DAMPAK KEBERADAAN JKT48 TERHADAP GAYA HIDUP KONSUMTIF FANS JKT48 DIKALANGAN MAHASISWA

(Studi Kasus di Komunitas JFUIN)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Rika Widya Risyadi NIM 1112015000059

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

ABSTRAK

Rika Widya Risyadi (1112015000059), Dampak Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN). Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui tentang dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif dikalangan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di komunitas JFUIN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualtatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah sepuluh orang anggota JFUIN. Instrumen yang digunakan berupa wawancara. Hasil temuan penelitian yang didapat adalah bahwa adanya dampak karena keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswa di komunitas JFUIN. Dampak negatif yang dirasakan meliputi memiliki gaya hidup konsumtif, pengeluaran menjadi lebih boros, waktu yang dihabiskan untuk JKT48 lebih banyak, melakukan kegiatan yang tidak masuk akal, penilaian teman sejawat yang terlihat agak aneh, memuja gadis secara berlebihan, anti sosial terhadap keadaan sekitar, pikiran selalu tertuju pada JKT48, dan mengalami delusi tipe erotomanik. Sedangkan dampak positif yang dirasakan meliputi mendapatkan teman baru, mendapatkan penghasilan tambahan, belajar berorganisasi, mengetahui kebudayaan Jepang lebih jauh, menjadi lebih bersemangat dan termotivasi, dan menjadi pelepas penat.

Kata Kunci: JKT48, Gaya Hidup, Konsumtif.

i

ABSTRACT

Rika Widya Risyadi (1112015000059), Impact The Presence of JKT48 Toward Consumptive Lifestyles JKT48 Fans Among in College Students (Case Study in JFUIN Community). Thesis, Departement of Education Social Science. Tarbiyah and Teaching Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

This study aimed to describe and know about impact the presence of JKT48 toward consumptive lifestyles among in college students. This research was conducted in JFUIN community. The method used is descriptive kualtatif. The sample in this study is ten members of JFUIN. Instruments used in this study is interviews. Research findings is that JKT48 it’s impact due to the presence of the consumer lifestyle in students in the JFUIN community. The negative impact is has a consumptive lifestyle, spending became more extravagant, the time more spent for JKT48, engage activities that do non-sense, assessment of colleague looks a bit odd, adored her in a manner excessive, anti-social of the around situation, mind always focused on JKT48, and delusional type erotomanic. While the perceived positive effects include getting new friends, earn extra income, learning to organize, to know Japanese culture further, becoming more excited and motivated, and be the release of fatigue.

Keywords: JKT48, Lifestyle, Consumptive.

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T, karena dengan rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan IPS yang memberikan pelayanan yang ramah dan baik selama penulis berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA dan Syaripulloh, M. Si, selaku pembimbing penulis. Terimakasih atas ilmu dan wejangannya selama penulis menulis skripsi. 4. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan motivasi dan semangat agar menjadi lebih baik. Terimakasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan. 5. Seluruh Dosen Jurusan IPS, Dosen dan Staff UIN yang memberikan pelayanan yang baik selama penulis menulis skripsi. 6. Terkhusus untuk orang tua, adik-adik, almarhumah nenek, dan almarhumah Teh Titi. Skripsi ini ku persembahkan untuk kalian. Terimakasih atas kasih sayang, dukungan, dan do’anya. Aku sayang kalian selalu. 7. Ibni Abrar yang selalu memberikan semangat baru di kala penulis jenuh dan tidak mood dalam mengerjakan skripsi. 8. Seluruh responden dan komunitas JFUIN. Terimakasih banyak berkat kalian aku menemukan banyak sekali wawasan baru, keluarga baru, dan terimakasih atas waktu yang menyenangkan sehingga warna hariku di Ciputat tidak terasa membosankan. JFUIN adalah rumah ke dua ku. 9. Wiwin Novianigsih, Ramli Suryadi, Irman Supriadi Adistya, Ai Munawaroh, Siska Anastasia, Irsyad Bahalwan, David Rohadi, Dimas Oktavian, Farid

iii

Iqbal, Syamsul Hari Ramdani dan Rizka Juniar Ambarwati yang selalu membantu penulis jika dalam kesulitan selama proses pengerjaan skripsi. 10. Irma Yulianty dan Fakhurrozi, sahabat penulis di kampus yang selalu membuat penulis melupakan beban dalam menulis skripsi. 11. Teman SMP, 10 tahun persahabatan kita. Kukun Kurnia, Luthfi Khaerunnisa, Kiki Riyanti, Mohammad Taufiq, Robih, dan Fajar Anugrah yang selalu membuat aku rindu ingin cepat kembali bertemu kalian. 12. Teman Laskar Skripsi Tujuh Chapter. QQ, Tiwi, dan Aida akhirnya skripsi kita selesai ya. 13. Teman PPKT MTs Islamiyah Ciputat, Kiki, Lisa, Nida, Iis, Ila, Rizki, Rais, dan Fahmi. Terimakasih ya atas dukungannya. 14. Seluruh Teman P.IPS 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas waktunya, tetap jaga kekompakan dan silaturahminya. 15. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

Jakarta, 04 Oktober 2016

Rika Widya Risyadi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR GAMBAR ...... ix DAFTAR TABEL ...... x DAFTAR LAMPIRAN ...... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...... 1 B. Identifikasi Masalah ...... 10 C. Pembatasan Masalah ...... 10 D. Perumusan Masalah ...... 10 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...... 10 1. Tujuan Penelitian ...... 10 a. Akademisi (Teoritis) ...... 10 b. Praktis (Terapan) ...... 11 2. Kegunaan Penelitian ...... 11 a. Akademisi (Teoritis) ...... 11 b. Praktis (Terapan) ...... 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik ...... 12 1. JKT48 ...... 12 a. Sejarah Terbentuknya JKT48 di ...... 12 b. Konsep JKT48 ...... 15 c. Keanggotaan JKT48 ...... 17 d. Pemilihan Anggota Senbatsu ...... 18 e. Prestasi JKT48 ...... 20 f. Manajemen JKT48 ...... 21 2. Gaya Hidup ...... 24

v

a. Pengertian Gaya Hidup ...... 24 b. Faktor-Faktor Gaya Hidup ...... 27 3. Konsumtif ...... 32 a. Pengertian Konsumtif ...... 32 b. Indikator Konsumtif ...... 34 4. Komunitas dan Budaya Penggemar ...... 35 a. Pengertian Komunitas ...... 35 b. Budaya Penggemar ...... 37 5. Budaya Pop atau Pop Culture ...... 40 a. Budaya ...... 40 b. Budaya Pop ...... 40 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...... 45 C. Kerangka Berpikir ...... 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...... 51 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...... 51 C. Jenis dan Sumber Data ...... 53 D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...... 54 1. Observasi ...... 54 2. Wawancara ...... 55 3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen ...... 58 E. Teknik Analisa Data ...... 58 F. Pengecekan Keabsahan Data ...... 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Komunitas JFUIN ...... 61 B. Hasil Penelitian ...... 66 1. Hasil Wawancara ...... 66 2. Hasil Observasi ...... 88 C. Pembahasan ...... 89 D. Keterbatasan Peneliti ...... 98

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...... 99 B. Saran ...... 100 DAFTAR PUSTAKA ...... 101 LAMPIRAN ...... 103

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo JKT48 ...... 14

Gambar 2.2 Anggota JKT48 ...... 18

Gambar 2.3 Kompetisi Janken 2016 ...... 19

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ...... 50

Gambar 4.1 Logo JFUIN ...... 62

Gambar 4.2 Lautan Lightstick ...... 71

Gambar 4.3 Photopack Rena AKB48 ...... 73

Gambar 4.4 Photopack Rena AKB48 ...... 73

Gambar 4.5 Photopack Ayana JKT48 ...... 75

Gambar 4.6 Koleksi Berbagai Merchandise JKT48 ...... 76

Gamabr 4.7 Koleksi Berbagai Merchandise dan Album JKT48 ...... 77

Gambar 4.8 Teater JKT48 ...... 78

Gambar 4.9 Suasana di dalam Teater JKT48 ...... 78

Gambar 4.10 Suasana di Teater JKT48 Bersama Itano Tomomi Ex AKB48 ...... 79

Gambar 4.11 Suasana High Touch dengan Anggota JKT48 ...... 82

Gambar 4.12 Penampilan JKT48 di Jak Japan Matsuri 2016 ...... 84

Gambar 4.13 Suasana Event Handshake dengan Nabilah JKT48 ...... 86

Gambar 4.14 Suasana Event Handshake ...... 87

Gambar 4.15 Jual-Beli Photopack JKT48 ...... 96

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Penjualan Album AKB48 ...... 6

Tabel 2.1 JKT48 Project Staff ...... 21

Tabel 2.2 JKT48 Operation Team ...... 22

Tabel 2.3 Penelitian Relevan ...... 46

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ...... 54

Tabel 3.2 Pedoman Observasi ...... 55

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ...... 55

Tabel 4.1 Perincian Total Biaya yang Dikeluarkan Informan Untuk Pembelian Merchandise dan Event (Teater, Konser dan Handshake) ...... 88

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi ...... 103

Lampiran 2 Pedoman Wawancara ...... 104

Lampiran 3 Hasil Observasi ...... 108

Lampiran 4 Hasil Wawancara ...... 109

Lampiran 5 Dokumentasi ...... 166

Lampiran 6 Lembar Uji Referensi ...... 171

Lampiran 7 Surat-Surat ...... 177

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gaya hidup merupakan suatu pola atau tindakan seseorang dalam melakukan kegiatan sosialnya, menunjukkan bagaimana cara hidup, bagaimana cara melakukan aktifitas sehari-harinya, bagaimana ia menggunakan uangnya, dan lain-lain. Konsumtif merupakan perilaku dalam mengonsumsi suatu barang atau jasa secara berlebihan, bukan karena kebutuhan melainkan hanya karena tuntutan gengsi, mengikuti tren, menyalurkan hasrat, keinginan, dan lain-lain.

Fenomena gaya hidup konsumtif dalam masyarakat era modern saat ini sangat sering terjadi tanpa kita sadari, status sosial, tuntutan hidup yang tinggi, dan menunjukkan identitas diri seseorang menjadi salah satu faktor penyebabnya. Hal ini sangat menarik untuk diteliti, contohnya adalah bagaimana cara masyarakat modern menggunakan uangnya terutama dikalangan mahasiswa yang kebanyakan dari mereka belum memiliki penghasilan tetap. Yang pada idealnya, seharusnya uang itu dibelanjakan untuk membeli berbagai keperluan pendidikan dan kuliah seperti membeli buku, membayar praktikum, membayar iuran semester, membayar kegiatan observasi dan lain-lain. Akan tetapi pada kenyataannya sekarang hal tersebut sudah mulai bergeser, kebutuhan mereka menjadi kompleks seperti pemenuhan kebutuhan akan hiburan semata. Contohnya menonton konser, menonton film, membeli video game, membeli foto idola, membeli poster, membeli komik, berbelanja online, membeli pulsa, hangout bersama teman sejawat, membeli gadget, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang atau secara terus menerus oleh para pelaku konsumen dalam hal ini adalah kalangan mahasiswa. Lambat laun hal-hal tersebut menjadi suatu industri budaya konsumsi yang memang lazim untuk dilakukan. Dan

1 2

jika tidak dilakukan maka pelaku konsumen akan merasa dirinya tertinggal, diasingkan, dan dianggap tidak up to date pada perkembangan zaman.

Menurut Strinatri dalam Bagong, di dalam era kapitalisme kebudayaan dapat diproduksi secara tak terbatas, terutama karena di dukung perkembangan teknik-teknik produksi industri dan teknologi informasi yang masif atau terus-menerus, sehingga pada titik tertentu terjadilah proses komersialisasi kebudayan.1 Berbeda dengan definisi budaya yang biasanya mengacu kepada hukum, tata nilai, dan norma sosial, dalam masyarakat modern yang dimaksud dengan budaya adalah budaya populer atau budaya pop yang dibentuk melalui berbagai teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan atau benefit kepada khalayak konsumen.2 Menurut Strinatri dalam Bagong, budaya massa adalah budaya populer, yang diproduksi industri budaya untuk pasar massal3. Salah satu ciri yang menonjol dari produk budaya massa adalah tawaran kesenangan, fantasi, dan menghibur.

Industri budaya membentuk selera dan kecenderungan massa sehingga mencetak kesadaran mereka dengan cara menanamkan keinginan mereka atas kebutuhan-kebutuhan palsu. Oleh karena itu, industri budaya berusaha mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan riil atau sejati.4 Dewasa ini salah satu contoh kasus yang sukses memasarkan berbagai produk budaya dan berhasil merangsang tumbuhnya gaya hidup konsumtif yang sinergistik, yang dimaksud konsumsi sinergistik disini adalah gabungan dari sekain banyak aktivitas hobi, seperti menonton filmnya, membeli mainannya, membeli novelnya, memakai kostum, membeli dan bermain video game dan menelusuri web interaktif (Erni, dalam Bagong)5 salah satu contoh

1 Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Mayarakat Post- Modernisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2013), Cet. ke-1, h. 117 2 Ibid., Bagong, h. 117 3 Ibid., Bagong, h. 117 4 Dominic Strianati, Popular Culture Pengantar Menuju Teori Budaya Populer, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media: 2010), h. 107 5 Bagong, op. cit., h. 122

3

konsumsi sinergistik adalah industri budaya dari Jepang.6 Kekuatan industri budaya Jepang, tidak hanya mampu bersaing dengan berbagai produk budaya asal Barat, dengan memproduksi berbagai produk budaya, mulai dari komik manga, game, anime, idol group, gaya berbusana (Harajuku Style) dan berbagai merchandise lain, kekuatan industri di Jepang ini dalam beberapa tahun terakhir juga terbukti mampu merebut hati konsumen, khususnya dikalangan mahasiswa untuk membeli berbagai produk industri budaya mereka yang terkait.

Di Indonesia sendiri untuk industri budaya dari Jepang sudah sangat lama ada, mulai dari lagu, film-film kartun seperti Doraemon, Ultraman, Naruto, dan lain-lain. Lalu akhir-akhir ini mulai menyeruak menguasai pasar dengan tawaran dunia hiburan industri budaya dari Jepang, yaitu industri budaya penggemar atau fans. Para fans akan berkontribusi antara satu sama lain dengan media fans terkait dan sang idola dengan cara membeli merchandise mereka.7 Contohnya dengan cara membeli berbagai merchandise khas sang idola, seperti kaos, sticker, poster, majalah, gantungan kunci, jaket, kipas, topi, photo pack dan lain-lain.

Menyeruaknya tawaran dunia hiburan yang berasal dari Jepang tersebut menyebabkan terjadinya fenomena budaya penggemar atau fans di Indonesia, terutama pada kalangan mahasiswa, yaitu fenomena dimana seseorang mengagumi tokoh idola yang disukainya secara berlebihan dan bahkan bisa dikatakan menyukai secara tidak wajar. Idola mempengaruhi remaja dalam banyak aspek, idola mempertunjukkan di TV, di majalah, dan beberapa di koran. Mereka mempengaruhi fashion remaja, gaya hidup, kebiasaan makan dan lain sebagainya. Misalnya, remaja membeli sebuah produk yang direkomendasikan oleh idola mereka pada sebuah majalah.8 Mereka menghabiskan banyak waktu dan uang mereka untuk idola yang

6 Ibid., Bagong, h. 123 7 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 3 8 Fu Szu-Wei dan Chen Yi-Jiun, A Study on the Effect That Idols Have on Students (http://www.shs.edu.tw/works/essay/2008/03/2008033114434513.pdf) di akses melalui internet pada tanggal 03-09-2016 pada pukul 15:03, h. 2

4

mereka sukai, termasuk performa mereka, produk, dan kegiatan dengan fans yang lainnya dan komunitas penggemar. Diduga, pengikutsertaan fans kaum muda pada idola mereka mungkin akan menganggu akademik mereka, prestasi intelektual, identitas dan perkembangan emosional, dan hubungan interpersonal.9

Fenomena ini sangat gencar terjadi di Indonesia belakangan ini, berdasarkan observasi awal yang saya lakukan, saya menemukan dimana para fans rela mengantre selama berjam-jam lamanya untuk membeli tiket konser sang idola, mengikuti kemana saja sang idola pergi, mengonsumsi produk yang digunakan sang idola, mengonsumsi produk yang ada kaitannya dengan sang idola misalnya sang idola mengiklankan suatu produk makanan atau minuman maka fans akan membeli produk tersebut demi mendukung sang idola, bahkan ditingkat yang ekstrim sang fans rela menghadiahi sang idola suatu hadiah yang branded, seperti tas, parfum, sepatu, baju, dan lain-lain.

Begitu populernya industri budaya Jepang diantara muda-mudi Indonesia, diantaranya adalah komik, film animasi, cosplay (berdandan, bergaya, atau tampil seperti karakter dari komik (manga), anime, video game, karakter acara di TV, film, dan grup band pop), musik, game, fashion, dan lain sebagainya.

Jepang dikenal dunia dengan industri budaya yang khas dan mengakar hingga ke dalam kehidupan masyarakatnya. Idol merupakan tokoh media populer di Jepang dan bisnis idol telah kuat selama lebih dari 40 tahun lama nya. Idol wanita biasanya terdiri dari usia remaja, sedangkan idol pria kelihatannya tidak memiliki batasan usia.10 Maraknya berbagai industri budaya Jepang yang masuk ke Indonesia dan salah satunya industri musik

9 Chau-kiu Cheung dan Xiao Dong Yue, Identity Achievement and Idol Worship among Teenagers in Hong Kong, International Journal of Adolescence and Youth, 2003, Volume 11, h. 1 10 Jóna Björk Jónsdóttir, ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans’ Perspective, B.A Essay, 2013, h. 3

5

yang saat ini sedang menjadi fenomena oleh masyarakat Indonesia adalah idol group. Ada salah satu grup musik pop yang sangat populer di Indonesia, AKB48. Di Jakarta, ada juga grup yang serupa, yaitu JKT48.11

Secara historis JKT48 merupakan sister dari AKB48. AKB48 merupakan cikal bakal munculnya JKT48 di Indonesia. AKB48 adalah sebuah grup idola (idol group) yang saat ini di Jepang dan di dunia merupakan pop grup terbesar atau terbanyak (Guinness World Records, 2010) yang dibentuk oleh produser sekaligus pencipta lagu yang sudah sangat terkenal di Jepang, yaitu . Selain Yasushi Akimoto ada dua orang lagi yang menjadi founding father atau pendiri dari AKB48 yaitu Yasushi Kubota, dan Shiba Kotaro. AKB48 telah mendulang kesuksesan di Jepang dan dikancah musik internasional.

AKB48 merupakan sebuah grup idola yang penggemarnya di Jepang sekitar diakhir usia 20-an dan 30-an mencari hubungan emosional dengan gadis dibawah umur. Untuk orang luar, yang dirasakan sifat menyimpang dari obsesi penggemar menyimpang dari kepatutan sosial.12 Pada awal pertama kali dibentuk, para anggota AKB48 menyebarkan brosur mengundang orang-orang untuk menyaksiskan pertunjukan mereka di toko Don Quijote yakni sebuah teater, tempat dimana para anggota AKB48 melakukan pertunjukan. Para anggota AKB48 harus bersabar ketika brosur yang mereka berikan kepada orang-orang dibuang begitu saja dihadapan mereka, dan mereka harus menerima kenyataan ketika hanya beberapa penonton saja yang menyaksikan pertunjukan mereka. Akan tetapi dengan kesabaran, latihan yang keras, mental dan keahlian yang terus diasah melalui penampilan mereka di teater dari hari ke hari, kemudian mengeluarkan single dan album. Perlahan tapi pasti mereka mulai dikenal oleh banyak orang dan total penjualan album mereka bahkan mencapai

11 Yusuke Shindo, op. cit., h. 114 12 Wendy Xie, Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48, Virginia Review of Asian Studies, Vol 16, 2014, h. 80

6

20.300.000 kopi13, akhirnya mereka menjadi idol group yang sangat terkenal dan sukses seperti sekarang. AKB48 saat ini merupakan idol group yang terlaris di Jepang.14

Berikut adalah hasil penjualan album AKB48 dari tahun ke tahun:15

Tabel 1.1

Hasil Penjualan Album AKB48

Tahun Penjualan Tahunan Total penjualan

2006 92,427 92,427

2007 117,540 209,967

2008 116,407 326,374

2009 591,654 918,028

2010 3,418,604 4,336,632

2011 7,345,663 11,682,295

2012 7,086,201 18,768,496

2013 6,026,178 24,794,674

2014 6,344,633 31,139,307

13 Muhammad Robbiansyah, “Negeri Jepang Mempunyai Banyak Sekali Keunikan, Seperti Misalnya Bunga Sakura, Gunung Fuji atau Film Kartun Yang Biasa Disebut sebagai Anime”, J- Pop Culture, Tangerang, 2012, h. 26 14 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 12 15 https://id.wikipedia.org/wiki/AKB48, di akses melalui internet pada tanggal 23-03-2016 pada pukul 14:06

7

2015 1,083,514 32,222,791

Produser Yasushi Akimoto mengatakan JKT48 akan menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Yasushi Akimoto juga menyatakan bahwa JKT48 adalah proyek 48 family pertama diluar Jepang. JKT48 merupakan singkatan dari Jakarta dan 48. Nama Jakarta diambil dari tempat JKT48 berdiri yaitu di Jakarta, sedangkan angka 48 banyak yang salah menduga bahwa angka 48 disini merupakan jumlah anggota dari JKT48 padahal tidak seperti itu, angka 48 melambangkan nama dari sister group sebelumnya yaitu AKB48. JKT48 juga memiliki filosofi tersendiri yang kerap diucapkan sebelum perform yaitu J: Joyful, K: Kawaii, T: Try to the best.

JKT48 berada dibawah naungan JKT48 Operational Team, PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia dan MNC group. PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia adalah perusahaan periklanan Jepang yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta16 dan berpusat di Gedung Dentsu, Shiodome Sio-Site, Minato-ku, Tokyo17 Sedangkan MNC group merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia.18

JKT48 adalah idol group yang dibentuk pada akhir tahun 2011 dan merupakan sister group dari AKB48. JKT48 mengadopsi konsep yang sama seperti AKB48 yaitu idol you can meet19 artinya idola yang dapat anda jumpai setiap hari. Untuk fans JKT48 sendiri memiliki sebutan wota yang diambil dari bahasa Jepang otaku, yaitu dimana seseorang sangat mengagumi

16http://www.campaignasia.com/agencyportfolio/Company/3095,media-agency,dentsu- media-group.aspx#.VpGhc7aLTIU, di akses melalui internet pada tanggal 10-01-2016 pada pukul 07:30 17 https://id.wikipedia.org/wiki/Dentsu, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:40 18 https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Nusantara_Citra, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:49 19 Wendy Xie, op.cit, h. 80

8

dan loyal terhadap idolanya, akan tetapi dalam konteks ini saya tidak akan menyebutnya wota melainkan fans JKT48.

JKT48 memiliki fanbase mencapai hingga lebih dari 2,5 juta di Asia Tenggara, meski begitu belum ada data statistik mengenai berapa jumlah fans JKT48 yang di Indonesia, akan tetapi bisa dilihat dari hasil observasi awal. Seperti salah satu komunitas penggemar budaya Jepang yang berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu JFUIN. Komunitas ini sengaja dibuat agar dapat mewadahi mahasiswa UIN yang mempunyai kegemaran yang sama tentang budaya Jepang untuk saling sharing, pergi ke event bersama, dan membuat kegiatan bersama.

Berdasarkan observasi awal tersebut, begitu banyaknya fans JKT48 ketika mereka rutin mengikuti berbagai event yang diselenggarakan oleh JKT48 seperti contohnya yaitu event handshake, pada event ini para fans JKT48 berkesempatan untuk berjabat tangan dan ngobrol singkat dengan sang idola20 dengan cara membeli CD single yang dibandrol dengan harga satu CD single Rp. 40.000,- dengan begitu fans JKT48 dapat berjabat tangan dengan sang idola dalam waktu sepuluh detik. Tidak jarang kejadian dimana para fans JKT48 membeli lebih dari satu atau dua bahkan lebih CD single agar bisa handshake dan ngobrol lebih dari sepuluh detik dengan sang idola, dan CD tersebut hanya diambil beberapa keping saja oleh para fans JKT48 padahal mereka membeli lebih dari satu CD singlenya. Walaupun dibandrol dengan harga yang cukup mahal antusias para fans JKT48 yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa tetap tinggi.

