<<

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Jurnal Online Universitas PGRI Palembang

SPESIES YANG TERDAPAT PADA KAWASAN TEREKSPLOITASI DI PADANG SERAI KAMPUNG MELAYU PULAU BAAI KOTA BENGKULU

Pika Lusi Andriati1,Syamsul Rizal,2 Dian Mutiara3

1,2,3Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Palembang *e.mail: [email protected]

ABSTRACK

Research on gastropod found in exploited tourism areas in Padang Serai, the Malay village of Baai island, Bengkulu city, was carried out in March - June 2020 aimed to find out what gastropod species found in the exploited tourist area in Padang Serai, the Malay village, Baai island, Bengkulu city, Bengkulu. The study used a purposive sampling method, where sampling was conducted by exploring methods by determining 3 observation stations, station 1 with rocky and muddy substrates, station 2 muddy and sandy, and station 3 with rocky, muddy, and sandy substrates. Data collected by making observations or direct observation of the species being observed. The results showed that Gastropods found consisted of 9 orders, 14 families, 15 genera, and 16 species namely Patelloida striata, rota, henleyanus, Trochus maculatus, costatum, Nerita picea, Tectarius coronatus, Cypraea annulus, Conus quercinus, Natica, Natica stellate, Bursa bufonia, Murex trapa, Nassarius arcularius, Hastula hectica, Achatina fulica, and Architectonica maxima. Station 1, the presence of gastropods is threatened while station 2, the presence of gastropods is quite good, and station 3, the presence of gastropods, there are still many species found in that location.

Keywords: Gastropoda, Purposive Sampling Method, Observation and Padang Lemongrass

ABSTRAK

Penelitian tentang spesies gastropoda yang terdapat pada kawasan wisata tereksploitasi di Padang Serai kampung Melayu pulau Baai kota Bengkulu telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2020 bertujuan untuk mengetahui spesies gastropoda apa saja yang terdapat pada kawasan wisata tereksploitasi di Padang Serai kampung Melayu pulau Baai kota Bengkulu. Penelitian menggunakan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode menjelajah dengan menentukan 3 stasiun pengamatan, stasiun 1 bersubstrat berbatu dan berlumpur, stasiun 2 berlumpur dan berpasir, dan stasiun 3 bersubstrat berbatu ,berlumpur, dan berpasir.Data dikumpulkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap spesies yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gastropoda yang ditemukan terdiri dari 9 Ordo, 14 familia, 15 , dan 16 Spesies yaitu Patelloida striata, Cellana rota, Trochus henleyanus, Trochus maculatus, , Nerita picea, Tectarius coronatus, Cypraea annulus, Conus quercinus, Natica stellate, Bursa bufonia, Murex trapa, Nassarius arcularius, Hastula hectica, Achatina fulica, dan Architectonica maxima.Stasiun 1 keberadaan gastropoda mulai terancam sedangkan stasiun 2 keberadaan gastropoda cukup baik dan stasiun 3 keberadaan gastropoda baik masih banyak spesies yang ditemukan di lokasi tersebut.

