Sepak Terjang Maung Bandung: Persib Bandung Pada Masa Kepemimpinan Ateng Wahyudi, 1985-1993

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sepak Terjang Maung Bandung: Persib Bandung Pada Masa Kepemimpinan Ateng Wahyudi, 1985-1993 1 SEPAK TERJANG MAUNG BANDUNG: PERSIB BANDUNG PADA MASA KEPEMIMPINAN ATENG WAHYUDI, 1985-1993 Ihsan Nurdiansyah, Linda Sunarti Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok [email protected] Abstrak Penelitian ini pada dasarnya ingin memberikan gambaran mengenai eksistensi Persib Bandung di bawah kepemimpinan Ateng Wahyudi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ateng Wahyudi mampu membawa Persib Bandung ke puncak kejayaan di kancah persepakbolaan nasional. Dalam masa kepemimpinannya, Ateng Wahyudi melakukan beberapa perbaikan seperti pada sektor pembinaan pemain muda sebagai upaya regenerasi, menerapkan disiplin tinggi terhadap semua unsur tim, membenahi struktur manajemen Persib Bandung, dan memberikan bonus sebagai upaya untuk memicu prestasi. Inovasi dan kebijakan Ateng Wahyudi memberikan dampak besar terhadap Persib Bandung, secara prestasi Persib Bandung mampu menjuarai Liga Perserikatan pada tahun 1986, 1990 sebagai ketua umum dan 1994 sebagai manager tim. Kata Kunci; Sepak Bola, Liga Perserikatan, Persib Bandung, Ateng Wahyudi Track Record of Maung Bandung: Persib Bandung in Ateng Wahyudi Leadership, 1985-1993 Abstract This study basically want to give an idea about the existence of Persib Bandung under the leadership Ateng Wahyudi. The method used in this research that the historical method comprising the steps of heuristics, criticism, interpretation and historiography. These results indicate that Ateng Wahyudi Persib Bandung was able to bring to the height of glory in the arena of national football. In his tenure, Ateng Wahyudi doing some improvements such as Universitas Indonesia Sepak Terjang ..., Ihsan Nurdiansyah, FIB UI, 2016 2 the sectors of coaching young players in an attempt to regenerate, strict discipline to all elements of the team, Persib Bandung reorganize the management structure, and provide bonuses in an effort to trigger achievement. Innovation and policies Ateng Wahyudi a major impact on Persib Bandung, Persib Bandung achievement able to win the United League in 1986, 1990 as chairman and 1994 as team manager. Keyword : Football, Perserikatan League, Persib Bandung, Ateng Wahyudi Pendahuluan Persib Bandung merupakan sebuah organisasi sepak bola yang berbasis di wilayah Bandung. Eksistensi Persib tidak hanya di Bandung, akan tetapi sudah menyebar ke seluruh wilayah Jawa Barat. Pada dewasa ini, Persib Bandung merupakan salah satu tim sepak bola yang disegani dalam kancah persepakbolaan nasional. Hal ini terbukti dari Persib mampu menjuarai Liga Super Indonesia pada tahun 2014 dan Piala Presiden pada 2015. Dukungan suporter Persib yang akrab disapa bobotoh1 selalu ‘membirukan’ stadion baik kandang maupun tandang. Misalnya pada pagelaran final Piala Presiden 2015 yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, sekitar 80.000 bobotoh memadati stadion yang berbanding terbalik dengan supporter Sriwijaya FC Palembang yang berjumlah sekitar 5.000 orang.2 Pada dewasa ini tingginya animo masyarakat terhadap Persib disebabkan oleh Persib telah menjadi identitas Jawa Barat khususnya suku Sunda. Hal ini menguntungkan bagi Persib, sebab dari segi keuangan Persib selalu profit dengan banyaknya sponsor, pembelian tiket dan aksesoris, dan rating siaran televisi.3 Kejayaan Persib Bandung tidak serta-merta diraih dengan mudah, dibutuhkan waktu sekitar 19 tahun untuk kembali menjuarai Liga Indonesia, setelah terakhir juara pada tahun 1995. Satu hal yang menarik adalah terdapat semacam kesamaan dari pola yang terjadi dalam organisasi Persib, yakni Persib pada masa kepemimpinan Ateng Wahyudi tahun 1985-1993 dengan Persib periode 2015. Pada masa kepemimpinan Ateng Wahyudi Persib mampu menjuarai Liga Perserikatan