p-ISSN 2656-0232 e-ISSN 2656-3509

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang ARTS AND MELAYU PERFORMANCE JOURNAL

Halaman Edisi p-ISSN 2656-0232 MAPJ Volume 02 Nomor 1 1 - 136 April 2019 e-ISSN 2656-3509 p-ISSN 2656-0232 e-ISSN 2656-3509

Pelindung

Prof. Dr. Novesar Jamarun, M.S. (Rektor ISI Padangpanjang) Penanggung Jawab

Dr. Asril, S.S.Kar.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Ketua Penyunting

Dr. Sahrul N, S.S.,M.Si. (ISI Padangpanjang) Sekretaris Penyunting

Dr. Marta Rosa, S.Sn.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Editor

Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn.,M.Hum. (ISI Padangpanjang) Dr. Wilma Sriwulan, M.Hum. (ISI Padangpanjang) Dr. Arthur S Nalan, S.Sen.,M.Hum. (ISBI Bandung) Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang (ITB Bandung) Dr. Dr. G. R. Lono Simatupang, MA (UGM Yogyakarta) Tata Letak dan Desain Grafis

Anin Ditto Sekretariat

Yesi Noviyanti Rahmadhani Eka Deswira Zumardi Nurul Fatma Budi Setiawan Alamat Redaksi

Gedung Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jalan Bahder Johan No.35 Padang Panjang 27128 Sumatera barat Telp. (0752) 82077, 082218140922, email: [email protected] www.journal.isi-padangpanjang.ac.id Ilustrasi cover depan:

Gambar 1 dari artikel Taufik Robiansyah (Kiri atas), Gambar 10 dari artikel Misradona (Kanan atas), Gambar 4 dari artikel Lovia Triyuliani (Tengah bawah),

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang i Vol. 2, No. 1, April, 2019

PERUBAHAN TEKS PASAMBAHAN DARI RITUAL KE PERTUNJUKAN TARI PENYAMBUTAN TAMU

Jonni

Prodi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang Email:??, HanAdBphSoTnReA:CT081374258038

Pasambahan is a negotiation through the art of speech in order to deliver an intention and objective in various traditional ceremonies of people. The art of arranging words in pasambahan is presented with the order of manners attended by the public figures and the customary figures; and text uttered is in the form of simile or metaphor, , prose, and synonim. Pasambahan is conducted by two groups namely alek (guest) and sipangka (host). Dialogue between alek and sipangka becomes an important part in every pasambahan. Pasambahan consists of several styles of negotiation theme according to the problem negotiated. Pasambahan undergoes expansion in the context of presentation, performer, and text delivered namely it doesn’t follow the main principles of pasambahan anymore such as pasambahan in the performance of Pasambahan dance. Pasambahan for performance is done one-way without dia- logue/negotiation; it doesn’t follow the structure, customary context, and rule of pasambahan anymore. This article aims at discussing the changes of pasambahan used for the performance in Pasambahan dance or for welcoming guests. Research results show that the change of text and the way of presenting pasambahan in dance performance undergo significant changes that tend to result on superficiality.

Keywords: pasambahan, change, Pasambahan dance

ABSTRAK

Pasambahan

adalahpasabermbaudhinagn melalui seni tutur kata menyampaikan sesuatu maksud dan tujuan dalam berbagai upacara adat pada masyarakat Minangkabau. Seni merangkai kata dalam disajikan denganPasatamtabanahna n adab sopan santun, menghadirkan tokalohekmasyarakat, toksiohpan adgakta, dan teks yang diucapkan dalamal e bek ntuk siptamsilanangka atau metafora, pantun, prosa, dan sinonpaisam.mbahan. Pasamdbahilakaunkan oleh dua kelompok, yaitu (tamu) dan (tuan rumah). Dialogantara dan Pasambamhaennjadi bagian penting dalam setiap terdiri atas beberapa ragam tema perudingan sesuai dengan masalah yapnagsamdibahperaun,dingkan. pasambahan mengalami perluasan padPaasakmontbahekasnpePnaysaajmiaban, hpaelan ku, dan teks yang disampaikan, yaitu tidak lagi mengikuti prinsip-prinsip utama seperti untuk pertunjukan tari . untukpasampbaertunhanjukan dilakukan satu arah tanpa dialog/ berunding, tidak lagi mengikuti: struktur, konteks adat, dan aturan mainnya. Artikel ini bertujuan membahas perubahan yang digunakan untuk pertunjukan pada tari Pasambahan atau untuk menyambut tamu. Hasil

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 39 Vol. 2, No. 1, April, 2019

teks pasambahan penelitian menunjukkan bahwa perubahan dan cara menyajikan pada pertunjukan tari mengalami perubahan yang signifikan, cenderung menjadi pen- Kdaatnagkkuncalan.i: pasambahan pasambahan

