Budaya Suku Bugis Sebagai Daya Tarik Wisata Di Pantai Bung Jabe Karimunjawa
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BUDAYA SUKU BUGIS SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PANTAI BUNG JABE KARIMUNJAWA Oleh Citra Unik Mayasari Yulianto Dosen AKPAR BSI Yogyakarta Dosen AKPAR BSI Yogyakarta NIDN : 0511039201 NIDN: 0517077602 Email: [email protected] Email: [email protected] ABSTRACT Indonesia is consist of several islands and have various ethnic, tribal and cultural, so it has great potential in the world of tourism especially cultural tourism. Almost all islands or regions of Indonesia have a culture that can be used as a tourist attraction. One of them is the culture of bugis tribe used as a tourist attraction in Bunga Jabe Karimunjawa. The manager of Bunga Jabe Karimunjawa is currently do development of tourist attraction by carrying the theme of bugis tribal culture as a tourist attraction and also as the way to preserve the culture of bugis tribe on Bunga Jabe Karimunjawa. In this research, researchers used qualitative naturalistic methods because in this study conducted on natural conditions and researchers as the key instrument. Data collection techniques use observation, interview and documentation techniques. Some cultures of bugis tribe used as a tourist attraction at Bunga Jabe Karimunjawa beach are local language or bugis language, bugis traditional art of Pecak Silat Baruga and Paduppa Dance, custom homes of bugis tribe or stlit house, dwarf house as an accommodation and bugis typical food. Keywords: Tourism, Bugis Tribe, Tourist Attraction, Culture PENDAHULUAN bidang wisata budaya, karena Indonesia Kepariwisataan di Indonesia di arahkan memiliki banyak kekayaan etnis dan budaya sebagai sektor andalan dalam mendorong yang masing-masing memiliki ciri khas pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan tersendiri. Hampir semua kepulauan atau pendapatan daerah ataupun untuk meningkat- daerah yang berada di Indonesia memiliki kan perekonomian masyarakat dan me- budaya yang bisa dijadikan sebagai potensi nambah lapangan pekerjaan. Pariwisata di daya tarik wisata di daerah tersebut. Salah Indonesia kini sangat berkembang dengan satunya adalah budaya suku bugis yang pesat, beberapa diantaranya adalah wisata dijadikan sebagai daya tarik wisata di Pantai alam dan wisata budaya. Pariwisata di Bunga Jabe yang terletak di Pulau Indonesia terkenal dengan pariwisata yang Karimunjawa. memiliki banyak keanekaragaman dan Karimunjawa adalah kepulauan di laut keunikan budaya. jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara Indonesia terdiri dari beberapa Provinsi Jawa Tengah. Karimunjawa kini kepulauan dan memiliki banyak suku di dikembangkan menjadi pesona wisata taman dalamnya, sehingga Indonesia berpotensi laut atau wisata bahari yang mulai banyak besar dalam dunia pariwisata khususnya di digemari wisatawan lokal maupun wisatawan 568 Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 mancanegara. Karimunjawa terdiri dari 27 dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai pulau namun 22 pulau diantaranya tidak macam kegiatan wisata dan didukung berpenghuni. Pulau Kemujan adalah salah berbagai fasilitas serta layanan yang satu pulau yang berpenghuni. Pulau kemujan disediakan oleh masyarakat, pengusaha, juga banyak memiliki potensi wisata, salah Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. satunya adalah Pantai Bunga Jabe. Sementara Spillane (2001) menyatakan Pantai Bunga Jabe terletak di desa pariwisata adalah kegiatan melakukan Kemujan di sebelah timur bandara perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan Dewadaru. Pantai Bunga Jabe ini masih kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui cukup asing untuk beberapa wisatawan. sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati Masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, Bunga Jabe ini terdiri dari 3 suku yaitu Suku dan berziarah. Bugis, Suku Jawa dan Suku Madura, tetapi Jenis pariwisata konsep Pantai Bunga Jabe ini lebih Dalam pariwisata terdapat beberapa mengusung tema tentang Suku Bugis. Pantai jenis pariwisata, salah satunya adalah wisata Bunga Jabe ini memiliki daya tarik wisata maritime (marina) atau bahari. Menurut yang berbeda dengan pantai yang lain. Pendit (2006), wisata bahari adalah jenis Konsep pantai dengan perpaduan budaya wisata yang banyak dikaitkan dengan suku bugis, seni dan keindahan alamnya kegiatan olahraga air, lebih-lebih di danau, sangat melekat kuat, sehingga menciptakan bengawan, pantai, teluk atau laut lepas kesan dan pengalaman tersendiri bagi para seperti memancing, menyelam, berselancar. wisatawan yang berkunjung di pantai ini. Daya tarik wisata Pengelola pantai Bunga Jabe saat ini sedang Daya Tarik Wisata Menurut Yoeti (2006) di melakukan pengembangan atau perbaikan bagi menjadi empat bagian; fasilitas dengan mengusung tema budaya 1. Daya tarik wisata alam, yang meliputi suku bugis sebagai daya tarik wisata dan juga pemandangan alam, laut, pantai dan sebagai upaya pelestarian budaya suku bugis pemandangan alam lainnya. di Pantai Bunga Jabe Karimunjawa. Dari 2. Daya tarik wisata dalam bentuk latar belakang diatas penulis ingin meneliti bangunan, yang meliputi bersejarah tentang Budaya Suku Bugis Sebagai Daya dan modern, monument, peninggalan Tarik Wisata Di Pantai Bunga Jabe arkeologi, lapangan golf, took dan Karimunjawa. tempat perbelanjaan lainnya. 