MELESTARIKAN7 BUDAYA TULIS NUSANTARA: Kajian tentang Aksara Lontara

Abd. Aziz Ahmad

Abstract The conservation of Indonesian Traditional is less seriously done. Therefore it needs to be encouraged especially for the traditional scripts because they are one of the national assets which need to be developed and kept. Lontara, traditional script in Indonesia, is the one which is still exist in use in South Sulawesi, although it is restricted in small areas. The term Lontara means history and science, and the second meaning is something written, or an article. is also well known as Bugis Script or Script, but people prefer saying it as Lontara Script. The effort to introduce the Lontara is done in the following ways firstly by introducing the use and the benefit of the script. People are usually not interested to something because they do not know it. Second- ly, it is done by reading and writing. Thirdly is by promoting the people to use it in daily written communication. Fourth is by using it in a publication, or written media, because this script needs to be spread out through a latest modern technology. Fifth is showing the Lontara to the people in a form of Artistic Craft, or paintings. Keywords: script, lontara, traditional, communication, publication.

PENDAHULUAN makan aksara Makassar, namun pada akhirnya Dalam upaya melestarikan budaya tulis di In- disepakati menjadi satu istilah yaitu aksara Lon- donesia yang saat ini kelihatannya kurang tara. mendapat perhatian serius, perlu digalakkan ter- utama dalam penggunaan aksara daerah. Aksara daerah merupakan salah satu aset nasional yang PEMBAHASAN perlu dipelihara dan dikembangkan. Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana upaya Dari sejumlah aksara yang masih ber- melestarikan salah satu warisan budaya leluhur tahan hingga saat ini salah satunya adalah aksara yang kita miliki tersebut. Pembahasan selanjut- Lontara. Aksara Lontara adalah aksara yang nya ditawarkan beberapa hal yang perlu segera masih eksis di daratan Sulawesi bagian selatan, dilakukan dalam upaya ikut mengembangkan dan masih digunakan dalam kehidupan ber- dan melestarikan keberadaan aksara Lontara masyarakat, walaupun intensitasnya semakin adalah sebagai berikut. menurun. Istilah Lontara terdapat dua penger- Memperkenalkan Kegunaan dan Manfaat tian yaitu sebagai suatu sejarah dan ilmu pen- Aksata Lontara getahuan dan pengertian kedua adalah sebagai Sebelum mengerjakan suatu pekerjaan tentu tulisan (aksara). Dalam hal ini aksara Lontara perlu diketahui dan dipahami apa manfaat atau merupakan aksara Bugis dan aksara Makassar, kegunaan yang akan diperoleh. Dalam hal ini walaupun pada awalnya ada pemisahan di antara kegunaan mempelajari aksara Lontara selain keduanya, yaitu terdapa tkelompok yang mena- menambah pengetahuan tentang jenis tulisan, makan aksara Bugis dan yang lainnya mena- yang lebih penting adalah ikut melestarikan wari-

