Sultan Hamid Ii Berwajah Ganda Dalam Karier Politiknya Di Indonesia Makalah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sultan Hamid Ii Berwajah Ganda Dalam Karier Politiknya Di Indonesia Makalah PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI SULTAN HAMID II BERWAJAH GANDA DALAM KARIER POLITIKNYA DI INDONESIA MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: VINSENSIUS 101314006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI SULTAN HAMID II BERWAJAH GANDA DALAM KARIER POLITIKNYA DI INDONESIA MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: VINSENSIUS 101314006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN Makalah ini saya persembahkan kepada: 1. Yesus Kristus, Bunda Maria, Bapa Yosef, serta Santo Vinsensius pelindung saya yang telah memberikan kesempatan, semangat dan pencerahan sehingga karya tulisan ini dapat terselesaikan. 2. Kedua orangtuaku Bapak Jongki dan Ibu Merensiana Sa’arin yang telah membesarkanku, kedua kakak Agapitus, Adria Utami Yosa dan adik tercinta Eligia Suriati serta tidak lupa juga untuk Bintang dan Fabian yang selalu memotivasi, mendewasakanku dan menguji kesabaranku dengan segala kelebihan dan kekurangannya. iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MOTTO “Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata” Arus… Arus.. Arus "Sebagai manusia kita wajib bersikap adil dan toleran terhadap sesama, dalam menjalani kehidupan kita harus bercermin dari surga dan setiap nafas kehidupan yang kita miliki berasal dari Tuhan Yang Maha Esa " “Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya karena tak semuanya mudah dinikmati” (Charles Lamb) ” Proses untuk mengerti itu memang harus diawali dengan kebingungan.” (Dr. Taufiq Rochim) ” Salah satu cara untuk menilai diri Anda adalah dengan membayangkan apabila saya menjadi anda dan anda menjadi Saya.” (Ir. Pawito Merto Sontowiryo, M.Sc) v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 11 November 2015 Penulis vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRAK SULTAN HAMID II BERWAJAH GANDA DALAM KARIER POLITIKNYA DI INDONESIA Vinsensius Universitas Sanata Dharma 2015 Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dua permasalahan pokok, yaitu:1. Riwayat hidup Sultan Hamid II. 2. Karier politik Sultan Hamid II dalam percaturan politik di Indonesia. Melalui studi pustaka yang ditulis secara deskriptif analitis diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Sultan Hamid II lahir pada 12 Juli 1913 di Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi Sultan Pontianak ke-VII (1945-1978) Kesultanan Qadriyah Pontianak, dilantik pada tanggal 29 Oktober 1945, hingga akhir hayatnya Sultan Hamid II adalah seorang federalis sejati. 2. Sultan Hamid II turut memperjuangkan pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia dari Belanda, karya terbaiknya ketika Indonesia masih berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah lambang negara “Elang Rajawali - Garuda Pancasila” yang sampai saat ini menjadi Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Garuda Pancasila. viii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE TWO FACED OF SULTAN HAMID II IN HIS POLITICAL CARRER IN INDONESIA Vinsensius Sanata Dharma University 2015 This paper aims to describe two basic problems, namely : 1. The history of Sultan Hamid II. 2. Sultan Hamid's political career in Indonesian political scene . By means of library study, the research results are as follows: 1. Sultan Hamid II was born in July 12th 1913 in Pontianak, West Borneo. He became the VII of Sultan Pontianak (1945 – 1978) in Qadriyah Pontianak Sultanate. Elected in October 29th 1945, until his last day he was a true federalism. 2. Sultan Hamid II was known to fight for Indonesian sovereignty from Dutch, his masterpiece was an emblem of “Elang Rajawali - Garuda Indonesia” when Indonesia was still in Republic of the United States of Indonesia (RIS), which until now, still becomes an emblem of The Unitary State of Republic of Indonesia (NKRI) Garuda Pancasila. ix PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan restu-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sultan Hamid II Berwajah Ganda Dalam Karier Politiknya Di Indonesia” pada akhirnya bisa terselesaikan dengan baik. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah. Penulisan karya ini tentunya tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. 3. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, dampingan, dan dukungan dalam pelaksanaan penulisan makalah ini. 4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan motivasi, semangat, pengarahan serta masukan selama penyusunan makalah ini. x PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 5. Teman-teman Pendidikan Sejarah angkatan 2010: Brury,Feby, Kristin, Lilik, Jhon Gemblong, Rigend, Fery, Bona, Orin, Leo Sony, Ardy. Teman-teman seperjuangan dari Kal-Bar: Sarwo, Eky, Tri, Saddam, Ibun, Richardus, Crist, Topon. Sahabat yang setia Abet, Ujank dan adik-adik tingkatan yang senantiasa mendorong dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan makalah ini. 6. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi makalah ini. Semoga hasil karya ini berguna bagi pengguna dan pembacanya. Yogyakarta, 11 November 2015 Penyusun, xi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv HALAMAN MOTTO .............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vii ABSTRAK ................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................... ix KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6 C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 7 D. Manfaat Penulisan ...................................................................... 7 E. Sistematika Penulisan ................................................................ 8 BAB II Riwayat Kehidupan Sultan Hamid II ....................................... 9 A. Kehidupan Masa Kecil Sultan Hamid II Hingga Menjadi Seorang Sultan Pontianak ke-7 ................................................................ 9 B. Antara Federalis dan Unitaris .................................................... 20 xii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI BAB III Karier Politik Sultan Hamid II ................................................ 30 A. Karier Politik Sultan Hamid II ketika berpihak pada Belanda ... 30 1. Terlibat Perang Melawan Jepang Tahun 1941 .............. 30 2. Ajudan
Recommended publications
  • Bidang Usaha Non Konstruksi Tahun 2014
    DAFTAR PERUSAHAAN JASA PENUNJANG MIGAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NO. 27 TAHUN 2008 BIDANG USAHA JASA NON KONSTRUKSI 2014 Nomor PERUSAHAAN kode SUB BIDANG USAHA ALAMAT TELEPON / FAX PIMPINAN S K T Tanggal 1 PT Raja Janamora Lubis p. Jasa Penyedia Tenaga Kerja: Tenaga Pemboran: Jalan Bakti Abri Gang Swadaya II Telp:(021) 46351155 Yudi Susanto Lubis 0001/SKT-02/DMT/2014 2-Jan-14 Operator Lantai Bor, Operator Menara Bor, Juru RT/RW 02/09 No. 38 - Depok Fax: (021) 46222485 Bor, Ahli Pengendali Bor, dan Rig Superintendent 2 PT Waviv Technologies a. Survei Seismik: Pengolahan Data Seismik (Seismic Gedung Bursa Efek Indonesia Telp:(021) 5155955 Pandu Utama Witadi 0002/SKT-02/DMT/2014 2-Jan-14 Data Processing) Tower 1 Lantai 15 Suite 102 - Fax:(021) 5155955 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52- 53 - Jakarta 3 PT Waviv Technologies b. Survei Non Seismik: Survei Geologi, Survei Gedung Bursa Efek Indonesia Telp:(021) 5155955 Pandu Utama Witadi 0003/SKT-02/DMT/2014 2-Jan-14 Geofisika, Survei Oseanografi (Metocean Survey) Tower 1 Lantai 15 Suite 102 - Fax:(021) 5155955 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52- 53 - Jakarta 4 PT Waviv Technologies c. Geologi dan Geofisika: Interpretasi Data Seismik, Gedung Bursa Efek Indonesia Telp:(021) 5155955 Pandu Utama Witadi 0004/SKT-02/DMT/2014 2-Jan-14 Interpretasi Data Geologi dan Geofisika, Tower 1 Lantai 15 Suite 102 - Fax:(021) 5155955 Permodelan Reservoir (Reservoir Modeling) Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52- 53 - Jakarta 5 PT Waviv Technologies p. Jasa Penyedia Tenaga Kerja: Tenaga Survei Gedung Bursa Efek Indonesia Telp:(021) 5155955 Pandu Utama Witadi 0005/SKT-02/DMT/2014 2-Jan-14 Seismik: Juru Ukur Seismik, Juru Tembak Seismik, Tower 1 Lantai 15 Suite 102 - Fax:(021) 5155955 Ahli Topografi Seismik, Ahli Rekam Seismik, Ahli Jalan Jenderal Sudirman Kav.
