JAUR, 3 (1) Oktober 2019 ISSN 2085-6601 (Print) ISSN 2502-4590 (Online) DOI: 10.31289/jaur.v3i1.2912

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research)

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

Analisis Arsitektur pada Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige

Architectural Analysis of the Toba Batak Traditional House in Toba Samosir Regency, Balige

Yunita Syafitri Rambe* Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area,

Diterima: September 2019; Disetujui: Oktober 2019; Dipublikasi: Oktober 2019 *Corresponding author: E-mail : yunirambe@staff..ac.id Abstrak Suku Batak adalah salah satu Kebudayan Arsitektur yang terdapat di daerah Sumatera Utara yang dalam perkembangannya telah mengalami perubahan dan pertumbuhan dalam hal kebudayaan dari masa kemasa dalam rentang waktu yang cukup lama. Keragaman agama, budaya dan bahasa yang terdapat di daerah tersebut merupakan salah satu yang biasa di jadikan referensi dari perkembangan kebudayaan tersebut. Ditinjau dari segi sejarahnya, suku Batak merupakan daerah yang sudah memiliki salah satu peradaban cukup tua di dunia.Suku Batak terdiri dari enam kelompok yang sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara, terdiri dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola dan Mandailing. Suku Batak Toba adalah masyarakat Batak Toba yang bertempat tinggal sebagai penduduk asli disekitar Danau Toba di Tapanuli Utara, pola perkampungan pada umumnya berkelompok. Salah satu peninggalan arsitektur yang masih ada yang memiliki nilai sejarah adalah keberadaan rumah Tradisional Batak Toba yang terdapat di Kab.Toba Samosir, Balige. Dan ini merupakan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Survei lapangan ini dilakukan dengan cara Observasi, untuk mendapatkan data fisik tentang rumah tinggal tradisional batak toba. Kata Kunci : Kajian Arsitektur, Rumah Tradisional, Batak Toba

Abstract The Batak tribe is one of the Architectural Cultures found in the area which in its development has experienced changes and growth in terms of culture from the time of time in a long period of time. The diversity of religions, cultures and languages found in the area is one that is commonly used as a reference for the development of that culture. In terms of history, the Batak tribe is an area that already has one of the world's oldest civilizations. The Batak tribe consists of six groups, which mostly occupy the North Sumatra area, consisting of Karo Batak, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola and Mandailing . The Toba Batak tribe is a Toba Batak community who live as native people around Lake Toba in North Tapanuli, a settlement pattern in general in groups. One of the architectural heritage that still has historical value is the existence of a Toba Batak Traditional house located in Toba Samosir Regency, Balige. And this is a research location. In this study using a field survey conducted by observation, to obtain physical data about the traditional Batak toba dwelling. Keywords: Architectural Studies, Traditional Houses, Toba Bataks

How to Cite: R. S. Yunita, (2019), Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige ournal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1): Hal 47-60.

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60

PENDAHULUAN memiliki salah satu peradaban cukup tua Pertumbuhan dan perkembangan di dunia.Suku Batak terdiri dari enam suatu suku bangsa selalu diikuti oleh kelompok Puak yang sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan menempati daerah Sumatera Utara, terdiri penduduknya terutama dari tradisi dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, kebudayaan yang selalu mengalami Toba, Angkola dan Mandailing. Suku Batak pertumbuhan dan perkembangan sejalan Toba adalah masyarakat Batak Toba yang dengan pesatnya era informasi dan bertempat tinggal sebagai penduduk asli globalisasi, baik itu perubahan karena disekitar Danau Toba di Tapanuli Utara, pengaruh dari luar daerah tersebut, pola perkampungan pada umumnya sehingga kadang kala kebudayaan asli berkelompok. menjadi kehilangan jati dirinya atau Akibat dari berbaurnya atau bahkan hilang sama sekali karena akulturasi dari berbagai budaya yang pengaruh dari dalam maupun dari luar telah menciptakan sebuah bentukan daerah itu sendiri diantaranya arsitektur symbol –symbol bagi dunia arsitektur itu tradisional yang merupakan cermin sendiri khususnya di Pulau Samosir.Salah kebudayaan masyarakat untuk di satu peninggalan arsitektur yang masih Indonesia. ada yang memiliki nilai sejarah adalah Suku Batak adalah salah satu keberadaan rumah Tradisional Batak Toba Kebudayan Arsitektur yang terdapat di yang terdapat di Kab.Toba Samosir, Balige. daerah Sumatera Utara yang dalam Di mana pada bentukan dan tampilan perkembangannya telah mengalami Batak ini terdapat struktur perubahan dan pertumbuhan dalam hal bangunan, ornamen atau pun simbol yang kebudayaan dari masa kemasa dalam menjadikannya pembeda jika ditinjau dari rentang waktu yang cukup lama. segi ilmu arsitekturnya, yang Keragaman agama, sukubangsa, budaya menggambarkan kewibawaan dan dan bahasa yang terdapat di daerah kharisma tersendiri. Ornamen-ornamen tersebut merupakan salah satu yang biasa tersebut berupa orang yang menarik di jadikan referensi dari perkembangan kerbau melambangkan kehidupan dan kebudayaan tersebut. semangat kerja orang Batak, ornamen- Ditinjau dari segi sejarahnya, suku ornamen perang dan sebagainya. Dimana Batak merupakan daerah yang sudah budaya dan arsitektur yang tampak lebih

