555 Analisis Objek Daya Tarik Wisata Favorit Berdasarkan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

555 Analisis Objek Daya Tarik Wisata Favorit Berdasarkan ANALISIS OBJEK DAYA TARIK WISATA FAVORIT BERDASARKAN JUMLAH PENGUNJUNG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Atun Yulianto NIDN 0505077401 Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta E-mail : [email protected] ABSTRACT Besides known as the city with the title of the center of struggle, cultural and educational center, Daerah Istimewa Yogyakarta is also known as a city that has beautiful natural scenery, cultural and traditional arts that are still sustainable until now. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) has various facilities of tourism with adequate quality and spread across five districts that is Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul and Kota Yogyakarta. This study aims to determine the object of tourist attraction in Daerah Istimewa Yogyakarta which is a favorite of tourists based on the number of visitors range from 2011 to 2015. The research method used is descriptive qualitative supported quantitative data to provide a mathematical picture of the three objects of tourist attraction what is the most dominant visited by tourists. The results of this study indicate the order based on the number of visitors, namely Parangtritis Beach occupies the first position, followed by Prambanan Temple and Gembira Loka zoo become the favorite tourist attraction object of visitors.Suggestions in this study is the need for comparative study and adoption of road map of strategic planning and operational in preparing tourism marketing strategy to bring more tourists to the manager of tourist attraction object which is still few number of visitors. Keyword : tourist attraction object, visitors, PENDAHULUAN Luas wilayah daratan DIY adalah Daerah Istimewa Yogyakarta disingkat 3.185,80 km2, atau 0,17 persen dari wilayah DIY dikenal sebagai kota pelajardan budaya. daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia Yogyakarta disebut sebagai kota pelajar, (Mutijo dkk, 2016). DIY terdiri dari lima karena banyak tersedia fasilitas pendidikan kabupaten yaitu Bantul, Sleman, Gunung berupa sekolah dan perguruan tinggi yang kidul, Kulon Progo dan kabupaten Kota berkualitas dan sudah terakreditasi secara Yogyakarta.Secara umum keadaan geografis baik didunia pendidikan Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari Sedangkan sebagai kota budaya, Yogyakarta daerah dataran yang berada pada kaki mempunyai beragam potensi budaya, baik gunung Merapi sampai di daerah pantai budaya yang bersifat fisik maupun yang Samudra Indonesia (pantai selatan). bersifat non fisik. Potensi budaya yang Selanjutnya daerah yang terdiri dari pegu- bersifat fisik antara lain kawasan cagar nungan yaitu lereng Merapi di Utara, budaya dan benda cagar budaya, sedangkan pegunungan Menoreh di bagian Barat, dan potensi budaya yang non fisik dapat berupa pegunungan Selatan (Gunung Kidul) di sistem nilai atau norma, sistem sosial dan bagian sebelah Tenggara yang disebut perilaku sosial yang ada dalam masyarakat. pegunungan Seribu. Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 555 Di daerah pegunungan Menoreh Kulon ada,sehingga menjadi lebih indah dan Progo dijumpai daerah wisata seperti Gua nyaman, serta dapat menarik lebih banyak Kiskendo, Suralaya dan Gua Sumitro. lagi para wisatawan yang datangke Pegunungan Gunung Kidul bagian Selatan Yogyakarta. sering pula disebut sebagai Gunung Jumlah objek wisata di DIYsesuai data Seribu.Pantai-pantai diwilayah selatan Dinas Pariwisata Yogyakarta tahun 2016 Gunung Kidul juga memiliki pasir berwarna meliputi wilayah Kota Yogyakarta berjumlah putih seperti yang bisa dilihat di pantai 25 tempat, Sleman sebanyak 31 tempat, Kukup, Krakal, Wediombo dan Sadeng, di Bantul 16 tempat, Gunung Kidul 11 tempat daerah Kabupaten Gunung Kidul. Dengan dan