    [Show full text]
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R
    GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Mohammad Iskandar, Mirwan Andan EDITOR Mukhlis PaEni, Kasijanto Sastrodinomo PEMBACA UTAMA Anhar Gonggong, Susanto Zuhdi, Triana Wulandari PENULIS Andi Lili Evita, Helen, Hendi Johari, I Gusti Agung Ayu Ratih Linda Sunarti, Martin Sitompul, Raisa Kamila, Taufik Ahmad SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih TATA LETAK DAN GRAFIS Rawan Kurniawan, M Abduh Husain PENERBIT: Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-572504 2017 ISBN: 978-602-1289-72-3 SAMBUTAN Direktur Sejarah Dalam sejarah perjalanan bangsa, Indonesia telah melahirkan banyak tokoh yang kiprah dan pemikirannya tetap hidup, menginspirasi dan relevan hingga kini. Mereka adalah para tokoh yang dengan gigih berjuang menegakkan kedaulatan bangsa. Kisah perjuangan mereka penting untuk dicatat dan diabadikan sebagai bahan inspirasi generasi bangsa kini, dan akan datang, agar generasi bangsa yang tumbuh kelak tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Oleh karena itu, dalam upaya mengabadikan nilai-nilai inspiratif para tokoh pahlawan tersebut Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan penulisan sejarah pahlawan nasional. Kisah pahlawan nasional secara umum telah banyak ditulis. Namun penulisan kisah pahlawan nasional kali ini akan menekankan peranan tokoh gubernur pertama Republik Indonesia yang menjabat pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para tokoh tersebut adalah Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R. Pandji Soeroso (Jawa Tengah), R.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT 1949-1950 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Leonardo Nim : 011314043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Atas dasar cinta, skripsi ini kupersembahkan kepada: Ø Tuhanku penguasa alam semesta yang dengan setia selalu menjaga dan mendampingi setiap langkah dalam hidupku. Ø Papa dan ibu tercinta, terimakasih atas pengorbanan, perjuangan, kepercayaan, dan kasih sayangnya. Ø Mama yang ada di surga yang telah memberikan nafas kehidupan. Ø Kedua Adikku tersayang, Riko dan Berto yang telah menjadi aspirasi putih dalam mencapai tujuanku. Ø Seluruh keluarga Besarku yang bukan rahasia lagi selalu mendoakanku. Ø Separuh nafasku Lina Ndu’ Ku Dwiyanti, terimakasih telah menemaniku dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, kamulah satu-satunya. Ø Laskar Cinta 291 dan Ex 291, tebarkanlah benih-benih cinta dan musnahkanlah virus-virus benci. Ø Keluarga besar 291 (Pak Parno, Ibu Yayuk), terimakasih atas semuanya. Ø Sedulur-sedulur angkatan ’01 Ovie, Siska, Jonni Van Ann, Maria, Era, Ida Bolon, Lippo, Mas dab Suryatno, dan yang tak bisa di sebut satu persatu. Ø Almamaterku tercinta Prodi pendidikan Sejarah
    [Show full text]
  • A History of Hadrami Community in Southeast Asia
    DOI: 10.21274/epis.2019.14.2.169-188 A HISTORY OF HADRAMI COMMUNITY IN SOUTHEAST ASIA Imam Subchi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia [email protected] Abstract Hadrami-Arabs have played essential roles in Islamisation process across Southeast Asian region. This article diachronically examines the history of Hadrami community and their roles in islamisation. It looks at the dynamics, adaptation, and contestation of Islamisation in the region. This article offers actors-centered accounts of how the Hadrami community contributes to Islamic proselitisation activism (dakwah), politics, and contestation within the community. It further argues that, throughout the history of Hadrami in Southeast Asia, political adaptation and contestation have been essential elements that shape the current Islamic-scape in contemporary Southeast Asia. [Komunitas Hadrami-Arab berperan penting dalam proses Islamisasi di wilayah Asia Tenggara. Artikel ini akan membahas secara diakronis sejarah komunitas Hadrami dan peran mereka dalam proses Islamisasi. Artikel ini mengkaji dinamika, adaptasi, dan kontestasi dalam proses Islamisasi di wilayah Asia Tenggara. Kemudian, artikel ini menawarkan pendekatan “aktor” untuk membahas bagaimana komunitas Hadrami berkontribusi dalam aktifitas dakwah, politik, dan kontestasi dalam komunitas Hadrami. Selanjutnya, saya berargumen bahwa, melalui pelacakan sejarah Hadrami di Asia Tenggara, bahwa adaptasi politik dan kontestasi menjadi faktor penting yang menjelaskan terbentuknya Islamic-scape di Asia Tenggara kontemporer
    [Show full text]
  • Multicultural Narratives in Indonesian Education Historiography: Study Discourse-Historical Approach History Textbook of Senior High School
