Analisis Arsitektur Pada Rumah Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Toba Samosir, Balige
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JAUR, 3 (1) Oktober 2019 ISSN 2085-6601 (Print) ISSN 2502-4590 (Online) DOI: 10.31289/jaur.v3i1.2912 JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research) Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur Analisis Arsitektur pada Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige Architectural Analysis of the Toba Batak Traditional House in Toba Samosir Regency, Balige Yunita Syafitri Rambe* Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area, Indonesia Diterima: September 2019; Disetujui: Oktober 2019; Dipublikasi: Oktober 2019 *Corresponding author: E-mail : [email protected] Abstrak Suku Batak adalah salah satu Kebudayan Arsitektur yang terdapat di daerah Sumatera Utara yang dalam perkembangannya telah mengalami perubahan dan pertumbuhan dalam hal kebudayaan dari masa kemasa dalam rentang waktu yang cukup lama. Keragaman agama, budaya dan bahasa yang terdapat di daerah tersebut merupakan salah satu yang biasa di jadikan referensi dari perkembangan kebudayaan tersebut. Ditinjau dari segi sejarahnya, suku Batak merupakan daerah yang sudah memiliki salah satu peradaban cukup tua di dunia.Suku Batak terdiri dari enam kelompok yang sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara, terdiri dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola dan Mandailing. Suku Batak Toba adalah masyarakat Batak Toba yang bertempat tinggal sebagai penduduk asli disekitar Danau Toba di Tapanuli Utara, pola perkampungan pada umumnya berkelompok. Salah satu peninggalan arsitektur yang masih ada yang memiliki nilai sejarah adalah keberadaan rumah Tradisional Batak Toba yang terdapat di Kab.Toba Samosir, Balige. Dan ini merupakan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Survei lapangan ini dilakukan dengan cara Observasi, untuk mendapatkan data fisik tentang rumah tinggal tradisional batak toba. Kata Kunci : Kajian Arsitektur, Rumah Tradisional, Batak Toba Abstract The Batak tribe is one of the Architectural Cultures found in the North Sumatra area which in its development has experienced changes and growth in terms of culture from the time of time in a long period of time. The diversity of religions, cultures and languages found in the area is one that is commonly used as a reference for the development of that culture. In terms of history, the Batak tribe is an area that already has one of the world's oldest civilizations. The Batak tribe consists of six groups, which mostly occupy the North Sumatra area, consisting of Karo Batak, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola and Mandailing . The Toba Batak tribe is a Toba Batak community who live as native people around Lake Toba in North Tapanuli, a settlement pattern in general in groups. One of the architectural heritage that still has historical value is the existence of a Toba Batak Traditional house located in Toba Samosir Regency, Balige. And this is a research location. In this study using a field survey conducted by observation, to obtain physical data about the traditional Batak toba dwelling. Keywords: Architectural Studies, Traditional Houses, Toba Bataks How to Cite: R. S. Yunita, (2019), Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige ournal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1): Hal 47-60. Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 PENDAHULUAN memiliki salah satu peradaban cukup tua Pertumbuhan dan perkembangan di dunia.Suku Batak terdiri dari enam suatu suku bangsa selalu diikuti oleh kelompok Puak yang sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan menempati daerah Sumatera Utara, terdiri penduduknya terutama dari tradisi dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, kebudayaan yang selalu mengalami Toba, Angkola dan Mandailing. Suku Batak pertumbuhan dan perkembangan sejalan Toba adalah masyarakat Batak Toba yang dengan pesatnya era informasi dan bertempat tinggal sebagai penduduk asli globalisasi, baik itu perubahan karena disekitar Danau Toba di Tapanuli Utara, pengaruh dari luar daerah tersebut, pola perkampungan pada umumnya sehingga kadang kala kebudayaan asli berkelompok. menjadi kehilangan jati dirinya atau Akibat dari berbaurnya atau bahkan hilang sama sekali karena akulturasi dari berbagai budaya yang pengaruh dari dalam maupun dari luar telah menciptakan sebuah bentukan daerah itu sendiri diantaranya arsitektur symbol –symbol bagi dunia arsitektur itu tradisional yang merupakan cermin sendiri khususnya di Pulau Samosir.Salah kebudayaan masyarakat untuk di satu peninggalan arsitektur yang masih Indonesia. ada yang memiliki nilai sejarah adalah Suku Batak adalah salah satu keberadaan rumah Tradisional Batak Toba Kebudayan Arsitektur yang terdapat di yang