Kulon Progo 14 tempat sehingga keunikan tersebut daerah pantai di Gunung totalnya mencapai 97 tempat objek Kidul sangat terkenal dengan wisata wisata.Peranannya sebagai kota perjuangan, pantainya. Sementara Bantul memiliki kota pelajar dan pusat pendidikan, serta pusat pesona lain selain pantainya yang indah juga kebudayaan, ditunjang oleh panoramanya terdapat beberapa desa wisata yang memiliki yang indah telahmengangkat Daerah kemampuan untuk membuat produk souvenir istimewa Yogyakarta sebagai daerah yang seperti gerabah di Kasongan, dan kerajinan menarik untuk dikunjungi dan menjadi kulit di daerah Manding.Tetapi icon utama daerah tujuan wisata favorit. Namun dari yang tercatat dari keistimewaan Yogyakarta sekian banyak objek wisata yang ada perlu salah satunya adalah keberadaan Keraton untuk diketahui seberapa banyak jumlah yang megah dan budayanya dimana saat ini pengunjung disuatu objek wisata masih terpelihara dengan baik. Sedangkan dibandingkan objek wisata yang lain dari tiap wilayah Sleman kaya akan cagar budaya wilayah di DIY. Hal tersebut dapat dijadikan candi dan pesona alam lereng gunung pengelola dalam mengembangkan dan merapinya. meningkatkan jumlah kunjungan bagi objek Secara umum keistimewaan pariwisata wisata yang kurang diminati olehwisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dibanding (pengunjung). tempat lain adalah Kekayaan budaya dan Ketertarikan wisatawan berkunjung ke alamnya yang ada. Banyak wisatawan yang DIY karena beberapa faktor. Menurut Vellas menjadikan Kota Yogya menjadi salah satu dan Becheler (2008:101), diantara banyak tujuan wisata karena keunggulan tersebut, faktor yang menjadi daya tarik daerah tujuan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan wisata adalah memiliki pesona alam yang asing. Objek Wisata di Yogyakarta yang indah, penduduk yang ramah dan adanya menjadi daya tarik wisata berupa situs hiburan yang murah. Sementara wisatawan peninggalan sejarah berupa candi-candinnya, mancanegara berkunjung kesuatu destinasi pantainya yang indah, keraton kerajaan yang wisata disebabkan karena ingin mencari megah, dan banyak lagi objek wisata lainnya. sesuatu yang unik dan berbeda dari negara Dengan beragamnya tempat wisata yang ada asalnya (Adilaksono dkk, 2014). Daerah di Kota Yogyakarta ini juga menjadikan istimewa Yogyakarta memiliki berbagai sektor lain sebagai penopang kepariwisataan fasilitas wisata dengan kualitas yang berkembang pesat seperti usaha akomodasi memadai dan tersebar dilima wilayah dan restorasi. Oleh karena itu peran kabupaten yaitu Sleman, Kulon Progo, pemerintah daerah untuk selalu memperbaiki Gunung Kidul, Bantul dan Kota Yogyakarta. sarana dan prasarana wisata yang Kesemuanya itu dapat memperlancar dan 556 Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 memberi kemudahan bagi para wisatawan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang berkunjung apabila memiliki empat yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha aspek dalam menawarkan produk pariwisa- dan pemerintah” (Ismayanti, 2010:3). tanya seperti daya tarik alam maupun Dari definisi diatas jelas bahwa masyarakat dan budayanya, accesbilitas yang terdapat banyak pihak yang mendukung memudahkan wisatawan menuju lokasi sebuah pariwisata, sehinga membentuk suatu wisata, fasilitas akomodasi dan lainnya yang sistem yang saling bekerjasama untuk mendukung, dan adanya lembaga penyeleng- mencapai tujuan pariwisata itu sendiri. gara perjalanan wisatawan (Utama, 2016:8). Pendapat lain dari Hunziker dan Kraff dalam Berdasarkan kajian latar belakang ini Spillane (1991:22), memberikan batasan penulis tertarik membuat analisis kuantitatif tentang pariwisata sebagai berikut : “Tourism untuk mengetahui jumlah pengunjung is the total relationship and phenomena terbanyak dari berbagai objek wisata yang linked with the stay of a foreigner at a ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, locality, provided that they