<<

Model Platform di Study Kasus: Lokal

Prayogi R. Saputra Universitas Islam Raden Rahmat, Indonesia, [email protected] Nur Hayatin Universitas Muhammadiyah , Indonesia, [email protected]

Abstract The sharing economy platform is a concept that is not yet stable and will continue to grow. This is evidenced by the various types of sharing economy platforms developed, especially in Indonesia. Many applications are made, but there are only a few applications that succeed in their even reaching the Unicorn. They are Gojek, , and Bukalapak. This study answers the question of how a typology of economic models sharing platforms in Indonesia is successful by taking the four unicorns as objects. The basic model of sharing economy used consists of four models taking into account the level of company control over participants and the level of competition between participants. Typology was developed through analysis of qualitative data obtained by observing the 4 Unicorn application which became the most successful platform in terms of user acquisition, active users, and transaction volumes. The theoretical contribution of this research is the sharing economic categorization model in Indonesia, considering that there is no research that presents the generic typology as intended. While the practical contribution is to provide a reference for beginners and investors about sharing economic models that are relevant for the Indonesian market. From the results of this study, we will know the typology model of a sharing economic platform that is developing in Indonesia, so it is expected to be a reference for business development towards the industrial revolution era 4.0.

Keywords: sharing economy, Indonesia‘s model, Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak

Latar Belakang online. Sharing economy awalnya disebut Istilah sharing economy di majalah Fortune untuk menyebut bisnis merupakan salah satu istilah untuk model . Sementara share economy menyebut model bisnis berbasis platform disebut dalam majalah Forbes untuk menyebut . Akan tetapi, dalam Dalam 10 tahun terakhir, sharing kenyataannya sharing economy juga economymengalami kemajuan yang sangat disebut dengan istilah yang lain, signifikan. Banyak start up berbasis online misalnya:collaborative consumption, platform didirikan, termasuk di Indonesia. collaborative economy, on-demand Pada tahun 2009, Tokopedia œsebuah economy,peer-to-peer economy, zero- online marketplace- didirikan oleh marginal cost economy, dan crowd-based William Tanuwijaya and Leontinus Alpha capitalism, (D. Selloni, 2017). Kajian ini Edison dengan kantor pusat di . menggunakan istilah sharing Tokopedia adalah marketplace yang economyuntuk menggambarkan kegiatan menyediakan platform yang ekonomi yang terjadiantara produsen, mempertemukan penjual dan pembeli platform perantara dan pengguna. secara online.

