SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA AIR DI KOTA TANGERANG SELATAN Nia Rachmawati Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Pancasila Jl
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA AIR DI KOTA TANGERANG SELATAN Nia Rachmawati Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Pancasila Jl. Srengseng Sawah Jakarta 12640 e-mail: [email protected] ABSTRAK Pengembangan dan pembangunan wilayah memerlukan sarana prasarana wilayah untuk memdukung berbagai sector kegiatan. Sistem sarana prasarana wilayah terpadu berfungsi menggerakkan roda kegiatan, menyebarkan dan melayani kebutuhan antar wilayah. Kota Tangerang Selatan sebagai kota baru seharusnya memperhatikan pengembangan kebutuhan air sebagai sarana prasarana dasar. Identifikasi sebaran sarana prasarana air dapat dihitung dari jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sebaran sarana prasarana air, mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana air, menganalisis akses pencapaian ke sarana prasarana air. Metode yang digunakan adalah digitasi dari supply air di Kota Tangerang Selatan, menghitung sebaran dan ketersediaan sarana prasarana air berdasarkan jumlah penduduk dan analisis spasial terhadap akses pencapaian dan radius pelayanan. Hasil dari analisis memperlihatkan sebaran dan ketersediaan sarana prasarana air di wilayah pelayanan Kota Tangerang Selatan: sebaran sarana prasarana air yang terlayani meliputi dua wilayah, ketersediaan sarana prasarana air wilayah di Kota Tangerang Selatan belum tercapai. Kata Kunci : Sebaran, Ketersediaan, Sarana Prasarana Air. ABSTRACT The expansion and development requires infrastructures in order to serve and support the activities in various sectors between regions. Integrated infrastructure system serves as the wheels of activities to spread and serve the needs of the region. The successful of regional development could be visible from the spreading infrastructure to serves region needs. The South Tangerang City as the new city should pay attention to the expansion basic needs of water as a basic infrastructure. Identification of spreading water could be visible from the amount of infrastructure require needs. The purpose of this study are to identify spread of the water infrastructure, to evaluate the availability of the water infrastructure, to analyze the access to the water infrastructure. The methods of this study is using the digitization of the water supply in South Tangerang City, calculating the spread and availability of water infrastructure based on population and spatial analyzing to access point and service areas. The results of the analysis show the spreading and the availability of water infrastructure in services area of South Tangerang City: the spreading of water infrastructure only in two region, the availability of water infrastructure in The South Tangerang has not meet the region. Keywords: Spreading, Availability, Water Infrastructure. dan sumber air. Sebagian kota yang dialiri air PENDAHULUAN harus mengelola kualitas dan kuantitas air Air adalah sumber daya alam pokok dan sehingga dapat di konsumsi dan terhindar dari penting dalam pembangunan wilayah menjadi aspek yang merugikan seperti banjir. perhatian utama karena berkaitan dengan kondisi Air salah satu sumber daya alam yang sosial ekonomi dan sumber daya lingkungan. diperlukan untuk kehidupan manusia. Menurut Perkembangan jumlah penduduk dan WHO kebutuhan air untuk manusia sebesar 60- pembangunan wilayah secara ekonomi berakibat 120 l/hari. Saat ini konsumsi negara berkembang peningkatan kebutuhan air sehingga berdampak baru berkisar 30-60 l/hari. Kebutuhan air untuk krisis dalam pembangunan wilayah. Setiap kegiatan sehari-hari meliputi minum, mandi, wilayah secara spesifik mempunyai daerah aliran masak, mencuci dan yang terpenting adalah air air dan menerima sejumlah air hujan setiap tahun bersih untuk minum (WCSBD, 2005). (Schneekloth, 2010). Beberapa kota berlokasi di Aset air terbesar di muka bumi sebesar mulut sungai atau daerah sepanjang sungai 97% adalah air asin, dan 3% air segar ( Gleick, karena keterkaitannya sebagai sarana transportasi 1996). Dua pertiga bagiannya membeku dalam Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012 111 SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA AIR DI KOTA TANGERANG SELATAN bentuk gletser dan es di kutub, dan yang lainnya karan wilayah dari kabupaten Tangerang yang sungai dan air tanah. Kebutuhan pasokan air terdiri dari 7 kecamatan, terletak di Provinsi semakin meningkat seiring dengan Banten dengan luas 15.078 km2 (BPS, 2010). perkembangan penduduk dunia yang meningkat Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, pula. Peningkatan kebutuhan air bersih menjadi penduduk Kota Tangerang Selatan berjumlah perhatian dunia karena berkaitan dengan 1.303.569 jiwa dengan kepadatan penduduk ketersediaan air bersih semakin berkurang. 