IMPLEMENTASI ADMM PLUS EXPERT WORKING PENERAPAN TEKNOLOGI SOUND GROUP ON PEACEKEEPING OPERATIONS SURVEILLANCE SYSTEM (SOSUS) EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5 / NOMOR (EWG ON PKO) DAN HUMANITARIAN MINE UNTUK MENINGKATKAN PENGAWASAN ACTION FIELD TRAINING EXERCISE (EWG ON TERHADAP KAPAL SELAM ASING DALAM HMA FTX) SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI RANGKA MEWUJUDKAN PERTAHANAN PERTAHANAN NEGARA YANG TANGGUH

WAJAH BARU TAMPUK KEPEMIMPINAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN SARANA KEMENTERIAN PERTAHANAN RI PRASARANA NASIONAL GUNA MENDUKUNG PERIODE 2019-2024 PERTAHANAN NEGARA

www.kemhan.go.id Kementerian Pertahanan Republik EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 1 @Kemhan_RI @kemhanri @kemhan RI INDONESIA Sumber foto : Istana Presiden : Istana foto Sumber

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 2 VOLUME 5/ NOMOR 5 Serambi Redaksi DEWAN REDAKSI

Pelindung/Penasihat: Para pembaca yang budiman, Menteri Pertahanan Kami kembali menyapa para pembaca WIRA melalui Edisi bulan Letjend TNI (Purn) September-Oktober 2019 Volume V Nomor 5. H.

Dalam edisi ini tim redaksi akan mengetengahkan beberapa artikel, Sekjen Kemhan Laksdya TNI diantaranya : Wajah Baru Tampuk Kepemimpinan Kementerian Pertahanan Agus Setiadji, S.AP, M.A RI Periode 2019-2024; Implementasi ADMM Plus Expert Working Group on Peacekeeping Operations (EWG on PKO) dan Humanitarian Mine Action Pemimpin Umum: Field Training Exercise (EWG on HMA FTX) sebagai Instrumen Diplomasi Karo Humas Setjen Kemhan Pertahanan; Penerapan Teknologi Sound Surveillance System (Sosus) untuk Brigjen TNI Meningkatkan Pengawasan Terhadap Kapal Selam Asing dalam Rangka Totok Sugiharto, S. Sos. Mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh; Pengelolaan Sumber Daya Pemimpin Redaksi: Dan Sarana Prasarana Nasional Guna Mendukung Pertahanan Negara.

Kabag Infopubliktaka Biro Humas Untuk memperkaya artikel majalah WIRA ini, kami senantiasa Kol Laut (P) Hadi Prayitno mengharapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baik berupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan saran, melalui Redaksi: email [email protected]. Majalah WIRA juga dapat diakses dalam M. Adi Wibowo , M.Si. jaringan online di laman www.kemhan.go.id. Kapten Cku Lindu Baliyanto

Desain Grafis: Tim Redaksi Imam Rosyadi Mandiri Triyadi, S.Sos.

Foto: EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 Fotografer Biro Humas

Vol. V / No. 5 Percetakan & Distribusi:

Nadia Maretti, M.M.

Diterbitkan oleh: Biro Humas Setjen Kemhan Jln. Merdeka Barat No. 13-14, Telp. 021-3829151, Fax. 3452457

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 3 Daftar Isi ARTIKEL

WAJAH BARU TAMPUK KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI 5/ PERIODE 2019-2024 Saat upacara penyambutan jajar kehormatan berakhir, saat itupun Menhan Prabowo Subianto yang di ikuti beberapa pejabat Kemhan menuju Gedung AH. Nasution guna melangsungkan rangkaian Serah Terima Jabatan (Sertijab). Sertijab dilaksanakan secara resmi, khidmat dan hangat melalui penandatangan dan penyerahan Memorandum Pelaksanaan Tugas Menteri Pertahanan yang dilakukan oleh Ryamizard Ryacudu selaku Menhan pada Periode Kabinet Kerja Masa Bakti 2014-2019 kepada Prabowo Subianto selaku Menhan pada Periode Kabinet Indonesia Maju masa bakti 2019-2024.

IMPLEMENTASI ADMM PLUS EXPERT WORKING GROUP 13/ ON PEACEKEEPING OPERATIONS (EWG ON PKO) DAN HUMANITARIAN MINE ACTION FIELD TRAINING EXERCISE (EWG ON HMA FTX) SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI PERTAHANAN

PENERAPAN TEKNOLOGI SOUND SURVEILLANCE SYSTEM 20/ (SOSUS) UNTUK MENINGKATKAN PENGAWASAN TERHADAP KAPAL SELAM ASING DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PERTAHANAN NEGARA YANG TANGGUH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN SARANA PRASARANA 26/ NASIONAL GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA

BERITA PERTAHANAN

KEMHAN WUJUDKAN STANDAR KUALITAS DAN 38/ PROFESIONALITAS APN HUT KE -74 TNI, MENHAN BERHARAP TNI SEMAKIN MAJU 39/ DAN KUAT SEBAGAI PENGAWAL NKRI 40/ KEMHAN MENGADAKAN ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK SEKJEN KEMHAN MENERIMA PENYERAHAN 10 UNIT MOBIL 41/ DARI ESEMKA PERTEMUAN SEKJEN KEMHAN RI–AS BAHAS KERJASAMA 42/ INDUSTRI PERTAHANAN

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 4 VOLUME 5/ NOMOR 5 ARTIKEL

WAJAH BARU TAMPUK KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI PERIODE 2019-2024

Oleh: Muhammad. Adi. Wibowo, M.Si Kasubbag Penerbitan dan Promosi Bagian Infopubliktaka Biro Humas Setjen Kemhan

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 5 Dinamika pemerintahan Presiden kabinet sebelumnya. Beberapa hari 23 Oktober 2010. Beberapa daftar di akhir Tahun 2019 sebelum acara pelantikan Presiden nama termasuk didalamnya Bapak telah masuki babak baru. Gambaran dan Wakil Presiden dilaksanakan, H. Prabowo Subianto ikut dipanggil dinamika tersebut diawali proses tepatnya tanggal 18 oktober 2019, Presiden Jokowi untuk berkunjung upacara pelantikan Presiden Joko Presiden Jokowi secara khusus ke Istana Negara. Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf menggelar acara perpisahan dengan Amin sebagai pemenang Pemilu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Dengan menggunakan kemeja Presiden untuk periode Tahun para menteri termasuk Jenderal panjang putih H. Prabowo Subianto D2019-2024, yang dilaksanakan TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang mendatangi kompleks Istana pada tangggal 20 Oktober 2019 masih menjabat sebagai Menteri memenuhi panggilan Presiden Joko di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Pertahanan yang sudah lima tahun Widodo. Usai bertemu dengan Jakarta. bekerja bersama-sama. Dengan Presiden Jokowi, H. Prabowo dibalut suasana santai dan hangat Subianto mengaku telah ditawarkan Pelantikan Presiden dan Wakil Wakil Presiden JK, seluruh menteri untuk menduduki salah satu jabatan Presiden Indonesia untuk masa dan pimpinan lembaga negara menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2, selanjutnya ini seakan menjadi berkumpul pada akhir periode khususnya di bidang pertahanan. pusat perhatian dan sorotan banyak kepemimpinan Jokowi pada Jilid I ini. Bapak Prabowo juga menanggapi lapisan masyarakat nasional hingga tawaran dari Presiden dengan positif. internasional. Beberapa pemimpin Pada momen yang tak terlupakan Selain itu beliau juga mengaku siap negara serta para tamu penting tersebut Jokowi mengucapkan membantu di dalam pemerintahan dalam negeri turut menghadiri acara terimakasih kepada Wapres JK dan pada periode tahun 2019-2024 pelantikan yang bersejarah tersebut. para menteri atas semua kerja keras (www.kompas.com/2019/10/22) . Salah satu diantaranya Perdana selama lima tahun pemerintahan Menteri Malaysia Y.M. Mahathir yang dipimpinnya. Selain itu para Beberapa hari setelah Mohamad, Sultan Brunei Darussalam menteri yang tergabung dalam pemanggilan nama-nama calon Y.M. Sultan Hassanal Bolkiah, PM Kabinet Kerja juga mengisi acara menteri didalam Kabinet Kerja, Singapura Y.M. Lee Hsien Loong, tersebut dengan saling mengucapkan akhirnya tepat tanggal 23 Oktober Perdana Menteri Australia Y.M. Scott salam perpisahan. Bahkan beberapa 2019 Presiden Joko Widodo Morrison, Wakil Presiden Republik diantaranya banyak meninggalkan resmi melantik 34 Menteri Negara Rakyat Tiongkok Y.M. Wang Qishan, pesan-pesan terutama bagi para Kabinet Indonesia Maju Periode Wapres Republik Uni Myanmar Y.M. pegawai yang mereka tinggalkan. 2019-2024 di Istana Negara. Henry Van Thio, Wapres Republik Dengan adanya acara perpisahan Acara pelantikan dimulai dengan Sosialis Viet Nam, Đặng Thị Ngọc tersebut maka menandakan bahwa pembacaan keputusan-keputusan Thịnh, serta utusan khusus negara Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Presiden yang dibacakan oleh lainnya. Kalla resmi berakhir, begitu pula Deputi Bidang Administrasi Aparatur dengan Kabinet Kerja Jilid I. Kementerian Sekretariat Negara. Selain dari beberapa negara Selanjutnya acara di teruskan sahabat, seremoni hajatan negara Pemanggilan Nama-Nama Calon dengan pembacaan daftar nama- lima tahunan juga dihadiri oleh Menteri Hingga Pelantikan nama Menteri serta pejabat negara tamu undangan VVIP dan VIP dari lain yang akan dilantik. Pelantikan 34 dalam negeri, diantaranya Presiden Sehari setelah Joko Widodo- Menteri Negara Kabinet Indonesia kelima RI dan merupakan Presiden Ma’aruf Amin secara resmi dilantik Maju ini sesuai dengan Keputusan perempuan pertama di Indonesia, menjadi Presiden dan Wakil Presiden (Keppres) Nomor 113/P Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Indonesia periode Tahun Tahun 2019. Presiden keenam RI Susilo Bambang 2019-2024, maka, Presiden mulai Yudhoyono, Panglima TNI Marsekal memanggil nama-nama calon Setelah pembacaan daftar Hadi Tjahjanto, eks Ketua DPR Akbar para menteri di Kabinet barunya. susunan kabinet, prosesi yang Tandjung, dan Ketum Partai Nasdem Rencananya Jokowi akan melantik sangat resmi itupun dilanjutkan Surya Paloh serta menteri-menteri para menteri pada Hari Rabu Tanggal dengan pembacaan sumpah jabatan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 6 VOLUME 5/ NOMOR 5 yang dipandu langsung oleh Presiden Jokowi. H. Prabowo Subianto dengan penggunaan APBN yang fokus, mengenakan setelan Jas hitam berdasi merah dan memakai Peci hitam ikut dan terarah” tegas Presiden Joko berdiri diantara 33 Menteri lainnya mengucapkan sumpah jabatan sebagai Widodo.(https://setneg.go.id/). Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Kemudian Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan ucapan selamat kepada para Moment Perpisahan Dengan menteri yang telah terpilih dengan diiringi lagu-lagu wajib nasional. Seluruh Pegawai Kemhan

Pada sesi terakhir acara pelantikan, Presiden dan Wakil Presiden tidak Sementara itu ditempat terpisah, melupakan untuk melakukan foto bersama dengan para menterinya yang di Kantor Kementerian Pertahanan baru di Halaman Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Jokowi mengatakan (23/10) mengakhiri jabatan sebagai bahwa dirinya bersyukur acara pelantikan kali ini telah selesai dilaksanakan Menteri Pertahanan untuk periode dengan lancar tanpa hambatan. Jika lima tahun sebelumnya Jokowi berfokus 2014-2019, Jenderal TNI (Purn) pada kerja, kerja, kerja, maka kabinet kali ini arahnya untuk menghantarkan Ryamizard Ryacudu berpamitan Indonesia maju. kepada segenap pegawai Kementerian Pertahanan. Moment Seperti dilansir dari portal resmi Setneg.go.id, Jokowi dengan lugas kesempatan untuk berpamitan mengatakan akan mengejar yang berkaitan dengan defisit neraca dilaksanakan melalui Apel perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan pekerjaan, juga Perpisahan di Lapangan Bhineka menarik investasi sebanyak-banyaknya. “Bahwa reformasi demokrasi harus Tunggal Ika, Kantor Kementerian dilakukan secara konkrit, hal-hal yang ruwet, yang ribet disederhanakan. Pertahanan, Jakarta. Dihadapan Kemudian tentu saja prioritas utama lima tahun ke depan adalah pembangunan Pegawai Kemhan, Jenderal TNI SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara (Purn) Ryamizard Ryacudu yang ramai-ramai, dan memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah didampingi jajaran Pejabat Kemhan kompetitif, indeks yang meloncat lebih baik. Dan yang paling terakhir, menyampaikan ucapan terimakasih

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 7 Upacara Jajar Kehormatan, Menyambut Menhan Prabowo Subianto

Setelah melaksanakan perpisahan dengan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, saat nya jajaran pimpinan serta seluruh pegawai Kemhan menantikan kedatangan sosok seorang Menteri Pertahanan yang baru. Sehari sesudah resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju untuk masa bhakti 2019-2024, Menhan Prabowo Subianto menuju ke kantor Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan Kementerian Pertahanan guna melaksanakan prosesi Upacara Serah Terima Jabatan dengan Ryamizard atas dukungan yang tulus dari seluruh Pegawai Kemhan, sehingga selama lima Ryacudu selaku pejabat Menhan tahun ini mampu menyelesaikan tugas dengan baik dalam penyelenggaraan pada Periode Kabinet Indonesia pertahanan negara. Maju masa bhakti 2014-2019.

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu berpesan kepada seluruh pejabat Setibanya di Lapangan Bhineka dan personel Kemhan untuk tetap melaksanakan tugas sebaik – baiknya Tunggal Ika, Kantor Kementerian sebagaimana kewajiban dan tanggung jawab sebagai Aparatur Negara yang Pertahanan, Jakarta Kemhan, telah diberikan kepercayaan dan digaji oleh negara. Selain itu beliau juga Kamis (24/10) Menteri Pertahanan mengingatkan tetap loyal serta berani membela kejujuran dan kebenaran Prabowo Subianto disambut melalui sampai mati, dan pesan ketiga untuk menjaga dan mempertahankan Pancasila Upacara Jajar Kehormatan. Seluruh yang merupakan alat pemersatu bangsa. “Loyal, laksanakan tugas sebaik- pejabat dari berbagai Satuan Kerja baiknya dimanapun bertugas. Saya doakan kalian semua dalam keadaan di Kementerian Pertahanan juga ikut sehat walafiat dan dalam suasana kebersamaan, itu yang paling penting”, hadir dalam proses jajar kehormatan pesan Ryamizard Raycudu. Kemhan diharapkan akan semakin maju, sukses tersebut. Usai melaksanakan jajar dan dapat menjalankan tugas pertahanan negara dengan baik. “Besok saya kehormatan, Sekjen Kemhan menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pimpinan baru, mudah – Laksdya TNI Agus Setiadji langsung mudahan Kemhan bertambah jaya, bertambah mantap dan disegani orang”, mendampingi Menhan Prabowo imbuhnya. (https://www.kemhan.go.id/2019/10/23). Subianto, untuk memperkenalkan jajaran Pejabat Eselon I dan II di Sebagaimana diketahui, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu telah lingkungan Kemhan. Saat upacara menjabat secara penuh selama lima tahun pada Kabinet Kerja 2014-2019, penyambutan jajar kehormatan dan banyak kebijakan dan capaian – capaian program yang sudah dilakukan berakhir, saat itupun Menhan selama lima tahun memimpin Kemhan. Salah satu pencapaian program Prabowo Subianto yang di ikuti meliputi, terwujudnya Pertahanan Negara yang mampu menghadapi beberapa pejabat Kemhan menuju ancaman, terwujudnya Pertahanan Negara yang mampu menangani Gedung AH. Nasution guna keamanan wilayah maritim, keamanan wilayah daratan, dan keamanan melangsungkan rangkaian Serah wilayah yurisdiksi dirgantara, terwujudnya Pertahanan Negara yang mampu Terima Jabatan (Sertijab). Sertijab berperan dalam menciptakan perdamaian dunia, terwujudnya industri dilaksanakan secara resmi, khidmat pertahanan yang kuat, mandiri, dan berdaya saing dan meningkatnya dan hangat melalui penandatangan kesadaran bela negara Warga Negara Indonesia. dan penyerahan Memorandum

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 8 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

Pelaksanaan Tugas Menteri Ryamizard Ryacudu yang telah sangat luar biasa, karena merupakan Pertahanan yang dilakukan oleh menyambut kedatangannya di tugas yang sangat besar yakni tugas Ryamizard Ryacudu selaku Menhan kantor Kemhan dengan baik. Secara menjaga kedaulatan negara, menjaga pada Periode Kabinet Kerja Masa khusus Menhan Prabowo Subianto keutuhan negara dan menjaga Bakti 2014-2019 kepada Prabowo menyampaikan selamat jalan kepada keselamatan bangsa. Lebih lanjut Subianto selaku Menhan pada Ryamizard Ryacudu, dan pastinya Ryamizard Ryacudu menyempatkan Periode Kabinet Indonesia Maju diharapkan akan terus bersama – untuk mengucapkan terima kasih masa bakti 2019-2024. sama akan terus berbakti kepada dan penghargaan yang tinggi atas bangsa dan negara. Disamping itu kerja keras dan dedikasi kepada Ikut menyaksikan acara Sertijab diyakini juga oleh Menhan Prabowo, segenap pegawai Kemhan yang Menhan pada momen itu, Wakil meskipun pengabdiannya sebagai telah bekerja sama, bersinergi, Presiden Indonesia ke-6 Try Menhan telah selesai, Ryamizard dan bekerja sesuai mekanisme Sutrisno, mantan Menhan Purnomo Ryacudu akan terus mengabdi serta aturan yang berlaku. Usai Yusgiantoro, Menteri Koordinator di bidangnya dan akan terus mengikuti rangkaian serah terima Politik Hukum dan Keamanan menyuarakan cintanya terhadap jabatan Menhan Prabowo Subianto Mahfud MD, Menteri Kelautan dan Tanah Air Indonesia dan kepada mengutarakan kapasitasnya sebagai Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Merah Putih yang akan dijunjung Menteri Pertahanan periode Kabinet Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan dipertahanankan sampai titik Indonesia Maju Masa Bakti 2019- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi darah penghabisan. (https://www. 2024 akan meneruskan langkah- Tjahjanto, Kasad Jenderal TNI kemhan.go.id/2019/10/24). langkah program Kementerian Andika Perkasa, Laksamana TNI Siwi Pertahanan yang sudah dirintis Sukma Adji dan Kasau Marsekal TNI Sebaliknya juga, Ryamizard sebelumnya oleh Ryamizard Yuyu Sutisna. Ryacudu menyampaikan ucapan Ryacudu. (https://www.kemhan. selamat kepada Prabowo Subianto go.id/2019/10/24). Saat momen sertijab sekaligus atas pelantikannya sebagai Menteri juga pelaksanaan Kenal Pamit, Pertahanan pada Kabinet Indonesia Mantan Panglima Komando Menhan Prabowo Subianto Maju Masa Bhakti 2019-2024. Cadangan Strategis Angkatan Darat mengucapkan terimakasih kepada Menurutnya tugas dan amanah (Pangkostrad) itu juga mengakui jajaran Kemhan dan juga kepada dari seorang Menteri Pertahanan bangga dapat melanjutkan tugas dan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 9 sangat berat dalam membantu Presiden Republik Indonesia menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan negara dan menjaga keselamatan bangsa. Tugas yang dirinya terima dari Presiden RI adalah untuk ikut membantu memperkuat TNI dan supaya bisa menjaga kedualatan dan keutuhan wilayah NKRI. Diungkapkannya, dalam waktu cepat akan segera mempelajari tugas – tugas yang perlu segera diselesaikan dengan bekerjasama Mabes TNI dan juga ketiga Angkatan serta kementerian Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan terkait guna mencari solusi yang terbaik. jejak Ryamizard Ryacudu dan akan RI sebelum mulai bekerja. Dirinyapun berusaha sepenuhnya sekuat tenaga akan mencari terobosan – terobosan Kehadiran Seorang Wakil Menteri untuk melanjutkan apa yang telah baru untuk kemajuan pembangunan Pertahanan dirintis selama lima tahun ini. Menhan kekuatan pertahanan. Menhan yang pernah juga menjabat Danjen Prabowo Subianto mengaku sudah Dinamika tampuk kepemimpinan Kopasus itu juga mengatakan akan diingatkan oleh pejabat Menhan di Kementerian Pertahanan saat mempelajari terlebih dahulu situasi pendahulunya Ryamizard Ryacudu ini tidak hanya sebatas pergantian dan kondisi terakhir dari Pertahanan bahwa tugas – tugas Menhan Menteri, namun di era Pemerintahan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 10 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

Presiden Joko Widodo di jilid Prabowo Subianto mengawal isu pertahanan negara. Sakti Wahyu Trenggono 2 ini, Kementerian Pertahanan mengaku bahwa Presiden Joko Widodo telah menitipkan kepada dirinya juga kedatangan seorang Wakil terkait tugasnya sebagai Wakil Menteri Pertahanan, khususnya bidang Menteri Pertahanan yang baru. industrialisasi pertahanan di Indonesia agar dikembangkan lebih kuat dan Setelah dilantik oleh Presiden Joko lebih maju lagi (https://cnnindonesia.com/20191025). Widodo, Jumat 25 Oktober 2019, nama Sakti Wahyu Trenggono Kedua pimpinan Menhan, Prabowo Subianto ataupun Wakil Menhan secara resmi menjabat sebagai Sakti Wahyu Trenggono memulai tugas pertamanya, Senin (28/10) dengan Wakil Menteri Pertahanan untuk mengunjungi Universitas Pertahanan (Unhan) Kampus Bela Negara yang mendampingi Menhan Probowo berada di Sentul, Bogor. Selain mengunjungi fasilitas yang ada di Kampus Subianto dalam Kabinet Indonesia UNHAN, Menhan juga memberikan pengarahan kepada pejabat dan Staf di Maju periode 2019-2024. Sakti jajaran Universitas Pertahanan. Wahyu Trenggono merupakan salah satu dari 12 Wakil Menteri yang Dalam pengarahannya, Menhan mengatakan bahwa keberadaan Sumber membantu Menteri dalam Kabinet Daya Manusia pertahanan yang handal dan unggul merupakan kunci utama Indonesia Maju. Pelantikan wakil dalam mewujudkan stabilitas keamanan. Unhan menjadi garda terdepan menteri negara ini berdasarkan baik dalam memberikan masukan untuk pengkajian terhadap kebijakan Surat Keputusan Presiden Republik pertahanan negara maupun dalam implementasi kebijakan. Dengan Indonesia Nomor 72/M Tahun demikian Unhan sangatlah strategis, tantangan dunia pendidikan di tengah 2019 tentang Pengangkatan Wakil perkembangan ilmu pengetahuan teknologi saat ini menjadi sangat kompleks. Menteri Negara Kabinet Indonesia Unhan dituntut mampu mengikuti dan menyesuaikan dinamika tersebut, Maju Periode Tahun 2019-2024. “Perlu inovasi dan strategi yang tepat untuk selalu eksis di tengah persaingan global”, ungkap Menhan. (https://www.kemhan.go.id/2019/10/28). Seperti dilansir CNN Indonesia. com Sakti Wahyu Trenggono Terlepas dari karakter berbeda yang dimiliki masing-masing dua sosok yang memiliki background sebagai pemimpin di Kementerian Pertahanan, baik Menhan H. Prabowo Subianto pengusaha teknologi dilantik dan Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono akan menambah sejarah daftar menjadi Wakil Menteri Pertahanan pejabat selaku Menteri dan Wakil Menteri di Jajaran Kementerian Pertahanan. ditugaskan membantu Menhan Sebagai warga negara Indonesia yang turut ikut membela negara sudah