tahun 1986 setelah paceklik gelar selama 25 tahun. Keberhasilan 1 Bobotoh dalam bahasa Indonesia memiliki arti pendukung 2 Tim redaksi jpnn, “Inilah Jumlah Perkiraan Suporter yang datang ke GBK” Rabu, 14 Oktober 2015 diakses melalui http://www.jpnn.com/read/2015/10/14/332738/Inilah-Perkiraan-Jumlah-Suporter-yang-Datang-ke-GBK- pada kamis 3 Maret 2016 pukul 21.09 WIB. 3 “Persib Tetap Jadi Nomor Satu Rating TVIS http://www.jawapos.com/read/2016/08/31/48018/persib-tetap- jadi-nomor-satu-rating-tv-isc. Pada Jumat 23 Desember 2016 pukul 15.46 WIB. Universitas Indonesia Sepak Terjang ..., Ihsan Nurdiansyah, FIB UI, 2016 3 ini dicapai Ateng Wahyudi menjabat sebagai ketua umum Persib belum genap setahun. Kesamaan pola ini tercermin dari Persib mampu keluar dari masa keterpurukan yang cukup lama setelah manajemen Persib melakukan regenerasi pemain. Persib Bandung pada masa Ateng Wahyudi mulai diperhitungkan di kancah persepakbolaan Indonesia setelah pemain binaan Marek Janota pada awal tahun 1980-an diberi kesempatan untuk tampil menggantikan para pemain yang masuk usia senja seperti Max Timisella, Encas Tonif. Sementara itu, kejayaan Persib pada masa sekarang tidak terlepas dari program pembinaan pemain berjenjang yang dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat sejak tahun 2008. Pemain binaan yang cukup berperan penting dalam proses menuju masa kejayaan Persib pada dewasa ini yaitu seperti Atep, Dedi Kusnandar dan Febri Haryadi. Dalam sejarahnya, Kelahiran Persib Bandung merupakan hasil dari fusi yang dilakukan oleh dua perkumpulan sepak bola yakni BIVB dan NVB pada tanggal 14 Maret 1933 yang bertujuan untuk meniadakan dualisme klub sepak bola dalam satu kota. Prestasi Persib Bandung pada awal pembentukkannya hingga masuk periode Perang Dunia II cukup baik. Persib menjadi juara satu Kompetisi Perserikatan tahun 1937, juara dua pada tahun 1933, 1934, dan 1936, dan menjadi juara tiga pada kompetisi tahun 1939, dan 1941. Sementara itu pada tahun 1935, 1938, 1942 dan 1943 Persib Bandung tidak mampu masuk tiga besar. Pada tahun 1943-1950 kondisi politik di Indonesia tidak kondusif untuk menjalankan kompetisi tingkat nasional, sehingga terjadi kevakuman kompetisi. Setelah Indonesia diakui kedaulatannya lewat Konferensi Meja Bundar pada 27 Desember 1949, PSSI mulai menata kembali penyelenggaraan kompetisi tingkat nasional. Penataan ini dimulai sejak PSSI menyelenggarakan konggres pada 2-4 September 1950 di Semarang. Salah satu poin yang penting dalam konggres tersebut adalah penyelenggaraan kompetisi yang konsisten sebagai upaya mencari pemain potensial untuk bergabung ke Tim Nasional Indonesia. Pemain Persib yang tergabung ke dalam Timnas yaitu Aang Witarsa dan Jachja. Pada periode 1950-an ini prestasi Persib Bandung mulai menanjak pada akhir sejak tahun 1957 yakni menempati peringkat III dan dua tahun berselang mampu menjadi ruuner-up pada Kompetisi Perserikatan. Memasuki periode awal 1960-an persib Bandung mampu menjuari Kompetisi Perserikatan dengan mengungguli PSM Makassar. Pada dekade 1970-an, prestasi Persib Bandung merosot tajam. Pada periode ini sejak tahun 1957, Persib selalu tidak masuk dalam posisi 4 besar Liga Perserikatan. Puncaknya adalah Universitas Indonesia Sepak Terjang ..., Ihsan Nurdiansyah, FIB UI, 2016 4 ketika PSSI mulai memberlakukan pembagian divisi pada musim 1978/1979, Persib harus rela bertarung di divisi I akibat kekalahan 1-2 dari Persiraja Banda Aceh di babak play-off penentuan peringkat kelima dan keenam Kejurnas PSSI 1975/1978. Setahun mejelang, manajemen melakukan evaluasi terhadap tim Persib Bandung. Solihin GP selaku ketua umum waktu itu memilih pelatih sekaligus pemandu bakat asal Polandia untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam tim. Permasalahan buruknya prestasi Persib Bandung disinyalir akibat tim mayoritas dihuni oleh para pemain yang sudah memasuki usia senja. Usaha yang dilakukan oleh manajemen tim ternyata