48

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige dominan dipengaruhi oleh bentuk teknik sudah sangat berkurang hanya dapat ragam hias terdiri dari dua cara, yaitu ditemukan didaerah tertentu saja. dengan teknik ukir teknik lukis. Untuk Tinggi dari tanah kelantai rumah adat mengukir digunakan pisau tajam dengan batak sampai 1,85m di atas tanah dan alat pemukulnya (pasak-pasak) dari kayu. bagian bawah dipergunakan untuk Sedang kan teknik lukis bahannya diolah memelihara hewan, seperti babi, ayam, sendiri dari batu-batuan atau pun tanaga dan sebagainya. Pintu masuk rumah adat yang keras dan arangkan. ini, dahulunya memiliki 2 macam daun pintu yaitu daun pintu yang horizontal dan Tinjauan Arsitektur Rumah Tradisional vertikal, tapi sekarang daun pintu yang Batak Toba di Kab.Toba Samosir horizontal tak dipakai lagi. Ruangan dalam Balige. rumah adat merupakan ruangan terbuka Rumah Batak mempunyai bentuk tanpa kamar - kamar, walaupun arsitektur bangunan yang menggunakan bersamaan disitu lebih dari satu keluarga, bahan kayu yang khas serta dihiasi tapi bukan berarti tidak ada pembagian ornamen indah yang punya makna ruangan. Karena dalam rumah adat ini tertentu berkaitan dengan kesejahteraan, pembagian ruangan dibatasi oleh adat keselamatan dan perlindungan mereka yang kuat. penghuninya dan desanya. Motif yang Ruangan di belakang sudut sebelah banyak ditemukan antara lain : , kanan dinamakan jabu bong, yang singa dan gajah dumpak. Rumah ditempati oleh kepala rumah atau porjabu tradisional Batak Toba di Balige ada 2 jenis bong, dengan isteri dan anak-anak yang yaitu Ruma dan Sopo, Ruma adalah rumah masih kecil. Namun di sudut kiri tradisional Batak untuk tempat tinggal. berhadapan dengan Jabu bong dinamakan Sementara Sopo adalah rumah tradisional Jabu Soding, yang dikhususkan untuk anak Batak untuk menyimpan padi ( lumbung perempuan yang telah menikah tapi belum padi ) pada jaman dulu, tetapi sekarang mempunyai rumah sendiri. Sedangkan dijadikan tempat tinggal. Pada masa lalu untuk sudut kiri depan dinamakan Jabu atap rumah Batak dibuat dari ijuk, Suhat, diperuntukkan bagi anak laki - laki sekarang banyak yang menggunakan seng. tertua yang sudah nikah dan di Pada umumnya rumah dan desa Batak seberangnya disebut Tampar Piring diperuntukkan bagi tamu.Jika keluarga