3. Daya tarik wisata budaya yang meliputi LITERATURE REVIEW sejarah, faktor, agama, seni, teater, Pengertian Pariwisata hiburan dan museum. Goelder dalam Hadiwijoyo (2012) 4. Daya tarik wisata sosial, yang meliputi mengatakan bahwa pariwisata adalah cara hidup masyarakat setempat, perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bahasa, kegiatan sosial masyarakat, dan bersifat sementara, dilakukan perorangan fasilitas dan pelayanan masyarakat. ataupun kelompok sebagai usaha mencari Menurut Yoeti (2002) Terdapat (tiga) unsur keseimbangan, keserasian dalam dimensi penting suatu daya tarik wisata, yaitu: sosial budaya dan ilmu. 1. Something to do (sesuatu untuk Menurut Undang-undang nomor 10 dilakukan). Artinya selain banyak yang tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 569 dapat dilihat dan disaksikan di tempat ataupengunjung untuk datang ke kesuatu tersebut, harus pula disediakan fasilitas daerah/tempat tertentu. rekreasi dan hiburan yang dapat Kebudayaan dan pariwisata membuat mereka betah tinggal lebih Dua hal yang akan di bicarakan dalam lama ditempat itu. bagian ini, yaitu (a) wisata budaya sebagai 2. Something to see(sesuatu untuk suatu jenis wisata; dan (b) pengaruh dilihat). Artinya ditempat tersebut pariwisata terhadap kebudayaan. Wisata harus ada daya tarik wisata dan atraksi budaya diartikan sebagai jenis kegiatan wisata yang berbeda dengan apa yang pariwisata yang objeknya adalah dimiliki oleh daerah lain. Dengan kata kebudayaan. Daya tarik wisata budaya dapat lain daerah itu harus mempunyai daya berkisar beberapa hal seperti kesenian, tata tarik yang khusus, disamping itu juga busana, boga, upacara adat. Objek – objek mempunyai atraksi wisata yang dapat tersebut di kemas khusus agar lebih menarik disajikan “entertainments” atau untuk wisatawan (Yoeti, 2006). hiburan. Mengenai pengaruh pariwisata terha- 3. Something to buy (sesuatu untuk dap kebudayaan pada masyarakat tuan rumah dibeli). Artinya ditempat tersebut harus dapat di bedakan dua perkara, yaitu; (a) tersedia fasilitas untuk berbelanja, pengaruh dalam kehidupan ekonomi apabila terutama barang-barang souvenir/ kegiatan pariwisata itu dapat meningkatkan cinderamata dan untuk kuliner kesempatan kerja dan tingkat kemakmuran; sebagainya. dan (b) pengaruh kehadiran wisatawan Menurut Damanik dan Weber (2006), mancanegara dengan kebiasaan dan daya tarik wisata yang baik sangat terkait busananya yang sebenarnya asing bagi dengan empat hal, yakni memiliki keunikan, masyarakat tuan rumah (Yoeti, 2006). orijinalitas, otentisitas dan keragaman. Keunikan di artikan sebagai kombinasi METODE PENELITIAN kelangkaan dan kekhasan yang melekat pada Penelitian ini menggunakan metode suatu daya tarik wisata. Orijinalitas kualitatif naturalistik karena pada penelitian (keaslian) mencerminkan keaslian atau ini dilakukan pada kondisi yang alamiah dan kemurnian, yakni seberapa jauh produk tidak peneliti sebagai instrumen kuncinya. Metode terkontaminasi atau tidak mengadopsi nilai kualitatif sebagai prosedur penelitian yang yang berbeda dengan nilai aslinya. menghasilkan data deskriptif berupa kata- Otentisitas mengacu pada keaslian, kata tertulis atau lisan (Moeleong, 2006). otentisitas biasanya di kaitkan dengan Penelitian ini dilakukan di Pantai Bunga Jabe yang beralamatkan di Jl. Karimun Adil eksotisme budaya sebagai daya tarik wisata dan merupakan kategori nilai yang Telaga RT/RW: 03/03 Kemujan memadukan sifat alamiah, eksotisme dan Karimunjawa. bersahaja. Sejumlah metode pengumpulan data Menurut Marpaung (2002) pengertian yang digunakan dalam penelitian adalah : (1) daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan Observasi, menurut Nasution dalam atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, Sugiyono (2011), observasi adalah dasar yang dapat menarik minat wisatawan semua ilmu pengetahuan. Peneliti melakukan observasi langsung di sekitar pantai bunga jabe. Dalam penelitian ini menggunakan 570 Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 tehnik observasi terus terang atau tersamar untuk sekedar main saja, yang nantinya akan yaitu mereka orang yang akan di teliti menjadi contoh untuk para masyarakat mengetahui sejak awal hingga akhir tentang sekitar bahwa tanpa menjual tanah kita bisa aktivitas peneliti. (2) Wawancara, menurut mendapatkan pendapatan atau income. Nama Esterberg dalam Sugiyono (2011), wawan- “Bunga Jabe”