PUSAT IBADAH UMAT KOTA PEMATANGSIANTAR

(ARSITEKTUR TROPIS)

SKRIPSI

Oleh:

NURFATIMA RAHMAD HARAHAP 130406047

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

Universitas Sumatera Utara

PUSAT IBADAH UMAT ISLAM KOTA PEMATANGSIANTAR

(ARSITEKTUR TROPIS)

SKRIPSI

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh:

NURFATIMA RAHMAD HARAHAP

130406047

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

Universitas Sumatera Utara

PUSAT IBADAH UMAT ISLAM KOTA PEMATANGSIANTAR

(ARSITEKTUR TROPIS)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur Pada Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NURFATIMA RAHMAD HARAHAP 130406047

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

ii Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

PUSAT IBADAH UMAT ISLAM KOTA PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 21 Juni 2020

Nurfatima Rahmad Harahap

iii Universitas Sumatera Utara

iv Universitas Sumatera Utara

Tanggal Lulus : 22 Juni 2020

Telah diuji pada Tanggal : 22 Juni 2020

Panitia Penguji Skripsi Ketua Komisi Penguji : Wahyuni Zahrah,ST.,MS Anggota Komisi Penguji : 1. Hajar Suwantoro,ST., MT 2. Novi Rahmadhani,ST.,MT

v Universitas Sumatera Utara

vi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar ini merupakan suatu fasilitas bangunan fisik yang mendukung semua kegiatan, kebutuhan, aktivitas umat islam, dan wadah bagi ibadah yang bersifat vertikal (Habluminallah) dan horizontal (Habluminannas). Fasilitas yang terdapat di Pusat Ibadah Umat Islam bukan masjid saja, tetapi juga ada fasilitas pendukung yang lain seperti Gedung Serba Guna, Food Court, Lapangan Olahraga, dan Taman Bermain Anak. Tujuan perencanaan Pusat Ibadah Umat Islam ini sebagai tempat beribadah yang nyaman bagi masyarakat umat Islam. Metode Pendekatan yang di gunakan dalam desain adalah Arsitektur Tropis dengan memperhatikan kebutuhan aktivitas dan perilaku masyarakat pengguna. Penerapannya terlihat dari adanya ventilasi udara di setiap atap bangunan, material dinding bangunan yang isolatif terhadap panas menggunakan dinding roster, semua selasar menggunakan kanopi dan di setiap bangunan terdapat banyak pohon. Hasil desain rancangan ini menjawab semua permasalahan dengan cara menerapkan unsur – unsur tema Arsitektur Tropis ke dalam bangunan.

Kata Kunci : Pusat Ibadah Umat Islam, Arsitektur Tropis, Pematangsiantar.

ABSTRACT

Pematangsiantar City Islamic Community Worship Center is a physical building facility that supports all activities, needs and activities of Muslims, and a place for worship that is vertical (Habluminallah) and horizontal (Habluminannas). The facilities at the Islamic Center are not only , but also other supporting facilities such as a multipurpose building, a food court, a sports field, and a children‟s playground. The purpose of planning the Islamic Center is a comfortable place of worship for the Muslim community.The design method used is the approach method. The approach used in the design is Tropical Architecture by taking into account the needs of the activities and behavior of the user community. It‟s application can be seen from the air ventilation on each roof of the building, heat insulating building wall materials using rooster walls, all hallways using a canopy and in every building there are many trees. The design results of this design answer all problems by applying elements of the theme of Tropical Architecture into the building.

Keywords : Islamic Community Center, Tropical Architecture, Pematangsiantar.

vii

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia – Nya penulis dapat menyusun laporan Tugas Akhir ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dengan judul “Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar” dengan penerapan Tema Arsitektur Tropis.

Saya mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung, memberikan semangat dan selalu mendoakan saya dari awal perkuliahan sampai pengerjaan skripsi ini, saya menyadari tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dan doa sangat lah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Wahyuni Zahrah, ST., MS sebagai Dosen Pembimbing saya yang selalu mendukung, memberikan semangat, memberikan motivasi, mengarahkan saya ke arah yang lebih baik lagi, yang selalu sabar ke semua anak didiknya, mendoakan saya, dan juga seperti orang tua saya sendiri yang pengertian dan perhatian ke saya, saya ucapkan Jazakillahu Khairan Ibu sayang, semoga Allah membalas semua kebaikan ibu selama ini dengan Surga – Nya Allah. Aamiin Allahumma Aamiin. 2. Bapak Hajar Suwantoro, ST.,MT dan Ibu Novi Rahmadhani, ST.,MT sebagai Dosen Penguji I dan II saya yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan – masukan dan saran untuk kesempurnaan skripsi saya. 3. Bapak Firman Edy, ST.,MT sebagai Koordinator Studio Tugas Akhir Semester B TA. 2019/2020 4. Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc.,IPM sebagai Ketua Jurusan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Basaria Thalarosa, ST.,MT dan Bapak Dr. Ir. Dwi Lindarto H. MT yang mana pernah menjadi Dosen Pembimbing saya yang banyak mengajarkan saya ilmu dan pelajaran yang sangat berharga. 6. Seluruh Staf Pengajar dam Pegawai Tata Usaha di Lingkungan Fakultas Teknik Departemen Arsitektur USU.

viii

Universitas Sumatera Utara

7. Kepada Orang Tua saya tercinta Bapak Rahmatsyah (Rahimahullah) dan Ibu Kamini yang selalu mendoakan saya setiap saat, memberikan saya semangat, dukungan, arahan serta didikan nya selama ini sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir. Perjuangan orang tua saya akan selalu saya ingat dan menjadi motivasi untuk diri saya, semoga kelak saya bisa menjadi orang tua seperti Ibu dan Ayah saya yang penuh dengan kelembutan dan kesabaran menghadapin tingkah anak – anak nya. Tanpa doa dan dukungan dari orang tua saya, saya tidak mungkin menjadi seperti ini. Jazakumullahu Khairan saya ucapkan untuk orang tua saya, semoga Allah membalas semua kebaikan Ibu dan Ayah saya selama ini dengan Surga yang paling tinggi dan semoga kita akan di persatukan kembali di Surga Allah. Aamiin Allahumma Aamiin. 8. Untuk Adik – adik saya tersayang, Neni Ashari teman bertengkar saya di rumah tapi jika jauh buat saya rindu dengan semua tingkahnya, saya ucapkan terimah kasih yang telah banyak mendukung saya dan sebagai teman curhat saya. Dan untuk adik kesayangan saya Nadia Pratiwi adik yang selalu manja dan gak terasa sudah jadi anak kuliahan, semoga cepat selesai kuliahnya, saya ucapkan terimahkasih untuk adik – adik saya sudah mendukung saya selama ini, saya sangat bersyukur memiliki adik – adik yang baik hati, teman bertengkar dan teman curhat, semoga Allah menjaga kalian dimana pun berada. 9. Untuk sahabat terbaik saya Siti Karimah Ajrina ST, Anggun Larasari ST, Affila Syahra, Fatma Sari Efani, Nadya Eka Pratiwi SE, dan Afriani Sarah SE, saya ucapkan Jazakunallahu Khairan semoga Allah membalas semua kebaikan kalian yang uda banyak membantu saya dalam pembuatan tugas akhir ini. Semoga persahabatan kita kekal sampai ke Surga. Aamiin 10. Teman – Teman angkatan saya 2013 dan Teman seperjuangan satu kelompok sidang saya Mita Marwinda Juraini dan Arvinta Pinem, saya ucapkan terimakasih sudah menjadi teman yang selalu mendukung dan saling menguatkan. 11. Abang – dan Kakak Arsitektur USU Stambuk 2007 terkhusus buat bang

ix

Universitas Sumatera Utara

Syahriza Syahrul ST yang mana banyak membantu saya untuk

menyelesaikan Tugas Akhir saya. Jazakallahu Khairan semoga Allah membalas semua kebaikan abang selama ini. 12. Abang dan Kakak Arsitektur USU Stambuk 2010, terkhusus untuk bang Abdul Joshua Oh Mandai ST, bang Candra Kirana Nadeak ST, bang Doni Tri H ST, bang Agung Prabudi ST, bang Mukri Fiansyah ST, bang Gema Arfantri Putra ST, bang Ferdiansyah ST., MT., yang mana sudah sangat banyak membantu saya dalam mengerjakan tugas – tugas kuliah saya dari awal kuliah sampai saya mengerjakan skripsi ini, saya ucapkan Jazakumullahu Khairan. 13. Adik – Adik Arsitektur USU 2016, terkhusus untuk adik – adik cunuk Sofia, Lutfi, Aisyah, Emha dan Luis yang mana selalu menghibur saya dengan tingkah mereka, saya ucapkan terimakasih sudah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata saya berharap kepada Allah untuk membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu saya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya di Lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, 21 Juni 2020 Penulis,

Nurfatima Rahmad Harahap

x

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... vii

KATA PENGANTAR ...... viii

DAFTAR ISI ...... xi

DAFTAR GAMBAR ...... xv

DAFTAR TABEL...... xx

DAFTAR DIAGRAM ...... xxi

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...... 1

1.2 Permasalahan Perancangan ...... 3

1.3 Tujuan Perancangan ...... 3

1.4 Sistematika Pembahasan ...... 3

1.5 Kerangka Berfikir ...... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 6

2.1 Tinjauan Fungsi...... 6

2.2 Tinjauan Tema ...... 43

xi

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI ...... 61

3.1 Metoda Pemilihan Lokasi ...... 61

3.2 Metoda Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/Tahapan Perancagan ...... 61

3.3 Analisa Data ...... 62

BAB IV DESKRIPSI PROYEK ...... 63

4.1 Lokasi Proyek ...... 63

4.2 Judul Proyek ...... 64

4.3 Luasan Site ...... 65

4.4 Batas Kawasan ...... 66

4.5 Fungsi Sekitar / Eksisting ...... 67

BAB V ANALISA PERANCANGAN ...... 68

5.1 Analisa Kegiatan dan Program Ruang ...... 68

5.1.1 Analisa Kegiatan ...... 68

5.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang ...... 79

5.1.3 Analisa Besaran Ruang ...... 80

5.2 Analisa Perancangan Ruang Luar / Tapak ...... 86

xii

Universitas Sumatera Utara

5.2.1 Analisa Lokasi (Posisi Site Terhadap Kawasan Lingkungan ...... 86

5.3 Analisa View...... 89

5.3.1 View Ke Dalam ...... 90

5.3.2 View Ke Luar ...... 91

5.4 Analisa Pencapaian Site ...... 92

5.5 Analisa Matahari dan Angin ...... 93

5.6 Analisa Sarana dan Prasarana ...... 95

5.7 Analisa Massa dan Perwajahan ...... 96

5.8 Analisa Sistem Struktur / Konstruksi ...... 96

5.9 Analisa Sistem Utilitas ...... 98

BAB VI KONSEP PERANCANGAN ...... 103

6.1 Konsep Dasar ...... 103

6.2 Konsep Sistem Kegiatan / Program Ruang ...... 105

6.3 Konsep Perancangan Ruang Luar / Tapak ...... 111

6.4 Konsep Massa dan Perwajahan ...... 119

6.5 Konsep Sistem Struktur / Konstruksi ...... 124

xiii

Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN ...... 129

DAFTAR PUSTAKA ...... 130

LAMPIRAN HASIL RANCANGAN ...... 132

xiv

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta RTRW Kota Pematangsiantar ...... 11

Gambar 2.2 Kawasan Alternatif 1 di Jl.Medan – Pematangsiantar ...... 16

Gambar 2.3 Batasan – Batasan Site ...... 18

Gambar 2.4 Kawasan Alternatif 2 di Jl.Handayani Pematangsiantar ...... 19

Gambar 2.5 Batasan – Batasan Site ...... 20

Gambar 2.6 Lokasi Terpilih di Jl. Medan – Pematangsiantar ...... 22

Gambar 2.7 Konsep Master Plan JIC ...... 27

Gambar 2.8 Interior Islamic Centre ...... 29

Gambar 2.9 Fasilitas Jakarta Islamic Centre ...... 29

Gambar 2.10 Masjid Jakarta Islamic Centre ...... 30

Gambar 2.11 Gedung Sosial Budaya ...... 31

Gambar 2.12 Gedung Wisma ...... 32

Gambar 2.13 Masjid Nasional Al – Akbar Surabaya ...... 33

Gambar 2.14 Masjid Nasional Al – Akbar Surabaya ...... 34

Gambar 2.15 Interior Masjid Nasional Al – Akbar Surabaya...... 34

xv

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.16 Islamic Centre Samarinda ...... 35

Gambar 2.17 Interior Islamic Centre Samarinda ...... 37

Gambar 2.18 Masjid Al Markaz Al Islami Makassar...... 38

Gambar 2.19 Interior Masjid Al Markaz Al Islami Makassar ...... 40

Gambar 2.20 Karakter iklim tropis menurut Troppo Architect ...... 46

Gambar 2.21 Ilustrasi Penerapan Prinsip Cooling Breezes ...... 47

Gambar 2.22 Masjid As – Shiddiqqi ...... 49

Gambar 2.23 Konsep Ide Desain Masjid As – Shiddiqqi ...... 50

Gambar 2.24 Site Plan Masjid As – Shiddiqqi ...... 50

Gambar 2.25 Ruang sirkulasi vertikal (kiri) dan ruang shalat utama (kanan) ...... 52

Gambar 2.26 Ilustrasi Penerapan Prinsip Cooling Breezes ...... 53

Gambar 2.27 Desain Pintu dan Jendela Utama Masjid ...... 54

Gambar 2.28 Dinding Roster ...... 54

Gambar 2.29 Desain Dinding ...... 55

Gambar 2.30 Masjid Al – Irsyad ...... 56

xvi

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 Peta Lokasi Site ...... 64

Gambar 4.2 Lokasi Site Perancangan ...... 65

Gambar 4.3 Luasan Site ...... 66

Gambar 4.4 Batasan Kawasan...... 67

Gambar 4.5 Fungsi Sekitar / Eksisting ...... 68

Gambar 5.1 Standart Zonasi Masjid ...... 70

Gambar 5.2 Standart Dimensi Toilet ...... 72

Gambar 5.3 Dimensi Luas Minimarket ...... 74

Gambar 5.4 Standart Dimensi Ruang Pengelola ...... 75

Gambar 5.5 Standart Dimensi Ruang Karyawan ...... 76

Gambar 5.6 Analisa Site ...... 87

Gambar 5.7 Lokasi Site ...... 88

Gambar 5.8 Batasan – Batasan Site...... 89

Gambar 5.9 View ke dalam Tapak ...... 91

Gambar 5.10 View ke luar Tapak ...... 92

xvii

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.11 Analisa Pencapaian Site ...... 93

Gambar 5.12 Analisa Matahari dan Angin ...... 94

Gambar 5.13 Analisa Sarana dan Prasarana ...... 96

Gambar 6.1 Denah Masjid Lantai 1 ...... 107

Gambar 6.2 Denah Masjid Lantai 2 ...... 108

Gambar 6.3 Denah Gedung Serba Guna Lantai 1 ...... 109

Gambar 6.4 Denah Gedung Serba Guna Lantai 2 ...... 110

Gambar 6.5 Denah Food Court ...... 111

Gambar 6.6 Zona Perancangan Pusat Ibadah Umat Islam ...... 112

Gambar 6.7 Area Lapangan Olahraga ...... 113

Gambar 6.8 Area Parkiran Roda 2 dan Roda 4 ...... 114

Gambar 6.9 Taman Depan ...... 115

Gambar 6.10 View dari atas Masjid Lantai 2 ...... 116

Gambar 6.11 Area Taman Bermain Anak ...... 116

Gambar 6.12 Salah Satu Fasilitas yang Terdapat di Taman Bermain Anak ...... 117

xviii

Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.13 Kolam Air Mancur di Taman Bermain Anak ...... 117

Gambar 6.14 Kanopi di Setiap Selasar ...... 118

Gambar 6.15 Kanopi yang Terdapat di Area Taman Depan ...... 118

Gambar 6.16 Pintu Gerbang Masuk dari parkiran ke Masjid ...... 119

Gambar 6.17 Fasad Bangunan Masjid ...... 120

Gambar 6.18 Fasad Bangunan Gedung Serba Guna ...... 121

Gambar 6.19 Fasad Bangunan Food Court menghadap Taman Anak ...... 121

Gambar 6.20 Fasad Bangunan Food Court menghadap Taman Depan ...... 122

Gambar 6.21 Atap yang menggunakan Ventilasi Udara ...... 122

Gambar 6.22 Kolam sebagai Pendingin Bangunan ...... 123

Gambar 6.23 Site Plan ...... 124

Gambar 6.24 Potongan Bangunan Utama ...... 125

Gambar 6.25 Detai Pondasi...... 126

xix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Hirarki dan fungsi pusat pelayanan di Kota Pematangsiantar ...... 13

Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi ...... 15

Tabel 2.3 Perbandingan Lokasi ...... 21

Tabel 2.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang ...... 26

Tabel 2.5 Rangkuman Perbandingan Studi Banding ...... 40

Tabel 5.1 Analisa Kebutuhan Ruang...... 80

Tabel 5.2 Besaran Ruang Masjid ...... 82

Tabel 5.3 Besaran Ruang Serba Guna ...... 84

Tabel 5.4 Besaran Ruang Food Court ...... 85

Tabel 5.5 Besaran Ruang Servis ...... 86

Tabel 5.6 Besaran Keseluruhan Ruang ...... 86

xx

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.1 Kegiatan Sirkulasi Pengunjung Berkendaraan ...... 78

Diagram 5.2 Kegiatan Sirkulasi Pengunjung Pejalan Kaki ...... 78

Diagram 5.3 Kegiatan Pengelola dan Karyawan ...... 79

Diagram 5.4 Kegiatan Penyewa ...... 79

Diagram 5.5 Kegiatan Servis ...... 80

Diagram 6.1 Konsep Dasar ...... 104

Diagram 6.2 Bangunan Fisik yang bisa Menampung Kegiatan ...... 104

Diagram 6.3 Skema Sistem Pengolahan Air Kotor ...... 127

Diagram 6.4 Skema Sistem Pengolahan Air Bersih ...... 128

Diagram 6.5 Skema Sistem Elektrikal ...... 128

xxi Universitas Sumatera Utara 0

Universitas Sumatera Utara

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia salah satu negara mayoritas umat muslim di dunia. Sejarah Islam mengatakan bahwa Islam yang masuk ke dari Mekkah atau Madinah pada abad ke-7 Masehi, awal abad hijriah pada masa Khulafaur Rasyidin atau pada masa empat orang khalifah (pemimpin) pertama Agama Islam yang memerintah dan dipercaya oleh umat islam sebagai penerus kepemimpinan setelah

Nabi Muhammad wafat.

Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota yang terdapat di dalam

Provinsi Sumatera Utara. Menurut data BPS Kota Pematangsiantar tahun 2017 jumlah penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 250.997 jiwa, sedangkan jumlah penduduk umat Islam mencapai 117.869 jiwa. Berdasarkan data di atas penduduk umat Islam lebih banyak di Kota Pematangsiantar dibandingkan penduduk umat lain.

Menurut Kementrian Agama Kota Pematangsiantar tahun 2017 kegiatan – kegiatan Islam rutin dilakukan di Kota Pematangsiantar seperti pelaksanaan MTQ

(Musabaqah Tilawatil Qur„an), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), LASQI

(Lembaga Seni Qasidah Islam), yang dilakukan sekali dalam satu tahun.

Sedangkan kegiatan – kegiatan rutin yang dilakukan dalam setiap pekan seperti kajian Islam ilmiyah di masjid – masjid , belajar bahasa Arab dan belajar tahsin di rumah Tahfidz.

Universitas Sumatera Utara 1

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Kementrian Agama Kota Pematangsiantar tahun 2017 Kota

Pematangsiantar yang berpenduduk mayoritas beragama Islam akan tetapi belum memiliki sebuah sarana kegiatan Islam dengan fasilitas yang mendukung.

Sedangkan fasilitas yang sudah ada hanya fasilitas ibadah yaitu Masjid – Masjid kecil yang tersebar di Kota Pematangsiantar sebanyak 129 masjid sedangkan untuk fasilitas mendukung kegiatan – kegiatan islam belum ada.

Untuk menunjang semua kebutuhan kegiatan tersebut, harus ada bangunan fisik yang bisa menampung semua kebutuhan aktivitas umat Islam yaitu Pusat

Ibadah Umat Islam, manfaat dari Pusat Ibadah Umat Islam adalah sebagai wadah tempat dalam melakukan ibadah dalam kerangka hubungan antara manusia dengan Allah (Habluminallah) dalam beribadah dan hubungan antara manusia ke manusia dalam hal bermuamalah (Habluminannas). Pusat Ibadah Umat Islam

Kota Pematangsiantar bukan hanya masjid saja, tetapi juga dilengkapi fasilitas pendukung lain seperti, Tempat Perbelanjaan, Gedung Serba guna, kantor pengelola dan kantor servis, Taman bermain anak, Ruang Terbuka yang akan di gunakan sebagai sarana Olahraga.

Tema yang digunakan dalam merancang Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar ini menggunakan pendekatan Arsitektur Tropis yang dapat mengatasi masalah dan memanfaatkan potensi Iklim Tropis untuk kenyamanan bangunan.

Universitas Sumatera Utara 2

Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan Perancangan

Permasalahan yang muncul adalah

1. Bagaimana merancang bangunan Pusat Ibadah Umat Islam sebagai

tempat beribadah yang nyaman bagi masyarakat umat Islam dengan

menerapkan tema Arsitektur Tropis.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar adalah :

1. Mendesain Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar sebagai

tempat beribadah yang nyaman dengan menerapkan tema Arsitektur

Tropis.

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dikelompokkan dalam enam bab, yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang ,maksud dan tujuan, perumusan masalah, pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berfikir, serta sistematika pembahasan.

Universitas Sumatera Utara 3

Universitas Sumatera Utara

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang teori teori yang mendukung dalam perancangan, terminologi judul lokasi perancangan,tinjauan fungsi,elaborasi tema,serta studi banding proyek.

BAB III: METODOLOGI

Bab ini merupakan uraian langkah – langkah kegiatan yang akan ditempuh berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain /perancangan arsitektur.

BAB IV: ANALISA PERANCANGAN

Bab ini berisikan tentang analisa tapak dan lingkungan, fungsional, teknologi, penerapan tema, ruang dalam, ruang luar dan kesimpulan.

BAB V: KONSEP PERANCANGAN

Bab ini berisikan tentang penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah perancangan.

BAB VI: PERANCANGAN ARSITEKTUR

Bab ini berisikan hasil rancangan yang berupa gambar rancangan arsitektur dan maket.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara 4

Universitas Sumatera Utara

1.5 Kerangka Berfikir

Latar Belakang

1. Akan adanya rencana Pemerintah terhadap pembangunan wadah atau tempat umat islam beribadah dan bersosial. 2. Belum memiliki sebuah sarana kegiatan Islam dengan fasilitas yang mendukung. 3. Semangkin meningkatnya jumlah Umat Islam di Kota Pematangsiantar

Permasalahan Rancangan 1. Bagaimana merancang bangunan Pusat Ibadah Umat Islam sebagai tempat beribadah yang nyaman bagi masyarakat umat Islam dengan menerapkan tema Arsitektur Tropis

Tujuan Perancangan

1. Mendesain Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar sebagai tempat beribadah yang nyaman dengan menerapkan tema Arsitektur Tropis.

Analisa

Pengumpulan Data 1. Analisa Kondisi Tapak 2. Analisa Fungsional Bangunan 1. Survey Lapangan 3. Analisa Struktur 2. Studi Literatur 4. Analisa Utilitas 3. Studi Banding

Konsep Perancangan

1. Konsep Dasar 2. Konsep Perancangan Tapak 3. Konsep Perancangan Bangunan 4. Konsep Struktur Bangunan 5. Konsep Utilitas Bangunan

Desain Perancangan

Universitas Sumatera Utara 5

Universitas Sumatera Utara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Fungsi a. Terminologi Judul

Judul dari perancangan ini adalah Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar. Berikut ini adalah penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut :

Pusat :

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat dapat di artikan sebagai

inti, ruang utama, pokok, pangkal, atau yang menjadi tumpuan dan bersifat

mengumpulkan. Tempat koordinasi kegiatan – kegiatan aktivitas yang

saling berhubungan. (kbbi.web.id/pusat)

Ibadah :

 Secara bahasa, Ibadah berasal dari kata Abada-ya„budu ibadatan yang

berarti beribadah/menyembah, patuh dan tunduk. Sedangkan menurut

terminologis adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang hanya

mengharapkan Ridho Nya Allah, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang

zahir maupun yang batin. Dan Aku tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (QS. Ad-Dzariyat

:56) (Al – Quran Cordoba, 2013).

Umat :

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Umat artinya para penganut atau

pemeluk, pengikut suatu Agama. (kbbi.web.id/umat)

Universitas Sumatera Utara 6

Universitas Sumatera Utara

bahasa Indonesia: umat) adalah sebuah kata ,أمة : Ummah (bahasa Arab

dan frasa dari bahasa Arab yang berarti: "Masyarakat" atau "Bangsa". Kata

tersebut berasal dari kata Amma-Yaummu, yang dapat berarti: "Menuju",

"Menumpu", atau "Meneladani". Dalam Al-Quran Allah menjelaskan di

Surah Al – Anbiya ayat 92 yang artinya berbunyi : Sesungguhnya umatmu

ini (Agama tauhid) adalah umat (Agama) yang satu, dan Aku adalah

Tuhanmu, maka sembahlah Aku (Al – Quran Cordoba, 2013).

Islam:

 Islam memiliki arti yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk,

patuh,dan berlepas diri dari kesyirikan. Islam termasuk agama samawi

atau agama yang di percayai oleh para pengikutnya di turunkan dari langit,

dan juga termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Islam mengajarkan

bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi

dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa

Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Allah berfirman : Hari ini aku sempurnakan agamamu dan aku akan

lengkapkan nikmatKu padamu dan rela Islam itu sebagai agamamu (Al –

maidah : 3), (Al – Quran Cordoba, 2013).

Kota :

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kota adalah Daerah permukiman

yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal

dari berbagai lapisan masyarakat.(kbbi.web.id/kota)

Universitas Sumatera Utara 7

Universitas Sumatera Utara

Pematangsiantar :

 Pematangsiantar adalah Kota yang terletak di Sumatera Utara, pada garis

20 53„ 20„„– 3001„00„„ Lintang Utara dan 990 1„ 00„„ – 990 6„ 35„„ Bujur

Timur, berada di tengah – tengah wilayah Kabupaten Simalungan. Luas

daratan Kota Pematangsiantar adalah 79,971 Km2 terletak 400 – 500 meter

di atas permukaan laut. (id.wikipedia.org/wiki/kota_pematangsiantar)

Berdasarkan dari pengertian setiap kata pada judul tugas akhir ini, maka

Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar adalah Sebuah tempat pusat kegiatan Islam yang akan memfasilitasi umat Islam dalam melakukan kegiatan ibadah, muamalah dan dakwah yang menciptakan suatu sarana pendidikan dan pengkajian yang berorientasi pada islam.

b. Kriteria Pemilihan Lokasi di Pematangsiantar

Pemilihan lokasi di Kota Pematangsiantar, berdasarkan pertimbangan berikut :

1) Belum adanya suatu fasilitas yang menampung aktivitas umat, seperti

pembangunan fasilitas pengembangan Islam yang dikenal dengan Pusat

Ibadah Umat Islam, dengan fungsi ibadah, muamalah, dan dakwah di kota

Pematangsiantar baik dengan status negeri (milik pemerintah) maupun

swasta.

Sebagai sebuah bangunan publik – edukatif yang lebih mengutamakan sistem edukasi yang baik, berkualitas, lengkap dan ekonomis hal yang harus

Universitas Sumatera Utara 8

Universitas Sumatera Utara

diperhatikan adalah pemilihan lokasi yang mendukung keberadaan Pusat Ibadah

Umat Islam Kota Pematangsiantar.

Kriteria pemiihan lokasi meliputi factor – factor sebagai berikut :

 Lokasi harus strategis

Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah dijangkau oleh umum dengan transportasi apapun dan pejalan kaki, serta daerah berpenduduk mayoritas muslim.

 Lokasi harus sehat yang berarti :

1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan

polusi udara.

2. Lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah

yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi

yaitu terkait kelembaban udara.

Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi, yaitu

 Peruntukan lahan untuk fungsi Pusat Ibadah Umat Islam harus sesuai

dengan Master Plan RUTRK Kota Pematangsiantar.

 Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun

kendaraan servis tidak sering terjadi kemacetan.

 Dekat dengan jalan utama/dari pemukiman.

 Berdekatan dengan ruang terbuka umum, untuk kejelasan orientasi,

sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan

(related use)

Universitas Sumatera Utara 9

Universitas Sumatera Utara

 Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol

Kota, dan lain-lain.

 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Pematangsiantar

Pematangsiantar adalah Kota yang terletak di Sumatera Utara, pada garis

20 53„ 20„„– 3001„00„„ Lintang Utara dan 990 1„ 00„„ – 990 6„ 35„„ Bujur Timur, berada di tengah – tengah wilayah Kabupaten Simalungan. Luas daratan Kota

Pematangsiantar adalah 79,971 Km2 terletak 400 – 500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan luas wilayah menurut kecamatan,kecamatan yang terluas adalah kecamatan Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22,723 Km2 atau sama dengan

28,41 persen dari total luas wilayah Kota Pematangsiantar. Suhu iklim minimal rata – rata mencapai 21°C, dan maksimal rata – rata 30°C, dengan kelembapan 85

% dan curah hujan mencapai 200 mm (BPS Kota Pematangsiantar, 2017).

Pendidikan Sekolah Islam di Siantar dari RA (TK) ada sebanyak 26,MI

(SD) ada sebanyak 12, MTS (SMP) ada sebanyak 9 dan MA (SMA) ada sebanyak

6. Dan setiap MI, MTS dan MA masing – masing 1 yang status kepemilikannya

Negeri. Sedangkan RA status kepemilikannya Swasta semua. Siantar juga memiliki 1 Pesantren yang bernama Pesantren Darussalam.

Fasilitas – fasilitas ibadah umat islam yang terdapat di Kota

Pematangsiantar, seperti Masjid dan Mushollah ada sebanyak 129 masjid dan 30

Mushollah.

Dalam pemilihan lokasi untuk Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar ada beberapa hal yang di perhatikan dalam Rencana Umum Tata

Ruang Kota Pematangsiantar (RUTRK).

Universitas Sumatera Utara 10

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Peta RTRW Kota Pematangsiantar (Sumber : RUTRK Pematangsiantar, 2020)

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (gambar 2.1) bagian kesatu

Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah pasal 10 dan pasal 11, berlandaskan kebajikan pengembangan Tata Ruang maka RTRW Kota Pematangsiantar mempunyai struktur tata ruang sebagi berikut:

a. Pusat Kota (Pusat Pelayanan Utama) yang berfungsi dan berperan dalam

melayani kebutuhan seluruh kota dan daerah sekitar kota.

Universitas Sumatera Utara 11

Universitas Sumatera Utara

b. Pusat Bagian Kota (Subpusat Pelayanan) yaitu pusat pelayanan yang

berfungsi dan berperan melayani kebutuhan penduduk Bagian Wilayah

Kota (BWK).

c. Pusat Lingkungan, yaitu pusat pelayanan lingkungan kecil yang berfungsi

melayani kebutuhan masyarakat dalam lingkungan sendiri untuk

kebutuhan sehari-hari.

BWK sebagaimana dimaksud pada pasal 10 butir b Peraturan Daerah ini, terdiri atas 5 bagian yaitu :

a. BWK A adalah seluruh pusat kota yang meliputi sebagian Kecamatan

Siantar Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Selatan dan

Kecamatan Siantar Timur.

b. BWK B meliputi sebagian Kecamatan Siantar Martoba, yaitu Kelurahan

Sumber Jaya, Kelurahan Tambun Nabolon, Kelurahan Naga Pita, dan

Kelurahan Pondok Sayur.

c. BWK C meliputi sebagian Kecamatan Siantar Martoba, yaitu Kelurahan

Gurilla dan Kelurahan Bah Kapul.

d. BWK D meliputi sebagian Kecamatan Siantar Marihat yaitu Kelurahan

Pematang Marihat, Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Siantar Pardamean,

Kelurahan Suka Raja, dan Kelurahan Balai Pansur Nauli.

e. BWK E meliputi sebagian Kecamatan Siantar Martoba, yaitu Kelurahan

Setia Negara dan Kelurahan Bukit Sofa, sebagian Kecamatan Siantar

Marihat, yaitu Kelurahan Naga Huta dan Kelurahan Simarimbun.

Universitas Sumatera Utara 12

Universitas Sumatera Utara

Masing – masing BWK sebagaimana dimaksud pada pasal 11 peraturan daerah ini mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. BWK A berfungsi sebagai pusat pemerintah, perkantoran, taman hiburan

dan olahraga, permukiman, pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan jasa.

b. BWK B berfungsi sebagai pusat industri, perdagangan, ibadah, terminal

terpadu, pendidikan, rekreasi, permukiman, dan pertanian.

c. BWK C berfungsi sebagai permukiman, subpusat kota, industri, dan

pertanian.

d. BWK D berfungsi sebagai subpusat kota, permukiman, dan pertanian.

e. BWK E berfungsi sebagai subpusat kota, hutan kota, permukiman, dan

pertanian.

Berdasarkan RTRW diatas, maka Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar akan di rencanakan di BWK B dengan fungsi untuk ibadah, pendidikan dan rekreasi dengan mempertimbangkan beberapa alternatif lokasi.

Tabel 2.1. Rencana hirarki dan fungsi pusat – pusat pelayanan di Kota Pematangsiantar

Hirarki pusat No Lokasi Fungsi Arahan Kegiatan kegiatan 1. Pusat perbelanjaan (pasar dan 1. Perdagangan dan jasa pertokoan) skala regional 2. Pasar regional Kel. Melayu, 2. Pelayanan kesehatan Agro Kel. Dwikora, Pusat skala regional 3. Jasa hotel dan Kel. Proklamasi, 1. Pelayanan 3. Simpul transportasi wisata Kel.Simalungun, Kota (PPK) regional 4. Bank, asuransi Kel. Baru, 4. Perkantoran 5. Rumah sakit Kel. Sukadame 5. Perumahan kepadatan 6. Kantor tinggi pemerintahan kota dan swasta 7. Lapangan olahraga

Universitas Sumatera Utara 13

Universitas Sumatera Utara

Sebagian Sub Pusat 1. Pusat perdagangan skala 1. Pasar

Kelurahan kota 2. Rumah sakit Pelayanan 2. Simpul transportasi Tanjung Pinggir 3. Terminal 2. Kota (SPPK) regional Angkutan dan sebagian 3. Pendidikan menengah 4. Penumpang Tipe C Tanjung 4. Pelayanan kesehatan Kelurahan 5. Perdagangan retail Pinggir 5. Perumahan kepadatan SLTA / SMK Tambun Tonga rendah-sedang Sebagian 1. Kantor 1. Perdagangan dan jasa Kelurahan pemerintahan 2. Pendidikan menengah Sub Pusat Gurila, 2. Gedung serba dan tinggi Pelayanan Kecamatan guna 3. 3. Pelayanan kesehatan Kota (SPPK) Siantar Sitalasari 3. Stadion olahraga 4. Perumahan kepadatan Gurila dan sebagian 4. SLTA / SMA rendah-sedang Kelurahan 5. Perguruan tinggi 5. Perkantoran Tanjung Pinggir 6. Puskesmas Sebagian 1. Perumahan kepadatan Kelurahan Sub Pusat rendah-sedang Gurila, sebagian 1. Perguruan tinggi Pelayanan 2. Pendidikan menengah Kelurahan Bah 2. SLTA / SMK 4. Kota (SPPK) dan tinggi Sorma dan 3. Rumah Sakit Perumahan 3. Perdagangan sebagian 4. Perumahan Tojay 4. Pelayanankesehatan Kelurahan Bah skala kota Kapul 1. Perdagangan dan Sebagian 1. Perdagangan skala kota Kelurahan jasa 2. Perkantoran 2. Pendidikan Sub Pusat Nagahuta, 3. Pendidikan menengah Pelayanan sebagian menengah dan 5. dan tinggi tinggi Kota (SPPK) Nagahuta Timur, 4. Pelayanan kesehatan Simpang Dua sebagian Tong 3. Pelayanan 5. Perumahan kepadatan kesehatan Marimbun dan rendah-sedang Samarimbun 4. kepadatan rendah-sedang 1. Perdagangan dan jasa 2. Perkantoran 1. Perdagangan Sub Pusat 3. Pendidikan menengah grosir Pelayanan Kelurahan 6. dan tinggi 2. Perguruan Tinggi Kota (SPPK) Siopatsuhu 4. Pelayanan kesehatan 3. SLTA / SMK Megaland 5. Perumahan kepadatan 4. Puskesmas sedang-tinggi 1. Pendidikan dasar Pusat Kelurahan 1. SD Pelayanan 2. Perdagangan skala 7. Tambun 2. Puskesmas kelurahan Lingkungan Nabolon (PPL) 1 3. Pelayanan kesehatan (Sumber : RUTRK Pematangsiantar)

Universitas Sumatera Utara 14

Universitas Sumatera Utara

 Pencapaian

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain :

a. Mudah diakses dari tempat – tempat penting di luar site.

b. Tidak di kawasan macet

c. Transportasi menuju dan keluar site mudah di dapat

 Area Pelayanan

Berdasarkan RTRW Kota Pematangsiantar, Perancangan ini berada di kawasan Pendidikan, Industri, Ibadah, Terminal Terpadu, Rekreasi, Permukiman dan Pertanian.