148 san salah satu budaya yang dimiliki yaitu budaya lu dicamkan juga nasihat seseorang yang men- tulis. Oleh karena itu, siapa lagi yang diharap gatakan ”Ajarilah anak-anakmu bahasa daerah melestarikannya kalau bukan kita sebagai warga di rumah, karena untuk bahasa Indonesia anak- Negara khususnya masyarakat Sulawesi Selatan anak akan dengan sendirinya mendapatkannya termasuk juga Sulawesi Barat dan sekitarnya. dari lingkungan sekolah”. Terkadang juga anak- Suatu budaya kalau tidak lagi diprak- anak karena sering mendengarkan orang tuanya tikkan atau diwacanakan oleh masyarakat pen- menggunakan bahasa daerah di rumah, maka dukungnya, maka sangat dikhawatirkan lambat sebenarnya mereka juga dapat memahami arti laun akan hilang dan punah, tentunya hal itu bahasa yang digunakan orang tuanya, namun tidak diharapkan. Dikhawatirkan pula kalau di mereka tidak bisa mengucapkan atau menggu- suatu saat nanti generasi penerus kita, katakan- nakan bahasa daerah sebagaimana layaknya alat lah sepuluh tahun akan datang, tidak lagi men- komunikasi minimal di lingkungan keluarga. genal aksara Lontara dengan arti kata mereka Kembali lagi ke masalah pembelaja- tidak dapat membaca dan menulis aksara Lon- ran menulis dan membaca aksara Lontara, di- tara sebagaimana mestinya. harapkan orang tua di rumah memperkenalkan Manfaat mempelajari aksara Lontara dan mengajarkan kepada anak-anak mereka lainnya adalah dapat dijadikan sebagai alat ko- bagaimana cara menulis dan membaca aksara munikasi yang efektif. Efektif dalam penulisan Lontara. Menjadi masalah kalau seandainya dan efektif pula sebagai komunikasi yang ber- kedua orang tuanya juga tidak dapat menulis dan sifat “rahasia”. Rahasia dalam arti kata hanya membaca aksara Lontara, tentu hal ini sedikit dapat dipahami secara terbatas bagi si pengirim merepotkan, karena mereka sendiri seharusnya dan si penerima pesan itu. Namun diharapkan ikut mempelajarinya. Solusinya adalah mencari lebih dari itu adalah menjadikan aksara Lontara seseorang guru untuk mengajar mereka sekelu- sebagai alat komunikasi tertulis yang digunakan arga. Hal ini juga membutuhkan komitmen yang layaknya seperti aksara pada umumnya. tinggi terhadap kelestarian bahasa daerah. Harapan berikutnya adalah pembelaja- ran aksara Lontara di lingkungan sekolah, yang Perlu Mengajarkan Cara Menulis dan Mem- meliputi baik pendidikan formal maupun non- baca Aksara Lontara formal dan kalau perlu diberikan pada kegiatan Dalam hal ini diharapkan adanya keterlibatan ekstrakurikuler. Kita ketahui bahwa di sekolah berbagai pihak, artinya pihak pemerintah dan ada pelajaran muatan lokal (Mulok) yang mater- masyarakat. Pertama, tentunya pihak keluar- inya adalah pelajaran bahasa daerah setempat. yaitu orangtua di rumah. Sebagaimana kita Di sanalah guru Mulok perlu membuat tero- ketahui bahwa pendidikan pertama dan utama bosan baru, baik metode maupun strategi un- dimulai danbermuladari keluarga yaitu orangtua tuk mengajarkannya. Tentunya seorang guru di dan keluarga lainnya. Pintu masuk untuk mem- samping memang mempunyai kompetensi yang pelajari penulisan aksara Lontara adalah melalui mumpuni di bidang pengajaran bahasa daerah, bahasa daerah itu sendiri. Di lingkungan keluar- perlu pula didukung oleh materi dan bahan ajar ga terkadang yang terjadi adalah kedua orangtua yang dibutuhkan. Misalnya saja ketersediaan menggunakan bahasa daerah, namun anak-anak buku teks atau buku ajar tentang menulis dan mereka tetap menggunakan bahasa nasional (In- membaca aksara Lontara. Perangkat pembelaja- donesia). Pada hal untuk melestarikan bahasa itu ran seperti itulah yang perlu disediakan untuk sendiri seharusnya orang tua di rumah mengajar- keperluan pembelajaran terutama buku teks. kan kepada anak-anaknya berbahasa daerah, toh Selanjutnya buku bacaan yang disimpan di per- untuk bahasa Indonesia sudah diajarkan pada pustakaan sekolah sebagai buku referensi dan matapelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Per- sebagai buku pengayaan.

149 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 148-153 Gambar 1. Aksara Lontara digabungkan dengan Gambar 2. Penggunaan Aksara Lontara untuk aksara Latin dan aksara Arab salah satu contoh papan nama kantor Badan Pendidikandan Pelatihan buku bacaan umum. Kota Makassar Sumber: HASANUDDIN (2007: viii-ix) Sumber: Dokumen pribadi: 2008 Menggunakan dalam Kehidupan Bermasyarakat Untuk lebih mensosialisasikan penggunaan aksara Lontara, perlu kiranya digunakan se- bagai informasi publik misalnya menuliskan- nya pada papan nama toko, nama jalan, papan nama instansibaikinstansipemerintahmaupun- swasta, nama bangunan dan yang lainnya. Se- benarnya hal tersebut sudah dimulai sejak be- berapa waktu yang lalu, sebagai contoh di kota Makassar, Sungguminasa, di kabupaten Barru, Pangkep dan yang lainnya, namun sepertin- tiada kemajuan yang signifikan karena han- ya pada bangunan itu-itu saja, pada bangunan lama. Maksudnya adalah perlu ada upaya untuk Gambar 3. Penggunaan Aksara Lontara untuk nama jalan. Tertulis: “SulutanAlauddin”. mensosialisasikan dan mengembangkan peng- Sumber: Dokumen pribadi: 2008 gunaan aksara Lontara pada papan nama bangu- nan baru yang akan dibangun. Hal itu perlu ada dukungan dandorongandari pemerintah daerah misalnya dengan menerbitkan peraturan daer- Mempublikasikan Lewat Media Massa ah (Perda) yang mengatur tentang penggunaan Salah satu cara untuk memasyarakatkan tulisan aksara Lontara pada nama bangunan, sebuah ide atau gagasan adalah memperkenal- dan lebih baik lagi kalau ada kerjasama dengan kan lewat media massa; di antaranya adalah Dinas Tata Kota yang menerbitkan izin mendi- melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, rikan atau merenovasi bangunan (IMB).Jadi, buletin, jurnal, newsletter dan sebagainya. Se- perlu ada inisiatif baik dari pemerintah ataupun dangkan melalui media elekronik; melalui acara dari masyarakat. siaran televisi, radio dan website atau jaringan