49

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 besar maka diadakan tempat di antara dua Samosir (Balige). Rumah adat Kabupaten ruang atau jabu yang berdempetan, Toba Samosir (Balige), berbentuk sehingga ruangan bertambah dua lagi dan panggung dengan atap pelana yang ruangan ini disebut Jabu Tonga-ronga ni bubungannya melengkung. Bentuk jabu rona. Walaupun rumah tersebut lengkung ini didapatkan dari kelenturan berdempetan, tiap keluarga mempunyai dari bahan kayu yang dirangkai dengan dapur sendiri yang terletak di belakang konstruksi kuda - kuda atap secara tekan - rumah, berupa bangunan tambahan. Dan tarik. Stabilitas yang tercapai dengan di antara dua deretan ruangan yakni di bentuk struktur bertekanan ini disangga tengah - tengah rumah merupakan daerah oleh struktur rangka yang membingkai netral yang disebut telaga dan berfungsi dinding rumah. sebagai tempat bermusyawarah. Rumah Kolong rumah panggung biasanya adat Batak Toba berdasarkan fungsinya digunakan sebagai kandang ternak. dapat dibedakan ke dalam rumah yang Ketinggian lantai rumah bervariasi digunakan untuk tempat tinggal keluarga berdasarkan keinginan memelihara disebut Ruma, dan rumah yang digunakan ternak. Hewan kecil seperti kambing sebagai tempat penyimpanan (lumbung) menyebabkan ketinggian lantai sebuah disebut Sopo. Bahan-bahan bangunan rumah lebih rendah dari rumah lain yang terdiri dari kayu dengan tiang - tiang yang memelihara hewan besar seperti kerbau. besar dan kokoh. Dinding dari papan atau Karena dipergunakan sebagai kandang tepas, lantai juga dari papan sedangkan ternak, maka kolong ini selain diperkuat atap dari ijuk atau daun rumbiah. Tipe dengan struktur utama tiang - tiang khas rumah adat Batak Toba adalah penyangga rumah, dilengkapi juga dengan bentuk atapnya yang melengkung dan tiang - tiang dan balok - balok tambahan pada ujung atap sebelah depan. lain. Sub etnis Batak Toba yang disebut Rumah Batak Toba yang struktur pula dengan Batak Samosir berdiam utamanya dari kayu, dibuat dengan disekitar danau Toba dan Pulau Samosir. terlebih dahulu mengumpulkan bahan - Akan tetapi seiring berkembangnya waktu bahannya. Setelah semua kayu terkumpul, Batak Toba Samosir terbagi menjadi 2 dipanggillah tukang (pande) untuk kabupaten yang telah dimekarkan yaitu memilah bahan tersebut. kayu yang kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba dipukul dan bersuara paling nyaring

50

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige digunakan sebagai tiang - tiang struktur Pola Perkampungan (Huta) Batak Toba utama. Dalam membuat pahatan juga di Kab.Balige memiliki aturan untuk memahat tiang Pola perkampungan (bentuk) utama tersebut sebelum membuat pahatan kampung atau huta pada umumnya adalah di bagian konstruksi rumah lainnya. mengelompok. Kelompok bangunan dalam Untuk memasuki rumah Batak Toba suatu kampung umumnya dua baris, yaitu dibuat tangga dengan posisi pada lubang barisan Utara dan Selatan. Pada barisan yang ada di bawah lantai panggung. Secara Utara terdiri dari lumbung atau sopo adat telah ditentukan bahwa tangga ini (bahasa Batak Toba) yaitu tempat selayaknya berjumlah ganjil. Tangga yang penyimpanan padi. Barisan Selatan terdiri cepat aus merupakan kebanggaan bagi dari rumah adat atau jabu (bahasa Batak pemillik rumah bahwa banyak orang dan Toba) dan ruma (sebutan rumah tinggal tamu yang telah memasuki rumahnya. dibalige) .Kedua barisan bangunan Tangga ini diberi nama ’tangga rege - rege’. bangunan ini dipisahkan oleh pelataran Ornamentasi dan dekorasi dari rumah adat yang lebar disebut halaman tempat anak - Batak Toba mengandung nilai filosofi bagi anak bermain - main, tempat acara suka keselamatan penghuni. Lokasi elemen dan duka dalam kampung dan tempat rumah yang dihias berada pada gevel, menjemur sesuatu. Di belakang rumah pintu masuk, sudut - sudut rumah, bahkan atau lumbung ada tempat kosong yang ada yang sampai berada di keseluruhan biasanya dijadikan kebun, sekeliling dinding. Hiasan ini dapat berupa ukiran, kampung di dinding / dibentuk dengan dapat diberi warna, atau hanya berupa tanah ditanami parik, sehingga bentuk gambar saja. Tiga elemen warna yang persegi panjang. Di atasnya ditanamai penting adalah merah, putih dan hitam. pohon-pohon bambu. Pada ujung utara ada Merah melambangkan satu pintu gerbang, demikian pula pada pengetahuan/kecerdasan, putih ujung utara ada satu pintu gerbang sering melambangkan kejujuran/kesucian dan disebut Bahal (bahasa Batak Toba). hitam melambangkan Dimuka gerbang selalu ditanam pohon- kewibawaan/kepemimpinan. pohon yang mereka anggap bertuah, yaitu : Pohon Hariara, Bintatar dan Beringin. Pohon Hariara merupakan lambang kehidupan, maksud pohon tersebut