 Peraturan atau Persyaratan

a. Tanah milik Pemerintah atau pribadi

b. Lahan untuk pengembangan kawasan Industri, Ibadah, Pendidikan,

Rekreasi, Terminal Terpadu, Permukiman dan Pertanian.

c. KDB bangunan fungsi Pusat Ibadah Umat Islam 60 %

d. Luas lahan 1 – 3 ha dengan luas total bangunan 15.000 m2 (berdasarkan

ketentuan TOR PA 6 bangunan multi massa).

Tabel 2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

No KRITERIA LOKASI 1. Tinjauan  Berada di Kecamatan Siantar Martoba, tepatnya di jalan terhadap Letda Usmansyah Saragih, Pematangsiantar, Sumatera Utara stuktur kota  Berdasarkan peraturan RTRW Kota Pematangsiantar lokasi berada di BWK (Badan Wilayah Kota) B dengan fungsi untuk ibadah, pendidikan dan rekreasi. 2. Pencapaian  Mudah di akses dari kota, baik angkutan umum maupun pribadi  Tidak di kawasan macet 3. Area Berdasarkan RTRW Kota Pematangsiantar, Perancangan ini Pelayanan berada di kawasan Pendidikan, Industri, Ibadah, terminal terpadu, rekreasi, permukiman dan pertanian

Universitas Sumatera Utara 15

Universitas Sumatera Utara

4. Peraturan dan  Tanah milik Pemerintah atau pribadi Lahan untuk persyaratan pengembangan kawasan Industri, Ibadah, Pendidikan, Rekreasi, terminal terpadu, permukiman dan pertanian.  KDB bangunan 60 %  Luas lahan 1 – 3 ha dengan luas total bangunan 15.000 m2 (berdasarkan ketentuan TOR PA 6 bangunan multi massa). (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

 Tinjauan Kawasan a. Alternatif Lokasi 1

Lokasi berada pada Kecamatan Martoba di Jl. Medan, Pematangsiantar.

Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Pematangsiantar lokasi ini berada di daerah kawasan pengembangan dengan fungsi kawasan ibadah, pendidikan dan rekreasi. Lokasi site ini cocok untuk di jadikan Pusat Ibadah Umat

Islam di karenakan aksebilitas baik.

Gambar 2.2. Kawasan Alternatif 1 di Jl. Medan, Pematangsiantar (Sumber : Google Maps, 2020)

 Lokasi : Jl.Medan, Pematangsiantar

 Batas Utara : lahan kosong

 Batas Timur : lahan kosong

Universitas Sumatera Utara 16

Universitas Sumatera Utara

 Batas Selatan : rumah penduduk

 Batas Barat : rumah penduduk

 Luas Lahan : 3 Ha (30.000 m2)

 Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 GSB : 7 Meter

 Potensi lokasi :

1. Lokasi site mudah di jangkau

2. Memiliki jalan Arteri yang sesuai peraturan

3. Memiliki jalan di samping site yang dapat digunakan sebagai jalan masuk

4. Adanya parit untuk drainase

5. Tersedianya fasilitas utilitas seperti listrik, air, dan telpon

6. Berada dalam pengembangan kawasan pengembangan dengan fungsi

kawasan ibadah, pendidikan dan rekreasi.

Universitas Sumatera Utara 17

Universitas Sumatera Utara

Batasan – Batasan Site Batasan – batasan site adalah sebagai berikut :

Lahan di sebelah utara site Lahan di sebelah Timur Site merupakan SMA Negeri 5 merupakan rumah warga

Lahan di sebelah selatan merupakan Lahan di sebelah Barat merupakan Lahan kosong SPBE Putra Migas Indonesia.

Gambar 2.3 : Batasan – Batasan Site (Sumber : Survey langsung ke Lokasi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 18

Universitas Sumatera Utara

b. Alternatif Lokasi 2

Lokasi berada pada Kecamatan Martoba di Jl. Handayani Pematangsiantar.

SITE

Gambar 2.4. Kawasan Alternatif 2 di Jl. Handayani Pematangsiantar (Sumber : Google Maps, 2020)

 Lokasi Proyek : Jl.Handayani, Pematangsiantar

 Batas Utara : lahan kosong

 Batas Timur : lahan kosong

 Batas Selatan : rumah penduduk

 Batas Barat : lahan kosong

 Luas Lahan : 2 Ha (20.000 m2)

 Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 GSB : 4 Meter

 Potensi lokasi :

1. Lokasi site mudah di jangkau

Universitas Sumatera Utara 19

Universitas Sumatera Utara

2. Dekat dengan rumah penduduk Muslim.

Batasan – Batasan Site Batasan – batasan site adalah sebagai berikut :

Lahan Kosong Lahan Kosong

SITE

Lahan Kosong Permukiman Warga

Gambar 2.5. Batasan Site (Sumber : Survey Langsung ke Lokasi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 20

Universitas Sumatera Utara

Pemilihan Lokasi :

Kriteria – kriteria yang menjadi dasar pemilihan lokasi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Perbandingan Lokasi

Lokasi No Kriteria Alternatif A Alternatif B Permukiman Permukiman, 1. Tata Guna Lahan Peribadatan Peribadatan (5) (5) 2 Ha 2. Luas Lahan 3 Ha (5) (3) Kendaraan Pribadi Kendaraan Pribadi Kendaraan Umum Kendaraan Umum 3. Aksebilitas Pejalan kaki Pejalan kaki (5) (5) Melalui jalur : Melalui jalur : Jl. Handayani Jl.Medan 4. Pencapaian Jl.Letda Usmansyah Jl. Sitalasari

(5) (5) Kecil Kecil 5. Tingkat Kemacetan (5) (5) Datar Datar 6. Kontur (5) (5) Permukiman, Permukiman, Penduduk, Penduduk, Pendidikan, Tempat ibadah, Perkantoran, Sekolah. 7. Fasilitas Pelayanan Tempat ibadah, Sekolah, Retail ruko (5) (2)

Total Nilai 35 30 (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Keterangan :

5 : Baik Sekali

4 : Baik

3 : Cukup

2 : Kurang

1 : Kurang Sekali

Universitas Sumatera Utara 21

Universitas Sumatera Utara

Dari kedua alternatif di atas terpilih site pada alternatif yang pertama di Jalan

Medan, Pematangsiantar.

Gambar 2.6. Lokasi terpilih di Jalan Medan, Pematangsiantar (Sumber : Google Maps, 2020)

 Lokasi : Jl.Medan, Pematangsiantar

 Batas Utara : lahan kosong

 Batas Timur : lahan kosong

 Batas Selatan : rumah penduduk

 Batas Barat : rumah penduduk

 Luas Lahan : 3 Ha (30.000 m2)

 Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 GSB : 7 Meter

Universitas Sumatera Utara 22

Universitas Sumatera Utara

c. Deskripsi pengguna dan kegiatan

 Pengguna (User) Bangunan

Pengguna bangunan dapat dikelompokkan berdasarkan kegiata kegiatan yang ada pada bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar.

Kegiatan kegiatan tersebut akan di uraikan, antara lain :

1. Pengunjung

- Wisatawan

- Institusi pendidikan (Sekolah/ Perguruan Tinggi)

- Peneliti / pengagum budaya islam

2. Pengelola

- Ustadz / ustadzah

- Karyawan

- Guru agama

Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang, pelaku kegiatan terdiri dari:

1. Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan

umum atau pribadi).

2. Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang, berkisar antara 2-50

orang (dengan menggunakan bus wisata, kendaraan umum, atau kendaraan

pribadi)

3. Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar antara 50-300 orang

(dengan menggunakan bus wisata).

Universitas Sumatera Utara 23

Universitas Sumatera Utara

 Program Kegiatan

Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar menampung berbagai macam kegiatan, secara garis besar, dibawah ini akan dijelaskan kegiatan – kegiatan tersebut berdasarkan jenisnya :

- Tempat untuk beribadah

- Sebagai tempat acara besar seperti resepsi pernikahan, lomba, acara sunat

massal dan acara yang lain.

- Transaksi jual beli/ Muamalah

- Tempat pengumpulan zakat dan infaq

d. Deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tinjauan kebutuhan ruang dalam dan kebutuhan ruang luar. Program ruang antara lain :

1. Masjid, tempat melakukan ibadah shalat, ngaji, mendengarkan ceramah

ustadz

2. Mini market atau Foodcourt, tempat perbelanjaan barang – barang

kebutuhan Islam, cendera mata, maupun makanan yang berciri Islami.

3. Gedung Serba Guna, tempat kegiatan, pertemuan, acara nikahan, sunnat

massal dan acara – acara yang lain.

Universitas Sumatera Utara 24

Universitas Sumatera Utara

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tinjauan ruang luar seperti gudang, parkir, pos keamanan, menara, lapangan terbuka, taman.

1. Gudang

- Gudang digunakan untuk menyimpan perlengkapan dan peralatan masjid,

seperti karpet, barang barang inventaris masjid, alat kebersihan, dan lain lain.

2. Parkir

- Fasilitas parkir harus di rencanakan sesuai daya tampung jamaah dalam masjid

tersebut. Perhitungan daya tampung parkir ini juga harus memperhitungkan

jumlah jamaah shalat jumat, shalat hari raya islam dan shalat taraweh.

3. Pos keamanan

- Pos keamanan merupakan bagian dari pelayanan kepada jamaah

4. Menara

- Menara di gunakan oleh muadzin untuk mengumandangkan adzan, karena

itulah menara dibuat lebih tinggi dari atap masjid, agar suaranya dapat

menjangkau area yang lebih luas.

5. Taman, Salah satu pendukung lanskap sebuah Pusat Ibadah Umat Islam adalah

kebaradaan taman

6. Ruang Terbuka, adanya fasilitas ruang terbuka seperti tempat bermain anak

dan fasilitas untuk olahraga.

Universitas Sumatera Utara 25

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang

Ruang / Kebutuhan No Pengguna Perilaku Kegiatan Area Ruang a. Shalat b. Mengaji a. Ruang shalat c. Mendengarkan a. Pengunjung b. Ruang wudhu ceramah ustadz Ibadah a. Duduk c. Mighrab 1. Masjid d. Mengumandangkan b. Pengelola b. Berdiri d. Mimbar adzan karyawan e. KM / WC e. Berwudhu f. Ruang Muadzin f. Menggunakan toilet a. Duduk b. Berdiri c. Membay a. Berbelanja a. Retail ar b. Makan Pengunjung Mini b. Ruang Kontrol 2. d. Membeli c. Minum Market c. Ruang AHU e. Berjualan d. Menggunakan d. Toilet f. Makan Toilet g. Istirahat h. Minum a. Panggung a. Melihat pertunjukan a. Duduk Pertunjukan b. Ruang kontrol b. Berdiri Gedung b. Melihat Pameran c. Ruang Pengunjung c. Menikma 3. Serba c. Melakukan Instrumen ti acara Guna pertunjukan seni d. Gudang d. Makan d. Menggunakan e. Toilet e. Minum toilet f. Ruang ganti g. Podium Makan Makan Ruang masak Pengunjung Food Minum 4. Minum Kasir Pengelola Court Berjualan Menggunakan toilet Toilet (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 26

Universitas Sumatera Utara

Studi banding Arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis

Dalam merancang sebuah Pusat Ibadah Umat Islam sangat membutuhkan referensi studi banding dari beberapa bangunan yang sudah di bangun untuk mendapatkan kebutuhan ruang dan tipologi bangunan setiap bangunan yang ada untuk dibandingkan dan dipelajari.

1. Masjid Islamic Centre Jakarta, Jakarta Utara

Gambar 2.7. Konsep Master Plan JIC (Sumber : https://islamic-center.or.id/sejarah-berdirinya-jakarta-islamic-centre)

The Blue , sebutan untuk masjid ini yang berdiri di lahan bekas lokalisasi WTS terbesar di Asia Tenggara yaitu Kramat Tunggak, Tanjung

Priuk,Jakarta Utara. Sejarah panjang tempat prostitusi terbesar di ibu kota Jakarta itu kini telah terkubur dan tinggal sebuah kisah-kisah masa lalu yang kelam.

Potret hitam Kramat Tunggak sudah empat tahun terakhir ini berubah.

Masjid ini dibangun 3 lantai,lantai pertama digunakan sebagai hall, lantai kedua digunakan sebagai masjid dengan tingkat ketiga untuk jemaah wanita. Pada bagian luar dibangun taman yang cukup indah dengan jejeran pohon kurma dan

Universitas Sumatera Utara 27

Universitas Sumatera Utara

jejeran garis yang bisa digunakan sebagai batas sholat apabila bagian dalam masjid tidak cukup menampung jemaah yang ingin sholat pada saat hari besar

Islam. Selain itu masjid ini dilengkapi elevator dan akses tangga untuk kaum cacat.Beberapa kaca yang sangat indah menghiasi dinding masjid ini. Ruang masjid bagian dalam cukup luas sebesar 2 x lapangan bola, didalamnya dihiasi kubah berwarna biru.

Karena cahaya matahari yang timbul dari kaca di atas kubah masjid memberikan semburat warna biru akibat warna dalam kubah berwarna biru.

Bagian dalam kubah ini ditopang oleh ribuan besi baja berbentuk kubus dan segitiga. Dan ini beda arsitek masa lalu dan sekarang. Di masjid biru turki,kubah tidak ditopang oleh rangkain besi baja, tetapi soko guru yang terletak di pinggir masjid seperti di Istiqlal dan di masjid ini ditopang oleh rangkaian besi baja yang kokoh.

Puluhan lampu hias diatap kubah masjid menjadi hiasan tersendiri. Era tehnologi juga memenuhi isi masjid ini seperti adanya dua buah layar ukuran 3 x 4 m yang disorot oleh LCD proyektor sehingga dapat digunakan untuk acara keagamaan.

Universitas Sumatera Utara 28

Universitas Sumatera Utara

Tinggi atap dari dasar lantai ke kubah setinggi 50 m sehingga menyebabkan sirkulasi udara juga cukup baik. Dibagian depan masjid terdapat 3

buah Alquran ukuran raksasa yang ditutup

dengan plastik dan kaca

Gambar 2.8. Interior Jakarta Islamic Centre (Sumber : https://islamic-center.or.id/sejarah-berdirinya-jakarta-islamic-centre)

Fasilitas yang terdapat di Jakarta Islamic Centre :

Gambar 2.9. Fasilitas Jakarta Islamic centre (Sumber : https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/12/02/2423/masjid-jakarta- islamic-centre-bangun-peradaban-islam-dari-sejarah-kelam.html)

Universitas Sumatera Utara 29

Universitas Sumatera Utara

a. Masjid

Gambar 2.10. Masjid Jakarta Islamic Centre (Sumber : https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/12/02/2423/masjid-jakarta- islamic-centre-bangun-peradaban-islam-dari-sejarah-kelam.html)

Masjid adalah unsur utama dari master plan JIC. Masjid JIC mulai dibangun pada akhir tahun 2001. dan digunakan pertama kali dalam pelaksanaan

Shalat Jumat perdana pada tanggal 6 September 2002. Namun peresmian masjid dilakukan pada tanggal 4 Maret 2003 oleh Gubernur DKI Jakarta. H. Sutiyoso.

Menempati areal seluas 2.2 Ha. masjid ini memiliki fasilitas berupa ruang shalat utama. koridor. mezanin. selasar tertutup dan plasa. Kapasitas tampung jamaah masjid JIC berjumlah 20.680 orang.

Bentuk bangunan masjid yang diarsiteki oleh Ir. H. Achmad Noe„man

(PT. Birano) ini merupakan manifestasi dari sifat-sifat keperkasaan (AI-Jabbaru). kemegahan (AI-Mutakabbiru) sekaligus kelembutan dan keindahan (AI-Lathief) yang diharapkan dapat menghapus stigma lama lokasi dengan filosofi bangunan bersifat monumental.

Secara arsitektur, Masjid JIC kaya dengan nuansa Betawi yang identik dengan nuasana Islam dan memiliki menara setinggi 114 meter yang mengandung makna jumlah surat dalam Al Qur„an. Ruang shalat utama Masjid Jakarta Islamic

Universitas Sumatera Utara 30

Universitas Sumatera Utara

Centre juga sangat monumental karena memiliki bentangan 66 meter x 66 meter tanpa tiang yang merupakan bentangan terbesar se-Asia Tenggara yang melambangkan jumlah ayat dalam Al Quran (6.666 ayat).

b. Gedung Sosial Budaya

Gambar 2.11.Gedung Sosial Budaya (Sumber : https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/12/02/2423/masjid-jakarta- islamic-centre-bangun-peradaban-islam-dari-sejarah-kelam.html)

Gedung Sosial Budaya atau Gedung Pendidikan dan Latihan (Diklat) menempati areal seluas 7.500 M2 di sayap kanan komplek masjid, dengan luas bangunan 13.551 M2. Keberadaan fasilitas ini akan dimanfaatkan untuk menunjung operasional fungsi bidang pendidikan dan latihan, bidang sosial budaya dan informasi komunikasi.Pada tahun 2004 dilakukan re-disain dan penataan lebih lanjut serta dengan menyesuaikan konsepsi pendidikan dan latihan yang akan dijalankan. jadilah rancangan akhir seperti sekarang ini. Adapun fasilitas yang dimiliki gedung ini antara lain: ruang kelas, seminar, latihan, islamic studies, galeri, perpustakaan, auditorium, laboratorium bahasa dan multimedia, laboratorium perbankan syariah, studio produksi, kantor dan sarana pendukung lain. Dengan fasilitas tersebut diidealkan dapat terwujud one stop training.