55

56 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 2, September 2019

Setelah Tokopedia, banyak pembelian tiket bus dan kereta api, paket bermunculan perusahaane-comerce wisata hingga pembelian paket internet. berbasis platform online didirikan.Ada Tokopedia didirikan sebagai bukalapak, sebuah marketplace marketplace Multi Side Paltformsyang kompetitor terkuat Tokopedia. Kemudian mempertemukan antara penjual dan calon Traveloka, sebuah online travel agent. pembeli, namun belakangan juga Ada juga Gojek, yang memberikan mengembangkan layanan ke bidang- layanan transportasi on demand.Disusul bidang lain. Beberapa layanan tambahan berbagai platform lainnya, seperti Tokopedia misalnya pembelian tiket, tiket.com, Mister Aladin, Blibli, dan pembayaran tagihan, investasi, kredit, sebagainya. Dalam dua tahun terakhir, uang digital dan beberapa layanan lain. empat start up tersebut berhasil Hal yang sama juga terjadi pada memperoleh nilai valuasi diatas USS 1 Bukalapak. milyard, yang oleh Aileen Leedisebut Fenomena layanan yang beragam sebagai Unicorn. EmpatUnicorntersebut dan lintas sektor dalam satu platform adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia dan seperti diuraikan diatas merupakan hal Bukalapak. yang unik. Secara umum, layanan yang Gojek awalnya merupakan disediakan oleh sebuah platform hanya perusahaan aplikasi ride-sharing sepeda memberikan layanan pada jenis bisnis motor yang mempertemukan antara yang sama. Misalnya Uber hanya pengendara dengan calon penumpang œ memiliki layanan bisnis transportasi Multi Side Platforms (MSPs), atau di dengan semua variasi model bisnis dan Indonesia dikenal dengan sebutan Ojek jenis armadanya.Airbnb hanya memiliki Online. Namun dalam perkembangannya, layanan penginapan.Sporthero memiliki Gojek juga mengembangkan banyak layanan hanya reservasi parkir.Oleh layanan baru diluar cluster layanan utama karena itu, mengkaji tentang model transportasi. Misalnya Go-Massage untuk platformsharing economy yang khas layanan pesan pijat, Go-Food untuk Indonesia menjadi menarik. layanan pesan antar makanan, Go-Auto Penelitian ini bermaksud untuk layanan montir, Go-Clean untuk menemukan rumusan model platform layanan membersihkan rumah dan sharing economyempatUnicorn yang beberapa layanan lain. dikembangkan dan beroperasi di Hal ini tentu membuat Gojek Indonesia menuju industri 4.0. Dengan berkembang bukan hanya sebagai demikian, kajian ini memiliki kontribusi, perusahaan aplikasi ride-sharing, tapi baik dalam pengembangan teori maupun menjadi perusahaan aplikasi dengan dalam praktek bisnis sharing economy. berbagai layanan. Mulai dari layanan Dalam teori, kajian ini akan memberikan transportasi, layanan gaya hidup, gambaran bagaimana model platform pembelian tiket, urusan pembayaran sharing economy yang ada di Indonesia. tagihan bahkan perusahaan teknologi Sementara bagi pelaku bisnis, kajian ini keuangan (fintech). akan memberikan referensi sehingga para Di Indonesia, fenomena yang pelaku bisnis memiliki acuan untuk terjadi pada Gojek juga terjadi pada mengambil keputusan bisnis. perusahaan-perusahaan berbasis aplikasi sejenis. Misalnya Traveloka yang awalnya Metodologi merupakan aplikasi pemesanan tiket Penelitian ini menggunakan pesawat, akhirnya memiliki banyak metode kualitatif dengan pendekatan layanan lain seperti pemesanan hotel, study kasus. Data yang digunakan adalah data primer meliputi: fitur-fitur dalam

Prayogi R. Saputra, Nur hayatin 57 Model Platform Sharing Economy di Indonesia…

aplikasi dan wawancara dengan peserta commercial aplikasi. Sementara, data sekunder berupa platforms artikel,ilmiah, wawancara dengan CEO included in yang diterbitkan media, dan berita-berita ”sharing lain dari sumber yang relevan di internet. economy‘ do Kemudian, kami mendaftar fitur layanan not belong masing-masing platform serta melakukan there analisa terhadap masing-masing fitur Frenken et al. (2015, The ”sharing layanan dengan mengelompokkan fitur- 245) economy‘ fitur layanan tersebut sesuai dengan empat means when model yang dikembangkan oleh Ioanna, ”consumers (or dkk.Setelah dikelompokkan, kemudian firms) granting kami melakukan analisa lanjutan terhadap each other masing-masing platform berdasarkan hasil temporary pengelompokkan fitur layanan. Sehingga, access to their kami akan mendapatkan gambaran under-utilized mengenai karakter dari empat platform physical assets tersebut. (idle capacity), possibly for Pembahasan money.‘ Sejauh ini tidak ada definisi oecd (2015, 53) Online tunggal yang disepakati bersama untuk platforms berbagi ekonomi (Oh and Moon, 2016); specialised in Maka, untuk membuat batasan konsep ”matching atas istilah sharing economy, maka berikut demand and ini definisi sharing economy menurut para supply in ahli yang digunakan dalam penelitian ini specific mengacu pada tabel yang dibuat oleh markets, Georgina Görög (2018). enabling peer- to-peer (p2p) Definitions of Sharing economy sales and Author Definition rentals.‘ It Belk (2014a, 1597) He identifies three distinguishes types: (a) p2p ”true‘ and selling (b) p2p ”pseudo- sharing; and sharing.‘ ”True (c) sharing‘ as . entailing PricewaterhouseCoopers The ”sharing temporary (2015, 3) economy uses access rather digital than platforms to ownership, no allow fees or customers to compensation, have access to, and use of rather than digital ownership of, platforms. The tangible and majority of