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 11 pantasnya kita ikut mendukung dua -- https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/22/114049465/ pimpinan baru ini dalam mengelola prabowo-subianto-tiga-kali-bertarung-di-pilpres-kini-ditawari-jadi- penyelenggaraan bidang pertahanan menteri?page=all). negara. Selain itu doa akan selalu - https://www.kemhan.go.id/2019/10/23/akhiri-jabatan-sebagai- teriring untuk Bapak Menhan - menhan-ryamizard-ryacudu-berpamitan-kepada-pegawai-kemhan.html dan Wamenhan agar semoga kedepannya dapat memajukan -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/24/melalui-upacara-jajar- kekuatan pertahanan lebih baik lagi kehormatan-kemhan-sambut-kedatangan-menhan-prabowo-subianto. dalam rangka menjaga kedaulatan html negara, menjaga keutuhan negara dan menjaga keselamatan bangsa -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/24/18312.html Indonesia.*** -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/25/menhan-prabowo-subianto- akan-lanjutkan-program-program-kemhan.html Referensi Website : - https://www.kemhan.go.id/2019/10/28/menhan-kunjungan-ke- - https://setneg.go.id/baca/ - - kampus-bela-negara-unhan.html index/jokowi_kabinet_kali_ini_ arahnya_untuk_menghantarkan_ indonesia_maju -- https://cnnindonesia.com/nasion91025201924-20-442980/guyon- prabowo-ke-wakil-menhan-kamu-yang-kerja-aku-tidur

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 12 VOLUME 5/ NOMOR 5 ARTIKEL

IMPLEMENTASI ADMM PLUS EXPERT WORKING GROUP ON PEACEKEEPING OPERATIONS (EWG ON PKO) DAN HUMANITARIAN MINE ACTION FIELD TRAINING EXERCISE (EWG ON HMA FTX) SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI PERTAHANAN

Oleh: Marina Ika Sari Alumnus Universitas Pertahanan Indonesia

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 13 ASEAN Defense Ministers’ ADMM Plus memiliki sejumlah Peacekeeping Operations (EWG on Meeting Plus (ADMM Plus) adalah Experts Working Groups (EWGs) PKO) dan ADMM Plus Expert Working bentuk perluasan kerjasama dari dalam mengimplementasikan Group on Humanitarian Mine Action ADMM yang merupakan pertemuan kerjasama antar negara-negara Field Training Exercise (EWG on antar Menteri Pertahanan ASEAN anggota. EWGs memiliki tujuh HMA FTX) (Gewati, 2019), dimana dalam bentuk dialog dan kerjasama fokus bidang kerjasama yang Indonesia bersama dengan Australia praktis di bidang pertahanan. telah disepakati antara lain: (1) merupakan Co-Chair ADMM Plus ADMM Plus bertujuan untuk Humanitarian Assistance and EWG on PKO untuk periode 2017- meningkatkan rasa saling percaya Disaster Relief (HADR), (2) Military 2020 (Sektetariat Nasional ASEAN- (confidence building measures) di Medicine (MM), (3) Counter Indonesia, n.d). Dua fokus ADMM Aantara negara-negara ASEAN dan Terrorism (CT), (4) Maritime Security Plus tersebut diperlukan sebagai menjaga perdamaian serta stabilitas (MS), (5) Peacekeeping Operations sebuah upaya untuk mendukung keamanan di kawasan (Sektetariat (PKO), (6) Humanitarian Mine Action implementasi manajemen konflik Nasional ASEAN-Indonesia, n.d). (HMA), dan (7) Cyber Security dalam spektrum perdamaian dan ADMM Plus dibentuk berdasarkan (CS) (Sektetariat Nasional ASEAN- keamanan (Poskota News, 2019). Concept Note yang diadopsi pada Indonesia, n.d). saat pertemuan ADMM kedua di Latihan militer bersama ini diikuti Singapura tahun 2007 (ADMM, Indonesia berkesempatan menjadi oleh lebih dari 500 orang meliputi 2017). ADMM Plus terdiri dari tuan rumah pelaksanaan ADMM personel militer yang terdiri dari sepuluh negara ASEAN dan delapan Plus 2019 yang digelar pada 14-22 diikuti oleh 52 orang Subject Matter negara mitra wicara ASEAN yaitu September 2019 di International Expert (SME), 14 instruktur, 67 orang Amerika Serikat, Australia, Republik Peace and Security Center (IPSC), observer, 227 orang peserta yaitu Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dalam pasukan perdamaian dan pasukan Republik Korea (ROK), Selandia Baru, penyelenggaran tahun ini, kegiatan penjinak ranjau, 80 orang role player India, dan Rusia (Sektetariat Nasional ADMM Plus berfokus pada kegiatan serta 271 orang pendukung latihan ASEAN-Indonesia, n.d). ADMM Plus Expert Working Group on dari 18 negara (Pusat Penerangan

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 14 VOLUME 5/ NOMOR 5 TNI, 2019). Secara umum, ADMM Indonesia, Ryamizard Ryacudu Security/Screening, dan Improvised Plus 2019 yang berfokus kepada EWG membuka secara resmi latihan Explosive Device (IED). Sedangkan on PKO dan EWG HMA FTX bertujuan militer ADMM Plus EWG on PKO dan untuk skenario yang dilatihkan sebagai upaya persiapan operasi EWG HMA FTX pada 16 September dalam latihan HMA FTX antara lain pemeliharaan perdamaian dengan 2019. Acara pembukaan tersebut Flatland Area, Mountain Area, Road meningkatkan kolaborasi di antara juga dihadiri oleh Sekjen Kemhan Section, Forest Area, dan Detection negara-negara peserta ADMM Plus. Laksdya TNI Agus Setiadji, S.A.P., and Neutralisation of IED. Setelah Selain itu, latihan ini juga dilakukan M.A., Irjen Kemhan Laksdya TNI Dr. kegiatan latihan selesai, para peserta sebagai salah satu upaya untuk Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., dan latihan mengunjungi Taman Mini mencegah terjadinya perang dan Rektor Universitas Pertahanan Letjen Indonesia Indah (TMII) untuk melihat mengatasi kemungkinan bencana TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP, gambaran dan mempelajari budaya akibat perang saat ini (Gewati, 2019). serta para pejabat tinggi Mabes TNI, Indonesia (Rakyat Merdeka, 2019). Latihan gabungan ini mempunyai Duta Besar negara-negara ASEAN, Penyelenggaraan latihan gabungan nilai strategis untuk menyamakan pejabat ADSOM plus, serta para ADMM Plus EWG on PKO dan EWG pandangan dalam menghadapi peserta pelatihan dari 18 negara- HMA pun ditutup pada 20 September ancaman yang dapat mengganggu negara kawasan (Pusat Penerangan 2019 yang dipimpin oleh Kepala Staf stabilitas keamanan di kawasan TNI, 2019). Umum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto seperti ancaman nyata, ancaman mewakili Panglima TNI Marsekal tidak nyata, dan ancaman mindset Kemudian, para peserta Hadi Tjahjanto (Novrizaldi & Hutami, (radikalisme) (Gewati, 2019). melaksanakan pelatihan dengan 2019). skenario yang dilatihkan dalam Dalam pelaksanaannya, kegiatan latihan PKO antara lain Sexual ADMM Plus sebagai instrumen EWG on PKO dan EWG HMA FTX Exploitation Abuse (SEA) yang terdiri Diplomasi Pertahanan dimulai dengan acara pembukaan, dari Mine Incident, Unexpected latihan militer bersama, dan acara (Illegal) Checkpoint, Children Menurut Cottey dan Foster, penutupan. Menteri Pertahanan affected in Arm Conflict (CAAC), diplomasi pertahanan adalah ”the

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 15 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

peacetime use of armed forces and related infrastructure (primarily negara lainnya sebagai ancaman dan defense ministries) as a tool of foreign and security policy” and more dapat membangun mutual trust diantara specifically the use of military cooperation and assistance” (Cottey & mereka. Selain itu, diplomasi pertahanan Foster, 2004). Merujuk pada konsep diplomasi pertahanan tersebut, untuk CBM juga dapat meningkatkan maka pada dasarnya kerjasama pertahanan yang dibentuk oleh negara- dan memperkuat persepsi terhadap negara anggota ADMM Plus EWG on PKO dan HMA FTX merupakan dua kepentingan bersama, merubah pola bentuk implementasi dari diplomasi pertahanan yaitu berupa latihan pikir negara lain, dan membuka peluang militer multilateral untuk tujuan pelatihan dan pemberian keahlian dan kerjasama-kerjasama di bidang lainnya saran pada kontrol angkatan bersenjata secara demokratis, manajemen (Muthanna, 2011). pertahanan dan bidang teknis militer. Selanjutnya, latihan gabungan ADMM Plus EWG on PKO dan HMA FTX juga sejalan dengan salah satu Diplomasi pertahanan untuk kapabilitas peran diplomasi pertahanan yakni mendukung negara-negara lainnya pertahanan bertujuan untuk meningkatkan dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam kemampuan pertahanan suatu negara misi perdamaian PBB serta menghentikan proliferasi senjata pemusnah dalam menghadapi potensi ancaman. Hal massal dalam upaya untuk menjaga perdamaian dunia (Cottey & Foster, tersebut berhubungan dengan kerjasama 2004). keamanan seperti latihan bersama, ekspor-impor alutsista, pertukaran Secara umum, diplomasi pertahanan juga memiliki tiga karakteristik personel militer untuk tujuan pendidikan antara lain diplomasi pertahanan yang bertujuan untuk confidence dan pelatihan. Diplomasi pertahanan building measures (CBM), kapabilitas pertahanan, dan industri untuk industri pertahanan bertujuan pertahanan. Diplomasi pertahanan untuk CBM dilakukan untuk untuk membangun dan mengembangkan meningkatkan hubungan baik antarnegara, menurunkan ketegangan industri pertahanan sebuah negara. Hal ini dan mispersepsi, saling terbuka dan transparan dalam mengembangkan dapat dilakukan melalui kerjasama industri kapabilitas militernya, sehingga setiap negara tidak menganggap pertahanan, transfer teknologi, pemberian

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 16 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

lisensi, dan investasi dalam bidang dan HMA FTX ini, dapat dilihat personel militer lainnya di negara industri pertahanan (Multazam, bahwa negara-negara di kawasan masing-masing. Sejalan dengan 2010). berkomitmen untuk meningkatkan inisiatif Action For Peace Keeping kerjasama antarnegara dalam (A4P), latihan gabungan ini Dari ketiga karakteristik tersebut, rangka mencapai tujuan bersama, merupakan aplikasi dari upaya untuk ADMM Plus EWG on PKO dan HMA membangun CBM dan tercapainya peningkatan kemampuan (capacity FTX selaras dengan karakteristik kesetaraan, sehingga dapat building and performance) serta diplomasi pertahanan yang mendorong terciptanya perdamaian kerjasama (partnership) yang harus bertujuan untuk membangun CBM dan stabilitas (Poskota, 2019). terus dibangun secara komprehensif dan meningkatkan kapabilitas untuk meningkatkan profesionalisme pertahanan. Pada dasarnya, ADMM Dengan adanya sharing para pasukan perdamaian di daerah Plus memang terlaksana dengan knowledge dan pelatihan penugasan maupun di forum tujuan untuk menciptakan CBM keterampilan teknis bagi para peserta internasional (TNI, 2019). karena dalam implementasi kerja dalam kegiatan ADMM Plus, hal ini sama, negara-negara peserta dapat memberikan pengalaman Selanjutnya, latihan gabungan untuk meningkatkan transparansi, dan meningkatkan kemampuan ADMM Plus EWG on PKO juga keterbukaan, dan rasa saling yang dimiliki oleh personel militer membantu untuk meningkatkan percaya. Selanjutnya, melalui latihan termasuk soal keterampilan dan kapabilitas militer negara anggota gabungan ini diharapkan dapat kesiapsiagaan dalam menghadapi dalam menjalankan misi perdamaian membangun rasa saling percaya tantangan dalam bidang pertahanan PBB. Berbicara mengenai pasukan dan menghormati antar pasukan (Danu, 2019). Sehingga diharapkan perdamaian PBB, tidak hanya dari berbagai negara yang terlibat. pengetahuan yang telah diperoleh pasukan perdamaian laki-laki yang Melalui ADMM Plus EWG on PKO dapat disebarluaskan kepada memiliki peran dalam melaksanakan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 17 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

tugas misi perdamaian. Pada kerjasama ADMM Plus Referensi ini, juga ditekankan mengenai peningkatan partisipasi personel militer wanita dengan harapan adanya -- ADMM. (2017, 02 06). About the ASEAN Defense peningkatan pengiriman pasukan perdamaian wanita ke Ministers’ Meeting Plus (ADMM-Plus) . Retrieved 10 wilayah misi (Giwati, 2019). Para pasukan perdamaian 01, 2019, from ADMM: https://admm.asean.org/ wanita memiliki peran yang cukup signifikan dalam index.php/about-admm/about-admm-plus.html keberhasilan dan kelangsungan misi perdamaian. -- Cottey, A., & Foster, A. (2004). Reshaping Defense Kehadiran mereka di negara misi sangat diperlukan Diplomacy: New Roles for Military Cooperation and khususnya untuk melaksanakan pendekatan-pendekatan Assistance. Oxford: Oxford University Press. persuasif kepada berbagai pihak, khususnya korban konflik, yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak. -- Danu. (2019, September 20). ADMM Plus 2019 Selain itu, para pasukan perdamaian wanita juga Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit Jaga dapat membantu mengurangi konflik dan konfrontasi, Perdamaian. Retrieved Oktober 3, 2019, from Rakyat memberikan dukungan, role model bagi komunitas Merdeka News: https://rmco.id/baca-berita/ perempuan di daerah konflik, dan kehadiran mereka government-action/18494/admm-plus-2019- juga dapat menciptakan rasa aman bagi populasi lokal resmi-ditutup-panglima-minta-peserta-komit-jaga- khususnya perempuan dan anak-anak korban konflik perdamaian (Gewati, 2019). Ke depan, diharapkan pasukan militer wanita lebih banyak terlibat dan berpartisipasi dalam -- Gewati, M. (2019, 09 17). Menhan Membuka Asean latihan-latihan gabungan seperti ADMM Plus EWG on PKO Defense Ministers Meeting di Sentul. Retrieved 10 02, dan HMA FTX ini.*** 2019, from Kompas: https://nasional.kompas.com/

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 18 VOLUME 5/ NOMOR 5 read/2019/09/17/15512911/menhan-membuka- mil.id/view-159773-kasum-tni-hadiri-admm-plus- asean-defense-ministers-meeting-di-sentul?page=all ewg-on-pko-and-hma-ftxs-tahun-2019.html

-- Multazam, A. (2010). Diplomasi Pertahanan Indonesia -- Pusat Penerangan TNI. (2019, 09 20). Panglima terhadap Korea Selatan Periode 2006-2009. Jakarta: TNI : ADMM Plus Refleksikan Upaya Strategis Untuk Universitas Indonesia. Bangun Rasa Saling Percaya Dan Saling Menghormati. Retrieved 10 02, 2019, from TNI: https://tni.mil.id/ -- Muthanna, K. (2011). Military Diplomacy. Journal of view-160154-panglima-tni-admm-plus-refleksikan- Defense Studies, 5, 1-15. upaya-strategis-untuk-bangun-rasa-saling-percaya- dan-saling-menghormati.html -- Novrizaldi & Hutami, A. S. (2019, 09 20). LatGab Terbesar, TNI Harap Perkuat Kerja Sama Militer. -- Rakyat Merdeka. (2019, 09 06). ADMM Plus 2019 Retrieved 10 02, 2019, from Gatra.com: https:// Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit Jaga www.gatra.com/detail/news/445988/politik/latgab- Perdamaian. Retrieved 10 02, 2019, from Rakyat terbesar-tni-harap-perkuat-kerja-sama-militer Merdeka: https://rmco.id/baca-berita/government- action/18494/admm-plus-2019-resmi-ditutup- -- Poskota News. (2019, 09 21). Panglima TNI: ADMM panglima-minta-peserta-komit-jaga-perdamaian Plus Refleksikan Upaya Bangun Rasa Saling Percaya Negara ASEAN. Retrieved 10 02, 2019, from Poskota -- Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia. (n.d). ASEAN News: https://poskotanews.com/2019/09/21/ Defense Ministers' Meeting (ADMM). Retrieved 10 panglima-tni-admm-plus-refleksikan-upaya-bangun- 1, 2019, from Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia: rasa-saling-percaya-negara-asean/ http://setnas-asean.id/asean-defense-ministers- meeting-admm -- Pusat Penerangan TNI. (2019, 09 16). Kasum TNI Hadiri ADMM Plus EWG on PKO and HMA FTXs Tahun 2019. Retrieved 10 02, 2019, from TNI: https://tni.

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 19 PENERAPAN TEKNOLOGI SOUND SURVEILLANCE SYSTEM (SOSUS) UNTUK MENINGKATKAN PENGAWASAN TERHADAP KAPAL SELAM ASING DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PERTAHANAN NEGARA YANG TANGGUH

Oleh: Kolonel Tek Nanang Hery S., S.T. Kasubdit Tata Kelola Direktorat Materiil Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

Umum beberapa negara untuk melaksanakan berbagai aksi dan tindakan yang berhubungan dengan kepentingannya, Sebagai negara kepulauan yang dua pertiga luas dengan berbagai dalih dan alasan untuk memberikan wilayah Indonesia adalah laut, maka secara logis perlindungan dan keamanan bagi armada kapal sebagian besar potensi ancaman terhadap kedaulatan niaga maupun kapal perangnya. Kondisi demikian dan wilayah Indonesia berada di dan atau dari laut. mengakibatkan Indonesia dikelilingi oleh ruang terbuka Potensi ancaman menjadi semakin tinggi karena (laut) yang berbatasan dengan negara lain. posisi geografi Indonesia berada dalam lalu lintas Uperdagangan dunia. Sehubungan dengan potensi Dalam perspektif pertahanan, kondisi ini membuka ancaman dimaksud, maka konsekuensi logis lainnya peluang datangnya ancaman dari berbagai arah, atas pengakuan Indonesia sebagai negara kepulauan khususnya dari daerah corong-corong strategis (choke adalah adanya kewajiban untuk menetapkan alur lalu points control). Salah satu contohnya kapal selam asing lintas bagi pelayaran internasional yang diaplikasikan yang masuk ke wilayah teritorial laut Indonesia lewat dengan penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI kebanyakan tidak terpantau dengan optimal, (ALKI). Keberadaan ALKI dapat dimanfaatkan oleh mengingat jumlah armada kapal patroli yang dilengkapi

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 20 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sonar relatif masih terbatas. Selain itu sampai saat ini bawah permukaan air, seperti kehadiran kapal selam TNI AL belum memiliki sistem pertahanan bawah air asing melalui jalur-jalur pendekat seperti selat-selat yang optimal. Sehubungan dengan hal itu, tantangan yang memiliki nilai strategis. Sebagai bentuk langkah terbesar adalah bagaimana cara memantau pergerakan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan tersebut, maka kapal selam asing dengan teritorial laut yang sedemikian perlu penerapan teknologi SOSUS untuk meningkatkan luas. Oleh karena itu, media laut merupakan center of pengawasan terhadap kapal selam asing. gravity dari pertahanan negara yang intinya mewujudkan pengendalian laut (sea control) secara utuh. Sistem Keterbatasan anggaran pertahanan saat ini akan pertahanan bawah air hendaknya mendapat prioritas berimplikasi pada keterbatasan untuk memiliki utama, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan kemampuan sistem deteksi dan keterbatasan untuk sangat rapuh terhadap ancaman tersebut. dapat menghadirkan unsur-unsur permukaan maupun bawah air. Dihadapkan pada kondisi tersebut, maka Disisi lain konsep pertahanan yang ideal bagi diperlukan upaya kreatif, aplikatif dan solutif untuk suatu negara, harus dapat mengeksploitasi keadaan- tetap memiliki kemampuan pengawasan bawah air keadaan fisik dan non-fisik negara tersebut, sehingga guna memonitor keberadaan kapal selam asing yang dapat menimbulkan suatu keunggulan yang mampu melintas di perairan Indonesia. Metode pengamanan dimanfaatkan untuk melemahkan dan mengalahkan yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan teknologi musuh. Berdasarkan kondisi geografi Indonesia, akustik, mengunakan Sonar Aktif maupun Pasif dengan utamanya aspek hidro-oseanografi, maka konsep cara memasang Sonar Station di pintu gerbang ALKI pertahanan laut Indonesia sangat relevan bila mengarah seperti Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Makassar pada konsep peperangan bawah air, baik peperangan yang dapat memancarkan dan menerima gelombang kapal selam dan anti kapal selam maupun peperangan suara terhadap pantulan objek bawah permukaan air ranjau dan anti ranjau. Saat ini negara-negara di kawasan yang dicurigai sebagai kapal selam. Pemilihan pintu telah membangun kekuatan armada tempurnya dengan gerbang ALKI didasarkan pada faktor strategis, yang membeli beberapa kapal selam lengkap dengan sistem terkait adanya dugaan digunakannya perairan tersebut senjata utamanya yaitu torpedo, demikian pula dengan sebagai salah satu pintu utama masuknya kapal selam kapal penyebar dan buru ranjau yang cukup handal asing ke perairan Indonesia. Dengan memperhatikan didukung peralatan dengan teknologi mutakhir. kondisi Hidro-Oseanografi perairan yang berhubungan dengan salinitas, temperatur, kecepatan perambatan Sehubungan dengan hal itu, penguasaan teknologi suara dan lain sebagainya, maka akan didapat posisi Sound Surveillance System (SOSUS) dirasakan penempatan Sonar Station yang diharapkan mampu bersifat strategis, baik yang sederhana maupun yang mendeteksi seluruh area perairan pintu masuknya kapal kompleks seperti Sonar dan torpedo maupun kapal selam asing, sehingga dapat menghasilkan pengamanan selam. Karakteristik media air laut cukup kompleks optimal sepanjang waktu, tanpa memerlukan kehadiran untuk dimodelkan secara matematis sehingga unsur-unsur KRI yang membutuhkan dana operasional tingkat kesulitan dalam aplikasi teknologi SOSUS juga besar. tinggi. Hanya negara-negara yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi Underwater Acoustic akan Kemajuan Teknologi memiliki keunggulan. Konsep penerapan teknologi ini diimplementasikan dengan pemasangan peralatan Era global menuntut suatu bangsa memiliki sensor bawah air seperti Fixed Hydrophone atau Sonar penguasaan ilmu dan teknologi untuk dapat bertahan Station yang digunakan sebagai sistem deteksi bawah dan meraih keunggulan di abad 21. Pada lingkup global air yang dihubungkan dengan stasiun penerima/ juga masih diwarnai oleh pesatnya perkembangan pemantau di darat. SOSUS merupakan teknologi teknologi kemiliteran sebagai dampak dari Revolution pemanfaatan gelombang suara yang merambat melalui in Military Affairs (RMA). RMA membawa dampak laut menuju target dan dikembalikan sebagai echo terhadap kemajuan teknologi militer, konsep operasi, menuju ke hydrophone untuk pendeteksian, pencarian pengorganisasian, doktrin dan strategi militer, bahkan dan pengklasifikasian kapal selam asing yang melintas di secara luas telah berpengaruh terhadap aspek politik, wilayah perairan Indonesia khususnya di ALKI. sosial dan ekonomi. Secara langsung maupun tidak langsung, RMA telah memicu perluasan perlombaan Sementara itu upaya pengamanan ALKI yang senjata yang menimbulkan potensi konflik, ancaman dilaksanakan selama ini dirasakan belum optimal, bagi negara lain dan mempengaruhi stabilitas keamanan khususnya untuk mendeteksi ancaman yang datang dari regional maupun global.

