Quick viewing(Text Mode)

SKRIPSI FULL Feronika 0606077144.Docx

SKRIPSI FULL Feronika 0606077144.Docx

PERANCANGAN STASIUN KERJA LINI PACKAGING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI SKRIPSI FERONIKA 06 06 07 71 44

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DEPOK JUNI 2010

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

PERANCANGAN STASIUN KERJA LINI PACKAGING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik

FERONIKA 06 06 07 71 44

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DEPOK JUNI 2010

ii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Feronika

NPM : 0606077144

Tanda tangan :

Tanggal : Juni 2010

iii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

HALAMAN PENGESAHAN Skripsiinidiajukanoleh Nama :Feronika NPM :0606077144 ProgramStudi :TeknikIndustri JudulSkripsi : Perancangan Stasiun Kerja Lini Packaging Yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Simulasi Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Ditetapkandi :Depok Tanggal :Juni2010

iv

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

UCAPAN TERIMA KASIH

Pujidansyukursebesar–besarnyasayapanjatkankehadiratTuhanYangMaha Esakarenaatasbimbingan,berkat,danrahmatNyapenulisdapatmenyelesaikan penelitianinidengantepatwaktu.Penelitianinidisusundalamrangkamelengkapi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Progam Pendidikan Sarjana di Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa tanpabantuandanbimbingandariberbagaipihak,penelitianinitentunyamustahil dapat diselesaikan, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: (1) Ir.ErlindaMuslim,MEE.,selakudosenpembimbingutamayangtelahbegitu banyak menyediakan waktu, tenaga, danpikiranuntuk membimbing penulis dari awal hingga akhir penelitian ini. Terimakasih juga atas semangat yang selaluditanamkankepadapenulisselamamelakukanpenelitian (2) Ir.BoyNurtjahyoMochdanMSIE,ArianDhini,ST.,MT,selakupembimbing penelitan ergonomi yang membeikan banyak ide, masukan, dan pengarahan bagipenulisselamamelakukanpenelitian. (3) Ir.FauziaDianawatidanIr.AgungPrehadiyangtelahmemberikanide–ide cemerlangdanmasukan–masukantentangpembuatansuatukaryatulistugas akhir. (4) Ir. Sri Bintang P.,MSISE.,PhD, Ir. Akhmad Hidayatno, MBT, Farizal,PhD, selakudosenpengujiatassemuasarandanmasukkanyangdiberikankepada penulis. (5) Pak Zulfakar Ali, Pak Ari, Mba Atih, dan seluruh staff MED PT , selaku pembimbing penulis ketika melakukan penelitian yang telah banyak meluangkanwaktudansemuailmuyangdiberikankepadapenulis. (6) SeluruhpekerjapabrikWallsPTUnileveryangtelahbersediaberkerjasama danbanyakmembantupenulisdalampengumpulandata. (7) Keluarga besar emak, mami, papi, cici, carolin yang telah mencurahkan segenapperhatian,kasihsayang,dansemangattiadahentinyakepadapenulis.

v

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

(8) Asek dan Rondi yang telah meluangkan waktu dan tenaga mengajarkan penulisdengansabardalammembuatsimulasiProModel. (9) Venita, Jennifer, Herman teman seperjuangan penelitian PT.Unilever atas semangatyangselaludiberikankepadapenulis. (10)Teman – teman seperjuangan ergocen yang selalu memberikan keceriaan salamamasa–masapenelitian,“youarethebestguys”. (11)Rendra Saputra yang tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah dan selalumenjadipendukungsetiapenulisdisetiaplangkahyangpenulisambil. Akhir kata, penulisberharap Tuhan Yang MahaEsa membalas segala kebaikan semuapihakyangtelahbanyakmembantupenulisselamaini.Semogapenelitian inidapatbergunadimasayangakandatang.

Depok,21Juni2010

Penulis

vi

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sitivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawahini:

Nama :Feronika NPM :0606077144 ProgramStudi:TeknikIndustri Departemen :TeknikIndustri Fakultas :Teknik JenisKarya :Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UniversitasIndonesiaHak Bebas Royalti Noneksklusif(Non-exclusive Royalty- Free Right)ataskaryailmiahsayayangberjudul:

Perancangan Stasiun Kerja Lini Packaging Yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Simulasi beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagaipenulis/penciptadansebagaipemilikHakCipta

Demikianpernyataaninisayabuatdengansebenarnya.

Dibuatdi:Depok Padatanggal:Juni2010 YangMenyatakan

(Feronika)

vii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

ABSTRAK

Nama :Feronika ProgramStudi:TeknikIndustri Judul :PerancanganStasiunKerjaLiniPackagingYangErgonomis DenganMenggunakanMetodeSimulasi

Perusahaan manufaktur merupakan jenis perusahaan yang melibatkan banyak pekerjaterutamapadalinipackaging.Keterlibatanbanyakpekerjatersebutsering kalitidakdidasarkanpadaperhitunganjumlahoptimalpekerjadankondisistasiun kerja yang tidak mendukung kenyamanan kerja yang ergonomis. Padahal kenyamanan kerja merupakan salah satu faktor penunjang performa dan produktivitaskerja.Untukituperludirancangstasiunkerjayangergonomisdan penentuan jumlah pekerja yang optimal, sehingga efisiensi dan produktivitas meningkat.Dalamrangkamencapaikeduahaltersebut,makadilakukanpenelitian dengan menggunakan metode simulasi software Jack dan ProModel. Simulasi software Jack digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan rancangan stasiun kerja terhadap performa pekerja dengan indikator nilai PEI (Posture Evaluation Index),dimanatingkatkenyamanantertinggidiperolehpadanilaiPEI terendah. Simulasi dengan menggunakan ProModel digunakan untuk menganalisispengaruhjumlahpekerjadankecepatankonveyorterhadaptingkat utilisasimasingmasingpekerjauntukkemudianmenentukanjumlahpekerjadan kecepatan konveyor yang ideal, Sehingga didapat tingkat utilisasi yang tinggi danseimbangpadastatsiunkerja. KataKunci:LiniPackaging,Simulasi,Ergonomi,Utilisasi,Posture Evaluation Index

viii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

ABSTRACT

Name :Feronika StudyProgram:IndustrialEngineering Title :DesigningErgonomicPackagingLineWorkstationwith SimulationMethods Manufacturecompanyinvolvinglotofworkerespeciallyonitspackagingline.It is often that the involvement of the workers doesn’t be based on the optimal calculation and don’t follow with the adjustment between workstation and the need of worker about convenience at work. Infract, convenience is one of the importantfactorwhichissupportingworkerperformanceandproductivity.Sothe ergonomic design of workstation and optimal calculation of worker on that ergonomic workstation are very crucial things to do because those things can create working convenience, efficiency, and high working productivity on that workstation. To make those things happen, this researchis held withusing two simulationmethods.TwosimulationmethodsareJacksimulationandProModel simulation. Simulation with Jack is being used for analyzing the effect of workstation design changing on worker performance which is scored with PEI (PostureEvaluationIndex)method.TheresultfromJackanalysisisfurtheruse fordecidingtheworkstationdesignwherethehighestlevelofconveniencecanbe achieved at the lowest PEI score. Simulation with ProModel is being used for analyzingtheeffectofnumberofworkerandconveyorspeedtoworkerutilization andalsofordecidingthenumberofworkerandconveyorspeedwhichcangive thehighestandmostbalanceworkerutilizationlevel. Keywords: Packaging Line, Simulation, Ergonomic, Utilization, Posture EvaluationIndex

ix

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...... iii HALAMAN PENGESAHAN ...... iv UCAPAN TERIMA KASIH ...... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...... vii ABSTRAK ...... viii ABSTRACT ...... ix DAFTAR ISI ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xiv DAFTAR TABEL ...... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...... xix 1. PENDAHULUAN ...... 1 1.1LatarBelakangMasalah...... 1 1.2DiagramKeterkaitanMasalah...... 6 1.3PerumusanMasalah...... 8 1.4TujuanPenelitian...... 8 1.5RuangLingkupPenelitian...... 9 1.6MetodologiPenelitian...... 10 1.7SistematikaPenulisan...... 14 2 TINJAUAN PUSTAKA ...... 16 2.1Sistem...... 16 2.1.1ElemenSistem...... 16 2.1.2SistemKerja...... 17 2.1.3UkuranPerformaSistem...... 19 2.2Ergonomi...... 20 2.2.1PosturKerja...... 22 2.2.2Work Related Musculoskeletal Disorders(WMSD)...... 23 2.2.3Low Back Pain...... 25 2.2.4Antropometri...... 25 2.2.4.1PenggunaanPresentilDataAntropometri...... 28 2.2.5PendekatanErgonomiDalamPerancanganStasiunKerja...... 29 2.2.6StasiunKerjayangErgonomis...... 31 2.2.7KonveyorKerjayangErgonomis...... 34 2.3Stopwatch Time Study...... 36 2.4Methode Time Measurement...... 37 2.5Virtual Environment...... 44 2.5.1SoftwareJack...... 46 2.5.2MetodePosture Evaluation Index(PEI)...... 49 2.5.2.1Static Strength Prediction(SSP)...... 53 2.5.2.2Low Back Analysis(LBA)...... 55 2.5.2.3OvakoWorking Posture Analysis System(OWAS)...... 56 2.5.2.4Rapid Upper Limb Assessment Analysis(RULA)...... 57 2.6Simulasi...... 60

x

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

2.6.1ProsedurSimulasi...... 63 2.6.1.1MenentukanTujuan,RuangLingkup,danKebutuhan...... 63 2.6.1.2MengumpulkandanMenganalisisData...... 63 2.6.1.3MembangunModel...... 64 2.6.1.4MemvalidasiModel...... 64 2.6.1.5MejalankanPercobaan...... 66 2.6.1.6MenampilkanHasilAkhir...... 66 2.6.2DatadalamSimulasi...... 66 2.7SimulasiProModel...... 67 2.7.1ElemenModelSimulasiProModel...... 68 2.7.1.1Lokasi...... 68 2.7.1.2Entitas...... 68 2.7.1.3Resource atauSumberDaya...... 68 2.7.1.4Kedatangan...... 68 2.7.1.5Variabel...... 69 2.7.1.6Proses...... 70 2.7.1.7Routing...... 70 2.7.2Konsep–KonsepDasarModelSimulasiProModel...... 70 2.7.2.1Temporary Attachment...... 70 2.7.2.2Decision Statement...... 71 2.7.3Output SimulasiProModel...... 71 3. METODE PENELITIAN ...... 73 3.1GambaranUmumPerusahaan...... 73 3.1.1SejarahPerusahaan...... 73 3.1.2Visi,MisidanTujuanPerusahaan...... 74 3.1.3Lokasi...... 75 3.1.4ProdukdanPemasaran...... 75 3.1.5Organisasi...... 78 3.1.6KetenagakerjaandanKesejahteraanKaryawan...... 80 3.1.6.1Ketenagakerjaan...... 80 3.1.6.2FasilitasdanKesejahteraanKaryawan...... 81 3.2PabrikEsKrimWall’s...... 82 3.2.1LokasiPabrik...... 83 3.2.2StrukturOrganisasiPabrikEsKrimWall’s...... 83 3.2.3ProsesProduksiEsKrimWall’s...... 84 3.2.4LiniPackaging EsKrimMiniConettoWall’s...... 86 3.2.5DataWork Environment...... 87 3.3.IdentifikasiPermasalahan...... 88 3.4PengumpulanData...... 92 3.5DataInputModelDigitalVirtualSimulationJack...... 94 3.5.1DataStasiunKerja(Workstation)...... 94 3.5.1.1SpesifikasiRangkaianKonveyor...... 94 3.5.1.2UkuranKonveyorBesar...... 96 3.5.1.3UkuranKonveyorKecil...... 97 3.5.1.4UkuranMejaPeletakkanLembaranKotakKarton...... 97 3.5.1.5UkuranKursiPacker...... 98 3.5.1.6UkuranKratEsKrim...... 99

xi

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

3.5.1.7UkuranLembaranKotakKarton...... 100 3.5.1.8UkuranKotakKartonEsKrim...... 100 3.5.1.9UkuranConeEsKrim...... 101 3.5.1.10LayoutStasiunKerja(WorkStation)...... 101 3.5.2DataAntropometri...... 102 3.5.3DataMetodeKerja...... 106 3.5.4DataPosturKerjaSecaraUmum...... 114 3.5.4.1PosturKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton...114 3.5.4.2PosturKerjapadaKonveyorBesar...... 115 3.5.4.3PosturKerjapadaKonveyorKecil...... 116 3.6DataInputSimulasiProModel...... 117 3.6.1DataStruktural...... 117 3.6.1.1LayOutdanLiniPackaging MiniCornetto...... 117 3.6.1.2StrukturPersonildalamLiniPackagingMiniCornetto...... 118 3.6.1.3PanjangLiniPackaging...... 119 3.6.2DataOperasional...... 119 3.6.2.1AliranProsesConeEsKrim...... 120 3.6.2.2AliranProsesPacker...... 121 3.6.3DataNumerik...... 123 3.6.3.1JumlahdanIntervalKedatanganEsKrimDalamLiniPackaging ...... 123 3.6.3.2KecepatanKonveyorkerjaLiniPackaging...... 125 3.6.3.3WaktuProsesKerja...... 126 3.7PengolahanData...... 126 3.7.1PengolahanDataPembuatanModelDigitalVirtualSimulationJack ...... 127 3.7.1.1PenentuanKofigurasi...... 128 3.7.1.2PembuatanVirtualEnvironment...... 132 3.7.1.3PembuatanVirtualHuman...... 133 3.7.1.4PenempatanVirtualHumanpadaVirtualEnvironment...... 134 3.7.1.5PembuatanTugasKerjapadaVirtualHuman...... 135 3.7.1.6VerifikasidanValidasiModel...... 135 3.7.1.7AnalisisKinerjaTugasdenganJackTask Analysis Toolkit...... 140 3.7.1.8PerhitunganNilaiPosture Evaluation Index(PEI)...... 144 3.8PengolahanDataPembuatanModelaliranBarangdanAliranProses denganSoftwareProModel...... 145 3.8.1PenentuanKonfigurasiModelSimulasiProModel...... 146 3.8.2PembuatanModelSimulasiProModel...... 146 3.8.2.1Lokasi...... 147 3.8.2.2Entitas(Barang)...... 148 3.8.2.3Resource(Pekerja)...... 149 3.8.2.4Variabel...... 149 3.8.2.5TingkatKedatanganBarang...... 150 3.8.2.6LogicuntukProses&Routing...... 150 3.8.2.7RunningModelSmulasi...... 151 3.8.2.8HasilStatistikSimulasi...... 152 3.8.3VerifikasidanValidasiModel...... 153 3.8.3.1VerifikasiModel...... 153

xii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

3.8.3.2ValidasiModel...... 153 4. ANALISIS ...... 155 4.1AnalisisHasilPengolahanDataDigital VirtualSimulationdengan MenggunakanJack...... 155 4.1.1AnalisisKondisiAktual...... 156 4.1.1.1AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKarton...... 156 4.1.1.2AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaKonveyorBesar....161 4.1.1.3AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaKonveyorKecil....165 4.1.2AnalisisKondisiUsulan...... 170 4.1.2.1AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKarton...... 171 4.1.2.2AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaKonveyorBesar...176 4.1.2.3AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaKonveyorKecil....181 4.1.3AnalisisPerbandinganKondisiAktualdanRekomendasi...... 187 4.1.3.1AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKartonAktualdanRekomendasi...... 187 4.1.3.2AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaKonveyorBesarAktual danRekomendasi...... 189 4.1.3.3AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaKonveyorKecilAktual danRekomendasi...... 192 4.1.4AnalisisStasiunKerjaIdealyangDirekomendasikan...... 194 4.2AnalisisHasilPengolahanDataDiscreet Event Simulationdengan MenggunakanProModel...... 195 4.2.1AnalisisModeldenganJumlahPersonilAktual...... 196 4.2.2AnalisisModeldenganJumlahPersonilUsulan...... 199 4.2.3AnalisisModeldenganJumlahPersonildanKecepatanKonveyor Usulan...... 203 4.2.4AnalisisPerbandinganKondisiAktualdanUsulan...... 206 5. KESIMPULAN ...... 208 5.1Kesimpulan...... 208 5.2Saran...... 210 DAFTAR REFERENSI ...... 212

xiii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1DiagramKeterkaitanMasalah...... 7 Gambar1.2DiagramAlirMetodologiPenelitian...... 12 Gambar2.1HubunganantarElemendalamSistem...... 16 Gambar2.2AntropometriTubuhManusia...... 27 Gambar2.3AreaKerjaIdeal...... 34 Gambar2.4KetinggianKonveyorKerjaBerdasarkanKetinggianBendaKerja35 Gambar2.5KetinggiandanLebarIdealbagianBawahKonveyorKerja...... 35 Gambar2.6 PenggunaanKonveyorpadaKeduaSisi...... 35 Gambar2.7DiagramAlurPenggunaanMetodePEI...... 50 Gambar2.8TampilanSSPpadaSoftwareJack...... 54 Gambar2.9KodeOWASuntukBerbagaiBagianTubuh...... 56 Gambar2.10PengelompokanTubuhMetodeRULA...... 58 Gambar2.11DialogBoxRULA...... 59 Gambar3.1ProdukHome and Personal Care...... 76 Gambar3.2ProdukUnileverFood and IC...... 77 Gambar3.3DiagramAlirPemasaranProdukPTUnileverIndonesia,Tbk...... 77 Gambar3.4StrukturOrganisasiPabrikEsKrimWall’s...... 84 Gambar3.5 TataLetakLiniProduksidanLiniPackagingMiniCornetto...... 87 Gambar3.6TataLetakPackerdalmLiniPackagingKotakKartonMini Cornetto...... 87 Gambar3.7TampakDepanPartisiRangkaianKonveyor...... 94 Gambar3.8TampakSampingPartisiRangkaianKonveyor...... 95 Gambar3.9TampakAtasPartisiRangkaianKonveyor...... 95 Gambar3.10TigaDimensiPartisiRangkaianKonveyor...... 96 Gambar3.11TigaDimensiKonveyorBesar...... 96 Gambar3.12TigaDimensiKonveyorKecil...... 97 Gambar3.13TigaDimensiMejaPeletakkanLembaranKotakKartondan PijakanKaki...... 98 Gambar3.14TigaDimensiKursiPacker...... 98 Gambar3.15KratEsKrim...... 100 Gambar3.16LembaranKotakKarton...... 100 Gambar 3.17KotakKarton...... 101 Gambar3.18ConeEsKrim...... 101 Gambar3.19LayoutWorkStationLiniPackaging...... 102 Gambar3.21HasilUjiNormalitasBeratTinggiBadan...... 104 Gambar3.20HasilUjiNormalitasDataTinggiBadan...... 104 Gambar3.22PosturKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton.....115 Gambar3.23PosturKerjapadaKonveyorBesar...... 116 Gambar3.24PosturKerjapadaKonveyorKecil...... 116 Gambar3.25Lay OutLiniPackagingMiniCornetto...... 117 Gambar3.26Lay OutdanPenomoranPackerdalamLiniPackagingMini Cornetto...... 118 Gambar3.27AliranProsesConeEsKrim...... 120 Gambar3.28AliranKerjaPackerdanPengelompokannya...... 122

xiv

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Gambar3.29HasilUjiDistribusiDataStatFit...... 125 Gambar3.30DiagramAlirPembuatanModelSimulasiJack...... 127 Gambar3.31PerbandinganPosisiMejaKerjaLembaranKotakKartonAktual denganKonfigurasidalamSoftwareJack...... 131 Gambar3.32PerbandinganTinggiMejaKerjaAktualdenganKonfigurasi dalamSoftwareJack...... 131 Gambar3.33GambarAktualdanGrafisStasiundanBendaKerja...... 132 Gambar3.34VirtualHumanUkuranPersentil50...... 133 Gambar3.35PerbandinganPosisidanPosturKerjaUntukTiapTiapKelompok ProsesolehVirtualHumandanAktual...... 134 Gambar3.36Animation SystempadaKonfigurasiAktualKelompokProsespada KonveyorKecil...... 135 Gambar3.37VerifikasiModelSimulasi...... 136 Gambar3. 38PenambahanBebanEktrim...... 138 Gambar3.39PerbandinganNilaiSSPKondisiNormaldanKondisiEkstrim..138 Gambar3.40PerbandinganNilaiLBAKondisiNormaldanKondisiEkstrim 139 Gambar3.41KotakDialogLoads and Weights...... 141 Gambar3.42KotakDialogLoads and WeightspadaKonveyorKecilKonfigurasi ...... 141 Gambar3.43PersentaseKapabilitaspadaKonveyorKecilKonfigurasiAktual ...... 142 Gambar3.44HasilAnalisisNilaiLBAEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil...... 143 Gambar3.45HasilAnalisisNilaiOWASEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil...... 143 Gambar3.46HasilAnalisisNilaiRULAEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil...... 144 Gambar3.47FlowchartTahapanKerjaSimulasiProModel...... 145 Gambar3.48TahapanPembuatanModelSimulasiProModel...... 147 Gambar3.49Jenis–JenisLokasidalamModelSimulasi...... 148 Gambar3.50Jenis–JenisEntitasdalamModelSimulasi...... 148 Gambar3.51TampilanVariabeldalamSimulasi...... 150 Gambar3.52ContohLogicModel...... 151 Gambar3.53 TampilanSebelumModelSimulasiDijalankan...... 151 Gambar3.54 TampilanSesudahModelSimulasiDijalankan...... 151 Gambar3.55TampilanOutputPerformaEntitas...... 152 Gambar3.56TampilanOutput PerformaResource...... 152 Gambar4.1 ModelSimulasiKondisiAktualPadaMejaPeletakkanKotakKarton ...... 157 Gambar4.2ModelSimulasiKondisiAktualKonveyorBesar...... 161 Gambar4.3ModelSimulasiKondisiAktualKonveyorKecil...... 166 Gambar4.4PerbandinganNilaiPEIKondisiAktual...... 170 Gambar4.5PerbandinganJumlahMejaPeletakkanLembaranKotakKaton AktualdanUsulan...... 172 Gambar4.6PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKartonUsulan...... 176 Gambar4.7PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaKonveyorBesarUsulan ...... 181

xv

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Gambar4.8PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaKonveyorKecilUsulan ...... 186 Gambar4.9PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton...... 187 Gambar4.10PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton...... 189 Gambar4.11PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorBesar...... 190 Gambar4.12PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorBesar...... 191 Gambar4.13PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorKecil...... 192 Gambar4.14PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorKecil...... 194 Gambar4.15RancanganStasiunKerjaLiniPackagingyangDirekomendasikan dalamSatuanCentimeter...... 195 Gambar4.16TampilanOutputProModelpadaKondisiEntitasModelAktual197 Gambar4.17TampilanOutputProModelpadaTingkatPemanfaatanResource ModelAktual...... 197 Gambar4.18TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModelAktual...... 198 Gambar4.19PerbandinganOutputProduksiantaraModeldenganJumlah PackeryangBerbeda...... 201 Gambar4.20TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModel18Packer...... 202 Gambar4.21TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModel16Packer...... 202 Gambar4.22PerbandinganantaraTingkatOuputProduksiModel16Packer denganKecepatan–KecepatanyangDiusulkan...... 204 Gambar4.23PerbandinganTingkatStandarDeviasiUtilisasiPackerRata–Rata padaModel16PackerdenganKecepatan–Kecepatanyang Diusulkan...... 205 Gambar 4. 24TampilanOutputPromodelTingkatUtilisasi16Packerpada KecepatanRekomendasi...... 206

xvi

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

DAFTAR TABEL

Tabel2.1PosturKerjadanKeluhanSakitpadaTubuh...... 22 Tabel2.2PosturKerjayangDiutamakanpadaBeberapaTipePekerjaan...... 23 Tabel2.3RekomendasiTinggiMejaKerjaUntukPekerjadenganPosisiBerdiri ...... 32 Tabel2.4RekomendasiTinggiMejaKerjaUntukPekerjadenganPosisiDuduk33 Tabel2.5KetinggianMejaKerjaErgonomisuntukPosisiBerdiridanDuduk...34 Tabel2.6EyeTravelTimedanEyeFocus–ETdanEF...... 40 Tabel2.7Reach–R...... 40 Tabel2.8Move–M...... 41 Tabel2.9TurndanApplyPressure–TdanAP...... 42 Tabel2.10Grasp–G...... 42 Tabel2.11Position–P...... 43 Tabel2.12Release–R...... 43 Tabel2.13Disengage–D...... 43 Tabel2.14GerakanTubuh,TelapakKaki,DanKaki...... 44 Tabel2.15PembobotannilaipadaOWAS...... 57 Tabel2.16PembobotannilaipadaRULA...... 60 Tabel3.1DataWorkEnvironment...... 88 Tabel3.2DataFatigueHasilAnamnesaErgonomi...... 88 Tabel3.3HasilPembobotanNilaiKeluhanMasing–MasingPacker...... 91 Tabel3.4DataTinggidanBeratBadanPekerja...... 103 Tabel3.5DataTinggidanBeratBadanberdasarkanPersentil...... 105 Tabel3.6DataAntropometriPersentil5,50,dan95...... 105 Tabel3.7HasilPilottimestudy...... 107 Tabel3.8PetaOperatorProsesPackagingKotakKartonMiniCornetto...... 110 Tabel3.9TimeStudyperKelompokKerja...... 113 Tabel3.10JarakErgonomisantarPackerdidalamLiniPackagingMiniCornetto ...... 119 Tabel3.11IntervalKedatanganKratEsKrimkedalamKonveyor...... 123 Tabel3.12PerhitunganKetinggianMejaIdeal...... 129 Tabel3.13PerhitunganElemenTempatKerjaIdeal...... 130 Tabel 3.14RingkasanUkuranKonfigurasi...... 130 Tabel3.15NilaiAnalisisErgonomiuntukKonfigurasiAktualpadaProsesKerja KonveyorKecil...... 145 Tabel3.16Jenis–JenisLokasidalamModelSimulasi...... 147 Tabel3.17Jenis–JenisEntitasdalamModelSimulasi...... 148 Tabel4.1OutputNilaiSSPProsesKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotak KartonAktual...... 158 Tabel4.2RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKartonAktual...... 158 Tabel4.3ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonAktual...... 159 Tabel4.4ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonAktual...... 159

xvii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel4.5OutputNilaiSSPProsesKerjapadaKonveyorBesarAktual...... 162 Tabel4.6RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaKonveyorBesarAktual ...... 162 Tabel4.7ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorBesarAktual.....163 Tabel4.8ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorBesarAktual...... 164 Tabel4.9OutputNilaiSSPProsesKerjapadaKonveyorKecilAktual...... 166 Tabel4.10RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaKonveyorKecil Aktual...... 167 Tabel4.11ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorKecilAktual...167 Tabel4.12ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorKecilAktual....168 Tabel4.13RekapitulasiUkuranRancanganUsulanMejaPeletakkanLembaran KotakKarton...... 172 Tabel4.14RekapitulasiNilaiErgonomiMejaKerjaPeletakkanLembaranKotak KartonUsulan...... 173 Tabel4.15ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonUsulan...... 174 Tabel4.16ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonUsulan...... 174 Tabel4.17RekapitulasiUkuranRancanganKetinggianTotalKonveyorBesar177 Tabel4.18RekapitulasiNilaiErgonomiKonveyorBesarUsulan...... 177 Tabel4.19ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorBesarUsulan..178 Tabel4.20ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorBesarUsulan...179 Tabel4.21RekapitulasiUkuranRancanganKetinggianTotalKonveyorKecil182 Tabel4.22RekapitulasiNilaiErgonomiKonveyorKecilUsulan...... 182 Tabel4.23ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorKecilUsulan...183 Tabel4.24ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorKecilUsulan....184 Tabel4.25PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaMeja PeletakkanLembaranKotakKarton...... 188 Tabel4.26PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaKonveyor Besar...... 190 Tabel4.27PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaKonveyor Kecil...... 192 Tabel4.28KondisiEntitasModel18Packer...... 200 Tabel4.29KondisiEntitasModel16Packer...... 200 Tabel4.30KondisiEntitasModel14Packer...... 200 Tabel4.31RekapitulasiTingkatOuputProduksiModel16Packerdengan KecepatanyangDiusulkan...... 203 Tabel4.32RekapitulasiTingkatStandarDeviasiUtilisasiPackerRata–Rata padaModel16PackerdenganKecepatan–Kecepatanyang Diusulkan...... 204 Tabel4.33RekapitulasiPerbandinganantaraKondisiSistemAktualdan Rekomendasi...... 207

xviii

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1ContohLaporanJack Lampiran2ContohLaporanProModel Lampiran3KuesionerAnamnesaErgonomi

xix

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 1 BAB 1 2 PENDAHULUAN

Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang pemilihan topik penelitian dan penjelasan lainnya yang mendasari penelitian. Penjelasan lainnya yang menjadi dasar dalam penelitian ini antara lain permasalahan,tujuan,danmetodologiyangdigunakandalampenelitian. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Krisisekonomiglobalyangterjadipadanegara–negaramajudidunia turutpulamembawadampakbagiperkembanganindustri–industridiIndonesia. Krisisekonomiglobalmenyebabkanekonomidinegaramajumelemahsehingga mengakibatkan pasar ekspor menyusut dan sebagian besar industri manufaktur yangberorientasiekspormulaidilandakelesuan.Selaintantangankrisisekonomi global,industriIndonesiajugadihadapkankepadatantanganyangbesardipasar domestik yang selama ini menjadi penyelamat bagi sektor industri manufaktur yangkehilanganpasareksporyaitudiberlakukannyaAFTA.MulaiJanuari2010, pasarbebasAseanCina(ASEANCHINAFreeTradeArea)mulaidiberlakukan, denganmembebaskan bea masuk bagi produkCina yang akan masukkepasar ASEANtermasukIndonesia.MasuknyaAFTAmerupakanancamanbagiproduk dalam negri dikarenakan daya saing harga produk China yang sangat berani membuatproduk–produkChinamudahsekalimengambilpasarprodukdalam negri. Walaupun terjadi kemorosotan di dalam beberpa sektor industri seperti industritekstil,migas,danbaja,namunmasihadapulasektorindustriIndonesia yang dapat bertahan dan kebal terhadap ancaman – ancaman perekonomian tersebutsehinggamembuattingkatpertumbuhanindustriIndonesiamasihpositif. Pertumbuhanpositifsektorindustripengolahanterutamaditopangolehkenaikan sektoirindustrimakanan,minumandantembakauyangtumbuhmasihtinggiyaitu sebesar 13,3% (Indonesian Commercial Newslatter, 2009). Pertumbuhan yang tinggi terjadi karena permintaan yang masih tinggi dan harga yang cenderung meningkat. Selain itu Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan

1 Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 2

MinumanIndonesia(Gapmmi)BidangKerjaSamadanAdvokasiAdhiSLukman (2010),untukimpormakanandanminumansedikitrumitdaripadaproduklain karena harus melalui serangkaian prosedur izin dari BPOM dan uji kehalalan, bahkan Badan Karantina sehingga dampak AFTA tidak terlalu berpengaruh terhadapindustrimakanan. Pertumbuhan positif industri makanan ini disertai dengan peningkatan permintaanterhadapprodukprodukmakananyangdiperkirakanakanmeningkat sebanyak 20% untuk tahun 2010. Peningkatan permintaan ini haruslah disertai denganpeningkatanefisiensidanproduktivitasdariindustrimakananitusendiri agar dapat mempertahankan daya saing industri dalam negri tersebut sekaligus mengoptimalkankeuntungan.Salahsatukomponenyangkritikaldalammasalah peningkatan efisiensi dan produktivitas suatu perusahaan adalah sumber daya manusia. Walaupun saat sekarang ini terjadi pengembangan teknologi produksi yangmeningkatcepat,tetapielemenmanusiamasihsajamerupakankomponen kerja yang signifikan dalam suatu sistem produksi. Kemajuan teknologi secara konkrit membawa perubahan terhadap rancangan kerja (job design) dari yang bersifatmanualmenjadimekanis(semi automatic)ataupunotomatispenuh(fully – automatic). Hal ini dilakukan dengan jalan menggantikan fungsi dan peran manusia (operator) dengan mesin baik sebagai sumber energi maupun kendali kerja.Sekalipundemikian,baikdalamsektormanufakturmaupunjasapelayanan (service) peran manusia masih juga lebih diandalkan sebagai komponen kerja dalamprosesproduksi. Kenyataan yang terjadi saat ini merupakan kontradiksi dari pentingnya peranan manusia, banyak sekali perusahaan manufaktur hanya mengejar produktivitasyangtinggidenganmeningkatkankapasitasproduksidankapasitas mesintanpamemperhatikanfaktormanusiadalamsistemkerja.Kerapkalipula perusahaanhanyamemperhatikanrancangankerjamesinagardapatmenghasilkan hasilyangmaksimaltanpamemperhatikanrancangankerjamanusiayangterlibat sebagaibagiandarikeseluruhanproseskerjatersebut. Kurangnyaperhatianperusahaanpadafaktorrancangankerjamanusiaini dapat menyebabkan timbulnya ketidaknyamanan kerja bagi manusia yang

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 3

berujungpadatimbulnyapenyakitdankeluhankesehatan.Halinikedepannyajika tidakdilakukansuatuperbaikandapatmenyebabkankerugianbagiperusahaaitu sendiri seperti terhambatnya proses produksi akibat kelalaian pekerja yang disebabkan ketidaknyamanan ketika bekerja, tambahan biaya kompenansi bagi pekerjayangsakit,dankerugianbagiperusahaanakibatmunculnyakecelakaan kerja. Oleh karena itu, untuk memperoleh suatu sistem kerja yang ideal yang memperhatikan aspek produktivitas dan kenyamanan pekerja diperlukan suatu perancangankerja.Perancangankerja(work design)bertujuanuntukmenentukan metode terbaik dalam melaksanakan operasi – operasi kerja yang diperlukan dalamprosesproduksi.Langkahperancangankerjapadahakikatnyamerupakan tahapan paling kritis pada suatu perancangan sistem produksi. Lebih lanjut, pengembangan teknologi baik itu perangkat keras maupun lunak yang dapat mengurangi biaya produksi, introduksi produk – produk baru, dan kebutuhan untuk bisa mengantisipasi lingkungan industri yang dinamis serta suasana kompetisi yang semakin ketat, membuat perancangan kembali tata cara dan prosedur kerja menjadi suatu upaya yang vital, penting, dan bernilai strategis dalammeraihperfomasistemproduksiyanglebihbaiklagi. Secara garis besar maksud dilaksanakan suatu perancangan kerja (work design)adalahuntukmeningkatkanproduktivitasdanperformakerjadariseluruh sistemproduksiyangdicapaimelalui: • Pengembangan tata cara kerja (work methods) lebih efektif dan efisien terutamaditujukanuntukaktivitasoperasionalyangdiperlukandalamproses produksi. Selain itu juga ditujukan untuk menghindari aktivitas operasional yang tidak bermanfaat, waktu tunggu (delay), dan non productive ataupun tidakterkaitlangsungdenganprosespemberiannilaitambah. • Pengaturan kondisi kerja lingkungan kerja yang lebih ergonomis sehingga mampumemberikankenyamanandalamartifisikmaupunsosialpsikologis. • Pemanfaatandanpendayagunaansecaramaksimalsemuapotensisumberdaya manusia secara terorganisir melalui analisis penugasan secara tepat. Hal ini menuntutdiperlukannyasuatukesesuaianantarakemampuandanpengalaman

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 4

seseorang dengan spesifikasi persyaratan tugas yang menjadi landasan keberhasilanpelaksanaanaktivitas–aktivitasoperasional. Selain diperlukanannya suatu perancangan kerja, hal yang tidak kalah penting untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif sekaligus memberikan kenyamanan bagi pekerjanya adalah penambahan aspek ergonomi dalam rancangan lingkungankerja itu sendiri. Ergonomiialahsuatu ilmuyang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungan dan alat kerja yang dipakai sehingga dapat berperan untuk menyelesaikan masalah ketidakserasian antara manusia dengan peralatan yang digunakan olehnya38. Ergonomi juga berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas sistem kerja dengan memperhatikan kemampuan dan keterbatasan dari manusia pada sistem kerja tersebut. Industri Es Krim merupakan salah satu industri makanan yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan salah satu industri Indonesia yang tingkat permintaannya kian meningkat dan tidak terpengaruh ancaman ancaman perekonomianglobal.KarakteristikdariindustriEsKriminiadalahindustripadat mesin atau kebanyakan proses produksinya dilakukan oleh mesin. Namun walaupundemikianterdapatbeberapaprosesdididalamindustriiniyangharus dilakukan oleh manusia dan tidak dapat digantikan dengan mesin yaitu proses kerja pada lini packaging. Lini packagingmerupakanlini yang palingbanyak membutuhkanperanmanusiapadakeseluruhanprosesnya.Jumlahmanusiayang banyak pada lini packaging dikarenakan belum ditemukannya teknologi yang dapatmenggantikanperanmanusiadalamproseskerjapackaging,danselainitu jugamanusiayangbanyakdibutuhkanuntukmenyeimbangkanoutputdarimesin produksipadaliniproduksisebelumlinipackaging. Walaupunmanusiamerupakanaspekterpentingdalamlinipackagingini, namun perhatian perusahaan terhadap kenyaman kerja manusia tersebut sering dilupakan. Stasiun kerja lini packaging kerap kali kurang dapat memberikan kenyamanan yang disebabkan karena berbagai faktor salah satunya adalah rancangan tempat kerja yang tidak sesuai postur tubuh dan aspek kenyamanna kerjalainnya.

38Bridger.R.S,Introduction toErgonomcs,McGrawHill,Singapore,1995,hal..l.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 5

Permasalahan lainnya yang ada dalam lini packaging ini adalah adanya ketidakseimbangankemampuanmenghasilkan output antara mesin dan manusia pada lini packaging. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan kerap kali mengmbil keputusan untuk menambah jumlah pekerja sebanyak – banyaknya pada lini packaging ini tanpa memperhatikan kelayakan dari stasiun kerja yang ada. Keputusan penambahan jumlah pekerja yang banyak ini memang dapat menyelesaikan masalah ketidakseimbangan output mesin dan manusia namun memunculkan masalah – masalah baru antara lain ketidaknyamanan bekerja. Ketidaknyamanankerjatersebutmerupakandampakdarirancangantempatkerja yang tidak sesuai dengan kapasitas personil yang ada di dalamnya dan kurang mendukung performa kerja karena menimbulkan postur kerja yang tidak ergonomis. Tempat kerja yang tidak nyaman secara jangka panjang dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal atau WMSD (WorkRelated Musculoskeletal Disorder) sering juga dinamakan sebagaiRSI(Repetitive Strain Injuries), CTD (Cumulative Trauma Disorders) dan RMI (Repetitive Motion Injury).WMSD merupakan pengelompokan dari suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh kegiatan berulang (bergerak, bersikap, dan lainlain), pekerjaan yang statis, pemuatan yang terusmenerus pada struktur jaringan, kurangnya pemicu waktu penyembuhan, atau proses patologis (yang menimbulkansakit)yangtelahberlangsunglama39. Dampak negatif lainnya akibat ketidaknyaman tempat kerja antara lain munculnya kesalahan – kesalahan kerja akibat lingkungan kerja yang kurang memberikan keleluasaan bergerak bagi pekerjanya, dan tidak teraturnya sistem kerja dimana pekerja sering kali melakukan pekerjaan tidak sesuai urutan kerja akibatkonsentrasiyangmenurunkarenalingkungankerjayangtidaknyaman. Penambahanjumlahpekerjatanpapertimbanganyangtepatdalamjangka panjang dapat pula menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu adanya pemborosan. Pemborosan ini terjadi karena penempatan jumlah pekerja yang banyakuntukmenjagakeseimbanganoutputtidakberdasarkanperhitunganyang

39Hagberg.Matsetal,Work Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs); A Reference Book for Prevention,Taylor&Francis,London,1997,p.6

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 6

optimalsehinggaseringkaliyangdidapatadalahpemborosankarenapekerjayang diperkerjakan menganggur akibat sistem kerja sudah cukup ditangani oleh beberapaorangsajaataukelebihanpekerja. Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut , maka diperlukan suatu perancangan kembali terhadap rancangan sistem kerja lini packaging tersebutsecaramenyeluruhdankomprehensifdimulaiyangmeliputiperancangan stasiun kerja atau workstation yang paling ergonomis bagi pekerja sehingga memberikan performa yang optimal dalam melakukan operasi kerjanya dan penentuan jumlah pekerja yang paling optimal pada lini packaging yang dapat mendukungkeseimbanganoutputmesindanmanusiaberdasarkanpertimbangan ergonomidanoptimasi. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode simulasi virtual.Untukmendapatkanrancangantempatkerjayangidealbagipekerjanya berdasarkan tinjauan nilai postur yang ergonomis maka digunakan metode simulasivirtualmenggunakansoftwareJack.Penggunaanmetodesimulasivirtual merupakan suatu cara dalam membuat suatu rekomendasi penyesuaian pada stasiun kerja lini packaging tanpa perlu melakukan penerapan secara langsung kepada subjek dan lingkungan yang aktual. Sedangkan untuk analisis jumlah personil yang optimal untuk ditempatkan pada lini packaging ini digunakan ProModel. ProModel membuat suatu sistem dapat divisualisasikan , dievaluasi, dankemudiandioptimalisasikanberdasarkanhasiltingkatperformasistemyang dapatdihasilkandengantingkatsumberdaya–sumberdayatertentudalamhalini adalah pekerja dari lini packaging. Hasil perbaikan dan usulan karakteristik tempatkerjayangergonomisdanjumlahpersonilmelaluimetodesimulasivirtual ini diharapkan akan menjadi acuan yang ideal bagi pengembangan rancangan stasiunkerjalinipackagingEsKrimyangadadiIndonesia. 1.2 DIAGRAM KETERKAITAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dibuat suatu diagram keterkaitan masalah seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Diagram keterkaitanmasalahiniakanmemberikangambaransecarakeseluruhanmengenai hubungan dan interaksi antara subsub masalah yang melandasi penelitian ini

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 7

secara utuhdandetailmulai daripenyebab masalah hingga tujuanyangingin dicapai.

Gambar 1.1 DiagramKeterkaitanMasalah

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 8

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Diagram keterkaitan masalah yang telah disusun di atas secara jelas menunjukkan bahwa terdapat masalah perancangan sistem kerja yang kurang optimal dalam menentukan rancangan stasiun kerja sehingga memberikan ketidaknyamanan bagi pekerja dan juga kurang optimalnya dalam menentukan jumlah personil yang dibutuhkan pada lini packaging . Masalah ini diangkat menjadi topik penelitian dikarenakan pentingnya masalah ini untuk segera diselesaikandanditemukansolusinya,sebabuntukjangkapanjangnyamasalahini dapat menimbulkan kerugian secara finansial bagi perusahaan itu sendiri. Kerugian finansial tersebut muncul akibat penurunan produktivitas akibat penurunanperformakerjapekerjanyayangdisebabkanolehgangguankesehatan dankonsentrasiyangmunculdariminimnyaperhatianterhadapaspekergonomi kerjadanjugakerugiankarenapemborosanbiayatenagakerjadikarenakantidak optimalnyapenentuanjumlahpersonilkerja. Penelitian akan difokuskan pada lini packaging dengan tinjauan aspek spesifikasistasiunkerja,aktivitaskerjapekerja,waktubakupekerja,dantarget produksiuntukmendapatkansuaturancangansistemkerjayangmemilikitingkat utilisasi,efisiensi,ergonomi,danproduktivitasyangtinggi.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuandaripenelitianiniadalah: 1. Tujuanyangberupaoutputadalah: • Model manusia virtual pekerja dan model model simulasi kerja yang disertaidenganskorPEIhasilpenilaianposturkerjaparapekerjadilini packaging industri Es Krim. Model simulasi tersebut dihasilkan dengan menggunakansoftwareergonomiJACK. • Model simulasi lini packaging industri Es Krim secara utuh dengan menggunakansoftwareProModelyangmeliputiunsurkonveyor,operator, dan aliran material dan juga disertai dengan nilai – nilai ststistik yang menunjukkantingkatperformadarilinipackagingtersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 9

2. Tujuanyangberupaoutcome adalah: • Rancangan workstation yang ergonomis berdasarkan penilaian postur kerjayangdilakukan. • Rekomendasijumlahpekerjalinipackagingyangidealdanmenghasilkan utilisasi pekerja yang optimal di dalam suatu lini packaging yang ergonomis. • Peningkatan keuntungan perusahaan karena adanya penghematan biaya insentif kesehatan sebagai dampak dari menurunya faktor ketidaknyamanan bekerja yang dialami packer, dan penghematan biaya tenagakerjasebagaidampakadanyaefisiensipengalokasiantenagakerja. • Peningkatanproduktifitaslini packaging sebagaidampakdaripeningkatan performadanutilisasikerjapacker sertapeningkatanefisiensisitemkerja. 1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Agar hasil akhir penelitian dapat lebih terarah dan proses pengerjaan penelitianlebihfokus,makadibuatsuaturuanglingkupataubatasanyangantara lain: 1. PenelitiandilakukanhanyapadalinipackagingindustripengolahanEsKrim 2. Industri pengolahan Es Krim yang dipilih untuk penelitian ini adalah PT Unilever Indonesia dengan brand Es Krim Walls. Perusahaan ini dipilih karenasebagaiindutriEsKrimterbesardiIndonesia,perusahaaninidianggap dapat merepresentasikan industri Es Krim secara keseluruhan yang ada di Indonesia. 3. Lini packaging Walls yang dipilih untuk objek penelitian lini packaging produk Mini Cornettoyangmerupakan bagiandari liniproduksimesin Big Drum 1. 4. Pemecahanmasalahrancanganwork stationyangergonomidilakukandengan menggunakanergonomic toolsyangterdapatpadaJackAnalysis Toolkit. 5. Analisis masalah optimasi jumlah pekerja dilakukan dengan menggunakan softwaresimulasioptimalisasiProModel

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 10

6. Pemecahan masalah dibatasi hanya sampai memberikan usulan perbaikan yangdapatdiimplementasikanolehPTUnileverIndonesia,tidaksampaitahap mengimplementasiusulanpekerjaanyangdiperbaiki. 7. Pemecahanmasalahdilakukandengantidakmempertimbangkanfaktorbiaya yangdikeluarkanuntukimplementasiusulanergonomiyangdiberikan. 1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Penelitianinidilakukansecarasistematismelaluitahapan–tahapandan metodesebagaiberikut: 1. Tahappersiapanpenelitian a. Menentukantemadantopikpenelitian. b. Melakukan wawancara untuk memberikan gambaran pentingnya penelitianini. c. Melakukan penelitian awal ke objek penelitian untuk mendapatkan gambaranmasalahsecarakeseluruhan d. Menyebarkankuesionerdatakeluhanpekerjaterhadapsistemkerja. e. Merumuskanpermasalahandantujuanpenelitian. f. Menentukanteori–teoridanalatanalisisyangakandigunakan. 2. Tahappengumpulandanpengolahandata a. Mengumpulkandatatime studypekerjalinipackaging. b. Mengumpulkandatamotion studypekerjalinipackaging. c. Melakukan pendokumentasian postur pekerja untuk setiap elemen kerja yangdilakukan. d. Mengolahdata time studypekerjamenjadiwaktubakuyangdibutuhkan olehpekerjauntuktiapelemenkerja. e. Mengumpulkandataspesifikasitempatkerjabaikitudimensidanbentuk tempatkerja. f. Mengumpulkandataantropometripekerja. g. Mengambildatakeluhankerjadenganmenggunakankuesionerkesehatan. h. Mengumpulkan data tingkat output mesin, kecepatan konveyor kerja, posisimesin–pekerja,danjumlahpersonilkerja.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 11

i. Membuat virtual environment lini packaging dengan memasukan mesin yangtelahdibuatdiAutoCADkesoftware Jack. j. Menetukankonfigurasimejakerjayangidealterhadapposturpekerja. k. Membuatsimulasioperasikerjadenganmemasukandataantropometridan posturtubuhpekerjapadasoftware Jack. l. Menghitung skor PEI (Posture Evaluation Index) untuk kondisi aktual setiapoperasikerja. m. Membuat simulasi lini packaging dengan memasukkan data – data spesifikasisistemkerjaaktualsepertiwaktubaku,kecepatanmesin,target produksi,danjumlahpersonilaktualkedalamsoftwareProModel. n. Membuat simulasi lini packaging dengan memasukkan data – data spesifikasisistemkerjaaktualsepertiwaktubaku,kecepatanmesin,target produksi, dan jumlah personil usulan/ konfigurasi ke dalam software ProModel. 3. Tahapanalisisdata a. Menganalisis hasil simulasi yang dikeluarkan software Jack dan menghitungskorPEIuntukkondisiaktual. b. Menganalisis hasil simulasi yang dikeluarkan software Jack dan menghitungskorPEIuntukkondisisetelahkonfigurasi. c. Menentukan konfigurasi meja kerja paling baik itu ketinggian maupun posisi yang paling ergonomis untuk pekerja pada elemen kerja yang berbedabeda. d. Menganalishasilstatistikperformasistemkerjaaktuallinipackaginghasil outputdariProModel. e. Menganalis hasil statistik performa sistem kerja konfigurasi lini packaginghasiloutputdariProModel f. Menentukanjumlahpekerjalinipackaging yangpalingoptimal. g. Melakukananalisisperbandinganuntukmelihatseberapajauhperbaikan ergonomiyangdilakukansebelumdansesudahkonfigurasi. 4. Tahappenarikankesimpulan Diagram alur metodologi untuk penelitian ini secara mennggambarkan tahapan – tahapan yang dilakukan dari awal hingga akhir penelitian. Di awal

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 12

penelitian dilakukan peninjauan awal secara langsung untuk menentukan objek dantopikpenelitian.Setelahobjekdantopikpenelitianditentukan,makatahapan selanjutnyayangdijalankan adalah tahapan pengumpulan datayangterdiridari pengumpulandatatinjauanergonomidantinjauanjalannyasistemkerjapadalini packaging.Datayangdikumpulkankemudaiandiolehuntukmenghasilkanmodel simulasidenganmenggunakansoftwareJackdanProModel.Berdasarkanoutput yang didapatkan dari kedua simulasi tersebut dapat dianalisis rancangan – rancangan yang ideal dari stasiun kerja lini packaging yang ideal baik secara ergonomi dan optimasi. Tahapan akhir setelah didapatkan hasil analisis adalah pembuatan kesimpulandan saran yang mengenai seluruh hasil pencapaian dari penelitianini.Untukalurlebihdetaildapatdilihatpada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 DiagramAlurMetodologiPenelitian

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 13

Gambar 1.2 DiagramAlurMetodologiPenelitian(Sambungan)

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 14

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar sistematika penulisan pada penelitian ini terbagi ke dalam lima bab, yaitu: Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Tinjauan Pustaka, Bab 3 MetodePenelitian,Bab4Analisis,danBab5Kesimpulan. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang pemilihan topik penelitian dan penjelasan lainnya yang mendasari penelitian. Penjelasan lainnya seperti diagram keterkaitan masalah yang merupakan kerangka berpikir sistematis mengenai topik penelitian dan pokok pemasalahn, sertatujuantujuanyangingindicapaidaripenelitianinibaikyangberupaoutput ataupun outcome solusi pemasalahan. Selain hal – hal tersebut, terdapat pula keterangan mengenai pokok permasalahan penelitian yang ingin digali serta batasanbatasanruanglingkuppenelitianagarpenelitiandapatlebihfokuspada tujuannya.Bagianterakhirdaripendahuluaninidijelaskanmengenaimetodologi penelitiandansistematikapenulisandengantujuanagardapatdiperolehgambaran awaltentanglangkahlangkahdansusunanprosespenelitianini. Bab 2 merupakan tinjauan pustaka yang diantaranya membahas teori mengenai sistem kerja, ergonomi, workplace ergonomic, antropometri, musculoskeletal disorders, virtual environment, tools analisis ergonomi pada software Jack, PEI (Posture Evaluation Index), simulasi secara umum, serta metodesimulasimenggunakanProModel. Bab3adalahmetodepenelitianyangberisipengumpulandanpengolahan data.Padababiniterdapatseluruhdatayangberhubungandanmenunjanguntuk digunakan dalam proses penelitian, seperti data proses produksi, aktivitas atau operasi kerja pekerja, postur tubuh pekerja, antropometri pekerja, kuesioner kesehatan,outputmesin,kecepatanmesin,kecepatankonvenyor,aliranmaterial. Pada bab ini dijelaskan pula cara pembuatan model simulasi dengan menggunakansoftware JackdanProModel. Bab4merupakananalisishasilyangdiperoleh.Hasilpengumpulandata yangdiperolehakandiolahdandianalisismenggunakanJack Task Analysisdan ProModel. Dari hasil analisis, akan didapatkan rancangan stasiun kerja atau workstation yang ergonomis beserta rekomendasi jumlah personil atau packer yangoptimalditempatkanpadalinipackagingindustriEsKrim.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 15

Bab5merupakanbabpenutupyangberisikesimpulandarihasilpenelitian yangtelahdilakukan,sertasaranberdasarkanhasilpenelitianyangtelahdicapai.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 merupakan landasan teori yang diantaranya membahas mengenai sistem kerja, ergonomi, workplace ergonomic, antropometri, musculoskeletal disorders, virtual environment, tools analisisergonomi pada software Jack, PEI (Posture Evaluation Index), simulasi secara umum, serta metode simulasi menggunakanProModel. 2.1 Sistem Secaraumum,sistemmerupakankumpulanelemenyangbekerjabersama untukmencapaitujuantertentu.Secaralebihdetail,sistemdidefinisikansebagai kumpulan objek yang bekerjasama dalam beberapa interaksi atau saling ketergantungan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan. Hal lainnya yang berkaitandengansistemadalahadanyasuatumekanismedantransformasiyang terjadididalamsistemyangdipengaruhiolehlingkunganyangdimilikisistem. 2.1.1 ElemenSistem Elemen–elemendasaryangdimilikiolehsistemadalahentitas,aktivitas, sumber daya, dan kontrol. Elemenelemen tersebuut mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana entitas diproses40. Hubungan antara keempat elementersebutsepertitampakpadaGambar 2.1.

Gambar 2.1 HubunganantarElemendalamSistem

40C.Harrell.,B.K.Ghosh,danR.Bowden,Simulation Using ProModel,ed.ke2,McGrawHill, Boston,2004,hal.25.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 17

• Entitas Entitasmerupakanitemitemyangdiprosesdidalamsuatusistemsepertiproduk, pelanggan,dandokumen.Jenis–jenisentitasberanekaragamnamunumumnya bersifat diskrit seperti contohnya terdapat entitas berupa manusia atau makhluk hidup,bendabendatakhidup,bendabendatidakberwujud. • Aktivitas Aktivitas adalah kegiatankegiatan yang dilakukan di dalam sistem yang baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pemrosesan entitas. Aktivitas tersebut dilakuakan untuk mencapai tujuan sistem. Aktivitas biasanya memakan waktu dan seringkali melibatkan penggunaansumber daya. Aktivitas dapat diklasifikan menjadi proses, perpindahan entitas dan sumber daya, pengaturansumberdaya,pemeliharaan,danperbaikan • SumberDaya Sumberdayaadalahsesuatuyangdigunakanuntukmemprosesaktivitas.Sumber dayadapatberupafasilitas,peralatan,danoperatorpendukunguntukmelakukan aktivitas. Ketika sumber daya memfasilitasi pemrosesan entitas, sumber daya yangtidakmencukupidapatmenghambatpemrosesantersebutdenganmembatasi kecepatanprosesyangberlangsung.Sumberdayamemilikiberbagaikarakteristik seperti kapasitas, kecepatan, cycle time, dan konsistensi. Sumber daya dalam penggunaanya dapat dikelompokkan menjadi permanen atau habis pakai, digunakan untuk banyak aktivitasatau digunakan untuksatuaktivitas saja,dan berpindahpindahataustatis. • Kontrol Kontrol merupakan batasan – batasan bagaimana, kapan, dan dimana aktivitas dilakukan.Kontrolmenentukanurutanurutandalamsistem.Padaleveltertinggi, kontrolterdiridarijadwal,rencana,dankebijakan.Padalevelterendah,kontrol menyediakaninformasidanlogikakeputusanmengenaibagaimanasistemharus beroperasi.Contohkontroldiantaranyaurutanrute,rencanaproduksi,danjadwal. 2.1.2 SistemKerja Suatu sistem kerja terdiri dari elemen manusia, material, mesin, metode kerjadanlingkungan.Elemenelementersebutsalingberinteraksisehinggadapat

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 18

mempengaruhiperformansisistemtersebut.Sistemkerjamerupakansuatusistem yang purposeful yaitu suatu sistem dengan arah segala aktivitasnya ditentukan oleh sebuah goal dan menghasilkan output akhir yang teridentifikasi dengan jelas41. Tingkat kompleksitas suatu sistemkerjaakanmeningkatdengan adanya penambahankomponenmanusiadanmesinataudenganmemperluaslingkungan lokaldarisistemtersebut.Setiapkomponendalamsistemkerjaakanberinteraksi baik itu secara langsung maupun tidak langsung dengan komponen lainnya. Sebagaicontohkomponenmesinakanmempengaruhikondisilingkungansistem sepertimenghasilkantingkatkebisingandansebagainya.Tingkatoutputdarisuatu sistemkerjaakanmeningkatataumenurunsecaralangsungberhubungandengan tingkatpenggunaanmesindanmanusiadidalamnya. Berdasarkan teori – teori di atas, dijelaskan bahwa performa dari suatu sistem kerja tidak hanya dipengaruhi oleh performa manusia yang terlibat di dalamnyatetapijugaolehfaktor–faktorberikut:42 • Rancangandarikomponensistem,terutamahubunganmesin–manusia • Kondisisistem(stabilitasdankesibukan) • Mentaloperatordanbebankerjafisik • Organisasikerja(sistemshiftdanrancangankelopokkerja) • Faktoreksternal(cuaca,dll) Kondisi faktor – faktor sistem yang tersebut diatas harus dirancang secara optimal dengan semaksimal mungkin disesuaikan dengan karakteristik dan limitasi manusia yang terlibat dalam sistem. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah timbulya human error yang sekaligus menimbulkan penurunan performa sistem kerja. Salah satu bidang studi untuk mengoptimalkan faktor – faktordarisistemkerjayangberhubungandenganmanusiaadalahergonomi. Salahsatufungsiergonomiyangberhubungandengansistemkerjaadalah untuk memungkinkan sistem kerja berfungsi lebih baik dengan meningkatkan kualitasinteraksiantarakomponenmanusiadankomponensistemyanglainnya.

41R.S.Bridger,Ph.D,IntroductiontoErgonomi,McGrawHill,Singapore,1995,hal2 42 Ibid,hal4

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 19

Dengan peningkatan kualitas tersebut maka akan terjadi peningkatan performa manusiadidalamsistemyangmendorongpeningkatanperformasistemkerjaitu sendiri. 2.1.3 UkuranPerformaSistem Performa atau kinerja dari suatu sitem dapat diukur dengan berbagai ukuran. Ukuran – ukuran performa tersebut antara lain produktivitas, efisiensi, danutilisasi. Produktivitas merupakan perbandingan atau rasio antara keluaran dan masukan.Suatusistemdikatakanproduktifjikadapatmenghasilkanoutputyang diinginkandantepatsasarandenganpenggunaaninputseoptimalmungkin.Dalam suatu sistem kerja, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktifitas,antaralain: • Faktor teknis: yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas sumber daya secara lebih baik dan efisien, penerapan metodekerjayanglebihefektifdanefisien. • Faktormanusia:yaitufaktoryangmempunyaipengaruhterhadapusahayang dilakukanmanusiadidalammenyelesaikanpekerjaannya. Dalam rangka peningkatan produktivitas, terdapat berbagai upaya yang berhubungandenganfaktormanusiayangdapatdilakukanantaralain: 1. Studi kerja atau penelitian kerja atau telaah kerja (work study) yang intinya terbagi atas: penelitian metode (methods study), pengukuran kerja (work measurement), sample kegiatan atau percontoh kegiatan (work sampling, activity sampling). 2. Keselamatan kerja (occupational safety) berupaya meneliti situasi kerja, kemudian menemukan cara untuk menghindarkan, menghilangkan halhal yangdapatmengakibatkankecelakaan. 3. Kesehatan kerja (occupational health) berupaya meneliti tentang kondisi kerja, kemudian menemukan cara untuk mehilangkan halhal yang bisa mengakibatkangangguankesehatanatausakitpadakaryawan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 20

4. Keamanan lingkungan kerja (security) berupaya meneliti dan memperbaiki segenap saran untuk menjaga jangan sampai terjadi musibah berupa kebakaran,kebanjiran,dsb. 5. Ergonomi melakukan studi ilmiah mengenai perkaitan antara orang dengan lingkungan kerja. Yang dimaksud dengan lingkungan kerja disini adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dia hadapi, lingkungan sekitar tempat dia bekerja, metode kerja serta pengaturan kerjanya baik sebagai peroranganmaupunkelompok. Produktifitasyangmerupakannilaiperbandinganantaraoutput daninput jugadapat dihitung denganmengalikan nilaiefisiensi denganutilisasi.Efisiensi sistemmerupakanperbandinganantarawaktukerjastandardibandingkandengan waktu kerja akual yang dibutuhkan. Nilai efisiensi digunakan untuk mengukur performansi aktual dari pusat kerja relatif terhadap standar yang diterapkan. Efisiensisuatusistemkerjadapatdihitungdenganformulaberikut: Waktu kerja standar di dalam sistem Efisiensi Waktu kerja aktual efektif yang digunakan di dalam sistem Utilisasiadalahpresentasedariwaktukerjasistem,sumberdaya,danpesonilyang dimanfaatkan secara efektif di dalam suatu sistem. Utilisasi memberikan gambarannilaiperbandinganantarawaktudanjumlahsumberdayayangtersedia didalamsistemdenganwaktudanjumlahsumberdayayangdigunakansecara efektifdidalamsistem.Utilisasidapatditentukanuntukmesinatautenagakerja, atau keduanya, tergantung pada penggunaan sumber daya mana yang akan dianalisislebihlanjut.Utilisasisuatusistemkerjadapatdihitungdenganformula berikut: Waktu kerja aktual efektif yang digunakan di dalam sistem Utilisasi Waktu kerja yang tersedia di dalam sistem

2.2 Ergonomi Ergonomiberasaldaribahasayunaniyaituergonyangberartikerja,dan nomosyangberartihukum.Berdasarkandefinisitersebut,secaraumumergonomi dipandangsebagaidisiplinkeilmuanyangmempelajarimanusiadalamkaitannya dengan pekerjaan. Secara khusus ergonomi mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja beserta

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 21

peralatan,produk,danfasilitasyangmerekagunakanseharihari,dalamrangka menyesuaikanlingkungankerjadanperalatantersebutagarlebihsesuaidengan kebutuhan dan batas kemampuan mereka43. Disiplin ergonomi berangkat dari kenyataanbahwamanusiamemilikibatasbataskemampuanbaikjangkapendek maupunjangkapanjangpadasaatberhadapandengankeadaanlingkungansistem kerjanyatersebutsehinggaperludilakukanstudilebihlanjutdalamhalinistudi ergonomi untuk menjamin kebutuhan akan keselamatan dan kerja yang efisien terpenuhidarisistemkerjanyatersebut. Berdasarkanpengertiantersebut,makasecaraumumterdapatduatujuan utamadaristudiergonomiyaitu: • Meningkatkan reabilitas, efisiensi, dan produktivitas manusia dalam melakukan pekerjaannya dengan meningkatkan kualitas interaksi antara manusia dan komponen lingkungan kerja lainnya sekaligus meminimumkan tingkathuman error. • Meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi kelelahan dan ketegangan mental,sertameningkatkankenyamanankerja. Disiplinilmuergonomidipengaplikasiannyadikelompokkanatasempat bidangpenyelidikan44,yangantaralain: 1. Penyelidikantentangtampilan(display). Tampilan(display)adalahsuatuperangkatantara(interface)yangmenyajikan informasi tentang keadaan lingkungan, dan mengkomunikasikannya pada manusiadalambentuktandatanda,angka,lambangdansebagainya. 2. Penyelidikantentangkekuatanfisikmanusia Penyelidikan ditujukan pada aktivitasaktivitas manusia ketika bekerja, dan kemudiandipelajaricaramengukuraktivitasaktivitastersebut. 3. Penyelidikantentangukurantempatkerja. Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuaidenganukuran(dimensi)tubuhmanusia,agardiperolehtempatkerja yang baik, yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia sekaligusmemberikankenyamananyangoptimal.

43MarkSandersdanErnestMcCormick,Human Factors in Engineering and Design 7th Edition, McGrawHill,Inc,NewYork,1993. 44Sutalaksana.TeknikTataCaraKerja.Bandung:KMTIITB.1982

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 22

4. Penyelidikantentanglingkungankerja. Penyelidikanini meliputi kondisi fisik lingkungantempat kerjadanfasilitas kerja yang mempengaruhi kondisi fisik manusia seperti intensitas cahaya, kebisingan,temperatur,getaran,kelembapan,dll. Berdasarkan bidang – bidang penyelidikan tersebut, maka penelitian ergonomimembutuhkanpengetahuan–pengetahuanlainnyaseperti: a. Anatomidanfisiologimanuasia,yaituilmuyangmempelajaristrukturdan fungsitubuhmanusia. b. Antropometri,yaituilmumengenaiukuran/dimensitubuhmanusia. c. Fisiologi psikologi, yaitu ilmu yang mempelajari sistem saraf dan otak manusia. d. Psikologieksperimen,yaituilmumempelajaritingkahlakumanusia. 2.2.1 PosturKerja Dalamperancangansuatusistemkerjaataustasiunkerjayangdidasarkan padaergonomi,salahsatufaktorpertimbanganpentingadalahposturkerjayang baikdanpalingmemberikankenyamananbagimanusiayangbekerjadidalam rancangan tersebut. Rancangan sistem kerja yang ergonomis harus dapat menunjangadanyaposturkerjayangnyaman,dengankenyamandalambekerja makaperformayangdihasilkanakanmeninkatpula. Postur kerja penting untuk diperhatikan karena postur kerja sering kali menjadi penyebab utama timbulnya sakit atau keluhan pada beberapa bagian tubuhmanusia,sepertiyangdiperlihatkanolehTabel 2.1. Tabel 2.1 PosturKerjadanKeluhanSakitpadaTubuh

Tipe Postur Lokasi Keluhan Berdiri kaki,punggungbagianbawah Duduktanpapenyanggapunggungbagianbawah punggungbagianbawah Duduktanpapenyanggapunggung punggungbagiantengah Duduktanpapenyanggakaki lutut,kaki,punggungbagianbawah Dudukdenagnsikudiataspermukaankerja punggungbagianbawahdanatas Sumber:AGuidetoHumanFactorandErgonomis2ndEdition,hal.171

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 23

Tabel 2.1 PosturKerjadanKeluhanSakitpadaTubuh(Sambungan)

Lenganyangtidakditopangataumeraihkeatas bahu,lenganbagianatas Kepalatertekukkebelakang leher Batangtubuhmenekukkedepan punggungbagianbawahdantengah PosisiCramped otototottubuh Posisiekstrimpadbagian jointtubuh bagianjointtubuh Sumber:AGuidetoHumanFactorandErgonomis2ndEdition,hal.171 Penentuan postur kerja yang paling baik adalah didasarkan pada pertimbangan jenis pekerjaan yang dilakukan, secara umum terdapat tiga jenis postur dasar yaitu duduk, berdiri dan duduk berdiri. Dari ketiga postur dasar ersebut,posturkerjayangdiusulkanuntukbeberapatipepekerjaanditampilkan padaTabel 2.2. Tabel 2.2 PosturKerjayangDiutamakanpadaBeberapaTipePekerjaan

Tipe Kerja Postur Kerja yang Diutamakan

Mengangkatbebanlebihdari5kg Berdiri

Berkerjadibawahtinggisiku Berdiri

Menjangkauhorisontal Berdiri

Perakitanringandanrepetitif Duduk

Pekerjaanyangmembutuhkanketelitiandandetail Duduk

Inspeksivisualdanmonitoring Duduk

Bergeraksecararutin DudukBerdiri Sumber:AGuidetoHumanFactorandErgonomis2ndEdition,hal.173 2.2.2 Work Related Musculoskeletal Disorders(WMSD) Kondisi kerja dan postur kerja yang tidak ergonomis dapat memicu terjadinyaWork related Musculoskeletal Disorders (WMSD).WMSDkerapkali terjadi pada pekerja yang melakukan pekerjaan berulang dengan beban yang

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 24

terusmenerus. Secara garis besar, keluhan ototmuskuloskeletal dikelompokkan menjadidua45: 1. Keluhansementara,yaitukeluhanototyangterjadipadasaatototmenerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanandihentikan. 2. Keluhan menetap, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pemberian beban kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terusberlanjut. WMSDataucederamuskuloskeletalyangterkaitdenganpekerjaan,terjadi karenakontraksiototyangberlebihanakibatpemberianbebankerjayangterlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Keluhan otot terjadi apabila kontraksi otot melebihi 20 % dari kekuatan otot maksimum. Hal tersebut menyebabkan peredaran darah ke otot akan berkurang dengan meningkatnya kontraksiotot yang dipengaruhi oleh besarnyatenaga yang diperlukan.Suplai oksigenyangmenurunmenyebabkanprosesmetabolismekarbohidratterhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang akan menyebabkan timbulnyarasanyeripadaotot46. Berdasarkanhasilstudiliteratur,faktorpenyebabWMSDdibagimenjadi duakelompokbesaryaitufaktorprimerdanfaktorsekunder. FaktorprimerpenyebabterjadinyaWMSDadalah: • pereganganototyangberlebihan • aktivitaskerjayangsangatrepetitif • posturkerjayangekstrimdantidakalamiah FaktorsekunderpenyebabterjadinyaWMSDadalah: • tekanan,terjadinyatekananlangsungpadajaringanototyanglunak. • mikrolimat,paparanudarapanasdandinginyangtidaksesuai • getaran, dengan frekwensi tinggi menyebabkan kontraksi otot bertambah, yangmenyebabkan peredaran darahtidak lancardanpenimbunanasam laktatdanakhirnyatimbulrasanyeriotot

45 Tarwaka. Bakri, Solichul, HA. Sudiajeng, Lilik, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas,UNIBAPress,2004,hal.117. 46P.K.Suma’mur,Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. YayasanSwabhawaKarya,Jakarta,1982

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 25

2.2.3 Low Back Pain Low Back Pain (LBP) atau rasa nyeri pinggang muskulosketal adalah sindromklinikyangditandaiadanyarasanyerididaerahtubuhbagianbelakang darirusukterakhirvetebratorakal12sampaibagianbawahbokongatauanusdan dapatmenjalarkekakiterutamabagianbelakangdansampingluar. Tulang belakang manusia terdiri dari 33 ruas tulang. Satu sama lain dihubungkan oleh sistem yang unik, terdiri atas tulang rawan dan otot serta jaringan ikat. Sistem tersebut bekerja sama untuk mempertahankan tubuh pada posisitegak.Gangguanpinggangbiasanyaberhubungandengantigaruastulang pinggang atau organ di sekitarnya seperti ginjal dan indung telur. Nyeri pada pinggangyangbiasanyadiakibatkanolehbergesernyabantalantulangbelakang, lebihdikenaldenganHerniated Nucleus Pulposus. Padadasarnyatimbulnyarasasakitpinggangterjadikarenaadapenekanan padasusunansaraftepidaerahpinggang(syarafterjepit).Jepitanpadasyarafini dapatterjadikarenagangguanpadaototpadajaringansekitarnya,gangguanpada syaraf sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain. Timbulnya nyeri pinggang erat kaitannya dengan cara kerja, sikap kerja, dan posisi kerja, desain alat kerja, fasilitas kerja, tata letak, sarana kerja dan sebagainya. Dengan memperhatikan dan menata faktorfaktor penyebab timbulnya keluhan tersebut, maka nyeri pinggang akibat aktivitas kerja dapat dihindari.MenurutKumar,tekananyangdialamipadaruastulangbelakangakibat pengangkatanbebanmerupakanfaktordominantimbulnyanyeripinggang47. 2.2.4 Antropometri Menurut Sritomo Wignjosoebroto dalam bukunya istilah antropometri berasal dari "anthro " yang berarti manusia dan " metri " yang berarti ukuran. Secara umum definisi antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitandenganpengukurandimensitubuhmanusia.Antropometrisecaraluas akan digunakan sebagai pertimbanganpertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Fungsi utama penggunaan data antropometri adalah untuk

47R.S.Bridger,Ph.D,Op Cit, hal56

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 26

mengoptimalkandimensidaribenda–bendakerjayangdigunakanolehmanusia yangmemilikikarakteristikyangberbeda–beda48. Pengaplikasiandataantropometriantaralainuntuk:: • Perancanganarealkerja(workstation,interiormobil,dll). • Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan sebagainya. • Perancanganprodukproduk konsumtifsepertipakaian,kursi/meja komputer dll. • Perancanganlingkungankerjafisik. Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan/menggunakanproduktersebut.Suatuperancanganprodukharus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangannya tersebut. Secara umum sekurang kurangnya 90 % 95 % dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakaisuatuprodukharuslahmampumenggunakannyadenganselayaknya. Data antropometri yang digunakan sebagai landasan dalam perancangan suatusistemkerjaumumnyadikelompokkanmenjadiduatipeyaitu: • Datastruktural Merupakansuatuukurandimensitubuhdarisubjekyangsedangberadadalam posisi statis. Pengukuran dibuat dari satu poin yangjelas ke poin yanglain, misalnyapengukurantinggibadandarilantaihinggaujungkepala. • DataFungsional Merupakan data antropometri yang dikumpulkan untuk menjelaskan pergerakan dari bagian tubuh dari suatu titik yang telah ditetapkan. Data jangkauanmaksimumtangankedepandariposisiberdirisubjekyangdiukur merupakansalahsatucontohdataantropometrifungsional. Beberapa detail data antropometri manusia yang dibutuhkan dalam perancangansuatusistemkerjaantaralainsepertiyangditunjukkanGambar 4.2.

48 Ibid,hal71

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 27

Gambar 2.2 AntropometriTubuhManusia Keterangan: 1. Dimensitinggitubuhdalamposisitegak(darilantaihinggaujungkepala) 2. Tinggimatadalamposisiberdiritegak 3. Tinggibahudalamposisiberdiritegak 4. Tinggisikudalamposisiberdiritegak(sikutegaklurus) 5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalamposisi berdiritegak(dalam gambartidakditunjukkan). 6. Tinggitubuhdalamposisiduduk(diukurdarialastempatduduk/pantatsampai dengankepala). 7. Tinggimatadalamposisiduduk. 8. Tinggibahudalamposisiduduk 9. Tinggisikudalamposisiduduk(sikutegaklurus) 10. Tebalataulebarpaha. 11. Panjangpahayangdiukurdaripantathinggaujunglutut. 12. Panjangpahayangdiukurdaripantathinggabagianbelakangdarilutut/betis. 13. Tinggilututyangbisadiukurbaikdalamposisiberdiriataupunduduk. 14. Tinggitubuhdalamposisidudukyangdiukurdarilantaisampaidenganpaha. 15. Lebardaribahu(bisadiukurdalamposisiberdiriataupunduduk)

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 28

16. Lebarpinggul/pantat 17. Lebardaridadadalamkeadaanmembusung 18. Lebarperut 19. Panjangsikuyangdiukurdarisikusampaidenganujungjarijaridalamposisi sikutegaklurus. 20. Lebarkepala. 21. Panjangtangandiukurdaripergelangansampaidenganujungjari. 22. Lebartelapaktangan. 23. Lebartangandalamposisitanganterbentanglebarlebarkesampingkirikanan (Tinggijangkauantangandalamposisiberdiritegak,diukurdarilantaisampai dengantelapaktanganyangterjangkauluruskeatas/vertikal). 2.2.4.1PenggunaanPersentilDataAntropometri Dalampenggunaannya,dataantropometritidaklangsungdigunakandalam perancangansuatusistemkerjanamundibutuhkantahapan–tahapanyangantara lain: • Analisis data antropometri bagian tubuh yang berhubungan langsung atau dipengaruhisecaralangsungolehancangan. • Memilih persentil data antropomertri yang cocok dalam pembuatan dimensi rancangantersebutapakahpersentilminimumataumaksimum. Salahsatufaktoryangpalingmenetukandalampemilihanpersentildata adalahjenisrancanganyangakandibuat.Misalnyadalampembuatanrancangan dimensiminimumdandimensimaksimum.Dalampembuatandimensiminimum sepertiketingianpintu,lebaralasduduk,panjangsikatgigi,dansebagainyaharus digunakan data antropometri persentil tertinggi yaitu 90% , 95 %, dan 99%. Tujuanpenggunaandataantropometripersentiltinggitersebutagarbenda–benda kerja tersebut tidak hanya dapat digunakan oleh manusia dengan persentil antropometri rendah namun juga yang memiliki persentil antropometri tinggi. Sedangkandalampembuatandimensimaksimumsepertiketinggiankuncipintu, kedalaman kursi , ketinggian kursi dan sebagainya harus digunakan data antropometridaripersentilrendahyaitu1%,5%,dan10%.Haltersebutbertujuan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 29

agarmanusiadenganukuranantropometridandimensitubuhyangrendahdapat puladengannyamandanmudahmenggunakanbenda–bendakerjatersebut. 2.2.5 PendekatanErgonomiDalamPerancanganStasiunKerja Berdasarkan prinsip ergonomi, perancangan stasiun kerja haruslah disesuaikan peranan dan fungsi pokok dari komponenkompoenen sistem kerja yangterlibatyaitumanusia,mesin/peralatan,danlingkunganfisikkerja.Peranan manusia dalam hal ini akan didasarkan pada kemampuan dan keterbatasannya terutama yang berkaitan dengan aspek pengamatan, kognitif, fisik ataupun psikologisnya. Demikian juga peranan atau fungsi mesin/peralatan seharusnya ikut menunjang manusia dalam melaksanakan tugasnya. Mesin/peralatan berfungsi memenambah kemampuan manusia, tidak menimbulkan stress tambahan akibat beban kerja dan membantu melaksanakan kerja tertentu yang dibutuhkantetapiberadadiataskapasitasmanusia.Selanjutnyamengenaiperanan dan fungsi dari lingkungan fisik kerja akan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan kondisi kerjayangakanmenjaminmanusiadanmesin agar dapat berfungsipadakapasitasmaksimalnya. Berkaitan dengan perancangan areal/stasiun kerja dalam industri, maka terdapatbeberapaaspekergonomiyangharusdipertimbangkansebagaiberikut: 1. Sikapdanposisikerja Untukmenghindarisikapdanposisikerjayangkurangnyaman,hal–halyang perludiperhatikandalamperancanganstasiunkerjaadalahsebagaiberikut: • Meminimalisir kemungkinan operator untuk bekerja dalam sikap posisi membungkukdenganfrekuensikegiatansering ataujangkawaktulama. Untukmengatasiprobleminimakastasiunkerjaharusdirancangterutama sekalidenganmemperhatikanfasilitaskerjasepertimejakerja,kursi,dll yangsesuaidengandataAntropometriagaroperatordapatmenjagasikap danposisikerjanyatetaptegakdannormal.Ketentuaniniterutamasekali ditekankanbilamanapekerjaanharusdilaksanakanpadaposisiberdiri. • Operatortidakseharusnyamenggunakanjarakjangkuanmaksimumyang bisadilakukan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 30

• Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktuyanglamadengankepala,leher,dada,ataukakiberadapadaposisi miring. • Operator tidak seharusnya bekerja dalam frekuensi dan periode waktu yang lama dengan tangan berada dalam posisi diatas level siku yang normal. 2. Antropometridandimensiruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuhmanusiatermasukdisiniukuranlinier,beratvolume,ruanggerak,dan lainnya.DataAntropometriiniakansangatbermanfaatdidalamperencanaan peralatan kerja atau fasilitas kerja. Persyaratan ergonomi mensyaratkan agar peralatandanfasilitaskerjadisesuaikandenganpenggunanyakhususnyayang menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atauminimumbiasanyadigunakandataAntropometriantarapersentil5%dan 95%. Untuk perencanaan stasiun kerja data Antropometri akan bermanfaat baikdidalammemilihfasillitasfasilitaskerjayangsesuaidimensinyadengan ukuran tubuh operator atau didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu situasi lingkungandansituasikerjayangada.Didalammenentukandimensiruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarakjangkau yang bisa dilakukanoleh operator, batasanbatasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaangerakoperator,dankebutuhanareaminimumyangharusdipenuhi untukkegiatankegiatantertentu. 3. Kondisilingkungankerja Meskipun operator yang sehat telah diseleksi secara ketat dan diharapkan dapat beradaptasi dengan situasi dan lingkungan fisik kerja yang bervariasi dalam hal temperatur, kelembaban, getaran, kebisingan dan lainnya, akan tetapi stress akibat kondisi lingkungan kerja akan terus berakumulasi dan secara tibatiba bisa menyebabkan hal yang fatal. Adanya lingkungan fisik kerjayangbising,panas,atauatmosfiryangtercemarmenyebabkanperforma kerja operator menurun. Adalah satu hal yang sangat penting untuk

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 31

mempertimbangkan seluruh aspek lingkungan fisik kerja yang memiliki potensi bahaya pada saat proses perancangan stasiun kerja dan sistem pengendaliannya. Dengan demikian kondisikondisi bahaya tersebut bisa diantisipasidandiberitindakantindakanpreventifsebelumnya. 4. Efisiensiekonomigerakandanpengaturanfasilitaskerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedurprosedur untuk tercapainyaprinsipekonomispadagerakankerjasehinggadapatmemperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan mengenai prinsip prinsip ekonomi gerakan diberikan selama tahap perancangan sistem kerja darisuatuindustri. 5. Energikerjayangdikonsumsikan Energikerjayangdikonsumsikanpadasaatseseorangmelaksanakankegiatan merupakan faktor yang kurang begitu diperhatikan karena dianggap tidak penting bilamana dikaitkan dengan performa kerja yang ditunjukkan. Meskipun energidalamjumlahbesar harus dikeluarkan untuk periodeyang lamabisamenimbulkankelelahanfisik,akantetapibahayayanglebihbesar justrujikakelelahanmenimpamentalmanusia.Kelelahanmentalmerupakan musuh terbesar manusia karena hal ini akan memberikan kontribusi pada kesalahankesalahankerjayangserius.Tujuanpokokdariperancangankerja seharusnya bisa menghemat energi yang harus dikonsumsikan untuk penyelesaiansuatukegiatan.Aplikasiprinsipprinsipergonomidanekonomi gerakan dalam tahap perancangan dan pengembangan sistem kerja secara umum akan dapat meminimalkan energi yang harus dikonsumsikan dan meningkatkanefisiensioutputkerjaitusendiri. 2.2.6 StasiunKerjayangErgonomis Rancangan suatu stasiun kerja mempunyai kaitan yang erat dengan kesehatan, kenyamanan dan performa kerja pada suatu industri manufaktur. Stasiun kerja yang ergonomis (workplace ergonomic) harus dapat mengakomodasikarakteristikdaripekerjadansesuaidenganjenispekerjaanyang dilakukanolehpekerjatersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 32

Posturyangbaikmerupakankebutuhanutamayangharusdipenuhioleh suaturancanganstasiunkerjayangergonomis.Secaraumumterdapatduajenis posturkerjayangumumditemuidalamsuatuindustrimanufaktur,yaitupekerjaan dalam posisi duduk (sitting work) dan posisi berdiri (standing work). Untuk mendapatkan postur kerja yang baik, ketinggian meja kerja baik itu untuk pekerjaan dengan posisi duduk maupun berdiri haruslah disesuaikan dengan antropometri pekerja. Ketinggian permukaan meja kerja haruslah disesuaikan dengan antropometri penggunanya. Apabila ketinggian permukaan meja kerja terlalutinggimakamengakibatkanbahudanlenganatasakanterangkatkedalam posisi tidak nyaman yang dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri otot. Sedangkan apabila ketinggian permukaan meja kerja terlalu rendah, leher dan kepala akan tertunduk sehingga dapat mengakibatkan tulang belakang dan otot menegang. Beberapa rekomendasi ketinggian meja kerja yang ideal sesuai jenis pekerjaanuntukstanding workstationadalah49: • 4 inci di atas tinggisiku untuk jenis pekerjaanyang membutuhkanketelitian (precision work),seperti:mengetikatauelectronic assembly • sejajar dengan tinggi siku untuk jenis pekerjaan mekanik atau assembly line (light work) • 4 sampai 6 inci untuk jenis pekerjaan mendorong, menarik, mengangkat, memindahkan,ataumembutuhkanbanyakgaya(heavy work) Dengan menggunakan satuan dalam cm, maka ketinggian meja kerja ergonomisyangdisarankanditunjukkanolehTabel 2.3 Tabel 2.3 RekomendasiTinggiMejaKerjaUntukPekerjadenganPosisiBerdiri

TaskRequirement Male Female

PrecisionWork 109119 103113

LightAssemblywork 99109 8798

HeavyWork 85101 7894 Sumber:Bridger,IntroductiontoErgonomis,hal.104

49Standing Workstation Guidelines,2009,<http://www.scif.com/safety/ergomatters/Standing Guidelines.html>

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 33

Untuk pekerjaan yang dilakukan dalam posisi duduk maka selain tinggi meja perlu diperhatikanjuga tinggikursi kerja.Ketinggiankursi kerja biasanya disesuaikan dengan ketinggian meja kerja. Perhitungan kursi kerja yang ideal dengantinggimejakerjabiasanyadilakukandenganmengurangitinggimejakerja yangdidapatdengansitting elbow height50. Prinsip utama dalam perancangan ketinggian meja kerja untuk posisi duduk dan berdiri pada umumnya adalah sama yaitu ketinggian meja kerja semaksimal mungkin disesuaikan dengan ketinggian siku pekerja pada saat melakukan kerja tersebut. Untuk perancangan meja kerja dalam posisi duduk, ketinggian meja kerja disesuaikan dengan ketinggian siku pekerja dalam posisi duduknya. Dalam ukuran cm, rekomendasi ketinggian meja kerja untuk posisi dudukditunjukkanolehTabel 2.4.

Tabel 2.4 RekomendasiTinggiMejaKerjaUntukPekerjadenganPosisiDuduk TaskRequirement Male Female FineWork 99105 8995 PrecisionWork 8994 8287 Writing 7478 7075 CoarseorMediumWork 6972 6670 Sumber:Bridger,IntroductiontoErgonomis,hal.107 Dalamperancanganstasiunkerjaarea,areakerjayangpalingidealbagi pekerja untuk dapat memberikan produktifitas dan kenyamanan yang tinggi merupakan faktor lain selain ketinggian meja kerja yang perlu diperhatikan. PedomanareakerjayangidealditunjukkanolehGambar 2.3 51. yaituareatubuh dari siku hingga bahu merupakan batasan area kerja yang ideal untuk pekerja dalam melakukan setiap aktivitas kerjanya. Penerapan area kerja terutama ditujukkanuntukjenispekerjaanmengangkatdanmenggapai.Bekerjadiluararea kerjainidapatmenyebabkanresikocidera.

50StephenPheasant,Bodyspace: Anthropometry, Ergonomis and the Design of Work 2nd Edition, Taylor&Francise,USA,2003,hal.9496. 51OSHA(OccupationalSafetyandHealthAdministration),Guidelines for Reail Grocery Stores, 2004.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 34

Gambar 2.3AreaKerjaIdeal Sumber:OSHA(OccupationalSafetyandHealthAdministration),Guidelines for Reail Grocery Stores,2004 2.2.7 KonveyorKerjayangErgonomis Di dalam suatu sistem kerja packaging, konveyor merupakan perlengkapan utama yang menunjang jalannya aktivitas kerja. Oleh karena hal tersebut seperti halnya perlengkapan kerja lainnya, konveyor kerja juga harus dirancangsedemikiansehinggamemberikankenyamananyangoptimalsekaligus menunjang keselamatan dan keamanan kerja. Beberapa prinsip ergonomi yang digunakandalamperancangankonveyorkerjaantaralain52: • Ketinggian konveyor kerja harus disesuaikan dengan standar ketinggian ergonomiuntukpermukaankerjapadaposisiberdiriataududuksepertiyang ditunjukkanolehTabel 2.5. Tabel 2.5 KetinggianMejaKerjaErgonomisuntukPosisiBerdiridanDuduk

Standing (5 th to 95) Sitting (5 th to 95) Type of Task Hand Height Elbow Height Male Female Male Female HeavyLifting 15 20to10 91to110 85to110 NotRecommended LightAssembly 5 10to0 101to120 95to110 59to79 55to73 Typing +3 0to+6 109to128 103to118 67to87 63to81 PrecisionWork +8 +5to+10 NotRecommended 72to92 68to91 Sumber:Helander,AGuidetoHumanFactorandErgonomis2ndEdition,hal.177

52HealthandSafetyExecutive,ErgonomiConsiderationsforDesigningandSelectingConveyor BeltSystems:Furtherinformation,HSEBooks,London.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 35

• Selain dengan antropometri dan posisi kerja, ketinggian konveyor harus disesuaikan dengan ketinggiandari benda kerja. Ketinggian konveyor harus dikurangi jika benda kerja semakin tinggi untuk memudahkan dan memberikankenyamandalamprosesloadingdanunloadingpadabendakerja tersebut.

Gambar 2.4 KetinggianKonveyorKerjaBerdasarkanKetinggianBendaKerja • Pada bagian bawah konveyor harus terdapat ruangan yang cukup untuk meletakkanlututdankakisecaranyaman.

Gambar 2.5 KetinggiandanLebarIdealbagianBawahKonveyorKerja • Konveyorharusdibuatsetipismungkinuntukmemberikankenyamananpada pahadanlenganbawah. • Penggunaan konveyor pada kedua sisi sangat disarankan untuk mencegah timbulnya jams atau kemacetan pada sistem konveyor dan memperkecil jangkauan masing – masing pekerja. Sedangkauan jangkauan maksimum tanganpekerjaberdasarkanstandarergonomiadalah45cm.

Gambar 2.6 PenggunaanKonveyorpadaKeduaSisi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 36

• Kecepatankonveyoryangidealadalah di bawah 10m/menit. Hal tersebut didasarkanpadapenelitianyangdilakukanolehT.G.danR.Lpadatahun1975 yangmenyatakanbahwapekerjayangbekerjapadakonveyoryangbergerak dengankecepatanlebihdari10m/menitdapatmengalamaisindromconveyor sickness. Conveyor Sickness merupakan sindrom dengan gejala timbulnya pusingpadakepalaatau nauseadandizziness. 2.3 Stopwatch Time Study Pengukuran waktu (time study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untukmenentukanlamanyawaktukerjayangdibutuhkanolehseorangoperator yang terlatih untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatankerjayangnormal,dandalamlingkungankerjayangterbaiksaatitu. Pengukuran waktu tersebut merupakan suatu upaya proses kuantitatif yang diarahkanuntukmendapatkansuatukriteriaobjektif. Secara umum, proses pengukuran waktu dapat dikelompokkan atas dua kelompokbesar,yaitu: • Pengukuranwaktusecaralangsung • Pengukuranwaktusecaratidaklangsung Stopwatch Time Studymerupakansalahsatujenispengukuranwaktusecara langsung karena pengamat berada ditempat objek pengukuran yang sedang diamati secara langsung untuk melakukan perhitungan atas waktu kerja yang dibutuhkanolehseorangoperatordalammenyelesaikanpekerjaan. Di dalam stop watch time study, terdapat tiga elemen waktu kerja yang harusdicariyaitu: • Observed Time Merupakan waktu aktual hasil penelitian waktu kerja dengan menggunakan stopwatch • Normal Time Merupakan hasil pengalian nilai Observed Time dengan rating performa operator.Ratingperformaoperatoradalahtingkatkualifikasioperatordalam melaksanakantugasnya. NT OT x R/100…………………..………………………………...…(2.1)

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 37

NT= Normal Time OT= Observed Time R= Rating • Standard Time Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh operator yang berkualifikasi untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan tingkatan effort rata – rata dan kecepatan standar53. Standard time didapatkan dari hasil pengalian normal timedenganallowanceataukelonggaranyangdiberikanpadaoperatordalam melaksanakanpekerjaannya.Kelonggaranadalahwaktuyangdiberikanuntuk menanganiinterupsiataudelayyanghadirdalamoperasikerjaoperator. ST NT/1 ……………………………...…………….(2.2) ST=Standard Time NT=Normal Time

2.4 Methode Time Measurement Methode Time Measurementmerupakansalahsatujenispengukurantidak langsung. Pengukuran waktu secara tidak langsung digunakan untuk memperkirakanwaktuyangdibutuhkandarisuatupekerjaansebelumpekerjaan tersebut diaplikasikan ke dunia nyata. Dapat digunakan pada pekerjaan yang bersifat repetitive manual work, dimana detail dari tiap pekerjaan dapat ditentukan.54 Pengukuran waktu berdasarkan Method Time Measurement dilakukan dengan menguraikan gerakan kerja berdasarkan beberapa elemen, yaitu: menjangkau, mengangkut, memutar, memegang, menempatkan pada posisi, melepas, lepas rakit, gerakan mata dan beberapa gerakan anggota badan lain. Waktupenyelesaiankerjapadasetiapelemengerakditentukanmenjadibeberapa kondisiyangdibedakandalamklasifikasikelas.Kelastersebutdapatmenyangkut pada kondisi perhentian, keadaan yang disentuh, dibawa, tingkat kesulitan menanganiobyek,ataukondisilainyangdijelaskanberikut.

53Benjamin Niebel and Andris Freivalds, Methode standard and Work Design, McGraw Hill, NewYork,2003,hal.395. 54Barnes,RalphM.MotionandTimeStudyDesign:MeasurementofWork.USA:JohnWiley& Sons.1980:552.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 38

Beberapa gerakan dasar pada pengukuran Method Time Measurement antaralain: A. Menjangkau(Reach-R) Menjangkauadalahgerakandasaryangdigunakanpadaawaluntukmemindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan dengan tangan kososng. Waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada keadaan tujuan, panjang gerakan dan jenis menjangkau. Menjangkaudibedakanmenjadilimakelas,yaitu: 1. menjangkaukelasA: adalahgerakanmenjangkaukearahsuatutempatyangpastiataukesuatu obyekditanganlain. 2. menjangkaukelasB: adalahgerakanmenjangkaukearahsuatusasaranyangtempatnyaberada padajarak“kirakira”tetapitertentudandiketahui. 3. menjangkaukelasC: adalah gerakan menjangkau ke arah suatu obyek yang tercampur aduk denganobyeklain. 4. menjangkaukelasD: adalah gerakan menjangkau ke arah suatu obyek yang sangat kecil sehinggadiperlukansuatupeganganyangteliti. 5. menjangkaukelasE: adalah gerakanmenjangkau kearahsuatusasaranyangtempatnya tidak pasti. B. Mengangkut(Move-M) Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Waktu yang dibutuhkan oleh gerak angkut dipengaruhiolehkeadaansasaranjaraktempuh,jenisangkut,danberatobyek yangdipindahkan. Mengangkutdibedakanmenjadi3kelas,yaitu: 1. mengangkutkelasA: adalahgerakanmemindahkanobyekdarisatutanganketanganlain,atau berhentikesuatupenahanan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 39

2. mengangkutkelasB: adalahgerakanmemindahkanobyekkesuatusasaranyangletaknyatidak pasti. 3. mengangkutkelasC: adalahgerkanmemindahkanobyekkesuatusasaranyangletaknyapasti. C. Memutar(Turn-T) Memutaradalahgerakanyangdikerjakanuntukmemutartanganbaikdalam keadaan kosong maupun berbeban. Waktu yang dibutuhkan oleh gerakan memutarpadadasarnyadipengaruhiolehsudutputarandanberatsuatuobyek. D. Memegang(Grasp-G) Memegang adalah gerakan yang dikerjakan untuk menguasai sebuah atau beberapa obyek melalui jari ataupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan gerakan dasar selanjutnya. Keadaan yang mempengaruhi waktu gerak adalah kesulitan untuk memegang obyek, obyek tercampur dengan obyeklain,danbentukobyekyangberbeda. E. Menempatkanpadaposisi(Position-P) Menempatkan pada posisi adalah gerakan yang dikerjakan untuk menempatkan posisi suatu obyek dengan keadaan tanpa tekanan, dengan tekanan rendah, dan dengan tekanan berat. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dipengaruhi oleh kemudahan gerak untuk menangani dan kesulitangerakutnukmenanganisuatuobyek. F. Melepas(Release-RL) Melepasadalahgerakanyangdikerjakanuntukmelepaspenguasaanatassuatu obyekdenganjariatautangan.Waktuyangdibutuhkanolehgerakanmelepas biasanyatidakmembutuhkanwaktu,kecualigerakannyaterpisahdarigerakan lain. G. MelepasRakitan(Disengage-D) Melepas rakitan adalah gerakan yang dikerjakan untuk memisahkan suatu obyekdariobyeklainnya.Waktuyangdibutuhkanolehgerakmelepasrakit biasanya dipengaruhi oleh kesulitan memegang obyek dan kesulitan untuk memisahkanobyek.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 40

H. Gerakanmata(Eye travel and Eye Focus-E) Gerakanmataumumnyatidakmempengaruhiwaktugerakan,kecualigerakan mataperlupengarahandanpemfokusanterhadapasuatuobyek. I. Gerakanbadanlainnya Gerakanbadanlainnyaumumnyakaki,telapakkaki,lutut,pinggang,danlain lain. Penentuan waktu pada setiap gerakan hasil penelitian dengan MTM menggunakandasarnotasi.Notasiumumpadasetiapgerakanpengukuranwaktu tidaklangsungMethod Time Measurement yangdigunakanadalah:a b c a:elemengerakyangbekerja b:jarakyangditempuh c:kelasdarigerakanyangbersangkutan WaktugerakMTMsecarakeseluruhanditunjukkanpadatabel2.6samapai dengantabel2.14.PengukuranwaktubakutidaklangsungMTMmemilikisatuan TMUatauTime Measurement Unit yangberarti1TMU=0,0006menit=0.036 detik. Tabel 2.6menunjukkankonversidarigerakanmatadankefokusanmata. Tabel 2.6Eye Travel TimedanEye Focus–ETdanEF

EyeTravelTime=15.2xT/DTMU,withamaximumvalueof20TMU where T= thedistancebetweenfromandtowhichtheeyetravel D= theperpendiculardistancefromtheeyetothelineoftravel EyeFocusTime=7.3TMU Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal489 Tabel 2.7 menunjukkan konversi gerakan menjangkau dengan kategori gerakan dibedakan berdasarkan jarak tempuh, dan jenis beban gerakan yang dilaksanakan. Tabel 2.7Reach–R

Distance TimeTMU HandInMotion CASEANDDESCRIPTION MovedInches A B CorD E A B 1/4orless 2.0 2.0 2.0 2.0 1.6 1.6 A.Reachtoobjectinfixed 1 2.5 2.5 3.6 2.4 2.3 2.3 location,ortoobjectinotherhand 2 4.0 4.0 5.9 3.9 3.5 2.7 oronwhichotherhandrests. Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal487

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 41

Tabel 2.7Reach–R(Sambungan)

3 5.3 5.3 7.3 5.3 4.5 3.6 4 6.1 6.4 8.4 6.8 4.9 4.3 B.Reachtosingleobjectin 5 6.5 7.8 9.4 7.4 5.3 5.0 locationwhichmayvaryslightly 6 7.0 8.6 10.1 8.0 5.7 5.7 fromcycletocycle 7 7.4 9.3 10.8 8.7 6.1 6.5 8 7.9 10.1 11.5 9.3 6.5 7.2 9 8.3 10.8 12.2 9.9 6.9 7.9 C.Reachtoobjectjumbledwith 10 8.7 11.5 12.9 10.5 7.3 8.6 otherobjectsinagroupsothat 12 9.6 12.9 14.2 11.8 8.1 10.1 searchandselectoccur 14 10.5 14.4 15.6 13.0 8.9 11.5 16 11.4 15.8 17.0 14.2 9.7 12.9 D.Reachtoaverysmallobject 18 12.3 17.2 18.4 15.5 10.5 14.4 orwhereaccurategraspis 20 13.1 18.6 19.8 16.7 11.3 15.8 required 22 14.0 20.1 21.2 18.0 12.1 17.3 24 14.9 21.5 22.5 19.2 12.9 18.8 E.Reachtoindefinitelocationto 26 15.8 22.9 23.9 20.4 13.7 20.2 gethandinpositionforbody 28 16.7 24.4 25.3 21.7 14.5 21.7 balanceornextmotionoroutof 30 17.5 25.8 26.7 22.9 15.3 23.2 way Additional 0.4 0.7 0.7 0.6 TMUperinchover30inches Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal487

Tabel 2.8 menunjukkan konversi gerakanmengangkutdengan kategori gerakan dibedakan berdasarkan jarak tempuh, jenis beban gerakan, serta berat bebanyangdibawapadasaatmelakukangerakantersebut. Tabel 2.8Move–M

TimeTMU Wt.Allowance

DistanceMoved HandIn Wt.(lb.) Constant Inches ABC MotionB Upto Factor TMU CASEANDDESCRIPTION 1/4orless 2.0 2.0 2.0 1.7 2.50 0 0 1 2.5 2.9 3.4 2.3 2 3.6 4.6 5.2 2.9 7.50 1.06 2.2 A.Moveobjecttootherhandor 3 4.9 5.7 6.7 3.6 againststop 4 6.1 6.9 8.0 4.3 12.50 1.11 3.9 5 7.3 8.0 9.2 5.0 6 8.1 8.9 10.3 5.7 17.50 1.17 5.6 7 8.9 9.7 11.1 6.5 8 9.7 10.6 11.8 7.2 22.50 1.22 7.4 9 10.5 11.5 12.7 7.9 10 11.3 12.2 13.5 8.6 B.Moveobjecttoapproximate 27.50 1.28 9.1 12 12.9 13.4 15.2 10.0 orindefinitelocation 14 14.4 14.6 16.9 11.4 32.50 1.33 10.8 16 16.0 15.8 18.7 12.8 18 17.6 17.0 20.4 14.2 20 19.2 18.2 22.1 15.6 37.50 1.39 12.5 22 20.8 19.4 23.8 17.0 24 22.4 20.6 25.5 18.4 C.Moveobjecttoexact 42.50 1.44 14.3 26 24.0 21.8 27.3 19.8 location 28 25.5 23.1 29.0 21.2 47.50 1.5 16 30 27.1 24.3 30.7 22.7 Additional 0.8 0.6 0.9 TMUperinchover30inches Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal488

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 42

Tabel 2.9 menunjukkan konversi gerakan memutar dengan kategori perbedaangerakanberdasarkansudutputaransertaberatbendayangdiputar. Tabel 2.9 Turn dan Apply Pressure –TdanAP

TimeTMUforDegreeTurned Weight 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Small0to2Pounds 2.8 3.5 4.1 4.8 5.4 6.1 6.8 7.4 8.1 8.7 9.4 Medium3.1to10Pounds 4.4 5.5 6.5 7.5 8.5 9.6 10.6 11.6 12.7 13.7 14.8 Large10.1to35Pounds 8.4 10.5 12.3 14.4 16.2 18.3 20.4 22.2 24.3 26.1 28.2 APPLYPRESSURECASE116.2TMU APPLYPRESSURECASE210.6TMU Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal488 Tabel 2.10 menunjukkan konversi gerakan menggenggam dengan perbedaan kategori gerakan berdasarkan tipe genggaman, ukuran benda yang digenggam,danbagaimanagerakangenggamantersebutdilaksanakan.

Tabel 2.10Grasp–G TypeofGrasp Case TimeTMU Description 1A 2 Anysizeobjectbyitself,easilygrasp 1B 3.8 Objectverysmallorlyingcloseagainstaflatsurface Pickup 1C1 7.3 Diameterlargerthan1/2" InterferencewithGraspon 1C2 8.7 Diameter1/4"to1/2" bottomandonesideof 1C3 10.8 Diameterlessthan1/4" nearlycylindricalobject Regrasp 2 5.6 Changegraspwithoutrelinquishingcontrol Transfer 3 5.6 Controltransferredfromonehandtoother 4A 7.3 Largerthan1"x1"x1" Objectjumbledwithother Select 4B 9.1 1/2"x1/4"x1/8"to1"x1"x1" objectssothatsearchand 4C 12.9 Smallerthan1/4"x1/4"x1/8" selectoccur Contact 5 0 Contact,Sliding,orHookGrasp Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal488 Tabel 2.11menunjukkankonversigerakanmemposisikanobyekdengan kategorigerakanmudahatausulitdilaksanakansertakeperluanadanyatekanan padagerakanmemposisikanobyektersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 43

Tabel 2.11Position–P

ClassofFit Symmetry EasytoHandle DifficulttoHandle S 5.6 11.2 1Loose Nopressurerequired SS 9.1 14.7 NS 10.4 16 S 16.2 21.8 2Close Lightpressurerequired SS 19.7 25.3 NS 21 26.3 S 43 48.6 3Exact Heavypressurerequired SS 46.5 52.1 NS 47.8 53.4 SupplementaryRulsforSurfaceAlignment PISEperalignment:>1/16"≤1/4" P2SEperalignment:≤1/16" Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal9 Tabel 2.12 menunjukan konversi gerakan melepaskan dengan kategori gerakandibedakanberdasarkankontakgerakan. Tabel 2.12Release–R Case TimeTMU DESCRIPTION Normalrelease 1 2 performedbyopening fingersasindependent motion 2 0 Contactrelease Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal489 Tabel 2.13 menunjukkan konversi gerakan melepas rakitan dengan kategorigerakandibedakanataskemudahanmelakukangerakandanjenisgerakan lepasrakittersebut. Tabel 2.13Disengage–D Easyto Difficultto CLASSOFFIT HeightofRecoil Handle Handle 1.LooseVeryslightlyeffort,blendswithsubsequentmove Upto1* 4 5.7 2.CloseNormaleffort,slightrecoil Over1*to5* 7.5 11.8 3.TightConsiderableeffort,handrecoilmarkedly Over1*to12* 22.9 34.7 Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal489

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 44

Tabel 2.14menunjukkankonversiberbagaigerakantubuh,telapakkaki, dankakidengankategorigerakandibedakanatasjarakyangditempuholeh gerakantersebut. Tabel 2.14GerakanTubuh,TelapakKaki,DanKaki

DESCRIPTION SYMBOL DISTANCE TIMETMU Hingedatankle FM Upto4" 6.5 FootMotion Withheavypressure FMP 19.1 Upto6" 7.1 Legorforelegmotion LM Eachadd'l.inch 1.2 UseREACH Lessthan12" orMOVEtime Case1 Completewhenleadingleg 12" 17 Sidestep contactfloor SSC1 Eachadd'l.inch 0.6 Laggingmustcontactfloor 12" 34.1 Case2 beforenextmotioncanbemade SSC2 Eachadd'l.inch 1.1 Bend,Sloop,orKneelonOneKnee B,S,KOK 29 Arise AB,AS,AKOK 31.9 KneelonFloorBothKnees KBK 69.4 Arise AKBK 76.7 Sit SIT 34.7 StandfromSittingPosition STD 43.4 Turnbody45to50degree 18.6 Case1 Completewhenleadingleg contactfloor TBC1 Laggingmustcontactfloor 37.2 Case2 beforenextmotioncanbemade TBC2 Walk WFT PerFoot 5.3 Walk WP PerPace 15 Sumber:NiebelandFreivalds,MethodsStandardsandWorkDesign,2003,hal490 2.5 Virtual Environment Virtual environment (VE)merupakansuaturepresentasidarisistemfisik yang dihasilkan oleh komputer yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan lingkungan sintetis yang memiliki kemiripan dengan lingkungan nyata55. Simulasi dalam lingkungan virtual harus dapat mensimulasikanbagaimanamodelmanusia(humanvirtual)beradapadalokasi yangbaru,berinteraksidenganobjekdanlingkungan,sertamendapatresponbalik yangtepatdariobjekyangmerekamanipulasi56.

55Kalawsky,R.The Science of Virtual Reality and Virtual Environments.Gambridge:Addison WesleyPublishingCompany,1993.396p. 56Wilson,J.R.“Virtualenvironmentsandappliedergonomis.”Applied Ergonomis30:1Feb (1999):3–9.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 45

Virtual Environment juga dapat didefinisikan sebagai suatu lingkungan artifisial yang diciptakan oleh komputer dan digunakan secara real-time. Lingkungan artifisial ini dapat berupa sebuah model tiga dimensi yang berisi kumpulan data yang kompleks. Pengguna dapat memanipulasi Virtual Human yangberadadidalamVEuntukberinteraksidenganlingkungandanobjekyang ada pada lingkungan virtual tersebut. Virtual human adalah model biomekanis yangakuratdarisosokmanusia.Modelini,sepenuhnyamenirugerakanmanusia sehingga memungkinkan bagi para peneliti untuk melakukan simulasi aliran proseskerja,danmelihatbagaimanabebankerjayangdirasakanpekerjaketika melakukansuaturangkaianpekerjaantertentu. BerikutiniadalahcontohpenggunaanVirtualEnvironmentyangbernilaipositif bagikesehatandankeselamatankerja57: • Penilaian ergonomis tempat kerja, pembagian tugas, seperti dalam perancanganuntukperakitandantataletakruangkerja. • Pelatihan teknisi pemeliharaan, misalnya untuk bekerja di lingkungan yang berbahaya. • Perbaikanperencanaandanpengawasanoperasi. • Pelatihanumumuntukindustri,termasukproseduruntukpergerakanmaterial danpenggunaanmesinpelindung. • Diagnosis kesalahan (error) yang terjadi dan perbaikan dalam proses yang berlangsung di pabrik.Analisis dengan menggunakan VE dapat berlangsung denganduacara,yaitu: • MembuatsimulasiVirualHumanyangberinteraksipadalingkunganvirtual. • Interaksi antara pengguna dengan lingkungan virtual dengan menggunakan teknologiVirtual Reality(VR) interfacesebagaicontohadalahpengguunaan kacamata display, sarung tangan khusus, headphone, dan tactile feedback device untuk tubuh58. Teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk pindahkelingkunganvirtualtanpaharusmelakukanperpindahansecarafisik.

57Wilson,J.R.,etal.,ed.“Manufacturingoperationsinvirtualenvironments.”Presence, Teleoperators and Virtual Environments4(1995):306–317. 58TimoMäättä,VirtualEnvironmentsinMachinerySafetyAnalysis,VTTTechnicalResearch CentreofFinland,Finland,2003,hal45.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 46

Pembuatan lingkungan virtual membutuhkan penggunaan software dan hardware sehingga dalam perkembangannya, perkembangan lingkungan virtual bergantung pada perkembangan teknologi informasi. Software Jack, merupakan salah satu software yang dapat digunakan dalam pembuatan lingkungan virtual (virtual environment). 2.5.1 Software Jack Software Jack 6.0, merupakan suatu software ergonomi yang dapat mensimulasikan bagaimana model manusia (virtual human) yang berada pada lingkungan virtual (virtual environment) dapat berinteraksi dengan objek dan lingkungantersebut,sertamendapatkanresponbalikyangtepatdariobjekyang dimanipulasi. Pengembangan software Jack ini terutama sangat memperhatikan penciptaanmodeltubuhmanusiayangpalingakuratdibandingkandenganmodel manusiadigitallainyangpernahada.Dimensitubuhdanantropometrimanusia virtualyangadapadasoftwareJackdapatdisesuaikanhinggamenyerupaikondisi manusia aktual yang menjadi model dari simulasi tersebut. Selain itu Virtual Human dalam software Jack memiliki karakteristik dan limitasi seperti halnya manusiabiasaantaralaindapatmengertikeseimbangan,kemiripancaraberjalan, danmengangkat SoftwareJackmemilikikeunggulandibandingsoftwareergonomilainnya dalam hal menciptakan simulasi manusia dengan karakteristik ergonomi, biomekanik,danantropometriyangkemudiandapatdioperasikandanbertindak layaknyamanusiadidunianyata.Beberapakemampuanlainyangdimilikioleh software Jack dalam penggunaannya sebagai alat simulasi virtual environment antaralain: • Mengimpor gambar CAD sehingga pengguna dapat mendesain virtual environmentsesuaidenganlay outdankompenenlokasiyangdiinginkan. • Membuat model pria dan wanita digital dengan berbagai ukuran antropometri. • Memposisikan manusia digital dan membuat postur tubuh sesuai dengan aktivitasdanstasiunkerjayangterlibat.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 47

• Mengevaluasiapasajayangdapatdilihatseorangmanusiadarisudutpandang merekadenganmemanfaatkantampilandarifeature view cone. • Mengevaluasi kemampuan menjangkau dan mengankat maksimum dari manusiadigital. • Menganalisis pengaruh postur kerja pada bagian – bagian tubuh manusia digital. Software Jack dilengkapi dengan modul Task Analysis Toolkits (TAT) yangdapatmembantudalamprosesanalisisperformamodelmanusiayangtelah dibuat. Task Analysis Toolkit (TAT) membantu pengguna untuk menganalisis aspek ergonomi dan faktor manusia dalam rancangan kerja di dunia industri. Setelah model animasi simulasi kerja virtual human pada virtual environment dijalankan, TAT akan menaksir resiko cidera yang dapat terjadi berdasarkan postur,penggunaanotot,bebanyangditerima,durasikerja,danfrekuensi.Modul TAT juga dapat menunjukkan batasan maksimal kemampuan pekerja dalam mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, dan membengkokkan ketika melakukanpekerjaan.Pada TAT terdapat9 toolsanalisisergonomiyangdapat digunakan,yaitu: 1. Low Back Spinal Force Analysis Digunakanuntukmengevaluasigayayangditerimaolehtulangbelakangmanusia padaposturdankondisitertentu. 2. Static Strength Prediction Digunakan untuk mengevaluasi persentase dari suatu populasi pekerja yang memilikikekuatanuntukmelakukanpekerjaanyangdiberikanpadavirtual human berdasarkanposturtubuh,jumlahenergiyangdibutuhkandanantropometri. 3. NIOSH Lifting Analysis Digunakanuntukmengevaluasipekerjaanyangmelibatkanprosespengangkatan suatubenda,danpenilaiandilakukanberdasarkanstandaryangdikeluarkanoleh NIOSH. 4. Predetermined Time Analysis Digunakan untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan seseorang ketika mengerjakan suatu pekerjaan berdasarkan metode time measurement (MTM-1) system.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 48

5. Rapid Upper Limb Analysis Digunakanuntukmengevaluasikemungkinanpekerjamengalamikelainan/cidera padatubuhbagianatas. 6. Metabolic Energy Expenditure Digunakan untuk menyajikan metode sederhana yang dapat memeriksa tingkat kenyamanansuatuoperasikerja. 7. Manual Handling Limit Digunakan untuk memperkirakan kecukupan waktu pemulihan yang tersedia untuksuatupekerjaansehinggadapatmenghindarikelelahanpekerja. 8. Fatigue/ Recovery Time Analysis Dingunakan untuk mengevaluasi dan merancang pekerjaanpekerjaan yang dilaksanakan secara manual seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa dengan tujuan untuk mengurangi risiko penyakit tulang belakang. 9. Ovako Working Posture Analysis System Digunakan untuk memprediksi kebutuhan energi yang dibutuhkan seseorang untukmelaksanakansuatupekerjaanberdasarkankarakteristikpekerjadansub pekerjaandarisebuahpekerjaan. Dalam menggunakan softwareJackiniterdapatbeberapatahapanyang harusditempuholehpeneliti,yaitu59: 1. Membangunsebuahvirtualenvironment. Membangun virtual environment dilakukan dengan cara mengimpor komponen – komponen benda kerja yang membangun virtual environment dari Auto Cad ke dalam layar simulasi Jack dan kemudian memposisikan sesuaikondisiaktual. 2. Menciptakanvirtual human. DenganmemanfaatkanfasilitasAdvanced Human ScalingpadasoftwareJack, maka pengguna dapat membuat virtual human dengan ukuran antropometri yangdiinginkan.

59http://www.ugs.com/products/tecnomatix/docs/fs_tecnomatix_jack.pdf.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 49

3. Memposisikanmanusiavirtualdidalamvirtualenvironmenttersebut. Jackmemungkinkanpenggunauntukmembuatposturdenganmenggunakan modelempiris,kinematika,ataumanipulasipersendiansecaralangsung. 4. Memberikantugaskepadamanusiavirtualtersebut. Animasi yang disediakan oleh Jack sangat memungkinkan penggunanya membuat suatu mekanisme gerakan sehingga manusia digital dapat melakukan suatu operasi pekerjaan. Animasi Jack juga dapat diputar ulang sehinggapeninjauandananalisisterhadapgerakanmenjadilebihmudah.Hasil animasijugadapatdiekspordalambentukvideo. 5. Menganalisaperformavirtual humansecarareal timeketikamelakukantugas yangdiberikandenganmenggunakanTAT. Tugas yang dikerjakan oleh virtual human secara real time memberikan dampakataureaksiterhadaptingkatkenyamananyangdirasakanolehbagian tubuh virtual human tersebut. Oleh karean hal tersebut selama animasi dijalankan,TATsecarabersamaandiaktifkanuntukuntukmembantudalam mengevaluasiperformadarivirtualhumantersebut. 2.5.2 MetodePosture Evaluation Index (PEI) Untukdapatmanganalisistingkatperformadanoptimalisasikenyamanan secara ergonomi pada virtual human dalam melakukan tugas yang diberikan, makadibutuhkansuatumetodeyangdapatmemberikananalisisyangmenyeluruh dandidasarkandarihasilintegrasidariberbagaipenilaianergonomi.Olehkarena itulah dikembangkan suatu metode yang didasari oleh alat ukur penilaian kerja (Task Analysis Toolkit)darisebuahaplikasibernamaJACKsoftwareyangdisebut dengan metode Posture Evaluation Index(PEI)60.TujuandarimetodePEIadalah untukmenetapkanoptimasisecaraergonomipadasebuahoperasiyangberadadi sebuahareakerja.Gambar 2.7inimenunjukkandiagramalurdaripendekatan yangmenggunakanmetodePEI. Untuk mendapatkan suatu tingkat kenyaman yang optimal maka harus diminimalisir terbentuknya critical prosture selama operasi kerja berlangsung. Critical posturedarisetiaprangkaianoperasikerjamerupakanposturkerjayang

60F.Caputo,G.DiGironimo,A.Marzano,Ergonomi Optimization of a Manufacturing System Work Cell in a Virtual Environment,UniversityofNaples,Italy,2006.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 50

paling berpotensi menimbulkan WMSD. Sering kali critical posture sulit untuk dideteksidengantepat.DenganmenggunakanTATyangdimilikiolehsoftware Jack dan metodePEI , kualitas dari suatu posturtunggal dapat dinilai sehingga critical posture juga dapat dideteksi 61. Gambar 2.7 menunjukkan alur penggunaanmetodePEI.

Gambar 2.7 DiagramAlurPenggunaanMetodePEI Sumber:FransescoCaputo,GiuseppeDiGirinimoandAdelaideMarzano,Ergonomi Optimization of Work Cell of Manufacturing Systems in Virtual Environment,2006,hal.5 SecaragarisbesarberdasarkanGambar 2.7,terdapat7tahapanataufase yangharusdilaluiantaralain: • FaseSatu:AnalisisLingkunganKerja Padafasepertamainimerupakantahapmenganalisiskondisilingkungankerja dan mempertimbangkan kemungkinan alternatif gerakan kerja operator (seperti alternatif rute, postur, dan kecepatan kerja). Dalam simulasi model lingkungan virtual, diperlukan melakukan simulasi operasioperasi kerja denganberbagaialternatifgerakan,untukmemverifikasikelayakantugasyang dilakukan operator. Parameter lain yang dapat di modifikasi adalah jarak dimensiobjek–objekkerjayangmempengaruhiposturkerjavirtual human.

61Giuseppe Di Gironimo, G Monacellia and S.Patalano, A Design Methodology For Maintainability of Utomotive Components in Virtual Environment, International Design ConferenceDesign2004,Dubrovnik,2004.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 51

• FaseDua:AnalisaKemampuanMenjangkaudanMengakses Perancangan tempat kerja memerlukan studi pendahuluan mengenai aksesibilitasdarititiktitikkritis(critical points).Permasalahanyangmuncul adalahapakah seluruhmetode gerakan yang telah dirancang memungkinkan untuk dimasukan ke sebuah operasi dan apakah semua titik kritis dapat dijangkauolehpekerja.Untukituperludipastikanbahwatitikkritisjangkauan bendabendakerjadapatterjangkauolehoperator.Konfigurasitataletakyang di luar kemampuan kerja danjangkauan operatorpada fase ini tidak akan dilanjutkan ke fase berikutnya. Jika analisis lingkungan kerja, serta keterjangkauan dan aksesibilitas konfigurasi telah menunjukkan kondisi – kondisi yang sesuai dengan kondsi dan limitasi manusia, maka fase berikutnyadaritahapanPEIbarudapatdilanjutkan. • FaseTiga:Static Strength Prediction (SSP) Static Strength Prediction adalah toolsyangdapatmemprediksipersentase populasi pekerja yang dapat melakukan rangkaian kegiatan yang disimulasikan.OperasipekerjaanyangmemilikinilaiskorSSPdibawah90% tidakakandianalisalebihlanjut(hasilwawancaradenganAdelaideMarzano salahsatuanggotadaritimpengembangPEI,11Mei2009). • FaseEmpat:Low Back Analysis (LBA) Low Back Analysis (LBA) merupakan tools yang digunakan untuk mengevaluasigayadantekananyangterjadipadatulangbelakangmanusia berdasarkanposturdanbebanyangdikenakansaatmelakukansuatuoperasi kerja.Nilaitekananyangdihasilkankemudiandibandingkandenganbatasan tekananyangadapadastandardNIOSHyaitu3400N. • FaseLima:Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) merupakan metode sederhanauntukmengetahuitingkatkenyamanandarisuatuposturkerjaserta untuk memberikan informasi mengenai tingkat kepentingan perlunya dilakukankegiatanperbaikan.Tingkatpenilaianiniberdasarkanpadapostur danobservasirangkaiankerjaoperatoryangdisimulasikan.NilaiOWASyang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan indeks kenyamanan maksimum yangadapadaOWASyaitu4.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 52

• FaseEnam:Rapid Upper Limb Assessment (RULA) RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah tools untuk mengevaluasi postur tubuh bagian atas serta untuk mengidentifikasi risiko cidera atau gangguan pada tubuh bagian atas. Nilai RULA yang dihasilkan kemudian dibandingkandenganindeksmaksimumRULAyaitu7. • FaseTujuh:PEI Evaluation PEI merupakan hasil integrasi dari nilai LBA, OWAS, dan RULA yang dikeluarkanolehsoftwareJack.PEImengintegrasikanketiganilaiinidengan

menjumlahkantigavariabeldimensionalI1,I2,danI3.VariabelI1merupakan perbandinganantara skor LBA denganbatasaman kekuatan kompresi yang dapatditerimamanusia.Nilaibatasamanyangdigunakandalammetodeini merujuk pada nilai yang dikeluarkan oleh NIOSH yaitu sebesar 3400 N. Sebelum melanjutkan pada perhitungan selanjutnya, perlu dinyakini bahwa

nilai I1 harus lebih kecil dari 1. I1 > 1 menunjukkan kegiatan kerja dalam

simulasi tidak valid. Variabel I2 merupakan perbandingan nilai OWAS

dengan nilai maksimumnya yaitu sebesar 4. Sedangkan nilai I3 merupakan perbandingan nilai RULA dengan indeks batas maksimum tingkat

kenyamananRULAsebesar7.KhususuntukI3makahasilyangdidapatkan

dikalikandenganamplification factor“mr”.

…………….…………………………….….(2. 1)

Keterangan: 3400N =bataskekuatantekananyangdapatditerimalowback. 4 =nilaimaximumindexOWAS 7 =levelmaximumketidaknyamanantubuhbagianatas mr =koefisienamplifikasi PerbedaanantarnilaiPEIyangdihasilkanpadamasing–masingcritical posture dapat ditinjau dengan prinsip bahwa semakin kecil nilai PEI, semakin tinggi tingkat kenyamanan dan semakin rendah resiko keluhan kesehatan yang dapatdideritaolehmanusiayangmelakukanposturtersebut.Sebaliknyasemakin tingginilaiPEI,PEI,semakin semakin rendahtingkatkenyamananrendah tingkat kenyamanan dan semakintinggiresikosemakin tinggitinggiresiko resiko

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 53

keluhankesehatanyangdapatdidertitaolehmanusia.Sehinggasuatuposturkerja dikatakanoptimaljikamemilikinilaiPEIpalingrendah.

2.5.2.1Static Strength Prediction(SSP) SSPmerupakansalahsatutoolsanalisisergonomiyangdigunakanuntuk mengevaluasi persentase dari populasi pekerja yang memiliki kekuatan untuk melaksanakan suatu operasi kerja. Analisis kapabilitas yang dilakukan SSP didasarkanpadapertimbanganpostur,tenagayangdibutuhkandanantropometri. PrinsipdasarSSPadalah62:

FungsipenggunaanSSPdalamanalisismodelsimulasivirtual environmentdenganmenggunakanJackantaralain: • Menganalisis pekerjaan yang berhubungan dengan pengoperasian material yang meliputi: pengangkatan barang, penurunan barang, mendorong, dan menarik,yangmembutuhkanpergerakanpadapinggang,sertagerakantangan dangayayangkompleks • Memprediksi persentase pekerja wanita dan pria yang memiliki kekuatan untukmelaksanakanpekerjaanyangtelahditentukan • Mengidentifikasiposturposturkerjatertentuyangmembutuhkankarakteristik kekuatan yang melebihi batas beban ideal, maupun melebihi batas kemampuanpekerja PerhitungannilaiSSPmenggunakansuatukonsepyangdisebutdengan konsep biomekanika. Cara kerja konsep biomekanika tersebut adalah dengan melihat sistem muskuloskeletal yang memungkinkan tubuh untuk mengungkit (fungsitulang)danbergerak(fungsiotot).Pergerakanototakanmembuattulang untuk cenderung berotasi pada setiap persendian yang ada. Besarnya kecenderungan berotasi ini disebut dengan momen rotasi pada suatu sendi. Selama terjadi pergerakan, maka akan terjadi usaha saling menyeimbangkan antaragayayangdihasilkanolehkontraksiototdengangayayangdihasilkanoleh

62 Don B. Chaffin, G Lawton, and Louise G. Johnson, Some Biomechanical Perspectives on Musculoskeletal Disorders: Causation and Prevention,UniversityofMichigan,2003.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 54

bebanpadasegmentubuhdanfaktoreksternallainnya.Secaramatematishalini dituliskandalampersamaan:

Mj = Sj ………………………………………………………………………(2.4)

MjdalamformuladiatasadalahgayaeksternaldisetiappersendiandanSjadalah gayamaksimumyangdapatdihasilkanolehototpadasetiappersendian.Besarnya nilaidariMjdipengaruhiolehtigafaktor: • bebanyangdialamitangan(contohnya:bebanmengangkat,gayadorong,dan lainlain) • posturkerjaketikaseseorangmengeluarkanusahaterbesarnya • antropometriseseorang OutputSSPyangdikeluarkanolehsoftwareJacksepertiyangditampilkan olehGambar 2.8menampilkanbeberapainformasiyangantaralain: • Persentasepopulasimanuasiyangmemilikikekuatanstatisuntukmelakukan pekerjaantertentuyangdisimulasikan. • Besarnya sudut lengan yang tepat dengan mempertimbangkan siku, bahu, rotasitulanghumerus,pinggul,lutut,danpergelangankaki;sertamemprediksi suduttubuhdenganmempertimbangkanlekukanfleksi,rotasi,danlateral. • Besarnyatorsilengan dan tubuh,disertai denganefek otot (fleksi, ekstensi, abduksiatauaduksi),nilairatarata(mean)kekuatandarisuatupopulasi,dan standardeviasikekuatan.

Gambar 2. 8TampilanSSPpadaSoftwareJack Sumber:Jack Training Manual,2008,hal.12

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 55

2.5.2.2Low Back Analysis(LBA) Low Back Analysis(LBA)merupakanmetodeuntukmengevaluasigaya gaya yang bekerja di tulang belakang manusia pada kondisi beban dan postur tertentu63.MetodeLBAbertujuanuntuk: • Menentukanapabilaposisikerjayangadatelahsesuaidenganbatasanbeban yangidealataupun menyebabkan pekerja rentan terkenacederapadatulang belakang. • Mengevaluasi posisi kerja tertentu yang membutuhkan perhatian maupun perbaikandarisegiergonomi Metode ini menggunakan sebuah model biomekanika kompleks dari tulang belakang manusia yang menggabungkan anatomi terbaru dan datadata fisiologis yang didapatkan dari literaturliteratur ilmiah yang ada. Selanjutnya, metodeiniakanmengkalkulasigayatekandanteganganyangterjadipadaruas lumbar 4 (L4) dan lumbar 5 (L5) dari tulang belakang manusia dan membandingkan gaya tersebut dengan batas nilai bebanidealyangdikeluarkan olehNational Institute for Occupational Safety and Health(NIOSH).Nilaibeban idealyangdisyaratkanolehNIOSHmerupakannilaibebanyangdiukurmenurut kemampuanpekerjadengankondisiidealuntukmengangkatataupunmemproses suatubebansecaraamanpadajangkawaktutertentu.Secaramatematis,standar lifting NIOSHinidapatdirumuskansebagaiberikut): RWL = LC x HM x VM x DM x FM x AM x CM……………………….....(2.5) dimana:

• RWL=recommended weight limit (batasbebanyangdirekomendasikan)

• LC=bebankonstan

• HM=faktor"Horizontal Multiplier",

• VM=faktor"Vertical Multiplier",

• DM=faktor“Distance Multiplier”ataufaktorpengalijarak,

• FM=faktor"Frequency Multiplier"ataufaktorpengalifrekuensi,

• AM=faktor"Asymmetric Multiplier"

• CM=faktor"Coupling Multiplier"

63SiemensPLMSoftware,Op.Cit,hal.23.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 56

2.5.2.3Ovako Working Posture Analysis System(OWAS) OWAS merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh manuasia akibat postur kerja dilakukan pada saat melakukan suatu operasi kerja. Hasil penilaian OWAS akan menentukan tingkat kepentingan atau urgensi untuk dilakukannya perbaikan terhadap rancangan stasiuan kerja.SelainituberdasarkannilaiOWASdapatditentukantindakanperbaikandaripostur kerja yang ada64. Penggunaan metode OWAS dalam menanalisis kenyamanan hanya ditekankanpadaevaluasibeberapafaktorantaralainposturkerjayangdialamipunggung, lengan, kaki, dan besarnya beban yang harus ditopang oleh tubuh seperti yang ditunjukkanolehGambar 2.9.

Gambar 2. 1KodeOWASuntukBerbagaiBagianTubuh Sumber:WaldemarKarwowski,International Encyclopedia of Ergonomis and Human Factor, 2001,hal.3299,telahdiolahkembali Evaluasi terhadap faktor – faktor tersebut menghasilkan nilai dalam bentuk angka yang memberikan gambaran kondisi kerja yang dialami dan resiko cedera yang mungkin dapat dialami. Nilai dari keempat faktor tersebut kemuadian diintegrasikan menjadi nilai tunggal yang menunjukkan tingkat kenyamanan total yang ditimbulkan

64Ibid,hal3536

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 57

oleh postur kerja yang dilakukan. Nilai tunggal yang dihasilkan memiliki jangkauan nilai1hingga4sepertiyangditunjukkanolehTabel 2.15. Tabel 2. 15PembobotannilaipadaOWAS Skor Keterangan Penjelasan 1 Normal posture Tindakanperbaikantidakdiperlukan 2 Slightly harmful Tindakanperbaikandiperlukandimasadatang 3 Distinctly harmful Tindakanperbaikandiperlukansegera 4 Extremely harmful Tindakanperbaikandiperlukansecepatmungkin Sumber: Benchmarking of the Manual Handling Assessment Charts, 2002 Masing – masing nilai tunggal tersebut memiliki hasil analisis tersendiri yang diadasarkan pertimbangan kemungkinan timbulnya risiko kesehatan dari satu postur kerja atau kombinasi postur kerja dan hubungannya dengan sistem muskuloskeletal65. Sebagai contoh adalah hasil penilaian postur kerja yang pada bagian punggung mengalami pembungkukan dan kaki menekuk selama lebih dari 70% dari waktu kerja memiliki nilai OWAS 4 yang menunjukkan bahwa postur kerja tersebut sangat tidak nyaman dan sangat beresiko terhadap timbulnya cedera kesehatan sehingga diperlukan tindakanperbaikansecepatmungkin. Berdasarkanteori–teorisepertiyangtelahdijalaskansebelumnya,makasecara umumfungsipenggunaanmetodeOWASadalah: • Mengevaluasi ketidaknyamanan relatif dari postur kerja terhadap posisi tulang punggung,keduatangandankaki,danjugabebankerjayangdijalankan. • Memberikansuatuskorpenilaianyangmenunjukkantingkatprioritasdariperlunya pengambilan suatu tindakan perbaikan yang dapat mengurangi potensi cidera dari posturkerjasebelumnya. 2.5.2.4Rapid Upper Limb Assessment Analysis(RULA) RULA merupakan metode untuk mengevaluasi tekanan beban kerja terhadaprisikocederapadatubuhbagianatas(upper limb)pekerja.Padametode RULA,tinjauanobjekanalisistubuhbagianatasyangmenjadidibagimenjadi duakelompokyaitusepertiyangditunjukkanpadaGambar 2.10:

65WaldemarKarwowski,International Encyclopedia of Ergonomis and Human Factor, Taylor andFrancis,NewYork,2001,hal.3299.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 58

1. KelompokAyaitulenganyangterdiridarilenganbagianatasdanbawahdan tangan yang terdiri dari pergelangan tangan dan putaran yang terjadi pada pergelangantangan. 2. KelompokByaitubatangtubuhdanleher.

Gambar 2. 10 PengelompokanTubuhMetodeRULA Sumber:Karwowski,Waldemar,InternationalEncyclopediaofErgonomisandHumanFactor, TaylorandFrancis:NewYork,2001,p.1462

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 59

Gambar 2. 11 Dialog Box RULA Sumber:TaskAnalysisToolsSoftwareJack

DenganmenggunakanmetodeRULA,masing–masingposturyangdialamioleh tubuhbagianatasyangmenjadiobjektinjauanmenghasilkannilaievaluasiyangberbeda – beda berdasarkan kondisi posturnya masing – masing. Setiap nilai yang dihasilkan kemudian diintegrasikan dengan faktor pembebanan dan jenis tugas yang dimasukkan sebelum analisis RULA dijalankan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.11 untuk menghasilkan suatu nilai tunggal yang menunjukkan bobot resiko yang akan diterima olehtubuhbagianatassecarakeseluruhanakibatoperasikerjayangdilakukan.Semakin tingginilaiyangdiberikanmenjelaskanresikoakanpekerjaanyangsemakinbesar terhadap kesehatan66. Nilai ini mampu mengindikasikan derajat intervensi yang disyaratkanuntukmengurangiresikocederasepertiyangditunjukkanolehTabel 2.16.

66R.Lueder,A Proposed RULA for Computer Users inOccupational and Environmental Health, UCBerkeleyCenter,SanFransisco,1996.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 60

Tabel 2. 16PembobotannilaipadaRULA Skor Keterangan 1dan2 PosturDiterima 3dan4 Investigasiperludilanjutkandanperubahanmungkindiperlukan 5dan6 Investigasidanperubahanperludilakukansegera 7 Investigasidanperubahanperludilakukansecepatmungkin Sumber: Siemens PLM Software Inc., 2008 Berdasarkanteori–teorisepertiyangtelahdijalaskansebelumnya,makasecara umumfungsipenggunaanmetodeRULAadalah: • Mengukur resiko cedera pada tubuh bagian atas terhadap postur kerja dan penggunaanotot,beratbeban,durasi,sertafrekuensikerja. • Menempatkan suatu skor penilaian yang mengindikasikan derajat intervensi yangdibutuhkanuntukmengurangirisikoterjadinyacederapadatubuhbagian atas. 2.6 Simulasi Simulasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu imitasi dari sistem dinamik dengan menggunakan model komputer dan bertujuan untuk melakukanevaluasidanperbaikanterhadapsistemyangdisimulasikan67.Literatur lainmendefinisikansimulasisebagaiimitasidarioperasisuatuprosesatausistem dunianyatasepanjangwaktu,baikyangdilakukansecaramanualmaupundengan menggunakan komputer. Simulasi mencakup pembuatan sejarah buatan dari sistemdanobservasisejarahbuatantersebutuntukmengambilkesimpulanyang berkaitan dengan karakteristik operasi dari sistem sesungguhnya.68 Oxford American Dictionary mendefinisikan simulasi sebagai satu cara mereproduksi kondisikondisidarisuatusituasidenganmenggunakanmodel,untukmelakukan studi, uji coba, pelatihan, dan lainlain. Menurut Schriber, simulasi dijelaskan sebagaipembuatanmodeldarisuatuprosesatausistemdengansuatucarayang mengimitasi respon dari sistem aktual terhadap kejadiankejadian yang terjadi

67C.Harrell.,Op.Cit.,hal.5 68Banks,Jerry.,dkk,Discrete-Event System Simulation, ed.ke4,PrenticeHall,NewJersey,2005, hal.3

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 61

menurutwaktu.69SedangkanmenurutShannon,simulasiadalahprosesmendesain modeldarisistemnyatadanmelakukaneksperimendenganmodeltersebutbaik untuktujuanmemahamiperilakusistemmaupunmengevaluasiberbagaistrategi untukoperasisistemtersebut. Perilaku dari suatu sistem sesuai perkembangannya sepanjang waktu dipelajari dengan mengembangkan model simulasi. Model tersebut berasal dari sejumlah asumsi yang berkaitan dengan operasi sistem. Asumsi – asumsi kemudian diekspresikan dalam hubungan matematis, logis, dan simbolis antara elemenelemendalamsistem.Berdasarkanmodeltersebut,dapatdiabstraksikan beberapa sistem nyata yang dapat digunakan untuk memperoleh prediksi dan memformulasikanstrategipengendaliansistem.70 Kelebihandaripenggunaansismulasidarisuatupengkajiandanevaluasi suatusistemantaralainadalahsebagaiberikut: • Memilikimetodeanalisisyangtidakhanyabersifatformaldanprediktiftapi jugaakuratdalammengevaluasiperformasistemyangkompleks. • Penggunaanmodelkomputermenghindarkandariberbagaikegagalandalam pengenalansistembaruyangakhirnyamenimbulkanbiayadanmengganggu performaaktualsistemyangsedangberjalan. • Memberikan tampilan visual dan grafis mengenai alur dan proses kerja di dalamsistem. • Menghemat penggunaan waktu dan biayadalammelakukananalisisdanuji cobaterhadapsistembaru. • Menyediakaninformasidalamberbagaiukuranperforma. • Memberikanhasilyangmudahdimengertidanmudahdikomunikasikan. • Dapatdijalankandalamwaktuyangdipersingkatataupundiperlambat • Memberikanperhatianpadadetildalamdesain. Berdasarkan kelebihan – kelebihan tersebut, metode simulasi kerap kali digunakanuntuk: • Mempelajari dan melakukan eksperimen dengan interaksi dalam sebuah sistematausubsistemyangrumit.

69C.Harrell.,Op.Cit.,hal.5. 70Rubinstein,R.Y.danKroese,D.P.,Simulation and The Monte Carlo Method, ed.ke2,John Wiley&Sons,NewJersey,2008,hal.82.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 62

• Mensimulasikan perubahan informasi, organisasi, dan lingkungan dan mempelajariperubahanperilakuyangterjadi. • Memperoleh pengetahuan untuk memberikan saran pengembangan sistem yangdisimulasikan. • Mengetahui variabelvariabel yang paling penting dan bagaimana variabel variabelsalingberinterkasi. • Melatihuntukmemperkuatmetodologidalammenganalisissolusi. • Melakukan eksperimen dengan kebijakan atau desain baru sebelum mengimplementasikannya. • Melakukanpelatihantanpaharusmengganggupekerjaansebenarnya. • Sistem modern yang cukup rumit sehingga interaksi didalamnya hanya bisa ditanganidengansimulasi. Metode simulasi memberikan pandangan lebih simulasi memberikan pemahamanmendalamterhadapdinamikasistemyangkompleksyangtidakbisa diperoleh menggunakan teknikteknik analisis yang lain. Simulasi memberikan para perencana sistem kebebasan untuk mencoba ideide yang berbeda untuk perbaikan, tanpa risiko, tanpa biaya, tidak menghabiskan waktu dan tidak mengganggu sistem yang telah ada71. Simulasi secara umum merupakan suatu metodologiuntukmenganalisismasalahdanmembangunsolusi.Seiringdengan perkembanganteknologikomputerdankemampuansoftwareyanguser friendly, penggunaansimulasiuntukmengatasimasalahmanajemensemakinmeningkat.72. Aspek – aspek lainnya yang meningkatkan popularitas dalam penggunaan simulasiantaralain: • Peningkatan kapabilitas, ketersediaan, dan kemudahan penggunaan software simulasi. • Peningkatanperformakomputersepertimemorydankecepatanproses. • Pengurangan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan hardware dan software.

71C.Harrell,Op.Cit.,hal.8. 72Asllani,Arben.,Dileepan, Parthasarati., dan Ettkin, Lawrence. A Mwthodology for Using Simulation to Optimize Emergency Mass Vaccination Parameters.2007

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 63

2.6.1 ProsedurSimulasi Dalampengaplikasiannya,membuatsuatusimulasimembutuhkantahapan yanglebihkompleksdibandingkandenganhanyamembangundanmenjalankan suatu model. Suatu simulasi dapat sukses memberikan hasil akhir seperti yang diinginkanjikadirencanakandandikoordinasikansecarabaik.Secaragarisbesar terdapat6prosedurutamadalammembuatsuatusimulasi,yaitu73.: 1. Menentukantujuan,ruanglingkup,dankebutuhan 2. Mengumpulkandanmenganalisisdata 3. Membangunmodel 4. Memvalidasimodel 5. Mejalankanpercobaan 6. Menampilkanhasilakhir 2.6.1.1MenentukanTujuan,RuangLingkup,danKebutuhan Jika masalah utama dari suatu sistem yang akan dimodelkan telah jelas dipahami, maka tahapan yang paling penting adalah menentukan tujuan akhir yangingindicapaidarisimulasitersebut.Tujanyangdibuatharuslahrealistikdan dapatdicapaidengansegalaresourcedanwaktuyangdisediakan. Ruang lingkup merupakan elemen sistem mana saja yang akan direprsentasikandarimodelsimulasiyangdibuat.Penentuanruanglingkupharus didasarkan pada seberapa besar pengaruh dari elemen tersebut terhadap pencapaiantujuansimulasi. Untuk mencapai tujuan di dalam ruang lingkup yang telah ditentukan tersebut,kebutuhan–kebutuhanyangdibutuhkanharuspuladitelitilebihlanjut apakah sudahtersedia atau belum. Kebutuhan – kebutuhantersebut antara lain sumberdaya,waktu,dananggaran.

2.6.1.2MengumpulkandanMenganalisisData Pengumpulan data dilakukan secara bertahap yaitu dengan melakukan identifikasi,pengumpulan,dananalisistipedatayangnantinyamenjadiinputdari model simulasi. Tahapan pengumpulan data ini menghasilkan satu konsep dari

73C.Harrell,Op.Cit.,hal.107.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 64

model simulasi bagaimana konfigurasi suatu sistem dan bagaimana sistem tersebutberoperasi.Konseptersebutdapatberupadeskripsitertulis,diagramalur, atausketsamodel. Pengumpulan data merupakan tahapan yang paling menantang dan memakanwaktu.Untuksistemyangbaruinformasiseringkalitidakteraturdan hanyaberupaestimasikasar.Sedangkanuntuksistemlamaseringkalidatayang terkumpul dari tahun ke tahun tidak terorganisir denagn baik. Oleh sebab itu dalam pengumpulan data sebelumnya harus dibuat identifikasi yang jelas dan dilakukandengantahapanyangpalingefektifagartidakmemakanwaktulama. 2.6.1.3MembangunModel Dalammembangunsebuahmodelsebelumnyaharusdidalamidenganjelas konsep dari model tersebut. Kemampuan mengkonsepkan model sangat dipengaruhiolehkemampuanuntukmenarikkomponenkomponendasarmasalah untukmemilihdanmemodifikasiasumsiasumsidasaryangmenjadikarakteristik sistem, kemudian memperluas dan memperinci model sampai menghasilkan pendekatansistemyangtepat. Setelah konsep model benar – benar dimengerti, maka konsep tersebut diterjemahkankedalammodelsimulasikomputer.Dalammenerjemahkanmodel perlu dipertimbangkan jenis aplikasi yang digunakan. Karena jenis aplikasi mempengaruhi bahasa pemrograman yang digunakan. Menerjemahkan model membutuhkanwaktudanusahayanglebihbanyaknamunperkembangansoftware simulasi yang ada saat ini memberikan fiturfitur yang membuatnya lebih fleksibel. 2.6.1.4MemvalidasiModel Tujuan dari tahapan iniadalah memastikan model yang dibuat memiliki kredibilitas untuk merepresentasikan sistem akatual. Secara umum tahapan ini terbagimenjadiduayaituverifikasimodeldanvalidasimodel. Verifikasi model merupakan proses untuk menentukan apakah model simulasimerefleksikanmodelkonseptualdengantepat.Padatahapaninimodel tersebutdiperiksaapakahtelahdibuatdenganbenaratautidak.Verifikasimodel

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 65

berkaitandenganpengecekanstrukturdansyntaxyangdigunakandalammodel. Oleh karena itu, dalam verfikasi lebih melibatkan pembuat model daripada penggunamodel.Beberapacarayangdapatdilakukandalamverifikasiadalah: • Melakukanpengecekanpadakodemodel. • Memeriksaoutputmodel. • Mengamatitingkahlakusistemdalamanimasi. • Menggunakan fungsi trace dan debug pada software untuk mendapatkan. keadaanmodelyangtidakdapatterlihatmelaluianimasi. Validasimodelmerupakanprosesuntukmenentukanapakahmodeltelah merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Model bisa berjalan dengan benar (lulus verifikasi) namun belum tentu model tersebut bisa merepresentasikan sistem. Oleh karena itu diperlukan pengecekan model dengan melibatkan pengguna atau orang yang mengetahui sistem tersebut. Beberapa cara yang dilakukandalamvalidasimodeladalah: • Melakukan pengamatan pada animasi untuk dibandingkan dengan pengetahuanseseorangmengenaikeadaansebenarya. • Membandingkandengansistemaktual. • Membandingkandenganmodellainyangtelahtervalidasi. • Melakukanujidegenerasiuntukmelihatapakahsifatoutputdarimodelakan berubahketikasalahsatuvariabelnyamencapaititiktertentu. • Menggunakanujikondisiekstrimsepertidenganmenghalaukedatanganpada suatusistemuntukmelihatapakahsistemmasihakanberjalan • Melakukan pemerikasaan dengan face validity, yaitu dengan menayakan seseorang yang memiliki pengetahuan mengenai sistem mengenai masuk akalnyamodelyangdibuat. • Melakukanpengujianterhadapdatahistoris. • Melakukananalisissensitivitas. • Melakukan penelitian terhadap kejadiankejadian yang terjadi pada model untukdibandingkandengantingkahlakusistemaktual. • Melakukan turing test yaitu sebuah uji untuk melihat apakah orangorang yangberpengetahuanmengenaisistemaktualdapatmembedakanoutputdari sistemdanoutputdarimodel.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 66

2.6.1.5MejalankanPercobaan Setelah model simulasi terbukti valid, maka tahapan berikutnya adalah merancang percobaanpercobaan yang akan dilakukan terhadap model tersebut. Alternatifalternatif yang berkaitan dengan pengambilan keputusan harus ditentukan, termasuk lamanya simulasi, jumlah percobaan, perubahan variabel dalamsistemdansebagainya.Modelkemudiandijalankansesuaialternatifyang telahdibuatuntukmengetahuiakibatyangterjadiuntuksetiapalternatiftersebut. Data hasil percobaan tersebut kemudian dianalisis untuk mencari solusi yang palingsesuaiterhadapmasalahyangada. 2.6.1.6MenampilkanHasilAkhir Output akhirdarisemuapercobaanadalahtingkatperformasistemyang dapat ditampilkan dalam bentuk statistik dan grafik. Dari keseluruhan output tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari model sistem mana yang mengahsilkanoutputyangpalingoptimal.Konfigurasimodelyangpalingoptimal tersebutlah yang kemudian dapat direkomendsikan untuk memperbaikai sistem aktual. 2.6.2 DatadalamSimulasi Dalampembuatanmodelsimulasi,datayangdibutuhkandikelompokkan menjaditigayaitu: 1. DataStruktural Data struktural berkaitan dengan struktur dan konfigurasi dari sebuah sistem seperti layout, lokasi, dan entitas yang diproses. Semua informasi mengenai keberadaanelemenyangmempengaruhikelakuandarisistemmerupakanbagain daridatastruktural. 2. DataOperasional Dataoperasionalmenjelaskankapan,dimana,danbagaimanasistemberoperasi. Dataoperasionalmengandunginformasilogisdankerjasuatusistemsepertirute, jadwal,danperilakuperilakusistemlainnya.Jikaproseskerjadalamsuatusistem terstrukturdanterkontroldenganbaik,makadataopersionaldapatdenganmudah didefinisikan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 67

3. DataNumerik Data numerik menyediakan informasi kuantitatif dari suatu sistem seperti kapasitas,tingkatkedatanganentitas,danwaktuproses.Beberapadatanumerik dapatdenganmudahditentukansepertikapasitassumberdayadanwaktukerja. Namunadabeberapanilaiyangsulituntukdilacaknilanyasepertiwaktuantara kegagalan proses dan proabilitas rute hal tersebut terjadi karena sistem yang dianalisis merupakan sistem yang baru. Oleh sebab itu diperlukan identifikasi yangjelassebelummelakukanpengumpulandatanumerik.

2.7 Simulasi ProModel ProModel merupakan alat simulasi dan animasi yang dirancang untuk secara khusus memodelkan sistem manufaktur namun dapat juga digunakan untuk memodelkan sistem jasa. Beberapa sistem manufaktur yang dapat dimodelkanolehProModelantaralainjob shops,konveyor,kanban,just in time, dan sebagainya. Sedangkan sistem jasa antara lain rumah sakit, transportasi, pelayananpelanggan,supply chain,logistik,dansebaginya. ProModel merupakan alat simulasi yang memiliki kemampuan untuk melakukanpengujianterhadapberbagaialternatifrancangan,ide,danpetaproses sebelumsecaraaktualdiimplementasikan74.Perbaikanterhadapsistemaktualatau rancangan sistem baru dapat dimodelkan dan diuji tanpa membutuhkan biaya, waktu, dan sumber daya yang dalam kondisi sebenarnya dibutuhkan. Berbagai srategioperasidanalternatifkontroldapatdibandingkandandianalisis. ProModel merupakan discrete event simulator dan digunakan untuk memodelkan sistem diskret. Sistem diskret adalah sistem yang mengalami perubahanpadatitiktitikdiskritdalamsuatuwaktuyangdidorongolehkejadian kejadian tertentu. Ukuran performa sistem yang menjadi konsentrasi utama ProModeladalahutilisasisumberdaya,kapasitasproduksi,produktivitas,tingkat persediaan,bottlenecks,dan thoughput times.

74C.Harrell,Op.Cit.,hal.377.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 68

2.7.1 ElemenModelSimulasiProModel ProModel memiliki elemen – elemen yang berfungsi untuk menggambarkanapa,kapan,dimana,danbagaimanaproseskerjaterjadididalam sistem.Elemen–elementersebutantaralainlokasi,entitas,resource,kedatangan, variabel,proses,danrouting. 2.7.1.1Lokasi Lokasi merepresentasikan tempat yang tetap di dalam sistem dimana barangatauentitiesyangadadalamsistemmengalamipemrosesan,penyimpanan, prosestunggu,danaktivitaslainnya.Jenislokasiyangpalingbanyakdigunakan pada penelitian ini adalah antrian atau konveyor. Kedua lokasi tersebut merupakantempatterjadinyapergerakandantransferentitasdarisatutempatke tempat lainnya dengan panjang jarak yang ditentukan berdasarkan panjangnya antrianataupanjangnyakonveyoritusendiri. 2.7.1.2Entitas Entitas merupakan segalabentuk barang yang diproses di dalam model. Sebagai contoh entitas di dalam masing – masing sistem antara lain pasien di dalam sistemrumahsakit, part produkdi dalam pabrik, dannasabah didalam sistemBank.Entitasdidalamsistemmengalamipemrosesanyangdapatberupa transferataupergerakan,perbuahanbentuk,danprosestunggu. 2.7.1.3ResourceatauSumberDaya Resourcemerupakanoperator,perlengkapan,atauperalatanlainnyayang digunakan untuk menjalankan satu atau lebih fungsi yang ada di dalam sistem. Fungsi – fungsi yang dijalankan resource antara lain memindahkan entitas, melakukanoperasipemeliharaanpadalokasi,melakukanoperasi–operasikerja yangmembuatentitasmenunggudalamsistem,dansebagainya. 2.7.1.4Kedatangan Kedatangan merupakanmekanismeyangmenjelaskan bagaimanaentitas masukkedalamsistem.Entitasdapatmasukkedalamsistemsecarasatupersatu

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 69

ataupun dalam batch. Jumlah entitas yang masuk setiap kedatangan disebut kuantitas batch atau ukuran batch, sedangkan waktu antara kedatangan batch entitastersebutdisebutinterarrival timeataufrekuensikedatanagn.Jumlahsetiap kedatangan dan waktu antar kedatangan dapat konstan dan berubah – ubah berdasarkanpenggunaandistribusidata. 2.7.1.5Variabel Variabelmerupakantempatmeletakkannilai–nilairealmaupuninteger yang berubah–ubah selama simulasi berlangsung. Variabel biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan atau untuk pengumpulan data. Variabel juga digunakanuntukmelacaknilai–nilaistatistikmemonitoraktivitassistemselama simulasiberlangsung. Berbagaicontohfungsivariabelyangbergunauntukmengetahuinilai– nilai suatu elemen sistem pada suatu waktu tertentu dalam simulasi, antara lain digunakanpadasistem: • Jumlahnasabahyangmenunggupadaantrian • Lamawaktutunggupadaperiodetertentu • JumlahpersediaanWork in Process • KuantitasProduksi VariabeldalamsimulasiProModeldibedakanmenjadiduajenis: 1. GlobalVariabel Merupakanvariabelyangdapatdigunakankapanpunpadasemuabagiandari modelsimulasi.Nilaipadavariabelglobalakantampaksangatdinamisselama simulasiberlangsungdandapatjugamengalamiperubahansecarainteraktif. 2. LokalVariabel Merupakan variabel yang digunakan untuk kebutuhan sesaat dan hanya digunakan pada operasi – operasi tertentu di dalam model. Sebagai contoh adalahpenggunaanvariabellokalpadaoperasitertentuditabelproses, move logic yang terdapat pada tabel Routing, logic pada tabel kedatangan, initialization atautermination logic, dansebagainya.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 70

2.7.1.6Proses Proses menggambarkan karakteristik operasi yang terjadi pada lokasi – lokasiyangadadidalamsistem.Contohkomponenprosesantaralainwaktuyang diperlukanentitasberadadalamsuatulokasi,sumberdayayangdibutuhkanuntuk menyelesaikanoperasi,danhallainnyayangterjadipadalokasisepertipemilihan entitaskelokasitujuandansebagainya. 2.7.1.7Routing Routing menggambarkanalurtahapanprosesyangakandilaluiolehentitas setelah melalui proses sebelumnya. Alur tersebut dapat berupa perpindahan lokasi, perubahan jenis entitas, dan perubahan kuantitas entitas. Dalam routing terdapat aturan yang digunakan untuk melakukan pemilihan lokasi proses selanjutnya oleh entitas yang dinamakan routing rules. Penggunaan aturan tersebut secara garis besar bertujuan untuk memilih lokasi mana yang menjadi tujuanselanjutnyadarientitasdenganmempertimbangkankondisidanposisidari lokasisertaperintahkerjayangdiberikanpadaentitas. 2.7.2 Konsep–KonsepDasarModelSimulasiProModel DidalamsimulasiProModelkhususnyasimulasiuntuklinipackagingdi dalam suatu manufaktur, terdapat dua konsep utama yang membentuk proses kerja yaitu konsep penggabungan dan pemisahan benda kerja untuk sementara yangberupaproses loading dan unloading sertaproses pengambilankeputusan jalannya proses kerja yang dipengaruhi pada kondisi proses sebelumnya yang terjadipadalokasiataupadaentitas. 2.7.2.1Temporary Attachment Konsep penggabungan entitas untuk sementara pada ProModel ditunjukkan oleh statement LOAD dan UNLOAD. Kedua statement tersebut untukmenggambarkankondisientitasyangsecaratemporerdigabungkandengan entitas lainnya diproses dan dipindahkan secara bersama kemudian dipisahkan kembali.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 71

2.7.2.2Decision Statement Di dalam ProModel dapat dibuat statement – statement kerja berfungsi sebagai pengontrol dalam pengambilan keputusan. Salah satu contoh statement tersebutadalah statement IF – THEN –ELSE. Statementinidigunakandengan formatsebagaiberikut: IFconditionTHENaction1ELSEaction2 Statmenttersebutmenunjukkanbahwajikakondisiterpenuhiataubenar, maka sistem harus menjalankan perintah action1. Sebaliknya jika kondisi tidak terpenuhiatausalah,makasistemharusmenjalankanperintahaction2. 2.7.3 OutputSimulasiProModel Setelahsimulasiselesaidijalankan,ProModeldapatmemberikanlaporan kondisidarimasing–masingnilaiperformasistemdalamberbagaibentukyang antaralainbagan,grafik,danpetakondisi.Salahsatufituruntukmenampilkan outputsimulasiyangdimilikiolehProModeladalahState Chart.Terdapattujuh tipelaporankondsiyangditampilkandalamoutputProModelantaralain: 1. UtilisasiLokasi(Location Utilization) Menunjukkan presentse antara waktu suatu lokasi digunakan dan waktu simulasi. 2. KondisiLokasi(Location State) Menunjukkan presentase lokasi mengalami kondisi idle, dalam opersai, menunggukedatanganentitas,blockedataudown. 3. Waktu Downtime Multikapasitas Lokasi (Multiple Capacity Location Downtime) Menunjukkan persentase dari waktu setiap lokasi yang memiliki multi kapasitasdalamkeadaandown. 4. SumberDayayangTertahandalamPerpindahan(Resource Blocked in Travel) Menunjukkan presentase waktu suatu sumber daya dalam keadaan blocked atautidakdapatberpindahkelokasitujuankarenaterjadinyabloking. 5. UtilisasiSumber(Daya Resource Utilization) Menunjukkanpresentasewaktuyangdimilikiolehsumberdayadalamsistem pada kondisi terutilisasi. Kondisi tersebut adalah pada saat sumber daya

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 72

melakukan proses terhadap entitas, memindahkan entitas, atau melakukan operasi–opersikerjapadalokasi. 6. KondisiSumber(Daya Resource State) Menunjukkanpresentasewaktuyangdimilikisumberdayamengalamikondisi terutilisasi atau digunakan, idle, down, perpindahan untuk digunakan atau disimpan. 7. KondisiEntitas(Entity State) Menunjukkan presentase waktu yang dimiliki entitas mengalami kondisi perpindahan,menunggu,diproses,ataupunblocked.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 73

BAB 3 METODE PENELITIAN Bab3adalahmetodepenelitianyangberisipengumpulandanpengolahan data.Padababiniterdapatseluruhdatayangberhubungandanmenunjanguntuk digunakan dalam proses penelitian dancara pembuatan model simulasi dengan menggunakansoftware JackdanProModel. 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Subbabinimemberikaninformasimengenaisejarahperusahaan,visimisi, bisnis dan organisasi yang ada pada perusahaan yang menjadi objek dalam penelitianini. 3.1.1 SejarahPerusahaan Unilever merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia yang beroperasi di sekitar 75 negara. Perusahaan yang berlogo “U” ini bergerak di bidangkebutuhandasardenganpasaranutamaadalahdeterjen,pangandanbarang kosmetika. Unileversecara resmi berdiri tanggal 1Januari1930 dengankantor pusatdiLondon(Inggris)danRotterdam(Belanda). SejarahUnileversebenarnyaberawaldariperleburanduaperusahaanyaitu “Margarine UNIon” dari Belanda dan “LEVER Brothers” dari Inggris. Lever Brothers yang didirikan pada tahun 1885 oleh William Hesketh Lever (1851 1925) mempunyai usaha utama di bidang sabun tetapi juga memproduksi margarin.PersamaandariLeverBrothersdanMargarineUnionadalahsamasama memproduksiconsumer goods,berkecimpungdalambidangyangmenggunakan bahanbakuyangsama,danmempunyaijalurdistribusiyangluas. Cikal bakal PT Unilever Indonesia, Tbk. dimulai ketika sebuah pabrik sabun dengan nama Lever Zeep Fabrieken N.V. dibangun pada tanggal 5 Desember1933didaerahAngke,JakartaKota.Duatahunkemudian,berdirilah VandenBerg’sFabriekenN.V.dilokasiyangsamayangmenghasilkanmargarin BlueBand.KeduapabrikinilahyangmenjadicikalbakalUnileverIndonesiayang kemudianberkembangpesat.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 74

3.1.2 Visi,MisidanTujuanPerusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk. mempunyai visi yaitu menjadi pilihan pertamabagilangganandankonsumen,sedangkanmisiyangdipegangadalah: 1. Menjadiyangpertamadanterbaikdikelasnyadalammenemukankebutuhan danaspirasidarikonsumen. 2. Menjadidekatdalampasaruntuklangganandanpemasok. 3. Memindahkanaktivitastambahanyangtidakbernilaidarisemuaproses. 4. Mencapaikepuasankerjauntuksemua. 5. Menujutargetusaha,penambahankeuntungan,dankepastianmengenaiupah untukpekerjadanparapemegangsaham. 6. Patutmendapatkehormatandankesempurnaan,perhatianterhadapkomunitas danlingkungan. PTUnileverIndonesia,Tbk.adalahperusahaanyangbergerakdibidang industri penyediaan kebutuhan seharihari (Consumer Goods). Untuk itu perusahaaninimenetapkantujuanpendiriansebagaiberikut: 1. Memenuhi kebutuhan seharihari setiap anggota masyarakat dimanapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapisecarakreatifdankompetitifdenganprodukprodukbermerkdan layananyangmeningkatkankualitaskehidupan. 2. Akaryangkokohdalambudayadanpasarlokaldiduniamerupakanwarisan yangtidakternilaidanmenjadidasarbagipertumbuhanperusahaandimasa yangakandatang.Perusahaanakanmenyertakankekayaanpengetahuandan kemahiran Internasional untuk melayani konsumen lokal sehingga menjadi perusahaanyangbenarmultilokal. 3. Keberhasilan jangka panjang perusahaan menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi terhadap kerjasama yang sangat efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasangagasanbarusertakeinginanuntukbelajarterusmenerus. 4. Perusahaanpercayabahwakeberhasilanmemerlukanperilakubersamayang berstandar tinggi tehadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempatkitatinggal.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 75

Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutuprodukbertarafinternasional,seluruhpabrikPTUnileverIndonesia,Tbk. telah mendapat sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat tersebut diawali oleh pabriksabundankosmetikadiRungkut,Surabaya,padatahun1997dandisusul olehpabrikpabriklainnyapada1998. Sebelumnya pabrikpabrik Unileverjuga sudah mendapatkan sertifikat Total Productive Maintenance (TPM) dari Japan Institute of Plant Maintenance(JIPM)Jepang,sertapenghargaannihilkecelakaan dariUnileverGlobalmaupunpemerintahRI.Untukmenjaminkeselamatandan kesehatan kerja karyawan, PT UnileverIndonesia, Tbk.juga mulai menerapkan sistemmanajemenkeselamatandankesehatankerja(SMK3). 3.1.3 Lokasi PTUnileverIndonesia,Tbk.berkantorpusatdiGedungGrahaUnileverdi Jl. Gatot Subroto Kavling 15, Jakarta Selatan, dan mempunyai pabrik berteknologi modern di dua kawasan industri, yaitu di Kawasan Surabaya Industrial Estate Rungkut(SIER)dandiKawasanIndustriJababekaCikarang. Pabrik makanan (Divisi Foods) terletak di Jalan Jababeka IX Blok D No.129, Cikarang, Bekasi. Sedangkan pabrik HPC Liquid terletak di Jalan JababekaRayaBlokO,Cikarang,Bekasi17520.Lokasiperusahaanberadadalam kawasan industri yang strategis dan memang telah disediakan oleh pemerintah beserta fasilitasfasilitas yang memadai seperti penyediaan air bersih dan penyediaanelectricity. Luas keseluruhan pabrik Cikarang sekitar 20 Ha yang terdiri atas bangunankantorutama,ruangproduksi,gudang,kantin,poskeamanan,tempat parkir, lapangan, dan ruang penunjang kegiatan produksi seperti ruang boiler, ruangmesinpendingin,danpengolahanlimbah. 3.1.4 ProdukdanPemasaran Unilever secara global (termasuk PT Unilever Indonesia, Tbk.) memproduksibarangbarangkonsumenatauconsumer goodsdanmempunyaidua divisiproduksiyaitu:

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 76

1. Unilever Home and Personal Care (UHPC)Division Divisiiniterbagilagimenjaditigabagianyaitu: a. Laundry yang memproduksi deterjen bubuk (, ), pelembut pakaian(Molto,Comfort),pemutihpakaian(Sunclin). b. House Hold Care yang memproduksi pembersih lantai (Superpell, ),sabuncairpencucipiring(Sunlight). c. Personal Care yang memproduksi produk perawatan rambut (, , Brisk, Organics), perawatan kulit (Citra, , Pond's dan Hazeline),deodorant(,),sabunmandi(,,), pastagigi(,Closeup).

Gambar 3.1 ProdukHome and Personal Care 2. Unilever Food and ICDivision Divisiiniterbagilagimenjadiempatbagianyaitu: a. Frozen Foodsyangmemproduksieskrim(Wall’s).Berbagaijeniseskrim Wall’s diproduksi di sini seperti es krim , Paddle Pop, Feast, Cornello,dansebagainya. b. yangmemproduksiteh(,,Gibson,LYL,Lanchoo, Choysa,Bushells,PGTips,IceTea). c. Culinaryyangmemproduksibumbumasak(Royco,Aromatdan).

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 77

d. Spread Cooking Category (Margarine & Bakery Fat)yangmemproduksi margarin(BlueBand),selai(Skippy). Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh Unilever Food & IC dapat dilihatpadaGambar 3.2.

Gambar 3.2 ProdukUnilever Food and IC ProdukprodukyangdiproduksitersebutakandipasarkanolehPTUnilever Indonesia, Tbk.ke seluruh konsumen yang tersebardiIndonesiamaupunyang adadiluarnegeri.PTUnileverIndonesia,Tbk.sebagaiperusahaanyangberstatus Penanaman Modal Asing (PMA) tidak menjual produknya secara langsung ke konsumen atau pengecer tetapi menjual melalui distributor dan pedagang pedagang besar yang berjumlah 300 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Gambar 3.3 memperlihatkan diagram alir pemasaran produk PT UnileverIndonesia,Tbk.

Gambar 3.3 DiagramAlirPemasaranProdukPTUnileverIndonesia,Tbk

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 78

PT Unilever Indonesia,Tbk. memiliki kantorkantordepot yang tersebar di beberapa kota besar di Indoneasia antara lain Jakarta, Surabaya, Medan, Padang,Bandung,Yogyakarta,Semarang,dansebagainya.Masingmasingdepot inidikelolaolehseorangmanajer,yangbertugasmembantuparadistributordalam hal mempromosikan hasil produksi dari perusahaan untuk dipasarkan kepada konsumen. 3.1.5 Organisasi StrukturorganisasiyangditerapkandiPTUnileverIndonesia,Tbk.adalah organisasi lini dan staf, yang berarti tanggung jawab tertentu dibagi antara spesialis dan staf, tetapi mereka memberikan laporan kepada pimpinan yang memikul tanggung jawab keseluruhan atas operasi tersebut. Pimpinan tertinggi beradaditanganPresidenDirektur.PresidenDirekturinimenerimalaporandari tujuh orang direkturyaitu Food Director, EsKrim Director, Home & Personal Care Director,Supply Chain Director,Human Resources & Customer Relation Director,Sales Director,danFinance Director. Tugas dan tanggung jawab yang ada di struktur organisasi Pabrik MakananPTUnileverIndonesia,Tbk.adalahsebagaiberikut:

• Supply Chain Director • Bertugas untuk mengkoordinasi aktivitasaktivitas teknik dari kegiatan perusahaan. • Bertanggungjawabdalammemastikanefektivitasdanefisiensipelaksanaan dariseluruhsistemmanajemenmutuperusahaan. • Technical Manager  Bertanggung jawab terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen dari seluruhaspekoperasidanmemastikanpersediaanprodukdenganmutuyang baik,biayaterendah,dantepatwaktu.  Bertugas melaporkan pelaksanaan tanggung jawabnya secara langsung kepadaSupply Chain Director. • Production Manager • Bertanggungjawabterhadappengelolaanmutuprodukmenurutspesifikasi dankondisiproses.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 79

• Bertugas untuk memastikan agar bahan mentah, Packaging material, dan produkakhirdisimpandalamkondisiyangsesuai,mudahdigunakan,dan dipindahkan. • Plant Engineer • Bertugas untuk merencanakan dan mengorganisasikan pemeliharaan yang diperlukan dari seluruh peralatan dan fasilitas pendukung lainnya serta memastikanseluruhperalatanproduksiyangbaruterinstalasidenganbenar. • Senior Product Development Manager • Bertugasuntukmerancangprodukbaru,memantapkanprodukyangtelah ada dengan kebutuhan konsumen, mengembangkan proses dan memastikanprodukyangdikembangkandapatdiproduksipadaliniyang telahadaataupadaperalatanproduksiyangdiusulkan. • Senior Packaging Development Manager • Bertanggungjawabdalampengembangankemasanbarudanpeningkatan kemasanyangtelahadaagarmemuaskandansesuaidengankebutuhan konsumen. • Quality Manager • Bertugas untuk mengelola seluruh pengujian spesifik yang sesuai dan memeriksa mutu dari bahan mentah, material pengemas, dan produk akhir. • Human Resources Manager • Bertanggung jawab dalam perekrutan dan pemberian pelatihan kepada karyawannonstafpadalokasipabrikbersangkutan, • Bertugasuntukmenciptakanlingkungankerjayangamandansehat. AdapunbentukdepartementasiyangdigunakandiPTUnileverIndonesia, Tbk. adalah gabungan dari departementasi berdasarkan produk dan departementasiberdasarkanfungsi.Terdapatduadivisiberdasarkanprodukyaitu Unilever Home and Personal Care (UHPC)DivisiondanUnilever Food and IC Division. Berdasarkan fungsinya terdapat tujuh bagian fungsional yaitu Bagian Pemasaran, Riset Pemasaran, Penjualan, Keuangan, Teknik, Pengembangan ProdukdanKemasan,danSumberDayaManusia.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 80

3.1.6 KetenagakerjaandanKesejahteraanKaryawan 3.1.6.1Ketenagakerjaan TenagakerjaPTUnileverIndonesia,Tbk.Cikarangterbagimenjadidua golonganyaitustafdannon–staf.Yangdimaksuddengankaryawanstafadalah orangorang yang menjalankan manajemen perusahaan dan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan, seperti kepala pabrik hingga kepala bagian. Adapun karyawan nonstaf terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak. Berdasarkan atas tanggung jawabnya(job class) karyawantetapterdiri daritigagolongan,yaitugolonganA,BdanC. Tenagakerjabagianstafdanadministrasi(dinasnormal)mempunyaijam kerjayangdimulaipukul07.30sampai15.00untukhariSeninsampaiJumatdan pukul 07.30 sampai 13.00 untuk hari Sabtu dengan waktu istirahat dari pukul 11.30sampai12.30.Tenagakerjadinas shift (regu)bekerja selama8jam kerja dari hari Senin sampai Sabtu dengan waktu istirahat selama 0,5 jam. Adapun pembagianshift perhariyangditerapkanadalahsebagaiberikut:

 Shift pagibekerjadaripukul06.00sampai14.00denganwaktuistirahat daripukul09.30sampai10.00.  Shift siangbekerjadaripukul14.00sampai22.00denganwaktuistirahat daripukul17.30sampai18.00.  Shift malambekerjadaripukul22.00sampai06.00denganwaktuistirahatdari pukul02.00sampai02.30. Pengisiandaftarhadirkaryawanmenggunakankartuprick clockyangdiisi pada saat masuk dan pulang kerja. Kerja lembur akan dilaksanakan bila ada pekerjaanyangtidakbisaditangguhkanataudilaksanakanpadajamkerjanormal. Sistem pengupahan karyawan PT Unilever Indonesia, Tbk. berdasarkan atas tanggungjawabpekerjaanatauprestasikaryawantersebut.Dalampelaksanaannya akan mengacu pada faktorfaktor seperti indeks harga konsumen, tingkat pengupahan,tingkatperkembanganekonomi,dankemampuanperusahaan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 81

3.1.6.2FasilitasdanKesejahteraanKaryawan Sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang disetujui oleh serikat pekerja (menjadi anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia sejak 1982) dan perusahaan maka PT Unilever Indonesia, Tbk. memberikan fasilitas, tunjangan,danjaminansosialkepadatenagakerjasebagaiberikut: a. Makandikantinpadajamistirahatuntuksemuakaryawan.Setiapkaryawan berhakatasistirahatdanmakansetelahmelaluiempatjamkerjatermasukjika lembur.PadabulanRamadhandiberikanuangmakansebesar90%daribiaya makanuntukkaryawandinaspagi. b. Saranapengobatangratisuntukkaryawandankeluarganya(tigaoranganak) meliputi perawatan di rumah sakit yang telah ditentukan, pembayaran gaji selama sakit, pengobatan dan perawatan gigi, penggantian kacamata dan bingkai, penggantian biaya bersalin untuk pegawai wanita, dan bantuan Rp 500.000,untukistrikaryawan. c. Koperasikaryawan. d. Programkepemilikanrumah. e. Tunjanganperumahanberupauangyangdiberikansetahunsekali. f. Programkepemilikankendaraanbermotor. g. Klubolahraga,kesenian,rekreasi,danpembinaanrohani. h. Programasuransitenagakerja. i. Pembinaankeluargaberencanalestaridanbalita. j. Santunankematian. k. Tunjangan pensiun berupa uang pesangon saat karyawan memasuki usia pensiun(55tahun). l. Tunjanganbelajaranakkaryawanyangberprestasi. m. Beasiswabagianakkaryawanyangditerimadiperguruantingginegeri. n. Programtabunganpendidikan. o. Penghargaankerjadiberikankepadakaryawanyangtelahbekerjaselama15 tahun berupa arloji dan yang telah bekerja selama 25 tahun berupa uang sejumlahsatubulangaji. p. Tunjangancutisatutahunsekalidalambentukgajike13.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 82

q. Cuti besar untuk tiap 6 tahun masa kerja berupa 74 hari cuti di luar cuti tahunan dengan biaya pulang kampung ditanggung perusahaan atau dalam bentukduabulangajiditambah14haricutidiluarcutitahunan.Cutitahunan diberikanselama12hariuntukkaryawanmasakerja<10tahun,15hariuntuk karyawanmasakerja10tahun,18hariuntukkaryawanmasakerja20tahun, dan21hariuntukkaryawanmasakerja30tahun. r. Kesempatannaikhajidenganpembayarangajipenuh. s. Tunjanganharirayasebesar1,5bulangajikotor. Selaintersebutdiatas,padaakhirbulantiapkaryawantetapmendapatkanpaket berupaprodukkebutuhanrumahtanggayangdiproduksiolehPTULITbk.,yaitu margarinsebanyak6kg,tigabatangsabuncuci,7buahsabunmandi100g,4kg detergenbubuk,6bungkuspastagigi,tigabotolsampo100ml,dansatucanister bahanpembersih. 3.2 Pabrik Es Krim Wall’s PabrikEsKrimWall’sdiresmikandandioperasikanpadatahun1992di Cikarang,Bekasi.Padatahun1993,kapaistasproduksipabrikWall’smengalami peningkatan. Dalam perkembangan selanjutnya, pabrik Es Krim Wall’s telah mengalami beberapa kali perluasan area produksi dan penyimpanannya yang disebutCold Storageuntukmengimbangipeningkatanpasaryangsemakintinggi akanprodukmereka. Pada tahun 1995, pabrik Es Krim Wall’s mencangkan progran Total Productive Maintanance (TPM) yang dibina oleh Japan Institute of Plant Maintance(JIPM).TujuandariprogramTPMiniadalahuntukmewujudkanzero fault(tanpakesalahan),zero accident(tanpakecelakaan),danzero defect(tanpa cacat)selamapabrikberoperasi. Dalamupanyanyameningkatkankualitasproduksidanproduknya,pabrik EsKrimWall’stelahmeraihtigasertifikatISOyangdiberikanolehKEMAN.V Belanda,yaituISO9001Certificationpadatahun1998,ISO14001Certification padatahun1999,danISO18000Certification.Ketigaspesifikasitersebutdiatas diberikan sebagai penghargaan atas keberhasilan pabrik Es Krim Wall’s dalam menerapkan sistem manajemen produksi (ISO 9001). Lingkungan hidup (ISO

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 83

14001),danmanajemenkesehatandankeselamatan(ISO18000).Selainsertifikat ISO, pabrik Es Krim Walls juga meraih beberapa sertifikat dan penghargaan lainnya, yaitu Bronze Excellece Trophy, TPM Excelence Award, TPM ConsistenceAwardpadatahun2002,HACCPCertificationpadatahun2004,dan TPMSpecialawardpadatahun2005. 3.2.1 LokasiPabrik PT Unilever Indonesia, Tbk. Divisi Es Krim Wall’s terletak di kawasan industriJababeka,beralamatdiJl.JababekaIXBlokDKav1–29,Cikarang, Bekasi17520.KawasanindustriJababekasebagailokasipabrikWall’smemiliki letakyangstrategiskarenadekatdenganaksesjalantolsehinggamempermudah dalampenyediaanbahanbakudanpemasaranproduk.Selainituuntukkebutuhan energi, pabrik Es Krim Wall’s mendapatkan pasokan listrik dari PLN dan PT Cikarang Listrikindo sedangkan untuk pasokan air bersih diperoleh dari PT JababekaInfrastruktur. 3.2.2 StrukturOrganisasiPabrikEsKrimWall’s Struktur organisasi pabrik Wall’s merupakan gabungan dari struktur organisasigarisdanstrukturorganisasifungsional.Padastrukturorganisasigaris, wewenangdiberikanolehpimpinankepadastrukturdibawahnyasecaralangsung sedangkan pertanggungjawaban diberikan oleh bawahan kepada atasannya. Keuntungan struktur organisasi ini adalah adanya spesialisasi dan adanya pengawasansecaralangsung.BaganstrukturorganisasipabrikWall’sditunjukkan olehGambar 3.4.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 84

Gambar 3.4StrukturOrganisasiPabrikEsKrimWall’s 3.2.3 ProsesProduksiEsKrimWall’s Secara garis besar, proses produksi Es Krim Wall’s dibagi menjadi beberapaareaproduksiyaitu: 1. Choco Melting Area Bagian ini merupakan bagian pembuatan adonan coklat dimana coklat dicairkan dan disimpan pada suatu tabung dengan suhu tertentu untuk kemudiandilanjutkankeprosesareamelaluisuatusaluranpipa. 2. Hot Water Product Plan Bagianinimerupakanbagianpabrikyangkhususdibangunsebagaibangunan untuk menyiapkan air panas yang akan menjadi dalah satu bahan utama pembuatanEsKrim.Airpanasdialirkankestemdanditampungdalamsebuah tabung yang terus menerus dipanaskan melalui suatu saluran pipa. Sama seperticoklatdarichoco melting areaa,airpanasinidipompamelaluipipake prosesarea. 3. Liquid Ingredient Storage Bagianinimerupakanbagianpenyiapanbahan – bahancairsepertiglukosabahan cair seperti glukosa danvegetable oil. 4. Cone BoilingArea

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 85

UntukbeberapajenisEsKrimyangdiproduksiolehpabrikWall’sdibutuhkan wafer cone seperti salah satunya adalah Es Krim Conello. Wall’s tidak meproduksi wafer cone tetapi bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memproduksiwafer cone. 5. ProcessingArea Padaareaprosesinidilakukanbanyakkegiatanproduksi,dimulaidariproses mixingantaraairpanasdanbahanbakucairsepertiglukosadanvegetable oil. Proses ini dilakukan di mesin mixer, dengan ditambahkan bahan baku lain secaramanual.Prosesmixinginimemakanwaktucukuplama,karenaharus dilakukansampaisemuabahantercampurdenganbaik.Setelahprosesmixing selesai,makaadonandipompauntukdilanjutkankeprosespasteurisasiuntuk mematikan bakteri – bakteri yang mungkin terkandung dalam bahan yang digunakan. Sebelumnya adonan disalurkan melalui balance tank untuk didinginkandenganglikoldansetelahitudipanaskan.Tujuandariprosesini adalah untuk mengetahui apakah adonan sudah siap dilanjutkan ke proses sebelumnyaataubelumkarenajikaadonankurangbaikmakaadonantersebut tidakdapatmengerasmenjadiEsKrim,prosesinidinamakanhomogenisasi. Setelah melalui proses homogenisasi dan pasteurisasi, maka adonan kemudiandisalurkankeAgeing Tank untukdicampurkansesuaidenganrasa yang diinginkan, misalnya rasa vanilla atau rasa coklat. Setelah diberi campuranrasa,makaadonandimasukkankedalamtangkipenyimpananpada suhu kurang dari 10 oC dan kemudian disalurkan ke mesin – mesin sesuai denganjenisEsKrimdanbentukkemasannya.Padamesin–mesintersebut dilakukanprosespembentukandanpengepakan. 6. TunnelPenyimpanan Setelah Es Krim dan dikemas satu persatu dalam kemasan baik itu plastik maupun cup, Es Krim – Es Krim tersebut disalurkan melalui Konveyor ke ruanganpendinginatautunnelpendinginuntukmengeraskanEskrimsebelum dilakukanprosespackaging.SuhudidalamtunnelEsKrimtersebutadalah 40oCdanlamaEsKrimtersebutberadadidalam tunneladalah20menit.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 86

7. PackagingArea SetelahEsKrimberadadidalamtunnelselama20menit,Eskrimjaditersebut kemudianakandikemasataudimasukkankedalamkotakkartondimanasatu kotak terdiri dari beberapa bungkus Es Krim. Dan setelah dikemas dalam kotak,kotak–kotaktersebutakandimasukkankedalamkotak fibrite yang lebihbesardimanasatukotakfibriteterdiridaribeberapakotakkarton.Kotak –kotakfibrite tersebutkemudianakandisalurkankembalimelaluikonveyor keruangancold store. 8. Cold store Es dalam fibrite disimpan di dalam cold store yang merupakan tempat penyimpananbarangjadi.Suhudicold storeinidijagadengansensoryaitu 24oC. Jika suhu di atas 24oC maka petugas akan mengetahuinya melalui alarm yang menyala. Hal ini dilakukan untuk menjaga Es tetap dingin dan beku. Selain tempat penyimpanan, cold store juga merupakan ruangan unloadinguntukbarang–barangjadiyangakandikirimkeluardaripabrik. 3.2.4 LiniPackagingEsKrimMiniConettoWall’s PenelitianiniberlangsungpadaliniPackagingkotakkartonEsKrimMini Cornetto240gramberisi12unitEsKrimMiniCornettodengan2rasayang berbeda.Terdapat2jeniskotakkartonEsKrimMiniCornettoyaitu: 1. KotakkartonberwarnaMerahterdiridari6buahEsKrimMiniCornettorasa Cookies&Creamdan6buahEsKrimMiniCornettorasaBlackForest 2. KotakkartonbewarnaCreamterdiridari6buahEsKrimMiniCornettorasa Chocolatedan6buahEsKrimMiniCornettorasaVanilla. Lini ini menggunakan satu konveyor sepanjang 1045 cm dengan kecepatan 11 meter permenit.Sepanjang Konveyor tersebut terdapat 20orang packer yangposisinyasalingberhadapandua–duadanbertugasmelakukan pengepakan terhadap Es Krim Mini Cornetto ke dalam kotak karton tersebut. Packer tersebutlah yang akan menjadi objek pada studi ergonomi dan optimalisasidalampenelitianini.Packertersebutberasaldaripihakketigaatau dapatdisebutjugapackerkontrak.Totaljumlahpackerpihakketigadaritigashift adalah60orang.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 87

Selain packer yang bekerjabekerjalangsung langsung menangani pengepakan, terdapat 2 orangoperatoruntukmenyiapkanlembarankotakkartonpadamasing–masing mejakerjapacker sebagaiperlengkapanutamauntuk packerdalammelakukan pengepakan. Dibawah ini merupakan tata lini produksi hingga lini packaging MiniCornetto.

Gambar 3.5 TataLetakLiniProduksidanLiniPackagingMiniCornetto

Gambar 3.6 TataLetak PackerdalmLini PackagingKotakKartonMini Cornetto 3.2.5 DataWork Environment Datawork environmentinimerupakandatasekunderyangdidapatkandari divisisafety & yardpabrikfoodPTUnileverIndonesia.Datainimerupakandata

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 88

work environment yang diambil pada periode Februari 2010. Data work environmentuntuklinipackagingprodukMiniCornettoadalahsebagaiberikut:

Tabel 3.1 DataWork Environment Faktor Lingkungan Kerja Hasil Pengukuran Cahaya 134 (Lux) Kebisingan 86 (dBA) Temperatur 19.2 (o C) Kelembapan 58.4 (%) 3.3 Identifikasi Permasalahan Untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan ergonomi yang terjadi pada lini Packaging secara akurat maka dilakukan pengambilan data anamnesa ergonomi pada lini packaging Mini Cornetto tersebut. Tujuan dilakukannya pengambilan data ini adalah untuk memastikan bahwa pemilihan objekpenelitian dapatmendukung tujuanyangingin dicapai dari penelitian ini. Dengananamnesaergonomidapatdipastikanbahwastasiunkerjalinipackaging Mini Cornetto belum memberikan kenyamanan bagi pekerja nya sehingga menimbulkanberbagaikeluhanfisik.Pengambilandatakeluhanfisikdilakukan lewatpenyebarankuesioneranamnesaergonomiterhadap60orangpacker.Data hasil anamnesa ergonomi ini memberikan informasi bagian tubuh mana dari packeryangseringkalimengalamikeluhansakitataunyeriakibatdaripekerjaan yang mereka lakukan. Berikut ini merupakan data banyaknya keluhan sakit packeryangberadapadaliniPackagingMiniCornettosertabagianbagiantubuh yang mengalami sakit. Hasil observasi lebih lengkap terdapat pada lampiran. Berikutadalahrekapitulasidarihasilobservasitersebut: Tabel 3.2 DataFatigueHasilAnamnesaErgonomi

Bagian Tubuh Keparahan Frekuensi 1 2 3 4 A B C Tangan Kanan 19 32 8 1 35 21 4 Keparahan Frekuensi Tangan Kiri 1 2 3 4 A B C 28 26 4 2 44 11 5

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 89

Tabel 3.2 DataFatigueHasilAnamnesaErgonomi(Sambungan)

Keparahan Frekuensi Pergelangan Tangan Kanan 1 2 3 4 A B C 23 33 3 1 39 20 1 Keparahan Frekuensi Pergelangan Tangan Kiri 1 2 3 4 A B C 29 30 1 0 40 20 0 Keparahan Frekuensi Siku Kanan 1 2 3 4 A B C 42 17 0 1 58 2 0 Keparahan Frekuensi Siku Kiri 1 2 3 4 A B C 46 13 0 1 55 5 0 Keparahan Frekuensi Bahu Kanan 1 2 3 4 A B C 9 17 33 1 21 35 4 Keparahan Frekuensi Bahu Kiri 1 2 3 4 A B C 22 15 22 1 29 24 7 Keparahan Frekuensi Leher Kanan 1 2 3 4 A B C 26 23 9 2 34 24 2 Keparahan Frekuensi Leher Kiri 1 2 3 4 A B C 29 20 9 2 36 22 2 Keparahan Frekuensi Punggung 1 2 3 4 A B C 9 22 22 7 24 32 4 Keparahan Frekuensi Kaki 1 2 3 4 A B C 22 25 8 5 39 14 7 Keparahan Frekuensi Kepala 1 2 3 4 A B C 27 30 2 1 50 9 1 Keparahan Frekuensi Mata 1 2 3 4 A B C 44 16 0 0 57 3 0 Denganketentuansebagaiberikut: • Tingkatkeparahan 1=Ringan KategoriRingandisinididefinisikansebagaikeluhanyangdapatdiatasidengan sedikitperegangan,tidakmenimbulkangangguanpekerjaan. 2=Sedang KategoriSedangdisinididefinisikansebagaikeluhanyangdapatdiatasidengan beristirahat sejenak, akan tetapi masih dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 90

3=Berat Kategori Beratditandaidengan rasa keram pada bagiantubuhyangdikeluhkan danmembutuhkanistirahatlebihpanjangdanmenghentikanpekerjaansejenak. 4=Sangatberat Kategori Sangat berat membutuhkan penanganan khusus dari OHS serta tidak dapatmelanjutkanpekerjaankembali. • Frekuensikejadian A=Jarang Kategori Jarang didefinisikan sebagai keluhan yang terjadi lebih hanya sesekali saja. B=Sering KategoriSeringdidefinisikansebagaikeluhanyangterjadibeberapakalidalam1 haripekerjaan. C=Selalu KategoriSelaludidefinisikansebagaikeluhanyangterjadisepanjangmelakukan pekerjaan. Hasilpengisiandataanamnesaergonomiuntukmasing–masing packer kemudian diolah dengan menggunakan sistem pembobotan, dimana untuk tiap bagian tubuh akan dilakukan pengalian antara nilai tingkat keparahan dan frekuansi(nilaifrekuensidijadikannumerikdimanaA=1,B=2,danC=3).Hasil pengalian ini akan didapatkan bobot keluhan yang dirasakan oleh masing – masingpackerterhadapbagiantubuhmereka. Hasilpengaliannilaikeluhantiap–tiapbagiantubuhuntukmasing–masing packerditampilkanmelaluiTabel 3.3.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 91

Tabel 3.3 HasilPembobotanNilaiKeluhanMasing–MasingPacker Kaki Mata kepala SikuKiri BahuKiri Punggung LeherKiri SikuKanan TanganKiri BahuKanan LeherKanan TanganKanan Bagian Tubuh PergelanganKiri PergelanganKanan

111211121114911 2 1212 1 1 1 1 3 4 9 912121 1 311911199118611 4 446622448861241 522222299998622 622221169229244 722221169118622 8 22 2222443312121 1 911994444446922 1022121122444111 1121441144112222 1222 342164111232 2 1311111111111611 1441112132223111 1564842446666822 1622441144116211 1711111144114111 1811411111111411 1941111166664211 2021441244114444 2161612162662222 2221111111212211 2344111144114441 2411211111112211 2511111111111111 2621212111112211 2711222233113122 2842422131326262 2911221144112121 3011111121212221

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 92

Tabel 3.3 HasilPembobotanNilaiKeluhanMasing–MasingPacker (Sambungan) 3111441111114921 3222441166114241 3341211142222142 3442221466466211 35 912 2 21 16946 2 1121 3611441122118411 3722222266222211 3811111121111111 3966 222266886126 1 4021211132423211 4164422162446621 4211111126111111 4326111166446211 4421211132446411 4526211166211121 4611111121111111 4711111111112122 4812211241211121 4944442266662211 5044442266226411 5144111166666111 5244441166112222 5399222299114222 5469244499442222 5542241161446221 5642241161446121 5742241161446121 5842241161446121 5996112161446121 6042241161446121 Total 185 159 156 138 83 83 262 224 173 170 266 200 123 80 Rata - Rata 3.1 2.65 2.6 2.3 1.4 1.4 4.4 3.7 2.9 2.8 4.43 3.3 2.05 1.33

3.4 Pengumpulan Data Didalampenelitianini,dibutuhkandata–datastudiergonomipekerjadan spesifikasisistemkerjauntukmembuatmodel digital virtual simulationdengan softwareJackdanmodelaliranmaterialproseskerjadengansoftwareProModel. Datayangdibutuhkansebagaiinputuntukmembuatmodeldigital virtual simulation dengan software Jack adalah data – data hasil pengukuran dan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 93

pengamatanlangsungelemen–elemenkerjadanproseskerjapadaliniPackaging ini.Data–datayangdibutuhkanantaralain: • Datadimensitempatkerja • Dataantropometripekerja • Dataprosesdanposturkerja • Datawaktukerja Datadimensitempatkerjadibutuhkanuntukmembuatvirtual environment darimodelsimulasiJackdimanadibutuhkansuaturancanganlokasisepertilokasi aktual yang dihadapi oleh para pekerja pada kondisi nyata. Sedangkan data antropometripekerja,dataprosesdanposturkerja,dandatawaktukerjaadalah data yang digunakan untuk menciptakan model manusia virtual. Pembuatan modelmanusiavirtualtersebutmembutuhkanukuranantropometri,datagerakan gerakankerjadanposturkerjaagardapatmelakukansimulasikerjayangsesuai dengangerakandanposturyangdilakukanpekerjadidunianyata. Datayangdibutuhkanuntukmembuatmodelsimulasialiranmaterialserta proseskerjadenganmenggunakan software ProModel secara garis besar dibagi menjaditigabagianyaitu: • DataStruktural Merupakandata – datayangberupakonfigurasi secaradetail mengenailini packagingyangakanditinjau,mencakupdidalamnyalay outlinipackaging, jumlahpekerja,danposisiantarpekerjadidalamlayoutlinipackaging. • DataOperasional Merupakan data – data yang berisi informasi aliran proses yang dilakukan pekerjadanaliranmaterialdalamsistembaikitumaterialbahanpengepakan danbarangjadihasilpengepakan. • DataNumerik Merupakandataberupaangkayangberisiatributdarisistemsepertijumlahes krim yang masuk ke dalam sistem, interval masuknya es krim ke dalam sistem,panjangkonveyor.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 94

3.5 Data Input Model Digital Virtual Simulation Jack

3.5.1 DataStasiunKerja(Workstation) Datastasiunkerjainiberupaukurandaristasiunkerjadanperlengkapan packaging. Pengumpulan data stasiun kerja menggunakan alat pengukur yang biasa digunakan oleh para tukang kayu. Stasiun kerja berupa 4 rangkaian konveyordenganakumulasipanjang1045cmyangterpartisiolehtiang–tiang selebar9cmsetiap250cm.Secaragarisbesar,rangkaianKonveyoriniterbagi menjadi3elemenutamayaitu: 1. Konveyor besar sebagai tempat mengalirkan Es Krim Mini Cornetto yang akandikemasdalanKotakKarton. 2. Konveyor kecil sebagai tempat meletakkan dan mengalirkan kotak karton berisieskrimkelinipengepakankotakfibrite. 3. Mejapeletakkanlembarankartonkotakyangbelumdibentukmenjadikotak sebagaiperlengkapandasaruntukprosespengepakan.

3.5.1.1SpesifikasiRangkaianKonveyor Secara utuh, rangkaian partisi konveyor yang menjadi stasiun kerja packer ditunjukkan oleh Gambar 3.7, 3.8, 3.9, dan 3.10 rangkaian konveyor tersebut merupakan tempat kerja packer dalam melakukan keseluruhan proses packaging.

Gambar 3.7 TampakDepanPartisiRangkaianKonveyor

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 95

Gambar 3.8 TampakSampingPartisiRangkaianKonveyor

Gambar 3.9 TampakAtasPartisiRangkaianKonveyor

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 96

Gambar 3.10 TigaDimensiPartisiRangkaianKonveyor 3.5.1.2UkuranKonveyorBesar Seperti telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya bahwa pada setiap partisirangkaiankonveyortersebutterdapat3elemenbangunankonveyorutama. Pada subbab ini akan diterangkan secara rinci mengenai eleman yang pertama yaitukonveyorbesar.Gambar 3.11menunjukkandimensikonveyorbesaryang merupakan elemen terbesar dalam partisi rangkaian konveyor. Fungsi dari konveyoriniadalahuntukmengalirkankratberisi96coneeskrimyangnantinya harusdimasukkankedalamkotakkartonolehmasing–masingpackersebanyak 12 cone pada setiap kotak dengan 2 rasa yang berbeda. Krat eskrim yang mengalir di atas konveyor besar berisi 2 jenis rasa es krim tiap kratnya yang masing–masingterdiridari48rasaCookies&Creamdan48rasaBlackForest untukpengemasankotakkartonbewarnamerahatau48rasaChocolatedan48 rasaVanillauntukpengemasankotakkartonbewarnakrem.

Gambar 3.11 TigaDimensiKonveyorBesar

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 97

3.5.1.3UkuranKonveyorKecil Elemenkeduadalampartisirangkaiankonveyoriniadalahkonveyorkecil. Konveyor kecil merupakan tempat mengalirkan kotak karton yang merupakan hasil pengepakan dari para packer.Di dalam kotak karton yang mengalirpada konveyorkeciliniterdapat12coneeskrimdengan2rasayangberbedaterdiri6 rasa Cookies & Cream dan 6 rasa Black Forest pada kotak karton berwarna merahatau6rasaChocolatedan6rasaVanillapadakotakkatonberwarnakrem.

Gambar 3.12 TigaDimensiKonveyorKecil

3.5.1.4UkuranMejaPeletakkanLembaranKotakKarton Elemenketigadaripartisirangkaiankonveyormerupakanmejakecilyang terletak tepat di tengah partisi rangkaian konveyor dan pada tiap – tiap partisi rangkaiankonveyorterdapat2buahmejakeciltempatpeletakkanlembarankotak karton.Fungsi2mejatersebutadalahtempatmeletakkanlembarankotakkarton yangakandigunakanolehparapackeryangbekerjapadasisikanandansisikiri rangkaian partisi konveyor. Gambar 3.13 menunjukkan detail spesifikasi meja peletakkan konveyor lembaran kotak karton beserta pijakan kaki yang terletak padabagianbawahpartisirangkaiankonveyordalamsatuancm.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 98

Gambar 3.13 TigaDimensiMejaPeletakkanLembaranKotakKartondan PijakanKaki

3.5.1.5UkuranKursiPacker Kursi packer ini terbuat dari bahan plastik, tanpa busa penyangga pada bagian dudukannya. Desain kursi packer pada lini packaging ini dibuat lebih tinggi dari kursi pada umumnya. Karena rancangan kursi tersebut, maka pada rangkaiankonveyorditambahkanpijakankakisebagaitempatmeletakkanpacker meletakkanpijakankakinyasehinggakakipackertidakmenggantung.Spesifikasi detailditunjukkanpadaGambar 3.14dibawahinidalamsatuancm.

Gambar 3.14 TigaDimensiKursiPacker

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 99

3.5.1.6UkuranKratEsKrim Krateskrimberfungsisebagaitempatatauwadahconeeskrimmengalir diataskonveyorbesar.Krateskrimdirancanguntukmenampung96coneeskrim dengan2rasayangberbedadimanamasing–masingrasaterdapat48buahcone es krim.Spesifikasikrat eskrimdalamsatuancm dapatdilihatpada Gambar 3.15dibawahini.

a)TampakAtas

b)TampakSamping

c)TampakDepan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 100

d)TampakTigaDimensi Gambar 3.15 KratEsKrim

3.5.1.7UkuranLembaranKotakKarton Perlengkapan utama yang dibutuhkan dalam proses packaging adalah lembaran kotak karton yang nantinya akan dibentuk kotak untuk tempat menampung 12 unit cone es krim. Lembaran kotak karton ini diletakkan pada meja peletakkan lembaran kotak karton yang merupakan elemen dari partisi rangkaiankonveyor.

Gambar 3.16 LembaranKotakKarton

3.5.1.8UkuranKotakKartonEsKrim Lembarankotakkartondalamproses packaging akan dibentuk menjadi bentukkotaksepertiterlihatpadaGambar 3.17berikutini.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 101

Gambar 3.17 KotakKarton

3.5.1.9UkuranConeEsKrim Didalamlinipackagingini,yangmenjadiobjekutamapengepakanadalah coneeskrim.SpesifikasiconeeskrimditunjukkanolehGambar 3.18.

Gambar 3.18ConeEsKrim

3.5.1.10LayoutStasiunKerja (Workstation) Tataletakelemen–elemenpartisirangkaiankonveyordanperlengkapan kerjadalamsatustasiunkerjalinipackagingdapatterlihatpadaGambar 3.19.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 102

a)GambarAsli

b)GambarAutoCad Gambar 3.19 LayoutWork StationLiniPackaging 3.5.2 DataAntropometri Dataantropometrimerupakanelemendatayangdibutuhkansebagaiinput pembuatanmodelmanusiavirtual.DidalamsoftwareJackdapatdihasilkanmodel manusiadengankarakteristikdetailukurantubuhyangseimbangdenganpostur tubuhmanusiapadaumumnya,denganhanyamelakukaninputtinggidanberat badan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pengumpulan data berat dan tinggi badan pada pekerja lini packaging Mini Cornetto sebanyak 35 orang. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan timbangan badan dan meteran tinggi pada beberapa pekerja shift 1 dan shift 2. Tujuan digunakannya

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 103

dataantropometridarikondisiaktualpekerjalinipackagingMiniCornettoadalah agarmodelmanusiavirtualyangdibuatpadasimulasidapatakuratmencitrakan model manusia yang bekerja pada lini Packaging tersebut. Hasil pengumpulan datadantinggibadan35orangpekerjaditunjukkanolehTabel 3.4. Tabel 3.4 DataTinggidanBeratBadanPekerja No.Observasi TinggiBadan BeratBadan 1 152 40 2 153 40 3 155 40 4 156 41 5 162 42 6 165 42 7 157 43 8 158 43 9 158 43 10 153 44 11 154 45 12 156 45 13 158 46 14 155 46 15 157 47 16 158 47 17 160 47 18 154 48 19 156 49 20 157 49 21 150 50 22 155 50 23 150 50 24 156 51 25 154 52 26 157 53 27 160 53 28 162 54 29 165 55 30 156 55 31 156 55 32 154 56 33 153 57 34 162 57 35 160 60

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 104

Datatinggidanberatbadanyangtelahdikumpulkantidaklahcukupdalam menunjangpembuatankonfigurasirancangantempatkerjayangergonomis,untuk itu diperlukan detail ukuran antropometri yang spesifik berdasarkan tinggi dan berat badan wanita yang diukur. Dari data tinggi dan berat badan yang dikumpulkan,hanyatinggidanberatbadanpersentil5%,50%,dan95%sajayang dicaridetailukuranantropometrispesifikyakarenapersentil–persentiltersebut diasumsikandapatmewakilikeseluruhanpopulasiyangdiukur.Data–datatinggi dan berat badan persentil 5%, 50%, dan 95% hanya dapat diperoleh jika keseluruhan data telah terdistribusi normal, oleh sebab itu harusada pengujian sebelumnya untuk membutikan normalitas kumpulan data tersebut. Untuk mengetahuiapakahdataantropomteriyangtelahdikumpulkanadalahdatayang terdistribusinormal,makadilakukanujinormalitasdatadengansoftware Minitab 14. Jika hasil uji normalitas menghasilkan p-value lebih dari 5%, maka data tersebutterdistribusisecaranormal.Gambar 3.20. dan 3.21.dibawah.

Gambar 3.20HasilUjiNormalitasDataTinggiBadan

Gambar 3.21HasilUjiNormalitasBeratTinggiBadan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 105

Berdasarkan hasil uji normalitas, p-value dari data tinggi badan adalah 38.4%.Sedangkanp-value daridata berat badanadalah17.6%. Dari sini, dapat dilihat bahwa data tinggi dan berat badan terdistribusi secara normal sehingga dapatdicarinilai–nilaiuntukpersentil5%,50%,dan95%sepertiyangterlihat padaTabel 3.5dibawahini. Tabel 3.5 DataTinggidanBeratBadanberdasarkanPersentil

Persentil Tinggi Badan Berat Badan 5% 151.4 40 50% 156 48 95% 162.9 57 Data antropometri berdasarkan persentil ini kemudian dimasukan ke dalam software Jack untuk kemudian memberikan variabel data antropometri lainnya (selain tinggi dan berat badan) yang lebih detail dan spesifik. Data antropometriyangdihasilkandarisoftware JackdapatdilihatpadaTabel 3.6 di bawah. Tabel 3.6.DataAntropometriPersentil5,50,dan95

Detail Antropometri (cm) Precentile 5% 50% 95% Strature 151.4 156 162.9 Weight 40 48 57 1 Abdomnal Breadth 15.6 16.7 17.8 2 Ankle Height 5.7 5.9 6.1 3 Acromion Height 122.9 127 133.1 4 Arm Length 67 69.2 72.4 5 Biacromial Breadth 33.6 34.4 35.6 6 Bideltoid Breadth 39.2 40.5 42 7 Buttock - Knee 50.5 52.7 55.6 8 Elbow Rest Height 20.7 21 21.6 9 Elbow - Fingertip 40.3 41.5 43.4 10 Foot Breadth 8.6 8.7 9 11 Foot Length 22.4 23 23.9 12 Hand Breadth 7.8 8 8.2 13 Hand length 16.5 17 17.7 Sumber:SoftwareJack)

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 106

Tabel 3.6.DataAntropometriPersentil5,50,dan95(Sambungan)

14 Head Breadth 14.4 14.4 14.5 15 Head Height 21.3 21.5 21.8 16 Head Length 18.3 18.5 18.7 17 Hip Breadth 30 31.4 33 18 Interpupil Dist 6.2 6.2 6.2 19 Shoulder - Elbow 31.6 32.8 34.4 20 Sitting Acromial 52.3 53.8 55.9 21 Sitting Eye 69.7 71.6 74.4 22 Sitting Height 80.8 82.8 85.8 23 Sit Knee Height 46.9 48.8 51.5 24 Thigh Clearance 13.8 14.9 16 25 Thumptip Reach 72.7 75.3 79 (Sumber:SoftwareJack) 3.5.3 DataMetodeKerja Untukmengetahuimetodekerjadalamproses packaging ini dilakukan motion study.Selainuntukmengetahuimetodekerjanya,motion studyiniberguna untukmengetahuisetiapelemenkerjadariproses packaging ini. Dalam motion study dilakukan perekaman kegiatan packer selama beberapa siklus. Sebelum dilakukanperekamangerakankerja,dilakukanpemilihanpackerterlebihdahulu dengancaramelalukanpilot time study.Pilot time studybergunauntukmencari packeryangbekerjadenganperformayangmewakilikeseluruhan packer, yaitu yangsesuaidenganrataratastandarwaktudarikeseluruhanpacker75.Dalampilot time study,tiappackerdiukurwaktunyadalammelakukansatusikluspackaging. Setelahmelakukanpilot time studyini,didapatkanrataratastandard time dariseluruhpacker.Standard Timeratarataadalah10.12,jikakitamelihatdari keenampackeryangmelaluitime study,makapacker2memilikistandarwaktu kerjayangpalingmendekatistandarwakturatarata,olehkarenaitupackerinilah yang dipilih untuk direkam pekerjaannya dalam motion study. Allowance yang digunakansebesar5%yangmerupakankelonggaranterhadapbasic fatigue.Hasil time studypada12packerdapatdilihatpadaTabel 3.7.

75 Niebel, Benjamin W. Methods, Standard and Work Design. USA: McGraw-Hill.1999: 383.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel 3.7 HasilPilot time study

Operator Operat Operator Oprator Operator Oprator Operator Oprator Operator Oprator Operator Oprator Operator Siklus or 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Siklus 1 7.59 7.95 8.64 8.27 8.77 9.25 8.46 7.05 10.26 9.19 9.58 9.51 Siklus 2 7.19 8.71 8.28 7.93 9.69 9.77 9.84 11.64 9.23 8.52 8.08 10.52 Siklus 3 7.55 8.76 8.82 8.31 9.08 7.91 9.45 8.79 10.12 7.5 9.95 7.19 Siklus 4 8.15 8.08 8.72 7.68 9.9 8.95 10.5 9.32 10.84 8.93 10.02 8.02 Siklus 5 8.2 9.83 8.67 11.02 8.97 9.37 8.26 9 8.87 9.08 9.08 9.65 Siklus 6 8.69 9.46 9.59 9.54 7.78 7.97 10.13 9.98 8.98 10.23 10.96 7.35 Siklus 7 8.1 7.14 9.12 11.45 10 7.4 9.48 8.01 8.53 8.33 9.71 11.69 Siklus 8 8.8 8.78 9.86 8.82 9.17 9.26 9.63 7.55 8.78 9.78 10.25 8.77 Siklus 9 7.22 7.33 8.74 11.48 11.16 9.59 10.79 11.87 9.44 11.02 7.4 10.09 Siklus 10 7.75 9 8.46 7.98 8.34 9.57 11.08 10.55 8.5 10.88 9.41 9.91 Siklus 11 8.27 8.26 7.96 10.7 8.68 10.84 8.63 9.16 8.17 7.88 11.94 8.18 Siklus 12 8.93 9.93 9.23 8.36 8.87 8.25 11.46 10.16 9.21 9.59 8.68 9.12 Siklus 13 7.51 7.31 8.91 10.8 8.98 7.26 10.05 10.16 8.82 9.99 9.49 8.58 Siklus 14 7.12 8.41 9.39 8.57 8.55 8.43 10.95 8.44 8.72 9.81 10.58 8.15 Siklus 15 8.16 9.92 9.61 9.63 7.6 8.41 9.28 7.2 7.99 10.98 11.59 9.52

Universitas Indonesia Universitas Siklus 16 8.35 9.07 8.61 8 9.26 8.56 11.17 11.52 9.53 9.48 9.31 8 Siklus 17 9.32 8.88 7.64 9.63 9.12 8.48 9.91 9.47 10.27 9.49 8.47 8.03 Siklus 18 8.06 10.11 8.38 8 9.54 8.73 10.71 9.06 11.13 10.64 7.79 8.98 Siklus 19 7.36 10.29 7.98 7.56 9.29 10.45 7.77 8.25 10.04 10.43 9.12 8.1 Siklus 20 7.73 11.42 8.34 7.95 7.61 9.41 11.16 7.57 9.41 9.09 9.48 7.89

107

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel 3.7 HasilPilot time study (Sambungan)

Siklus 21 7.6 8.88 9.24 9.01 8.56 9.38 10.67 10.6 8.96 9.23 8.41 8.37 Siklus 22 8.19 9.42 9.88 9.81 9.79 8.72 9.27 9.333 10.7 9.23 8.74 9.01 Siklus 23 8.94 7.86 10.75 10.88 8.76 8.51 10.11 7.62 9.87 9.47 8.44 7.81 Siklus 24 8.63 8.68 10.89 8.56 8.86 7.87 9.55 7.8 7.91 9.02 8.41 9.1 Siklus 25 8.47 9.43 10.29 9.3 8.46 10.53 8.19 8.93 9.28 9.39 8.29 7.16 Siklus 26 7.59 8.22 8.34 9.57 8.33 10.07 8.97 9.22 9.15 9.55 7.51 8.72 Siklus 27 9.01 9.19 9.24 8.88 8.08 9.4 9.49 9.98 10.42 10.37 8.56 9.43 Siklus 28 8.47 10.81 9.88 9.21 8.88 8.54 8.1 10.45 9.23 9.84 9.96 8.35 Siklus 29 8.77 10.42 10.75 7.96 9.27 10.17 9.4 8.4 8.66 9.23 8.36 9.87 Siklus 30 7.37 10.53 10.89 9.1 8.33 8.4 10.17 9.78 8.22 8.53 9.52 8.82 Total OT 243.09 272.08 275.1 273.96 267.68 269.45 292.63 276.863 279.24 284.7 277.09 263.89 Ratting 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% 106% Total NT 257.6754 288.4048 291.606 290.3976 283.741 285.617 310.188 293.475 295.994 301.782 293.715 279.7234 Rata - Rata 8.58918 9.613493 9.7202 9.67992 9.45803 9.52057 10.3396 9.78249 9.86648 10.0594 9.79051 9.324113 Allowance 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Standard Time 9.018639 10.09417 10.2062 10.16392 9.93093 9.9966 10.8566 10.2716 10.3598 10.5624 10.28 9.790319 ST Rata - Rata 10.12759819 Selisih ST 1.108959 0.03343 -0.0786 -0.03632 0.19667 0.131 -0.729 -0.14402 -0.2322 -0.43477 -0.1524 0.337279 Universitas Indonesia Universitas 108

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 109

Setelahmendapatkan packer yang akan direkam dalam motion study, makaperekamanterhadappackerpadasaatmelakukankegiatanpackaging dapat dimulai.Berdasarkanhasilperekaman,kemudiandilakukanpembagiankegiatan selama satu siklus menjadi beberapa elemen kerja yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri, dengan mencantumkan gerakan dasar Therblig yang terdapat didalamnya. Setelah itu dilakukan penentuan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut dengan menggunakan Methode Time Measurementuntukmenentukankegiatan–kegiatankerjadominanataukegiatan kerja yang membutuhkan waktu terlama. Hasil dari pembagian elemen kerja tangan kanan dan tangan kiri serta pengukuran waktunya dijabarkan ke dalam petapackerditunjukkanpadaTabel 3.8.

. Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel 3.8 PetaOperatorProsesPackagingKotakKartonMiniCornetto No Element Description Left Hand LH Time RH Description Right Hand Urutan Time MengambilLembaranKotakKarton Mencapaikotakkarton R20A 13.1 1 Menggenggamkartonkotak G1A 2.5 Idle 34.8 Membawakotak M20A 19.2 Melipattutupkotakbagianbawah Memposisikankotak P1S 5.6 Idle Memegangtutupkotakbagiankanan G1A 4 2 Menggerakkankearahmenutup M1A 2.5 24 Memegangtutupkotakbagiankiri G1A 4 G1B Memegangbagianataskotak Menggerakkankearahmenutup M1A 2.5 Memutarkotak T90 5.4 MenungguEskrimRasa1datangpadakonveyor 3 Memegangkotakkarton G1B 3.8 Idle 3.8 MengambilEsKrimRasa1 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk1 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk1 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk1keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk1kedalamkarton 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk1 4 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk1 MemegangKarton Idle 77.4

Universitas Indonesia Indonesia Universitas 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk1keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk1kedalamkarton 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk1 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk1 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk1keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk1kedalamkarton

110

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel 3.8 PetaOperatorProsesPackagingKotakKartonMiniCornetto(Sambungan)

Memperbaikiposisi6unitEsKrimRasa1yangadadidalamkarton Memegangkotakkarton G1B 3.8 5 Menggoyangkankartonuntukmemperbaiki Idle 9.4 P1S 5.6 posisiEsKrim MengambilEsKrimRasa2 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk2 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk2 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk2keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk2kedalamkarton 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk2 6 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk2 MemegangKartonKotak Idle 77.4 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk2keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk2kedalamkarton 10.5 R10C MencapaiposisiEsKrimProduk2 2 G1A Menggenggam2unitEsKrimProduk2 11.3 M10A Membawa2unitEsKrimProduk2keataskotakkarton 2 R1 Melepaskan2unitEsKrimProduk2kedalamkarton

Universitas Indonesia Indonesia Universitas Memperbaikiposisi12unitEsKrimyangadadidalamkarton Memegangkartonbagianbawah G1B 3.8 G1B Memegangkartonbagianatas

7 Menggoyangkankartonuntukmemperbaiki MenggoyangkankartonuntukmemperbaikiposisiEs P1S 5.6 P1S 14.8 posisiEsKrim Krim

Memutarkotak T90 5.4 Idle 111

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Tabel 3.8 PetaOperatorProsesPackagingKotakKartonMiniCornetto(Sambungan)

Melipattutupkotakbagianatas

8 3.8 G1A Memegangtutupkotak Memegangbagianbawahkotak G1B 2.5 M1A Menggerakkankearahmenutup 6.3 Meletakkankotakkeataskonveyorkecil 3.8 G1B Memegangkotak 9 Idle 25.5 M28A Membawakotakmenujukonveyorkecil 31.8 2.5 R1 Melepaskankotak Total (TMU) 279.7 Total (detik) 10.0692 Peninjauan metode kerja yang dilakukan pada packer selanjutnya didasarkan pada kegiatan kerja yang dominan (membutuhkanwaktukerjayangbesar)dantempatkerjayangterlibat,secaragarisbesarterdapat3kelompokkerjautamayaitu: 1. Kelompokkerjamengambillembarankotakkartonhinggamenunggueskrimdatangpadakonveyordengankegiatandominan mengambillembarankotakkartondarimejalembarankotakkarton.Tempatkerjayangdilibatkanadalahmejalembarankotak karton. Universitas Indonesia Indonesia Universitas 2. Kelompokkerjamengambileskrimrasa1hinggamengambileskrimrasa2dengankegiatandominanmengambileskrimrasa1 dan2.Tempatkerjayangdilibatkanadalahkonveyorbesar. 3. Kelompokkerjamemperbaikiposisi12uniteskrimyangadadidalamkotakhinggameletakkankotakkartonkeataskonveyor dengankegiatandominanmeletakkankotakkartonkeataskonveyor.Tempatkerjayangdilibatkanadalahkonveyorkecil. 112

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 113

Tujuanmembagimetodekerjamenjadikelompok–kelompokkerjadalah untukmemperjelastinjauanelemenworkstationyangakandianalisisberdasarkan kegiatandominanyangterjadipadaelemenworkstationtersebut. Berdasarkan penentuan kelompok – kelompok kerja yang ada di dalam keseluruhan metode atau proses kerja yang terjadi pada lini packaging Mini Cornettoini,makaselanjutnyadilakukantime studylebihlanjutterhadapmasing –masingkelompokkerjadenganstopwatch.Hasilperhitungantime studyHasil time study menunjukkan bahwa kelompok kerja1memiliki waktubakusebesar 2.2detik,kelompokkerja2memilikiwaktubakusebesar5.7detik,dankelompok kerja3memilikiwaktubakusebesar2.1detiksepertiditunjukkanolehTabel 3.9. Tabel 3.9 Time Study perKelompokKerja Kelompok Kelompok Kelompok Waktu NoObservasi Kerja1 Kerja2 Kerja3 KerjaTotal 1 2.11 6.03 1.88 10.02 2 1.98 5.98 1.12 9.08 3 2.91 5.83 2.22 10.96 4 1.96 5.23 2.52 9.71 5 2.72 4.83 2.7 10.25 6 1.86 4.01 1.53 7.4 7 1.85 5.05 2.51 9.41 8 2.49 5.73 1.72 9.94 9 2.04 4.48 2.16 8.68 10 2.02 5.74 1.73 9.49 11 2.47 6.61 1.5 10.58 12 2.7 7.45 1.44 11.59 13 1.9 5.66 1.75 9.31 14 1.58 5.54 1.35 8.47 15 1.68 4.15 1.96 7.79 16 1.79 4.91 2.42 9.12 17 1.83 5.28 2.37 9.48 18 1.75 5.01 1.65 8.41 19 1.93 4.39 2.42 8.74 20 2.25 4.51 1.68 8.44 21 1.88 5.07 1.46 8.41 22 1.42 4.85 2.02 8.29 23 1.56 3.85 2.1 7.51 24 1.95 4.43 2.18 8.56 25 2.52 4.98 2.46 9.96

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 114

Tabel 3.9 Time Study perKelompokKerja(Sambungan)

26 1.49 4.51 2.36 8.36 27 1.52 4.74 1.84 8.1 28 1.76 3.77 2.36 7.89 29 2.06 4.95 1.36 8.37 30 2.11 5.56 1.34 9.01 TotalOT 60.09 153.13 58.11 271.33 Ratting 106% 106% 106% 106% TotalNT 63.6954 162.3178 61.5966 287.6098 RataRata 2.12318 5.4105933 2.05322 9.5869933 Allowance 5% 5% 5% 5% StandardTime 2.229339 5.681123 2.155881 10.066343 3.5.4 DataPosturKerjaSecaraUmum Postur dan gerakan pekerja berguna sebagai input dalam membuat simulasi gerakan virtual pada software Jack. Pendokumentasian gerakan dan postur kerja ini dilakukan dengan menggunakan rekaman video. Pembuatan animasi gerakan pada model manusia virtual nantinya akan dilakukan dengan mengikuti rekaman video tersebut, sehingga hasil dari analisis gerakan akan memperlihatkan kondisi aktual. Postur dan gerakan kerja yang diambil adalah postur pekerja ketika melakukan kelompok kerja yang mengandung kegiatan dominan (kegiatan yang membutuhkan waktu kerja terbesar) untuk masing – maingkelompokkerjayaituyangmenggunakanmejapeletakkanlembarankotak karton,konveyorbesar,dankonveyorkecil. 3.5.4.1PosturKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton Kegiatan kerja pada meja peletakkan lembaran kotak karton dilakukan dalam posisi duduk oleh seorang packer wanita. Packer wanita tersebut melakukankegiatanmengambillembarankotakkartonyangterdapatdiatasmeja peletakkanlembarankotakkarton.Dalammenjalankankegiatantersebut,batang tubuh packer wanita membengkok ke arah samping bawah dengan tangan kiri luruskearahsampingkiriuntukmenjangkaulembarankotakkartonyangterletak disebelahkiriposisidudukpacker.Posturkerjayangdibentukolehpackerdari kegiataniniadalahkegiatanmenjangkaukearahsampingkiribawahdalamposisi duduk.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 115

Gambar 3.22 PosturKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton

3.5.4.2PosturKerjapadaKonveyorBesar Kegiatankerjayangdominanterjadipadakonveyorbesaradalahkegiatan mengambilconeeskrimdarikrateskrimyangmengalirpadakonveyorbesardan kemudian memasukkannyake dalam kotak.Kegiatan tersebut dalamsatusiklus kerjapackerdilakukanberulang–ulangsebanyakenamkali.Halinidikarenakan dalamsekalipengambilan,packerhanyadapatmengambil2buahconeeskrim sedangkanconeeskrimyangharusdiambiladalah12coneeskrim. Kegiatankerjayangmelibatkankonveyorbesartersebutdilakukandalam posisipackeryangsedangdudukdengantangankiriyangmemegangkotakkarton dan tangan kanan yang berulang kali melakukan kegiatan menjangkau ke arah depansebanyakenamkaliuntukmengambildanmemasukkaneskrimkedalam kotak dari krat es krim yang mengalir di atas konveyor besar. Kondisi batang tubuh packer dalam kegiatan ini cenderung membungkuk ke arah depan untuk memudahkanjangkauantangankekrateskrimyangberadadidepannya,

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 116

Gambar 3.23 PosturKerjapadaKonveyorBesar

3.5.4.3PosturKerjapadaKonveyorKecil Kegiatan kerja yang dilakukan pada konveyor kecil adalah meletakkan kotakberisi12eskrimkeataskonveyorkecilyangterletakdiatasbahupacker dalamposisiduduk.Dalammelakukankegiatanini,bahukananpackercenderung mengalami kontraksi yang besar karena packer harus melakukan kegiatan menjangkaukearahatasyangcukupsulitkarenamemilikiketinggianlebihtinggi jauh dari bahu packer. Ketinggian ini menyebabkan jangkauan peletakkan yang harusdicapaipackermelewatibatasjarakjangkauannormalpacker.Batangtubuh packer dalam kegiatan ini cenderung pula membungkuk ke arah depan untuk mendekatikonveyorkecil.

Gambar 3.24 PosturKerjapadaKonveyorKecil

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 117

3.6 Data Input Simulasi ProModel DalampembuatansimulasiProModelyangmenggambarkanaliranproses yangterjadipadaentitisdanresourcemakadiperlukandata–datayangdiperoleh dari pengamatan langsung karakteristik sistem dan perhitungan hasil analisis ergonomi. Tujuan digunakannya data hasil perhitungan ergonomis adalah agar model simulasi ProModel yang dihasilkan dapat menggambarkan aliran proses yang terjadi pada entitas dan resource di dalam stasiun kerja yang ergonomis. Data–datainputmodelsimulasiProModelinidikelompokkanmenjaditigayaitu datastruktural,dataoperasional,dandatanumerik. 3.6.1 DataStruktural Data struktural yang digunakan dalam pembuatan model simulasi aliran barangdanalirankerjadenganmenggunakansoftwareProModeladalahlay out linipackagingdanstrukturpersonildidalamliniPackagingyangmeliputijumlah danposisipersonil. 3.6.1.1Lay OutdanLiniPackagingMiniCornetto Secaraumumlay outlinipackagingMiniCornettoberbentukgarislurus panjangyangdapatdilihatpadaGambar 3.25dibawahini.

Gambar 3.25 Lay OutLiniPackagingMiniCornetto

Di sepanjang garis yang merupakan suatu konveyor panjang tedapat packer yang terletak pada kedua sisi konveyor dan saling berhadapan. Jumlah packer pada masing – masing sisi adalah 10 orang sehingga total packer yang bertugaspadaliniiniaalah20orang.Ujungkirigariskonveyormerupakanlokasi masuknya entitis ke dalam aliran konveyor, sedangkan ujung kanan konveyor merupakantempatberakhirnyaaliranentitisdalamkonveyor.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 118

3.6.1.2StrukturPersonildalamLiniPackagingMiniCornetto ParapackerdalamlinipackagingMiniCornettoinijikadinomorkanatau dinotasikan dengan kode numerik, maka akan terlihat seperti Gambar 3.26 di bawah ini. Dalam gambar tampak bahwa packer 1 dan 2 adalah packer yang terletakpadaposisipalingdepansedangkanpacker19dan20adalahpackeryang terletakpadaposisipalingbelakangdarikonveyor.

Gambar 3.26 Lay OutdanPenomoranPackerdalamLiniPackagingMini Cornetto

Posisi antar packer di dalam lini packaging ini ditentukan berdasarkan pertimbanganergonomisdimanaruanggerakpekerjayangidealadalahduakali dari panjang Bideltoid Breadth tubuh pekeja. Di dalam penentuan ruang gerak tersebut digunakan ukuran antropometri pekerja dengan persentil 95 %, hal ini didasarkan prinsip bahwa untuk penentuan dimensi tempat kerja dalam hal ini adalahruanggerakpekerjaharusmenggunakanukuranantropometridaripersentil terbesar sehingga rancangan lingkungan kerja ergonomis ini akan dapat memberikankenyamananyangsamauntukmanusiadenganukuranantropometri yangterkecilhinggayangterbesar. Berdasarkan data antropometri yang dikumpulkan sebelumnya, nilai Bideltoid Breadthuntukpersentil95adalah42cm,sehinggaruanggerakpekerja adalahminimum84cm.Olehkarenahaltersebutmakajarakantarpackerdalam linipackaginginiharuslebihbesardari84cm.Hal–hallainyangmenentukan jarakantarpackeradalahkeberadaanbenda–bendapendukungkerjayangadadi sekitarpackersepertimejapeletakkanlembarankotakkartondantiangpembatas partisikonveyor.Hasilpenjumlahanantaralebarbenda–bendapendukungdan ruang gerak ideal packer maka didapatkan jarak antara packer seperti terlihat

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 119

dalam Tabel 3.10 di bawah ini. Jarak yang dijelaskan pada Tabel 3.10 adalah jarakpackeryangbersebelahan,sedangkanjarakantarpackeryangbersebrangan adalahsebesarlebarkonveyorkerjayaitu67cm. Tabel 3.10 JarakErgonomisantarPackerdidalamLiniPackagingMiniCornetto

Tinjauan Posisi Jarak (cm) Ujung ConvenyorP1P2 95 P1P2keP3P4 125 P3P4keP5P6 134 P5P6keP7P8 125 P7P8keP9P10 134 P9P10keP11P12 125 P11P12keP13P14 134 P13P14keP15P16 125 P15P16keP17P18 134 P17P18keP19P20 125 3.6.1.3PanjangLiniPackaging Hasil penjumlahan nilai – nilai jarak antar packer jika dijumlahkan lagi dengan ruang gerak untuk packer terakhir sebesar 84 cm dapat menghasilkan nilai panjang keseluruhan dari lini packaging Mini Cornetto yaitu sebesar 1340 cm atau 13.4 meter. Nilai panjang konveyor ini berbeda dengan panjang aktual karena yang akandimodelkan dalam simulasi ProModeliniadalah suatu sistem dari stasiun kerja yang telah ergonomis, oleh karena itu nilai panjang sistem digunakanhasilperhitunganergonomisbukannilaiaktual. 3.6.2 DataOperasional Data operasional yang diperlukan untuk pembuatan model simulasi ProModel dalam penelitian ini adalah aliran proses yang dialami oleh entitas utamadalammodelsimulasiiniyaitucone eskrimdanaliranproseskerjayang harusdijalaniolehresource yaituparapacker

3.6.2.1AliranProsesCone EsKrim Gambar 3.27dibawahinimenunjukkanaliranprosesyangterjadipada cone es krim di dalam sistem kerja yang akan peneliti tinjau, yaitu pada lini

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 120

packaging Mini Cornetto mulai dari masuk ke dalam sistem hingga keluar dari sistemsebagaibarangjadi.

Gambar 3.27 AliranProsesConeEsKrim

Cone – cone es krim yang selesai diproduksi kemudian disusun atau mengalamiprosesloadingkedalamsuatukratsebanyak96unityangterdiridari masing–masing48unitdariduarasayangberbeda.Kratyangtelahberisi96unit es krimini kemudian diletakkan keatas konveyor dan mengalir pada konveyor kerja. Setiap kali melewati posisi packer yang sedang available atau tidak melakukan apapun, maka dari krat tersebut akan diambil 12 unit es krim yang terdiri dari masing – masing 6 unit dari dua rasa yang berbeda yang kemudian akandimasukkankedalamkotakkarton.Kotakkartonyangtelahberisi12unit cone es krim yang merupakan output dalam sistem ini kemudian diletakkan ke konveyorkotakkartondanmeninggalkansistem.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 121

Krat yang berisi es krim akan terus mengalir pada konveyor melewati packer 3 dan 4, packer 5 dan 6 dan seterusnya hingga akhirnya menuju posisi packeryangterletakpadaujungkanankonveyoryaitupacker19dan20.Setiap kali melewati packer yang available,cone es krim padakratakan diambil oleh packer sebanyak 12 cone dan dimasukkan pada kotak karton seperti yang telah dijelaskansebelumnya.Jikasampaipadaposisipacker19dan20masihterdapat cone es krim, maka packer 19atau packer 20akan mengambil seluruhcone es krimdankemudianmemasukkanmasing–masing12unitconeeskrimkedalam kotak karton hingga tidak ada lagi cone es krim yang tersisa dimana semuanya telahdikemasdalamkotakkartondandialirkankekonveyorkotakkarton.

3.6.2.2AliranProsesPacker Sama halnya dengan tinjauan postur kerja yang disesuaikan dengan tinjauan elemen stasiun kerja (workstation) yang digunakan, proses kerja yang dilakukan oleh packer juga dibagi menjadi tiga kelompok besar. Proses utama yang dilakukan packer dalam sistem packaging ini adalah mengambil dan memasukkan12uniteskrimkedalamkotakkarton,namunsebelummelakukan proses utama packer malakukan proses persiapan yaitu mengambil dan membentuk lembaran kotak karton menjadi kotak karton kemudian menunggu krateskrimmencapaiposisipacker.Dansetelahmelakukanprosesutama,packer menutup kotak karton untuk kemudian diletakkan pada konveyor kotak karton. Keseluruhankelompokprosespackerinidilakukanberulang–ulanghinggatidak ada lagi krat es krim yang melewati posisi packer. Diagram alur kerja packer ditunjukkanolehGambar 3.28.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 122

Gambar 3.28 AliranKerjaPackerdanPengelompokannya

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 123

3.6.3 DataNumerik 3.6.3.1JumlahdanIntervalKedatanganEsKrimDalamLiniPackaging Jumlah kedatangan cone es krim ke dalam sistem lini packaging Mini Cornetto didasarkan pada target maksimal pada satu shift kerja. Hal ini dikarenakan simulasi akan dijalankan hanya selama 8 jam yaitu lama satu shift kerjayangdijalankanolehparapackertiapharinya. Dalam satu menit sebuah mesin produksi es krim Mini Cornetto dapat menghasilkan 600 cone es krim, sehingga selama 8 jam dapat menghasilkan 288.000coneeskrim.Jikadimuatdalamsatuankratyangberisi96coneeskrim tiapkratnyamakadalam8jamdihasilkan3000krateskrim. Cone – cone es krim tersebut masuk ke dalam sistem packaging Mini Cornettosetelahdimuatdalamkrateskrim.Intervalkedatanganataumasuknya krat es krim ke dalam sistem konveyor packaging Mini Cornetto terdistribusi secara uniform berdasarkan hasil perhitungan dari observasi langsung dengan menggunakan stopwatch. Hasil observasi waktu kedatangan krat es krim ditunjukkanolehTabel 3.11. Tabel 3.11 IntervalKedatanganKratEsKrimkedalamKonveyor

No Observasi Interval 1 9.64 2 9.76 3 9.28 4 9.46 5 9.76 6 9 7 9.32 8 9.42 9 9.62 10 9.36 11 8.92 12 9.1 13 9.14 14 9.54 15 9.2

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 124

Tabel 3.11 IntervalKedatanganKratEsKrimkedalamKonveyor(Sambungan)

16 9.22 17 9.82 18 9.38 19 9.44 20 8.36 21 9.2 22 9.48 23 9.7 24 8.8 25 8.96 26 8.44 27 8.22 28 8.76 29 8.56 30 8.3 31 8.5 32 8.4 33 8.26 34 8.64 35 8.46 36 8.4 37 8.74 38 9.38 39 8.56 40 8.28 41 8.62 42 8.5 43 8.5 44 8.48 45 8.2 46 8.08 47 8.28 48 9.04 49 8.5 50 8.7 Kumpulandataintervalkedatangankrateskrimtersebutkemudiandiuji secara statistik dengan menggunakan modul Stat Fit yang ada dalam software

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 125

ProModel untuk dilihat jenis distribusi yang terjadi. Hasil pengujian statistik terhadapintervalmasuknyakrateskrimsepertiyangditunjukkanpadaGambar 3.29menyatakanbahwaintervalmasuknyakrateskrimkedalamsistemkonveyor packaging adalah terdistribusi uniform dengan nilai maksimum 8.08 detik dan nilaiminmum9.82detik

Gambar 3.29 HasilUjiDistribusiDataStatFit

3.6.3.2KecepatanKonveyorkerjaLiniPackaging Sistempackagingyangmenjaditinjauandalampembuatanmodelsimulasi ProModel dalam penelitian ini adalah suatu sistem kerja yang didasarkan pada aliran barang pada konveyor kerja. Salah satu atribut penting yang merupakan bagian dari sistem kerja konveyor adalah kecepatan. Kecepatan dari konveyor kerjalinipackagingMiniCornettosaatobservasidilakukanadalah11meterper menit.

3.6.3.3WaktuProsesKerja Di dalam penelitian ini, sepeti yang telah di bahas dalam sub bab sebelumnya bahwa proses – proses kerja yang dilakukan oleh packer

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 126

dikelompokkanmenjaditigakelompokproses.Ketigakelompokprosestersebut adalah: • Kelompok proses 1 yaitu yaitu mengambil dan membentuk lembaran kotak karton menjadi kotak karton kemudian menunggu krat es krim mencapai posisipacker. • Kelompok proses 2 yaitu mengambil dan memasukkan 12 unit es krim ke dalamkotakkarton. • Kelompok proses 3 yaitu menutup kotak karton untuk kemudian diletakkan padakonveyorkotakkarton. Waktukerjauntukmasing–masingprosesdidasarkanhasilperhitungan time studydenganallowance5%yaituuntukbasicallowancedanratting106%. Hasil perhitungan time study Hasil time study menunjukkan bahwa kelompok proses 1 memiliki waktu baku sebesar 2.2 detik, kelompok proses 2 memiliki waktu baku sebesar 5.7 detik, dan kelompok proses 3 memiliki waktu baku sebesar2.1detik.

3.7 Pengolahan Data Di dalam penelitian ini digunakan dua metode simulasi yang berbeda untukmencapaitujuanakhirdaripenelitianyaitustasiunkerjalinipackaginges krim yang ergonomis dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digunakanmetodevirtual environment simulationdenganmenggunakansoftware Jackdandiscreet event simulationdenganmenggunakansoftwareProModel. Model simulasi yang dihasilkan oleh software jack akan memberikan usulan rancangan tempat kerja yang ergonomis yang dapat mendukung performa kerja packer dalam lini packaging ini. Sedangkan model simulasi ProModel akan memberikanusulanjumlahpersonilyangpalingefisiendanoptimalditempatkan padalinipackagingyangergonomistersebut.

3.7.1 PengolahanDataPembuatanModel Digital Virtual SimulationJack Alur pembuatan model simulasi Jack mengikuti suatu tahapan yang sistematis seperti yang terlihat pada diagram alir Gambar 3.30. Berdasarkan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 127

diagram alur tersebut, langkah pembuatan model simulasi pada software Jack dibagikedalambeberapatahapankerjasebagaiberikut: 1. Membuatsebuahvirtual environment. 2. Membuatmodelvirtual human. 3. Memposisikanvirtual human model padavirtual environment sesuaidengan keadaanriil. 4. Memberikantugasataukerjapadavitual humansesuaidengangerakankerja yangdiinginkan. 5. Melakukanverifikasidanvalidasidarimodelyangtelahdibuat. 6. Menganalisis kinerja virtual human model dengan menggunakan Task Analysis Toolkit (TAT)yangterdapatpadasoftwareJack.

Gambar 3.30 DiagramAlirPembuatanModelSimulasiJack Sebelummemasukikeenamtahapanpembuatanmodeltersebut,tahapan awalyangharusdilakukanadalahpembuatankonfigursiusulanrancangantempat kerja. Tahapan awal ini nantinya akan menentukan banyaknya model simulasi virtualJackyangdibuat.Padamasing–masingkonfigurasiyangtercipta,akan dibuat model simulasi Jack dan dilakukan analisis kenyamanan dan ergonomi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 128

kerja pada masing – masing konfigusi menggunakan Jack TAT. Hasil analisis tersebutakanmemberikangambaranmengenaikonfigurasimanayangterbaikdan seharusnya dipilih untuk rancangan tempat kerja yang dianalisis berdasarkan kemampuannya untuk memberikan kenyamanan dan memiliki nilai ergonomis tertinggibagipekerja. 3.7.1.1PenentuanKofigurasi Salah satu variabel dari tempat kerja yang dibuat konfigurasi untuk penelitian ini adalah ketinggian dan letak meja kerja berdasarkan penyesuaian ketinggian kursi dan prinsip ergonomi. Tidak dilakukannya pengkonfigurasian ketinggian kursi dikarenakan, ketinggian kursi sudah cukup ideal dan nyaman digunakan oleh para packer. Di dalam lini packaging Mini Cornetto yang menjadi objek tinjauan dalam penelitian ini, terdapat tiga meja kerja yang berhubungan langsung dengan proses kerja yang dilakukan oleh para packer. Ketigamejakerjatersebutadalah: • Mejapeletakkanlembarankotakkarton • Konveyorbesar • Konveyorkecil Berdasarkan hal tersebut, maka akan dibuat konfigurasi ketinggian dan posisi masing – masing meja kerja sesuai dengan prinsip ergonomi, untuk kemudian mendapatkan rekomendasi optimum rancangan tempat kerja yang ergonomispadalinipackagingMiniCornetto. Perubahan ketinggian meja peletakkan lembaran kotak karton dan konveyorbesardidasarkanpadarefrensiergonomibahwaketinggianidealuntuk meja kerja yang digunakan dalam posisi duduk untuk pekerjaan ringan adalah setinggi siku dalam posisi duduk. Sedangkan perubahan ketinggian konveyor kecildidasarkanpadarefrensiergonomibahwabatasketinggianidealuntukmeja kerjayangmelibatkanproseskerjamenjangkaukeatasdalamposisidudukuntuk pekerjaanringanadalahsetinggibahudalamposisiduduk.Perubahanposisimeja kerja hanya dilakukan pada meja kerja peletakkan lembaran kotak karton saja dimanamejakerjahasilkonfigurasiditempatkantidakditengah–tengahpartisi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 129

konveyortetapipadasetiapjarak84cmdariujungpartisikonveyordanberjumlah dua. Untuk mendapatkan ketinggian meja kerja yang setinggi siku duduk maka dilakukan penjumlahan antara tinggi siku saat duduk dan popliteal height yang dalam penelitian ini disamakan dengan ketinggian kursi. Sedangkan untuk mendapatkan ketinggian meja kerja yang setinggi bahu duduk maka dilakukan penjumlahan antara tinggi siku saat duduk, jarak antara bahu ke siku, dan popliteal height. Tinggisikudantinggibahuyangdigunakandalampenentuankonfigurasi ini adalah data anthropometri pekerja persentil 50 dengan detail ukuran yang didapatkan dari software Jack. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa ukuran antropometri percentile 50 memiliki standar deviasi yang paling kecil denganduapersentilyanglainyaitupersentil5%dan95%.PadaTabel 3.12di bawahiniakanditampilkansecaradetailperhitungankonfigurasiidealketinggian meja untuk mendapatkan ketinggian ideal berdasarkan referensi ergonomi pada masing–masingmejakerjadenganpersentilukuranyangdigunakan. Tabel 3.12 PerhitunganKetinggianMejaIdeal Area Tinjauan Persentil Perhitungan Ideal KetinggianMejaKerjaPeletakkanLembaran Tinggisikusaatduduk+PoplitealHeight KotakKarton

KetinggianMejaKerjaKonveyorBesar 50% Tinggisikusaatduduk+PoplitealHeight

Tinggisikusaatduduk+JarakSikuke KetinggianMejaKerjaKonveyorKecil Bahu+PoplitealHeight Selainketigamejakerjatersebut,padamasing–masingkonfigurasiakan dilakukan perbaikan pada dua elemen dari tempat kerja yaitu lebar area kerja packerdanketinggianpijakankakipacker.Walaupunkeduaelementersebuttidak akan diuji dalam simulasi dengan software Jack, namun perubahan ini harus disertakan untuk menyempurnakan nilai ergonomis dari tempat kerja dengan melakukanperbaikannilaielemenkerjayangkurangergonomis.Perhitungannilai kedua elemen kerja dan persentil ukuran antropomertri berdasarkan refrensi ergonomiditunjukkanolehTabel 3.13

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 130

Tabel 3.13 PerhitunganElemenTempatKerjaIdeal

Area Tinjauan Persentil Perhitungan Ideal LebarAreaKerjaPacker 95% 2xLebarBideltoid KetinggianPijakanKakiUntukPosisiDuduk KetinggianKursiKetinggianLututSaat 5% Packer Duduk1/2LebarPaha Jumlahkonfigurasiyangdibuatdalampenelitianiniadalahsebanyaktiga konfigurasi untuk masing – masing meja kerja sehingga total ada 9 konfigursi, yaitu: • Konfigurasipertamaadalahhasilperhitunganberdasarkanreferensiergonomi yangidealyaitusetinggisikudanbahusaatduduk • Konfigurasi kedua adalah hasil perhitungan berdasarkan referensi ergonomi yangidealyaitusetinggisikudanbahusaatdudukditambahkantoleransi5% darihasilperhitungantersebut. • Konfigurasi ketiga adalah hasil perhitungan berdasarkan referensi ergonomi yangidealyaitusetinggisikudanbahusaatdudukditambahkantoleransi10% darihasilperhitungantersebut. Di bawah ini adalah seluruh konfigurasi dari ketinggian meja kerja yang beradapadalinipackagingdanpersentilyangdigunakansebagaidataperhitungan tersebut. Tabel 3.14 RingkasanUkuranKonfigurasi

KONFIGURASI (cm) Aktual A B C No. Area Tinjauan Persentil (cm) Perhitungan Perhitungan Perhitungan Ideal Ideal + 5% Ideal +10% KetinggianMejaKerja 1 PeletakkanLembaranKotak 35.5 80 84 88 50% Karton

Tabel 3.14 RingkasanUkuranKonfigurasi(Sambungan)

KetinggianMejaKerja 2 94.5 80 84 88 KonveyorBesar 50% KetinggianMejaKerja 3 135.5 112.8 118.44 124.08 KonveyorKecil

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 131

LebarAreaKerjaPacker 54.5 84 84 84 95%

KetinggianPijakanKakiUntuk 22 19 19 19 5% PosisiDudukPacker

PadaGambar 3.31 dan 3.32dibawahinidapatdilihatgambaranlebih jelas mengenai perubahan yang terjadi dalam konfigurasi – konfigurasi yang diusulkandengankondisiaktualdaritempatkerja.

Gambar 3.31 PerbandinganPosisiMejaKerjaLembaranKotakKartonAktual denganKonfigurasidalamSoftware Jack

Gambar 3.32 PerbandinganTinggiMejaKerjaAktualdenganKonfigurasi dalamSoftware Jack 3.7.1.2PembuatanVirtualEnvironment Pembuatanvirtual environmentdilakukanuntukmenciptakanlingkungan aktual dalam bentuk virtual. Proses ini dilakukan dengan membuat stasiun dan benda–bendakerjasecaragrafisdengansoftwareAutocaddankemudiandiimpor kedalamlingkungansimulasisoftwareJack.Hasildariimpor stasiundanbenda–

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 132

bendakerjatersebutakanmembentuksebuahlingkunganvirtualpadasoftware Jack yang memiliki dimensi dan ukuran yang sesuai dengan lingkungan aktual yangterdapatpadaliniPackagingMiniCornetto. a)GambarAktualb)GambarAutoCad

c)GambarGrafis dalamJack Gambar 3.33 GambarAktualdan GrafisStasiun danBendaKerja Selanjutnya tata letak stasiun kerja dan benda benda pada lingkungan kerja tersebut dapat disesuaikan dengan posisi aktual dalampenggunaannyaolehparapacker.BerikutpadaGambar 3.33ditampilkan gambaraktualdangrafisstasiundanbenda–bendakerjasebelumdansesudah diimporkesoftwareJack. 3.7.1.3PembuatanVirtual Human Model Simulasi Jack yangdibuat dalam penelitian ini bertujuan untuk manganalisapengaruhrancanganstasiunkerjapadaperformadanresikobahaya

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 133

padafisiologispekerjalinipackagingMiniCornetto.Olehkarenaitudibutuhkan modelmanusiayangdapatmencitrakanparapekerjalinipackagingMiniCornetto tersebut.Untukdapatmencapaihaltersebut,makadibuatmodelmanusiawanita karena semua packer adalahwanita dengan karakteristik tinggidan berat badan ukuran antropometri persentil 50 dari data pengumpulantinggi dan berat badan yangsebelumnyatelahdilakukanpada35pekerjalinipackagingMiniCornetto tersebut.Pembuatanmodelmanusiadengankarakteristiktinggidanberatbadan tersebut menggunakan fitur advance scalling dalam menu pembuatan model manusiadidalamsoftwareJack.

Gambar 3.34 Virtual humanUkuranPersentil50 Sumber:SoftwareJack 3.7.1.4PenempatanVirtualhumanpadaVirtualenvironment Langkah selanjutnya setelah virtual environment dan virtual human terbentuk di dalam model simulasi ini adalah memposisikan letak dan postur virtual humankevirtual environmentyangadaberdasarkankondisiaktualyang

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 134

terjadi selama proses kerja packaging berlangsung. Di dalam penelitian ini, terdapat tiga kelompok proses yang akan dianalisis yang melibatkan tiga meja kerjayaitumejapeletakkanlembarankotakkarton,konveyorbesar,dankonveyor kecil.Penyesuaianposturkerjainidilakukansecaramanualdenganmemanipulasi persendian(joint)dansegmenyangterdapatpadamodel.Kegiatanmemanipulasi gerakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan fitur human control pada software Jack. Gambar 3.35 akan menunjukkan masing – masing posisi dan posturvirtual humandalamvirtual environmentberdasarkankelompokprosesdan mejakerjayangdigunakan.

Gambar 3.35 PerbandinganPosisidanPosturKerjaUntukTiapTiapKelompok ProsesolehVirtual humandanAktual 3.7.1.5PembuatanTugasKerjapadaVirtual human Setelah model virtual human menempati posisi yang tepat pada stasiun kerjanya, model tersebut diberikan tugas untuk mengerjakan urutan – urutan proses atau gerakan kerja dalam setiap kelompok proses. Pemberian tugas itu dilakukan menggunakan modul animation system seperti yang terlihat dalam

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 135

Gambar 3.36. pada software Jack. Selama pembuatan animasi, gerakan yang dibuat harus terus disesuaikan dengan gerakan nyata pada rekaman. Hal ini dilakukanuntukmenjaminvaliditasdarianimasigerakanyangdibuat.

Gambar 3.36 Animation System padaKonfigurasiAktualKelompokProsespada KonveyorKecil

3.7.1.6VerifikasidanValidasiModel Suatu model dikatakan telah lolos verifikasi jika model tersebut telah dijalankan dengan cara yang independen. Verifikasi model mengindikasikan bahwa model tersebut telah dipercaya konsepsinya, namun dengan tidak mempedulikanvaliditasdarikonsepsitersebut.Dalamsistemdinamik,pengujian modelmelaluiprosesverifikasimempunyaiduacara,yaitu39: • Ujianalisisunit Untukmengetahuibahwaprosesverifikasidengancaraujianalisisunitsudah benarataubelumdapatdilihatdariduahal,yaituseluruhvariabelmempunyai unit yang benar, dan seluruh unit sesuai dengan realita yang ada dan tidak terdapatunitkorektifyangdimasukkan. • Ujinumerikal

39 Setiawan, Andri D dan Sukriana, Yugi, Urban Decay in Kente – Dealing with Capacity and Distribution of Opportunity

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 136

Dalam uji numerikal ini juga terdapat dua bagian. Pertama, dimensi waktu yangdipilihsesuaidengantimestepberjalannyamodel.Kedua,menggunakan metodeintegrasinumerikal.

Gambar 3.37 VerifikasiModelSimulasi

Pada Uji verifikasi seperti yang terlihat pada Gambar 3.37 di atas menunjukkan bahwa dimensi yang digunakan pada input antropometri model manusia telah mengikuti dimensi standar untuk tinggi badan manusia, yaitu centimeter. Oleh karena itu model simulasi yang dibuat pada penelitian kali ini dapatdipercayakarenamenggambarkankeadaanriildaripekerja. Setelahmelewatiprosesverifikasimodel,makatahapanselanjutnyadalam pengujian model adalah proses validasi model. Terdapat tiga cara dalam memvalidasimodel,yaitu40: 1. Historikalfit Salahsatuujimodelyangumumadalahdenganmemasukkaninputkedalam suatu model dengan nilai historis dan melihat apakah outputnya sesuai dengandatahistorisyangada. 2. Ujikondisiekstrim

40 Ibid

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 137

Uji kondisi ekstrim dilakukan untuk memastikan bahwa suatu model tidak mengeluarkanperilakuyangirasional.Terdapatduatipeujikondisiekstrim. Pertama,ujiekstrimnol,yaitumemasukkannilainolpadavariabeltertentu. Jika seluruh variabel berhubungan secara rasional maka, variabel yang berhubunganjugaakanturunmenjadinolatautidakterpengaruhsamasekali. Kedua,ujiekstrimyangsangatbesar,nilaiyangdiharapkanpadaujikaliini adalahkenaikanyangsangatbesaruntukseluruhvariabelyangberhubungan. Ujinilaiekstrimmenunjukkanbahwamodelsesuaidenganhubunganlogikal antarvariabeldantidakadamekanismeyangtidakdiharapkandanirasional dalammodel. 3. Ujianalisissensitivitas Uji analisis sensitivitas perlu dikerjakan untuk mengidentifikasi parameter mana saja yang dikategorikan sebagai parameter sensitif. Perubahan kecil padavariabelsensitiftersebutakanberpengaruhpadaperilakuseluruhsistem. Pada simulasi menggunakan software Jack, hanya akan dilakukan uji validitas dengan menggunakan uji kondisi ektrim. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan beban yang bersifat ekstrim. Sebagai contoh uji validitas pada kegiatan kerja di konveyor kecil aktual yaitu meletakkan kotak karton di atas konveyor kecil, dilakukan penambahan beban yangbersisatekstrimpadajaritangankanandarisebesar240grammenjadi50kg. Berikuthasilujivaliditasdenganujikondisiekstrim.

Gambar 3.38 PenambahanBebanEktrim

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 138

Berdasarkan perubahan beban yang dialami oleh virtual human tersebut maka dianalisis perubahan nilai – nilai ergonomis yang dialami oleh virtual human seperti nilai Static Strength Prediction dan Low Back Analysis. Hasil PerubahannilaiSSPdanLBAditunjukkanolehGambar 3.39.

Gambar 3.39 PerbandinganNilaiSSPKondisiNormaldanKondisi Ekstrim Gambar 3.39 menunjukkan bahwa penambahan beban yang sangat ekstrim pada jari tangan pekerja menyebabkan persen kapabilitas pekerjaan berkurang sangat signifikan. Pada kondisi sebelum diberikan beban ekstrim, kapabilitasmenunjukkanhampir100%padasemuabagiantubuh.Namunsetelah dilakukan penambahan beban ektrim, kapabilitas menjadi berkurang sangat signifikanbahkanpadasikudanbahusudahtidakdapatmenerimabebantersebut ataumemilikikapabilitashampir0%.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 139

Gambar 3.40 PerbandinganNilaiLBAKondisiNormaldanKondisi Ekstrim

Pada Gambar 3.40 terlihat bahwa hasil analisis kapabilitas LBA pada modelmenunjukkanlonjakankompresipadabagiantulangbelakangmodeldari 616Nmenjadi7522N,perubahanyangsangatsignifikantersebutterjadikarena adanyapenambahanbebanyangmencapai20kalilipatdarikondisinormal. Berdasrkan perubahan nilai yang terjadi pada nilai – nilai analisis ergonomitersebut,dapatdilihatbahwaperubahanbebankerjadaribebannormal kebebanekstrimmenyebabkanperubahanyangsignifikanpadaperformavirtual

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 140

human. Perubahan perubahan tersebut logis sehingga dapat dikatakan bahwa modeltelahvalid. 3.7.1.7AnalisisKinerjaTugasdenganJackTask Analysis Toolkit Setelahmodelsimulasitelahterverifikasidantervalidasai,modelsimulasi inidapatdigunakanuntukmelakukananalisisfaktorergonomiyangditimbulkan oleh masing – masing postur dan kinerja dari virtual human. Untukmelakukan analisisergonomiberdasarkanposturdankinerjadigunakanmodulJackAnalysis Tools Kit. Dalam penelitian ini terdapat empat tools yang digunakan untuk menganalisis kinerja model manusia virtual, yaitu: Static Strength Prediction, Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, dan Rapid Upper Limb Assessment.Keempatmetodetersebutakanmenghasilkanoutputpenilaian secarareal-timeketikasimulasidijalankan,sehinggaakanterlihatbobotkelelahan danresikopadatubuhbagianatasdanbawahyangdirasakanolehmodelvirtual akibatposturdankerjayangdilakukan. Sebelum analisis dilakukan, pada model virtual human diberikan beban sesuaidengankondisiaktual.Pemberianbebaninidilakukanmelaluimodulload and weight yang terdapat dalam software Jack. Tujuan pemberian beban ini adalah agar model simulasi kinerja virtual human dalam virtual environment semakinmerepresentasikankondisiaktualyangmelibatkanadanyabebandalam proseskerja.SebagaicontohGambar 3.41menunjukkanpemberianbebanpada konfigurasiaktualproseskerjadikonveyorkecil,tepatnyapadabagianfinger tip tangan kanan virtual human seberat 240 gram sebagai representasi dari keberadaankotakkartonberisieskrim.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 141

Gambar 3.41KotakDialogLoads and Weights

AnalisispertamayangdilakukanadalahanalisisStatic Strength Prediction (SSP).SSPdigunakanuntukmemastikanapakahkegiatankerjadapatdilakukan oleh seluruh populasi pekerja. Persentase minimal yang dapat diterima adalah 90% dari keseluruhan jumlah pekerja. Hasil analisis SSP dapat terlihat pada Gambar 3.42dan Gambar 3.43.

Gambar 3.42 KotakDialogLoads and Weights padaKonveyorKecilKonfigurasi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 142

Gambar 3.43 PersentaseKapabilitaspadaKonveyorKecilKonfigurasiAktual Darigambardiatas,kegiatankerjapadapadaKonveyorKecilKonfigurasi Aktualdapatdikerjakanolehlebihdari90%populasipekerja.Secaralebihrinci, bagian tubuh bahu, punggung, pinggul, lutut, dan pergelangankaki daripekerja memilikipersentasekapabilitasyangmemenuhisyaratuntukdilanjutkanketahap analisisselanjutnya. Kemudian,animasidijalankansecarareal timeuntukmencarititikekstrim postur kerja yang memberikan skor paling tinggi untuk tiapjenis analisis. Skor yang tinggi menandakan kondisi yang semakin tidak ergonomis. Pada saat animasi dijalankan, kecepatan simulasi diperlambat agar proses pencarian titik ekstrimmenjadilebihmudahdilakukan.HasilpenilaianuntukLBA,OWAS,dan RULA yang tertinggi kemudian didokumentasikan untuk bahan analisis selanjutnya dalam menentukan rancangan mana yang dapat memberikan postur kerjadengannilaiekstrimLBA,OWAS,danRULAyangterendah.Hasilanalisis TAT LBA, OWAS, dan RULA untuk Konfigurasi Aktual pada proses kerja konveyorkecilterlihatpadaGambar 3.44hinggaGambar 3.46.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 143

Gambar 3.44 HasilAnalisisNilaiLBAEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil

Gambar 3.45 HasilAnalisisNilaiOWASEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 144

Gambar 3.46 HasilAnalisisNilaiRULAEkstrimuntukKonfigurasiAktualpada ProsesKerjaKonveyorKecil 3.7.1.8PerhitunganNilaiPosture Evaluation Index (PEI) Untuk mendapatkan nilai yang utuh dari analisis ergonomi postur dan kinerja virtual human di dalam suatu rancangan stasiun kerja digunakan perhitungan Posture Evaluation Index (PEI). PEI didapatkan dari nilai – nilai analisis ergonomis yang sebelumnya telah dilakukan yaitu LBA, OWAS, dan RULA.FormulaperhitungannilaiPEIditunjukkanolehpersamaan3.1.

PEI = I1 + I2 + (mr.I3) ……………...………………………………………………………………...……(3.1) untukI1=LBA/3400N,I2=OWAS/4,I3=RULA/7,danmr=1,42 Sebelum dapat melakukan perhitungan PEI peneliti sebelumnya harus melakukanpegecekanterhadapnilaiSSPuntukkonfigurasiataurancanganyang dimodelkan.BilanilaiSSPmenunjukkankapabilitasyanglebihbesaratausama dengan 90% maka proses kerja dalam model tersebut dapat dinyatakan valid karena dapat dilakukan bukan hanya oleh virtual human namun oleh manusia sesungguhnya. Setelah model dinyatakan valid berdasarkan nilai SSP tersebut, makaperhitunganPEIbarudapatdilakukan. Sebagai contoh, pada Tabel 3.15 ditunjukkan perhitungan PEI untuk prosesmeletakkankotakkartonberisieskrimpadakonveyorkecilaktual.Evalusi nilaiSSPpadaprosesinimenunjukkannilai100%sehinggaoperasikerjaterbukti

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 145

dapat dilakukan dan perhitungan PEI bernilai valid. Hasil perhitungan nilai PEI untuk proses kerja ini adalah 1.89 yang didapatkan dari formulasi nilai – nilai pada Tabel 3.15. Tabel 3.15 NilaiAnalisisErgonomiuntukKonfigurasiAktualpadaProsesKerja KonveyorKecil Nilai LBA Nilai OWAS Nilai RULA 616 2 6 NilaiPEItersebutdidapatkanberdasarkanperhitungan: PEI = 616/3400 + 2/4 + (1,42 x 6/7) = 1.89

3.8 Pengolahan Data Pembuatan Model aliran Barang dan Aliran Proses dengan Software ProModel Modelsimulasialiranbarangdanaliranprosessietemkerjalinipackaging MiniCornettountukmendapatkanrumusanjumlahpersonildanrancanganatribut sistem yang ideal dibuat dengan menggunakan software ProModel. Tahapan – tahapan dalam melakukan simulasi sistem kerja lini packaging Mini Cornetto dengan menggunakan software ProModel seperti terlihat pada Gambar 3.47 adalahsebagaiberikut: • Menentukankonfigurasidalampembuatanmodelsimulasisistem. • Membuatmodelsimulasidenganberbagaikonfigurasisistem. • Melakukanverifikasidanvalidasi.

Gambar 3.47 Flowchart TahapanKerjaSimulasiProModel

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 146

3.8.1 PenentuanKonfigurasiModelSimulasiProModel LangkahkerjaSimulasiProModeldiawalidenganpenentuankonfigurasi darisistemyangakandisimulasikan.Didalampeneliianiniatributsistemyang akan disimulasikan adalah jumlah resource yang digunakan dan kecepatan konveyor. Simulasiakandibuatdenganmenggunakan20resource,18resource,16 resource, dan 14 resource. Penentuan konfigurasi tersebut didasarkan bahwa kondisi aktual dari resource yang digunakan dalam sistem adalah sebanyak 20 orang. Junlah 20 ini merupakan jumlah terlalu berlebihan karena berdasarkan fakta di lapangan bahwa sering kali terdapat idle pekerja dengan resource sebanyakitu. Darioutputsimulasidenganvariasijumlahresource,dapatdipilihsistem denganjumlahresourceyangmemilikinilaiutilisasiterbesar.Simulasikemudian kembalidilakukandenganmengkonfigurasikankecepatankonveyoruntuksistem dengan resource yang dipilih yaitu 11 meter/ menit yang merupakan kecepatan aktualdansetiappengurangan0.5meter/menitdarikecepatanaktualtersebut. 3.8.2 PembuatanModelSimulasiProModel Secara umum tahapan pembuatan model simulasi promodel ditunjukkan olehGambar 3.48yaitu: • MembuatLokasi. • MembuatEntites (barang). • MenentukanResource (pekerja)aktual&konfigurasi. • MembuatdanmendefinisikanVariabel. • Mendefinisikantingkatkedatanganbarang. • MembuatLogicuntukProses&Routing. • Menjalankanmodelsimulasi. • Mendokumentasikanhasilstatistiksimulasi.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 147

Gambar 3.48 TahapanPembuatanModelSimulasiProModel 3.8.2.1Lokasi Lokasi pada model simulasi menunjukkan areaarea dimana entitas diprosesataumenunggudiproses.PadasimulasilinipackagingMiniCornettoini, terdapat7jenislokasiyangfungsisertanotasinyaditunjukkanolehTabel 3.16di bawahini.Masing–masingjenislokasimemilikifungsiuntukmelayaniberbagai entitasyangberbedadenganprosesyangberbeda–bedapula. Tabel 3.16 Jenis–JenisLokasidalamModelSimulasi

No. Notasi Fungsi 1 loc_cone TempatkedatanganConeEsKrim 2 loc_krat TempatkedatanganKratEsKrim 3 loc_kratisi Tempatkeluarankatyangtelahdiisikan96ConeEsKrim 4 cnv Konveyor Tempatpacker(n)mengambil12unitConeEsKrimdariKratyang ex(n) 5 melewatinya 6 box(n) Tempatmasuknyakotakkartonyangdigunaknaresource/packer(n) 7 op(n) Tempatdilangsungkannyaproseskerjapacker(n)

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 148

Gambar 3.49Jenis–JenisLokasidalamModelSimulasi

3.8.2.2Entitas (Barang) Entitas adalah barang atau obyek proses dalam suatu model simulasi. Entitas mengalami proses menunggu, proses penyatuan, proses pemisahan, atau mengalir dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Di dalam penelitian ini terdapat 5 jenis entitas yang digunakan dengan notasi dan keterangan jenis entitas seperti Tabel 3.17dibawahini. Tabel 3.17Jenis–JenisEntitasdalamModelSimulasi

No. Notasi JenisEntitas/Barang 1 cone_A Coneeskrimyangterdiridariduarasa 2 krat_A Krateskrimkosong 3 Box_AB Boxeskrimkosong Boxeskrimyangtelahberisi12coneEskrimterdiridaridua 4 Box_isi_AB rasa 5 Krat_isi_A Kratyangberisi96coneeskrimyangterdiridariduarasa

Gambar 3.50Jenis–JenisEntitasdalamModelSimulasi 3.8.2.3Resource (Pekerja) Resourcemerupakanbagiandarisistemyangmelakuakanproses–proses yang dialami oleh entitas pada suatu lokasi tertentu. Pada suatu sistem yang

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 149

automatisataudilakukanolehmesinresourcetidakdigunakandalampembuatan simulasi, namun dalam simulasi lini packaging Mini Cornetto yang proses – proses utama dalam pengepakan dilakukan oleh para packer maka dibutuhkan penggunaanresource. Jumlah resource yang digunakan dalam simulasi ini dikonfigurasikan yaitusebanyak20orangyangmerupakankonfigurasiaktual,18orang,16orang, dan14orangyangmerupakankonfigurasi–konfigurasiusulan.Masing–masing konfigurasiresourceakandisimulasikandankemudiandibandingkannilaitingkat utilisasiresourcenya. 3.8.2.4Variabel Dalamsimulasilinipackaginginidigunakansatuvariabelglobal.Variabel global adalah suatu tempat untuk meletakkan nilai yang dapat berubah selama simulasi berlangsung. Terdapat satu veriabel global yang dinotasikan dengan notasi pack(n)_use. Nilai variabel ini akan meningkat dari 0 menjadi 1 jika resourcedalamsimulasiiniyaitupackersedangdigunakan,dansebaliknyajika tidak digunakan nilai variabel ini akan menjadi 0 kembali. Tampilan variabel dalamsimulasiiniditunjukkanolehGambar 3.51. Fungsipendefinisianvariabeliniadalahuntukmenentukansaatkapanes krim dalam krat boleh dipisahkan dari krat sebanyak 12 unit cone untuk selanjutnyadigunakanolehpackersebagaibahanpengepakan.Dimanajikanilai variabel sama dengan 0 maka proses pengambilan 12 unit cone baru dapat dilakukan yang menandakan keadaan packer sedang tidak sibuk atau tidak melakukan proses pengepakan. Selain itu juga untuk menentukan kapan alur prosespengepakanyangdilakukanolehpackerdapatdimulai.Jikanilaivariabel menunjukkan 1 tandanya packer sedang sibuk dan tidak dapat melakukan alur proses,jikanilaivariabel0makaalurprosesbarudapatdilakukan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 150

Gambar 3.51 TampilanVariabeldalamSimulasi 3.8.2.5TingkatKedatanganBarang Kedatangan entitas atau barang dalam model simulasi ini sesuai dengan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Untuk kedatangan cone es krim adalah288.000conepadasimulasiberjalan,danuntukkedatangankrateskrim sebesar 3000 unit krat dengan interval kedatangan tiap satu buah krat yang terdistribusiuniformdengannilaibatasbawahdanatas(8.08,9.82)detik. 3.8.2.6LogicuntukProses&Routing Logicadalahsuatuperintah–perintahkerjayangditujukankepadaentitas ataupunresourcedalamsuatumodelsimulasi.Perintah–perintahkerjatersebut dalam simulasi promodel dinotasikan dengan bahasa – bahasa komputer atau syntax – syntaxkerja.Penyusunanlogic modelinidibuatberdasarkanflowchart setiapentitasyangtelahdibahaspadababsebelumnya. Secara umum, logic utama yang digunakan untuk model simulasi ini adalahperintahloaddanunloadyangmerupakanperintahuntukmenyatukandan memisahkankumpulanunitbaranguntuksementarawaktu.Logicinidigunakan untuk merepresentasikan terjadinya proses penyatuan 96 unit cone es krim ke dalamkrateskrimdanpengambilan12unitconeeskrimolehmasing–masing packer dari krat es krim untuk kemudian dimasukkan ke dalam kotak es krim. Gambar 3.52menunjukkansebagianlogicmodelyangdibuat.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 151

If ((pack1_use + pack2_use = 0)) then UNLOAD 24 else if ((pack1_use + pack2_use = 1)) then UNLOAD 12

Gambar 3.52 ContohLogicModel

3.8.2.7RunningModelSmulasi Setelahseluruhelemen–elemendarimodelsimulasidibuatmakalangkah selanjutnyayangdilakukanadalahmenjalankansimulasiataumelakukanrunning terhadapmodelyangtelahdibuat.Lamanyasimulasidijalankanadalahselama8 jam yang merupakan lamanya satu shift kerja berjalan. Selama dijalankannya simulasi, akan terbentuk suatu tampilan animasi aliran barang dalam sistem sepertiyangditunjukkanolehGambar 3.53 dan3.54dibawahini.

Gambar 3.53 TampilanSebelumModelSimulasiDijalankan

Gambar 3.54 TampilanSesudahModelSimulasiDijalankan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 152

3.8.2.8HasilStatistikSimulasi Setelah simulasi selesai dijalankan yaitu selama 8 jam, peneliti dapat melihat output dari simulasi untuk mengetahui performa dari elemen – elemen model yang disimulasikan. Elemen – elemen model yang performanya ditampilkandalambentuklaporanadalahlokasi,entitas,veriabel,danresource. Outputtersebutdapatdisajikandalambentuktabel,grafik,histogram,pie chart, dansebagainya.Dalampenelitianinihanyadigunakannilaioutputstatistikdalam bentuktabeldarielemenentitasdan resourcesepertiyangditampilkanGambar 3.55 dan3.56dibawahini.

Gambar 3.55 TampilanOutputPerformaEntitas

Gambar 3.56 TampilanOutputPerformaResource

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 153

3.8.3 VerifikasidanValidasiModel 3.8.3.1VerifikasiModel Setelahmodelberhasildibuat,langkahselanjutnyaadalahprosesverifikasi dan validasi model. Verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah model telah dibuatdenganbenar,berkaitandenganpenulisandanstrukturdarisyntaxmodel. Halhalyangdilakukanuntukverifikasimodelsimulasilinipackaginginiadalah: • Pengecekankembalisyntaxmodel Untuk memastikan bahwa model telah dibuat dengan benar, maka dilakukan pengecekan kembali terhadap penulisan semua elemen dalam model dan memastikantidakadakesalahandalammenuliskansemuaproses. • Menggunakanfungsitracedandebug Fungsitrace dandebugpada ProModel dapatdigunakan untukmelihat setiap prosesselamasimulasidanmemastikanmodeltidakmengalamierror.Selama modeldisimulasikan,tidakterjadierrorpadamodeldandenganmengaktifkan fungsi trace, setiap aktivitas dalam simulasi dapat dibaca dan hasilnya telah sesuaidengankonsepmodel. • Mengamatiperilakusistemdalamanimasi Selama model dijalankan terlihat bahwa semua entitas (cone es krim, krat es krim,dankotakeskrim)telahbergerakpadajalurnya,aliranproseskerjapacker sesuai dengan nilai perintah simulasi dan veriabel yang telah didefinisikan sebelumnya. • Memeriksaoutput model Pada output model terutama untuk laporan performa pada lokasi dilakukan pemeriksaan jumlah entitas yang masuk ke dalam lokasi. Jika jumlah entitas yang masuk ke dalam lokasi tidak melebihi kapasitas lokasi, maka dapat dikatakan model yang dibuat telah berfungsi denganbaik sesuai dengan yang diinginkan. 3.8.3.2ValidasiModel Untukmembuktikanbahwamodelyangdibuattelahvalid,outputmodel dibandingkan dengan data target output aktual. Output simulasi berupa kotak

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 154

kartonberisi12unitconeeskrimharussamadengandatahistorisyaitu24.000 kotak.Jikatelahsamamakamodelsimulasidianggapsudahmencitrakankondisi aktualpadasistemataudapatdikatakanvalid.Modelsimulasiyangtelahterbukti valid tersebut baru dapat digunakan untuk analisis performa sistem sedangkan modelyangtidakterbuktivalidtidakdapatdigunakan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 155

• BAB 4 • ANALISIS

Padabagianiniakandibahashasildarikeseluruhanpengolahandatayang dilakukan di dalam penelitian yaitu pengolahan data dengan menggunakan software Jack dan pengolahan data dengan menggunakan software ProModel. Dari kedua metode pengolahan data tersebut akan dianalisis output yang dihasilkan untuk kemudian mendapatkan usulan rancangan stasiun kerja yang ergonomis berdasarkan output software Jack dan usulan penempatan jumlah personil dan kecepatan konveyor yang efisien berdasarkan output software ProModel. 4.1 Analisis Hasil Pengolahan Data Digital Virtual Simulation dengan Menggunakan Jack Terdapat 4 jenis output yang digunakan sebagai bahan analisis dari pengolahan data menggunakan software Jack, yaitu SSP, LBA, OWAS, dan RULA. Dari nilai keempat jenis output tersebut, kemudian akan dikalkulasikan menjadi nilai PEI. NIlai PEI ini yang kemudian menjadi bahan analisis selanjutnya untuk menentukan usulan rancangan tempat kerja yang paling ergonomisbagipekerjalinipackagingMiniCornetto. AnalisishasilpengolahandatadenganmenggunakansoftwareJackterdiri dari3bagianyaituanalisispadakondisiaktualtempatkerja,analisispadakondisi usulan tempat kerja, dan perbandingan kondisi pada tempat kerja aktual dan tempat kerja usulan. Pada masing – masing bagian akan dianalisis tiga proses kerja berdasarkan 3 proses kerja yang dimodelkan di dalam software Jack. Pembagianproseskerjainimenjadi3bagiandidasarkanpadatempatkerjayang telibat,yaitu: • Proses kerja pengambilan lembaran kotak karton yang melibatkan meja peletakkanlembarankotakkarton. • Proseskerjapengambilanconeeskrimyangmelibatkankonveyorbesar. • Proseskerjapeletakkankotakkartonberisieskrimyangmelibatkankonveyor kecil.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 156

Keseluruhanproseskerjadimodelkandengnposisioperatorataupackerduduk.Di dalam simulasi ini digunakan model manusia digital dengan persentil 50% dari kumpulandataantropometrisampelpopulasipackeryangdikumpulkan. Padabagiananalisiskondisiusulan,terdapatmasing–masingtigausulan ranncanganpadasetiaptempatkerjayangdimodelkan.Usulanyangpertamapada masing–masingtempatkerjaadalahpembuatanrancanganberdasarkanstandar ideal ergonomi, usulan kedua adalah pembuatan rancangan berdasarkan standar ideal ergonomi ditambahkan toleransi 5%, dan usulan yang ketiga adalah pembuatanrancanganberdasarkanstandaridealergonomiditambahkantoleransi 10%. Untuk masing – masing usulan akan dibandingkan nilai PEI yang dihasilkan,usulandengannilaiPEIterendahmenunjukkanbahwausulantersebut paling memberikan tingkat kenyamanan tertinggi dan resiko kesehatan terendah bagi model manusia persentil 50% yang merupakan subjek penelitian dan mewakili populasi aktual packer. Sehingga usulan dengan nilai PEI terendah itulahyangnantinyaakandipilihsebagairekomendasiideal. 4.1.1 AnalisisKondisiAktual Analisis kondisi aktual bertujuan unuk memberikan refrensi nilai – nilai ergonomiaktualdaristasiunkerjayangditeliti.Bedasarkannilai–nilaiergonomi tersebutdapatdianalisistingkatkenyamananaktualyangdiberikanolehmasing– masing stasiun kerja kepada para packer yang menggunakan stasiun tersebut. Selain hal tersebut, resiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami packer akibat melakukan proses pada stasiun kerja dapat pula dideteksi dan dilakukan analisis terhadap postur kerja yang berkaitan. Dari hasil hasil analisis kondisi aktual tersebut kemudian dapat dilihat sejauh mana kondisi usulan memberikan perbaikanterhadaptingkatkenyamanandanpenguranganresikokesehatanyang dialamiolehpacker. 4.1.1.1AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaMejaPeletakkanLembaran KotakKarton Model simulasi kondisi aktual pada proses kerja pengambilan lembaran kotak karton dari meja peletakkan lembaran kotak karton diilustrasikan oleh

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 157

modelmanusiavirtualyangdalamposisidudukmelakukankegiatanmenggapai ke bawah oleh tangan kirinya dengan posisi batang tubuh yang sedikit membungkuk dan membengkok ke arah kiri seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

Gambar 4.1ModelSimulasiKondisiAktualPadaMejaPeletakkanKotak Karton Analisis untuk model aktual proses kerja pada meja peletakkan kotak kartoninidimulaidenganmenganalisisnilaiSSPatauStatic Strength Prediction. Analisisdilakukandenganmelakukanpengecekanterhadapnilaikapabilitasyang ditimbulkanolehposturkerjaterhadapmodelmanusiayangdigunakan.NilaiSSP dalam model simulasi harus lebih besar dari 90%, untuk menunjukkan bahwa kegiatandanposturkerjayangditimbulkandapatdilakukanolehsebagianbesar populasi pekerja yang dalam simulasi ini digunakan model manusia dengan persentil50%. Hasil SSP untuk model manusia digital yang bekerja pada tempat kerja meja peletakkan kotak karton aktual yang dikeluarkan oleh software Jack menunjukanbahwamayoritasdaripopulasipackermemilikimuscle strengthyang dibutuhkanuntukmelakukanpekerjaandenganpostursepertiyangterlihatpada Gambar 4.1 di atas. Hal ini dapat disimpulkan karena nilai persen kapabilitas untuk semua bagian tubuh adalah 100%. Persen kapabilitas yang lebih dari 90 persen ini menandakan bahwa operasi kerja pada meja peletakkan kotak karton visible untuk dilakukuan sehingga analisis selanjutnya mengenai nilai LBA, OWAS, dan RULA dapat dianalisis memberikan nilai yang valid dan dapat digunakan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 158

Tabel 4.1OutputNilaiSSPProsesKerjapadaMejaPeletakkanLembaranKotak KartonAktual

Tabel 4.2RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKartonAktual Tempat Kerja LBA OWAS RULA MejaLembaran 437 2 5 KotakKartonAktual Analisisselanjutnyasepertiyangtelahdibahassebelumnyaadalahanalisis nilai–nilaiergonomilainyangmerupakanoutputdarisoftware Jackyaitunilai LBA,OWAS,danRULApadanilai–nilaiposturekstrimsepertiyangterlihatpda Tabel 4.2. Berdasarkan nilai tersebut dapat dianalisis pada postur ekstrim yang dihasilkanolehpackerpadamejapeletakkankotakkartonaktual,kompresiyang diterimaolehtulangbelakangpackeradalahsebesar437N.Halinidikarenakan batang tubuh packer melakukan perputaran (twisted) ke arah kiri yang disertai dengan sikap bungkuk (bending) untuk meraih lembaran kotak karton yang terletakdisisisebelahkiriposisipackerdanlebihrendahdaritinggisikupacker saat duduk. Nilai LBA sebesar 437 N tersebut berdasarkan standar NIOSH merupakannilaiyangmasihdapatditerimakarenaberadadibawah3400Nyang merupakanstandarNIOSH Back Compression Action Limit.Dengannilaitersebut maka resiko gangguan pada tulang belakang masih cukup rendah, hal tersebut dikarenakan tidak dilibatkannya beban yang sangat berat dalam proses ini yang mengakibatkan tingginya resiko cedera pada tulang belakang. Beban yang digunakandalam proses pengambilanlembarankotakkartonini hanya 10 gram atausetaradenganberatlembarankotakkarton.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 159

Tabel 4.3 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonAktual Elemen Punggung Tangan Kaki Beban Total Nilai 4 1 1 1 2 OWAS Nilai OWAS yang memberikan refrensi kenyamanan postur kerja bagi packerdalamsimulasiinimenunjukkannilai2yangberartiposturkerjatergolong slightly harmfulsehinggatindakanperbaikanpadamasadatangcukupdiperlukan. Nilai2inimerupakannilaitotaldarikomponen–komponennilaiOWASseperti yangditunjukkanolehTabel 4.3yaitusebesar4111.Detailnilaidarimasing– masingelemennilaiOWASmenunjkkanbahwa: 1. Bagian batang tubuh packer dalam kategori 4 yaitu melakukan kegiatan membungkukdanmemutarsecarabersamaan. 2. Bagiantanganmodelpackerdalamkategori1atauposisinetralkarenakedua tanganmodelpackertidakberadadiatastinggibahubahkanterletakdibawah tinggisikuuntukmenghasilkanposisimenggapaikebawah. 3. Bagiantubuhbawahataukakimodelpackertermasukdalamkategori1yaitu dalamposisidudukdengankeduakakitertopangpadasuatupijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackertergolongkedalamkategori1yang berartibahwabebantersebutmasihdibawah10kgyaitusebesar10gram. Tabel 4.4 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonAktual Body Group A Body Group B Upper Lower Wrist Total Wrist Neck Trunk Elemen Arm Arm Twist Nilai 2 3 3 2 1 3 RULA Group Score 5 5 4 Nilai RULA yang merupakan output software Jack terakhir yang digunakan dalam analisis penelitian ini merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kenyamanan dan resiko fatigue yang dapat dialami oleh secara khusus tubuh bagian atas. Dalam output RULA tubuh bagian atas dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A merupakan bagian tangan dan lengan sedangkan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 160

kelompokB yang merupakanbagian leher danbatangtubuh.NilaiRULAtotal yang dihasilkan oleh postur ekstrm dari proses kerja pada meja peletakkan lembaran kotak karton aktual menunjukkan nilai 5 yang berarti postur cukup beresikobagitubuhsehinggainvestigasidanperubahanharussegeradilakukan. Nilai5tersebutmerupakannilaiakhirdariformulasinilai–nilaielemenRULA seperti yng ditunjukkan oleh tabel 4.4. Detail nilai masing – masing elemen RULAdapatdianalisissebagaiberikut: 1. lenganatas Nilaievaluasiuntuklenganbagianatasmodelpackersebesar2,haliniberarti lenganatasmenyimpangmembentuksudut2045°. 2. lenganbawah Nilaievaluasiuntuklenganbawahoperatorsebesar3yangmenyatakanbahwa lengan bagian bawah bekerja melewati garis tengah tubuh dalam hal ini melakukanpenyimpangankearahkirimelewatidiametertubuh. 3. pergelangantangan Nilai evaluasi untuk pegelangan tangan model packer sebesar 3, hal ini menunjukanbahwapergelangantanganmelakukangerakanmenekukkeatas ataukebawahlebihdari15°. 4. perputaranpergelangantangan Nilai evaluasi untuk pergelangan tangan model packer adalah 2, hal ini menunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudah berada atau dekat dengan rentangperputaranyangdapatdilakukanolehpergelangantanganpacker. 5. leher NilaievalusiRULAuntukleheradalah1yangberartibahwalehermenunduk kebawahsebesar010°. 6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhadalah3yangberartibahwabatang tubuh postur ekstrim packer pada meja peletakkan lembaran kotak karton aktualmembungkukdalamjangkauan20hingga60°. Untuk memberikan gambaran secara lebih menyeluruh mengenai tingkat kenyamanandaritempatkerjamejapeletakkanlembarankotakkartonaktualdan jugaresikocederayangmungkinditimbulkan,makanilai–nilaiergonomiLBA,

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 161

OWAS,danRULAditransformasikanmenjadinilaiPEI.NilaiPEIuntukproses kerja pada meja peletakkan lembaran kotak karton aktual menunjukkan nilai sebesar1.6428.Nilaiinimerupakanbatasatasjikaakandilakukanperbaikanpada tempat kerja ini, dimana tempat kerja perbaikan harus menghasilkan nilai PEI yanglebihrendahdari1.6428untukmenghasilkantingkatkenyamananyanglebih tinggidanresikocederalebihrendah. 4.1.1.2AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaKonveyorBesar Proses kerja pada konveyor besar aktualmerupakan proses pengambilan cone – cone es krim yag terdapat pada krat es krim yang mengalir di atas konveyor.Proseskerjainidilakukansebanyak6kalidalamsatukalisikluskerja, dimanasetiappengambilanpackerhanyadapatmengambil2unitconeeskrim. Dalamprosesinipackerberadadalamposisidudukdengantangankirimemegang kotakeskrimsebagaiwadahcone–coneeskrimdantangankananmelakukan kegiatanmenggapailuruskearahdepanuntukmengambilcone–coneeskrim. PosturkerjapadaprosesinidigambarkanolehGambar 4.2.

Gambar 4.2ModelSimulasiKondisiAktualKonveyorBesar Simulasiproseskerjapadakonveyorbesaraktualinimenggunakanmodel manusia digital wanita dengan ukuran antropometri persentil 50% dari populasi seluruh packer lini packaging Mini Cornetto. Analisis yang dilakukan untuk pertama kali adalah pengecekan nilai SSP. Hasil analisis SSP menunjukkan bahwa proses kerja pada konveyor besar aktual yang dilakukan oleh model manusiadigitalpersentil50%memilikinilaikapabilitaspadasemuabagiantubuh

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 162

modelmanusiadigitalsebesar100%sepertiyangterlihatpadaTabel 4.5.Halini menunjukkan bahwa mayoritas dari populasi packer yang diwakili oleh model manusia persentil 50% memiliki kekuatan (muscle strength) yang dibutuhkan untukmelakukanpekerjaanpadakonveyorbesar. Tabel 4.5OutputNilaiSSPProsesKerjapadaKonveyorBesarAktual

Setelah postur kerja pada konveyor besar aktual terbukti visible untuk dilakukan dengan didasarkan oleh kapabilitas yang lebih besar dari 90%, maka analisis selanjutnya terhadap nilai LBA, OWAS, dan RULA valid untuk dilakukan.RekapitulasinilaiLBA,OWAS,danRULAuntukposturektrimyang ditimbulkandarikegiatanpadakonveyorbesaraktualditunjukkanolehTabel 4.6 dibawahini. Tabel 4.6RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaKonveyorBesarAktual

Tempat Kerja LBA OWAS RULA KonveyorBesar 469 1 4 Aktual HasilevaluasinilaiLBApadaproseskerjapengambilanconeeskrimyang melibatkankonveyorbesaraktualmenghasilkannilaipadaposturekstrimsebesar 469 Newton. Nilai tekanan pada tulang belakang tersebut ditimbulkan karena adanya gerakan menggapai lengan bagian atas yang menarik tubuh bagian atas untukmembungkukkearahdepandanbendingkebelakangsetiapkalimelakukan pengambilanconeeskrim.Halinidikarenakantinggikonveyorbesaryanglebih

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 163

tinggi dari siku saat duduk packer. Selain itu juga dikarenakan packer harus melihatkeataskratproduksebelummelakukanpengambilanconeeskrimuntuk memastikanjenisconeeskrimyangdiambiltelahbenar.Posturekstrimtersebut menyebabkan terjadinya momen pada L4L5 dan ruas – ruas spinal tulang belakang.BerdasarkanstandarNIOSH,nilaisebesar469Nmasihdapatditerima karena berada di bawah 3400 N yang merupakan standar NIOSH Back Compression Action Limit. Tabel 4.7 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorBesarAktual

Elemen Punggung Tangan Kaki Beban Total Nilai 1 1 1 1 1 OWAS Hasil evaluasi tingkat kenyamanan postur dengan nilai OWAS secara keseluruhanmenghasilkannilaitotalsebesar1yangmenunjukkanbahwasecara keseluruhanposturkerjamasihnetraldandapatditerimasistemmuskuloskeletal manusia. Nilai 1 tersebut diperoleh dari formulasi nilai – nilai elemen OWAS sepertiyangterlihatolehTabel 4.7.Detailnilaimasing–masingelemenOWAS tersebutdapatdianalisissebagaiberikut: 1. Bagian batang tubuh packer dalam kategori 1 yaitu masih dalam kondisi normal. Walaupun terjadi momen di L4L5 spinal tulang belakang, namun translasiyangterjadibelumtermasukekstrimataumasihnetraluntukkategori penilaianOWAS. 2. Bagiantanganmodelpackerdalamkategori1atauposisinetralkarenakedua tanganmodel packertidak berada diatas tinggi bahu namundiantaratinggi sikudanbahuuntukmenggapaiconeeskrimdidepanposisiduduknya. 3. Bagiantubuhbawahataukakimodelpackertermasukdalamkategori1yaitu dalamposisidudukdengankeduakakitertopangpadasuatupijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackertergolongkedalamkategori1yang berarti bahwa beban tersebut masih di bawah 10 kg yaitu sebesar 40 gram untuk tangan kanan dan 240 gram untuk tangan kiri. Tangan kanan mengangkutbebansebesar40gramyangmerupakanduabuahconeeskrim

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 164

seberat20grammasing–masingnya,sedangkantangankirimenopangkotak kartonberisieskrimseberat240gram.

Tabel 4.8 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorBesarAktual

Body Group A Body Group B Upper Lower Wrist Total Wrist Neck Trunk Elemen Arm Arm Twist Nilai 3 3 3 2 1 1 RULA Group Score 4 6 2 Hasil evaluasi nilai RULA yang merupakan nilai yang merefrensikan tingkatkenyamanandanresikocederayangdapatditimbulkanolehproseskerja pada konveyor besar aktual manunjukkan nilai total sebesar 4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa investigasi terhadap tempat kerja perlu dilanjutkan dan perubahan mungkin diperlukan namun secara keseluruhan postur kerja yang ditimbulkantidakterlalaumenimbulkanresikomusculoskeletal disorder.Nilai4 yangdiperolehdidapatkandariformulasinilai–nilaielemenRULAsepertiyang diperlihatkanolehTabel 4.8.Detailnilai–nilaiuntukmasing–masingelemen RULAdapatdijelaskansebagaiberikut: 1. lenganatas Nilaievaluasiuntuklenganbagianatasmodelpackersebesar3,haliniberarti lenganatasmenyimpangmembentuksudut4590°. 2. lenganbawah Nilaievaluasiuntuklenganbawahoperatorsebesar3yangmenyatakanbahwa lengan bagian bawah bekerja melewati garis tengah tubuh dalam hal ini melakukanpenyimpangankearahkirimelewatidiametertubuh. 3. pergelangantangan Nilai evaluasi untuk pegelangan tangan model packer sebesar 3, hal ini menunjukanbahwapergelangantanganmelakukangerakanmenekukkeatas ataukebawahlebihdari15°. 4. perputaranpergelangantangan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 165

Nilaievaluasiuntukpergelanganmodelpackeradalah2,halinimenunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudah berada atau dekat dengan rentang perputaranyangdapatdilakukanolehpergelangantanganpacker. 5. leher NilaievalusiRULAuntukleheradalah1yangberartibahwalehermenunduk kebawahsebesar010°. 6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhadalah1yangberartibahwabatang tubuhpadaposturekstrimberadapadaposisilurus. SetelahmelakukanpengecekandananalisisterhadapnilaiLBA,OWAS, danRULAmakadilakukanperhitungannilaiPEI.Untukmemberikangambaran secara lebih menyeluruh mengenai tingkat kenyamanan dari tempat kerja konveyor besar dan juga resiko cedera yang mungkin ditimbulkan. Nilai PEI untukproseskerjapadakonveyorbesaraktualmenunjukkannilaisebesar1.1993. Nilaiinimerupakanbatasatasjikaakandilakukanperbaikanpadatempatkerja ini, dimana tempat kerja perbaikan harus menghasilkan nilai PEI yang lebih rendahdari1.1993untukmenghasilkantingkatkenyamananyanglebihtinggidan resikocederalebihrendah. Secara umum, berdasarkan nilai PEI dan nilai – nilai analisis ergonomi lainnya yang didapatkan, postur kerja yang ditimbulkan oleh proses kerja pada konveyor besar aktual cukup ergonomis dan menimbulkan resiko cedera yang rendah.HalinidapatdilihatdariskorOWASdanRULAyangrendah.Perbaikan pada tempat kerja untuk konveyor besarini hanya perlu untuk difokuskan pada bagaimanamengurangigayakompresipadatulangbelakangpackeryangbekerja distasiunkerjainiataumenguranginilaiLBA. 4.1.1.3AnalisisKondisiAktualProsesKerjapadaKonveyorKecil Proses kerja yang terjadi pada konveyor kecil adalah proses meletakkan kotakkartonyangtelahberisi12unitconeeskrimkeataskonveyorkecil.Pada konveyorkecilaktual,ketinggiankonveyorkeciljauhlebihtinggidaripadabahu packer dalam posisi duduk. Hal tersebut mengakibatkan tangan kanan packer melakukanstretchingkeatasuntukdapatmenggapaiposisikonveyorkecilketika

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 166

meletakkankotakkarton.Posisiinidisertaidenganbendingataumembungkukke depandikarenakanletakkonveyorkecilyangdisisidepanposisipacker.Secara visual postur kerja yang ditimbulkan oleh packer pada konveyor kecil aktual ditunjukkanolehGambar 4.3dibawahini.

Gambar 4.3ModelSimulasiKondisiAktualKonveyorKecil Tabel 4.9OutputNilaiSSPProsesKerjapadaKonveyorKecilAktual

Setelah melakukan analisis terhadap postur kerja pada konveyor kecil akual,makadilakukanpengecekanterhadapnilaiSSPuntukmemulaimelakukan analisis terhadap nilai – nilai ergonomi yang ditimbulkan oleh proses kerja tersebut. Hasil nilai SSP dari postur kerja pada konveyor kecil aktual menunjukkan nilai kapabilitas 100% pada semua bagian tubuh seperti yang terlihatpadaTabel 4.9.Halinimenunjukkanbahwapackerwanitadenganukuran antropometri persentil 50% dari populasi packer wanita lini packaging Mini Cornettomemilikikekuatan(muscle strength)yangdibutuhkanuntukmelakukan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 167

pekerjaanpadakonveyorkeciltersebut.HasilnilaiSSPyanglebihbesardari90% tersebut menunjukkan pula bahwa gerakan kerja visible untuk dilakukan oleh packer sehingga analisis nilai LBA, OWAS, dan RULA pada Tabel 4.10 yang dihasilkandarigerakan–gerakankerjapadakonveyorkecilaktualtersebutvalid untukdigunakan. Tabel 4.10RekapitulasiNilaiErgonomiProsesKerjapadaKonveyorKecil Aktual Tempat Kerja LBA OWAS RULA

KonveyorKecil 616 2 6 Aktual Hasil nilai evalusai LBA pada postur ekstrim yang ditimbulkan oleh gerakan kerja pada konveyor kecil aktual menunjukkan nilai 616. Nilai ini merupakannilaitekananpadatulangbelakangyangpalingtinggidirasakanoleh packerdibandingkanpadastasiunkerjalainnya(mejapeletakkanlembarankotak karton dan konveyor besar). Besarnya nilai LBA ini diakibatkan karena tulang belakangtubuhpackermengalamigayatarikanataustretchingyangsangatbesar akibat postur menggapai konveyor kecil yang letaknya di atas bahu packer. Selain itu juga terjadi membungkuk ke depan (flexion) karena konveyor kecil yangingindigapaiterletakdisisidepanatasposisidudukpacker.Besarnyanilai LBA ini mengakibatkan tekanan yang cukup besar pada bagian punggung, terutama pada L4L5 (lumbar disk) dari ruasruas spinal tulang belakang. WalaupundemikiannilaiLBAsebesar616masihsesuaidenaganstandarNIOSH yangmenetapkanbatasnilai3400Nsebagai Back Compression Action Limit. Tabel 4.11 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorKecilAktual

Elemen Punggung Tangan Kaki Beban Total Nilai OWAS 2 2 1 1 2 Setelah melakuakan analisis nilai LBA, analisis ergonomi dilanjutkan dengan pengecekan nilai OWAS. OWAS yang merupakan representasi tingkat kenyamanan yang ditimbulkan oleh postur kerja, di dalam postur kerja pada

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 168

konveyorkecilaktualmenunjukkannilai2.Nilai2inimenunjukkanbahwapostur kerjayangditimbulkandaritempatkerjakonveyorkecilaktualtergolongpostur yang slightly harmful sehingga diperlukan tindakan perbaikan di masa datang. Nilai2sebagainilaitotaldariOWASmerupakanformulasidarielemen–elemen nilaiOWASsepertiyangterlihatpadaTabel 4.11.Detailanalisisuntukmasing– masingnilaielemenOWASadalahsebagaiberikut: 1. Bagianbatangtubuhpackerataupunggungdalamkategori2yaitucenderung bungkuk ke arah depanuntuk meletakkan kotak karton padakonveyor kecil yangterletakdisisiatasdepanposisidudukpacker. 2. Bagiantanganmodelpackerdalamkategori2yaitusatutanganberadadiatas bahuuntukmeletakkankotakkartonkeataskonveyorkecilyangterletakdi atas. 3. Bagiantubuhbawahataukakimodelpackertermasukdalamkategori1yaitu dalam posisi duduk dengan kedua kaki tertopang pada suatu pijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackertergolongkedalamkategori1yang berarti bahwa beban tersebutmasih di bawah 10 kg yaitu sebesar 240 gram atauseberatkotakkartonberisi12coneeskrim. Tabel 4.12 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorKecilAktual

Body Group A Body Group B Upper Lower Wrist Total Wrist Neck Trunk Elemen Arm Arm Twist Nilai 5 3 2 2 1 2 RULA Group Score 6 8 3 Hasil evaluasi nilai ergonomi yang terakhir untuk proses kerja pada konveyorkecilaktualadalahanalisistingkatkenyamanandanresikocederapada tubuh bagian atas. Secara keseluruhan nilai RULA pada postur ekstrim yang ditimbulkanolehproseskerjapadakonveyorkecilaktualmenunjukkannilaitotal 6. Nilai 6 ini mengindikasikan postur kerja yang ditimbulkan sangat beresiko tinggi menimbulkan gangguan dan cedera pada anggota tubuh bagian atas sehinggainvestigasidanperubahanperludilakukansecepatmungkin.Nilaitotal RULA sebesar 6 merupakan formulasi dari nilai – nilai elemen RULA seperti

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 169

yangterlihatpadaTabel 4.12.AnalisisuntuknilaisetiapelemenRULA adalah sebagaiberikut: 1. lenganatas Nilaievaluasiuntuklenganbagianatasmodelpackersebesar5,haliniberarti lenganatasmenyimpangmembentuksudutlebihdari90°. 2. lenganbawah Nilaievaluasiuntuklenganbawahoperatorsebesar3yangmenyatakanbahwa lengan bagian bawah bekerja melewati garis tengah tubuh dalam hal ini melakukanpenyimpangankearahkirimelewatidiametertubuh. 3. pergelangantangan Nilai evaluasi untuk pegelangan tangan model packer sebesar 2, hal ini menunjukanbahwapergelangantanganmelakukangerakanmenekukkeatas ataukebawahtidaklebihlebihdari15°. 4. perputaranpergelangantangan Nilaievaluasiuntukpergelanganmodelpackeradalah2,halinimenunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudah berada atau dekat dengan rentang perputaranyangdapatdilakukanolehpergelangantanganpacker. 5. leher NilaievalusiRULAuntukleheradalah1yangberartibahwalehermenunduk kebawahsebesar010°. 6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhadalah2yangberartibahwabatang tubuhpadaposturmembungkukmembentuksudutantara020°. SetelahmelakukanpemeriksaandananalisisterhadapnilaiLBA,OWAS, dan RULA maka dilakukan perhitungan nilai PEI. Perhitungan PEI bertujuan untuk memberikan gambaran secara lebih menyeluruh mengenai tingkat kenyamanan dari tempat kerja konveyor kecil dan juga resiko cedera yang mungkin ditimbulkan. Nilai PEI untuk proses kerja pada konveyor kecil aktual menunjukkan nilai sebesar 1.898. Nilai ini merupakan batas atas jika akan dilakukanperbaikanpadatempatkerjaini,dimanatempatkerjaperbaikanharus menghasilkannilaiPEIyanglebihrendahdari1.898untukmenghasilkantingkat kenyamananyanglebihtinggidanresikocederalebihrendah.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 170

Dengan melakukan pengecekan terhadap nilai – nilai ergonomi, secara keseluruhan dapat dinalisis bahwa konveyor kecil aktual menimbulkan postur kerja yang paling tidak ergonomis. Hal ini didasarkan nilai – nilai evaluasi ergonomisepertiLBAdanRULA yangpalingtinggidibandingkanposturkerja lainnya yang ditimbulkan oleh tempat kerja yang berbeda. Hal tersebut juga diperkuatolehnilaiPEIyangpalingtinggidibandingkandengannilaiPEIpada kondisi aktual postur ektrim pada meja peletakkan lembaran kotak karton dan konveyorbesarsepertiyangditunjukkanolehGambar 4.4.

Nilai PEI 2 1.643 1.898 1.5 1 1.199 0.5 NilaiPEI 0 Mejapeletakkan Konveyorbesar Konveyorkecil lembarankotak aktual aktual kartonaktual

Gambar 4.4 PerbandinganNilaiPEIKondisiAktual

4.1.2 AnalisisKondisiUsulan Berdasarkanhasilanalisispostur–posturekstrimyangterjadipadastasiun – stasiun kerja lini packaging Mini Cornetto, dapat disimpulkan bahwa tingkat ergonomi pada masing – masing stasiun kerja belum optimal. Oleh karena itu dibuatlah usulan perbaikan pada masing – masing stasiun kerja untuk mendapatkan nilai – nilai ergonomi yang lebih baik sehingga nantinya dapat meningkatkankenyamanankerja. Pada masing – masing stasiun kerja yang diteliti yaitu meja peletakkan lembarankotakkarton,konveyorbesar,dankonveyorkecildiusulkantigabuah rancangan baru yang disesuaikan dengan standar ergonomi. Pada setiap usulan rancangan tersebut kemudian dibuat model simulasi untuk proses kerja yang terjadi pada masing – masing stasiun kerja. Pembuatan model simulasi tersebut

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 171

mengikutilangkahyangsamadenganpembuatanmodelsimulasikondisiaktual namundenganpenyesuainpostursesuaidengantempatkerjayangdiusulkan. Berdasarkan hasil simulasi model usulan, akan didapatkan nilai – nilai ergonomi seperti LBA, OWAS, dan SSP yang kemudian akan diformulasikan lebihlanjut menjadi nilai PEI. Hasil nilai–nilai ergonomi PEIuntuk masing – masingusulandibandingkandankemudianusulandengannilaiergonomipaling optimalyangakandipilihsebagairekomendasipenggantirancanganstasiunkerja aktual. 4.1.2.1AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaMejaPeletakkanLembaran KotakKarton Pada stasiun kerja yang pertama yaitu meja peletakkan lembaran kotak karton,rancanganbaruyangdiusulkanadalahperubahanketinggian,jumlahmeja, dan posisi dalam rangkaian konveyor. Perubahan ketinggian ini disesuaikan dengan standar ergonomi suatu stasiun kerja yaitu untuk pekerjaan ringan meja kerjaseharusnyamempunyaiketinggiansetinggisiku.Dalamhalinidikarenakan poisisi packer adalah duduk, maka meja peletakkan lembaran kotak karton disesuaikandengantinggisikupackersaatduduk.Ukuranketinggiansikuyang digunakanadalah tinggi siku packer wanita persentil 50% yang dapat mewakili seluruhpopulasipacker. Jumlahmejapeletakkanlembarankotakkartonyangdalamkondisiaktual hanya satu pada masing masing sisi rangkaian konveyor di dalam rancangan usulaninidiubahmenjadi2.Haltersebutbertujuanagarmasing–masingpacker yang bekerja dalam rangkaian konveyor memiliki meja peletakkan lembaran kotak karton sendiri dan tidak berbagi dengan packer lainnya, selain itu juga untuk menstandarkan penggunaan tangan kiri dalam proses kerja pengambilan lembaran kotak karton. Tampilan visual rancangan jumlah meja peletakkan lembarankotakkartonaktualdanusulandiperlihatkanolehGambar 4.5.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 172

Gambar 4.5 PerbandinganJumlahMejaPeletakkanLembaranKotakKaton AktualdanUsulan Di dalam penelitian ini dibuat tiga buah rancangan usulan seperti yang terlihatdalamTabel 4.13yaiturancanganusulanberdasarkanperhitunganstandar idealergonomi,rancanganusulanberdasarkanperhitunganstandaridealergonomi ditambahkan toleransi 5%, dan perhitungan ideal berdasarkan standar ideal ergonomiditambahkan10%. Tabel 4.13 RekapitulasiUkuranRancanganUsulanMejaPeletakkan LembaranKotakKarton USULAN (cm) AKT 1 2 3 Tempat Kerja UAL Persentil Perhitungan Perhitungan (cm) Perhitungan Ideal Ideal + 5% Ideal +10% Ketinggian Total Meja Kerja Peletakkan 58 80 84 88 50% Lembaran Kotak Karton Tahapan analisis nilai – nilai ergonomi untuk masing – masing usulan samadengantahapananalisisuntukkondisiaktual.Setelahdilakukanpengecekan nilai SSP terbukti bahwa nilai SSP untuk semua model usulan lebih besar dari 90%, maka analisis nilai – nilai ergonomi lainnya seperti LBA, OWAS, dan RULA baru dapat dilakukan dan dinyatakan valid. Hasil pengecekkan SSP menunjukkan nilai kapabilitas untuk semua bagian tubuh pada simulasi semua model usulan menyatakan nilai 100, dengan hal tersebut maka dapat diyakini bahwa kegiatan kerja atau postur kerja yang dilakukan pada semua meja kerja peletakkan lembaran kotak karton visible untuk dilakukan oleh model manusia

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 173

digital ukuran antropometri 50% dari populasi packer yang digunakan sebagai model. Tabel 4.14 RekapitulasiNilaiErgonomiMejaKerjaPeletakkanLembaranKotak KartonUsulan Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI Meja Kotak 326 1 3 0.95445378 Karton Usulan 1 Meja Kotak 341 1 3 0.95886555 Karton Usulan 2 Meja Kotak 344 1 3 0.9597479 Karton Usulan 3 Seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4.14, nilai LBA pada postur untuk masing – masing rancangan usulan mengalami penurunan dari kondisi aktual yaitusebesar437N.NilaiLBAuntukkondisiusulanberkisarantara326N344 N. Berdasarkan perbedaan nilai LBA tersebut dapat dianalisis bahwa semakin tinggimejapeletakkanlembarankotakkartonmakasemakintinggitekananyang diberikan pada tulang belakang packer. Nilia LBA tersebut ditimbulkan oleh karenaketinggianmejapeletakkanlembarankotakkartonyanglebihtinggidari ketinggiansikusaatdudukpackersehinggamenyebabkanadanyabendingpada punggung saat berupaya mencapai lembaran kotak karton. Nilai LBA yang dihasilkandariketigakondisiusulanmasihdalamstandarergonomiyaitubawah 3400N yang merupakan nilai standar dari NIOSH Back Compression Action Limit. HasilEvalusinilaikenyamankerjayangdihasilkanolehsemuarancangan usulan meja kerja peletakkan lembaran kotak karton menunjukkan nilai 1 yang berartibahwasemuatempatkerjausulanmemberikanposturnormalpadapacker. DetailnilaielemenOWASuntuksemuausulanjugamenunjukkannilai1seperti yangditampilkanolehTabel 4.15.Nilai1111dapatdianalisissebagaiberikut: 1. Bagianbatangtubuhpackerataupunggungpadasemuakondisiusulandalam kategori1yaitumelakukanposturlurusdannetral. 2. Bagian tangan model packer pada semua kondisi usulan dalam kategori 1 yaitukeduatanganberadadibawahbahu.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 174

3. Bagian tubuh bawah atau kaki model packer pada semua kondisi usulan termasuk dalam kategori 1 yaitu dalam posisi duduk dengan kedua kaki tertopangpadasuatupijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackerpadasemuakondisiusulantergolong kedalamkategori1yangberartibahwabebantersebutmasihdibawah10kg yaitusebesar10gramatauseberatlembarankotakkarton. Tabel 4.15 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonUsulan Elemen Nilai OWAS Total Tempat Kerja Punggung Tangan Kaki Beban Meja Kotak 1 1 1 1 1 Karton Usulan 1 Meja Kotak 1 1 1 1 1 Karton Usulan 2 Meja Kotak 1 1 1 1 1 Karton Usulan 3 Tabel 4.16 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonUsulan Meja Kotak Elemen Nilai Meja Kotak Meja Kotak Karton Usulan Rula Karton Usulan 1 Karton Usulan 2 3 Upper Arm 2 2 2 Lower Arm 2 2 2 Wrist 2 2 2 Wrist Twist 1 2 1 Body Group A Score 4 4 4 Neck 1 1 1 Trunk 1 1 1

Body Group B Score 2 2 1 Total 3 3 3 SepertihalnyadenganhasilevalusinilaiOWAS,padahasilevalusinilai RULA juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai RULA pada masing – masing usulan. Nilai RULA pada semua usulan menunjukkan nilai 3 yang berarti rancangan tempat kerja sudah cukup ergonomis. Walaupun cukup

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 175

ergonomis,namunperubahandaninvestigasilebihlanjuttetapperludilakukandi masa yang akan datang terutama apabila pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitif dalamjangka waktu yang lamasehingga tingkat resiko cedera semakin besar. Perbedaan yang terjadi pada komponen nilai RULA hanya terjadi pada elemen wrist twistatauperputaran pergelangan tangan sepertiyang ditunjukkan olehTabel 4.16.Berdasarkandetailnilaimasing–masnigelemenRULAdapat dianalisissebagaiberikut: 1. lenganatas Nilai evaluasi untuk lengan bagian atas model packer pada semua kondisi usulan sebesar 2, hal ini berarti lengan atas menyimpang membentuk sudut 2045°. 2. lenganbawah Nilaievaluasiuntuklenganbawahoperatorsebesar2yangmenyatakanbahwa lenganbagianbawahmengalamiflexisebesarlebihdari100°. 3. pergelangantangan Nilai evaluasi untuk pegelangan tangan model packer pada semua kondisi usulan sebesar 2. Hal tersebut menunjukan bahwa pergelangan tangan melakukangerakanmenekukkeatasataukebawahanatar015°. 4. perputaranpergelangantangan Nilaievaluasiuntukpergelanganmodelpackeradalahbernilai1untukkondisi usulan 1 dan 3, dan bernilai 2 pada kondisi usulan 1. Nilai 1 menunjukkan bahwabahwaperputaranyangterjadimasihberadaditengahtengahrentang perputaran, sedangkan nilai 2 menunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudahberadaataudekatdenganrentangperputaranyangdapatdilakukanoleh pergelangantanganpacker. 5. leher Nilai evalusi RULA untuk leher pada semua kondisi usulan adalah 1 yang berartibahwalehermenundukkebawahsebesar010°. 6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhpadasemuakondisiusulanadalah1 yangberartibahwabatangtubuhpadaposturekstrimberadapadaposisilurus.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 176

Dari keseluruhan nilai – nilai ergonomi pada masing – masing kondisi tempat kerja usulan, diformulasikan nilai PEI untuk mendapatkan gambaran secara umum yang diberikan setiap kondisi usulan. Hasil perhitungan PEI memperlihatkannilai–nilaiyangberbedasepertiyangterlihatpadaGambar 4.6. Masing–masingnilaiPEIkemudiandibandingkandandidapatkanhasilnilaiPEI minimum sebesar 0.954 yang didapatkan dari kondisi usulan 1 yaitu membuat ketinggian meja kerja setinggi siku posisi duduk packer. Dengan hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi usulan 1 memberikan tingkat kenyamanankerjapalingoptimumpadaparapacker. Nilai PEI 0.961 0.96 0.959 0.9597 0.958 0.957 0.9589 0.956 0.955 Nilai PEI 0.954 0.9545 0.953 0.952 0.951 MejaLembaranKotak MejaLembaranKotak MejaLembaranKotak KartonUsulan1 KartonUsulan2 KartonUsulan3

Gambar 4.6 PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaMejaPeletakkan LembaranKotakKartonUsulan 4.1.2.2AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaKonveyorBesar Stasiun kerja yang kedua digunakan dalam proses kerja lini packaging Mini Cornetto adalah konveyor besar. Fungsi konveyor besar adalah sebagai landasanmengalirnyakratprodukberisicone–coneeskrimyangnantinyaharus diambil oleh packeruntuk kemudian dikemas kedalam kotak karton. Di dalam pembuatan usulan stasiun kerja konveyor besar ini perhitungan ketinggian dilakukan dengan menambahkan ketinggian krat produk yaitu sebesar 10 cm untuk menghasilkan ketinggian total konveyor besar. Penambahan tersebut disebabkancone–coneeskrimyangharusdiambiltidakmengalirbegitusajadi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 177

ataskonveyorbesarnamundiataskratproduksehinggatinggikratprodukharus puladiperhitungkan. Sama halnya dengan pembuatan usulan ketinggian meja peletakkan lembaran kotak karton, pembuatan usulan ketinggian total konveyor besar didasarkan pada standar ergonomi yang menyatakan bahwa untuk pekerjaan ringan meja kerja harus disesuaikan dengan ketinggian siku pekerjanya. Dalam hal ini ketinggian siku yang digunakan adalah ketinggian siku packer dalam kondisidudukdanmemilikiukuranantropometripersentil50%darikeseluruhan populsi packer. Terdapat tiga usulan yang dibuat namun memiliki dasar yang sama, yang membedakan antara masing – masing usulan tersebut adalah penambahantoleransiketinggiansebesar5%dan10%padausulanke2danke3. Detailukuranpadamasing–masingusulandapatdilihatolehTabel 4.17 Tabel 4.17 RekapitulasiUkuranRancanganKetinggianTotalKonveyorBesar

Usulan 1 2 3 Tempat Kerja AKTUAL (cm) Persentil Perhitungan Perhitungan Perhitungan Ideal Ideal + 5% Ideal +10% (cm) (cm) (cm) Ketinggian Total 94.5 80 84 88 50% Konveyor Besar Hasilpengecekannilaikapabilitasyangdialamiolehmodelpackerukuran persentil50%daripopulasimenunjukkannilai100%untuksemuakondisiusulan, hal tersebut menunjukkan bahwa model simulasi kegiatan yang dibuat pada rancangan tempat kerja – tempat kerja usulan tersebut visible untuk dilakukan. Sealain hal itu dengan terbuktinya nilai SSP lebih besar dari 90% maka nilai nilai ergonomi yang dihasilkan juga secara tidak langsung terbukti valid. Dari pengecekannilaiSSP,analisisdilanjutkanpadaanalisisperbandingannilai–nilai ergonomiantarkondisiusulansepertiyangditampilakanolehTabel 4.18. Tabel 4.18 RekapitulasiNilaiErgonomiKonveyorBesarUsulan

Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI Konveyor Besar Usulan 1 441 1 4 1.191134

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 178

Tabel 4.18 RekapitulasiNilaiErgonomiKonveyorBesarUsulan(Sambungan)

Konveyor Besar Usulan 2 420 1 4 1.184958 Konveyor Besar Usulan 3 422 1 4 1.185546 Hasil evaluasi nilai ergonomi untuk LBA menunjukkan nilai yang berfluktuasiantarkondisiusulan,dimananilaitertinggididapatkanpadakondisi usulan 1 dan nilai tersendah pada kondisi usulan 2. Nilai LBA dari usulan 1 menurun pada usulan 2, namun meningkat kembali pada usulan yang ke – 3. Berdasarkan hal tersebut dapat dianalisis bahwa rancangan tempat kerja yang palingoptimummemberikankenyamananpadatulangbelakangkhusunyalumbar L4danL5adalahusulan2yaitusetinggisikududukditambahkantoleransi5%. Walaupunberbeda–bedanamunjikadianalisissecarastandarergonomi,ketiga nilaimasihberadadalamstandarNIOSHyangmenetapkan3400NsebagaiBack Compression Action Limit.

Tabel 4.19 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorBesarUsulan

Elemen Nilai OWAS Total Tempat Kerja Punggung Tangan Kaki Beban Konveyor Besar 1 1 1 1 1 Usulan 1 Konveyor Besar 1 1 1 1 1 Usulan 2 Konveyor Besar 1 1 1 1 1 Usulan 3 HasilevaluasinilaiOWASmenunjukkannilaitotal1untuksemuakondisi usulan. Nilai 1 ini menunjukkan keseluruhan tempat kerja yang diusulkan menimbulkan terjadinya postur kerja normal bagi pekerjanya atau packer. Kesamaan nilai total untuk OWAS juga dimiliki oleh nilai masing – masing elemenOWASpadaketigausulan.Detailnilaimasing–masingelemenOWAS dapatdilihatolehTabel 4.19.HasilAnalisisdarimasing–masingnilaielemen OWASadalahsebagaiberikut: 1. Bagianbatangtubuhpackerataupunggungpadasemuakondisiusulandalam kategori1yaitumelakukanposturlurusdannetral.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 179

2. Bagian tangan model packer pada semua kondisi usulan dalam kategori 1 yaitukeduatanganberadadibawahbahu. 3. Bagian tubuh bawah atau kaki model packer pada semua kondisi usulan termasuk dalam kategori 1 yaitu dalam posisi duduk dengan kedua kaki tertopangpadasuatupijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackerpadasemuakondisiusulantergolong kedalamkategori1yangberartibahwabebantersebutmasihdibawah10kg yaitusebesar40grampadatangankanandan240grampadatangankiri.

Tabel 4.20 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorBesarUsulan

Konveyor Konveyor Konveyor Elemen Nilai Rula Besar Besar Usulan Besar Usulan 1 2 Usulan 3 Upper Arm 3 3 3 Lower Arm 3 3 3 Wrist 3 2 2 Wrist Twist 1 2 2 Body Group A Score 5 5 5 Neck 1 1 1 Trunk 1 1 1 Body Group B Score 2 2 2 Total 4 4 4 Hasil evaluasi nilai RULA yang merupakan nilai tingkatan kenyamanan padatubuhbagianatasuntuksemuaposturektrimyangditimbulkanolehkondisi usulan menunjukkan nilai 4. Nilai ini menunjukkan bahwa postur kerja yang ditimbulkan sudah cukup ergonomis dengan resiko cedera yang rendah, namun investigasi dan perubahan tetap mungkin diperlukan terlebih lagi jika kegiatan dilakukansecararepetitifdanterdapatpenambahanbeban. Walaupun nilai total RULA untuk semua kondisi usulan sama, namun terdapatperbedaanpadanilaidetailelemenRULAyaitupadaelemenpergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan. Detail nilai masing – masing elemen RULA untuk semua kondisi usulan dapat dilihat padat Tabel 4.20. Dari detail nilai–masing–masingelemenRULA,dapatdianalisissebagaiberikut:

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 180

1. lenganatas Nilai evaluasi untuk lengan bagian atas model packersebesarpadasemua kondisi usulan 3, hal ini berarti lengan atas menyimpang membentuk sudut 4590°. 2. lenganbawah Nilai evaluasi untuk lengan bawah operator sebesar pada semua kondisi usulan sebesar 3 yang menyatakan bahwa lengan bagian bawah bekerja melewatigaristengahtubuhdalamhalinimelakukanpenyimpangankearah kirimelewatidiametertubuh. 3. pergelangantangan Nilaievaluasiuntukpegelangantanganmodelpackeradalahsebesar2untuk kondisi usulan 2 dan 3, sedangkan 3 untuk kondisi usulan 1. Nilai 2 menunjukanbahwapergelangantanganmelakukangerakanmenekukkeatas atau kebawah lebih sebesar 015°, sedangkan nilai3menunjukkangerakan menekuklebihdari15°. 4. perputaranpergelangantangan Nilaievaluasiuntukpergelanganmodelpackeradalahsebesar1untukkondisi usulan 1 dan 2 untuk kondisi usulan 2 dan 3. Nilai 1 menunjukkan bahwa bahwa perputaran yang terjadi masih berada di tengahtengah rentang perputaran, sedangkan nilai 2 menunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudahberadaataudekatdenganrentangperputaranyangdapatdilakukanoleh pergelangantanganpacker. 5. leher Nilai evalusi RULA untuk leher pada semua kondisi usulan adalah 1 yang berartibahwalehermenundukkebawahsebesar010°. 6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhpadasemuakondisiusulanadalah1 yangberartibahwabatangtubuhpadaposturekstrimberadapadaposisilurus. Setelah dilakukan analisis terhadap semua nlai – nilai ergonomi hasil output Jack pada semua kondisi usulan, maka dilakukan analisis terhadap nilai PEI untukmasing– masing kondisi usulan. Berdasarkanmasing–masingnilai PEI seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.7, dapat dilihat bahwa kondisi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 181

usulan1memilikinilaiPEItertinggidibandingkankondisiusulan2dan3yang tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Nilai PEI yang tinggi tersebut menunjukkan rancangan konveyor besar yang diusulkan pada usulan 1 kurang ergonomis dibandingkan usulan 2 dan 3. Nilai PEI terkecil didapatkan oleh kondisiusulan2adalahsebesar1.185,haltersebutmenunjukkanbahwakondisi usulan 2 yang mengubah ketinggian total konveyor besar setinggi siku duduk ditambah toleransi 5% memberikan tingkat kenyamanan paling optimum dan tingkat ergonomi paling maksimal dibandingkan kedua usulan lainnya. Nilai PEI 1.192 1.19 1.191 1.188 1.186 1.186 1.184 1.185 NilaiPEI 1.182 1.18 KonveyorBesar KonveyorBesar KonveyorBesar Usulan1 Usulan2 Usulan3 Gambar 4.7 PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaKonveyorBesarUsulan 4.1.2.3AnalisisKondisiUsulanProsesKerjapadaKonveyorKecil Konveyorkecilyangmerupakanstasiunkerjaketigadalampenelitianini merupakan tempat diletakkannya kotak kartonyang telahberisi 12 unitconees krim. Posisi konveyor kecil ini terletak di atas konveyor besar. Karena poisi tersebut maka para packer yang dalam posisi duduk melakukan kegiatan pengemasanharusmelakukankegiatanmenjangkaukearahatasuntukmencapai posisi konveyor kecil tersebut. Kondisi aktual konveyor kecil yang memiliki ketinggianjauhdiatasbahuparapackermembuatpackerharusmenariktangan kanannyaluruskearahatasdepandengangayatarikataustretchingyangsangat besaruntukmencapaikonveyortersebut. Didasarkanhalitulah,makadiusulkanrancananketinggiankonveyorkecil dengan melakukan pengurangan ketinggian berdasarkan standar ergonomi yang menetapkan jarak jangkauan maksimal ideal yang harus digapai oleh packer

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 182

adalahsetinggibahu.Olehkarenaitudibuatlahtigabuahrancanganusulanseperti yangterlihatpadaTabel 4.21yaitukonveyorkecilsetinggibahupackerukuran antropometri 50% dalam posisi duduk sebagai usulan atas dasar standar ideal sebagai usulan pertama, dan usulan kedua serta ketiga dengan menambahkan toleransi5%dan10%dariketinggianusulanpertama.

Tabel 4.21 RekapitulasiUkuranRancanganKetinggianTotalKonveyor Kecil

KONFIGURASI A B C Tempat Kerja AKTUAL (cm) Persentil Perhitungan Perhitungan Perhitungan Ideal Ideal + 5% Ideal +10% (cm) (cm) (cm) Ketinggian Total 135.5 112.8 118.44 124.08 50% Konveyor Kecil

Sama dengan prosedur – prosedur analisis sebelumnaya, analisis untuk nilai – nilai ergonomi pada semua kondisi usulan dilakukan dengan pertama – tamamelakukanpengecekanterhadapnilaiSSP.Hasilpengecekanterhadapnilai SSPsemuausulanmenunjukkannilaikapabilits100%padasemuabagiantubuh. Berdasarkanhasiltersebutmakadapatdianalisisbahwakegiatandanposturkerja yangterjadipadasemuausulanrancangankonveyorkecildapatdanvisibleuntuk dilakukan oleh model packer yang merupakan representasi persentil 50% dari populasipacker. Tabel 4.22 RekapitulasiNilaiErgonomiKonveyorKecilUsulan

Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI Konveyor Kecil Usulan 1 505 1 4 1.209957983 Konveyor Kecil Usulan 2 511 1 4 1.211722689 Konveyor Kecil Usulan 3 532 2 5 1.670756303 Setelah dapat dipastikan bahwa kegiatan kerja visible untuk dilakukan berdasarkannilaiSSP, makanilai–nilaiergonomiuntuksemuakondisiusulan proseskerjapadakonveyorkecilsepertiyangterlihatpadaTabel 4.22validuntuk digunakansebagaibahananalisisselanjutnya.Daritabeldapatdilihatbahwanilai

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 183

LBA untuk masing – msing usulan berbeda – beda dan membentuk suatu pola dimanasemakintinggiketinggiankonveyorkecilyangdiusulkanmakasemakin besarnilaiLBA.Halinidapatdianalisisjikasemakintinggimakatempatkerja semakin tidakergonomiskarena memberikantekanan yangsemakintinggi pula pada tulang belakang yang dikarenakan timbulnya postur kerja stretching yang semakin besar untuk mencapai ketinggian tersebut. Jika dianalisis berdasarkan standar NIOSH, maka walaupun nilainya berbedabeda ketiga usulan memiliki kriteria nilai LBA yang masih dalam Back Compression Action Limit sebesar 3400Nsehinggamasihdapatdigolongkancukupergonomi. Tabel 4.23 ElemenNilaiOWASProsesKerjaPadaKonveyorKecilUsulan

Elemen Nilai OWAS Total Tempat Kerja Punggung Tangan Kaki Beban Konveyor Kecil Usulan 1 1 2 1 1 1

Konveyor Kecil Usulan 2 1 2 1 1 1

Konveyor Kecil Usulan 3 2 2 1 1 2

HasilevaluasinilaiOWASmenunjukkan2buahnilaiyangberbedayaitu nilaitotal1untukusulan1dan2sedangkanuntukusulan3nilaitotalOWAS yangdidapatkansebesar2.Berdasarkanhalterebutmakadapatdianalisisbahwa tingkatkenyamananyangdiberikanolehkondisiusulan1dan2jauhlebihtinggi dibandingkan pada usulan 3. Selain hal tersebut, nilai – nilai ini juga membuktikanbahwarancanganusulan1dan2untukketinggiankonveyorkecil menghasilkan postur kerja yang cenderung normal sedangkan pada usulan 3 postur kerja yang ditimbulkan tergolong Slightly Harmful dan memerlukan perbaikandimasayangakandatang.PerbedaannilaitotaluntukOWAStersebut dikarenakan terdapat perbedaan nilai untuk elemen punggung yang merupakan salah satu elemen penyusun nilai OWAS seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4.23.Secaralebihdetailpenjelasanuntukmasing–masingnilaielemenOWAS padasemuakondisiusulanketinggiankonveyorkecildijelaskansebagaiberikut: 1. Bagianbatangtubuhpackerataupunggungpadasemuakondisiusulan1dan 2dalamkategori1sedangkanpadausulan3beradapadakategori2.Kategori 1menunjukkanbahwapunggungmembuatposturlurusdannetralsedangkan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 184

kategori 2 menunjukkan bahwa punggung cenderung membungkuk diakibatkan adanya gaya tarik yang besar pada tangan ke depan untuk mencapai konveyor yang tinggi yang secara tidak langsung menarik batang tubuhuntuklebihmembungkuk. 2. Bagian tangan model packer pada semua kondisi usulan dalam kategori 1 yaitukeduatanganberadadibawahbahu. 3. Bagian tubuh bawah atau kaki model packer pada semua kondisi usulan termasuk dalam kategori 1 yaitu dalam posisi duduk dengan kedua kaki tertopangpadasuatupijakan. 4. Bebanyangditerimaolehmodelpackerpadasemuakondisiusulantergolong kedalamkategori1yangberartibahwabebantersebutmasihdibawah10kg yaitu 240 gram atau seberat kotak karton berisi 12 unit cone es krim pada tangankanan.

Tabel 4.24 ElemenNilaiRULAProsesKerjaPadaKonveyorKecilUsulan

Konveyor Kecil Konveyor Kecil Konveyor Kecil Elemen Nilai Rula Usulan 1 Usulan 2 Usulan 3 Upper Arm 4 4 4 Lower Arm 3 3 3 Wrist 2 2 2 Wrist Twist 2 2 2 Body Group A Score 6 5 6 Neck 1 1 1 Trunk 1 1 2 Body Group B Score 2 2 3 Total 4 4 5 SepertihalnyadengannilaiOWAS,nilaiRULAtotaluntukproseskerja yang dilakukan pada semua kondisi ketinggian konveyor kecil usulan menunjukkanduanilaiyangberbaedayaitunilai4dan5.Nilai4didapatkanpada kondisiusulan1dan2sedangkannilai5didapatkanpadakondisiusulan3.Nilai4 menunjukkan bahwa postur kerja yang ditimbulkan sudah cukup ergonomis namuntempatkerjayangdiusulkanmasihmemerlukaninvestigasidanperubahan lebihlanjutdimasadatang,sedangkannilai5menunjukkanbahwaposturkerja yang diusulkan masih memiliki resiko cedera atau fatigue yang tinggi sehingga inevstigasi dan perubahan perlu dilakukan segera pada tempat kerja tersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 185

Berdasarkanhalterebutdapatdianalisisbahwausulanke3rancanganketinggian konveyorkecilmasihkurangergonomis. PerbedaannilaitotalRULAantarkondisiataurancanganusulantersebut dikarenakantedapatperbedaanpadaelemenRULA yangcukupdominandalam penentuannilaitotalyaitubatangtubuh(trunk).Perbedaantersebutdapatdilihat dalamdetailnilaielemenRULAsepertipadaTabel 4.24.Masing–masingnilai elemen RULA pada postur ekstrim semua kondisi usulan ketinggian konveyor kecildapatdianalisislebihlanjutsebagaiberikut: 1. lenganatas Nilaievaluasiuntuklenganbagianatasmodelpackersebesar4padasemua kondisiusulan,haliniberartilenganatasmenyimpangmembentuksudutlebih dari 90° ke atas sebagai upaya untuk mencapai posisi konveyor kecil yang terletakdiatas. 2. lenganbawah Nilaievaluasiuntuklenganbawahpackersebesarpadasemuakondisiusulan sebesar 3 yang menyatakan bahwa lengan bagian bawah bekerja melewati garis tengah tubuh dalam hal ini melakukan penyimpangan ke arah kiri melewatidiametertubuh. 3. pergelangantangan Nilai evaluasi untuk pegelangan tangan model packer pada semua kondisi usulan adalah sebesar 2 yang menunjukan bahwa pergelangan tangan melakukangerakanmenekukkeatasataukebawahlebihsebesar015°. 4. perputaranpergelangantangan Nilai evaluasi untuk pergelangan model packer pada semua kondisi usulan adalah 2. Nilai 2 menunjukan bahwa perputaran yang terjadi sudah berada ataudekatdenganrentangperputaranyangdapatdilakukanolehpergelangan tanganpacker. 5. leher Nilai evalusi RULA untuk leher pada semua kondisi usulan adalah 1 yang berartibahwalehermenundukkebawahsebesar010°.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 186

6. batangtubuh NilaievaluasiRULAuntukbatangtubuhpadakondisiusulanadalah1dan2 adalah sebesar1 sedangkanpada kondisi usulan 3 adalah sebesar 2. Nilai 1 menunjukkan bahwa batang tubuh pada postur ekstrim berada pada posisi lurus. Sedangkan nilai 2 menunjukkan adanya bending ke arah depan pada batangtubuhsebesar020°. Untuk dapat melakukan analisis secara keseluruhan terhadap tingkat kenyamanan dari usulan – usulan ketinggian konveyor kecil, maka nilai – nilai ergonomi yang sebelumnya telah dianalisis diformulasikan menjadi nilai PEI. NilaiPEIposturkerjapadamasing–masingkondisiusulanketinggiankonveyor kecilditampilkanolehGambar 4.8.DarihasilperhitunganPEI,nilaiPEI yang diperoleh oleh kondisi usulan 1 dan 2 tampak tidak memiliki perbedaan yang signifikanyaitusebesar1.21dan1.212.SedangkannilaiPEIpadkondisiusulan3 berbedacukupjauhdarikondisiusulanlainnyadanmerupakannilaiPEItertinggi yaitusebesar1.671.Berdasarkanhaltersebutmakadapatdianalisisbahwakondisi usulan1yaitutempatkerjakonveyorkecilsetinggibahusaatdudukmerupakan kodisipalingergonomisdanmemberikankenyamananoptimumkarenamemiliki nilaiPEIterkecilyaitu1.21.Sedangkankondisiusulan3memberikanposturkerja yangjauhkurangergonomisdibandingkanduausulanlainnya. Nilai PEI 2 1.671 1.5

1 1.210 1.212 NilaiPEI 0.5

0 KonveyorKecil KonveyorKecil KonveyorKecil Usulan1 Usulan2 Usulan3 Gambar 4.8 PerbandinganNilaiPEIProsesKerjapadaKonveyorKecilUsulan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 187

4.1.3AnalisisPerbandinganKondisiAktualdanRekomendasi Analisis perbandingan kondisi aktual dan rekomendasi yang dilakukan setelahmenetapkanusulanmanayangmemilikitingkatergonomipalingoptimum bertujuanuntukmelihatsejauhmanaperubahannilaiPEIanatarakondisiaktual dan kondisi tempat kerja yang direkomendasikan. Selain itu dalam analisis ini juga dapat dilihat perubahan pada nilai – nilai ergonomi (LBA, OWAS, dan RULA)darikondisiaktualmenjadikondisiyangdirekomendasikan. 4.1.3.1AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaMejaPeletakkanLembaran KotakKartonAktualdanRekomendasi Nilai Posture Evaluation Index (PEI) pada proses kerja pengambilan lembaran kotak karton mengalami penurunan yang cukup besar dari 1.6428 menjadi0.95445setelahketinggianmejakerjapeletakkanlembarankotakkarton diubah menjadi setinggi siku packer dalam posisi duduk. Dengan menurunnya nilaiPEI,makadapatdianalisisbahwatingkatkenyamananyangdirasakanoleh parapackerketikamelakukanproseskerjapadamejapeletakkanlembarankotak karton meningkat dan resiko gangguan WMSD menurun. Besarnya penurunan nilaiPEItersebutdapatdilihatpadaGambar 4.9.

Gambar 4.9 PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerjaPada MejaPeletakkanLembaranKotakKarton

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 188

Penurunan nilai PEI yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya perubahanpadamasing–masingnilaiergonomi(LBA,OWAS,danRULA)yang antarakondisiaktualdankondisirekomendasimengalamipenurunansepertiyang terlihat pada Tabel 4.25. Nilai LBA menurun dari 437 Newton menjadi 326 Newton, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan letak dan ketinggian meja kerjapeletakkanlembarankotakkartonyangsemakinsejajardengansikupacker saat duduk. Oleh karena hal tersebut, maka packer tidak harus memutar dan membungkukkan tubuh ke arah kiri bawah sewaktu melakukan pengambilan lembarankotakkarton. Tabel 4.25 PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaMeja PeletakkanLembaranKotakKarton Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI

MejaLembaran 437 2 5 1.6428151 KotakKartonAktual

MejaLembaran KotakKarton 326 1 3 0.9544538 Rekomendasi Perubahan postur kerja yang disebabkan karena penggunaan meja kerja peletakkan lembaran kotak karton dengan spesifikasi yang direkomendasikan selain menyebabkan penurunan nilai LBA juga mengakibatkan penurunan nilai evaluasiOWASdanRULA.NilaiOWASmenurundari2menjadi1penurunan inidapatdianalisissebagaiperbaikanposturdarigolonganslightly harmfulyang cukupberesikomenyebabkangangguanWMSDmenjadigolonganposturnormal. SedangkannilaiRULAdarinilai5menjadinilai3yangdapatdianalisissebagai perbaikan kondisi postur tubuh menjadi lebih ergonomis dari nilai 5 yang merupakan kondisi postur tubuh yang harus segera mendapat investigasi dan perubahan karena sangat beresiko menimbulkan gangguan pada bagian tubuh pekerjamenjadinilai3yangmerupakangolonganuntukposturkerjayangcukup ergonomis.PerubahannilaiRULAyangsignifikantersebutterutamadisebabkan karena adanya perubahan sikap kerja pada bagian punggung dimana dengan rancangan tempat kerja usulan, tidak ada gerakan membungkuk yang disertai

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 189

dengan memutar yang dilakukan oleh packer sehingga menyebabkan tekanan padalumbarL4danL5tulangbelakang. Dengan rancangan meja kerja peletakkan lembaran kotak karton rekomendasi maka terjadi perubahan postur kerja seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.10. Pada gambartampakjelas bahwa packer pada penggunaanmeja kerjaaktualmelakukangerakanmembungkukdanmemutarbadannyakearahkiri karena letak meja yang jauh di bawah tinggi siku dan diletakkan memanjang hingga sisi kiri tubuh packer, sedangkan pada meja rekomendasi postur tubuh packer untuk mengambil lembaran kotak karton hanya perlu memanjangkan tangan ke depan tubuh tampa harus membungkuk. Postur tubuh yang terjadi akibat penggunaan meja rekomendasi tersebut disebabkan karena meja kerja dinaikkan hingga setinggi siku dan letaknya tidak memanjang tapi melebar sepanjangsisidepankonveyorsehinggatubuhtidakperlumelakukanputaranke kiri. AKTUAL REKOMENDASI

Gambar 4.10 PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaMejaPeletakkanLembaranKotakKarton 4.1.3.2AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaKonveyorBesarAktualdan Rekomendasi Nilai PEI packer untuk proses kerja pengambilan cone es krim pada konveyor besar mengalami penurunan setelah dilakukan pada konveyor rekomendasai.Penurunantersebuttidakterlalusignifikanyaitusepertiyangdapat dilihatpadaGambar 4.11dari1.1993menjadi1.18495.Walaupuntidakterlalu signifikan,denganadanyapenurunannilaiPEIdapatdianalisisbahwaperubahan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 190

ketinggian total konveyor besar menjadi setinggi siku saat posisi duduk packer ditambahkan toleransi 5% menghasilkan postur kerja yang lebih ergonomis. Perbaikanposturkerjayangterjadipadakonveyorrekomendasiterutamadialami olehbagiantubuhtulangbelakangdanlenganbagianbawah.

Gambar 4.11 PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorBesar Penurunan PEI untuk perbaikan postur kerja yang terjadi dari pengaplikasian tempat kerja rekomendasi ketinggian konveyor besar terutama ditunjang oleh adanya perbaikan pada nilai ergonomi LBA. Seperti yang dapat dilihat padaTabel 4.26, nilai LBA menurun dari 468menjadi 420.Haltersebut dikarenakan adanya penyesuaian pada ketinggian meja kerja konveyor besar sehinggalebihmemberikankenyamananpadapackerketikamelakukangerakan repetitifpengambilanconeeskrim.Denganpenggunaankonveyorrekomendasi, tekananpadabagianpunggung,terutamapadaL4L5(lumbar disk)dariruasruas spinaltulangbelakangmenurun. Tabel 4.26 PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaKonveyor Besar

Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI KonveyorBesarAktual 469 1 4 1.1993697 KonveyorBesarRekomendasi 420 1 4 1.184958 Perubahannilai–nilaiergonomilainnyapenyusunPEIdarikondisiaktual kekondisirekomendasitidakterjadipadanilaiOWASdanRULA.NiliaOWAS yang merupakan nilai hasil evaluasi kenyamanan kerja yang diberikan oleh

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 191

stasiun tempat proses kerja dilakukan pada kedua kondisi baik aktual dan rekomendasi telah menunjukkan nilai optimal yaitu 1 yang mengindikasikan bahwa telah terbentuk postur kerja normal. Sedangkan nilai RULA yang merepresentasikan tingkat ergonomi dan resiko cedera pada tubuh bagian atas untuk kedua kondisi juga tidak mengalami perubahan yaitu bernilai 4. Nilai 4 tersebutdapatdianalisisbahwaposturkerjacukupergonomisbagitubuhbagian atas,namunperubahandaninvestigasilebihlanjutpadamasayangakandatang tetapdibutuhkankarenabelumsepenuhnyaoptimaljikaadapenambahanbeban dandurasikerja.WalaupunterjadipenurunannilaiLBA,nilaiRULAkhususnya pada elemen batang tubuh tidak mengalami penurunan, hal tersebut dapat dianalisis bahwa tingkat penurunan berdasarkan kriteria penilaian OWAS tidak signifikan. Denganpengaplikasianrancanganrekomendasiketinggiankonveyorbesar maka perubahan postur ekstrim seperti yang terlhat pada Gambar 4.12 terjadi pada kondisi batang tubuh dan lengan bagian bawah. Pada kondisi aktual keteganganpadabatangtubuhcenderungtinggikarenaketinggiankonveyorbesar yang kurang memberikan kenyamanan, begitu pula pada lengan bagian bawah yangsedikittertekukkeataskarenaketinggiankonveyorbesarsedikitlebihtinggi darisikupacker.Padaposturkerjadikonveyorrekomendasikondisibatangtubuh cenderung lebih rileks dan lengan bawah tidak tetekuk, hal tersebut karena ketinggiantotalkonveyorbesartelahdisesuaikandenganmenurunkanketinggian menjadisetinggisikuposisidudukpackerditambahakantoleransi5%. AKTUAL REKOMENDASI

Gambar 4.12 PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorBesar

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 192

4.1.3.3AnalisisPerbandinganProsesKerjapadaKonveyorKecilAktualdan Rekomendasi Perbandingan antara nilai PEI postur kerja ekstrim pada kondisi aktual konveyorkecildengankondisiyangdirekomendasikanyaitusetinggibahupacker dalamposisidudukmengalamipenurunanyangcukupbesar.Sepertiyangterlihat pada Gambar 4.13, terjadi penurunan nilai PEI dari 1.8983 menjadi 1.20995. Penurunan nilai PEI mengindikasikan adanya perbaikan pada postur kerja yang dihasilkanolehpenggunaankonveyorrekomendasi.

Gambar 4.13 PerbandinganNilaiPEIAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorKecil Tabel 4.27 PerbandinganNilai–NilaiErgonomiProsesKerjaPadaKonveyor Kecil

Tempat Kerja LBA OWAS RULA PEI KonveyorKecil 616 2 6 1.8983193 Aktual KonveyorKecil 505 1 4 1.209958 Rekomendasi Penurunan nilai PEI yang cukup besar tersebut dikarenakan terjadi penurunan pada semuanilai nilaievaluasi ergonomiyaitu LBA, OWAS,dan RULAsepertiyangdiperlihatkanpadaTabel 4.27.PadaLBAterjadipenurunan dari 616 N menjadi 505 N, penurunan tersebut dapat dianalisis bahwa dengan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 193

menurunkan ketinggian konveyor kecil maka jarak ke atas yang harus digapai oleh tangan packer menjadi berkurang sehingga gaya tarikan dan tekanan yang bekerja pada ruas – ruas tulang belakang ikut berkurang. Selain itu dengan menurunnya jarak jangkauan ke atas , maka packer tidak harus terlalu membungkukuntukdapatmencapaiposisikonveyorkecil. Seperti halnya dengan nilai LBA, penurunan nilai ergonomi juga terjadi padanilaiOWASdanRULA.Denganadanyaperbaikanposturtulangbelakang packer maka kenyaman packer juga meningkat sehingga nilai OWAS menurun dari2yangmerupakangolonganposturyangcukupmembahayakanbagikondisi tubuh(slightly harmful)menjadi1yaituposturnormal.NilaiRULApadahasiluji nilai ergonomi pada konveyor kecil yang direkomendasikan menurun sangat signifikan yaitu dari 6 menjadi 4. Penurunan tersebut terutama dikarenakan adanya penurunan pula pada nilai elemen batang tubuh dari 2 menjadi 1 dan lenganbagianatasdari5menjadi4.Olehkarenanilai–nilaitersebutmemiliki bobot besar dalam perhitungan nilai total RULA, maka terjadi penurunan yang cukup signifikan pada nilai RULA. Kedua elemen nilai RULA yang telah dijelaskan di atas terjadi terutama karena batang tubuh dan lengan bagian atas tidak perlu ditarik hingga maksimal untuk dapat mencapai konveyor kecil pada rancangankonveyorkecilyangdirekomendasikan.Denganpenggunaankonveyor kecilrekomendasi,makapackertidakperlumenggunakanmuscle strengthtangan hingga maksimal seperti yang dilakukannya pada saat melakukan proses kerja peletakkankotakkartonpadakonveyorkecilaktual. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbaikan postur kerja yang diberikan dari penggunaan rancangan konveyor kecil rekomendasi terutama dialami oleh bagian tubuh tulang belakang dan lengan bagian atas seperti yang terlihatpadaGambar 4.14.Teganganpadatulangbelakangmenurundanpacker cenderung lebih rileks dalam melakukan peletakkan kotak karton di konveyor kecil rekomendasi. Selain itu tarikan pada otot – otot lengan bagian atas juga berkurang drastis ketika proses kerja yang sama dilakukan pada konveyor kecil denganukuranyangdirekomendasikan.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 194

AKTUAL REKOMENDASI

Gambar 4.14 PerbandinganPosturKerjaAktualdanRekomendasiProsesKerja PadaKonveyorKecil 4.1.4 AnalisisStasiunKerjaIdealyangDirekomendasikan Berdasarkan analisis terhadap nilai PEI optimum yang dihasilkan pada setiap perubahan rancangan stasiun kerja lini packaging yang antara lain rancanganstasiunkerjamejapeletakkanlembarankotakkarton,konveyorbesar, dan konveyor kecil maka dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan tingkat kenyamanan optimum,ketiga stasiun kerja tersebut harusmengalami perubahan sebagaiberikut: • Ketinggianmejapeletakkanlembarankotakkartondiubahmenjadi80cmdari dasar. • Ketinggian total konveyor besar (landasan konveyor besar ditambah ketinggiankratconeeskrim)diturunkanmenjadi84cm,dimanaketinggian landasan konveyor besar dari dasar menjadi 74 cm dan tinggi krat cone es krimtetap10cm. • Ketinggian total konveyor kecil ditubah menjadi 112.8 cm dari dasar, total ketinggiantersebutmencakupketinggianpenyanggaataskonveyorkecil. Secara visual rancangan stasiun kerja lini packaging yang direkomendasikan ditunjukkanolehGambar 4.15.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 195

Gambar 4.15 RancanganStasiunKerjaLiniPackagingyangDirekomendasikan dalamSatuanCentimeter • 4.2 Analisis Hasil Pengolahan Data Discreet Event Simulation dengan Menggunakan ProModel Hasil pengolahan data dengan menggunakan software Jack hanya memberikanoutputakhirsuaturancangantempatkerjalinipackagingyangdapat meningkatkankenyamanandanperformafisikpekerjanya,sedangkanuntukdapat meningkatkan efisiensi sistem dari stasiun kerja lini packaging yang telah ergonomis tersebut maka dibutuhkan pengolahan data dengan menggunakan metode discreet event simulation ProModel. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlahsimulasisistemkerjayangmencakupaliranmaterialdanaliranproses kerja packer dari lini packaging yang telah memiliki aspek – aspek ergonomis seperti yang telah dibahas dalam Bab 3. Hal yang menjadi tolak ukur efisiensi dalamsistemkerjalinipackagingMiniCornettoiniadalahtingkatutilisasiatau pemanfaatanpackeryangberkerja.Semakinseimbangdansemakintinggirata– rata tingkat ulitilisasi packer, maka semakin ideal sistem kerja lini packaging tersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 196

Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel sistem yang dianalisis mempengaruhitingkatutilisasipackertersebutyaitujumlahpackeryangberada dalamsistemdankecepatankonveyorkerja.Untukitudilakukansimulasidengan dua tahapan. Pada tahapan pertama menggunakan variasi jumlah packer dalam sistemyaitusebanyak20yangmerupakanjumlahaktual,18,16,dan14packer. Masing – masing simulasi dijalankan selama 8 jam yang merepresentasikan lamanyasatushiftkerjadalamlinipackagingtersebut. Setelah simulasi dijalankan selama 8 jam, maka akan dihasilkan output nilai–nilaiperformadariatributsistem.Didalampenelitianinihanyadigunakan 2buahjenisoutputsimulasiyangberhubungandengantujuandaripenelitianini yaitu Entity activity dan Resource States. Berdasarkan hasil analisis dari kedua outputtersebutmakadapatdibandingkantingkatutilisasipackerdarisistemkerja dengan jumlah packer yang berbeda. Hasil perbandingan dapat memberikan usulan jumlah packer yang ideal yang dapat memberikan tingkat utilisasi yang optimal. Padatahapkedua,berdasarkanjumlahpackeridealyangtelahditentukan sebelumnya dilakukan simulasi lagi dengan menggunakan variasi kecepatan konveyor kerja yang berbeda – beda. Tujuan dilakukannya simulasi dengan menggunakan variasi kecepatan konveyor adalah untuk dapat menentukan kecepatan konveyor ideal yang harus diaplikasikan pada sistem kerja untuk mendapatkan sistem kerja pada stasiun kerja lini packaging yang memiliki keseimbangan tingkat utilisasi packer dalam sistem. Didasarkan atas hal – hal yangtelahdijelaskansebelumnya,makahasilanalisisakhirdarioutputProModel adalahsistemkerjausulandenganjumlahpackerdankecepatanyanglebihideal darisistemkerjaaktual. • 4.2.1 AnalisisModeldenganJumlahPersonilAktual Analisis model sistem kerja dengan jumlah personil aktual dan atribut – atribut sistem kerja aktual seperti kecepatan konveyor dan tingkat kedatangan entitas dilakukan untuk memperoleh gambaran performa yang diberikan oleh sistemkerjalinipackagingMiniCornettoyangditerapkansaatini.Dalamsetiap

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 197

analisis yang dilakukan pada bagian analisis output ProModel terdapat dua tahapanyangdilaluiyaitu: • Analisisvaliditasdarimodelsimulasimelaluipengecekanjumlahoutputdari sistem kerja yang ditampilkan pada entity activity report yang merupakan salahsatuoutputsimulasiProModelsepertiyangterlihatpadaGambar 4.16. Dimanasuatumodelsimulasidapatdikatakanvaliddanhasil–hasilsimulasi lainnya pada model tersebut dapat digunakan jika hasil output akhir entitas kotak karton berisi 12 unit es krim yang dinotasikan dengan Box isi AB setelah disimulasikan selama 8 jam sama dengan pada kondisi sebenarnya sebesar24.000kotakkarton.

Gambar 4.16 TampilanOutputProModelpadaKondisiEntitasModelAktual

• Analisistingkatutilisasimasing–masingpacker,tingkatutilisasirata–rata packer, dan keseimbangan utilisasi antar packer dalam sistem kerja berdasarkan output simulsi ProModel pada bagian Resource seperti yang terlihatpadaGambar 4.17.

Gambar 4.17 TampilanOutputProModelpadaTingkatPemanfaatanResource ModelAktual

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 198

Pada model simulasi kondisi aktual ini didapatkan hasil output produksi total yang didapatkan setelah simulasi dijalankan selama 8 jam adalah 24.000 kotak karton berisies krim. Dengan hasil tersebut maka dapatdianalisis bahwa modelsimulasitelahvalidkarenatelahsesuaidengankondisisistemsebenarnya sehinggaoutput–outputlainnyadalamsimulasiinidapatdijadikanbahananalisis selanjutnya. Utilisasi (%) 100 80 60 51.01 40 56.16 Utilisasi (%) % utilisasi% 20 32.36 0 12.46 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920 Packer ke - (n)

Gambar 4.18 TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModelAktual SepertiyangterlihatpadaGambar 4.18,tingkatutilisasiataupemanfaatan packerselama8jamwaktukerjabervariasiantarsatupackerdanpackerlainnya. Tingkat utilisasi tertinggi adalah sebesar 56.16% dan yang terendah sebesar 12.46%.Denganvariasitersebutdidapatkannilairata–ratatingkatpenggunaan 20 packer dalam sistem packaging tersebut sebesar41.76% yang artinya dari 8 jam kerja hanya 41.76% dari jam kerja tersebut packer benar – benar dalam kondisi bekerja atau sibuk karena melakukan tahapan proses packaging. Sisa waktu dimana packer tidak melakukan apapun terjadi karena adanya proses menunggu kedatangan entitas berupa es krim yang mengalir di atas konveyor kerjamelewatiposisipacker.BerdasarkanGambar 4.18jugadapatdilihatbahwa tingkat variasi utilisasi antar packer cukup besar yang jika diolah dalam nilai standar deviasi menghasilkan nilai 14.96%. Nilai tersebut terjadi pula karena adanyaperbedaanwaktumenunggukedatanganentitasantarsatupackerdengan packeryanglainnya.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 199

Nilaitingkatutilisasirata–ratapackersebesar41.76%untukselanjutnya merupakanbatasandalammenentukanjumlahpackeryangmenghasilkantingkat efisiensi sitem yang lebih baik. Suatu sistem dikatakan memiliki kondisi yang lebih baik dan idealjika tingkat utilisasi rata rata packernya lebih besar dari tingkatutilisasirata–ratapadapackeraktual. • 4.2.2 AnalisisModeldenganJumlahPersonilUsulan Untuk dapat menentukan jumlah packer yang direkomendasikan menggantikan jumlah packer aktual sehingga didapatkan sistem yang memiliki efisiensiyanglebihbaikmakadilakukansimulasidenganmenggunakanjumlah packer yang berbeda – beda. Di dalam penelitian ini jumlah packer yang diusulkanadalah18,16,dan14packer.Jumlahtersebutdiusulkanberdasarkan pertimbangan: • Nila rata – rata utilisasi packer dalam sistem dengan jumlah packer aktual sebesar20packerbelummencapai100%sehinggahanyadenganmelakukan penguranganjumlahpackeryangmemungkinkanuntukmencapaipeningkatan utilisasirata–rata. • Penguranganjumlahpackersebanyakkelipatan2dikarenakanlinipackaging MiniCornettomerupakanliniduasisisehinggapenguranganjumlahpacker haruslahgenap. Sepertihalnyapadaanalisiskondisiaktual,analisispadasistemkerja denganjumlahpackerusulanjugadilakukan2tahapandenganhasilanalisis padamasing–masingtahapanadalahsebagaiberikut: • Hasilanalisisvaliditasmodelusulanyangdidasarkanpadaoutputtabel entity activitysepertiyangditunjukkanolehTabel 4.28 ,4.29,dan 4.30menunjukkan bahawa hanya model sistem kerja dengan jumlah packer 18 dan 16 orang packer yang valid. Hal tersebut dikarenakan hanya pada model simulasi dengan18packerdan16packerjumlahoutputproduksiyangberupakotak karton berisi es krim mencapai 24 000. Sedangkan pada model simulasi dengan14packerjumlahoutputkotakkartonberisieskrimyangmerupakan syarat validitas suatu model hanya mencapai nilai 22.364. Model 14 packer dapat dianalisis tidak sanggup untuk mencapai tingkat hasil produksi yang

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 200

diinginkan, dengan hasil tersebut maka hanya model 18 dan 16 packer saja yangdapatdiperhitungkansebagaiusulan. Tabel 4.28 KondisiEntitasModel18Packer Avg Avg Time Avg Time Current Time In Avg Time Avg Time Total In In Name Qty In Move Waiting Blocked Exits System Operation System Logic (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) coneA 288000 0 207.93031 0 0 0.43672 207.49359

kratA 3000 0 0.6259897 0 0 0.616 0.0099897

BoxAB 0 246000 0 0 0 0 0

Boxisi 0 207.93031 0 0.1403343 0.167 207.62297 AB 24000 kratisiA 0 0 0 0 0 0 0

Tabel 4.29 KondisiEntitasModel16Packer Avg Avg Time Avg Time Current Time In Avg Time Avg Time Total In In Name Qty In Move Waiting Blocked Exits System Operation System Logic (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) coneA 288000 0 212.79221 0 0 0.43 212.37 kratA 3000 0 0.5499897 0 0 0.54 0.0099897 BoxAB 0 226000 0 0 0 0 0 Boxisi 0 212.79221 0 0.1107025 0.17 212.51 AB 24000 kratisiA 0 0 0 0 0 0 0

Tabel 4.30KondisiEntitasModel14Packer Avg Avg Time Avg Avg Time Avg Current Time In Total In Time In Time Name Qty In Move Exits System Waiting Operation Blocked System Logic (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) coneA 268368 19632 214.81989 0 0 0.40 214.42 kratA 3000 0 0.4819897 0 0 0.47 0.01 BoxAB 0 197636 0 0 0 0 0 BoxisiAB 22364 0 214.81989 0 0.10 0.17 214.56 kratisiA 0 0 0 0 0 0 0

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 201

Secara grafik perbandingan antara tingkat output produksi antar sistem kerjadenganjumlahpackeryangberbedadiperlihatkanpadaGambar 4.19.

Output Produksi (Kotak Karton)

24500

24000 24000 24000 24000 23500

23000 OutputProduksi (KotakKarton) 22500 22364

22000

21500 20Packer 18Packer 16Packer 14Packer

Gambar 4.19 PerbandinganOutputProduksiantaraModeldenganJumlah PackeryangBerbeda Setelah ditentukan model usulan yang valid, maka analisis dilanjutkan dengan mencari model dengan jumlah packer usulan yang paling ideal untuk direkomendasikan menggantikan sistem kerja aktual. Penentuan jumlah packer ideal didasarkan pada tingkat utilisasi rata – rata yang dihasilkan oleh packer dalam sistem kerja lini packaging tersebut. Hasil simulasi selama 8 jam untuk model dengan jumlah packer 18 orang menunjukkan tingkat utilisasi masing – masing packer seperti pada Gambar 4.20 dengan tingkat utilisasi rata – rata 46.40%.Sedangkantingkatutilisasimasing–masingpackerdalamsistemdengan jumlahpacker16orangditunjukkanolehGambar 4.21dengantingkatutilisasi rata–ratapackersebesar52.20%

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 202

Utilisasi (%) 100 90 80 70 60 63.47 50 56.16 40 Utilisasi (%) % utilisasi % 30 20 32.36 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112131415161718 Packer ke - (n)

Gambar 4.20 TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModel18Packer

Utilisasi (%) 100 90 80 95.82 70 60 50 56.16 40

% utilisasi % 30 Utilisasi(%) 20 32.36 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516 Packer ke - (n)

Gambar 4.21 TingkatUtilisasiSetiapPackerpadaModel16Packer

Berdasarkannilaioutputsimulasikeduamodelusulanjulahpackerdapat dianalisis bahwa sistem kerja dengan jumlah packer 16 orang memiliki tingkat utilisasirata–ratapackeryanglebihtinggidibandingpadasistemdenganjumlah packer 18 orang. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah packer 16 orang merupakan jumlah yang paling optimal untuk ditempatkan pada lini packaging MiniCornettosehinggamenghasilkanperbaikanefisiensisistemkerja.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 203

4.2.3 AnalisisModeldenganJumlahPersonildanKecepatanKonveyorUsulan Setelah mendapatkan jumlah personil ideal yang menghasilkan peningkatan efisiensi sistem sebagai akibat dari peningkatan utilisasi pekerja, analisisdilanjutkanuntukmenentukannilaiperubahankecepatankonveyoruntuk menghasilkansistemkerjadengankeseimbanganutilisasipackeryanglebihbaik. Hal tersebut dilakukan agar perbaikan pada sistem merupakan sustu perbaikan yang menyeluruh bukan hanya menghasilkan peningkatan utilisasi tetapi juga menghasilkankeseimbangankerjaantarpackerdalamsistem. Usulan kecepatan yang akan disimulasikan dalam sistem ini adalah pengurangan 0.5 m/menit dari kecepatan aktual sebesar 11 m/menit. Di dalam usulankecepatankonveyorditurunkandanbukanditingkatkankarenadidasarkan padastandarergonomiyangmenyatakanbahwakecepatanidealkonveyorsecara ergonomiadalahdibawah10m/menit.Sehinggauntukanalisisdidalamsistem kerjapadastasiunkerjalinipackagingyangpertimbangandasarpembentukannya adalah ergonomi, maka dilakukan pengurangan kecepatan. Pada Tabel 4.31 ditunjukkan hasil pengecekan validitas model usulan dengan melihat tingkat outputproduksi,nilaikecepatan11.5m/menitdan12m/menitdisertakanhanya sebagai perbandingan untuk melihat pola output yang dihasilkan dan tidak dijadikanpertimbangandalampemilihankecepatanideal.

Tabel 4.31 RekapitulasiTingkatOuputProduksiModel16Packerdengan KecepatanyangDiusulkan Kecepatan Output Produksi Kecepatan Output Produksi (m/menit) (Kotak Karton) (m/menit) (Kotak Karton) 3m/menit 23010 8m/menit 24000 3.5m/menit 24000 8.5m/menit 24000 4m/menit 24000 9m/menit 24000 4.5m/menit 24000 9.5m/menit 24000 5m/menit 24000 10m/menit 24000 5.5m/menit 24000 10.5m/menit 24000 6m/menit 24000 11m/menit 24000 6.5m/menit 24000 11.5m/menit 24000 7m/menit 24000 12m/menit 24000 7.5m/menit 24000

Berdasarkanrekapitulasinilaioutputproduksidarimodelsistemkerjalini packaging dengan variasi kecepatan konveyor, maka dapat dianalisis bahwa

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 204

hanyamodeldengankcepatanusulanhingga3.5m/menitmerupakanmodelyang validkarenamemilikitingkatoutputproduksiyangsamadengankondisiaktual. Sedangkan model dengan kecepatan konveyor 3m/menit yang hanya memiliki tingkatproduksisebesar23.010mengindikasikanmodeltersebuttidakvaliddan tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian ini. Perbandingan dalamgrafikantaratingkatoutputproduksiditunjukkanolehGambar 4.22. Output Produksi (Kotak Karton) 24200 24000 23800 23600 24000 23400 23200 23000 23010 22800 OutputProduksi(Kotak 22600 Karton) 22400 3m/menit 4m/menit 5m/menit 6m/menit 7m/menit 8m/menit 9m/menit 3.5m/menit 4.5m/menit 5.5m/menit 6.5m/menit 7.5m/menit 8.5m/menit 9.5m/menit 10m/menit 11m/menit 12m/menit 10.5m/menit 11.5m/menit

Gambar 4.22 PerbandinganantaraTingkatOuputProduksiModel16Packer denganKecepatan–KecepatanyangDiusulkan

Tabel 4.32 RekapitulasiTingkatStandarDeviasiUtilisasiPackerRata–Rata padaModel16PackerdenganKecepatan–KecepatanyangDiusulkan Standar Standar Kecepatan Deviasi Kecepatan Deviasi (m/menit) Utilisasi Packer (m/menit) Utilisasi Packer (%) (%) 3.5m/menit 0.07 8m/menit 17.42 4m/menit 3.79 8.5m/menit 17.51 4.5m/menit 6.88 9m/menit 20.03 5m/menit 8.77 9.5m/menit 20.21 5.5m/menit 9.82 10m/menit 20.32 6m/menit 17.59 10.5m/menit 20.46 6.5m/menit 17.43 11m/menit 20.48 7m/menit 17.34 11.5m/menit 20.60 7.5m/menit 17.23 12m/menit 21.36 Setelahmodelsistemkerjausulanterbuktivalid,makaanalisispadamodel yang diusulkan dapat dilanjutkan. Untuk menentukan perubahan kecepatan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 205

sehingga menghasilkan perbaikan tingkat utilisasi packer, maka dilakukan perbandinganantarastandardeviasiutilisasipackerdidalamsistemsepertiyang ditunjukkanolehTabel 4.32.Sistemkerjadenganstandardeviasiterkecildapat dianalisis merupakan sistem kerja yang memiliki tingkat keseimbangan utilisasi antar packer tertinggi. Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka kecepatan 3.5m/menitmemilikistandardevisiyangterkecilsehinggadapatdianalisisbahwa kecepatan3.5m/menitmerupakankecepatankonveyoryangdapatmenghasilkan keseimbanganutilisasiyangpalingoptimaluntuksistemkerjayangterdapatpada stasiunkerjalinipackagingMiniCornetto. Gambar 4.23 menunjukkan pola nilai standar deviasi utilisasi packer yang terbentuk dengan adanya perubahan pada kecepatan konveyor. Standar deviasi utilisasi packer akan menurun jika kecepatan konveyor diturunkan, sebaliknya cenderung meningkat dengan adanya peningkatan pada kecepatan konveyor. Dengan hal tersebut maka dapat dianalis bahwa semakin kecil kecepatan konveyor maka semakin seimbang beban kerja yang diterima antar packer sehingga tingkat pemanfaatan antara satu packer dengan yang lainnya semakinseimbang.Dalampenelitianinibatasanminimumkecepataankonveyor yangvalidadalah3.5m/menit.Sehinggakecepatan3.5m/menitmerupakannilai kecepatankonveyoryangideal. Standar Deviasi Utilisasi Packer (%)

23 22 21 20 21.36 19 18 20.60 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 StandarDeviasiUtilisasi 5 4 Packer(%) 3 2 1 0 0.07 4m/menit 5m/menit 6m/menit 7m/menit 8m/menit 9m/menit 3.5m/menit 4.5m/menit 5.5m/menit 6.5m/menit 7.5m/menit 8.5m/menit 9.5m/menit 10m/menit 11m/menit 12m/menit 10.5m/menit 11.5m/menit

Gambar 4.23 PerbandinganTingkatStandarDeviasiUtilisasiPackerRata–Rata padaModel16PackerdenganKecepatan–KecepatanyangDiusulkan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 206

4.2.4 AnalisisPerbandinganKondisiAktualdanUsulan Hasil analisis sebelumnya menunjukkan sistem kerja pada stasiun kerja linipackagingyangdirekomendasikanadalahsistemkerjadengan16packerdan kecepatan konveyor 3.5 m/menit. Sistem kerja yang direkomendasikan ini menghasilkantingkatutiliasasiantarpackeryangpalingseimbangdibandingkan dengan sistem kerja usulan lainnya. Keseimbangan utilisasi antar packer yang hampir sempurna yaitu sebesar 0.07% tersebut dikarenakan variasi tingkat pemanfaatan atau utilisasi di dalam sistem kerja yang sangat kecil yaitu antara 52.13% dan 52.26% seperti yang ditunjukkan pada tampilan output simulasi promodelpadaGambar 4.24.

Gambar 4.24 TampilanOutputPromodelTingkatUtilisasi16Packerpada KecepatanRekomendasi Jika dibandingkan dengan performa yang dihasilkan oleh sistem kerja aktual,makasistemkerjarekomendasiyangmengalamiperubahanjumlahpacker dankecepatankonveyormenghasilkanperbaikanyangcukupsignifikanterhadap tingkat utilisasi dan keseimbangan utilisasi packer seperti yang terlihat pada Tabel 4.33. Tingkat utilisasi sistem kerja dengan pengaplikasian sistem kerja rekomendasimeningkatsebesar10.44%dari41.76%menjadi52.20%.Sedangkan keseimbangan tingkat utilisasiantar packer yang diukur melalui standardeviasi

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 207

mengalami peningkatan sangat tinggi dikarenakan standar deviasi utilisasi antar packermenurundari14.96%menjadi0.07%atausebesar14.89%.

Tabel 4.33 RekapitulasiPerbandinganantaraKondisiSistemAktualdan Rekomendasi Atribut Sistem Aktual Rekomendasi Satuan JumlahPacker 20 16 Orang KecepatanKonveyor 11 3.5 m/menit Kotak OutputProduksi 24000 24000 Karton RataRataUtilisasiPacker 41.76 52.2 % StandarDeviasiUtilisasi 14.96 0.07 % Packer PanjangKonveyor 1340 1081 cm Perubahan terhadap jumlah packer dan kecepatan konveyor pada sistem kerja yang terdapat pada stasiun kerja lini packaging Mini Cornetto ini bukan hanya memberikan perbaikan terhadap tingkatan utilisasi packer saja, tetapi secara efisiensi biaya dapat dianalisis perubahan tersebut memberikan beberapa keuntunganbagiperusahaanyaituadanyapenghematanbiayapenggunaantenaga kerja sebanyak 4 orang packer tiap shiftnya yaitu dari 20 packer menjadi 16 packer. Selain hal tersebut juga terjadi efisiensi dari penggunaan panjang konveyor yang secara ergonomi untuk 20 packer dibutuhkan 1340 cm, tetapi karena adanya pengurangan packer menjadi 16 orang maka hanya dibutukan panjangkonveyorsebesar1081cm.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 208

• BAB 5 • KESIMPULAN Bab5merupakanbabpenutupyangberisikesimpulandarihasilpenelitian yangtelahdilakukandanmanfaatdarihasilpenelitian.Selainkesimpulan,pada bab ini juga berisi saran yang berguna baik itu bagi pengimplementasian hasil penelitiandanpenelitianselanjutnya. • • 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dengan objek lini packaging Mini Cornettomakadapatdisimpulkan: 1. Telahdibuatsuatumodelsimulasivirtualyangmenggambarkanproses– proses kerja virtual human yang mewakili di dalam suatu virtual environment yang merupakan representasi stasiun kerja lini packaging Mini Cornetto dengan menggunakan software Jack. Simulasi yang telah dibuat tersebut merupakan dasar analisis terhadap kondisi ergonomi stasiun kerja yang digunakan. Proses kerja yang disimulasikan dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan stasiun kerja yang telibat di dalam prosestersebutyaitu: • Proses kerja pengambilan lembaran kotak karton yang melibatkan meja peletakkanlembarankotakkarton. • Proseskerjapengambilanconeeskrimyangmelibatkankonveyorbesar. • Proses kerja peletakkan kotak karton berisi es krim yang melibatkan konveyorkecil. 2. Simulasiproses–proseskerjapadalinipackagingMiniCornettodibuat denganmenggunakankonfigurasistasiunkerjaaktualdanjugakonfigurasi stasiun kerja usulan yang dibuat sebanyak tiga untuk masing – masing stasiun kerja. Telah dilakukan perbandingan Posture Evaluation Index (PEI) hasilsimulasi untuk masing – masing critical posture yang terjadi padaproseskerjayangdilakukanolehpekerja. 3. Untuk proses kerja pengambilan lembaran kotak karton dengan menggunakan stasiun kerja meja pengambilan lembaran kotak karton

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 209

aktual didapatkan nilai PEI sebesar 1.6428. Jika stasiun kerja meja pengambilanlembarankotakkartondiubahsesuaidenganusulanpertama yangdiajukanmakanilaiPEIyangdihasiladalahsebesar0.9545.Usulan pertama yang diajukan adalah mengubah ketinggian meja peletakkan lembaran menjadisetinggi siku pekerja dalam posisi duduk atau dari 58 cm menjadi 80 cm yang diukur dari dasar. Penurunan nilaiPEItersebut menunjukkan bahwa perubahan ketinggian meja kerja peletakkan lembarankotakkartonsesuaidenganyangdiusulkandapatmeningkatkan kenyamanan pekerja karena mengurangi gerakan membungkuk dan memutaryangberesikobagikesehatanpekerja. 4. Untuk proses kerja pengambilan cone es krim dengan menggunakan stasiunkerjakonveyorbesaraktualdidapatkannilaiPEIsebesar1.1993. Jikastasiunkerjakonveyorbesardiubahsesuaidenganusulankeduayang diajukan maka nilai PEI yang dihasil adalah sebesar 1.18495. Usulan kedua yang diajukan adalah mengubah ketinggian total meja kerja konveyor besar menjadi setinggi siku pekerja dalam posisi duduk ditambah toleransi 5% atau dari 94 cm menjadi 84 cm dari dasar. Penurunan nilai PEI tersebut menunjukkan bahwa perubahan ketinggian meja kerja peletakkan lembaran kotak karton sesuai dengan yang diusulkan dapat meningkatkan kenyamanan pekerja karena mengurangi posturmenekukpadalengan. 5. Untuk proses kerja peletakkan kotak karton berisi es krim dengan menggunakan stasiun kerja konveyor kecil aktual didapatkan nilai PEI sebesar 1.8983. Jika stasiun kerja konveyor kecil diubah sesuai dengan usulanpertamayangdiajukanmakanilaiPEIyangdihasiladalahsebesar 1.20995.Usulanpertamayangdiajukanadalahmengubahketinggiantotal mejakerjakonveyorkecilmenjadisetinggisikupekerjadalamposisiatau dari135.5cmmenjadi112.8cmdaridasar.PenurunannilaiPEItersebut menunjukkan bahwa perubahan ketinggian meja kerja peletakkan lembarankotakkartonsesuaidenganyangdiusulkandapatmeningkatkan kenyamanan pekerja karena mengurangi tegangan dan gaya tarik yang dialamiolehlenganbagianatas.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 210

6. Selain telah dibuat simulasi dengan menggunakan software Jack, pada penelitian inijuga telahdibuatsimulasialiran material dan aliran proses denganmenggunakanProModelpadalinipackagingMiniCornettoyang rancangan lokasi dan waktu prosesnya telah mengalami intervensi ergonomi.BerdasarkanhasilsimulasiProModeldidapatkanhasilanalisis akhir bahwa perubahan jumlah pekerja dari kondisi aktual sebanyak 20 orang menjadi 16 orang packer dapat menghasilkan perubahan tingkat utilisasidari41.76%menjadi52.20%.Denganpenggunaan16pekerjasaja target produksi aktual tetap dapat tercapai dan terjadi peningkatan optimalisasi penggunaan pekerja yang ditandai dengan peningkatan utilisasi. 7. Perubahanjumlahpekerjadisertaidenganperubahankecepatankonveyor kerja dari 10 m/menit menjadi 3.5 m/menit menghasilkan keseimbangan utilisasi antar pekerja yang lebih baik dari tingkat keseimbangan aktual. Haltersebutditandaidenganpenurunanstandardeviasiantarpackerdari 14.96% menjadi 0.07%. Selain meningkatkan keseimbangan kerja, perubahan kecepatan konveyor tersebut juga dapat mngurangi resiko terjadinyamotion sicknesspadapekerjaakibatpelaksanaanproseskerjadi sekitarkonveyorberjalan. 8. Denganperubahanrancanganstasiunkerjamenjadilebihergonomismaka terjadi peningkatan kualitas postur kerja serta kenyamanan kerja. Peningkatan kualitas postur dan kenyamanan kerja tersebut mencegah timbulnya keluhan fisik yang dapat dialami pekerjaseperti keluhan Low Back Pain dan sebagainya. Bagi perusahaan sendiri, dengan adanya kondisi ini maka perusahaan diuntungkan dengan menurunnya pengeluaranbiayainsentifkesehatanyangharusdiberikankepadapekerja yang mengalami keluhan – keluhan fisik akibat menurunnya resiko timbulnyakeluhanfisikpadapekerja. 9. Perubahanrancanganstasiunkerjayanglebihergonomisdanpengurangan jumlah pekerja menjadi lebih efisien memberikan peningkatan produktifitas bagi lini packaging ini. Dengan peningkatan produktifitas maka perusahaan akan diuntungkan dengan adanya peningkatan

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 211

keuntungan. Peningkatan produktifitas tersebut diperoleh karena adanya peningkatanperformakerja,peningkatanpemanfaatanwaktukerjaefektif pekerja akibat peningkatan utilisasi, serta peningkatan efisiensi dari penggunaansumberdayapekerja. 10. Keuntungan lainnya yang didapat oleh perusahaan dengan mengimplementasikanhasilpenelitianinikhususnyadalamhalpenelitian jumlahpekerjaadalahpenghematanbiayatenagakerjaakibatpengurangan biayatenagakerjayangtidakefektif. • 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan – kesimpulan yang didapat sebagai hasil akhir daripenelitianini,penelitijugamengajukanbeberapasaranantaralain: 1. Membuattitik–titikpenempatanpekerjayangtetapdidalamlinipackaging Mini Cornetto, hal ini bertujuan agar terdapat suatu standar jarak antar pekerja. 2. Menstandarkan penggunaaan kursi atau posisi duduk pada pekerja lini packagingMiniCornetto. 3. Memprioritaskan pada perbaikan rancangan ketinggian konveyor kecil dikarenakandari ketigastasiun kerjayang dianalisis, stasiun kerja konveyor kecil aktual memiliki tingkat resiko cedera tubuh tertinggi akibat rendahnya kenyamananyangdiberikandanburuknyaposturkerjayangditimbulkan. 4. Menstabilkan tingkat kedatangan krat berisi cone es krim ke dalam aliran konveyor kerja karena jika tingkat kedatangan tidak stabil maka resiko terjadinyablokingpadajalannyaproseskerjapackersemakintinggi. 5. Memberikanpelatihansecaraintensifkepadapacker–packerbaruagardapat melakukan proses – proses kerja sesuai dengan waktu baku yang telah ditentukanuntukmasing–masingproseskerja.Haltersebutbertujuanuntuk menjagakeseimbangankecepatankerjaantarpackerdidalamlinipackaging MiniCornettoini.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 212

3 DAFTAR REFERENSI

Asllani, A., Dileepan, P., & Ettkin, L. (2007). A Methodology for using simulationtooptimizeemergencymassvaccinationparameters.Journal of Medical System, 31,453459.

Banks,J.,Carson,J.,&Nelson,B.(2005).Discrete-event system simulation (4th ed).NewJersey:PrenticeHall.

Barnes,R.M.(1980).Motionand time study design and measurement of work (7th ed).Singapore:JohnWiley&Sons.

Bridger,R.S.(2003).Introduction to Ergonomics (2nded.).NewYork:Taylor& Francis.

Caputo,F.,GiuseppeDiGirinimo,andAdelaideMarzano.(2006).A Structured Approach to Simulate Manufacturing Systems in Virtual Environment. Italia:UniversityofNaplesFederico.

Caputo,F.,DiGironimo,G.,Marzano,A.(2006).ErgonomicOptimizationofa Manufacturing System Work Cell in a Virtual Environment. Acta Polytechnica Vol. 46 No. 5/2006.

Di Gironimo, G., Martorelli, M., Monacelli, & G., Vaudo, G. (2001). Using of Virtual Mock-Up for Ergonomic Design. In: Proceed of The 7th International Conference on “The Role of Experimentation in the Automotive Product Development Process” – ATA 2001, Florence.

Harrell,C.,Ghosh,B.K.,&Bowden,R.(2004).Simulation using promodel (2nd ed).NewYork:McGrawHill.

Helander,Martin.(2006).A Guide to Human Factors & Ergonomics.NewYork: CRCOressTaylor&FrancisGroup.

HealthandSafetyExecutive.(2002). Ergonomic Considerations for Designing and Selecting Conveyor Belt Systems.London:HSEBooks.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 213

Rubinstein,R.Y.&Kroese,D.P.(2008).Simulation and the monte carlo method (2nded).NewJersey:JohnWiley&Sons.

Sanders.S,MarkandErnestJMcCormick.(1993).Human Factor in Engineering and Desain.Singapore:McGrawHillInc.

Sutalaksana,Iftikar,Z.(1982),Teknik Tata Cara Kerja,Bandung:KMTIITB.

Suma’mur, P.K. (1982). Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: Yayasan SwabhawaKarya.

Tarwaka, Bakri, Solichul, HA. Sudiajeng, Lilik. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.UNIBAPress.

Wilson, J.R., Brown, D.J. Cobb, S.V. D’Cruz, M.D. & Eastgate, R.M. (1995). Manufacturing Operations in Virtual environments. Presence, Teleoperators and Virtual Environments,4.

Wilson,J.R.(1999).VirtualEnvironmentsandAppliedErgonomics.hal30.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 214

LAMPIRAN 1 CONTOH LAPORAN JACK A.StaticStrengthPredictionReport(SSP) Operasi:MengambilLembaranKotakKarton Lokasi:MejaPeletakkanLembaranKotakKartonAktual

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 215

B.JackLowBackAnalysisReport(LBA) Operasi:MengambilLembaranKotakKarton Lokasi:MejaPeletakkanLembaranKotakKartonAktual

Analysis Recommendations The low back compression force of 437.00 is below the NIOSH Back Compression ActionLimitof3400N,representinganominalriskoflowbackinjuryformosthealthy workers. C.JackOvakoWorkingPostureAnalysisReport(OWAS)

(OwasCode:4111) Theworkposturemayhaveharmfuleffectsonthemusculoskeletalsystem. Musculoskeletalloadingisnotextremewiththisposture,however,correctivemeasures are encouraged. Note that only downward force components are considered in the analysis.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 216

D.JackRapidUpperLimbAssessmentReport(RULA) Operasi:MengambilLembaranKotakKarton Lokasi:MejaPeletakkanLembaranKotakKartonAktual

Body Group A Posture Rating Upperarm:2 Lowerarm:3 Wrist:3 WristTwist:2 Total:5 MuscleUse:Actionrepeatedmorethan4timesperminute Force/Load:<2kgintermittentload Arms:Notsupported Body Group B Posture Rating Neck:1 Trunk:3 Total:4 MuscleUse:Actionrepeatedmorethan4timesperminute Force/Load:<2kgintermittentload Legs and Feet Rating Seated,Legsandfeetwellsupported.Weighteven. Grand Score: 5 Action:Investigationandchangesarerequiredsoon.

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 217

LAMPIRAN 2 CONTOH LAPORAN PROMODEL

Tampilan Hasil Simulasi Sistem 20 Packer, Kecepatan Konveyor 11 m/menit

A.TampilanAktivitasEntitas

B.TampilanUtilisasiResource

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 218

Tabel Laporan Simulasi Sistem 20 Packer, Kecepatan Konveyor 11 m/menit

A.LaporanAktivitasEntitas Avg Current AvgTimeIn TimeIn AvgTime AvgTimeIn AvgTime Total Name QtyIn System Move Waiting Operation Blocked Exits System (MIN) Logic (MIN) (MIN) (MIN) (MIN) coneA 288000 0 207.8400673 0 0 0.445027333 207.3950399 kratA 3000 0 0.693989667 0 0 0.684 0.009989667 Box 0 276000 0 0 0 0 0 AB Boxisi 24000 0 207.8400673 0 0.174387917 0.167 207.4986793 AB kratisi 0 0 0 0 0 0 0 A B.LaporanUtiliasasiResource

Scheduled Number AvgTime % Name Units Time Times PerUsage Utilization (HR) Used (MIN) pack1 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack2 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack3 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack4 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack5 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack6 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack7 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack8 1 8 3229 0.083485599 56.16145833 pack9 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack10 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack11 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack12 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack13 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack14 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack15 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack16 1 8 1861 0.083475013 32.36395833 pack17 1 8 717 0.083435146 12.463125 pack18 1 8 717 0.083435146 12.463125 pack19 1 8 2933 0.083484146 51.01229167 pack20 1 8 2933 0.083484146 51.01229167

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010 219

Universitas Indonesia

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010

Perancangan stasiun..., Feronika, FT UI, 2010