Melayani Dengan Hati, Menuju Yang Terbaik

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Melayani Dengan Hati, Menuju Yang Terbaik Laporan Tahunan 2005 Melayani dengan hati, menuju yang terbaik history of bank mandiri Melayani dengan hati Menuju yang terbaik Profil Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp254,3 triliun (USD25,9 miliar) dengan pangsa pasar sebesar 18,0% dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri sebesar Rp199,0 triliun atau sama dengan 17,6% dari total dana pihak ketiga secara nasional, dimana jumlah tabungan merupakan 16,0% dari total tabungan secara nasional. Begitu pula dengan pangsa pasar deposito berjangka sebesar 19,1% dari total deposito berjangka di Indonesia. Selama tahun 2005, pertumbuhan dana pihak ketiga kami sebesar 5,8%, sementara pertumbuhan kredit sebesar 13,3%. Bank Mandiri memiliki struktur permodalan yang kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,7% pada akhir tahun 2005, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Visi Kami Bank Terpercaya Pilihan Anda Misi Kami • Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar • Mengembangkan sumber daya yang profesional • Memberikan keuntungan maksimal kepada stakeholder • Melaksanakan manajemen terbuka • Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan daftar isi 2 Warisan tak ternilai 3 Penghargaan 4 Ringkasan Laporan keuangan 6 Sambutan komisaris Utama 12 Sambutan direktur Utama 27 Struktur organisasi 28 Finance & strategy 46 Good Corporate Governance 53 Laporan komite audit 54 Laporan komite nominasi & remunerasi 55 Laporan komite GCG 56 Corporate banking 61 Commercial banking 65 Small business & micro banking 68 Consumer banking 73 Treasury & international 78 Produk & Jasa 82 Manajemen risiko 91 Jaringan distribusi 94 Human Capital 98 Teknologi informasi 100 Tanggung Jawab sosial 102 Informasi Pemegang saham 106 Manajemen 108 Daftar Jaringan kantor Cd Laporan keuangan konsolidasian dengan Cd Laporan auditor independen history of bank mandiri Warisan tak ternilai Bank Mandiri berdiri pada tanggal yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank makanan dan minuman, pertanian, 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan dan impor. kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli prinsip ‘four eyes,’ di mana persetujuan kredit 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan unit Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, berawal dari Bank Industri Negara (BIN), business kami. Bank Mandiri juga berhasil Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank sebuah bank industri yang didirikan pada mencetak kemajuan yang signifikan dalam Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi tahun 1951 dengan misi untuk mendukung melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah pengembangan sektor-sektor ekonomi dan nasabah ritel. Pada bulan Desember turut membentuk riwayat perkembangan tertentu, khususnya perkebunan, industri dan 1999, jumlah kredit kepada nasabah perbankan di Indonesia dimana sejarahnya pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo corporate sebesar 87% dari total kredit. Pada berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu. dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN 31 Desember 2005, jumlah kredit kepada kemudian digabung dengan bank Bapindo. nasabah corporate mencakup 44,6% dari total Bank Dagang Negara merupakan salah Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk kredit, porsi kredit kepada nasabah UKM satu bank tertua di Indonesia, pertama membantu pembangunan nasional melalui dan mikro sebesar 43,9%, sedangkan kredit kali dibentuk dengan nama Nederlandsch pembiayaan jangka menengah dan jangka kepada nasabah consumer sebesar 11,5%. Indische Escompto Maatschappij di Batavia panjang pada sektor manufaktur, transportasi (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 dan pariwisata. Sejak didirikan, Bank Mandiri terus bertekad namanya berubah menjadi Escomptobank untuk membentuk tim manajemen yang NV, dimana selanjutnya pada tahun 1960 Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu handal dan professional serta bekerja dinasionalisasikan serta berubah nama tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip corporate menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank yang telah berpengalaman selama lebih dari governance, pengawasan dan kepatuhan Pemerintah yang membiayai sektor industri 140 tahun. Masing-masing dari empat bank yang sesuai standar internasional. Bank dan pertambangan. bergabung telah memainkan peranan yang Mandiri disupervisi oleh Komisaris yang penting dalam pembangunan