tidak sia-sia, Marek Jannota4 berhasil menemukan bakat-bakat muda asli Jawa Barat. Para pemain ini diproyeksikan sebagai investasi Persib Bandung untuk membawa tim ke masa kejayaan. Pemain-pemain yang hasil binaan Marek Jannota yakni Robby Darwis, Adeng Hudaya, dan Adjat Sudrajat. Pada kenyataannya pemain muda Persib Bandung berhasil mengangkat prestasi tim yaitu mampu juara III pada kompetisi 1983, juara II tahun 1983, dan juara II pada tahun 1985. Memasuki medio 1980-an, terjadi pergantian ketua umum di kubu Persib Bandung. Solihin GP merasa sudah cukup menangani Persib Bandung. Ateng Wahyudi terpilih sebagai ketua umum Persib Bandung menggantikan Solihin GP pada 1985.5 Satu hal yang unik dari serah terima jabatan yang dilakukan adalah tidak melalui pertemuan resmi, namun dilakukan via telepon.6 Setelah serah terima jabatan yang tidak lazim itu dilakukan, Ateng Wahyudi bersama jajaran kepengurusannya langsung fokus mempersiapkan tim menghadapi Kompetisi Perserikatan Divisi Utama 1986. Praktis, waktu yang dimilikinya kurang dari 2 bulan, karena kompetisi akan segera dilaksanakan pada bulan Januari 1986. Pengurus tidak banyak merubah tim, misalnya untuk melatih masih mempercayakan Nandar Iskandar, dibantu Max Timisela sebagai asisten pelatih dan Indra M. Tohir sebagai pelatih fisik. Periode awal Persib di bawah ketua umum Ateng Wahyudi berhasil meraih gelar Liga Perserikatan tahun 1986 sekaligus mengakhiri masa paceklik gelar selama 25 tahun. Sebagai penghargaan atas keberhasilannya menjuarai kompetisi, Persib berhak mewakili tim sepak bola Indonesia ke Pesta Sukan II/1986 di Brunei Darussalam. Para pemain Persib pada periode kepemimpinan Ateng Wahyudi merupakan pemain hasil binaan dari pelatih Marek Jannota. Karakter pemain Persib dinilai memiliki suatu ciri khas 4 Marek
Recommended publications
  • Fanatisme Suporter Sepakbola Persija Jakarta
    FANATISME SUPORTER SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Bayu Agung Prakoso, Achmad Mujab Masykur* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Email : [email protected], [email protected]* ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan memahami perilaku fanatisme suporter sepakbola. Fanatisme adalah sikap penuh semangat yang berlebihan terhadap satu segi pandangan atau satu sebab. The Jakmania sebagai salah satu suporter fanatik terhadap klub Persija Jakarta memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam mendukung klub kesayangan. Perilaku yang ditimbulkan suporter The Jakmania dengan tidak mau merugikan orang lain bahkan merugikan klub Persija sendiri. The Jakmania lebih banyak memunculkan kreatifitas dari pada anarkis. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kreatifitas The Jakmania pun lebih menonjol daripada suporter lainnya di Indonesia berdasarkan kefanatikan mereka juga. Metode penelitian fenomenologi ini, Peneliti menggunakan 3 subjek utama. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model analisis eksplikasi data yang menghasilkan temuan-temuan fanatisme suporter The Jakmania di lapangan. Temuan fanatisme suporter The Jakmania di lapangan banyak berbentuk positif. Dari hasil penelitian diperoleh perilaku fanatik dari ketiga subjek yang bentuknya: Subjek pertama, membentuk band —traficool“ dan berperan sebagai gitaris. Subjek kedua, juga tergabung dalam band —traficool“ dan berperan sebagai drummer. Sedangkan subjek ketiga, menghasilkan jersey dari desain sendiri. Motif dari ketiga subjek semata-mata karena kecintaan subjek terhadap klub Persija Jakarta. Selain itu, peneliti berhasil mengetahui bentuk perilaku fanatik yang terbagi menjadi dua yaitu fanatik individu dan kolektif beserta proses pembentukan perilakunya. The Jak Mania memiliki kesadaran dalam segala perilakunya, sehingga saat ini adanya pembenahan secara bertahap dalam diri The Jak Mania untuk menjadikan perilaku fanatiknya memiliki dampak positif bagi dirinya, klub Persija dan masyarakat sekitar.