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 21 Meningkatnya kesadaran akan dikecoh oleh kapal selam asing terdapat aspek lain dalam lingkungan maritim (Maritime dengan memanfaatkan Shadow peperangan AKS yang belum Domain Awareness/MDA) secara Zone. dieksplorasi dengan sungguh- global juga akan mempengaruhi sungguh, terencana, terprogram perubahan kebijakan strategis di Shadow Zone merupakan daerah dan berkelanjutan. Dalam kawasan. Teknologi Sonar sampai dimana temperatur dan salinitas kemampuan peperangan AKS, upaya saat ini masih yang paling diandalkan pada lapisan kolom air tersebut mendeteksi kapal selam lawan tak dalam misi peperangan bawah dapat memantulkan ataupun bisa hanya mengandalkan pada air, khususnya dalam mendeteksi membelokkan transmisi gelombang kapal selam, kapal permukaan keberadaan dan posisi kapal selam. suara. Mencermati kondisi tersebut, berkemampuan AKS dan heli AKS. Dengan berada di Shadow Zone, perlunya penerapan teknologi SOSUS Ketiganya harus didukung juga oleh kapal selam dapat terbebas dari untuk meningkatkan pengawasan peralatan SOSUS yang dipasang pada deteksi Sonar yang dipacarkan terhadap kapal selam asing sehingga sejumlah perairan Indonesia yang kapal permukaan, atau aktvitasnya dapat meningkatkan kemampuan selama ini menjadi jalur lalu lintas tersamarkan atas bantuan alam. TNI AL dalam peperangan kapal kapal selam asing. Kapal-kapal selam asing yang masuk selam dan anti kapal selam. Dengan ke wilayah perairan Indonesia demikian, pertahanan negara yang Sebagai contoh Selat Sunda, kebanyakan tidak terpantau dengan tangguh dan Indonesia sebagai poros Selat Makassar dan Selat Lombok optimal, mengingat jumlah armada maritim dunia dapat terwujud. yang menjadi jalur masuknya kapal kapal patroli yang dilengkapi selam Australia menuju Indonesia, Sonar relatif masih terbatas. Selain Kemampuan Anggaran Singapura, Malaysia, Laut Cina mengandalkan teknologi propulsi Selatan dan Laut Sulawesi. Isu yang kian senyap, Jamming Sonar, Pembangunan kemampuan pembangunan SOSUS memang tidak material pemantul gelombang peperangan kapal selam dan anti segencar sebagaimana pengadaan suara, dan kemampuan bertahan kapal selam (AKS) selama ini kapal selam. Harga satu unit SOSUS menyelam lebih lama, pada dasarnya masih terjebak pada modernisasi jauh lebih murah daripada satu unit Sonar pada kapal pemburu dapat kapal selam itu sendiri. Sementara kapal selam. Karena tak segencar

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 22 VOLUME 5/ NOMOR 5 akuisisi kapal selam, nyaris tak paradigma dominan di kawasan meliputi pengembangan ada pihak yang memperhatikan Asia Pasifik dalam pembangunan persenjataan kapal perang ukuran pentingnya membangun kemampuan kekuatan Angkatan Laut. Terkait hal besar, peningkatan kemampuan deteksi bawah air. Sampai saat ini tersebut, TNI AL perlu mencermati siluman dan daya jelajah kapal Indonesia belum memiliki SOSUS dinamika pembangunan kekuatan di selam, pesawat supersonik, sebagai deteksi bawah permukaan sekitarnya, khususnya kemampuan peluru kendali yang lebih akurat air yang merupakan salah satu peperangan AKS dengan mengadopsi dengan jarak yang semakin jauh, syarat utama untuk mewujudkan teknologi SOSUS sebagai langkah torpedo laut dalam serta upgrade pertahanan negara yang tangguh strategis dalam menjawab tantangan teknologi informasi. dan Indonesia sebagai poros maritim tersebut. Sebab dalam Rencana dunia. Strategis TNI AL, pembangunan Pemerintah Cina saat ini sedang kemampuan peperangan AKS melakukan fokus terhadap Data dan Fakta merupakan salah satu program pengadaan perangkat keras prioritas, namun belum ada Angkatan Laut, pelatihan, logistik, Dinamika pembangunan pembangunan sistem deteksi bawah kemampuan produksi modern dan kekuatan Angkatan Laut di kawasan air atau SOSUS. profesionalisme personel yang Asia Pasifik terus berlangsung. handal. Kedepan, Kapal Induk Meskipun kawasan ini secara Perkembangan Lingkungan dan Armada Kapal Amfibi Cina umum keamanannya stabil, akan Strategis diprediksi mampu melakukan tetapi potensi konflik masih ada. operasi laut dan proyeksi Konflik tersebut sebagian terkait a. Australia. Royal Australian Navy kekuatan yang lebih jauh guna dengan domain maritim, khususnya (RAN) melalui program ‘Plan Blue melindungi garis perhubungan menyangkut sengketa batas maritim 2006’ merencanakan upgrade dan laut yang membentang melalui dan mempunyai keterkaitan pula penggantian armada kapal-kapal Asia Tenggara hingga Samudera dengan kandungan sumber daya laut permukaannya dalam waktu Hindia dengan didukung oleh di dalamnya. 10 tahun kedepan. Pada bulan kemampuan peperangan AKS Mei 2009, Pemerintah Australia serta kapal selam nuklir yang Dalam konteks tersebut, salah telah menerbitkan dokumen buku lebih handal. satu fokus pembangunan kekuatan putih pertahanan yang berjudul yang nampaknya menjadi agenda ‘Defending Australia in the Asia- c. India. Pada bulan Maret 2010, “bersama” di kawasan Asia Pasifik Pacific Century: Force 2030’. Laksamana Nirmal Kumar adalah pembangunan kemampuan Menurut Menhan Australia, RAN Verma, Kasal India, mengatakan peperangan AKS. Pembangunan akan tumbuh menjadi kekuatan tentang ambisi Angkatan Laut kemampuan peperangan AKS maritim yang jauh lebih besar India yang sedang mengadakan merupakan respon terhadap dan lebih kuat didukung oleh Kapal Permukaan, Pesawat dan pembangunan beberapa negara di kemampuannya yang meningkat. Kapal Selam sesuai perencanaan kawasan yang mengakuisisi kapal Selain pengadaan beberapa kapal pembangunan kekuatan Angkatan selam baru dalam susunan tempur selam dan delapan Frigate yang Laut. Melalui perencanaan armadanya. memiliki kemampuan peperangan tersebut, pada tahun 2025 AKS untuk menggantikan kapal Angkatan Laut India akan Secara garis besar, pembangunan perang kelas ANZAC, Australia mengoperasikan 162 buah Kapal kemampuan peperangan AKS juga merencanakan pengadaan Perang, termasuk 2 Kapal Induk di kawasan dilakukan dengan sebuah kapal angkut baru, 20 dan Kapal Selam Diesel maupun membeli kapal selam, kapal Offshore Combatant Vessels, 6 Nuklir. India akan melengkapi kombatan permukaan dan heli Heavy Landing Craft, dan 1 kapal Network Centric Warfare pada AKS. Di luar ketiga hal tersebut, bantu. sebagian besar sistem kendali sebenarnya masih ada unsur senjata dan menambah peralatan lainnya yaitu pembangunan b. Cina. Pada tanggal 16 April sensor deteksi canggih yang sistem deteksi bawah air. Namun 2009 dalam peringatan ke-60 mampu mendukung kemampuan hal yang terakhir ini publikasinya Angkatan Laut Cina, Laksamana Angkatan Lautnya dapat tidak segencar pengadaan sistem Wu Shengli, Panglima AL Cina beroperasi menjadi Blue Water senjata karena faktor kerahasiaan. mengemukakan bahwa prioritas Navy. Pemikiran Balance of Power menjadi pembangunan PLAN kedepan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 23 d. Malaysia. Angkatan Laut Malaysia kecenderungan di kawasan terkait negara secara umum sangat serius memperhatikan dengan kemampuan peperangan kecenderungannya diikuti sengketa kedaulatan di Laut AKS, terdapat beberapa hal yang dengan akuisisi Kapal Cina Selatan, keamanan di Selat patut untuk dicermati: Kombatan Permukaan Malaka, dan kejahatan lintas berkemampuan AKS, helikopter negara. Kompleksitas penanganan a. Makin Pentingnya AKS dan penerapan SOSUS hal tersebut dihadapkan dengan Peperangan AKS. Negara- oleh negara itu. Perkembangan keterbatasan sumber daya negara di kawasan Asia itu menunjukkan bahwa kini menjadikan tantangan tersendiri Tenggara dan sekitarnya negara-negara di kawasan yang harus dihadapi. Pemerintah kini semakin menyadari arti makin menggunakan Malaysia memberikan solusi penting peperangan AKS, pendekatan komprehensif dengan melengkapi Armada seiring bertambahnya populasi dalam membangun Kapal Selam yang beroperasi kapal selam di kawasan ini. kemampuan peperangan penuh pada akhir dekade ini, Untuk menghadapi ancaman AKS, bukan sekedar modernisasi Armada Kapal kapal selam, dibutuhkan memperkuat Armada Kapal Permukaan dan pengadaan Kapal pendekatan komprehensif Selam dan Kapal Kombatan Patroli Pantai. yang harus melibatkan unsur Permukaan, tetapi juga Kapal Kombatan Permukaan, melengkapi Helikopter AKS dan e. Singapura. Angkatan Laut Helikopter AKS, Kapal Selam penguasaan teknologi SOSUS. Singapura atau Republic of dan sistem deteksi bawah Singapore Navy (RSN) meskipun air. Pola pikir seperti itulah Analisa dalam jumlah relatif kecil, yang melatarbelakangi namun dilengkapi dengan semakin besarnya perhatian Akuisisi Kapal Selam oleh Alutsista modern. Kemampuan Angkatan Laut negara-negara beberapa negara di kawasan diikuti RSN telah meningkat pesat kawasan terhadap penguasaan pula dengan pengadaan Kapal setelah datangnya 2 Kapal teknologi SOSUS. Kombatan Permukaan dan Heli Selam terakhir dari 4 Kapal AKS. Kecenderungan yang terjadi Selam Kelas Challenger (ex- b. Perencanaan Komprehensif. adalah paket pembelian Kapal Sjoormen) yang dibeli dari Pembangunan kekuatan Kombatan Permukaan, Heli AKS Swedia pada bulan Februari 2004. Angkatan Laut di kawasan dan Kapal Selam sekaligus oleh Pada bulan Desember 2011, Asia Tenggara dan suatu negara, selalu diikuti pula kekuatan Armada kapal selam sekitarnya dilaksanakan dengan penguasaan serta penerapan RSN kembali menguat seiring melalui perencanaan yang teknologi SOSUS. Kecenderungan dengan selesainya satu dari dua komprehensif. Hal ini seperti itu terjadi by design dan kapal selam modernisasi eks tercermin dari kemampuan bukan kebetulan semata, karena AL Swedia kelas Archer (A-17). interoperability antara kapal perencanaan pembangunan Kapal selam RSN terbaru tersebut selam, kapal kombatan kekuatan telah dirumuskan dengan dilengkapi dengan sistem Air permukaan dan helikopter jelas. Meningkatnya kemampuan Independent Propulsion (AIP) AKS yang didukung dengan peperangan kapal selam dan yang diintegrasikan dengan SOSUS sebagai satu kesatuan peperangan AKS beberapa negara helikopter AKS dan 6 Frigate Kelas pembangunan kekuatan di kawasan secara pesat, sementara Formidable. RSS Formidable mulai dan kemampuan untuk kemampuan TNI AL, khususnya operasional pada Mei 2007 dan menghadapi peperangan AKS. dalam peperangan kapal selam dan kapal-kapal berikutnya mulai peperangan AKS dan akuisisi kapal beroperasi dua tahun kemudian. c. Keterpaduan Tiga Subsistem selam belum mengalami kemajuan Frigate RSN terbaru tersebut telah Senjata Dengan Sistem pesat. diperkuat dengan kemampuan Deteksi. Negara-negara di peperangan anti udara, anti kapal kawasan Asia Tenggara dan Hal tersebut mengakibatkan permukaan dan anti kapal selam. sekitarnya kini telah banyak terjadinya ketidakseimbangan pada yang mengoperasikan kapal kekuatan tempur (Imbalance of Pendekatan Keterpaduan selam dibandingkan 10 Power) TNI AL dihadapkan Angkatan tahun silam. Pengoperasian Laut di kawasan yang dapat Memperhatikan dengan seksama kapal selam oleh suatu mengarah pada tindakan arogansi

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 24 VOLUME 5/ NOMOR 5 negara lain di kawasan terhadap Kesimpulan deteksi bawah permukaan air, Indonesia. Untuk dapat memenuhi sehingga perlunya SOSUS untuk kemampuan pertahanan bawah SOSUS merupakan teknologi mengefektifkan dan mengefisienkan air yang memadai, TNI AL harus pemanfaatan gelombang suara fungsi sistem deteksi terhadap memiliki Kapal Selam sejumlah yang merambat melalui laut menuju kapal selam asing dalam rangka 15 unit (Metode Posisi Duduk target dan dikembalikan sebagai mewujudkan pertahanan negara Dasar) dengan tingkat probabilitas echo menuju ke hydrophone yang tangguh dan Indonesia sebagai pendeteksian mencapai 90% untuk pendeteksian, pencarian dan poros martim dunia. (Seskoal, 2006). Dengan jumlah pengklasifikasian kapal selam asing Kapal Selam TNI AL yang hanya yang melintas di wilayah perairan Saran 4 unit dihadapkan dengan luas Indonesia khususnya di ALKI. wilayah perairan yang ada serta Perlunya memasukkan kemampuan tempur yang dimiliki, Kapal selam asing yang masuk kemampuan deteksi bawah air maka probabilitas pendeteksian ke wilayah teritorial laut Indonesia atau SOSUS pada Rencana Strategis kapal selam menjadi tidak optimal (< lewat ALKI kebanyakan tidak TNI AL pada Tahap III (2020- 90%). terpantau dengan optimal. Tantangan 2024) dan/atau tahap selanjutnya terbesar adalah bagaimana cara sebagai implementasi mewujudkan Maka tulisan ini menyarankan memantau pergerakan kapal selam pertahanan negara yang tangguh untuk mengefektifkan dan asing dengan teritorial laut yang dan Indonesia sebagai poros martim mengefisienkan fungsi sistem sedemikian luas. Sistem pertahanan dunia. deteksi terhadap kapal selam asing, bawah air hendaknya mendapat sehingga di mulut-mulut corong prioritas utama, mengingat Indonesia Perlunya mendorong Industri pendekat strategis ditempatkan sebagai negara kepulauan sangat Pertahanan untuk melaksanakan stasiun Sonar yang disebut dengan rapuh terhadap ancaman dari kapal Penelitian dan Pengembangan SOSUS yang fungsinya setara dengan selam asing. (Litbang) serta Pengembangan Satuan Radar TNI AU. Konsepsi Teknologi Industri Pertahanan penerapan teknologi SOSUS untuk Pembangunan kemampuan (Bangtekindhan) dalam bidang meningkatkan pengawasan terhadap peperangan AKS dilakukan tidak teknologi SOSUS dan instrumen kapal selam asing dalam rangka hanya dengan pembelian Kapal akustiknya untuk memenuhi mewujudkan pertahanan negara Selam, Kapal Kombatan Permukaan kebutuhan pertahanan negara. yang tangguh dan Indonesia sebagai dan Heli AKS, tetapi harus diikuti poros maritim dunia yaitu : dengan pembangunan sistem deteksi Perlunya kajian lanjutan yang bawah air. lebih mendalam tentang SOSUS dan a. Terpenuhinya SOSUS dengan penempatannya sesuai dengan skala kemampuan melakukan Sampai saat ini Indonesia prioritas dan kebutuhan pertahanan pendeteksian kapal selam belum memiliki SOSUS sebagai negara.*** dari jarak jauh secara terus menerus, mengklasifikasi dan menentukan posisi kapal selam, serta memiliki efektivitas untuk pencarian area dengan tujuan sebagai deteksi dini (early warning).

b. Memberikan efek deterence kuat dan perlindungan terhadap keutuhan dan kedaulatan di seluruh wilayah NKRI serta mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sumber foto : Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 25 ARTIKEL

PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN SARANA PRASARANA NASIONAL GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA

Oleh: Jusuf Sarante, ST, MS.i Analis Pertahanan Negara Madya Dit Tek Ind Pothan-Kementerian Pertahanan RI

Pendahuluan pola interaksi antarnegara dimana formal yang mengatur tugas dan semuanya terangkai dalam konstruksi fungsi TNI dalam sistem bernegara. Untuk menjadi negara yang globalisasi sebagai impuls utamanya Tentara Nasional Indonesia (TNI) kuat, prasyarat utamanya adalah (Christopher Rudolph, 2002). adalah alat negara yang menangani kemampuan negara untuk menata, bidang pertahanan dan dalam menyiapkan, dan menggunakan Untuk menghadapi permasalahan pelaksanaannya dibantu komponen segala sumber daya yang dimiliki ancaman yang semakin lama lain yaitu komponen pendukung dan untuk kepentingan nasional. semakin meningkat dan beragam komponen cadangan yang berasal Indonesia dengan wilayah yang tersebut, Indonesia perlu menata dari rakyat. Pbegitu luas (tambahan) memiliki kembali kekuatannya. Permasalahan sumber daya yang besar. Mulai ancaman ini tentunya tidak cukup Dengan melihat latar belakang dari jumlah penduduk yang banyak ditangani hanya dari aspek kekuatan diatas, perlu suatu langkah strategis hingga sumber daya alam yang utama militer saja akan tetapi agar sistem pertahanan semesta melimpah. Oleh karena itu perlu untuk membangun ketahanan dapat diaplikasikan dan terbangun adanya pengelolaan sumber daya nasional setidaknya ada 3 (tiga) daya saing bangsa (nations nasional untuk pertahanan negara pilar yang harus saling terkait yaitu competitiveness). Salah satunya yang meliputi : sumber daya pemerintahan, rakyat, dan militer/ adalah dengan menciptakan manusia, sumber daya alam, dan TNI, ketiganya dijalin dalam satu sistem tata kelola sumber daya sumber daya buatan serta sarana kesatuan secara utuh didalam nasional untuk pertahanan negara prasarana. memperkuat sebuah negara. kedepannya. Pengaturan pengelolaan sumber daya nasional untuk Dilihat dari sisi geografis, Pemerintah dengan rakyat pertahanan negara sangat penting Indonesia juga merupakan pintu diikat dengan simpul ideologi. dan strategis dengan tujuan apabila gerbang bagi kawasan Asia Pasifik. Ideologi adalah sebuah harapan negara membutuhkan sumber Hal ini akan menimbulkan tingkat yang dibangun bersama secara daya nasional untuk menunjang kerawanan keamanan dan beberapa sadar, karena ideologilah negara kepentingan pertahanan negara permasalahan regional lain seperti bisa tetap berdiri. TNI dengan maka telah tersedia koridor hukum masalah perbatasan yang juga patut rakyat diikat dengan simpul sejarah untuk penggunaan sumber daya dicermati oleh Pemerintah Indonesia hubungan emosional kemanunggalan nasional yang tetap berlandaskan secara serius. Mengapa demikian ?, tentara-rakyat. Keduanya menjadi kepada demokrasi, penghormatan karena segala permasalahan tersebut episentrum kekuatan atau center of terhadap hak asasi manusia, dan merupakan perubahan fokus isu graffity (CoG) bagi TNI. Tidak ada TNI supremasi sipil. yang secara signifikan merubah peta kalau tidak ada rakyat karena TNI geopolitik dan geostrategi hampir di lahir dari rakyat. Konsep TNI adalah Sumber Daya Nasional Untuk seluruh kawasan, diikuti instabilitas rakyat dan rakyat adalah tentara, Pertahanan yang potensial menjadi ancaman merupakan konsep kesemestaan bagi eksistensi sebuah negara. Arus yang menjadi modal kekuatan Merujuk pada Peraturan demokratisasi dan interdependensi, pertahanan negara. Pemerintah dan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2015 serta isu lingkungan turut memegang tentara diikat dengan simpul regulasi tentang Kebijakan Umum Pertahanan peranan penting dalam mengubah untuk membangun landasan legal Negara Tahun 2015-2019, yang

