KOMUNITAS SUPORTER SEPAK BOLA (Tinjauan Sosiologi)

Makassar Football Supporters Community (Sociology Review)

Muhammad Zhafran Fajri Mahdi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Email: [email protected]

ABSTRAK

Hakikatnya manusia memiliki hasrat untuk bersatu dengan manusia lainnya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk mempertahankan kehidupannya. Salah satu bentuk manusia membutuhkan manusia lainnya dengan cara berinteraksi dan membentuk kelompok sosial di dalam masyarakat. Salah satu kelompok sosial yang hadir di Masyarakat, yaitu Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar. Kelompok yang hadir atas kecintaannya terhadap tim sepak bola di kota Makassar, Sulawesi Selatan yaitu PSM Makassar. Komunitas Suporter pecinta PSM hadir sejak era perserikatan telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman sampai saat ini. Tujuan peneliti (i) menganalisis terbentuknya Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar, (ii) mengetahui bentuk interaksi sosial anggota suatu Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar maupun interaksi antar sesama Komunitas Suporter Sepak Bola di Makassar, (iii) mengetahui bentuk struktur Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (i) terbentuknya Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar didasari 4(empat) faktor, diantaranya faktor kesamaan tujuan, faktor hasrat bersatu, faktor kesamaan wilayah, dan faktor interaksi simbolik (ii) bentuk interaksi anggota maupun sesama Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar berupa asosiatif seperti kerja sama,akomodasi, dan asimilasi. Sedangkan disosiatif berupa persaingan,kontravensi, dan konflik, (iii) bentuk struktur Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar terdapat 2(dua) bentuk, yakni formal group(kelompok terstruktur) dan informal group( kelompok tidak berstruktur).

Kata Kunci : Komunitas suporter, pembentukan kelompok, interaksi, struktur kelompok

ABSTRACK

In essence, humans have a desire to unite with other humans because basically humans are social beings who need other humans to maintain their lives. One of the forms that human needs other human beings is by interacting and forming social groups in society. One of the social groups present in the community is the Makassar Football Supporters Community. The group shows the love of the football team in the city of Makassar, South Sulawesi, to PSM Makassar, The Supporters community of PSM lovers which has been existed since the union era has developed along with the development to date. The study aims at (i) analyzing the form of Makassar Football Supporters Community, (ii) examining the form of social interaction among Makassar Football Supporters Community, (iii) discovering the form of structure of Makassar Football Supporters Community. The study smployed descriptive qualitative approach. Data were collected through observation, in-depth interview, and documentation. The results of the study reveal that (i) the form of Makassar Football Supporters Community is based on 4 (four) factors, namely similaritiy goal factors united desire factors, regional similarity factors, and symbolic interaction factors, (ii) the form of interaction among the members and peers in Makassar Football Supporters Community is in associative form such as cooperation, accommodation, and assimilation, (iii) the form of structure of Makassar Football Supporters Community is in 2 (two) forms, namely formal group (structured group) and informal group ( unstructured group).

Keywords : supporter community, group formation, interaction, group structure 1

PENDAHULUAN bola dilapangan sangat berarti bagi suatu tim sepak bola. Selain sebagai pendongkrak Berbicara tentang sepak bola, bukan semangat juang dan determinasi tim yang hanya berbicara soal dua tim yang masing- didukung , suporter juga berperan untuk masing berisi 11 pemain. Namun jika kita meruntuhkan semangat lawan dan mental lawan, bahkan suporter juga bisa dijadikan ingin mencermati tentang sepak bola, maka sebagai sumber pendanaan. Ada satu kelompok ada banyak yang bisa dibicarakan tentang suporter yang menjadi perhatian dikanca elemen-elemen yang terkait dengan sepak persepak bola yang juga merupakan bola seperti politik, ekonomi, sosal, budaya kelompok suporter fanatik dari keseblasan yang dan salah satunya adalah pemain ke dua berjuluk “Ayam Jantan Dari Timur” tim PSM belas julukan dari pendukung atau suporter. Makassar. Menurut (Su’udi, 2010) bahwa setiap klub Tim yang memiliki cukup panjang dari level terendah hingga atas pasti sejarah didunia sepak bola tanah air Indonesia memiliki penggemar fanatik karena adanya ini memiliki cukup banyak basis kelompok ikatan kedaerahan, keluarga, golongan atau suporter. Seperti The Macz Man, Laskar Ayam simpatik dengan pemainnya maupun Jantan, Red Gank, Komunitas VIP Selatan, Komuniatas VIP Utara, PSM Fans kemudian timnya. Suporter adalah salah satu elemen yang paling baru ini terbentuk ada Ramang penting dalam sepak bola. Tanpa suporter, Mania dan bahkan masih ada kelompok lain atmosfer pertandingan sepak bola terasa yang keberadaannya itu tidak terlalu terekspos sangat hambar, bagai rumah tak ke masyarakat luas. berpenghuni. Kehadiran komunitas suporter ditribun Meskipun ada dua kesebelasan yang penonton yang menyajikan aksi dan koreo yang bermain didalam satu lapangan tetapi jika kreatif dalam memberikan dukungannya tanpa adanya pendukung atau suporter kepada tim serta loyalitas dan fanatisme yang maka pertandingan itu terasa tak lengkap. mereka tunjukkan disetiap laga PSM Makassar Hampir seluruh suporter diseluruh dunia menjadi fenomena yang mungkin menarik untuk dibahas. Komunitas suporter di Makassar mempunyai rasa loyalitas dan fanatisme merupakan salah satu kelompok suporter yang terhadap tim kesayangan mereka. tidak lahir begitu saja, yang kemudia tiba-tiba Menurut Pate dkk ( dalam Hilman, 2017) saja menjadi kelompok suporter besar dan mendefinisikan suporter adalah orang yang dikenal sampai saat ini. Proses terbentuknya fanatik menjadi “teman baik” apabila kelompok suporter di Makassar ini lah yang berpenampilan baik, dan menjadi “musuh menjadi suatu pemikiran penulis untuk bisa paling jahat” apabila tidak tampil dengan baik. lebih mengetahui lebih dalam tentang Dengan demikian maka suporter memiliki dua komunitas suporter pecinta tim sepak bola PSM karakter yang bisa berubah sesuai dengan Makassar. Masyarakat memang hanya melihat keadaan tim yang didukungnya. Apa bila dari kasat mata saja bahwa suporter PSM timnya menang maka yang dapat kita lihat Makassar itu selalu hadir untuk memberikan adalah sikap sportif yang mereka tonjolkan dan dukungan dan kadang dicap sebagai orang- sebaliknya apabila timnya kalah maka sikap orang yang kerjanya hanya menyanyi, holiganisme atau pembuat kerusuhan yang akan bergoyang, berteriak bahkan tidak sedikit yang menonjol. menganggap bahwa komunitas suporter di Di Indonesia, kita mengenal banyak Makassar adalah hanya seksedar pembuat sekali klub-klub sepak bola dengan kelompok kericuhan saja di stadion dan diluar stadion suporter fanatiknya seperti PSM Makassar dikala PSM Makassar kalah dari lawannya. dengan suporternya “The Macz Man”, Arema Adanya fenomena tentang kehadiran dengan “Aremania”, Persebaya dengan komunitas suporter di Makassar ini lah penulis “Bonek”, Persija dengan “The JackMania”, mencoba melihatnya dari sudut pandang Persib dengan “ bobotoh”, dan banyak sosialnya yang akan dikaji melalui bidang kelompok lain lagi yang berada disetiap keilmuan sosiologi. Karena menurut Anwar & Provinsi di Indonesia. Kehadiran suporter sepak Adang, (2013:1) sosiologi merupakan bidang 2

keilmuan yang mengkaji tentang interaksi di itu individu berkomunikasi,mempengaruhi dan dalam masyarakat. Interaksi sosial inilah yang memberi kesan pada individu lain. menjadi salah satu faktor terbentuknya suatu kelompok sosial di dalam masyarakat. 3. Manusia membentuk pola-pola sosial, Berdasarkan pemikiran tersebut inilah misalnya group, dan organisasi, yang yang mendorong peneliti untuk mengadakan mempengaruhi tindakan individu, sebagai buah suatu penelitian dengan judul “KOMUNITAS dari proses saling-tindak antarwarga manusia SUPORTER SEPAK BOLA MAKASSAR itu sendiri. (Tinjauan Soiologi)” Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) 4. Individu-individu manusia tergantung satu Untuk mengetahui pembentukan komunitas sama lain untuk dapat bertahan(survival), khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan suporter di Makassar, (2) Untuk fisik dan kebutuhan sosial dan emosional. mengetahui bentuk interaksi komunitas suporter di Makassar, (3) Untuk Sosiologi adalah ilmu yang sangat mengetahui struktur komunitas suporter di peduli terhadap perkumpulan manusia (human Makassar. association),sifat, dan perkembangannya. Inilah bentuk nyata dari sosiologi, sosiologi adalah TINJAUAN PUSTAKA studi sistematik tentang masyarakat manusia yang cakupannya sangat luas yang juga A. Sosiologi membahas tentang tipe tipe relasi manusia yang terjadi dalam kelompok atau institusi sosial Istilah sosiologi berasal dari kata dalam masyarakat Liliweri, (2014:499). “socius” yang berarti kawan (termasuk lawan) dan “logos” yang berarti berbicara (ilmu). Jadi sosiologi adalah ilmu yang membahas B. Kelompok Sosial pergaulan(Interaksi) manusia dimasyarakat. Interaksi ini bisa terjadi antar individu, antar Hampir semua manusia pada awalnya kelompok, atau antar Individu dengan merupakan anggota kelompok sosial yang kelompok Anwar & Adang, (2013:1). Pendapat dinamakan keluarga. Walaupun anggota- yang hampir sama dikemukakan oleh anggota keluarga tadi selau menyebar, pada Roucek&Warren dalam Abdulsyani, (2015:5) waktu-waktu tertentu mereka pasti akan yang menyatakan sosiologi merupakan Ilmu berkumpul seperti misalnya makan pagi, siang, yang mempelajari hubungan antara manusia dan malam. Menurut Mayor Polak Abdulsyani, dengan kelompok-kelompok. (2015) kelompok adalah suatu group, yaitu sejumlah orang yang ada antara hubungan satu Jadi dapat disimpulkan bahwa sosiologi sama lain dan antar hubungan itu bersifat merupakan suatu ilmu yang membahas atau sebagai sebuah struktur. mengkaji interaksi manusia yang dimana Dari teori diatas menjelaskan bahwa interaksi itu sendiri diartikan sebagai hubungan kelompok merupakan group yang dimana timbal balik manusia dimasyarakat. Baik itu didalam group itu membentuk suatu struktur hbungan timbal balik antar dua individu, atau yang dimana melalui kelompok inilah manusia kelompok dengan kelompok atau kah individu dapat bersama-sama dalam usaha memenuhi dengan kelompok. Menurut Charon Nasdian, berbagai kepentingannya. Salah satu ciri (2015) umat manusia menjadi makhluk sosial kelompok dikatakan kelompok sosial adalah sekurang-kurangnya melalui empat cara, yaitu kelompok itu berdimensi sosial. Seperti yang 1. Manusia adalah makhluk tersosialisasi, dikemukakan oleh Liliweri, (2014) bahwa: bukan makhluk instingtif seperti hewan. “Setiap kehidupan sosial Individu disosialisasikan oleh orang lain dalam kemasyarakatan selalu menampilkan dua hak perilaku, ide, nilai, identitas, sikap, bahasa, dimensi umum, yaitu dimensi sosial dan tugas. dan perspektif, serta dalam hal kesadaran, Disebut kelompok itu berdimensi sosial karena tubuh(self) dan pikiran (mind) landasan relasi diantara mereka lebih berbasis pada sentimen dan emosional, contoh keluarga, 2. Manusia adalah aktor sosial, yang secara ikatan kekerabatan, atau klub-klub sosial. konstan berlakon bagi sesamanya, dengan cara Tujuan dari kelompok ini, untuk menciptakan 3