Universitas Sumatera Utara 31

Universitas Sumatera Utara

c. Gedung Wisma (Business Center)

Gambar 2.12.Gedung Wisma (Business Center) (Sumber : https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/12/02/2423/masjid-jakarta- islamic-centre-bangun-peradaban-islam-dari-sejarah-kelam.html)

Gedung Wisma (Business Center) JIC dalam rancangan awalnya berbentuk sebuah wisma semacam boarding untuk menampung siswa atau peserta didik yang sekolah di JIC. Melalui kajian lebih lanjut tentang fungsi bisnis JIC, maka dilakukan re-disain menjadi sebuah kompleks bisnis syariah terpadu yang terdiri dari perkantoran lima lantai dengan luas 5.653 M2, Convention Hall dengan dengan luas 4.582 M2 dan Hotel Syariah kelas bintang tiga terdiri 10 lantai dan 150 kamar dengan total luas 11.217 M2.

Seluruh kompleks bisnis ini didukung oleh fasilitas-fasilitas canggih dan modern penunjang aktivitas bisnis dan pebisnis syariah guna mewujudkan sebuah konsepsi one stop shariah shoping. Selain itu, dengan dukungan akses yang baik menuju JIC, kompleks JIC dapat menjadi tujuan wisata peradaban di ibukota.

Akhir tahun 2012 ini pembangunan fisik Gedung Bisnis JIC direncanakan selesai.

Universitas Sumatera Utara 32

Universitas Sumatera Utara

2. Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

Gambar 2.13.Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (Sumber :http://www.rudydewanto.com)

Lokasi

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) didirikan diatas tanah seluas

11,2 hektar, memiliki luas bangunan 28.509 m2 dengan kapasitas 59 .000 jamaah, berlokasi di kawasan Pagesangan jalan Masjid Al Akbar Timur No. 1 Surabaya, tepatnya di tepi jalan tol Surabaya – Malang. Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

(MAS) di proyeksikan untuk mewujudkan konsep masjid dalam arti luas, sebagai

Islamic Center dengan peran multi dimensi dengan misi religius, cultural dan edukatif termasuk wisata religi, untuk membangun dunia Islam yang rahmatan alaamiin.

Secara lahiriyahnya, MAS akan menjadi Landmark kota Surabaya, dan secara simbolik memperkaya peta dunia Islam, yang tentunya mengangkat citra kota Surabaya di mancanegara.

Universitas Sumatera Utara 33

Universitas Sumatera Utara

Fasilitas Masjid Al Akbar Surabaya

Gambar 2.14.Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (Sumber :http://www.rudydewanto.com)

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya merupakan salah satu bangunan masjid yang memiliki beberapa fungsi. Fungsi utama dari bangunan ini adalah untuk pendidikan. Untuk menunjang fungsi utama ini, dalam Masjid Nasional Al

Akbar Surabaya terdapat fasilitas – fasilitas lain seperti, perpustakaan, ruangan, menara, radio SAS FM, poloklinik, dan klinik islami. Berikut penjelasan dari masing – masing fasilitas tersebut

Gambar 2.15.Interior Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (Sumber :http://www.rudydewanto.com)

Universitas Sumatera Utara 34

Universitas Sumatera Utara

3. Islamic Centre Samarinda

Gambar 2.16.Islamic Centre Samarinda (Sumber : https://duniamasjid.islamic-center.or.id/870/masjid-islamic-center-samarinda)

Islamic Centre Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk

Lerong Ulu, Kota Samarinda, Timur yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Masjid ini memiliki luas bangunan utama sebesar 43.500 meter persegi, untuk luas bangunan pendukung sebesar 7.115 meter persegi, dan luas lantai basement sebesar 10.235 meter persegi, lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi sedangkan untuk lantai utama masjid seluas 8.185 meter persegi, balkon /mezanin seluas 5.290 meter persegi.

Islamic Centre Samarinda memiliki 7 menara, menara utama dengan tinggi

99 meter yang maknanya Asmaul Husna yang artinya Nama dan Sifat Allah yang jumlahnya 99. Menara utama terdiri dari atas bangunan 15 lantai, yang mana masing - masing lantai dengan ketinggian 6 meter. Anak tangga dari setiap lantai ada 33 anak tangga, yang mana jumlah ini sengaja disamakan dengan jumlah dzikir sebanyak 33 kali. Sedangkan 6 menara lagi mempunyai makna Rukun iman, yang artinya jumlah Rukun Iman sebanyak 6. Menara – menara ini terletak

Universitas Sumatera Utara 35

Universitas Sumatera Utara

di bagian sisi masjid. yang mana masing – masing 4 di setiap sisi sudut masjid dengan ketinggian 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang dengan tinggi

57 meter.

fasilitas yang terdapat di Islamic Centre Samarinda :

Lantai basement digunakan untuk area parkir kendaraan dengan kapasitas

200 mobil dan 138 buah sepeda motor, toilet pria dan wanita untuk para jamaah.

Di samping kiri dan kanannya difungsikan sebagai area parkir berkapasitas 391 mobil dan 430 sepeda motor. Di Plaza ini disediakan keran keran air di sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat wudhu. Lantai dasar Islamic Center

Samarinda dipergunakan sebagai ruang pertemuan. Biasanya dipakai untuk acara seminar dan resepsi pernikahan dengna daya tampung ruangan mencapai 5000 undangan. Permukaan lantai masjid ini ditutup dengan granit pilihan dengan aneka ragam corak menampilkan nuansa hangat namun tetap sejuk dengan pemakaian AC di dalam ruangan. Islamic Centre ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti rumah sakit, gedung sekolah TK dan SD, hotel, perkantoran, dan pertokoan.

Universitas Sumatera Utara 36

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.17.Interior Islamic Centre Samarinda (Sumber : https://duniamasjid.islamic-center.or.id/870/masjid-islamic-center-samarinda)

Universitas Sumatera Utara 37

Universitas Sumatera Utara

4. Masjid Al Markaz Al Islami Makassar

Gambar 2.18. Masjid Al Markaz Al Islami Makassar (Sumber : https://duniamasjid.islamic-center.or.id/885/masjid-al-markaz-al-islami-makassar)

Masjid Al-Markaz Al-Islami di bangun pada tahun 1994 sampai 1996, bangunan ini 3 lantai yang terbuat dari batu granit dengan luas areal 72.229 m² /

7,229 Hektar dan luas bangunan utama 43.500 m², kapasitas jamaah lebih kurang

10.000 jamaah.

Masjid megah ini dirancang oleh arsitek yang telah menggawangi pembuatan berbagai masjid besar, Ir. Ahmad Nu„man. Arsitekturnya terinspirasi dari Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Meskipun begitu, bentuk masjid tidak melupakan unsur Arsitektur khas Selatan.

Hal ini terlihat dari atap berbentuk kuncup segi empat yang mengambil ilham dari

Masjid Katangka, Gowa masjid tertua di Sulawesi Selatan dan rumah Bugis-

Makassar pada umumnya. Secara keseluruhan, pondasi bangunan sangat kuat dengan 450 tiang pancang berkedalaman 21 meter. Untuk bagian atap digunakan bahan tembaga atau tegola buatan Italia. Dinding lantai satu menggunakan keramik, sedangkan lantai dua dan tiga menggunakan batu granit.

Universitas Sumatera Utara 38

Universitas Sumatera Utara

Dinding mihrab yang merupakan sentralisasi visual berbahan granit hitam berhiaskan ragam kaligrafi segi empat dari tembaga kekuning-kuningan. Kaligrafi ini terdiri dari beberapa ayat dan surat Al-Quran, di antaranya: Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah. Sementara itu, di atas mihrab tertulis surat

Al-Baqarah: 144, Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.

Masjid juga memiliki menara setinggi 84 meter, dengan ukuran 3 x 3 meter. Tinggi menara ini hanya kurang 1 meter dari menara Masjid Nabawi. Pada ketinggian 17 meter menara tersebut terdapat bak penampungan air bervolume 30 m3.

Keunikan lain masjid ini terletak pada namanya. Sejak akhir Desember

2005, melalui rapat pengurus Yayasan Islamic Centre di Jakarta, disepakatilah nama Al-Markaz Al-lslami Jenderal M. Jusuf. Nama ini merupakan penghargaan terhadap mantan Ketua BPK (alm) Jenderal M. Jusuf, pencetus gagasan pembangunan kompleks masjid dan pendidikan Islam tersebut.Masjid ini pun resmi digunakan sebagai Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam di Makassar.Hingga kini nama Al-Markaz Al- Islami itu tetap dipertahankan dan akan dilengkapi dengan nama pemrakarsa dan pendirinya, yakni Jenderal M. Jusuf. Dengan demikian, masjid ini secara lengkap akan bernama Masjid Al- Markaz Al-Islami

Jenderal M. Jusuf.

Universitas Sumatera Utara 39

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.19.Interior Masjid Al Markaz Al Islam Makassar (Sumber : https://duniamasjid.islamic-center.or.id/885/masjid-al-markaz-al-islami-makassar)

Tabel 2.5.Rangkuman perbandingan studi banding Masjid Masjid Nasional Studi Masjid Islamic Islamic centre Al-Markaz No Al – Akbar Banding Centre Jakarta Samarinda Surabaya Al-Islami Makassar 1. Fasilitas -Masjid - Masjid - Masjid - Masjid -Hotel Syariah - Perpustakaan - Rumah sakit - Kantor -Aula - Ruangan menara - TK Islam -Perpustakaan - Radio SAS FM - Hotel - Aula -Gedung Sosial - Poliklink dan - Kantor - Perpustakaan Budaya atau klinik Islami - Pertokoan Gedung - TK Islam Pendidikan dan - Perkemahan Latihan (Diklat) -Covention hall Remaja

2. Lokasi Jalan Kramat, Jalan Masjid Al Jalan Slamet Jalan Masjid RW.19 Kelurahan Akbar Timur Riyadi No.1, Raya, Tugu Utara, N0.1Surabaya, di Tlk. Lerong Kecamatan Koja, tepi jalan Tol Ulu, Sungai kecamatan Jakarta Utara . Surabaya – Kunjang, Kota Bontala, Kota Malang. Samarinda,

Universitas Sumatera Utara 40

Universitas Sumatera Utara

Kalimantan Makassar, Timur Sulawesi Selatan. 3. Kapasitas ± 21.000 ±59.000 Jamah ±45.000 ± 6.000 – Jamaah Jamaah 10.000 Jamaah 4. Struktur Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Bangunan struktur bentang struktur bentang struktur struktur bentang lebar dengan atap lebar dengan atap bentang lebar kubah.Ruangan kubah. Rangka dengan atap lebar.Masjid utama masjid kubah dibuat kubah. Ini tidak memiliki dengan sisitem bentangan 68 m, scape frame. memiliki kubah Pondasi tiang tanpa tiang yang atau atap merupakan pancang yang bentangan diperlukan ± 2000 bundar,tetapi tiang pancang. terbesar di Asia kuncup segi Tenggara. Kolom yang di gunakan berbentuk empat meniru sentrifugal (bulat) kuncup masjid dengan diameter 110 cm, 70 cm dan katangka dan 60 cm. Balok beton rumah Bugis – / ringbalk dengan sistem vierendeel Makassar. menghubungkan kolom –kolom struktur pada ketinggian 20 m dari atas lantai dasar, dan ringbalk ini membentang 30 tanpa kolom. 5. Gaya Arsitektur Turki Arsitektur Lokal Arsitektur Perpaduan Arsitektur khas Turki antara dengan kombinasi Arsitektur Arab, unsur Eropa, Gowa dan Timur Tengah, dan Indonesia Bugis - Makassar. 6. Besaran Luas bangunan Luas keseluruhan Luas bangunan Luas Ruangan masjid 16.267 m2. bangunan 28.509 utama seluas keseluruhan Pembangunan m2 43.500 m2, wisma di area JIC untuk luas Bangunan sudah di mulai bangunan 43.500 m2 dan tahun 2007 pendukung dengan rencana seluas 7.115 untuk kegiatan luas 21.452 m2. m2. Luas dasar shalat 4.016 m² Wisma tersebut masjid 10.270 terrbagi menjadi 3 m2 sedangkan bagian gedung untuk lantai yaitu gedung utama masjid

Universitas Sumatera Utara 41

Universitas Sumatera Utara

Bisnis center seluas 8.185 dengan luas 5.653 m2 dan balkon/ m2 balai mezanin seluas pertemuan seluas 5.290 m2 4.582 m2 dan hotel 11.217 m2. (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 42

Universitas Sumatera Utara

2.3 Tinjauan Tema a. Pengertian Arsitektur Tropis

Arsitektur Tropis adalah arsitektur yang memberikan jawaban/adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter tertentu yang di sebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu, kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap terhadap hal – hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai dari pada material import.

Arsitektur Tropis merupakan arsitektur yang mengatasi masalah dan memanfaatkan potensi iklim untuk kenyamanan bangunan. Masalah yang terjadi di iklim tropis seperti panas, hujan, lembab dan silau. Sedangkan potensinya seperti pencahayaan alami, gerakan udara, kondisi iklim yang memungkinkan untuk tanaman hidup sepanjang tahun.

Menurut Tri Harso Karyono (2016), pakar bangunan tropis dari

Universitas Tarumanagara, Jakarta, wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembaban tinggi. Bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tapi dengan syarat, desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia.

Kriterianya yaitu fluktuasi suhu ruang, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan.

Universitas Sumatera Utara 43

Universitas Sumatera Utara

Menurut Corsini (1997) konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui penentuan bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh ke semua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit – langit cukup tinggi untuk menaikkan panas udara di samping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefisienkan gerakan di dalam bangunan. Meletakkan 4 ventilasi angin pada dinding di atas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit – langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.

Ciri – ciri bangunan tropis yaitu :

 Adanya ventilasi silang untuk menjamin sirkulasi udara yang baik

 Teritis atap yang cukup lebar

 Bidang atap dan bidang dinding mendapat bayangan yang cukup baik

 Bahan bangunan dengan daya serap yang rendah

 Ketinggian flapon minimal 4 meter

Arsitektur Tropis mempunyai prinsip utama agar mendinginkan bangunan dan menghindari panas. Faktor – faktor utama dalam Arsitektur Tropis : - Matahari - Pergerakan Udara - Hujan - Lembab

Universitas Sumatera Utara 44

Universitas Sumatera Utara

Faktor – faktor yang mempengaruhi kenyamanan: 1. Matahari - Silau matahari Tanggapan terhadap perancangan : - Menghindari pemanasan fasad yang berlebihan - Penggunaan skylight untuk memasukkan sinar matahari dapat di gunakan untuk menghindari ruang – ruang gelap di bagian dalam bangunan. - Pemantulan oleh air atau overhang - Perlindungan terhadap matahari: tirai horizontal dan vertikal, vegetasi

2. Pergerakan udara dan kelembaban Pergerakan udara di perlukan dalam ruangan dan dapat membantu mengurangi kelembaban dan panas dalam ruangan. Tanggapan terhadap perancangan : - Ventilasi silang - Vegetasi, membelokan arah angin - Bentuk bangunan, massa bangunan yang menangkap angin untuk memasukkan udara ke dalam bangunan - Tinggi bangunan, semakin tinggi bangunan, semakin kuat angin yang melewati sisi bangunan - Overhang atau kanopi, menyebabkan aliran udara ke atas bangunan

3. Hujan Hujan bisa turun dengan intensitas yang sangat tinggi di sertai tiupan angin. Tanggapan terhadap perancangan : - Diantisipasi dengan bentuk atap lebar dan teritisan atap untuk mencegah tempias ke dalam bangunan.

Universitas Sumatera Utara 45

Universitas Sumatera Utara

Troppo Architect, salah satu konsultan arsitek besar yang berbasis di

Australia, mengajukan empat prinsip dasar arsitektur tropis (Goad, 2005), yaitu:

1. Mempromosikan cooling breezes (aliran udara pendingin)

Prinsip ini, menurut Troppo Architect, bisa mengurangi suhu udara otomatis tercapai. Ini dimungkinkan karena pertukaran udara yang terjadi dan meningkatkan rerata panas yang lepas dari tubuh karena pergerakan udara di sekitar kulit. Efek cooling breezes bisa dimaksimalkan dengan melihat rumah dengan empat cara: a. Meletakkannya terhadap arah pergerakan angin b. Interaksi yang tepat dengan area luar bangunan c. Memperlakukan dengan benar penghalang yang potensial berada di jalur pergerakan angin memasuki rumah d. Mempergunakan instrumen tambahan yang mendorong adanya pergerakan udara

Gambar 2.20. Karakter iklim tropis menurut Troppo Architect (Sumber: Goad, Philip, 2005, Troppo Architects, Periplus Editions)

Universitas Sumatera Utara 46

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.21. Ilustrasi penerapan prinsip cooling breezes (Sumber: Goad, Philip, 2005, Troppo Architects, Periplus Editions)

2. Ventilasi dengan cara konveksi

3. Mengurangi radiasi panas

4. Melindungi dinding dan bukaan

b. Interpretasi Tema

Arsitektur tropis pada pokoknya adalah mengurangi atau meniadakan faktor-faktor yang merugikan, seperti radiasi matahari yang kuat dan memanfaatkan faktor – faktor yang menguntungkan, seperti cahaya langit dan aliran udara sampai jumlah tertentu.

Pusat Ibadah Umat Islam sebagai tempat Ibadah dan tempat wisata serta rekreasi yang sering dikunjungi orang yang harus di perhatikan kenyamanannya.

Berhubungan dengan kondisi lingkungan terutama iklim setempat, iklim tropis dengan ciri ciri kelembaban tinggi, perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang cukup banyak.

Universitas Sumatera Utara 47

Universitas Sumatera Utara

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengantisipasi panas yang tidak menyenangkan, memperkecil tingkat penguapan, menata pencahayaan di dalam ruangan, mengantisipasi tempiasan air hujan, dan lain sebagainya.

c.Keterkaitan tema dengan judul

Arsitektur tropis hadir untuk membantu memecahkan permasalahan perancangan dalam suatu kondisi lingkungan beriklim tropis, dengan tujuan menciptakan suatu tingkat kenyamanan yang optimal di perancangan Pusat Ibadah

Umat Islam Kota Pematangsiantar.

Universitas Sumatera Utara 48

Universitas Sumatera Utara

d.Studi Banding Arsitektur dengan Tema sejenis 1. Masjid Ash – Shiddiqqi,

Gamnbar 2.22. Masjid Ash – shiddiqqi (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Masjid Ash – shiddiqqi salah satu masjid di yogyakarta yang menggunakan tema arsitektur tropis. Masjid ini terletak di sudut pertigaan, bertetangga fungsi – fungsi dengan rumah dan toko yang memiliki ketinggian bangunan satu atau dua lantai.

Konsep yang dipakai dalam desain Masjid ini adalah tropis kontemporer.

