36 35

PEMIKIRAN YUSUF QARDHAWI TENTANG ISLAM DAN DEMOKRASI A. Rusdiana Fakulas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung ABSTRACT This study discusses Islamic Thinking and Democracy Yusuf Qoedhawi; through descriptive- analytical, the focus of this study looks at how the thinking is. It is known that the essence of democracy according to Yusuf Qardhawi is: "the people who choose the people who will govern and organize their problems, should not be forced upon those rulers whom they do not like or the regimes they hate.” The truth is that they are given the right to correct the authorities if they are wrong, given the right to revoke and replace them if they deviate, they are not allowed to be forced to follow various economic, social and political systems they neither know nor like. If some of them refuse, they should not be tortured, persecuted, and killed. "Democracy will provide some form and practical way in the life of the nation and the state.” Therefore, the study of the historical reflection of Yusuf Qardhawi is very urgent and strategic to do. Discussion begins with the life history, the works of Yusuf Qardhawi, and ends the style of thought and the basis of his argument. Keywords: participation, equity, understanding, supervision, and coverage.

PENDAHULUAN universitas terkemuka di Barat. Sejak etelah runtuhnya Kekhalifahan Islam itulah banayk cendikiawan-cendikiawan Sterakhir yaitu Turki Utsmani, poros Muslim yang mempelajari ilmu kekuatan dunia berubah drastis. Barat pengetahuan dari Barat, salah satunya mulai menguasai dunia dengan adalah ideologi demokrasi. hegemoninya yang mencakup berbagai Demokrasi adalah pemerintahan bidang, baik bidang sosial, budaya, oleh rakyat, dari rakyat, untuk rakyat. politik, ekonomi, teknologi, ideologi, dan Ada lima kriteria untuk mengenali ilmu pengetahuan. Di bidang ilmu proses pemerintahan sebuah asosiasi pengetahuan, banyak orang-orang dari agar dapat memenuhi suatu persyaratan berbagai penjuru dunia termasuk dari sebagai proses Demokrasi yaitu agar negara-negara Islam mulai berlomba semua anggota memiliki hak yang lomba untuk menuntut ilmu di untuk berpartisipasi dalam berbagai universitas-universitas terkenal di Barat, keputusan kebijakan asosiasi, yaitu: 1 (1) khususnya di negara-negara Eropa dan Partisipasi efektif, sebelum sebuah Amerika Serikat. Alhasil, banyak sarjana-sarjana muda Muslim yang 1Robert A. Dahl. 2001. Demokrasi: Menjalajahi merupakan lulusan dari universitas- Teori dan Praktek Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 52 36 kebijakan digunakan oleh asosiasi, demok rasi. Konsep negara tersebut seluruh anggota harus mempunyai dinilai merupakan konsep negara yang kesempatan yang sama dan efektif untuk paling tepat untuk digunakan di abad membuat pandangan mereka diketahui modern saat ini. Di dunia Islam muncul oleh anggota-anggota lainnya sebagai perdebatan apakah mlebih baik men mana seharusnya kebijakan itu dibuat; dirikan negara demokrasi atau men (2) persamaan suara, ketika akhirnya tiba dirikan negara Islam? Seperti yang kita saat dibuatnya keputusan tentang tahu banyak negara dengan penduduk kebijakan itu, setiap anggota harus mem negara mayoritas Islam bermunculan punyai kesempatan yang sama dan seperti Irak, Iran, Suriah, Mesir dan lain- efektif untuk memberikan suara dan lain termasuk Indonesia. seluruh suara harus dihitung semua; (3) Banyak para ulama dan pemahaman yang cerah, dalam batas cendikiawan Muslim yang waktu yang rasional, setiap anggota mempertanyakan tentang ideologi harus mempunyai kesempatan yang demokrasi dalam Islam. Perdebatan sama dan efektif untuk mempelajari tersebut terjadi terkait dengan konsep kebijakankebijakan alternatif yang dari demokrasi itu sendiri. Pertanyaan- relevan dan konsekuensi-konsekuensi pertanyaan yang sering dikemukakan yang mungkin; (4) pengawasan agenda, para cendekiawan Muslim, antara lain, setiap anggota harus mempunyai “adakah demokrasi dalam Islam?” kesempatan eksklusif untuk “Apakah Islam kom patibel dengan memutuskan bagaimana dan apa demokrasi?” “Apakah demokrasi cocok permasalahan yang dibahas dalam dengan Islam” dan “Apakah Islam agenda; (5) pencakupan orang dewasa, mendukung atau me nentang prinsip- semua atau paling tidak sebagian besar, prinsip demokrasi?” Pertanyaan- orang dewasa yang menjadi penduduk pertanyaan ini mendapat reaksi dan tetap seharusnya memiliki hak kewarga tenggapan yang berbeda-beda di negaraan penuh. kalangan ulama dan cendekiawan Pada awal abad 19, banyak sekali Muslim. Itu artinya, Islam dan demok negara-negara yang baru merdeka rasi masih menjadi persoalan yang bermunculan di dunia. Negara yang kontroversial di kalangan pemikir baru merdeka ini kebanykan Muslim. mengadopsi konsep negara dari barat Dalam konteks negara Indonesia yaitu konsep nation state atau konsep yang notabene merupakan negara negara bangsa yang menganut paham dengan mayoritas penduduknya yang 37 beragama Islam juga tak luput dari permaslahan umat. Selain