do not settle there sehingga diketahui objek wisata paling to exercise a major, permanent or temporary banyak jumlah pengunjungnya dan paling remunerated activity”. sedikit jumlah pengunjungnya. Oleh karena Pengertian tersebut menunjukkan itu rumusan masalah dalam penelitian ini bahwa pariwisata adalah semua hubungan adalah tiga objek daya tarik wisata apakah dan fenomena terkait dengan tinggalnya yang paling banyak dikunjungi menjadi orang asing di suatu daerah, dengan catatan favorit wisatawan atas dasar banyaknya mereka tidak menetap di tempat yang jumlah pengunjung. didatangi untuk suatu pekerjaan yang dibayar Penelitian ini ditujukan untuk baik secara permanen ataupun sementara. mengetahui tiga peringkat objek wisata di Jadi dari dua definisi diatas jelas bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki pariwisata dibutuhkan oleh orang-orang yang jumlah pengunjung terbanyak dan menjadi sedang melakukan perjalanan wisata dimana favorit wisatawan, serta mengetahui objek tempat tujuan memiliki fasilitas layanan wisata yang jumlah pengunjungnya terkecil. wisata yang dikelola oleh masyarakat, Dengan diketahuinya jumlah pengunjung pengusaha dan pemerintah. sebuah objek wisata maka menjadi bahan kajianbagi pengelola dalam menyusun kembali recana strategis dan operasional diwaktu yang akan datanguntuk meningkat- kan efektifitas promosi mendatangkan jumlah pengunjung yang lebih banyak. LITERATURE REVIEW Pariwisata Dalam undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa, Pariwisata adalah “berbagai macam kegiatan wisata dan Jurnal Media Wisata, Volume 15, Nomor 2, November 2017 557 Gambar 1. Sistem Dasar Pariwisata Sumber : Cooper et.all dalam Ismayanti (2010 : 2) Kegiatan wisata dapat terdiri dari wisata merupakan suatu daerah yang menarik adanya wisatawan, daerah asal wisatawan, dikunjung sebagai tujuan wisata yang dapat daerah yang digunakan untuk transit berupa alam, flora dan fauna sebagi ciptaan wisatawan, daerah tujuan wisata yang akan Tuhan dan objek ciptaan manusia yang didatangi wisatawan
Recommended publications
  • Molecular Sex Determination of Captive Komodo Dragons (Varanus Komodoensis) at Gembira Loka Zoo, Surabaya Zoo, and Ragunan Zoo, Indonesia
    HAYATI Journal of Biosciences June 2014 Available online at: Vol. 21 No. 2, p 65-75 http://journal.ipb.ac.id/index.php/hayati EISSN: 2086-4094 DOI: 10.4308/hjb.21.2.65 Molecular Sex Determination of Captive Komodo Dragons (Varanus komodoensis) at Gembira Loka Zoo, Surabaya Zoo, and Ragunan Zoo, Indonesia SRI SULANDARI∗, MOCH SAMSUL ARIFIN ZEIN, EVY AYU ARIDA, AMIR HAMIDY Research Center for Biology, The Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Cibinong Science Center, Jalan Raya Jakarta Bogor, Km. 46, Cibinong 16911, Indonesia Received September 19, 2013/Accepted April 10, 2014 Captive breeding of endangered species is often difficult, and may be hampered by many factors. Sexual monomorphism, in which males and females are not easily distinguishable, is one such factor and is a common problem in captive breeding of many avian and reptile species. Species-specific nuclear DNA markers, recently developed to identify portions of sex chromosomes, were employed in this study for sex determination of Komodo dragons (Varanus Komodoensis). Each animal was uniquely tagged using a passive integrated micro-transponder (TROVAN 100A type transponders of 13 mm in length and 2 mm in diameter). The sex of a total of 81 individual Komodo dragons (44 samples from Ragunan zoo, 26 samples from Surabaya zoo, and 11 samples from Gembira Loka zoo) were determined using primers Ksex 1for and Ksex 3rev. A series of preliminary PCR amplifications were conducted using DNA from individuals of known sex. During these preliminary tests, researchers varied the annealing temperatures, number of cycles, and concentrations of reagents, in order to identify the best protocol for sex determination using our sample set.