51

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 ditanam kemungkinan untuk menjaga bertambah, sehingga terbentuk ketertiban kosmos terhadap huta ( perkampungan yang lebih ramai. Sering kampung ). Pohon tersebut ditanam dalam pula kampung itu terdiri dari beberapa tanah dan dikelilingi tembok dengan kelompok kampung-kampung kecil, yang ukuran 1 kali 2 meter disebut juga dengan hanya dipisahkan pagar bambu yang istilah “Partumomoan”. Partumomoan ini ditanam dipinggiran kampung. diperhitungkan dapat menjadi pintu gerbang (bahal) huta yang didirikan. METODE PENELITIAN Tempat ini kemudian akan menjadi tempat Studi Literatur, mempelajari data mengadakan musyawarah, rapat diskusi, berupa tulisan–tulisan maupun photo– tentang kehidupan adat atau hal-hal yang photo yang dapat menggambarkan rumah dianggap mereka penting, tempat ini juga tinggal tradisioanal batak toba. Tulisan dan dinamai “Partungkoan”. Lesung tempat photo - photo selain di peroleh dari menumbuk padi juga terletak di tengah- literatur cetakan juga dilakukan pencarian tengah halaman, tetapi ada juga yang ke situs–situs yang ada untuk mencari data berada di belakang rumah. sebanyak–banyaknya yang berfungsi Oleh karena Huta didiami oleh sebagai referensi untuk laporan ini sekelompok orang yang semarga, maka Survey Lapangan, ini dilakukan ikatan kekeluargaan sangat erat di Huta dengan cara Observasi, untuk itu. Mereka secara gotong royong mendapatkan data fisik tentang rumah membangun dan memperbaiki rumah, tinggal tradisional batak toba. Dalam secara bersama - sama memperbaiki observasi dilakukan pengambilan gambar pancuran tempat mandi, memperbaiki dari lapangan dengan mempertimbangkan pengairan, mengerjakan ladang dan sawah, dari segi tampak, perspektif maupun dan bersama - sama pula memetik detail–detail yang mampu memberikan hasilnya. Biasanya Huta hanya didiami data bagi pengidentifikasi. beberapa anggota keluarga yang berasal Wawancara, dilakukan kepada orang– dari satu leluhur. Disebabkan oleh orang yang dapat memberikan informasi/ pertambahan penduduk, kemudian data baik dari orang - orang yang dibangunlah rumah dekat rumah leleuhur menempati rumah tinggal tradisional atau ayah yang pertama. Demikian batak toba, maupun orang-orang penatua seterusnya bangunan rumah makin “Raja Parhata” yang berkecimpung di adat-

52

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige adat resmi dan non resmi, dengan tetap Untuk lebih jelasnya orang Batak itu berdasarkan sumber tertulis yang ada. mendiami daerah dataran tinggi Karo, Data-data yang diperoleh terlebih dahulu Dairi, Toba, Humbang, Silindung, Barus, di kelompokkan dengan klasifikasi sebagai Angkola dan Mandailing. Suku Batak Toba, berikut : Batak Angkola, Batak Mandailing, pada a. Melihat bangunannya secara langsung. umumnya mendiami daerah Tapanuli yang b. Meneliti objek yang dianggap sebagai merupakan rentetan suku Batak Karo di studi kasus. Kabupaten Karo, Batak Simalungun c. Data-data yang dapat dari hasil studi mendiami daerah Kabupaten Simalungun literatur. dan yang terakhir Batak Pakpak Dairi yang d. Sejarah tentang bangunan itu sendiri. mendiami Kabupaten Dairi. e. Mengidentifikasi Data Pada umumnya daerah Batak Toba f. Membandingkan data – data yang Kab. Toba Samosir ini terkena iklim diperoleh antara satu dengan yang musim. Tanah-tanah datar di antara lainya. pegunungan dan pantai merupakan daerah g. Menyatukan data – data yang telah di subur untuk pertanian. Sedangkan daerah pilih. pegunungan terdiri dari padang-padang h. Menganalisa data penelitian. rumput yang kurang baik tanahnya. i. Menyimpulkan hasil penelitian. Daerah pegunungan ini masih dapat memberikan hidup kepada penghuninya HASIL DAN PEMBAHASAN berkat penggunaan pupuk terhadap Letak dan keadaan Alam, sebagian tanam-tanaman tertentu. Biasanya daerah- besar suku Batak mendiami daerah daerah yang tidak begitu baik dijadikan pegunungan di Sumatera Utara, mulau dari sebagai daerah pertanian padi, maka perbatasan daerah Istimewa Aceh di ditanamlah kacang, bawang, sayur- bagian Utara sampai dengan perbatasan sayuran, buah-buahan, nilam beserta hasil- Riau di bagian Selatan Pulau Sumatera. hasik hutan lainnya. Selain dari suku bangsa Batak juga Pada lereng-lereng gunung sekitar mendiami tanah datar berada di antara daerah Kab. Toba samosir banyak terdapat daerah pegunungan hingga pantai Timur kayu-kayu besar, rotan besar dan kecil. Sumatera Utara. Sejak dahulu kayunya diambil, untuk keperluan bahan bangunan. Disampin gitu