itu, beliau juga perdebatan tentang demokrasi dalam diakui sebagai orang yang objektif dalam Islam. Islam memang agama mayoritas menilai sesuatu dan melihatnya dari di Indonesia, tetapi di sisi lain penduduk berbagai sudut pandang yang berbeda, Indonesia juga ada yang beragama sehingga pendapat yang dihasilkan Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. komprehensif dan kuat akan Samapi saat ini, perdebatan kebenarannya. Oleh karena itu, kajian tersebut masih terus terdengar, apalagi terhadap refleksi historis dan ide-ide banyak kelompok-kelompok yang Yusuf Qordawi ini, sangat urgen serta beranggapan bahwa demokrasi telah strategis untuk dilakukan. Fokus kajian gagal diterapkan di Indonesia, sehingga ini adalah bagai mana pemikiran Islam harus digantikan dengan khilafah Islam. dan demokrasi Yusuf Qordawi,. Baik dikalangan culama dan Pembahasan nya dimulai riwayat hidup cendekiawan Muslim juga terjadi karya monu mental Yusuf Qordawi dan perdebatan seputar Islam dan di akhiri dengan corak landasan Demokrasi. Ada yang berpendapat argumen tasi Yusuf Qordawi. prinsip demokrasi sesuai dengan prinsip PEMBAHSAN Islam dan ada juga yang menentang Biografi Yusuf Qardhawi demokrasi ditegakkan di Indonesia Salah satu ulama terkemuka yang karena merupakan produk barat dan terkenal di abad modern ini dengan beda konsep dengan Islam. pemikirannya yang kontemporer dalah Dalam memandang Islam dan Dr. Yusuf Qardhawi. Beliau lahir di Desa Demokrasi, salah satu tokoh Islam Shafat at-Turab, Mahallah al-Kubra, terkemuka yang patut dijadikan Gharbiah, Mesir, pada 7 September 1926. referensi dalam mengkaji hal tersebut Kota tersebut pernah ditinnggali oleh adalah Yusuf Qardhawi. Beliau salah satu sahabat Rasulullah yang ikut merupakan ulama, cendekiawan,dan menaklukkan Mesir pada masa Khalifah aktivis dakwah Islam yang sudah tidak Umar bin Khattab, yaitu Zaid bin diragu kan lagi kemampuannya. Haritsah. Ia beristiri wanita Shaft Thurab Dalam menilai persoalan umat, beranak pinak dan meninggal di sana. Qardhawi dipandang sebagai orang Sahabat ini telah menanamkan semangat yang memiliki kredibilitas yang tinggi untuk mendalami agama Islam di dalam menilai permasalahan umat Islam kepada penduduk Shaft Thurab. Salah kontemporer dewas ini. Beliau juga satu tradisi desa itu adalah adanya para dikenal sebagai pemikir moderat atau guru agama yang bertugas membimbing pertengahan dalam mengkaji 38 anak-anak untuk belajar agama dan ranking pertama. Kecerdasan pikirannya menghapal Al-Qur’an.2 telah tampak sejak dia kecil. Sehingga Nama lengkapnya adalah Yusuf salah satu gurunya memberi gelar “al- bin Abdullah bin Ali bin Yusuf. lamah” (sebuah gelar yang biasanya Sedangkan Qardhawi merupakan nama diberikan pada seseorang yang memiliki keluarga yang diambil dari nama daerah ilmu yang sangat luas). Dia meraih tempat mereka berasal, yakni al ranking kedua untuk tingkat nasional, Qarādhah.3 Ayah Qaradhawi meninggal Mesir, pada saat kelulusannya di sekolah dunia ketika ia berusia tahun. Oleh Menengah Umum. Padahal waktu itu karena itu, beliau dipelihara oleh dia pernah dipenjarakan. Setelah lulus pamannya. Paman yang memeliharanya SMA, Qardhawi merantau ke Kairo. Di itu sangat menyayanginya, sehingga Kairo, beliau kuliah di Universitas Al- Qaradhawi kecil telah menganggap Azhar Fakultas Ushuluddin. Beliau pamannya sebagai ayahnya sendiri dan menyelesaikan pendidikan S1 selama anakanak pamannya dianggap saudara lima tahun dan mendapatkan ijazah sendiri.4 sarjana pada tahun 1953. Pada usia tujuh tahun, beliau Lalu kemudian beliau melanjutkan masuk ke Madrasah Ilzamiyyah di pendidikan S2 dengan mengambil bawah kementrian Pendidikan. Setelah spesialis pengajaran Bahasa Arab di keluar dari madrasah tersebut, beliau fakultas Bahasa Arab. Beliau melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyyah menyelesaikan pendidikan S2-nya “Thantha”, yang diselesaikannya dalam selama dua tahun dan lulus waktu empat tahun. Kemudian pindah mendapatkan gelar M.A, ijazah ke Madrasah Tsanawiyah yang sama internasional, dan sertifikat penga jaran. selama lima tahun.5 Setelah itu, pada tahun 1973, beliau Beliau menyelesaikan sekolah berhasil menyelesaikan S3-nya dan dasar dan menengahnya di lembaga mendapatkan gelar Phd (Doctor of pendidikan itu dan selalu menempati Philosophy) dari fakultas Ushuluddin.6 Beliau lulus dengan peringkat 2Muhammad al-Majdzūb. 1992 ‘Ulamā wa summa cum laude dengan disertasi yang Mufakkirūn ‘Araftuhum. Riyādh: Dār asy-Syurūk, berjudul “az-Zakat wa Atsaruha fi Hill al- hlm 423. 3Anjar Papaw. “Biografi al-Qardhawi”, Masyakil al-Ijtimaiyyah” (Zakat dan pen http://berita.univpancasila.ac.id/berita-1759- biografi-dryusuf-al-qaradhawi.html, (diakses 15 Juni 2017 pukul 13.20). 4Muhammad al-Majdzūb, 1992 ‘Ulamā wa Mufakkirūn ....., hlm. 425 5Ibid., hlm. 456 6 Harian Terbit, 1994. hlm. 9 39 garuhnya dalam memecahkan masalah- Islam di Libya, Muktamar Pertama masalah Sosial kemasyarakatan).7 tarikh Islam di Beirut, Muktamar