58 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 2, September 2019

intangible juga kurangdigunakan tetapi yang assets.‘ ditawarkan langsung oleh pemiliknya Rinne (2017) The focus is on (platform seperti AirBnB). the sharing of 3. On-demand economy: Skema ekonomi underutilised yang ditandai oleh penggunaan yang assets, mempertaruhkan layanan pribadi yang monetised or disediakan oleh profesional dan non- not, in ways profesional (platform seperti kami Uber) that improve 4. Time banking and local exchange efficiency, trading system:Skema ini mirip dengan sustainability yang sebelumnya dalam hal layanan yang and ditawarkan, tetapi menunjukkan community perbedaan mendasar dalamkurangnya uang di transaksi, akan tetapi Pola konsumsi telah berubah sejak menggunakan bentuk barter sebagai fenomena sharing economy mulai menjadi gantinyaberdasarkan penggunaan mata lebih populer (Botsman dan Rogers, 2010) uang alternatif atau waktusebagai unit dan merambah masuk ke industri nilai dari layanan yang dipertukarkan tradisional, seperti: transportasi, (platform seperti TimeRepublik). perhotelan, pariwisata, pendidikan, pasar 5. FLOSS–free/libre open source kerja dan sebagainya. Ini adalah konsep software: perangkat lunak open source yang berkembang cepat dan menyebar ke gratis: Inimerupakan kasus yang paling banyak negara dengan cepat.model bisnis tua dari pengalaman ekonomi berbagi ekonomi menimbulkan pro dan berbagi terkait dengan program perangkat kontra yang menciptakan peluang dan lunak sumber bebas atau terbuka yang model bisnis baru. Menurut Davis (2016), diproduksi oleh komunitas pengembang pergeseran paradigma yang disebabkan dan pengguna (Linux). oleh teknologi bisa lebih besar dari 6. Social lending and : revolusi industri sehingga ia menunjukkan Skema ini tentang penerapan keuangan bahwa manajer harus siap untuk pada ekonomi berbagi termasuk pinjaman perubahan dan beradaptasi dengan langsung antara orang dan platform yang keadaan baru. membantu meningkatkan modal yang Dalam prakteknya, sharing diperlukan untuk pengembangan ide baru economy mengembangkan bentuk yang di antara merekayang berpotensi tertarik bervariasi. Pais and Provasi (2015) padanya (platform seperti Kick starter). berusaha mengembangkan definisi sharing Keberhasilan platform berbagi economy menurut prakteknya dalam 6 ekonomi ditentukan oleh kemampuan kelas yang berbeda, sebagai berikut: mereka melakukan mengeksploitasi 1. Rental economy: Ekonomi yang fluiditas terbatas.Tantangan utamanya dibangun dari skema sewa yang adalah menemukan komposisi yang tepat dijalankan oleh perusahaan dari mekanisme koordinasi pasar dan yang mengkhususkan pada sewa barang- organisasi platform.Ioanna Constantiou barang yang umumnya kurang digunakan et.al mengidentifikasi empat kombinasi ketika pengguna memiliki kepemilikan berbeda atau model dari komposisi pribadi eksklusif padanya (misalnya: ini.Keempat model tersebut oleh Ioanna, mobil berbagi seperti dkk disebut sebagai Franchiser, Principal, ZipCar). Chaperone, dan Gardener.Setiap model 2. Peer-to-peer economy: Skema ekonomi diklasifikasikan dalam dua dimensi - yang menyangkut barang-barang yang tingkat kontrol yang diberikan oleh