, perubahan, tari

1. PENDAHULUAN

canakan, seseorang biasa menyatakan pasambahan Tradisi bertutur kata melalui atau mengutarakan secara tidak lang- dalam merundingkan se- sung. Ia akan menyampaikan meng- pasambahan, suatu maksud dalam konteks ritual adat gunakan kata-kata kiasan. Dalam kon- merupakan budaya Minangkabau yang teks adat, praktik bentuk- mempertunjukkan kemahiran bersilat bentuk kiasan sesuai dengan kebiasaan sipangka lidah oleh para tetua adat dan orang- yang berlaku pada suatu daerah atau alek orang yang memiliki kepedulian tinggi . Apabila bertemu antara pasambahan dengan adat. Seni merangkai kata dalam dan yang berbeda adat dan cara yang menghasilkan untaian mereka merangkai kata melalui kata- dan rangkaian kata yang bernas dan kata kiasan, biasanya kedua pihak akan bermakna bukanlah sesuatu yang mu- saling menyesuaikan pula dan tidak pasambahan: Dima- dah diucapkan oleh siapa saja. Akan saling memaksakan. Seperti diungkap- bumi dipijak di situ langit dijunjuang, tetapi perlu dipelajari dan mengikuti kan dalam kata-kata dima aia diminum di situ adat aturan, adab, struktur, alur, per- dipakaikan” masalahan yang diperbincangkan, serta posisi seseorang yang terlibat berperan (Di mana bumi dipijak di alek sebagai tokoh utama dan pendamping, situ langit dijunjung, di mana air sipangka . Pasambahan baik sebagai (tamu) maupun diminum di situ adat dipakaikan). (tuan rumah) Kata-kata yang bisa terjadi karena diucapkan lebih banyak bersifat ada sesuatu peristiwa, maksud, hajat, metafor, tamsilan, dan sinonim. Makin ritual adat, hingga kemalangan sebagai sipangka mahir seseorang menggunakan kata- sesuatu yang dijadikan tema yang alek kata metafor dengan berbagai tamsilan dirundingkan. Kemudian ada serta merangkai kata secara halus dalam dan sebagai ‘aktor’ yang berperan menyampaikan sesuatu maksud, maka di antara keduanya, sehingga terjadi secara tidak langsung menunjukkan dialog saling berhadapan antara kedua kehebatan kemampuannya. pihak dalam suatu tempat seperti ruang Cara berkata atau berdialog tertutup atau terbuka. Komunikasi menggunakan berbagai perumpamaan antara kedua pihak, seperti bertanya sering pula terbawakan di luar konteks jawab dengan aturan main yang sesuai pasambahan Pasam- adat. Dalam kehidupan masyarakat dengan kaidah dan tema yang di- bahan Minangkabau untuk menyampaikan ke- bicarakan dalam . inginan suatu maksud yang diren- bukanlah suatu penghormatan

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 40 Vol. 2, No. 1, April, 2019

pidato adat alua pasambahan khusus pada seseorang, tetapi pena- yang membahas dan maan pada sebuah dialog dalam yang ditulis oleh A.A. Navis pa- berkomunikasi yang beradab dalam dan Idrus Hakimy Dt Rajo Penghulu. sambahan pidato konteks adat Minangkabau. Navis lebih menekankan bahwa Cara bertutur kata yang di- yang ia sebut dengan rangkai melalui metafora dan susunan merupakan pidato bagian penting dalam kata-kata yang sangat indah dan enak setiap kegiatan yang berkaitan dengan didengar, sering pula menjadi inspirasi ritual adat yang sarat dengan petatah, bagi seniman untuk dijadikan karya seni petitih, mamangan, pituah, dan pameo, dan bagian pelengkap dari suatu per- undang-undang, ajaran moral, dan etik. tunjukan. Misalnya dalam pertunjukan Bentuk kalimat pidato lazim men- tari Pasambahan dan Tari Galombang jajarkan berbagai ungkapan yang si- bungo pidato. (tari penyambutan tamu), cuplikan pasam- nonim sebagai penegasan masalah yang beberapa kata-kata dan frasa hingga dibicarakan atau sebagai bahan pa- kalimat-kalimat tertentu dalam Sementara Dt Rajo Penghulu dalam sambahan digunakan untuk memperkuat bukunya membuat contoh-contoh pertunjukan. Bahasa gerak tarian yang yang digunakan dalam ber- lemah gemulai dengan busana yang bagai konteks adat, sehingga tampak pasambahan indah berciri adat sebagai simbol me- bahwa berbeda konteks, maka berbeda nunjukkan ketinggian budi dan adab pula teks yang disam- sopan santun dalam menyambut dan paikan, meskipun unsur utamanya tetap menghormati tamu, belum lengkap jika sama. pasambahan. 3. METODE belum ditambahkan dengan kata-kata pasambahan yang diambil dari teks Pasambahan Penggunaan teks dalam Artikel ini berasal dari penelitian pa- pertunjukan tari dan tari lapangan mengamati praktik seni ber- sambahan Galombang mengalami perubahan yang tutur yang menggunakan teks-teks pasam- signifikan dari aspek struktur, pelaku, dan cara berucap meniru pasambahan bahan kegunaan, tema, dan aturan main dalam gaya yang digunakan dalam yang cenderung menjadi pasambahan. pada beberapa pertunjukan tari menghilangkan aspek-aspek pokok da- Galombang dan tari Pasambahan saat lam menyambut tamu. Para pelaku umum- 2. STUDI LITERATUR nya adalah sanggar-sanggar seni pro- pasambahan fesional dan komersial, sehingga pengu- pasambahan Studi literatur terkait dengan capan teks telah terjadi Pa- teks dalam pertunjukan ta- sambahan pula sentuhan kreativitas dan estetis ri penyambutan (Galombang dan dan enak didengar. Penulis mengamati ) sebagai kajian sejauh ini secara cermat setiap teks-teks yang diperolah tulisan atau artikel yang disampaikan oleh penuturnya yang membahas tentang itu. Dalam hal ini, ditujukan kepada tamu yang datang. penulis hanya melihat beberapa buku Pengamatan difokuskan pada saat-saat