Qaradhawi meninggalkan Mesir Internasional Pertama mengenai tahun 1961 menuju Qatar. Di Qatar, ekonomi Islam di Mekkah, dan 9 Qaradhawi lebih leluasa mengungkap muktamar hukum Islam di Riyadh. kan pemikiran-pemikirannya. Pada Yusuf Qaradhawi menjadi salah tahun 1977, ia merintis dan mendirikan seorang pengikut Jama’ah Al-Ikhwānul Fakultas Syari’ah dan Dirasah Islamiyah Muslimin yang terkenal. Ia memiliki di Universitas Qatar. Sebagaimana ia aktivitas besar dalam penyebaran juga telah menjadi Direktur Pusat dakwah jamaah ini di Mesir pada saat Pengkajian Sunnah dan Sirah dia berada di Mesir, dan juga di luar Nabawiyah di Universitas Qatar, di Mesir, khususnya ketika ia berada di samping posisinya sebagai dekan Qatar. fakultas. Melalui bantuan universitas, Di saat itu, Qaradhawi mempunyai lembagalembaga keagama an, dan aktifitas yang besar dan pengaruh yang yayasan-yayasan Islam di dunia Arab, tidak dapat ditutup-tutupi terhadap Yusuf Al-Qaradhawi sanggup masyarakat di sana. Aktivitas melakukan kunjungan ke berbagai Qaradhawi tidak terbatas pada Negara Islam dan non-Islam untuk misi penulisan buku saja, tetapi ia juga ke agamaan. Dalam tugas dan terlibat langsung di berbagai media kesempatan yang sama pada tahun 1989 informatika, baik cetak maupun 8 ia pernah mengunjungi Indonesia. elektronik. Selain itu, ia juga mempunyai Dalam berbagai kunjungannya ke andil yang sangat besar dalam beberapa Negara-negara lain, ia aktif mengikuti acara di televisi. Acara ini dimanfaatkan berbagai kegiatan ilmiah seperti seminar oleh Qaradhawi untuk menyebarluaskan danmuktamar. Misalnya seminar hukum pemikiran dan fatwanya.

Tokoh Islam yang cukup 7 Umi Zulfah, 2004. “Riba dan Bunga Bank berpengaruh terhadap sikap intelektual Menurut Yusuf al-Qaradhawi: Kajian Atas Penafsiran Yusuf alQaradhawi terhadap Q.S. al- dan pemikiran Qaradhawi adalah Hasan Baqarah: 275 dalam Bukunya Fawāid al-Bunūk Hiya al-Banna. Perkenalannya dengan al-Ribā al-Harām”, skripsi Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Ikhwanul Muslimiin dengan tokoh Kalijaga, hlml 20 pendirinya yaitu Syaikh Hasan Al-Banna 8Ririn Fauziyah, 2010 “Pemikiran Yusuf Qardhawi Mengenai Zakat Saham Dan Obligasi”, skripsi Malang: Jurusan Al-Ahwal Al- 9Yusuf Qardhawi, 1990 Fiqh al-Zakat 2 Juzuk Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam (Fikah Tentang Zakat), Muasassah al-Risalah, Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, hlm. 60. Beirut, hal. 158 40 sejak ia mulai menuntut ilmu di kota Ushuluddin yang diajar oleh Syaikh Al- Thontho. Mengenai hal itu, Qardhawi Azhar tersebut.11 mengung kapkan bahwa ia baru Dr. Yusuf Qardhawi banyak mengenal Islam yang sempurna setelah mengeluarkan fatwa dan pendapat yang ia mengenal Al-Banna dengan memiliki kaitan dengan permasalahan perhatiannya dengan permasalahan umat yang sifatnya kontemporer. 10 umat. Misalnya karyanya yang berjudul “Al- Qardhawi kerap mengikuti Al- Halal wa Al-Haram”, “Al-'Ibadat fi Al- Banna berkeliling ke beberapa tempat Islam”, “Musykilah Al-Fikri”, “An-Nasu wa dan senantiasa menyimak ceramah dan AlHaq”, “Fatawa Mu'ashirah”, dan karya- menelaah buku-bukunya. Tokoh lainnya karya lainnya. adalah al-Bahī al-Khailī dan Muhammad Salah satu karyanya yang alGhazālī sebagai dua sosok utama al- fenomenal membahas tentang demokrasi Ikhwān al-Muslimīn. Pengaruh gerakan adalah buku yang berjudul Fiqih Negara ini memang sangat kuat terhadap al- dan Ijtihad Terbaru Seputar Sistem Qaradhāwi bahkan lebih kuat dari Demokrasi Multipartai, Keterlibatan pengaruh pendidikan resminya di al- Wanita di dewan Perwakilan, Azhar. Partisisipasi dalam Pemerintahan Selain oleh Al-Banna, pemikiran Sekuler, terjemahan oleh Syafril Halim, Qardhawi juga banyak dipengaruhi oleh dan diter bitkan oleh Robbani Press dan ulama dari kalangan Al-Azhar. Tokoh karya-karya lainnya. tersebut antara lain Muhammad Dalam buku tersebut, dibahas Abdullah Darraz. Qaradhawi menga tentang bagaimana sistem negara yang gumi tokoh ini karena keluasan dan baik itu, dibangun berdasarkan kajian orisinalitas ilmu dan pemikirannya yang fiqih dengan bersum ber dari dan terlihat terutama di dalam bukunya hadis. Kajian tentang fiqih Negara ini, Falsafah al-Akhlāq fi al-Islām. Ulama setelah membahas tentang asalnya, maka lain yang mempengaruhinya adalah selanjutnya adalah tentang ramburambu Muhammad Syaltut, ‘Abd al-Halīm negara yang dibangun oleh Islam. Muhammad. Pada tokoh yang disebut Negara yang dibangun oleh Islam terakhir, Qaradhawi mendalami ilmu adalah: negara madani bersumberkan filsafat Islam ketika mengikuti kuliah Islam, negara Internasional, negara

10Firdaus. 1995. Dr. Yusuf Qardhawi, Riwayat konstitusional berdasarkan syariat, Hidup dan Dua Aspek Pokok Pemikirannya. Skripsi. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia., 11Shalāh ad-Dīn Sulthān, 1991. “At-Takwīn al- hlm. 71. ‘Ilmiyyah wa al-Fikrī li al-Qardhāwī, hlm. 11 41 negara musyawarah bukan kerajaan, Berikut adalah karya beliau:13 negara petunjuk bukan negara Pertama; bidang Fiqh dan Usul Fiqh, pengumpul harta, negara pelindung sebagai seorang ahli fiqh, beliau telah kaum dhuafa, negara hak asai dan menulis beberapa buah kitab yang kebebasan, negara prinsip dan moral.12 terkenal seperti berikut: (1) Al-Halal wa

