Pabrik Garam Farmasi Pertama Di Indonesia Kini Beroperasi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
EDISI 44 TAHUN 2017 KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT SATU LAGI TEROBOSAN KF PABRIK GARAM FARMASI PERTAMA DI INDONESIA KINI BEROPERASI Manajemen Supply Chain Indonesia’s Living Semua Pegawai Atiqah Dikukuhkan Penting Saat Persaingan Legend Company Kimia Farma Dilarang Sebagai Duta Produk Bisnis Kian Ketat untuk Kimia Farma Menerima Gratifikasi Varian Baru Venus SALAM Mari Kita Dukung Manajemen Tekad manajemen Kimia Farma yang akan membangun kembali pabrik garam farmasi tahap II guna memenuhi kebutuhan nasional patut diacungi jempol. Untuk memuluskan target itu, dukungan dari stakeholder maupun segenap insan Kimia Farma sangat diperlukan. erhitung sejak pekan pertama sama, hanya berjarak 100 meter dari Desember 2016, pabrik pabrik tahap I, dengan kapasitas 4.000 Eddy Murianto T garam farmasi Kimia Farma ton per tahun. Pemimpin Redaksi di kawasan Watudakon, Jombang, Jatim, sudah beroperasi. Realisasi Garam farmasi merupakan BBO (bahan pengoperasian pabrik tersebut tentu baku obat) untuk pembuatan infus, Tak hanya itu, pihak Kementerian cukup membanggakan kita semuanya oralit, sirup, pelarut vaksin, tablet, Kesehatan sebagaimana disampaikan mengingat pabrik tersebut merupakan cairan pencuci darah, dan minuman Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat pabrik garam farmasi pertama di kesehatan. Di bidang kosmetik, Kesehatan, Maura Linda Sitanggang Indonesia hasil karya inovasi anak garam farmasi kerap menjadi bahan pun juga menyampaikan apresiasi dan bangsa. campuran dalam pembuatan sampo dukungannya. dan sabun. Memang dari segi kapasitas, Maura Linda menegaskan, keputusan pembangunan pabrik garam farmasi Ironinya dari kebutuhan garam farmasi Kimia Farma untuk membangun pabrik tahap I tersebut, jauh dari kemampuan di Indonesia yang mencapai sekitar garam farmasi serta rencananya untuk untuk memenuhi kebutuhan nasional. 6.000 ton per tahun, sekitar 95% di meningkatkan kapasitas dengan Total kebutuhan garam farmasi di antaranya harus didatangkan dari luar membangun pabrik berikutnya, Indonesia saat ini mencapai sekitar negeri. Selama ini, industri farmasi di merupakan wujud nyata dukungan 6.000 ton per tahun. Sementara Indonesia mengimpor garam farmasi industri dalam pelaksanaan program pabrik garam farmasi tersebut hanya dari Selandia Baru, Jerman, Tiongkok, pemerintah untuk meningkatkan memiliki kapasitas 2.000 ton per Australia, dan India. derajat kesehatan masyarakat. tahun. Yang melegakan, Badan Pengkajian Melihat antusias dukungan yang Itu pula sebabnya, Direksi PT Kimia Penerapan Teknologi (BPPT) diberikan oleh stakeholder Kimia Farma (Persero) Tbk, berencana sebagai mitra kerja Kimia Farma Farma dalam memproduksi garam kembali menginvestasikan modalnya dalam pembangunan pabrik garam farmasi tersebut, tentu sangat untuk pembangunan pabrik garam farmasi tahap I tersebut, bersedia diharapkan pula dukungan serupa juga farmasi tahap II senilai Rp76 miliar. untuk mendukung penuh rencana diberikan oleh segenap insan Kimia Lokasi pabrik tahap II ini, berada di pembangunan pabrik garam farmasi Farma yang terkait dengan produksi kawasan pabrik garam farmasi yang tahap II tersebut. dan pemasaran produk itu. <GK> [email protected] SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA! gemakaef Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang. Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan, maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan Anda melalui email ke [email protected] atau melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat imbalan. Kami tunggu tulisan Anda! PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB GM Sekertaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Eddy Murianto PENYUNTING Siti Anisa Husnu, Waskito Legowo DOKUMENTASI Budiawan ADMiNISTRASI & SIRKULASI Ardiansyah, Handoko KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Lana Adi I. (Jakarta), Suharsono (Mojokerto), I Wayan Lodra (Denpasar) REPORTER DAERAH DG. Kumarsana (Mataram), M.Syahrun (Balikpapan), Agung (Bandung), Hendro Pramono (Yogyakarta), Akbar Azis (Makssar), Agung Pramono (Semarang), Muhar (Papua), Ramlan Lubis (Padang), Atis (Medan), Sujiono (Surabaya), Muhammad Ilham (Banda Aceh), Aprizal (Palembang), Teguh Waseno (Batam) ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441 EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 18): Menjadi Manusia Kimia Farma yang Efektif dan Produktif OleH: Rusdi Rosman setelah pimpinannya diganti atau Dalam buku Stephen R. Covey yang dimutasi dan diganti oleh pimpinan sudah lama