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 41 Vol. 2, No. 1, April, 2019

pasambahan, timing pengucapan oleh penutur, khususnya petatah, petitih, mamang waktu atau yang digunakan. bidal, gurindam, pantun banyak diguna- pasambahan Untuk menggali data lebih dalam terkait kan sebagai media gaya bahasa dalam pidato-pidato dengan penggunaan teks menghimpun berbagai permasalahan alua pasambahan. pada kedua tari di atas, dilakukan adat Minangkabau dalam wawancara dengan para pelaku per- (Dt. Rajo Pengulu, tunjukan tari Galombang dan tari 1984: 145). pidato, pidato pasamba- Pasambahan, khususnya kepada para Dari dua pendapat pakar di atas han, pidato alua pasambahan penutur dan pimpinan sanggar seni. menyebutkan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN pasambahan. 4.1 Pasambahan dan untuk maksud dari Pada da- sarnya kedua pakar itu memiliki ke- pidato, Secara umum orang mengenal pasambahan. samaan dalam maksud dan tujuan dari sebutan untuk aktivitas berunding da- sebutan untuk yaitu aktivitas lam konteks adat disebut baundang- memperbincangkan, menyampaikan se- Selain itu, ada pula daerah yang undang. suatu dalam konteks adat dengan menyebut dengan nama pi- menggunakan petatah, petitih, ma- Pakar adat dan kebudayaan dato, pidato adat, pidato pasambahan, mangan, pituah, gurindam, dan pameo Minangkabau menyebutnya dengan pidato alua pasambahan. yang merupakan bahasa hukum, un- pidato, dang-undang, ajaran moral, dan etik dan Navis serta bentuk-bentuk sinonim sebagai bungo pidato. menyebut dengan nama tetapi penegasan masalah yang dibicarakan pada sub atau bagian tertentu di- atau sebagai Masyarakat pidato pasambahan. pidato adat, pidato tambahkan dengan nama lain seperti secara umum dapat memahami maksud pasambahan, pidato alua pasam- Menurut Navis: dan pengertian dari bahan “Ciri dari pidato adalah sarat dan pasambahan. dengan petatah, petitih, mamang- bahwa, itu sama arti dan an, pituah, dan pameo yang me- maksudnya dengan Dalam rupakan bahasa hukum, undang- pasambahan artikel ini penulis hanya menggunakan undang, ajaran moral, dan etik. Bentuk kalimat pidato lazim kata untuk membahas aktivitas bertutur kata dan berunding menjajarkan berbagai ungkapan Pasambahan yang sinbonimungosepidbagaiato. penegasan yang dimaksudkan di atas. masalah yang dibicarakan atau dalam adat Minang- sebagai Ungkapan kabau merupakan suatu tata cara adat itu sering pula disampaikan da- yang sarat dengan ungkapan dan lam bentuk pantun.” (Navis, pernyataan yang disampaikan dengan 1984: 252) Pasambahan bahasa halus dan berkualitas tinggi. pi- Adapun Idrus Hakimy Dt. Rajo dalam bentuk pidato se- dato alua pasambahan. orang penghulu amatlah kaya dengan Penghulu menyebut denganpidantaomaalua Ia juga menj- kata-kata, pantun-pantun, syair, pepatah elaskan bahwa dalam petitih, pameo, ibarat dan lainnya. Kata-

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 42 Vol. 2, No. 1, April, 2019

pasambahan Pasambahan kata (pidato) penghulu itu memiliki ragam te- pasambahan panjang-panjang, karena dibangun dari ma, struktur dan tahap dalam penya- kato mufakat himpunan kalimat-kalimat pendek yang jiannya. Misalnya, untuk pasambahanmanyabuik pada umumnya terdiri dari empat suku (mencari kata mufakat), nan takana kata yang disampaikan secara khas, diawali dengan pasambahan seolah-olah bagai seorang penyair yang (menyebut nan teringat), sedang membacakan sajak. Dengan ke- yaitu untuk mengantarkan pasambahan mahirannya, seorang tukang sembah kata untuk mencari satu kesepakatan menyampaikan (pidato) di bersama dalam satu ujud dan suatu pasambahan depan orang banyak yang berfungsi tujuan dari acara yang diadakan. Ada pasambahan siriah sebagai audiens (pendengar) terpesona pula minta sifat (minta Pasambahan , pasambahan jamba mendengarnya. pendapat), (pasam- katangah dalam adat Minang- bahan tentang sirih) kabau mempunyai ketentuan yang ber- (hidangan), pasambahan mi- pasambahan katurun tanggo laku disetiap nagari, sesuai dengan num, pasambahan makan, pasambahan pasambahan kebiasaan setiap daerah. Seperti di- minta doa, ,pasambahan manjanguak ungkapkan, “adat salingka nagari; lain ( minta izin pulang/pamit) padang lain bilalang, lain lubuak lain (takziah) dan ikannyo”. (Adat selingkar nagari; lain banyak lagi macamnya sesuai dengan padang lapangan lain belalang, lain kesepakatan yang berlakupadsaimdbahalaman lubuk lain ikannya). Artinya, masing- suatu nagari. Biasanya setiap masing nagari memiliki adat dan ke- sipangkalan biasaan sendiri yang bersifat khusus punya alur atau cara untuk memulainya, ada yang disebut pihak berlaku di satu nagari, dan tidak bisa alek jamu diberlakukan sama atau satu nagari (tuan rumah) dan ada yang disebut pasambahan Pasambahan memaksakan adatnya ke nagari lain atau sebagai (sebagai tamu). biasanya dimulai sehabis sebaliknya. Misalnya dalam pasambahan: "bakato minum dan makan. Sebagaimana di- konteks upacara perkawinanakan ter- sudah makan, kok kabarundiang sudah dapat perbedaan-perbedaan antara satu ungkapkan dalam pasambahan minum, kok kabantanyo lapeh arak" daerah dengan daerah lainnya. Dalam hal ini, bentuk yang di- sampaikan akan saling menyesuaikan (kalau berbicara sesudah makan, kalau pasambahan antara satu dengan yang lainnya. Dalam berunding sesudah minum, kalau ber- pasambahan anak mudo pitunggua hal ini, bisanya dimulai dari tanya selepas lelah). Orang yang ber- alek pasambahan atau peran menyampaikan kata atau run- Pitunggua alek (janang yang mengatur acara). dingan dalam adalah orang-orang tertentu yang memiliki inilah yang mengatur sutan malin pakiah kemahiran, yaitu laki-laki yang sudah lancar tidaknya helat dari awal sampai kari punya gelar seperti , , , habis sesuai dengan tatacara yang pasam- berlaku. dan sebagainya. Laki-laki tersebut sudah berumah tangga, karena