Buah Karya Yusuf Qardhawi al-Haram fi al-Islam, (Halal dan Haram dalam Islam), al-Maktab al-Islami, Syaikh Yusuf Al-Qaradawi telah Beirut, 1980. (2) Fatawa Mu’asarah, 2 jilid ( menulis berbagai kitab dalam pelbagai Fatwa-Fatwa Semasa), Dar al-Wafa’, bidang keilmuan Islam terutama dalam Kaherah., 1993; (3) Al-Ijtihad fi al-Shari’at bidang sosial, dakwah dan pengajian al-Islamiah, (Ijtihad dalam syariat Islam), Islam. Kitab-kitab beliau sangat diminati Dar al-Qalam, Kuwait,1996; (4) Madkhal oleh umat Islam seluruh dunia. Bahkan li Dirasat al-Shari’at al-Islamiah, (Penge Kitab-kitab tersebut telah diulang cetak nalan Pengajian syariat Islam), Maktabah berpuluh-puluh kali dan diterjemahkan Wahbah, Kaherah, 1997; (5) Min Fiqh al- ke dalam berbagai bahasa. Dawlah al-Islamiah, (Fiqh Kenegaraan), Di samping itu, kitab-kitab tersebut Dar al-Shuruq, Kaherah,1997; (6) Nahw dapat menjelaskan wawasan perjuangan Fiqh Taysir, (Ke arah fiqh yang Mudah), dan pemikiran al- al-Qaradawi Maktabah Wahbah, Kaherah,1999; (7) Al- Hafizhahullah secara lebih terperinci, Fatwa bayn al-Indibat wa al Tasayyub, Informasi terakhir (awal September (Fatwa-fatwa antara Kejituan dan 2007), beliau sedang sakit dan sedang Pencerobohan), Dar al Sahwah, Kaherah, merampungkan kitab terbarunya yang 1992; (8) Al-Fiqh al-Islami bayn al-Asalah ber judul Fiqh Jihad. Semoga Allah wa al-Tajdid, (Fikah Islam antara memberikan kesembuhan dan kesehatan ketulenan dan Pembaharuan), Maktabah dikuatkan dalam berdakwah, tetap Wahbah, Kaherah, 1999; (9) Awamil al- bersabar dalam menghadapi hujatan, Sa’ah wa al-Murunah fi al-Syari’ah al- cacian, bahkan fitnah yang menimpa Islamiah (Faktor-Faktor kelenturan dalam beliau, serta Allah maafkan dan ampuni syariah Islam), Maktabah Wahbah, segala kesalahan dan kekhilafan beliau, Kaherah, 1999; (10) Al-Ijtihad al-Mu’asir Aamiin Yaa Rabbal alamin. bayn al-Indibat wa al-Infirat, (Ijtihad Semasa antara kejituan dan kecuaian),

13http://anazahra.blogspot.co.id/2008/09/beberapa 12 Qardhawi, “Fiqih Negara”,..... hlm. 29 -karya-syaikh-yusuf-al-qardhawi.html (diakses tanggal 10 Juni 2017: 18.30) 42

Dar al-Tawji’ wa al-Nashr, Kaherah,1994; memahami metodologi, car berimteraksi (11) Fiqh al-Siyam, (Hukum Tentang dan membetulkan kefahaman mengenai Puasa), Dar al-Wafa’, Kaherah,1991; (12) al-Quran dan al-Sunnah. Dalam bidang Fiqh al-Taharah, (Hukum Tentang ini beliau telah menulis: (1) Al-Aql wa al- Kebersihan), Maktabah Wahbah, Ilm fi al-Quran, (Akal dan Ilmu dalam al- Kaherah, 2002; (13) Fiqh al-Ghina’ wa al- Quran), Maktabah Wahbah, Kaherah, Musiqa (Hukum Tentang Nyayian dan 1996; (2) Al-Sabru fi al-Quran, (Sabar Muzik), Maktabah Wahbah, Kaherah, dalam al-Quran), Maktabah Wahbah, 2001; (14) Fi Fiqh al-Aqaliyyat al-Muslimah, Kaherah, 1989; (3) Tafsir Surah al-Ra’d, (Fiqh minoriti Muslim) Dar l-Shuruq, (Tafsir surah Ra’d), Dar al-Bashir, Kaherah, 2001. Kaherah, 1996, (4) Kayfa Nata’amal ma’a

Kedua; bidang Ekonomi Islam, al-Sunnah al-Nabawiyyah, (Bagaimana terdiri atas: (1) Fiqh al-Zakat 2 Juzuk berinteraksi dengan sunnah), Dar al- (Fikah Tentang Zakat), Muasassah al- Shuruq, Kaherah, 2000; (5) Madkhal li Risalah, Beirut, (2) Mushkilat al-Faqr wa Dirasat al-Sunnah, (Pengantar kayfa Alajaha al-Islam, (Masalah kefakiran mempelajari sunnah), Maktabah dan bagaimana Islam mengatasinya), Wahbah, Kaherah,1992; (6) Kayfa Makta bah Wahbah, Kaherah, 1980; (3) Nata’amal ma’a al-Quran, (Bagaimana Bay’u al-Murabahah li al-Amri bi al-Shira; berinteraksi dengan al-Quran), Dar al- (Sistem jual beli al-Murabah), Maktabah Shuruq, Kaherah,1999; (7) Al-Muntaqa Wahbah, Kaherah, 1987; (4) Fawa’id al- min al-Taghib wa al-Tarhib (hadith-hadith Bunuk Hiya al-Riba al-Haram, (Faedah terpilih mengeni berita gembira dan bank itulah yang diharamkan), Dar al- peringatan), Dar al-Wafa, Kaherah, 1993; Wafa’, Kaherah,1990; (5) Dawr al-Qiyam (8) Al-Sunnah Masdaran li al-Ma’rifah wa wa al-Akhlaq fi al-Iqtisad al-Islami, al-Hadarah, (Sunnah sebagai sumber (Peranan nilai dan akhlak dalam pengetahuan dan tamadun), Dari al- ekonomi Islam), Maktabah Wahbah, Shuruq, Kaherah,1997, Kaherah, 1998; (6) Dur al-Zakat fi alaj al- Keempat; Bidang Akidah Islam; Musykilat al-Iqtisadiyyah, (Peranan zakat Mengenai persoalan tauhid, al-Imam al- dalam Mengatasi Masalah ekonomi), Dar Qaradawi telah menulis beberapa buah al-Shuruq, kaherah, 2001. buku: (1) Wujud Allah, (Adanya Allah),