Prayogi R. Saputra, Nur hayatin 59 Model Platform Sharing Economy di Indonesia…

pemilik platform atas peserta platform Principal sebagai pemilik platform (longgar vs ketat) dan intensitas berperan sebagai pengawas. Seperti persaingan di antara peserta platform yang halnya seorang Kepala Sekolah yang dipupuk oleh pemilik platform (rendah vs memiliki kontrol dan otoritas absolut atas tinggi). platform dan, berbeda dengan model Franchiser, Prinsipal terlibat dengan 1. Franchiser (Tight Control-High peserta sisi penawaran dengan mendikte Rivalry) Franchiser adalah model dimana High Chaperone Franchiser pemilik platform memiliki kontrol dan otoritas mutlak atas seluruh layanan, Prototypical Prototypical termasuk kekuatan untuk secara sepihak Example: Example: menentukan harga untuk layanan dan untuk mengubah algoritma yang Airbnb Uber digunakan untuk menghitung harga, Gardener Principal (Ioanna, et. al, 2017).Secara sederhana, model Franchiser memiliki karakteristik di Prototypical Prototypical mana pemilik platform mengontrol Example: Example: berbagai aspek dalam layanan termasuk harga dan layanan standar.Demikian juga Low Couchsurfing disisi persaingan antar peserta, mereka Loose Tight bersaing ketat untuk mendapatkan proyek persyaratan kontrak berbasis kinerja atau pesanan. jangka pendek. Principal menerapkan kontrol ketat dan berfokus pada standardisasi penyediaan layanan dengan 2. Chaperone (Loose Control œ High menegakkan aturan dan dengan memantau Rivaly) kinerja pemasok (Ioanna, et.al, 2017). Chaperone merupakan model Principal juga menentukan harga atas dimana peran pemilik platform sebagai layanan yang diberikan.Namun, karena pengawas atas peserta platform dan pasar. harga stabil, maka tingkat persaingan Chaperone melakukan kontrol longgar antar peserta menjadi rendah. atas peserta platform dan bertujuan untuk mengatur usaha mereka. Platform 4. Gardener (Loose Control-Low Chaperone memotivasi persaingan tinggi Rivalry) di antara peserta dari sisi persediaan Gardener adalah sebuah model (Ioanna, et.al, 2017). Model Chaperone dimana pemilik platform memberdayakan menetapkan harga dan layanan standard. masyarakat dengan menyediakan Dengan demikian, tingkat persaingan infrastruktur dengan standarisasi antar peserta menjadi tinggi. minimum.Gardener memberikan kontrol yang longgar terhadap para peserta dan 3. Principal (Tight Kontrol œLow bertujuan untuk mengatur upaya mereka Rivalry) untuk mengatur diri sendiri (Ioanna, et.al, 2017). Model Gardener membiarkan peserta dan pengguna untuk menemukan menentukan sendiri dalam menentukan harga dan layanan. Oleh karena itu, Gardener tidak dikontrol secara ketat oleh pemilik platform.Sekaligus juga tidak ada tingkat persaingan yang tinggi.