atau menyediakan kebutuhan perasaan aman dan solidaritas diantara para anggotanya” 5. Adanya norma kelompok Yang dimaksud dengan norma Dari teori diatas menjelaskan bahwa kelompok adalah pedoman-pedoman yang suatu kelompok diakatakan sebagai kelompok mengatur tingkah laku individu dalam suatu sosial karena adanya hubungan yang saling kelompok. Pada kelompok resmi, norma menguntungkan atau relasi yang terbangun tingkah laku ini biasnya tercantum dalam diantara anggota kelompok, sehingga anggaran dasar rumah tangga (AD/ART), menciptakan kesadaran-kesadaran pada setiap bahkan norma tingkah laku anggota masyarakat anggotanya bahwa mereka merupakan satu disuatu negara telah tertulis dalam undang- kesatuan. Sedangkan Huraerah & Purwanto undang. (2010) berpendapat bahwa dikatakan kelompok sosial karena adanya beberapa ciri-ciri yaitu: Kelompok sosial juga memiliki bentuk atau jenis , seperti yang dikemukakan oleh 1. Adanya motif yang sama Huraerah & Purwanto, (2010) kelompok sosial Kelompok sosial terbentuk karena terdiri dari beberapa bentuk atau jenis anggota-anggotanya mempunyai motif atau diantaranya: tujuan yang sama. Motif atau tujuan yang sama inilah merupakan pengikat sehingga setiap a. Kelompok Primer (primary group) dan anggota kelompok tidak bekerja sendiri-sendiri, Kelompok Sekunder ( secondary group). melainkan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Cooley (Soekanto, 2012) Kelompok primer adalah kelompok yang 2. Adanya sikap in-group dan out group ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara Kelompok sosial memiliki dua sikap anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat dalam merespon orang lain yang ada dan bersifat pribadi. Kerja sama yang erat dan disekitarnya. Sikap out-group atau “sikap orang bersifat pribadi yang dimaksudkan disini adalah luar” merupakan suatu sikap menolak atau peleburan individu-individu kedalam penolakan terhadap orang-orang yang dianggap kelompok-kelompok sehingga tujuan individu tidak mampu untuk menjadi bagian dari pada menjadi juga tujuan kelompok. kelompok tersebut dan bertingkah tidak seperti dengan apa yang kelompok itu inginkan. b. Gemeinschaft dan Gesellschaft Sedangkan sikap in-group atau “sikap orang dalam” merupakan suatu sikap yang dimana Geminschaft merupakan suatu bentuk menggambarkan suatu kelompok menerima kehidupan bersama dimana anggota- orang itu dalam segala kegiatan kelompok. Itu anggotanya diikat oleh hubungan batin yang ditandai dengan orang luar tersebut mampu murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal membuktikan kesediannya berkorban bersama yang memang telah dikodratkan. dan juga memiliki sikap kesetiakawanan. c. Formal Group Informal Group 3. Adanya solidaritas Solidaritas adalah kesetiakawanan Kelompok formal atau formal group antar anggota kelompok sosial. Terdapatnya adalah kelompok-kelompok yang mempunyai solidaritas yang tinggi didalam kelompok peraturan-peraturan yang tegas dan dengan tergantung kepada kepercayaan setiap anggota sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya akan kemampuan anggota lain untuk untuk mengatur hubungan-hubungan antara melaksanakan tugas dengan baik. angotanya. Dengan kata lain formal group merupakan kelompok resmi yang memilik 4. Adanya struktur kelompok struktur(organisasi) yang dituangkan dalam Struktur kelompok merupakan suatu ADRT bahkan di UU jika itu dalam lingkup sistem mengenai relasi antar anggota-anggota pemerintahan. Organisasi itu sendiri adalah kelompok berdasarkan peranan dan status suatu bentuk relasi sosial yang dihasilkan oleh mereka serta sumbangan msaing-masing dalam ikatan antar personal yang memiliki aturan interaksi kelompok untuk mencapai suatu untuk membatasi dan menata berbagai fungsi tujuan tertentu. yang bersifat regular, menata tindakan 4

individual dan relasi sosial,dan relasi sosial bersama. Interaksi sosial merupakan yang terbentuk itu mempunyai seorang kepala penghubung dalam terbentuknya suatu dan staff administrasi Weber(Liliweri, 2014). kelompok sosial. Seperti yang dikemukakan Sedangkan kelompok informal oleh Huraerah & Purwanto, (2010) kelompok merupakan kelompok-kelompok yang biasanya adalah sekumpulan orang yang terdiri paling terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan berulang kali sekaligus menjadi dasar bagi interaksi satu dengan yang lainnya dalam satu bertemunya kepentingan-kepentingan dan aturan yang saling mempengaruhi pada setiap pengalaman-pengalaman yang sama. Informal anggotanya. group ini tidak memiliki struktur dan organisasi Berdasarkan teori diatas dapat yang pasti. disimpulkan bahwa terbentuknya kelompok adalah karena adanya interaksi yang terjalin d. Membership Group dan Reference Group antara individu yang saling mempengaruhi satu Membership adalah kelompok tempat sama lain. Menurut Allan (Liliweri, 2014) seseorang menjadi anggota. Sedangkan interaksi sosial merupakan sesuatu proses yang Reference adalah kelompok tempat seseorang kompleks yang dilakukan ketika orang itu mengidentifikasi diri, menyetujui norma-norma mengorganisasikan atau menginterpretasikan , tujuan, dan sikap individu didalamnya. persepsi dia tentang orang lain dalam situasi bersama, sehingga menimbulkan kesan e. In-group dan Out-group siapakah orang lain itu , apa yang sedang dia In group dan out group merupakan dua buat, dan apa sebab dia berbuat sperti itu. Jadi bentuk pengelompokan kelompok berdasarka menurut teori diatas menjelaskan bahwa suatu wujud sikap. Atau dengan kata lain in- interaksi sosial merupakan suatu hubungan group adalah kelompok sosial dengan mana yang dilakukan sesorang untuk individu mengidentifikasikan dirinya yang menggambarkan suatu individu lain sehingga selalu mempunyai perasaan dekat dengan timbul reaksi atau respon timbal balik. anggota-anggota kelompok. Sedangkan out- Menurut Gillin (Soekanto, 2012) yang group adalah individu sebagai kelompok yang menggolongkan proses interaksi sosial menjadi menjadi lawan in-groupnya , yang ditandai dua, yaitu interaksi “asosiatif “dan “interaksi” dengan suatu kelainan yang berwujud suatu disosiatif. Interaksi sosial asosiatif merupakan antagonisme, atau antipati. Ini lah yang sering interaksi yang sifatnya persekutuan dimana dihubungkan dengan istilah “kami”, “kita”, dan proses asosiatif ini adalah suatu bentuk interaksi “mereka”. sosial yang bisa meningkatkan hubungan Selain beberapa bentuk kelompok solidaritas antar sesama manusia seperti : sosial diatas ada juga kelompok sosial yang 1. Kerja sama (cooperation) digolongkan sebagai kelompok sosial yang Kerja sama yang dimaksudkan disini tidak berstruktur Soekanto, (2012) yaitu, ialah suatu usaha antar orang perorang atau kerumunan dan publik. Kerumunan adalah kelompok manusia untuk mencapai satu atau individu-individu yang berkumpul secara beberapa tujuan bersama. kebetulan disuatu tempat,pada waktu yang 2. Akomodasi (accomodation) bersamaan. Sedangkan publik adalah kelompok Akomodasi merupakan suatu proses yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi interaksi untuk meredakan suatu pertentangan terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. komunikasi seperti misalnya pembicaraan Akomodasi disini juga berarti penyesuaian atau pribadi yang berantai , desas desus,surat kabar proses adaptasi. Tujuan dari akomodasi ini dll. Berdasarkan teori diatas disimpulkan bahwa adalah untuk mengurangi pertentangan antara ada dua tipe kelompok sosial yaitu kelompok individu atau kelompok , untuk mencegah sosial yang teratur dan terstrukur dan kelompok meledaknya pertentangan untuk sementara sosial yang tidak terstruktur. waktu agar terjadi kerja sama. 3. Asimilasi (assimilation) C. Interaksi Sosial Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf lanjutan, yang ditandai Interaksi sosial merupakan kunci dari dengan adanya usaha-usaha mengurangi semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara sosial, tak akan mungkin ada kahidupan individu atau kelompok dan juga meliputi 5