Ketiga; bidang Pengetahuan Maktabah Wahbah, Kaherah, 1990; (30) tentang al-Quran dan al-Sunnah. Al-imam Haqiqat al-, (Hakikat Tauhid), juga melalukan kajian mengenai al- Maktabah Wahbah, Kaherah, (2) Mawqif Quran dan al-Sunnah terutama dalam al-Islam min al-Ilham wa al-Ksh wa al-Ru’a 43 wa Min al-Kananah w al-Tarna’im wa al- Qaradawi, Islam adalah suatu kepastian Ruqa. (Posisi Islam mengenai Ilham, yang wajib diikuti untuk mengatasi kasyaf, mimpi, ramalan, pencegah semua masalah yang kita hadapi. Tidak kemalangan dan jampi), Maktabah ada suatu sistem yang dapat mengatasi Wahbah, Kaherah,1994; (3) Iman bi Qadr, persoalan umat keculi Islam. Malah apa- (Keimanan kepada Qadar), Maktabah apa sistem selain Islam hanya akan Wahbah, Kaherah, menambahkan luka parah yang sudah di

Kelima; bidang Dakwah dan alami umat. Mengenai masalah ini beliau Pendidikan; Al-Imam al-Qaradawi juga telah menulis: (1) Al-Hulul al- merupakan seorang juru dakwah yang Mustwaradah wa Kayfa janat ‘ala penuh semangat. Dalam bidang ini Ummaatina, (Penyelesaian Import: beliau telah menulis buku-buku terkenal: bagaimana ia Menghentam Umat kita), (1) Thaqafat al-Da’iyyah, (Wawasan Maktabah Wahbah, Kaherah, 1993; (40) Seorang juru dakwah), Maktabah Al-Hall al-Islami faridatan wa daruratan Wahbah, Kaherah,1991; (2) Al-Tarbiah al- (Mengatasi masalah dengan cara Islam Islamiah wa Madrasah Hassan al-Banna, adalah suatu kewajipan dan kepastian), (Pendi dikan Islam dan ajaran Hassan al- Maktabah Wahbah, Kaherah, 1987; (2) Banna), Maktabah Wahbah, Kaherah, Bayinat al-hall al-Islami wa Syubuhat al- 1992; (3) Al-Rasul wa al-Ilmi, (Rasul dan Ilmaniyyin wa al-Mustaqhribin, Ilmu), Muasassah al-Risalah, Beirut, (Penjelasan mengatasi masalah dengan 1991; (4) Al-Waqt fi Hayat al-Muslim cara Islam dan tuduhan orang Barat dan (Waktu dalam kehidupan seorang pengnut sekular), Maktabah Wahbah, Muslim), Dar al-Sahwah, Kaherah, 1991; Kaherah, 1988; (3) ‘Ada’ al-hall al-Islami, (5) Risalat al-Azhar bayn al-Ams al-Yawmi (Musuh-musuh dalam penyelesaian cara wa al-Ghad, (Risalah al-Azhar antara Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, semalm, hari ini dan besok), Maktabah 2000. Wahbah, Kaherah,1984; (6) Al-Ikhwan al- Ketujuh. Bidang, Tokoh Islam; Al- Muslimun sab’in Amman fi al-Da’wah wa Imam al-Qaradawi jug menulis beberapa al-Tarbiyyah, (Ikhwan al-Muslimun buah buku tentang sejarah hidup para selama 70 tahun dalam dakwah dan tokoh: (1) Al-Imam al-Ghazali bayn Madihi Pendidi kan), Maktabah Wahbah, wa Naqidihi, (Imam al-Ghazali antara Kaherah,1999. para pemuja dan pengkritiknya). Dar al-