ekonomi. terdiri dari orang-orang yang menonjol di Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya komunitas keuangan yang ditunjuk oleh bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan konsoLidasi dan inteGrasi Menteri Keuangan. Tingkatan tertinggi dari Belanda De Nationale Handelsbank NV, Setelah selesainya proses merger, Bank manajemen eksekutif adalah Direksi, yang menjadi Bank Umum Negara pada tahun Mandiri kemudian memulai proses diketuai oleh Direktur Utama. Direksi kami 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank konsolidasi. Di antaranya kami menutup 194 terdiri dari para bankir yang berasal dari (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga kantor cabang yang saling tumpang tindih legacy bank dan juga direksi independen. dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara dan mengurangi jumlah pegawai dari 26.000 Selain itu, Bank Mandiri membentuk diberi hak untuk melanjutkan operasi bank menjadi 17.620. Selanjutnya diikuti dengan Compliance Group, Internal Audit dan Corporate tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum peluncuran single brand di seluruh jaringan Secretary, dan juga dari waktu ke waktu Negara digabungkan ke dalam Bank Negara melalui iklan dan promosi. secara teratur diperiksa oleh Bank Indonesia Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Salah satu pencapaian penting adalah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada penggantian secara menyeluruh platform diaudit oleh Auditor Independen. tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV teknologi kami. Kami mewarisi sembilan beralih menjadi Bank Bumi Daya. sistem perbankan dari keempat legacy bank. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari Setelah investasi awal untuk konsolidasi 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia sistem yang berbeda tersebut, kami mulai cabang dan didukung oleh anak perusahaan berawal dari perusahaan dagang Belanda melaksanakan program penggantian platform yang bergerak di bidang investment banking, N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang berlangsung selama tiga tahun dengan perbankan syariah serta bancassurance, Bank yang didirikan pada tahun 1824 dan investasi USD200 juta, di mana program Mandiri menyediakan solusi keuangan yang mengembangkan kegiatannya di sektor pengganti tersebut difokuskan untuk kegiatan menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun perbankan pada tahun 1870. Pada tahun consumer banking. Pada saat ini infrastruktur milik Negara, komersil, usaha kecil dan mikro 1960 pemerintah Indonesia menasionalisasi teknologi informasi kami sudah mampu serta nasabah consumer. perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun memfasilitasi straight-through processing dan 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank interface yang seragam untuk nasabah. Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Nasabah corporate kami merupakan penggerak Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan dua unit, salah satunya adalah Bank Negara sektor usaha, nasabah kami bergerak di Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, bidang usaha yang sangat beragam khususnya aWards Penghargaan majalah/institusi penghargaan majalah/institusi penghargaan Asia Money 2005 FX Poll for Award of Achievement in Highest Increase in Indonesia–Corporate Number of Activated Locations • Best for innovative FX products and structured ideas 2005 • Best FX prime booking services for Asian Clients • Best for currency strategy SWA & MARS • Mandiri Visa Card mendapatkan • Best post-trade services, including penghargaan sebagai ‘The best loyalty back-office program in 2005’ • Peringkat pertama kepuasaan Asia Money 2005 FX Poll for pelanggan di industri jasa untuk Indonesia–Financial Institutions bidang Priority Banking • Best domestic providers of FX services • Best corporate cash management Posisi ATM Bank Mandiri berada outsourcing capabilities diperingkat kedua ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award) Best Investor Relations—2nd The Best Performance Bank Tahun 2005 Linkage Program Award untuk kategori layanan mobile/SMS Banking dengan jumlah user terbanyak dan fitur terlengkap The Best Online Banking Tahun 2005 untuk layanan Internet Banking Milestones 1999 2003 2004 Bank Mandiri didirikan pada tanggal Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah 2 Oktober 1998. Selanjutnya Bank Bumi Republik Indonesia melakukan divestasi Republik Indonesia melakukan divestasi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor sebesar 20% atas kepemilikan saham di lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Bank Mandiri melalui penawaran umum Mandiri. Pada akhir tahun 2004, untuk Indonesia secara legal bergabung ke Bank perdana (IPO). Pada bulan April, Bank pertama kalinya Bank Mandiri mencapai Mandiri pada tanggal 31 Juli 1999. Pada Mandiri menerbitkan Medium Term Notes komposisi kredit segmen corporate