usaha-usaha mempertinggi kesatuan tindak, tim tertentu. Sedangkan menurut Suryanto sikap, dan proses-proses mental dengan (Akbar, 2015) suporter adalah individu atau memperhatikan kepentingan-kepentingan dan kelompok yang memberikan dukungan tujuan-tujuan bersama. dalam suatu pertandingan sepak bola. Jadi Selain interaksi sosial yang berbentuk dapat disimpulkan bahwa suporter asosiatif, ada juga interaksi sosial yang merupakan pendukung atau penggemar berbentuk disosiatif. Proses disosiatif ini merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya terhadap suatu tim. Menurut Cleland memisahkan atau menerapkan oposisi. Interaksi dkk(García & Welford, 2015) pendukung disosiatif ini lebih mengarah kepada upaya atau penggemar ini dibagi atas dua kategori untuk melawan seseorang atau kelompok untuk yaitu pendukung aktif dan pendukung pasif. tujuan tertentu . Menurut (Soekanto, 2012) oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang Kata Suporter diberikan kepada melawan seseorang atau sekelompok manusia individu yang memiliki minat atau untuk mencapai tujuan tertentu. Maka dari itu kesetiaan terhadap klub sepakbola tertentu proses disosiatif dibagi menjadi tiga bentuk, atau dengan kata lain kelompok yang yaitu : mengikuti sepak bola dan klub mereka. 1. Persaingan (competition) Kesetiaan ini lah yang dianggap sebagai Persaingan atau competition dapat sikap loyalitas yang ada dalam diri suporter diartikn sebagai suatu proses sosial, dimana (Theysohn dkk., 2009). Kelompok suporter individu atau kelompok-kelompok manusia yang dimiliki oleh tiap tim biasnya bersaing mencari keuntungan melalui bidang- bidang kehidupan yang pada suatu masa memiliki nama atau julukan sebagai tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik penanda dan sebagai identitas mereka . perseorangan maupun kelompok manusia) Sebagaimana yang dikemukakan oleh dengan cara menarik perhatian publik atau (Junaedi, 2017:88) ada dua pola penamaan dengan mempertajam prasangka yang telah ada suporter sepak bola yang juga berkaitan tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan dengan pembentukan kelompok suporter Gillin (Soekanto, 2012). sepak bola yaitu : 2. Kontravensi Kontravensi pada hakikatnya “Pertama adalah suporter yang berkembang merupakan suatu proses sosial yang berada karena faktor kultur . Suporter sepak bola antara persaingan dan pertentangan atau ini mendapatkan nama untuk kelompok pertikaian. Kontravensi ditandai dengan gejala- suporter mereka berdasarkan interaksi gejala adanya ketidak pastian mengenai diri simbolik yang terbentuk secara kultural. seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak Dan pola yang kedua adalah suporter sepak suka yang disembunyikan,kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. bola yang dikembagkan dengan struktur Sikap tersebut dapat berubah menjadi organisasi. Dimana komunitas ini kebencian namun tidak sampai menjadi umummnya memiliki ADRT (Anggaran pertentangan. Dasar Rumah Tangga) layaknya sebuah 3. Konflik organisasi.” Menurut Santoso (Huraerah & Purwanto, 2010) konflik adalah suatu proses 1. Fanatisme dimana individu-individu atau kelompok- kelompok berusaha memenuhi tujuannya Setiap tim sepakbola mulai dari dengan jalan menentang pihak lawan dengan kasta terendah hingga kasta tertinggi pasti ancaman atau kekerasan. memiliki penggemar atau suporter fanatik. Menurut Hilman, (2017) Fanatik adalah D. Suporter Sepak Bola suatu istilah yang digunakan untuk Suporter merupakan bagian dari menyebut suatu keyakinan atau suatu penonton sepak bola. Menurut Soemanto pandangan tentang sesuatu yang positif atau (Handoko, 2008) suporter atau supporters yang negatif, pandangan yg mana tidak merupakan penonton yang berpihak kepada memiliki sandaran teori atau pijakan 6

kenyataan, tetapi dianut secara mendalam terjadi dirana sepak bola yang bersifat sehingga sulit diluruskan atau diubah. global. Menurut Melnick, (1986) holiganisme adalah fenomena baru dalam Lain halnya dengan pandangan sepak bola modern yang mulai muncul Duning (Hilman, 2017) mendefinisikan sejak tahun 1960an. Holiganisme fanatisme sebagai bentuk kebudayaan baru direpresentasikan oleh media massa sebagai yang menyediakan pilihan simbolisasi kelompok yang tidak memiliki pikiran nilai–nilai kekuasaan, maskulinitas, konflik (mindless) dan irasional. Melnick juga bahkan politik. Jadi berdasarkan teori menambahkan bahwa umumnya Duning ini dapat kita simpulkan bahwa holiganisme dimitoskan sebagai perilaku fanatisme yang ditonjolkan oleh suporter anak muda yang tidak memiliki pekerjaan pada akhirnya akan membawa para dan kelas pekerja yang juga berusia muda. pelakunya pada dua sikap yang saling bertolak belakang. Suporter sepak bola identik dengan fanatisme yang mereka perlihatkan 2. Sportiv dan holiganisme terhadap tim kebanggaan mereka. Tak terkecuali para komunitas supporter PSM Ada empat faktor yang yang rela datang dari setiap kabupaten dan menyebabkan terjadinya konflik dan provinsi yang ada di Indonesia hanya untuk anarikisme suporter Junaedi, (2017) yaitu: menyaksikan dan mendukung tim PSM. 1. Muatan dendam masa lalu Menurut Alamsyah (26 tahun) selaku panitia pelaksana pertandingan PSM ; 2. Gesekan spontan di lapangan atau tribun penonton “ Pecinta tim PSM Makassar itu bukan hanya dari kalangan orang-orang yang 3. Efek provokatif ( intimidasi) berdarah Sulawesi Selatan saja, namun ada orang-orang luar yang suka dan datang 4. Efek dari hasil pertandingan dan langsung untuk menyaksikan laga PSM provokasi dari dalam lapangan baik yang Makassar di stadion. Misalnya ada dilakukan oleh pemain,ofisial, dan wasit. beberapa orang asli kota Surabaya yang Berdasarkan teori dari keempat memang khusus datang langsung dari Jawa faktor terjadinya kerusuhan atau konflik untuk hanya sekedar menyaksikan laga suporter diatas maka dapat disimpulkan PSM Makassar dan memburu jersey tim.” bahwa suporter diibaratkan sebagai ranjau Berdasarkan paparan diatas dapat yang apabila terkena sentuhan meskipun disimpulkan bahwa fanatisme merupakan sedikit akan menghasilkan sebuah ledakan suatu rasa suka dan yang timbul dalam diri dahsyat. Fanatisme yang timbul didalam seseorang terhadap sesuatu yang diri pendukung setia atau suporter yang dianggapnya menarik. Sehingga membuat lebih mengarah kepada yang negatif ini juga para orang-orang yang fanatik terhadap tak lepas dari faktor usia sebagian besar dari sesuatu hal yang dia sukai rela melakukan pada anggotanya yang masih tergolong apapun demi hal tersebut. Namun fanatisme remaja atau anak muda. yang muncul di dalam diri seseorang tidak Karena menurut teori holiganisme dipungkiri juga dapat berdampak ke arah bahwa pemicu terjadinya suatu kerusuhan yang negatif dan merugikan orang lain atau anarkisme adalah adanya unsur bahkan diri sendiri. keinginan anak muda untuk diperhatikan Kerangka Pikir dan mendapat pengakuan sosial Pliz (Junaedi, 2017). Holganisme atau yang Sosiologi merupakan suatu ilmu dalam bahasa Inggris disebut holiganism pengetahuan yang memiliki objek kajiannya merupakan suatu fenomena kekerasan yang adalah masyarakat. Dimana didalam 7

