Download Publikasi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Laporan Ekonomi Politik Semester I Tahun 2021 Ringkasan Eksekutif Secara umum, klaster ekonomi politik (ekopol) memiliki eksposur kedua terbesar dengan tiga topik terbesar antara lain topik infrastruktur, moneter, dan koperasi-UMKM. Klaster ekopol didominasi oleh konten berita bersifat soundbite sebesar 61,02% yang cenderung dipengaruhi oleh kinetik aktor politik dari pemerintah. Selama periode pantauan bulan Januari hingga Juni 2021, terdapat tiga isu soundbite yang dapat memenangkan narasi media di klaster ekopol, yaitu: (1) Pembangunan Akses Perhubungan, (2) Program dan Upaya Digitalisasi, dan (3) Insentif Pajak. Isu yang pertama masih memiliki daya tarik sendiri berkat kinetik aktor pemerintahan. Lebih lanjut, program dan upaya digitalisasi cenderung menjadi isu yang paling banyak dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik untuk mendapatkan eksposur media. Terakhir, isu insentif pajak memiliki eksposur yang tinggi berkat insentif diskon PPnBM yang relatif dekat dengan kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, terdapat tiga isu noise yang perlu dihindari untuk mengurangi citra negatif, yaitu: (1) Proyek Infrastruktur Bermasalah, (2) Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, dan (3) Kontraksi Ekonomi. Sama halnya dengan isu soundbite terkait topik infrastruktur, isu noise yang beririsan dengan topik ini cenderung memberikan dampak negatif cukup besar. Di sisi lain, isu pelemahan nilai tukar rupiah dan kontraksi ekonomi cenderung ramai diberitakan karena menjadi tolak ukur yang jelas terhadap kinerja pemerintah dalam mengelola ekonomi. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari keterlibatan dari isu noise, yaitu mengurangi blunder, memperhatikan kinerja yang memiliki indikator yang jelas, dan menghindari afiliasi dari kasus-kasus pidana atau perdata. Selama periode semester I 2021, dari keseluruhan dua puluh tiga Aktor Politik 2024, yang konsisten berada di peringkat teratas adalah menteri-menteri di bidang perekonomian, terutama Airlangga Hartarto. Airlangga memimpin dengan eksposur yang relatif positif pada isu-isu UU Cipta Kerja, PPnBM, dan transformasi digital UMKM. Pada tempat kedua, Sri Mulyani membahas beban APBN di tengah pandemi, yang kemudian meruncing pada masalah perpajakan. Ketiga, Erick Thohir yang menjadi penjuru isu-isu strategis, maupun dinamika rutin BUMN. Sebaliknya, pada posisi terbawah terdapat tiga aktor yang jarang membicarakan isu-isu ekonomi politik. Pertama, Andika Perkasa yang membahas mengenai penggunaan BPJS Kesehatan di RSPAD, serta mitigasi bencana di NTT dan NTB yang menyinggung pembangunan infrastruktur. Kedua, Gatot Nurmantyo yang menyinggung UU Cipta Kerja mendorong legalisasi miras, pentingnya ketahanan pangan, dan rakyat sebagai pelaku bukan objek pembangunan. Terakhir, Budi Gunawan sama sekali tidak membicarakan apa pun terkait ekonomi politik, melainkan hanya disebutkan bahwa tiga Kasatgas KPK yang menangani kasus rekening gelapnya ikut tersingkir dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). www.lab45.id Komparasi Topik dalam Agregat Maha Data Klaster Ekopol Utang Investasi Ekonomi Syariah Kelautan dan Perikanan 4.075 1.985 8.094 6.758 China