ANALISIS KAPASITAS SUNGAI JENEBERANG BAGIAN HILIR Zul Hidayat1) Dan Muh Abdillah Dulil2)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
iv ANALISIS KAPASITAS SUNGAI JENEBERANG BAGIAN HILIR Zul Hidayat1) dan Muh Abdillah Dulil2) 1) Program Studi Teknik Pengairan Universitas Muhammadiyah Makassar, [email protected] 2) Program Studi Teknik Pengairan Universitas Muhammadiyah Makassar, [email protected] Abstrak Sungai Jeneberang merupakan sungai yang terletak di kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Sungai Jeneberang memiliki panjang 78,75 km mengalir dari timur ke barat dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang menuju ke Selat Makassar, dengan luas DAS 727 km2. Pada bulan Januari 2019 terjadi luapan pada Sungai Jeneberang akibat debit air di Bendungan Bili- bili, Kabupaten Gowa, meningkat hingga 101,87 meter karena intensitas hujan yang tinggi, yang mencapai debit air di sungai Jeneberang meninggkat hingga 2.240 m3/detik.. Untuk mengkaji ulang kapasitas pengaliran sungai Jeneberang pasca bencana banjir digunakan softwere HEC-RAS. Tapi sebelumnya, simulasi hidrologi perlu dilakukan untuk mengetahui debit banjir rencana hingga kala periode ulang 200 tahun dan metode yang digunakan adalah HSS Nakayasu. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan HSS Nakayasu diperoleh hasil untuk Q25 sebesar 1879,0686 m3/detik. Debit yang diperoleh selanjutnya diinput ke softwere HEC-RAS. Berdasarkan hasil simulasi dari 35 cross dengan menggunakan HEC-RAS, ditemukan beberapa penampang sungai yang kapasitas alirannya tidak mampu menampung debit banjir Q25, seperti pada patok 21 sampai patok 35 yang berada di jarak 10 sampai 16 kilometer dari muara sungai Jeneberang (hulu Jembatan kembar poros Takalar) yang beberapa penampang sungainya ada yang tidak bertanggul. Kata kunci : Debit Banjir, HSS Nakayasu, Kapasitas Aliran, HEC-RAS. Abstract Jeneberang River is a river located in Gowa Regency, South Sulawesi Province. Jeneberang River has a length of 78.75 km flowing from east to west from Mount Bawakaraeng and Mount Lompobattang heading to the Makassar Strait, with an area of 727 km2 watershed. In January 2019 there was an overflow in the Jeneberang River due to water discharge in the Bili-bili Dam, Gowa Regency, increasing to 101.87 meters due to high rainfall intensity, which reached the water discharge in the Jeneberang River which increased to 2,240 m3/second. Re-flowing capacity of the Jeneberang river after the flood disaster was used the HEC-RAS software. But before that, hydrological simulations need to be carried out to find out the planned flood discharge up to the 200 year return period and the method used is the HSS Nakayasu. Based on the results of data processing using HSS Nakayasu, the Q25 results were 1879.0686 m3/sec. The obtained debit is then inputted to the HEC-RAS software. Based on the simulation results of 35 crossings using HEC-RAS, it was found several cross sections of the river whose flow capacity was unable to accommodate the Q25 flood discharge, such as in peg 21 to peg 35 wich is 10 to 16 kilometers from the mouth of the Jeneberang river (upstream of Takalar's twin shaft bridge) which some of the river cross sections were not bearded. Keywords : Flood Discharge, HSS Nakayasu, Flow Capacity, HEC-RAS. .