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 43 Vol. 2, No. 1, April, 2019 bahan , ini ditujukan atau dipersem- kal yang piawai, neraca yang bahkan kepada orang yang sebaya(sama lurus, tidak berpisah dan berbagi besar dalam ketentuan adat) yang tidak terhingga dan batas. Mak- pasambahan sud sembah yang disampaikan menjadi lawan bicara. siriah sialek terletak pada ukuran, terbayang Berikut ini contoh dengan baris dengan ukuran, dari (tamu) yang dikutip benar bak andai kata bidal. dari Idr“usMan Haokimylah DtDa Ratuajok ,Pejnanghyoulua:mbo. Bersiang pada (rumput)yang sakali ambo maimbau, sapatah tumbuh, jika menimbang ada rundiang nan lalu, Datuak surang barangnya, seperti saat ini. Ka- nan diimbau, batin dek adat rena banyak (masalah dan ke- kasamonyo. Pangana batin ka nan giatan) timbul ragu, karena lama rapek, unjuk sambah ka nan lupa datang, yang tinggi tidak banyak. Sambah sujuik sambah teranjuang, yang besar kurang tasimpuah, saharek bungka nan tambala tau muliakan, karena piawai, neraco luruih main daun, sesak dan sempit, mana yang indak basibak jo basisie, bukan patut di atas terletakkan di ba- bahinggo jo babateh”. wah, yang ditengah terletakkan “Ujuiknyo sambah nan taunjuak, “dRitaempi,o-ma’aframodantabrelaangdarmi Daalatyuank).g, nyato tawalak di ukuran, taba- malayang ka Koto Tangah, yang barieh jo balabeh, bana bak banyaknyo ampek puluah ampek, andai kato bida. Kalau basiang di endah carano bukan kapalang, nan tumbuah, jikok manimbang di talatak di tangah-tangah, diling- nan ado, tumbuah sarupo iko kini. kuang urang banyak taunjuak Manuruik papatah cupak gan- bakeh datuak, tibo di muko nan tang, dek banyak ragu kok tibo, basamo. dek lamo lupo kok datang, manusia basifat kilaf, agak kok “Carano banamo carano basa, ragu juaronyo, nan tinggi kok datang nan dari tanah banja, kurang anjuang, nan gadang kok buatan tukang Sungai Pua, kurang amba, sabab dek sasak tukang banamo Reno Ali.Carano dengan sampik, aluran ateh kok di baktiuang katabang, elok carano bawah, patuik di tangah kok ka bak alang kainggok, baukieh ba- tapi, maaf dimintak banyak- pucuak rabuang, batatah bamego- banyak, izin jo rela dari datuak.” mego, baaleh kusap kain rumin. panuah barisi kalangkapan, ka- ganti baso jo basi”. (Wahai Datuk, kata hamba, sekali “Apolah jinih kalangkapan, siriah- hamba memanggil, ada satu nyo udang tampak hari, sirieh rundingan yang disampaikan. tambalang kuku balam, gagang- Datuk seorang yang dipanggil, nyo bapantang putuih buahnyo batin karena adat kesemuanya. intan dengan podi, bungo lado pTeasarinmgbaat hbaantin kepada yang rapat basaluak batang, buah diambiak (semua peserta yang ada dalam kaditanam, daun diambiak ka- ), tujuan sembah un- tuk semuanya. Sembah sujud sembah tersimpuh, sekuat bung-

