Peran Politik Militer (Abri) Orde Baru Terhadap
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERAN POLITIK MILITER (ABRI) ORDE BARU TERHADAP DEPOLITISASI POLITIK ISLAM DI INDONESIA (Studi Terhadap Hegemoni Politik Militer Orde Baru Terhadap Politik Islam Tahun 1967-1990) Oleh EDHY HARIYANTO 101045222258 PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH JURUSAN SIYASAH SYAR’IYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1427 H/2006M PERAN POLITIK MILITER (ABRI) ORDE BARU TERHADAP DEPOLITISASI POLITIK ISLAM DI INDONESIA (Studi Terhadap Hegemoni Politik Militer Orde Baru Terhadap Politik Islam Tahun 1967-1990) Oleh EDHY HARIYANTO 101045222258 PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH JURUSAN SIYASAH SYAR’IYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1427 H/2006M KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Penulis panjatkan atas segala rahmat dan karunia-NYA yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, rasul paling mulia dan penutup para Nabi, serta iringan doa untuk keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu setia sampai akhir zaman. Tidak terasa perjalanan panjang menempuh studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah berakhir. Satu tahap perjalanan akademis yang merupakan perjalnan kecil dibalik kehidupan, telah penulis telusuri dengan segala suka dan duka, bahagia bercampur haru mengiringi rasa syukur atas karunia ini tidak dapat penulis sembunyikan dari lubuk hati yang paling dalam. Akhirnya penulis tersadarkan bahwa perjalan dalam menyelesaikan skripsi ini telah memberikan perjalanan hidup yang melekat dalam sanubari, sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, apabila kita hadapi dengan penuh penghayatan dan keikhlasan, maka tak akan menghasilkan kesia-siaan. Dan seberat apapun pekerjaan bila kita nikmati sebagai tahapan pelajaran hidup yang harus kita lalui, maka tidak akan terasa sulit sesuatu yang pada awalnya menantang akan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kebahagiaan besar bagi penulis adalah dapat menyelesaikan skripsi ini, dan merupakan karya istimewa yang penulis capai. Untuk itu terimakasih yang tak terhingga kepada Almarhum Ayahanda yang tercinta dan Ibunda yang tercinta dan sangat aku sayangi dan cintai yang merupakan pahlawan dalam hidupku, yang dengan segala pengorbanannya telah memberikan curahan kasih sayang, membesarkan, mendidik serta memberikan dorongan, baik moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri. Namun juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulisa ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta staf-stafnya. 2. Bapak Asmawi M.Ag, selaku ketua jurusan Siyasah Syar’iyah, Ibu Sri Hidayati M.Ag selaku sekretaris jurusan Siyasah Syar’iyah yang penuh keikhlasan dan kesabaran telah mencurahkan ilmu dan pengetahuannya selama penulis dalam masa studi. 3. Bapak Drs. Tabrani Syabirin M.Ag, selaku pembimbing skripsi ini yang telah dengan tulus dan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar. 4. Dosen-dosen fakultas Syari’ah yang telah memberikan beberapa materi, ilmu dan tuntunan serta budi pekertinya semasa kuliah hingga selesainya skripsi ini. 5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Syari’ah, perpustakaan Imparsial, dan perpustakaan CSIS yang telah memberikan fasilitas terhadap penulis dalam megadakan penelitian kepustakaan. 6. Sahabat-sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi. 7. Terseleaikannya skripsi ini juga tidak terlepas dari motivasi dan dorongan dari teman - teman yang tergabung dalam organisasi primordial mahasiswa daerah Bangka Belitung, PAMALAYU BABEL (Persatuan Mahasiswa Melayu Kepulauan Bangka Belitung), Bung Juned, Bung Marbawi, Bung Alfi, Bung Cablak, Bung Sigit, Bung Imam, dan semuanya. Hanya kepada merekalah penulis berucap: terimakasih yang tiada taranya, semoga pengorbanan, dukungan, ilmu, dan kebaikan serta ketulusan dan keikhlasan mereka dibalas oleh Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.Amin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna serta tidak lepas dari kesalahan-kesalahan, maka enulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi. Semoga skripsi ini menjadi petunjuk yang berharga bagi mereka yang membacanya, dan khususnya bagi penulis sendiri. Akhirnya penulis hanya bisa berdoa kepada mereka yang sudah membantu dengan tulus semoga jasa dan kebaikan yang tak ternilai dapat balasan yang lebih dan berlipat ganda dari Allah SWT. Amin Ya Robbul Alamin. Ciputat, 20 Februari 2007 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 11 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................. 