53

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 digunakan juga sebagai bahan untuk Di belakang Jabu atau Sopo ada pembuatan sampan besar yang digunakan tempat kosong yang biasanya dijadikan sebagai alat pengangkutan di daerah kebun, sekeliling kampung di dinding danau Toba. Selain banyak kayu - kayu dibentuk dengan tanah ditanami parik, yang terdapat di lereng gunung, juga sehingga bentuk persegi panjang. Di disana banyak dijumpai kebun, seperti atasnya ditanami pohon-pohon bambu. kebun cengkeh, , kopi, kemenyan, dan lain- Pada ujung utara dan ujung selatan lain. Kerbau digunakan untuk menarik terdapat masing-masing satu pintu bajak pada waktu musim turun ke sawah. gerbang sering disebut Bahal. Di muka Sapi digunakan untuk menarik pedati besi gerbang selalu ditanam pohon-pohon yang berisi kayu atau hasil-hasil pertanian mereka anggap bertuah, yaitu : Pohon lainnya. Sedangkan kuda untuk menarik Hariara, Bintatar dan Beringin. sado atau untuk dijadikan kuda Partumoan adalah menjadi pintu tunggangan, disamping itu kotorannya bisa gerbang bahal huta yang didirikan. Tempat dijadikan pupuk. ini kemudian akan menjadi tempat Berdasarkan Analisa Perkampungan, mengadakan musyawarah, rapat diskusi, pola perkampungan rumah tradisional tentang kehidupan adat atau hal-hal yang batak toba di Balige antara lain Bentuk dianggap mereka penting, tempat ini juga kampung atau Huta adalah mengelompok. dinamai “Partungkoan”. Kelompok bangunan dalam suatu Huta didiami oleh sekelompok orang kampung umumnya dua baris, yaitu yang semarga, maka ikatan kekeluargaan barisan Utara dan Selatan. Pada barisan sangat erat di Huta itu. Mereka secara Utara terdiri dari lumbung atau sopo, gotong royong membangun dan barisan Selatan terdiri dari rumah tinggal memperbaiki rumah, secara bersama - atau ruma atau jabu. sama memperbaiki pancuran tempat Kedua barisan bangunan - bangunan mandi, memperbaiki pengairan, ini dipisahkan oleh pelataran yang lebar mengerjakan ladang dan sawah, dan disebut halaman tempat anak - anak bersama - sama pula memetik hasilnya. bermain - main, tempat acara suka dan duka dalam kampung dan tempat menjemur sesuatu.

54

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige

rumah makin bertambah, sehingga terbentuk perkampungan yang lebih ramai. Sering pula kampung itu terdiri dari beberapa kelompok kampong - kampung

kecil, yang hanya dipisahkan pagar bambu Gambar 1. Huta Batak, Sumber : Museum TB.Silalahi. Desa Pagar Batu, yang ditanam dipinggiran kampung. Balige, Toba Samosir. Analisa Bangunan Adat, Ruma Huta hanya didiami beberapa (Tempat tinggal rumah tradisional Balige), anggota keluarga yang berasal dari satu Pada bagian Ruang (Analisa Denah), Ruma leluhur. Disebabkan oleh pertambahan tidak memiliki kamar atau dinding penduduk, kemudian dibangunlah rumah pembatas akan tetapi ada wilayah yang dekat rumah leleuhur atau ayah yang diatur oleh hukum - hukum adat. pertama. Demikian seterusnya bangunan

Talaga Pandur-duran. Lobang tempat pembuangan sampah. Jabu Soding ialah daerah sudut kiri di belakang pintu rumah. Bahagian ini di tempati oleh anak Jabu Bona, daerah sudut kanan di anak yang belum akil balik sebelah belakang dari pintu masuk (gadis) rumah, daerah ini biasa di tempati oleh keluarga tuan rumah.