60 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 2, September 2019

Empat Models tersebut bisa menumbuhkan persaingan rendah di digambarkan dalam matrix 2x2 seperti antara peserta platform, misalnya, yang disajikan dalam tabel 1 di bawah ini. memungkinkan mereka hanya melakukan barter untuk bagian dalam biaya layanan Rivalry Between Platform Participant atau hanya untuk bertukar hadiah. Apa Control Exerted by Platform Owner yang sama-sama dimiliki oleh Chaperone dan Gardener adalah bahwa mereka Sementara dimensi kontrol berdua melakukan kontrol yang longgar dikelola dengan memperluas mekanisme terhadap peserta platform (Ioanna et.al, koordinasi organisasi ke dalam basis 2017). pengguna platform, dimensi persaingan dikelola oleh mekanisme koordinasi pasar Model di Indonesia yang dirancang oleh pemilik platform. Kami melakukan penelusuran Ioanna menggunakan istilah "persaingan" terhadap fitur layanan yang disediakan untuk menggambarkan hubungan di antara oleh empat platform yang menjadi obyek para peserta karena mereka ”mungkin penelitiam sekaligus mengelompokkannya bersaing‘ atau ”mungkin tidak bersaing‘ sesuai dengan model yang dikembangkan untuk penyediaan layanan dan bersaing oleh Ioanna, dkk.Berikut ini disajikan untuk keuntungan berlebih. Oleh karena hasil penelusuran dan pengelompokkan itu, mereka tidak menggunakan istilah ini yang kami lakukan terhadap empat dalam arti persaingan industri, seperti platform tersebut. (lihat Tabel 2) yang digunakan oleh Porter (1980, 1985) dalam analisis pasukannya, yang ditentukan oleh kondisi industri seperti jumlah dan ukuran pesaing, biaya tetap, Layanan dan Type Menurut Tingkat homogenitas produk, mengganti biaya dan Kontrol dan Tingkat Persaingan lainnya. Nama Nama Jenis Type Sisi kanan figur tersebut dihuni Aplika Fitur Layanan oleh Franchiser, seperti Uber, dan si Principal, seperti Handy.Keduanya Gojek Go Ride layanan Franch melakukan kontrol ketat terhadap peserta transportasi iser anjungan dengan prosedur yang standar penumpang dan mengeluarkan kontrak. Mereka dengan berbeda satu sama lain dalam hal sepeda Franchiser menumbuhkan persaingan motor tinggi di antara para peserta dengan Go Car layanan Franch menentukan harga untuk layanan transportasi iser berdasarkan perubahan waktu-real dalam dengan penawaran dan permintaan. Sedangkan mobil Principal menumbuhkan persaingan Go layanan Franch rendah dengan membebankan harga Bluebir transportasi iser standar untuk layanan yang dibeli. d dengan Di sisi kiri gambar adalah taksi Chaperone, seperti Airbnb, yang juga reguler Blu menumbuhkan persaingan tinggi dengan e Bird merekomendasikan harga untuk layanan Group berdasarkan perubahan waktu-real dalam Go Send layanan Franch penawaran dan permintaan. Sementara transportasi iser Gardener, seperti Couchsurfing, yang

Prayogi R. Saputra, Nur hayatin 61 Model Platform Sharing Economy di Indonesia…

Nama Nama Jenis Type Nama Nama Jenis Type Aplika Fitur Layanan Aplika Fitur Layanan si si barang elektronik Go Box layanan Franch Go Bills layanan - pengantara iser berbagai n barang pembayara berukuran n besar Go Pay Dompet - Go layanan Princip Digital Clean membersih al Travel Flight Layanan Chaper kan rumah oka pembelian one Go layanan Princip tiket Massag pijat al pesawat e Flight Layanan Chaper Go Auto layanan Princip and pemesanan one montir al Hotel tiket pesawat Go layanan Princip dan hotel Glam kecantikan al dalam 1 paket Go Fix layanan Princip Train Layanan Chaper reparasi al pembelian one alat tiket kereta elektronik Bus and Layanan Chaper rumah Shuttle pembelian one tangga tiket bus Go layanan Chaper dan shuttle Food pesan-antar one Airport Layanan Chaper makanan Transfer transportasi one Go Tix layanan Chaper pindah pemesanan one terminal di tiket bandara Go layanan Chaper Hotel Pembelian Chaper Daily pembelian one Voucher one obat Hotel Go layanan Chaper Experie Layanan Chaper Laundry belanja one nce pembelian one barang tiket masuk Go Med layanan Chaper untuk pembelian one beragam obat tempat Go Layanan Garden wisata Shop pesan er Car Persewaan - belanja di Rental Mobil toko Travelo Layanan - Go layanan isi - ka Pay pembayara Pulsa pulsa n beragam