    The 2nd International Conference on Technology, Education, and Social Science 2018 (The 2nd ICTESS 2018) Multicultural Narratives in Indonesian Education Historiography: Study Discourse-Historical Approach History Textbook of Senior High School Akhmad Dwi Afiyadi, Leo Agung S, Sunardi Department of History Education, Sebelas Maret University, Solo, Indonesia Correspondence: [email protected] Abstract: This research tries to trace the multicultural narrations produced by government through textbooks of history lesson (high school) as compulsory subjects. This research is based on the theory of multiculturalism which states that multiculturalism is the recognition of cultural diversity including ethnic, religious, racial and intergroup diversity. On the other hand this articles attempts to look at the multicultural narrations produced by the government in the textbooks of historical pursuits and the political context of education in the production of multicultural narratives. The multicultural narratives described in the textbook of the history lessons ideally depict the territory of Indonesia which has a diversity of tribes, religions, race and groups. The result of this study are expected to find whether the narrative textbooks of history lessons have revealed historical facts that reflect the diversity of Indonesian society and see how the political context of education, whether to position the textbook as a way of controlling the official historical narratives that students, educators and policy makers education. Keywords: [Multicultural Narratives, History Textbook, Discourse-Historical Approach, Education Historiography] 1. INTRODUCTION not be separated from the political interests of the government. State political conditions The lesson of history is the lessons affect the curriculum and textbook material. taught at the school from the elementary to This is because history textbooks in schools the secondary level.
    [Show full text]
  • Berita Resmi Paten Seri-A
    ISSN : 0854-6789 BERITA RESMI PATEN SERI-A No. BRP482/IV/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 01 APRIL 2016 s/d 01 OKTOBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 6 (ENAM) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG PATEN NOMOR 14 TAHUN 2001 DITERBITKAN BULAN APRIL 2016 DIREKTORAT PATEN, DTLST DAN RD DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA BERITA RESMI PATEN SERI-A No. 482 TAHUN 2016 PELINDUNG MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TIM REDAKSI Penasehat : Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Penanggung jawab : Direktur Paten, DTLST dan RD K e t u a : Kasubdit Permohonan dan Publikasi Paten Sekretaris : Kasi. Publikasi dan Dokumentasi Paten Anggota : Hananto Adi, SH Syahroni., S.Si Ratni Leni Kurniasih Penyelenggara Direktorat Paten, DTLST dan RD Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Alamat Redaksi dan Tata Usaha Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan 12190 Telepon: (021) 57905611 Faksimili: (021) 57905611 Website : www.dgip.go.id INFORMASI UMUM Berita Resmi Paten Nomor 482 Tahun Ke-26 ini berisi segala kegiatan yang berkaitan dengan pengajuan Permintaan Paten ke Kantor Paten dan memuat lembar halaman pertama (front page) dari dokumen Paten. Daftar Bibliografi yang tertera dalam lembar halaman pertama (front page) adalah sesuai dengan INID Code (Internationally agreed Number of the Identification of Date Code). Penjelasan Nomor Kode pada halaman pertama (front page) Paten adalah sebagai berikut : (11) : Nomor Dokumen (20) : Jenis Publikasi (Paten atau
    [Show full text]
  • Jurnal Ilmu Budaya Sultan of Ternate Iskandar Djabir Syah
    1 | JURNAL ILMU BUDAYA Volume 4, Nomor 1,J uni 2 0 1 6 , ISSN: 2 3 5 4 - 7294 SULTAN OF TERNATE ISKANDAR DJABIR SYAH: FROM MALINO CONFERENCE TO BECOME THE MINISTER OF HOME AFFAIRS OF EASTERN INDONESIA STATE (NEGARA INDONESIA TIMUR/NIT) 1946-1950 Rustam Hasyim1 Program Doktor Ilmu-ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM/ Dosen PKn FKIP Unkhair Ternate) [email protected] Abstract This study aims to reconstruct the political participation of Iskandar Djabir Syah (the 47th Sultan of Ternate) in the establishment of the State of Eastern Indonesia. The study focuses on outlining some political events involving Iskandar Djabir Syah such as the Malino and Denpasar conferences and becaming the Minister of Home Affairs of the Eastern Indonesia State for 1949 to 1950 periods. The method used in this paper is a heuristic method that is history, criticism, interpretation and historiography. The results showed that: (1) the participation of Sultan of Ternate Iskandar Djabir Syah in the unitary state started in the early independence of the Republic of Indonesia; it was characterized by conducting Malino and Denpasar conferences in 1946. The establishment of the Eastern Indonesia State became the political inspiration for Iskandar Djabir Syah to involve as the senate member of the Eastern Indonesia State/NIT representing North Maluku, as well as one of its designers. (2) As one of the leaders who agreed to the idea of van Mook to form a federalist country in the Malino and Denpasar conference, so that when the Eastern Indonesia State was formed, he was appointed as the Minister of Home Affairs in the cabinet of J.E.