Recommended publications
  • Sugar, Steam and Steel: the Industrial Project in Colonial Java, 1830-1850
    Welcome to the electronic edition of Sugar, Steam and Steel: The Industrial Project in Colonial Java, 1830-1885. The book opens with the bookmark panel and you will see the contents page. Click on this anytime to return to the contents. You can also add your own bookmarks. Each chapter heading in the contents table is clickable and will take you direct to the chapter. Return using the contents link in the bookmarks. The whole document is fully searchable. Enjoy. G Roger Knight Born in deeply rural Shropshire (UK), G Roger Knight has been living and teaching in Adelaide since the late 1960s. He gained his PhD from London University's School of Oriental and African Studies, where his mentors included John Bastin and CD Cowan. He is an internationally recognised authority on the sugar industry of colonial Indonesia, with many publications to his name. Among the latest is Commodities and Colonialism: The Story of Big Sugar in Indonesia, 1880-1940, published by Brill in Leiden and Boston in 2013. He is currently working on a 'business biography' — based on scores of his newly discovered letters back home — of Gillian Maclaine, a young Scot who was active as a planter and merchant in colonial Java during the 1820s and 1830s. For a change, it has almost nothing to do with sugar. The high-quality paperback edition of this book is available for purchase online: https://shop.adelaide.edu.au/ Sugar, Steam and Steel: The Industrial Project in Colonial Java, 1830-18 by G Roger Knight School of History and Politics The University of Adelaide Published in Adelaide by University of Adelaide Press The University of Adelaide Level 14, 115 Grenfell Street South Australia 5005 [email protected] www.adelaide.edu.au/press The University of Adelaide Press publishes externally refereed scholarly books by staff of the University of Adelaide.
    [Show full text]
  • Dinaspu Report Renja
    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PERANGKAT DAERAH TAHUN 2021 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2022 KOTA JAMBI NAMA PERANGKAT DAERAH : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Rencana Tahun 2021 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2022 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Indikator kode Daerah dan Program/Kegiatan Kinerja Program /Kegiatan Catatan Penting Target Capaian Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/ Lokasi Sumber Dana Kinerja Pagu Indikatif 1.01.03.01.01 Program Pelayanan Administrasi dan Sarana Prasarana Perkantoran 1.01.03.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat dan 52,500,000 APBDKOTA 55,125,000 Perizinan 1.01.03.01.01.02 Penyediaan Jasa dan Komponen/Instalasi 480,690,000 APBDKOTA 504,724,500 Telekomunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 1.01.03.01.01.03 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dan 3,065,797,350 APBDKOTA 3,219,087,218 Aset 1.01.03.01.01.04 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung/Tenaga 220,000,000 APBDKOTA 231,000,000 Administrasi/Teknis Perkantoran 1.01.03.01.01.05 Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang 84,000,000 APBDKOTA 88,200,000 Cetakan dan Penggandaan 1.01.03.01.01.06 Penyediaan Makanan dan Minuman 21,000,000 APBDKOTA 22,050,000 1.01.03.01.01.07 Pengadaan, Pemeliharaan Peralatan dan 488,250,000 APBDKOTA 512,662,500 Perlengkapan Perkantoran dan Gedung Kantor 1.01.03.01.01.09 Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi 700,000,000 APBDKOTA 735,000,000 Kendaraan Jabatan/Dinas/Operasional 1.01.03.01.01.10 Pembangunan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi 420,000,000 APBDKOTA 420,000,000 Gedung/Bangunan Utilitas Kantor 1.01.03.01.02
    [Show full text]
  • Appendix Appendix
