Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2015
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur - 13120 Telepon (021) 8584867, Faximile (021) 85906404 Nomor : SPM-01/K.D4/PW18/2015 20 Januari 2016 Lampiran : Satu Laporan Hal : Laporan Hasil Pengawasan BPKP Pada Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015 Yth. Gubernur Sulawesi Utara di Manado Bersama ini terlampir kami sampaikan Laporan Hasil Pengawasan BPKP Pada Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015, meliputi kegiatan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara, sebagai implementasi atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) serta Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014. Pada tahun 2015, Perwakilan BPKP Sulawesi Utara melakukan kegiatan pengawasan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi kepada Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah. Hasil pengawasan dan pembinaan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada Gubernur dan para stakeholder serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas akuntabilitas keuangan negara dan penyelenggaraan SPIP pada K/L dan Pemerintah Daerah. Tugas pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2015 lebih difokuskan pada tugas-tugas dalam rangka penguatan kualitas sistem pengendalian intern dan keandalan penyelenggaraan fungsi pengawasan intern pada instansi vertikal K/L, Pemerintah Daerah, serta korporasi yang menjadi perhatian Presiden, bersifat makro strategis, dan berdampak signifikan, dengan hasil sebagai berikut: 1. Pengawalan Pembangunan Nasional Hasil kegiatan pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara mencatat perlu adanya perhatian pada pelaksanaan program prioritas bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemaritiman, kedaulatan pangan dan reformasi birokrasi. Simpulan dari kegiatan tersebut antara lain : Penyusunan prioritas rencana kebutuhan dan anggaran belanja modal sarana dan prasarana sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota masih memerlukan perbaikan dan penajaman lebih lanjut. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Sulawesi Utara secara umum memperoleh nilai kinerja dengan skor 76,35 (cukup berhasil). Selain itu Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dalam Provinsi Sulawesi Utara memperoleh nilai kinerja dengan skor kinerja sebesar 71,75 (cukup berhasil). Dana desa yang telah ditransfer dari RKUN ke RKUD per 31 Desember 2015 sebesar Rp 402.546.360.000 untuk 12 Kabupaten/Kota. Sedangkan penyaluran dana dari RKUD ke rekening desa sebesar Rp 389.825.202.038 atau 96,84%. Pembangunan jalan tol Manado-Bitung mengalami kendala karena adanya hambatan pembebasan lahan. Pelayanan bidang maritim pada Pemerintah Daerah Minahasa Tenggara dan Kepulauan Sangihe menunjukan kinerja yang kurang baik dengan skor sebesar 58,51 dan 58,40 yang disebabkan terbatasnya fasilitas yang dimiliki oleh pelabuhan, serta kompetensi SDM dan sarana prasarana dalam penanganan illegal fishing. Evaluasi atas Pembangunan Bidang Kelautan dan Perikanan pada Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung. Pembongkaran hasil tangkap dilakukan di luar pelabuhan sebagaimana ditetapkan dalam Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), terdapat 929 kapal yang tidak menyampaikan log book, tidak seluruh hasil tangkapan dilakukan inspeksi pembongkaran, pemanfaatan dermaga pelabuhan perikanan samudera bitung belum efektif, perpanjangan SIPI tidak disertai dengan persyaratan yang ditentukan dan registrasi surat tanda bukti lapor kedatangan kapal perikanan belum dilaksanakan dengan tertib. Pelaksanaan Program Akselerasi Swasembada Pangan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara belum berjalan secara optimal dengan adanya kondisi sebagai berikut: terdapat perbedaan luas sebanyak 22.962 Ha antara luas lahan riil dengan lahan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL). Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kelebihan perhitungan alokasi/penyaluran Bansos Jaringan Integrasi Tersier (JIT), kelebihan volume kontrak pengadaan pupuk dan kelebihan volume kontrak pengadaan benih. Untuk kelebihan perhitungan penyaluran Bansos JIT telah ditindaklanjuti berupa audit investigasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, sedangkan terhadap kelebihan volume pengadaan pupuk dan benih dilakukan revisi/adendum kontrak. Pengadaan Alsintan, Rice Milling Unit (RMU), Optimasi Lahan Kedelai dan System of Rice Intensification (SRI) belum selesai/masih rendah realisasinya. Disamping itu, pengadaan benih padi belum terealisasi/disalurkan kepada petani. 