    [Show full text]
  • Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Dan
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI MODERATOR Studi Kasus pada Karyawan Divisi Konservasi dan Divisi Operasional Gembira Loka Zoo Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Theresia Dirda Rosari Widyadara NIM : 142214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI MODERATOR Studi Kasus pada Karyawan Divisi Konservasi dan Divisi Operasional Gembira Loka Zoo Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Theresia Dirda Rosari Widyadara NIM : 142214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2) Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. (Markus 10:27) Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu tidak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita dan keyakinan diri. (Donny Dhirgantoro, 5cm) Skripsi ini saya persembahkan untuk: My wonder woman, Ibu Bernadeta Maria Hari Wardyanti. My first love, Bapak Moyo Jurung Suryo Danang Joyo. My lovely brother, Titus Kusumayuda Widyananda.
    [Show full text]
  • 4 Peter's Travels Indonesia
    Peter's Travel Diary - Indonesia Peter Dickinson* Zoos and Collections visited in Indonesia even outstanding condition. Their bleak accommodation is Ragunan Zoo (Jakarta) spotlessly clean and their diet is good but this is no life. Schmutzer Primate Center Some have been housed like this for seven years! And Seaworld Indonesia there is no end in site for this purgatory. Ulla is naturally Taman Safari Indonesia very frustrated and angry....and very stressed at the situation Bandung Zoo she finds her animals in. She needs help, she wants help Baturraden Zoo and worries constantly as to what will happen when she is Banjarnegara Zoo no longer there. Gembira Loka Zoo (Yogyajakarta) Solo Zoo Ulla is trying her best for her animals. She supports them Semarang Zoo with her own cash, she even has her own small team of Surabaya Zoo keepers without whom she could never manage. Ulla’s zoo is a zoo within a zoo. The public do not get to see the Thursday 15th June 2006 miserable conditions in which her animals live. No, the Jakarta is a huge great city, massive, noisy and polluted. public see the Orangutans in the ‘Schmutzer Primate The Ragunan Zoo is right next to the bus station. Big Center’ (the other zoo within the zoo - more on this later) impressive entrance with more than one ticket booth. Inside which must have amongst the very best Orangutan there are numerous paths and roads. Most are in good enclosures in the world. I have seen none better anywhere. repair. There is a mix of well-maintained gardens and Ulla believes her animals should be here or in broadly rough forest.