Hal tersebut menyebabkan gaya hidup mereka berubah begitu juga dalam bidang konsumsi mereka. Greene dan Adam-Price dalam jurnal penelitian Dicle Yurdakul-Şahin and Deniz Atik berpendapat bahwa, dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, kaum muda

20 Wendy Xie, op. cit., h. 81

9

berusaha melepaskan dari pengawasan orangtua dalam perintah untuk membentuk gagasan dan menetapkan identitas mereka dan gaya hidup.21

Konsumen merupakan titik utama pemasaran, ketika perilaku konsumen diketahui oleh para pelaku pasar, maka pelaku pasar akan mengarahkan pemasaran produk mereka kepada perilaku konsumen tersebut.22 Misalnya, JKT48 menyelenggarakan event handshake, konser, menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48 seperti kaos, lightstick, mug, poster, kalender, gantungan kunci, kipas, jaket, pin, photopack, CD album, CD single, majalah, sticker, dan lain-lain. Selain menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48, JKT48 juga memiliki gedung teater yang bertempat di Mall f(X) Lifestyle X’enter lantai 4, Senayan, Jakarta Selatan yang digunakan oleh para fans JKT48 untuk bertemu para member (anggota JKT48). Melalui gedung teater, JKT48 melakukan perform hampir setiap hari. Harga satu tiket masuk ke teater JKT48 untuk laki-laki sebesar Rp. 100.000,- sedangkan untuk perempuan dan anak-anak dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-. Dengan diberikan kemudahan akses untuk dapat bertemu face to face dengan para member (anggota JKT48) secara tidak langsung hal ini menyebabkan para fans JKT48 ingin datang kembali ke teater JKT48 dan sebagai konsumen dipandang sangat menjanjikan, walaupun dijual dengan harga cukup mahal.

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas, maka peneliti merasa tertarik menganalisa masalah ini mengingat tingkat konsumsi dikalangan mahasiswa yang semakin berkembang dan ingin mengetahui secara deskriptif dampak gaya hidup konsumtif seperti apa yang dialami oleh para fans JKT48. Penelitian ini berjudul, “Dampak Keberadaan JKT48

21 Dicle Yurdakul-Şahin and Deniz Atik, 2013, Jurnal Penelitian: Celebrity Influences on Young Consumers: Guiding the Way to the Ideal Self, Izmir Review of Social Sciences, Vol 1, No. 1, h. 68 22 Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza, 2013, Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja, Jurnal Elektronik Universitas Surabaya, Character, Volume 01, Nomor 03, h. 1

10

Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Di komunitas JFUIN, terdapat fenomena budaya penggemar karena keberadaan JKT48. 2. Di komunitas JFUIN kecenderungan daya beli berubah, lebih mengutamakan untuk membeli merchandise atau pernak-pernik JKT48. 3. Di komunitas JFUIN terdapat dampak-dampak gaya hidup konsumtif karena keberadaan JKT48.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan permasalahan penelitian yang peneliti buat, maka peneliti memberikan spesifikasi mengenai pembahasan yang akan diuraikan dengan membatasai penelitian ini hanya gaya hidup konsumtif pada mahasiswa di komunitas JFUIN. Dalam hal ini yang menjadi kawasan penelitian adalah komunitas JFUIN yang berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka, penelitian ini berfokus meliputi pada dampak- dampak gaya hidup konsumtif karena keberadaan JKT48.

D. Perumusan Masalah

Bedasarkan identifikasi masalah diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: Apakah dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48 di komunitas JFUIN?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Akademis

1) Untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar sarjana.

11

2) Menemukan berbagai fakta, data, konsep, teori tentang gaya hidup konsumtif. 3) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui dampak keberedaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48 di komunitas JFUIN. b. Tujuan Terapan

Secara generalisasi penelititan ini dilakukan adalah untuk menemukan dan mengungkapkan sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh adanya keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif mahasiswa di komunitas JFUIN, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan pengoreksisan untuk mengambil kebijakan-kebijakan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini akan diletakkan di perpustakaan yang tujuannya untuk membantu peneliti-peneliti berikutnya terkait hubungannya dengan JKT48 dan gaya hidup konsumtif dan untuk menginspirasi penelitian selanjutnya.

b. Kegunaan Terapan

Bagi mahasiswa atau hal layak umum dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan terkait dengan gaya hidup konsumtif agar sadar dan mampu mengendalikan keinginannya untuk mengkonsumsi segala sesuatu dengan sewajarnya. Bagi pemerintah atau lembaga dapat dijadikan untuk membuat bahan-bahan pelatihan, workshop, atau sosialisasi terkait dengan teori gaya hidup konsumtif.

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik 1. JKT48 a. Sejarah Terbentuknya JKT48 di Indonesia Japanese pop atau biasa disingkat dengan J-Pop sangat berbeda jika dibandingkan dengan budaya barat (western): yaitu memiliki rasa periang dan perasaan kekanak-kanakan. Sekumpulan wanita dan sekumpulan laki-laki menyanyi dan menari biasa nya disebut sebagai “idol group”. Mungkin banyak yang tidak tahu secara pasti apa yang dibawakan seorang idol di Jepang. Kamus Webstre’s memiliki sepasang definisi dari kata “idol”, pertama menjadi suatu gambaran atau simbol dari objek pemujaan dan yang lain menjadi suatu objek dari kesetiaan yang ekstrim.23 Dalam kebudayaan Jepang, idol adalah seseorang (biasanya perempuan berusia belasan hingga awal 20 tahun walaupun ada pula idol group laki-laki) yang memiliki paras yang cantik, tubuh proposional, imut, lucu, dan mempunyai suatu kompetensi dalam dunia hiburan, misalnya bisa beryanyi, menari, maupun acting. Kemampuan yang mereka miliki akan dilatih, diasah dan dikembangkan oleh pihak manajemen agar mereka bisa tampil lebih baik dan percaya diri. Dalam budaya Jepang, ‘idola’ wanita adalah media personalitas (penyanyi pop, TV personalitas, model dalam foto yang sudah disebar tercetak di dalam majalah, iklan, dan lain-lain) pada usia remaja dan 20- an yang dianggap sangat menarik dan manis (kawaii).24 Pemakaian label “idola” di Jepang tidak hanya pada profesi lain, seperti penyiar televisi wanita, pengisi suara wanita, pemeran wanita dalam tokusatsu

23 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 5 24 Wendy Xie, op.cit., h. 74

12 13

(tidak memandang peran antagonis dalam Serial Kamen Rider, Super Sentai, atau Serial Ultra), idola perempuan dibawah 15 tahun (U-15 aidoru atau idola junior), dan penyanyi enka usia muda (endoru).25 Budaya J-Pop telah menyebar luas higga ke negara bagian Timur dan Tenggara. Akimoto meluncurkan JKT48 (berlokasi di Jakarta, Indonesia) dan SNH48 (berlokasi di Shanghai, China) sebagai international sister group dari AKB48 pada 2011 dan 2012 secara berturut-turut. Dengan alasan latar belakang didua lokasi tersebut China dan Indonesia adalah dua negara terbesar di dunia penikmat J-pop.26 Dewasa ini budaya pop atau pop culture yang masuk di Indonesia belakangan membuat industri hiburan semakin berkembang, khususnya industri musik yang menyebabkan terjadinya budaya penggemar atau fans. Berbagai adaptasi konsep budaya pop ini masuk ke Indonesia, salah satunya adalah konsep industri musik dari Jepang yaitu idol group. Sering kita lihat ditelevisi sekelompok gadis-gadis cantik menyanyi dan menari, dan bukan hal aneh jika sekelompok gadis-gadis tersebut sedang pentas maka para fans nya menyemangati mereka dengan sorakan atau yell-yell bagian instrumental dari lagu-lagu yang tidak pernah tumpang tindih atau mengganggu bernyanyi idola dan salah satu yang paling sering didengar adalah "Yossha ikuzo !!! Tiger, Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya Jya !!!"27

Merebaknya fenomena idol group di Jepang membuat Yasushi Akimoto, seorang produser ingin membentuk idol group seperti AKB48 diluar Jepang, akhirnya terbentuklah sebuah idol group di Indonesia hasil adaptasi dari Jepang yang bernama JKT48. Di lansir dari website resmi JKT48 dikatakan bahwa Yasushi Akimoto ingin menciptakan tempat bagi para perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian mereka. Bersama para penggemar, kami ingin membuat satu-satunya

25 Muhammad Robbiansyah, op. cit., h. 22-23 26 Wendy Xie, op. cit., h. 88 27 Wendy Xie, ibid., h. 81

14

“Idola Orisinil Indonesia“. Inilah inspirasi utama kami meluncuru kan JKT48.28

Gambar 2.1 Logo JKT48

Sumber: GoogleImages

JKT48 adalah sebuah grup idola (idol group) yang di bentuk oleh produser Yashushi Akimoto. Akimoto adalah produser dari 48 family yang beranggotakan grup idola AKB48 (Akihabara, Tokyo), NMB48 (Namba, Osaka), SKE48 (Sakae, Nagoya), HKT48 (Hakata, Fukuoka), NGT48 (Niigata, Niiigata), sister group pertama diluar Jepang yaitu JKT48 (Jakarta, Indonesia) kemudian menyusul SNH48 (Shanghai, China). Pembentukan JKT48 pertama kali diumumkan pada 11 September 2011 disebbuah acara AKB48 yang diadakan di Makuhari Messe di Chiba. Wawancara untuk peserta berlangsung pada akhir bulan September, dengan audisi final untuk finalis pada 8 Oktober 2011 - 9 Oktober 2011. Dari 1.200 orang pelamar yang diwawancara, 51

28 http://jkt48.com/about/jkt48?lang=id, diakses melalui internet pada ttanggal 08-01-2016 pada pukul 15:43

15

pelamar lolos seleksi tahap kedua. Audisi tahap akhir berlangsung pada 2 November 2011. Setelah diseleksi kembali melalui tes menari Heavy Rotation dan menyanyikan lagu favorit, 28 orang peserta dinyatakan di terima. Produser Yasushi Akimoto datang ke Jakarta untuk melakukan seleksi. Diantara 28 anggota, ada salah satu anggota yang berasal dari Jepang yang bernama Rena Nozawa yang tinggal di Jakarta. Produser Yasushi Akimoto mengatakan JKT48 akan menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. JKT48 merupakan idol group terbesar di Asia Tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 2,5 juta fans29 dan sister group dari AKB48. JKT48 mengadopsi konsep yang sama seperti AKB48 yaitu idol you can meet yang artinya idola yang dapat anda jumpai setiap hari. JKT48 mengadakan pertunujukan hampir setiap hari di teater JKT48, Mall (X) Lifestyle X’enter lantai 4, Senayan, Jakarta Selatan. b. Konsep JKT48 Dengan mengusung konsep idol you can meet, maka para fans dapat bertemu dengan sang idola dan melihat perkembangan idola dari dekat. Dibandingkan dengan konsep idola konvensional yang muncul terasa jauh, menyendiri, tinggi, dan tidak dapat di akses dengan fans mereka seperti “dewi di awan”, JKT48 lebih memancarkan seperti “gadis disamping” merasa ada dalam pandangan mereka. Artinya, tidak seperti konsep idola yang lainnya yang sebagian besar terlihat diatas panggung konser dan layar TV, JKT48 memiliki teater sendiri didaerah Jakarta dimana mereka melakukan pertunjukan setiap hari. Konsepnya adalah bahwa penggemar harus memiliki akses untuk pertunjukan secara langsung dan bisa bertemu anggota yang mereka dukung sesering yang mereka inginkan (namun, karena popularitas dan tuntutan yang tinggi, tiket saat ini didistribusikan melalui undian).30

29 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, diakses melalui internet pada tanggal 08-09-2015 pada pukul 15:50 30 Wendy Xie, op. cit., h. 80

16

“Tumbuh dan berkembang bersama dengan para fans”. Itulah mengapa konsep idol yang berasal dari Jepang berbeda dengan konsep idol yang berasal dari Korea Selatan mengingat di Indonesia juga sedang marak dengan boyband dan girlband asal negeri ginseng tersebut. Tidak seperti boyband atau girlband yang memang di tuntut untuk menjadi seorang yang ahli dan matang sebelum melakukan debut. Ada yang melakukan trainee selama berbulan-bulan lama nya bahkan sampai ada yang bertahun-tahun sebelum akhir nya mereka debut. Sedangkan konsep idol dari Jepang memiliki konsep yang berbeda, idol di Jepang adalah pria dan wanita dalam industri hiburan yang “dibesarkan” untuk menghibur orang: beberapa di latih sebelum mereka debut dan beberapa di latih oleh pengalaman yang mereka dapat setelah mereka debut.31 Jadi, yang ditawarkan oleh idol group Jepang bukan lah seorang idola yang sudah ahli, matang, dan komplit akan tetapi menunjukkan sebuah proses jalan menuju pencapaian seorang idola yang awalnya bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang idola yang sesungguhnya. Dalam proses pemilihan anggota pada idol group dipilih melalui audisi yang tertutup maupun terbuka. Audisi diadakan pada saat awal pembentukan grup dan saat ada anggota yang lulus atau saat pergantian generasi dalam sebuah idol group. Setelah lolos dari audisi dan terbentuk dalam sebuah grup maka mereka akan melakukan debut. Mereka debut sambil belajar dan mengasah kemampuan dari yang tidak mahir menjadi mahir, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang malu-malu menjadi percaya diri. Didalam anggota 48 family anggota dididik, ditempa, dan dilatih untuk menjadi seseorang yang multi talenta. Melalui proses yang panjang seperti itu tentu melibatkan unsur keterlibatan emosional, perjuangan antara idola dan fans terjadi sinergi untuk saling mendukung dan menguatkan sehingga terjalin sebuah ikatan antara idola dan fans. Dan ini yang menjadi kekuatan utama dalam sebuah idol group.

31 Jóna Björk Jónsdóttir, op.cit., h. 5

17

Keunikan lain dalam idol group adalah regulasi yang sangat disiplin dan ketat. Salah satu peraturan yang paling menonjol adalah seorang idola tidak boleh berpacaran. Selain itu, ada beberapa golden rules yang dibuat oleh produser mereka yaitu, Yasushi Akimoto. Ada tujuh golden rules yang diterapkan, yaitu:32 1. Dilarang merokok dan minum-minum 2. Dilarang berpacaran 3. Dilarang ke diskotik 4. Jika bepergian harus didampingi pengawal/wali 5. Tidak boleh membubuhkan tanda tangan di sembarang tempat (kecuali di merchandise resmi 48 family) 6. Pendidikan tetap yang utama 7. Dilarang memakai pakaian yang mencolok dan make up tebal JKT48 merupakan idol group, idol group juga memiliki konsep seperti akademi keartisan. Mereka mengenal sistem kelulusan (graduate) pada anggota groupnya. Sepertinya sebuah akademi 48 family juga mengenal istilah graduate (lulus). Lulusnya seorang anggota idol group dari 48 family ada beberapa cara yakni ditentukan oleh Akimoto sendiri apakah sudah layak diluluskan atau tidak, atau bisa saja dari keputusan anggota tersebut, misalnya ingin fokus ke pendidikan atau ingin melanjutkan sebagai penyanyi solo. Graduate atau lulus nya seorang anggota idol group 48 family juga disambut dengan upacara kelulusan yang diikuti oleh seluruh anggota, dan anggota yang lulus juga mendapatkan sertifikat kelulusan dari akademi 48 family, yang menandakan ia telah siap untuk menapaki karir sendiri tanpa ada nama 48 family lagi. c. Keanggotaan JKT48 JKT48 memiliki 76 orang anggota yang terdiri dari 16 anggota Tim J, 18 Tim KIII, 15 anggota Tim T, 10 siswi pelatihan Generasi 4, dan 16 kandidat siswi pelatihan Generasi 5. JKT48 memiliki kapten di

32 Muhammad Robbiansyah, op. cit., h. 24

18

setiap tim dan memiliki GM (General Manager). Kapten dari Tim J adalah Shania Junianatha, kemudia kapten dari Tim KIII adalah Devi Kinal Putri, dan kapten dari Tim T adalah . Dan General Manager JKT48 Teater adalah Melody Nurramdhani Laksani.33

Gambar 2.2 Anggota JKT48

Sumber: GoogleImages

d. Pemilihan Anggota Senbatsu

JKT48 memiliki banyak sekali anggota, sehingga anggota yang berhak menyanyi untuk single JKT48 dibatasi. Istilah anggota senbatsu umumnya dipakai untuk anggota terpilih yang menyanyikan lagu unggulan pada single JKT48. Anggota senbatsu berhak mewakili JKT48 untuk penampilan ditelevisi, radio, dan acara promosi, buku foto, pemotretan majalah dan lain-lain. Tidak hanya untuk single,

33 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada pukul 06:15

19

sistem seleksi senbatstsu dipakai untuk hampir semua jenis pekerjaan yang melibatkan anggota JKT48 dan grup-grup saudarinya. Hanya acara dalam skala besar saja yang melibatkan seluruh anggota. Sistem ini diterapkan setelah terjadi protes penggemar terhaddap cara seleksi anggota oleh Yasushi Akimoto dan staf nya. 34 Terdapat tiga cara pemilihan anggota senbatsu di JKT48, yang pertama dipilih melalui official JKT48, cara kedua voting pemilihan suara dari para fans, dan yang terbaru adalah Jankenttaikai (turnamen suit) dimana para anggota JKT48 saling beradu suit untuk menempati posisi senbatsu).

Gambar 2.3: Kompetisi Janken 2016

Sumber: GoogleImages

34 https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Singel_ke-27_AKB48, diakses melalui internet pada tanggal 29-07-2016 pada pukul 21:15

20

e. Prestasi JKT48 Beberapa prestasi yang ditorehkan oleh JKT48 selama berkarir, yaitu: 1. Yahoo! OMG Awards Indonesia 2012: Best Group; 2. HAI Readers Music Awards 2012: Best Single, Best Costume, Best Stage Performance, Best Freshmeat, Best of The Best (non- nominasi); 3. JPop Asia Music Awards 2012: Best Single dan Best MV; 4. 100% Ampuh Awards 2013: Co Cuit (Best Female Group); 5. Dahsyatnya Awards 2013: Pendatang Baru Terdahsyat, dan Aksi Panggung Terdahsyat; 6. Selebrita Awards 2013: New Comer of the Year; 7. KLIK! Awards 2013: Pendatang Baru Terfavorit; 8. Indonesia Kids' Choice Awards 2013: Boyband/Girlband Favorit; 9. Yahoo! OMG Awards Indonesia 2013: Best Group dan Celeb with Most Die-Hard Fans; 10. Global Seru Awards 2014: Aksi Panggung Paling Seru dan Lagu Paling Seru; 11. Indonesia Kids' Choice Awards 2014: Group Favorit; 12. Showbiz Indonesia Award 2014: Band/ Group of The Year; 13. Social Media Awards 2015: Grup Vokal Sentimen Positif di Media Sosial; 14. World Music Awards 2014: Best Indonesian Group, Best Indonesian Live Act, dan Best Indonesian Video; 15. Anugerah Dangdut Indonesia 2015: Sahabat Dangdut Terpopuler; 16. Jawa Pos Group Award 2016: Group/Duo Terbaik 2016;35 17. Dll.

35 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada pukul 06:15

21

f. Manajemen JKT48 Berikut ini adalah manajemen JKT48 yang saling bekerja sama dalam show teater, CD recording/MV, ataupun program/acara TV (variety show) dari JKT48. (©JKT48 Project/©AKS).36

Tabel 2.1 JKT48 Project Staff

Nama Bagian

Yasushi Akimoto Total Produser

Yasushi Kubota Produser Eksekutif

Nobuyuki Akimoto

Takuya Omura Produser Project Takumura Matsumura

Kazuhiko Abiru

Hiroyuki Fujita

Akihiro Nishiyama

Kazuki Uchimura

Shin Kijima Asisten Produser Project Masahiro Uehara

Ryo Kanjo

Yoshimasa Nakano

36https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada pukul 06:15

22

Toshihiro Iyoda

Ayumi Nishimae

Jaeman Yang

Masatada Oyamada

Tabel 2.2 JKT48 Operation Team37

Nama Bagian

Harris Thajeb Produser Kaz Tsukaguchi Jiro Inao Manajer Umum JKT48 Melody Nurramdhani Laksani Manajer Umum JKT48 Teater Ghopta Chandra (2011-2014) Toshiaki Gomi Pimpinan Kreatif Genjek Pok Assisten Pimpinan Kreatif Nikita Rosalini Produser Kreatif Angga Agustian Pimpinan Manajer Member Santi Andrian Tedy Wijaya Noni M Saragih Manajer Member Irvan M Martpresa Anya Syari Nabila Soenarti Agustina Radityo Indrapratama Pemimpin Konten Digital Indra Bayu Setiawan Pemimpin Konten Media Sosial Fritz Fernandez Toni Adji Mintaradja

37 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada pukul 06:15

23

Togas Lubis Pelaksana Produksi/Acara Putrashita Badha Juwanil Asra Elfi Syahmar Media Relations Toshiyuki Ogino Tim Merchandise JKT48 Rio Wahyu Setiono Hindrawaty Halim Endang Setyaningsih Keuangan Bimanata Mukti Takahiro Kumagai Hironobu Tanaka Yuka Segawa Penata Musik Mai Kamezawa Erika Ootake Fay Ismail Penata Musik Ario Hendrawan Shinobu Kayano Penanggung Jawab Pendukung Busana Sayaka Izumi Penanggung Jawab Pendukung Awak Hiromi Tabei Panggung

Donny Yuliantino Inneke Patricia Koreografi Rendy White Gitcha Chandra (2011-2014) Annisa Pontjo Pelatih Vokal Suara Charlie Ho beserta tim Penata Rias, Wajah, dan Rambut Evelyn Fransisca Penata Busana dan Stylist Frida Syafrida Dwiani Ratna Shinta Almira Amadea Tim Busana Aureliana Lance Zarra Syafira Naka Marissa

24

Sanita Putry Desi Ratnasari Wawan Penata Lampu/Programming Light Johni F Sarwuna FOH Engineer Baskoro Reza Habibie Hasmy Ritani Tim Kreatif Produksi Rendy Astari Roan Gylberth Herry Saputra Penata Kamera Digital Penanggung Jawab Operasional Viky Artha Produksi JKT48 Theater Penanggung Jawab Manajer Panggung Ratih Kusuma Yuliani JKT48 Theater Starizka Adella Manajer Panggung JKT48 Theater Marlina Penanggung Jawab Keamanan JKT48 Maxwell Elmer S. Theater

Onhes Madesky Fauzan Tim Keamanan JKT48 Theater Arif Subekti Prihandoko Muhammad Riski Staff JKT48 Teater Afina Noeroel Syaditha Staff Tiket Sekarlita Endang Widya

2. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup merupakan bagian dari ciri masyarakat modern, yang membedakan suatu individu dengan individu lainnya atau kelompok dengan kelompok lainnya sehingga menampilkan suatu ciri khas yang berbeda. Gaya hidup (life sytle) berbeda dengan cara hidup (way of

25

life). Cara hidup ditampilkan dengan ciri-ciri, seperti norma, ritual, pola-pola tatanan sosial, dan mungkin juga suatu komunitas dialek atau cara berbicara yang khas. Sementara, gaya hidup diekspresikan melalui apa yang dikenakaan seseorang, apa yang ia konsumsi, dan bagaimana ia bersikap atau berperilaku ketika ada dihadapan orang lain.38 Konsep gaya hidup dan kepribadian sering kali disamakan, padahal sebenarnya keduanya berbeda. Menurut Mowen dan Minor dalam Tatik, gaya hidup lebih menunjukkan pada bagimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana memanfaatkan waktunya.39 Dalam pandangan ekonomi, gaya hidup menunjukkan pada bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk ataupun jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alernatif dalam satu kategori jenis produk yang ada. Dalam pandangan pemasaran, terlihat jelas bahwa konsumen yang memiliki gaya hidup yang sama akan mengelompok dengan sendirinya ke dalam satu kelompok berdasarkan apa yang mereka sukai untuk menghabiskan waktu senggang, berbagi hal yang mereka suka, dan bagaimana mereka membelanjakan uangnya. Para ahli mengartikan gaya hidup adalah sebagai ciri sebuah dunia yang modern. Menurut Chaney dalam Bagong, gaya hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan satu orang dengan yang lain.40 Pola-pola kehidupan ini kadang diartikan orang sebagai budaya; yang artinya keseluruhan gaya hidup suatu masyarakat-kebiasaan/adat istiadat, sikap dan nilai-nilai mereka serta pemahaman yang sama yang menyatukan mereka sebagai suatu kelompok masyarakat.41 Perilaku seseorang membeli produk budaya, mengonsumsi produk budaya dan memanfaatkannya, selain dipengaruhi berbagai