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 26 VOLUME 5/ NOMOR 5 telah ditanda tangani oleh Presiden terpadu, terarah, dan berlanjut. kepentingan Pertahanan Negara; Joko Widodo pada tanggal 1 keempat, Sumber Daya Buatan Agustus 2015. Kebijakan Umum Sementara itu terkait dengan adalah Sumber Daya Alam yang Pertahanan Negara sebagaimana peraturan tentang pengelolaan telah ditingkatkan dayagunanya dimaksud tercantum dalam Lampiran Sumber daya nasional serta untuk kepentingan Pertahanan yang merupakan bagian tidak prasarana nasional pemerintah Negara; kelima, Sarana dan terpisahkan dari Peraturan Presiden, dalam hal ini Kementerian Prasarana Nasional adalah hasil dan ditetapkan sebagai dasar Pertahanan bersama DPR pada budi daya manusia yang dapat bagi Menteri Pertahanan dalam tanggal 26 September 2019 lalu digunakan sebagai alat penunjang menetapkan kebijakan mengenai telah mensyahkan, Undang-Undang untuk kepentingan Pertahanan penyelenggaraan pertahanan negara tentang Pengelolaan Sumber Daya Negara dalam rangka mendukung bagi kementerian/lembaga dalam Nasional (UU PSDN). Didalam UU kepentingan nasional; keenam, menetapkan kebijakan sesuai dengan PSDN, pada Bab 1 di ketentuan Komponen Utama adalah Tentara tugas, fungsi, dan wewenang umum pasal 1, dijabarkan beberapa Nasional Indonesia yang siap masing-masing terkait bidang pengertian, antara lain sebagai digunakan untuk melaksanakan tugas pertahanan. berikut : kesatu, Pertahanan pertahanan; ketujuh, Komponen Negara adalah segala usaha untuk Cadangan adalah Sumber Daya Dalam lampiran Perpres itu mempertahankan kedaulatan Nasional yang telah disiapkan untuk disebutkan, pertahanan negara negara, wilayah Negara Kesatuan dikerahkan melalui mobilisasi guna diselenggarakan dalam suatu Republik Indonesia, dan keselamatan memperbesar dan memperkuat sistem pertahanan yang bersifat segenap bangsa dari ancaman kekuatan dan kemampuan semesta dengan memadukan serta gangguan terhadap keutuhan Komponen Utama; kedelapan, pertahanan militer dan pertahanan bangsa dan negara; kedua, Sumber Komponen Pendukung adalah nirmiliter. Sifat kesemestaan yang Daya Nasional adalah sumber Sumber Daya Nasional yang dapat dikembangkan melibatkan seluruh daya manusia, sumber daya alam, digunakan untuk meningkatkan warga negara, wilayah, dan sumber dan sumber daya buatan; ketiga, kekuatan dan kemampuan daya nasional lainnya, serta sarana Sumber Daya Alam adalah potensi Komponen Utama dan Komponen prasarana nasional yang dipersiapkan yang terkandung dalam bumi, Cadangan; kesembilan, Pembinaan secara dini oleh pemerintah, serta air, dan udara yang dalam wujud Kesadaran Bela Negara adalah segala diselenggarakan secara total, asalnya dapat didayagunakan untuk usaha, tindakan, dan kegiatan yang

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 27 dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, Dari uraian diatas tersebut, pengelolaan Sumber Daya pendidikan, dan/atau pelatihan kepada warga negara Nasional untuk Pertahanan Negara adalah merupakan guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta usaha, tindakan, dan kegiatan untuk mentransformasikan menanamkan nilai dasar bela negara; kesepuluh, sumber daya manusia, Sumber Daya Alam, dan Sumber Mobilisasi adalah tindakan pengerahan dan penggunaan Daya Buatan menjadi kekuatan Pertahanan Negara yang secara serentak Sumber Daya Nasional serta Sarana siap digunakan untuk kepentingan Pertahanan Negara. dan Prasarana Nasional yang telah dipersiapkan dan Selain Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, dan dibina sebagai komponen kekuatan Pertahanan Negara Sumber Daya Buatan sebagaimana dimaksud pada ayat untuk digunakan secara tepat, terpadu, dan terarah (1), pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan bagi penanggulangan setiap ancaman, baik dari luar Negara juga berlaku bagi Sarana dan Prasarana Nasional negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan (UU PSDN, 2019). persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Disamping itu pengelolaan Sumber Daya Nasional Indonesia; kesebelas, Demobilisasi adalah tindakan untuk Pertahanan Negara juga disebutkan dalam penghentian, pengerahan, dan penggunaan Sumber Pasal 2 dilaksanakan melalui upaya: a. Bela Negara; b. Daya Nasional serta Sarana dan Prasarana Nasional membangun Komponen Utama; c. penataan Komponen setelah melaksanakan tugas Mobilisasi; keduabelas, Pendukung; d. pembentukan Komponen Cadangan; dan Warga Negara adalah warga negara Republik Indonesia; e. Mobilisasi dan Demobilisasi. Ketentuan mengenai ketigabelas, Panglima Tentara Nasional Indonesia adalah pengelolaan Sumber Daya Nasional dalam upaya perwira tinggi militer yang memimpin Tentara Nasional membangun Komponen Utama sebagaimana dimaksud Indonesia; keempatbelas, Menteri adalah menteri yang pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai dengan menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketentuan peraturan perundang-undangan. pertahanan; kelimabelas, Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik a. Pengertian/Arti Bela Negara Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Bela Negara diartikan sebagai tekad, sikap dan Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada 1945. tanah air dan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 28 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

(Winarno, 2013: 228). Dalam pengabdian kepada negara dan nasional, Sishankamrata melibatkan konstitusi negara UUD 1945 Pasal 27 bangsa. secara komprehensif segenap Ayat 3 disebutkan bahwa; “Setiap kementerian dan lembaga warga negara berhak dan wajib b. Pembangunan Komponen Utama pemerintah non kementerian serta ikut serta dalam upaya pembelaan Pertahanan keikutsertaan yang sah semua Negara”. Setiap warga negara juga elemen bangsa (Kemhan.go.id). berhak dan wajib ikut serta dalam Dalam rangka menjaga, pertahanan negara sebagaimana melindungi, dan memelihara c. Penataan komponen pendukung tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 keamanan nasional, Pasal 30 UUD bahwa; “Tiap-tiap warga negara 1945 mengamanatkan bahwa Di dalam Undang-Undang Nomor berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui Negara, baik Komponen Pendukung negara.” sistem pertahanan dan kemanan maupun Komponen Cadangan rakyat semesta (Sishankamrata) dipersiapkan untuk menghadapi Sedangkan Penjelasan UU No. dengan Tentara Nasional Indonesia ancaman militer yang menempatkan 3 Tahun 2002 tentang pembelaan dan Kepolisian Negara Republik Tentara Nasional Indonesia sebagai negara menyatakan bahwa upaya Indonesia sebagai kekuatan utama, komponen utamanya. Dengan bela negara adalah sikap dan dan rakyat sebagai kekuatan demikian, pengelolaan sumber perilaku warga negara yang dijiwai pendukung. Sishankamrata daya manusia sebagai bagian dari oleh kecintaannya kepada NKRI yang adalah doktrin dan sekaligus Komponen Pendukung dilakukan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 strategi pertahanan negara yang untuk menghadapi ancaman militer dalam menjamin kelangsungan menggunakan segenap kekuatan bukan ancaman nonmiliter. hidup bangsa dan negara. Upaya dan kemampuan komponen militer bela negara, selain sebagai dan non militer secara menyeluruh Dalam rangka menyiapkan dan kewajiban dasar menusia, juga dan terpadu. Sishankamrata adalah menetapkan sumber daya manusia merupakan kehormatan bagi setiap juga strategi penangkalan yang sebagai Komponen Pendukung, warga negara yang dilaksanakan bersifat kerakyatan, kewilayahan, warga negara dikelompokkan dalam dengan penuh kesadaran, tanggung dan kesemestaan. Dalam rangka garda bangsa, tenaga ahli, dan warga jawab, dan rela berkorban dalam menjamin kepentingan keamanan lainnya yang diwujudkan menjadi

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 29 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan logistik wilayah dan cadangan material strategis. Garda dahulu menanggalkan status kepolisiannya, dan bangsa adalah salah satu unsur utama dalam Komponen selanjutnya mengikuti tahapan rekrutmen sesuai dengan Pendukung, yang terdiri atas warga negara yang mekanisme untuk menjadi calon prajurit TNI. Dalam memiliki kecakapan dan keterampilan khusus, jiwa juang, Sistem Pertahanan Semesta, posisi yang paling tepat kedisiplinan, serta berada dalam satu garis komando bagi Polisi adalah berada dalam Komponen Pendukung yang sewaktu-waktu dapat dikerahkan untuk membantu dan karena keterampilannya ditempatkan dalam suku tugas-tugas pertahanan pada saat negara membutuhkan Garda Bangsa. Selain POLRI, warga negara lainnya yang Komponen Pendukung. memiliki kecakapan dan keterampilan khusus, jiwa juang, kedisipilinan serta berada dalam saru garis komando Unsur-unsur garda bangsa berasal dari unsur POLRI, adalah Satpol PP dan Linmas yang dimiliki dan dikoordinir Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dimiliki oleh Pemda. Pemerintah Daerah (Pemda), unsur Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang dikoordinir oleh Pemda, Satpol PP merupakan bagian perangkat daerah Resimen Mahasiswa (Menwa) yang pembinaannya di di bidang penegakan Perda, ketertiban umum dan bawah perguruan tinggi, Alumni Resimen Mahasiswa, ketenteraman masyarakat. Menurut Pasal 255 ayat (2) serta organisasi kepemudaan. Posisi POLRI ditempatkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam Komponen Pendukung didasarkan pada statusnya Satpol PP berwenang untuk: a. melakukan tindakan sebagai alat negara yang lingkup fungsi dan pendekatan penertiban non-yustisial terhadap warga masyarakat, dalam pelaksanaan fungsinya berbeda dengan tentara. aparatur, atau badan hukum yang melakukan Keanggotan POLRI merupakan warga negara pilihan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada; b. menindak yang memiliki kualifikasi dan keterampilan tinggi warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang seperti hal nya dengan tentara. Namun mengingat mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman POLRI sebagai alat negara yang menjaga keamanan masyarakat; c. melakukan tindakan penyelidikan dan ketertiban masyarakat dan bertugas melindungi, terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/ hukum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 30 ayat atau Perkada; dan d. melakukan tindakan administratif (4) UUD NRI Tahun 1945 maka POLRI tidak dapat terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum secara sertamerta ditransfer sebagai Komponen Utama. yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Untuk menjadi Komponen Utama, POLRI terlebih Perkada. Sesuai dengan fungsinya, agar dapat digunakan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 30 VOLUME 5/ NOMOR 5 untuk meningkatkan kekuatan dan d. Pembentukan Komponen atas bela negara sekaligus kemampuan komponen utama Cadangan harus memiliki rasa cinta dan Komponen Cadangan (lihat terhadap tanah air, memiliki Pasal 1 angka 7 UU Pertahanan Dalam rangka melaksanakan kesadaran berbangsa dan Negara) maka penggunaan sumber sistem pertahanan negara Indonesia bernegara serta berkeyakinan daya manusia sebagai Komponen yang bersifat semesta, akan akan kesaktian Pancasila Pendukung dapat dilakukan secara melibatkan seluruh sumber daya sebagai ideologi bangsa. langsung maupun tidak langsung nasional. Komponen cadangan Untuk itu perlu dibangun dan (Pasal 8 UU Pertahanan Negara). sebagai bagian dari sumber daya dikembangkan secara berlanjut nasional perlu dibangun, dipelihara dan terarah agar dalam Penggunaan secara langsung dan dikembangkan agar kesiapannya pengerahan dan penggunaan Komponen Pendukung tentunya dapat terwujud sehingga dapat kesiapannya dapat terwujud. untuk mendukung komponen utama digunakan untuk meningkatkan didaerah belakang. Sedangkan kekuatan dan kemampuan 2. Pembinaan sumber daya penggunaan secara tidak langsung, komponen utama. Mencermati manusia meliputi pembinaan ditujukan untuk dipersiapkan kondisi kesiapan komponen kekuatan dan pembinaan menjadi Komponen Cadangan cadangan saat ini dihadapkan pada kemampuan. Pembinaan sebelum dimobilisasi. Hal ini hakekat ancaman sebagai dampak Kekuatan yang diharapkan mengingat Komponen Cadangan itu dari perkembangan lingkungan dari sumber daya manusia disiapkan untuk dikerahkan melalui strategis yang berubah dengan adalah mampu meningkatkan mobilisasi guna memperbesar cepat, maka perwujudan komponen kemampuan komponen dan memperkuat kekuatan dan cadangan yang terdiri dari sumber cadangan yang akan digunakan kemampuan komponen utama dalam daya manusia, sumber daya alam, pada saat mendukung menghadapi ancaman militer (Pasal sumber daya buatan dan sarana operasi di daerah belakang. 1 angka 6 jo Pasal 7 ayat (2) UU prasarana sesuai dengan uraian Pembinaan kekuatan sumber tentang Pertahanan Negara). Dengan dibawah ini. daya manusia yang diharapkan demikian dalam hal pengaturan adalah meningkatnya kualitas penggunaan Komponen Pendukung 1. Sumber Daya Manusia. kesadaran bela negara dengan harus memperhatikan Undang- Sumber daya manusia sebagai jumlah yang proporsional. Undang tentang Pertahanan negara. komponen cadangan, berhak

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 31 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

Sedangkan pembinaan meningkatkan kemampuan dan pengelolaan. Dari sisi Kemampuan. Dengan dan kekuatan komponen pengamanan yang diharapkan melaksanakan pembinaan cadangan . dalam rangka meningkatkan kemampuan diharapkan komponen utama maupun sumber daya manusia yang 4. Pengerahan. Pengerahan cadangan adalah terjaganya tersedia memiliki kemampuan sumber daya manusia dalam kerahasian terhadap Kontur sesuai dengan profesinya pembentukan komponen Dasar Laut dan Karakteristik masing-masing dan searah cadangan perlu ditata dan Air Laut dari pantauan dengan yang diperlukan diatur. Untuk itu perlu asing/pihak luar, namun dalam rangka meningkatkan penyusunan Undang Undang bermanfaat bagi ekonomi dan kemampuan komponen yang mengatur tata cara pertahanan negara Indonesia. cadangan. pelaksanaan pengerahan Sedangkan di sisi pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya alam agar 3. Pembangunan. Pembangunan sehingga tidak mengganggu dapat dimanfaatkan untuk sumber daya manusia meliputi program yang lainnya. meningkatkan kemampuan pembangunan fisik, mental, Kegiatan pengerahan sumber komponen utama dan kecerdasan dan keterampilan. daya manusia menyesuaikan komponen cadangan secara Dalam rangka pembangunan dengan kebutuhan diwilayah terintegrasi. tersebut , materi-materi masing-masing. pelajaran budi pekerti di 6. Sumber Daya Buatan. Sumber sekolah sebagai pembentukan 5. Sumber Daya Alam. Indonesia daya buatan merupakan dasar kepribadian harus memiliki sumber daya alam modal dasar pembangunan menggambarkan dan yang melimpah baik yang ada nasional dan daerah harus mengakar pada budaya bangsa di darat, laut dan udara. Untuk didayagunakan dalam rangka sehingga akan membentuk dapat memanfaatkan seluruh memenuhi kepentingan kepribadian yang mampu sumber daya alam yang ada kesejahteraan dan dihandalkan untuk dapat memerlukan pengamanan pertahanan. Oleh karena itu

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 32 VOLUME 5/ NOMOR 5 pemanfaatannya harus terarah sarana prasarana diarahkan didukung oleh perundang- dengan memperhatikan melalui pendekatan undangan yang mengatur, kelestarian sumber daya akan kesejahteraan. Untuk maka sarana prasarana lingkungan, untuk itu perlu pelaksanaan pembangunan sebagai komponen cadangan ditinjau aspek pengamanan sarana prasarana kedepan perlu di inventarisir dan di uji dalam pendistribusian agar mengacu kepada coba sehingga perwujudan dan pengaturan dalam kepentingan pertahanan kesiapan sarana prasarana pengelolaannya. Aspek negara, sehingga sarana dapat dilaksanakan. pengamanan sumber daya prasarana yang ada pada buatan dimulai dari proses masa damai dapat digunakan e. Mobilisasi dan Demobilisasi. ekplorasi yang berlebihan, untuk kepentingan umum, sehingga dapat mengurangi dan pada saat perang dapat Pengaturan tentang Mobilisasi dan tingkat kebocoran dalam meningkatkan kemampuan Demobilisasi dalam Undang-Undang pendistribusian. Untuk TNI sebagai komponen utama. Nomor 27 Tahun 1997 merupakan aspek pengelolaan dalam Dalam rangka mensinkronkan delegasi dari Undang-Undang Nomor penggunaan sumber daya kegiatan pembangunan sarana 20 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok buatan agar disesuaikan prasarana ditinjau dari aspek Pertahanan Negara. dengan tingkat kebutuhan pendekatan kesejahteraan dalam rangka penghematan maupun aspek pendekatan Undang-Undang Nomor 27 sumber daya buatan. pertahanan, maka pemerintah Tahun 1997 tentang Mobilisasi dan pusat atau daerah sebagai Demobilisasi Dalam Pasal 1 Undang- 7. Sarana dan Prasarana. instansi yang mengeluarkan Undang Nomor 27 Tahun 1997 kebijaksanaan perlu koordinasi disebutkan Mobilisasi adalah tindakan Pembangunan yang dengan pihak–pihak TNI . pengerahan dan penggunaan secara dilaksanakan oleh serentak sumber daya nasional pemerintah difokuskan untuk Pengelolaan sarana prasarana serta sarana dan prasarana nasional meningkatkan perekonomian, sebagai bagian dari komponen yang telah dibina dan dipersiapkan oleh karena itu pembangunan cadangan walaupun belum sebagai komponen kekuatan

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 33 pertahanan keamanan negara untuk (1) Undang-Undang Nomor 23 Negara. Undang-Undang Nomor digunakan secara tepat, terpadu, Prp. Tahun 1959 tentang Keadaan 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan dan terarah bagi penanggulangan Bahaya berbunyi bahwa Presiden/ Negara sebagai pengganti Undang- setiap ancaman, baik dari luar Panglima Tertinggi Angkatan Perang Undang Nomor 20 Tahun 1982 tidak negeri maupun dari dalam negeri menyatakan seluruh atau sebagian lagi menggunakan istilah Rakyat sedangkan Demobilisasi adalah dari wilayah Negara Republik Terlatih. tindakan penghentian pengerahan Indonesia dalam keadaan bahaya dan penghentian penggunaan dengan tingkatan keadaan darurat Implikasi dari disahkannya sumber daya nasional serta sarana sipil atau keadaan darurat militer Undang-Undang tentang Pertahanan dan prasarana nasional yang berlaku atau keadaan perang, apabila : 1) Negara tersebut maka Undang- untuk seluruh wilayah negara yang keamanan atau ketertiban hukum Undang tentang Mobilisasi dan diselenggarakan secara bertahap diseluruh wilayah atau disebagian Demobilisasi telah kehilangan guna memulihkan fungsi dan wilayah Negara Republik Indonesia subyeknya berdasarkan peraturan tugas setiap unsur seperti sebelum terancam oleh pemberontakan, perundang-undangan terbaru. berlakunya mobilisasi. kerusuhan-kerusuhan atau Undang-Undang tentang Pertahanan akibat bencana alam, sehingga Negara mengganti istilah Rakyat Sedangkan didalam Pasal dikhawatirkan tidak dapat diatasi terlatih menjadi Komponen Cadangan 1 angka 4 Undang-Undang ini, oleh alatalat perlengkapan secara dan Komponen Pendukung. warga negara yang dimobilisasi biasa; 2) timbul perang atau Rancangan Undang-Undang tentang disebut sebagai Mobilisan yaitu bahaya perang atau dikhawatirkan Pengelolaan Sumber Daya Nasional warga negara anggota Rakyat perkosaan wilayah Negara Republik untuk Pertahanan Negara setelah Terlatih, warga negara anggota Indonesia dengan cara apapun juga; diundangkan akan mencabut Perlindungan Masyarakat, dan warga 3) hidup Negara berada dalam Undang-Undang tentang Mobilisasi negara yang karena keahliannya keadaan bahaya atau dari keadaan- dan Demobilisasi. Substansi dari dimobilisasi. Sedangkan dalam keadaan khusus ternyata ada atau Undang-Undang tentang Mobilisasi Pasal 1 angka 7 Rakyat Terlatih dikhawatirkan ada gejala-gejala yang dan Demobilisasi akan diadopsi adalah komponen dasar kekuatan dapat membahayakan hidup Negara. dengan penyesuaian berdasarkan pertahanan keamanan negara, Berdasarkan Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 3 Tahun yang mampu melaksanakan fungsi 23 Prp. Tahun 1959, dalam kondisi 2002 tentang Pertahanan Negara. ketertiban umum, perlindungan keadaan bahaya maka Mobilisasi rakyat, keamanan rakyat dan dikenakan terhadap; Sarana Prasarana Nasional Untuk perlawanan rakyat dalam rangka Kepentingan Pertahanan penyelenggaraan pertahanan a. warga negara yang termasuk keamanan negara. Pasal 5 Undang- adalah anggota Rakyat Terlatih, Sarana dan prasarana nasional Undang tentang Mobilisasi dan anggota Perlindungan Masyarakat, untuk pertahanan negara selain Demobilisasi menyatakan “Dalam diperlukan karena keahliannya; harus memenuhi kriteria Standar hal seluruh atau sebagian wilayah Nasional Indonesia (SNI) juga harus Negara Republik Indonesia dalam b. sumber daya alam, sumber sesuai dengan standarisasi militer. keadaan bahaya, Presiden dapat daya buatan, serta sarana dan Standarisasi nasional dilakukan oleh menyatakan mobilisasi.” Keadaan prasarana nasional yang dimiliki Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bahaya dimaksud disini merujuk negara, swasta, dan perseorangan sedangkan untuk standarisasi militer pada Undang-Undang Nomor 23 termasuk personel yang dilakukan berkoordinasi dengan Prp. Tahun 1959 tentang Keadaan mengawakinya. Kementerian Pertahanan. Sesuai Bahaya. Pasal 7 Undang-Undang dengan Undang-Undang Nomor 20 tentang Mobilisasi dan Demobilisasi Istilah Rakyat Terlatih dalam Tahun 2014 tentang Standarisasi dan menyatakan bahwa setiap warga Undang-Undang Mobilisasi dan Penilaian Kesesuaian, Pasal 24 ayat negara sebagaimana dimaksud Demobilisasi merupakan kesatuan (1) berbunyi “Dalam hal berkaitan wajib memenuhi panggilan untuk konsep dengan Undang-Undang dengan kepentingan keselamatan, mobilisasi. Nomor 56 Tahun 1999 tentang keamanan, kesehatan, atau Rakyat Terlatih. Kedua Undang- pelestarian fungsi lingkungan hidup, Adapun Undang-Undang Nomor Undang ini berpangkal pada Undang- kementerian/lembaga pemerintah 23 Prp. Tahun 1959 tentang Undang Nomor 20 Tahun 1982 nonkementerian berwenang Keadaan Bahaya pada Pasal 1 ayat tentang Pokok-Pokok Pertahanan menetapkan pemberlakuan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 34 VOLUME 5/ NOMOR 5 SNI secara wajib dengan tersebut diatur lebih lanjut dengan Disisi lain didalam penggunaan Peraturan Menteri atau Peraturan Peraturan Menteri Pertahanan sarana dan prasarana untuk Kepala Lembaga Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang kepentingan pertahanan Negara Nonkementerian”. Penyelenggaraan Standardisasi juga terkait dengan penyusunan Komoditi Militer Indonesia di rencana tata ruang yang berkaitan Berdasarkan hal tersebut maka Lingkungan Kementerian Pertahanan dengan fungsi pertahanan dan terhadap sarana dan prasarana dan Tentara Nasional Indonesia. keamanan sebagai subsistem nasional untuk penggunaan Sarana dan prasarana merupakan rencana tata ruang wilayah diatur pertahanan negara, pengaturan salah satu sumber daya nasional dengan Peraturan Pemerintah Nomor standarisasi ini dilakukan sinkronisasi yang dapat digunakan untuk 68 Tahun 2014 Tentang Penataan dengan Undang-Undang Nomor pertahanan negara. Wilayah Pertahanan Negara. 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Di dalam Undang- Dalam hal darurat dimana negara Pasal 3 Peraturan Pemeritah ini Undang ini, Pasal 27 ayat (1) membutuhkan sarana dan prasarana berbunyi: (1) Sebagian atau seluruh dan (2) berbunyi: Pengguna untuk pertahanan negara maka wilayah Negara Kesatuan Republik mengusulkan standardisasi Alat sarana dan prasarana tersebut harus Indonesia dapat digunakan untuk Peralatan Pertahanan dan Keamanan dapat dimobilisasi sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan berdasarkan perencanaan strategis kepentingan nasional namun tetap pertahanan negara, baik pada masa pembangunan kekuatan pertahanan memperhatikan hak kepemilikan damai maupun dalam keadaan dan keamanan; Standardisasi Alat individu. Sarana dan prasarana perang. (2) Pada masa damai Peralatan Pertahanan dan Keamanan dilakukan penseleksian terlebih sebagaimana dimaksud pada ayat berupa teknologi dan fungsi asasi dahulu oleh Kementerian Pertahanan (1), wilayah Negara Kesatuan peralatan yang dituangkan dalam berdasarkan standarisasi militer Republik Indonesia digunakan rancangan rencana induk kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan sebagai Wilayah Pertahanan untuk Pengguna. negara sehingga penggunaan kepentingan pembangunan dan sarana dan prasarana tersebut tetap pembinaan kemampuan pertahanan Standarisasi terhadap peralatan memenuhi kelayakan sesuai dengan sebagai perwujudan daya tangkal pertahanan dan keamanan negara kebutuhan militer. bangsa. (3) Dalam keadaan perang

