Putri Citra Hati Islamic Comunication Journal Volume 3, Nomor 1
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Putri Citra Hati DAKWAH PADA MASYARAKAT MINANGKABAU (STUDI KASUS PADA KAUM PADRI) Putri Citra Hati Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang Email : [email protected] ABSTRACT a‟wah is a part that must exist in the life of religious people. One of the teachings of Islam, da‟wah ia a duty that is charged to the adherents of religion. Padri movement oriented on D renewal of society‟s behavior and moral improvement of society in general and specially try to apply shariah which sourced from Al-Qur‟an and as sunnah. And of course this Padri movement of da‟wah thought that has philosophy value of da‟wah which is closely related to improvement, renewal, and development. all these aspects is anticipative, creative, dynamic and relevant in its time. Islam in Minangkabau is known as egalitarian society. It is an open advice to anyone through local value (dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung) and then expressed through a model of tolerance that is packaged in a cultural figure or more precisely the formula of social relationships naturally. Keywords: padri , method of da‟wah, minangkabau. ABSTRAK akwah adalah bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Salah satu ajaran Islam, dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan agama kepada pemeluknya. Gerakan D kaum Padri tersebut, berorientasi pada pembaruan tingkah laku masyarakat dan perbaikan moral masyarakat secara umum dan secara khusus berupaya menerapkan syari`ah yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Dan tentu saja gerakan purifikasi kaum Padri mempunyai suatu langkah gerakan pemikiran dakwah yang memiliki nilai filosofi dakwah yang erat kaitannya dengan perbaikan (ishlah), pembaharuan (tajdid), dan pembangunan. Kesemua aspek tersebut merupakan metode pengembangan dakwah yang bersifat antisipatif, kreatif, dinamis dan relevan pada masanya. Islam di Minangkabau dikenal sebagai masyarakat yang egaliter. Untuk konteks anjuran terbuka kepada siapapun melalui nilai lokal (dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung) kemudian diekspresikan melalui model toleransi yang dikemas dalam sosok kultural atau lebih tepatnya formula hubungan – hubungan sosial secara natural. Kata Kunci : padri, metode dakwah, minangkabau. Islamic Comunication Journal Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 105 Dakwah Pada Masyarakat Minagkabau…Hal 105-120 PENDAHULUAN pengaruh budaya lokal yang dianggap Indonesia adalah salah satu negara mengontaminasi kemurnian ajaran Islam. kepulauan yang terdiri kurang lebih 17.800 Sehingga upaya kembali pada ajaran Al- pulau besar dan kecil, dengan beragam Qur‟an dan Hadist dipilih sebagai jawaban suku, bahasa, kebudayaan dan penganut solutif atas problem keberagamaan yang agama. Lebih dari 525 bahasa dan meluas di masyarakat. dialeknya digunakan ratusan kelompok Kedua, kuatnya semangat perlawanan suku bangsa yang hidup tersebar di ribuan terhadap kolonialis yang terus berusaha pulau tersebut.(Koentjaraningrat, 2002:3) menentang kebijakan penjajah Belanda, Dakwah adalah aktualisasi dan tetapi mereka juga enggan menerima realisasi salah satu fungsi kodrati seorang gerakan Pan-Islamisme. Ketiga, kuatnya muslim, yaitu fungsi kerisalahan berupa motivasi dari komunitas muslim untuk proses pengkondisian agar seseorang atau mendirikan organisasi dibidang sosial- masyarakat mengetahui, memahami, ekonomi yang diharapkan bermanfaat demi mengimani dan mengamalkan Islam kepentingan mereka sendiri, maupun sebagai ajaran dan pandangan hidup. kepentingan publik. Keempat, gencarnya Dengan ungkapan lain, hakekat dakwah upaya memperbaiki pendidikan Islam. adalah suatu upaya untuk merubah suatu Gerakan Padri sendiri berasal dari keadaan menjadi keadaan lain yang lebih sebuah gerakan untuk memperjuangkan baik menurut tolok ukur ajaran Islam nilai nilai keagamaan atau purifikasi Islam sehinga seseorang atau masyarakat yang sudah banyak dilanggar oleh sebagian mengamalkan Islam sebagai ajaran dan besar masyarakat Minangkabau yang pandangan hidup. Pengkondisian dalam didominasi oleh kaum adat. Pelanggaran kaitan perubahan tersebut, berarti upaya dan pelanggaran tersebut seperti meminum menumbuhkan kesadaran dan kekuatan minuman keras, berjudi, menyabung ayam pada diri objek, maka dakwah juga harus dan lain-lain. Akan tetapi pada mempunyai makna bagi pemecahan perjalanannya gerakan Padri tidak hanya masalahan kehidupan dan sekedar memperjuangkan dalam hal kebutuhannya.