    [Show full text]
  • The Royal Mosques in Indonesia from 16Th to Early 20Th Centuries As a Power Representation
    I.P. Nasution, Int. J. of Herit. Archit., Vol. 1, No. 3 (2017) 494–502 THE ROYAL MOSQUES IN INDONESIA FROM 16TH TO EARLY 20TH CENTURIES AS A POWER REPRESENTATION ISMAN Pratama NASUTION Department of Archaeology, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia, Indonesia. ABstract This study describes the characteristics of the royal mosques in Indonesia from the 16th century to the early 20th century through the architectural and archaeological study of the building’s components. Royal mosques are meaningful in the concept of building because they are the places for sultans and their people to pray, and these mosques are located in the capital cities of the Islamic empires that rep- resent the sultans and became the identity of the characters of the Islamic empires in the past. Through architectural and archaeological studies of several kingdom’s mosques in Java, Sumatra, Borneo, Sulawesi and North Maluku, this research observes the data with the context of space (spatial) with the central government (the palace), squares, markets, tombs and other buildings of a king. In addition, this paper studied the aspects of power relations with the palace mosque as the centre of power, to reveal the power of representation in the mosque, with attention to the style of the building and ritual. The results obtained show that the royal mosques in Indonesia have special characteristics displayed in the building form and the local ritual practices that are different from non-royal mosques and the mosques outside of Indonesia as a strategy and resistance against global Islamic power relations in the past. Keywords: identity and resistance, royal mosque, the representation of power.
    [Show full text]
  • DENPASAR DALAM LINTASAN SEJARAH Oleh Nyoman Wijaya
    DENPASAR DALAM LINTASAN SEJARAH Oleh Nyoman Wijaya Pengantar Setiap peneliti Kota Denpasar pasti akan memulai pembicaraannya dari adanya tiga puri di wilayah Badung, yakni Puri Kesiman, Puri Pemecutan, dan Denpasar. Akan tetapi belum ada peneliti yang dengan serius mempersoalkan mengapa dari ketiga puri itu,Puri Denpasar yang paling menonjol dan namanya diabadikan menjadi nama Ibu Kota Propinsi Bali. Mengapa Ibu Kota Propinsi Bali bukan Kesiman atau Pemecutan saja? Persoalan itu kelihatannya sepele, namun sesungguhnya di sanalah letak titik tolak jika membicarakan perkembangan Kota Denpasar Apakah Puri Kesiman dan Denpasar tidak begitu berperan dalam pemerintahan Kerajaan Badung, sehingga namanya tidak perlu diabadikan menjadi nama sebuah kota? Jawabannya tentu tidak, karena kedua puri itu tetap merupakan bagian yang integral dari suatu sistem pemerintahan Kerajaan Badung. Kedua puri itu secara silih berganti menjadi penguasa tertinggi di Kerajaan Badung, namun ketika Puputan Badung sedang berlangsung, tampuk Kerajaan Badung baru saja berpindah dari Puri Kesiman ke Puri Denpasar. Perpindhan itu terjadi karena Raja Badung Gusti Made Kesiman yang meninggal pada tanggal 14 Agustus l904 tidak memiliki seorang putra utama yang cakap di bidang ketatanegaraan dan raja di Puri Pemecutan yang lebih latak mengantikannya sudah usur dan sakit-sakitan. Oleh karena itu jadilah Puri Denpasar sebagai pusat pemerintahan Raja Badung (Ide Anak Agung Gde Agung, l989: 502-503) dengan seorang raja yang progresif dan memiliki idealisme tinggi untuk memajukan Kerajaan Badung. (Ide Anak Agung Gde Agung, l989: 502-503) Sikap seperti itu sudah muncul sebelum ia tampil sebagai seorang raja. Hal itu dapat dilihat dari karya sastranya berupa sebuah geguritan 91 bait berbahasa Melayu berjudul Geguritan I Nengah Jimbaran yang ditulisnya pada tahun l903, masa-masa terakhir dari kekuasaan Raja Badung Gusti Gde Ngurah Kesiman.