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 35 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan sebagaimana dimaksud pertahanan dan keamanan Asia Pasifik, menunjukan membahayakan pada ayat (1), wilayah negara, namun demikian potensi ancaman adanya keutuhan bangsa Negara Kesatuan sampai dengan saat ini, saling klaim wilayah dan negara. Sebagai Republik Indonesia peraturan perundang- teritorial antar beberapa upaya mempersiapkan digunakan sebagai undangan yang ada masih negara yang meningkatkan pertahanan negara secara Wilayah Pertahanan bersifat sektoral belum pengerahan kekuatan dini, terarah, terpadu untuk kepentingan mempertimbangkan militer. Di sisi lain adanya dan berkelanjutan sesuai perang. Pelaksanaan fungsi kenegaraan secara potensi ancaman di undang-undang mengenai penataan Wilayah menyeluruh. Oleh karena dalam negeri berupa pengelolaan sumber Pertahanan dilakukan itu perlu pengaturan yang gerakan separatis juga daya nasional untuk secara terintegrasi dengan dapat memastikan bahwa mengancam keutuhan pertahanan negara sebagai penataan ruang wilayah pada saat keadaan darurat NKRI. Dalam menghadapi landasan hukum dalam nasional, penataan ruang negara membutuhkan potensi ancaman tersebut, pelaksanaannya. wilayah provinsi, dan sumber daya alam, penguatan pertahanan penataan ruang wilayah sumber daya buatan dan negara tidak cukup Secara filosofis, kabupaten/kota. sarana prasarana nasional hanya dengan kekuatan pengelolaan sumber daya tersebut, maka unsur-unsur TNI namun juga harus nasional untuk pertahanan Selain dari beberapa tersebut dapat dimobilisasi didukung oleh seluruh negara sejalan dengan peraturan perundang- dalam rangka memperkuat sumber daya nasional tujuan bernegara yaitu undangan diatas, pertahanan sekaligus sebagai cerminan dari dalam rangka melindungi sesungguhnya banyak menjaga kedaulatan pertahanan semesta. segenap bangsa Indonesia peraturan perundang- negara. dan seluruh tumpah undangan lainnya terkait Negara harus mampu darah Indonesia serta ikut dengan sumber daya Kesimpulan dalam mengelola dan melaksanakan ketertiban alam, sumber daya buatan menggunakan seluruh dunia. dan sarana prasarana Permasalahan ancaman sumber daya nasional yang nasional yang seharusnya terhadap pertahanan dimiliki untuk menghadapi Secara sosiologis, memperhatikan aspek negara seperti di kawasan setiap ancaman yang terdapat permasalahan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 36 VOLUME 5/ NOMOR 5 besar di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara -- Undang-Undang Nomor 23 Prp. Tahun 1959 yaitu munculnya disintegrasi bangsa, oleh karena tentang Keadaan Bahaya; dan itu penguatan pertahanan negara tidak cukup hanya dengan penguatan TNI tetapi juga harus disertai dengan -- Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1997 Tentang membangun kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat Mobilisasi dan Demobilisasi. Indonesia. Secara yuridis, pengaturan pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara -- Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan merupakan amanat Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) UUD Kewarganegaraan, Panduan Kuliah di NRI Tahun 1945 serta Pasal 8 dan Pasal 9 UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. -- Perguruan Tinggi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sasaran yang akan dicapai dengan dibentuknya UU tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Website : untuk Pertahanan Negara adalah terbangunnya sistem pertahanan semesta dimulai dari pembinaan -- Menhan Beberkan Kebijakan Pertahanan kesadaran bela negara, terdata dan terbinanya Negara Tahun 2019", https://nasional.kompas. Komponen Pendukung serta terbentuknya Komponen com/read/2019/02/21/11015331/menhan- Cadangan pertahanan negara, yang siap digunakan beberkan-kebijakan-pertahanan-negara-tahun- memperkuat komponen utama. Arah pengaturannya 2019?page=all. meliputi: Pembinaan Kesadaran Bela Negara, penyiapan Komponen Pendukung, pembentukan Komponen -- https://setkab.go.id/perpres-no-972015-inilah- Cadangan, penataan sumber daya alam dan buatan serta kebijakan-umum-pertahanan-negara-tahun- penyiapan sarana prasarana untuk kebutuhan pertahanan 2015-2019/?yop_poll_tr_id=&yop-poll-nonce-1_ negara serta mobilisasi dan demobilisasi.*** yp566a6a0ee9232=b34e09a815

Daftar Pustaka -- https://www.kemhan.go.id/2016/05/31/ sarana-prasarana-nasional-perlu-ditata-dan- -- Christopher Rudolph. 2000. “Globalization and disiapkan-untuk-kepentingan-pertahanan.html. Security: Migration and Evolving Conceptions of Security in Statecraft and Scholarship”. University -- https://www.kemhan.go.id/ of Southern California pothan/2017/03/20/kegiatan-penataan-dan- pembinaan-komponen-pendukung-pertahanan- -- Departemen Pertahanan Indonesia. 2003. negara-di-kabupaten-belu-provinsi-nusa-tenggara- Defending the Country Entering the 21th Century, timur-ta-2017.html. Jakarta: Dephan.

-- Lembaga Internasional untuk Bantuan Demokrasi dan Pemilu. 2000. Forum untuk Reformasi Demokratis, “Penilaian Demokratisasi di Indonesia”.

-- Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

-- Triyoga Budi Prasetyo dan Sugeng Berantas. 2015. Peningkatan Kualitas Sdm Di Bidang Industri Pertahanan Menuju Pertahanan Negara Yang Tangguh. Jurnal Pertahanan April, Volume 5, Nomor 1

-- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 27 ayat (3)

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 37 BERITA PERTAHANAN

Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

KEMHAN WUJUDKAN STANDAR KUALITAS DAN PROFESIONALITAS APN

Dalam rangka terwujudkannya dihadiri oleh Kabag Induk PNS Ropeg Lebih lanjut Kabadiklat standar kualitas dan profesionalitas Setjen Kemhan, A. Rizal, dan 30 mengatakan terkait dengan jabatan Analis Pertahanan orang APN. tunjangan jabatan perlu diusulkan Negara (APN), Kementerian dengan mempertimbangkan mutu, Pertahanan mengadakan Rapat Kabadiklat Kemhan dalam prestasi, dan produktivitas kerja PNS Forum Analis Pertahanan Negara sambutan tertulisnya yang yang diangkat dan ditugaskan secara (APN) di lingkungan Kementerian dibacakan oleh Kapusdiklat Bahasa penuh dalam jabatan fungsional Pertahanan. Badiklat Kemhan mengungkapkan APN sesuai dengan beban kerja, Kemhan sebagai instansi tanggung jawab, dan resiko kerja DRapat Forum APN dibuka oleh pembina jabatan fungsional APN yang akan dihadapinya. Kepala Pusat Pendidikan dan bertanggung jawab untuk menjamin Latihan (Kapusdiklat) Bahasa Badan terwujudkannya standar kualitas dan Sesuai dengan Permenpan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) profesionalitas jabatan APN. RB Nomor 7 Tahun 2016, Analis Kementerian Pertahanan (Kemhan), Pertahanan Negara wajib memiliki Brigadir Jenderal TNI Yudhy Chandra Kabadiklat Kemhan lebih lanjut satu organisasi profesi dalam jangka Jaya, yang pada kesempatan menyampaikan, tujuan dari forum waktu paling lama 5 tahun. Dan tersebut mewakili Kabadiklat ini adalah untuk membahas saat ini adalah momentum yang Kemhan, Jumat (20/9) di Common draft Kamus Kompetensi Jabatan paling tepat untuk membicarakan Room Pusdiklat Bahasa Badiklat Fungsional APN, pembangunan pembentukan organisasi profesi Kemhan, Pondok labu Jakarta organisasi profesi APN, dan tersebut.*** Selatan. Acara Rapat Forum APN di Tunjangan Jabatan APN. lingkungan Kementerian Pertahanan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 38 VOLUME 5/ NOMOR 5 HUT KE -74 TNI, MENHAN BERHARAP TNI SEMAKIN MAJU DAN KUAT SEBAGAI PENGAWAL NKRI

Kementerian Pertahanan menggelar Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke – 74 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diikuti segenap Personel Kemhan, Sabtu (5/10) di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Kemhan. Tema pokok pada peringatan HUT Ke- 74 TNI Tahun 2019 ini adalah TNI KProfesional Kebanggaan Rakyat. Pada hari yang bersejarah dan membanggakan bagi seluruh keluarga besar TNI, Menteri Pertahanan menyampaikan ucapan selamat kepada segenap Prajurit TNI Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan dimanapun bertugas dan berada.

“Saya selaku Menhan dan atas mengandung makna yang tegas TNI makin tinggi maka diyakini akan nama pribadi mengucapkan Selamat bahwa TNI dituntut terus profesional semakin memperlancar tugas-tugas Ulang Tahun Ke-74 Tentara Nasional dalam setiap pelaksanaan tugas demi operasional TNI. Indonesia. Kita semua berharap TNI pengabdiannya kepada bangsa dan ke depan semakin maju dan kuat negara serta menjadi kebanggaan “Hal ini juga perlu didukung oleh sebagai pengawal Negara Kesatuan rakyat. peningkatan pemeliharaan dan Republik Indonesia (NKRI)”, harap perawatan Alutsista, pemenuhan Menhan dalam sambutan tertulisnya TNI senantiasa harus berpegang sarana prasarana dan organisasi, yang dibacakan Ir V Itjen Kemhan teguh pada jati diri TNI yaitu dan kesejahteraan prajurit, serta Brigjen TNI Minan Sinulingga selaku sebagai tentara rakyat, tentara pengembangan industri pertahanan”, Inspektur Upacara. pejuang, tentara nasional dan tandas Menhan. tentara profesional. TNI harus Dalam sambutan tertulisnya menjadi kekuatan yang terus Menhan menambahkan, lebih lanjut Menhan mengatakan, disegani dan kekuatan yang selalu disamping penguatan dan memaknai Hari Ulang Tahun ke-74 mengedepankan kepentingan modernisasi Alutsista, hal yang TNI pada hakekatnya merupakan rakyat. tidak kalah penting adalah kesempatan atau momentum peningkatan Sumber Daya bagi TNI untuk merefleksikan Untuk itu, Kemhan terus Manusia TNI. Keunggulan Sumber dan mengevaluasi diri untuk memastikan bahwa program Daya Manusia TNI akan sangat meningkatkan kualitas perannya Pencapaian Postur TNI melalui menentukan keberhasilan tugas di sebagai komponen utama dalam pembangunan Minimum Essential masa mendatang. Oleh karena itu, pertahanan negara. Force (MEF) dalam rangka program-program pendidikan dan menghadapi ancaman berjalan pelatihan akan ditingkatkan.*** Sejalan dengan tema pokok pada dengan baik. Apabila Alutsista peringatan HUT Ke-74 TNI Tahun makin lengkap, makin modern, serta 2019 ini adalah TNI Profesional kemampuan dan profesionalisme Kebanggaan Rakyat, hal ini

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 39 KEMHAN MENGADAKAN ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK

pelayanan publik sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Tugas dan tanggung jawab tersebut sangat terkait dengan satker-satker Kemhan terutama yang memiliki unit pelayanan publik.

Satker/Subsatker yang selama ini melakukan pelayanan publik adalah RS Dr. Suyoto Pusrehab yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat umum dan personel Kemhan. Dittekinhan Ditjen Pothan yang berkaitan dengan pelayanan perizinan badan usaha peledak dan pelayanan perizinanan ekspor/impor Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan Alpalhankam, Ditwilhan Ditjen Strahan yang berkaitan dengan pelayanan Kementerian Pertahanan melalui kepada masyarakat dapat diberikan survey dan pemetaan, Ditkersin Biro Hubungan Masyarakat Setjen secara teliti, santun, responsife, Ditjen Strahan yang berkaitan dengan Kemhan mengadakan acara Forum akurat dan akuntabel agar menjadi pelayanan perizinan personel asing Konsultasi Publik Tahun 2019 Unit penyelenggara layanan informasi yang akan berkunjung di lingkungan Penyelenggara Pelayanan Publik di publik bidang pertahanan yang tepat. Kemhan, serta Biro Humas yang Lingkungan Kemhan. Kamis (10/10) berkaitan dengan pelayanan di Aula Biro Humas Setjen Kemhan, Dengan demikian, setiap informasi publik. Jakarta. penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Forum Konsultasi Publik Pelayanan tersebut dinilai setiap Dalam sambutannya Kepala Biro (FKP) sebagai bentuk peran serta tahun oleh Ombudsman, KemenPAN KHubungan Masyarakat yang dibacakan masyarakat dalam penyelenggaraan RB dan KIP khususnya untuk oleh Kepala Bagian Pemberitaan Biro pelayanan publik. pelayanan informasi. Beberapa waktu Humas Setjen Kemhan Kolonel Arh yang lalu Tim KemenPAN RB sudah Agus Setyo Hartono, S.A.P., sangat Penyelenggaraan FKP tersebut melakukan survey di Kemhan dan mengapresiasi atas penyelenggaraan ditetapkan oleh pimpinan yang ditanyakan adalah pelaksanaan kegiatan ini, karena kita dapat saling unit pelayanan publik. Hasil FKP ini. Dengan demikian apa yang memberikan masukan dan penilaian penyelenggaraan tersebut dituangkan kita lakukan saat ini adalah bagian dari dalam rangka peningkatan pelayanan dalam bentuk berita acara janji penilaian KemenPAN RB, sejauhmana publik Kementerian Pertahanan. perbaikan pelayanan publik kemudian pelayanan publik di Kemhan. disampaikan kepada Menteri “Upaya untuk meningkatkan Pendayagunaan Aparatur Negara Karo Humas mengharapkan peran kualitas pelayanan publik tersebut dan Reformasi Birokrasi. “Untuk aktif anggota sekalian dari tiap Satker/ harus dilaksanakan secara bersama- itu dituntut keaktifan dari satker/ Subsatker untuk mendukung kegiatan sama, terpadu, terprogram, terarah, subsatker yang menyelenggarakan ini, Apabila ada data-data pendukung dan konsisten dengan memperhatikan pelayanan publik”, tegas Karo Humas. yang diminta agar disediakan. Dan kebutuhan dari masyarakat”, ungkap kepada Bapak/Ibu yang mewakili Karo Humas. Lebih lanjut Karo Humas publik mohon dapatnya memberikan mengatakan bahwa Kemhan masukan dalam upaya perbaikan Hal tersebut dapat dimaksudkan sebagai badan publik harus mampu pelayanan publik Kemhan ke agar pelayanan yang diberikan meningkatkan kinerja dalam depan.***

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 40 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

SEKJEN KEMHAN MENERIMA PENYERAHAN 10 UNIT MOBIL DARI ESEMKA

Sekretaris Jenderal Kementerian memproduksi sebanyak 3.500 unit Sekjen Kemhan juga Pertahanan Laksamana Madya TNI pick up Bima dengan kapasitas menyampaikan kedepan di tahun Agus Setiadji, S.A.P., M.A menerima produksi total sebesar 12.000 unit yang akan datang, Kementerian penyerahan 10 unit mobil Esemka pertahun. Pertahanan akan menambah unit kemudian di distribusikan ke Biro pembelian jika diperlukan guna Umum Kementerian Pertahanan, “10 unit mobil Esemka yang dibeli mendukung kebutuhan operasional Selasa (15/10) di Kementerian akan digunakan untuk mendukung tugas satker-satker di jajaran Pertahanan Jakarta. tugas Satuan Kerja (Satker) Kementerian Pertahanan.*** Kementerian Pertahanan RI”jelas Pembelian mobil Esemka ini Sekjen. Sadalah bukti kecintaan dan dukungan Kemhan terhadap produksi anak bangsa. Kemhan memberikan apresiasi positif dan mendorong agar produk mobil lokal ini bisa bersaing di industri otomotif Tanah Air.

Pada awal September lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran Esemka Bima sekaligus pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. PT SMK sudah bersiap memulai produksi masal kendaraan. Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan Pada tahun pertama PT SMK akan

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 41 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

PERTEMUAN SEKJEN KEMHAN RI – AS BAHAS KERJASAMA INDUSTRI PERTAHANAN

Sekjen Kemhan Laksdya TNI akan mengadakan pertemuan atau sedang memfokuskan di wilayah Agus Setiadji S.A.P., M.A., menerima pembicaraan secara lebih intensif lagi. di Indo Pacific. Amerika berharap kunjungan kehormatan the Acting dapat menjadi partner yang baik Deputy Assistant Secretary of Defense Menanggapi hal tersebut, seperti bagi Indonesia dalam bidang (DASP) for South and Southeast Asia dikatakan Mr. Johnston yang baru pertahanan.*** Mr. Christopher Johnston, Selasa pertama menginjakkan kaki di (22/10), di Kantor Kemhan, Jakarta. Indonesia bahwa saat ini negaranya

Pertemuan kedua negara sahabat ini diantaranya membahas kerjasama Sindustri pertahanan khususnya dalam pengadaan pesawat Hercules 130J5. Kepada delegasi Amerika, Sekjen Kemhan berharap penandatanganan kontrak yang telah dilakukan beberapa waktu lalu semakin meningkatkan kerjasama kedua negara.

Selain itu Sekjen Kemhan berharap kedepan pihak Amerika dapat membantu percepatan proses pengadaan pesawat Hercules 130J5. Tidak menutup kemungkinan kedua negara dalam waktu dekat Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan

EDISI SEPETEMBER_OKTOBER 2019 42 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan Humas : Biro foto Sumber

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 43 EDITION OF SEPTEMBER-OKTOBER 2019 VOLUME 5/ NUMBER 5 THE IMPLEMENTATION OF THE ADMM APPLICATION OF SOUND SURVEILLANCE PLUS EXPERT WORKING GROUP ON SYSTEM (SOSUS) TECHNOLOGY PEACEKEEPING OPERATIONS (EWG ON PKO) TO INCREASE SUPERVISION OF FOREIGN AND HUMANITARIAN MINE ACTION FIELD DIVE SHIPS IN ORDER TO MAKE A DEAL OF TRAINING EXERCISE (EWG ON HMA FTX) AS A STATE DEFENSE DEFENSE DIPLOMACY INSTRUMENT

NEW FACES OF LEADERSHIP OF RESOURCES MANAGEMENT AND NATIONAL THE INDONESIAN MINISTRY OF DEFENSE INFRASTRUCTURE FACILITIES USAGE TO SUPPORT THE PERIOD 2019-2024 NATIONAL DEFENSE

www.kemhan.go.id Kementerian Pertahanan Republik Indonesia EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 1 @Kemhan_RI @kemhanri @kemhan RI ENGLISH Foto Source: President Palace President Source: Foto

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 2 VOLUME 5/ NOMOR 5 EDITORIAL EDITORIAL BOARD

Dear kind readers, Advisors:

We again greeted WIRA readers through this edition of September- Minister of Defense October 2019 Volume V Number 5. Lieutenant General (Ret) H. Prabowo Subianto In addition in this edition the editorial team also presented the article about : New Faces of Leadership of the Indonesian Ministry Secretary General of MoD Vice Admiral of Defense Period 2019-2024; The Implementation of the ADMM Agus Setiadji, S.AP, M.A Plus Expert Working Group on Peacekeeping Operations (EWG on PKO) and Humanitarian Mine Action Field Training Exercise (EWG on Editor in Chief: HMA FTX) as a Defense Diplomacy Instrument; Application of Sound Head of Public Relations Bereau Surveillance System (Sosus) Technology to Increase Supervision of of The Secretariat General of MoD Foreign Dive Ships in Order to Make a Deal of State Defense; and Brig. Gen. Resources Management and National Infrastructure Facilities Usage Totok Sugiharto, S.Sos . to Support the National Defense. Managing Editor:

To enrich articles of this WIRA magazine, we continuously expect Chief of Public Information and your participation to send articles, opinions, information, responses, Library of Public Relation Bereau of or critics and recommendations through emailredaksi.wira@kemhan. The Secretariat General of MoD go.id. WIRA magazine can also be accessed online in www.kemhan. Col. Hadi Prayitno go.id. Editors:

M. Adi Wibowo, M.Si. Captain Lindu Baliyanto. Editorial Team

Graphic Designer:

Imam Rosyadi Mandiri Triyadi, S.Sos.

EDITION OF SEPTEMBER_OCTOBER 2019 Photo:

Photografers Vol. V/ No. 5 of Public Relations Bereau

Distribution Staff: Published by: Public Relations Bereu Nadia Maretti,M.M. of The Scretariat General of MoD Jln. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta Telp. 021-3829151, Fax. 3452457

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 3 Contents ARTICLE

NEW FACES OF LEADERSHIP OF THE INDONESIAN MINISTRY OF DEFENSE 5/ PERIOD 2019-2024 When the welcoming ceremony ended, at that time Defense Minister Prabowo Subianto, who was followed by several Ministry of Defense officials, headed for the building AH Nasution to carry out a series of Position Handover (Sertijab). The Sertijab is held officially, solemnly and warmly through the signing and submission of Memorandum of Implementation of the Duties of the Minister of Defense carried out by Ryamizard Ryacudu as Minister of Defense in the 2014-2019 Working Period Cabinet to Prabowo Subianto as Minister of Defense in the Indonesian Cabinet Period Forward 2019-2024.