    APPENDIX APPENDIX DYNASTIC LISTS, WITH GOVERNORS AND GOVERNORS-GENERAL Burma and Arakan: A. Rulers of Pagan before 1044 B. The Pagan dynasty, 1044-1287 C. Myinsaing and Pinya, 1298-1364 D. Sagaing, 1315-64 E. Ava, 1364-1555 F. The Toungoo dynasty, 1486-1752 G. The Alaungpaya or Konbaung dynasty, 1752- 1885 H. Mon rulers of Hanthawaddy (Pegu) I. Arakan Cambodia: A. Funan B. Chenla C. The Angkor monarchy D. The post-Angkor period Champa: A. Linyi B. Champa Indonesia and Malaya: A. Java, Pre-Muslim period B. Java, Muslim period C. Malacca D. Acheh (Achin) E. Governors-General of the Netherlands East Indies Tai Dynasties: A. Sukhot'ai B. Ayut'ia C. Bangkok D. Muong Swa E. Lang Chang F. Vien Chang (Vientiane) G. Luang Prabang 954 APPENDIX 955 Vietnam: A. The Hong-Bang, 2879-258 B.c. B. The Thuc, 257-208 B.C. C. The Trieu, 207-I I I B.C. D. The Earlier Li, A.D. 544-602 E. The Ngo, 939-54 F. The Dinh, 968-79 G. The Earlier Le, 980-I009 H. The Later Li, I009-I225 I. The Tran, 1225-I400 J. The Ho, I400-I407 K. The restored Tran, I407-I8 L. The Later Le, I4I8-I8o4 M. The Mac, I527-I677 N. The Trinh, I539-I787 0. The Tay-Son, I778-I8o2 P. The Nguyen Q. Governors and governors-general of French Indo­ China APPENDIX DYNASTIC LISTS BURMA AND ARAKAN A. RULERS OF PAGAN BEFORE IOH (According to the Burmese chronicles) dat~ of accusion 1. Pyusawti 167 2. Timinyi, son of I 242 3· Yimminpaik, son of 2 299 4· Paikthili, son of 3 .
    [Show full text]
  • SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY in the NEW ORDER a Thesis Presented to the Faculty of the Center for Inte
    SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER A thesis presented to the faculty of the Center for International Studies of Ohio University In partial fulfillment of the requirements for the degree Master of Arts Sony Karsono August 2005 This thesis entitled SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER by Sony Karsono has been approved for the Department of Southeast Asian Studies and the Center for International Studies by William H. Frederick Associate Professor of History Josep Rota Director of International Studies KARSONO, SONY. M.A. August 2005. International Studies Setting History Straight? Indonesian Historiography in the New Order (274 pp.) Director of Thesis: William H. Frederick This thesis discusses one central problem: What happened to Indonesian historiography in the New Order (1966-98)? To analyze the problem, the author studies the connections between the major themes in his intellectual autobiography and those in the metahistory of the regime. Proceeding in chronological and thematic manner, the thesis comes in three parts. Part One presents the author’s intellectual autobiography, which illustrates how, as a member of the generation of people who grew up in the New Order, he came into contact with history. Part Two examines the genealogy of and the major issues at stake in the post-New Order controversy over the rectification of history. Part Three ends with several concluding observations. First, the historiographical engineering that the New Order committed was not effective. Second, the regime created the tools for people to criticize itself, which shows that it misunderstood its own society. Third, Indonesian contemporary culture is such that people abhor the idea that there is no single truth.
    [Show full text]
  • Rotterdamsche Bank, 1863-1964
    ABN AMRO Historisch Archief RotteRdAmscHe BAnk, 1863-1964 A false start, 1863-1911 Rotterdamsche Bank was founded in Rotterdam on May merger by taking over the old Amsterdam brokers 16, 1863 by a group of businessmen and bankers. One of Determeijer Weslingh & Zn. (est. 1765). This move caused them was Marten Mees, a partner in R. Mees & Zoonen, quite a shock in Dutch financial circles on account of the who thus unwittingly created a formidable rival for his traditional rivalry between the cities of Amsterdam own Rotterdam bank. The founders sought to establish and Rotterdam. Two years later Robaver took over a credit institution modelled on Britain’s Colonial Bank to Amsterdam-based Labouchere, Oyens & Co.’s Bank, meet the growing borrowing requirements of companies successor to Ketwich & Voombergh of 1790. This was operating in the Dutch East Indies. These plans proved followed in 1915 by the acquisition of Nationale Bank of The Hague. Numerous local banks were added to the list of acquisitions. Within just a few years, Robaver grew more than it had done in the first fifty years of its existence, and became one of the largest banks in the country. These moves by Robaver triggered a process of concentration and amalgamation among the commercial banks in the Netherlands, which was in keeping with a similar development in trade and industry. But it heralded the demise of many of the smaller banks. to be too ambitious and loss-making and all East Indian branches were consequently closed down. Along with other banks including R. Mees & Zoonen, Rotterdamsche Bank suffered heavy losses in the so-called Pincoffs Affair of 1879 and after licking its wounds confined its activities to Rotterdam and the surrounding area.