Jabu Suhat, daerah sudut kiri Jabu Tampar Piring, ialah daerah dibahagian depan dekat pintu sudut kanan di bagian depan dekat masuk. Daerah ini di tempati dengan pintu masuk. Daerah ini biasa oleh anak tertua yang sudah disiapkan untuk para tamu, juga berkeluarga, karena zaman daerah ini sering di sebut jabu tampar dahulu belum ada rumah yang di piring atau jabu soding jolo - jolo. ongkos (kontrak) makanya anak tertua yang belum memiliki rumah menempati Jabu Suhat.

Gambar 2. Denah Ruma/ Jabu,

55

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60

- Vertikal rumah, dilengkapi juga dengan tiang - tiang dan balok - balok tambahan lain. Tangga rege - rege adalah Untuk memasuki tangga dengan posisi pada lubang yang ada di bawah lantai panggung. Secara adat ditentukan bahwa tangga ini selayaknya berjumlah ganjil. Tangga yang cepat aus jadi kebanggaan bagi pemillik rumah bahwa banyak orang dan tamu yang telah memasuki rumahnya. Gambar 3. Potongan melintang, Sumber : (Survey Lapangan Huta Jangga Dolok, Balige Kab.Toba Songkor adalah ruangan kecil Samosir). berbentuk panggung (mirip balkon) yang berfungsi tempat penabuh gendang pada acara pesta tertentu. Para-para sebagai tempat ijuk yang kegunaannya untuk menyisip atap rumah jika bocor, letaknya melintang dibagian tengah ban gunan. Parlabian digunakan tempat rotan Gambar 4. Potongan memanjang, Sumber : (Survey dan alat - alat pertukangan sepserti Lapangan Huta Jangga Dolok, Balige Kab.Toba Samosir). hortuk, baliung dan baji - baji dan lain sebagainya, letaknya dibawah para - para. Kolong rumah panggung digunakan Secara Horizontal, Jabu Bona ialah sebagai kandang ternak. Ketinggian lantai daerah sudut kanan di sebelah belakang rumah bervariasi berdasarkan keinginan dari pintu masuk rumah, daerah ini biasa memelihara ternak. Hewan kecil seperti di tempapti oleh keluarga tuan rumah. kambing menyebabkan ketinggian lantai Jabu Soding ialah daerah sudut kiri di sebuah rumah lebih rendah dari rumah belakang pintu rumah. Bahagian ini di lain yang memelihara hewan besar seperti tempati oleh anak anak yang belum akil kerbau, kolong ini selain diperkuat dengan balik (gadis). struktur utama tiang - tiang penyangga Jabu Tampar Piring, ialah daerah sudut kanan di bagian depan dekat

56

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige

dengan pintu masuk. Daerah ini biasa Pallas ( Tiang pada ruma atau sopo ), disiapkan untuk para tamu, juga daerah adalah kayu yang keras antara Batu ini sering di sebut jabu tampar piring atau Ojahan dan pallas juga dibuat suatu jabu soding jolo - jolo. pemisah dari ijuk, fungsi ijuk ini adalah Untuk menjaga kebersihan rumah, di sebagai pencegah air dari batu merambat bagian tengah agak ke belakang dekat kegalang sehingga tetap awet. tungku tempat bertanak ada dibuat lobang Struktur Tengah ( struktur dunia yang disebut dengan “talaga”. tengah ) Halang ( Galang) adalah galang Disebelah belakang rumah dibangun rumah yang terbuat cari kayu yang kuat juga ruangan berbentuk panggung yang dan keras, kayu galang ini dikupas dan disebut “pangabang”, dipergunakan untuk dibuat bersisi-sisi, jumlah sisi-sisi ini tidak tempat menyimpan padi, biasanya sama sebab besar dari kayu ini tidak sama. dimasukkan dalam “bahul-bahul”. Bila Pengupasan kulit kayu dan pembuatan ukuran tempat padi itu lebih besar disebut sisi-sisi pada kayu ini menggunakan dengan “ompon”. Hal itu penyebab maka sejenis alat yang disebut Baliung. Galang penghuni rumah yang tingkat pertama diletakkan diatas batu Pallas dan kehidupannya sejahtera dijuluki sebagai kemudian ditindih dengan galang yang “Parbahul-bahul na bolon”. laindan galang yang teratas disebut Secara struktur, Struktur Bawah ( Tustus. Pangkal dan ujung galang struktur dunia bawah) dibagi atas Batu dilubangi untuk tempat pen (pasi). Ada hal Ojahan (Pondasi ) adalah Pondasi tapak yang harus diperhatikan dalam menyusun yang terbuat dari batu gunung atau batu perletakan galang yaitu galang yang kali (Batu Tangiang ). membujur harus galang disebelah timur dan ujungnya disebelah barat serta yang melintang pangkal galang disebelah utara dan ujungnya disebelah selatan. Penempatan pangkal dan ujung galang mempunyai ikatan dengan sejarah