Abd. Aziz Ahmad, Melestarikan Budaya Tulis Nusantara ... 150 internet. Untuk membuat lebih semarak pub- membuat lukisan kaligrafi seorang pelukis per- likasi lewat media televisi dan radio sebaiknya lu pula mengangkat aksara Lontara ini sebagai diadakan program cerdas cermat tentang peng- materi (subject matter) dalam lukisannya. Se- gunaan bahasa daerah (Bugis-Makassar). Ide bagaimana diketahui bahwa kaligrafi diartikan yang lain adalah dengan mengadakan lomba sebagai tulisan indah. Di sini tidak melihat apa- menulis aksara Lontara yang diliput oleh kalan- kah aksara Arab, Latin, Cina, Jepang, Korea gan media. Di tahun 70-an di Sulawesi Selatan atau aksara Lontara. Kuncinya adalah aksara pernah diadakan lomba menulis aksara Lontara yang diperindah atau ditulis dengan penuh pen- tingkat kabupaten dan bahkan tingkat provin- jiwaan, hal itu dapat dikategorikan sebagai - si dalam rangka memperingati hari Pendidikan ligrafi. Muncullah istilah kaligrafi Arab (Islam), Nasional. Waktu itu di samping lomba menulis kaligrafi Jepang (shoodoo), kaligrafi Cina () aksara Lontara dilombakan pula menulis aksara dan lain sebagainya. Khusus untuk peristilahan Latin. Sangat disayangkan kegiatan lomba terse- kaligrafi, ada beberapa pendapat dari para ahli but tidak kedengaran lagi kabar beritanya. Untuk antara lain dari Folsom mendefinisikan kaligrafi lebih memperkenalkan aksara ini ke masyarakat sebagai berikut: sebaiknya kegiatan lomba seperti itu diaktifkan Calligraphy from the Greek Calli (beau- kembali terutama dalam memperingati hari-hari tiful) and graphein (to write). It is thought the besar nasional misalnya hari pendidikan nasion- word first into use in the early 17th c., and usu- al atau Hardiknas seperti yang pernah dilaku- ally refers to beautifully formed letters written kan dan bila perlu ditambah lagi kegiatan lomba directly with a pen or brush. However, the word pada hari-hari besar lainnya misalnya hari Ulang is often used more generally to include not only Tahun Kemerdekaan RI, hari Sumpah Pemu- WRITING, but also LETTERING and ILLU- da, dan sebagainya. Di samping itu, perlu juga MINATION. menggiatkan penulisan artikel tentang aksara daerah termasuk aksara Lontara yang dapat di- SIROJUDDIN menyebutkan istilah ka- publikasikan melalui media cetak. ligrafi berasal dari bahasa Inggris Calligraphy yang mereka adopsi dari bahasa Latin kalios yang berarti indah, dan graph berarti tulisan, Menyajikan dalam bentuk karya seni atau aksara. Secara singkat kaligrafi didefinisikan Aksara daerah merupakan salah satu sumber in- oleh Martin sebagai “The term calligraphy sim- spirasi yang dapat dijadikan sebuah karya seni ply means beautiful writing”.Jadi kaligrafi berar- rupa, teristimewa lukisan kaligrafi. Dengan ben- ti tulisan indah atau aksara indah. Sehubungan tuknya yang elastis, aksara Lontara dapat diben- dengan ini penulis mengusulkan istilah kaligrafi tuk dan dimodifikasi sesuai kehendak pelukisn- kita sebut saja “aksarindah” yaitu bentuk ak- ya, misalnya bentuk tulisan dapat dipanjang ronim atau gabungan kata dari aksara dan in- pendekkan, diperlebar sehingga terlihat gemuk dah, yang disingkat menjadi aksarindah. Kalau atau dibuat langsing sehingga kelihatan kurus. orang Jepang menyebut tulisan indah sebagai Dengan aksara Lontara si pelukis dapat berek- “Shoodoo”, sedangkan orang Arab sendiri splorasi dan berimprovisasi menciptakan karya- menamakannya “Khat”. Orang Bugis sendiri karya seni rupa. Untaian pribahasa dan kata-ka- menyebutnya: Ukii gello. Berikut adalah contoh ta mutiara dalam aksara Lontara dapat dijadikan beberapa penerapan aksara Lontara dalam karya sebagai materi dalam tulisan yang menyertai seni lukis (kaligrafi) oleh penulis. Materi aksara lukisan (kaligrafi). Nasihat dalam bahasa Bugis Lontara yang ditampilkan berupa kata mutiara disebut “Pappaseng” terdiri dari pesan-pesan atau pappaseng (nasihat) yang dapat dijadikan orang tua kita dahulu dan sudah menjadi ke- sebagai pedoman hidup, pada umumnya dikutip arifan lokal yang telah menjadi warisan kepada dari nasihat nenek moyang orang Bugis-Makas- generasi mendatang, penerus bangsa. Dalam sar yang menjadi warisan berharga dan sekaligus