    [Show full text]
  • Sosiologi (Arafuru)
    SOSIOLOGI (ARAFURU) ABDUL KADIR NO KODE KELAS NAMA 1 Andi Valencia Imanda 2 Fikri Ahmad Ayyash Albuthi 3 Huge Felix 4 Nur Najla Ariqah 5 Diva Oryza Sativa 6 Luthfi Firmansyah 7 Rayhan Nurhasyim Ali 8 Patricia Oktavia 9 Moch. Irdi Mahandika Putra 10 Muhammad Bagas Hafidz Hadi 11 Diva Anisa Permata 12 Muhamad Hekal Fadilah 13 Devy Oktalia Putri 1 14 Kurnianto Nur Wahid 15 Kathrin Shakira 16 Khalisa Maulidya 17 Thania Firdausa 18 Chory Oktavia 19 Aisyah Rizki Lutfiah 20 Putri Nur`Aini 21 Faadiyah Naafilah Afkaar 23 Rafi Rizky Athallah 24 Khoirunnisaa Salsabila 25 Agung Cahyono Putro 26 Adisti Fadila Haya 27 Putri Ayu Nur Krismulyanti 28 Varadilla Virgia Iswanda 29 Cindri Roudhotul Jannah 30 Revita Abrilia Utami 31 Muhammad Dhafin Muzhaffar 32 Ratna Kustiarini 33 Tania Ramadhanty *Format username zoom : Nomor Kelompok Fasil_Nama Lengkap Contoh : 1_ Andi Valencia Imanda Silahkan untuk gabung pada link berikut ini : Link Gclass : https://classroom.google.com/c/MTMwOTIzNzgyMDQw?cjc=ts2dv5n Contact Person Fasil : Kontak WA / ID Line : 087784677425 / indahnuraini282 (WAJIB MENGHUBUNGI CONTACT PERSON FASIL) NOER ALIE NO KODE KELAS NAMA 1 Ranu Wulan Febrianti 2 Andreas Halim 3 Saskia Apriliana 4 Farrel Fachlevi 5 Nella Avrilia Nur Putri 6 Fayjuz Yu Syifa Rizuma 7 Destia Putri Resetyo 8 Ahmad Faris Arvianto 9 Tsana Khairunnisa 10 Wiyan Akhadi Ahmad 11 Rizkyta Putri Oktavia 12 Anifah 13 Tania Rahma Wati 2 14 Elshafira Azzahra Putri Irwanda 15 Hanaa Daliilah Hasby 16 Shinta Putri Dewi 17 Taufik Alhakim 18 Fradella Syafri 19 Noer Maduni 20 Zahwa Azahra 21 Arta Dwi Entrevilana 23 Ardhia Pramesti Shofadiansyah 24 Tiara Naila Prihatmo 25 Naufal Afrilio Herdyanto 26 Raisha Alya Wartono 27 Adinda Dewi Utama 28 Muhammad Ghozali 29 Kaylaluna Aprodhyta Aryandhana 30 Zalfa Apriliandhani 31 M.
    [Show full text]
  • Bank Indonesia for the Financial Year 1959 - 1960 B a N K I N D O N E S I A
    B A N K I N D O N E S I A REPORT FOR THE YEAR 1959 - 1960 * REPORT OF THE GOVERNOR OF BANK INDONESIA FOR THE FINANCIAL YEAR 1959 - 1960 B A N K I N D O N E S I A Head Office : DJAKARTA Branch Office : AMSTERDAM Representative Offices : LONDON NEW YORK Agencies : AMBON, AMPENAN, BANDJARMASIN, BANDUNG, DJEMBER, JOGJAKARTA, KEDIRI, MAKASAR,. MALANG, MEDAN, MENADO, PADANG, PAI,EMBANG, PONTIANAK, SEMARANG, SOLO, SURABAJA, TJIREBON. GENERAL REVIEW After H.E. the President decreed the re-institution of the Constitution of 1945 on July 5, 1959, the Republic of Indonesia in fact, reverted to the philosophy of the “Pantjasila” (Five Principles), born amidst the Revolution, but deviated from during these last few years. The main principles revolved around the ideas of “gotong rojong” (mutual co-operation) and “kekeluargaan” (family principle), inherently national traits, which continued to live even during the colonization period of more than three centuries. These core philosophies of ‘gotong rojong” and “kekeluargaan” ultimately crystal- lized in the present concept of “Guided Democracy”. Subsequently these changes in philosophic outlook and political concept called also for modifications in the economic field. Our economy, being an inheritance of the 19th century freefight liberalism — instead of being anchored in definite concepts logically arising from the national traits— so far remained exposed to cyclical forces and now had necessarily to be aligned to the philosophic and political concepts given form and substance already by the 1945 Con- stitution, i.e. in its general form in article 33. The words “guided economy”— Guided Economy being our present foun dat- ion—vary in meaning and content in capitalist and communist countries.