Konsep ini memadukan prinsip-prinsip arsitektur tropis dengan bahasa kontemporer dalam desain masjid. Penggunaan konsep ini memungkinkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada seperti luasan lahan yang sangat terbatas dan luas fungsional bangunan yang besar, bangunan sekitar dengan tinggi 1-2 lantai, serta kebutuhan udara dan cahaya (tanpa konsumsi energi yang besar) dengan lebih banyak alternatif. Konsep tropis kontemporer ini juga

Universitas Sumatera Utara 49

Universitas Sumatera Utara

dipandang sesuai dengan kultur sosial masyarakat sekitar yang sangat heterogen dan berkarakter urban.

Gambar 2.23. Konsep Ide Desain Masjid As – Shiddiqqi (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Universitas Sumatera Utara 50

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.24. Siteplan Masjid As – Shiddiqi (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Program ruang Masjid ini didesain sefungsional mungkin. Semua ruang

Masjid dibagi ke dalam tiga zona, dengan orientasi barat timur, yaitu zona ruang shalat (sisi utara), zona sirkulasi vertical (sisi tengah), dan zona kegiatan pendukung (zona selatan). Pembagian zona ini dilakukan untuk memperjelas dan mempertegas jenis dan karakter kegiatan di masing – masing zona serta memudahkan sirkulasi horizontal maupun vertical di dalam bangunan.

Kebutuhan ruang yang cukup besar ini ditampung di tiga lantai bangunan, hanya saja agar massa bangunan tidak terlalu tinggi maka ketinggian antar lantai didesain hanya setinggi 2,6 meter. Ruang antar lantai yang cukup ini juga memiliki beberapa keuntungan lain, seperti kesan horizontal yang merangsang jamaah memfokuskan perhatiannya ke arah depan/imam/khatib, membuat skala ruang yang lebih manusiawi, memberi kesan komunal (intim)

Universitas Sumatera Utara 51

Universitas Sumatera Utara

yang lebih kuat, serta mengurangi beban kerja lampu di malam hari.

Gambar 2.25. Ruang sirkulasi vertikal (kiri) dan ruang shalat utama (kanan). (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Hal utama yang dirujuk dalam desain ini adalah bagaimana menjadikan masjid

ini dapat terkesan terbuka, namun memberikan suasana ibadah yang sejuk tanpa harus

menggunakan air conditioner (AC) atau kipas angin yang banyak. Strategi yang dipilih

untuk itu adalah dengan memundurkan ruang utama shalat dari tepi bangunan, sehingga

terdapat area buffer zone yang menjadi filter bagi panas maupun suara untuk langsung

masuk ke dalam masjid. Area buffer zone berada di sisi timur dan utara yang menjadi

muka utama bangunan dan difungsikan sebagai teras dan perluasan area shalat (jika

diperlukan) serta menjadi teritisan bagi air hujan, sementara sisi barat yang menjadi arah

kiblat shalat (dan langsung berdampingan dengan lahan tetangga) ditutup massif.

Universitas Sumatera Utara 52

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.26. Ilustrasi penerapan prinsip cooling breezes (Sumber: Goad, Philip, 2005, Troppo Architects, Periplus Editions)

Sinar matahari yang berlimpah sepanjang tahun dimanfaatkan sebagai

penerangan utama masjid di siang hari. Pada zona sirkulasi vertical, cahaya matahari

dimasukkan semaksimal mungkin melalui atap transparan sepanjang ruang sirkulasi ini.

Cahaya yang melimpah dari zona ini akan mensuplai cahaya untuk ruang shalat dan

servis yang ada di kanan dan kiri nya. Sementara ruang utama shalat diterangi dengan

cahaya tidak langsung yang masuk melalui pantulan cahaya di teras serta atap transparan

selebar 60cm di sepanjang sisi atas dinding barat masjid.

Ventilasi udara yang menjadi karakter penting arsitektur tropis dan terwujud

sebagai salah satu karakter utama masjid di Indonesia dalam bentuk bangunan

bervoid/jendela besar diwujudkan melalui jendela – jendela besar tanpa penutup di sisi-

sisi masjid. Ini memungkinkan angin mengalir dengan lancar dan dalam jumlah besar

masuk dan keluar ruang masjid. Desain masjid yang berupa atrium dengan tinggi 3

lantai juga memudahkan udara bersirkulasi sempurna di dalam masjid.

Universitas Sumatera Utara 53

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.27. Desain pintu dan jendela utama masjid (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Imej masjid disampaikan melalui beberapa elemen masjid pada umumnya,yaitu kubah dan roster motif geometric islam. Kubah bukan menjadi objek dominan pada masjid ini, namun peletakkannya ditujukan agar orang dari berbagai arah dapat langsung melihat dan mengasosiasikannya dengan masjid.

Sedangkan roster menjadi fitur utama masjid karena ia menjadi fasad timur dan utara dari 2 lantai masjid. Fasad roster ini memungkinkan udara dan cahaya masuk. Seperti halnya fasad, dinding dalam sisi barat juga dihiasi dengan motif geometrik islam.

Gambar 2.28. Dinding Roster (bahan GRC) pada fasad masjid sebagai ventilasi dan tempat cahaya masuk (dok. Prijono, 2015) (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Universitas Sumatera Utara 54

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.29. Desain dinding mihrab Masjid setinggi 9 meter (bahan GRC) (sumber : https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com)

Universitas Sumatera Utara 55

Universitas Sumatera Utara

2. Masjid Al - Irsyad Parahyangan Jawa Barat

Gambar 2.30. Masjid Al – Irsyad (Sumber : http://duniamasjid.islamic-center.or.id/571/masjid-al-irsyad)

Masjid Al Irsyad, masjid yang terletak di kawasan kota mandiri padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Masjid karya Arsitek Ridwan Kamil ini masuk ke dalam 5 besar ―Building of The Year 2010 oleh National Frame

Building Association dalam kategori Religious Architecture. Masjid yang meraih beberapa penghargaan internasional ini berkonsep ramah lingkungan, desain bangunannya terlihat sangat unik, berbentuk kotak menyerupai bentuk ka'bah di

Mekkah dengan gaya minimalis modern, tanpa kubah yang merupakan ciri khas tempat ibadah umat islam pada umumnya. Disamping itu keunikan lainnya terlihat pada desain dinding bangunan yang berpolakan kalimat syahadat. Masjid ini seolah mendobrak gaya masjid konvensional tanpa menghilangkan fungsi dan tetap menampilkan nuansa modern yangislami.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya, diketahui bahwa

Masjid Al Irsyad merupakan sebuah bangunan modern di Indonesia dengan desain bangunan yang unik dan tidak menggunakan elemen-elemen tropis pada

Universitas Sumatera Utara 56

Universitas Sumatera Utara

umumnya. Masjid Al Irsyad berada di wilayah Kota Mandiri Padalarang

Kabupaten Bandung Barat, masjid ini berdiri di atas lahan seluas 1100 m2. Masjid ini dapat menampung ± 1500 jamaah Konsep desain dari masjid ini cukup unik, hal ini terlihat pada beberapa aplikasi desain yang ada pada bangunan tersebut, diantaranya : a. Bentuk

Konsep bentuk keseluruhan dari Masjid Al Irsyad ini diambil dari bentuk

Ka'bah yang berada di Masjidil Haram. Sang arsitek, Ridwan Kamil,

menghilangkan bentuk kubah yang biasanya terlihat di masjid-masjid pada

umumnya. Dengan desain bangunan yang berbentuk kubus ini menjadikan

masjid ini terlihat simple, modern dan berkarakter. b. denah

Denah dasar bangunan Masjid Al Irsyad ini berbentuk bujur sangkar berukuran 28,47 x 28,5 m dengan pintu masuk di sisi utara dan timurnya. Pada area sirkulasi di sekitar bangunan utama mengambil konsep filosofi dari kegiatan mengelilingi Ka'bah, atau yang biasa disebut tawaf. c. Tampak

Sepanjang dinding masjid yang terbuar dari concrete block ini merupakan kaligrafi besar bertuliskan 2 kalimat syahadat. Di samping itu lubang – lubang pada concrete block juga di fungsikan sebagai ventilasi udara.

Universitas Sumatera Utara 57

Universitas Sumatera Utara

d. Lantai Pada area ruang sholat utama Masjid Al Irsyad ini menggunakan karpet sebagai material pelapis keramik. Karpet dengan desain garis-garis dengan warna tua dan muda ini terbentang di seluruh area sholat utama.

e. Koridor

Desain yang terdapat pada koridor sebelah Utara masjid ini hampir sama dengan desain koridor sebelah Timur, yaitu sebuah lorong berbentuk kubus dengan lubang-lubang yang selain sebagai aksen desain juga difungsikan sebagai lubang ventilasi di area tersebut.

f. Area Mihrab

Area mihrab dirancang dengan konsep seperti terapung di air. Konsep ini diimplementasikan dengan adanya kolam setengah lingkaran yang mengelilingi area ini. Kolam ini juga membatasi ruang dalam atau ruang sholat utama dengan ruang luar. Disamping itu, pada saat siang hari kolam ini berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruang sholat utama, sehingga ruang dalam menjadi lebih terang. Di tengah- tengah kolam tersebut tergelar lafaz Allah pada semacam bola dunia yang terbuat dari tembaga berukuran besar yang berhadapan langsung dengan mimbar.

Pada bidang arah kiblat, terdapat desain yang sangat khas dimana tidak terdapat penghalang, tanpa dinding penghalang dan langsung berinteraksi dengan alam berupa jajaran perbukitan di sebelah barat masjid. dilihat dari

Universitas Sumatera Utara 58

Universitas Sumatera Utara

aspek pencahayaan, pemecahan desain pada area mihrab ini merupakan solusi yang baik untuk memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan mengingat pencahayaan merupakan suatu aspek dari bangunan yang harus ada, disamping menjadi salah satu faktor di dalam kesehatan juga dianggap sangat penting karena tanpa pencahayaan yang memadai, orang tidak bisa melakukan kegiatan dengan baik (Yudelson, 2007).

g. Sirkulasi Udara di dalam Bangunan

Pada sirkulasi udara menjadi hal yang utama di setiap bagiannya. Menurut

Lippsmeier (1994), Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi di dalam iklim tropis meliputi temperatur udara, radiasi, kelembaban relatif dan pergerakan udara atau kecepatan angin yang kesemuanya itu, pada titik tertentu akan menghasilkan suatu kondisi kenyamanan. Oleh karena itu pada penelitian ini faktor pergerakan udara dianggap memberi banyak pengaruh terhadap kondisi kenyamanan thermal di dalamnya.

Sirkulasi udara Masjid Al Irsyad dipengaruhi oleh banyaknya lubang- lubang dan bukaan di setiap bidang dinding bangunan ini. Material concrete block dengan desain lubang di setiap unitnya berfungsi maksimal sebagai jalur masuknya udara ke dalam bangunan masjid tersebut. Jalur sirkulasi udara juga terlihat pada bagian bawah dinding yang mengelilingi bangunan, dimana pada bagian tersebut dinding diangkat setinggi ±20-25 cm

Desain bukaan dan sirkulasi di semua sisi ini dimaksudkan untuk memasukkan udara luar ke dalam ruang sholat utama, hal ini dikarenakan

Universitas Sumatera Utara 59

Universitas Sumatera Utara

pergerakan udara merupakan faktor penting di dalam sebuah perencanaan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim bangunan tersebut

(Rahim, 2012). Dengan adanya usaha untuk memanfaatkan kondisi alam secara maksimal seperti pada bangunan masjid tersebut, maka pengkondisian udara buatan sudah tidak diperlukan lagi.

Universitas Sumatera Utara 60

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metoda Pemilihan Lokasi

Ada beberapa kriteria yang harus di perhatikan dalam pemilihan lokasi, yaitu :

a. Lokasi site perancangan berada di kawasan pendidikan dan rekreasi.

Kemudahan pencapain aksebilitas oleh pengunjung maupun pengelola.

b. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis

c. Adanya pertimbangan lokasi yang memiliki lahan yang cukup luas

yang dapat menampung seluruh kebutuhan ruang. Tersedianya jaringan

utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, telekomunikasi,

saluranpembuangan kota dan lain-lain.

3.2 Metoda/Pendekatan penyelesaian masalah perancangan / Tahapan

Perancangan.

 Metodologi Pengolahan dan kompilasi data

Metodologi Pengolahan dan kompilasi data ini di gunakan untuk menganalisis unsur – unsur yang memiliki hubungan – hubungan yang kontras satu sama yang lain dalam domain yang sudah ditentukan untuk dianalisis lebih terperinci. Analisis dilakukan cara mengumpulkan data di lapangan.

Metodologi perancangan yang di gunakan pada proyek ini adalah metodologi kualitatif. Metodologi kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak (Sugiyono, 2008).

Universitas Sumatera Utara 61

Universitas Sumatera Utara

Prosedur pelaksanaan penelitian secara kualitatif tidak memiliki prosedur khusus. Penelitian berkembang sesuai dengan kondisi di lapangan dan berdasarkan kebutuhan peneliti. Adapun tahapan penelitian kualitatif yang dilakukan sebagai berikut : a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian pada Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar b. Mengumpulkan data di lapangan dengan survei dan mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi c. Menganalisis semua masalah yang relevan, potensi dan proyek kondisi yang ada sehubungan dengan tujuan desain untuk menghasilkan beberapa alternatif solusi desain d. Merumuskan hasil analisis menjadi konsep

3.3 Analisa Data Analisa data berupa deskripsi mengenai data – data yang diperoleh. Proses analisa data dimulai dengan melakukan penelitian data – data sebagai berikut : 1. Melakukan pengumpulan data dan peraturan daerah terkait 2. Tahap selanjutnya melakukan survei lapangan dengan tahap pengambilan foto dan pemilihan site yang diinginkan 3. Menganalisis kondisi eksisting tapak, iklim, sirkulasi, utilitas, view dan vegetasi 4. Menganalisis kebutuhan ruang – ruang dan besaran ruang yang di butuhkan 5. Membuat konsep perancangan dengan bentukan massa 6. Membuat gambar kerja bangunan dan konsep bangunan yang diinginkan

Universitas Sumatera Utara 62

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

DESKRIPSI PROYEK

4.1 Lokasi Proyek

Lokasi proyek Pusat Ibadah Umat Islam ini terletak di Jl.Medan, kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar. Kecamatan Siantar Martoba merupakan salah satu kecamatan dari 8 kecamatan yang terdapat di Kota

Prematangsiantar, yang memiliki luas wilayah dengan perkiraan sekitar 18.022 atau 22,54 % dari seluruh luas wilayah Kota Pematngsiantar.

Peta Indonesia Peta Pematangsiantar

Peta Lokasi Site Peta Kecamatan Siantar Martoba

Gambar 4.1.Peta Lokasi Site (Sumber : Google maps, 2020)

Universitas Sumatera Utara 63

Universitas Sumatera Utara

1.2 Judul Proyek

 Nama proyek : Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar

 Lokasi : JL.Medan, Pematangsiantar

Gambar 4.2. Lokasi site Perancangan (Sumber : Google Maps, 2020)

Universitas Sumatera Utara 64

Universitas Sumatera Utara

4.3 Luasan site

Site untuk proyek ini berbentuk persegi tidak rata dengan luas keseluruhan 3 Ha

(multi masa). Dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 4.3.Luasan Site (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

 Peruntukan Lahan : site terletak di kawasan Siantar Martoba yang

peruntukan lahan nya yaitu sebagai :

Pusat Industri, perdagangan, ibadah, pendidikan dan rekreasi.

 Jalan Arteri Sekunder : 12 meter

 KDH : 20%

 KDB : 60% = 30.000 X 60% = 18.000 m²

 GSB : 7 meter

Universitas Sumatera Utara 65

Universitas Sumatera Utara

4.4 Batas kawasan Batasan – batasan kawasan adalah sebagai berikut

Batas Utara : SMA Negeri 5 Pematangsiantar

Batas Timur : rumah warga

Batas Selatan : lahan kosong

Batas Barat : SPBE Putra Migas Indonesia

Gambar A : lahan di sebelah utara site Gambar B : lahan di sebelah Merupakan SMA Negerin 5 timur Site merupakan rumah Warga

Gambar C : Lahan di sebelah selatan Gambar D : Lahan disebelah Merupakan lahan kosong barat merupakan SPBE Putra Migas Indonesi

Gambar 4.4. Batasan Kawasan (Sumber : Survey langsung ke Lokasi)

Universitas Sumatera Utara 66

Universitas Sumatera Utara

4.5 Fungsi sekitar / eksisting

Fungsi sekitar bangunan terdapat fungsi rumah warga, lahan kosong, kantor dinas perhubungan komunikasi dan informasi kota Pematangsiantar, rumah toko yang masi kosong belum di tempati.

Rumah Toko Kantor Dinas Perhubungan

Lahan Kosong

Rumah warga

Gambar 4.5. Fungsi sekitar / Eksisting (Sumber : Survey langsung ke Lokasi)

Universitas Sumatera Utara 67

Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA PERANCANGAN

5.1 Analisa Kegiatan dan Program Ruang

5.1.1 Analisa Kegiatan

Pada Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar aktivitas kegiatan kegiatan yang di lakukan adalah Ibadah. Ibadah merupakan semua kegiatan dan aktivitas yang hanya untuk mengharapkan Ridho Nya Allah. Ibadah terdiri dari dua Hablumminallah dan Hablumminannas. Hablumminallah adalah bentuk

Ibadah antara manusia dengan Allah. Sedangkan Hablumminannas adalah bentuk

Ibadah antara manusia dengan manusia lainnya atau bersosialisasi dan bermuamalah dengan niat untuk mengharapkan Ridho Nya Allah.

Kegiatan dan aktivitas di dalam Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar antara lain :

1. Masjid

Masjid adalah tempat bersujudnya Makhluk kepada Allah pencipta alam semesta. Masjid memiliki peran dan berfungsi sebagai pusat ibadah serta pembinaan umat. Bangunan masjid ini di gunakan untuk melaksanakan ibadah selain itu dapat juga di gunakan sebagai tempat mengaji. Bangunan masjid ini terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya area shalat, serambi, ruang pengelola, gudang, tempat wudhu dan toilet.

- Ruang Shalat

Ruang shalat merupakan ruang persegi panjang yang arahnya berkiblat ke

Makkah. Tempat sujud (Mihrab) berada di dekat ruang keluar, disamping mimbar

Universitas Sumatera Utara 68

Universitas Sumatera Utara

yang biasa digunakan untuk shalat jumat.Tempat shalat laki – laki dan wanita di pisah (Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 249).

