Sahabat Keluarga, Jumpa Kembali Dengan Majalah Sahabat Keluarga Edisi 3 Tahun 2016
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Sahabat Salam Keluarga elamat datang Bapak Menteri Pendidikan dan Pesan Prof. Muhadjir tersebut, tentu menjadi api Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. Cukup penyemangat bagi kami yang ada di Direktorat Pembinaan berkesan dalam sambutan yang disampaikan beliau Pendidikan Keluarga. Bagaimanapun, direktorat ini baru Spada Semarak Pendidikan Keluarga beberapa waktu lalu setahun dibentuk dan masih terus meraba-raba arah yang digelar di Plaza Insan Berprestasi. Saat itu, Prof. dan gerakannya. Menyandingkan program-program yang Muhadjir menyampaikan pentingnya peran keluarga, menyentuh keluarga dan sekolah tentu bukanlah perkara sekolah, dan masyarakat dalam memperluas akses dan mudah. Akan tetapi hal itu perlu dilakukan, mengingat usia pemerataan layanan pendidikan keluarga. Sehingga sekolah masih sangat rentan terpengaruh lingkungan serta diharapkan dapat menumbuhkan generasi yang berkarakter budaya negatif dari luar. dan berbudaya prestasi. Bahkan, juga disampaikan perlunya Arus informasi saat ini begitu cepat mengalir telah begitu dilaksanakan pendidikan bagi orangtua melalui edu gampang menyentuh anak-anak yang terkadang lepas dari parenting. Hal ini bertujuan menyadarkan para orangtua pantauan orangtua dan sekolah. Kami dari Direktorat bahwa mereka adalah pendidik yang juga bertanggung Pembinaan Pendidikan Keluarga berupaya terus melakukan jawab dalam memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. pengawalan terhadap orangtua dan sekolah dalam berbagai Sehingga nantinya akan ada keselarasan antara orangtua, hal untuk tumbuh kembang anak-anak agar mereka dapat sekolah, dan masyarakat. lebih mengetahui dan terhindar dari pengaruh budaya Menurut Prof. Muhadjir, sekolah, keluarga, dan negatif. Kami ingin mengalihkan bahwa generasi bangsa masyarakat harus saling bergandengan dan berangkulan saat ini adalah generasi berbudi pekerti dan berbudaya menata masa depan anak-anak. Bukan hanya sekolah yang prestasi. K paling bertanggung jawab dalam mempersiapkan masa depan anak. Tetapi, keluargalah yang paling bertanggung jawab, karena anak lahir dan dibesarkan di rumah dan jika berhasil maka keluarga yang akan menikmati pertama kali. Juga dikui kondisi pelaksanaan pendidikan yang tidak sinkron “Hati seorang ibu adalah ruang kelas antara sekolah dengan keluarga. Karenanya orangtua tempat anaknya belajar.” harus mendidik anak-anaknya melalui ilmu kepengasuhan agar mereka tetap memiliki tanggung jawab terhadap anak. The mother’s heart is the child’s schoolroom. ~ Henry Ward Beecher EDISI 3 ■ TAHUN I ■ SEPTEMBER 2016 1 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Susunan Redaksi Sapa Redaksi PEMBINA Ir. Harris Iskandar, Ph.D. ● [email protected] Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS Salam hangat sahabat keluarga, jumpa kembali dengan majalah Sahabat Keluarga Edisi 3 tahun 2016. Di tahun kedua ini beragam informasi telah PENANGGUNG JAWAB kami rangkum dan siap kami sajikan untuk memperkaya khasanah ruang Dr. Sukiman, M.Pd. ● [email protected] baca Anda semua. Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Tentu kita masih sangat ingat peristiwa 27 Juli 2016 lalu. Kala itu, tanpa diduga dan dinyana telah terjadi resuffle kabinet yang salah satunya menimpa PENGARAH Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Anies Baswedan. Ia diresuffle Warisno, S.Sos., M.Pd. [email protected] ● dan digantikan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. Untuk itu, patut kita haturkan Dra. Palupi Raraswati, MAP. ● [email protected] ribuan terimakasih kepada Bapak Anies Baswedan meskipun hanya 20 bulan Nanik Suwaryani, Ph.D. ● [email protected] Eko Budi Hartono, SE., MM. ● [email protected] saja menemani kita bersama di Kemdikbud. Satu hal yang tak bisa dilupakan adalah di tangan kepemimpinannyalah Direktorat Pembinaan Pendidikan PEMIMPIN REDAKSI Keluarga (Bindikkel) ini dilahirkan. Belum banyak rasanya yang bisa kami Igna Budi ● [email protected] perbuat mewujudkan mimpi-mimpi indah Beliau khususnya memperbaiki pendidikan anak bangsa dengan memberdayakan peran keluarga. Selamat EDITOR jalan Bapak, dan terimakasih atas peran dan dedikasinya. Kami yakin pintu Adi Irawan ● [email protected] masih terbuka untuk kita bisa saling berkomunikasi. Yohan Rubiantoro [email protected] ● Dan tak lupa kami sampaikan selamat datang dan bergabung kepada Bapak Rudy Miswanto ● [email protected] Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dyah Mahesti Wijayani ● [email protected] yang baru. Hanya berselang tiga hari setelah pergantian dilakukan, kami Sita Alfiyah ● [email protected] Saiful Anam ● [email protected] punya kegiatan besar, yakni Semarak Pendidikan Keluarga. Pada