang memiliki panjang berkisar 1-2 shaku (30-60cm) dan terakhir tanto atau pisau yang memiliki panjang kurangdari 1 shaku. Panjang pedang tersebut diukur dari ujung kissaki dengan garis lurus hingga sampai mune.

Katana memiliki arti yang sangat penting sebagai senjata. Seorang prajurit samurai tidak akan pergi kemana pun tanpa membawa katana. Hal ini merupakan salah satu simbolnya sebagai samurai, juga kepatuhanya kepada kode etik bushido dan kesetian kepada tuannya.Seorang samurai yang berhak menerima pemberian katana merupakan sebuah kehormatan yang besar. Dalam bushido diajarkan

27 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahwa katana merupakan roh dari samurai, mereka percaya katana memberikan kehormatan dalam kehidupannya. Kaum bushi berhak atas pemberian untuk 2 pedang, yaitu katana dan wakizashi. Katana digunakan sebagai senjata utama dalam pertarungan sementara wakizashi digunkan untuk memenggal kepala musuh yang sudah dikalahkan atau untuk melakukan seppuku.Seppuku merupakan bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan sang lawan saat melaksanakan tugas atau dilakukan bagi rakyat yang telah melakukan kesalahan. Seppuku dilakukan dihadapan saksi mata, awalnya samurai menusukkan sebuah tanto kearah perut lalu melakukan gerakan mengiris perut dari arah kiri kekanan.

Banyak orang yang salah menafsirkan tentang samurai. Kebanyakan orang beranggapan kalau samurai itu sendiri merupakan sebuah pedang. Namun nyatanya samurai ialah prajurit militer kelas elit pada masa praindustri di Jepang.

Sementara senjata pedang yang digunakan samurai disebut katana.

28 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Samurai merupakan ksatria yang disegani dan dihormati. Istilah asli dari kata samurai dalam bahasa jepang yaitu kata kerja saburau dan kata benda saburai yang artinya melayani.

Pada awalnya samurai bertugas menjaga wilayah kekuasaan tuannya.

Majikanya atau tuan tanah samurai disebut daimyo. Pada tahun 646 saat kepimpinan Prince Naka No Oe (Kaisar Tenji) membuka jalan kepada masyarakat

Jepang kepada feodalisme dengan memberlakukan pajak yang tinggi. Dengan kebijakan tersebut membuat banyak petani yang menjualkan tanah miliknya dan hanya sedikit yang menjadi tuan tanah. Namun saat banyak petani menjualkan tanah mereka dan sistem kelas terus bertumbuh, para tuan tanah mempekerjakan samurai untuk melindunginya kepetingan mereka hal ini membawa samurai menjadi kelas militer peringkat sosial yang menangani seluruh Jepang bukan hanya sang majikan.

Senjata yang digunakan para samurai yaitu busur, panah, tombak, pedang dan lain sebagainya. Namun senjata utama yang digunakan ialah Katana, banyak daimyo yang menyimpan katana dari para samurai mereka menyakini akan terus terjaga di kehidupan selanjutnya.

Aturan menjelaskan hanya satu putra yang dapat mewarisi ciri khas sang ayah, hal ini membuat tekanan sosial bagi para keturunan lainnya. Pada zaman

29 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Keshogunan peran samurai mengalami pasang surut, yang awalnya hanya ditugaskan menguasai feudal untuk memperluas wilayah dan membasmi pemberontakan hingga perkembangan berikutnya samurai dan aristokrat berbagi kekuasaan yang dimana kaum aristokrat fokus pada pembangunan kultural sedangkan kaum prajurit menangani urusan militer. Samurai pernah menjadi penguasa Jepang selama ratusan tahun dengan mendirikan pemerintahan militer yang disebut keshogunan.

Bushido merupakan kode etik samurai yang berkembang menjadi etika nasional di Jepang. Setiap samurai diberi kewajiban untuk dapat menjalan kode etik tersebut dalam aspek kehidupannya.7 ajaran dan etika bushido masih diterapkan dalam aspek kehidupan masa kini yang akan membentuk karakter generasi muda di Jepang yaitu Gi (keadilan), Yu (keberanian), jin (kebajikan), meiyo (kehormatan), makoto (kejujuran), chugi (kesetiaan), rei (kesopanan).

4.2 Saran

Dari pembahasan tentang Samurai pada kertas karya ini, penulis menyarankan menyarankan kepada pembaca yang menjadikan karya tulis ini sebagai referensi agar mengurai lebih jauh lagi terkait samurai ini terutama pada bagian-bagian yang belum penulis jangkau.