Gambar 5.1. Standar Zonasi Masjid (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 249)

Gambar diatas menjelaskan standart ruang masjid, untuk mengetahui luasan dari masjid itu sendiri dapat di hitung dari banyaknya pengunjung yang melaksanakan ibadah dan jumlah perabotan yang di gunakan di dalam masjid tersebut. Perhitungan ini dapat di lakukan dengan menghitung berapa banyak jumlah orang yang melaksanakan ibadah dalam masjid yang di kalikan dengan standart dimensi per orang yaitu 0,85 m2.

- Serambi Masjid

Serambi masjid ini berada di samping sisi masjid. Ruangan serambi ini merupakan ruangan yang semi terbuka, serambi juga merupakan ruangan pembatas antara ruang dalam dan ruang luar masjid. Luasan besaran serambi masjid di ambil dari sepertiga luasan masjid.

Universitas Sumatera Utara 69

Universitas Sumatera Utara

- Toilet dan Tempat Wudhu

Toilet pada masjid menggunakan standart yang di tetapkan oleh SNI.

Berikut ini adalah beberapa standart yang di tetapkan untuk bangunan tempat ibadah (SNI 03-6481-2000) :

 Pada masjid harus disediakan sekurang – kurangnya 1 kran wudhu untuk

setiap 50 orang jamaah. Untuk lebih dari 500 orang jamaah, harus

ditambahkan dengan sebuah kran untuk setiap kenaikan 200 orang.

 Di tempat ibadah harus ada sekurang – kurangnya sebuah kloset dan sebuah

bak cuci tangan.

 Perlengkapan atau fasiitas tersebut di atas boleh berada pada bangunan yang

berdekatan letaknya bila di bawah satu pengelolaan.

 Fasilitas toilet untuk laki – laki dan perempuan harus terpisah, serta harus

mudah di capai.

Dari standart tersebut, diperoleh jumlah toilet yang disediakan pada masjid, dan jumlah kran wudhu. Pengguna dipakai 1000 orang, maka disediakan masing – masing 3 toilet untuk laki – laki dan perempuan, dan 3 buah urinoir pada toilet laki – laki. Untuk banyaknya kran, dipakai sesuai standart di atas yaitu masing – masing 10 kran untuk laki – laki dan perempuan. Standart luasan toilet dapat dilihat seperti pada gambar berikut.

Universitas Sumatera Utara 70

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.2. Standart Dimensi Toilet (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 67)

Gambar di atas adalah gambar standart dari toilet. Ukuran minimal untuk toilet adalah 1,5 m x 0,85 m. Jarak antara urinoir minimal adalah 0,6 m. Lantai pada bagian dalam toilet ini di buat sedikit rendah supaya, air dari dalam toilet tidak keluar ruangan.

Kegiatan - Kegiatan di dalam Masjid :

- Shalat - Mengaji - Mendengarkan ceramah Ustadz - Mengumandangkan Adzan - Berwudhu - Menggunakan Toilet - Tabligh Akbar

2. Gedung Serba Guna

Gedung serba guna dalam Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar digunakan untuk kegiatan acara besar seperti :

- Acara Resepsi Pernikahan

Universitas Sumatera Utara 71

Universitas Sumatera Utara

- Acara Sunat Masal

- Acara Perlombaan

- Acara Pertunjukan atau Pameran Seni

- Acara Tabligh Akbar

- Acara Bekam

- Acara Pemberangkatan atau Penyambutan Jamaah Haji

- Acara MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur„an)

- Menggunakan Toilet

3. Foodcourt

Tempat berbelanja adalah kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli atau melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sosial masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung.

Klasifikasi perbelanjaan dilihat dari jenis barang yang dijual:

 Demand

Menjual kebutuhan sehari-hari yang juga merupakan kebutuhan pokok.

 Semi Demand

Yaitu yang menjual barang-barang untuk kebutuhan tertentu dalam

kehidupansehari-hari

 Impuls

Menjual barang-barang mewah yang menggerakkan hati konsumen

padawaktu tertentu untuk membelinya.

Universitas Sumatera Utara 72

Universitas Sumatera Utara

 Drugery

Menjual barang-barang higienis seperti sabun dan parfum.

Sistem sirkulasi pada tempat perbelanjaan:

- Sistem banyak koridor.

Tempat berbelanja adalah fungsi pendukung dari Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar. Tempat belanja ini menyajikan barang – barang kebutuhan

Islam, cinderamata, maupun makanan makanan khas.

Gambar 5.3.Dimensi luas minimarket (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 37)

Kegiatan - kegiatan yang di lakukan :

- Berbelanja

- Makan dan Minum

- Bermuamalah

- Menggunakan Toilet

4. Kantor Pengelola

Ruang – ruang yang terdapat pada kantor ini seperti kantor pengelolaan pusat, ruang karyawan, gudang, kamar mandi, ruang terima tamu, dan kantor

BAZIS. Lebih jelasnya untuk besaran ruang akan di jelaskan sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara 73

Universitas Sumatera Utara

- Kantor pusat pengelolaan.

Ruang pengelola ini digunakan untuk mengelola seluruh kegiatan yang ada dalam Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar. Besaran ruang pengelola ini dapat dilihat dari berapa banyak perabotan yang digunakan dan sirkulasi pengelola. Meja yang dibutuhkan dalam ruangan berjumlah 2 buah.

Standart yang dipakai adalah sebagai berikut :

Gambar 5.4.Standart untuk dimensi Ruang Pengelola (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 13)

- Ruang Karyawan

Ruang karyawan ini berfungsi untuk membantu mengelola Pusat Ibadah

Umat Islam Kota Pematangsiantar. Besaran luasan ruang karyawan ini dapat di hitung dari jumlah perabotan yang di pakai dan sirkulasi karyawan. Ruang karyawan ini terdapat 4 buah meja karyawan dan 2 buah rak untuk menyimpan data atau arsip. Perhitungan besaran dapat dilihat dengan menggunakan dimensi standart sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara 74

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.5. Standart untuk dimensi ruang karyawan (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, 2002 : 13)

Gambar diatas salah satu penataan meja di ruang karyawan. Menurut Ernst ruang kerja minimal 8 m2, ruang gerak masing – masing karyawan minimal 1,5 m2 atau lebar 1 m, untuk ruang udara adalah minimal 12 m3 untuk aktivitas yang dilakukan sambil duduk dan 15 m3 untuk aktivitas yang dilakukan dengan tidak duduk.

Kegiatan – kegiatan yang di lakukan di Kantor Pengelola :

- Menerima Infaq, Zakat dan Sedekah

- Mengumpulkan Infaq, Zakat dan Sedekah

- Memberikan hasil Infaq, Zakat dan Sedekah kepada orang yang berhak

menerimanya.

- Memberikan Informasi

- Rapat pengurus

- Menggunakan Toilet

Universitas Sumatera Utara 75

Universitas Sumatera Utara

5. Kegiatan Servis Pada ruang servis terdiri dari ruang loading dock, cctv, ruang PABX, ruang panel, ruang genset dan trafo, ruang pompa, ruang chiller, ruang sampah, gudang, ruang AHU, ruang ground water tank, gudang dan terdapat pos keamanan. Kegiatan yang di lakukan mengontrol seluruh keamanan yang terdapat di Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar.

6. Ruang Terbuka

Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar memiliki ruang terbuka yang di gunakan untuk kegiatan dan aktivitas pengunjung atau masyarakat sekitar. Fungsi ruang terbuka seperti Taman, Air mancur, Tempat bermain anak dan Lapangan Olahraga. Kegiatan – kegiatan yang di lakukan di Ruang Terbuka :

- Menikmati Air Mancur

- Duduk di Taman

- Bermain

- Olahraga

- Berinteraksi atau Bersosialisasi

Universitas Sumatera Utara 76

Universitas Sumatera Utara

Pada Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar ini, pengguna di bagi menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Pengunjung

Yang termasuk dalam golongan pengunjung merupakan orang yang datang ke dalam lingkungan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar, melakukan suatu kegiatan tertentu yang telah difasilitasi di dalam maupun di luar bangunan, termasuk siswa, mahasiswa, wisatawan, serta masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas, baik itu bersifat edukasi maupun rekreatif. Untuk itu diperlukan suatu sistem sirkulasi bangunan yang selaras dan dapat mengorganisasikan ruang dengan baik sehingga menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung. a. Pengunjung yang datang dengan menggunakan Kendaraan Datang Ruang Terbuka Tempat Tujuan

Parkir Pulang

Diagram. 5.1 Kegiatan Sirkulasi Pengunjung Berkendaraan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020) b. Pengunjung Pejalan Kaki Tempat Datang Ruang Tujuan

Pulang

Diagram. 5.2 Kegiatan Sirkulasi Pengunjung Pejalan Kaki (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 77

Universitas Sumatera Utara

2. Kegiatan Pengelolaan dan Karyawan

Merupakan pekerja yang bertanggung jawab untuk mengurus lingkup

Pusat Kebuyaan Islam baik secara administratif maupun fisik bangunan.

Perawatan Gedung Datang Entrance Kantor Istirahat pengelola Pengelolaa Parkir n gedung Pulang

Diagram. 5.3 Kegiatan Pengelolaan dan Karyawan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

3. Penyewa (Foodcourt dan Retail)

Pengelola bertanggung jawab atas usaha yang dijalankan serta disediakan,serta bertanggung jawab memberi kenyaman dan keamanan bagi penyewa.

Melayani Istirahat Datang Cafe/ Retail pembeli dan Makan

Pulang

Parkir

Diagram. 5.4 Kegiatan penyewa (Cafe / Retail ) (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 78

Universitas Sumatera Utara

4. Kegiatan Servis

Merupakan pelaku servis yang bertanggung jawab untuk memantau kebersihan bangunan, selain kebersihan pelaku ini juga bertanggung jawab untuk melayani kebutuhan para pegawai selama bekerja.

Datang Loading Kantor Pengelola Istirahat Dock Pengelola Gedung

Mengatur Pulang Parkir ME

Diagram. 5.5 Kegiatan Servis (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

5.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan kebutuhan ruang Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar ini, adapun ruang-ruang yang dibutuhkan dapat dilihat dibawah ini : Tabel 5.1. Analisa Kebutuhan Ruang

No Pengguna Ruang / Perilaku Kegiatan Kebutuhan Area Ruang 1. a. Pengunjung Masjid a. Duduk a. Shalat a. Ruang shalat Ibadah b. Berdiri b. Mengaji b. Ruang wudhu b. Pengelola c. Mendengarkan c. Mighrab karyawan ceramah ustadz d. Mimbar d. Mengumandan e. KM / WC gkan adzan f. Ruang e. Berwudhu Muadzin f. Menggunakan toilet 2. Pengunjung Mini a. Duduk a. Berbelanja a. Retail Market b. Berdiri b. Makan b. Ruang Kontrol c. Memba c. Minum c. Ruang AHU yar d. Menggunakan d. Toilet d. Membel Toilet i

Universitas Sumatera Utara 79

Universitas Sumatera Utara

e. Berjual an f. Makan g. Istirahat h. Minum 3. Pengunjung Gedung a. Duduk a. Melihat a. Panggung Serba b. Berdiri Pertunjukan pertunjukan Guna c. Menik b. Melihat b. Ruang kontrol mati Pameran c. Ruang acara c. Melakukan Instrumen d. Makan pertunjukan d. Gudang e. Minum seni e. Toilet d. Menggunakan f. Ruang ganti toilet g. Podium e. Acara Nikahan 4. a. Pengunjung Food a. Makan a. Makan a. Ruang masak b. Pengelola Court b. Minum b. Minum b. Kasir c. Berjual c. Menggunakan c. Toilet an toilet

(Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

5.1.3 Analisa Besaran Ruang a. Tujuan

Mengetahui besaran lahan atau site yang dibutuhkan pada perancangan

Pusat Kebudayaan Islam di Pematangsiantar secara keseluruhan baik kebutuhan besaran lahan kegiatan utama, kegiatan penunjang, kegiatan pengelola, maupun kegiatan servis. b. Dasar Pertimbangan Yang Dipakai

a. Perhitungan Standart :

 Architect‘s Data, Ernst Neufert *(EN)

 Neufert Architect Data* (NAD)

 Time Saver Standart For Building Type *(TSS)

 Time Saver Standart For Interior Design and Space Planning*(TSS)

 Dimensi Manusia dan Ruang Interior *(DM)

 Perhitungan Asumsi* (A)

Universitas Sumatera Utara 80

Universitas Sumatera Utara

 Studi banding atau Survey* (SB)

 Building Planning and Design Standart*(BPDS)

 Building for Administration Entertaintment and Recreation*(BAER)

 Pedoman Pembinaan Masjid*(PPM)

 Conference, Convention and ExhibitionFacilities*(CCEF)

 New Metric Handbook*(NMH)

1. Besaran Ruang Masjid

Tabel 5.2 Besaran Ruang Masjid No Ruang Standart Sumber Perhitungan Luasan Ruang 0,6 x1,2 = 1. imam/mihrab PPM 0,72 x 4 org = 2,88 m² 2,88 m² 0,72m²/orang dan mimbar Asumsi jamaah yang akan ditampung adalah Ruang Sholat 0,6 x 2. PPM 5000 orang, 3600m² Utama 1,2=0,72m²/orang maka 0,72 m² x 5000orang=3600m² Asumsi jamaah yang akan ditampung adalah Ruang Serambi 0,6 x 1,2 = 0,72 3. PPM 2000 orang, 1440 m2 Luar m2/orang maka 0,72 m2 x 2000 orang = 1440 m2. Ruang Wudhu Tempat Wudhu = Asumsi jamaah pria 4. PPM 31,5 m2 Pria 0,01 x kapasitas. adalah 70 % x 5000 1 tempat wudhu orang = 3500 orang. = 0,9 x 1 = Tempat Wudhu = 0,01 x 0,9 m2/orang. 3500 = 35 maka 0,9 x 35 = 31,5 m2

Tempat Wudhu = Asumsi jamaah wanita Ruang Wudhu 5. 0,01 x kapasitas. 1 PPM adalah 30 % x 5000 13,5 m2 wanita tempat wudhu = orang = 1500. Tempat

Universitas Sumatera Utara 81

Universitas Sumatera Utara

0,9 x 1 = 0,9 wudhu 0,01 x 1500 = 15 m2/orang. maka 0,9 x 15 = 13,5 m2. Asumsi jamaah pria 1 WC untuk 500 adalah 70 % x 5000 orang. orang = 3500 orang 6. Toilet Pria (WC) PPM 17,5 m² 1 WC = 1,25 x 2 Jumlah WC = 3500 : 500 = 2,5 m²/orang = 7 orang, Maka 7 x 2,5 = 17,5 m² Asumsi jamaah wanita 1 WC untuk 250 adalah 30 % x 5000 Toilet Wanita orang. orang = 1500 orang 7. PPM 15 m² (WC) 1 WC = 1,25 x 2 Jumlah WC = 1500 : 250 = 2,5 m² / orang = 6 orang. Maka 6 x 2,5 = 15 m² Ruang Elektrikal 0,8 m² s/d 2 m² / Asumsi untuk 5 orang 8. NAD 10 m² / Audio orang adalah 2 x 5 = 10 m² 9. Gudang - Asumsi Asumsi untuk 5 orang 20 m² Jumlah 5155,66 m² Sirkulasi 20 % 1031,132m² Total 6186,792m² (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

2. Gedung Serba Guna

Tabel 5.3 Besaran Ruang Serba Guna

No Ruang Standart Sumber Perhitungan Luasan 1. Hall Asumsi Untuk 500 orang 300 m² 10 % jumlah 2. Lobby NAD 10 % x 1000 = 100 m² 100 m² orang Untuk 3 unit, maka 3 x 3. Loket 5 m² / orang BAER 15 m² 5 = 15 m² Ruang antri Untuk 3 unit, maka 3 x 4. 5 m² / orang BAER 15 m² loket 5 = 15 m²

Universitas Sumatera Utara 82

Universitas Sumatera Utara

Stage / 5. 167,22 m² TSS 80 / 100 orang 167,22 m² Panggung Untuk menampung 500 orang 6. Tribun 0,8 x 1 / orang Asumsi 400 m² Maka 500 x (0,8 x 1) = 400 m² 7. Ruang kontrol 8 m² Asumsi 1 unit 8 m² 50 orang 8. Ruang ganti 1 m² / orang Asumsi Maka 50 x 1 = 50 m² 50 m² Ruang 30 Instrumen 9. 0,5 m² / unit BAER 15 m² instrument Maka 30 x 0,5 = 15 m² Ruang 10. peralatan 30 m² Asumsi - 30 m² panggung Ruang Staff 4 orang, maka 4 x 5,5 11. 5,5 m² / orang NAD 22 m² Panggung = 22 m² 4 WC Pria (4 x 1,8 = 7,2m²) 6 Urinoir (6 x

0,4 = 2,4 m²) 4 WC Pria / Wastafel (4 x 0,54 = Wanita = 1,8 m² 2,16 m²). 12. Toilet / unit NMH 28,31 m² 8 WC Wanita (8 x 1,8 Wastafel = 0,54 = 1,44 m²), m²/unit 4 Wastafel (4 x 0,54 = 2,16 m²)

Jumlah 1150,53m² Sirkulasi 20 230,106m² % Total 1380,636m² (Sumber : Pengelolah Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 83

Universitas Sumatera Utara

3. Food Court Tabel 5.4 Besaran Ruang Food Court

No Ruang Standart Sumber Perhitungan Luasan 12 Outlet 1. Outlet 9 m2 Asumsi 108 m2 (12 x 9 m2 = 108 m2)

2 4Cafe 2 2. Cafe 40 m Asumsi 2 2 160 m (4 x 40 m = 160 m ) 4. Toilet pria - Asumsi 24 m2 24 m2

5. Toilet Wanita - Asumsi 32 m2 32 m2 Sisi 1

2 (5m x 35m = 175 m )

Sisi 2

(4m x 11 m = 44 m2)

Area Makan Sisi 3 Mengelilingi - Asumsi 484 m2 6. Outlet dan (5m x 21m = 105 m2) Cafe

Sisi 4

(5m x 22m = 110 m2)

Sisi 5

(5m x 10m = 50 m2) Jumlah 808 m2 Sirkulasi 20 161 m2 % Total 969 m2 (Sumber : Pengelolah Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 84

Universitas Sumatera Utara

4. Kegiatan Servis

Tabel 5.5 Besaran Ruang Servis

No Ruang Standart Sumber Perhitungan Luasan

1. Loading Dock m²/ orang NAD Asumsi untuk 10 15 m² orang, maka 10 x 1,5 = 15 m² 2. Ruang kontrol - Asumsi - 30 m² CCTV 3. Ruang PABX 50 m² NAD - 50 m²

4. Ruang Panel - Asumsi - 20 m²

5. Ruang Genset dan - Asumsi - 60 m² Trafo 6. Ruang Pompa - Asumsi - 60 m²

7. Ruang Chiller - Asumsi - 70 m² 8. Ruang Sampah - Asumsi - 30 m²

9. Ruang kontrol AHU - Asumsi - 40 m² 10. Ruang Ground - Asumsi - 80 m² Water Tank 11. Gudang - Asumsi - 30 m² 12. Pos Keamanan - Asumsi - 9 m² Total 494 m²

(Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Berdasarkan hasil perhitungan pada program ruang bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar maka jumlah keseluruhan luas dari beberapa besaran ruang yaitu, besaran ruang masjid, besaran ruang gedung serba guna, besaran ruang kantor pengelola,besaran ruang kegiatan perbelanjaan dan besaran ruang kegiatan servis dapat dilihat pada tabel 5.8 di bawah ini : Tabel 5.6 Besaran Keseluruhan Ruang

No Jenis Fasilitas Luasan 1. Masjid 6.186,792 m² 2. Gedung serba guna 1.380,636 m² 3. Food Court 969 m² 4. Kegiatan Servis 494 m² (Sumber : Pengiolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 85

Universitas Sumatera Utara

5.2 Analisa perancangan ruang luar/tapak

5.2.1 Analisa Lokasi (Posisi Site Terhadap Kawasan Lingkungan)

Lokasi Site Pusat Ibadah Umat Islam terletak di Kota Pematangsiantar yang merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Utara terletak pada 3º01„09

- 2º54‟40 Lintang Utara 99º6„23 dan 99º1„10 Bujur Timur.