Keenam, bidang Kepastian Wafa’, Kaherah,1988; (2) Al-Shaykh al- mengatasi masalah dengan cara Islam; Ghazali Kama Araftuhu Khilala Nisf al-Qarn Menurut pandangan al-Imam al- (Syeikh al-Ghazali seperti yang saya 44 kenal selama setengah abad), Dar al- terkenal: (1) Al-Sahwah al-Islamiah Bayn Wafa’, Kaherah,1995; (3) Nisa Mu’minat, al-Juhud wa al-Tatarruf (Kebangkitan Islm (Para Wanita Beriman), Maktabah antara penolakn dan sikap ekstrim), Dar Wahbah, Kaherah,1979; (4) Abu Hasan al-Wafa’, Kaherah, 1992; (2) Al-Sahwah al- al-Nadwi Kama ‘Araftuh, , (Abu Hassan Islamiah bayn al-Ikhtilaf al-Mashru’ wa al- al-Nadwi seperti yang saya kenal) Dar Tafaruq al-Madzmum, (Kebangkitan Islam al-Fikr, Beirut, 2001; (5) Fi Wada’ al- antara perbedaan pendapat yang ‘A’lam (Memperingati Pemergian Tokoh- dibolehkan dan perpecahn yang tercela), Tokoh), Dar al-fikr, Beirut, 2003; Dar al-Wafa’, Kaherah, 1991; (3) Al- Kedelapan; Dalam bidang Akhlak Sahwah al-Islamiah wa Humum al-Watan berdasarkan al-quran dan al-sunnah, al-Arabi (Kebangkitan Islam dan terdiri atas: (1) Al-Hayat al-Rabbaniah wa keresahan negara-negara Arab), Dar al- al-‘Ilm, (Kehidupan dan Ilmu), Sahwah, Kaherah,1993; (4) Min Ajli Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995; (2) Sahwah rashidah Tujaddid al-Din wa Al-Niyat wa al-Ikhlas (Niat dan Keikh Tanhad bi Dunya (Untuk mencapai lasan), Maktabah Wahbah, Kaherah, kebangkitan yng sedar, yang 1995; (3) Al-Tawakkal (Bertawakal kepada membaharui agama dan membaiki Allah), Maktabah Wahbah, Kaherah, dunia), Dar al-Wafa’, Kaherah, 1995; (5) 1995; (4) Al-Tawbah ila Allah (Taubat Awlawiyyat al-Harakah al-Islamiyyah fi al- kepada Allah), Maktabah Wahbah, Marhalah al-Qadimah (Keutamaan Kaherah, 2000. gerakan Islam pada masa depan), Kesembilan; Bidang Kebangkitan Maktabah Wahbah, Kaherah, 2001; (6) Fi Islam; yang sedang rancak dan merebak Fiqh al-Awlawiyyat (Fikah Memahami ke seluruh dunia belangkangan ini juga keutamaan-keutamaan), Maktabnah menjadi perhatian al-Imam al-Qaradawi. Wahbah, Kaherah, 2000; (7) Al-Islam wa Beliau adalah seorang tokoh aktivis yang al-Ilmaniyyah wajhan li wajhin (Islam dan sering memberikan gagasn-gagasn yang sekularisme secara berdepan), Maktabah meluruskan hala-tuju gerakan Wahbah, kaherah, 1997; (8) Ayna al- kebangkitan Islam pada jalan tengah dan Khalal? (Di manakah kesalahan nya?), mencakupi hampir semua permasalahan Dar al-Sahwah, Kaherah, 1985; (9) Al- umat. Tulisan beliau dalam persoalan ini Syariat al-Islamiah Solihah li tatbiq fi menyeluruh, men dalam dan Kulli Zaman wa makan (Syariat Islam bersesuaian dengan realiti semasa. Al- sesuai dilaksana setiap masa dan imam Al-Qaradawi dalam masalah ini tempat), Dar al-Sahwah, Kaherah,1993; telah menulis beberapa buah buku yang (10) Al-Ummah al-Islamiyyah haqiqatun la 45 wahm (Umat Islam adalah suatu hakikat Sunnah),Muasassah al-Risalah, Beirut, dan bukan khyalan), Maktabah Wahbah, 1993; (3) al-Siyasah al-Syar’iyyah fi daw’ Kaherah, 1995; (11) Al-Thaqafah al- nusus al-Shari’at wa Maqasiduha (siyasah Islamiyyah bayn al-Asalah wa al-Mu’asarah syar’iyyah menurut syariat dan (Pengetahuan Islam antara ketulenan dn matlamatnya), Maktabah Wahbah, pembaharuan), Maktabah Wahbah, Kaherah, (4) Kayfa Nata’amal Ma’a al- Kaherah,1994; (12) Ghair al-Muslimin fi al- Turath (Bagaimana Berinteraksi dengan Mujtama’ al-Islam (Orang Bukan Islam Buku-buku klasik), Maktabah Wahbah, dalam masyrakat Islam), Maktabah Kaherah, 2001; (5) Nahw Fiqh Muyassar Wahbah, Kaherah, 1992; (13) Al- mu’asirah, Maktabah Wahbah, Muslimun wa al-Aulamah, (Kaum Kaherah,1999;

Muslim dan globalisasi), Dar al-Tawji’ Kesebelas; Bidang Kefahaman Islam; wa al-Nashr, Kaherah, 2000; (14) Al- Al-Imam al-Qaradawi juga menulis Islam wa Hadarah al-ghad (Islam tentang kefahaman Islam dengan Tamadun Masa Depan), Maktabah pendekatn yang mudah dn jells. Wahbah, Kaherah,1995; (15) Al-Tataruf Antaranya ialah: (1) Al-Iman wa al- al-Ilmani fi Muwajahat al-Islam, (Ektremis Hayat (Iman dan Kehidupan), Maktabah Sekular dalam Menghadapi Islam), Wahbah, Kaherah, 1990; (2) Al-Ibadat fi Andalusiah li Nashr,Kaherah, 2000; (16) al-Islam (Ibadat dalam Islam), Maktabah Al-Sahwah al-Islamiah min al-Murahaqah Wahbah,Kaherah,1985; (3) Al-Khasas’is ila al-Rusyd, (Kebangkitan Islam dari al-Ammah li al-Islam (Keistimewaan transisi kepada panduan), Dar al- Agama Islam), Maktabah Wahbah, Shuruq, Kaherah, 2002. Kaherah, 1989; (4) Madkhal li Ma’rifah al- Kesepuluh, bidang Penyatuan fikrah Islam, (Pengantar Mengenali agama bagi Petugas Islam; Al-Imam al- Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, Qaradawi juga menulis buku mengenai 1996; (5) Al-Nass wa al-Haq (Manusia dan asas-asas yang diperlukan bagi petugas Kebenaran), Maktabah Wahbah, Islam dengan mengambil kirasas Kaherah,1993. (6) Jil al-Nasr al-Mansyud pendidikan yang telah ditetapkn oleh (Generasi Kemenangan yang Hassan al-banna. Antaranya ialah: (1) dinantikan), Maktabah Wahbah, Syumul al-Islam (Kesempurnaan Islam), Kaherah,1998; (7) Durus al-Nakbah al- Maktabah Wahbah, Kaherah,1991; (2) Al- Thaniah (Penga jaran mengenai musibah Marji’yyat al-Ulya fi al-Islam al-Quran wa kedua), Mak tabah Wahbah, al-Sunnah (Sumber rujukan tertinggi Kaherah,1993; (8) Khatab al-Shaykh al- dalam Islam ialah al-Quran dan al- Qaradawi 5 jilid (Khutbah Syeikh al- 46

Qaradawi), Maktabah Wahbah, Kaherah, (Fatwa-fatwa tentang wanita Muslimah, 1997; (9) Liqaat wa Muhwarat hawla Maktabah Wahbah, Kaherah,1996; (5) Qadaya al-Islam wa al-‘Asr (Perbin cangan Jarimah al-riddah (Jenayah Murtad), tentang permasalahan Islam dan Maktabah Wahbah, Kaherah, 1996; (5) semasa), Maktabah Wahbah, Kaherah, Al-Aqaliiyyat al-Diniyyat wa hulli al-Islami 2001; (10) Qadaya Mua’sarah ala basat al- (Minoriti agama dan Penyelesaian Islam, Bahth (Kajian mengenai permasalan Maktabah Wahbah, Kaherah, 1996; (7) semasa); (11) Ri’ayah al-bai’ah fi Syari’at Al-Mubasyirat bintisar al-Islamiah (Berita al-Islam (Memelihara alam Sekitar Kemenangan Islam), Maktabah Wahbah, Menurut Syariat Islam), Dar al-Shuruq, Kaherah,1996; (6) Mustaqbal Usuliyyah al- Kaherah, 2001; Islamiah (Masa Depan golongan fanatik