(Mulkan, 2005:205) keagamaan saja melainkan juga melawan Munculnya gerakan Modernisme Islam kolonialisme Belanda yang ingin di Indonesia pada awal ke-20 dipengaruhi menguasai daerah Minangkabau melalui oleh berbagai variabel penting yang melatar istilah politiknya yang terkenal, yakni belakanginya. Menurut Steenbrink, Devide at Impera atau politik adu domba. setidaknya terdapat empat faktor penting Islam, tradisi merantau, dan usaha yang mendorong “perubahan dan dagang, merupakan tiga unsur pembentuk pembaharuan Islam di Indonesia” pada saat keutuhan identitas Minangkabau. Tanpa itu. Islam, Minangkabau bukan lagi Pertama, adanya tekanan kuat untuk Minangkabau. Islam, merantau, kemudian kembali kepada ajaran Al-Qur‟an dan berdagang, memang sudah secara utuh Hadist, yang keduanya dijadikan sebagai membentuk “warna” khas Minangkabau. landasan berfikir untuk menilai pola Rangkaian dari ketiga elemen pembentuk keagamaan dan tradisi yang berkembang di citra ke-Minang-an ini memberi asumsi masyarakat. Tema sentral dari dasar bahwa agama membentuk, setidaknya kecenderungan ini adalah menolak setiap memberi kontribusi, pada perilaku. Perilaku Islamic Comunication Journal 106 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018 Putri Citra Hati bentukan itu sebagai etos, dan dialah yang berurat-berakar. Tidak hanya dai dan mad‟u di asumsikan merupakan napas kegiatan yang berbeda budaya bahkan perbedaan dagang mereka. (Sobary, 1996:163) budaya terjadi antara da‟i dengan da‟i, juga Dalam proses lalu lintas manusia mad‟u dengan mad‟u.(Sambas, & antarbudaya, dakwah merupakan nilai. Aripudin, 2007:4-5) Nilai dakwah yang dimaksud adalah Islam. Islam termasuk salah satu agama Islam, baik dimaknai sebagai sikap maupun dakwah seperti juga agama-agama lain, dipahami sebagai sistem nilai dan pesan yakni agama samawi (dari langit/Tuhan) yang menyertai transfer suatu dakwah, yang harus disebarkan dan di muka bumi. seperti dalam tabligh, menjadi sangat Keharusan menyebarkan agama kepada penting ketika bersentuhan dengan nilai- segenap manusia, terlebih pada masa nilai budaya yang dianut masyarakat. sekarang, telah menjadi keharusan Karena tidak sepenuhnya budaya-budaya kemanusiaan karena menjadi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat itu universal dan asasi. Kemajuan ilmu baik dan maslahat bagi manusia meskipun pengetahuan dan teknologi, menyuburnya budaya tersebut sudah ada dan berkembang mental materialis dan hedonis, kemiskinan, dalam masyarakat. pengangguran, dan goncangan banyaknya Terjadi tarik-menarik dan transaksi gangguan psikis manusia telah atau lebih tepatnya terjadi “transaksi memperkukuh eksistensi agama sebagai budaya”, sehingga tidak sepenuhnya nilai alternatif yang terlupakan dalam mengatasi Islam tersebut langsung mendominasi nilai persoalan-persoalan ini. budaya lainnya. Islam (dalam hal ini nilai- Untuk mengatasi persoalan-persoalan nilai yang termaktub dalam wahyu Tuhan) termaksud dalam teori dan prkatik Islam turun dengan cara berangsur-angsur hanya bisa dilakukan melalui dakwah, mengikuti konteks perkembangan sosial yakni upaya mengajak manusia kembali masyarakat saat itu. begitu juga dengan pada asas ketuhanannya sebagai nilai pembawa risalahnya Nabi Muhammad kemanusiaan dan mengembangkan potensi- SAW. juga menyampaikannya dengan potensi kemanusiaannya dalam dimensi cara-cara yang sangat „arif dan persuasif lain. (Aripudin,2012:124) memperhatikan kesiapan masyarakat guna Kajian kesejarahan terhadap perang menerima nilai kebenaran. Padri ini bukan hanya bermanfaat untuk Budaya yang berkembang dalam suatu sekedar mengetahui kebenaran fakta-fakta masyarakat memang terkadang berbentuk gagasan-gagasan atau ide-ide. Bahkan sejarah masa lampau, tetapi juga untuk terkadang sangat abstrak seperti terdapat memantapkan identitas masyarakat dari pada nilai budaya itu sendiri. Hubungan masyarakat terkait. Bagi masyarakat antara aktivitas dakwah Islam dengan nilai budaya masyarakat dalam prakteknya juga Minangkabau, kajian terhadap sejarah akan terjadi tarik-menarik dalam persepsi gerakan Padri ini bukan hanya menjelaskan mad‟u. Pada satu sisi. Islam merupakan tentang adanya tiga babak gerakan Padri budaya “baru”, sementara pada satu sisi lain Islam mesti disampaikan terhadap tersebut, tetapi juga kenyataan bahwa masyarakat yang telah memilki budaya adanya kesadaran pimpinan Padri bahwa yang turun temurun dilestarikan dan sudah Islamic Comunication Journal Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 107 Dakwah Pada Masyarakat Minagkabau…Hal 105-120 Islam adalah agama yang membawa Orang Minangkabau yang merupakan kedamaian dan keadilan. satu dari antara kelompok etnis utama bangsa Indonesia menempati bagian tengah PERMASALAHAN pulau Sumatera sebagai kampung Melihat persoalan yang ada di atas, halamannya, ini menjelaskan bahwa suku Minangkabau tidak ada hanya di Sumatera yang menjadi permasalahan pada Barat saja, tetapi mencakup Provinsi Riau, pembahasan dalam tulisan ini ialah Jambi, Bengkulu, Aceh, Medan dan bagaimana strategi dakwah yang digunakan sebagian lagi Negeri Sembilan Malaysia dan Johor. Sekalipun secara statistik orang oleh kaum Padri dalam berdakwah pada Minangkabau hanya berupa kira-kira 3% masyarakat Minangkabau. Dan juga