    [Show full text]
  • Analisis Pertandingan Sepakbola Tim Bali United Fc Pada Kompetisi Liga 1 Indonesia Tahun 2019
    ANALISIS PERTANDINGAN SEPAKBOLA TIM BALI UNITED FC PADA KOMPETISI LIGA 1 INDONESIA TAHUN 2019 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Oleh: Miftahul Hamdi 14602249016 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020 1 2 3 4 ANALISIS PERTANDINGAN SEPAKBOLA TIM BALI UNITED FC PADA KOMPETISI LIGA 1 INDONESIA TAHUN 2019 oleh Miftahul Hamdi NIM 14602249016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis tingkat ketrampilan passing, dribbling, shooting, heading, dan lama penguasan bola dalam pertandingan sepakbola tim Bali United FC Pada Kompetisi Liga 1 Indonesia Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dengan populasi Kompetisi Liga 1 Indonesia 2019 dan sampel tim Bali United FC bertanding melawan PSM Makasar, Persib Bandung, Semen Padang dan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi analisis pertandingan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penghitungan data diperoleh hasil dari analisis pertandingan tim Bali United FC dengan observasi beberapa pertandingan pada kompetisi Liga 1 Indonesia 2019 dari aspek teknik. Maka, kesimpulan dari hasil penelitian adalah keterampilan Passing Tim Bali United FC adalah 81% berhasil dan 19% gagal, Dribbling Tim Bali United FC adalah 77% berhasil dan 23% gagal, Shooting Tim Bali United FC adalah 40% berhasil dan 60% gagal, Heading Tim Bali United FC adalah 57% berhasil dan 43% gagal, dan Ball Possessions Tim Tim Bali United FC adalah 58%. teknik Shooting masih dominan gagal . Kata kunci : analisis pertandingan, bali united 2019 5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulisan karya ilmiah dalan bentuk skripsi ini berjalan dengan lancar.
    [Show full text]
  • Bab I Sejarah Permainan Sepakbola
    BAB I SEJARAH PERMAINAN SEPAKBOLA “Piala Dunia, Piala Dunia,........” kata-kata yang sangat dekat dengan denyut kehidupan masyarakat Indonesia dan penduduk dunia. Pertandingan-pertandingan Piala Dunia menjadi perbincangan hangat di kafe-kafe, sekolah, kantor, bahkan di pos ronda. Piala Dunia adalah kompetisi sepakbola antarnegara paling besar dan paling bergengsi di muka bumi. Piala Dunia dilaksanakan setiap empat tahun sekali sejak tahun 1934. Jumlah penduduk dunia yang menonton pertandingan Piala Dunia baik secara langsung atau melalui televisi diperkirakan hampir 70% pada penyelenggraan Piala Dunia tahun 2014. Kejuaraan sepakbola Piala dunia terakhir diselenggarakan di Brasil pada tahun 2014, dan tetap merupakan olahraga terpopuler dan paling menjadi perhatian masyarakat duni. Mengapa Piala Dunia selalu menarik perhatian masyarakat dunia? Sebuah pertanyaan yang muncul bagi masyarakat awam yang belum paham akan permainan si kulit bundar atau permainan sepakbola, khususnya di Indonesia. Permainan sepakbola atau pertandingan sepakbola sangat sering ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi. Peraturan permainan sepakbola sebenarnya sangat sederhana, 11 pemain dalam satu tim dengan berbagai cara berusaha mencegah lawan mencetak gol ke gawang yang dijaganya, dan 11 pemain dalam satu tim dengan berbagai cara berusaha mencetak gol ke gawang lawan. Setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh bagian tubuh kecuali tangan, aturan tersebut tidak berlaku pada pemain berposisi khusus yaitu penjaga gawang. Pemenang dalam pertandingan sepakbola adalah tim yang mencetak lebih banyak gol ke gawang lawan dalam format pertandingan sistem gugur. Kapan permainan sepakbola mulai dimainkan atau dikenalkan? Pertanyaan yang sangat sulit untuk menjawab. Tidak ada yang mengetahui kapan permainan sepakbola mulai dimainkan. Bill Muray, seorang sejarawan sepakbola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, menjelaskan bahwa permainan sepakbola sudah dikenal sejak awal Masehi.