THE IMPLEMENTATION OF THE ADMM PLUS EXPERT 13/ WORKING GROUP ON PEACEKEEPING OPERATIONS (EWG ON PKO) AND HUMANITARIAN MINE ACTION FIELD TRAINING EXERCISE (EWG ON HMA FTX) AS A DEFENSE DIPLOMACY INSTRUMENT

APPLICATION OF SOUND SURVEILLANCE SYSTEM (SOSUS) 20/ TECHNOLOGY TO INCREASE SUPERVISION OF FOREIGN DIVE SHIPS IN ORDER TO MAKE A DEAL OF STATE DEFENSE

RESOURCES MANAGEMENT AND NATIONAL 26/ INFRASTRUCTURE FACILITIES USAGE TO SUPPORT THE NATIONAL DEFENSE

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 4 VOLUME 5/ NOMOR 5 ARTICLE

NEW FACES OF LEADERSHIP OF THE INDONESIAN MINISTRY OF DEFENSE PERIOD 2019-2024

By: Muhammad. Adi. Wibowo, M.Si Head of Publishing and Promotion Sub Section, Public Media Information Section Public Relations Bureau of Secretariat General of the Ministry of Defense

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 5 The dynamics of President Joko Surya Paloh and previous cabinet summoned by President Jokowi to Widodo's administration in 2019 ministers. visit the State Palace. have entered a new phase. The description of the dynamics begins A few days before the Wearing a long white shirt H. with the inauguration process of inauguration ceremony for the Prabowo Subianto came to the President Joko Widodo and Vice President and Vice President took palace complex to fulfill President President Ma'ruf Amin as the place, precisely on October 18, Joko Widodo's summons. After winners of the Presidential Election 2019, President Jokowi specifically meeting with President Jokowi, H. for the 2019-2024 periods, which held a farewell event with Vice Prabowo Subianto claimed to have was held on October 20, 2019 at President Jusuf Kalla and ministers been offered to occupy one of the Tthe MPR/DPR RI Building, Senayan, including TNI General (Retired) ministerial positions in the Jokowi Jakarta. Ryamizard Ryacudu who was then Cabinet Volume 2, particularly in still serving as Defense Minister the defense sector. Mr. Prabowo The inauguration of the five years working together. also responded positively to President and Vice President of Wrapped in the relaxed and warm the offer from the President. In Indonesia for the next period atmosphere of Vice President JK, addition, he also claimed to be seems to be the center of attention all ministers and leaders of state ready to assist in government in and highlight of many layers of institutions gathered at the end of the periods 2019-2024. (https:// national and international society. the Jokowi's leadership period in www.kompas.com/2019/10/22). Several leaders of the country as Volume I. well as important guests in the A few days after calling the country also attended the historic At that unforgettable moment, names of prospective ministers inauguration ceremony. One of Jokowi thanked the Vice President in the Working Cabinet, finally on them is the Prime Minister of JK and the ministers for all their October 23, 2019 President Joko Malaysia, HE Mahathir Mohamad, hard work in the five years of his Widodo officially inaugurated 34 the Sultan of Brunei Darussalam administration. In addition, the State Ministers of the Indonesian HE Sultan Hassanal Bolkiah, ministers who were members of Cabinet Forward 2019-2024 Singapore Prime Minister HE Lee the Working Cabinet also filled Period at the State Palace. The Hsien Loong, the Prime Minister of the event by saying goodbye to inauguration ceremony began Australia HE Scott Morrison, Vice each other. Some of them even with the reading of presidential President of the People's Republic left messages, especially for the decrees read out by the Deputy of China HE Wang Qishan, Vice employees they left behind. With for Administrative Affairs at the President of the Republic of this farewell event, it indicates Ministry of State Secretariat. Then Myanmar HE Henry Van Thio, Vice that Joko Widodo-Jusuf Kalla's the program will be continued President of the Socialist Republic government has officially ended, by reading the list of names of of Viet Nam, Đặng Thị Ngọc Thịnh, and so has the Working Cabinet Ministers and other state officials and other special envoys of other Volume I. to be installed. The inauguration countries. of 34 State Ministers of the Calling the Names of Prospective Advanced Indonesian Cabinet is Apart from a number of friendly Ministers to Inauguration in accordance with Presidential countries, the five-year national Decree (Keppres) Number 113 / P celebration ceremony was also The day after Joko Widodo- 2019. attended by invited guests from Ma'aruf Amin had officially been the domestic VVIP and VIPs, appointed President and Vice- After reading the cabinet including the fifth President of the President of Indonesian for the composition list, the very formal Republic of Indonesian and was the 2019-2024 periods, the President procession continued with the first female President in Indonesian, began calling the names of reading of the oath of office, which Mrs. Megawati Soekarnoputri, prospective ministers in his new was guided directly by President the sixth President of Indonesian Cabinet. It is planned that Jokowi Jokowi. H. Prabowo Subianto, , will inaugurate the ministers on wearing a black suit and wearing TNI Commander Marshal Hadi Wednesday, October 23, 2010. a red tie and wearing a black cap, Tjahjanto, former DPR Chair Akbar Several lists of names including Mr. was among the 33 other Ministers Tandjung, and Ketum NasDem H. Prabowo Subianto were also taking the oath of office as Minister

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 6 VOLUME 5/ NOMOR 5 of Defense of the Republic of would pursue related to the trade Office (23/10) ended his position Indonesian. Then President Jokowi balance deficit, the current account as Minister of Defense for the and Vice President Ma'ruf Amin deficit, opening up employment 2014-2019 period, General TNI congratulated the ministers who opportunities, as well as attracting (Retired) Ryamizard Ryacudu said had been elected accompanied by as much investment as possible. goodbye to all Ministry of Defense national compulsory songs. "That democratic reform must be employees. The opportunity to say done in a concrete, complicated goodbye was carried out through In the final session of the manner, which is complicated to be the Farewell Ceremony at the inauguration, the President and simplified. Then of course our top Bhineka Tunggal Ika field, Ministry Vice President did not forget to priority for the next five years will of Defense Office, Jakarta. In take a photo together with his new be human resource development front of the Ministry of Defense ministers in the Merdeka Palace so that everything related to it staff, General TNI (Ret.) Ryamizard Courtyard, Jakarta. President must be worked on in a busy way, Ryacudu who was accompanied by Jokowi said that he was grateful and bring up a competitive edge, the Ministry of Defense officials that the inauguration program had bring up a competitive, better expressed his gratitude for the been carried out smoothly without jumping index. And most recently, sincere support from all Ministry any obstacles. If five years before the use of a focused and targeted of Defense staff, so that for five Jokowi had focused on work, work, APBN, "emphasized President Joko years they were able to complete work, the cabinet this time was Widodo. (https://setneg.go.id). their duties properly in the aimed at delivering Indonesian administration of national defense. forward. Farewell Moment with All Ministry of Defense Employees General TNI (Ret.) Ryamizard As reported by the official Ryacudu advised all officials and portal Setneg.go.id, Jokowi Meanwhile in a separate personnel of the Ministry of straightforwardly said that he place, at the Ministry of Defense Defense to carry out their duties

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 7 Joko Widodo as Minister of Defense in the Advanced Indonesian Cabinet for the 2019- 2024 service period, Defense Minister Prabowo Subianto headed to the Ministry of Defense office to carry out the procession of the Handover Ceremony with Ryamizard Ryacudu as an official of the Defense Minister during the Advanced Indonesian Cabinet Period 2014-2019 service period.

Upon arrival at the Bhineka Tunggal Ika Field, Ministry of Defense Office, Jakarta Kemhan, Thursday (10/24) Minister of Defense Prabowo Subianto was Sumber foto : Biro Humas Setjen Kemhan welcomed through the Honorary Ceremony. All officials from various Work Units in the Ministry to the best of their obligations and responsibilities as State Apparatus of Defense also attended the who have been given trust and are paid by the state. In addition, he also honorarium process. After carrying reminded to remain loyal and dare to defend honesty and truth until out the honorary ranks, Secretary death, and the third message to protect and maintain Pancasila, which General of the Ministry of is a unifying tool of the nation. "Loyal, do the job as well as possible Defense Laksdya TNI Agus Setiadji wherever on duty. I pray for all of you to be in good health and in an immediately accompanied Minister atmosphere of togetherness, that is the most important thing, "ordered of Defense Prabowo Subianto, to Ryamizard Raycudu. The Defense Ministry is expected to be more introduce the ranks of Echelon I advanced, successful and able to carry out the task of national defense and II Officials within the Ministry well. "Tomorrow I hand over the duties and responsibilities to the new of Defense. When the welcoming leadership, hopefully the Defense Ministry will be more victorious, ceremony ended, at that time more stable and respected by people," he added. (https://www.kemhan. Defense Minister H. Prabowo go.id/2019/10/23l). Subianto, who was followed by several Ministry of Defense As is known, General TNI (Ret.) Ryamizard Ryacudu has been in officials, headed for the building full office for five years in the 2014-2019 Working Cabinet, and many AH Nasution to carry out a series policies and program achievements that have been carried out for of Position Handover (Sertijab). The five years lead the Ministry of Defense. One of the achievements of Sertijab is held officially, solemnly the program includes the realization of a National Defense capable of and warmly through the signing facing threats, the realization of a National Defense capable of handling and submission of Memorandum maritime territory security, security of the mainland, and the security of Implementation of the Duties of the aerospace jurisdiction, the realization of a National Defense of the Minister of Defense carried capable of playing a role in creating world peace, the realization of a out by Ryamizard Ryacudu as strong defense industry, independent, and competitive and increasing Minister of Defense in the 2014- awareness of defending Indonesian citizens. 2019 Working Period Cabinet to Prabowo Subianto as Minister of The Honor Guard, Welcomes Defense Minister Prabowo Subianto Defense in the Indonesian Cabinet Period Forward 2019-2024. After parting with the Indonesian Military General (Ret.) Ryamizard Ryacudu, the leadership and all employees of the Ministry of Defense Also witnessing the Minister of were waiting for the arrival of a new Minister of Defense. A day after Defense's Hand over Ceremony being officially inaugurated by the President of the Republic of Indonesian program at the moment, the 6th

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 8 VOLUME 5/ NOMOR 5 Foto Source: Public Relations of MoD

Vice President of Indonesian Try to continue serving the nation to express his gratitude and high Sutrisno, former Defense Minister and state. Besides that, Defense appreciation for the hard work , Coordinating Minister Prabowo also believes it, and dedication to all employees Minister for Political Law and although his service as Minister of the Ministry of Defense who Security Mahfud MD, Maritime and of Defense has been completed, have worked together, synergized, Fisheries Minister Edhy Prabowo, Ryamizard Ryacudu will continue and worked according to the Deputy Speaker of the Indonesian to serve in his field and will mechanisms and regulations. After Parliament Sufmi Dasco Ahmad, continue to voice his love for the following the series of handover of TNI Commander Marshal TNI Hadi Indonesian homeland and to the the position of Minister of Defense Tjahjanto, Army Chief of Staff Red and White flag which will be Prabowo Subianto expressed his Andika Perkasa, TNI Admiral Siwi upheld and held to the last drop capacity as Minister of Defense Sukma Adji and Army Marshal Yuyu of blood. (https://www.kemhan. for the Indonesian Cabinet for the Sutisna. go.id/2019/10/24). 2019-2024 Proposition Period to continue the Ministry of Defense During the moment of Conversely, Ryamizard program steps pioneered earlier by hand over ceremony and the Ryacudu congratulated Prabowo Ryamizard Ryacudu. ( https://www. introduction and farewell Subianto for his appointment as kemhan.go.id/2019/10/24). occasion, the Defense Minister Minister of Defense at the 2019- Prabowo Subianto thanked the 2024 Future Indonesian Cabinet. The former Commander of the ranks of the Ministry of Defense According to him, the task and Army Strategic Reserves Command and also to Ryamizard Ryacudu mandate of a Minister of Defense (Pangkostrad) also acknowledged who had welcomed his arrival is extraordinary, because it is a that he was proud to be able to at the Ministry of Defense very large task, namely the task of continue the tasks and footsteps of well. In particular Minister of maintaining the sovereignty of the Ryamizard Ryacudu and would do Defense Prabowo Subianto said country, maintaining the integrity everything in his power to continue goodbye to Ryamizard Ryacudu, of the country and maintaining the what had been pioneered over and certainly it was hoped that safety of the nation. Furthermore the past five years. The Defense they would continue together Ryamizard Ryacudu took the time Minister, who also served as

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 9 tasks that needed to be completed immediately by collaborating with the TNI Headquarters and also the three Forces and related ministries to find the best solution.

The presence of a Deputy Minister of Defense

The dynamics of leadership in the Ministry of Defense today is not only limited to the change of Ministers, but in the era of President Joko Widodo's administration in volume 2, the Ministry of Defense also has a new Foto Source: Public Relations of MoD Deputy Minister of Defense. After being inaugurated by President Commander General of Indonesian Defense Minister were very heavy Joko Widodo, Friday, October Special Forces (Danjen Kopasus), in helping the President of the 25, 2019, the name Sakti Wahyu also said that he would study the Republic of Indonesian maintain Trenggono was officially served situation and the latest conditions national sovereignty, safeguard as Deputy Minister of Defense of the Indonesian Defense before national integrity and safeguard to accompany Defense Minister starting work. He will look for national security. The task he Probowo Subianto in the Advanced new breakthroughs to progress received from the President of Indonesian Cabinet for the the development of defense the Republic of Indonesian was to 2019-2024 period. Sakti Wahyu forces. Defense Minister Prabowo help strengthen the TNI and to be Trenggono is one of 12 Deputy Subianto admitted that he had able to maintain the integrity and Ministers who assist Ministers in been reminded by his predecessor integrity of the Unitary Republic the Advanced Indonesian Cabinet. Defense Minister Ryamizard of Indonesian. He revealed, in a The inauguration of the deputy Ryacudu that the tasks of the short time he would soon learn the minister of state is based on

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 10 VOLUME 5/ NOMOR 5 Foto Source: Public Relations of MoD

Presidential Decree of the Republic first assignment, Monday (10/28) by visiting the Defense University of Indonesian Number 72 / M of (Unhan) Bela Negara Campus located in Sentul, Bogor. In addition to 2019 concerning Appointment visiting existing facilities on the UNHAN Campus, the Defense Minister of Deputy State Minister of the also gave guidance to officials and staff in the ranks of the Defense Advanced Indonesian Cabinet for University. the Period of 2019-2024. In his briefing, the Defense Minister said that the existence of a As reported by CNN Indonesia. reliable and superior Human Resources defense was the main key in com Sakti Wahyu Trenggono who realizing security stability. UNHAN became the frontline both in providing has a background as a technology input for the study of national defense policy and in the implementation entrepreneur appointed as of policies. Thus UNHAN is very strategic, the challenges of the education Deputy Minister of Defense world in the midst of the development of technological science today are assigned to help Defense Minister very complex. UNHAN is demanded to be able to follow and adjust the Prabowo Subianto oversee the dynamics, "It needs innovation and the right strategy to always exist in issue of national defense. Sakti the midst of global competition," said the Minister of Defense. ( https:// Wahyu Trenggono claimed www.kemhan.go.id/2019/10/28). that President Joko Widodo had entrusted himself with his Apart from the character of each of the two leaders in the Ministry of duties as Deputy Minister of Defense, both Defense Minister H. Prabowo Subianto and Vice Minister Defense, particularly in the field Sakti Wahyu Trenggono will add to the history of the list of officials as of defense industrialization in Ministers and Deputy Ministers in the Ministry of Defense. As Indonesian Indonesia so that it would be citizens who participated in defending the country, it is appropriate for us developed stronger and more to support these two new leaders in managing the implementation of the advanced ( https://cnnindonesia. country's defense sector. Besides that, prayers will always be directed to com/20191025). the Minister of Defense and the Deputy Minister of Defense so that in the future they can advance the defense forces even better in order to The two leaders of the Defense safeguard the sovereignty of the country, maintain the integrity of the Minister, Prabowo Subianto or country and maintain the safety of the Indonesian people. *** Deputy Defense Minister Sakti Wahyu Trenggono began their

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 11 Website Reference: -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/24/18312. html -- https://setneg.go.id/baca/index/jokowi_kabinet_kali_ ini_arahnya_untuk_menghantarkan_indonesia_maju -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/25/menhan- prabowo-subianto-akan-lanjutkan-program- -- https://www.kompas.com/tren/ program-kemhan.html read/2019/10/22/114049465/prabowo-subianto- tiga-kali-bertarung-di-pilpres-kini-ditawari-jadi- -- https://www.kemhan.go.id/2019/10/28/menhan- menteri?page=all). kunjungan-ke-kampus-bela-negara-unhan.html

-- https://www.kemhan.go.id/2019/10/23/akhiri- -- https://cnnindonesia.com/ jabatan-sebagai-menhan-ryamizard-ryacudu- nasion91025201924-20-442980/guyon-prabowo- berpamitan-kepada-pegawai-kemhan.html ke-wakil-menhan-kamu-yang-kerja-aku-tidur

-- https://www.kemhan.go.id/2019/10/24/melalui- upacara-jajar-kehormatan-kemhan-sambut- kedatangan-menhan-prabowo-subianto.html

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 12 VOLUME 5/ NOMOR 5 ARTICLE

THE IMPLEMENTATION OF THE ADMM PLUS EXPERT WORKING GROUP ON PEACEKEEPING OPERATIONS (EWG ON PKO) AND HUMANITARIAN MINE ACTION FIELD TRAINING EXERCISE (EWG ON HMA FTX) AS A DEFENSE DIPLOMACY INSTRUMENT

By: Marina Ika Sari Indonesia Defence University Alumnus

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 13 The ASEAN Defense Ministers’ The ADMM Plus has contributed ADMM Plus Expert Working Group Meeting Plus (The ADMM Plus) is the Expert Working Groups (EWGs) on Humanitarian Mine Action Field the extension form of cooperation in implementing cooperation among Training Exercise (EWG on HMA FTX) from the ADMM which is a meeting member states. The EWG has seven (Gewati, 2019), in which Indonesian between ASEAN Defense Ministers focus areas of cooperation agreed and Australia are the co-chair of in the form of dialogue and practical upon, including: (1) Humanitarian the ADMM Plus EWG on PKO for cooperation in the defense sector. Assistance and Disaster Relief the 2017-2020 period (Sektetariat The ADMM Plus aims to increase (HADR), (2) Military Medicine Nasional ASEAN-Indonesia, n.d). Tmutual trust (confidence building (MM), (3) Counter Terrorism (CT), Those two ADMM Plus focuses measures) among ASEAN member (4) Maritime Security (MS), (5) are needed as an effort to support states and to maintain peace and Peacekeeping Operations (PKO), the implementation of conflict security stability in the region (6) Humanitarian Mine Action management in peace and security (Sekretariat Nasional ASEAN- (HMA), and (7) Cyber Security spectrum (Poskota News, 2019). Indonesia, n.d). The ADMM Plus was (CS) (Sektetariat Nasional ASEAN- established based on the Concept Indonesia, n.d). This joint military exercise Note that was adopted at the second was attended by more than 500 ADMM meeting in Singapore in 2007 Indonesian has a chance to be participants including military (ADMM, 2017). The ADMM Plus a host of the ADMM Plus 2019, personnel which consists of 52 consists of ten ASEAN member states which was held on 14-22 September Subject Matter Experts (SME), 14 and eight ASEAN dialogue partner 2019 at the International Peace and instructors, 67 observers, 227 states namely the United States, Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, participants namely peacekeepers Australia, the People's Republic of West Java. In its implementation and mine diffusing troops, 80 role China (PRC), Japan, the Republic of this year, the ADMM Plus activities players, and 271 supporters of the Korea (ROK), New Zealand, India, and focused on the ADMM Plus Expert exercise from 18 countries (Pusat Russia (Sektetariat Nasional ASEAN- Working Group on Peacekeeping Penerangan TNI, 2019). In general, Indonesia, n.d). Operations (EWG on PKO) and the the ADMM Plus 2019 EWG on PKO

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 14 VOLUME 5/ NOMOR 5 and EWG HMA FTX aim as efforts to on 16 September, 2019. The opening there are Flatland Areas, Mountain prepare the peacekeeping operations ceremony was attended by the Areas, Road Sections, Forest Areas, by increasing the collaboration Secretary General of the Indonesian and Detection and Neutralization of among the ADMM Plus participating Defense Ministry, Agus Setiadji, IED. After completing the training states. In addition, this exercise S.A.P., M.A., Irjen Kemhan Laksamana activities, the trainees visited Taman is also carried out as an effort to Madya TNI Dr. Didit Herdiawan, Mini Indonesia Indah (TMII) to see prevent a war and overcome the M.P.A., M.B.A., and Lieutenant learn about Indonesian culture possibility of disasters caused by war General Dr. Tri Legionosuko, S.IP., (Rakyat Merdeka, 2019). The holding (Gewati, 2019). The joint military M.AP, as well as senior military of the ADMM Plus EWG on PKO and exercise has a strategic value to get officials, ambassadors of ASEAN EWG HMA joint training was closed the same perceptions in dealing member states, ADSOM plus officials, on September 20, 2019 led by Chief with threats that can disrupt security and trainees from 18 the regional of General Staff, Lieutenant General stability in the region such as states (Pusat Penerangan TNI, 2019). Joni Supriyanto representing the tangible and intangible threats, and Commander of Indonesian National mindset threats (radicalism) (Gewati, Then, the participants conducted Armed Forces, Marshal Hadi Tjahjanto 2019). training with scenarios that were (Novrizaldi & Hutami, 2019). trained in PKO exercises, such In its implementation, the EWG as Sexual Exploitation Abuse The ADMM Plus as a Defense on PKO and EWG HMA FTX activities (SEA) consisting of Mine Incident, Diplomacy Instrument began with the opening ceremony, Unexpected (Illegal) Checkpoints, joint military exercise, and closing Children affected in Arm Conflict According to Cottey and Foster, ceremony. Indonesian Defense (CAAC), Security/Screening, and defense diplomacy is ”the peacetime Minister, Ryamizard Ryacudu officially Improvised Explosive Device (IED). use of armed forces and related opened the ADMM Plus EWG on PKO Meanwhile, for the scenarios that infrastructure (primarily defense military training and EWG HMA FTX are trained in HMA FTX exercises, ministries) as a tool of foreign and

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 15 Foto Source: Public Relations of MoD

security policy” and more specifically counter the proliferation of weapons mindset of other countries, and the use of military cooperation and of mass destruction in efforts to open the opportunities in doing assistance” (Cottey & Foster, 2004). achieve world peace (Cottey & the cooperation in other sectors Referring to the concept of defense Foster, 2004). (Muthanna, 2011). diplomacy defined by Cottey and Foster, defense cooperations which In general, defense diplomacy has Defense diplomacy for defense are established by the member three characteristics namely: defense capabilities aims to enhance a states of The ADMM Plus EWG on diplomacy for confidence building country’s defense capabilities in PKO and HMA FTX are basically measures (CBM), defense diplomacy facing the potential threats. It is two forms implementation of for defense capabilities, and defense related to security cooperation such defense diplomacy namely (1) diplomacy for defense industry. as joint exercises, having export- multilateral military exercises for Defense diplomacy for confidence import of military equipment, military training purposes and (2) giving building measures (CBM) is personnel exchange for education both training and advices on military conducted to develop good relations and training purposes. Defense control democratically, defense among the countries, reduce the diplomacy for defense industry aims management, and technical military tension and misperception, introduce to build and develop a country’s sector. Furthermore, the ADMM transparency in developing their defense industry. It can be done Plus EWG on PKO and HMA FTX military capabilities, so that, every by conducting defense industry joint exercise are in line with one country will not perceive each cooperation, transfer of technology, of defense diplomacy roles that other as a threat and they can build giving license, and investment in is supporting other countries in mutual trust among them. Besides defense industry (Multazam, 2010). enhancing their military capabilities that, it can also help to build and to contribute to the United Nations strengthen the perception related From those three characteristics, Peacekeeping Operations and to to common interests, change the the ADMM Plus EWG on PKO and