    [Show full text]
  • Bella Pratiwi KP A*, Raafi Nur Ali A, Eka Sulistiyowati A
    Journal of Tropical Chemistry Research & Education (JTC-RE), Vol 1 (1) 2019: 36 - 42 ISSN 2685-144X (print) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIODIVERSITAS BERBASIS ANDROID Bella Pratiwi K.P a*, Raafi Nur Ali a, Eka Sulistiyowati a a Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRAK Pada perkembangan era informasi saat ini, terdapat kecenderungan di dalam masyarakat yang membutuhkan media berbasis elektronik terutama dalam dunia pendidikan. Perlunya media pendukung pembelajaran khususnya biologi untuk pendidikan biodiversitas di Indonesia dalam pembelajaran di sekolah. Sebagai negara yang dinobatkan sebagai kawasan megabiodiversitas, Indonesia memiliki peluang dan tantangan untuk memberikan pendidikan biodiversitas sebagai salah satu upaya konservasi dan perlindungan terhadap kekayaan hayati Indonesia. Pendidikan biodiversitas di jenjang formal sangat terikat dengan standar proses yang tertera dalam kurikulum, pada Kompetensi Dasar pendidikan materi keanekaragaman hayati mengandung makna yang mendalam yaitu sebuah upaya penyelamatan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Paper ini berupaya untuk menganalisis peluang dan tantangan untuk pendidikan biodiversitas di Indonesia, dilihat dari kebijakan kurikulum, dan sarana dan sarana yang tersedia di sekolah serta kondisi kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan ini. Kata Kunci: Pemebelajaran berbasis android, pendidikan biodiversitas, tantangan dan peluang PENDAHULUAN memegang peranan penting di Indonesia, karena potensi biodiversitas negara ini sangat Perkembangan era informasi saat ini, terdapat besar. Kekayaan keanekaragaman hayati yang kecenderungan di dalam masyarakat yang tercatat adalah sekitar 12% spesies mamalia, membutuhkan media berbasis elektronik. 7,3% spesies reptil, 17% total spesies burung, Penggunaan smartphone berdasarkan sistem 270 spesies amfibi dan 2.827 spesies tidak operasi di Indonesia dikuasai oleh android.
    [Show full text]
  • The Infuence of City Branding Towards City Image: the Case Study of Tourism Destinations in Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
    ISSN : 1411-0199 Wacana– Vol. 22, No. 1 (2019) E-ISSN : 2338-1884 The Infuence of City Branding Towards City Image: The Case Study of Tourism Destinations in Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia Endhar Widjaya Putra1, Edy Yulianto2, Andriani Kusumawati2 1Master Program of Business Administration, University of Brawijaya, Malang, Indonesia 2Department of Business Administration, Faculty of Administrative Sciences, University of Brawijaya, Malang, Indonesia Abstract The main purpose of this study is to understand the influence of city branding toward city image and its impact on the intention to visit and decision to visit. The samples used in this study were 280 domestic visitors there is a tourism desti- nation in Yogyakarta City and they aware of “Jogja istimewa” as a brand of Yogyakarta City. It is the destination tourism that located on seven destinations consist of Keraton Yogyakarta, Pagelaran Keraton, Malioboro, Museum Benteng Vredeburg, Taman Sari, Taman Pintar, and Gembira Loka Zoo. Structural Equation Model (SEM) base on Partial Least Square (PLS) is used to analyze and measure the degree between the independent variable and dependent variable. The findings revealed that city branding has a significant effect toward city image and intention to visit, however city brand- ing also influenced on decision to visit incidentally. Moreover, it indicates that city image has a significant effect on intention to visit and decision to visit. Last but not least, the intention to visit has a significant effect on decision to visit. Keywords: city branding, city image, intention to visit, decision to visit, tourism destination, Yogyakarta, Indonesia INTRODUCTION Nowadays, a brand is an identity that cannot The will good of city branding generate a positive be separated from a product either in the form of image, that positive image will affect people or services or goods.