2. Peningkatan Ruang Fiskal Kegiatan pengawasan dalam rangka Optimalisasi Penerimaan Negara (OPN) di wilayah Provinsi Sulawesi Utara menghasilkan peningkatan penerimaan keuangan Negara dari PNBP Kementerian Kesehatan bidang kesehatan pelabuhan dan PNBP Kementerian Agraria Tata Ruang/BPN sebesar Rp 323.355.600,00. Kegiatan pengawasan dalam rangka efisiensi pengeluaran keuangan negara/daerah telah menghasilkan Rp 855.603.432,80 yang diperoleh dari koreksi atas audit penyesuaian harga dan audit klaim pihak ketiga. 2 Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2014 pada 3 (tiga) Kabupaten/Kota, perlu dilakukan upaya perbaikan terkait permasalahan kekurangan pekerjaan, kelebihan pembayaran melebihi nilai kontrak, kelebihan perhitungan volume RAB kontrak, keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang belum dipungut dendanya. Melalui usaha secara berkala penyelenggaraan pelatihan dan bimbingan teknis/sosialiasi petunjuk teknis masing-masing bidang DAK untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam pertanggungjawaban keuangan dan melaksanakan pekerjaan. Serta meningkatkan koordinasi antara SKPD pengelola DAK dengan SKPD teknis terkait pelaksanaan pekerjaan. 3. Pengamanan Aset Hasil audit investigatif berdasarkan permintaan Aparat Penegak Hukum (APH) sebanyak 3 (tiga) kasus ditemukan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp 5.567.375.159,00. Mediasi atas hambatan atau debottlenecking pada Pembangunan Dermaga & Terminal Kalimas di DLKR Pelabuhan Manado pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Manado disepakati akan dibentuk tim penyelesaian pembangunan dermaga oleh Walikota Manado. Pembangunan atas Air Bersih terhadap ±250 KK Masyarakat Desa Pontodon Timur Kota Kotamobagu disepakati kompensasi/pembayaran suplai air baku akan dibicarakan kembali. 4. Peningkatan Governance System Peningkatan akuntabilitas keuangan daerah yaitu pendampingan penyusunan anggaran, penatausahaan dan pelaporan keuangan membawa dampak peningkatan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2014, yaitu 10 (sepuluh) Pemerintah memperoleh Opini WTP dan 6 (enam) pemda memperoleh opini WDP. Dibandingkan dengan opini LKPD tahun 2013, 5 (lima) pemda mengalami peningkatan dari opini WDP ke WTP, sedangkan 4 (empat) pemda mengalami peningkatan dari TW ke WDP. Seluruh pemerintah daerah tersebut mendapat pendampingan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) pada Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara secara umum menunjukkan perbaikan. Terdapat 6 (enam) pemda yang mengalami peningkatan prestasi EKPPD dari tahun sebelumnya, dari sedang ke tinggi, namun juga terdapat 3 (tiga) pemda yang mengalami penurunan prestasi EKPPD dari tahun sebelumnya, dari tinggi menjadi sedang. Level Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara rata-rata masih pada level 1 (initial). Pada level ini APIP belum mampu memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mencegah korupsi.Dalam Tahun 2015 terdapat 3 (tiga) Pemerintah Daerah yang memiliki APIP berada di level 2, yakni Pemerintah Kota Manado, Kota Kotamobagu, dan 3 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN BPKP PADA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2015 NOMOR : LAP-013/PW18/1/2016 TANGGAL: 15 JANUARI 2016 Laporan Hasil Pengawasan BPKP pada Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Memenuhi amanah Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2015 diarahkan untuk mengawal akuntabiltas program strategis pemerintah yang dikelompokkan dalam empat fokus pengawasan, dengan ikhtisar sebagai berikut: A. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional Dalam rangka mengawal akuntabilitas pembangunan nasional, rencana pengawasan tahunan BPKP diarahkan pada pengawalan Nawa Cita yang difokuskan pada 3 (tiga) bidang pembangunan wajib (pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan), 4 (empat) bidang pembangunan sektoral (infrastruktur, maritim, energi, dan pangan), serta peningkatan governance system yang signifikan, strategis dan menjadi perhatian Presiden. Selama tahun 2015, pengawalan akuntabilitas pembangunan yang telah dilakukan meliputi kegiatan pengawasan yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemaritiman, kedaulatan pangan dan reformasi birokrasi. 1. Pendidikan . Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang belum sepenuhnya dicantumkan dalam Dokumen Renja-SKPD dan RKA/DPA-SKPD, telah direkomendasikan agar menuangkan seluruh