masyarakat terdiri manusia-manusia yang di Makassar. Kemudian pendekatan kualitatif berkumpul dalam waktu yang cukup lama. Pada ini akan mengarahkan pada bentuk interaksi hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yang terjadi pada komunitas suoprter di yang dimana setiap manusia secara individu Makassar serta bentuk dari komunitas suporter membutuhkan manusia lainnya dalam memnuhi di Makassar. kebutuhannya. Hal tersebut diawali dengan 2. Lokasi Penelitian interaksi secara terus menerus, sehingga terjalin Adapun lokasi Penelitian menunjukkan kerja sama dan bahkan membentuk kelompok tempat dimana penelitian dilakukan. Lokasi sosial. Seiring dengan perkembangan zamaan penelitian ini dilakukan secara purposive atau saat ini, hampir setiap manusia membentuk sengaja yaitu penelitian dilakukan di Kota kelompok sosial dengan memiliki ciri dan Makassar karena merupakan basis terbesar dari identitas kelompoknya masing-masing, dengan komunitas suporter pecinta PSM Makassar. tujuan untuk membedakan dengan kelompok B. Fokus Penelitian lainnya. Salah satu kelompok yang memiliki identitas untuk membedakan kelompok tersebut Fokus penelitian merupakan dengan kelompok yang lainnya adalah permasalahan yang akan dibahas dalam kelompok suporter sepak bola di Makassar penelitian. Adapun yang menjadi fokus yang juga merupakan kelompok suporter penelitian ini adalah faktor terbentuknya pecinta tim sepak bola PSM Makassar. komunitas suporter di Makassar. Pada fokus penelitian ini juga akan diungkap mengenai Berdasarkan dari uraian diatas , maka struktur komunitas suporter di Makassar , peneliti ingin mencoba meninjau komunitas selanjutnya focus penelitian ini juga akan suporter sepak bola dari sudut pandang membahasa tentang bentuk interaksi sosial sosiologi. Sekaligus menjadikan komunitas komunitas suporter di Makassar. suporter sebagai objek penelitan yang juga merupakan bagian penting dari pada cabang C. Informan olahraga sepak bola. Maka dari itu peneliti ingin Penentuan Informan kami tentukan mengetahui tentang bagaimana proses atas dua yaitu informan kunci dan informan terbentuknya komunitas suporter di Makassar biasa. Informan kunci yang dimaksudkan disini demi mendukung tim PSM Makassar, sekaligus seperti ketua kelompok atau pengurus dan mengetahui struktur dari kelompok suporter petinggi beberapa komunitas suporter di yang di Makassar .Kemudian peneliti juga ingin Makassar yang juga diharapkan dapat mengetahui bentuk interaksi anggota kelompok menuntun peneliti untuk menemukan informasi suporter di Makassar berupa asosiatif tentang siapa – siapa saja orang dibalik lahirnya (memperkuat prsatuan dan kerja sama) dan kelompok suporter di Makassar yang dapat di disosiatif (menimbulkan perpecahan). wawancara. Selain informan kunci yang ditunjuk langsung, ada juga informan biasa METODE PENELITIAN yang merupakan anggota dari beberapa komunitas suporter di Makassar. A. Jenis Dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif, yang dimaksud Penelitian ini dirancang menggunakan subjek penelitian adalah informan yang penelitian deskriptif dengan pendekatan memberikan data penelitian melalui kualitatif. Rancangan penelitian ini terdorong wawancara. Informan dalam penelitian ini oleh fenomena mengenai orang-orang yang adalah ketua atau dalam kelompoknya disebut sangat mencintai atau sangat fanatik terhadap presiden yang kiranya mengetahui sejarah suatu tim sepak bola di Sulawesi Selatan yang komunitas suporter di Makassar terbentuk dan bernama PSM Makassar, yang dimana dapat membawa peneliti kepada informan lain sekelompok orang-orang fanatik akan tim sepak yang mengetahui bentuk interaksi dan struktur bola PSM Makassar ini menamai komunitas komunitas suporter di Makassar. Penentuan mereka dengan berbagai macam nama. Peneliti Informan dalam penelitian kualitatif yaitu memilih menggunakan pendekatan kualtitatif dengan informan ditetapkan secara sengaja atas agar dapat mengurai fakta-fakta yang terjadi dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. secara alamiah dengan menggambarkan secara rinci sejarah terbentuknya komunitas suporter 8

yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, D. Jenis Data peneliti memindahkan hasil rekaman 1. Data primer berdasarkan wawancara dalam bentuk tertulis. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data Sumber data primer, yaitu yang berasal dan interprestasi data sesuai dengan langkah- dari informan, pengurus komunitas suporter di langkah yang dijabarkan pada bagian metode Makassar. Data primer diperoleh dengan analisis data di akhir bab ini. Setelah itu, menggunakan metode wawancara dengan peneliti membuat kesimpulan yang dilakukan, teknik rekam dan catat. kemudian peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 2. Data Sekunder F. Teknik pengumpulan data Sumber data sekunder, berupa hasil a. Observasi observasi, catatan lapangan, pemberitahuan Observasi kualitatif merupakan media cetak atau internet, buku-buku, artikerl, observasi yang didalamnya peneliti langsung dokumen maupun foto-foto yang relevan turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dengan kajian penelitian ini. dan aktivitas indivu-individu di lokasi E. Tahapan Penelitian penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur Dalam penelitian terdapat dua tahap penelitian, maupun semistruktur. yaitu : b. Wawancara Peneliti akan lakukan wawancara 1. Tahap Persiapan Penelitian setelah melakukan observasi dilokasi menggunakan pedoman wawancara yang telah Pertama peneliti membuat pedoman dibuat guna mendapatkan data dari para subjek wawancara yang disusun berdasarkan dimensi penelitian mengenai objek penelitian yang kebermaknaan hidup sesuai dengan sedang dilakukan dalam wawancara juga permasalahan yang dihadapi subjek. Pedoman peneliti akan menggunakan teknik snowball wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan beberapa informan baru mendasar yang nantinya akan berkembang guna memperkaya data dengan menggunakan dalam wawancara. Pedoman wawancara yang beberapa alat bantu pengumpulan data seperti telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli alat perekam audio dan gambar.. dalam hal ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi D. Teknik Analisis Data pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti Teknik analisis data yang digunakan membuat perbaikan terhadap pedoman pada penelitian ini merujuk yang dijelaskan wawancara dan mempersiapkan diri untuk oleh (Creswell, 2010: 266-267) yakni melakukan wawancara. menggunakan 5 langkah yaitu : a. Mengengolah dan mempersiapkan data untuk Tahap persiapan selanjutnya adalah dianalisis, langkah ini melibatkan transkrip peneliti mencari subjek yang sesuai dengan wawancara, men-scanning materi, mengetik karakteristik objek penelitian. Untuk itu data lapangan, serta menyusun data. sebelum wawancara dilaksanakan peneliti b. Membaca keseluruhan data yaitu bertanya kepada subjek tentang kesiapannya membangun general sense atau informasi yang untuk diwawancarai. Setelah subjek bersedia diperoleh dan merefleksikan maknanya secara untuk diwawancarai, peneliti membuat keseluruhan. kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai c. Menganalisis lebih detail dengan meng- waktu dan temapat untuk melakukan coding data. Coding merupakan proses wawancara. mengolah materi. d. Terapkan proses coding untuk 2. Tahap pelaksanaan penelitiaan mendeskripsikan setting, orang-orang, Peneliti membuat kesepakatan dengan kategori-kategori dan tema-tema. subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman 9

e. Mendeskripsikan tema-tema yang akan b. Komunitas The Macz Man disajikan ke dalam bentuk narasi/laporan kualitatif. Tepatnya pada tanggal 1 Februari HASIL DAN PEMBAHASAN 2001 lahirlah komunitas suporter baru dengan gaya dan penampilan yang berbeda A. Hasil Penelitian yang bernama The Macz Man. Komunitas yang terbentuk akibat dari rasa “iri” melihat 1. Faktor Pembentukan Komunitas kehadiran Aremania yang merupakan Suporter Sepak Bola Makassar pendukung dari tim sepak bola asal kota Malang Arema Malang yang saat ini Dari hasil penelitian menjunjukkan berganti nama menjadi Arema Indonesia. bahwa ada beberapa faktor yang melatar Berangkat dari rasa iri itu lah timbul hasrat belakangi terbentuknya komunitas dan keinginan yang sama dari para suporter supporter sepak bola di Makassar. Yang PSM Makssar untuk bersatu membentuk akan diuraikan sebagai berikut ; kelompok suporter kreatif di Makassar. Selain rasa cemburu akan kelompok a. Komunitas Laskar Ayam Jantan Dari Aremania yang timbul sebagai dasar Timur terbentuknya komunitas The Macz Man Berdasarkan hasil wawancara terdapat alasan lain komunitas ini dapat langsung dengan saksi sejarah kelompok terbentuk, yakni keinginan untuk merubah suporter di era perserikatan, suporter yang image kelompok suporter Makassar dimata kala itu pertama kali terbentuk pada tahun masyarakat. Gambaran akan suporter 80 an bernama Ayam Jantan Dari Timur anarkis yang dahulu disandingkan untuk yang di aktori oleh H.Karaeng Iskandar kelompok suporter PSM dizaman sebagai penggerak massa kala itu. Bermula perserikatan, menjadikan pandangan dari parkumpulan santai yang dilakukan masyarakat akan citra buruk suatu seara rutin setiap harinya di lapangan kelompok suporter itu semakin besar. karebosi, yang membicarakan seputar PSM c. Komunitas Red Gank sekaligus menyaksikan langsung tim PSM berlatih. Setiap harinya selalu ada Kehadiran Red Gank sebagai suatu perkumpulan dipinggir lapangan karebosi kelompok suporter yang selalu eksis oleh para karyawan dan pegai kantoran memberikan dukungannya terhadap tim ataupun instansi lainnya selepas pulang PSM Makassar tidak lepas dari apresiasi kerja. Dari perkumpulan yang rutin itulah melihat komunitas The Macz Man hadir di timbul rasa ingin membentuk suatu tribun stadion mendukung PSM Makassar kelompok yang bukan hanya sekedar dengan koreo yang kreatif dan menonton saja, melainkan rasa ingin kekompakaan anggotanya dalam bersatu untuk mendukung PSM sebagai mempertontonkan aksinya. bentuk fanatisme kedaerahan. Berawal dari rasa suka ini lah Berangkat dari keinginan itu maka menimbulkan hasrat dari beberapa orang H.Karaeng Iskandar dan beberapa orang yang saat ini dianggap sebagai pendiri dari rekannya mengajak dan mengumpulkan komunitas Red Gank untuk membentuk masyarakat yang berada disekitar lapangan suatu kelompok yang kreatif yang siap karebosi untuk duduk-duduk santai mendukung PSM Makassar dibagian lain bersama menyaksikan tim PSM latihan tribun penonton stadion Andi Mattalatta sambil menikmati bubur kacang hijau yang Mattoanging Makassar.. telah disiapkan. Selain itu dari hasil wawancara peneliti , Red Gank adalah salah satu kelompok suporter yang memiliki SK 10