Dan pesan bagi masyarakat negara Indonesia agar selalu menghargai para pahlawan yang sudah memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia dengan mengorbakan waktu, tenaga, bahkan dirinya. Agar kita sebagai masyarakat

Indonesia bisa meniru masyarakat Jepang yang menanamkan jiwa ksatria samurai yaitu keberanian, kebajikan, kehormatan, kejujuran, kesetiaan, keadilan, dan

30 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kesopanan dan mewariskanya kepada generasi yang akan mendatang agar kelak negara Indonesia bisa menjadi negara maju seperti Jepang.

31 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Amd. Fu Hikari, 2019, The Soul Of Samurai, Surabaya, Ecosystem Publishing

(Jiwa Ksatria Jepang) https://id.m.wikipedia.org/wiki/samurai(Diakses pada tanggal 25-04-2020) http://repository.unsada.ac.id/515/2/BAB%20I.pdf(Diakses pada tanggal 26-07-

2020) https://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266(Diakses pada tanggal 17-06-2020) http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368878-MK-

Puspita%20Cirana%20S.pdf(Diakses pada tanggal 20-07-2020)

Puspita%2520Cirana%2520S.pdf&ved=2ahUKEwiv8uv6v7vrAhUKfX0KHQb3

BowQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw3XmtEFREtS3Cy7BrcKbDat (Diakses pada tanggal 20-07-2020) http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29177/Chapter%20II.pdf? sequence=3&isAllowed=y

32 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN

1. Senjata-senjata yang digunakan samurai

(Busur / Yumi) (Yari / Tombak)

Nodachi / Pedang Panjang Kodachi / Pedang Pendek

(Wakizashi) (Katana)

33 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Samurai yang Terkenal

Takeda Shingen Oda Nobunaga

Toyotomi Hideyoshi Hattori Hanzo

34 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tokugawa leyashu Date Masamune

Sanada Yukimura Honda Tadakatsu

Miyamoto Musashi

35 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK

Secara harafiah samurai merupakan kata serapan dari bahasa jepang kuno yakni “Samorau” atau “saburau” yang artinya melayani. Dalam bahasa Jepang kata samurai disebut sebagai bushi atau buke.Samurai adalah golongan bangsawan militer Jepang, dan mereka mengalami masa kejayaan pada zaman

Pertempuran, atau periode Perang Antarnegeri (dalam bahasa Jepang disebut

Sengoku Jidai).Periode ini, yang sering dikatakan berlangsung pada kurun waktu

1550 – 1600, berkisar antara runtuhnya keshogunan Tokugawa.Sampai pertengahan zaman Sengoku, seseorang yang tak terlahir dalam golongan samurai masih berpeluang menjadi samurai. Itu dapat terjadi bila ia bergabung dalam bala tentara sebagai prajurit infanteri, lalu memperoleh perhatian kepala marga atau para pembantunya, sehingga diberi tugas tetap. Marga yang dimaksud di sini adalah keluarga. Pada zaman sengoku tidak semua keluarga menggunakan marga, hanya kaum samurai, bangsawan, pedagang, dan pekerja seni saja yang memiliki marga. Awalnya samurai bertugas menjaga wilayah kekuasaan tuannya namun saat kepimpinan Prince Naka No Oe (Kaisar Tenji) memberi peluang kepada aristokrat memberlakukan pajak yang tinggi. Dengan kebijakan tersebut membuat banyak petani yang menjualkan tanah miliknya dan hanya sedikit yang menjadi tuan tanah atau majikan. Namun saat banyak petani menjualkan tanah mereka dan sistem kelas terus bertumbuh, para tuan tanah mempekerjakan samurai untuk melindunginya kepetingan mereka hal ini membawa samurai menjadi kelas militer peringkat sosial. Semua samurai punya tugas dan menerima upah, dan dari pendapat ini mereka harus membiayai rumah tangga (bagi yang memiliki) dan membeli segala perlengkapan yang tidak disediakan. Dasar perekonomian adalah

36 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA beras, dan ukuran kekayaan yang lazim adalah koku, yaitu satuan jumlah beras yang cukup bagi seseorang untuk makan selama satu tahun. Semua tanah kekuasaan dijabarkan berdasarkan berapa koku beras yang dapat dihasilkan. Satu koku setara 120 liter. Samurai paling rendah menerima sedikit kurang daripada satu koku (dengan asumsi jatah makannya ditanggung junjungannya). Universitas