Keduabelas; Bidang Kesussateran Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, dan syair (1) Nafahat wa Lafahat (Syair), 1997; (9) Al-Quds Qadiyah likulli al- Dar al-Wafa’, Kaherah; (2) al-Muslimun Muslim (Quddus tanggungjawab setiap Qadimun (Orang Muslim Maju) (Syair), muslim), Maktabah Wahbah, Kaherah, Dar al-Wafa’, Kaherah, (3). Yusuf al- 1998; (10) Hajat al-Basyariah ila al-Risalah Sadiq, (Nabi Allah Yusuf) (Drama), al-Hadariah li Ummatina (Keperluan Maktabah Wahbah, Kaherah, (87) Alim Manusia kepada risalah ketama dunan wa Taghiyyat, (Golongan Ulama dan kita), Maktabah Wahbah, Kaherah, Golongan Pelampau) (Drama), Kaherah, 2000; (11) Fatawa min ajli Maktabah Wahbah, 1998; Palastin, (Fatwa-fatwa tentang Palestin), Maktabah Wahbah, Kaherah, 2003; (12) Ketigabelas; Risalah Kecil Mengenai Zahirah al-Ghulu fi Takfir ( tik dalam Kebangkitan Islam, (1) Al-Din fi ‘Asr al- Mengkafir), Maktabah Wahbah, ‘Ilm (Agama dalam dunia Ilmu Kaherah, 1990; Pengetahuan). Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995; (2) Al-Islam wa al-Fann Keempatbelas; Kumpulan Ceramah- (Islam dan Kesenian), Maktabah Yusuf al-Qaradawi; (1) al-Sunnah wa al- Wahbah, Kaherah, 1996; (3) Al-Niqab al- Bid’ah, (Sunnah dan Bidah), Maktabah Mar’ah (Pemakaian tudung bagi wanita), Wahbah, Kaherah,1999; (2) Zawaj al- Maktabah Wahbah Kaherah, 1996; (4) Maysar, haqiqat wa Hukm, (Perkahwinan Markaz al-Mar’ah fi al-Hayat al-Islamiah Maysar hakikat dan hokum), Maktabah (Kedudukan wanita dalam kehidupan Wahbah, 1999; (3) Dawabit al-Shar’iyyah Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, libina’ al-Masajid, (prinsip syariat dalam 1996; (5) Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah Membina masjid), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1999; (4) Mawqif al-Islam al-Aqdi 47 min kufr al-Yahudi wa al-Nasara, ekonomi, sosial, dan politik yang tidak (Pendirian islam terhadp perjanjian mereka kenal dan tidak pula mereka dengan Yahudi dan Nasr), Maktabah sukai. Bila sebagian dari mereka Wahbah, Kaherah, 1999; (5) Al-Juwaini menolak, maka mereka tidak boleh Imam al-Haramain, (Juwaini Imam disiksa, dianiaya, dan dibunuh.”14 Haramain), Maktabah Wahbah, Kaherah, Menurut Qardhawi, inilah 2000; (6) Al-Istishaq wa al-Tubna fi Shari’at demokrasi yang sebenarnya. Demokrasi al-Islamiah, (Penamaan dalam Syari’at semacam ini memberikan beberapa Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, (7) bentuk dan cara praktis dalam Umar ibn Abdul Aziz, (Umar bin Abdul kehidupan berbangsa dan bernegara. Aziz), Maktabah Wahbah, 2001; (8) Likay Misalnya, pemilihan umum dan Tanjaha Muasassah al-Zakat, (Semoga referendum umum, mendukung pihak Institusi zakat Berjaya), Muasassah al- mayoritas, menerapkan sistem Risalah, Beirut,1994. multipartai, memberikan hak kepada minoritas untuk beroposisi, menjamin Pemikiran Yusuf Qardhawi Tentang kebebasan pers dan kemandirian Islam dan Demokrasi peradilan. Rakyat diberikan kebebasan Salah satu pendapat Yusuf untuk memilih pemimpinnya dan Qardhawi menegenai Islam dan mengoreksi perilakunya, mereka juga Demokrasi dalam buku yang ditulisnya boleh menolak perintah penguasa yang adalah substansi (hakikat) demokrasi bertentangan dengan undang-undang sejalan dengan prinsip-prinsip dan dasar. nilainilai-nilai Islam. Hakikat demokrasi Demokrasi semacam ini, menurut yang dimaksud adalah yang sesuai Yusuf Qardhawi, sejalan dengan Islam. dengan Islam, seperti dijelaskan Yusuf Di dalam Islam, rakyat boleh menolak Qardhawi adalah: “bahwa rakyat perintah imam yang menyuruh atau memilih orang yang akan memerintah memaksa melakukan maksiat, dan dan menata persoalan mereka, tidak rakyat berhak memecat atau boleh dipaksa kan kepada mereka menurunkan pemimpinnya bila penguasa yang tidak mereka sukai atau menyimpang dan berlaku zalim, serta rezim yang mereka benci. Mereka diberi hak untuk mengo reksi penguasa bila ia keliru, diberi hak untuk mencabut dan menggantinya bila ia menyimpang, 14Qardhawi, “Ijtihad baru seputar Sistem mereka tidak diboleh digiring dengan Demokrasi Multipartai, Keterlibatan Wanita di dewan Perwakilan, Partisispasi dalam Pemerin paksa untuk mengikuti berbagai sistem tahan Sekuler'' hal. 167 48 tidak pula menang gapi nasihat dan mencapai kebenaran. Tetapi, seperti peringatannya.15 yang kita tahu, Nabi Muhammad