    [Show full text]
  • P. 1 AC18 Inf. 11 (English Only/ Seulement En Anglais
    AC18 Inf. 11 (English only/ Seulement en anglais/ Únicamente en inglés) THE POTENTIAL TO BREED APPENDIX-I REPTILES IN CAPTIVITY A PRELIMINARY ASSESSMENT IUCN/SSC Crocodile Specialist Group Florida Museum of Natural History Gainesville FL 32611 USA Background and Purpose Article VII.4 of the Convention provides for specimens of Appendix I species that have been bred in captivity, or artificially propagated, to be deemed to be specimens of species included in Appendix-II for the purposes of exports for commercial purposes. Implementation of this provision of the Convention has required commercial captive breeding operations to be registered with the Secretariat. The registration process has entailed a complicated and sometimes lengthy process involving scrutiny of the application through correspondence by the Secretariat, relevant experts and the Parties. As a consequence, the extent to which Parties have adopted the registration procedure has been has been limited. Numerous Parties authorize exports of Captive-bred specimens of Appendix-I species in accordance with Article III, paragraph 3(a), of the Convention. Resolution Conf. 11.14 (Gigiri, 2000) establishes a new approach to the registration process in an effort to streamline and simplify the procedure. Pursuant to Resolution Conf. 11.14, the Parties have agreed to compile an annex comprising “a list of Appendix-I species that are critically endangered in the wild and/or difficult to keep or breed in captivity”. In the same Resolution, the Parties also agreed: “that determination of whether or not to apply the exemptions of Article VII, paragraph 4, for the export of specimens of Appendix-I animals bred in captivity for commercial purposes, where the species are not included in Annex 3 to the Resolution, remains the responsibility of the Management Authority of the exporting Party on the advice of the Scientific Authority that each operation complies with the provisions of Resolution Conf.
    [Show full text]
  • (Varanus Komodoensis) at Gembira Loka Zoo, Surabaya Zoo, and Ragunan Zoo, Indonesia
    HAYATI Journal of Biosciences June 2014 Available online at: Vol. 21 No. 2, p 65-75 http://journal.ipb.ac.id/index.php/hayati EISSN: 2086-4094 DOI: 10.4308/hjb.21.2.65 Molecular Sex Determination of Captive Komodo Dragons (Varanus komodoensis) at Gembira Loka Zoo, Surabaya Zoo, and Ragunan Zoo, Indonesia SRI SULANDARI∗, MOCH SAMSUL ARIFIN ZEIN, EVY AYU ARIDA, AMIR HAMIDY Research Center for Biology, The Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Cibinong Science Center, Jalan Raya Jakarta Bogor, Km. 46, Cibinong 16911, Indonesia Received September 19, 2013/Accepted April 10, 2014 Captive breeding of endangered species is often difficult, and may be hampered by many factors. Sexual monomorphism, in which males and females are not easily distinguishable, is one such factor and is a common problem in captive breeding of many avian and reptile species. Species-specific nuclear DNA markers, recently developed to identify portions of sex chromosomes, were employed in this study for sex determination of Komodo dragons (Varanus Komodoensis). Each animal was uniquely tagged using a passive integrated micro-transponder (TROVAN 100A type transponders of 13 mm in length and 2 mm in diameter). The sex of a total of 81 individual Komodo dragons (44 samples from Ragunan zoo, 26 samples from Surabaya zoo, and 11 samples from Gembira Loka zoo) were determined using primers Ksex 1for and Ksex 3rev. A series of preliminary PCR amplifications were conducted using DNA from individuals of known sex. During these preliminary tests, researchers varied the annealing temperatures, number of cycles, and concentrations of reagents, in order to identify the best protocol for sex determination using our sample set.
    [Show full text]
  • Improving the Writing Skills of Grade Viii B Students of Smp Negeri 3 Depok Yogyakarta Through Mind Mapping
    IMPROVING THE WRITING SKILLS OF GRADE VIII B STUDENTS OF SMP NEGERI 3 DEPOK YOGYAKARTA THROUGH MIND MAPPING A Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements for the Attainment of a Sarjana Pendidikan Degree of English Education By Cinthya Dewi Matahari 10202241034 ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS STATE UNIVERSITY OF YOGYAKARTA 2014 ii iii iv DEDICATIONS I dedicate this thesis to: my beloved mother and father Singgih Daryatmo & Sri Susilastuti v MOTTOS “The seeking of knowledge is obligatory for every Muslim” The Prophet Muhammad (S.A.W.) “Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up.” Thomas A. Edison “Without pain, there would be no suffering, without suffering we would never learn from our mistakes. To make it right, pain and suffering is the key to all windows, without it, there is no way of life.” Angelina Jolie vi ACKNOWLEDGEMENTS Alhamdulilah, all praise be to the Almighty Allah SWT for giving me His guidance and blessing in every step I take in my life. Because of His guidance and blessing, finally I could finish this thesis and my study at State University of Yogyakarta. It would not have been possible to write this thesis without the help and support of the kind people around me. In any case, I am indebted to them for making the time during my study an unforgettable experience. I owe my deepest appreciation and gratitude to my first consultant, Suhaini M. Saleh, M. A. who kindly helped and supported me during the process of writing my thesis and has always been patient to give me his advices.