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 44 Vol. 2, No. 1, April, 2019 kusuak mandi, usah karatak tirih tido, usah kalayua makin hiduik”. “Loroang kapado pinangnyo, pi- belah empat, tingginya jambo- nang baruntuak nan baruntun, jamboan (terjangkau), buah jang- bak dasun dibalah duo, bak kau-jangkauan, setahun tupai bawangdibalah ampek, batangnyo memanjat, belumlah sampai ke- nan lingguyuran, satahun tupai puncaknya, jatuh ke bawah jadi mamannjek, balun lain sampai ka “ambun,Loroangbernama kapad osi AsadahmbunnySou,ri.s)a- puncaknyo, tinggi pun jambo-jam- dahnyo langkitang gadang, diba- boan, buahnyo jangkau-jangkau- suah jo aie ambun, babasuah jo an, jatuah ka bawah jadi ambun, pati santan, diabuih jo lingka cino, banamo si ambun suri.” dikipeh jo ambi-ambi, putieh nan bagai banak balam, dipaliek jo jari manih, bakisa ka jari tangah, mambayang ka tapak tangan, (Rama-rama terbang melayang, usah kausak makin panuah. melayang ke Koto Tangah, Lorong kapado gambienyo, kaba banyaknya empat puluh empat. barito kami danga, buatan puti Indah cerana bukan kepalang, sarilamak, sapipie jatuah kasirieh, terletak di tengah-tengah, diling- nambayang sampai kamuko, kung orang yang banyak, tertuju lamaknyo tingga di rangkuangan, kepada Datuk tiba di hadapan sarinyo naiek ka parumin, sirah- bersama. nyo tampak dibibie, pariso ma- Cerana bernama cerana basa, ruang tubuah sehat anggoto ka- datang dari tanah Banjar, buatan tujuahnyo. tukang Sungai Puar, tukang Lorong kapado nan santonyo, bernama Reno Ali. Cerana seperti haluih saiknyo dek maracik, ba- tiung akan terbang, baiknya namo timbakau jao, racik tukang cerana bak alang hinggap, diukir dari piobang, saheto panjang dengan pucuk rebung, bertatah jaluahnyo, harum sapanjang pa- bermega-mega, dibungkus deng- jalanan, nak sampai niat mu- an kain rumin, penuh berisi kasuik. sakian sambah pado da- kelengkapan sebagai ganti/ sim- tuak.” bol basa-basi. Adapun jenis kelengkpannya, sirih udang tampak hari, sirih tambang kuku balam, gagang (Dibilang pada sedahnya (kapur), pantang putus, buannya intan sedah lengkitang besar, dibasuh dengan podi, bunga cabe bersaluk dengan embun, dicuci dengan batang, buah diambil untuk pati santan, direbus dengan ling- tumbuhan, daun diambil untuk ka cina (belanga), dikipas dengan gosok mandi, jangankan retak ambai-ambai, putih bagai benak tiris pun tidak, tidak layur bahkan balam, diambil dengan jari manis, tambah hidup. pindah kejari tengah membayang Adapun pinangnya, pinang ba- ketelapak tangan, jangankan druntukasun dan beruntun (tandan berkurang, tetapi makin penuh. yang lebat dan bagus), bagaikan Adapun gambirnya, kabar berita (bawang putih tunggal) yang kami dengar buatan Puti dibelah dua, bagai bawang di- Sarilamak, sedikit saja jatuh ke

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 45 Vol. 2, No. 1, April, 2019

bahan.

sirih membayang samppeariumikne Tidak mungkin ia bisa berjalan muka, enaknya tinggal di kerpaorisong- secara sendiri-sendiri, tanpa ada salah kongan, sarinya naik ke , satu di antaranya. Artinya, tamu dan sirah terlihat di bibir, tuan rumah sama-sama penting kedua- meruang tubuh, sehat anggota tubuh. nya, karena keberadaan keduanya maka bisa terjadi dialog atau permasalahan Adapun tembakaunya, halus sa- pasambahan yatnya karena diiris, bernama yang dirundingkan. Proses yang dilalui tembakau Jawa, diiiris tukang dalam untuk mencapai kata orang Piobang, sehasta panjang sepakat tentang sesuatu yang dirun- jalurnya, harum setahun perja- dingkan relatif panjang dan lama lanan, biar sampai niat dengan waktunya. Setiap apa yang disampaikan maksud, sekian sembah kepada Datuk” (Dt Rajo Penghulu, 1988: oleh salah satu pihak, maka pihak yang 158-159). menerima mesti terlebih dulu mem- pasambahan. bicarakannya dengan anggota timnya, Kutipan di atas baru satu contoh begitu juga sebaliknya. Walaupun ja- tahap-tahap dari alur Dari waban yang akan disampaikan oleh kutipan teks di atas tampak bahwa kata- seseorang yang menerima rundingan kata yang disampaiakan oleh tamu dan dari pihak yang menyampaikan per- tuan rumah ditata dan dirangkai dengan tanyaan atau rundingan dia sudah tahu, pasambahan pilihan kata-kata yang enak dibaca, tetapi etika dan mekanisme dalam berisi berbagai perumpamaan, sinonim, Pasambahan si- tidak boleh dijawab lang- petatah, petitih, pantun dan frasa atau sung. riah pasam- 4.2 Perubahan Teks Pasambahan un- kalimat-kalimat pendek. bahan tuk Pertunjukan merupakan bagian awal sebagai pembuka untuk masuk Pasambahan siriah pada persoalan yang sesungguhnya. Indahnya susunan kata-kata yang pasambahan menjadi ukuran disampaikan dan enaknya ‘melodi’ dari marwah, martabat, dan etika dari orang penuturan kata-kata dalam yang datang. Jika sirih dan cerana dan menjadi daya tarik yang inspiratif bagi pasambahan kelengkapannya yang dibawa tidak para seniman. Berbagai bentuk baru pasambahan Pasambahan sesuai (kurang bagus) dengan yang dari muncul sebagai ben- disebutkan dalam teks di tuk wujud kreativitas. atas, sekaligus mencerminkan adab, dapat saja diambil bagian-bagian ter- sopan santun, budi pekerti orang yang tentu dari teksnya kemudian digunakan pasambahan datang, bahkan juga bisa membawa pasambahan dalam konteks baru yang sama sekali nagarinya. siriah tidak ada tempat untuk Dari cuplikan teks pasambahan, bisa dilakukan menurut konteks adat. di atas tampak bahwa setiap ada Akan tetapi ini adalah salah satu gejala aktivitas selalu ada tamu pasam- perubahan, bisa jadi ditafsir sebagai dan tuah rumah sebagai pelaku, se- bentuk pemiskinan dalam kontensnya hingga bisa terjadinya peristiwa atau sebaliknya pengayaan konteksnya.