Kata Kunci: Gastropoda, Metode Purposive Sampling, Observasi dan Padang Serai

14

PENDAHULUAN ganggang. Beberapa jenis gastropoda biasa dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan Kawasan wisata adalah suatu kawasan membantu dalam proses rantai makanan dan yang mempunyai luas tertentu yang sengaja siklus nutrient yang melibatkan kawasan dibangun dan disediakan untuk kegiatan wisata, gastropoda dijadikan konsumen pariwisata atau jasa wisata. Jika dikaitkan pertama maupun sebagai pengurai. dengan pariwisata air, pengertian tersebut Cangkang yang ada pada gastropoda berarti suatu kawasan yang disediakan untuk tersusun dari bahan kalsium karbonat yang kegiatan pariwisata dengan daya tarik kawasan turut serta dalam siklus karbon yang terjadi di perairan. Kawasan wisata merupakan wilayah perairan walaupun perlu dikaji lebih lanjut terluas di dunia yang memiliki (Isnaningsih dan Patria, 2018). Gastropoda keanekaragaman yang sangat tinggi dan merupakan kelas terbesar dari filum Moluska. strukturnya yang bervariasi. Gastropoda memiliki penyebaran yang sangat Ekosistem perairan sangat penting luas luas, mulai dari wilayah pasang surut dikarenakan banyak hewan dan tumbuhan sampai kedalaman 8200 M (Siwi et al., 2017). yang hidupnya untuk tinggal di ekosistem ini Pulau Baai adalah pulau di bagian (Schaduw, 2015). Salah satu biota yang sering barat Pulau Sumatra, tepatnya Provinsi ditemui di ekosistem perairan adalah moluska. Bengkulu. Jaraknya sekitar 20 km dari ibu Moluska yang paling banyak dijumpai di kota Bengkulu. Tempat ini adalah pelabuhan kawasan wisata yaitu gastropoda (Saptrini et perikanan dan perkampungan yang sedang al., 2011). ditingkatkan kapasitasnya menjadi Gastropoda memiliki peranan yang pelabuhan internasional. Pulau Baai sangat penting baik dari segi ekonomi dan Bengkulu merupakan satu-satunya ekologi, dari segi ekonomi gastropoda pelabuhan utama di Provinsi Bengkulu yang memiliki harga jual yang tinggi sedangkan dari berhadapan langsung dengan Samudra segi ekologi gastropoda berperan sebagai Hindia yang letaknya dikecamatan Selebar konsumen. Sifat dari gastropoda yang selalu kota Bengkulu berada pada posisi 03 menetap yang mengakibatkan spesies ini 47’30’’LS dan 102 15’04’’BT (Supiyati et menerima setiap perubahan yang terjadi di al.,2012). kawasan wisata yang secara langsung dapat Pelabuhan Pulau Baai adalah mempengaruhi kelimpahan gastropoda pelabuhan semi alamya itu suatu pelabuhan (Hartoni dan Agusalim, 2013). yang terlindung oleh lidah pantai yang Gastropoda yaitu kelompok hewan terjadi secara alami dan dilakukan invertebrata bertubuh lunak yang berjalan pemotongan lidah pantai dengan cara dengan kaki perut dan secara umum memiliki mengeruk hingga ke dalam 10 meter untuk cangkang. Hewan ini umum dikenal dengan akses kapal masuk ke dalam pelabuhan. keong atau siput. Secara ekologis gastropoda Sepanjang lidah pantai ditumbuhi ekosistem mempunyai peranan penting didalam rantai pohon kelapa dan pohon cemara akan tetapi makanan di ekosistem air tawar, karena diberbagai titik terjadi perusakan atau umumnya gastropoda bersifat herbivora, penebangan pohon untuk keperluan karnivora detritivor, deposit feeder, suspension pembangunan jalan karena di lidah pantai feeder, dan parasit, sebagaian besar adalah dihuni oleh warga setempat maupun pemakan detritud dan serasah dari daun pendatang (Indasari, 2014). yang jatuh dan mensirkulasi zat-zat yang Berdasarkan permasalahan yang ada tersuspensi di dalam air berguna untuk di lingkungan kawasan wisata melihat mendapatkan makanan, lumut dan aneka pentingnya peranan gastropoda pada