62 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 2, September 2019

Nama Nama Jenis Type Nama Nama Jenis Type Aplika Fitur Layanan Aplika Fitur Layanan si si tagihan memperte Tokop Marketp Layanan Chaper mukan edia lace yang one toko mitra memperte dengan mukan calon toko mitra pembeli dengan aneka calon barang pembeli Layanan Layanan - aneka Pembay pembayara barang aran n beragam Produk - - tagiahan Digital Pembayara dan n aneka pembelian tagihan tiket. - Pembayara Jika pada umumnya platform yang n aneka dikembangkan di luar Indonesia memiliki angsuran satu layanan utama, maka berdasarkan -Investasi tabel diatas kami menemukan bahwa saham dan platform yang dikembangkan di Indonesia emas memiliki beberapan layanan dengan tipe -Donasi yang berbeda-beda. Selain itu, kami juga dan Zakat menemukan bahwa ada beberapa fitur -Pinjaman layanan yang tidak bisa dimasukkan Modal kedalam empat model tersebut karena -Pembelian karakter layanannya yang tidak Aneka melibatkan peserta platform dalam Tiket melayani pengguna, tetapi operasionalnya transportasi langsung dilayani oleh platform.Untuk dan tempat lebih detilnya kami bahas satu demi satu wisata sebagai berikut: - Financia Layanan Chaper Gojek l marketplac one Gojek dianggap sebagai platform Technol e produk- paling berhasil dan paling fenomenal di ogy produk Indonesia.Hal ini disebabkan oleh keuangan, kemampuan Gojek dalam mengatasi seperti: masalah kemacetan di kota-kota besar di kredit, Indonesia.Gojek juga memiliki banyak asuransi, layanan untuk beragam kebutuhan investasi, pelanggan.Sedikitnya ada sembilan belas dsb fitur layanan Gojek dengan empat model Bukala Marketp Layanan Chaper yang dikembangkan oleh Ioanna, dkk. pak lace yang one Keempat model adalah franchiser yang ditemukan di 5 layanan, yaitu: Go Ride,