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 46 Vol. 2, No. 1, April, 2019

Perubahan seperti ini cenderung tidak dan penari itu dirias dan dipakaikan carano mengalami proses yang panjang, seperti busana yang cerah dan berkesan pasambahan adanya desakan dari luar atau dari mewah. Mereka bersama yang di dalam yang menganggap dalamnya lengkap dengan sirih dan sudah tidak fungsional lagi dalam pinang serta perlengkapan lainnya masyarakat. Ahimsa melihat sebuah digunakan untuk menerima tamu se- perubahan dapat saja terjadi pada suatu bagai simbol keramahtamahan dan suka produk budaya atau kesenian secara menerima tamu. cepat tanpa mengalami proses yang Untuk memperkuat pertunjukan panjang. Ia bisa berubah secara cepat, tari Pasambahan atau tari Galombang, seakan-akan proses perubahan ter- maka ditampilkan teks yang dirangkai abaikan, sehingga di permukaan tampak sendiri menjadi untaian kata-kata yang pasambahan berubah, tetapi di dalamnya belum atau enak didengar yang dilafaskan mirip tidak berubah. Kasus seperti ini oleh dengan ‘irama’ orang ber Ahimsa dimasukkan dalam kategori secara tradisi, bahkan diberi sentuhan transformasi (Ahimsa, 2012: 61). kreatif agar lebih menarik dan enak Pertunjukan tari Pasambahan didengar. Isi dari teks itu menyatakan pasambahan dan tari Galombang bukanlah konteks rasa suka cita atas kedatangan tamu. penyajian yang sesungguh- Apakah tetamu itu menegerti atau tidak nya. Tari Pasambahan dan tari Ga- terhadap teks diucapkan, misalnya tamu lombang khususnya format kreasi baru yang berasal dari luar Minang, tidaklah pasambahan tidak termasuk dalam bagian adat di begitu penting. Yang penting adalah berbagai nagari di Minangkabau. Kedua menyampaikan teks ‘ala’ tari ini diciptakan baru oleh para penata sebagai bagian untuk memperkuat tari untuk membangun suasana ceria pertunjukan tari dan tujuan penyam- dan semarak dalam setiap penyambutan butan tamu. tamu. Tuan rumah harus menampilkan Teks yang digunakan tidak ter- ‘diri’ sebaik mungkin sebagai orang, lalu panjang. Masing-masing grup tari masyarakat atau komunitas yang sangat atau sanggar yang tampil bisa membuat ramah dan suka menerima tamu. Makin sendiri teks yang diucapkan dengan tinggi dan terhormat tamu yang di- tujuan yang sama. Misalnya, Sanggar terima, maka semakin meriah pula Sikambang Manih dari Padangpanjang pasambahan penyambutannya, seperti para pejabat salah satu sanggar yang menggunakan dan tokoh nasional yang datang bertamu teks yang mereka susun Sijolong manggali lambah untuk kepentingan dinas kenegaraan. sendiri.Basirawa biludu ambun Para penari yang ditampilkan pun Joloang ambo ka mangarang dipilih yang berwajah cantik, para Maantakan sambah pesilat yang bagus gerakannya, dan Kok sakali gawa baribu ampun carano lebih khusus lagi para gadis-gadis yang membawa (cerana) berwajah (Sijolong menggali lembah, cantik dan berpostur tinggi. Para gadis Pakai celana biludu ambun,

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 47 Vol. 2, No. 1, April, 2019

Ditarimo malah jo hati nan sa- nang Bermula saya mengarang meng- hantarkan sembah PaJiklaa kilafpah bmaokahtakon d-kimaataakfkan). (Cerana besar Reno Ali, Diambiak ka bingkai tuduang Buatan orang Minang, Digisa jo ampu kaki Kami hantar dengan hati suci, Dipilin jo ampu tangan TDiimbaterimalahkau aludihenPagandahangpti asennjanangg). Dikumpa lalu dilipek Dilipek lalu dipatigo (Pelepah berbuhul-buhul, Diambil untuk bingkai tudung, Diputar dengan empu kaki, (Tembakau halus dari Padang- SambDipilinahdaembonganjoemloapnug tatalngan).atak panjang, Dari pangka lapeh ka ujuang Digulung lalu dilipat, Dari tangah lalu ka tapi IDilindapkatamenmbojardanti tiga).ang panjang Lalu malinteh ka halaman Elok dipunta naknyo singkek Singkek sakiro ka paguna.