Sumatera Utara Pembesar menengah dan komandan benteng dapat menerima upah sebesar beberapa ratus koku, yang harus cukup untuk membayar semua samurai bawahannya, menyediakan perbekalan, membeli pakan kuda, mengupah para pelayan, dan lain – lain. Demi kemudahan, pembayaran dilakukan dengan uang, tapi pada dasarnya perekonomian ketika itu berlandaskan beras.Senjata utama yang digunakan para samurai yaitu Katana, banyak daimyo yang menyimpan katana dari para samurai mereka menyakini akan terus terjaga di kehidupan selanjutnya. Selain katana para samurai juga membawa wakizashi yang akan digunakan untuk memenggal kepala lawan dan digunakan juga untuk seppuku. Banyak keturunan dari samurai merupakan hasil poligami yang tak diketahui golongan kelasnya. Ketetapan menjelaskan hanya satu putra yang dapat mewarisi ciri khas sang ayah, hal ini membuat tekanan sosial bagi para keturunan lainnya. Pada zaman Keshogunan fungsi samurai mengalami pasang surut, yang awalnya hanya ditugaskan menguasai feudal untuk memperluas wilayah dan membasmi pemberontakan hingga perkembangan berikutnya samurai dan aristokrat berbagi kekuasaan yang dimana kaum aristokrat fokus pada pembangunan kultural sedangkan kaum prajurit menangani urusan militer.

Samurai pernah menjadi penguasa Jepang selama ratusan tahun dengan mendirikan pemerintahan militer yang disebut keshogunan. Bushido adalah kode

37 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kehormatan dari samurai dan setiap individu diwajibkan untuk menerapkanya dalam kehidupan. Ada 7 prinsip bushido yang menjadi pedoman yang masih diwariskan dan diajarkan kepada masyarakat di Jepang yaitu keadilan, keberanian, kebajikan, kehormatan, kejujuran, kesetiaan, kesopanan.

38 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 要旨

サムライは、文字通り、世話する人を意味し、「サモラウ」または

「サブロー」という古代日本語から発生している。その者が歩兵として軍事

に入隊する。

日本語では、「サムライ」は「武士」か「武家」とも呼ばれている。サ

ムライは日本の軍貴族のカーストであり、にかけて全盛期を迎えることとなっ

た。戦国時代中期までには、武士階級に生まれなかった者であっても、「武

士」と身分表示が記され、「武士」に属する機会があった。その者が歩兵として

軍事に入隊すると、「武士」の主人から注目を得て、永続的な義務が与え

られるようにすれば、「武士」になれる。武士は当初、主人の領土を守って

いて、中大江王子(天路天皇)の指導により貴族に高額な税金を課す機会をが与

えた。この政策により、多くの農家が土地を売り、ごく一部の農家が家主や雇用

主に なる。しかし、多くの農民が土地を売り、階級制度が拡大し続けたとき、

家主は武士を雇って彼らの利益を守り、武士を社会階級の軍階級に導きた。すべ

ての武士は職務を持ち、賃金を受け取っていた。この意見から、彼らは世帯(所

有者の場合)に支払い、提供されていあいすべての設備を購入する必要がありま

した。経済の基本は米であり、通常の富の尺度はコクであり、これは人が1年間

食べるのに十分な米の単位である。支配下にあるすべての土地は、彼らが生産で

きる国米の量に基づいて定義されている。 1石は120リットルに相当する。最下

位の武士は1石弱(領主が食料を払ったと仮定)を受け取りた。中級の要人や要

塞の指揮官は、数百石の賃金を受け取ることができた。便宜上、お金で支払いを

行っていましたが、基本的に当時の経済は米でした。武士が使用した主な武器は

刀であり、刀を武士から遠ざけた多くの大名は、彼らが次の人生でも覚醒し続け

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ると信じていました。武士は刀の他に、敵の斬首や切腹にも使用される脇差を運

んでいった。武士の子孫の多くは、階級が知られていない一夫多妻制の結果でし

た。法令では、1人の息子だけが父親の特性を継承し、他の子孫に社会的圧力を

かけることができると定めていった。幕府の時代、武士の機能には浮き沈みがあ

り、最初は封建制を統治して領土を拡大し、反乱を根絶することだけを任されて

いった。武士は幕府と呼ばれる軍事政権を樹立することによって何百年もの間日

本を支配した。武士道は武士からの名誉の規範であり、すべての個人が人生でそ

れを適用する必要がある。日本の人々に受け継がれ、教えられているガイドライ

ンとして役立つ武士道の7つの原則、すなわち正義、勇気、美徳、名誉、誠実

さ、忠誠心、礼儀正しさがある。

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA