Download This PDF File
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
p-ISSN 2656-0232 e-ISSN 2656-3509 Postgraduate Program Indonesia Institute of The Arts Padangpanjang ARTS AND MELAYU PERFORMANCE JOURNAL Halaman Edisi p-ISSN 2656-0232 MAPJ Volume 02 Nomor 1 1 - 136 April 2019 e-ISSN 2656-3509 p-ISSN 2656-0232 e-ISSN 2656-3509 Pelindung Prof. Dr. Novesar Jamarun, M.S. (Rektor ISI Padangpanjang) Penanggung Jawab Dr. Asril, S.S.Kar.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Ketua Penyunting Dr. Sahrul N, S.S.,M.Si. (ISI Padangpanjang) Sekretaris Penyunting Dr. Marta Rosa, S.Sn.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Editor Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Dr. Wilma Sriwulan, M.Hum. (ISI Padangpanjang) Dr. Arthur S Nalan, S.Sen.,M.Hum. (ISBI Bandung) Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang (ITB Bandung) Dr. Dr. G. R. Lono Simatupang, MA (UGM Yogyakarta) Tata Letak dan Desain Grafis Anin Ditto Sekretariat Yesi Noviyanti Rahmadhani Eka Deswira Zumardi Nurul Fatma Budi Setiawan Alamat Redaksi Gedung Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jalan Bahder Johan No.35 Padang Panjang 27128 Sumatera barat Telp. (0752) 82077, 082218140922, email: [email protected] www.journal.isi-padangpanjang.ac.id Ilustrasi cover depan: Gambar 1 dari artikel Taufik Robiansyah (Kiri atas), Gambar 10 dari artikel Misradona (Kanan atas), Gambar 4 dari artikel Lovia Triyuliani (Tengah bawah), Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang i Vol. 2, No. 1, April, 2019 PERUBAHAN TEKS PASAMBAHAN DARI RITUAL ADAT KE PERTUNJUKAN TARI PENYAMBUTAN TAMU Jonni Prodi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang Email:??, HanAdBphSoTnReA:CT081374258038 Pasambahan is a negotiation through the art of speech in order to deliver an intention and objective in various traditional ceremonies of Minangkabau people. The art of arranging words in pasambahan is presented with the order of manners attended by the public figures and the customary figures; and text uttered is in the form of simile or metaphor, pantun, prose, and synonim. Pasambahan is conducted by two groups namely alek (guest) and sipangka (host). Dialogue between alek and sipangka becomes an important part in every pasambahan. Pasambahan consists of several styles of negotiation theme according to the problem negotiated. Pasambahan undergoes expansion in the context of presentation, performer, and text delivered namely it doesn’t follow the main principles of pasambahan anymore such as pasambahan in the performance of Pasambahan dance. Pasambahan for performance is done one-way without dia- logue/negotiation; it doesn’t follow the structure, customary context, and rule of pasambahan anymore. This article aims at discussing the changes of pasambahan used for the performance in Pasambahan dance or for welcoming guests. Research results show that the change of text and the way of presenting pasambahan in dance performance undergo significant changes that tend to result on superficiality. Keywords: pasambahan, change, Pasambahan dance ABSTRAK Pasambahan adalahpasabermbaudhinagn melalui seni tutur kata menyampaikan sesuatu maksud dan tujuan dalam berbagai upacara adat pada masyarakat Minangkabau. Seni merangkai kata dalam disajikan denganPasatamtabanahna nadab sopan santun, menghadirkan tokalohekmasyarakat, toksiohpan adgakta, dan teks yang diucapkan dalamal ebek ntuk siptamsilanangka atau metafora, pantun, prosa, dan sinonpaisam.mbahan. Pasamdbahilakaunkan oleh dua kelompok, yaitu (tamu) dan (tuan rumah). Dialogantara dan Pasambamhaennjadi bagian penting dalam setiap terdiri atas beberapa ragam tema perudingan sesuai dengan masalah yapnagsamdibahperaun,dingkan. pasambahan mengalami perluasan padPaasakmontbahekasnpePnaysaajmiaban, hpaelan ku, dan teks yang disampaikan, yaitu tidak lagi mengikuti prinsip-prinsip utama seperti untuk pertunjukan tari . untukpasampbaertunhanjukan dilakukan satu arah tanpa dialog/ berunding, tidak lagi mengikuti: struktur, konteks adat, dan aturan mainnya. Artikel ini bertujuan membahas perubahan yang digunakan untuk pertunjukan pada tari Pasambahan atau untuk menyambut tamu. Hasil Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 39 Vol. 2, No. 1, April, 2019 teks pasambahan penelitian menunjukkan bahwa perubahan dan cara menyajikan pada pertunjukan tari mengalami perubahan yang signifikan, cenderung menjadi pen- Kdaatnagkkuncalan.i: pasambahan pasambahan , perubahan, tari 1. PENDAHULUAN canakan, seseorang biasa menyatakan pasambahan Tradisi bertutur kata melalui atau mengutarakan secara tidak lang- dalam merundingkan se- sung. Ia akan menyampaikan meng- pasambahan, suatu maksud dalam konteks ritual adat gunakan kata-kata kiasan. Dalam kon- merupakan budaya Minangkabau yang teks adat, praktik bentuk- mempertunjukkan kemahiran