(Sembah saya baru disampaikan, Dari pangkal hingga ke ujung, (Saya tak tidak merentang pan- Dari tengah hingga ke tepi, jang Kemudian melintas hingga ke ha- Lebih baik digulung agar singkat, laman)Alah mandariang bunyi bungka Singkat agar dapat digunakan) jalo Kanailah anak bada balang Menurut Toynbee seperti dikutip Iyolah mandariang bunyi carano oleh Sutrisno menyatakan: “Sebab-sebab Alamaik sirih nan ka datang. tumbuh, muncul, dan hilangnya ke- budayaan adalah bila manusia meng- (Berdering bunyi pemberat jala, hadapi situasi sulit yang menantang hingga bertumbuhnya kegiatan-kegiatan Tertangkaplah anak teri belang, challenge and kreatif untuk melakukan usaha-usaha Berdering pula bunyi cerana, response Pertanda sirih yang akan tiba) yang tak terduga dalam Tanam siriah tanamlah pinang . Karakok tumbuah di halaman (tantangan dan jawaban/ Cabiak siriah gatoklah pinang tanggapan) Melalui tantangan itu mun- Gilianglah rokok pamenan tangan cullah peradaban, dan bila kreatif berlanjut, maka akan menumbuhkan (Tanam sirih tanamlah pinang, tanggapan yang makin canggih dengan Kerakap tumbuh di halaman, kreativitas yang makin optimal” Cabiklah sirih kunyahlah pinang, (Sutrisno, 2005: 70). Toynbee menekan- Gilinglah rokok permainan tang- kan bahwa tantangan sangat penting an) Carano basa Reno Ali dalam menantang masyarakat atau Buatan anak urang Minang seseorang untuk lebih kreatif mem- Kami anta jo hati nan suci berikan jawaban atau tanggapan, se- hingga akan dapat melahirkan produk

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 48 Vol. 2, No. 1, April, 2019

atau karya baru dalam bidang kebu- secara bergantian terhpadsaapmbahrunadningan dayaan dan kesenian. yang disampaikan. Bertolak dari pernyataan Hadirnya teks da- pasambahan Toynbee di atas, melihat kasus yang lam pertunjukan tari Galombang atau pa- terjadi pada teks yang Pasambahan, bagi orang awan yang sambahan digunakan dalam pertunjukan tari tidak memahami secara detail Galombang dan tari Pasambahan, dalam konteks adat, dapat tantangannya terletak pada daya saing saja menganggap bahwa yang dibacakan pasambahan. antar sesama sanggar atau tim kesenian dalam pertunjukan tari Galombang dan yang menyajikan tarian untuk penyam- tari Pasambahan adalah pasambahan butan tamu. Mereka berupaya agar Bila dilihat dari kaidah sayarat dan pertunjukan tarian penyambutan tamu terjadinya tentu saja apa lebih menarik, maka kreativitas di- yang ada dalam pertunjukan tari pasambahan. kembangkan pada sisi lain yang bukan Galombang atau Pasambahan tidak pasambahan. koreografi, tetapi pada penambahan dapat dikatakan Kecuali teks Upaya ini dapat hanya dapat dikatakan bahwa para pasambahan dipandang sebagai upaya mengop- seniman terinspirasi dari indahnya pasambahan timalkan kreativitas. susunan kata-kata teks dan Dalam hal pada cara menyampaikannya dengan pena- pertunjukan tari Galombang atau tari taan suara yang memiliki intonasi dan pasambahan. Pasambahan, terjadi bukan karena irama yang sangat dengan mudah pasambahan desakan dari masyarakat bahwa didekatkan dengan Ber- harus diubah. Akan tetapi, tolak dari apa yang dikatakan oleh ia menjadi inpirasi dihadirkan dalam Ahimsa bahwa transformasi dapat saja pertunjukan tari, walaupun hanya dilihat sebagai alih-rupa atau alih sedikit saja, sehingga berakibat wajah wahana. 5. KESIMPULAN atau bentuknya jadi berubah dengan Pasambahan tampilan baru. Orang atau seniman kreatif mencari peluang manfaat dan dalam konteks adat mengembangkan seni tradisi menjadi sudah jelas dan baku strukturnya serta pasambahan pasambahan seni kreatif, salah satunya memasukkan aturan main dalam setiap penyajiannya. pasambahan atau cita rasa Tahap-tahap demi harus dilalui dengan sipangka pada pertunjukan tari. Teks kata mufakat oleh kedua pihak yang alek . diucapkan oleh seorang laki-laki tanpa terlibat, yaitu (tuan rumah) ada lawan bicara atau dialognya untuk dan (tamu) Bagitu juga dengan menjawab apa yang dia sampai. Dari para pelakunya harus orang-orang yang pasambahan pasambahan aspek struktur dan syarat terjadinya memenuhi kriteria menurut adat. sudah tidak terpenuhi, Sementara kehadiran teks pasambahan yaitu tidak adanya tuan rumah dan tamu dalam konteks pertunjukan tari Ga- yang saling berjawaban lombang dan tari Pasambahan adalah cuplikan dari prinsip-prinsip penataan

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 49 Vol. 2, No. 1, April, 2019

kata-kata yang sangat indah dan sastrawi, kemudian diperkuat dengan pasambahan intonasi dan irama pada saat peng- ucapannya. Cita rasa ter- wakilkan oleh beberapa penggalan teks pasambahan. dan prinsip penyusunan kata-kata pada DteAkFsTAR PUSTAKA

Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Ahimsa-Putra, H. Sh. (2012). PegYoangygana- Pkarenta:gh uKelupp, Bel.undo Kanduang, dan Dt. RaPjiod atPeongAullu,ua IPa. Hsa. (m19ba8h4a).n Adat di Minangkabau.

AlaBam nTdauknagmb: anRemag Jadjai GuKarryua. Navis,A.A. (1984). Pidato Panghulu Mi- nang.kJaabkaarta:u Grafiti Pres. Nafis, A.(2004). . Padang: Pusat Peng- kajian Islam dan MMinaninangkgkaabbauau: d(PPIM)ari D iSumatnasti eIskraa Baratndar Zulkarnaen SjafrudSamdinpa Tji .ATu, Aan. (k2011u Im).am Bonjol.