    [Show full text]
  • History of Banking in Indonesia: a Review
    JOURNAL OF CRITICAL REVIEWS ISSN- 2394-5125 VOL 7, ISSUE 08, 2020 History of Banking in Indonesia: A Review Isnaini1, Ari Purwadi2, Reza Ronaldo3, Gusmaizal 4, AA Hubur5 1Universitas Medan Area, Medan, Indonesia. 2Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Indonesia. 3STEBI Lampung, Indonesia. 4Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Indonesia 5Islamic Economics and Finance (IEF), Faculty of Business and Economics, Trisakti University, Indonesia. E-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Received: 11.03.2020 Revised: 12.04.2020 Accepted: 28.05.2020 ABSTRACT: The history of banking in Indonesia can be answered in the following periods: 1) Period of Dutch colonial until Japanese occupation era (1827 - 8 March 1942). 2) Period of Japanese occupation until the Proclamation of Independence (8 March 1942 - 17 August 1945). 3) The Independence Period until the New Order year (Proclamation of 17 August 1945 until the issuance of the Banking Act of 1967/ 31 December 1967. 4) Period of banking after 31 December 1967. The Dutch colonial era in Indonesia arguably began in 1602, the establishment of VOC (Verenigde Oost Indische Companij). From the 19th century to 1942 (during the Japanese occupation), banks in Indonesia could be classified as follows: Netherlands-owned banks, England- owned banks, Chinese-owned banks, Japanese-owned banks and Native-owned banks. KEYWORDS: banking, monetary, Indonesia, government, central bank I. INTRODUCTION The Dutch East Indies government experienced various monetary difficulties as a legacy from the "Raffles administration" which ruled Indonesia for several years (1811-1816). The money circulating at that time was issued by the government. On 11 October 1827, De Javasche Bank was founded with first capital of one million guilders.
    [Show full text]
  • Bank & Lembaga Keuangan
    MODUL 2 Sejarah Perbankan Di Indonesia BANK & LEMBAGA KEUANGAN Dosen Pengampu : Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E Materi : Capaian Pembelajaran : Sejarah Perbankan di Indonesia. Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis bagaimana perkembangan Pembahasan sejarah perbankan di Indonesia baik bank pemerintah maupun bank swasta. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan. Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku tempat penukaran uang. Para bankir Florence pada masa Renaisans melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Hal ini berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja. Pengertian bank, menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank, sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik, seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sementara itu, jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama bank. Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada tahun 1690. Pada saat itu, Kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Prancis.