terdapat di Kab.Toba Samosir, Balige. daerah Sumatera Utara yang dalam Di mana pada bentukan dan tampilan perkembangannya telah mengalami Rumah Adat Batak ini terdapat struktur perubahan dan pertumbuhan dalam hal bangunan, ornamen atau pun simbol yang kebudayaan dari masa kemasa dalam menjadikannya pembeda jika ditinjau dari rentang waktu yang cukup lama. segi ilmu arsitekturnya, yang Keragaman agama, sukubangsa, budaya menggambarkan kewibawaan dan dan bahasa yang terdapat di daerah kharisma tersendiri. Ornamen-ornamen tersebut merupakan salah satu yang biasa tersebut berupa orang yang menarik di jadikan referensi dari perkembangan kerbau melambangkan kehidupan dan kebudayaan tersebut. semangat kerja orang Batak, ornamen- Ditinjau dari segi sejarahnya, suku ornamen perang dan sebagainya. Dimana Batak merupakan daerah yang sudah budaya dan arsitektur yang tampak lebih 48 Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige dominan dipengaruhi oleh bentuk teknik sudah sangat berkurang hanya dapat ragam hias terdiri dari dua cara, yaitu ditemukan didaerah tertentu saja. dengan teknik ukir teknik lukis. Untuk Tinggi dari tanah kelantai rumah adat mengukir digunakan pisau tajam dengan batak sampai 1,85m di atas tanah dan alat pemukulnya (pasak-pasak) dari kayu. bagian bawah dipergunakan untuk Sedang kan teknik lukis bahannya diolah memelihara hewan, seperti babi, ayam, sendiri dari batu-batuan atau pun tanaga dan sebagainya. Pintu masuk rumah adat yang keras dan arangkan. ini, dahulunya memiliki 2 macam daun pintu yaitu daun pintu yang horizontal dan Tinjauan Arsitektur Rumah Tradisional vertikal, tapi sekarang daun pintu yang Batak Toba di Kab.Toba Samosir horizontal tak dipakai lagi. Ruangan dalam Balige. rumah adat merupakan ruangan terbuka Rumah Batak mempunyai bentuk tanpa kamar - kamar, walaupun arsitektur bangunan yang menggunakan bersamaan disitu lebih dari satu keluarga, bahan kayu yang khas serta dihiasi tapi bukan berarti tidak ada pembagian ornamen indah yang punya makna ruangan. Karena dalam rumah adat ini tertentu berkaitan dengan kesejahteraan, pembagian ruangan dibatasi oleh adat keselamatan dan perlindungan mereka yang kuat. penghuninya dan desanya. Motif yang Ruangan di belakang sudut sebelah banyak ditemukan antara lain : gorga, kanan dinamakan jabu bong, yang singa singa dan gajah dumpak. Rumah ditempati oleh kepala rumah atau porjabu tradisional Batak Toba di Balige ada 2 jenis bong, dengan isteri dan anak-anak yang yaitu Ruma dan Sopo, Ruma adalah rumah masih kecil. Namun di sudut kiri tradisional Batak untuk tempat tinggal. berhadapan dengan Jabu bong dinamakan Sementara Sopo adalah rumah tradisional Jabu Soding, yang dikhususkan untuk anak Batak untuk menyimpan padi ( lumbung perempuan yang telah menikah tapi belum padi ) pada jaman dulu, tetapi sekarang mempunyai rumah sendiri. Sedangkan dijadikan tempat tinggal. Pada masa lalu untuk sudut kiri depan dinamakan Jabu atap rumah Batak dibuat dari ijuk, Suhat, diperuntukkan bagi anak laki - laki sekarang banyak yang menggunakan seng. tertua yang sudah nikah dan di Pada umumnya rumah dan desa Batak seberangnya disebut Tampar Piring diperuntukkan bagi tamu.Jika keluarga 49 Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 besar maka diadakan tempat di antara dua Samosir (Balige). Rumah adat Kabupaten ruang atau jabu yang berdempetan, Toba Samosir (Balige), berbentuk sehingga ruangan bertambah dua lagi dan panggung dengan atap pelana yang ruangan ini disebut Jabu Tonga-ronga ni bubungannya melengkung. Bentuk jabu rona. Walaupun rumah tersebut lengkung ini didapatkan dari kelenturan berdempetan, tiap keluarga mempunyai dari bahan kayu yang dirangkai dengan dapur sendiri yang terletak di belakang konstruksi kuda - kuda atap secara tekan - rumah, berupa bangunan tambahan. Dan tarik. Stabilitas yang tercapai dengan di antara dua deretan ruangan yakni di bentuk struktur bertekanan ini disangga tengah - tengah rumah merupakan daerah oleh struktur rangka yang membingkai netral yang disebut telaga dan berfungsi dinding rumah. sebagai tempat bermusyawarah. Rumah Kolong rumah panggung biasanya adat Batak Toba berdasarkan fungsinya digunakan sebagai kandang ternak. dapat dibedakan ke dalam rumah yang Ketinggian lantai rumah bervariasi digunakan untuk tempat tinggal keluarga berdasarkan keinginan memelihara disebut Ruma, dan rumah yang digunakan ternak. Hewan kecil seperti kambing sebagai tempat penyimpanan (lumbung) menyebabkan ketinggian lantai sebuah disebut Sopo. Bahan-bahan bangunan rumah lebih rendah dari rumah lain yang terdiri dari kayu dengan tiang - tiang yang memelihara hewan besar seperti kerbau. besar dan kokoh. Dinding dari papan atau Karena dipergunakan sebagai kandang tepas, lantai juga dari papan sedangkan ternak, maka kolong ini selain diperkuat atap dari ijuk atau daun rumbiah. Tipe dengan struktur