pendirian seperti halnya The Macz Man, bergabung dengan KVS untuk memberikan yang disahkan pada saat itu oleh ketua dukungannya secara aktif. harian PSM tahun 2004 oleh pak Khadir Halid. Selain itu, peraturan yang diatur e. Komunitas Laskar Ayam Jantan dalam ADART juga mereka miliki dan Pada tanggal 7 Mei 2010 kembali di menerapkannya dengan bijaksana. Interaksi tribun utara stadion Andi Mattalatta simbolik yang ditunjukkan kelompok Mattoanging Makassar, hadir komunitas suporter kreatif The Macz Man yang suporter baru yang saat ini dikenal dengan menjadi kelompok suporter sepak bola Laskar Ayam Jantan atau yang biasa kreatif pertama di Sulawesi Selatan disingkat LAJ. Komunitas Laskar Ayam memang menjadi barometer lahirnya Jantan berposisi tepat disebelah kanan komunitas-komunita lain di dalam stadion. komunitas Red Gank dan berada dibelakang d. Komunitas VIP Selatan gawang lapangan bagian utara. Bertujuan ingin menjadikan komunitas itu sebagai Tribun VIP selatan yang dikenal wadah atau sebagai tempat menampung dengan tribunnya penikmat sepak bola yang orang-orang yang kreatif, inovatif, dan cinta ingin menyaksikan jalannya pertandingan dengan PSM Makassar. Alasan itu lah yang dengan tenang tanpa melakukan aksi mendasari terbentuknya komunitas ini. sebagaimana suporter aktif lakukan, Komunitas Laskar Ayam Jantan yang saat akhirnya juga tak mampu membendung ini beranggotakan 3000 orang yang hasrat yang mereka miliki untuk terdaftar dengan jumlah simpatisan 1000 mendukung PSM lebih dari pada sekedar orang. Laskar Ayam Jantan mengadopsi menonton saja. Hingga pada tahun 2007 sistem kerajaan di dalam komunitasnya. terbentuk lah komunitas pertama di tribun Dimana Uki Nugraha, atau yang biasa VIP tepatnya dibagian selatan yang diberi dikenal dengan Dg.Uki menjabat sebagai nama KVS singkatan dari Komunitas VIP panglima Laskar Ayam Jantan. Tidak ada Selatan. Nama KVS sendiri diambil dari pemilihan ketua di komunitas ini, Dg.Uki nama lokasi tempat duduk yang mereka selaku panglima memiliki wewenang penuh tempati, yakni VIP selatan, dengan atas semua perintah dalam segala urusan. menambahkan kata komunitas didapannya Namun bukan berarti keputusan itu tidak yang menandakan mereka adalah suatu melalui persetujuan dari para anggotanya, kelompok yang ada di dalam stadion. karena di LAJ menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kekeluargaan. KVS yang saat ini dikordinatori oleh Erwinsyah atau yang biasa dipanggil f. Komunitas PSM Fans om ewink mulai terbentuk dikarenakan om Ewink dan beberapa orang lainnya yang PSM Fans. Terbentuk pada tanggal suka menonton pertandingan PSM 27 November 2014, saat ini jumlah langsung di stadion. Setiap pertandingan anggotanya juga mulai bertambah seiring posisi duduk mereka pasti berada di tribun dengan berjalannya waktu, itu ditandai selatan. Akhirnya om Ewink dan temannya dengan jumlahnya yang saat ini sudah memutuskan untuk memberikan nama mencapai 500 orang dengan banyak squad komunitas sesuai tempat mereka duduk atau sektor didalamnya.komunitas. PSM distadion. Dipilih lah Komunitas VIP Fans hadir dengan gaya yang berbeda selatan sebagai nama, dan membuat kaos dengan komunitas PSM lainnya. PSM Fans seragam yang jumlahnya pas-pasan. mengadopsi gaya kelompok suporter luar, Berawal dari situlah mereka mendapatkan yang biasa disebut ultras. Ultras bermakna apresiasi dari para penonton yang berada di sebagai kelompok garis keras, yang tribun VIP selatan yang juga menginkan beberapa orang sering mengaitkannya dengan holigan atau pendukung yang kerap 11

melakukan intimidasi,teror, dan adu jotos Ramang Mania ini menjadi komunitas dengan pihak lain. suporter yang umurnya masih sangar baru diantara komunitas PSM lainnya. Awal mula PSM Fans dirintis pada Terbentuk pada tanggal 14 April 2018, tahun 2013, berawal dari salah seorang anak Ramang Mania mengisi kekosongan di muda yang kuliah di Yogya melihat bagian timur tribun penonton. kelompok suporter BCS (Brigata Curva Sud) yang juga pendukung tim sepak bola Nama komunitas yang diadopsi dari PSS Sleman. BCS adalah salah satu nama pemain legenda PSM Makassar dan komunitas suporter yang mengadopsi Indonesia, Andi Ramang yang terkenal di budaya luar sebagai gaya mereka dalam dunia persepak bolaan Indonesia , bahkan di mendukung tim kebanggaannya. Mulai dari negara-negara lain yang pernah menjadi kostum serba hitam, dan lagu yang lawan diera perserikatan. Meski terbilang berbahasa asing menjadi ciri khas mereka. baru komunitas Ramang Mania sudah Berawal dari situlah beberapa pemuda di memilik 34 sektor yang tercatat sampai saat Makassar duduk bersama untuk sepakat ini, yang tersebar di beberapa daerah di membangun afiliasi. Akhirnya pada tahun Sulawesi Selatan bahkan di provisi lain di 2013 disepakati nama PSM Fans sebagai Indonesia. Komunitas Ramang Mania identitas, dan mereka aktif mengisi tribun menambah wadah bagi orang-orang yang terbuka selatan. masih belum mendapat tempat untuk dapat bergabung dalam satu kelompok suporter. g. Komunitas VIP Utara Ramang Mania telah memiliki basis anggota yang terbilang cukup besar dengan KVU terbentuk pada tanggal 10 jumlah sekitar 1000 orang. Desember 2016 silam dengan beranggotakan orang-orang yang berada 2. Interaksi Sosial Komunitas Suporter pada tribun VIP bagian utara. Komunitas ini Sepak Bola Makassar di ketuai oleh Atmaja dan dibantu oleh Perkembangan dan eksistensi suatu pengurus-pengurus lainnya. Alasan KVU komunitas suporter dapat dilihat dari bentuk terbentuk hampir sama dengan komunitas interaksi yang terbangun didalam VIP yang lebih dulu terbentuk, yakni KVS komunitas suporter. Berdasarkan hasil yang menjadi komunitas VIP pertama di pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam stadion. KVU mewadahi orang- terhadap komuitas The Macz Man, Laskar orang dibagian VIP utara yang ingin Ayam Jantan, Red Gank, Komunitas VIP memberikan dukungannya secara langsung Selatan, Komunitas VIP Utara, PSM Fans, dengan koreo-koreo yang kreatif yang dan Ramang Mania menunjukkan bahwa mereka sering tampilkan. Bercampur interaksi yang terjalin antar komunitas dengan penonton biasa lainnya, KVU suporter di Makassar bisa dilihat dari dua memiliki misi khusus untuk meredam aksi- bentuk yang dihasilkan, baik itu interaksi aksi penonton yang tak jarang melakukan yang bentuknya asosiati atau yang pelemparan dan tindakan-tindakan negatif mengarah kerja dan bentuknya disosiatif lainnua. atau yang mengarah kepada perpecahan. Untuk memperjelas dari bentuk interaksi h. Komunitas Ramang Mania komunitas suporter Makassar, baik itu Sampai pada Tahun 2018, interaksi internal antar anggota suatu komunitas baru terbentuk dibagian tribun komunitas maupun interaksi eksternal atau terbuka timur sekaligus menjadi kelompok sesama komunitas suporter di Makassar terakhir yang diakui keberadaannya di dengan bentuk asosiatif dan disosiatif. dalam stadion. Komunitas Ramang Mania Maka dari hasil observasi dan yang dirintis oleh Ahmad Susanto sekaligus wawancara dapat diuraikan sebagai berikut menjabat sebagi pembina dikomunitas . 12

a. Asosiatif Selain interaksi internal yang Proses asosiatif yang terjadi dalam dilakukan oleh anggota dalam suatu interaksi anggota Komunitas Suporter komunitas suporter, terdapat interaksi Sepak Bola Makassar, mengarah pada eksternal yang bentuknya kerja sama yang terbentuknya perkumpulan atau dilakukan oleh sesesama komunitas perhimpunan orang dalam Komunitas suporter yang ada di Makassar. Seperti Suporter Sepak Bola Makassar . Adapun nonton bareng film documenter perjalanan bentuk interaksi anggota Komunitas tim PSM Makassar di dunia persepak Suporter Sepak Bola Makassar yang bolaan, fun futsal, ultah komunitas, baksos sifatnya asosiatif yaitu ; bersama, dan tak jarang antar sesama 1) Kerjasama komunitas suporter di Makassar bekerja Bentuk interaksi yang dibangun oleh sama untuk melakukan koreo bersama anggota dalam suatu komunitas suporter di dengan satu tema dalam suatu pertandingan Makassar yang bersifat kerja sama, yang dilakoni oleh tim PSM Makassar. dikarenakan dalam komunitas suporter 2) Akomodasi Makassar menganut prinsip kekeluargaan Selanjutnya, selain kerja sama sebagai dan kebersamaan. Adapun bentuk kegiatan bentuk interaksi anggota komunitas yang dilakukan komunitas suporter Suporter PSM ataupun antar komunitas Makassar yang membuat setiap anggota suporter PSM yang sifatnya asosiatif. Juga komunitas suporter di Makassar lebih terdapat bentuk lain, yaitu adanya memperkuat jalinan kekeluargaan dan akomodasi dalam memecahkan konflik. persaudaraan di dalam komunitas, yakni Karena tidak dipungkiri bahwa setiap kegiatan sosial seperti kunjungan panti kelompok sosial tak lepas dari yang asuhan, kunjungan kerumah sakit jiwa, namanya konflik atau yang mengarah penggalangan dana untuk korban-korban kepada perpecahan. Maka dari itu dalam bencana,donor darah bazar musik, beda meredahkan suatu konflik yang ada antar buku, bahkan kegiatan sosialisasi ke para anggota dalam suatu komunitas lingkungan masyarakat kumu ataupun ke suporter atau pun antar sesama komunitas lingkungan masyarakat umum sering suporter dilakukan beberapa cara , seperti dilakukan oleh para anggota di dalam suatu setiap keputusan atau kegiatan yang ingin komunitas secara bersama-sama. dilaksanakan oleh suatu komunitas harus Selain itu adapun kegiatan lain melalui musyawarah. Dengan melibatn para yang dilakukan anggota komunitas secara anggota dan pengurus suatu komunitas bersama-sama adalah kegiatan student suporter dalam memberikan pendapat atau kelas, yang dimana kegiatan ini para pun sumbangsinya. anggota komunitas bekerja sama masuk ke Kemudian melakukan pendekatan dalam sekolah-sekolah yang ada di personal kepada anggota yang berkonflik, Makassar. Dalam kegiatan student kelas ini aktifnya ketua dalam menjalin komunikasi para anggota komunitas mensosialisasikan antar para anggota di dalam komunitas. kepada para siswa tentang komunitas Selain itu untuk menghidari konflik, di suporter sepak bola yang mengarah kepada dalam suatu komunitas menolak keras kegiatan yang positif dan kreatif. Dalam adanya politik praktis atau pun kegiatan lain kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para yang ingin mencari keuntungan tersendiri anggota setiap komunitas ini, selain dengan memenfaatkan komunitas suporter. membwa misi untuk mengedukasikan Sedangkan interasksi eksternal yang kepada masyarakat tentang bentuk berbrntuk cara untuk meredam konflik antar komunitas suporter sepak bola juga untuk sesama komunitas suporter di Makassar meningkatkan kerja sama antar sesama adalah kegiatan musyawarah bersama atau anggota komunitas itu sendiri. duduk bersama antar para komunitas- komunitas suporter PSM. Selain itu 13