BUMN 1.146 11.536 Infrastruktur Liberalisasi 75.923 18.840 Indikator Ekonomi 19.550 Blok Perdagangan 29.811 Moneter 62.810 Fiskal 36.730 Koperasi-UMKM 49.102 www.lab45.id Analisis Isu www.lab45.id Sebaran Subtopik dalam Klaster Ekopol www.lab45.id Pembangunan Infrastruktur Proporsi konten soundbite masih mendominasi • Kinetik presiden meresmikan, mengunjungi, dan pemberitaan klaster ekopolkarena dipengaruhi menargetkan penyelesaian proyek infrastruktur. oleh kinetik pemerintah, terutama dalam topik • Ganti rugi pembebasanlahan Kilang Tuban. infrastruktur dan koperasi-UMKM. • Pembangunan lumbung pangan. • Rencana pembangunan ‘Bukit Algoritma’. • Perguliran kasus korupsi Nurdin Abdullah. • Polemik izin tambang Quarry sebagai bahan Indikator Moneter Bendungan Bener, nikel di Konawe Utara, dan tanah • Inflasi 2020 di bawah target BI. di Karawang. • Surplus neraca perdagangan tertinggi sejak 2011. • Kritik Presiden terhadap proyek infrastruktur yang • BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,5%. tidak jelas. • Wacana peluncuran mata uang digital rupiah. Pengembangan K-UMKM • Kekhawatiran efek tapertantrum bagi ekonomi. • Kerja sama program digitalisasi bersama BUMN dan swasta, serta • Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. inisiatif program dari Kemenperin, Kemendag, dan Kemenparekraf • Target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2023. Konflik dan Kerja Sama Perdagangan • Holding BUMN Ultra Mikro. • Imbauan ancaman krisis pangan dan kecaman impor • Ajakan ‘benci produk asing’ dari Presiden. dari Presiden. • Temuan BPK terkait BPUM tidak tepat sasaran. • Pelarangan resmi ekspor benih lobster. • Perguliran kasus korupsi ekspor benih lobster. • Polemik impor satu juta beras menjelang panen raya. Stabilitas Sistem Keuangan • Realisasi burden sharing melalui pembelian SBN. • Perguliran kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri • Dugaan korupsi BPJS-TK. 10 Isu Soundbite Tertinggi dalam Klaster Ekopol No Isu N Isu Keterangan Pembangunan Kinetik presiden meresmikan, mengunjungi, dan menargetkan penyelesaian proyek 1 Akses 30.552 infrastruktur perhubungan; Penunjukan PT PPI sebagai pengelola Pelabuhan Patimban; Perhubungan Pelelangan proyek infrastruktur melalui LPI; Rencana pembangunan‘Bukit Algoritma’. Program dan Kerja sama program digitalisasi bersama BUMN dan swasta, serta inisiatif program dari 2 Upaya 24.075 Kemenperin, Kemendag, dan Kemenparekraf; Target digitalisasi 30 juta UMKM pada Digitalisasi tahun 2023; Peluncuran program Literasi Digital Nasional untuk UMKM. Insentif diskon PPnBM; Revisi UU KU P, termasuk PPN sembako dan pendidikan, serta 3 Insentif Pajak 15.351 peningkatan PPh. Tingkat Inflasi 4 13.074 Inflasi 2020 di bawah target BI; BI menurunkan suku bunga acuanmenjadi 3,5%. Rendah Peningkatan 5 Kapasitas 10.154 Holding BUMN Ultra Mikro; Ajakan‘benci produk asing’ dari presiden. Produksi Catatan: berita penting diberi warna merah Terdapat beberapa temuan dari analisis isu soundbite tertinggi di klaster ekopol, antara lain (1) kinetik pemerintah masih memiliki daya tarik paling besar, terlihat dari tingginya isu pembangunan akses perhubungan; (2) isu terkait koperasi-UMKM (isu program dan upaya digitalisasi dan peningkatan kapasitas produksi) terdeteksi