13 D. Metodelogi Penelitian ................................................................. 14 E. Sistematika Penulisan ............................................................... 17 BAB II POTRET POLITIK ISLAM ERA AWAL ORDE BARU DAN 1990 ........................................................................................ 18 A. Pandangan Umat Islam Indonesia Terhadap Politik Kenegaraan Indonesia .................................................................................... 18 B. Budaya Politik Islam Indonesia dan Dampaknya Terhadap Politik Militer ........................................................................................ 42 C. Peranan Politik Islam Masa Awal Orde Baru ....................... 49 D. Partai Politik Islam Tahun 1970-an ........................................ 52 BAB III ORIENTASI ORDE BARU TERHADAP PEMBANGUNAN INDONESIA .................................................................................. 57 A. Hubungan Orde Baru dan ABRI ............................................ 57 B. Karakteristik Politik Militer ABRI ......................................... 60 C. Misi Politik Militer ABRI Pada Masa Orde Baru .................. 66 BAB IV ABRI DALAM MENATA PERPOLITIKAN NASIONAL ...... 70 A. Sejarah Politik Hukum ABRI/TNI ........................................... 70 B. Konsep Dwifungsi ABRI/TNI dan Dampaknya Terhadap Politik Sipil ..... ............................................................................ 91 C. Kegagalan Orde Lama dan Peran ABRI/TNI ......................... 103 D. Strategi ABRI Dalam Rangka Depolitisasi Politik Islam ....... 107 BAB V PENUTUP ....................................................................................... 115 A. Kesimpulan (Runtuhnya Orde Baru, dengan Indikator- indikator politik militer di akhir Orde Baru) ...................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 120 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah terjadi tragedi nasional gerakan tiga puluh September 1965 atau lebih dikenal dengan G-30S/PKI yang gagal, maka suksesi kepemimpinan nasional terjadi dalam keadaan tidak normal. Pada tahun 1966 Soeharto menerima surat perintah 11 Maret 1966 dari presiden Soekarno dan diberi kekuasaan eksekutif untuk mengamankan keadaan. Hal ini menggambarkan bahwa secara nonsubstansial Soeharto telah menjadi pemimpin nasional. Tampuk kekuasaan nasional nonsubstansial yang berada di tangan Soeharto pada tahun 1967 lewat sidang umum MPRS telah memindahkan seluruh kekuasaan eksekutif kepada Soeharto, dan secara resmi Soekarno tidak memiliki kekuasaan apapun.1 Pada saat pertama Jenderal Soeharto menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, hal ini menandai berakhirnya rezim Orde Lama dan lahirnya rezim baru yaitu Orde Baru. Pada masa awal kelahirannya, Orde Baru yang diidentikkan dengan Soeharto sebagai presiden yang berlatar belakang militer telah menyadari bahwa tugas dari kaum militer bukanlah untuk membuat kebijakan-kebijakan perekonomian.2 Dia mempercayakan pembuatan kebijakan ekonomi tersebut kepada orang-orang sipil, khususnya kepada sekelompok ahli ekonomi dari Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Profesor Widjojo Nitisastro. Hal ini 1 Eep Saefulloh Fatah, Agenda – Agenda Besar Demokratisasi Psca Orde Baru, (Bandung: Mizan), cet.I, h.163 2 Noor Azmah Hidayah, Millah Jurnal Studi Agama, ( Yogyakarta: Magister Studi Islam UII), vol.IV,h.49 ditandai dengan pengiriman beberapa orang dari kelompok ini oleh presiden Soeharto ke Universitas California-Berkeley untuk mengikuti pelatihan yang berkenaan dengan upaya stabilitas ekonomi dalam negeri, di samping bantuan dari sebuah perutusan dana moneter internasional yang dikirim ke Jakarta untuk pertama kalinya memperjelas posisi hutang luar negeri Indonesia. Ciri terpenting bentuk daripada perpolitikan yang dijalankan oleh Orde Baru pada masa awal terbentuknya rezim ini tahun 1967-1990 adalah dominannya peran politik militer melalui penerapan ideologi