    [Show full text]
  • Kata Pengantar
    KATA PENGANTAR Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mengamanatkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk melaksanakan pengelolaan arsip statis berskala nasional yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, kemasyarakatan dan perseorangan. Pengelolaan arsip statis bertujuan menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip statis yang dikelola oleh ANRI merupakan memori kolektif, identitas bangsa, bahan pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumber informasi publik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pengolahan arsip statis, maka khazanah arsip statis yang tersimpan di ANRI harus diolah dengan benar berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan sehingga arsip statis dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Pada tahun anggaran 2016 ini, salah satu program kerja Sub Bidang Pengolahan Arsip Pengolahan I yang berada di bawah Direktorat Pengolahan adalah menyusun Guide Arsip Presiden RI: Sukarno 1945-1967. Guide arsip ini merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis bertema Sukarno sebagai Presiden dengan kurun waktu 1945-1967 yang arsipnya tersimpan dan dapat diakses di ANRI. Seperti kata pepatah, “tiada gading yang tak retak”, maka guide arsip ini tentunya belum sempurna dan masih ada kekurangan. Namun demikian guide arsip ini sudah dapat digunakan sebagai finding aid untuk mengakses dan menemukan arsip statis mengenai Presiden Sukarno yang tersimpan di ANRI dalam rangka pelayanan arsip statis kepada pengguna arsip (user). Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, anggota tim, Museum Kepresidenan, Yayasan Bung Karno dan semua pihak yang telah membantu penyusunan guide arsip ini hingga selesai. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan.
    [Show full text]
  • 37 Bab Iii Kabinet Hatta I Menghadapi Kondisi Dalam
    BAB III KABINET HATTA I MENGHADAPI KONDISI DALAM NEGERI DAN DUNIA INTERNASIONAL A. Program Kerja Kabinet Hatta I Pada tanggal 16 Februari 1948, Perdana Menteri Mohammad Hatta berpidato di muka sidang Badan Pekerja KNIP untuk menjelaskan pokok - pokok kebijakan politiknya dalam kabinet presidensial. Adapun bunyi program pemerintah yaitu: 1. Menyelenggarakan Persetujuan Renville dan terus berunding atas dasar - dasar yang telah disepakati. 2. Mempercepat terbentuknya Negara Indonesia Serikat. 3. Mengadakan rasionalisasi ke dalam. 4. Pembangunan. Dalam program ini tergambar usaha pemerintah ke luar dan ke dalam. Keluar ialah berunding dengan Belanda untuk menyelesaikan persengketaan Belanda dengan Republik Indonesia untuk mempercepat terbentuknya Negara Indonesia Serikat yang berdaulat. Ke dalam ialah menyempurnakan organisasi dengan perbaikan penghidupan rakyat yang bisa dicapai dengan diadakannya rasionalisasi besar - besaran beserta dengan pembangunan.1 Secara garis besar program kerja pemerintah dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu melanjutkan penyelenggaraan Persetujuan Renville, bagian kedua yaitu rasionalisasi dan reorganisasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1 Mohammad Hatta, Beberapa Pokok Pikiran, Jakarta: UI-Press, 1992, hlm. 24 - 25. 37 38 1. Melanjutkan Penyelenggaraan Persetujuan Renville. Pokok persoalan sejak proklamasi kemerdekaan adalah hubungan Republik Indonesia dengan Belanda dimana pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia belum terpenuhi. Dengan adanya campur tangan dunia internasional muncul harapan baru
    [Show full text]