151 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 148-153 sebagai kearifan lokal .

Gambar 7. Versi lain adalah memperkenalkan aksara Lontara melalui dua bahasa, yaitu bahasa Aksara Lontara berbunyi: Gambar 4. Bugis dan bahasa Inggris. Arti yang hampir “Turusiyye inapessu padai tonangiyye lopi sebbo”. samadalam bahasa Inggris aksara Lontara di Artinya: Orang yang menuruti hawa nafsunya bagaikan atas adalah “Don’t cross the bridge before you menumpang perahu bocor. reach it”. Sumber: Karya Abd. Aziz Ahmad, 1 November 2014 Sumber: Karya Abd. Aziz Ahmad, 7 November 2014

PENUTUP Dalam rangka mengembangkan aksara nusan- tara yang merupakan warisan yang sangat ber- harga, sepatutnya kita menginstrospeksi diri melihat sejauh mana peranan kita dalam me- lestarikan aksara daerah tersebut.Dan sebagai orangtua, apakah kita sudah mengambil peran serta dan memiliki kepedulian terhadap pelaja- Gambar 5. Aksara Lontara yang diambil dari “Pap- paseng” dalam bahasa Bugis “Cecceng ponna kella-kella ran aksara Lontara khususnya dalam mengajar- tengngana safuripale cappa’na” artinya: Serakah awalnya, kan kepada anak-anak kita untuk menulis dan tamak pertengahannya dan licin tandas akhirnya, membacanya. Sebagaimana kita ketahui bahwa artinya Habis sama sekali. di negara kita terdapat ratusan gugusan pulau Sumber: Karya Abd. Aziz Ahmad, yang terbentang dari Sabang sampai Papua, kita 4 November 2014. memiliki berbagai bahasa dan tulisan daerah,- di antranya adalah; aksara Rencong di Sumat- era Selatan, aksara Batak, aksara Sunda di Jawa Barat, aksara Jawa (hanacaraka), dan aksara Bali yang berpangkal dari huruf Pallawa, termasuk di antaranya aksara Lontara dari Sulawesi Selatan, yang diuraikan dalam tulisan ini. Dari sejumlah aksara nusantara yang kita miliki perlu mendapat perhatian serius dalam mengembangkan serta melestarikan berbagai jenis aksara daerah. Pem- bahasan dalam tulisan ini terfokus pada aksara Lontara di Sulawesi Selatan, namun penulis ya- Gambar 6: Aksara Lontara tertulis “Lettu memeppi Inappaki joppa”. Artinya: Sampailah sebelum kin kalau permasalahan aksara daerah ini kemu- berangkat. Maksudnya segala sesuatu yang ingin kita ngkinan besar terjadi pula di belahan nusantara kerjakan sebelumnya dipikirkan lebih dahulu akibatnya. lainnya. Dengan demikian marilah kita berusa-

Abd. Aziz Ahmad, Melestarikan Budaya Tulis Nusantara ... 152 mencarikan solusi yang tepat dalam rangka mengembangkan dan melestarikan salah satu warisan kita, budaya nusantara. Semoga.

DAFTAR PUSTAKA AHMAD, ABD. AZIZ. 2006 Ragam Karakter Kaligrafi Islam: Mengupas Tuntas Kaligrafi Ekspresi. Edisi Kedua. Jakarta: Amzah.

FOLSOM, ROSE. 1990 The Calligraphers’ Dictionary. London: Thames and Hudson Ltd.

HASANUDDIN. 2007 Nasehat Seputar Agama (Berbahasa Bugis-Indonesia). Jakarta: Aksara Press.

MARTIN, YUDI. 1996. The Complete Guide to Calligraphy and Materials. Lodon: Grange Books

SIROJUDDIN, AR. 2000 Seni Kaligrafi Islam.Bandung: Rosdakarya, Edisi Kedua http//www. Azakaligrafi.wordpress.com

153 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 148-153