menjadi topik yang paling sering dimanfaatkan oleh aktor politik untuk memperoleh eksposur media; (3) isu insentif pajak memiliki eksposur yang tinggi berkat insentif diskon PPnBM yang relatif dekat dengan kebutuhan masyarakat; dan (4) isu seputar keuangan yang masuk ke dalam topik moneter, seperti isu tingkat inflasi rendah, memiliki daya tarik tersendiri bagi media daring keuangan dan rutin dibicarakan setiap hari, terutama menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap bulannya. www.lab45.id Eksposur Isu Soundbite Tertinggi dalam Klaster Ekopol 18/03 Peresmian Bandara Toraja 01/03 Pemberlakuan insentif dan Pantar oleh Presiden diskon PPnBM Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni 4 Jan 2 Feb 4 Mar 8 Apr 20 Mei Inflasi 2020 di bawah Penetapan aturan Ajakan presiden Pembentukan Peluncuran program target BI turunan UU Ciptaker benci produk asing Kementerian Investasi Literasi Digital Nasional 26 Jan 18 Feb 21 Mar 20 Apr untuk UMKM 11 Jun Peresmian Jalan Penurunan suku Target digitalisasi Rencana pembangunan Perpanjang- Tol Trans Sumatera bunga acuan: 3,5% 30 juta UMKM Bukit Algoritma an insentif 13 Feb diskon Wacana insentif PPnBM diskon PPnBM Pembangunan Akses Program dan Insentif Tingkat Inflasi Peningkatan Keterangan: Isu Soundbite lainnya Perhubungan Upaya Digitalisasi Pajak Rendah Kapasitas Produksi www.lab45.id Assessment Isu-isu Soundbite Utama dalam Klaster Ekopol Isu Januari Februari Maret April Mei Juni Total Pembangunan lumbung Kunjungan presiden ke Peresmian Jalan Tol Polemik penyebutan Pembangunan Akses Peresmian ruas Tol Trans pangan; Target Pelelangan proyek Bandara JB Sudirman dan Sheikh Mohamed bin padang sebagai provinsi 6 penyelesaian Tol Ciawi- infrastruktur melalui LPI Jalan Tol Semarang- Perhubungan Sumatera Zayed oleh presiden Sukabumi Demak Kerja sama perbankan Kerja sama digitalisasi Program Gerakan BBI Program dan Upaya Program digitalisasi Target digitalisasi 30 juta Target Kemenperin 6,1 dan fintech menyalurkan UMKM bersama sebagai pendorong 6 UMKM pada tahun 2023 juta IKM go digital Digitalisasi bersama BUMN kredit pemerintah dan swasta digitalisasi UMKM Insentif diskon PPnBM Insentif diskon PPnBM Insentif diskon PPnBM Insentif diskon PPnBM 4 Insentif Pajak dan PPh Inflasi 2020 di bawah BI pertahankan suku Tingkat Inflasi Rendah 2 target BI bunga acuan 3,5% Peraturan turunan UU Manfaat Omnibus Law Peraturan turunan UU Ciptaker; Realisasi 2 Cipta Kerja* Ciptaker investasi Dampak Positif Pembentukan Investasi pada 1 Kementerian Investasi Lapangan Kerja* Penyelenggaraan Tax Wacana Tax Amnesty 1 Amnesty* Jilid II *Isu tambahan yang dipilih sebagai isu utama dalam laporan bulanan Apabila dilihat dari persebaran isu setiap bulannya, isu pembangunan akses perhubungan dan isu program dan upaya digitalisasi selalu masuk menjadi tiga isu dengan eksposur terbesar. Hal ini mengonfirmasi bahwa dua temuan sebelumnya yaitu kinetik pemerintah masih memiliki daya tarik paling besar untuk diberitakan dan kedua isu tersebut relatif lebih sering dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik untuk mendapatkan eksposur. Dalam konteks tersebut, isu pembangunan akses perhubungan cenderung dimanfaatkan oleh aktor pemerintahan, baik dari pusat maupun dari daerah. Sementara itu,