Prayogi R. Saputra, Nur hayatin 63 Model Platform Sharing Economy di Indonesia…

Go Car, Go Send, Go Box dan Go Blue Sedangkan cluster ke empat adalah Bird. Sedangkan tipe Principal ditemukan Traveloka Pay, layanan pembayaran dalam 5 layanan, yaitu: Go Clean, Go beragam tagihan. Massage, Go Auto, Go Fix, dan Go Glam. Dari keempat cluster tersebut, jika Sedangkan tipe Chaperone dianalisa menurut model yang ditemukan dalam 5 layanan, yaitu: Go dikembangkan oleh Ioanna, dkk, maka Food, Go Med, Go Laundry, Daily, dan hampir semua layanan memiliki tipe Go Tix. Jenis Gardener ditemukan di Chaperone. Hanya 1 layanan yang bukan layanan Go Shop. Go Shop adalah layanan tipe Chaperone, yaitu Traveloka Pay yang yang disediakan oleh Gojek untuk berada diluar kategorisasi yang menyatukan pengemudi Gojek (peserta) dikembangkan Ioanna, dkk. dengan pengguna. Pengguna Gojek dapat meminta driver untuk membeli platform Tokopedia Gojek.Jadi secara teknis hanya perjanjian Tokopedia merupakan platform antara pengguna dan driver. Ada tiga dengan layanan utama marketplace dan layanan lain yang berada di luar kategori dua layanan tambahan, yaituproduk digital yang dikembangkan oleh Ioanna, dkk, dan financial technology.Marketplace yaitu: Go Pay, Go Bills, dan Go Pulsa. adalah platform yang mempertemukan Tiga layanan itu tidak melibatkan antara penjual (participants) dan calon peserta.Layanan ini hanya pengguna dan pembeli.Sebagaimana pasar nyata, baik perusahaan platform. penjual maupun calon pembeli hanya Variasi layanan membuat Gojek menggunakan Tokopedia sebagai tempat harus menyesuaikan model pendekatan bertemu dan melakukan transaksi.Pihak dengan peserta dengan karakter layanan Tokopedia tidak melakukan kontrol yang yang sedang dibangun.Dengan 19 layanan ketat terhadap penjual.Sementara layanan - ketika penelitian ini dilakukan - ada kedua adalah produk digital. Produk berbagai layanan karakter secara otomatis digital merupakan layanan pembelian tiket antara peserta dan pengguna.Ini membuat pesawat dan kereta api, pembelian pulsa aplikasi Gojek memiliki keempat model dan beragam pembayaran tagihan. ekonomi berbagi yang dikembangkan oleh Sedangkan layanan ketiga adalah financial Ioanna, dkk.ditambah 3 layanan diluar technology. kategori. Produk fintech Tokopedia terdiri dari dompet digital, investasi terjangkau, Traveloka kredit modal bisnis, kartu kredit virtual, Layanan Traveloka dibagi produk proteksi, skoring kredit menjadi empat cluster. Cluster pertama berdasarkan data untuk produk pinjaman adalah layanan transportasi, meliputi dan investasi.Untuk produk-produk pembelian: tiket pesawat, tiket kereta api, fintech, Tokopedia juga bertindak sebagai paket tiket pesawat dan voucher hotel, Bus penyedia platform saja.Beberapa contoh dan Shuttle serta Airport Transfer. mitra penyedia layanannya adalah Ditambah sewa mobil.Tetapi, layanan Investree, Akseleran, BCA dan BRI sewa mobil belum bisa diakses oleh Syariah. Sehingga, Tokopedia memiliki pengguna. posisi seperti halnya pada marketplace. Cluster kedua adalah akomodasi. Dengan demikian, tiga fitur Cluster akomodasi terdiri atas layanan layanan Tokopedia memiliki dua tipe. pemesanan kamar hotel atau villa atau Marketplace dan marketplace fintech guest house. Sementara cluster ketiga dikategorikan kedalam model Chaperone. adalahExperience, sebuah layanan untuk Sedangkan Produk Digital berada diluar pembelian tiket masuk tempat wisata. empat kategori.

64 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 2, September 2019

Daftar Pustaka Bukalapak Bukalapak, seperti halnya Badan Pusat Statistik. 2013. ”Indonesia Tokopedia, merupakan salah satu Population Projection 2010-2035‘. marketplace yang menjadi competitor Research Report. Jakarta: BPS terkuat bagi Tokopedia.Keduanya Belk, R. W. 2010. ”Sharing.‘Journal of bersaing secara ketat dalam inovasi fitur Consumer Research 36 (5): 715œ34. layanan dan produk.Bukalapak memiliki ------. 2014a. ”Sharing versus layanan utama marketplace dan layanan Pseudo-Sharing in web 2.0‘ tambahan berupa pembayaran beragam Anthropologist 18:7œ23. tagihan dan pembelian tiket pesawat, Botsman, R., and R. Rogers. 2010. kereta api dan bus. ”What‘s Mine Is Yours‘.New York: Dalam kaitan dengan model fitur Collins layanan, Bukalapak memiliki dua tipe, Creswell.JW. 2014.‘Research Design, marketplace masuk ke dalam kategori Qualitative, Quantitative, and Mix Chaperone.Sementara fitur layanan Mode Approach‘. Fourth Edition. pembayaran berada diluar kategori. SAGE Publication, Inc. ”bahasa‘ version. Kesimpulan Davis, G. F. 2016. ”Can an Economy Berdasarkan hasil pengamatan Survive without Corporations? dan analisa terhadap empat platform Technology and Robust Unicorn dari Indonesia, yaitu Gojek, Organizational Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak, Alternatives.‘Academy of diperoleh temuan baru bahwa masing- Management Perspectives 30. masing dari empat platform tersebut Frenken, K., T. Meelen, M. Arets, and P. memiliki lebih dari satu type/model van de Glind 2015.”Smarter merujuk pada empat model platform Regulation for the Sharing sharing economy yang dikembangkan Economy.‘The Guardian, 20 May oleh Ioanna, dkk. 20.https://www.theguardian.com/s Fitur layanan Gojek terdiri atas cience/political- empat model yang dikembangkan oleh science/2015/may/20/smarter- Ioanna dkk ditambah 3 fitur yang berada regulation-for-the-sharing- diluar 4 katergori tersebut. Sementara, economy Görög,G. 2018. ”The Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak Definitions of Sharing Economy: terdiri atas satu model yang A Systematic Literature Review‘, dikembangkan oleh Ioanna dkk dan satu Management vol. 13, p. 175œ189 model yang berada diluar kategori. Oleh https://doi.org/10.26493/1854- karena itu, platform sharing economy di 4231.13.175-189 Indonesia bisa disebut unik.Dengan secara Oh, S., and J. Y. Moon. 2016. ”Calling for khusus meyebut Gojek sebagai Super a Shared Understanding of the Platform dimana satu platform memiliki Sharing Economy.‘Paper beragam fitur layanan diluar layanan presented the 18th Annual utamanya.Hal ini berbeda dengan International Conference on kecenderungan umum di dunia dimana Electronic Commerce: E- satu platform hanya memiliki satu layanan Commerce in Smart Connected utama.Ini merupakan keunikan dari World, Suwon, 17œ9 August. platform sharing economy yang oecd. 2015. ”Digital Economy Outlook dikembangkan di Indonesia. 2015‘. Paris: oecd Pais I, Provasi G (2015) ”Sharing economy: a