15 ekosistem perairaan maka telah dilakukan padat penduduk, banyak penebangan pohon penelitian dengan tujuan untul mengetahui untuk dijadikan pondok-pondok wisatawan Spesies Gastropoda apa saja yang terdapat dan terdapat pohon kelapa dilihat dari pada Kawasan Wisata Tereksploitasi di ekologinya biasanya gastropoda dari family Padang Serai kampung Melayu pulau Baai Conidae dan Terebridae (Ira et al., 2015). kota Bengkulu. Stasiun II terdiri atas tipe substrat berlumpur dan berpasir yang terletak di BAHAN DAN METODE permukiman tidak terlalu padat, di stasiun II terdapat pohon kelapa, pohon cemara, pohon Penelitian telah dilaksanakan pada waru, dan rumput-rumput liar dilihat dari bulan Maret sampai Juni 2020 di Padang ekologinya biasanya gastropoda dari family Serai kampung Melayu pulau Baai kota Muricidae (Rangan, 2010). Stasiun III terdiri Bengkulu. Identifikasi Gastropoda atas tipe substrat berbatu, berlumpur, dan dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas berpasir yang terletak di tepian kawasan MIPA Universitas PGRI Palembang. Alat wisata hingga perbatasan pulau Baai, dan bahan yang digunakan saringan, mistar, kawasan di stasiun III terdapat pohon-pohon botol sampel, lup, pisau, sekop semen, besar yang rimbun, pohon cemara yang penyungkit, ember, parang, thermometer, mengelilingi kawasan ini, adapun batu-batu baki plastik, kantong plastik, alat tulis, dan besar. Tempat ini sangat cocok dijadikan label. Sedangkan bahan yang digunakan liburan dikarenakan kawasan ini masih alami ialah alkohol 70 %. Metode penelitian dan pemandangan alam yang menarik, menggunakan penelitian deskriptif dengan habitat yang termasuk dalam substrat ini penentuan lokasi dilakukan berdasarkan berfamily Ellobiidae, Planaxidae, teknik Purposive Sampling dengan Littorinidae, Melampidae, Mitridae, mempertimbangkan lokasi dan situasi yang Naticidae, Neritidae, Potaminididae, diperhitungkan. Penentuan titik lokasi Bursidae, dan Synceriida berdasarkan titik koordinat dapat dilihat (Nurmiati et al., 2016). pada gambar dibawah ini. Metode menjelajah ini dimodifikasi menurut Shalihah (2017) menggunakan metode hand sorting pengambilan sampel dengan menggunakan tangan yang berada disetiap alur yang ditentukan setiap sampel yang diambil bisa berupa sampel yang masih hidup dan mati, dalam metode ini juga menggunakan alat bantu seperti pisau, penyungkit, parang dan sekop untuk mengambil gastropoda yang hidup didalam substrat, sampel dimasukan kedalam Gambar 1. Peta Lokasi Penelitiaan kantong yang telah di beri alkohol untuk Sumber : Google Maps 2020 megawetkan sampel selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk mengidentifikasi Penjelajahan dibagi menjadi 3 sampel. Agar memudahkan dalam penelitian stasiun dan setiap stasiun dibagi menjadi 3 dilaksanakan ketika permukaan air surut, dan bagian berdasarkan tipe substrat. Stasiun I sore hari hingga petang biasanya gastropoda terdiri atas tipe substrat berbatu dan keluar untuk mencari makan. Dalam berlumpur yang terletak di dipermukiman Penelitian ini juga dibantu oleh masyarakat