    [Show full text]
  • Iftiqar Rizal Dan T Noer Fadhil Dipanggil Ikuti Seleksi Persiraja Banda Aceh
    Iftiqar Rizal dan T Noer Fadhil Dipanggil Ikuti Seleksi Persiraja Banda Aceh Minggu, 30 Mei 2021 00:35 WIB BANDA ACEH, BBG NEWS—Kiprah UBBG dalam bidang olahraga memang tidak perlu diragukan lagi. Tidak hanya tingkat lokal, sepak terjangnya pun sudah dikenal sampai ke jagad nusantara. Ialah Teuku Noer Fadhil dan Iftiqal Rizal yang lama malang melintang dalam klub sepak bola nasional kini masuk dalam 9 nama pemain muda asal Aceh yang dipanggil mengikuti seleksi Persiraja Banda Aceh Adapun sembilan pemain muda yang diseleksi diantaranya Iftiqar Rijal, Alfasyimi, Teuku Noer Fadhil, M. Nazar, Muammar Qadafi, Revan (U20 Persiraja), Zahran (U20 Persiraja), Arif Nulhakim (U20 Persiraja) dan Rolas Divaio (U20 Persiraja). Sebelumnya Persiraja telah memperpanjang kontrak beberapa pemain musim lalu, dua diantaranya juga merupakan mahasiswa Penjas UBBG atas nama Ramadhan dan Muhammad Mikail. Persiraja dikabarkan serius dan berkomitmen untuk mengorbitkan talenta muda potensial untuk regenerasi, tentunya pemain-pemain muda yang diseleksi tidak lepas dari pantauan tim pelatih. “Kita doakan semoga Iftiqar Rizal dan T Noer Fadhil bisa lulus seleksi Persiraja,” pungkas Zikrurrahmat, Ketua Prodi Pendidikan Jasmani. Beliau menambahkan bahwa hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kampus, khususnya prodi karena diberi kesempatan untuk unjuk gigi di klub kontestan Liga 1 Indonesia. Universitas Bina Bangsa Getsempena - 1 / 2 - https://bbg.ac.id Berita Lainnya Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Umuslim dengan UBBG Tandatangani MoA Kerja Sama Dosen UBBG Ikut Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum KKNI Calon Mahasiswa Keperawatan & Kebidanan Universitas BBG ikut Tes Kesehatan Universitas Al Muslim Jalin Kerja Sama dengan Universitas BBG Keren, Alumni PBI UBBG Ini Tandatangani Kontrak Hibah dengan Purposeful yang Berbasis di London Universitas Bina Bangsa Getsempena - 2 / 2 - https://bbg.ac.id.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Football atau sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak digemari di kalangan masyarakat dan menjadi olahraga paling popular di dunia, fakta tersebut dapat dilihat dari berbagai macam kompetisi dari usia dini sampai dewasa dan berbagai jenis kejuaran sepakbola baik domestic/nasional hingga kejuaran tingkat dunia, dari klub amatir, kecil sampai klub besar sampai tim nasional yang mewakili masing-masing negara. Tercatat ada 6 kondeferasi sepakbola yang mewakili masing-masing benua dan 211 negara yang terdaftar sebagai anggota FIFA (sebuah asosiasi sepakbola resmi dunia), dan Indonesia termasuk didalamnya. (Assosiasi FIFA, 2014) Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga paling banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat dan menjadi olahraga paling popular di Indonesia. Sejarah Sepak bola modern di Indonesia dimulai dengan berdirinya PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) pada tanggal 19 April 1930 di Solo dengan ketua Soeratin Sosrosoegondo dan bergabung dengan FIFA pada tahun 1952 dan AFC pada tahun 1954 Pada tahun 1938 Indonesia pertama kali masuk Piala Dunia di Perancis. Setiap daerah di Indonesia memiliki klub sepakbola dari level amatir sampai professional, tercatat ada 200 lebih klub yang ada di Indonesia. (Sejarah PSSI, 2017) Kota Bandung memiliki klub-klub sepakbola, salah satunya klub sepakbola terbesar di Bandung dan Indonesia yaitu Persib Bandung. Persib Bandung sendiri berada dibawah naungan perusahaan PT Persib Bandung Bermatabat (PT.PBB). Nama besar Persib Bandung sendiri sudah mencapai di dunia Internasional, seperti pada koran www.sindonews.com/soccer pada situs poling (thetoptens.com), Persib Universitas Kristen Maranatha 1 Bandung mendapatkan ranking 12 dari jumlah klub yang ada di dunia dan menjadi klub asia no 1, thetoptens.com sendiri merupakan sebuah situs yang memberikan kesempatan kepada pengunjung yang ada didunia termasuk sepakbola dan klubnya, dalam situs ini pemilih (voter) dapat memberikan komentar tentang pilihannya kategori yang bersangkutan.Persib Bandung.