komunikasi yang dilakukan seara intens oleh sesama komunitas suporter Makassar, oleh para petinggi-petinggi atau para ketua seperti zikir bersama dan shalat berjamaah komunitas berjalan dengan baik. Kemudian yang dilakukan di dapan stadion pada bulan kedewasasaan yang masing-masing ramadhan. Kegiatan ini merupakan komunitas miliki, terlihat dengan adanya kegiatan yang disponsori oleh menejemen inisiatif dari komunitas yang terlibat konflik PSM, yang rutin dilakukan setiap sebelum untuk saling mendahului untuk melakukan laga PSM pada saat bulan ramadhan. perdamaian dan permohonan maaf kepada b. Disosiatif sesama komunitas yang berkonflik. Adapun Proses disosiatif yang terjadi dalam 3) Asimilasi interaksi Komunitas Suporter Sepak Bola Selanjutnya, selain akomodasi sebagai Makassar adalah mengarah pada bentuk lain dari interaksi anggota perpecahan kelompok baik itu terjadi antar Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar. anggota suatu komunitas maupun sesama Juga terdapat bentuk lain, yaitu dengan komunitas suporter di Makassar. adapun adanya asimilasi atau usaha dalam bentuk interaksi yang sifatnya disosiatif membentuk persatuan didalam suatu yaitu ; komunitas ataupun antar sesama komunitas 1) Competition (Persaingan) suporter PSM. Di dalam suatu komunitas Adapun bentuk interaksi anggota suporter di Makassar, meski terdapat suatu komunitas suporter di Makassar yang struktur dan kepengurusan di dalam sifatnya disosiatif yakni berbentuk komunitas tidak menjadi itu sebagai persaingan antar sesama anggota pada suatu pengikat yang seolah-seolah menjadikan komunitas. Meskipun persaingan ini tidak adanya batas-batas dan skat diantara terlalu nampak secara signifikan dalam pengurus dan anggota. Terjalinnya prinsip suatu komunitas suporter, namun ada kebersamaan dan kekeluargaa yang bentuk-bentuk interaksi yang mengarah melahirkan anggapan bahwa didalam suatu kepada persaingan dalam suatu komunitas komunitas semua dalam posisi sama yang dilakukan oleh oknum-oknum dan derajatnya dan sama jabatannya, baik itu tidak mengakibatkan kepada pembubaran anggota maupun yang memiliki jabatan kelompok. Persaingan itu terjadi biasanya dalam kepengurusan. dengan adanya oknum-oknum anggota Selain itu di dalam suatu komunitas yang ingin bersaing dalam mendapatka suporter di Makassar juga melakukan jabatan dalam suatu komunitas suporter. penggalangan dana antar para anggotaa, Kmudian adanya persaingan dalam berdiri yang dimana itu dilakukan sebagai rasa diatas pagar sebagai dirijen atau pemimpin persatuan mereka untuk memberikan gerak suporter dalam suatu komunitas. dukungannya terhadap tim PSM. Dana itu Selain itu interaksi eksternal yang mereka kumpulkan sebagai kontribusi mengarah kepada persaingan yang terjadi untuk membuat sebuah koreo dengan antar sesama komunitas suporter di menggunaka macam-macam pernak pernik Makassar adalah dalam bentuk berdirinya dalam satu pertandingan yang dilakoni banyak komunitas dengan identitas yang PSM. berbeda-bedala di dalam stadion. Meski Selain interaksi yang mengarah demikian persaingan yang terjadi antar kepada persatuan yang terjalin antar sesama komunitas suporter di Makassar ini anggota dalam suatu komunitas, ada juga adalah persaingan yang mengarah kepada asimilasi yang dilakukan antar sesama bentuk persaingan sehat, seperti bersaing komunitas suporter di Makassar. Adanya dalam kreatifitas untuk menciptakan koreo, kesamaan tujuan demi mendukung tim nyanyian, dan goyangan di dalam stadion. PSM disetiap laga membentuk persatuan 2) Contravensi (Kontravensi) yang erat antar komunitas suporter. Adapun Selain interasksi disosiatif yang sifatnya kegaiatan yang berbau religi juga dilakukan persaingan, terdapat interaksi yang sifatnya 14

kontravensi atau timbulnya rasa tidak suka diakibatkan oleh rasa solidaritas dan yang terpemdam yang mengarah kepada loyalitas yang terdoktrin dari diri masing- perpecahan, baik yang terjadi antar anggota masing anggota di dalam komunitas. dalam suatu komunitas maupun antar Perbedaan pendapat dalam menciptakan komunitas suporter di Makassar. koreo dan kreasi dalam mendukung PSM Kontravensi yang terjadi antar anggota menjadi bentuk konflik yang terjadi di komunitas suporter, seperti sindiran dalam komunitas suporter. Selain itu terhadap oknum anggota yang ingin terdapat juga pertentangan antar anggota memanfaatkan komunitasnya dalam hal tentang ketidak mauannya untuk adanya politik. Kemudian protes yang dilakukan kepengurusan dalam kelompok mereka. para anggota terhadap kebijakan komunitas Dengan tidak adanya ketua para anggota untuk menerapkan iuran rutin yang coba beranggapan bahwa semua yang ada dalam diterapakan di dalam komunitas. Bentuk komunitas itu adalah sama, sama dalam lain adalah sindiran terhadap koreo yang posisi kedudukan mereka di dalam stadion. ditampilkan oleh komunitas dalam suatu Namun konflik ini terjadi di beberapa laga PSM. kelompok suporter saja, seperti komunitas Selain kontravensi internal yang PSM Fans, dan KVS (Komunitas Vip timbul antar angogota komunitas, interaksi Selatan. yang bersifat rasa tidak suka akan sesuatu Sedangkan konflik eksternal yang ini juga terlihat kepada sesama komunitas terjadi antar sesama komunitas suporter di suporter di Makassar. Meskipun bentuk Makassar terlihat dari tidak inginnya kontravensi yang lebih dominan diarahkan beberapa komunitas suporter untuk kepada pihak menejemen, PSSI, atau pun menyatu dalam satu nama yang diadopsi aparat yang biasa dituangkan dalam bentuk dari nama salah satu komunitas. Seperti spanduk, nyanyian ataupun dituangkan halnya komunitas The Macz Man yang tak dalam sosial media. Tak dipungkiri hinaan ingin berbaur dengan komunitas lain dan sindirian terhadap salah satu komunitas dengan menggunakan nama selain The suporter PSM yang dikenal dengan nama Macz Man. Begitupun halnya dengan PSM Fans, yang dikenal sebagai komunitas komunitas Red Gank dan Laskar Ayam yang paling beda dengan kelompok Jantan yang tidak ingin menyatu dengan suporter lain paling sering terjadi. PSM kelompok lain dengan menggunakan nama Fans adalah komunitas suporter PSM yang selain nama komunitas mereka. Tidak memiliki ideologi dan style yang diadopsi dipungkiri bahwa ketiga komunitas ini dari negara luar, yang dikenal dengan merupaka komunitas yang lebih dulu ultrasnya Makassar. terbentuk dengan nama besarnya dan Dengan kostum serba hitam, dan jumlah massa yang sudah terbilang besar. menggunakan pentup mulut serta nyanyian Meskipun demikian dari hasil pengamatan yang berbahasa asing menjadikan dan wawancara, seluruh komunitas suporter komunitas ini mengalamai banyak PSM di Makassar selalu siap dan akan sindiriran dan hinaan dan tak jarang banyak menerima jika suatu saat nanti akan mendapat perlakuan yang kurang baik di dibentuk satu nama yang mewadahi seluruh dalam stadion maupun diluar stadion. komunitas suporter PSM demi persatuan 3) Konflik (Pertentangan) dan satu tujuan untuk mendukung tim PSM Adapun bentuk lain dari interaksi yang Makassar. mengarah kepada perpecahan, yakni adanya pertentangan yang terjadi antar anggota 3. Bentuk dan Keadaan Struktur dalam suatu komunitas maupun antar Komunitas Suporter Sepak Bola sesama komunitas suporter di Makassar. Makassar Tidak terjadi konflik yang sangat berarti 1. Komunitas The Macz Man antar anggota didalam suatu komunitas, 15