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 Sumber: tni.mil.id 16 VOLUME 5/ NOMOR 5 Foto Source: Public Relations of MoD

HMA FTX are in line with the CBM, and achieve the quality, so as well as partnership which must characteristics of defense diplomacy as to encourage peace and stability be established comprehensively which aims to build confidence (Poskota, 2019). to improve professionalism of the building measures (CBM) and peacekeeper troops in the deployed enhance defense capabilities. By having sharing knowledge countries and in every mission in Basically, the ADMM Plus is and technical skills agenda for the the international forum/level (TNI, conducted and aims to create CBM participants in this ADMM Plus 2019). because the member states try to activity, it provides experience and enhance transparency and mutual can enhance military personnel Furthermore, the joint exercise trust in the implementation of capabilities, including skills and done in the ADMM Plus EWG on PKO the cooperation. Furthermore, by their readiness in facing challenges can also enhance the member states’ conducting this joint exercise, it is in defense sector (Danu, 2019). military capability in conducting expected that it can build mutual Besides that, it is expected that the the United Nations peacekeeping trust and the sense of respect among gained knowledge and skills from operations. Talking about the United the troops from various countries this joint exercise can be transferred Nations peacekeeping troops, it is involved. Through this ADMM to other military personnel in their not only about male peacekeepers Plus EWG on PKO and HMA FTX, it respective countries. In line with who have significant roles in doing can be seen that the states in the the Action for Peace Keeping (A4P) the mission, however, the female regions are committed to increasing initiative, this joint exercise is an peacekeepers have their own cooperation among countries in order application of the efforts in increasing roles as well. In this ADMM Plus to achieve the common goals, build capacity building and performances cooperation, female peacekeepers

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 17 Foto Source: Public Relations of MoD

participation in the mission countries is also emphasized. expected to increase.*** It is expected that there will be increasing numbers of women peacekeepers deployed in the mission areas References (Giwati, 2019). Female peacekeepers have significant roles in supporting the success and the sustainability of -- ADMM. (2017, 02 06). About the ASEAN Defense the peacekeeping missions. Ministers’ Meeting Plus (ADMM-Plus) . Retrieved 10 01, 2019, from ADMM: https://admm.asean.org/ Their presence in the mission countries is significantly index.php/about-admm/about-admm-plus.html needed in conducting persuasive approaches to some parties, especially to women and children who have -- Cottey, A., & Foster, A. (2004). Reshaping Defense been victims and the most affected parties of the conflict. Diplomacy: New Roles for Military Cooperation and Besides that, the women peacekeepers can help reducing Assistance. Oxford: Oxford University Press. the tension of the conflict and the confrontation, giving support, being role models for women community in -- Danu. (2019, September 20). The The ADMM Plus the conflict area, and their presence can create a sense 2019 Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit of security for the local population, especially women Jaga Perdamaian. Retrieved Oktober 3, 2019, from and children who have been victims of the conflict Rakyat Merdeka News: https://rmco.id/baca-berita/ (Giwati, 2019). In the future, the involvement of women government-action/18494/admm-plus-2019- peacekeepers in the United Nations peacekeeping resmi-ditutup-panglima-minta-peserta-komit-jaga- missions and their participation in the joint exercise perdamaian such as the ADMM Plus EWG on PKO and HMA FXT are

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 18 VOLUME 5/ NOMOR 5 -- Gewati, M. (2019, 09 17). Menhan Membuka Asean -- Pusat Penerangan TNI. (2019, 09 16). Kasum TNI Defense Ministers Meeting di Sentul. Retrieved 10 02, Hadiri The The ADMM Plus EWG on PKO and HMA FTXs 2019, from Kompas: https://nasional.kompas.com/ Tahun 2019. Retrieved 10 02, 2019, from TNI: https:// read/2019/09/17/15512911/menhan-membuka- tni.mil.id/view-159773-kasum-tni-hadiri-admm-plus- asean-defense-ministers-meeting-di-sentul?page=all ewg-on-pko-and-hma-ftxs-tahun-2019.html

-- Multazam, A. (2010). Diplomasi Pertahanan Indonesia -- Pusat Penerangan TNI. (2019, 09 20). Panglima TNI : terhadap Korea Selatan Periode 2006-2009. Jakarta: The The ADMM Plus Refleksikan Upaya Strategis Untuk Universitas Indonesia. Bangun Rasa Saling Percaya Dan Saling Menghormati. Retrieved 10 02, 2019, from TNI: https://tni.mil.id/ -- Muthanna, K. (2011). Military Diplomacy. Journal of view-160154-panglima-tni-admm-plus-refleksikan- Defense Studies, 5, 1-15. upaya-strategis-untuk-bangun-rasa-saling-percaya- dan-saling-menghormati.html -- Novrizaldi & Hutami, A. S. (2019, 09 20). LatGab Terbesar, TNI Harap Perkuat Kerja Sama Militer. -- Rakyat Merdeka. (2019, 09 06). The The ADMM Plus Retrieved 10 02, 2019, from Gatra.com: https:// 2019 Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit www.gatra.com/detail/news/445988/politik/latgab- Jaga Perdamaian. Retrieved 10 02, 2019, from Rakyat terbesar-tni-harap-perkuat-kerja-sama-militer Merdeka: https://rmco.id/baca-berita/government- action/18494/admm-plus-2019-resmi-ditutup- -- Poskota News. (2019, 09 21). Panglima TNI: The panglima-minta-peserta-komit-jaga-perdamaian The ADMM Plus Refleksikan Upaya Bangun Rasa Saling Percaya Negara ASEAN. Retrieved 10 02, -- Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia. (n.d). ASEAN 2019, from Poskota News: https://poskotanews. Defense Ministers' Meeting (ADMM). Retrieved 10 com/2019/09/21/panglima-tni-admm-plus- 1, 2019, from Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia: refleksikan-upaya-bangun-rasa-saling-percaya- http://setnas-asean.id/asean-defense-ministers- negara-asean/ meeting-admm

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 19 ARTICLE

APPLICATION OF SOUND SURVEILLANCE SYSTEM (SOSUS) TECHNOLOGY TO INCREASE SUPERVISION OF FOREIGN DIVE SHIPS IN ORDER TO MAKE A DEAL OF STATE DEFENSE

By: Colonel Tek Nanang Hery S., S.T. Head of Sub Directorate of Material Directorate Governance Directorate General of Defense Forces Ministry of Defense

Foto Source: Public Relations of MoD

General carry out various activities and actions related to their interests, with various excuses and reasons to provide As an archipelagic country where two-thirds of protection and security for the fleet of commercial Indonesia's territory is sea, logically most of the potential ships and warships. Such conditions result in Indonesian threats to the sovereignty and Indonesian territory being surrounded by open space (sea) bordering other are in and or from the sea. The potential for threats countries. is even higher because of Indonesia's geographical position in world trade stream of traffic. In connection In defense perspective, this condition exposes with this potential threat, another logical consequence opportunities for threats from various directions, Gof the recognition of Indonesia as an archipelago is especially from the area of strategic funnels (choke points the obligation to determine the flow of traffic for control). One example of foreign submarines entering international shipping applied by the establishment the Indonesian territories through ALKI is mostly not of the Indonesian Archipelagic Sea Lane (ALKI). The monitored optimally, given the relatively limited number existence of ALKI can be utilized by several countries to of patrol vessels equipped with Sonar. In addition, at the

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 20 VOLUME 5/ NOMOR 5 moment, the Navy has no optimal underwater defense The limitations of the current defense budget will system. In this connection, the biggest challenge is how to have implications for limitations in having a detection monitor the movement of foreign submarines with such system capability and limitations in being able to vast territorial sea. Therefore, the sea as the media is the present both surface and underwater elements. center of gravity of national defense which essentially Challenged with these conditions, creative, applicative embodies sea control in its entirety. The underwater and solutive efforts are needed to continue to have defense system should get top priority, considering that underwater surveillance capabilities to monitor the Indonesian as an archipelagic country is very vulnerable to presence of foreign submarines passing Indonesian these threats. waters. The intended security method is to utilize acoustic technology, using Active and Passive Sonar On the other hand, the ideal concept of defense for by installing Sonar Station at ALKI gates such as the a country must be able to exploit the physical and non- Sunda Strait, the Lombok Strait and the Makassar Strait physical conditions of the country, so it can lead to an which can emit and receive sound waves against advantage that can be used to weaken and defeat the reflections of underwater surface objects suspected enemy. Based on the condition of Indonesia's geography, of being ships dive. The selection of ALKI gates is especially the hydro-oceanographic aspects, the concept based on strategic factors, which are related to the of Indonesia's marine defense is very relevant if it leads to alleged use of these waters as one of the main entry the concept of underwater warfare, both submarine and points for foreign submarines into Indonesian waters. anti-submarine warfare as well as mine and antipersonnel By considering the hydro-oceanographic conditions warfare. Nowadays countries in the region have built up of the waters associated with salinity, temperature, the strength of their combat fleet by purchasing several sound propagation speed and so on, the Sonar Station submarines complete with the main weapons system, placement position is expected to be able to detect all specifically torpedoes, as well as spreaders and minefields areas of the entrance waters of foreign submarines, which are quite reliable supported by the latest technology so as to produce optimal security all the time, without equipment. requires the presence of KRI elements that require large operational funds. In this regard, the mastery of Sound Surveillance System (SOSUS technology) is perceived to be strategic, both Technology Advances simple and complex ones such as Sonar and torpedoes as well as submarines. The characteristics of seawater The global era requires a nation to master the media are complex enough to be mathematically modelled science and technology to be able to survive and so that the difficulty level in the application of SOSUS achieve the excellence in the 21st century. In the technology is also high. Countries that have mastered the global sphere it is also still coloured by the rapid science and technology of Underwater Acoustic will have development of military technology as a result of the the advantage. The concept of applying this technology is Revolution in Military Affairs (RMA). The RMA had an implemented by installing underwater sensor equipment impact on the advancement of military technology, such as Fixed Hydrophone or Sonar Station which is used the concept of operations, organization, doctrine and as an underwater detection system that is connected military strategy, even broadly affecting political, to receiving / monitoring stations on land. SOSUS is a social and economic aspects. Directly or indirectly, the technology that utilizes sound waves that propagate RMA has triggered an expansion of the arms race that through the sea to the target and are returned as echo to creates potential conflicts, threats to other countries the hydrophone for the detection, search and classification and affects regional and global security stability. of foreign submarines that cross the Indonesian waters especially in ALKI. Increased awareness of the maritime environment (Maritime Domain Awareness / MDA) globally Meanwhile, ALKI security efforts which have been will also affect changes in strategic policies in the carried out so far is assumed not to be optimal, especially region. Sonar technology is still the most reliable to detect threats coming from under the surface of the in underwater warfare missions, especially in water such as the presence of foreign submarines through detecting the presence and position of submarines. nearby lanes such as straits that have strategic value. As a Being in the Shadow Zone, submarines can be freed form of anticipation for these possibilities, it is necessary to from detection of Sonar dating surface ships, or apply SOSUS technology to improve surveillance of foreign their activities are disguised by natural assistance. submarines.

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 21 Most foreign submarines entering in submarine warfare and anti- number of Indonesian waters that Indonesian waters are not monitored submarine warfare. Thus, a strong have been a foreign submarine traffic optimally, given the relatively limited national defense and Indonesian as lane. number of patrol vessels equipped the world's maritime axis can be with Sonar. In addition to relying realized. For example, the Sunda Strait, the on increasingly quiet propulsion Makassar Strait and the Lombok Strait technology, Jamming Sonar, sound Budget Ability which become the entry points for wave reflecting material, and the Australian submarines to Indonesian, ability to survive longer diving, Development of submarine Singapore, Malaysia, the South China basically Sonar on a hunting boat can and anti-submarine warfare Sea and the Sulawesi Sea. The SOSUS be fooled by foreign submarines by (AKS) capabilities has so far been development issue is indeed not as utilizing the Shadow Zone. trapped in the modernization of the extensive as submarine procurement. submarine itself. While there are The price of one SOSUS unit is much Shadow Zone is an area where other aspects of the AKS war that cheaper than a submarine unit. temperature and salinity in the water have not been explored, planned, Since it is not as extensive as the column layer can reflect or distort programmed and sustained. In AKS acquisition of submarines, nearly no the transmission of sound waves. warfare capabilities, efforts to detect one pays attention to the importance Observing these conditions, the disparate submarines cannot rely of building underwater detection need for the application of SOSUS solely on submarines, surface ships capabilities. Until now, Indonesia technology to improve supervision capable of AKS and AKS helicopters. does not have any SOSUS as a of foreign submarines consequently All three must be supported also subsurface detection which is one of to increase the ability of the Navy by SOSUS equipment installed in a the main requirements for creating

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 22 VOLUME 5/ NOMOR 5 formidable national defense and Indonesia as the in the region is completed by buying submarines, surface world's maritime axis. combatant ships and AKS helicopters. Apart from these three things, essentially there are still other elements such as Data and Facts the construction of underwater detection system. However, the latest issue of this publication is not as extensive as the The dynamics of the development of Navy forces procurement of weapons systems due to the confidentiality. in the Asia Pacific region continues. Although the The conception of the Balance of Power becomes the area is generally stable in security, the potential for dominant paradigm in the Asia Pacific region in the conflict is still existing. The conflict is partly related to development of Navy power. Related to this, the Indonesian the maritime domain, especially regarding maritime Navy needs to pay close attention to the dynamics of the boundary disputes and has links with the marine development of the surrounding forces, specifically the resource content in it. capability of the AKS war by adopting SOSUS technology as a strategic step in responding to these challenges. Owing to In that context, one focus of strength development the Navy's Strategic Plan, building the capability of the AKS that seems to be a "shared" agenda in the Asia Pacific warfare is one of the priority programs, however there is no region is the building of AKS warfare capabilities. The development of an underwater detection system or SOSUS. building of the AKS warfare capability is a response to the development of several countries in the region Strategic Environment Development that are acquiring new submarines in their fleet combat structure. a. Australia. The Royal Australian Navy (RAN), through its 'Plan Blue 2006' program, plans to upgrade and replace Generally, building the capability of AKS warfare its surface fleet within the next 10 years. In May 2009, the Australian Government published a defense white paper document entitled 'Defending Australia in the Asia- Pacific Century: Force 2030'. According to the Australian Defense Minister, the RAN will grow into a maritime force that is far greater and stronger supported by its increased capabilities. In addition to procuring a number of submarines and eight Frigates with AKS warfare capabilities to replace ANZAC class warships, Australia also plans to procure a new transport ship, 20 Offshore Combatant Vessels, 6 Heavy Landing Craft and 1 auxiliary ship.

b. China. On April 16, 2009, in the 60th anniversary of the Chinese Navy, Admiral Wu Shengli, Commander of the Chinese Navy, stated that the priority of PLAN development in the future included the development of large-size weaponry, warships, stealth capabilities and cruising capability of submarines, supersonic aircraft, missiles more accurate with greater distances, deep sea torpedoes as well as information technology upgrades.

The Chinese government is currently focusing on procuring Navy hardware, training, logistics, modern production capabilities and reliable professionalism of personnel. In the future, the Chinese Amphibian Aircraft Carrier and Fleet are predicted to be able to conduct sea operations and further force projections to protect the sea transportation line that runs through Southeast Asia to the Indian Ocean with the support of AKS warfare capabilities Foto Source: Public Relations of MoD and more reliable nuclear submarines.

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 23 c. India. In March 2010, Admiral two ships the modernization of SOSUS as a unity of strength Nirmal Kumar Verma, Navy Chief the former Swedish Navy AL building and the ability to deal of Staff of India, said about the Archer class (A-17). The new RSN with AKS warfare. ambitions of the Indian Navy submarine is equipped with an who were carrying out Surface Independent Air Propulsion (AIP) c. Integration of Three Weapons Ships, Aircraft and Submarines in system which is integrated with Subsystems with Detection accordance with the Navy's power AKS helicopters and 6 Formidable Systems. Countries in the development plans. Through this Class Frigates. RSS Formidable Southeast Asian region and plan, in 2025 the Indian Navy will commenced its operations in May its surroundings now have operate 162 warships, including 2007 and subsequent vessels many submarines operating 2 Aircraft Carriers and Diesel and started operating two years which can be compared to Nuclear Submarines. India will later. The new RSN frigate has 10 years ago. Submarine complement Network Centric been strengthened with anti-air, operations by a country in Warfare in most weapons control anti-ship surface and submarine general tend to be followed by systems and add sophisticated warfare capabilities. the acquisition of AKS-enabled detection sensor equipment that Surface Combatant Vessels, is capable of supporting the ability Integration Approach AKS helicopters and the of the Navy to operate into a Blue application of SOSUS by that Water Navy. Paying close attention to trends in country. These developments the region related to the capability of show that countries in the d. Malaysia. Malaysian Navy is very the AKS warfare, there are a number region are increasingly using concerned about sovereignty of things that should be observed: a comprehensive approach to disputes in the South China build AKS warfare capabilities, Sea, security in the Malacca a. The Significance of the AKS not only strengthening the Strait, and transnational crime. War. Countries in the Southeast submarine fleet and surface The complexity of handling Asian region and beyond are combatant ships, but also those matters faced with now increasingly aware of the equipping AKS helicopters limited resources making importance of the AKS war, and mastering the SOSUS them as challenges that must as the submarine population technology. be faced. The Malaysian increases in this region. government provided a solution To deal with the threat of Analysis by supplementing the fully submarines, a comprehensive operational Submarine Fleet approach is required that Submarine acquisition by several at the end of this decade, the must involve elements of countries in the region was followed modernization of the Surface Ship Surface Combat Ship, AKS by the procurement of Surface Fleet and the procurement of Helicopters, Submarines and Combat Ship and AKS Heli. The trend Coastal Patrol Boats. underwater detection systems. that occurs is the purchase package Such a mindset underlies the Surface Combat Ship, AKS Heli and e. Singapore. Singapore Navy or the increasing attention of the Submarines at the same time by Republic of Singapore Navy (RSN), Navy of regional countries a country, always followed by the even though in relatively small towards mastering SOSUS mastery and application of SOSUS numbers, it is equipped with technology. technology. Such inclinations occur by modern defense equipment. The design and are not mere coincidence, ability of the RSN has improved b. Comprehensive Planning. because the power development greatly after the arrival of the The development of Navy planning has been clearly formulated. last 2 Submarines from the 4 forces in the Southeast Asian Increased capabilities of submarine Challenger Class (ex-Sjoormen) region and beyond is carried warfare and AKS warfare in several submarines which purchased out through comprehensive countries in the region rapidly, while from Sweden in February 2004. planning. This is reflected in the ability of the Navy, especially in In December 2011, the strength the interoperability capabilities submarine warfare and AKS warfare of the RSN submarine fleet between submarines, surface and submarine acquisition has not strengthened over following combatant ships and AKS experienced rapid progress. the completion of one of the helicopters supported by

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 24 VOLUME 5/ NOMOR 5 This resulted in an imbalance Conclusion to treamline the function of the in the Navy's combat strength detection system for foreign (Imbalance of Power) confronted SOSUS is a technology that utilizes submarines in order to embody a by the Navy in the region which sound waves that travel through the formidable national defense and could lead to superiority actions sea to the target and are returned Indonesia as a world martime axis. of other countries in the region as echo to the hydrophone for the towards Indonesia. To be able to detection, search and classification Suggestion fulfil adequate underwater defense of foreign submarines that cross the capabilities, the Navy must have 15 Indonesian waters especially in ALKI. The need to include underwater units of Submarines (Basic Seated detection capabilities or SOSUS in Position Method) with a detection Foreign submarines that cross the the Navy's Strategic Plan in Phase III probability level reaching 90% threshold of Indonesian territories (2020-2024) and / or the next stage (Seskoal, 2006). With the number of through ALKI are mostly not as an implementation of realizing Navy Submarines which are only 4 optimally monitored. The biggest a formidable national defense and units faced with the existing water challenge is how to monitor the Indonesia as the world's martim axis. area and combat capability, the movement of foreign submarines probability of submarine detection is with such vast territorial sea. The The need to encourage the not optimal (<90%). underwater defense system should Defense Industry to carry out get the top priority, considering that Research and Development (R & D) Therefore, this paper suggests to Indonesia as an archipelagic country and Defense Industry Technology make the detection system function is very vulnerable to threats from Development (Bangtekindhan) in of foreign submarines effective and foreign submarines. the field of SOSUS technology and efficient, so that in the entrance of its acoustic instruments to meet the the strategic approach funnel placed The development of AKS warfare needs of national defense. the Sonar station which is called capability is not only done by SOSUS, whose function is equivalent purchasing Submarines, Surface The need for further in-depth to the Air Force Radar Unit. The Combat Ships and AKS Heli, but it study of SOSUS and its placement origin of the submission of SOSUS must be followed by the construction in accordance with the scale of technology is to improve surveillance of an underwater detection system. priorities and the needs of national of foreign submarines in order defense.*** to embody a formidable national Yet, Indonesian does not have defense as well as Indonesian as the SOSUS as a detection of subsurface world's maritime axis, as follows: water, so the need for SOSUS

a. The fulfilment of SOSUS with the ability to detect submarines from a long distance continuously, classify and determine the position of submarines, and has the effectiveness in the exploration of areas with the objective as early detection (early warning).

b. Provide a strong deterrence effect and protection for the unity and sovereignty to the entire territory of the Republic of Indonesia as well as in supporting government policies to bring Indonesia as Foto Source: MoD the world's maritime axis.