16 lokal yang tau akan keberadaan gastropoda familia (Lottidae,Trochidae, Neritidae, pada ekosistem perairan di kota Bengkulu. Littorinidae, Cypraeidae, Naticidae, Setelah sampel di kumpulkan dan Bursidae, Muricidae, Conidae, dibawa ke laboratorium, sampel di letakan Architectonicidae, Patellidae)dan 13 spesies ke baki plastik lalu amati dan analisis (Patelloida striata, Trochus henleyanus, morfologi gastropoda dengan bantuan buku Trochus maculatus, Umbonium costatum, identifikasi “ Fao Spesies Identification Nerita picea, Tectarius coronatus, Cyprea Guide For Fishery Purposes.The Living annulus, Natica stellate, Bursa bufonia, Marine Resources Of The Western Central Murex trapa, Conus quercinus, Pacific.Volume 1. Seaweeds, Architectonica maxima dan Cellana erosa) Corals,Bivalves and Gastropods,1998.” dengan substrat berbatu, berpasir dan berlumpur gastropoda mudah HASIL DAN PEMBAHASAN berkembangbiak karena gastropoda sangat menyukai habitat yang lembab. Substrat Stasiun 1 yang terdiri dari 3 ordo seperti ini biasanya familia Ellobiidae, (, Neogastropoda, dan Plaxidae, Littorinidae, Melampidae, Heterobranchia), 4 familia (Trochidae, Mitridae, Naticidae, Nerotidae, Potaminidae, Nassaridae, Terebridae, dan Pleurodinitidae) Bursidae, Trochidae, Dan Synceriida, dan 4 spesies (Umbonium costatum, gastropoda ini memiliki cangkang yang Nassarius arcularis, Hastula hectica, dan menyerupai mainan berputar atas (Nurmiati Achatina fulica) dengan substrat berbatu dan et al., 2016). berlumpur biasanya yang sering ditemukan Gastropoda di Padang Serai ialah familia Conidae dan Terebridae, Kampung Melayu Pulau Baai Kota gastropoda ini memiliki cangkang kerang Bengkulu, memiliki tingkat keberadaan yang sangat tinggi dengan banyak uliran dan gastropoda yang relative baik, karena kanal anterior pendek (Ira et al., 2015). keberadaan gastropoda yang rendah hanya Stasiun 2 yang terdiri 5 ordo dikawasan yang telah tercemar dan (Archeogastropoda, Trochida, tercampur tangan manusia. Gastropoda yang Littorinimorpha, Caenogastropoda, dan sulit ditemui yaitu di stasiun 1, sebab lokasi Neogastropoda), 6 familia (Trochidae, ini berdekatan dengan permukiman warga Littorinidae, Bursidae, Muricidae, yang beraktifitas sebagai nelayan dan Nassaridae, dan Terebridae) dan 8 spesies banyak sekali kapal-kapal warga yang (Trochus henleyanus, Trochus maculatus, tersandar di pinggiran kawasan wisata Umbonium costatum, Tectarius coronatus, mengakibatkan gastropoda yang berhabitat Bursa bufonia, Murex trapa, Nassarius di stasiun 1 rendah keberadaannya. arcularis, dan Hastula hectica) dengan Stasiun 1 memiliki substrat berbatu substrat berpasir dan berbatu biasanya dan berlumpur kawasan ini tidak tergenang spesies yang sering dijumpai ialah familia air dengan ekosistem perairan yang Muricidae meliki cangkang unik umunya termasuk komunitas bahari dangkal yang dengan rusuk dan operculumnya tebal sangat menarik, berada di perairan tropik (Rangan, 2010). dan subtropik, di daerah yang berbeda Stasiun 3 yang terdiri 9 ordo dalam jangkauan pasang surut seperti di (, Archeogastropoda, muara sungai atau sungai pasang Trochida, Neritimorpha, Littorinimorpha, berlumpur. Sedangkan di pantai berpasir Mesogastropoda, Caenogastropoda, atau berbatu ataupun karang berpasir Neogastropoda, dan Heterobranchia), 12 tumbuhnya tidak akan baik. Begitu pula

17 arus yang kuat misalnya karena seringnya yang lain baik di substrat yang keras dilewati manusia dengan kapal motor akan maupun lunak”. dapat menghancurkan hutan lindung Menurut Syafikri (2008) dalam (Ahmad, 2018). Andrianna (2016) mengatakan bahwa Gastropoda di stasiun 3 banyak sebagian dari gastropoda juga hidup di ditemukan gastropoda dikarenakan kawasan daerah perairan, ada yang hidupnya di ini masih alami, jauh dari permukiman lumpur atau tanah yang tergenang air, ada penduduk dan tempat industri maka juga yang menempel pada akar dan dikawasan ini banyak ditemui gastropoda batangnya, bahkan adapula yang memiliki yang berkembangbiak. kemampuan memanjat. Habitat di stasiun 3 masih baik, Gastropoda hewan yang dapat menurut Turra dan Denadai (2006) dalam dijumpai diberbagai lingkungan sehingga Triwiyanto et al., (2015) yang mengatakan dapat menyesuaikan diri tergantung tempat bahwa “Gastropoda adalah salah satu hidupnya. Hasil Pengamatan Gastropoda moluska yang banyak dijumpai di berbagai yang terdapat pada kawasan Wisata substrat, hal ini disebabkan oleh gastropoda tereksploitasi di Padang Serai Kampung yang memiliki kemampuan adaptasi yang Melayu Pulau Baai Kota Bengkulu, lebih tinggi dibandingkan dengan kelas disajikan dalam Tabel 1 berikut: :

18

Tabel 1. Hasil Pengamatan Gastropoda yang terdapat pada kawasan Wisata tereksploitasi di Padang Serai Kampung Melayu Pulau Baai Kota Bengkulu