Prayogi R. Saputra, Nur hayatin 65 Model Platform Sharing Economy di Indonesia…

step toward the re-embeddedness https://www.thejakartapost.com/news/201 of the economy?‘ Stato e 8/11/28/-digital- Mercato/ n. 105, dicembre 2015. economy-to- Bologna: IlMulino, p 353. dominate-southeast-asia-by-2025.html PricewaterhouseCoopers. 2015. ”The (accessed on 12 Jully 2019) Sharing Economy: Sizing the https://kumparan.com/@kumparantech/na Revenue diem-makarim-di-dunia-tidak- opportunity.‘http://ww.pwc.co.uk/ ada-super-app-seperti-gojek- issues/megatrends/collisions/shari 1551276314954884297 (accessed ngeconomy/the-sharing-economy- on 12 Jully 2019) sizing-the-revenue- https://www.cbinsights.com/research- opportunity.html unicorn-companies (accessed on Ranjbari, M.et.al. 2018. ”Conceptualizing 12 Jully 2019) the Sharing Economy through https://money.kompas.com/read/2019/04/ Presenting a Comprehensive 04/100900426/banyak-startup- Framework‘. Sustainability.2018, gagal-berkembang-ini- 10, 2336;doi:10.3390/su10072336 penyebabnya (accessed on 12 Rinne, A. 2017. ”What Exactly is the Jully 2019) Sharing Economy?‘ World Economic Forum, 13 December. https://www.weforum.org/agenda/2017/12 /when-is-sharing-not-really- sharing/Schor, J. B., and C. Fitzmaurice. 2015. ”Collaborating and Connecting: The Emergence of a Sharing Economy.‘ In Handbook on Research on Sustainable Consumption. Selloni, D, ”CoDesign for Public-Interest Service‘, 2017, XXVI, 193 p. 22, illus, Hardcover Sarote Tabcum Jr, 2018. The Sharing Economy Is Still Growing, And Should Take Note. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbes lacouncil/2019/03/04/the- sharing-economy-is-still-growing- and-businesses-should-take- note/#2c7cfe014c33 (accessed on 12 Jully 2019) Schmuck, R. 2015.”Online üzletimodellek.‘ Doctoral Thesis, University of Pécs, Pécs https://www.liputan6.com/tekno/read/393 9780/bos-gojek-kami-kantongi- pengguna- aktif-bulanan-terbanyak-sepanjang- 2018(accessed on 12 Juli 2019)