38 Bagong Suyanto, op. cit., h. 137 39 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu: 2008), Cet. ke-1, h. 73 40 Bagong Suyanto, op. cit., h. 139 41 Cons. Tri Handoko, 2004, Jurnal Penelitian: Metroseksualitas dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya Hidup Posmodern, Junral Nirmana, Volume 6, Nomor 2, h. 135

26

faktor sosial: kelas, perbedaan usia, gender, dan lain-lain, yang tak kalah penting perilaku konsumsi acap kali juga dipengaruhi dan di bentuk gaya hidup. Yang di maksud gaya hidup di sini adalah adaptasi aktif individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain. Perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.42 Gaya hidup juga mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan pola-pola respon terhadap hidup, serta terutama perlengkapan untuk hidup.43 Beberapa sifat umum dari gaya hidup menurut Piliang dalam Bagong antara lain adalah, (1) gaya hidup sebagai sebuah pola, yaitu sesuatu yang dilakukan atau tampil secara berulang-ulang; (2) yang mempunyai massa atau pengikut sehingga tidak ada gaya hidup yang sifat nya personal; dan (3) mempunyai daur hidup (life cicle), artinya ada masa kelahiran, tumbuh, puncak, surut, dan mati.44 Gaya hidup adalah komoditas baru dalam kapitalisme.45 Menurut Machin dan Leeuwen dalam Bagong gaya hidup adalah gabungan dari gaya pribadi dan gaya sosial yang muncul pada wilayah tertentu, dan merupakan aktivitas bersama untuk mengisi waktu luang, dan sikap dalam menghadapi isu tertentu.46 Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat

42 Maria Cleopatra, 2015, Jurnal Penelitian: Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 5, Nomor 2, h. 169 43 Bagong, op. cit., h. 138 44 Bagong, op. cit., h. 138 45 Retno Hendariningrum dan M. Edy Susilo, 2008, Jurnal Penelitian: Fashion dan Gaya Hidup: Identitas dan Komunikasi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, h. 32 46 Bagong,op. cit., h. 143

27

dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan cara mengalokasikan waktu.47 Gaya hidup adalah cara manusia memberikan makna pada dunia kehidupannya, membutuhkan medium dan ruang untuk mengekspresikan makna tersebut yaitu ruang bahasa dan benda-benda, yang didalamnya citra mempunyai peran yang sentral.48 Gaya hidup menurut Kotler dalam jurnal penelitian Angga Sandy Susanto adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya, dalam arti bahwa secara umum gaya hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang mereka pikirkan terhadap segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli dengan hal itu dan juga apa yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri dan juga dunia luar.49 Gaya hidup berubah tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan (needs) tetapi keinginan/hasrat (desire).50 Berdasarakan berbagai pernyataan dari berbagai ahli, maka gaya hidup merupakan proses dari berbagai perilaku-perilaku atau tindakan- tindakan, acuan, kepercayaan-kepercayaan, nilai, pola-pola, pandangan, kebiasaan yang berlaku di masyarakat, dianut dan dilakukan secara terus menerus oleh masyarakat tersebut. b. Faktor-Faktor Gaya Hidup Faktor-faktor gaya hidup dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Misbahun Nadzir 2015, menurut Loudon dan Bitta faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah budaya, nilai, demografik, kelas sosial, kelompok rujukan atau kelompok acuan, keluarga, kepribadian, motivasi dan emosi.51

47 Latifah Novitasani dan Pambudi Handoyo, 2014, Jurnal Penelitian: Perubahan Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswa Urban di UNESA, Jurnal Paradigma, Volume 02 Nomer 03, h. 2 48 Bagong, op. cit., h. 140 49 Angga Sandy Susanto, 2013, Jurnal Penelitian: Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup), Jurnal JIBEKA, Volume 7, No. 2, h. 1 50 Atik Catur Budiati, 2011, Jurnal Penelitian: Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal Sosiologi Islam, Volume 1, Nomor 1, h. 64 51 Misbahun Nadzir, “Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja di Kota Malang”, Seminar Psikologi & Kemanusiaan, 2015, h. 583

28

Kotler dalam Misbahun menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain: sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dan persepsi. Sedangkan, faktor eksternal antara lain: kelompok referensi, keluarga, kelas social, dan kebudayaan.52 Gaya hidup seseorang menurut Amstrong dalam Angga dapat diidentifikasi dari perilaku orang tersebut seperti kegiatan-kegiatan dalam pengambilan keputusan, cara mendapatkan dan menggunakan suatu barang atau jasa. Amstrong menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua, yaitu: 1) Faktor Internal a) Sikap Sikap bisa dipahami sebagai cara seseorang dalam memberikan respon terhadap suatu hal sesuai dengan keadaan jiwa dan pikirannya yang dipengaruhi oleh pengalaman dan mempengaruhi secara langsung terhadap perilaku orang tersebut. Sikap bisa jadi dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan dimana lingkungan sosialnya berada. b) Pengalaman dan Pengamatan Pengalaman dan pengamatan seseorang dapat mempengaruhi cara seseorang dalam mengamati suatu hal sehingga akhirnya dapat membentuk pandangan pribadi mereka terhadap sesuatu, pengalaman ini didapatkan dari semua tindakannya pada masa lalu. Pengalaman tersebut di dapat dari belajar dan juga dapat disalurkan ke orang lain dengan cara mengajarkannya. Hal ini mempengaruhi gaya hidup seseorang, pengamatan atas pengalaman orang lain

52 Ibid., Misbahun, h. 583

29

juga dapat mempengaruhi opini seseorang sehingga pada akhirnya membentuk gaya hidup. c) Kepribadian Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda- beda. Kepribadian berubah dari waktu ke waktu, sehingga hal itu sangat penting untuk diamati karena mempengaruhi buying behavior dari seorang konsumen. Sebenarnya, kepribadian bukan lah mengenai apa yang kita pakai di tubuh fisik kita, melainkan adalah totalitas perilaku dari seseorang di setiap situasi yang berbeda. Kepribadian meliputi beberapa karakteristik khusus seperti dominasi, keagresifan, rasa percaya diri dan lain-lain yang berguna untuk menentukan perilaku konsumen untuk produk tertentu. d) Konsep Diri Konsep diri sangat berhubungan dengan image merek atau brand suatu produk, cara seseorang memandang dirinya sendiri akan menentukan minat seseorang terhadap suatu objek termasuk juga suatu produk. Konsep diri adalah inti dari pola kepribadian yang akan mempengaruhi cara seseorang dalam mengatasi permasalahan dalam hidupnya, konsep diri merupakan kerangka dari referensi yang menjadi awal perilaku. e) Motif Perilaku individu terbentuk karena adanya motif kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fisik, merasa aman, merasa dihargai dan lain sebagainya, pengelompokan kebutuhan manusia telah dibuat teori oleh beberapa orang, salah satunya teori kebutuhan Maslow. Jika motif seseorang cenderung untuk memenuhi kebutuhan akan prestise yang besar, maka akan ada kecenderungan orang tersebut memiliki

30

gaya hidup hedonis sehingga bisa menjadi target pasar yang tepat untuk barang-barang mewah. f) Persepsi Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk pemahaman dan gambaran mengenai sesuatu. Persepsi dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih suatu produk sebagai contoh adalah green product, setelah adanya informasi yang disosialisasikan secara global mengenai isu global warming, terbentuk interprestasi seseorang terhadap isi sosialisasi tersebut dan terbentuk pemahaman mengenai pentingnya mengkonsumsi produk yang dapat mengurangi dampak global warming, mereka adalah target pasar yang pas untuk green product. 2) Faktor Eksternal a) Kelompok Referensi Kelompok referensi yaitu kelompok yang di anggap mampu dan memiliki pengetahuan untuk memberikan pengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku seseorang, pengaruh yang diberikan bisa bersifat secara langsung maupun tidak langsung, masukan dari kelompok referensi bisa mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu produk sehingga akhirnya membentuk gaya hidupnya. Kelompok referensi bisa meliputi orang-orang yang dihormati oleh masyarakat luas karena silsilah, pengetahuan, reputasi dan lain sebagainya. b) Keluarga Keluarga merupakan peranan terbesar dan terlama terhadap pembentukan sikap dan perilaku individu. Oleh karena itu saran dari keluarga berupa nasihat dan cerita mengenai pengalaman akan mempengaruhi gaya hidup

31

seseorang, budaya salah satu anggota keluarga dapat menjadi kebiasaan bagi anggota keluarga lain yang mengamati setiap harinya, tidak heran jika ada saudara yang memiliki gaya hidup yang sama dengan kita. c) Kelas Sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial biasanya dibuat karena ada nya suatu kebutuhan akan prestise dan berhubungan dengan kemampuan ekonomi atau diatur oleh budaya, setiap kelas cenderung memiliki gaya hidup yang khas dibandingkan kelas sosial lainnya. Kelas sosial dapat diklasifikasikan sebagai kelas bawah, menengah, atas dan lain-lain. d) Kebudayaan Kebudayaan bisa meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan- kebiasaan yang membentuk gaya hidup seseorang dan akhirnya membuat pemasar mudah untuk mengidentifikasi apakah kelompok konsumen dengan kebudayaan tersebut sesuai dengan produknya atau tidak. Orang-orang diseluruh dunia menyadari akan budaya merayakan malam tahun baru dengan membunyikan terompet disetiap malam tahun baru. Hal ini menjadikan pemasar untuk menemukan peluang dalam memproduksi terompet secara masal disetiap menjelang malam tahun baru.53

53 Angga Sandy Susanto, op. cit., h. 1-3

32

3. Konsumtif a. Pengertian Konsumtif Konsumtif adalah penggunaan barang dan jasa secara berlebihan dalam memenuhi kebutuhan hidup nya. Awal munculnya konsumtif dimulai dari era kapitalisme, Eric Wolf dalam Bagong menyebutkan ada tiga ciri pokok yang menandai kapitalisme, yaitu:54 Pertama, berkembangnya kelas kapitalis dengan memiliki kekayaan maka uangnya dapat membeli tenaga kerja dan sarana produksi untuk memproduksi barang dagangan di pasar. Kedua, kelas kapitalis menguasai seluruh sarana produksi yang penting didalam masyarakat dan membatasi akses pekerja nya terhadap sarana produksi, sehingga para pekerja harus menjual tenaga kerjanya kepada kapitalis. Ketiga, maksimalisasi keuntungan melalui produksi yang dikuasai sepenuhnya oleh kapitalis. Kapitalisme merupakan suatu paham yang meyakini bahwa seorang pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Semakin meningkatnya kekayaan atau kemakmuran, maka tingkat konsumsi seseorang akan meningkat pula. Paham kapitalisme telah membentuk sebuah pandangan baru dikehidupan manusia dalam konsumsi yaitu gaya hidup konsumtif. Gaya hidup konsumtif merupakan hasil dari proses budaya konsumsi yang tidak sehat, dimana manusia melakukan konsumsi secara berlebihan dan tidak didasari oleh pemikiran rasionalnya sehingga terjadilah pemborosan dalam konsumsi manusia. Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan memakai produk yang tidak tuntas yakni, belum habis sebuah produk yang dipakai oleh seseorang akan tetapi orang tersebut telah menggunakan produk jenis yang sama dari merek lainnya atau dapat

54 Bagong, op. cit., h. 80-81

33

disebutkan, membeli barang karena adanya iming-iming hadiah yang ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang memakai barang tersebut.55 Misal nya Abrar membeli gadget atau smarthpohone baru, padahal barang yang sedang ia pakai belum rusak akan tetapi ia sudah membeli yang baru.

Pengertian perilaku konsumtif menurut Lubis dalam Rezi berpendapat bahwa perilaku konsumtif melekat pada individu bila membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa yang didasari pada keinginan (want) dan bukan pada kebutuhan (need).56 Menurut Tambunan dalam Septi perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan dengan matang apa manfaat dan kebutuhannya sehingga sifatnya menjadi berlebihan.57 Enggel dalam Septi mengatakan bahwa ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan pada seseorang yang sedang mengalami perilaku konsumtif, yaitu:

1. Impulsive, adalah perilaku konsumen yang membeli barang hanya karena hasrat dan tidak memeprhitungkan atau merencanakannya secara matang. 2. Non-Rational, yaitu perilaku pembelian yang tidak rasional. Maksud nya adalah perilaku pembelian didasari pada keinginan semata tanpa memperhitungkan manfaat dan kegunaannya. 3. Wasteful, menggambarkan pemborosan sebagai salah satu perilaku membeli yang menghambur-hamburkan banyak uang tanpa didasari kebutuhan yang jelas.58

55 Endang Dwi Astuti, Jurnal Penelitian: Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang Pada Ibu Rumah Tangga Di Kota Samarinda, Character, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013, h. 150. 56 Rezi Suci Agustia, Jurnal Penelitian: Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-i sekolah Menengah Atas “International Islamic Boarding School Republic of Infonesia (SMA IIBS RI). h. 2 57 Septi Anugrah Heni, Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Kontrol Diri dan Syukur Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. EMPATHY-Jurnal Fakultas Psikologi, 2013, h. 4 58 Ibid., Septi, h. 4

34

b. Indikator Konsumtif Sumartono dalam Endang menyebutkan indikator dari perilaku konsumtif, yaitu: 1. Membeli produk karena iming-iming hadiah. Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut. 2. Membeli produk karena kemasannya menarik. Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut dibungkus rapi dan menarik. 3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. Konsumen memiliki tingkat daya beli yang tinggi, karena pada umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar konsumen selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian yang lain. Konsumen membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri mereka. 4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya). Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah atau mahal. 5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat ekslusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu produk dapat memberikan simbol status agar kelihatan lebih keren dihadapan orang lain.

35

6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya. Konsumen juga cenderung memakai dan mencoba produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan publik figur produk tersebut. 7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi. Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. 8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis sama dengan merek yang lain dari produk sebelum ia gunakan, meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.59

Dari berbagai penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumtif merupakan suatu perilaku konsumen yang menggambarkan pemborosan, pembelian yang tidak direncanakan atau diperhitungkan kegunaannya dengan baik dan bukan pada pembelian yang rasional sehingga timbul pembelian barang yang berlebihan.

4. Komunitas dan Budaya Penggemar Komunitas dan budaya penggemar pada penelitian ini saling berkaitan, karena dengan adanya komunitas maka budaya penggemar akan semakin menguat eksistensinya. Sebelum membahas tentang budaya penggemar, akan dibahas terlebih dahulu apa itu komunitas. a. Pengertian Komunitas Berkaitan dengan kehidupan sosial, ada banyak definisi yang menjelaskan tentang arti komunitas. Tetapi setidaknya definisi

59 Endang, op. cit., h. 150-151.

36

komunitas dapat didekati melalui; pertama, terbentuk dari sekelompok orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota kelompok itu; ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka atau di antara anggota kelompok yang alin; keempat, adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota kelompok yang lain, misalnya waktu.60 Dalam buku terjemahan Bruce J. Cohen, komunitas didefinisikan sebagai kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal dalam wilayah tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai satu-kesatuan, dan dapat bertindak secara kolektif dalam usaha mereka mencapai sesuatu tujuan.61 Kebudayaan memiliki hubungan yang signifikan dengan komunitas. Menurut elville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski dalam Rulli mengatakan bahwa, segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat (komunitas) ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain.62 Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) merupakan konsep yang kurang lebih sama dengan konsep kelompok sekunder yang dikembangkan oleh Ferdinand Tonnies. Kedua istilah itu dapat diterjemahkan sebagai “komunitas” (community) dan “masyarakat” (society).63 Jadi, komunitas dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai kelompok sosial yang memiliki arti perkumpulan beberapa individu. b. Indikator Komunitas Menurut Kennerth dan Wilkinson dalam Isbandi, komunitas sekurang-kurangnya mempunyai tiga unsur dasar, yaitu:

60 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta: Kencana: 2014), Cet. ke-2, h, 138 61 Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, (____: PT. Bina Aksara: 1983), Cet. ke-1, h. 315 62 Rulli Nasrullah, op. cit., h. 139 63 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi (Jakarta: Erlangga: 1999), Cet. ke-6, h. 227

37

1. Ada nya batasan wilayah atau tempat (territory or place); 2. Merupakan suatu ‘organisasi sosial’ atau instusi sosial yang menyediakan kesempatan untuk para warga nya agar dapat melakukan interaksi antar warga secara reguler; dan 3. Interaksi sosial yang dilakukan terjadi karena ada nya minat atau kepentingan yang sama (common interest).64 Sedangkan menurut McMillan dan Chavis dalam jurnal penelitian oleh Yudho Hartono mengatakan bahwa paling tidak terdapat tiga karakteristik utama komunitas yang sering muncul, yaitu: 1. Kesatuan tempat (locality), komunitas didefinisikan secara fisik sebagai entitas spasial dimana titik beratnya lebih kepada lokasi geografis, seperti desa atau kota. 2. Jaringan sosial (social network), suatu komunitas dapat dikatakan keberadaannya apabila didalamnya terdapat network of relationship antar-anggota didalam suatu tempat yang sama. 3. Hubungan (relationship-communion), komunitas didefinisikan sebagai suatu hubungan perasaan saling berbagi identitas (shared sense of identity) diantara individual-individual dari anggota komunitas tersebut.65 a. Budaya Penggemar Para penggemar atau fans adalah bagian paling tampak dari khalayak teks dan praktik budaya pop. Pada tahun-tahun belakangan ini, kelompok penggemar (fans) lagi-lagi berada di bawah tatapan kritis cultural studies. Dahulu, peggemar diperlakukan dengan dua cara— ditertawakan atau dipatalogikan. Menurut Joli Jenson dalam John Storey ‘Literatur mengenai kelompok penggemar dihantui doleh citra

64 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada: 2013) Cet. ke-2, h. 83 65 Yudho Hartono, Jurnal Penelitian: Dinamika Hubungan Perusahaan dan Komunitas Konsumen Sebuah Implikasi Stratejik bagi Pemasar, Jurnal Manajemen Bisnis, 2008. Volume 1, Nomor 1, h. 18.

38

penyimpangan.66 Penggemar selalu dicirikan sebagai suatu kefanatikan yang potensial. Hal ini berarti bahwa kelompok penggemar dilihat sebagai perilaku yang berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan. Jenson dalam John Storey menunjukkan dua tipe khas patolohi penggemar, ‘individu yang terobsesi’ (biasa nya laki-laki) dan ‘kerumunan histeris’ (biasa nya perempuan). Kelompok penggemar disebut-sebut melakukan aktivitas kultural khalayak pop, sementara kelompok-kelompok dominan dikatakan memiliki minat, selera, dan preferensi kultural.67 Hal ini diperkuat oleh obejk-objek kekaguman. Budaya resmi atau dominan menghasilkan apresiasi estetik; kelompok penggemar hanya pas untuk pelbagai teks dan praktik budaya pop. Selain itu, pembedaan dibuat tidak hanya melalui objek kekaguman tetapi juga melalui bagaimana objek tersebut dikagumi. Para khalayak pop dikatakan memamerkan kesenangan mereka hingga menimbulkan ekses emosional, sementara khalayak budaya resmi dan budaya dominan senantiasa mampu memelihara jarak dan kontrol estetik yang terhormat. Catatan mutakhir paling menarik mengenai budaya penggemar dalam cultural studies adalah Textual Poarches karya Henry Jenkis pada sebuah penelitian etnografis mengenai sebuah komunitas penggemar. Sumber teoritis utama Jenkis adalah teoritikus budaya Prancis, Michel de Certeau yang membongkar istilah ‘konsumen’ untuk menguak aktivitas yang terletak didalam tindak konsumsi: apa yang dia sebut ‘produksi sekunder’.68 Bagi de Certeau, medan budaya adalah sebuah situs konflik yang berlangsung terus (diam adan hampir tidak kentara) di antara ‘strategi’ penimpaan budaya (produksi) dan ‘taktik’ penggunaan budaya (konsumsi).69 Menurut Jenkis dalam John Storey adalah,

66 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop, (Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra: 2007), Cet. ke-2, h. 157 67 Ibid., John, h. 157 68 Ibid., John, h. 160 69 Ibid., John, h. 161

39

Apa yang signifikan tentang penggemar dalam hubungan nya dengan model de Certeau adalah bahwa mereka merupakan komunitas konsumen yang sangat aktif dan vokal yang aktivitas-aktivitasn nya megarahkan perhatian pada proses pemberian (makna) kultural ini... Para penggemar tidak lah unik dalam status mereka sebagai pemburu tekstua, kendati demikian, mereka telah mngembangkan tindakan berburu menjadi sebentuk seni.

Jenkis memiliki pendapat yang berbeda dengan de Certeau, menurut dia tidak seperti pembacaan populer, yang Jenkis ciri kan sebagai ‘produksi makna yang berdurasi pendek’, pembacaan yang dilakukan penggemar memiliki eksistensi terus-menerus dalam diskusi dengan para pembaca penggemar lainnya.70 Perbedaan kedua antara pembaca populer de Certeau dan aktivitas kelompok penggemar adalah bahwa didalam kelompok penggemar tidak dapat pembedaan yang kaku antara pembaca dan penulis. Budaya penggemar adalah suatu budaya konsumsi dan produksi. Kelompok penggemar tidak hanya soal konsumsi, ia juga berkenaan dengan produksi teks—lagu, puisi, novel, fanzine (majalah yang di kelola secara amatir dan ditujukan bagi subkultur antusias pada minat tertentu), video, dan lain-lain—yang di buat sebagai respon atas teks media profesional mengenai kelompok penggemar.71 Menurut Jenkis dalam John Storey mengemukakan bahwa, ‘kelompok penggemar merupakan ... suatu ruan ... yang didefinisikan berdasarkan penolkannya atas nilai dan praktik biasa/mundane, perayaannya atas emosi yang digeluti secara mendalam dan kesenangan yang direngkuh dengan penuh gairah.72 Fiske dalam John Storey juga memberikan penegasannya bahwa perbedaan nyata antara seorang

70 Ibid., John, h. 162 71 Ibid., John, h. 162 72 Ibid., John, h. 166

40

penggemar dan pembaca ‘biasa’ adalah pada ‘unsur lebih’—penggemar adalah seorang pembaca budaya pop yang berlebihan.73 Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang fans merupakan pembaca budaya pop yang berlebihan sehingga apapun yang berkaitan dengan idola mereka segalanya akan dilakukan dan diusahakan. Ditambah lagi dengan komunitas yang berpengaruh dengan budaya penggemar semakin menambah eksistensinya. Dengan memiliki minat, dan kegemaran yang sama para fans dapat menyalurkan atau membagi hal tersebut secara berkelompok melalui ikatan emosional yang telah terbentuk. 5. Budaya Pop/PopCulture a. Budaya Untuk mendefinisikan budaya pop, sebelum itu perlu mendefinisikan istilah budaya terlebih dahulu. Raymond Williams dalam John Storey mengatakan bahwa budaya sebagi “satu dari dua atau tiga kata yang paling rumit dalam bahasa Inggris. Kemudian Williams memberikan tiga definisi yang sangat luas.74 Pertama, budaya dapat digunakan untuk mengacu pada “suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis”. Kedua¸budaya bisa berarti “pandangan hidup tertentu masyarakat, periode, atau kelompok tertentu”. Ketiga, budaya bisa merujuk pada “karya dan praktik-pratik intelektual, terutama aktivitas artistik”. Jika berbicara mengenai budaya pop berarti menggabungkan makna budaya kedua dengan makna ketiga. Makna kedua—pandangan hidup tertentu—memungkinkan kita untuk berbicara tentang praktik- praktik seperti berlibur ke pantai, perayaan Idul Fitri, dan yang lainnya, semua hal ini biasanya disebut sebagai budaya-bdaya yang hidup atau disebut juga sebagai praktik-praktik budaya. Sedangkan makna

73 Ibid., John, h. 168 74 John Storey, Teori Budaya dan Budaya Pop, (Yogyakarta: Qalam: 2003) , Cet. ke-1, h. 2-3

41

ketiga—praktik berkemaknaan—memungkinkan kita membahas tentang musik pop dan komik sebagai contoh budaya pop.75 Dari berbagai definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, budaya adalah sesuatu yang mengacu pada proses perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis dan pandangan hidup tertentu masyarakat untuk memenuhi aktivitas kehidupannya.

b. Budaya Pop Ada beberapa cara untuk mendefinisikan budaya pop. Kata pertama yang akan di bahas adalah istilah “popular”. Terhadap istilah ini Williams dalam John Storey memberikan empat makna: “banyak disukai orang,” “jenis kerja rendahan”, “karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang”, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk diri nya sendiri”. 76 Kemudian, untuk mendefinisikan budaya pop kita perlu mengkombinasikan dua sitilah, yakni ”budaya” dengan “popular” yang keduanya memiliki formulasi definisinya sendiri-sendiri. Dari sisi sejarah perjalanan teori budaya dengan budaya pop itu adalah suatu sejarah dimana dua istilah itu terhubung satu sama lain oleh pemakaian teoritis dalam konteks historis dan sosal tertentu. Ada satu titik awal yang menyatakan bahwa budaya pop itu memang budaya yang menyenangkan atau banyak disuaki orang. Misalnya, bisa diteliti dari konser musik, festival, dan lain-lain. Kita dapat menemukan budaya pop pada apa yang disukai orang-orang, namun kita bisa menemukannya pada banyak hal yang secara teoritis tidak bisa digunakan sebagai definisi konseptual.77 Definisi budaya pop harus pula mencakup dimensi kuantitatif. Pop-nya budaya popular menjadi sebuah prasayarat. Pengakuan ini mencakup juga pengakuan resmi akan istilah “budaya tinggi” terutama pada penjualan buku,

75 Ibid., John, h. 3 76 Ibid., John, h. 10 77 Ibid., John, h. 11

42

rekaman dan juga rating audiens TV yang dinyatakan sebagai budaya “pop”. Cara kedua untuk mendefinisikan budaya pop adalah dengan mempertimbangkan budaya tertinggal (rendah). Budaya pop menurut definisi ini merupakan kategori residual untuk mengakomodasi praktik budaya yang tidak memenuhi prasyarat budaya tinggi. Dengan kata lain, budaya pop didefinisikan sebagai budaya “substandar”. 78 Dalam John seorang sosiolog Perancis, Pierre Bourdieau mengatakan bahwa perbedaan budaya seringkali dimanfaatkan untuk memperlebar dan memelihara perbedaan klas. Bourdieau menyebutkan satu contoh, yaitu konsumsi budaya. Menurut Bourdieau, konsumsi budaya sudah ditentukan, sadar, dan disengaja, atau tidak untuk tujuan memenuhi fungsi sosial pengabsahan perbedaan sosial. Pembatasan ini didukung oleh pernyataan bahwa budaya pop adalah budaya komersial dampak dari produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah hasil kreativitas individu.79 Ketiga, untuk mendefinisikan budaya pop adalah menetapkannya sebagai “budaya massa”.80 Persoalan pertama adalah mereka yang menyebut budaya pop sebagai budaya massa dengan tujuan menegaskan bahwa budaya massa secara komersial tidak bisa diharapkan. Budaya ini dikonsumsi tanpa berpikir panjang dan tanpa perhitungan. John Fiske dalam John Storey mengungkapkan bahwa “antara 80%-90% produk baru gagal walaupun diiklankan dengan kuat... beberapa film gagal kembali modal meskipun biaya promosi nya sangat besar”. Banyak contoh, misalnya suatu label musik mengeluarkan single atau album ke dunia musik karena pada saat itu sedang marak wanita atau pria secara berkelompok bernyanyi dan menari, walau pun sudah promosi secara besar-besaran akan tetapi pada akhirnya girlband tersebut bubar dan menjadi produk gagal.

78 Ibid., John, h. 11 79 Ibid., John, h. 12 80 Ibid., John, h. 15

43

Definisi keempat, budaya pop adalah budaya yang berasal dari rakyat.81 Budaya pop adalah budaya otentik “rakyat”. Maskud dalam hal ini adalah budaya pop tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari rakyat dan dinikmati pula oleh rakyat, sehingga budaya pop ini akan terus turun temurun dilakukan oleh generasi-generasi berikutnya. Definisi kelima, budaya poop berasal dari analisis politik tokoh Marxis Italia, Antonio Gramsi terutama tentang pengembangan konsep hagemoninya. Gramsci dalam John Storey menggunakan istilah hagemoni untuk mengacu pada cara dimana kelompok dominan dalam suatu masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok subordiansi melalui proses “kepemimpinan” intelektual dan moral. Pendapat Gramsci mengenai budaya pop dalam konsep hagemoni dikenal juga dengan teori hagemoni neo-Gramscian.82 Teori ini menganggap budaya sebagai tempat terjadinya pergulatan antara usaha perlawanan kelompok subordinasi dan inkorporasi kelompok dominan dalam masyarakat. Dalam penggunaan teori ini tidak diberlakukan seperti empat definisi yang sebelumnya melainkan sebagai suatu lingkup tukar-menukar, keduanya akan berkelindan dalam rupa perlawanan dan penyatuan (resistensi dan inkorporasi). Teks dan praktik budaya pop bergerak dalam apa yang oleh Gramsci disebut sebagai “keseimbangan kompromis”.83 Misalnya, liburan ke pantai dulu dianggap sebagai budaya para bangsawan, dan dalam tempo 100 tahun ia berubah menjadi budaya pop. Konsep pokok penggunaan perspektif Neo-Gramscian adalah konsep “artikulasi” (kata ini dipahami dalam arti ganda, yaitu mengekspresikan dan menyatukan).84 Definisi keenam, budaya pop berasal dari pemikiran postmodernisme. Persoalan utama dalam perdebatan tentang hubungan antara postmodernisme dengan budaya pop adalah pernyataan bahwa

81 Ibid., John, h. 18 82 Ibid., John, h. 19 83 Ibid., John, h. 19 84 Ibid., John, h. 20

44

budaya postmodern adalah budaya yang tidak lagi mengakui adanya perbedaan antara budaya tinggi dan budaya pop. Akibatnya postmodernis menyatakan sekarang “semua budaya adalah budaya postmodern”.85 Mereka menentang pembatasan tegas budaya pop dengan budaya massa dan mereka pula menegaskan budaya pop adalah budaya komersial. Salah satu contoh interpretasi komersial dan budaya postmodern dapat ditemukan dalam hubungan antara TV komersial dengan musik pop. Nidji, , JKT48, Afgan, dan Ayu Ting-Ting masing-masing memiliki rekaman lagu-lagu yang mereka nyanyikan di TV komersial. Terlepas dari apakah semua definisi ini beranggapan sama terhadap budaya pop manapun, yang jelas ia muncul mengikuti industrialisasi dan urbanisasi.86 Inilah definisi budaya dan budaya pop yang bergantung pada keberadaan ekonomi pasar kapitalis.87 Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak mudah mengidentifikasi secara pasti sebuah definisi dari istilah budaya pop. Apapun istilah yang digunakan entah itu budaya massa, budaya tinggi, budaya kelas buruh, atau budaya daerah yang tercakup dalam definisi budaya pop seluruh nya—dengan proporsinya masing-masing—akan membawa perubahan definisi terhadap budaya pop tertentu. Akan tetapi ada suatu pembagian umum mengenai pembagian antara studi teks (fiksi pop, TV, musik pop, dsb.) dan budaya atau praktik budaya yang hidup (liburan ke pantai, perayaan hari Lebaran, dan lan-lain).88

85 Ibid., John, h. 22 86 Ibid., John, h. 23 87 Ibid., John, h. 24 88 Ibid., John, h. 26

45

B. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Riza Afriani dalam skripsinya tentang “Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Mahasiswi” (Studi Kasus Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi terhadap perilaku kosumtif. 2. Ismayanti dalam skripsinya “Hubungan Internet dengan Gaya Hidup Konsumtif”, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hubungan dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa. Ini berarti bahwa ada hubungan antara lamanya mahasiswa/i mengakses internet dengan gaya hidup konsumtif. Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna yang lebih tinggi (medium dan heavy user) drmskin tinggi peluang mereka untuk memiliki gaya hidup konsumtif. 3. Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza dalam jurnal yang berjudul, “Hubungan antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise pada Remaja”. Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Reza menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 123 orang yang diteliti, sebagian besar subjek dalam penelitian ini adalah subjek yang dikategorikan memiliki pencapaian identitas (identity achievement) yang mayoritas memiliki kecendrungan perilaku konsumtif rendah Semakin baik identitas remaja, maka potensi perilaku konsumtifnya akan semakin rendah karena remaja telah mengalami suatu eksplorasi (krisis) dan sudah membuat suatu komitmen dalam hidupnya. Sementara itu perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur oleh peneliti. 4. Jóna Björk Jónsdóttir dalam jurnal yang berjudul

“ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans” Perspective, B.A

46

Essay, pada 2013. Jurnal yang membahas tentang survei ada kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar basis penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari segala usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang tua bahkan di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, membuktikan AIDORU yang dapat menjangkau orang-orang dari segala usia. 5. Wendy Xie dalam jurnal yang berjudul :Japanese “Idols” In Trans- Cultural Reception: The Case of AKB48”. Jurnal ini membahas fenomena idols di Jepang dan perbedaan pada budaya Barat dengan pada budaya Jepang terkait dengan “idola.

Tabel 2.3 Penelitian Relevan

No Penelitian dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Riza Afriani, Jenis : Kuantitatif Hasil penelitian menunjukan “Hubungan Status Sumber : Primer dan bahwa terdapat hubungan antara Sosial Ekonomi dan Sekunder status sosial ekonomi terhadap Perilaku Konsumtif Lokasi : UIN Syarif perilaku kosumtif. terhadap Mahasiswi” Hidayatullah Jakarta (Studi Kasus Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). 2 Ismayanti, “Hubungan Jenis : Kuantitatif Hasil penelitian tersebut Internet dengan Gaya Sumber : Primer menunjukkan bahwa hubungan Hidup Konsumtif”. Lokasi : dengan gaya hidup konsumtif UIN Syarif mahasiswa. Ini berarti bahwa ada Hidayatullah Jakarta hubungan antara lamanya mahasiswa/i mengakses internet dengan gaya hidup konsumtif. Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna yang lebih tinggi (medium dan heavy user) drmskin tinggi peluang mereka untuk memiliki gaya hidup konsumtif.

47

3 Fadilah Aulia Rahma Jenis : Jurnal Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Muhammad Reza, Kuantitatif dan Reza menyatakan bahwa “Hubungan antara Sumber : Primer berdasarkan hasil penelitian Pembentukan Identitas Lokasi : Komunitas dapat diketahui bahwa dari 123 Diri dengan Perilaku ELF Surabaya orang yang diteliti, sebagian Konsumtif Pembelian besar subjek dalam penelitian ini Merchandise pada adalah subjek yang dikategorikan Remaja”. (2013) memiliki pencapaian identitas (identity achievement) yang mayoritas memiliki kecendrungan perilaku konsumtif rendah Semakin baik identitas remaja, maka potensi perilaku konsumtifnya akan semakin rendah karena remaja telah mengalami suatu eksplorasi (krisis) dan sudah membuat suatu komitmen dalam hidupnya. Sementara itu perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur oleh peneliti. 4 Jóna Björk Jónsdóttir, Jenis : Survey Meskipun penggemar asing tidak Sumber : Primer dan mengalami budaya Jepang “ザ・アイドル!(The sekunder dengan cara yang sama bahwa Aidoru!) The Ardent Lokasi : Komunitas Jepang lakukan, mereka memberi Fans” (2013) Arashi-On kita wawasan yang menarik dan pengalaman mengenai sistem AIDORU. Untuk survei ini, ada kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar basis penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari segala usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang tua bahkan di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, membuktikan AIDORU yang dapat menjangkau orang-orang dari segala usia. 5 Wendy Xie, “Japanese Jenis : Analisis Jurnal ini membahas fenomena “Idols” In Trans- Sumber : Primer dan idols di Jepang dan perbedaan Cultural Reception: sekunder pada budaya Barat dengan pada The Case of AKB48”. budaya Jepang terkait dengan (2014) “idola.

48

No Perbedaan Persamaan 1 Pada penelitian ini hal yang diteliti Sama-sama menggunakan data primer yaitu dampak keberadaan JKT48 dan data sekunder untuk mengetahui terhadap gaya hidup konsumtif fans dampak keberadaan suatu idol group JKT48 dan metode penelitian yang digunakan adalah campuran kualitatif, untuk pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara dan teknik pengumpulan data dengan dokumen.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan diatas terdapat beberapa penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan apa yang ingin diteliti oleh peneliti. Dari lima penelitian diatas yakni penelitian mengenai perilaku konsumtif, gaya hidup konsumtif, pembentukan identitas diri dengan perilaku konsumtif, tentang idol, dan tentang idol di Jepang dan di Barat dan dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada kaitannya dengan dampak idol group (JKT48) terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48.

C. Kerangka Berpikir JKT48 merupakan idol group yang terbentuk pada akhir tahun 2011 dan sudah memiliki fanbase sebanyak lebih dari 2,5 juta di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri JKT48 menjadi sangat fenomenal karena uniknya sebuah idol group yang belum pernah ada sebelumnya didunia musik tanah air. Hadirnya JKT48 di Indonesia menyebabkan perubahannya gaya hidup mahasiswa, dimana konsumsi saat ini tidak hanya kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pendidikan akan tetapi juga pemenuhan akan hiburan, keinginan, dan hasrat. Gaya hidup konsumtif seperti dipandang lumrah oleh mahasiswa saat ini, pemenuhan akan keinginan menjadi lebih besar daripada kebutuhan pokoknya. Selain itu, mahasiswa dikenal sebagai jiwa muda yang selalu berinteraksi karenanya mahasiswa membuat suatu perkumpulan atau kelompok atau komunitas dengan tujuan tertentu. Karena berkelompok dan memiliki hobi

49

dan tujuan yang sama maka timbul pula berbagai dampak dengan gaya hidup konsumtif atau loyalitas terhadap sesuatu. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara deskriptif mengenai dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif di komunitas JFUIN. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu idol group dalam kasus ini adalah JKT48 memiliki peran tertentu berkaitan dengan ada nya dampak yang ditimbulkan oleh JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif dikalangan mahasiswa.

50

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

JKT48 h. 12 Pengertian Gaya Hidup h. 24 Gaya Hidup Faktor Internal h. 24 h. 29 Faktor‐Faktor Gaya Hidup h. 27 Faktor Eksternal h. 31

Membeli produk karena iming‐iming hadiah

Membeli produk karena kemasannya menarik Dampak Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Membeli produk Hidup Konsumtif di demi menjaga Komunitas JFUIN penampilan diri dan Pengertian gengsi Konsumtif h. 32 Membeli produk atas Konsumtif pertimbangan harga h. 32 (bukan atas dasar Indikator Konsumtif manfaat) h. 34 Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol Komunitas status h. 35 Komunitas dan Memakai produk karena Budaya Penggemar unsur konsformitas terhadap model yang h. 35 mengiklankan Budaya Penggemar h. 40 Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan Budaya Pop/Pop menimbulkan rasa Budaya Pop percaya diri yang tinggi Culture h. 41 h. 40 Mencoba lebih dari dua produk sejenis

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2012. Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2013. Cohen, B.J.. Sosiologi Suatu Pengantar. ––: PT Bina Aksara. 1983. Damsar dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenamadia Group. 2013. Dwi, J. Narwoko dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007. Horton, P.B.. and Hunt, C.L. Sosiologi Edisi ke Enam. ––: Erlangga. 1999. Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi. 2013. Majalah J-Pop Culture. 2012. Majalah XY Kids!. Edisi 19/II/13-25 April. 2005 Nasrullah, Rulli. Komuniakasi Antarbudaya Di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana. 2014. Shindo, Yusuke. Mengenal Jepang. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 2015. Storey, John. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop, Pengantar Komprehensif Teori dan Metode. Yogyakarta: Jalasutra. 2007. Storey, John. Teori Budaya dan Budaya Pop, Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. Yogyakarta: Qalam. 2003. Strinati, Dominic. Popular Culture Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakatra: Ar-Ruzz Media. 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014. Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010. Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008. Suyanto, Bagong. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana Prenamadia Group. 2013. Wibowo. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2014. Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2013.

101

102

Jurnal Elektronik

Agustia, Rezi Suci. Jurnal Penelitian: Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-i sekolah Menengah Atas “International Islamic Boarding School Republic of Infonesia (SMA IIBS RI). Astuti, Endang Dwi. Jurnal Penelitian: Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang Pada Ibu Rumah Tangga Di Kota Samarinda, eJurnal Psikologi, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013. Budiat, Atik Catur. Jurnal Penelitian: Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal Sosiologi Islam, Volume 1, Nomor1, Tahun 2011. Cleopatra, Maria. Jurnal Penelitian: Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 5, Nomor 2, 2015. Handoko, Cons. Tri. Jurnal Penelitian: Metroseksualitas dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya Hidup Posmodern, Junral Nirmana, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2004. Hartono, Yudho. Jurnal Penelitian: Dinamika Hubungan Perusahaan dan Komunitas Konsumen Sebuah Implikasi Stratejik bagi Pemasar. Jurnal Manajemen, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2008 Heni, Septi Anugrah. Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Kontrol Diri dan Syukur Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja SMA IT Abu Bakar Yogyakarta.

Jóna Björk Jónsdóttir, ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans’ Perspective, B.A Essay, Sigllium Universitas Islandiae, 2013. (http://skemman.is/stream/get/1946/14880/35360/1/J%C3%B3na_Bj%C3% B6rk_-_The_Aidoru$0021_The_Ardent_Fans$0027_Perspective.pdf) Nadzir, Misbahun. “Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja di Kota Malang”, Seminar Psikologi & Kemanusiaan, Tahun 2015. Rahma, Fadilah Aulia dan Muhammad Reza. Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja, Character, Volume 01, Nomor 03, Tahun 2013. Susanto, Angga Sandy. Jurnal Penelitian: Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup), Jurnal JIBEKA, Volume 7, No. 2, Tahun 2013. Xie, Wendy. Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48, Virginia Review of Asian Studies, Vol 16, 2014.

103

Dokumen Elektronik

http://jkt48.com/about/jkt48?lang=id, diakses melalui internet pada Januari 2016. http://www.campaignasia.com/agencyportfolio/Company/3095,media- agency,dentsu-media-group.aspx#.VpGhc7aLTIU, diakses melalui internet pada Januari 2016. https://id.m.kompasnia.com/www.ahdasyamil.com/saat-perilaku-konsumtif- menjadi-budaya-remaja_54f9206a33311f8478b4b84, diakses melalui internet pada September 2015. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konsumsi, diakses melalui internet pada September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Dentsu, diakses melalui internet pada Januari 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, diakses melalui internet pada September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Nusantara_Citra, diakses melalui internet pada Januari 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Singel_ke-27_AKB48, diakses melalui internet pada tanggal 29-07-2016 pada pukul 21:15 Kbbi.web.id/konsumsi Steve Bressert, Ph.D., Delusional Disorder Symptoms (http://psychcentral.com/disorders/delusional-disorder-symptoms/) diakses melalui internet pada tanggal 03-11-2016 pada pukul 14:37

103

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati Dampak Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN) dengan cara dichecklist dan aspek yang diamati meliputi : A. Untuk memperoleh informasi yang terpercaya dan data yang baik tentang kegiatan komunitas JFUIN. B. Aspek yang diamati:

No Aspek yang diamati Checklist 1 Mengenal lingkungan komunitas JFUIN ……………………………

2 Mengamati perilaku anggota komunitas JFUIN ……………………………

3 Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas …………………………… JFUIN

Setelah selesai melakukan pengamatan, kemudian cek kembali data pengamatan yang telah dilakukan catat secara jelas.

104

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

Dengan Koordinator Komunitas JFUIN

Interviewer : Rika Widya Risyadi NIM : 1112015000059 Nama Responden : ...... Jabatan : ...... Tempat : ...... Hari/Tanggal : ...... Waktu : ......

A. Pokok Pembicaraan 1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN? Apa singkatan dari JFUIN? Bagaimana cara menjadi bagian dari anggota komunitas JFUIN? 2. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di UIN Syarif Hidayatullah? Dan langkah konkrit seperti apa yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut? 3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? 4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? 5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? 6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? 7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater?

105

Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? 8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? 9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? 10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa?

B. Respon Informan 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... 6...... 7...... 8...... 9...... 10......

C. Catatan Tambahan Peneliti ......

106

Pedoman Wawancara

Dengan Anggota Komunitas JFUIN

Interviewer : Rika Widya Risyadi NIM : 1112015000059 Nama Responden : Jabatan : Tempat : Hari/Tanggal : Waktu :

A. Pokok Pembicaraan 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? 2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? 3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? 4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? 5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? 6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? 7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa

107

banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? 8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? 9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? 10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa?

B. Respon Informan 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... 6...... 7...... 8...... 9...... 10......

C. Catatan Tambahan Peneliti ......

108

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati Dampak Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN) dengan cara dichecklist dan aspek yang diamati meliputi : A. Untuk memperoleh informasi yang terpercaya dan data yang baik tentang kegiatan komunitas JFUIN. B. Aspek yang diamati:

No Aspek yang diamati Checklist 1 Mengenal lingkungan komunitas JFUIN 

2 Mengamati perilaku anggota komunitas JFUIN 

3 Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas  JFUIN

Setelah selesai melakukan pengamatan, kemudian cek kembali data pengamatan yang telah dilakukan catat secara jelas.

109

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 09 September 2016

Narasumber : David (Ketua Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN? Apa singkatan dari JFUIN? Bagaimana cara menjadi bagian dari anggota komunitas JFUIN? Jawab: JFUIN itu sudah 4 tahun, dan tepat pada bulan September ini usia JFUIN ini 4 tahun. Jadi pada dasar nya JFUIN itu kan komunitas, komunitas ya....apa komunitas pecinta budaya Jepang di UIN Jakarta ini, jadi dulu tuh ada....ada apa akun komunitas Mahasiswa UIN, nama nya @uincommunity itu salah satu admin nya, hmm bahkan salah satu founder nya sih Bang Sam dia bikin, dia melihat di UIN itu banyak temen-temen yang juga suka budaya Jepang yang juga punya kecintaan yang sama terhadap budaya dari Jepang itu kan. Jadi dia setelah melihat banyak nya Mahasiswa UIN yang suka Jepang itu dia mikir gimana kalo mmm....dia bikin wadah untuk menyatukan temen-temen yang suka Jepang ini. Dan akhirnya terbentuklah komunitas ini. JFUIN itu singkatan dari Japan Freak UIN. Kalo untuk jadi anggota karena kita komunitas, jadi kita ga ada prosedur yang terlalu ribet, jadi selama temen-temen suka budaya Jepang, temen-temen

110

bisa langsung gabung ke komunitas kita. Jadi kita kan kumpul setiap hari Rabu gitu, jadi kalo mau gabung ya tinggal dateng aja ga usah pake daftar dan sebagainya. Kita kumpul setiap hari Rabu di depan Perpustakaan Utama yang lama, di pelatarannya.

2. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di UIN Syarif Hidayatullah? Dan langkah konkrit seperti apa yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut? Jawab: Aaa...kalau untuk visi misi sih bang Sam yah kayakya yang lebih tau awalnya mau gimana komunitas ini. Kaka mending tanya ke bang Sam aja deh hehehehehe

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Sejak tahun 2013 suka sama JKT48. Kalo tau mereka itu dari TV kebetulan, saya lupa acara acara apa, tapi awal suka tuh dulu mmm kalau ga salah nonton di Hitam Putih apa kalo ga salah. Jadi bintang tamu, dan oh..suka. Karena pada dasar nya suka Jepang gitu kan, pas waktu dengerin lagu nya ko wah nih apa nih mmm cewek rame-rame nyanyi tapi musik nya ko kayak ada nuansa nya Jepang banget walaupun mereka di Indonesia in tapi melodi nya dari musik nya Jepang banget dan mereka juga punya kaya filosofis gitu kan kalo di lirik Jepang gitu dan kalopun di translate juga jadi nya tetep bagus gitu lirik nya. Oshi saya itu kebetulan ada 4. Dulu tuh pertama suka tuh waktu liat Melody, terus ada suka Hanna yang baru banget graduate hehehehe ah sedih, terus suka Vienny, sama Shani. Mungkin karena salah satu faktor kita ngedukung dia itu karena ya....tertarik juga dengan kepribadian nya jadi kita itu merasa dia itu cocok dengan kita, apa yang kita harapkan gitu jadi mungkin salah satu nya itu juga.

111

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Aaa kalo....kebetulan kan salah satu faktor yang bikin suka kan karena lagu nya. Nah kebetulan di beberapa lagu nya itu ada lirik-lirik nya emang tema nya kan itu memotivasi gitu kayak ada lagu judulnya “”, “River” pasti tau lah. Nah itu lirik nya emang yang bikin semangat, memotivasi gitu. Nah tadi kan dari lirik lagu itu mungkin kan jadi punya pikiran yang positif-positif gitu kan. Jadi lebih ke jadi pribadi yang positif gitu dalam bertindak. Untuk perilaku nya jadi lebih positif gitu.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Nah kalau dampak nya kalo di liat orang awam sama temen-temen kaya “Ih, apaan sih gitu cowok ko nonton nya cewek rame-rame gitu”. Ya paling itu aja. Cuma kalo udah dijalanin, ya sama-sama kaya buat ketawaan aja. Biasa nya kalo orang punya hobby gitu sama-sama punya hobby yang unik mereka bakal saling memaklumi. Terus kalo untuk pengeluaran jadi lebih boros gitu sih, apa sebelum kenal jeketi (JKT48) ga ada budget yang keluar buat ke arah sana gitu tapi pas kenal kadang ada event kalo ada konser berarti kita kan harus nyisihin uang untuk konser, ikut handshake gitu, jadi walaupun apa....ga terlalu di jatah harus segini- segini tapi tetep aja....apa mmm ada aja uang yang di keluarin.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Kalo merchandise sih jarang sih, malah itungan nya ngga, ngga beli merchandise gitu. Kalo event emang, kalo event nya rutin kayak teater gitu paling sesekali, cuma kalo event yang kayak tiba-tiba gitu misalnya handshake itu kan tidak tentu gitu atau mungkin konser mmm....apa....mmm biasanya itu ada niatan untuk berangkat dan sering kali jadi berangkat. Karena biasanya apa itu ga selalu

112

ada gitu, ada dorongan untuk “Oh ada nih, kapan lagi takutnya besok ga ada lagi” gitu.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga merchandise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Kalo merchandise mungkin emang ya....mahal gitu ya, karena merchandise yang dijual itu biasanya aaa....mahal karena bawaan dari official karena ada label member tertentu gitu dan misalnya kaya photobook gitu kan biasanya kaya photopack photopack gitu kan harga nya aaa....biasanya normal nya mahal gitu ya cuma bisa jadi kalo misalnya apa dapet nya langka atau member rate nya bagus bisa jadi mahal gitu. Photopack itu biasanya kalo ga salah dia kan random gitu ya, Rp. 50.000,- dapat 5 photopack kalo ga salah. Nah dari itu karena itu random dan kita ga tau kita dapat nya siapa, kalo member nya bagus apa....lebih tinggi harga nya biasanya bisa jadi mahal. Biasanya photopack itu beli nya di teater, atau mungkin biasanya di event handshake. Biasanya kalau uang harian gitu kan ada aja gitu yang nyisa, pas lagi liburan atau apa terus ditabung biasanya kita ambil dari uang sisa tadi untuk nonton konser. Untuk merchandise itungan nya sih mahal gitu, cuma untuk konser dan sebagainya itu menurut saya sih emang standar untuk konser musisi-musisi di Indonesia. Konser itu biasanya di bandrol harga Rp.150.000,- sampe Rp.500.000,- an. Alhamdulillah ga pernah saya ambil uang dari SPP atau yang lain. Kalo dalam sebulan sih ga tentu ya. Soalnya keluar uang nya tuh tergantung event. Kalo misalnya bulan itu ada handshake paling mungkin bisa beli apa....tiket apa....beli apa....CD buat handshake nya itu misalnya Rp.40.000,- gitu kan itu cuma segitu paling, terus kalo misalnya mungkin emang bulan itu ada konser

113

paling bisa keluar uang sampai Rp.200.000,- aja gitu buat beli tiket. Tapi kalo misalnya bulan itu emang ga ada apa-apa paling ya ga keluar uang sama sekali.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Termasuk jarang yang pergi ke teater sih ya, cuma paling kalo emang dateng kalo pas ada mmm apa kalo misalnya ada member yang di dukung atau oshimen nya lagi ulang tahun gitu kan jadi pengen aja gitu nonton teater nya pas lagi ulang tahun, itu kan biasanya ada perayaannya disana jadi ga pengen ketinggalan moment dari oshi itu tadi. Paling itu alasannya sih. Kalo lagi suka sama lagu tertentu perform paling pergi kesana tapi alasan paling utama sih biasanya kalo lagi ulang tahun aja sih.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Kalo misalnya beli produk karena ya embel-embel JKT48 nya sih pernah nya ya paling produk JKT48 itu sendiri gitu, karena kan kalo di sistem mereka itu adalah kan aaa....beli CD JKT48 dan kita dapat bonus aaa....handshake nya gitu padahal kan kita walaupun emang pengen CD nya tapi kan kita lebih tertarik buat handshake nya gitu loh, itu lah strategi pemasaran mereka jadi kita beli....beli nya itungan nya kayak beli CD tuh untuk dapatin handshake nya gitu. Pernah beli CD 1-2 keping. Padahal butuh nya cuma satu sih sebenarnya. Biasanya kalo....biasanya ada sistem nya tuh kadang ada sistem mereka yang jelek gitu, kadang kita beli kesana tapi waktu event handshake mereka kehabisan stock CD nya jadi kita cuma bisa dapat tiket handshake nya. Jadi ga masalah cuma dapat tiket handshake nya doang, yang penting....iya karena kita lebih....ter....jadi lebih kepengen beli tuh karena tiket handshake nya itu.

114

Paling kalo produk yang luar official mereka gitu karena embel-embel mereka gitu ngga sih soalnya karena emang pada dasar nya beli ya karena emang butuh. Apalagi kalo emang produk itu....kalo beli makanan emang karena makanannya enak bukan karena itu.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Karena....ga juga sih karena ga mengikuti mereka sampai definisi ngejar gitu sih, ya....biasa aja gitu ga terlalu berpengaruh gitu. Kalo itu sih sosok itu paling kayak memotivasi tadi itu apa yang dia sampaikan dia jadi lebih ke bawa aja gitu. Kalo secara umum dampaknya sih lebih besar positif nya sih daripada negatif nya gitu kan, soalnya kan kalo misalnya dengan dengerin lagu kan ga perlu keluar biaya gitu yang tadi dampak nya konsumtif gitu kan. Itu kalo konsumtif itu tergantung pribadi nya masing-masing gitu kan. Kebetulan saya sendiri ga begitu mengeluarkan uang gitu. Jadi lebih banyak positif nya dari pada negatif nya, kayak yang tadi memotivasi gitu, semangat, lebih aaa....apa lebih berpikir positif. Jika dalam sehari ga dengerin lagu JKT sih ga sampai segitu nya ya, cuma kalo dalam beberapa hari ga dengerin nih, wah kayaknya harus gitu dengerin lagu nya.

115

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 14 September 2016

Narasumber : Erick (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Sejak semester 2 ya, tahun berapa itu semester 2 atau 3 gitu, 2013....atau 2012 an deh kalau ga salah. Soalnya ya menarik aja gitu, penasaran kan. Aaa sebelumnya juga di sebelum di tau ada JFUIN juga sempet temen-temen dari SMA juga suka ini apa kaya Jejepangan gitu, animasi, gitu-gitu dah. Jadi tertarik juga ke UIN kan pisah dari temen-temen, ada wadah ginian yaudah join lah. Pengalamannya ya seru aja sih jadi tau lebih banyak ini aja istilah nya kayak wawasan gitu kan, dari ada yang kebetulan kan ini lintas wilayah juga sekalian cari-cari kehidupan sama ada yang penyuka, apa sih kaya.... kalau misalnya kan kalau saya sendiri kan suka paling kan kaya nonton Kamen Rider nya, nah ada yang suka anime nya gitu-gitu nah saya jadi ketularan juga gitu, saling berbagi ini loh ada hal baru gitu-gitu. Ya kalau teateran rame-rame masuk juga. Jadi kalau JFUIN kan agenda nya kan ada jalan ke event-event gitu, sekalian jalan ke event itu sekalian kaya tadi juga sih nambah wawasan, ada yang lebih sering juga tuh kaya Irsyad gitu kan apa nama nya Omikoshi di jelasin gini loh sejarah nya, oh....jadi tau sekalian diajakin gitu kan. Terus juga kaya Siska dia suka ikut volunteer gitu-gitu kan.

116

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Ya bagus aja sih, tinggal nambah massa aja ini. Udah mayan lah sebenarnya dai kumpul-kumpul gitu sama mungkin tinggal ngadain event khusus JFUIN aja kali ya, sering-sering aja. Dulu kan pernah tuh ya, kalau lebih sering lagi orang bakal kenal lagi. Oh ini ada di UIN. Gitu-gitu, siapa tau sampai ke fakultas lain kan lebih ini lagi kalau sering. Pendapatnya, bagus ya hahahaha iya sebenarnya kan pas masuk ke UIN ini yang tau lebih ke Jepang-an ini doang gitu pertama, jadi pendobrak juga gitu istilah nya kultur UIN yang banyak yang mmm....lebih banyak belajar ke organisasi. Ada komunitas di tengah-tengah keadaan seperti ini tuh unik gitu.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Nah itu semenjak ikut JFUIN itu, ada salah satu anggota nya sebut saja dia Bang S (Bang Syarif) sama Bang I (Bang Irman) hahahahaha kaget gitu kan liat ini orang kenapa. Tadi nya cuma liat di doang gitu kan, liat mereka lebih menggeluti lebih dalam lagi gitu kan, mereka kaya mempresentasikan gini loh Rick bla bla bla tertarik nyoba gitu dan ternyata seru juga. Awalnya dari TV sih dari iklan Pocari tuh, biasa lah cowo-cowo gitu kan liat cakep nih siapa gitu kan. Ditelusuri oh ternyata franchise dari Jepang istilah kasar nya gitu. Jujur sih saya emang kebiasaan dari dulu suka sama musik beraroma Jepang gitu kan ada ya keunikan sendiri gitu sama konsep nya nah ini balik lagi sama yang dijelasin tadi sama mereka Bang I sama Bang S itu kan gini loh Rick mereka konsep nya unik gitu. Sebelumnya kalau di Indonesia paling cuma supporter gitu- gitu kan datang cuma liat datang konser, kalau ini ada mmm....ada aaa apa sih nama nya produk-produk nya sendiri jadi kan coba lah menarik gitu. Apalagi saya kan kadang orang nya iseng gitu, sering iseng coba ah hajar hajar seru juga gitu

117

akhirnya di geluti dan lebih unik aja konsep nya mereka, fans nya mereka sendiri produk-produknya mereka ada event nya sendiri gitu kan, kalau yang lain kan dulu saya ngefans ke band-band gitu ya cuma sekedar beli kaset, nonton di TV, konser udah gitu kalau yang ini lebih ini aja gitu hehehehe unik aja gitu.

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Dampak nya ini aja sih pelipur lara iya, cuma ngisi waktu kosong aja awalnya sih niatnya sih, kalau untuk ke akademik sih ngga ya beda sendiri. Ini sih untuk have fun aja sih, sering nya juga kalau hadirin acara sama temen-temen kaya si D, si I gitu-gitu kan hahahaha ya ini aja sih ngisi waktu kosong.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Uang jajan nya lebih ke sita kayaknya hehehehe kan lumayan ngongkos juga kayaknya hehehehe itu aja sih cuma ya ga ke sita-sita banget. Terus ini juga di judge sama teman-teman yang awam sih, kala misalnya ini kan kaya bocah- bocah nari gitu “lu apa sih ngeri-ngri, sangar-sangar tapi suka....hehehe hal kaya gitu an” hehehe paling gitu aja sih. Kalau untuk ke sita uang jajan nya sih ya ga terasa ya cuma paling yang ngena banget ya itu tadi judge an dari temen-temen itu aja sih.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Sebenarnya awalnya ya ini juga sih karena ajakan temen terus tertarik nyoba udah gitu aja sih. Ya lebih terencana sih, awalnya nanya-nanya jadwal dulu sama bocah-bocah.

118

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Standar sih kalau ini mah, ya pasti mereka kan ada bagian marketing nya gitu kan nilai di pasar gimana jadi ya biasa aja ga terlalu mikirin mahal atau ngga nya. Ngumpulin sih sebenarnya emang suka....emang suka ngumpulin gitu dari dulu. Emang dari dulu biasa nyisain gitu, di liat juga sih kalau emang cukup sikat kalau ngga ya ngga. Oh kalau dalam hitungan bulan ngga sih ya, paling dalam setahun bisa beli beberapa kali doang gitu. Beli merchandise kalau light stick bikin sendiri beli ini nya apa....lampu nya di modif sendiri sama si I waktu itu di ajarin nyolder hehehehe. Kalau marchandise dulu photopack pernah sih tapi ya ga selalu tiap bulan sih paling beberapa kali dalam sebulan, paling Rp. 200.000,- lah dalam sebulan tapi ga setiap bulan juga sih lebih off side dikit lah hehehehe. Hmm itu kalau ikut teateran sama beli merchandise gitu off side in ya sekitar Rp. 200.000,- sampai Rp. 300.000,- lah kalau lebih jangan lagi lah gitu hehehehe

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Oh ngga juga ya hehehe paling tergantung ini liatin jadwal sama nyocokin jadwal kuliah sama keuangan juga hehehehe huum biasanya sama temen juga sih seringan “oy bisa ga tanggal segini?” “oh iya kosong-kosong nih ada duit” yaudah berangkat kalau ngga jangan lah ehehehehe. Pernah, pernah sebulan lebih dari satu kali teateran.

119

Ada ini aja, mmm mungkin ada jarang-jarang sih mungkin kaya ada ulang tahun siapa atau ada bintang tamu siapa gitu aja sih kalau ada event-event tertentu lah gitu.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Oh ngga sih ngga biasa aja sih kalau misal beli photopack juga. Ya kalau event handshake kan mau ga mau beli gitu. Apalagi sekarang ga dapat CD katanya jadi kalau handshake ya niat nya supaya dapat handshake nya aja. Pernah beli tiket handshakae lebih dari satu sih maksimal 2 lah aaa ga pernah 3 gitu-gitu.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Ngga sih ya cuma buat seneng-seneng aja, jadi ya kalau kewajiban ya kewajiban hehehehe pokoknya di batasin aja jangan sampai itu hehehehe. Sebenarnya lebih ke sensasi aja sih ya, ada sensasi yang beda gitu jadi ya kalau untuk pengaruh ga terlalu pengaruh-pengaruh banget.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 3 Oktober 2016

Narasumber : Garda (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?

120

Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Aaa...baru minggu lalu sih gabung sama komunitas ini. Sebeneenya emang aaa...saya juga suka yang Jepang-Jepangan, anime, terus aaa...suka musik-musik nya juga jadi cukup tertarik juga untuk bergabung, terus kebetulan juga ada temen juga yang gabung si David, jadi ada temen nya juga jadi yaa...menambah minat untuk gabung juga. Ya karena jujur aja ya baru gabung kan jadi baru kemaren doang pengalamannya, ya...saya bilang sih cukup seru. Cuma kalau setau saya JFUIN ini kan emang maksudnya tiap minggu nya kan ada topik-topik nya gitu ya misalnya, jadi karena kemaren baru dapet satu tema jadi mungkin di next aaa....gabung juga ada tema-tema lain gitu seputar Jejepangan. Ya sebenernya sih kalau di liat dari komunitas ini pertama kan aaa....apa ya, bisa gabung sama orang-orang yang...punya minat yang sama gitu,jadi menariknya disitu sih kalau menurut saya.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: JFUIN...jadi balik lagi ke awal karena saya baru gabung...tapi kebetulan saya juga udah ngefollow Twitter nya kan cukup ada kegiatan yang...maksudnya ikut di...apa...event-event Jejepangan itu juga lumayan sih maksudnya cukup bagus juga, ya mungkin ke depan nya harus bisa dikembangin lagi atau gimana gitu. Ya...sebenarnya cukup bagus ini aaa...untuk apa ya wadah gitu bsia di bilang wadah untuk sesama penggemar Jepang gitu, jadi cukup menampung gitu minat dan inspirasi deh.

121

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Kalo pertama kali kenal itu kan kemarin sempat bilang SMA kelas...2 pengen naik kelas 3, tahun nya saya lupa ya hehehe saya angkatan tahun 2000...2013 masuk...ya sekitar 2012 akhir lah. Pertama dari temen SMA, terus pernah liat di TV juga. Emang kan dulu juga tau nya kan di Indonesia dulu buka group juga, kalau saya sih emang yang dari Jepang nya belum tau gitu jadi tau JKT48 nya dulu baru AKB48 nya heem. Pertama nya malah, jujur aja sih aaa...seru liat fans-fans nya itu sih sebenarnya hehehehehehe aneh gitu awal nya hehehe beda. Ini orang nyanyi di teriak-teriakin gitu hahahaha. Jadi awal nya seru gitu kan kaya supporter bola, cuma kesini-sini nya kan emang karena suka musik-musik Jepang juga gitu kan jadi kaya Japan-Pop nya saya masuk, di lagu nya sih sebenernya awal nya.

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Dampak positif nya sih kalo yang...paling saya rasa sih nambah temen. Kadang-kadang kita...apa nama nya, keliatannya kan kalao kita kan temen sepermainan temen se kampus atau SMA atau lain-lain, jadi kalo event-event gini kan dateng dari seluruh Indonesia, jadi kadang-kadang kita ketemu...waktu itu sempet ketemu sama fans...dari Kalimantan, dari Sumatera. Dampak ke situ nya ya...paling apa ya kalo...baca-baca sih sebenernya kan lagu-lagu nya lagu-lagu nya kan saya juga suka nya yang tipe beat nya tuh apa...cepet jadi nya semangat aja gitu hehehehe dampak nya yang lebih saya rasa sih itu.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Kalo dampak negatif sih sebenernya aaa...yang paling ini sih pasti nya ini kan kaya sejenis hobi ya jadi nya ngeluarin biaya, jadi paling aaa...yang paling negatif yang paling di rasa ya di biaya sih jadi lebih boros. Jadi sebenernya saya

122

juga kan punya aaa...apa ya memanage sendiri kan ya yang buat pokok yang buat ngidol ibarat nya gitu kan ya pengeluaran emang lebih sih cuman kalo di pikir- pikir aaa...mungkin agak berbeda aja sih. Kalo dulu kan jaman-jaman SMA kan seneng nya main warnet, game online gitu kan uang ya buat beli cash. Nah kalo sekarang uang nya di alihkan ke JKT48 gitu. Ya kalo misalkan negatif lain sih sebenernya sih ngga, kalo dari waktu kita juga... mentingin yang ini dulu sih, yang utama kaya kuliah, kayak misalnya “oh ga bisa, ada jadwal kuliah” apa nama nya misal kan bentrok gitu kan ada nonton ada kuliah kan ngga juga gitu kan lebih mentingin kuliah dulu lah gitu.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Kalo misal kan...apa...untuk datang ke event gitu...biasa nya sih direncanain sih. Karena kan kalo ini kan maksudnya gini aaa...dateng ke acara ke dia tuh pertama kita kan butuh 3. Pertama kan niat, mau dateng ga nih gitu kalo mau ya...terus lanjut ke kondisi ke 2 yaitu...bisa ga, ada waktu nya ga dan yang ke 3 biaya. Kalo misalnya ketiga-tiga nya bisa berarti udah direncanain dari awal. Kalo merchandise juga sama sih kalo yang beli kaya saya gini kan cuma kalender itu juga tahun kemaren doang ada nya aaa...CD itu juga itu kan ga sering-sering dari sana nya jadi ya pasti direncanain.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab:

123

Awal nya jujur aja ya apalagi untuk handshake gitu ya awal nya saya bingung gitu, ini sebenernya apa sih maksudnya emang kan pikir saya orang beli tiket ini kan buat salaman. Kan aneh gitu ya, kalau yang kaya biasa mungkin ini kaya meet and greet gitu ya nah kalo ini lebih spesifik, salaman gitu ya handshake ngobrol salaman langsung gitu ya, cuman setelah tau apa tuh nama nya dapet CD gitu kan, jadi itu sebenarnya kalo untuk pribadi ga terlalu mahal sih cuma emang ada beberapa yang aaa...barang yang agak kurang masuk akal gitu harga nya, misalnya kaya lelang. Charity, charity event gitu penjualan barang-barang pribadi member. Cuma kalo saya disitu ga...ga berani saya hehehehe. Jadi biasanya kan kaya barang pribadi aaa...aaa...apa jaket kesayangan atau boneka...pernah juga kan terus syal, ya pokonya lebih k gitu-gitu dah pokoknya. Tertinggi dulu kalo ga salah 10...Rp.10.000.000,- kalo ga salah sih ya. Kalo untuk dateng ke konser sih 2 kali ya...iya 2 kali. Aaa...untuk konser sama teater sih perbandingan nya ya kalo teater kan kita biasanya satu setlist kan sekitar 12-14 lagu ya kalo ga salah jadi pertunjukan nya kalo yang umum teater itu kan Rp.100.000,- ya harga nya. Nah kalo konser kan biasanya ya cari yang murah sih kaya di yang tribune gitu paling cuma nambah sekitar Rp. 50.000,- - 80.000,- jadi ya kalo buat saya ya ga terlalu ini lah ga terlalu mahal banget. Ya kalao teater ya itu tadi murah juga ngga, mahal ya...bisa ke beli, cuma kalo dulu kan masih jaman-jaman SMA masih bisa beli tiket untuk pelajar gitu kan Rp. 50.000,-. Ya nyisihin uang jajan sih. Duh...ehem kalo untuk sebenernya kan jarang juga ya, ngga mesti sebulan ngeluarin biaya buat ini, jadi aaa...kalo misalnya paling teater ya teater aja. Jadi ya itu kalo itungan nya perbulan kurang ini ya aaa...kurang pasti gitu pembagiannya. Karena ga mesti sebulan sekali juga kalo paling sebulan sekali ke teater ya paling Rp. 100.000,- pegeluarannya. Waktu itu pernah sih tapi abis teateran sekalian beli CD sih ibaratnya sekalian jalan lah gitu kan. Ya kalo di total sama beli CD jadi waktu itu saya beli CD yang udah harga Rp. 30.000,- gitu kan jadi aaa...beli 3 CD ya Rp. 200.000,- lah dalam bulan itu walaupun ga setiap bulan gitu.

124

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Ya kaya itu tadi biasanya ke teater itu kalo dalam waktu senggang gitu kan misalkan lagi liburan atau emang ada yang ngajak gitu kan. Paling kalo di rata- rata in 3 bulan sekali lah kesana. Itu juga belum tentu. Kadang bisa lebih dari segitu kadang bisa kurang. Alasannya pasti emang pengen nonton perform nya kan, terus ya kalo misal kan nya emang ada event kan suka ada tuh aaa...apa sih...oshi ultah gitu di raya in tuh akhirnya dateng. Jadi ke teater nya kadang “ah entar aja pas oshi ultah” gitu. Oshi saya Shani Indira Natio hehehehe

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Pernah. Ya itu kaya tadi kalender, satu. Terus paling Pocky itu loh yang dapet stiker, itu jaman-jaman ya...ya dulu beli cuma buat dapet stiker nya aja hehehehe. Terus CD juga. Dalam satu event, persingle itu pernah beli 6. Waktu itu event nya pas aaa...CD yang dibeli itu subsidi jadi dalam arti gini, jadi pas beli CD ada tiket vote sosenkyou jadi itu pemilihan senbatsu next single, jadi aaa...fanbase-fanbase itu suka pada “ayo sini beli ke gua aja nanti harga nya setengah nya” jadi paling sekitar Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- jadi...bisa beli banyak tuh ya paling abis jadi berapa tuh 6 x Rp. 15.000,- berapa tuh jadi nya mmm... Rp. 90.000,- ya kurang lebih segitu lah. Jadi bisa kaya gitu misalnya harga Rp. 30.000,- nih jadi...emang kesepakatan di dalam itu kan ada CD, tiket handshake sama tiket vote, tiket vote nya di ambil sama fanbase nah yang tiket handshake nya saya ambil. Nah kalo untuk CD nya bebas tuh mau kita atau fanbase nya yang ambil. Nah kalo Pocky emang pertama penasaran terus suka sama makanan nya.

125

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Aaa...dulu kan gini ya, dulu kan juga sempet mikir maksudnya ini kan...idola nya dalam artian cewe nih apalagi seumuran gitu kan ya kalaupun beda juga paling ga beda jauh. Nah jadi kaya gitu apa sih kalo yang kaya...kalo misalkan kaya orang-orang apa...delusi tinggi kan terlalu tinggi, pengharapan, segala macem. Nah kalau saya sendiri kan pribadi apa sih nama nya...jangan berpikiran sampai dapetin dia. Ya paling kalo dia ngetwitt ya jangan sampai ini gitu biasa aja. Menurut saya sendiri sih pengaruh nya cukup bagus sih, ya kalau saya kan anggap aja sebagai motivasi aja dan saya harus bisa gitu membatasi.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 14 Oktober 2016

Narasumber : Andrie (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Semenjak...kapan ya...semenjak kapan sih hahahahaha gua lupa hahahaha. Udah lama, waktu masih mencari jati diri gitu hehehehe tahun...2000 berapa ya? 2012 an sih. Awal nya sih iseng, pengen ada kegiatan gitu nyari temen buat...buat

126

mengisi waktu luang. Jadi apa ya? Ya jadi ada temen, ketawa-ketawa ga jelas, stress gitu deh hehehehe. Sebenernya sih apa ya...ya jadi ada temen becanda- becanda, ketawa-ketawa. Kan kalo temen di kelas kan buat temen belajar, kalo di JFUIN ini temen buat ya...ngilangin stress lah gitu.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Bagus sih. Kalo dulu mah kan orang nya sedikit ya, kalo sekarang jadi banyak banget. Ya bagus...pertahankan saja. Mmm...bagus. Komunitas nya sih kan unik ya aaa...mengenai yang suka Jepang-Jepang gitu, yaa...bagus aja sih hehehehe bagus aja.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Semenjak...semenjak liat itu iklan Pocari Sweat. Waktu liat...liat siapa ya...liat Melody cakep banget hahahahahahahaha. Karena kan...aaa...member nya kan cakep-cakep juga, terus dia kan nanyiin lagu Jepang kan ya, kalo otomatis kalo yang suka nonton film kartun kaya anime kan kaya gitu, mau ga mau kan denger lagu kaya Jepang gitu jadi suka. Terus member nya juga cakep jadi...tertarik hahahaha

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Dampak nya apa ya? Aaa...paling nambah temen ya hahahahahaha sisa nya ga ada hahahahaha banyak yang setia soalnya sama dia, sakit hahahaha

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab:

127

Negatif nya sih itu jadi...buang duit, sekarang sih udah agak insaf hehehehehe kadang kalo lagi iseng, kalo lagi iseng liat. Itu lebih pengeluaran otomatis pasti lebih banyak, aaa...jadi aaa...kayak nya jadi lebih buang-buang waktu gitu sih buat kuliah gitu. Kalo delusi ngga sih. Jadi lebih boros sih. Apa lagi ya? Oh jadi lebih itu, jadi lebih...sama cewe jadi lebih memuja cewe gitu, asik hahahaha jadi cowo ness...nessboy gitu, jadi cowo baik...jadi...jadi cowo yang mengejar-ngejar cewe gitu, kan harus nya...hahahahaha jadi curhat ya. Jadi aaa...lebih aaa...apa ya, sama cewe itu jadi cowo yang ngejar-ngejar cewe gitu lah, jadi cowo ngenes gitu lah hahahahaha

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Spontanitas.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Kalo awal-awal dulu sih masih murah masih enak ya terjangkau lah buat mahasiswa. Terus lama-lama kan tambah apa sih...yang ikut...yang suka gitu kan lama-lama jadi tambah mahal. Handshake...kayaknya nonton itu dah nonton teater gitu kan udahan nya, kalau untuk event handshake itu sendiri belum pernah sih kayaknya.

128

Uangnya berasal dari...uang bulanan hehehehehe iya...kan mahasiswa. Iya di sisain, ga makan gitu hahahahaha buat kayak gini, sedih euy hahahahaha sedih lah dulu. Berapa ya? Kalau dulu sih awal-awal Rp.100.000,- sampai Rp. 150.000,- lah, iya tambah lama bisa sampe Rp. 200.000,- lebih. Terus belum lagi kalo abis nonton bareng, ntar pulang nya makan gitu...buat parkir, ya gitu hehehehehe. Sekitar Rp. 200.000,- lebih lah.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Dulu sih kalo nonton teater sebulan sekali sih. Iya rutin tuh tiap bulan pas awal-awal. Cuma tambah lama tambah bete kan, tambal mahal hehehehehe Karena pengen liat...pengen...seru-seru an aja. Terus juga pengen liat oshi nya kan mereka cakep-cakep hahahahaha lagu nya mereka juga enak-enak sih ya lagu Jepang gitu, jadi bikin semangat, asik hahahaha

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Belum sih belum pernah. Photopack juga belum pernah.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Ya...mmm...kalo menurut saya sih kurang ya kurang bagus. Stalker sih ngga sih, paling liat di Twitter, liatin di sosmed gitu.

129

Iya mempengaruhi itu sih pola pikir. Jadi kita lebih aaa...jadi lebih followers seseorang, kan yang baik kan menjadi...kita menjadi followers seseorang gitu. Ga sih ga bagus.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 28 September 2016

Narasumber : Irsyad (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Aaa...aku gabung dari...semester 3, ke 3 kalau ga salah udah agak-agak lupa sih berarti sekitar tahun 2012... tahun 2012 baru gabung sama JFUIN. Oke, jadi yang pertama mmm aku kan suka Jepang nih ya jadi seneng nonton yang nama nya kaya Doraemon eh ngga Doraemon juga sih waktu dulu, suka nonton kartun kaya kartun Naruto, dan Onepiece itu terus juga suka nonton film-film nya, selain itu juga aku suka main game-game Jepang nya kaya misalnya Japanese RPG tuh apa nama nya yang punya genre sendiri, salah satu favourite ku sih Final Fantasy gitu dan i’m big fans of them gitu. Dan ketika sudah suka ini...rasa nya hampa kalau kita gak punya...gak punya tempat untuk ngobrolin masalah hal-hal yang kita suka maka nya dulu tau ada JFUIN kita gabung, dan akhirnya disana Alhamdulillah temen-temen nya nyambung semua. Dari mulai ngomongin game masuk, ngomongin anime masuk, ngomongin manga masuk, akhirnya yaudah nyaman disitu sampai sekarang.

130

Iya hmm iya pengalamannya nya sih, sempet naik turun ya JFUIN ini gitu. Jadi aaa...ada saat seneng nya, ada saat susah dan kadang nyebelinnya juga tapi ketika yang bikin seru dan jatuh hati adalah dimana aaa...kita bisa lepas selepas- lepas nya ketika ada di JFUIN. Ketika lagi aaa...pengen ngeluapin masalah apa gitu, misal ada masalah lari aja ke JFUIN kita bisa aaa...kalo cowo-cowo yah, kalau cowo-cowo bisa gila-gilaan bareng gitu kan. Mmm ya mau gila-gilaan bareng kita ngobrol sampe ngakak gimana-gimana atau kita bisa ngelakuin hal-hal yang aaa...yang ga jelas mungkin orang bilang “Yeeuu kaya orang stress lu” gitu but kita bisa buat ngeluapin emosi kita itu di sana. Iya jadi yang paling jadi favourite adalah aaa...disana ada temen-temen yang satu...satu hobi, yang kedua adalah aku disini bukan cuma ikutan juga, bukan cuma ikutan doang tapi bisa ikutan kontribusi dengan sekedarnya apa yang aku punya gitu sama temen-temen dan juga dapet banyak ilmu baru dari sana. Karena aaa...aku yang cuma tau sedikit dan akhirnya ketemu sama temen-temen yang tau hal-hal banyak lagi dan disana bisa ambil sharing-sharing macem-macem gitu.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Sejauh ini sih acara nya bagus. Di point plus nya adalah beda nya kita sama komunitas-komunitas lain yang ada di UIN kita pay attention banget yang nama nya di sisi kebudayaan. Mungkin kalau di kampus ada 4 komuitas Jepang tapi untuk aaa...yang pay attention ke budaya Jepang adalah paling dalam adalah kita sendiri gitu, karena aku juga masuk ke komunitas lain juga kan sedikit banyak tau tentang mereka dan aaa...banyak nya dan yang paling concern adalah kita. Dan harapan nya ke depan sih, kalau bisa selain kita bisa ngediskusiin itu di dalem komunitas, kita juga bisa berbagi di UIN. Yang pasti nya komunitas ini adalah yang menurut aku positif ya, kita disini adalah komunitas yang aaa...geraknya adalah di budaya dan aaa...hobi dan budaya nya, jadi positif dan juga ketika aku ngobrol sama orang-orang di luar juga menganggap JFUIN adalah komunitas yang baik gitu, karena kita punya kegiatan-

131

kegiatan yang positif gitu di JFUIN dan aku juga ngeliatnya seperti itu gitu di JF dan bagus lah pokoknya.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Hehehehe aaa...sebenernya first time itu ketika...pernah nonton JKT48 itu di...Ennichisai, oh bukan Ennichisai di Jak Japan Matsuri tahun 2012. Pertama kan apaan sih ga pernah liat gitu dan akhirnya kesana liat uforia nya dan “Ah gue mau coba nonton” gitu. Waktu itu hari Sabtu, eh hari Minggu setelah nonton dari sana minggu depan nya langsung ke teater nya di f (X) kan. Emang sih rame banget disana, alhasil pertama kali dateng gak kebagian nonton, pertama kali dateng. Pengen suka aja susah gitu keliatannya kan. Tau pertama kali JKT48 pertama kali di event JJM. Aaa...pertama, aaa...pertama sih karena lingkungan ya. Waktu dulu ada beberapa temen yang suka dan akhirnya ngajakin kan. Akhirnya ngajakin...aku coba kesana lah, kesana lagi tuh. Waktu itu kan kesana sendiri yang gagal nonton, selanjutnya diajakin temen akhirnya kesana, temen ngasih tau “oh ya yang ini lucu ya” gitu satu. Terus akhirnya dia cerita macem-macem lah gitu kan, dia cerita macem-macem...dan akhirnya dikenalin kan ke temen nya. Dan akhirnya disana aku jadi kenal sama banyak temen-temen nya dia yang disana. Dan pada akhirnya ketika aku ga bareng sama temen-temen aku yang disana yang pertama kali ngajakin ini, aku gaul sendiri disana. Maksudnya aaa...adaptasi sendiri. dan akhirnya punya temen-temen baru mulai dari yang Indonesia, Jepang, Itali juga ada gitu, Malaysia juga kan. Itu yang bikin ter...yang bikin aku...sempet betah disana sih. Cuma waktu itu ada komunitas di UIN sendiri sih ya ngedukung juga lingkungannya kan. Salah satu lingkungan yang bikin aku suka kesana itu karena gara-gara ada UIN48. Nah isi nya adalah anak UIN yang suka sama JKT48. Udah ya ketemu nya sama mereka ya makin nambah suka nya. Alasan lainnya...alasan lain ya memang pada saat itu ketika suka dan akhirnya kenal sama dia, kenal sama performernya, anggota JKT48 nya setelah kenal nya itu malah makin susah untuk

132

ngga dateng gitu, jadi dateng terus. Karena ketika kesana sempet ngobrol-ngobrol gitu, ketika pulang kan ada sesi jabat tangan, ketika jabat tangan mmm...disana ada 16...16 performer, kita kan ga mungkin ngobrol ke semua nya kan tapi ada satu yang di pay attention sih disini ada yang diajakin ngobrol satu. Nah yang satu itu tuh dari yang tadi diajakin ngobrol akhirnya kenal karena sering kan, sering dateng kesana. Ketika kenal, nah selanjutnya ga sengaja ketemu di jalan “Ayo dong nonton” gitu. Terus ditanya “Apa kabar?” “Oh ya baik” “Eh ntar nonton ya” “Iya nonton ko” gitu. Akhirnya jadi nonton, gitu. Waktu itu nama nya Novinta Dini. Sampai sekarang masih kontek-kontekan sih cuma via sosmed ketika kita twitt dia balas gitu. Iya walaupun dia udah graduate sih. Aduh duh ko jadi gini hehehehe

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Dampak positif nya yang pertama, aaa...aku bisa kenal banyak orang baru. Dari suka JKT48 itu aku sadar satu hal, yang mana hobi itu bisa menyatukan orang. Dari...dari orang ekonomi bawah sampe bisa ekonomi atas, dari orang masih muda sampe orang tua ketika kita suka sama satu...satu bidang disini dalam hal ini kan JKT48 kan. Ketika orang suka sama JKT48 mereka akan kesana dan akhirnya kita interaksi sama orang-orang baru disana. Aku waktu itu sampe punya kenalan aaa...yang punya rest...3 restoran di daerah Jakarta Barat. Ketika kita ngobrol sekali, dua kali, tiga kali, akhirnya dia cerita “Main-main dong ke tempat saya di Jakarta Barat samping RCTI disitu saya buka restoran, datang aja kesana ntar makan mah gampang” di gitu in. Sampe aaa...ada mmm...temen yang aaa...bolak balik Indonesia-Jepang-Indonesia jadi nitip apa-apa gampang sama dia dan macem-macem lah. Bahkan aku dari situ bisa dapet kerjaan gitu. Iya selain tadi dapet kenalan orang baru, kerjaan juga bisa. Terus juga buat aaa...yang mau modus sih bisa dapet cewe juga disana. Ada gitu. Bisa juga dapet penghasilan tambahan, banyak. Ada yang jadi calo, calo tiket. Itu dulu tapi sekarang udah ga bisa, udah di batesin sama aturan nya kan. Terus yang kedua bisa juga dari jualan jual beli foto, atau aaa...yang terkahir adalah tiket handshake,

133

kadang tiket handshake itu diperjual belikan walaupun itu memang ga boleh sih cuma aaa...karena rame sekali jadi tidak ada pengecekan, pengecekan perorangan jadi bisa lolos akhirnya ada oknum-oknum yang memperjualbelikan itu tapi perputarannya yang paling besar sih jual beli...jual beli foto-foto, colectable item lah bisa kita sebut gitu. Untuk harga sih naik turun ya, ada inflasi ada deflasi, ciye hehehehe dari sana nya kita beli di official Rp.10.000 satu lembar dan di jual nya itu satu pack, dan satu pack nya itu ada 5 jadi sekali beli itu bisa Rp. 50.000,- udah isi 5. Dan nanti ketika di jual kembali itu sejelek-jeleknya sih di jual Rp. 10.000,- an iya itu sejelek-jeleknya. Kalo yang keluaran mingguan itu yang reguler, itu harga yang paling mahal paling sekitar Rp. 100.000,- tapi kalau sekarang sih udah turun ya. Kalau dulu sih sampe Rp. 100.000,- jaman-jaman 2012-2013 masih bisa Rp. 100.000,- satu lembar kaya kelas nya Nabilah JKT48 sama Melody JKT48, Veranda jadi turun Rp. 70.000,- - Rp. 80.000,- , macam kaya Ayana, Stella, Shania itu masih masuk Rp. 50.000,- an...Rp. 50.000,- sampai Rp. 60.000,- an masuk. Harga itu pertama tergantung popularitas ya si member nya, yang kedua tingkat kelangkaannya. Ketika dia cuma di rilis dalam edisi terbatas itu makin mahal lagi gitu. Foto yang pernah aku beli dan yang paling mahal itu Rp. 1.700.000,- itu untuk satu lembar foto dan itu cuma ada 4 lembar di cetak, dan aku punya satu hehehehe. Mmm...untuk total pengeluaran buat merchandise ya? Ya...sekitar Rp. 10.000.000,- sampai Rp. 15.000.000,- deh, kurang tau persis berapa nya, mungkin sekitar segitu kali ya atau mungkin bisa lebih sih.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Aaa...yang pasti pertama karena agenda nya agenda...kaya aku beli-beli foto gitu untuk koleksi itu ada nya weekend. Dampak nya adalah aku jadi ga bisa punya waktu untuk sama keluarga jadi lebih sedikit, karena orang-orang rumah kan juga sebagian ada yang kerja, sekolah gitu kan. Dan waktu kumpul nya tinggal Sabtu-Minggu gitu, sedangkan hari Minggu nya itu aku...bisa dua minggu sekali aku kesana, dan kadang ketika minggu ini, biasa nya dua minggu sekali nih

134

keluar, Minggu ini beli, Minggu depan nya aku cod-an sama orang. Jadi ada orang yang mau beli janjian di...sana di Senayan. Akhirnya kita datang lagi kesana, makin ga ada waktu buat keluarga. Yang kedua, aaa...pengeluaran tersier nya jadi lebih boros. Ya, bahkan ngalahin pengeluaran yang untuk sekunderan gitu. Kalo yang primer kan jelas untuk makan ya. Untuk yang lain nya misalnya makan yang agak...yang agak neko-neko dikit lah, pengen makan burger jadi kita di tahan-tahan gitu. Atau sekali-sekali pengen nonton ke bioskop jadi gak...jadi gak pernah. Atau pengen hiburan jalan-jalan misalnya ke Ragunan atau kemana jadi...jadi gak ada gitu. Agenda nya...waktu nya jadi lebih ke spend kesana gitu. Ada, ada memang...dampak yang lain nya. Jadi kita memang...aaa...pikiran kita mikir nya jadi kesana mulu gitu. Mikirin JKT48 gitu kan, aaa...bahkan kaya hal-hal yang...aaa...kaya orang luar mikir “Ini ngapain sih?” malem-malem, malem Jum’at pada Yasinan kita buka twitter dan akhirnya kita mention “Kamu udah tidur belom?” gitu kan, “Apa kabar?”. Padahal dia juga ga akan bales, karena ada 10.000 twitt. Setiap dia ngetwitt sekali kan ada 10.000 twitt kan ga mungkin dia bales ya kan, di baca pun syukur-syukur kadang cuma di serrr...serrr gitu. Jadi aaa...banyak hal-hal non sense yang dilakukan, hal-hal yang gak masuk akal dilakukan sih gitu. Jadi banyak buang waktu. Cuman di samping itu kita jadi...bisa interaksi sama orang dari situ, gitu. Tapi kerugian nya itu. Aaa...yang paling mayor sih, masalah yang paling besar tiga point itu. Aaa...waktu, uang, yang ketiga aaa...pikiran kita jadi mikirin kesana terus.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Tergantung. Aaa...tapi kalo...aaa...untuk orang-orang yang sudah JKT48 jadi aaa...aku bisa bilang yang suka JKT48 itu di bagi jadi 3. Yang pertama adalah day hard fans, dia itu lebih ke...daripada ke hubungan antar temen lebih hubungan ke...ke member nya yang di utama kan. Misalnya....aaa...aku hari ini kosong nih

135

sore, rencana nya mau istirahat dirumah, oh terus ternyata dia ada jadwal tampil nih dan itu baru di umum in, dia itu adalah member nya, dia ada jadwal tampil dan itu malam ini baru di umum in siang atau tadi pagi ya jam 10 an. Yaudah setelah acara selesai kegiatan jam 3 atau jam 4 langsung berangkat kesana, gitu. Nah itu kalau day hard fans, mau ada, ga ada temen pokonya berangkat buat ketemu dia gitu kan. Yang kedua aaa...dia lebih ke hubungan sama temen nya lebih di...lebih di...utamakan. Jadi ketika, oh dia ada tampil hari ini kalo ga ada temen gue ga akan dateng tapi kalo ada temen yang ngajakin “Ayo, nonton bareng yuk” ayo jalan. Kaya misalnya “Hari Minggu gue mau jalan kesini, ikutan yuk!” “Yaudah ayo ayo” gitu, berangkat. Tapi kalo dia ga ada temen nya gak berangkat. Ada. Yang ketiga orang yang datang sekali-sekali, yang tidak ada terikatan khusus sama sana. Jadi aaa...gak punya aaa...jadi tidak terlalu terikat sama si member nya dan tidak juga ikut-ikutan sama temen yang maksudnya kalo dia berangkat dia juga ga selalu meluangkan waktu nya untuk kesana. Kalo aku yang ke dua sih, ke dua. Cuma karena aaa...dulu temen-temen yang ada di...lingkungan nya itu sempet udah pada...sudah pada tidak...tidak jadi fans yang selevel itu lagi, akhirnya temen-temen nya temen-temen jadi yang ada di Jakarta kita ketemuan nya disana. Jadi meet up terus setiap Minggu hehehehe.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Kalo aaa...kalo kita liat dari sisi konsumen ya, ya memang mahal. Mahal, satu foto harga nya Rp. 10.000,- padahal satu foto nya itu kita bisa cetak ke Kodak nya langsung tuh sekitar Rp. 2.000,- bisa dapet selembar gitu. Dan itu kita beli 5

136

berarti kan Rp. 10.000,- sedangkan kita kalau beli kan Rp. 50.000,- ya. Nah berarti keuntungan nya dia Rp. 40.000,- kan. Nah terus di samping itu kalau tiket nonton sih Rp. 100.000,- masih reasonable, masih reasonable menurut aku karena aaa...kita bayar untuk 16 orang dan itu perform nya satu setengah jam sampai dua jam. Yaa...masih...itu lah beralasan lah harga segitu. Kalo untuk handshake....sebenernya handshake itungan nya sih mahal ya. Kita ngeliat nih cuma handshake nya doang, mereka itu sebenernya menjual CD dengan bonus handshake harga CD nya Rp. 40.000,- sekarang udah turun kalau ga salah jadi Rp. 30.000,- ya. CD nya Rp. 40.000,- dengan tiket handshake, handshake nya itu sebagai bonus. Untuk CD original harga Rp. 40.000,- masih beralasan kan sebenernya ya. Tapi, yang menjadikan tidak beralasan itu adalah si pembeli nya. Si pembeli nya buat CD dengan 4 lagu Rp. 40.000,- beli satu ya masih wajar lah, sekarang dia beli 10 bahkan ada temen yang beli sampai Rp. 5.000.000,- abis, berarti ada sekitar 135 CD. 135 CD, dan itu isi nya sama dan yang dia incar cuma tiket handshake nya, gitu sih. Aku pernah beli paling banyak aaa...10 deh, 10 kalo ga salah 10 doang. Rp. 400.000,- huum hehehehehe Datang ke konser pernah. Untuk aaa...aku kan kalo beli juga bukan orang yang punya duit banyak juga gitu kan, Mahasiswa status nya. Jadi, aaa...beli masih di belakang gitu cuma harga sekitar Rp. 100.000,- sampe Rp. 200.000,- gitu dan itu masih tergolong murah, tergolong murah gitu. Tapi bukan untuk aku ya, tapi untuk tataran sebuah konser gitu. Berasal dari aaa...yang pertama modal pasti dari orang tua ya belu punya kerjaan pada masa semester 3 dulu sama duit-duit abis lebaran gitu lah kan, sama duit-duit jajan yang disisihkan. Yang...mencoba makan sehari sekali gitu kan, atau paling banter sehari dua kali dan sisa uang makan siang nya itu disisihkan untuk belanja hal-hal JKT48. Aku ga pernah sih kaya ngambil uang SPP gitu, ga pernah. Karena itu bohong kan sama orang tua. Paling nyisihin uang jajan, terus sama muterin uang dari yang kita dapet dari foto tadi di jual, baru uang nya kita pakai buat kesana lagi. Mungkin sekitar...aaa...tergantung sih ya. Kalau misal bulan normal sih sekitar Rp. 400.000,- sampai Rp. 600.000,- sebulan sekitar segitu. Kalo yang gak

137

normal nya misalnya abis lebaran itu kan biasa nya duit nya ada nih, itu bisa sampai Rp. 1.000.000,- sebulan.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Aaa...sebulan 4 kali, 4-5 kali...4 sampai 8 kali mungkin dalam sebulan hehehehe setiap Minggu kesana, setiap Sabtu. Kalau ga Sabtu Minggu. Jadi ngeluarin Rp. 400.000,- sampai Rp. 800.000,- sebulan tapi ngga juga sih, aku lebih ke uang itu untuk beli foto. Untuk teater sih aku jarang ya, aku lebih prefer ke foto atau handshake atau misalnya beli hal-hal merchandise atau apapun ketika si member nya yang jagain atau ngejualin, gitu. Jadi supaya ketemu, misalnya kamu nih yang jualan kan, yaudah lah aku sengaja mumpung lagi dia yang jaga, nugguin sampe jadwal nya dia akhirnya aku beli dan beli nya pas sama dia kita ngobrol. Jadi moment ketemu sama member nya itu yang jadi harga mahal di situ. Kalo sebenernya kalau teateran mungkin setahun cuma 3 kali mungkin ya. Karena jarang ya, jarang. Tapi kalau kesana sering. Alasannya untuk ngumpul sama temen-temen, disana untuk ketemu sama temen-temen. Di sana mungkin berangkat pagi sampai sana beli tuh beli photopack untuk di jual biasanya jam 9 pagi, sekitar jam 9 apgi beli selanjutnya udah kita tuker-tukeran sama orang lain saaaampe sore kita ngobrol-ngobrol duduk-duduk.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Iya pernah-pernah, sering. Kaya tadi misalnya CD kan hadiah nya handshake padahal cuma buat ketemu orang nya doang interaksi sama 10 detik nya itu tadi. Kaset nya kan sebenernya yang dibutuhin cuma satu. Aku lebih sering ke tiket aaa...CD sih sama photopack. Biasanya beli CD dapet foto juga

138

gitu, gratis foto exclusive cuma ada di CD, akhirnya mau ga mau beli CD. Sebagai kolektor hal itu memang harus dilakukan untuk mendapatkan barang-barang koleksi. Kalender pernah, cuma kalo kalender kan fisik nya bentuk nya kalender gitu kan, memang kita niat nya beli kalender. Memang harga nya sih ga masuk akal untuk sebuah kalender harga Rp. 150.000,- satu kalender. Ya cuma dapet, dapet foto nya itu dapet gratis foto satu. Foto nya juga harga nya tinggi, biasa nya Rp. 100.000,- harga jual foto nya, bahkan sempet ada yang jual sampai Rp. 500.000,- ketika dia dapet kaya Nabilah JKT48 gitu.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Iya sebenerya sih mikir juga, aaa...godaan JKT48 tuh lebih besar dan masih belum ada...belum ada hal yang bikin kita teralih dari sana gitu. Tapi ketika sudah dapet hal yang mengalihkan kita dari sana...pun kita akan minggir dari sana. Tapi butuh ada...sesuatu yang bisa mengalihkan gitu dan sifat nya cukup maksa. Misalnya, contoh satu, aaa...ini dari temen-temen ya misalnya punya pacar, sama pacar nya ga boleh karena cemburu, gitu kan “Ah kamu ngejar-ngejar kesana mulu setiap Minggu aku nya malah di cuekin” gitu karena duit nya di pake buat beli photopack pagi nya. Akhirnya dia, yaudah deh demi pacar apa sih yang ngga gitu. Akhirnya tobat dulu tobat, pacaran dulu. Ntar pas ketika putus sama pacar nya balik lagi hahahaha. Ada yang aaa...ada yang kerja, ketika dia kerja sudah ada kesibukan harian kan. Akhirnya kerja waktu dia lebih habis waktu nya di kerjaan gitu. Memang ada beberapa yang masih bisa meluangkan waktu nya weekend. Itu ada gitu. Tapi, mostly ketika dia aaa...mereka sudah kerja mereka mengesampingkan masalah JKT48 nya dulu. Terus ada karena si member JKT48 nya ini sudah berhenti atau kita sebut nya graduate. Ketika sudah graduate kita sudah tidak punya alasan karena based on ketertarikan kita pada satu personal biasa nya, bukan satu tim. Tapi satu

139

personal. Misalnya aku lebih ke Novita, ketika dia nya sudah graduate aku pun udah mulai mundur gitu udah ngapain kesana kaya ga ada tujuan nya gitu. Kita udah ga punya tujuan lagi selain ketemu sama temen-temen. Apalagi kalau temen- temen nya udah mulai pada ngilang. Ada juga tuh. “Oh temen-temen barengan gue ataupun berangkat bareng gitu kan temen-temen gue udah ga ada yang kesana lagi jadi ga boleh lah” atau alasan-alasan yang tadi. Dia jadi ga punya temen, yaudah ga jadi. Aaa...sebenernya dual age nya bisa bagus bisa ngga. Bisa tergantung kita menyikapi nya ya, bisa baik bisa buruk. Ada temen juga, kebetulan anak UIN juga dia dia menjadikan aaa...si idola nya itu adalah rival dia untuk...besar-besaran nilai. Jadi setiap satu semester selesai, dia besar-besaran IPK. Iya ada. Nama nya...inisial nya Ardhin Ikhsan F. Dia, gimana cara nya supaya nilai kuliah saya masih...walaupun saya masih aktivitas di JKT48 aktivitas bolak-balik JKT48 tapi nilai kuliah saya ga turun harus di atas oshi nya. Alhasil dia cerita sih sama aku makanya yah “Oh nilai aku masih bersaing kok, kadang aku lebih tinggi kadang dia’ inti nya seperti itu, gitu. Tapi pada akhirnya sih oshi nya yang lulus duluan dibandingkan dia. Padahal dia satu tahun...si oshi nya itu satu tahun di bawah si fans. Kalau jelek nya ya...tadi jadi ya ini salah satu dampak dari idoling, cowo- cowo yang suka JKT48 baisa nya niggi. Cewe-cewe yang rada buluk dikit dia gak seneng. “Ah gue biasa liat yang mulus-mulus di Senayan, terus sekaran gue di tawarin yang buluk-buluk” gitu. Itu kan di liat dari dampak global gitu ya gue liat nya. Aaa...kalau untu gue sendiri positif...aaa...posi...positif nya...ini kalau cerita sedikit gapapa ya. Jadi member yang saya suka in ini nih fans ya memang tidak terlalu banyak ya gitu, cuma segelintir aaa...beberapa orang doang yang emang suka sama si Novi ini, dan kita ada di satu komunitas di fanbase yang sama yang suka ini kita gabung jadi satu. Karena massa nya memang sedikit, dan ga ada yang menggerakan dampak positif nya buat saya eh...mmm...gue aaa...belajar untuk menggerakan orang-orang di fanbase itu, belajar organisasi lah. Dari sekitar 50-60 orang doang, dari situ sedangkan akalu yang lain ada yang 200-300 gitu. Waktu itu di fanbase jadi orang yang berperan sih karena yang mau jalan, mau kumpul,

140

dan mau gerak untuk...dengan tujuan untuk supaya si oshi kita ini punya rating bagus di JKT48 gitu. Bagus nya sih tadi ktia belajar organisasi, belajar gerakin orang gimana. Cuma jelek nya itu tujuan nya, kita mengumpulkan pundi-pundi uang untuk aaa...misalnya beli kaset untuk voting si oshi kita ini si Novi itu supaya rating nya naik gitu, ketika naik nanti dia dapet aaa...award misalnya jadi tim utama untuk single Fortune Cookies misalnya ya kaya gitu. Ketika ada voting kalender, kalender cuma ada 12 bulan untuk masuk ke 12 bulan ini cuma ada 12 orang berarti kan, memeber nya aja ada 60an orang berarti kita harus berkompetisi sama orang-orang itu, dan alhamdulillah sih ga pernah masuk hehehehehe.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 20 September 2016

Narasumber : Ibni (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Pas awal masuk kuliah kalau ga salah deh tahun 2012. Alasannya ya soalnya dulu suka nobar (nonton bareng) film-film Jepang terus juga share-share bareng tentang budaya Jepang. Ya pengalamannya banyak, kita pernah siaran radio bareng di kampus, datang ke event Jejepangan cuma buat live konser JKT48, teateran bareng, bahkan sampai konser JKT48 dan hs (handshake) pun kita kita bareng perginya.

141

Hal yang paling disenangi mungkin pas kita bareng-bareng kali ya, gila- gilaan nonton JKT48, ga peduli dan malu sama orang lain, yang penting senang aja nonton JKT48 bareng-bareng hahahahaha.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Kalau program JFUIN nya si kurang tau, soalnya sekarang udah jarang kopdar karena sibuk hehehehe cuma beberapa aja yang tau kaya belajar bahasa Jepang, gambar, buat kerajinan sama cooking class. Buat aku sih bagus, karena sekarang JFUIN lebih banyak ya program nya dibandingkan dengan yang dulu. Cuma nobar dan kumpul aja. Semoga makin banyak ide lagi yang dikeluarin buat perkembangan JFUIN kedepannya.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Sejak kapan suka JKT48 itu sejak baru masuk kuliah. Lupa tahunnya kapan hehehehehe. Tau JKT48 itu dari TV terus coba-coba cari info lebih nya lewat Google sama ikut komunitas ini. Kenapa suka nya itu lagu-lagu awal nya enak, itu yang bikin suka sama mereka. Di tambah nonton teater, makin penasaran aja sama mereka.

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Mungkin jadi banyak kenalan sesama fans. Dan otak bisnis nya saat itu keluar. Jadi bisa hasilin uang sendiri dari jual pp hehehehe. Untuk dampak positif lainnya belum kepikiran, baru itu aja ehehehe

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab:

142

Dampak negatif nya itu pas awal-awal sih ngabisin uang. Untuk teateran, untuk nonton konser lah, beli CD nya lah atau datang hs (handshake). Terlalu di bela-bela in buat nonton, jadi dulu pernah abis teateran sama temen-temen malam nya ada live perform JKT48 di Summarecon Mall Serpong, ujan-ujunan sama anak-anak, neduh dulu di rumah sebentar abis itu jalan lagi. Dan temen jatuh karena jalanan licin tapi tetep aja nonton live perform nya disana walaupun luka. Sama pernah juga ngutang uang ke temen buat nonton teater doang. Kalau kata orang sih bikin semangat belajar setelah liat mereka. Ah bohong, malah makin malas hahahahaha Tapi udah lama juga ga teateran hampir setahun, mungkin karena bosen sama suasana teater. Karena di teater sekarang suasana nya ga kaya dulu. Banyak fans alay, makanya fans lama pada pensiun semua. Jadi ga nonton teater karena itu. Jual pp pun untuk teateran uangnya, ga semenguntungkan dulu. Karena harga nya terlalu murah, jadi agak berat untuk teateran, dan kalau ngikutin hasrat terus mah jelas boros banget.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Rata-rata sih direncanain, cuma kadang-kadang spontanitas aja kaya temen ngajak gitu. Ya langsung berangkat aja. Walaupun uang cuma cukup buat nonton bablas aja. Biasanya sih kalau makan ditanggung temen yang ngajak hahahaha

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48?

143

Jawab: Kalau harga sih termasuk mahal. Kaya kalender aja itu kena Rp. 100.000,- an kalau ga salah. Dan tiket hs pun (handshake) lumayan mahal. Kita harus beli CD dulu baru dapat tiket hs (handshake). Dan konser juga termasuk mahal untuk kantong mahasiswa mah tapi karena suka ya pasti dibelain aja. Bikin kartu keanggotaan pun mahal, dulu bikin kena Rp. 200.000,- kalau ga salah. Kalau pas belum tau pp (photopack) sih biasanya pakai uang jajan sendiri. Jadi kalau di kampus jarang jajan buat itu doang. Pas udah ada pp uang nya sering dari jual itu. Duh berapa nya sih ga tau, mungkin sejuta (Rp. 1.000.000,-) lah bisa itu buat sebulan, bisa juga lebih. Ga pasti juga sih. Hmm sejuta itu bukan buat pp doang lah. Soalnya dulu itu pp keluarnya sebulan sekali. tapi biasanya sih sekali keluar beli Rp. 300.000,-. Kalau beli pp terus teateran belum pernah pada hari itu juga. Uang nya udah keburu abis. Tapi sering pada hari itu juga untung bisa Rp. 500.000,- kalau dapat member bagus pp nya. Tapi kan kalau teateran kan harus verif dulu beberapa hari sebelum perform hari yang di mau. Kalau sekarang sih jual pp terus untung segitu ga akan bisa. Rp. 1.000.000,- biasanya buat teateran doang sih, iya bisa dalam sebulan segitu ngeluarinnya, cuma jarang sih segitu. Tergantung keuangan lah pokoknya mah. Yah kalau di bilang sering nonton terus beli pp atau merchandise sih sering lah pada bulan itu juga. Biasanya kalau misalnya ada pp atau merchandise menarik yang keluar itu udah dipersiapkan uang nya jauh-jauh hari. Apalagi kalau pp kan emang rutin keluarnya sebulan sekali, jadi bisa nabung dulu tuh buat beli tanpa ganggu uang buat teateran. Mmm....kalau untuk tiket hs baru ngikutin 2 kali doang, dan beli nya cuma 1. Dulu pernah sih beli 3 kalau ga salah terus di kasih ke Erick tiket nya.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab:

144

Balik lagi ke pertanyaan sebelumnya, tergantung keuangan sih itu mah. Seminggu bisa 2 kali nonton. Sekali nonton kan Rp. 100.000,-. Sama tergantung mood dan temen yang ikut nonton. Soalnya kalau sendiri nonton ga enak. Dalam sebulan itu ga inget sih berapa kali nya, tapi bisa lah 6 sampai 8 kali ke teater dalam sebulan. Tapi kalau libur panjang bisa sampai 10 kali teateran hehehehe Alasannya kesana ya pengen liat member yang di dukung perform.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Pernah, dulu Lawson yang dapat pin. Terus satu lagi tuh lupa nama nya. Untung-untungan sih dapatnya. Jadi dulu pernah pengen banget dapat apa gitu lupa, cuma dapat nya malah beda. Beli nya di official JKT48 nya langsung. Jadi nya ke buang tuh uang Rp. 200.000,- hahahahaha Kalau hadiah yang ga sesuai keinginan sih banyak. Kaya majalah JKT48 dulu dapat pp. Pengen dapat salah satu member di cari malah dapat member yang kurang terkenal. Sama dulu beli majalah Ve, pengen dapat poster nya Ve dengan pose yang di pengenin malah dapat pose Ve yang beda. Itu doang sih. Pp juga gitu kalau beli, kita di kasih random sama official nya jadi untung-untungan. Kalau beli Pocky sih buat dapatin hadiah nya ga pernah soalnya ga menarik buat di cari hahahahaha Kalau majalah sih jelas buat liat member nya di situ selain pengen dapat hadiah poster yang diinginkan sih. Kalau pp cuma buat jual aja. Udah itu doang alasannya. Masih punya pp tapi ga inget berapa nya, rata-rata yang AKB48 yang masih ada. Ada kayaknya lebih dari 20 pp mah.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab:

145

Belum pernah ngejar idola, cuma sebatas mengagumi doang jadi ga ada pengaruhnya sama sekali hahahaha ngidol cuma buat seneng-seneng aja sama anak-anak, setelah seharian aktifitas bosen, capek ya penghilangnya ngidol hahahahaha.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 14 Oktober 2016

Narasumber : Irman (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Saya sudah masuk komunitas JFUIN...lupa ya sejak kapan, kurang lebih sekitar saya semester 4, kurang lebih. Aduh tahun nya...tahun berapa ya lupa dari tahun 2010...2011...2012, iya 2012. Aaa...pertama nya sih pengen cari apa ya...teman yang sehobi gitu, cari sebuah wadah yang sehobi aja biar bisa tukar pikiran, apa sih ibarat nya ya...melepas penat lah dari aktifitas di kampus, gitu. Pengalamannya banyak ya, ibarat nya komunitas itu kaya miniatur kehidupan ya tau lah berbagai macam orang tuh bagaimana jadi bisa belajar banyak disitu, bisa mengembangkan kreasi juga, kreativitas kita gimana disini, seperti itu. Ya ketika lagi kumpul kaya gini aja enak, bisa sharing-sharing aaa...ada anime baru, dorama baru, lagu-lagu baru kaya gitu.

146

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Sejauh ini sih program nya bagus ya, semakin kesini semakin meningkat aaa...mungkin ya bisa ditingkatin beberapa lagi ya supaya lebih...lebih apa ya...lebih meluas gitu ya se UIN lah bisa kalo perlu bisa dilibatkan. Saat ini kita masih aaa...apa ya...masih kecil masih di kampus 1, siapa tau kan bisa merambah ke kampus 2

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Suka sama JKT48 itu...sejak kapan ya...ga lama sejak sebelum masuk JFUIN sih, karena sebenarnya tau JKT48 dulu baru JFUIN gitu, sekitar tahun 2012 lah suka sama JKT48. Awal nya sih tau dari AKB48 ya terus ngeliat JKT48 kirain sih plagiat nya, oh ternyata emang sister group nya jadi nya...ngikutin, jadi nya wah lucu-lucu juga, akhirnya jadi suka deh hahahaha Alasannya apa ya...lagu-lagu nya enak. Jadi ibarat nya tuh lagu nya ya, sebenernya tuh galau gitu ya kan, minor banget. Tapi bisa...apa sih di bawa kan dengan nada yang ceria gitu. Enak gitu makanya suka lagu nya hahahahaha

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Jujur ya, awal nya dulu ketika suka hahahahaha sama JKT48 bener-bener pas itu, kaya termotivasi aja gitu. Mereka kan juga ibarat nya berjuang dari awal, nah saya nya juga ikut termotivasi juga gitu kan, “Wah mereka aja bisa berjuang dari awal gitu kan bisa sampai sekarang dari yang mereka awal nya bukan siapa- siapa” ya itu aja. Jadi bisa terbawa termotivasi juga di kehidupan saya sendiri gitu. dampak positif lain nya apa ya...kalo dari segi pelajaran sih ga terlalu gimana- gimana sih ya hahahahaha semangat cari duit kali hahahahaha ya kan kalo suka

147

JKT48 bisa dikatakan butuh duit, karena kita kalo mau nonton teater kaya gitu- gitu, konser, butuh duit hehehehe

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Jadi apa ya...bisa dibilang tuh ansos, jadi lebih-lebih jadi nya...yaudah JKT48 JKT48 an aja, udah lingkungan sekitar ga tau. Jadi kuliah-pulang, kuliah- pulang, udah jadi buat JKT48 aja. Apa-apa JKT48, ada waktu sedikit buat JKT48, ada duit sedikit buat JKT48, gitu. Iya boros juga. Itu aja sih tambahan nya jadi ya lupa waktu lah. Boros sama lupa waktu.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Aaa...kalo direncanain buat beli apa nya sih ngga, cuma ada nih duit misalnya pengen beli sesuatu tapi liat-liat dulu hehehehe soalnya kan banyak merchandise JKT48 itu banyak ya, ada kaos, segala macem ntar ketika ada yang bagus baru beli. Wah kalo teateran sih sering ya, sering ga direncanain. Tiba-tiba ada yang ngajakin “Man, teateran yok gini-gini...berangkat” gitu. Iya lebih sering nya sih spontanitas sih.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab:

148

Kalo...di liat sih emang mahal ya, cenderung mahal untuk merchandise- merchandise yang sederhana kaya gitu tuh harga nya aaa...2 sampai 3 kali lipat ya harga nya kalo udah ada label JKT48 nya, jadi emang lebih mahal. Teateran mah sering hahahahaha. Kalo handshake sih ya, baru...2 kali ikutan beli tiket nya cuma 1 doang buat saya nya nih hehehehe iya karena udah di kenal sama member jadi ga usah lama-lama hahahahaha oshi nya Shania Tim J, cuma sekarang kayaknya dia udah lupa. Sering, justru lebih suka konser hahahahahaha...justru lebih seneng konser, karena apa enak, lagu nya banyak, kan saya emang suka sama lagu nya dari awal, kedua emang member nya lucu-lucu. Tiket konser dulu pernah beli Rp. 150.000,- untuk berapa kali ikutan nonton konser nya...ahaaaa lupa hahahaha lumayan ada lebih dari 5. Uang yang saya dapat kan, ya...jadi begini hahahahaha jadi begini saya pakai suit hasil kiriman orangtua, dan uang itu saya gunakan untuk membeli photopack ya photopack JFUIN, eh JKT48 hahahaha foto member JKT48 terus saya jual lagi, jadi keuntungan hasil dari jual photopack itu akhirnya saya bisa berhasil bertahan, di industri per-wotaan hahahahaha Kalo untuk teater ya, untuk teater aja itu bisa seminggu paling tidak 1 kali kalo sebulan udah 4 kali, itu dulu waktu tiket masih Rp. 50.000,- ya...sekitar Rp. 200.000,- berarti kan, belum merchandise ya, ya...paling...itu buat photopack, dulu satu photopack harga nya Rp. 40.000 sampai Rp. 50.000,- dan saya itu beli sebulan bisa beli 4 pack, jadi sebulan Rp. 200.000,-, tadi jadi nya berapa tuh 200 tambah 200 jadi ya Rp. 400.000,- lah sebulan, yah begitulah...hahahahaha saya, ya Allah hahahaha.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Waaahh...kalo teater udah banyak, udah...30 an lah ada, dari awal banget gitu, dari awal banget dari yang belum punya teater permanen, dari yang masih numpang-numpang sampe akhirnya punya teater tetap ya, 30 ada. Dulu kan harga nya Rp. 50.000,- ya tau deh kalo total-total nya udah berapa. Sejuta lebih ada lah

149

gitu. Dulu tuh paling ngga, sebulan itu 4 kali lah, jadi seminggu sekali. Dulu tuh kalo lagi parah-parah nya bisa...6 kali lah dalam sebulan. Berarti 6 di kali Rp. 50.000,- ya Rp. 300.000,- lah, dulu kan harga nya masih Rp. 50.000,- ya sekarang sih udah naik ya Rp. 100.000,-. Ya ingin melihat perform nya mereka aja gitu. 9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Oh pernah. Dulu beli Pocari Sweat gitu, iya. Yaa...supaya bisa ikut apa sih nama nya...dance competion gitu. Ikut event nya gitu, itu kan kata nya hadiah nya bisa ketemu sama member gitu iya. Iya dulu beli kaset, terus juga majalah supaya bsia dapet tanda tangan member. Dulu juga pernah beli produk makanan, aduh apa ya nama produk nya...lupa...iya jadi hadiah nya itu kata nya bisa makan bareng sama member gitu-gitu. Ga ada alasan nya. Iya hehehehe karena tujuan nya soal nya pengen ketemu member aja.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Oohh...iya iya, dulu saya stalker. Saya...jujur aja ada rasa cemburu gitu ya kalo member nya tuh ada yang lebih akrab ke satu fans yang lain gitu. ya kaya ngerasa memiliki aja gitu, udah kaya pacar dia gitu hahahaha bener dah dulu saya kaya gitu, bahkan sampai berantem sama fans yang lain, gini-gini saling iri begitu karena dapet perhatian lebih dari member nya itu. Ya kalo dipikir sih ga bagus ya apalagi orang yang ga kita kenal gitu kan, apa ya...dia aja ga mikirin kita, masa kita sampe segitu nya mikirin dia apalagi tau-tau kita sampe segitu nya sampe berantem sama temen sendiri gitu kan ya gara-gara orang yang ga kita kenal hehehehehe

150

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 14 Oktober 2016

Narasumber : Garie (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Sejak di buat hehehe tahun 2012. Bukan karena emang gabung sih tapi karena emang yang buat juga sama Bang Sam. Yaaa...seru sih, seru aja. Jalan bareng-bareng, iya kumpul lah.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Semakin kesini semakin menarik ya, sama...inovatif lah ya. Ya gue berharap sih ke depan nya lebih baik lagi. Aaa...unik hehehehehe

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Suka nya sejak...2012. Tau dari temen. Kenapa suka ya, aaa...dari lagu sama kompak nya sih, ya...itu salah satu nya sih kawaii tapi lebih ke kompaknya jadi seru banget apalagi kalo “Oy oy oy” hehehehehehehehe

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?

151

Jawab: Dampak nya ya? Aaa...bisa manage duit kayaknya. Dampak lain nya lebih semangat ya hahahahaha ya...termotivasilah itungan nya, karena ngeliat oshi nya itu lebih apapun lebih...”Oh ayo kerjain nih cepet-cepet”. Terus juga punya banyak temen sih.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Buang-buang waktu. Selain itu buang-buang duit. Capek. Terus...aaa...urusan yang lain suka tertunda, misalnya kuliah.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Lebih di rencanain sih, di liat juga jadwal disana nya sama kebisaan saya nya gitu ga secara langsung.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Sebenernya sih biasa-biasa aja, tapi terkesan murah ketika rame banget. Ya jadi terkesan murah, eh ko murah terkesan mahal maksudnya. Jadi gue cuman handshake cuman 10 detik, tapi ya...harus beli merchandise nya. 5 paling banyak tiket yang pernah di beli. Ada yang Rp. 40.000,- ada yang Rp. 80.000,-. Eh yang Rp. 40.000,- kalo yang Rp. 80.000,- mah photopack. Kalo Rp. 80.000,- DVD lah

152

gitu ada photopack nya. Kalo yang Rp. 40.000,- nya kan handshake nya. Aaa...kalo konser ga pernah. Pernah, tapi kehabisan tiket. Berasal dari duit jajan di simpen sama hasil puter balik itu hasil jual beli photopack hahahahaha Minimal Rp. 400.000,- lah sebulan, kalo dulu pas lagi awal-awal banget bisa Rp. 1.200.000,- sampe...dalam sebulan ya ini? aaa...800...400...aaa...ada lah Rp. 2.000.000,- sebulan bisa. Tapi dalam bulan itu doang ga terlalu rutin kalo untuk bulan berikutnya ngeluarin segitu.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Sebulan...4 kali. Alasan nya ajakan teman hahahahaha

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Merchandise. Ada yang Rp. 100.000,- ada yang Rp. 120.000,- ada yang Rp. 200.000,-. Ada guide book, baju, photopack, sama album nya, sama mercahndise nya, dan lain-lain nya. Kalo pp punya ada yang sampe Rp. 2.000.000,- satu biji doang, terus juga ada yang Rp. 300.000,-. Waktu itu juga pernah beli pp Rena yang pas dia udah jadi tim AKB48, dan waktu itu beli sekitar 5000 Yen, kalau disini sekitar yaa...Rp. 500.000,- lah. Printilan hahahaha, stiker dan kawan-kawan. Kalo yang buku mah Rp. 150.000,- an, kalo yang baju juga Rp. 150.000,- an, sisa nya...yang lain-lain ya paling Rp. 300.000,- an lah. Alasannya...heheheheh unik lah unik hahahaha demi oshi kata nya hahahahaha

153

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Yaa...hiburan sih, lebih terhibur. Bagus sih kalo menurut saya. Seneng lah pokoknya kalo kita ngeliat. Oshi nya Rena. Rena Nozawa.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 3 Oktober 2016

Narasumber : Kevin (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Jawab: Baru gabung sih ini sebenarnya minggu kemarin heheehe ya alasan nya juga itu karena di ajak temen sih itu sama si Garda, kan si Garda temenan tuh sama si David jadi ya karena suka juga gitu kan sama budaya Jepang akhirnya gabung deh gitu. Ya karena saya baru ya, apalagi kemarin sebentar gitu kan dateng nya jadi ya pengalamannya kemarin baru perkenalan doang sama anggota yang lain hehehehe. Mmm ya balik lagi sih sama yang tadi, ya...sejauh ini karena baru minggu kemarin jadi belum ada sih ya...paling harapan nya sih semoga JFUIN makin banyak aja sih massa nya.

154

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Yah karena baru ya jadi ya belum tau banyak gitu programnya hehehehe cuma yang saya tau ya...JFUIN sering lah gitu buat program tiap minggu yang beda-beda gitu. Semoga sih JFUIN makin punya program yang lebih banyak dan menarik sih. Bagus sih ya kalau menurut saya gitu komunitas ini, jadi ya bisa nambah temen juga yang punya satu hobi, bisa aaa...sharing hal-hal menarik gitu kan ramean.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Sejak kapan? Kayaknya 3 tahun yang lalu dah, tahun 2013. Aaa...awalnya nonotn di TV, pas itu kan...pas itu kan ada ngundang JKT48 di Trans7, acara apa tuh yang Minggu malem...biasa nya kan ini an kalau Senin-Jum’at Opera Van Java, nah pas Sabtu-Minggu nya tuh iya Pas Mantap. Iya gitu hehehe Kalo...ahem, karena cowo pasti ngeliat nya cewe, cewe nya cakep-cakep itu yang pertama. Yang kedua...dulu...apa, sempet seneng kan Jepang-Jepang juga tuh, aaa...kaya anime-anime, film-film Jepang, kartun gitu. Iya itu aja sih.

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Kalo...dengan ada nya JKT48...dampak positif nya sih bisa nambah temen yang pertama, terus jadi banyak wawasan nambah wawasan juga terutama tentang Jepang-Jepang gitu yang pertama ga tau kan.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab:

155

Waktu...waktu nya banyak tersita. Soalnya dia kan kalo ada event-event gitu kan mengharuskan kita untuk mengeluarkan uang kan, nah itu juga salah satu nya kendala nya. Udah sih itu aja waktu dan uang.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Misalnya emang ada jam kosong gitu kan, ga pengen kemana-mana gitu...eh di ajakin yaudah ayo aja gitu. Lebih sering spontanitas sih daripada di rencanain gitu.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Kalo merchandise sih jujur saya belum pernah beli...cuma kalo hs beli nya...yang apa CD nya tuh harga nya sih lumayan. Lumayan mahal, tapi kalo misalnya dibandingin dengan itu, bisa ikut itu mah mayan terjangkau gitu kan kita kalo beli itu kan bisa ikut mini konser nya, iya jadi sebanding lah gitu. Paling banyak beli tiket hs dua, dua doang iya hehehehe. Untuk konser belum pernah sih, konser yang besar ya maksudnya. Untuk teater sekali pernah. Dari uang jajan disisihin gitu. Kalo berapa banyak biaya nya ga tentu sih, jadi kan...kalo kaya gitu mah kalo ada duit nya aja ya, kalo ga ada duit yaudah ga usah dipaksain. Jadi ga tentu.

156

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Di ajakin temen, terus pertama nya kan kepo juga tuh pengen tau kaa gimana tuh, abis itu kan...aaa pengen tau tempat perform nya kan ya...bagus sih tempat perform nya. Tempat nya bagus rapih, terus kadang member lewat hehehehe Itu kan awal-awal aku ga pernah liat member JKT48 secara langsung tuh ya kan karena baru pertama kali kan terus belum pernah ikut handshake juga jadi ikut teateran dulu, jadi ya...iya gitu hahahaha wow gitu ngeliat langsung.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Ngga, belum pernah sih.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Pernah tuh yang pas itu...jadi...awal-awal nya sih tetep itu ajdi di ajakin temen kan, kan emang temen nih yang ini banget kan...suka banget. Jadi nya “Eh nih disini ada nge-live nih mau nonton ga?” gitu. Itu pas itu lagi pulang kampus langsung di ajakin nge-live jadi dia di siarin gitu di TV kan jadi”Nge-live ga nih?” kayak ya akhirnya ikut juga. Untuk bagus atau ga nya sih tergantung pribadi orang ya. Kalo menurut saya...misalnya suka ngidol gitu ya sesuai sama keterbatasan kita nya aja jangan terlalu maksain gitu, misalnya kita punya uang segini, jadi ya...kalo misalnya ga bisa ya jangan. Jadi kita harus punya batasan gitu...ya biasa aja. Ya...ga terlalu berpengaruh sih hehehehe ya karena saya nya ya kalo misalnya lagi males ya males gitu hehehehe soalnya kalo saya suka nih misalnya

157

suka tapi ya...suka aja gitu ga di gila-gila in banget. Oshi saya suka sama Veranda hehehehe iya awal nya pasti kaya gitu hehehehe kan kita kan dari sekian banyak oshi pasti milih nya kaya gitu, dia si Veranda ini cantik nih gitu kan, baik, orang nya suara nya halus gitu kan hehehehe pernah ngalamin delusi. Kalo saya...awal- awal sempet sih ngerasa termotivasi gitu pas oshi nya ngetwitt gitu kan hehehehe dulu sempet iya ngerasa juga “wah ini kaya nya cewe tipe gue nih” hahahaha ngerasa delusi-delusi gitu lah. Iya dulu pengelamannya jadi sebelum hs itu dia pernah ngetwitt gitu abis pergi ke komunitas pecinta sugar glider terus dia ngeliat-ngeliat, ternyata sugar glider itu lucu, kan saya punya tuh ya dirumah hahahaha terus kebetulan punya anak hahahahaha anak nya...anak nya ini an aja wah boleh nih jadi...jadi kalo hs nanya nya jadi bahan topik omongan gitu hahahaha eh iya akhirnya beneran, pas hs bilang “Nih minta nama in gitu, sg (sugar glider) nya tapi waktu itu ga di bawa, di rumah sg nya. Ngga, ga ditunjukin foto nya kelamaan kan cuma 20 detik waktu itu hahahaha soalnya cuma beli 2 tiket kan hahahaha akhirnya di nama in. Veranda nya kayaknya tau itu di kasih nama sg nya sesuai sama nya Ve hahahahaha cuma ga tau dah tuh masih inget apa ngga soalnya hs pertama sih hehehehehe.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 14 Oktober 2016

Narasumber : Moehamad (Anggota Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN?

158

Jawab: Sejak 2012. Ya karena tertarik dengan...segala tentang Jepang. Ya...lumayan...ya banyak sih, tuker info, tuker...koleksi video sih segala macem. Gitu, pengalamannya sih gitu aja hehehehe. Ya...ngumpul-ngumpul nya ja, tuker informasi.

2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN? Jawab: Ya kalo dari tahun ke tahun dan sekarang udah cukup berkembang, banyak anggota nya, segala macem. Tentang komunitas nya ya...komunitas nya bagus sih untuk apa...aaa...supaya...untuk wadah lah, wadah buat mahasiswa-mahasiswa di UIN ini supaya...apa...saling berkumpul lah, membahas segala hal tentang Jepang.

3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana? Mengapa Anda menyukai JKT48? Jawab: Ya dari...pertengahan tahun 2012. Dari temen sih, ada yang ngasih tau waktu itu gitu. Dan ada mega konser nya sih waktu itu di tayangin di TV, terus nonton, bagus juga hehehehehe yaudah hehehehe. Ya...musik nya aja yang bikin semangat.

4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab: Ya...pertemanan sih. Jadi iya sebuah pertemanan jadi makin luas sih gitu. bertemu berbagai macam orang. Udah itu aja.

5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48? Jawab:

159

Dampak negatif nya buat diri sendiri? Ya jadi...jadi lupa hal yang lain gitu. Ya...jadi lebih sering fokus sama JKT48 dulu. Kalo untuk boros ngga sih, bisa di manage.

6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau dilakukan secara spontanitas? Jawab: Lebih sering direncanain sih.

7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48? Jawab: Normal-normal aja sih. Dari lokasi, tempat, sama...apa yang di tampilkan JKT48 nya sendiri. Kalo handshake ya mmm...ga banyak sih...paling...cuma 3 atau 5 tiket lah hehehehehe. Kalo konser hehehehe aduh berapa kali ya? Banyak. Lupa sih, lebih dari 5 kali pokoknya hehehehe Berasal dari uang sendiri, disisihin. Waduh kalo ini sebenernya agak rahasia ya hehehehehe ya paling sekitar Rp. 500.000,- lah perbulan.

8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater? Jawab: Ya...paling sedikit sebulan...2 kali sampai 4 kali. Kalo paling banyak...ngga tau hehehehe sering lah pokoknya untuk berapa kali nya ga tau pokoknya range

160

nya 2-4 kali. Jadi bisa Rp. 200.000,- sampai Rp. 400.000,-. Alasan nya karena di ajak temen sama pengen liat oshi nya.

9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut? Jawab: Pernah sih. Ya DVD lah, kalo photopack pernah sekali. Kalo buat alasannya beli...ga ada sih.

10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda atau tidak? Mengapa? Jawab: Ngga. Sebenernya ga bagus sih jadi lebay. Kan mereka juga butuh privasi. Ya kalo di atas panggung mereka ya idol kalo di luar ya mereka orang biasa.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 25 September 2016

Narasumber : Syamsul (Pendiri Komunitas JFUIN)

Hasil Wawancara :

1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN? Jawab: Awalnya tahun 2012, tapi belum jadi komunitas itu baru sekedar mmm apa kumpul-kumpul. Kan emang pertama awal ngumpul tuh susah banget kan, pertama ngumpul cuma dapet aaa gue, Geri....kan pertama yang ngumpulin gue sama Geri, ketemu Yadi, ketemu Yadi, ketemu Tanti, aaa berempat ya berempat.

161

Nah itu ga langsung jadi komunitas cuma lebih ke kita ngumpul dulu, cuma emang ada niat komunitas kalo emang massa nya banyak, iya soalnya kalo di sosmed rame banyak yang nanya buat aaa kumpul cuma pas hari H nya, eh yang dateng muka-muka repost lagi kaya Ger, Yadi, Tanti udah gitu aja. Udah deh, yaudah selama sebulan masih tetep berempat, berempat akhirnya kan hampir aaa hampir, yaudah lah biarin aja lah, ada nambah lagi ngajakin. Yah lama-lama udah berapa bulan ya...udah mulai sering....ketemu UIN48 juga, nah dari situ kita juga yaudah deh digabung lah aja deh ngapain misah-misah gitu kan hehehehe. Kan UIN48 sedikit, ditambah JFUIN lebih sedikit lagi hehehehe. Untuk buat komunitas nya sih bareng sih, cuman cuma beda seminggu doang sih, kalo...kalo buat akun ya tapi kalo buat ketemuan Syarif sih yang lebih tau tangggal nya, cuma yang pasti kan awalnya beda-beda hari tuh, ya Syarif kumpulnya hari....apa ya, malam Jum’at hari kamis, kalo JFUIN kan Selasa malam Rabu. Oohh karena....iya pokoknya sedikit-sedikit yaudah lagian sama-sama wibu-wibu juga hahahaha jadi di ini aja...apa nama nya gue kan gue ngajakin, “udah Rif gabungin aja sih, daripada ini, siapa tau kalo digabungin bisa nambah lagi, mayan nih daripada lu batangan semua disini ada cewek satu hahahahaha”

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN? Jawab: Nah latar belakangnya itu kan dari uincommunity, uincommunity tuh...itu isi nya buat nyatuin seluruh UIN se-Indonesia, cuma buat nyampe itu....ga...ga mungkin kan langsung seluruh Indonesia, makanya tujuan pertama...di UIN Jakarta dulu, tapi ternyata susah, yaudah kita coba cara lain, gue coba lewat hobi dan kebetulan di uincommunity kan yang ngurus bukan cuma gue, ada Syarif juga, aaa Dimas, itu yang lain gue ajakin cuman karena yang hobi kaya anime, film, terus dorama itu kan cuma gue. Kalo Syarif kan lebih ke wota hahahaha jadi dia, ngga dah gue bikin sendiri. Ama si Dimas juga sebenarnya suka anime sama lagu Jepang, tapi dia lebih suka ke lagu Jepang. Cuma gue ajakin buat...bikin ini yuk...apa...apa ya komunitas Jepang lah gitu di kampus yuk bantuin gue, gue minta cuma dia “ah ngga gue cuma sebatas ini aja buat suka sendiri-sendiri aja”

162

aaahhhh ada Geri, iya iya dia juga termasuk dia uincommunity. Geri mau, yaudah gue share akun ini nya....akun JF nya, dan yang pertama nge-admin emang awal nya Geri, cuma kan gue bilang ntar dulu Ger tunggu kalau ada event baru deh. Eh karena emang gue nya ga nyari tau info event, si Geri yang lebih tau event jadi Geri yang mulai duluan ramein di sosmed. Cuma yaa....karena udah rame, kan gue di pesen “ada yang nanyain nih bang” yaudah akhirnya bikin. Ya awalnya buat nyatuin UIN Jakarta dulu sih tapi lewat cara...hobi dulu gitu. Kita terusin, bisa ga nih. Jadi...semacem...apa ya...bisa dibilang macem....gambling juga sih, berhasil atau ga nya dari JF ini, kalau misal JF berhasil kita lakuian pakai cara lain lagi yang serupa, gitu. Serupa tapi tak sama.

3. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Jawab: Aaaa visi yang pertama tuh pengen bikin Matsuri...yang pertama, cuma kan makin lama makin banyak akhirnya ada gabung kaya Ai juga, Ai kan belakangan kalo Irman kan emang dari UIN48. Irman, Ibni, aaa Geri, eh ngga ngga Geri dari JF dulu baru UIN48 hehehehe gabung juga, terus...... udah mulai ada Ai nah, mulai di visi in buat di seriusin buat Matsuri, jadi visi pertama nya ya itu buat Matsuri di kampus, cuman ehm...buat bikin Matsuri kan ga gampang makanya ada misi nya. Misi nya tuh kaya kegiatan rutin nya, jadi ga cuman ngumpul minta copy film aja, ada kegiatan pengembangan....apa pengembangan keterampilan ya. Misalnya dulu kan bikin keranjinan tangan, gitu. Terus selanjutnya acara nya baru mikir-mikir ketemua nya ya setelah ada....ada Rika juga deh kalo ga salah udah ada Rika nya, iya soalnya emang waktu pertama kan ga terlalu di...apa diketatin kegiatannya, yang penting kita nyari massa dulu, lebih banyak dulu. Udah dapet lumayan banyak, nah ada lagi kendala nya, kendala nya kan stak di pemateri, gitu hehehehehe begitu....ya sampai sekarang kan, ya kan kalau niat nya sih bukan niat sih aaa pengen gue nya sih jalan kegiatan rutin nya ya ga cuman bikin kerajinan tangan atau yang lain, ya muda-muda pasti lebih kreatif lah gue kan udah tua hehehe udah ga bisa kreatif. Makanya waktu itu di ganti kan aaa ketua nya Irman,

163

sempet ganti....dari Irman ke David. Pokoknya dari kerajinan tangan selain itu...... gue pengen nemu bakat yang lain yaudah makanya ada yang gue suruh coba nulis. Aaa makanya itu gue pengen liat ada ga yang punya bakat nulis terus ada ga yang punya baka design atau bakat yang lain. Kesan nya sering nya maksa gitu hehehehe tapi sebenernya itu gue lagi pengen nyari bakat, hooh....ya kalau misalkan ga bisa nulis, kalau misalkan gue...apa minta nulis alias kesannya kaya dipaksa, karena terbiasa kan nanti jadi bisa, kalo emang punya bakat keliatan sih tadi nya ga biasa nulis karena sering jadi bagus, bisa keliatan bakatnya.

4. Apa langkah konkrit yang dilakukan oleh JFUIN untuk mewujudkan visi dan misi tersebut? Jawab: Yang pertama, kita ngumpulin masa, kegiatan. Waktu itu sih kegiatan pertama kita buat kerajinan tangan sama...yang awal banget sih buat ngumpulin narik minat nya yang selain dari UIN48 ya sama orang-orang luar yang belum sama-sama tau apa kita bikin nobar di kampus, baru dari situ mulai langah yang lain nya coba bikin aaa...apa sih ya selain nobar mau coba bikin siaran radio cuma kan gagal tuh. Nah ini salah satu cara buat wujudin visi misi. Ya buat sampai sana kan harus cari massa, radio tuh ga cuma buat nyari masa, ga cuma buat itu tapi buat ngembangin skill kita.

5. Mengapa UIN dijadikan sebagai tempat berdirinya komunitas JFUIN?

Jawab: Karena...kan tadi apa...karena dari uincommunity juga, uincommunity kan target pertama dicapai kan UIN Jakarta dulu dan karena emang kuliah di UIN Jakarta hehehehe. Jadi buat, ngapain kita susah-susah nyari yang diluar yang ngga kenal sama sekali. Ya...disini juga ngga kenal sama sekali kan orang-orang nya cuma kita tau kan watak-watak nya terus tau lah lingkungan nya lebih tau lingkungan lebih nguasain medan lah walaupun ngga kenal-kenal banget sama

164

orang lain. Nah itu, alasan nya karena emang kuliah di UIN Jakarta dan karena ada hubungannya sama uincommunity juga hehehe masih ada misi dari uincommunity yaudah lah.

6. Bagaimana pemilihan keanggotaan komunitas JFUIN? Jawab: Karen kita emang mmm...ibarat nya buat cari nama dulu jadi cuma ya ikutan kopdar aja, soal jadi anggota tetap atau ngga nya kan tergantung pribadi masing- masing nya, masi ngga ada kewajiban apapun. Makanya kan banyak yang dateng ga lama ilang udah gitu. Ya biarin lah karena itu kan emang masa-masa learning by doing aja gitu.

7. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi bagian dari komunitas JFUIN? Jawab: Ngga ada ko, kita kan lebih ke komunitas nya ya bukan ke organisasi nya gitu sih sebenarnya. Jadi kalau mau gabung yah silahkan kopdar gitu.

8. Bagaimana cara menjadi bagian anggota dari komunitas JFUIN? Jawab: Ngga, ga ada birokrasi yang rumit. Lebih ke komunitas bukan ke organisasi. Ya walaupun visi ke depannya emang mau di jadiin UKM juga. Tapi yang pasti banget mah itu dulu bikin Matsuri. Makanya kan sampe bikin apa...volunteer cuma ga tau kenapa sampe begitu sempet ada miss komunikasi sama salah satu rekanan kita. Jadi yah, gagal gitu. Tapi tetap visi nya mau di jadiin atau ngga ya misi nya harus dijalanin terus.

9. Apakah JFUIN pernah mengikuti suatu festival atau ajang prestasi dan mendapatkan penghargaan dari suatu lembaga? Jawab:

165

Kalau dari bawa komunitas nya mmm....kalau kaya festival kemarin kan ikut festival tuh yang di FLAT, cuma kalau kaya kompetisi ga bawa nama ini, ga bawa JFUIN itu lebih ke personal tapi di dukung juga sama JFUIN. Yang paling sering ikut kompetisi sih Geri cosplay, iya dia udah beberapa kali menang. Dulu cosplay Mihawk yang paling terkenal di Indonesia kan Geri doang, ga ada saingannya soalnya dia doang.

10. Apakah JFUIN memiliki hubungan dengan lembaga lain? Jika ada, tolong sebutkan! Jawab: Lebih ke media independen sih sebenarnya. Pernah sih, FLAT kan lebih ke jangka pendek terus caffe, terus Japan Foundation. Untuk jangka panjang sih uincommunity aja soalnya kan gua yang megang gitu kan hehehehe jadi ya kita saling ngedukung. Sekitar 2 tahunan intensif ngedukung nya.

166

Lampiran 5

DOKUMENTASI

WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

167

BERBAGAI MACAM MERCHANDISEE JKT48

168

169

KEGIATAN JFUIN

Event Handhskae JKT48

Peneliti bersama anggota JFUIN pada event “Two Shoot” JKT448 di Jak Japan Matsuri 2016, Senayan, Jakarta

170

Peneliti bersama JFUIN di Jak Japan Matsuri Peneliti bersama JS Navi Ghigi dan JFUIN di 2015 di waktu istirahat setelah Omikoshi Jak Japan Matsuri 20155

Peneliti bersama JS Navi Ghigi dan JFUIN di

Peneliti bersama JFUIN menonton penampilan acara FLAT 2015 JKT48 di Jak Jaapan Matsuri 2015

171

Lampiran 6

172

BIODATA PENULIS

Rika Widya Risyadi, anak pereempuan pertama dari tiga bersaudara. Kelahiran Bekasi, 08 Juli 1994. Memulai pendidikan di TK Nur El Ghazy (lulus tahun 2000), melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar di SDN Cibuntu 03 (luluus tahun 2006), melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Tambun Selatan (lulus tahun 2009) dan di SMAN 5 Tambun Selatan (lulus tahun 2012). Akhirnya penulis berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan konsentrasi Sosiologi.

Hambatan akan menjadi jembatan untuk menuju kesuksesan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan dapat berkontribusi untuk dunia pendidikan.