Komunitas The Macz Man merupakan diberlakukan secara tegas. Komunitas PSM komunitas yang memiliki struktur Fans adalah salah satu komunitas yang tak kepengurusan yang jelas dengan mengadopsi memiliki kepengurusan di dalam kelompoknya. sistem presidensial. Dalam komunitas The Karena para anggota komunitas PSM Fans Macz Man dipimpin oleh presiden yang dibantu sudah sepakat bahwa tak ada ketua di dalam oleh menteri-mentrinya. The Macz Man komunitas PSM Fans. Sesuai dengan slogan merupakan komunitas yang memilki struktural komunitas PSM Fans “satu rasa, sama rata”, dan peraturan yang resmi dan diberlakukan yang dimana memiliki prinsip mereka sama secara ketat. rata, mereka sederajat di didalam stadion, 2. Komunitas Red Gank stadion adalah tempat melepas penak, tanpa Selain komunitas The Macz Man , harus ada yang mengatur(ketua). Bahkan para komunitas suporter PSM yang juga memiliki anggota PSM Fans menganggap bahwa PSM struktur kepengurusan yang jelas dan peraturan Fans adalah sebagai individu merdeka, dengan yang tertata adalah komunitas Red Gank.. Di mengutamakan kebebasan kepada para dalam Komunitas Red Gank terdapat sistem anggotanya. Dengan demikian komunitas PSM kepengurusan yang jelas dan terstruktur Fans adalah komunitas yang terbentuk tanpa sebagaimna kelompok sosial yang terbentuk adanya struktur kepengurusan yang mengatur secara formal. Sistem yang juga menerapkan setiap kegiatan dan aktifitas di dalamnya. Serta sistem presidensial didalam komunitas ini komunitas PSM Fans tak memberlakukan memili struktur dan aturan-aturan yang disusun peraturan tegas dan tersusun yang mengikat dalam bentuk ADART. para anggotanya. 3. Komunitas KVS (Komunitas VIP Selatan) 6. Komunitas Ramang Mania Meski KVS berdiri sebagai Komunitas Komunitas Ramang Mania merupakan VIP yang paling pertama bterbentuk, namun komunitas suporter yang terbilang cukup sangat KVS tidak memiliki struktural yang resmi dan baru di Makassar. Namun Ramang Mania aturan-aturan yang tegas di dalam memiliki struktural dan kepengurusan yang komunitasnya. Meskipun demikian, di dalam diatur secara jelas dan resmi. Komunitas yang komunitas KVS tetap ada jabatan-jabatan yang baru saja melaksanakan MUBES (Musyawarah dibentuk secara tak resmi, seperti kordinator, Besar) ini menetapkan beberapa jabatan dan tim koreo, dan tim dokumentasi. Untuk aturan, aturan-aturan di dalam komunitasnya. mereka juga memiliki aturan-aturan yang 7. Komunitas Laskar Ayam Jantan diberlakukan secara tidak ketat seperti Dari hasil penelitian dan wawancara, menjunjung tinggi sportifitas dan menjaga Komunitas Laskar Ayam Jantan termasuk suasana stadion tetap kondusif. Tidak kelompok yang menganut sistem kerajaan, melakukan pelemparan dan tindak anarkis dengan kewenangan tertinggi dipegang oleh lainnya di dalam stadion menjadi peraturan- Panglima. Namun tak dilengkapi dengan ADRT peraturan yang ada didalam Komunitas KVS. yang mengatur anggotanya. Meskipun di Komunitas ini lebih mengedepankan prinsip Komunitas Laskar Ayam Jantan memiliki kebersamaan dan kekeluargaan. struktur kepengurusan. Struktur itu bersifat tak 4. Komunitas KVU (Komunnitas VIP Utara) resmi, dengan tidak dilengkapi dengan aturan- Hampir sama dengan komunitas VIP aturan yang jelas, seperti ADART. Selatan yang lebih dulu terbentuk. Dari hasil Panglima Komunitas Laskar Ayam penelitian dan wawancara, KVU termasuk Jantam dalam mengatur kelompoknya, dibantu kelompok yang tak memiliki struktur yang oleh beberapa divisi. Namun di komunitas resmi dan tak dilengkapi dengan ADRT yang Laskar Ayam Jantan tidak memperlakukan mengatur anggotanya. Meskipun di KVU peraturan yang ketat di dalam komunitasya. memiliki struktur kepengurusan yang dibentuk B. Pembahasan Hasil Penelitian dari hasil kesepakatan dan musyawarah bersama antar anggotanya. Struktur itu bersifat 1. Pembentukan Komunitas Suporter Sepak tak resmi, dengan tidak dilengkapi dengan Bola Makassar aturan-aturan yang jelas, seperti ADART. 5. Komunitas PSM Fans Berdasarkan hasil penelitian, faktor Terdapat komunitas suporter PSM penyebab terbentuknya Komunitas Suporter lainnya yang tak memilik struktur Sepak Bola di Makassar dapat digolongkan kepengurusan yang resmi dan peraturan yang menjadi empat faktor yaitu ; 16

a. Faktor Kesamaan Wilayah (Letak Geografis) bahwa sesorang tertarik kepada orang lain, didasarkan atas kesamaan sikap dalam Salah satu faktor penyebab Komunitas menanggapi tujuan yang relevan satu dengan Suporter Makassar terbentuk, yakni karena yang lain. Dari hasil wawancara, peneliti adanya kedekatan tempat duduk di dalam menyimpulkan bahwa semua Komunitas stadion. Yang dimana mereka berada di posisi Suporter Sepak Bola Makassar terbentuk tribun yang sama setiap menonton laga PSM karena didasari oleh kesamaan tujuan. Tujuan Makassar di Stadion Andi Mattalatta utamanya adalah mndukung tim PSM Makassar Mattoanging Makassar. Faktor kesamaan dikanca persepak bolaan. wilayah ini dapat dianalisis dengan teori Berdasarkan faktor kesamaan tujuan pembentukan kelompok sosial, yatu Teori terbentuknya Komunitas Suporter Makassar Kedekatan (Propinquity Theory) yang yang dihubungkan dengan Teori Keseimbangan dikemukakan Huraerah & Purwanto, (2010:28). (A Balance Theory of Group Formation) yang “ Dalam hubungan yang jelas Teori Kedekatan dikemukan oleh Newcomb (Huraerah & menganggap seseorang berhubungan dengan Purwanto, 2010) bahwa ; orang-orang lain, disebabkan adanya kedekatan “ Newcomb menekankan aspek-aspek ruang dan daerah (spatial and geographical psikologis sebagai faktor dominan dalam proses proximity).” pembentukan kelompok tersebut. Contohnya, seseorang melakukan interaksi dengan orang Berdasarkan Teori Kedekatan dari lain, karena adanya kesamaan nilai yang mereka Huraerah & Purwanto jika dikaitkan dengan miliki. Kesamaan nilai inilah yang mendorong pembentukan Komunitas Suporter Sepak Bola seseorang berhubungan (berkelompok) satu Makassar, faktor pembentukan Komunitas dengan yang lain. Posisi ini adalah posisi Suporter Sepak Bola Makassar terbentuk seimbang , yaitu keseimbangan sikap, nilai, disebabkan oleh adanya interaksi yang dibatasi pandangan, dan sebagainya.” oleh ruang atau geografis didalam stadion yang Adapun kesimpulan teori diatas dan ditandai dengan tribun penonton. Sehingga dihubungkan oleh faktor kesamaan tujuan sangat menentukan keberlangsungan Komunitas Suporter Sepak Bola terbentuk, pembentukan kelompok sosial dan interaksi yaitu adanya kesamaan nilai dari proses yang terjalin antar anggota yang berlangsung interaksi yang terjadi antara anggota suatu secara rutin. Komunitas Suporter yang mendorong rasa b. Faktor Kesamaan Tujuan seseorang untuk berhubungan (berkelompok) antar satu individu dengan yang lainnya. Selain faktor kesamaan wilayah yang Kesamaan tujuan inilah yang menimbulkan menjadi faktor terbentuknya Komunitas adanya perasaan simpati dalam memahami Suporter di Makassar, terdapat faktor lain yang perbedaan antar anggota Komunitas Suporter mempengaruhi Komunitas Suporter terbentuk. Sepak Bola Makassar. Berdasarkan hasil penelitian, suatu komunitas c. Faktor Hasrat Bersatu suporter terbentuk atas dasar kesamaan tujuan. Faktor lain yang mempengaruhi Hal ini dapat dilihat dari beberapa komunitas Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar yang terbentuk di awali oleh orang-orang yang terbentuk, yakni adanya hasrat bersatu yang memiliki tujuan yang sama untuk mendukung timbul secara spontanitas dari para anggota tim PSM Makassar. Kemudian saling komunitas. Rasa yang timbul secara alamiah berinteraksi dan akhirnya berkumpul lah orang- dari dalam diri untuk ingin bergabung menjadi orang yang miliki keinginan untuk memberikan satu dengan lainnya menjadi salah satu alasan dukungan langsung kepada tim PSM Makassar terbentuknya Komunitas Suporter Sepak Bola dan membentuk suatu identitas untuk menandai di Makassar. Keinginan untuk bersatu dari para kelompok mereka. anggota Komunitas Suporter ini sesuai dengan Faktor kesamaan tujuan sehingga teori yang dikemukakan oleh Soekanto, Komunitas Suporter Makassar terbentuk ini (2012:100) ; dapat tinjau melalui Teori Keseimbangan (A “ Sejak dilahirkan manusia sudah Balance Theory of Group Formation) yang mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, dikemukakan oleh Newcomb (dalam Huraerah yaitu : & Purwanto, 2010:29). Teori ini menjelaskan 17