masyarakat dan mempunyai nilai budaya spiritual. Pamogong atau Gulang-gulang adalah selembar papan tebal, bahannya Gambar 5. Detail Pondasi 57

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 terbuat dari kayu yang kuat dan keras. sekaligus melambangkan Fungsinya untuk memperkokoh dan keramahtamahan. mempersatukan tiang dengan galang Dangulang bangunan. Dangulang adalah kerangka atas Galogar adalah kayu bulat yang lantai bawah dari kayu bulat dipasang besarnya rata-rata Ø 5 - 6 cm, panjangnya menurut lebarnya. disesuaikan dengan lebar bangunan. Fungsinya adalah untuk memperkokoh lantai agar musuh tidak dapat masuk dari kolong rumah. Galogar ini diletakkan diatas balok Tustus lalu diikat dengan Gambar 6. Dangulang(krangka atas lantai bawah) Sumber: Photo lapangan di Huta Jangga Dolok, Kec. kuat. Lumban Julu, Balige, Toba Samosir Lambe-lambe adalah balok yang dipasang diatas tiang yang telah diberi Gulang-gulang. berfungsi sebagai pen atau pasi, antara tiang dan lambe- bantalan dari kayu bulat dipasang lambe diletakkan kain putih sebagai alas menurut panjang bangunan. lambe-lambe tersebut, hal ini Dasaor adalah lantai yang terbuat dimaksudkan agar penghuni didalam dari bilah-bilah papan, dipasang diatas rumah selalu mendapatkan rejeki dan gulang-gulang sejajar dengan lebar panjang umur. bangunan dan dapat digantikan dengan Lalaon adalah bantalan kaso yang bahan lain seperti bambu. disebut rusuk dan terbuat dari bahan kayu Halussir adalah tiang-tiang ruma dari bulat yang bersisi, lalaon dibuat sepanjang kayu yang keras dan kuat. Tiang dibentuk bangunan dan lalaon dibuat lubang untuk persegi agar mudah terlihat, pada pangkal memasukkan pen kaso, jarak lubang dan ujungnya dubuat pen. Fungsi pen sebesar 50 s/d 60 cm dan ini harus adalah pemersatu dan pengikat galang- disesuaikan dengan lebar bangunan. galang. Panjang pasi tergantung pada Sambahou terdiri dari papan tebal ketinggian galang yang disusun. sebagai bantalan dinding dan pada Tohang adalah balok yang dipasang pangkal sambahou dibuat simbol wajah diatas lambe-lambe, berbentuk bulat manusia yang disebut Bohi-bohi yang bersisi yang berfungsi sebagai penahan digunakan untuk mengusir roh jahat dan tiang bubungan dan dipasang pada tiang

58

Yunita Syafitri Rambe, Arsitektur Rumah Tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, Balige