Qardhawi juga membenarkan mewarisi Quran dan hadis. Kedua pandangan pendukung demokrasi, yang sumber suci inilah yang seharusnya me nyatakan bahwa demokrasi menjadi pedoman utama umat islam. ditegakkan berdasarkan pendapat Jika ada persoalan umat yang tidak mayoritas. Ada kekeliruan dan dijelaskan secara langsung dalam Quran kesalahan persepsi di kalangan pemikir dan hadis, maka umat Muslim, yang menga takan bahwa Islam Islam diperintahkan untuk tidak dapat mene rima pendapat berijtihad. Tidak semua orang berhak mayoritas seperti disebutkan dalam untuk ber-ijtihad. Ada syarat-syarat sistem demokrasi. Pendapat mayoritas yang haru dimiliki seseorang sebelum ia menurut Qardhawi di sini adalah logika boleh ber-ijtihad, salah satunya harus syariat dan kenyataan menunjukkan paham Quran dan hadis. Yang berhak perlu adanya pertimbang an untuk mela kukan ijtihad adalah salah satunya memihak kepada satu pihak bila terjadi dari kalangan ulama yang notabene perselisihan pendapat. Pihak yang harus paham Quran dan hadis serta menguasai didukung dalam hal ini adalah ilmu tafsir. Untuk menetapkan persoalan mayoritas. Sebab, pendapat dua orang umat, maka para ulama harus bermusya lebih dekat kepada kebenaran ketimbang warah mufakat untuk menentukan ijma'. pendapat satu orang. Konsep ijma; dalam Islam hampir Seperti yang kita tahu, kebenaran sama dengan konsep konsensus dalam yang hakiki adalah berasal dari Tuhan. demokrasi. Apabila ulama-ulama tidak Tuhan mengutus nabi dan rasul untuk semuanya mencapai kata sepakat, maka dan memeberikan wahyu kepada dilakukanlah voting untuk menentukan mereka untuk menyampaikan kebenaran suara mayoritas. Karena seperti yang dari Tuhan kepada kaumnya. telah dijelaskan sebelumnya, klaim

Setelah Nabi Muhammad yang kebenaran dari dua orang itu lebih merupakan penutup para nabi dan Rasul mendekati kebenaran daripada klaim wafat, tidak ada lagi nabi yang bisa kebenaran dari satu orang. Artinya, dijadikan patokan teladan untuk suara mayoritas lebih mendekati kebenaran daripada suara minoritas. Konsep voting ini juga mirip dengan 15Zamakhsyary, “http://zamakhsyary-selalu semangat.blogspot.com/2011/04/islam-dan de- konsep demokrasi yang mengutamakan mokrasi-dalam-pandangan. html” (diakses suara mayoritas. Itulah pemikiran Dr. tanggal 16 Juni 2017: 14.59) 49

Yusuf Qardhawi tentang Islam dan demokrasi. Beliau menganggap demokrasi. substansi (hakikat dari demokrasi

KESIMPULAN tersebut tidak bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai Islam. Berdasarkan pemaparan penjelasan Ada beberapa aspek dalam dari penulis di bagian-bagian sebelum demokrasi yang sejalan dengan syariat nya dalam makalah ini, ada beberapa Islam. Yang ketiga adalah, dengan poin yang bisa ditarik kesimpulannya mengakui sistem demokrasi yang secara umum. Yang pertama, Yusuf mengutamakan klaim kebenaran dari Qardhawi merupakan salah satu tokoh pendapat mayoritas bukan berarti, Islam yang moderat. Pemikirannya ini menolak kebenaran dari Tuhan. dipengaruhi oleh Hasan Al-Banna yang Cara tersebut digunakan untuk merupakan tokoh pendiri organisasi mencapai kesepakatan bersama karena transnasional Islam yang bernama kehendak tuhan juga ada di dalam hati “Ikhwanul Muslimin”. dan pikiran tiap-tiap manusia. Dosen-dosennya di universitas Al- Azhar juga turut memengaruhi pola pikir Qardhawi Yang kedua adalah, Dr. Yusuf Qardhawi adalah salah satu ulama Islam yang tidak menolak sistem

DAFTAR PUSTAKA Anjar Papaw. “Biografi al-Qardhawi”, http://berita.univpancasila.ac.id/berita-1759- biografidr-yusuf-al-qaradhawi.html, (diakses 15 Mei 2017 pukul 13.20) Firdaus. 1990. Dr. Yusuf Qardhawi, Riwayat Hidup dan Dua Aspek Pokok Pemikirannya. Skripsi. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. John L. Esposito, dkk. 2002. Dialektika Peradaban, Modernisme Politik dan Budaya di Akhir Abad Ke-20. Yogyakarta: Penerbit Qalam. Muhammad al-Majdzūb. 1992 ‘Ulamā wa Mufakkirūn ‘Araftuhum. Riyādh: Dār asy- Syurūk Robert A. Dahl. 2001. Perihal Demokrasi: Menjalajahi Teori dan Praktek Demokrasi Secara Singkat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ririn Fauziyah, 2010 “Pemikiran Yusuf Qardhawi Mengenai Zakat Saham Dan Obligasi”, skripsi Malang: Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Yūsuf al-Qaradhāwī, 1995, Fatwa-Fatwa Kontemporer, alih bahasa As’ad Yasin, cet. ke- 9, Jakarta: Gema Insani Press, 50

______1990. Fiqih Negara, Ijtihad baru seputar Sistem Demokrasi Multipartai, Keterlibatan Wanita di dewan Perwakilan, Partisispasi dalam Pemerintahan Sekuler. Jakarta: Rabbani Press. Shalāh ad-Dīn Sulthān, 1428 H, At-Takwīn al-‘Ilmiyyah wa al-Fikrī li al-Qardhāwī”, Qatar: tnp, Siradj, Said Aqiel. 1999. Islam Kebangsaan, Fiqih demokratik Kaum Santri. Jakarta: Pustaka Ciganjur. Umi Zulfah, 2004 “Riba dan Bunga Bank Menurut Yusuf al-Qaradhawi: Kajian Atas Penafsiran Yusuf al-Qaradhawi terhadap Q.S. al-Baqarah : 275 dalam Bukunya Fawāid al-Bunūk Hiya al-Ribā al-Harām”, skripsi Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Zamakhsyary,“http://zamakhsyary-selalusemangat.blogspot.com/2011/04/islam- dandemokrasi-dalam-pandangan.html” (diakses 16 Mei 2017)