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling poluler di Indonesia. Olahraga yang dimainkan di atas rumput lapangan hijau menggunakan kaki dan bola yang terus berpindah dari satu kaki ke kaki dibutuhkan pula kerjasama antar pemain untuk dapat menggetarkan jaring gawang lawan. Olahraga ini telah menyihir jutaan orang dibelahan dunia, bahkan kini tidak hanya kaum adam saja yang menikmati olahraga ini, wanita pun kini sudah tidak takut lagi menunjukkan jati diri sebagai penikmat si kulit bundar. Sepakbola dapat dimainkan ditengah gang sempit dengan sandal jepit menjadi gawangnya dan berpadu dengan bola plastik hingga di atas rumput dengan perawatan yang sangat maksimal. Sepakbola tidak pernah berhenti pada olahraga permainan sebelas lawan sebelas saja, lebih dari itu sepakbola telah menjadi sebuah alat perjuangan rakyat Catalan untuk terus merawat perjuangan kemerdekaan mereka dari Spanyol. Olahraga ini telah menyihir pencintanya hingga tak akan beranjak dari depan televisi ketika kesebelasan yang didukungnya bertanding, begitu pula bagi mereka yang dapat menikmati tontonan langsung di dalam stadion. Bahkan seorang pecinta sepakbola rela merogoh kantong yang dalam hanya untuk membeli tiket dan menyaksikan langsung tim kesayangannya berlaga.1 Pada umumnya mereka yang datang ke stadion tidak hanya sekedar menyaksikan sepakbola, lontaran 1 Handoko, Anung. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 53. komentar, teriakkan dukungan untuk tim kebanggan, teriakkan intimidasi bagi tim lawan bahkan sesekali umpatan ketika bola meleset dari gawang mewarnai hiruk- pikuk stadion. Di Indonesia, sepakbola lebih banyak menghasilkan kisah penuh drama daripada gol kemenangan. Berita yang beredar dari sepakbola adalah kabar suram, pengelolaan liga yang kacau, federasi yang korup, kematian suporter, mafia-mafia klub hingga timnas yang jarang menang.
    [Show full text]
  • Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-Asalan
    Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-asalan Realitarakyat.com – PSM Makassar menegaskan tidak ingin main asal-asalan di Piala Menpora meski banyak pemain bintangnya yang telah pindah dan hanya diperkuat pemain lokal di turnamen tersebut. “Kami datang ke sini bisa dikatakan tim ‘underdog’. Kenapa? Karena memang persiapan kami serba keterbatasan, persiapan hanya dua minggu, ditambah hanya pemain lokal,” kata bek senior PSM Makassar Zulkifli Syukur, saat konferensi pers virtual jelang laga Piala Menpora, Minggu (21/3/2021). Namun, pemain 36 tahun itu menegaskan kedatangan skuad Juku Eja ke Piala Menpora dengan membawa semboyan Makassar, yakni “siri na pacce” yang berarti harga diri dan tidak ingin kalah. “Kami ke sini tidak ingin bermain asal-asalan, pasti. Kami ke sini membawa modal slogan Makassar ‘siri na pacce’, artinya harga diri dan tidak ingin kalah dengan siapapun. Siapapun yang kami hadapi besok, kami siap,” tegasnya. Di Piala Menpora, PSM Makassar tergabung di Grup B bersama Persija Jakarta, Borneo FC, dan Bhayangkara FC. Laga perdana, PSM Makassar dijadwalkan bertemu Persija Jakarta, Senin (22/3) mendatang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Syamsuddin Batola menegaskan optimismenya menghadapi turnamen Piala Menpora di tengah keterbatasan yang dihadapi, mulai latihan yang singkat hingga banyak pemain pindah. “Jadi, persiapan kami cukup singkat, tapi saya tetap optimistis untuk bermain semaksimal mungkin dan saya tekankan pada pemain bahwa lawan-lawan kita memang berat dan kalian harus kerja keras untuk menghadapi mereka,” jelasnya. Mengenai peluang lolos di babak penyisihan, Syamsuddin mengakui kekuatan tim lawan yang memiliki pemain-pemain berkualitas, tetapi PSM tak gentar.