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan kelompok yang memiliki struktur dan manusia lain di sekelilingnya (yaitu kelompok yang tidak memiliki struktur. masyarakat) Berdasarkan hasil pengamatan dan 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan wawancara, Komunitas Suporter Sepak Bola suasana alam sekelilingnya .“ Makassar yang memiliki struktur yang jelas dan Adapun kesimpulan dari teori Soekanto resmi serta peraturan-peraturan yang diatur diatas, yakni Naluri manusia untuk selalu hidup dalam bentuk ADART (Anggaran Dasar dengan orang lain disebut gregariosness Anggaran Rumah Tanggar) yakni The Macz sehingga manusia juga disebut social animal Man, Red Gank dan Ramang Mania. Selain tiga (hewan sosial) atau hewan yang mempunyai Komunitas Suporter yang tergolong sebagai naluri untuk senantiasa hidup bersama. kelompok formal yang terstruktur, terdapat juga 2. Interaksi Sosial Komunitas Suporter komunitas yang tak memiliki struktur Sepak Bola Makassar kepengurusan resmi dan tak memiliki aturan- aturan yang jelas yang disusun dalam bentuk Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu ADART sebagaimana yang terdapat pada kelompok sosial, para anggotanya menjalin kelompok formal. Sebagai mana yang suatu interaksi baik antar individu didalam dikemukakan Soekanto, (2012:123) bahwa kelompok sosial maupun antar sesama “ Informal group tidak mempunyai kelompok sosial lainnya. Interaksi sosial ini struktur dan organisasi tertentu atau pasti. juga terjalin antar anggota suatu Komunitas Kelompok-kelompok tersebut biasanya Suporter Sepak Bola di Makassar ataupun terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang sesama Komunitas Suporter Makassar lainnya. berulang kali dan itu menjadi dasar bagi Menurut Maryati&Suryawati (dalam Anwar & bertemunya kepentingan-kepentingan dan Adang, 2013:194);, “Interaksi sosial adalah pengalaman yang sama.” Berdasarkan dari teori kontak atau hubungan timbal balik atau diatas, dapat disimpulkan bahwa Informal interstimulasi dan respons antar individu, atau group itu tak berstatus resmi, dan tidak kelompok atau antar individu dan kelompok.“ didukung oleh peraturan-peraturan anggaran Bentuk interaksi sosial yang terjalin dasar dan anggaran rumah tangga yang tertulis. dalam Komunitas Suporter Sepak Bola Jika dikaitkan dengan teori diatas, terdapat Makassar menghasilkan kepada dua bentuk beberapa Komunitas Suporter Sepak Bola sesuai yang teori yang dikemukan Soekanto, Makassar yang tak memiliki struktur dan 2012: 65) bahwa ada dua bentuk interaksi sosial ADART yang resmi, seperti KVS(Komunitas yang dihasilkan oleh kelompok sosial, yakni VIP Selatan), KVU (Komunitas VIP Utara), Asosiatif dan Disosiatif. Interaksi Asosiatif PSM Fans, dan Laskar Ayam Jantan Dari lebih mengarah kepada kerja sama yang Timur. Meskipun demikian, dalam komunitas terbangun antara para anggota dan antar tersebut tetap memiliki kepengurusan dan kelompok sosial sedangkan Disosiatif lebih peraturan yang mereka buat namun sifatnya mengarah kepada pepecahan dan konflik dalm tidak resmi dan tidak mengikat sepenuhnya. suatu kelompok ataupun sesama kelompok. SIMPULAN DAN SARAN 3.Bentuk dan Keadaan Struktur Komunitas Berdasararkan hasil penelitian dan Suporter Sepak Bola Makassar pembahasan yang telah dikemukakan pada bab Ada beberapa bentuk atau jenis yang sebelumnya, maka kesimpulan penelitian bisa kita temukan terutama dalam literatur adalah sebagai berikut : sosiologi tentang kelompok sosial. Klasifikasi Faktor terbentuknya Komunitas Suporter Sepak bentuk-bentuk kelompok ini didasarkan pada Bola di Makassar karena adanya faktor sudut pandang masing-masing ahli yang kesamaan wilayah yang mempertemukan para dikaitkan dengan hasil pengamatan dan anggotanya secara rutin dalam setiap wawancara, peneliti membagi dua bentuk jenis pertandingan. Selain itu adanya faktor kelompok sesuai hasil penelitian. Berdasarkan kesamaan tujuan, yakni sama-sama memiliki hasil penelitian, pada Komunitas Suporter satu tujuan untuk mendukung tim sepak bola Sepak Bola Makassar terdapat dua kategori PSM Makassar. Kemudian adanya faktor hasrat bentuk kelompok sosial yang didasari oleh bersatu oleh setiap individu yang dimiliki oleh keadaan bentuk struktur yang masing-masing para suporter sepak bola di Makassar. Dan dimiliki oleh setiap komunitas, yakni terdapat terdapat faktor Interaksi simbolik yang terjalin 18

secara tidak langsung dengan hadirnya egoisme di dalam diri masing-masing pengurus Komunitas Suporter yang lebih dulu terbentuk, untuk terciptanya suatu kesatuan yang kokoh sehingga menjadi faktor terbentuknya dengan satu identitas untuk PSM Makassar. Komunitas Suporter lain di Makassar. 2.Bagi menejemen dan pemain PSM Bentuk interaksi anggota Komunitas Pihak menejemen dan pemain harus Suporter Sepak Bola di Makassar maupun antar dapat lebih berkomunikasi dan lebih menyatu sesama Komunitas Suporter di Makassar dibagi dengan para Komunitas Suporter Sepak Bola atas dua yaitu asosiatif dan disosiatif. Asosiatif yang ada di Makassar. Karena kesuksesan suatu tersebut ditunjukkan dengan adanya saling tim sepak bola tak bisa lepas dari kehadiran dan kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. kontribusi para Komunitas Suporter sebagai Sedangkan disosiatif ditunjukkan adanya pendukung setia tim. Memperbanyak persaingan, kontravensi, dan konflik. melakukan interaksi dan mengadakan kegiatan- Bentuk struktural Komunitas Suporter kegiatan yang dapat menciptakan suasana Sepak Bola di Makassar dibagi atas dua bentuk harmonis antar Komunitas Suporter dengan yakni Formal group dan Informal group. Yang menejemen dan pemain. termasuk ke dalam formal group adalah 3.Bagi pemerintah daerah Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar yang Para pemerintah daerah perlu lebih memiliki struktur yang resmi dan terdapat memperhatikan dan mempertimbangkan peraturan-peraturan yang tegas dan jelas, yang hadirnya Komunitas Suporter Sepak Bola di disusun dalam bentuk ADART (Anggaran Makassar. Karena dengan adanya Komunitas Dasar Anaggaran Rumah Tangga). Sedangkan Suporter Sepak Bola di Makassar, secara tidak yang termasuk Informal group adalah langsung dapat memperkenalkan serta Komunitas Suporter yang tak memiliki struktur mempromosikan kekayaan alam, budaya kepengurusan resmi dan jelas, serta tidak daerah, dan identitas daerah kepada seluruh terdapat peraturan-peraturan yang tegas dalam masyarkat yang ada di Indonesia maupun diluar mengatur anggotanya. Indonesia. Dengan itu dapat dijadikan sebagai Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan modal sosial untuk membangun relasi-relasi sebelumnya, terlihat pentingnya peran yang positif dengan daerah lain dalam rangka Komunitas Suporter Sepak Bola Makassar bagi pembangunan daerah sebagai suatu proses setiap elemen seperti, menejemen tim PSM perkembangan dan kemajuan daerah. Makassar, pemain, mapun kepada masyarakat 4.Bagi peneliti selanjutnya luas. Maka dari itu terdapat beberapa saran Bagi para peneliti yang ingin sebagi berikut ; melakukan penelitian selanjutnya dapat 1.Bagi para pengurus dan petinggi Komunitas mengembangkan dan memperluas cakupan Suporter Sepak Bola Makassar penelitian terhadap Komunitas Suporter Sepak Para pengurus Komunitas Suporter Bola Makassar. Karena sangat banyak faktor Sepak Bola di Makassar perlu menjalin yang dapat dibahas dengan mengangkat interaksi positif yang mengarah kepada kerja pembahasan tentang Komunitas Suporter Sepak sama dan persatuan antar anggota maupun antar Bola. Karena sepak bola bukan hanya berbicara sesama Komunitas Suporter Sepak Bola lainnya tentang para pemain dan pelatihnya saja, namun di Makassar. Dengan mengadakan aktifitas- kehadiran para orang-orang fanatik yang aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang dapat mengorbankan seluruh yang dia miliki demi memperkuat hubungan emosional dan suatu tim kebanggan. Maka dari itu sangat persaudaraan antar anggota dan sesama menarik untuk meneliti kehadiran dari pemain Komunitas Suporter Makassar lainnya. Serta kedua belas di lapanngan ini. meminimalisir terjadinya pertikaian dan konflik yang mengarah kepada perpecahan dan DAFTAR RUJUKAN perselisihan internal maupun eksternal. Adapun saran yang mendalam dari peneliti kepada para Abdulsyani. (2015). Sosiologi Skematika, pengurus dan petinggi setiap Komunitas Teori, Dan Terapan. : PT Bumi Suporter Sepak Bola Makassar untuk dapat Aksara. menumbuhkan rasa saling menerima dan Ahmadi, D. (2008). Interaksi Simbolik: Suatu mengedepankan persatuan untuk dapat bersatu Pengantar, 9(56), 16. dalam satu nama dan satu bendera dalam https://doi.org/10.29313/mediator.v9i2 mendukung tim PSM Makassar. Hilangkan rasa .1115 19

Akbar, B. (2015). FANATISME KELOMPOK SUPORTER SEPAK BOLA(Studi Kasus Panser Biru Semarang). Semarang: Skripsi Universitas Negeri

Semarang.Diambil dari http://lib.unnes.ac.id/21363/1/3401410 084%2Ds.pdf Huraerah, A., & Purwanto. (2010). Dinamika Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama. Junaedi, F. (2016). BONEK (Komunitas Suporter,Pertama dan Terbesar Di Indonesia). Yogyakarta: Buku Litera. Laily, D. F. (2016). Kota,Klub,Dan Pasoepati. Yogyakarta: Buku Litera. Liliweri, A. (2014). Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sidorenkov, A. V. (2013). Dynamics of Small

Group: Microgroup Theory Approach. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 86, 198–204. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.0 8.550

Sitepu, Y. S., & Desiana, F. (2016).

KONSTRUKSI IDENTITAS SUPORTER SEPAKBOLA DI INDONESIA. PERSPEKTIF, 4, 19.

Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu

Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.