8.646 jiwa/km2. Kota Tangerang Selatan terdiri dari tujuh kecamatan yaitu: Serpong, Ciputat, Tinjauan Pustaka Serpong Utara, Ciputat Timur, Pondok Aren, Air adalah kebutuhan dasar dan merupakan Pamulang dan Setu hak asasi manusia, selayaknya pemerintah (pusat Permasalahan sarana prasarana air Kota dan daerah bertanggungjawab atas pengadaan air Tangerang Selatan adalah: (1) Apakah jumlah meliputi: ketersediaan, akses pencapaian, ketersediaan sarana prasarana air di Kota standarisasi mutu, keamanan dan terjangkau. Tangerang Selatan dapat melayani kebutuhan Beberapa negara di dunia saat ini cenderung penduduk?, (2) Apakah sebaran sarana prasarana mengembangkan pengelolaan swasta (privatisasi) air di Kota Tangerang Selatan dapat memenuhi terhadap kebutuhan dasar penduduk. akses pencapaian? Ruang lingkup makalah ini Saat ini Pemerintah daerah cenderung mengkaji dan menganalisis ketersediaan sarana memberikan keluasan sebagian atau seluruh prasarana air berdasarkan jumlah sebaran dan disain perencanaan, kepemilikan dan pengelolaan aksess pencapaian dari pusat permukiman. pelayanan air kepada pihak swasta (Wagah, Tujuannya adalah: (1) mengidentifikasi sebaran George G 2010). sarana prasarana air di Kota Tangerang Selatan, Dampak swastanisasi pengelolaan sarana (2) mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana prasarana air secara ekonomi, masyarakat air di Kota Tangerang Selatan, (3) menganalisis berpenghasilan rendah tidak mempunyai akses akses pencapaian menuju sarana prasarana air di karena harganya mahal. Pertimbangan kebijakan Kota Tangerang Selatan. pengadaan sarana prasarana air bagi masyarakat adalah keadilan sosial dan kemudahan METODE PENELITIAN jangkauan. Bagi pihak swasta cenderung Data yang digunakan terdiri dari data meningkatkan penghasilan dan efisiensi primer dan sekunder. Data primer berupa data operasional produksi. penginderaan jauh, survei lapang sebaran sarana Pengembangan wilayah pinggiran kota prasarana air, wawancara dan penyebaran berdampak tumbuhnya kota- kota baru yang kuesioner. Data sekunder berupa peta tematik, mempunyai hubungan erat dengan pusat kota. data kependudukan dan data sebaran sarana Pembangunan wilayah di kota-kota baru prasarana diperoleh dari Badan Perencanaan berdampak pada perubahan sosial, ekonomi, Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Badan Pusat geografi, lingkungan dan budaya sehingga Statistik (BPS) dan instansi terkait. Tahapan diperlukan sarana prasarana dalam melayani analisis dan pengolahan data yang telah kebutuhan wilayah untuk mendukung laju dilakukan diuraikan dibawah ini. pertumbuhan di berbagai sektor. Jaringan sarana prasarana bagian dari struktur ruang yang terdiri Analisis Identifikasi Sebaran Sarana dari pusat-pusat aktivitas permukiman bagian Prasarana Air komponen wilayah saling berhubungan (Rustiadi Identifikasi sebaran sarana prasarana et al. 2009). dilakukan melalui proses digitasi titik sebaran. Indikator peningkatan pembangunan Peta Penggunaan/Penutupan Lahan Kota wilayah terlihat dari sistem sarana Tangerang Selatan tahun 2010 diperoleh dari prasarananya yang terpadu (integrated). Sistem intrepretasi citra GeoEye dari Google Earth sarana prasarana yang sistematis dan terpadu dengan cara on screen digitizing dengan mode menjadi bagian struktur ruang yang berfungsi online. Hasil digitasi kemudian diolah sebagai jaringan penghubung dan roda kegiatan menggunakan sofware Global Mapper 11 dan dalam penataan ruang. Kemampuan sarana ArcGIS 9.3 sehingga diperoleh peta prasarana melayani penduduk terlihat dari segi penggunaan/penutupan lahan. Peta sarana kuantitas dan kualitas dengan parameter jumlah prasarana air diperoleh dengan melakukan sarana prasarana, kemudahan pencapaian, waktu pengambilan sumber air baku melalui survei tempuh dan radius layanan menjadi tolok ukur lapang kemudian diolah menggunakan sofware keberhasilan pembangunan wilayah. Global Mapper 11 dan ArcGIS 9.3. Kota Tangerang Selatan merupakan peme- 112 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012 Nia Rachmawati Analisis Evaluasi Ketersediaan Sarana cadangan air. Menurut Direktorat Jenderal Cipta Prasarana Air Karya, PU besaran kebutuhan air non domestik sekitar 20% dari jumlah air domestik dan Evaluasi ketersediaan sarana prasarana air cadangan air sebesar 10% disesuaikan dengan dilakukan melalui berdasarkan jumlah kebutuhan luas wilayahnya. air yang diperlukan untuk melayani aktivitas penduduk. Kriteria ketersediaan sarana prasarana Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Air air dianalisis menggunakan ratio standar Kota Tangerang Selatan pelayanan minimum. Setiap sarana prasarana Berdasarkan data Instalasi Pengolahan Air dianalisis dengan menghitung jumlah eksisting Serpong (IPA) tahun 2010, Kota Tangerang sebaran berbanding dengan standar pelayanan Selatan memperoleh sumber air dari Kabupaten minimum yang harus tersedia dalam wilayah Tangerang melalui Perusahaan Daerah