    [Show full text]
  • Sepakbola Sebagai Media Solidaritas Politik Bagi Supporter Indonesia
    Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume VIII No. 2 / Desember 2018 SEPAKBOLA SEBAGAI MEDIA SOLIDARITAS POLITIK BAGI SUPPORTER INDONESIA Kiki Esa Perdana School of management and Leadership, Tanri Abeng University email : [email protected] Abstract So far football has not only functioned as a sport but also as a medium of solidarity for supporters, Indonesia is a country with the largest Islamic religion in the world. While many other Islamic countries are still struggling with the problem of war, football believe, its is able to be a medium a solidarity. Message for the victims of war, prayers and solidarity messages are sent through. This research uses descriptive analysis with case studies of Rohingya and Palestinian cases in Indonesian football supporter. This research concludes that the message conveyed by Indonesian supporters. The conclusion, football is possible in becoming tools for political solidarity Keywords: Football, Solidarity Abstrak Selama ini sepakbola tidak hanya berfungsi sebagai olahraga namun juga sebagai media solidaritas untuk suporter, Indonesia adalah salah satu negara dengan pemeluk agama islam terbesar di dunia, banyak negara islam lainnya masih berjibaku dengan masalah perang. Sepakbola dalam hal ini mampu menjadi media penghantar bagi para korban perang, ucapan doa dan solidaritas dikirim melalui pesan dalam sepakbola. Riset ini menggunakan analisis deskriptif dengan studi kasus kasus rohingya dan palestina. Riset ini menyimpulkan bahwa pesan yang disampaikan suporter Indonesia, ikut dalam solidaritas secara umum yang dilakukan bangsa Indonesia, feedback yang didapatkan oleh penduduk rohingnya dan palestina positif, terlihat dari poto gambar-gambar ucapan terima kasih pada negara dan masyarakat Indonesia. Kata Kunci: Sepak bola, Solidaritas Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi JIPSi Volume VIII No.
    [Show full text]
  • Redesain Visual Identity PSM Makassar
    Volume 7 Nomor 2 Agustus 2020 P-ISSN: 2407-6066 dan E-ISSN: 2715-4629 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, https://ojs.unm.ac.id/tanra/ Redesain Visual Identity PSM Makassar Baso Azwan Budiman Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain UNM [email protected] ABSTRAK Perancangan ini bertujuan untuk meredesain logo dan membuat komponen visual identity untuk Persatuan Sepakbola Makassar (PSM Makassar). Kumpulan data dalam perancangan diperoleh melalui studi pustaka, observasi, maupun wawancara kepada supporter, manajemen, dan pengamat sejarah Persatuan Sepakbola Makassar (PSM Makassar). Konsep desain yang diusung dalam perancangan kali ini adalah “Semangat Kejayaan”. Semangat kejayaan adalah suatu istilah yang menggambarkan mengenai suatu sikap dimana seseorang atau kelompok yang memiliki semangat dan ambisi dalam berjuang mencapai tujuannya serta memiliki tekad yang kokoh untuk terus berjuang demi mendapat kejayaannya. Seperti yang diketahui Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) adalah klub besar di Indonesia yang setiap musimnya selalu di perhitungkan di liga Indonesia bahkan di asia dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di liga Indonesia. Masa kejayaan PSM Makassar adalah saat menjadi juara liga Indonesia pada tahun 2000 dengan hasil yang sangat mengesankan hanya kalah 2 kali dari 31 pertandingan. Sementara di level internasional Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) tercatat 1 kali berlaga di Piala Winner Asia dan 3 kali mewakili indonesia di liga Champion Asia bahkan Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) pernah lolos ke perempat final liga Champion Asia pada tahun 2000. Sejarah tentang masa kejayaan Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) di masa lalu yang menginspirasi konsep desain yang di usung dengan harapan melalui perancangan kali ini dapat membuat Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) kembali ke masa kejayaannya atau bahkan bisa melampaui prestasi yang telah dicapai.