No. Ordo Familia Genus Spesies Tempat ditemukan Stasiun ke- I II III 1. Patellogastropoda Lottidae Patelloida Patelloida striata √ 2. Patellidae Cellana Cellana erosa √ 3. Archaeogastropoda Trochidae Trochus Trochus henleyanus √ √

4. Trochus maculatus √ √

5. Trochida Umbonium Umbonium costatum √ √ √

6. Neritimorpha Neritidae Nerita Nerita picea √

7. Littorinimorpha Littorinidae Tectarius Tectarius coronatus √ √

8. Mesogastropoda Cypraeidae Cypraea Cypraea Annulus √

Conidae Conus Conus quercinus √

9. Caenogastropoda Naticidae Natica Natica stellata √

10. Bursidae Bursa Bursa bufonia √ √

11. Neogastropoda Muricidae Murex Murex trapa √ √

12. Nassaridae Nassarius Nassarius arcularius √ √

14. Terebridae Hastula Hastula hetica √ √

15. Heterobranchia Pleurodintidae Achatina Achatina fulica √

16. Architectonicidae Architectonica Architectonica maxima √

19

KESIMPULAN teluk segara kota bengkulu. Skiripsi. Fakultas Hukum: Jenis-jenis gastropoda yang di Universitas Bengkulu. peroleh dari kawasan wisata terdiri dari 16 spesies yaitu Patelloida striata, Trochus Ira, Rahmadani, dan Nur Irawati. 2015. henleyanus, Trochus maculatus, Keanekaragaman Dan Umbonium costatum, Nerita picea, Kepadatan Gastropoda Di Tectarius coronatus, Cypraea annulus, Perairan Desa Morindino Natica stellata, Bursa bufonia, Murex Kecamatan Kambowa trapa, Nassarius arcularis, Conus Kabupaten Buton Utara. Jurnal quercinus, Hastula hetica, Achatina fulica, Ilmu Perikanan dan Sumber Architectonica maxima, dan Cellana erosa. daya Perairan.Fakultas Gastropoda yang di dapat tergolong ke Perikanan dan Ilmu Kelautan dalam 10 Ordo, 14 Familia, 16 Genus, dan Universitas Halu Oleo. 16 Spesies. Isnaningsih, N, R., & M, P, Patria. 2018. DAFTAR PUSTAKA Peran Komunitas Moluska Ahmad, 2018.Identifikasi Filum dalam Mendukung Fungsi (Gastropoda) Di Perairan Palipi Kawasan Mangrove di Tanjung Soreang Kecamatan Banggae Lesung, Pandeglang, Banten. Kabupaten Majene. Skripsi.UIN Jurnal Biotropika. Volume 6 Alluddin Makasar. No.2. Universitas Indonesia.

Nurmiati, H.M Sirih,dan Parakkasi. 2016. Fitri Retnananing Siwi, Sudarmadji, dan Identifikasi Jenis-Jenis Suratno. 2017. Keanekaragaman Gastropoda Dan Bivalvia Di dan Kepadatan Gastropoda di Pantai Lowu-Lowu Kecamatan Hutan Mangrove Pantai Si Runtoh Lea-Lea Kota Baubau. Jurnal Taman Nasional Baluran. Jurnal Ampibi. Vol.1. No.3 hal.( 56- Ilmu Dasar, Vol.18 No. 2, Juli 60 ). 2017 : 119-124 Rangan, J.K., 2010. Inventory Gastropoda in the Floor of Mangrove Forest Hartoni & A, Agussalim. 2013. Komposisi Rap Rap Village South Minahasa dan Kelimpahan Moluska Regency of North Sulawesi. (Gastropoda dan Bivalvia) di Jurnal Perikanan dan Kelautan. Ekosistem Mangrove Muara Vol VI (1): 63-66. Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatra Saptarini, D. I, Trisnawati.,M, A, Selatan. Palembang Hadiputra. 2011. Struktur Komunitas Gastropoda (Moluska) Ibrahim.2015.Metodologi Penelitian Hutan Mangrove Sendang Biru, Kualitatif.Alfabeta.Bandung. Malang Selatan. Surabaya, Indonesia Indasari Y. 2014. Analisis yuridis hak penguasaan atas tanah timbul berdasarkan undang – undang pokok agraria dan rencana tata ruang wilayah di kecamatan

20