Peta Indonesia Peta Pulau Sumatera

Peta Tanjung Pinggir Peta Kota Pematangsiantar

Gambar 5.6 Analisa Site (Sumber : www.google.com)

Universitas Sumatera Utara 86

Universitas Sumatera Utara

Tata Guna Lahan Di dalam RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Pematangsiantar), lokasi ini masuk kedalam BWK B Sesuai RUTRK Pematangsiantar area ini akan dikembangkan sebagai kawasan industri, perdagangan, terminal terpadu, pendidikan, rekreasi, permukiman, dan pertanian. Lokasi ini sangat potensial untuk dibangun bangunan yang bersifat edukatif dan hiburan sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat kota Pematangsiantar. Beberap unsur potensial dari lokasi ini, yaitu:

 Terletak di area BWK B (Zona Pengembangan), dengan kepadatan sedang

 Berada pada kawasan yang akan dikembangkan menjadi area pendidikan, industri, ibadah, rekreasi dan permukiman.  Transportasi lancar dan baik sehingga mudah dijangkau

 Luas site mendukung, yaitu sebesar 1,5 Ha atau lebih.

Pada perencanaan pembangunan kawasan ini terdiri atas fungsi-fungsi Diantaranya masjid, gedung serba guna, kegiatan perbelanjaan dan food court. Kawasan ini juga merupakan area sub pelayanan kawasan pendidikan, industri, ibadah, rekreasi dan permukiman.

Gambar 5.7 Lokasi Site (Sumber : google Maps, 2020)

Universitas Sumatera Utara 87

Universitas Sumatera Utara

Batasan – Batasan Site

Gambar A : lahan di sebelah utara site Gambar B : lahan di sebelah TimurMerupakan SMA Negeri 5 Site merupakan rumah warga

Gambar C : Lahan di sebelah selatan Gambar D : Lahan disebelah Merupakan lahan kosong Barat merupakan SPBE Putra Migas Indonesia

Gambar 5.8. Batasan –Batasan Site (Sumber : Survey langsung ke Lokasi)

Universitas Sumatera Utara 88

Universitas Sumatera Utara

5.3 Analisa View

Tanggapan

a. Sisi yang memiliki nilai (++) dibuat semenarik mungkin pada fasad

bangunannya, karena dari titik tersebut fasad bangunan dapat dilihat secara

keseluruhan dari luar site, sehingga perlu adanya daya tarik dari bangunan

kepada orang yang melihatnya.

b. Jarak antara bangunan dan pejalan kaki harus memperhatikan jarak yang

sesuai sehinga dapat dinikmati.

c. Perlu dibuat ruang terbuka disetiap sudut site sehingga dapat berfungsi

sebagai view ke bangunan dan dapat juga berfungsi sebagai sirkulasi

pejalan kaki.

Universitas Sumatera Utara 89

Universitas Sumatera Utara

5.3.1 View ke Dalam

Pada view ke dalam sekitar site tidak semua view dapat dimanfaatkan untuk bangunan, karena ada view yang bersifat negatif yang harus dihindarkan, adapun view positif dan negatif dapat dilihat pada gambar

View ke dalam tapak dari arah nomer View ke dalam tapak dari arah nomer 3 1 kurang bagus karena masih adanya bagus, karena pada area ini merupakan lahan kosong yang tidak terawat yang area permukiman warga, sehingga dari area belum digunakan, sehingga untuk tersebut dapat melihat dengan jelas melihat ke dalam site melalui area ini bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota tidak memungkinkan, karena area Pematangsiantar, dan diharapkan dapat semak dan banyak pohon-pohon menarik perhatian dan minat masyarakat besar yang menutupi view. setempat.

View ke dalam tapak dari arah nomer 2 sangat bagus, karena Site ini juga menghadap langsung kejalan Letda Usmansyah Saragih, fasad dan entrance View ke dalam tapak dari arah dapat dilihat dengan jelas oleh orang nomer 4 kurang bagus, karena yang melintas untuk berkunjung ke Pusat area ini permukiman warga dan Ibadah Umat Islam Kota juga terdapat pohon – pohon Pematangsiantar. besar yang menutupi view.

Gambar.5.9 View ke dalam tapak (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 90

Universitas Sumatera Utara

5.3.2 View ke luar

Pada view ke luar sekitar site tidak semua view dapat dimanfaatkan untuk bangunan, karena ada view yang bersifat negatif yang harus dihindarkan, adapun view positif dan negatif dapat dilihat pada gambar

View ke luar pada titik 1 merupakan View ke luar pada titik 3 merupakan view yang kurang bagus, karena view yang kurang bagus, karena menghadap ke area lahan kosong. menghadap ke sekolah.

View ke luar pada titik 2 merupakan view yang bagus, karena menghadap View ke luar pada titik 4 merupakan langsung ke jl Letda Usmansyah, fasad view yang bagus, karena menghadap dan entrance dapat dilihat dengan jelas ke permukiman warga, sehingga warga oleh orang yang melintas untuk akan tetap terus taat beribadah dan berkunjung ke Pusat Ibadah Umat saling menolong kesesama makhluk. Islam Kota Pematangsiantar.

Gambar 5.10 View ke luar tapak (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 91

Universitas Sumatera Utara

5.4 Analisa Pencapaian Site Berdasarkan analisa pencapaian, maka lokasi site dapat diakses melalui dua arah, yaitu dari arah timur site dan selatan site. Dari arah timur site dapat dilalui dari jalan Medan – Pematangsiantar, sedangkan dari arah selatan site dapat dilalui dari jalan Letda Usmansyah Saragih. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 5.11 Analisa Pencapaian Site (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Keterangan : : Jl. Medan – Pematangsiantar (Arah dari Medan) : Jl. Letda Usmansyah Saragih : Jl. Medan – Pematangsiantar (Arah dari Kota Siantar)

Universitas Sumatera Utara 92

Universitas Sumatera Utara

Tanggapan :

• Pencapaian menuju lokasi proyek dapat dicapai dengan beragam transportasi yang ada di Kota Pematangsiantar, baik dengan angkutan pribadi maupun angkutan umum.

• Pencapaian menuju entrance site dapat mudah dicapai dari Jalan Medan –

Pematangsiantar, dan pencapaian menggunakan angkutan umum hanya dapat dilalui dari Jl. Medan – Pematangsiantar.

5.5 Analisa Matahari dan Angin

Site perancangan tidak berbentuk persegi, sisi terpanjang pada site mengarah ke barat dan timur sedangkan sisi terpendeknya mengarah ke utara dan selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar 5.12 Analisa Matahari dan Angin (Sumber : Pengolahan Data Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 93

Universitas Sumatera Utara

Masalah a. Site pada posisi terpanjangnya menghadap ke arah timur dan barat,tetapi sisi

yang menghadap ke utara sedikit melengkung ke arah timur,sehingga sisi

tersebut akan terkena sinar matahari pagi. b. Mengatur penempatan ruang yang baik agar semua ruang dapat menerima

angin dan cahaya matahari dengan cukup.

Solusi a. Fasad bangunan di sisi barat memiliki sedikit bukaan, Kebutuhan secondary

skin sebagai sun shading diperlukan dalam mengurangi panas yang berasal dari

matahari dan memanfaatkan vegetasi sebagai buffer terhadap sinar matahari b. Fasad pada sisi timur memiliki bukaan yang cukup, agar cahaya matahari pagi

dapat masuk ke bangunan dan memaksimalkan bukaan pada sisi utara-selatan

yang merupakan jalur sirkulasi angin.

Universitas Sumatera Utara 94

Universitas Sumatera Utara

5.6 Analisa Sarana dan Prasarana

Adapun prasarana pendukung yang terdapat pada lokasi proyek antara lain :

 Jaringan jalan (infrastruktur) yang baik/Pedestrian.

 Jaringan saluran air bersih dan air kotor.

 Jaringan listrik, dan telepon.

Jaringan Listrik Jaringan Jalan

Jaringan Telepon

Gambar 5.13 Analisa Sarana dan Prasarana (Sumber : Survey langsung ke Lokasi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 95

Universitas Sumatera Utara

5.7 Analisa massa dan perwajahan

Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor – faktor :

1. Kesesuaian bentuk site

2. Orientasi bangunan

3. Konstruksi bangunan

4. Efisiensi ruang

5. Ekonomi bangunan

6. Kesan atau tampilan yang ingin dicapai

5.8 Analisa sistem struktur/ konstruksi Struktur terdiri dari : a. Sub Structure (pondasi bangunan) b. Upper Structure (badan dan atap bangunan) Kriteria pemilihan struktur: a. Kriteriateknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu kekakuan, kekuatan, kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran. b. Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan.

Universitas Sumatera Utara 96

Universitas Sumatera Utara

Sub Structur

Jenis pondasi terbagi dalam 2 (dua) klarifikasi,yaitu :

1. Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang

bebannya relatif ringan,berupa pondasi setempat maupun lajur.

2. Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang

bebannya relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung.

Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk "Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar" ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,yaitu :

a. Keadaan tanah pondasi :

1) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3

m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak

(spread foundation).

2) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di

bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang atau pondasi

tiang apung (floating pilefoundation) untuk memperbaiki kondisi

tanah.

3) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di

bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang pancang

(pile driven foundation) bila tidak terjadi penurunan.

4) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di

bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor

di tempat.

Universitas Sumatera Utara 97

Universitas Sumatera Utara

5) Batasan – batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan

kondisi beban dan sifat dinamis bangunan

Berdasarkan analisa di atas, maka bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar menggunakan pondasi tiang pancang (pile driven foundation).

Upper Structure

Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan :

Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan pada Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar, Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam pelaksanaannya

Berdasarkan kriteria di atas, maka proyek Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar menggunakan sistem struktur grid dengan konstruksi beton

5.9 Analisa sistem utilitas.

Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan terhadap :

a. Kenyamanan dan keamanan pengguna terhadap suhu, cahaya,

kebisingan dan bahaya kebakaran.

b. Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kantor

dari kerusakan.

Universitas Sumatera Utara 98

Universitas Sumatera Utara

a. Plumbing

Sistem air bersih

Kebutuhan akan air bersih di rencakan berasal dari PDAM. Sirkulasi air bersih setelah PDAM adalah menuju meteran. Setelah dari meteran menuju penampungan air sentral yang dilanjutkan ke pompa sehinggga pada akhirnya dialirkan ke penampungan air penunjang lainnya.Sistem air bersih yang dapat digunakan dalam bangunan bersumber dari PDAM dari deep well. Sistem pendistribusian air yang biasa digunakan antara lain:

 Up feed Distribution

Air dipompakan langsung dari ground reservoir menuju oulet. Digunakan

untuk outlet-outlet antara lain fire hydrant dan kran-kran umum.

 Down feed Distribution

Air dari ground reservoir dipompakan menuju tangki atas dan didistribusikan

menuju outlet dengan bantuan gravitasi. Digunakan untuk outlet-outlet antara

lain sprinkler head, toilet dan dapur.

Sistem Air kotor

Terdapat beberapa hal terkait sistem pembuangan air kotor yang perlu diperhatikan dalam sistem utilitas bangunan antara lain:

 Sistem pembuangan air kotor dalam lingkungan Pusat Industri Kreatif

dijauhkan dari sumber atau jaringan air bersih.

 Pada ruang mekanikal dan elektrikal dibuat kedap air agar sisa-sisa minyak

yang tersebar tidak meresap kedalam tanah.

Universitas Sumatera Utara 99

Universitas Sumatera Utara

Dalam sistem air kotor dari lingkungan dibedakan dalam 2 jenis, antara lain:

 Air kotor dari toilet, bersifat padat yang dibuang langsung ke septic tank dan

menuju sumur resapan.

 Air kotor dari daerah servis (dapur) bersifat cair yang terlebih dahulu

ditampung pada bak perangkap lemak lalu langsung dibuang menuju riol

kota.

b. Sistem Instalasi Listrik

Sistem instalasi listrik diperoleh dari sumber tenaga yang disediakan oleh

PLN sebagai suplai energy utama dan Diesel Generator Bell (genset) sebagai suplai energi emergency. Dalam sistem pendistribusiannya terdapat beberapa dasar pertimbangan kabel aliran listrik, antara lain:

 Panjang jaringan aliran.

 Tenaga listrik.

 Keadaan alam.

 Penampilan pada bangunan.

 Perawatan.

 Keamanan pada pemakai c. Sarana Telepon

Sarana telepon menggunakan sistem PABX (Privat Automatic Branch

Exchange) dengan pembagian saluran untuk setiap lantai sesuai jumlah yang dibutuhkan.

Universitas Sumatera Utara 100

Universitas Sumatera Utara

d. Sistem Fire Protection

Merupakan pengamanan terhadap bahaya kebakaran dan sekaligus terhadap kemungkinan bahaya kebakaran. Sistem penanggulangan bahaya kebakaran dapat dikelompokkan menjadi :

Sistem Deteksi

 Heat Detector : digunakan sebagai alat deteksi apabila panas pada ruangan

mengalami kenaikan yang drastis dan cenderung bahaya. Standart

kebutuhan alat 1unit/75 m²

 Smoke Detector : digunakan sebagai alat deteksi apabila pada ruangan

terdapat asap yang melebihi kadar yang ditentukan. Pemakaian

berdampingan dengan heat detector. Standart kebutuhan aalat 1 unit/75 m²

 Fire Alarm : alarm peringatan yang akan berbunyi apabila ada kebakaran

ataupun asap yang melebihi standart yang dideteksi oleh heat detector dan

smoke detector. Standart kebutuhan 1 unit/225 m².

Sistem Represif

Sebagai sistem untuk menanggulangi meluasnya bahaya kebakaran.

Meliputi alat pemadam kebakaran dan penunjangnya. Dan kesiapan alat tersebut untuk digunakan sewaktu – waktu. Sistem yang dipakai, yaitu:

 Fire Hydrant : merupakan pilar-pilar yang dipasang pada tempat-tempat

yang strategis diluar bangunan saluran yang berhubungan dengan sumber

air dengan jangkauan standar sekitar 800 m².

Universitas Sumatera Utara 101

Universitas Sumatera Utara

 Automatic Sprinkler System : pemadam api otomatis yang terpasang pada

plafond yang menyemprot air sesuai dengan suhu ruangan yang memanas.

Standart sprinkler sistem 1 unit/25 m².

Universitas Sumatera Utara 102

Universitas Sumatera Utara

BAB VI

KONSEP PERANCANGAN

6.1 Konsep dasar penerapan tema

Konsep dasar Pusat Ibadah Umat Islam ini adalah untuk beribadah. Ibadah adalah semua kegiatan, aktivitas yang di lakukan dengan niat dan mengharapkan

Ridho Nya Allah. Beribadah garis besarnya terbagi dua yaitu beribadah antara manusia dengan Allah (Hablumminallah) dan beribadah antara manusia dengan manusia seperti bermuamalah, bersosial (Hablumminannas).

HABLUMMINALLAH HABLUMMINANNAS ALLAH (MANUSIA – ALLAH) (MANUSIA – MANUSIA)

Diagram 6.1 Konsep Dasar (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Untuk menunjang semua kegiatan dan aktivitas tersebut harus ada bangunan fisik yang bisa menampung semuanya.

GEDUNG SERBA GUNA

FOOD COURT MASJID ALLAH

LAPANGAN OLAHRAGA

TAMAN BERMAIN

Diagram 6.2 Bangunan Fisik yang bisa Menampung Kegiatan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 103

Universitas Sumatera Utara

Pusat Ibadah Umat Islam ini menggunakan Tema Arsitektur Tropis. Indonesia memiliki iklim tropis akan tetapi banyak bangunan yang tidak memperhatikan kenyamanan di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Pada zaman sekarang kebanyakan desain masjid yang ada di Indonesia memakai desain arsitektur dari luar yang berbeda dengan iklim di Indonesia, sehingga masjid tersebut tidak nyaman di gunakan. Arsitektur tropis adalah sebuah konsep desain yang beradaptasi dengan lingkungan yang tropis Tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika. Hanya disini hal yang paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi udara, dan pencahayaan alami. Karena lingkungan yang tropis memiliki iklim dengan panas yang menyengat, pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu dalam konsep arsitektur tropis ini juga ada upaya yang harus dicegah dari timbulnya efek iklim tropis. Seperti faktor kelembaban, perubahan suhu, kesehatah udara. Bukaan untuk bangunan Arsitektur Tropis harus memperhatikan arah pencahayaan matahari pagi dan sore. Agar tercipta suhu dalam bangunan yang cukup nyaman dan sehat. Juga sirkulasi udara yang dirasa akan cukup sebagai udara yang sehat.

Ciri khas desain Arsitektur Tropis ini adalah memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik.Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur. Beberapa contoh aplikasi desain yang hijau misalkan saja sinar atau cahaya matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi,ventilasi yang baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar bangunan menjadi pendukung untuk konsep ini.