bersilat bentuk kiasan sesuai dengan kebiasaan sipangka lidah oleh para tetua adat dan orang- yang berlaku pada suatu daerah atau alek orang yang memiliki kepedulian tinggi nagari. Apabila bertemu antara pasambahan dengan adat. Seni merangkai kata dalam dan yang berbeda adat dan cara yang menghasilkan untaian mereka merangkai kata melalui kata- dan rangkaian kata yang bernas dan kata kiasan, biasanya kedua pihak akan bermakna bukanlah sesuatu yang mu- saling menyesuaikan pula dan tidak pasambahan: Dima- dah diucapkan oleh siapa saja. Akan saling memaksakan. Seperti diungkap- bumi dipijak di situ langit dijunjuang, tetapi perlu dipelajari dan mengikuti kan dalam kata-kata dima aia diminum di situ adat aturan, adab, struktur, alur, per- dipakaikan” masalahan yang diperbincangkan, serta posisi seseorang yang terlibat berperan (Di mana bumi dipijak di alek sebagai tokoh utama dan pendamping, situ langit dijunjung, di mana air sipangka . Pasambahan baik sebagai (tamu) maupun diminum di situ adat dipakaikan). (tuan rumah) Kata-kata yang bisa terjadi karena diucapkan lebih banyak bersifat ada sesuatu peristiwa, maksud, hajat, metafor, tamsilan, dan sinonim. Makin ritual adat, hingga kemalangan sebagai sipangka mahir seseorang menggunakan kata- sesuatu yang dijadikan tema yang alek kata metafor dengan berbagai tamsilan dirundingkan. Kemudian ada serta merangkai kata secara halus dalam dan sebagai ‘aktor’ yang berperan menyampaikan sesuatu maksud, maka di antara keduanya, sehingga terjadi secara tidak langsung menunjukkan dialog saling berhadapan antara kedua kehebatan kemampuannya. pihak dalam suatu tempat seperti ruang Cara berkata atau berdialog tertutup atau terbuka. Komunikasi menggunakan berbagai perumpamaan antara kedua pihak, seperti bertanya sering pula terbawakan di luar konteks jawab dengan aturan main yang sesuai pasambahan Pasam- adat. Dalam kehidupan masyarakat dengan kaidah dan tema yang di- bahan Minangkabau untuk menyampaikan ke- bicarakan dalam . inginan suatu maksud yang diren- bukanlah suatu penghormatan Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 40 Vol. 2, No. 1, April, 2019 pidato adat alua pasambahan khusus pada seseorang, tetapi pena- yang membahas dan maan pada sebuah dialog dalam yang ditulis oleh A.A. Navis pa- berkomunikasi yang beradab dalam dan Idrus Hakimy Dt Rajo Penghulu. sambahan pidato konteks adat Minangkabau. Navis lebih menekankan bahwa Cara bertutur kata yang di- yang ia sebut dengan rangkai melalui metafora dan susunan merupakan pidato bagian penting dalam kata-kata yang sangat indah dan enak setiap kegiatan yang berkaitan dengan didengar, sering pula menjadi inspirasi ritual adat yang sarat dengan petatah, bagi seniman untuk dijadikan karya seni petitih, mamangan, pituah, dan pameo, dan bagian pelengkap dari suatu per- undang-undang, ajaran moral, dan etik. tunjukan. Misalnya dalam pertunjukan Bentuk kalimat pidato lazim men- tari Pasambahan dan Tari Galombang jajarkan berbagai ungkapan yang si- bungo pidato. (tari penyambutan tamu), cuplikan pasam- nonim sebagai penegasan masalah yang beberapa kata-kata dan frasa hingga dibicarakan atau sebagai bahan pa- kalimat-kalimat tertentu dalam Sementara Dt Rajo Penghulu dalam sambahan digunakan untuk memperkuat bukunya membuat contoh-contoh pertunjukan. Bahasa gerak tarian yang yang digunakan dalam ber- lemah gemulai dengan busana yang bagai konteks adat, sehingga tampak pasambahan indah berciri adat sebagai simbol me- bahwa berbeda konteks, maka berbeda nunjukkan ketinggian budi dan adab pula teks yang disam- sopan santun dalam menyambut dan paikan, meskipun unsur utamanya tetap menghormati tamu, belum lengkap jika sama. pasambahan. 3. METODE belum ditambahkan dengan kata-kata pasambahan yang diambil dari teks Pasambahan Penggunaan teks dalam Artikel ini berasal dari penelitian pa- pertunjukan tari dan tari lapangan mengamati praktik seni ber- sambahan Galombang mengalami perubahan yang tutur yang menggunakan teks-teks pasam- signifikan dari aspek struktur, pelaku, dan cara berucap meniru pasambahan bahan kegunaan, tema, dan aturan main dalam gaya yang digunakan dalam yang cenderung menjadi pasambahan. pada beberapa pertunjukan tari menghilangkan aspek-aspek pokok da- Galombang dan tari Pasambahan saat lam menyambut tamu. Para pelaku umum- 2. STUDI LITERATUR nya adalah sanggar-sanggar seni pro- pasambahan fesional dan komersial, sehingga pengu- pasambahan Studi literatur terkait dengan capan teks telah terjadi Pa- teks dalam pertunjukan ta- sambahan pula sentuhan kreativitas dan estetis ri penyambutan (Galombang dan dan enak didengar. Penulis mengamati ) sebagai kajian sejauh ini secara cermat setiap teks-teks yang diperolah tulisan atau artikel yang disampaikan oleh penuturnya yang membahas tentang itu. Dalam hal ini, ditujukan kepada tamu yang datang. penulis hanya melihat beberapa