Ja- karta: Gria Media Prima. Sutrisno, M. (2005). “Teorasfori-treomasri i” Keb, dau-- dlamayaanM.udji Sutrisno dan Hendar Putranto, eds. Yogyakarta: Kanisius.

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 50 PETUNJUK PENULISAN DAN TATA CARA PENULISAN JURNAL MAPJ

1. Tulisan belum pernah dipublika- i. KESIMPULAN (mengemukakan sikan sebelumnya oleh Media atau jawaban atas permasalahan Jurnal manapun, dan tidak mengan- yang dijadikan fokus kajian/te- dung unsur plagiat dengan dilampiri muan yang memiliki nilai kemu- pernyataan tertulis dari penulis. takhiran), 2. Tulisan merupakan hasil penelitian, j. DAFTAR PUSTAKA, Referensi dengan seni sebagai objek material. yang diacu harus dipakai dan 3. Tulisan ditulis dalam bahasa In- tertera pada teks. donesia atau bahasa Inggris. Jumlah k. Catatan-catatan bbodyerupnaotreeferen- kata 5000-6500, tCeramasukmbria abstrak si ditulis secara lengkap sebagai danJudstifyaftar pustaka. Tulisan diketik catatan perut ( ), se- dengan tipe huruf ukuran dangkan keterangan penulis 12, abst,rascpt asi 1,5 pada kertas yang dirasa penting, seperti ukuran kuarto (Nama penga- maenkdnaot/artie dari istilah tertentu rang, dan teks mengguna- ditulis sebagai Catatan Belakang kan font 12). ( ). 4. Semua tulisan ditulis dalam bentuk Contoh Bodynote: (Graham esai dan berisikan: Bell,) untuk di akhir kalimat, a. Judul (Kompherensif dan Jelas. (Bell,: 1997: 23-25) untuk di Judul tulisan, judul bagian, dan tengah kalimat. sub-bagian dicetak tebal. Judul Tulisan menggunakan ukuran 5. Kutipan yang lebih dari empat baris, font 14. Judul ditulis dalam ba- diketik dengan spasi tunggal dan hasa Indonesia atau bahasa diberi baris baru. Kutipan yang Inggris. Judul tidak lebih dari 15 kurang dari dua baris, dituliskan kata. sebagai sambungan kalimat dan b. Nama dan Alamat Penulis tanpa dimasukan di dalam teks dengan gelar akademik. Alamat penulis memakai tanda petik. ditulis di bawah Nama, berserta 6. Penulis pada Daftar Pustaka sebagai asAbsalt r iancstt ansi dan alamat email berikut (Chicago Manual Of Style): yang aktif. nama penulis dengan format: nama c. (masing-masing 100- belakang(,) nama depan(.)Judul bu- 150kata) menggunakan ukuran ku dicetak miring, (sedangkan judul tulisan 12, spasi 1, ditulis dalam artikel ditulis di dalam tanda petik bahasa Inggris dan bahasa In- yang diikuti dengan judul jurnal, donesia. Untuk abstract dilarang majalah atau buku bunga rampai menggunakanKeywgooordgles) translateAbs- yang dicetak miring)(.) Nama kota tuntukract menghindari kerancuan. penerbit(:) Nama Penerbit(.) Tahun d. Kata kunci ( pada terbit(.). Daftar Pustaka ditulis deng- terdiri dari (3-5kata) an diurutkan secara alfabPeteertis,Abdane- e. PENDAHULUAN memuat: (Latar lkrardonolo’s Etghiis.csContoh: Belakang Masalah dan Masalah Abelard, Peter. (1971). yang dibicarakan). . Edited and Translated f. TINJAUAN PUSTAKA by D.E. Lus-combe. Oxford: Claren- g. METODE don Press,. (Buku) h. PEMBAHASAN Philosophy Anscombe, G.E.M. (1958). “Modern 9. Kepastian pemuatan tulisan diberi- Moral Philosophy.” 33 :1- tahukan secara tertulis lewat email 19. Publications (Artikel) atau sms. Tulisan yang tidak dimuat Benjoseph, John J. (19American35). “A FurNtheratu- tidak akan dikembalikan. Bilamana ralStuidsty of the Effect of Temperature tulisan dicantumkan pada jurnal, on Crossing-Over.” maka penulis diwajibkan menan- 69 : 187-92. (Artikel) datangani persetujuan dengan pihak King, Andrew J. (1976.) “Law and jurnal. Land Use in Chicago: A Pre-history of 10. Penulis diharapkan melakukan revi- Modern Zoning.” Ph.D. diss., Univer- si tulisan sesuai kehendak mitrabes- sity of Wisconsin. (Tesis/Disertasi) tari dan redaksi 11. Penulis yang artikelnya dimuat akan 7. Bilamana tertera tabel, foto atau mendapatkan dua eksemplar seba- gambar, maka harus disertai ke- gai nomor bukti pemuatan dan tiga terangan akan nomor, judul foto, eksemplar cetak lepas. sumber serta tahun pengambilan 12. Redaksi mempunyai kewenangan atau pembuatan. Gambar harus jelas mengatur waktu penerbitan dan dan mewakili. Penulisan keterangan format penulisan sesuai petunjuk gambar menggunakan ukuran huruf penulisan. 11pt. 13. Redaksi tidak menanggung isi dari 8. Tulisan dapat dikirim melalui email tulisan artikel yang dipublikasikan, ([email protected]) tulisan yang dipublikasikan tangg- dengan menggunakan pengolah data ung jawab penulis. Microsoft Word, atau sejenis.