Universitas Sumatera Utara 104

Universitas Sumatera Utara

Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak memerlukan AC atau penghawaan buatan, karena sudah terasa dingin dan sejuk,didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk penghijauan.

6.2 Konsep sistem Kegiatan / Program Ruang Konsep kegiatan aktivitas Pusat Ibadah Umat Islam terbagi dua yaitu Ibadah ritual (Allah) dan Sosial (muamalah), Ekonomi, Pendidikan dan Budaya.  Kegiatan yang terdapat di ibadah ritual seperti :  Shalat  Membaca Al – Quran  Mendengarkan Ustadz ceramah / kajian  Mengumandangkan Adzan  Tabligh Akbar  Berbuka Puasa  Taraweh

 Kegiatan Sosial :  Berbelanja  Makan  Minum  Bakti sosial  Koperasi masjid  Poliklinik masjid  Study Club Remaja Masjid  Acara Nikahan

 Kegiatan Ekonomi :  Pasar Mesjid  Bazar Pekanan

Universitas Sumatera Utara 105

Universitas Sumatera Utara

 Kegiatan Pendidikan dan Budaya :  MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran)  Belajar Tahsin

Konsep Program Ruang Program ruang yang terdapat di Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar diantara nya ada Masjid, Gedung Serba Guna dan Food Court.

Gambar 6.1. Denah Masjid Lantai 1 (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Di bagian Masjid terdapat 2 lantai dengan menggunakan tema Arsitektur Tropis. Bagian dinding lantai 1 masjid memakai dinding roster yang mana merupakan material dari tema Arsitektur Tropis, dinding roster tersebut memiliki

Universitas Sumatera Utara 106

Universitas Sumatera Utara

rongga – rongga atau celah / lubang sehingga dinding tidak masif. Dinding roster berfungsi untuk memasukan udara dari luar bangunan atau sebagai sirkulasi udara keluar dan masuk ke dalam ruangan masjid, selain berfungsi sebagai sirkulasi udara dinding roster juga berfungsi untuk masuknya cahaya matahari.

Gambar 6.2. Denah Masjid Lantai 2 (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Sedangkan untuk denah di lantai 2 masjid, area shalat nya berada di bagian luar / teras, mengelilingi area void. Void masjid dibuat besar agar udara dari lantai 2 bisa sepenuhnya masuk ke lantai 1 masjid, dinding teras luar bagian masjid ini memang sengaja di buat tingginya 1 meter dan di atasnya di beri pagar agar dindingnya tidak masif, sehingga ruangan masjid lantai 2 dan lantai 1 mendapatkan sirkulasi udara yang bagus. Dinding tidak masif seperti ini merupakan salah satu tema Arsitektur Tropis yang saya terapkan di bangunan masjid ini.

Universitas Sumatera Utara 107

Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.3. Denah Gedung Serba Guna Lantai 1 (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Gedung Serba Guna yang terdapat di Pusat Ibadah Umat Islam ada 2 lantai, yang mana lantai pertama terdiri dari kelas – kelas yang di sewakan untuk kepentingan umum. Tangga untuk ke lantai ada 2 cara yaitu melalui dari dalam lantai 1 dan dari area depan gedung serba guna atau tangga ini langsung masuk ke lantai 2 tanpa melalui dari dalam lantai 1. Area servis di gedung serba guna terhubung dari lantai 1 ke lantai 2.

Universitas Sumatera Utara 108

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan untuk lantai 2 gedung serba guna di fungsikan untuk acara – acara seperti pernikahan, acara perpisahan TK atau Sekolah Dasar, acara seni, dan acara lainnya. Di lantai 2 di sediakan panggung, tempat ruang persiapan untuk penyewa gedung dan kamar ganti untuk pengantin.

Gambar. 6.4 Denah Lantai 2 Gedung Serba Guna (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Dan bangunan terakhir di Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar yaitu Food Court, yang mana bangunan ini menyediakan beberapa outlet – outlet yang di sewakan untuk umum, beberapa cafe dan mini market. Pada bagian outlet ini tidak hanya menyediakan makanan tetapi juga ada pakaian dan cendra mata. Sedangkan untuk outlet makanan area makannya di luar outlet atau di bagian teras

Universitas Sumatera Utara 109

Universitas Sumatera Utara

– teras yang mengelilingi outlet yang mana langsung berhadapan dengan taman bermain anak.

Gambar.6.5 Denah Food Court (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 110

Universitas Sumatera Utara

6.3 Konsep Perancangan Ruang Luar / Tapak

Publik Privasi Servis

Gambar 6.6 Zona Perancangan Pusat Ibadah Umat Islam (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Penzonaan di lakukan untuk menata lahan perancangan agar lebih teratur dan menjadi lebih baik peletakannya. Zona untuk lahan perancangan Pusat Ibadah

Umat Islam ini dibagi menjadi tiga:

1. Zona Publik

Pada zona ini para pengunjung yang datang tidak dibatasi dalam menggunakan berbagai fasilitas seperti jalan, taman, food court, area parkir.

2. Zona Privasi

Zona ini sudah merupakan lingkup fasilitas dan kegiatan dari para pengunjung yang datang sehingga yang berkunjung tidak diperbolehkan masuk kecuali dengan persetujuan pengelola.

3. Zona Servis

Zona servis merupakan tempat gudang persediaan barang-barang perlengkapan Pusat Ibadah Umat Islam, peletakan trafo, genset, dan kebutuhan servis lainnya beserta fasilitas yang lain

Universitas Sumatera Utara 111

Universitas Sumatera Utara

Konsep Ruang Terbuka Luar

Ruang terbuka di Pusat Ibadah Umat Islam terdapat Area lapangan olahraga, dan taman bermain anak. Fasilitas di lapangan olahraga seperti adanya lapangan basket, lapangan badminton, lapangan volly, area joging / lari dan tempat duduk untuk beristirahat. Lapangan olahraga ini di teduhi oleh pohon – pohon agar suasana di lapangan tidak panas dan di sekitar pinggir lapangan olahraga di teduhi oleh kanopi sepanjang jalan yang mana ini merupakan salah satu penerapan tema Arsitektur Tropis.

Gambar.6.7 Area Lapangan Olahraga (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Adanya terdapat pohon – pohon di area parkiran roda 2 dan roda 4 dengan tujuan agar area parkiran tidak panas, sejuk dan banyak angin.

Universitas Sumatera Utara 112

Universitas Sumatera Utara

Gambar.6.8 Area Parkiran Roda 2 dan Roda 4 (Sumber : Pengolahan Pribadi, 202)

Universitas Sumatera Utara 113

Universitas Sumatera Utara

Dengan adanya taman di bagian depan di dekat masjid dan food court membuat suasana menjadi lebih sejuk. Taman yang memiliki air mancur ini juga bisa di nikmati pengunjung ketika lagi duduk di dalam masjid atau pun lagi makan di area teras food court, taman ini juga bisa di jadikan tempat untuk menghibur diri dan menjernihkan mata ketika melihatnya.

Gambar.6.9 Taman depan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Suasana dari lantai 2 masjid ini membuat pengunjung menjadi betah berlama – lama di dalam masjid karena ketika di dalam lantai 2 masjid sebelah kiri pengunjung dapat menikmati dan merasakan kesejukan dengan melihat taman bermain anak dan adanya air pancur. Sedangkan untuk sebelah kanan masjid pegunjung dapat menikmati kolam, yang di tengah tengah kolam ada nya menara masjid, kolam ini bertujuan untuk mendinginkan ruangan masjid dan juga pengunjung tidak akan bosan di dalam ruangan masjid dan pengunjung juga akan merasakan ketenangan di dalam masjid.

Universitas Sumatera Utara 114

Universitas Sumatera Utara

Gambar. 6.10 View dari atas Masjid Lantai 2 ke arah Taman Bermain Anak (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Area taman bermain anak ini terletak di depan Food Court dan di sebelah kiri Masjid, sehingga orang tua dapat memantau dan mengawasi anaknya dari dalam Masjid atau pun dari area Food Court.Taman bermain anak ini bisa di kunjungi setiap hari dan untuk umum. Ada banyak tempat permaian anak yang di sediakan di sini dengan tujuan setiap anak yang lagi bermain tidak merasakan kebosanan.

Gambar.6.11 Area Taman Bermain Anak (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 115

Universitas Sumatera Utara

Gambar. 6.12 Salah Satu Fasilitas yang Terdapat di Taman Bermain Anak (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Gambar.6.13 Kolam Air Mancur di Taman Bermain Anak (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 116

Universitas Sumatera Utara

Konsep Sirkulasi Jalan / Kendaraan Suasana yang tercipta dari Konsep sirkulasi kendaraan adanya banyak pohon peneduh di sepanjang jalan, sehingga tercipta kesan lingkungan Pusat

Ibadah Umat Islam yang hijau dan asri. Suasana pedestrian akan dinaungi oleh pohon peneduh dan kanopi, sehingga orang jalan tidak terkena panas matahari dan suhu udara akan lebih sejuk.

Gambar. 6.14 Kanopi di Setiap Selasar (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Gambar. 6.15 Kanopi yang Terdapat di Area Taman Depan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 117

Universitas Sumatera Utara

Gapura atau pintu gerbang masuk ini terdapat di depan area parkiran, yang mana gapura ini seperti penyambutan para pengunjung dari area parkiran ke bangunan utama yaitu Masjid.

Gambar. 6.16 Pintu gerbang masuk dari parkiran ke bangunan utama Masjid (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 118

Universitas Sumatera Utara

6.4 Konsep Masa Bangunan dengan Menerapkan Tema Arsitektur Tropis 1. Sirkulasi Udara Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar pada semua bangunan menggunakan ventilasi silang dengan tujuan agar sirkulasi udara atau perputaran angin dalam ruang bisa berjalan dengan terus menerus tiada henti, jika di dalam ruangan udara kotor kurang bersih atau mengandung banyak polusi bisa terbuang dengan adanya ventilasi silang ini. Ada nya pohon pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan suhu panas matahari.

Gambar. 6.17 Fasad Bangunan Masjid yang di teduhi pohon di sekitar bangunan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 119

Universitas Sumatera Utara

Gambar. 6.18 Fasad Bangunan Gedung Serba Guna (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Gambar. 6.19 Fasad Bangunan Food Court menghadap Area Taman Bermain Anak (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 120

Universitas Sumatera Utara

Gambar. 6.20 Fasad Bangunan Food Court menghadap Taman Depan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

2. Atap Pada bangunan Pusat Ibadah Umat Islam ini seluruh bangunan menggunakan di bagian atap menggunakan ventilasi udara agar sirkulasi udara di dalam terus berputar dan bukaan pada atap di fungsikan sebagai pengalir panas atau mengurangi panas yang ada di dalam bangunan. Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat mengeliminasi suhu di bawah atap.

Gambar. 6.21 Atap yang menggunakan Ventilasi Udara (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 121

Universitas Sumatera Utara

3. Aliran Angin

Pada lokasi site Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar memiliki aliran angin dengan kecepatan 8 km/h.

Gambar. 6.22 Kolam sebagai pendingin bangunan (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Dengan adanya kolam dan pohon pohon di sebelah utara bangunan

Masjid, akan menambah aliran angin yang kencang dan juga sebagai mendinginkan ruangan masjid di bagian teras dan di dalam masjid.

Universitas Sumatera Utara 122

Universitas Sumatera Utara

Site Plan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar

Gambar. 6.23 Site Plan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Keterangan Gambar

A : Masjid B : Gedung Serba Guna C : Food Court D : Lapangan Olahraga E : Kolam F : Menara Masjid G : Plaza H : Taman Bermain Anak I : Parkiran Roda 2 Khusus Pengunjung Food Court J : Parkiran Roda 4 K : Parkiran Roda 2 L : Area Drop Off M : Gapura Masuk dari Arah Parkiran N : Gapura Masuk untuk Pejalan Kaki 0 : In P : Out Q : Taman Depan R : Selasar yang memiliki Kanopi

Universitas Sumatera Utara 123

Universitas Sumatera Utara

6.5 Konsep sistem struktur / konstruksi

6.5.1 Konsep Dasar Struktur/ Konstruksi

Pada bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar memakai struktur yang digunakan adalah struktur rigid frame, yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya pada arah vertikal dan horizontal dengan stabil, Dengan struktur ini, maka dapat disusun ruang ruang dalam yang lebih efisien. Untuk pondasi, bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota Pematangsiantar ini menggunakan pondasi tiang pancang dengan bahan beton bertulang, sehingga dapat menahan beban bangunan dengan baik.

Gambar. 6.24 Potongan Bangunan Utama (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 124

Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.25. Detail Pondasi (Sumber : Data Arsitek)

Untuk bagian atap pada bentang lebar, perancang menggunakan struktur space frame untuk menjadi rangka atapnya. Untuk atap core di gunakan rangka baja yang biasanya, sedangkan pada bangunan pendukung lainnya menggunakan rangka atap kayu, rangka atap biasa yang dipakai untuk bangunan kecil.

Universitas Sumatera Utara 125

Universitas Sumatera Utara

6.5.2 Konsep Pemilihan Jenis Struktur, Bahan dan Sistem Konstruksi

Struktur yang digunakan sebagai struktur utama bangunan-bangunan desain adalah sistem struktur rigid frame. Bahan struktur yang dipilih sebagai struktur utama bangunan adalah struktur beton bertulang. Struktur ini dipilih dengan beberapa pertimbangan yaitu karena kekuatannya. Sedangkan untuk bentang lebarnya menggunakan space frame sebagai strukturnya.

Sistem Utilitas

Utilitas merupakan hal yang sangat diperlukan dalam bekerjanya suatu bangunan. Kehadiran utilitas merupakan aspek penting untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna bangunan perancangan kedepannya.

Aspek-aspek penunjang utilitas diantaranya sistem pengolahan air, sistem mekanikal, sistem elektrikal, pengolahan sampah, sistem kebakaran, keamanan bangunan, serta penghawaan pada bangunan.

Sistem Air Kotor

Sistem jaringan air kotor pada bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar menggunakan sistem pembuangan langsung. Limbah air kotor yang dihasilkan dari air sabun, air lemak, air kotor, dan air hujan. Ketiga limbah air kotor tersebut akan masuk ke penampung pengolahan air (IPAL) sebelum dialirkan ke riol kota. Sedangkan air kotor yang berasal dari kakus, dimasukkan ke dalam septictank. Media penyaluran air kotor tersebut berupa pipa tertutup dengan jarak terpendek dan kemiringan 0,5-1%, tanpa membuat belokan-belokan pipa yang tegak lurus.

Universitas Sumatera Utara 126

Universitas Sumatera Utara

Diagram 6.3 Skema Sistem Pengolahan Air Kotor (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Sistem Air Bersih

Sumber air bersih pada bangunan restoran ini berasal dari PDAM (Perusahaan

Daerah Air Minum). Sistem distribusi air dengan sistem down-feed, sehingga hemat listrik karena pompa tidak bekerja terus menerus melainkan air ditampung pada tangki penampungan air sebagai pasokan utama. Cara kerja sistem down feed sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara 127

Universitas Sumatera Utara

Diagram 6.4 Skema Sistem Pengolahan Air Bersih (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Sistem Elektikal

Listrik yang digunakan dalam bangunan bersumber dari PLN. Listrik tersebut akan diterima oleh trafo penstabil tegangan, kemudian dialirkan ke main distribution panel yang diteruskan ke sub distribution panel yang akan mengalirkan listrik ke tiap-tiap peralatan listrik. Penyediaan genset sebagai sumber listrik cadangan.

Diagram 6.5 Skema Sistem Elektrikal (Sumber : Pengolahan Pribadi, 2020)

Universitas Sumatera Utara 128

Universitas Sumatera Utara

BAB VII

KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan yang di hadapi :

1. Bagaimana merancang bangunan Pusat Ibadah Umat Islam Kota

Pematangsiantar sebagai tempat beribadah yang nyaman bagi masyarakat

umat Islam dengan menerapkan tema Arsitektur Tropis.

Desain menghasilkan rancangan yang menjawab permasalahan tersebut melalui hal – hal di bawah ini :

1. Tema Arsitektur Tropis di terapkan dalam bangunan yaitu

- Pembuatan bukaan ventilasi udara pada di setiap atap bangunan sehingga

terjadi sirkulasi udara di dalam bangunan.

- Dinding memakai dinding Roster di bangunan utama yaitu Masjid,

dengan tujuan untuk memasukan cahaya matahari sebagai pencahayaan

alami dan sebagai aliran sirkulasi udara.

- Menggunakan tritisan yang cukup lebar sehingga dinding bangunan tidak

terkena tempias air hujan.

- di setiap selasar di berikan kanopi dengan tujuan agar pengunjung tidak

terkena panas matahari langsung dan terhindar dari hujan.

- Perancangan tapak dengan memaksimalkan area hijau di semua area

terbuka, serta perlindungan terhadap panas dan hujan untuk area sirkulasi

dalam tapak.

Universitas Sumatera Utara 129

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

D.K.Ching, Francis. (1999), Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. Cetakan

ke-7. Jakarta: Erlangga.

Ismail Al-Faruqi dan Lois lamya Al-Faruqi (2003), Atlas Budaya Islam, Penerbit

Mizan, Bandung

Frishman Martin dan Hassan-uddin (1998), The Mosque History architectural

& development regional diversity. Bandung.

Laseau, Paul (1986), Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit

ITB, Bandung.

Neufert, Ernest. Data Arsitek. Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2002.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karyono Tri, Harso, (2016), Arsitektur Tropis, Jakarta, Erlangga

White, Edward T. Concept Source Book, Architectural Media Ltd. Arizona

Website :

Siantarkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/e6c4904a4aedbb21dc508583/kota-

pematang-siantar-dalam-angka-2020.html, diakses pada tanggal 15 Maret 2020

https://duniamasjid.islamic-center.or.id/571/masjid-al-irsyad, diakses pada

tanggal 15 Maret 2020

https://islamic-center.or.id/sejarah-berdirinya-jakarta-islamic-centre, diakses pada

tanggal 15 Maret 2020

Universitas Sumatera Utara 130

Universitas Sumatera Utara

https://duniamasjid.islamic-center.or.id/885/masjid-al-markaz-al-islami-makassar,

diakses pada tanggal 15 Maret 2020

https://duniamasjid.islamic-center.or.id/870/masjid-islamic-center-samarinda,

diakses pada tanggal 15 Maret 2020

https://masjidashshiddiiqi.wordpress.com, diakses pada tanggal 15 Maret

2020

Universitas Sumatera Utara 131

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN HASIL

RANCANGAN

Universitas Sumatera Utara 132 Universitas Sumatera Utara