kegiatan Dipo Handoko ● [email protected] yang baru kali pertama di gagas ini, alhamdulillah ami bisa menghadirkan dua Mukti Ali ● [email protected] tokoh yang sangat kami hormati tersebut, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP dan Arien TW ● [email protected] Anies Baswedan secara bersamaan. Keteduhan benar-benar kami rasakan Rauhanda Riyantama ● [email protected] waktu itu. Selengkapnya bisa disimak dalam tulisan Semarak Pendidikan A. Fauzi Ramdani ● [email protected] Keluarga pada Rubrik Jendela Keluarga. Kami juga telah mengupas dengan lugas profil Prof.Dr. Muhadjir Effendy, DESAIN DAN TATA LETAK M.AP sebagai bagian dari penyambutan kami atas kehadiran Beliau di Arita Windi Astuti ● [email protected] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tulisan ini kami tuang pada Rubrik Muhammad Salahudin ● [email protected] Laporan Utama, menjadi sajian spesial dan utama. SEKRETARIAT Dalam Laporan Khusus, kami memuat profil dan Kiprah Prof.DR.Eniya Jona Krisna Dwipayana, Budi Sulaksono Ristiani. Ia adalah seorang perempuan yang berhasil meraih gelar Doktor Fuel Dwi Hartuti, M. Aris Setiaji, Separdan Cell di Jepang dan kini mengabdi di BPPT sebagai Deputi Bidang Teknologi Dona Verri H, Febri Hariyanto, Yanuar Hadi W Agro Industri dan Bio Teknologi. Selain itu pada Rubrik Inspirasi kami sajikan tokoh mudah bernama Heni Sri Sundani, seorang TKW di Hongkong yang di PENERBIT sela-sela pekerjaannya ia bisa kuliah dan berhasil meraih sarjana. Majalah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Forbes telah mengganjar dengan memasukkan Heni dalam 30 anak mudah Ditjen PAUD dan DIKMAS, Kemdikbud berpengaruh. ALAMAT REDAKSI Masih banyak informasi menarik lain yang bisa Anda baca dari Sahabat Komplek Kemdikbud, Gedung C, Lt. 13 Keluarga Edisi 3 kali ini. Semoga benar-benar menginspirasi dalam Jl. Jenderal Sudirman, Senayan membangun kehidupan keluarga yang harmonis. Jakarta Pusat, 10270 Telp.: 021-5737930 Email: [email protected] Selamat Membaca…! http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id 2 SAHABAT KELUARGA Daftar Isi LAPORAN UTAMA “Ngalah Dadi Lurah” Biodata Muhadjir Effendy 4 KELUARGA HEBAT Belajar dari Pola Pendidikan Keluarga Besar Dr. Sri Mulyani ● 12 4 LAPORAN KHUSUS Didikan Disiplin, Jujur, dan Mandiri Lahirkan Profesor Fluel Cell ● 14 Inovator Sel Bahan Bakar dan Impian Kota Hidrogen ● JENDELA KELUARGA Menumbuhkan Budi Pekerti dan Budaya Prestasi Anak ● 22 Semarak Hari Pertama Masuk Sekolah ● Ini Dia, Tradisi Hari Pertama Sekolah di Berbagai Negara ● Program PAUD Indonesia Raih Penghargaan Dunia ● Belajar Parenting dari Negeri Kaguru ● INSPIRASI Mantan TKI di Hongkong, Sarjana, dan Masuk Daftar 30 Pemuda Berpengaruh Versi Forbes 34 FEATURE 14 Mother School Sudah, Kapan Father School? 42 Menyusupkan Karakter Positif Melalui Hypnoparenting Z z z..... KOLOM Ramadhan, Spirit Mewujudkan Keluarga Ramah Anak 49 Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Keluarga Keluarga sebagai Sekolah Pertama APA SIAPA Anies Baswedan: Tokoh Inspiratif Mengguncang Dunia 60 22 EDISI 3 ■ TAHUN I ■ SEPTEMBER 2016 3 LAPORAN UTAMA Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy berfoto bersama istri dan tiga anaknya. 4 SAHABAT KELUARGA Foto: Rino Anugrawan ~ Sempat frustasi lantaran keinginannya untuk menjadi guru SMP ditolak meski hasil tes seleksinya nomor satu, Muhadjir Effendy menuruti nasehat ibunya untuk menerima kenyataan dan bersikap mengalah, dengan ungkapan “Ngalah Dadi Lurah”. Kini Muhadjir Effendy justru dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. EDISI 3 ■ TAHUN I ■ SEPTEMBER 2016 5 LAPORAN UTAMA Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP “ngalah dadi lurah” ak ada bayangan dalam benak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP bahwa ia bakal diperccaya menjadi Menteri Pendidikan Tdan Kebudayaan yang dilantik Presiden Joko Widodo tanggal 27 Juli lalu, meski sejak beberapa tahun silam namanya sempat beredar bakal masuk kabinet. Sejak kecil, Muhadjir yang merupakan anak keenam dari sembilan bersudara itu bercita-cita menjadi guru, ingin mengikuti jejak ayahnya. Muhadjir Effendy memang sangat menghormati dan mengagumi ayah dan ibunya. Ia lahir dari keluarga guru. Ayahnya, Soeroja (alm), adalah guru yang juga kepala SD, sekaligus berprofesi sebagai dalang wayang kulit yang cukup kondang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. “Ayah saya itu guru kuno, guru sekolah zaman Belanda. Bahkan di zaman Jepang diangkat menjadi guru propaganda, untuk kemerdekaan,” kenangnya. Muhadjir pernah mengenyam pendidikan guru di Pendidikan Guru Agama Negeri Foto: Arita WA6 SAHABAT KELUARGA (PGAN) Madiun. Kemudian terbukti. Gagal jadi guru SMP, Muhadjir yang sangat peduli terhadap melanjutkan kuliah di Institut Agama malah menjadi dosen dan Guru Besar di pembangunan