    [Show full text]
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 2.1. Sepakbola Dan
    BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 2.1. Sepakbola dan Sejarah Sepakbola di Indonesia 2.1.1 Pengertian dari Sepakbola Sepak bola ditemukan di China pada abad ke 2 sebelum masehi. Sepak bola pertama kali dimainkan dengan menggunakan bola yang terbuat dari kulit dan digiring dewngan menggunakan kaki. Pada tahun 1365, raja Edward III melarang permainan sepakbola karena dianggap terdapat banyak kekerasan selama pertandingan. Pemain Sepak Bola terdiri dari 11 orang pemain dimana formasinya ditentukan oleh masing - masing tim namun biasanya formasinya terdiri dari: seorang penjaga gawang, 2 - 4 orang pemain bertahan, 2 - 4 orang pemain tengah dan 1 - 3 orang pemain penyerang. Penjaga gawang adalah satu - satunya pemain yang boleh memegang bola untuk melindungi gawang dari serangan tim lawannya. Biasanya penjaga gawang memakai seragam yang berbeda dari pemain lainnya. Pemain bertahan bertugas menjaga pertahanan dari tim lawan. Pemain tengah dibagi lagi dengan yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang dekat dengan pemain bertahan, 1 sedangkan sesuai dengan namanya penyerang memiliki tugas untuk menyarangkan bola ke gawang tim lawan.1 Sepakbola adalah olahraga yang paling banyak digemari di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan seiring perkembangan zamannya popularitas sepakbola dapat menarik minat bagi masyarakat. Sepak bola bukan lagi sekedar joga bonito (permainan indah) dari para aktornya untuk menciptakan gol dan meraih kemenangan. Sepak bola juga tidak lagi sekedar pertandingan 2 x 45 menit (plus extra time dan adu penalti), tetapi sepak bola telah memberikan pelajaran terhadap refleksi manusia. Salah satunya tentang multikulturalisme. Sepak bola menjadi cabang olahraga yang paling multikultural dari cabang olahraga lainnya. Olahraga sepak bola sukses mengobrak- abrik sekat sosial, kultural, etnis, agama, ideologi, dan negara.
    [Show full text]
  • Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019
    PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020 ii SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Mundir NIM : 14602241024 Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Judul TAS : Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019 Menyatakan bahwa skripsi ini benar benar karya saya sendiri *). Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, 29 Juni 2020 Yang Menyatakan, Ahmad Mundir 14602241024 iii iv MOTTO 1. Jangan pernah menyerah, tetaplah berusaha untuk mencoba, tidak akan ada orang sukses saat ini jika setiap kegagalan dan kesulitan selalu diakhiri dengan menyerah. 2. Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia. v PERSEMBAHAN Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, Engkau berikan berkah dari buah kesabaran dan keikhlasan dalam mengerjakan Tugas Akhir Skripsi ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Kedua orang tua saya Bapak M Huda dan Ibu Fatayati yang sangat saya sayangi, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkah saya sebagai anaknya. 2. Keluaraga dan sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan memberi doa atas skripsi ini. vi PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya teknik yang salah yang dilakukan pemain bali united di liga 1 tahun 2019.
    [Show full text]
  • Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Pertanian Dalam Rangka Menghadapi Era Globalisasi
    http://www.mb.ipb.ac.id/ ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF KOMODITAS PERTANIAN DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI TESIS Oleh: RAMLI IBRAHIM 95.032.06. E1 PROGRAM STUm MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 http://www.mb.ipb.ac.id/ ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF KOMODITAS PERTANIAN DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Oleh: RAMLI IBRAHIM Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pada Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUm MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 http://www.mb.ipb.ac.id/ Judul ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF KOMODITAS PERTANIAN DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI. Nama Mahasiswa RAMLI IBRAHIM, SE Nomor Pokok 95.032.06. E1 Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor Menyetujui : 1. Komisi Pembimbing Pembimbing Pembimbing II - ) ~------- Ir. Yayah K. Wagiono M.Ec. Ir. Wahyudi. Dip.Ag.Ec.MEc ·C..T .... ~ \.f'\\J . "'~.., ~ . - 2. A.N. Ketua ~rogram Studi f­ V' ­< "l n C Z < co. ddie Gurnadi Tanggal Lulus: 25 Januari 1997 http://www.mb.ipb.ac.id/ PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul : "ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF KOMODITAS PERTANIAN DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI", adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua Sumber informasi dan pustaka serta bantuan dalam menyusun Tesis ini telah dinyatakan secara jelas. Saya akan menjaga kerahasiaan isi laporan terhadap pihak-pihak lain diluar Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 1997 Yang Membuat Pernyataan RAMLlIBRAHIM http://www.mb.ipb.ac.id/ RIWAYAT HIDUP Ramli Ibrahim, lahir pada tanggal 23 September 1951, di Oesa Kayee Panyang - Kembang Tanjung, Kabupaten Pidie, 0.1.
    [Show full text]