    [Show full text]
  • ASEAN Tourism Investment Guide
    ASEAN Tourism Investment Guide Design and Layout Sasyaz Kreatif Sdn. Bhd. (154747-K) Printer Sasyaz Holdings Sdn. Bhd. (219275-V) [email protected] Copyright © ASEAN National Tourism Organisations Published by : ASEAN National Tourism Organisations First published April 2008 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photography, recording or any other information storage and retrieval system, without prior permission in writing from the publishers. C o n t e n t s Page Preface 5 Asean Fast Fact 6 Brunei Darussalam 7 Cambodia 11 Indonesia 31 Lao PDR 67 Malaysia 81 Myanmar 115 Philippines 137 Singapore 199 Thailand 225 Viet Nam 241 P r e f a c e Tourism is one of the main priority sectors for ASEAN economic integration as envisaged in the Vientiane Action Programme (VAP). The ASEAN National Tourism Organizations (ASEAN NTOs) formulated a Plan of Action for ASEAN Co-operation in Tourism which includes the facilitation of investment within the region. Tourism has become a key industry and an important generator of income and employment for countries in the region. The rapid growth of tourism in recent years has attracted the interest of potential investors who are keen to be involved in this industry. One of the measures under the Implementation of Roadmap for Integration of Tourism Sector (Tourism Investment) is the Incentives for Development of Tourism Infrastructure (Measure no. 20). The objective of this measure is to provide incentives for the development of tourism infrastructure so as to encourage private investment in the ASEAN countries coming from investors within and outside the region.
    [Show full text]
  • BIAWAK Biawakquarterly Journal of Varanid Biology and Husbandry
    BIAWAK BIAWAKQuarterly Journal of Varanid Biology and Husbandry Volume 3 Number 2 June 2009 ISSN: 1936-296X On the Cover: Varanus keithhornei The Varanus keithhornei depicted on the cover of this issue was photographed by Mark Sanders in Iron Range National Park, Queensland in November 2001. The specimen was first seen walking along the ground in a forested area around 1100 h near the smuggler’s tree, a large landmark Ficus tree in Iron Range NP, before it ascended a small tree, where it was photographed before climbing up into the canopy. Two additional V. keithhornei were observed on the same trip in 2001, both of which were initially seen on the ground before fleeing to the nearest tree. A follow-up trip to Iron Range NP in October 2003 failed to locate any V. keithhorni. About the photographer: Mark Sanders ([email protected]) has been a keen naturalist since a child and currently works as an environmental consultant specializing in terrestrial vertebrates. While based in Brisbane, he has widely travelled across Australia for personal interest and work purposes, resulting in direct observations of almost 1300 Australian vertebrates. His digital photography can be viewed at http://www.flickr. com/photos/31350467@N04/ BIAWAK Quarterly Journal of Varanid Biology and Husbandry Editor Editorial Review ROBERT W. MENDYK MIcHAEL J. BALsAI Center for Science Teaching and Learning Department of Biology, Temple University 1 Tanglewood Road Philadelphia, PA 19122, US Rockville Centre, NY 11570 [email protected] [email protected] BERND EIDENMüLLER Griesheimer Ufer 53 Associate Editors 65933 Frankfurt, DE [email protected] DANIEL BENNETT School of Biology, Leeds University MIcHAEL FOsT Leeds LS2 9JT, UK Learning Tutoring Center [email protected] Georgia Perimeter College Clarkston Campus 555 North Indian Creek Dr MIcHAEL Cota Clarkston, GA 30021, US Thailand Natural History Museum, [email protected] National Science Museum, Technopolis, Khlong 5, Khlong Luang, Ruston W.