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 25 ARTICLE

RESOURCES MANAGEMENT AND NATIONAL INFRASTRUCTURE FACILITIES USAGE TO SUPORT THE NATIONAL DEFENSE

By: Jusuf Sarante, ST, MS.i Senior State Defense Analyst Directorate Industrial Technology Defense Potential Ministry of Defense of The Republic of Indonesia

Introduction as the main impulse (Christopher National Armed Forces (TNI) is a state Rudolph, 2002). tool that handles the defense sector To become a powerful country, and in its implementation is assisted by the main prerequisite is the ability of To deal with these increasingly other components, namely supporting the state to organize, prepare, and improved and varied threats, components and reserve components use all its resources in the national Indonesian needs to reorganize its that come from the people. interest. Indonesia with such a large strength. The problem of this threat area (additional) has large resources. is certainly not enough to be handled By seeing at the background above, IStarting from the large population to only from the aspect of the core a strategic step is needed so that the abundant natural resources. Therefore, military force alone but to build national universal defense system can be applied there is a need for the management of resilience there are at least 3 (three) and the nation's competitiveness is national resources for national defense pillars that must be interrelated like built. One way is to create a system which include: human resources, government, people, and the military of managing national resources for natural resources, and artificial / TNI, all three are woven together as future national defense. The regulation resources and infrastructure. a whole in strengthening a country. of national resource management for national defense is very important and Geographically, Indonesia is also Government and people are bound strategic with the aim that if the state a gateway for the Asia Pacific region. by ideological knots. Ideology is a needs national resources to support This will create a level of security hope that is built together deliberately, the interests of national defense, a vulnerability and several other because the ideology of the state can legal corridor is available for the use of regional issues such as border issues remain standing. The TNI and the people national resources that are still based which also deserve serious scrutiny are bound by the historical node of the on democracy, respect for human by the Government of Indonesian. harmony of the army-people unity. rights, and civil supremacy. Why is that? Since all of these Both became the epicenter of strength problems are changes in the focus of or center of graffiti (CoG) for the TNI. National Resources for Defense issues that significantly change the There is no TNI if there are no people geopolitical and geostrategic maps because the TNI was born from the Referring to Government in almost all regions, followed by people. The concept of the TNI is the Regulation No. 97 of 2015 concerning potential instability that threatens the people and the people are the army, is General Policy for National Defense existence of a country. The flow of the concept of universality which is the for 2015-2019, which was signed democratization and interdependence, capital of the national defense force. by President Joko Widodo on August as well as environmental issues also The government and the army are 1, 2015. General Policy for National play an important role in changing bound by a regulation node to build a Defense as referred to is contained in patterns of interaction between formal legal foundation that regulates the Appendix which is an inseparable countries where all are strung together the duties and functions of the TNI part of the Presidential Regulation, and in the construction of globalization in the state system. The Indonesian stipulated as the basis for the Minister

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 26 VOLUME 5/ NOMOR 5 of Defense in setting policies regarding September 26, 2019 has passed the of supporting national interests; sixth, the implementation of national Law on Management of National the Main Component is the Indonesian defense for ministries / institutions Resources (UU PSDN). In the PSDN National Army which is ready to be used in setting policies in accordance with Law (additional), in Chapter 1 in the to carry out defense tasks; seventh, their respective duties, functions and general provisions of article 1, several the Reserve Component is a National authorities related to the defense definitions are explained, including the Resource that has been prepared to sector. following: First, National Defense is all be mobilized through mobilization in efforts to maintain the sovereignty of order to enlarge and strengthen the In the Presidential Regulation the state, the territory of the Unitary strength and capability of the Main appendix, it is states that national Republic of Indonesian, and the Component; eighth, the Supporting defense is carried out in a universal safety of all nations from threats and Component is a National Resource that defense system by combining military disruption to the integrity of the nation can be used to improve the strength defense and non-military defense. The and state; second, National Resources and capability of the Main Component nature of the universe that is developed are human resources, natural and the Reserved Component; ninth, involves all citizens, territories and resources, and artificial resources; third, Fostering State Defending Awareness other national resources, as well as Natural Resources are the potential is all efforts, actions and activities national infrastructure that is prepared contained in the earth, water and air carried out in the context of providing early by the government, and is carried which in their original form can be knowledge, education, and / or out in a total, integrated, focused, and utilized for the benefit of the National training to citizens to foster attitudes sustainable. Defense; fourth, Artificial Resources and behavior and instill the basic are Natural Resources that have been values of defending the country; tenth, Meanwhile, related to the upgraded for the benefit of National Mobilization is the act of mobilizing regulation on the management of Defense; fifth, National Facilities and simultaneously using National national resources and the national and Infrastructure are the results of Resources and National Facilities and infrastructure of the government in human resources which can be used Infrastructure that have been prepared this case the Ministry of Defense as supporting tools for the interests of and fostered as components of the together with the Parliament on the National Defense in the framework National Defense force to be used

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 27 appropriately, integrated and directedly for handling any also applies to National Facilities and Infrastructure (UU threats, both from abroad and from within the country PSDN, 2019). which endangers the unity and integrity of the nation and the survival of the nation and the Unitary State of the Besides, the management of National Resources for Republic of Indonesian; eleventh, Demobilization is an National Defense also mentioned in Article 2 is carried out act of stopping, mobilizing, and using National Resources through efforts of: a. Defend the Nation; b. Building the and National Facilities and Infrastructure after carrying out Main Components; c. Structuring Supporting Components; the Mobilization tasks; twelve, Citizens are citizens of the d. Formation of Reserve Components; and e. Mobilization Republic of Indonesian; thirteenth, the Commander of the and Demobilization. Provisions regarding the management Indonesian National Army is a high-ranking military officer of National Resources in the effort to develop the Main who leads the Indonesian National Army; fourteenth, the Components as referred to in paragraph (1) letter b are Minister is the minister who organizes government affairs implemented in accordance with the provisions of the in the field of defense; fifteenth, the Central Government, legislation. hereinafter referred to as the Government, is the President of the Republic of Indonesian who holds the authority of a. The Meaning / Meaning of State Defense the government of the Republic of Indonesian assisted by the Vice President and ministers as referred to in the 1945 National Defense is defined as the determination, attitude, Constitution of the Republic of Indonesian. and action of citizens who are organized, comprehensive, integrated and sustained by their love of homeland and From the description above, the management of National nation as well as national life awareness (Winarno, 2013: Resources for National Defense is an effort, action, and 228). In the Constitution of 1945 Article 27 Section 3 states activity to transform human resources, Natural Resources, that; "Every citizen has the right and the right to participate and Artificial Resources into a National Defense force which in the State's defense effort." Every citizen is entitled and is ready to be used for the benefit of National Defense. required to participate in the defense of the country as In addition to Human Resources, Natural Resources, and stated in Article 30 Section 1 that; "Every citizen has the Artificial Resources as referred to in paragraph (1), the right and the right to participate in the country's defense management of National Resources for National Defense and security efforts."

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 28 VOLUME 5/ NOMOR 5 Foto Source: Public Relations of MoD

Meanwhile, the Explanation of Law of the people (Sishankamrata) with both Supporting Components and No. 3 year 2002 on the defense of the the Indonesian National Army and Reserves Components are prepared state defined that the efforts of the the Indonesian National Police, to face military threats that place the country's citizenship were the attitude supporters. Sishankamrata is a state- Indonesian National Army as its main and behavior of the citizens motivated of-the-art doctrine and at the same component. Thus, human resource by their love for the Homeland time a national defense strategy that management as part of the Supporting based on the Pancasila and the 1945 utilizes the full strength and ability of Component is carried out to deal Constitution in ensuring the survival military and non-military components with military threats rather than non- of the nation and nation. The struggle in a comprehensive and integrated military threats. of the nation, in addition to its basic manner. Sishankamrata is also a human obligations, is also an honor strategy of suppression of nationality, In the context of preparing and for every citizen who is fully exercised secularity, and prosperity. In order to establishing human resources as a in the knowledge, responsibility, and ensure the importance of national Supporting Component, citizens are willingness to sacrifice in the service of security, Sishankamrata involves the grouped in the national guard, experts the country and nation. comprehensiveness of all ministries and other citizens who are transformed and non-governmental agencies as into regional logistics and strategic b. Development of the Main well as the legal participation of all material reserves. National Guard Components of Defense elements of the nation (Kemhan. is one of the main elements in the go.id). Supporting Component, which consists In order to safeguard, protect, of citizens who have special skills and and preserve the national security, c. The arrangement of supporting ability, fighting spirit, discipline, and Article 30 of the Constitution 1945 components are in a line of command that can mandates that national defense and be mobilized at any time to assist in security efforts is carried out through In Law Number 3 of 2002 defense tasks when the country needs the system of defense and security concerning the National Defense, the Supporting component.

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 29 Foto Source: Public Relations of MoD

The elements of the national guard come from elements skills placed in the National Guard tribe. In addition to POLRI, of the National Police, the Civil Service Police Unit (Satpol other citizens who have special skills and ability, fighting PP) owned by the Regional Government (Pemda), the spirit, discipline and being in the same line of command are element of Community Protection (Linmas) coordinated by Satpol PP and Linmas which are owned and coordinated by the Regional Government, the Student Regiment whose the Regional Government. guidance is under the tertiary institution, Student Regiment Alumni, and youth organizations. POLRI's position is placed Satpol PP is part of the regional apparatus in the field of in the Supporting Component based on its status as a law enforcement, public order and public peace. According tool of the state whose scope of function and approach to Article 255 paragraph (2) of Law No. 23 of 2014 in carrying out its functions differs from that of the army. concerning Regional Government, Satpol PP is authorized to: Membership of the Indonesian National Police is a choice a. conduct non-judicial control measures against members citizen with high qualifications and skills as is the case of the community, apparatus, or legal entity who violate with the army. However, considering that POLRI is a state the Regional Regulation and / or Regional Regulation; b. tool that maintains public security and order and is tasked cracking down on community members, officials or legal with protecting, protecting, serving the community, and entities that disturb public order and public order; c. carry enforcing the law as stipulated in Article 30 paragraph (4) out investigative actions against members of the public, of the 1945 NRI Constitution, the POLRI cannot be personally apparatus, or legal entity suspected of violating Local transferred as a Main Component. In order to become a Regulations and / or Regional Regulations; and d. carry Major Component, the Indonesian National Police will first out administrative actions against members of the public, abandon the status of the police force, and then follow apparatus or legal entities that commit violation of Local the recruitment stage in accordance with the mechanism Regulation and / or Regional Regulation. In accordance with to become a candidate for TNI soldiers. In the Universal its function, so that it can be used to improve the strength Defense System, the most appropriate position for the and capability of the main components and the Reserve Police is in the Supporting Component and because of their Component (see Article 1 point 7 of the National Defense

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 30 VOLUME 5/ NOMOR 5 Law), the use of human resources as Indonesia, all national resources will be an ideology of the nation. a Supporting Component can be done involved. Reserve components as part Therefore, it needs to be built directly or indirectly (Article 8 of the of national resources need to be built, and developed continuously and National Defense Law). maintained and developed so that their directed so that the deployment readiness can be realized so that they and use of its readiness can be Direct use of the Supporting can be used to improve the strength realized. Components, of course, to support the and capability of key components. main components in the back area. Observing the current condition of the 2. Development of human Whereas indirect use is intended to reserve component is faced with the resources includes building be prepared as a Reserve Component nature of the threat as an impact of strength and capacity building. before being mobilized. This is because the development of a rapidly changing strength training expected the Reserve Component is prepared to strategic environment, the realization from human resources is to be be mobilized through mobilization to of the reserve component consisting able to increase the ability of enlarge and reinforce the strength and of human resources, natural resources, the reserve components that capability of the main components in artificial resources and infrastructure will be used when supporting facing military threats (Article 1 number facilities in accordance with the operations in the rear area. The 6 jo Article 7 paragraph (2) of the Law description below. expected development of the on National Defense). Thus, in terms strength of human resources of regulating the use of Supporting 1. Human Resources. Human is to increase the quality of Components must pay attention to the resources as a reserve awareness of the state defense Law on National Defense. component, have the right to in proportional numbers. defend the country at the same d. Formation of Reserve Components time must have a love for the Whereas capability building. By motherland, have national and carrying out capacity building, In the framework of implementing state awareness and believe it is expected that the available the universal defense system of in the power of Pancasila as human resources have the

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 31 Foto Source: Public Relations of MoD

ability in accordance with their be arranged and regulated. For is beneficial for the economy respective professions and are this reason, the formulation of and defense of the Indonesia. in line with what is needed in a law governing the procedures Meanwhile on the management order to improve the capabilities for mobilizing human resources side, of the natural resources of the reserve component. is necessary so that it does not can be utilized to improve the interfere with other programs. capabilities of key components 3. Development. Human resource The activities of mobilizing and reserve components in an development includes physical, human resources adjust to integrated manner. mental, intelligence and skill the needs of their respective development. In the framework regions. 6. Artificial Resources. Artificial of this development, the subject resources are the basic capital matter of character in schools 5. Natural Resources. Indonesian of national and regional as the basis of personality has abundant natural resources development that must be formation must describe and both on land, sea and air. To be utilized in order to meet the take root in the nation's culture able to utilize all available natural welfare and defense interests. so that it will form a personality resources, it requires security Therefore, its utilization must that can be relied upon to be and management. In terms be directed with regard to the able to increase the ability of security that are expected preservation of resources for the and strength of the reserve in order to increase the main environment, for this reason, it is component. components and reserves are necessary to review the security maintained secrecy against the aspects in the distribution and 4. Deployment. The mobilization of seabed contour and seawater regulation of its management. human resources in the formation characteristics from foreign The aspect of securing artificial of reserve components needs to / external monitoring, but it resources starts from excessive

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 32 VOLUME 5/ NOMOR 5 exploration processes, so as to the ability of the TNI as the 1997 is a delegation from Law Number reduce the level of leakage in main component. In order 20 of 1982 concerning the Principles of distribution. For management to synchronize infrastructure National Defense. aspects in the use of artificial development activities in terms resources to be adjusted to the of the welfare approach and Law Number 27 of 1997 concerning level of need in order to save defense approach aspects, the Mobilization and Demobilization artificial resources. central or regional government Article 1 of Law Number 27 of 1997 as the agency issuing the policy states that Mobilization is the act of 7. Facilities and Infrastructure. needs to coordinate with the mobilizing and using simultaneously TNI. national resources and national The development carried out facilities and infrastructure that by the government is focused The management of infrastructure have been developed and prepared on improving the economy, as part of the reserve component, as components of the national therefore the development of although it is not yet supported by defense and security forces for used infrastructure is directed through the legislation that governs, the appropriately, integrated, and directed the welfare approach. For the infrastructure as a reserve component for overcoming any threat, both from implementation of infrastructure needs to be inventoried and tested so abroad and from within the country development in the future, it that the realization of infrastructure while Demobilization is an act of should refer to the interests of readiness can be carried out. stopping the deployment and stopping the national defense, so that the use of national resources as well infrastructure facilities that e. Mobilization and Demobilization. as national facilities and infrastructure exist during peacetime can be that apply to all regions of the country used for the public interest, and The regulation on Mobilization and which are held in stages in order to during the war can increase Demobilization in Law Number 27 of restore functions and tasks of each

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 33 element as before the entry into force the Republic of Indonesian in any way; National Infrastructure Facilities for of mobilization. 3) the life of the State is in a state of Defense Interest danger or from special circumstances Whereas in Article 1 number 4 of it turns out there is or is feared there National facilities and infrastructure this Law, citizens who are mobilized are symptoms that can endanger the for national defense in addition to meet are referred to as the mobilisians, as life of the State. Based on Law Number the criteria of the Indonesian National Citizens of Trained People members, 23 Prp. In 1959, in a state of danger, Standard (SNI) must also comply Citizens of Community Protection Mobilization was imposed on; with military standards. National members, and citizens who because of standardization is carried out by the their expertise are mobilized. Whereas a. Citizens included are members National Standardization Agency (BSN) in Article 1 number 7, the Trained of the Trained People, members while military standardization is carried People are the basic components of of Community Protection, required out in coordination with the Ministry the state defense and security force, because of their expertise; of Defense. In accordance with Law which are capable of carrying out the Number 20 Year 2014 concerning functions of public order, people's b. natural resources, artificial Standardization and Conformity protection, people's security and resources, as well as national facilities Assessment, Article 24 paragraph people's confrontation in the context and infrastructure owned by the state, (1) reads "In matters relating to the of implementing state security and private sector, and individuals including interests of safety, security, health, defense. Article 5 of the Law on the personnel who monitor them. or preservation of environmental Mobilization and Demobilization functions, ministries / non-ministerial states "In the case of all or part of the The term People Trained in the government agencies are authorized territory of the Republic of Indonesian Mobilization and Demobilization Act to determine the application of SNI in a in danger, the President may declare is an integrated concept with Law mandatory by Ministerial Regulation or mobilization." The Hazard Conditions Number 56 of 1999 concerning Trained Head of Non-ministerial Government referred to herein refer to Law Number People. Both of these laws are rooted in Institution Regulation ". 23 Prp. 1959 concerning the State Law Number 20 Year 1982 concerning of Danger. Article 7 of the Law on the Principles of National Defense. Law Based on that matters, the national Mobilization and Demobilization states Number 3 of 2002 concerning National facilities and infrastructure for the use of that every citizen as intended must Defense in lieu of Law Number 20 of national defense, this standardization fulfill the call for mobilization. 1982 no longer uses the term Trained regulation is synchronized with Law People. Number 16 of 2012 concerning the As for Law Number 23 Prp. 1959 Defense Industry. In this Law, Article concerning the State of Danger in The implication of the passing of the 27 paragraph (1) and (2) reads: Article 1 paragraph (1) of Law Number Law on National Defense is that the Law User proposes standardization of 23 Prp. In 1959 concerning the State on Mobilization and Demobilization Defense and Security Equipment Tools of Danger stated that the President / has lost its subject based on the based on strategic planning for the Supreme Commander of the Armed latest laws and regulations. The Law construction of defense and security Forces declared all or part of the on National Defense substitutes the forces; Standardization of Defense and territory of the Republic of Indonesian term trained People to become a Security Equipment Tools in the form in a state of danger with a degree of Reserve Component and a Supporting of technology and equipment's basic civil emergency or military emergency Component. The Draft Law on functions as outlined in the design of or state war, if: 1) security or law Management of National Resources for the master plan for User needs. order throughout the territory or in the National Defense after promulgation territory of the Republic of Indonesian will repeal the Law on Mobilization The standardization of the country's is threatened by rebellion, riots or due and Demobilization. The substance defense and security equipment is to natural disasters, so that it is feared of the Law on Mobilization and further regulated by Regulation of the that it cannot be overcome by ordinary Demobilization will be adopted with Minister of Defense Number 31 of 2013 equipment; 2) war arises or danger of adjustments based on Law Number 3 concerning the Implementation of war or fear of rape in the territory of of 2002 concerning National Defense. Standardization of Indonesian Military

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 34 VOLUME 5/ NOMOR 5 Commodities within the Ministry of according to military requirements. a state of war. (2) During the period Defense and the Indonesian Armed of peace as referred to in paragraph Forces. Facilities and infrastructure are On the other hand, the use of (1), the territory of the Unitary State one of the national resources that can facilities and infrastructure for the of the Republic of Indonesian is used be used for national defense. advantage of national defense is also as a Defense Area for the purpose of related to the preparation of spatial development and fostering defense In the case of emergencies where plans related to defense and security capabilities as an embodiment of the the state requires facilities and functions as subsystems for regional nation's deterrent power. (3) In the infrastructure for national defense, spatial plans regulated by Government state of war as referred to in paragraph such facilities and infrastructure must Regulation No. 68 of 2014 concerning (1), the territory of the Unitary State of be mobilized in accordance with the Structuring of National Defense the Republic of Indonesian is used as national interests while still taking into Areas. the Defense Territory for war purposes. account individual ownership rights. The implementation of spatial planning Facilities and infrastructure are firstly Article 3 This Government of the Defense Region is carried out in selected by the Ministry of Defense Regulation stated: (1) A part or all of an integrated manner with the spatial based on the military standardization of the territory of the Unitary State of the planning of the national territory, state defense and security equipment Republic of Indonesian can be used for spatial planning of the provincial area, so that the use of these facilities and the purposes of administering national and spatial planning of the district / infrastructure still meets eligibility defense, both during peacetime and in city area.

Foto Source: Public Relations of MoD

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 35 Foto Source: PublicrelationsofMoD

Aside from the above-mentioned Conclusion The state must be able to manage laws and regulations, in fact many and use all national resources it has to other laws and regulations related The problem of threats to national deal with any threat that jeopardizes to natural resources, man-made defense, such as in the Asia Pacific the integrity of the nation and state. As resources and national infrastructure region, shows the potential threat to an effort to prepare for early national which should pay attention to aspects territorial claims between countries defense, directed, integrated and of national defense and security, but to that increase the deployment of sustainable according to the law on the date, the existing laws and regulations military power. On the other hand, management of national resources for there is still a sectoral nature not yet there are potential threats in the national defense as a legal basis for its considering the overall state function. form of separatist movements in the implementation. For this reason, arrangements need country also threaten the integrity of to be made to ensure that during a the Unitary Republic of Indonesian. In Philosophically, the management of state of emergency the state requires facing this potential threat, defense national resources for national defense natural resources, artificial resources strengthens the state is not enough is in line with the purpose of the state and national infrastructure, these just by the strength of the TNI but which is to protect the entire nation of elements can be mobilized in order to also must be supported by all national Indonesia and the whole of Indonesia's strengthen defense while maintaining resources as a reflection of universal blood spill and to participate in carrying national sovereignty. defense. out world order.

EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2019 36 VOLUME 5/ NOMOR 5 Sociologically, there is a big problem in national and state -- Law Number 23 Prp. 1959 concerning the State of life, specifically the emergence of national disintegration, Danger; and therefore strengthening national defense is not enough just to just reinforced the TNI but must also be accompanied by -- Law Number 27 of 1997 concerning Mobilization and building awareness of national defense for all Indonesian Demobilization. people. Legally, the regulation of national resource management for national defense is mandated by Article -- Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan 30 paragraph (1) and paragraph (2) of the 1945 Constitution Kewarganegaraan, Panduan Kuliah di of the Republic of Indonesian and Article 8 and Article 9 of Law Number 3 of 2002 concerning National Defense. -- Perguruan Tinggi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara

The target that will be achieved with the establishment of Websites: the Law on Management of National Resources for National Defense is the development of a universal defense system -- Minister of Defense Exposes 2019 National starting from fostering awareness of national defense, Defense Policy ", https://nasional.kompas.com/ data and development of the Supporting Components read/2019/02/21/11015331/menhan-beberkan- and the formation of the National Defense Reserves kebijakan-pertahanan-negara-tahun-2019?page=all. Component, which is ready to be used to strengthen the main components. The direction of regulation includes: -- https://setkab.go.id/perpres-no-972015-inilah- Development of Defending State Awareness, preparation kebijakan-umum-pertahanan-negara-tahun- of Supporting Components, formation of Reserves 2015-2019/?yop_poll_tr_id=&yop-poll-nonce-1_ Components, arrangement of natural and man-made yp566a6a0ee9232=b34e09a815 resources as well as preparation of infrastructure facilities for the needs of national defense as well as mobilization -- https://www.kemhan.go.id/2016/05/31/sarana- and demobilization.*** prasarana-nasional-perlu-ditata-dan-disiapkan-untuk- kepentingan-pertahanan.html. Bibliography -- https://www.kemhan.go.id/pothan/2017/03/20/ -- Christopher Rudolph. 2000. “Globalization and Security: kegiatan-penataan-dan-pembinaan-komponen- Migration and Evolving Conceptions of Security in pendukung-pertahanan-negara-di-kabupaten-belu- Statecraft and Scholarship”. University of Southern provinsi-nusa-tenggara-timur-ta-2017.html California

-- Department of Defense. 2003. Defending the Country Entering the 21th Century, Jakarta: Dephan.

-- International Institute for Aid for Democracy and Elections. 2000. Forum for Democratic Reform, "Assessment of Democratization in Indonesia".

-- The preambule of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia

-- Triyoga Budi Prasetyo and Sugeng Berantas. 2015. Improving the Quality of Human Resources in the Field of Defense Industry Towards a Strong National Defense. April Defense Journal, Volume 5, Number 1

-- The 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Article 27 paragraph (3)

EDITION OF SETEMBER-OCTOBER 2019 VOLUME 5/ NOMOR 5 37