tengah. Perletakan antara tohang dan Russuk sesuai dengan kaso dari kayu tiang bubungan diletakkan kain putih bulat ukurannya lebih kecil dari kayu sebagai alas. bukkulan, panjang russuk disesuaikan Halussir Bukkulan adalah tiang dengan panjang pengatapan pangkal penopang bubungan dari kayu kuat russuk, mempunyai pen ( pasi ). Mula- dibentuk seperti tiang, tiang bubungan mula cara merangkai russuk diusahakan dipasang pada tohang tengah dan kedalam lubang lalaon dan kemudian kemudian pada pertengahannya dibuat disandarkan pada dong-dongan, ujung lobang empat jurusan tembus. Berfungsi diatur rapi pada hubungannya lalu diikat untuk tempat dong-dongan, tiap bubungan dengan tali tutor. sering diukir berbentuk simbol yang berguna bagi kehidupn manusia. SIMPULAN Pertumbuhan dan perkembangan satu suku bangsa selalu diikuti oleh pertumbuhan dan perkembangan penduduknya terutama dari tradisi kebudayaan yang selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejalan dengan pesatnya era informasi dan Gambar 7. Halussir(Tiang ruma) Sumber: Photo lapangan di Huta Jangga Dolok, Kec. globalisasi, baik itu perubahan karena Lumban Julu, Balige, Toba Samosir pengaruh dari luar daerah tersebut, Struktur atas ( struktur dunia atas), sehingga kadang kala kebudayaan asli Dong-dongan dapat juga disebut Bikuha menjadi kehilangan jati dirinya atau yang berfungsi untuk penahan beban atap bahkan hilang sama sekali karena dan sekalian membuat kemiringan atap. pengaruh dari dalam maupun dari luar Bahannya dipilih dari kayu kuat yang daerah itu sendiri diantaranya arsitektur sudah tua dan kering. Cara pemasangan tradisional yang merupakan cermin dong-dongan, kayu bulat dibentuk menjadi kebudayaan masyarakat untuk di persegi dan kemudian dimasukkan Indonesia. Akibat dari berbaurnya atau kelobang tiang yang telah disiapkan, satu akulturasi dari berbagai budaya yang kearah memanjang dan satunya lagi telah menciptakan sebuah bentukan kearah yang melebar. symbol –symbol bagi dunia arsitektur itu 59

Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 47-60 sendiri khususnya di Pulau Samosir.Salah dapat ditemukan didaerah tertentu saja.Di satu peninggalan arsitektur yang masih mana pada bentukan dan tampilan Rumah ada yang memiliki nilai sejarah adalah Adat Batak ini terdapat struktur keberadaan rumah Tradisional Batak bangunan, ornamen atau pun simbol yang Toba yang terdapat di Kab.Toba Samosir, menjadikannya pembeda jika ditinjau dari Balige. Rumah Batak mempunyai bentuk segi ilmu arsitekturnya, yang arsitektur bangunan yang menggunakan menggambarkan kewibawaan dan bahan kayu yang khas serta dihiasi kharisma tersendiri. ornamen indah yang punya makna tertentu berkaitan dengan kesejahteraan, DAFTAR PUSTAKA keselamatan dan perlindungan Tjahjono. 1991. “Teori - Teori Perkembangan Kebudayaan”. cetakan ke-5. Kanisius, penghuninya dan desanya. Motif yang Yogyakarta. Kluckhohn dalam Koentjaraningrat. 1979. “ Ilmu banyak ditemukan antara lain : gorga, anteropologi”. Dian Rakyat. Jakarta, Amost Rapoport. 1994. “Budaya Rakyat” (folk singa singa dan gajah dumpak. Rumah culture) dan “budaya nasional” (national tradisional Batak Toba di Balige ada 2 culture). Van Peursen. 1976. “Perkembangan Kebudayaan”. jenis yaitu Ruma dan Sopo, Ruma adalah Park dan Burgess (dalam Poerwanto, 1997). “Perkembangan Kebudayaan”. rumah tradisional Batak untuk tempat A. Kroeber & C. Kluchkohn (dalam Poerwanto. 1997). Perkembangan Kebudayaan. tinggal. Sementara Sopo adalah rumah Oliver dalam Martana. 2006. “Vernakular Architecture”. tradisional Batak untuk menyimpan padi ( Depdikbud Direktur Jenderal Kebudayaan proyek lumbung padi ) pada jaman dulu, tetapi Pengembangan Media Kebudayaan 1992/1993. Album Arsitektur Tradisional sekarang dijadikan tempat tinggal. Pada Sumut. Spradley. 1999. “Antropologi Goodenough”. masa lalu atap rumah Batak dibuat dari Depdikbud Dirjen Kebudayaan Meseum Propinsi Sumatera utara. 1995. Ragam Hias ijuk, sekarang banyak yang menggunakan (Ornament) Rumah Tradisional Adat Batak Toba, Medan. seng. Pada umumnya rumah dan desa S. Andareas Lingga. 1991. Buku Petunjuk (Guide Batak sudah sangat berkurang hanya Book), Meseum TB. Silalahi, Kabupaten Toba samosir.

60