    [Show full text]
  • Pemanfaatan Media Berbasis Internet Oleh Gembira Loka Zoo Guna Meningkatkan Mutu Layanan Informasi Kepada Pengunjung
    PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS INTERNET OLEH GEMBIRA LOKA ZOO GUNA MENINGKATKAN MUTU LAYANAN INFORMASI KEPADA PENGUNJUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Oleh: Riska Adena NIM 10321020 Konsentrasi Komunikasi Strategi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia 2017 i ii iii iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya bagi kita semua, sehingga dapat menjalankan amanah yang menjadi tanggung jawab kita. Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, karena dengan syafaatnya kita dapat hijrah dari zaman jahiliyah menuju yang terang benderang. Atas karunia dan pertolongan dari Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pemanfaatan Media Berbasis Internet Oleh Gembira Loka Zoo Guna Meningkatkan Mutu Layanan Informasi Kepada Pengunjung” dengan baik dan sesuai dengan harapan penulis guna memperoleh sarjana Ilmu Komunikasi. Sholawat dan salam senantiasa penulis ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW karena dengan perantaraNya-lah kita senua dapat merasakan nikmatnya kehidupan. Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari banyak pihak di Gembira Loka Zoo. Dukungan dan arahan juga penulis dapatkan dari dosen pembimbing skripsi. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan, motivasi dan do’a dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Khirsyanto Agung Wibowo, ST Kepala Bagian Pendidikan Gembira Loka Zoo yang sangat membantu dan memberi kemudahan kepada penulis selama melakukan penelitian.
    [Show full text]
  • The Differences of Body Measurements in Captive Sumatran Elephant on Different Captivity Management and Sex
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 22, Number 7, July 2021 E-ISSN: 2085-4722 Pages: 2619-2624 DOI: 10.13057/biodiv/d220709 The differences of body measurements in captive Sumatran elephant on different captivity management and sex DENY SETYO WIBOWO1, ALEK IBRAHIM1, RINI WIDAYANTI2, WISNU NURCAHYO3, MUHAMMAD WAHYU4, JOHAN R. MICHAUX5, HERY WIJAYANTO6,♥ 1Veterinary Science Doctoral Program, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada. Jl. Fauna No. 2, Karangmalang, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia 2Department of Biochemistry, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada. Jl. Fauna No. 2, Karangmalang, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia 3Department of Parasitology, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada. Jl. Fauna No. 2, Karangmalang, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia 4Veterinary Society for Sumatran Wildlife Conservation. Tanjung Sari, Medan Selayang, Medan 20154, North Sumatra, Indonesia 5Conservation Genetics Research Unit of University of Liege. B-4000 Liege, Belgium 6Department of Anatomy, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada. Jl. Fauna No. 2, Karangmalang, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia. Tel.: +62-274-6492088, Fax.: +62-274-560861, email: [email protected]. Manuscript received: 13 April 2021. Revision accepted: 9 June 2021. Abstract. Wibowo DS, Ibrahim A, Widayanti R, Nurcahyo W, Wahyu M, Michaux RJ, Wijayanto H. 2021. The differences of body measurements in captive Sumatran elephant on different captivity management and sex. Biodiversitas 22: 2619-2624. Sumatran elephants are one of wild animals in Indonesia that currently received critically endangered status. This study aimed to measure the body size of both sexes of Sumatran elephants in the semi-captive (ECCs) and full captive (Zoo) management for conservation purposes. This study was conducted in ECCs in Sumatran island and Zoo on Java island.
    [Show full text]