terbit, misalnya, telah yang baru kemudian Unit kerja tersebut digambarkan tentang bagaimana menjadi baik atau untung ataupun kita secara personal menjadi sebagai kinerjanya membaik. Tetapi bisa juga seorang yang efektif dan produktif. terjadi sebaliknya. Lebih jauh lagi adalah menjadikan kita mempunyai leadership dan hidup Sikap ataupun karakter ini sulit diukur sangat efisien dan nyaman. dan dinilai dalam proses menerima/ rekrutmen karyawan, tetapi baru bisa Setidaknya ada 7 hal yang harus terlihat dalam beberapa tahun setelah dibiasakan dalam kehidupan sehari- mereka bekerja dan berinteraksi hari sehingga bisa menjadi budaya dalam organisasi/perusahaan. Sulitnya pribadi yang melekat. Yang pertama adalah ketika karyawan ini tidak ingin adalah Kebiasaan menjadi pro-aktif. antan Presiden Coca-Cola merubah sikap atau karakternya yang Pembawaan ini sangat banyak dimiliki Donald Keough suatu saat negative bahkan menjadi entropy oleh manusia-manusia di negara maju Mberkata: “Sukses atau dalam lingkiungan kerjanya. Akibatnya di Asia seperti orang Korea dan Jepang. Gagalnya suatu Bisnis tergantung adalah bukan hanya kinerjanya yang Mereka sangat disiplin membiasakan pada sikap pekerjanya”, saya kurang baik tetapi dapat memberi dirinya pro-aktif atau bisa disebut setuju dengan perkataan beliau ini, pengaruh negative kepada rekan “CARE” seperti budaya Kimia Farma berdasarkan pengalaman menjadi kerjanya. yang tertulis. Tidak heran bila Korea Direksi KF yang sudah hampir 10 yang merdeka hampir bersamaan Tahun, merasakan bahwa apapun Menjadi manusia yang efektif dan dengan kita, tetapi kemajuannya yang kita mau kembangkan yakinkan produktif inilah dambaan Kimia Farma, sangat luar biasa. Menjadi pro-aktif dulu “apakah ada SDM yang bisa yang diharapkan dapat membawa atau Care tadi, arti luasnya adalah menjalankannya?, kemudian tanyakan Kimia Farma tumbuh dan bertahan membiasakan kita pandai mengambil lagi, apakah SDM yang ditempatkan hidup hingga lama, atau dengan kata keputusan/tidak “mencla-mencle”, itu sudah cukup pengalaman dan lain menjadikan Kimia Farma menjadi selalu fokus dalam apapun yang keterampilannya?, yang terakhir sustainable company. Untuk menjadi sedang dikerjakan, termasuk dalam adalah, tanyakan bagaimana SIKAP perusahaan yang bertahan lama, maka berlibur maka focus berlibur dan SDM tersebut?. Pengalaman saya faktor sikap dan karakter sumber daya tidak memikirkan pekerjaan, tidak membuktikan bahwa memang sukses manusianya memegang peran yang menyalahkan situasi dan orang lain atau gagalnya suatu unit binis itu sangat penting. dan selalu berfikir untuk memperbaiki sangat tergantung pada siapa yang hal-hal yang belum beres/baik. menjalankannya, kombinasi faktor2 Lantas bagaimana membuat semua teknis sudah dia miliki dan sikap dia unit kerja di KF membaik kinerjanya Kebiasaan yang kedua adalah dalam mengelola unit kerja atau bisnis dengan keberadaan SDM yang membiasakan dalam mengambil tersebut berpengaruh dan memberikan sudah terlanjur ada/direkrut, Terlepas langkah atau pekerjaan namun dampak pada output kerjanya. dari keadaan ekonomi dan kondisi sekaligus sudah memikirkan tujuannya persaingan bisnisnya?. Hal inilah yang atau akhirnya, artinya tidak asal- Ada banyak unit kerja di KF yang gagal cukup menghawatirkan dan harus asalan dan membuang waktu yang atau rugi ataupun menurun kinerjanya mendapatkan perhatian serius dari tanpa tujuan positif. Membiasakan pada suatu kepemimpinan, tetapi Direksi dan para Managernya. diri menilai apa keuntungan dari 02 G E M A K A E F EDISI 44 TAHUN 2017 pekerjaan, kegiatan atau upaya yang terlebih dahulu baru kemudian dipahami sebab itu haruslah berolah raga, kita akan lakukan tersebut. Lebih jauh orang lain. Harus mendengarkan harus mempunyai mental yang baik lagi apa dampaknya bagi kita atau orang lain ataupun karyawan, teman maka harus tidak gampang menyerah organisasi. Kebiasaan ini banyak sekerja tentang apa yang mereka bila sesuatu menghambat. Dilain pihak manfaatnya baik secara personal inginkan, apa dan bagaimana sudut kita tidak bisa hidup sendiri didunia ini, ataupun professional. Bilamana ini pandangnya dan bagaimana tingkat sebagai manusia pasti butuh teman, bisa di biasakan maka apapun yang pemahaman mereka dalam bekerja sahabat atau rekan bisnis, oleh sebab kita lakukan bukan pekerjaan yang sia- dan berinteraksi. Bukan sebaliknya itu sisakan waktu untuk bersosialisasi. sia yang membuang waktu percuma. bahwa hanya kita yang ingin mereka Yang cukup penting adalah menjaga Prinsipnya waktu yang dipakai harus dengarkan, hanya kita yang ingin kehidupan spiritual agar kecerdasan semua berujung pada suatu target dan dipahami orang lain terlebih dahulu. pikiran