    [Show full text]
  • Rotterdamsche Bank NV En Van Hierbij Gedeponeerde Archieven, (1755) 1863-1964 (1985)
    Nummer Toegang: 2.18.33 Inventaris van het archief van het Hoofdkantoor van de Rotterdamsche Bank NV en van hierbij gedeponeerde archieven, (1755) 1863-1964 (1985) Versie: 11-06-2019 D.J. Wijmer Nationaal Archief, Den Haag 2012 This finding aid is written in Dutch. 2.18.33 Rotterdamsche Bank 3 INHOUDSOPGAVE Beschrijving van het archief......................................................................................7 Aanwijzingen voor de gebruiker................................................................................................8 Openbaarheidsbeperkingen.......................................................................................................8 Beperkingen aan het gebruik......................................................................................................8 Materiële beperkingen................................................................................................................8 Aanvraaginstructie...................................................................................................................... 8 Citeerinstructie............................................................................................................................ 8 Archiefvorming...........................................................................................................................9 Geschiedenis van de archiefvormer............................................................................................9 Geschiedenis van de Rotterdamsche Bank in vogelvlucht....................................................9
    [Show full text]
  • Cars, Conduits, and Kampongs
    Cars, Conduits, and Kampongs <UN> Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde Edited by Rosemarijn Hoefte (kitlv, Leiden) Henk Schulte Nordholt (kitlv, Leiden) Editorial Board Michael Laffan (Princeton University) Adrian Vickers (Sydney University) Anna Tsing (University of California Santa Cruz) VOLUME 295 The titles published in this series are listed at brill.com/vki <UN> Cars, Conduits, and Kampongs The Modernization of the Indonesian City, 1920–1960 Edited by Freek Colombijn Joost Coté LEIDEN | BOSTON <UN> This is an open access title distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-Noncommercial 3.0 Unported (CC-BY-NC 3.0) License, which permits any non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author(s) and source are credited. The realization of this publication was made possible by the support of kitlv (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies). Cover illustration: front page issue 0 (1938) of the Vereniging Groot Batavia. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Cars, conduits, and kampongs : the modernization of the Indonesian city, 1920-1960 / edited by Freek Colombijn, Joost Coté. pages cm -- (Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde; 295) Includes index. “The origin of this book goes back to the conference on ‘The decolonization of the Indonesian city in (Asian and African) comparative perspective’, held in Leiden, from 26 to 28 April 2006” -- Preface. ISBN 978-90-04-28069-4 (hardback : alk. paper) -- ISBN 978-90-04-28072-4 (e-book) 1. Cities and towns--Indonesia--History--20th century. 2. Decolonization--Indonesia.
    [Show full text]
  • Kunjungan PDSPK Kemendikbud, Yang Dalam Hal Ini Diwakili Oleh Noorman Sambodo, S.Kom Dan Fitri Sumairawati, S.Psi Ke Dinas Pendidikan Kota Tegal
    Kunjungan PDSPK Kemendikbud, yang dalam hal ini diwakili oleh Noorman Sambodo, S.Kom dan Fitri Sumairawati, S.Psi ke Dinas Pendidikan kota Tegal. Kami bertemu dengan Ibu Nur Vera Zenina, S.Kom , selaku Kasubag Umum dan Program di Dinas Pendidikan Kota Tegal, mengatakan bahwa di Kota Tegal banyak potensi cagar budaya yang ada dikarenakan peninggalan bangunan dari jaman belanda. Sementara ini sudah ditetapkan dengan penetapan daerah. Kota tegal juga berencana untuk membangun Museum Kebudayaan yang akan berisi kebudayaan lokal khas Kota Tegal, seperti baru-baru ini ditetapkan dua tarian khas Kota Tegal. Pertemuan selanjutnya dengan Sekretaris Dinas, Mochammad Mashar, A.h.T, yang membahas indikator APK APM, dikarenakan Kota Tegal sebagai kota yang banyak dijumpai oleh siswa siswi yang berasal dari daerah luar Kota Tegal. Info yang kami dapat mengenai acara kebudayaan adalah 18 April 2018 mendatang merupakan hari jadi Kota Tegal, yang mana akan diselenggarakan banyak acara yang berpusat di alun-alun Kota Tegal, seperti “Jateng Gayeng” yang merupakan pertunjukan ketoprak jawa dimana pejabat provinsi Jawa Tengah seperti Gubernur, Pejabat dari Dinas Pendidikan Dinas Pariwisata, DPRD maupun Sekda Kota Tegal akan menjadi aktor lakon pagelaran tersebut. Lalu akan ada “Tegal Tempoe Doeloe”, yang rencana akan diadakan akhir April dimana akan ada bangunan yang berisi oleh kuliner tradisional dan permainan tradisional yang akan tersaji disana. Selain itu akan ada Wayang Spektakuler yang merupakan kolaborasi dari 9 Dalang dari Kota Tegal yang akan mengisi pertunjukkan tersebut. PDSPK Kemendikbud sedang berada di ruang sidang dari Dinas Pendidikan Kota Tegal, melakukan sosialisasi APK APM dan verval stat dan membahas indikator yang berasal dari data dapodik.
    [Show full text]